PENGANTAR AKUNTANSI
Pusdiklat BPK RI
2015
KATA PENGANTAR
i
STANDAR KOMPETENSI TEKNIS PEMERIKSA LEVEL
ANGGOTA TIM YUNIOR (ATY)
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
C. Prinsip‐Prinsip Akuntansi......................................................................... 5
D. Konsep Dasar........................................................................................... 5
D. Latihan....................................................................................................... 14
A. Pengertian ................................................................................................ 15
BAB V BUKU BESAR, POSTING, DAN LAPORAN POSISI KEUANGAN SALDO ................23
A. Pengertian ................................................................................................ 23
C. Posting ..................................................................................................... 26
D. Neraca Saldo............................................................................................ 30
E. Latihan .................................................................................................... 32
A. Pentingnya Penyesuaian.......................................................................... 34
B. Jurnal Penyesuaian.................................................................................... 35
C. Latihan...................................................................................................... 39
A. Pengertian ............................................................................................... 41
D. Latihan...................................................................................................... 53
F. Latihan...................................................................................................... 65
A. Pengertian ................................................................................................ 67
B. Penyusunan Jurnal Penutup..................................................................... 69
D. Jurnal Pembalikan.................................................................................... 73
E. Latihan...................................................................................................... 75
A. Pengertian ................................................................................................ 76
G. Jurnal Penutup......................................................................................... 90
H. Latihan....................................................................................................... 92
BAB I
PENDAHULUAN
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari Mata Diklat ini, diharapkan peserta diklat dapat memahami
proses penyusunan laporan keuangan. Pemahaman ini akan memudahkan pemeriksa
dalam memeriksa di lapangan.
C. Metodologi Pembelajaran
Agar peserta mampu memahami mata diklat ini, proses belajar mengajar
menggunakan pendekatan andragogi. Dengan pendekatan ini, peserta didorong
untuk berpartisipasi secara aktif melalui komunikasi dua arah. Untuk metode yang
digunakan merupakan kombinasi dari ceramah dan tanya jawab, diskusi serta latihan
soal & kasus.
Instruktur membantu peserta dalam memahami materi melalui ceramah dan dalam
proses ini peserta diberikan kesempatan untuk melakukan tanya jawab. Agar proses
pendalaman materi dapat berlangsung dengan baik, dilakukan pula diskusi kelompok,
sehingga peserta benar‐benar dapat secara aktif terlibat dalam proses belajar
mengajar. Dalam modul ini disertakan pula latihan soal & kasus untuk membantu
peserta dalam mempercepat dan mempermudah memahami materi.
Modul Akuntansi Pengantar ini disusun dengan kerangka bahasan sebagai berikut
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan penjelasan umum sebagai gambaran menyeluruh atas isi
modul meliputi : Deskripsi Singkat Mata Pelajaran, Tujuan Pembelajaran, Metodologi
Pembelajaran dan Deskripsi Singkat Struktur Modul.
Bab ini membahas gambaran umum akuntansi yang meliputi : definisi akuntansi,
pengguna dan manfaat akuntansi, prinsip‐prinsip akuntansi yang berlaku umum,
konsep dasar akuntansi dan siklus akuntansi.
Bab ini membahas logika persamaan dasar akuntansi, analisis transaksi keuangan dan
konsep pendapatan dan biaya..
Bab ini membahas tentang buku jurnal yang meliputi pengertian dan bentuk jurnak,
klasifikasi akun, konsep debit dan kredit serta pencatatan transaksi di buku jurnal
Bab ini membahas tentang pengertian buku besar, posting laporan posisi keuangan
saldo, menjelaskan tentang bentuk‐bentuk akun, cara melakukan posting dan
penyusunan laporan posisi keuangan saldo.
BAB VI PENYESUAIAN
Bab ini membahas tentang arti penting penyesuaian dan bagaimana cara menyusun
jurnal penyesuaian
Bab ini membahas tentang pengertian dan bentuk neraca lajur dan penyusunan
neraca lajur
Bab ini membahas proses dan penyusunan laporan keuangan yang meliputi laporan
laba/rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan laporan posisi keuangan dan laporan
Bab ini membahas tentang pengertian akun permanen dan temporer, penyusunan
jurnal penutup, penyusunan laporan posisi keuangan saldo setelah penutupan dan
penyusunan jurnal pembalik.
Bab ini membahas tentang pengertian perusahaan dagang dan perlakuan akuntansi
untuk transaksi‐transaksi di perusahaan dagang dan penyusunan laporan keuangan
untuk perusahaan dagang.
BAB II
GAMBARAN UMUM AKUNTANSI
A. DEFINISI AKUNTANSI
Akuntansi sangat erat kaitannya dengan informasi keuangan. Salah satu definisi
akuntansi adalah sebagai berikut.
C. PRINSIP‐PRINSIP AKUNTANSI
D. KONSEP DASAR
Entitas Akuntansi. Konsep ini yang biasa disebut juga konsep kesatuan usaha
menganggap perusahaan sebagai unit yang berdiri sendiri, terpisah dari pemilik,
kreditor, dan pihak‐pihak lain yang mempunyai kepentingan keuangan dengan
entitas tersebut. Konsep ini dibangun untuk menentukan bidang perhatian akuntansi,
yakni mengidentifikasi, mengukur, mencatat, dan melaporkan obyek dan aktivitas
entitas.
Transaksi Independen. Transaksi yang dicatat oleh akuntansi adalah transaksi yang
terjadi antara dua pihak yang independen, yakni pihak yang mampu melindungi
kepentingannya sendiri. Konsep ini memandang bahwa harga perolehan sebagai nilai
yang obyektif.
Unit Moneter. Akuntansi menggunakan satuan uang sebagai alat pengukur obyek
atau aktivitas perusahaan dan menganggap bahwa nilai uang stabil, tidak berubah
dari waktu ke waktu. Konsep ini menghendaki pencatatan data transaksi keuangan
dengan satuan uang.
E. SIKLUS AKUNTANSI
1. Membuat Bukti Transaksi untuk setiap transaksi keuangan yang terjadi dan
melakukan Analisis Transaksi keuangan tersebut.
3. Transaksi keuangan yang sudah dicatat dalam buku jurnal kemudian diringkas
dalam Buku Besar. Tahap ini disebut posting.
Jika digambar, maka siklus akuntansi di atas terlihat sebagaimana ditunjukkan oleh
Peraga 2.1.
Menganalisa Transaksi
Keuangan
Menjurnal
Menyusun Neraca Saldo
Setelah Penutupan
Memposting
Menutup Akun-akun
Temporer
BAB III
ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
Akuntansi ditemukan seorang ahli matematika italia bernama luca pacioli dalam buku
Summa de arithmetica, geometria, proportioni et proportionalita salah satunya
membahas metode pencatatan pedagang2 italia utara menggunakan sistem
pencatatan berpasangan atau double entry system. Dengan pencatatan dua kali ini,
maka pemilik modal dapat mempunyai gambaran hasil usahanya dan peningkatan
kekayaannya. Menurut sistem ini, setiap transaksi keuangan dicatat dua kali.
Pencatatan transaksi keuangan seperti ini dikenal dengan istilah menjurnal. Misalnya
perusahaan membeli peralatan kantor secara kredit. Transaksi ini akan dicatat oleh
akuntansi tidak hanya timbulnya hutang akibat pembelian secara kredit tetapi
mencatat juga apa yang dibeli yakni peralatan kantor. Persamaan dasar akuntansi
merupakan alat bantu untuk memahami bagaimana satu transaksi keuangan
berdampak pada posisi aset, hutang dan ekuitas suatu organisasi. Persamaan dasar
akuntansi tidak termasuk bagian dari siklus akuntansi. Bentuk persamaan dasar
akuntasi adalah sebagai berikut.
ASET = PASIVA
Aset adalah harta perusahaan, sedangkan pasiva adalah sumber perolehan harta,
yaitu berasal dari pinjaman yang disebut hutang dan dari setoran pemilik yang disebut
ekuitas (kekayaan bersih), sehingga persamaan dasar akuntansi menjadi:
Persamaan dasar akuntansi dapat digunakan untuk mengikuti perubahan pada aset,
hutang, dan ekuitas (kekayaan bersih).
Transaksi keuangan adalah kegiatan ekonomi suatu perusahaan yang diukur dengan
satuan mata uang (di Indonesia rupiah) dan dicatat dalam sistem akuntansi, yang
akan mempengaruhi laporan keuangan perusahaan tersebut. Transaksi keuangan
dapat mempengaruhi secara bersama sisi pasiva dan sisi aset atau hanya
mempengaruhi sisi aset saja. Berikut ini diberikan contoh beberapa transaksi
keuangan perusahaan yang dianalisis dengan menggunakan persamaan dasar
akuntansi.
Contoh Soal 1:
1 Januari 2014 Ibu Melati menyetor uang tunai sebesar Rp7.000.000 untuk
kantor.
10 Januari 2014 Membeli Perlengkapan Kantor (meja gambar, kursi) secara tunai
sebesar Rp2.000.000.
Transaksi 1
Setoran uang oleh pemilik menimbulkan sisi aset (harta) maupun sisi pasiva (sumber
perolehan harta) bertambah. Sisi aset berupa kas bertambah sebesar Rp7.000.000,
sisi pasiva juga bertambah Rp7.000.000 yakni sebesar setoran pemilik yang biasa
disebut ekuitas (kekayaan bersih).
Transaksi 2
Peminjaman uang sebesar Rp4.000.000 ini menimbulkan perubahan pada sisi aset
dan sisi pasiva. Sisi aset berupa kas bertambah Rp4.000.000, dan sisi pasiva berupa
hutang bertambah Rp4.000.000.
Transaksi 3
Transaksi pembelian bahan habis pakai (BHP) secara kredit akan menambah aset
(bahan habis pakai) sejumlah angka yang sama dengan tambahan utang usaha di sisi
pasiva sebesar Rp1.600.000.
Transaksi 4
Dari analisis empat transaksi keuangan tersebut dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut.
1. Pengaruh setiap transaksi dapat meliputi aset dan pasiva secara bersamaan, dan
dapat juga hanya mempengaruhi sisi aset saja. Pengaruhnya bisa berupa
2. Jumlah sisi aset dan sisi pasiva dalam persamaan dasar akuntansi harus selalu
seimbang.
Contoh Soal 2:
27 Januari 2014 Menerima uang jasa perancangan rumah tinggal selama bulan
Januari sebesar Rp7.000.000 tunai, dan Rp3.000.000 akan
28 Januari 2014 Ibu Melati menarik uang dari kantor untuk kepentingan pribadi
sebesar Rp250.000.
11 Januari 2014 Membayar sewa kantor akan mengurangi kas (sisi aset) dan
ekuitas Melati sejumlah Rp1.200.000.
15 Januari 2014 Membayar upah karyawan juga akan mengurangi kas (sisi aset)
dan Ekuitas Melati sejumlah Rp1.300.000.
17 Januari 2014 Membayar biaya listrik dan biaya telpon akan mengurangi kas
(sisi aset) sebesar Rp500.000 untuk biaya listrik dan biaya telpon
Rp230.000 dan mengurangi Ekuitas Melati sejumlah Rp730.000.
20 Januari 2014 Membayar utang bank Rp400.000, akan mengurangi kas (sisi
aset) dan utang bank (sisi pasiva) sejumlah angka yang sama.
25 Januari 2014 Membayar utang usaha Rp1.000.000, akan mengurangi kas (sisi
aset) sekaligus utang usaha (sisi pasiva).
27 Januari 2014 Menerima uang jasa perancangan selama bulan Januari sebesar
Rp7.000.000, akan menambah kas (sisi aset) dan piutang
(Rp3.000.000) serta Ekuitas Melati Rp10.000.000.
28 Januari 2014 Ibu Melati menarik uang dari kantor untuk kepentingan pribadi
sebesar Rp250.000. Transaksi ini akan mengurangi kas (sisi aset)
dan Ekuitas Melati, dengan jumlah angka yang sama.
0
7 ‐ + 1.600.00 + ‐ + ‐ = 1.600.00 + ‐ + ‐
0 0
11.000.000 + 1.600.00 + ‐ + ‐ = 1.600.00 + 4.000.00 + 7.000.000
0 0 0
10 (2.000.00 + ‐ + 2.000.0 + ‐ = ‐ + ‐ + ‐
0) 00
9.000.000 + 1.600.00 + 2.000.0 + ‐ = 1.600.00 + 4.000.00 + 7.000.000
0 00 0 0
11 (1.200.000 + ‐ + ‐ + ‐ = ‐ + ‐ + (1.200.000
) )
7.800.000 + 1.600.00 + 2.000.0 + ‐ = 1.600.00 + 4.000.00 + 5.800.000
0 00 0 0
15 (1.300.000 + ‐ + ‐ + ‐ = ‐ + ‐ + (1.300.000
) )
6.500.000 + 1.600.00 + 2.000.0 + ‐ = 1.600.00 + 4.000.00 + 4.500.000
0 00 0 0
17 (730.000) + ‐ + ‐ + ‐ = ‐ + ‐ + (730.000)
5.770.000 + 1.600.00 + 2.000.0 + ‐ = 1.600.00 + 4.000.00 + 3.770.000
0 00 0 0
20 (400.000) + ‐ + ‐ + ‐ = ‐ + (400.000 + ‐
)
5.370.000 + 1.600.00 + 2.000.0 + ‐ = 1.600.00 + 3.600.00 + 3.770.000
0 00 0 0
25 (1.000.000 + ‐ + ‐ ‐ = (1.000.0 + ‐ + ‐
) 00)
4.370.000 + 1.600.00 + 2.000.0 + ‐ = 600.000 + 3.600.00 3.770.000
0 00 0
27 7.000.000 + ‐ + ‐ + 3.000.00 = ‐ + ‐ + 10.000.00
0 0
11.370.000 + 1.600.00 + 2.000.0 + 3.000.00 = 600.000 + 3.600.00 + 13.770.00
0 00 0 0 0
28 (250.000) + ‐ + ‐ + ‐ = ‐ + ‐ + (250.000)
11.120.000 + 1.600.00 + 2.000.0 + 3.000.00 = 600.000 + 3.600.00 + 13.520.00
0 00 0 0 0
SOAL LATIHAN
Pada 1 Januari 2006, Tuan Badu mendirikan perusahaan LARISSO yang bergerak
dalam bidang jasa pengiriman barang. Transaksi‐transaksi yang terjadi sejak
berdirinya perusahaan selama bulan Januari 2006 adalah sebagai berikut.
1. Tuan Badu menyetor uang kas Rp4.950.000 sebagai ekuitas pertama perusahaan.
12. Perusahaan melunasi hutang bank berikut bunganya sejumlah Rp1.249.875. Lihat
transaksi nomor 7.
13. Perusahaan mengeluarkan kas Rp150.000 untuk mengangsur hutang kepada toko
MAWAR.
Diminta:
BAB IV
BUKU JURNAL
A. PENGERTIAN
JURNAL
halaman: .......
mm,yyyy dd
1. Halaman. Setiap halaman jurnal diberi nomor urut halaman, karena transaksi
keuangan yang dicatat lebih dari satu halaman jurnal.
2. Kolom Tanggal. Kolom ini digunakan untuk mencatat tanggal, bulan dan tahun
terjadinya transaksi.
3. Kolom Keterangan. Kolom ini untuk mencatat nama akun yang didebit dan akun
yang dikredit. Akun yang didebit ditulis agak ke kiri sedang akun yang dikredit
ditulis agak ke kanan.
4. Kolom Ref atau Referensi. Kolom ini digunakan untuk mencatat nomor kode
akun. Pengisian kolom akun dilakukan setelah memposting akun tersebut.
5. Kolom Debit. Kolom ini untuk mencatat jumlah rupiah akun yang didebit.
6. Kolom Kredit. Kolom ini untuk mencatat jumlah rupiah akun yang dikredit.
B. KLASIFIKASI AKUN
Pada dasarnya akun dapat diklasifikasikan menjadi akun laporan posisi keuangan dan
akun laba rugi komprehensif. Akun laporan posisi keuangan atau disebut akun riil
terdiri dari akun aset, hutang dan ekuitas. Sedang akun laba rugi komprehensif atau
akun nominal terdiri dari akun pendapatan, akun biaya dan akun prive (pengambilan
pribadi). Dari klasifikasi akun tersebut, kelompok akun meliputi kelompok ASET,
HUTANG, EKUITAS, PENDAPATAN, BIAYA dan PRIVE.
Aset, Hutang, Ekuitas, Pendapatan, Biaya, dan Prive adalah kelompok‐kelompok dasar
akun. Setiap kelompok dasar akun terdiri dari berbagai akun. Berikut ini disajikan
pengelompokan akun.
‐ Aset Lain‐lain
‐ Laba Ditahan
Pencatatan transaksi keuangan dalam akun pada sisi debit disebut mendebit,
sedangkan pada sisi kredit disebut mengkredit. Aturan debit dan kredit digunakan
untuk mencatat perubahan aset, hutang, ekuitas (kekayaan bersih), pendapatan,
biaya, dan prive. Persamaan dasar akuntansi dapat digunakan untuk memahami
aturan debit dan kredit.
Variabel‐variabel yang bertanda minus yaitu biaya dan prive dipindah ke ruas kiri,
maka persamaan dasar akuntansinya menjadi:
Inilah aturan debit dan kredit. Semua akun aset, biaya, dan prive akan berada di ruas
kiri apabila bertambah dicatat di sebelah debit, dan jika berkurang dicatat di sebelah
kredit. Sedangkan untuk akun‐akun hutang, ekuitas (kekayaan bersih), dan
pendapatan yang berada di ruas kanan apabila bertambah dicatat di sebelah kredit,
dan apabila berkurang dicatat di sebelah debit.
Akun‐akun aset, biaya, dan prive secara normal bersaldo debit. Adapun akun‐akun
hutang, ekuitas (kekayaan bersih), dan pendapatan secara normal bersaldo kredit.
Jumlah saldo debit akun aset, biaya, dan prive, sama besar atau seimbang dengan
jumlah saldo kredit akun hutang, ekuitas (kekayaan bersih), dan pendapatan.
Keseimbangan ruas kanan dan ruas kiri oleh aturan debit–kredit dikenal dengan
sistem tata buku berpasangan.
Aturan debit dan kredit suatu akun dapat dijelaskan melalui tabel berikut ini.
Aset + ‐ Debit
Biaya + ‐ Debit
Prive + ‐ Debit
Hutang ‐ + Kredit
Ekuitas ‐ + Kredit
Pendapatan ‐ + Kredit
D. MENJURNAL TRANSAKSI
1 Januari 2014 Ibu Melati menyetor uang tunai sebesar Rp7.000.000 untuk
kantor.
10 Januari 2014 Membeli perlengkapan kantor (meja gambar, kursi) secara tunai
sebesar Rp2.000.000.
11 Januari 2014 Membayar sewa kantor akan mengurangi kas (sisi aset) dan
ekuitas Melati sejumlah Rp1.200.000.
15 Januari 2014 Membayar upah karyawan juga akan mengurangi kas (sisi aset)
dan ekuitas Melati sejumlah Rp1.300.000.
17 Januari 2014 Membayar biaya listrik dan biaya telpon akan mengurangi kas
(sisi aset) sebesar Rp500.000 untuk biaya listrik dan biaya
20 Januari 2014 Membayar utang bank Rp400.000, akan mengurangi kas (sisi
aset) dan utang bank (sisi pasiva) sejumlah angka yang sama.
25 Januari 2014 Membayar utang usaha Rp1.000.000, akan mengurangi kas (sisi
aset) sekaligus utang usaha (sisi pasiva).
27 Januari 2014 Menerima uang jasa perancangan selama bulan Januari sebesar
Rp7.000.000, akan menambah kas (sisi aset) dan piutang
(Rp3.000.000) serta ekuitas Melati Rp10.000.000.
28 Januari 2014 Ibu Melati menarik uang dari kantor untuk kepentingan pribadi
sebesar Rp250.000. Transaksi ini akan mengurangi kas (sisi aset)
dan ekuitas Melati sejumlah angka yang sama.
Semua transaksi ini akan dijurnal dalam buku jurnal, setelah dianalisis berikut ini
1 Januari 2014 Transaksi setoran tunai dari pemilik untuk kas kantor, akan
menambah saldo kas dan saldo ekuitas Melati. Akun kas akan
didebit dan akun ekuitas Melati akan dikredit sebesar
Rp2.000.000.
5 Januari 2014 Transaksi meminjam uang dari BNI, akan menambah saldo kas
dan saldo utang bank. Akun kas akan didebit dan akun utang
bank akan dikredit sebesar Rp4.000.000.
7 Januari 2014 Transaksi pembelian secara kredit akan menambah saldo bahan
habis pakai (BHP) dan menambah utang usaha. Akun BHP
didebit dan akun utang usaha dikredit sebesar Rp1.600.000.
20 Januari 2014 Transaksi pembayaran utang bank akan mengurangi saldo kas
sekaligus mengurangi saldo utang bank. Akun kas di kredit dan
akun utang bank akan didebit sebesar Rp400.000.
25 Januari 2014 Transaksi pembayaran utang usaha akan mengurangi saldo kas
dan saldo utang usaha sekaligus. Akun utang usaha didebit dan
akun kas akan dikredit sebesar Rp1.000.000.
Jurnal
Halaman: 1
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Jan 1 Kas 7.000.000
Ekuitas Melati 7.000.000
(untuk mencatat setoran dari pemilik)
5 Kas 4.000.000
Hutang Bank 4.000.000
Kas 250.000
(untuk mencatat pengambilan uang oleh
pemilik)
SOAL LATIHAN
Kantor Akuntan “Hanif dan Rifki” menjual berbagai jasa konsultasi. Kantor ini
didirikan pada 1 Agustus 2006. transaksi‐transaksi yang terjadi pada bulan Agustus
tersebut tampak di bawah ini.
Diminta:
Buatlah jurnal dari transaksi‐transaksi di atas!
BAB V
BUKU BESAR, POSTING, DAN NERACA SALDO
A. PENGERTIAN
Buku besar atau ledger adalah sebuah buku yang berisi kumpulan akun atau
perkiraan. Informasi di buku besar ini diperoleh dari buku jurnal. Proses pemindahan
informasi dari buku jurnal ke buku besar disebut posting. Penjurnalan transaksi
keuangan dan mempostingnya dilakukan awal periode sampai dengan akhir periode
akuntansi. Pada akhir periode akuntansi, dilakukan penyusunan neraca saldo. neraca
saldo adalah daftar dari saldo debit dan saldo kredit akun‐akun buku besar.
Buku jurnal dan buku besar merupakan buku catatan akuntansi. Kedua buku tersebut
merupakan catatan akuntansi permanen. Jurnal merupakan catatan akuntansi yang
pertama atau The books of original entry, sedang buku besar merupakan catatan
akuntansi permanen yang terakhir atau The books of final entry. Aset, hutang, dan
ekuitas (kekayaan bersih) dicatat dalam buku catatan akuntansi.
Akun‐akun buku besar tersebut dipakai untuk mencatat secara terpisah aset, hutang,
dan ekuitas (kekayaan bersih). Dengan demikian akun merupakan kumpulan
informasi dalam suatu sistem akuntansi. Sebagai contoh tanah dicatat di akun tanah,
persediaan dicatat di akun persediaan, dan seterusnya.
Bentuk akun ada yang berbentuk T karena menyerupai huruf T. Berikut ini disajikan
akun bentuk T
NAMA AKUN
No. Akun:
NAMA AKUN
Sisi sebelah kiri adalah Debit Sisi sebelah kanan adalah Kredit
NAMA AKUN
No. Akun:
Penomoran Akun
PT SANGKURIANG‐LORO JONGGRANG
NOMOR AKUN
NOMOR
Kas 100
Tanah 150
Gedung 155
C. POSTING
Posting adalah pemindahan informasi transaksi dari jurnal ke buku besar. Posting
dilakukan perusahaan setelah penjurnalan. Proses pemindahan informasi keuangan
dari jurnal ke buku besar dilakukan sebagai berikut.
2. Mencatat tanggal transaksi yang tercantum di buku jurnal ke kolom tanggal untuk
masing‐masing akun.
3. Mencatat jumlah rupiah baik yang didebit dan yang dikredit pada buku jurnal ke
kolom debit dan kredit yang sesuai akunnya.
5. Mencatat nomor halaman buku jurnal ke kolom Ref untuk masing‐masing akun.
6. Mencatat nomor‐nomor akun di kolom Ref pada buku jurnal. Langkah ini dipakai
untuk menandakan bahwa jurnal sudah diposting.
Berikut ini diberikan contoh posting dari buku jurnal ke buku besar Biro Arsitektur PT
Sangkuriang‐Loro Jonggrang. Proses pemindahan informasi ini diperagakan sebagai
berikut.
Jurnal
Halaman: 1
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Jan 1 Kas 7.000.000
Ekuitas Melati 7.000.000
(untuk mencatat setoran dari
pemilik)
BUKU BESAR
KAS
No. Akun: 167
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo D/K
2014 1 Setoran Ibu Melati 1 7.000.000 7.000.000 D
Jan
Ekuitas Melati
No. Akun: 250
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo D/K
2014 1 Berupa kas 1 7.000.000 7.000.000 K
Jan.
Apabila seluruh jurnal pada contoh soal 3 (pada Bab IV) sudah diposting, maka akun‐
akun setelah mengalami proses posting akan tampak sebagai berikut.
Kas
No. Akun: 100
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo D/K
2014 1 Setoran Ibu Melati 1 7.000.000 7.000.000 D
Jan 5 Pinjam dari BNI 4.000.000 11.000.000 D
10 Pembelian perlngkpn kantor 2.000.000 9.000.000 D
11 Pembayaran sewa kantor 1.200.000 7.800.000 D
15 Pembayaran gaji karyawan 1.300.000 6.500.000 D
17 Pembayaran listrik & telepon 730.000 5.770.000 D
20 Pembayaran utang bank 2 400.000 5.370.000 D
25 Pembayaran utang usaha 1.000.000 4.370.000 D
27 Pendapatan jasa 7.000.000 11.370.000 D
28 Prive Ibu Melati 250.000 11.120.000 D
Piutang Usaha
No. Akun: 120
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo D/K
2014 27 Pendapatan jasa 1 3.000.000 3.000.000 D
Jan
Perlengkapan Kantor
No. Akun: 160
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo D/K
2014 10 Pembelian secara tunai 1 2.000.000 2.000.000 D
Jan
Hutang Usaha
No. Akun: 200
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo D/K
2014 7 Pembelian BHP secara kredit 1 1.600.000 1.600.000 K
Jan 25 Pembayaran utang 1.000.000 600.000 K
Hutang Bank
No. Akun: 220
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo D/K
2014 5 Pinjaman dari BNI 1 4.000.000 4.000.000 K
Jan 20 Pembayaran cicilan 400.000 3.600.000 K
Ekuitas Melati
No. Akun: 250
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo D/K
2014 1 Setoran tunai 1 7.000.000 7.000.000 K
Jan
Prive Melati
No. Akun: 290
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo D/K
2014 28 Penarikan tunai 1 250.000 250.000 D
Jan
Pendapatan Jasa
No. Akun: 300
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo D/K
2014 27 Penyerahan jasa secara tunai 1 10.000.000 10.000.000 K
dan kredit
Jan
Biaya Listrik
No. Akun: 430
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo D/K
2014 17 Biaya listrik Januari 1 500.000 500.000 D
Jan
Biaya Telepon
No. Akun: 440
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo D/K
2014 17 Biaya telepon Januari 1 230.000 230.000 D
Jan
D. NERACA SALDO
Berikut ini adalah contoh laporan posisi keuangan saldo Biro Arsitektur PT
Sangkuriang‐Loro Jonggrang per 30 Januari 2014.
PT SANGKURIANG‐LORO JONGGRANG
NERACA SALDO
PER 30 JANUARI 2014
Nomor Saldo
Akun Nama Akun
Debit Kredit
100 Kas 11.120.000
120 Piutang Usaha 3.000.000
130 Bahan Habis Pakai 1.600.000
160 Perlengkapan Kantor 2.000.000
200 Hutang Usaha 600.000
220 Hutang Bank 3.600.000
250 Ekuitas Melati 7.000.000
290 Prive Melati 250.000
300 Pendapatan Jasa 10.000.000
400 Biaya Sewa Kantor 1.200.000
420 Biaya Gaji dan Upah Karyawan 1.300.000
430 Biaya Listrik 500.000
440 Biaya Telepon 230.000
Jumlah 21.200.000 21.200.000
Saldo di kolom debit dan saldo di kolom kredit neraca saldo harus sama atau
seimbang. Apabila jumlah di kolom debit dan kredit tidak seimbang maka neraca
saldo tersebut pasti salah, namun jumlah yang seimbang tidak menjamin kebenaran
neraca saldo. Kesalahan neraca saldo bisa disebabkan hal‐hal berikut ini:
a Lupa menjurnal suatu transaksi. Transaksi yang lupa dijurnal ini tentu tidak
nampak pada neraca saldo. Akibat lupa menjurnal, jumlah sisi debit dan sisi kredit
tetap seimbang namun saldo keseluruhan debit dan kredit terlalu kecil.
b Jumlah uang dari suatu transaksi salah dicatat dalam jurnal. Misalnya penerimaan
piutang usaha Rp243.000 dicatat Rp423.000. Kesalahan pencatatan tersebut
tetap menunjukkan jumlah yang seimbang di neraca saldo. Dengan kesalahan ini
saldo akun tidak menunjukkan jumlah yang benar.
c Pencatatan transaksi dalam jurnal lebih dari sekali. Misalnya transaksi penerimaan
piutang usaha sebesar Rp200.000 dicatat dua kali, maka transaksi tersebut
dicatat dua kali didebit dan dua kali dikredit. Kesalahan pencatatan ini tetap
menunjukkan saldo yang seimbang, namun saldo akhir terlalu besar.
d Pencatatan transaksi dalam jurnal pada akun yang tidak tepat. Misalnya transaksi
pembayaran sewa peralatan upacara sebesar Rp75.000 dicatat pada sisi debit
akun Bahan Habis Pakai dan di sisi kredit Kas. Meskipun pencatatan pada akun ini
salah, namun saldo sisi debit dan kredit tetap seimbang. Kesalahan ini
menimbulkan suatu akun dicatat terlalu besar, dan akun pengimbangnya terlalu
kecil.
SOAL LATIHAN
Kantor Akuntan "Hanif dan Rifki" menjual berbagai jasa konsultasi. Kantor ini
didirikan pada 1 Agustus 2006. Transaksi‐transaksi yang terjadi pada bulan Agustus
tersebut tampak di bawah ini:
Agustus 1 ‐ Menerima kas Rp24.000.000 dari Tuan Hanif, dan peralatan kantor
senilai Rp22.500.000 dari Tuan Rifqi, semuanya sebagai setoran
ekuitas awalnya.
Diminta:
BAB VI
PENYESUAIAN
A. PENTINGNYA PENYESUAIAN
Perusahaan akan menyusun laporan keuangan pada setiap akhir periode akuntansi.
Laporan keuangan tidak dapat disusun langsung dari neraca saldo karena neraca
saldo belum menyajikan semua informasi terkini. Tahap penyesuaian dilakukan pada
akhir periode untuk menyesuaikan saldo akun‐akun yang belum valid. Tahap
penyesuaian dilakukan dalam akuntansi berdasarkan asumsi periodisasi, yang berarti
untuk tujuan pelaporan, umur perusahaan dapat dipecah menjadi periode‐periode
yang sifatnya buatan. Asumsi ini mengharuskan kita untuk membuat penyesuaian.
Sehubungan dengan asumsi tersebut pendapatan dan biaya harus diakui pada
periode akuntansi tertentu. Ada dua prinsip umum untuk penentuan pengakuan
pendapatan dan biaya pada periode akuntansi tertentu.
Neraca saldo belum memuat semua informasi yang paling akhir, karena beberapa
alasan: (1) kejadian‐kejadian tertentu, seperti penggunaan bahan habis pakai, tidak
dijurnal setiap hari karena tidak praktis; (2) biaya yang terjadi karena berlalunya
waktu, seperti berkurangnya manfaat gedung, persekot sewa dan asuransi, tidak
dijurnal selama periode akuntansi; dan (3) beberapa pos, seperti biaya listrik, belum
dicatat karena tagihan dari PLN belum diterima.
B. JURNAL PENYESUAIAN
Contoh Soal 4:
PT SANGKURIANG‐LORO JONGGRANG
NERACA SALDO
PER 30 JANUARI 2014
Nomor Saldo
Akun Nama Akun
Debit Kredit
100 Kas 11.120.000
120 Piutang Usaha 3.000.000
130 Bahan Habis Pakai 1.600.000
160 Perlengkapan Kantor 2.000.000
200 Hutang Usaha 600.000
1) Bunga bank BNI yang harus dibayar adalah 12% per tahun dan dibayarkan pada
awal bulan berikutnya.
7) Biaya gaji yang masih harus dibayar untuk 2 minggu terakhir Januari adalah
Rp1.300.000.
Berdasar pada neraca saldo dan informasi di atas, jurnal penyesuaian yang diperlukan
adalah sebagai berikut.
Informasi 1
Biaya bunga belum dibayar dan belum dibukukan. Ini berarti, utang dan biaya bunga
di neraca saldo masih terlalu rendah.
Informasi 2
Biaya iklan sebesar Rp200.000 belum dibayar dan belum dibukukan. Ini berarti hutang
dan biaya iklan yang di neraca saldo terlalu rendah.
Informasi 3
Informasi 4
Informasi 5
Dalam kasus ini, taksiran kerugian piutang adalah 1% dari piutang usaha akhir periode.
Dengan demikian taksiran kerugian piutang adalah:
1% x Rp3.000.000 = Rp30.000
Informasi 6
Manfaat aset tetap lebih dari satu tahun namun terbatas masa pemakaiannya. Karena
manfaatnya terbatas maka aset tetap disusutkan kecuali tanah.
Alokasi harga perolehan aset tetap secara sistematis disebut dengan penyusutan atau
depresiasi. Pembebanan penyusutan dicatat, melalui jurnal penyesuaian, mendebit
Biaya Penyusutan atau Biaya Depresiasi dan mengkredit Penyusutan Akumulasian.
Penyusutan Akumulasian adalah jumlah kumulatif penyusutan aset tetap dari seluruh
periode yang menikmati manfaat aset tetap.
Informasi 7
SOAL LATIHAN
Neraca saldo Perusahaan Megah per 31 Desember 2006 tampak di bawah ini.
Perusahaan Megah menyusun laporan keuangan tiap‐tiap tahun pada akhir bulan
Desember, dan neraca saldo berikut ini adalah per 31 Desember 2006.
PERUSAHAAN MEGAH
NERACA SALDO
PER 31 DESEMBER 2006
Nama Akun Debit Kredit
Kas 35.775.000 ‐
Piutang Usaha 2.250.000 ‐
Premi Asuransi Dibayar di Muka 1.350.000 ‐
Bahan Habis Pakai 675.000 ‐
Perlengkapan Kantor 9.000.000 ‐
Kendaraan 20.250.000 ‐
Hutang Usaha ‐ 3.375.000
Hutang (Wesel) Bank ‐ 18.000.000
Ekuitas Nona Megah ‐ 22.500.000
Prive Nona Megah 9.000.000 ‐
Penapatan Jasa ‐ 47.250.000
Pendapatan Sewa ‐ 3.150.000
Biaya Gaji dan Upah 11.250.000 ‐
Biaya Sewa 2.700.000 ‐
Biaya Air, Telepon, dan Listrik 1.800.000 ‐
Biaya Lain‐lain 225.000 ‐
Jumlah 94.275.000 94.275.000
a) Bahan habis pakai yang digunakan sepanjang tahun 2006 adalah Rp450.000.
Diminta:
BAB VII
NERACA LAJUR
A. PENGERTIAN
Neraca Lajur atau work sheet adalah kertas kerja berkolom yang digunakan dalam
proses akuntansi manual sebagai alat bantu untuk penyusunan laporan keuangan.
Dalam siklus akuntansi pembuatan neraca lajur bukan merupakan prosedur yang
wajib. Pembuatan neraca lajur dilakukan setelah menyusun neraca saldo dan sebelum
membuat jurnal penyesuaian. Di dalam neraca lajur terdapat kolom nama akun,
kolom neraca saldo, kolom penyesuaian, kolom neraca saldo setelah penyesuaian,
kolom Laba rugi komprehensif, dan kolom neraca, sehingga neraca lajur
mempermudah proses penyesuaian dan penyusunan laporan keuangan.
Dalam penyusunan neraca lajur ditulis nama perusahaan (paling atas), neraca lajur,
dan periode yang dirangkum. Bentuk neraca lajur ada yang berformat 5 kolom ada
yang berformat 6 kolom. Tiap‐tiap kolom terbagi atas debit dan sisi kredit. Berikut ini
disajikan perbandingan antara neraca lajur bentuk 5 kolom dan bentuk 6 kolom.
– Neraca Saldo
– Penyesuaian
Lapora
Laba rugi
Neraca n posisi
Nama Penyesuaian NSSP komprehe
No. Saldo keuang
Akun nsif
an
Dr Kr Dr Kr Dr Kr Dr Kr Dr Kr
– Neraca Saldo
– Penyesuaian
– Perubahan Ekuitas
Lapora
n
Neraca Rugi ‐ Perubahan
Nama Penyesuaian NSSP posisi
No. Saldo Laba Ekuitas
Akun keuang
an
Dr Kr Dr Kr Dr Kr Dr Kr Dr Kr Dr Kr
Menyusun neraca lajur harus urut dari kolom paling kiri sampai dengan kolom paling
kanan. Dimulai dari mengisi kolom neraca saldo, mengisi kolom penyesuaian, mengisi
kolom neraca saldo setelah penyesuaian, mengisi kolom Laba rugi komprehensif, dan
diakhiri mengisi kolom neraca untuk bentuk neraca lajur dengan bentuk 5 kolom.
Untuk bentuk neraca lajur dengan bentuk 6 kolom, setelah pengisian kolom Laba rugi
komprehensif, kemudian diisi kolom perubahan ekuitas, dan diakhiri kolom laporan
posisi keuangan. Berikut ini dijelaskan cara menyusun neraca lajur bentuk 5 kolom,
berdasarkan informasi pada Contoh Soal 4.
PT SANGKURIANG‐LORO JONGGRANG
NERACA SALDO
PER 30 JANUARI 2014
Nomor Saldo
Akun Nama Akun
Debit Kredit
100 Kas 11.120.000
120 Piutang Usaha 3.000.000
130 Bahan Habis Pakai 1.600.000
160 Perlengkapan Kantor 2.000.000
200 Hutang Usaha 600.000
220 Hutang Bank 3.600.000
250 Ekuitas Melati 7.000.000
290 Prive Melati 250.000
300 Pendapatan Jasa 10.000.000
400 Biaya Sewa Kantor 1.200.000
420 Biaya Gaji dan Upah Karyawan 1.300.000
430 Biaya Listrik 500.000
440 Biaya Telepon 230.000
Jumlah 21.200.000 21.200.000
Setelah itu mengisi kolom neraca saldo, lakukan langkah berikut ini.
- Isilah semua saldo akun, saldo debit dimasukkan ke debit dan saldo kredit
dimasukkan ke kredit
Kolom penyesuaian diisi dari informasi penyesuaian, isilah satu per satu secara
urut, angka‐angka penyesuaian dimasukkan ke akun yang benar dan pada sisi
yang sesuai.
PT SANGKURIANG‐LORO JONGGRANG
NERACA LAJUR
UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 JANUARI 2014
DALAM RIBUAN RUPIAH
Laba rugi Laporan
Neraca Saldo Penyesuaian NSSP kompreh posisi
No. Nama Akun
ensif keuangan
Dr Kr Dr Kr Dr Kr Dr Kr Dr Kr
100 Kas 11.120
120 Piutang Usaha 3.000
Cadangan Kerugian
125 ‐ (5) 30
Piutang
(3)
130 Bahan Habis Pakai 1.600
1.200
160 Perlengkapan Kantor 2.000
Peny. Peralatan
170 ‐ (6) 33
Kantor Akumu.
200 Hutang Usaha 600
211 Hutang Biaya Bunga (1) 40
(2)
212 Hutang Biaya Iklan
200
(7)
213 Hutang Biaya Gaji
1.300
220 Hutang Bank 3.600
PT SANGKURIANG‐LORO JONGGRANG
NERACA LAJUR
UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 JANUARI 2014
DALAM RIBUAN RUPIAH
Pendapatan Jasa (4)
230 ‐
Diterima di Muka 1.000
250 Ekuitas Melati 7.000
290 Prive Melati 250
300 Pendapatan Jasa 10.000 (4).1.000
400 Biaya Sewa Kantor 1.200
410 Biaya Iklan ‐ (2) 200
Biaya Gaji dan Upah
420 1.300 (7) 1.300
Karyawan
430 Biaya Listrik 500
440 Biaya Telepon 230
Biaya Penyusutan
450 ‐ (6) 33
Perlengk. Kantor
Biaya Bahan Habis
460 ‐ (3) 1.200
Pakai
470 Kerugian Piutang ‐ (5) 30
480 Biaya Bunga ‐ (1) 40
JUMLAH 21.200 21.200 4.013 4.013
Informasi Penyesuaian:
1. Biaya bunga terutang Rp250.000.
2. Biaya iklan terutang Rp200.000.
3. Biaya bahan habis pakai Rp1.200.000 (tersisa Rp400.000).
4. Pendapatan jasa diterima di muka Rp1.000.000.
5. Cadangan Kerugian Piutang Rp30.000.
6. Biaya penyusutan perlengkapan kantor 1 bulan pertama Rp33.000.
7. Biaya gaji dan upah terutang Rp1.300.000.
- Perhatikan akun pada neraca saldo dengan akun pada kolom Penyesuaian.
‐ Bila sama‐sama bersaldo debit maka jumlahkan dan isikan di sisi debit kolom
NSSP.
‐ Bila yang satu bersaldo debit dan satunya kredit maka selisihkan dan hasil
selisih tersebut isikan ke sisi yang sesuai pada kolom NSSP.
‐ Bila sama‐sama bersaldo kredit, maka gabungkan dan isikan pada sisi kredit
kolom NSSP.
PT SANGKURIANG‐LORO JONGGRANG
NERACA LAJUR
UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 JANUARI 2014
DALAM RIBUAN RUPIAH
Laba Laporan
rugi posisi
Neraca saldo Penyesuaian NSSP
No. Nama Akun kompre keuanga
hensif n
Dr Kr Dr Kr Dr Kr Dr Kr Dr Kr
100 Kas 11.120 11.120
120 Piutang Usaha 3.000 3.000
Cadangan Kerugian
125 ‐ (5) 30 30
Piutang
(3)
130 Bahan Habis Pakai 1.600 400
1.200
160 Perlengkapan Kantor 2.000 2.000
Peny. Perlengk.
170 ‐ (6) 33 33
Kantor Akumulasian
200 Hutang Usaha 600 600
211 Hutang Biaya Bunga (1)40 40
212 Hutang Biaya Iklan (2) 200 200
(7)
213 Hutang Biaya Gaji 1.300
1.300
220 Hutang Bank 3.600 3.600
Pendapatan Jasa (4)
230 ‐ 1.000
Diterima di Muka 1.000
250 Ekuitas Melati 7.000 7.000
290 Prive Melati 250 250
10.00 (4).1.0
300 Pendapatan Jasa 9.000
0 00
400 Biaya Sewa Kantor 1.200 1.200
410 Biaya Iklan ‐ (2) 200 200
420 Biaya Gaji dan Upah 1.300 (7) 2.600
Karyawan 1.300
430 Biaya Listrik 500 500
440 Biaya Telepon 230 230
Biaya Peny. Perlengk.
450 ‐ (6) 33 33
Kantor
Biaya Bahan Habis (3)
460 ‐ 1.200
Pakai 1.200
470 Kerugian Piutang ‐ (5) 30 30
480 Biaya Bunga ‐ (1) 40 40
JUMLAH 21.200 21.200 3.803 3.803 22.803 22.803
Informasi Penyesuaian:
1. Biaya bunga terutang Rp250.000.
2. Biaya iklan terutang Rp200.000.
3. Biaya bahan habis pakai Rp1.200.000 (tersisa Rp400.000).
4. Pendapatan jasa diterima di muka Rp1.000.000.
5. Cadangan Kerugian Piutang Rp30.000.
6. Biaya penyusutan perlengkapan kantor 1 bulan pertama Rp33.000.
7. Biaya gaji dan upah terutang Rp1.300.000.
- Pindahkan semua akun pendapatan dan akun biaya yang ada di neraca saldo
setelah penyesuaian ke kolom Laba rugi komprehensif sesuai kolom saldonya.
- Bila jumlah sisi debit lebih besar maka perusahaan mengalami kerugian,
karena biaya lebih besar daripada pendapatan.
- Bila sisi debit lebih kecil maka perusahaan memperoleh laba karena biaya
lebih kecil dari pendapatan.
- Bila sisi debit sama dengan sisi kredit, maka impas karena biaya = pendapatan.
PT SANGKURIANG‐LORO JONGGRANG
NERACA LAJUR
UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 JANUARI 2014
DALAM RIBUAN RUPIAH
Lapora
n
Laba rugi
Neraca saldo Penyesuaian NSSP posisi
komprehensif
No. Nama Akun keuan
gan
D
Dr Kr Dr Kr Dr Kr Dr Kr Kr
r
100 Kas 11.120 11.120
120 Piutang Usaha 3.000 3.000
Cadangan
125 ‐ (5) 30 30
Kerugian Piutang
(3)
130 Bahan Habis Pakai 1.600 400
1.200
Perlengkapan
160 2.000 2.000
Kantor
Peny.
Perlengkapan
170 ‐ (6) 33 33
kantor
Akumulasian
200 Hutang Usaha 600 600
Hutang Biaya
211 (1) 40 40
Bunga
Hutang Biaya (2)
212 200
Iklan 200
(7)
213 Hutang Biaya Gaji 1.300
1300
220 Hutang Bank 3.600 3.600
Pendapatan Jasa (4)
230 ‐ 1.000
Diterima di Muka 1.000
250 Ekuitas Melati 7.000 7.000
290 Prive Melati 250 250
(4)1.0
300 Pendapatan Jasa 10.000 9.000 9.000
00
Biaya Sewa
400 1.200 1.200 1.200
Kantor
(2)
410 Biaya Iklan ‐ 200 200
200
Biaya Gaji dan (7)1.30
420 1.300 2.600 2.600
Upah Karyawan 0
430 Biaya Listrik 500 500 500
Informasi Penyesuaian:
1. Biaya bunga terutang Rp250.000.
2. Biaya iklan terutang Rp200.000.
3. Biaya bahan habis pakai Rp1.200.000 (tersisa Rp400.000).
4. Pendapatan jasa diterima di muka Rp1.000.000.
5. Cadangan Kerugian Piutang Rp30.000.
6. Biaya penyusutan perlengkapan kantor 1 bulan pertama Rp33.000.
7. Biaya gaji dan upah terutang Rp1.300.000.
Pengisian kolom laporan posisi keuangan dilakukan paling akhir karena adanya
penambahan informasi baru pada kolom Laba rugi komprehensif. Berikut ini
langkah‐langkah pengisian kolom Laporan posisi keuangan:
- Pindahkan saldo debit dan kredit semua akun aset, hutang, dan ekuitas yang
ada di NSSP ke kolom laporan posisi keuangan
- Pindahkan saldo debit akun ikhtisar laba rugi pada baris terbawah yang ada di
kolom Laba rugi komprehensif ke saldo kredit kolom laporan posisi keuangan.
Sebaliknya, pindahkan saldo kredit akun ikhtisar laba rugi baris terbawah ke
saldo debit kolom laporan posisi keuangan.
PT SANGKURIANG‐LORO JONGGRANG
NERACA LAJUR
UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 JANUARI 2014
DALAM RIBUAN RUPIAH
Laba rugi Laporan posisi
Neraca saldo Penyesuaian NSSP
No. Nama Akun komprehensif keuangan
Dr Kr Dr Kr Dr Kr Dr Kr Dr Kr
100 Kas 11.120 11.120 11.120
120 Piutang Usaha 3.000 3.000 3.000
Cadangan
125 Kerugian ‐ (5) 30 30 30
Piutang
Bahan Habis (3)
130 1.600 400 400
Pakai 1.200
Perlengkapan
160 2.000 2.000 2.000
Kantor
Peny. Peralatan
170 ‐ (6) 33 33 33
Kantor Akumu.
200 Hutang Usaha 600 600 600
Hutang Biaya
211 (1) 40 40 40
Bunga
Hutang Biaya (2)
212 200 200
Iklan 200
Hutang Biaya (7)
213 1.300 1.300
Gaji 1300
3.60
220 Hutang Bank 3.600 PPP 3.600
0
Pendapatan
(4) 1.00
230 Jasa Diterima di ‐ 1.000
1.000 0
Muka
7.00
250 Ekuitas Melati 7.000 7.000
0
290 Prive Melati 250 250 250
Pendapatan 9.00
300 10.000 (4)1.000 9.000
Jasa 0
Biaya Sewa
400 1.200 1.200 1.200
Kantor
Biaya Gaji dan
410 ‐ (2) 200 200 200
Upah
420 Karyawan 1.300 (7)1.300 2.600 2.600
430 Biaya Listrik 500 500 500
440 Biaya Telepon 230 230 230
Biaya
450 Penyusutan Perl ‐ (6) 33 33 33
kantor
Biaya Bahan
460 ‐ (3)1.200 1.200 1.200
Habis Pakai
Kerugian
470 ‐ (5) 30 30 30
piutang
480 Biaya Bunga ‐ (1)40 40 40
22.8 6.033 9.000 16.770 13.803
JUMLAH 21.200 21.200 3.803 3.803 22.803
03 2.967 ‐ 2.967
Ikhtisar laba rugi 9.000 9.000 16.770 16.770
Informasi Penyesuaian:
1. Biaya bunga terutang Rp250.000.
2. Biaya iklan terutang Rp200.000.
3. Biaya bahan habis pakai Rp1.200.000 (tersisa Rp400.000).
4. Pendapatan jasa diterima di muka Rp1.000.000.
5. Cadangan Kerugian Piutang Rp30.000.
6. Biaya penyusutan perlengkapan kantor 1 bulan pertama Rp33.000.
7. Biaya gaji dan upah terutang Rp1.300.000.
Setelah menyusun neraca lajur, maka,informasi yang ada ini dapat digunakan untuk
menyusun laporan keuangan. Angka yang ada pada kolom laba rugi komprehensif
dapat digunakan untuk menyusun laporan laba rugi komprehensif, dan angka pada
kolom laporan posisi keuangan dapat digunakan untuk menyusun laporan posisi
keuangan. Laporan keuangan yang diekstrak dari neraca lajur ini dapat dilihat di bab
berikutnya.
SOAL LATIHAN
PERUSAHAAN BINTANG
NERACA LAJUR (TERPOTONG)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2006
Neraca saldo Penyesuaian NSSP
Nama Akun
Dr Kr Dr Kr Dr Kr
Kas 1.500 1.200
Piutang Usaha 3.000 3.000
Bahan Habis Pakai 750 150
Perskot Asuransi 600 60
Tanah 13.650 13.650
Peralatan 15.000 15.000
Akumulasi Penyusutan 4.500 5.250
Peralatan
Hutang Usaha 900 900
Hutang Gaji 2.100 2.625
Ekuitas Nona Prihat 16.500 16.500
Prive Nona Prihat 1.050 1.050
Pendapatan Jasa 40.500 40.500
Biaya Gaji 9.450 9.975
Biaya Asuransi 0 540
Biaya Air, Listrik, dan Telepon 13.500 13.500
Biaya Penyusutan Peralatan 0 750
Biaya Bahan Habis Pakai 0 600
Biaya Rupa‐rupa 6.000 6.000
Uang Palsu 0 300
64.500 64.500 65.775 65.775
Diminta:
BAB VIII
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
DAN HUBUNGAN ANTAR LAPORAN KEUANGAN
Hasil akhir dari proses akuntansi adalah laporan keuangan. Laporan keuangan
menyajikan informasi keuangan yang berguna untuk pengambilan keputusan para
pihak yang berkepentingan. Laporan keuangan berdasarkan urutan penyusunannya
meliputi laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, laporan posisi
keuangan, dan laporan arus kas.
Laporan laba rugi komprehensif adalah laporan keuangan yang secara sistematis
menyajikan hasil usaha perusahaan dalam kurun waktu tertentu. Laporan laba rugi
komprehensif menyajikan pendapatan selama satu periode dan biaya‐biaya untuk
memperoleh pendapatan tersebut pada periode yang sama, juga menyajikan untung
dan rugi.
a) Nama Perusahaan.
c) Periode Laporan.
Bentuk laporan keuangan ada yaitu bentuk satu laporan laba rugi komprehensif atau
dalam bentuk dua laporan.
(a) Pendapatan
(c) Bagian laba rugi entitas asosiasi yang dicatat menggunakan metode ekuitas
(e) Suatu jumlah tunggal yang mencakup laba (rugi) setelah pajak dari operasi
yang dihentikan dan pengukuran nilai wajar dikurangi biaya pelepasan asset
dalam rangka operasi yang dihentikan.
Contoh penyajian Laporan laba rugi komprehensi satu laporan sebagai berikut :
PT SANGKURIANG‐LORO JONGGRANG
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 JANUARI 2014
Pendapatan:
Jasa Disain Rp 9.000.000
Biaya‐biaya:
Biaya Sewa Kantor Rp1.250.000
Biaya Iklan 200.000
Biaya Gaji dan Upah Karyawan 2.600.000
Biaya Listrik 500.000
PT SANGKURIANG‐LORO JONGGRANG
LAPORAN LABA RUGI
UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 JANUARI 2014
Pendapatan:
Jasa Disain Rp 9.000.000
Biaya‐biaya:
Biaya Sewa Kantor Rp1.250.000
Biaya Iklan 200.000
Biaya Gaji dan Upah Karyawan 2.600.000
Biaya Listrik 500.000
Biaya Telepon 230.000
Biaya Penyusutan Perlengkapan Kantor 33.000
Biaya Bahan Habis Pakai 1.200.000
Biaya Kerugian Piutang 30.000
Total Biaya (5.993.000)
Laba Usaha 3.007.000
Untung dan Pendapatan di Luar Usaha:
Pendapatan Bunga ‐
Pendapatan Surat Berharga ‐
Rugi dan Biaya di Luar Usaha:
Biaya Bunga 40.000
Rugi Pelepasan Perlengkapan Kantor ‐
Laba Rugi di Luar Usaha (40.000)
Laba Bersih 2.967.000
PT SANGKURIANG‐LORO JONGGRANG
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 JANUARI 2014
Beban Pajak 0
Laba Bersih setelah Pajak 2. 967.000
Laba tahun berjalan dari operasi yang 0
dihentikan
2.967.000
Rugi tahun berjalan dari operasi yang
0
dihentikan
0
Laba tahun berjalan
0
Pendapatan Komprehensif lain
0
Selisih kurs karena penjabaran LK dalam
Valas
Aset keuangan tersedia utk dijual 0
Hedging
Keuntungan revaluasi aset tetap 0
Keuntungan (kerugian) aktuaria 0
Pendapatan Komprehensif tahun berjalan 0
2.967.000
PT SANGKURIANG‐LORO JONGGRANG
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 JANUARI 2014
Ekuitas, per 1 Januari 2014 Rp7.000.000
Ditambah:
Laba Bersih Setelah Pajak 2.967.000
9.967.000
Dikurangi:
Prive (250.000)
Ekuitas per 31 Januari 2014 9.717.000
Laporan posisi keuangan atau laporan posisi keuangan adalah laporan keuangan yang
menyajikan posisi keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu. Laporan posisi
keuangan disusun untuk menyajikan informasi keuangan mengenai aset, hutang, dan
ekuitas (kekayaan bersih).
Laporan posisi keuangan dapat disusun dalam bentuk staffel maupun dalam bentuk
skontro. Setiap laporan posisi keuangan mencantumkan informasi:
1) Nama perusahaan
PT SANGKURIANG‐LORO JONGGRANG
LAPORAN POSISI KEUANGAN
PER 31 JANUARI 2014
Aset
Aset Lancar
Kas Rp11.120.000
Piutang Usaha Rp3.000.000
Dikurangi:
Cadangan Kerugian Piutang (30.000)
Nilai Realisasi Bersih Piutang Usaha 2.970.000
Bahan Habis Pakai 400.000
Total Aset Lancar 14.490.000
PT SANGKURIANG‐LORO JONGGRANG
LAPORAN POSISI KEUANGAN
PER 31 JANUARI 2014
Aset Hutang dan Ekuitas (kekayaan
bersih)
Aset Lancar
Hutang Jangka Pendek
Kas 11.120.000 600.000
Hutang Usaha
Piutang Usaha 3.000.000 1.540.000
Hutang Biaya
Dikurangi: 3.600.000
Hutang Bank
Cadangan Kerugian (30.000) 1.000.000
Pendapatan Diterima di Muka
Nilai Realisasi
Bersih Piutang 2.970.000 6.740.000
Total
Bahan Habis Pakai 400.000
1.967.000
Nilai Buku Perl. Kantor
‐
Aset Tetap Tidak Berwujud
‐
Aset Lain‐lain Total Hutang dan Ekuitas
16.457.000 (kekayaan bersih) 16.457.000
Total Aset
PT SANGKURIANG‐LORO JONGGRANG
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 JANUARI 2014
Arus Kas dari Aktivitas Operasional:
Penjualan Jasa Disain 7.000.000
Membayar Sewa Kantor (1.200.000)
Membayar Gaji dan Upah (1.300.000)
Membayar Biaya Listrik (500.000)
Membayar Biaya Telepon (230.000)
Membayar Utang Usaha (1.000.000)
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasional 2.270.000
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan:
Dari Pinjaman Bank 4.000.000
Membayar Angsuran bank (400.000)
Pengambilan oleh Pemilik (Melati) (250.000)
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan 3.350.000
Arus Kas dari Aktivitas Investasi:
Membeli Perlengkapan Kantor (2.000.000)
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi (2.000.000)
Penerimaan Kas Bersih (1) + (2) + (3) 3.620.000
Saldo Kas per 1 Januari 7.000.000
Saldo Kas per 31 Januari Rp11.120.000
Laporan keuangan terdiri atas laporan posisi keuangan (awal), laporan laba rugi
komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas. Laporan itu disusun
berdasarkan sumber data yang sama. Walaupun unsur‐unsur yang dilaporkan
berbeda, namun terdapat saling hubungan antarlaporan tersebut. Saling
hubungannya sebagai berikut.
PT SANGKURIANG‐LORO JONGGRANG
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 JANUARI 2014
Pendapatan:
Jasa Disain Rp 9.000.000
Biaya‐biaya:
Biaya Sewa Kantor Rp1.250.000
Biaya Iklan 200.000
Biaya Gaji dan Upah Karyawan 2.600.000
Biaya Listrik 500.000
Biaya Telepon 230.000
Biaya Penyusutan Perlengkapan Kantor 33.000
Biaya Bahan Habis Pakai 1.200.000
Biaya Kerugian Piutang 30.000
Biaya Bunga 40.000
Total Biaya 6.033.000
Laba Bersih Rp2.967.000
PT SANGKURIANG‐LORO JONGGRANG
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 JANUARI 2014
Ekuitas, per 1 Januari 2014 Rp7.000.000
Ditambah:
Laba Bersih Setelah Pajak 2.967.000
9.967.000
Dikurangi:
Prive (250.000)
Ekuitas per 31 Januari 2014 Rp9.717.000
PT SANGKURIANG‐LORO JONGGRANG
LAPORAN POSISI KEUANGAN
PER 31 JANUARI 2014
Aset Hutang dan Ekuitas (kekayaan
bersih)
Aset Lancar
Hutang jangka pendek
Kas 11.120.000 600.000
Hutang Usaha
Piutang Usaha 3.000.000 1.540.000
Hutang Biaya
Dikurangi: 3.600.000
Hutang Bank
Cadangan Kerugian (30.000) 1.000.000
Pendapatan Diterima di Muka
Nilai Realisasi
Bersih Piutang 2.970.000 6.740.000
Total Hutang jangka pendek
Bahan Habis Pakai 400.000
Total Aset Lancar 14.490.000
Hutang Jangka Panjang :
Hutang Obligasi
Investasi Jangka Panjang ‐
SOAL LATIHAN
1. Nona Khamidah membuka usaha salon kecantikan pada 1 Januari 2014. Saat itu ia
menanamkan sejumlah uang dan berbagai perangkat sebagai berikut.
‐ Meubelair Rp525.000
Nona Khamidah juga meminjam uang tunai Rp1.125.000 kepada sahabatnya, Nona
Ana. Uang tersebut akan digunakan untuk mengoperasikan salon kecantikannya.
Diminta:
Siapkan laporan posisi keuangan Salon Kecantikan KHAMIDAH per 1 Januari 2014!
2. Berikut adalah informasi keuangan yang diambil dari buku‐buku PT Kalibata per 31
Desember 2006 sesaat sebelum laporan keuangan disusun. Tahun buku
perusahaan adalah tahun kalender.
BAB IX
PENUTUPAN BUKU BESAR
A. PENGERTIAN
Tahapan penutupan buku besar dilakukan pada akhir periode. Untuk memulainya,
harus dipahami dahulu kelompok‐kelompok akun yang terdiri dari akun riil
(permanen) dan akun nominal (temporer).
Akun‐akun aset, hutang, dan ekuitas disebut akun permanen. Akun‐akun permanen
ini berapapun saldonya pada akhir periode akan menjadi saldo awal pada periode
akuntansi berikutnya.
Akun‐akun pendapatan, biaya, dan prive disebut akun‐akun temporer, karena pada
akhir periode akuntansi saldo‐saldo akun temporer akan dipindah ke akun ekuitas
(kekayaan bersih). Tahapan pemindahan saldo‐saldo akun biaya, pendapatan, dan
prive ke akun ekuitas disebut penutupan buku. Media akuntansi untuk menutup akun
biaya, pendapatan, dan prive adalah jurnal penutup. Dengan penutupan akun
temporer pada akhir periode, maka akun temporer pada awal periode akuntansi
bersaldo nol. Penutupan akun temporer dilakukan sesudah laporan keuangan
disusun.
Contoh Soal 5:
Berdasarkan informasi neraca saldo awal dan neraca saldo setelah penyesuaian Biro
Arsitektur PT Sangkuriang‐Loro Jonggrang pada Contoh Soal 4 Bab V, buatlah jurnal
penutup. Untuk mempermudah, neraca saldo Biro Arsitektur PT Sangkuriang‐Loro
Jonggrang akan disajikan kembali berikut ini.
PT SANGKURIANG‐LORO JONGGRANG
NERACA SALDO
UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 JANUARI 2014
DALAM RIBUAN RUPIAH
Neraca saldo NSSP
No. Nama Akun
Dr Kr Dr Kr
100 Kas 11.120 11.120
120 Piutang Usaha 3.000 3.000
125 Cadangan Kerugian Piutang ‐ 30
130 Bahan Habis Pakai 1.600 400
160 Perlengkapan Kantor 2.000 2.000
Peny. Perlengkapan Kantor
170 ‐ 33
Akumu.
200 Hutang Usaha 600 600
211 Hutang Biaya Bunga 40
212 Hutang Biaya Iklan 200
213 Hutang Biaya Gaji 1.300
220 Hutang Bank 3.600 3.600
Pendapatan Jasa Diterima di
230 ‐ 1.000
Muka
250 Ekuitas Melati 7.000 7.000
290 Prive Melati 250 250
300 Pendapatan Jasa 10.000 9.000
400 Biaya Sewa Kantor 1.200 1.200
410 Biaya Iklan ‐ 200
420 Biaya Gaji dan Upah Karyawan 1.300 2.60
430 Biaya Listrik 500 500
440 Biaya Telepon 230 230
450 Biaya Penyusutan Perl. kantor ‐ 33
460 Biaya Bahan Habis Pakai ‐ 1.200
470 Kerugian Piutang ‐ 30
480 Biaya Bunga ‐ 40
JUMLAH 21.200 21.200 22.803 22.803
Prosedur penutupan akun temporer pada akhir periode akuntansi dilakukan sebagai
berikut.
1. Menutup akun pendapatan ke akun ikhtisar laba rugi, dengan cara mendebit akun
pendapatan, dan mengkredit akun ikhtisar laba rugi, dengan demikian akun
pendapatan menjadi bersaldo nol.
2. Menutup akun biaya ke akun ikhtisar laba rugi, dengan cara mengkredit akun
biaya dan mendebit akun ikhtisar laba rugi. Dengan mendebit akun biaya, maka
akhirnya akun biaya bersaldo nol.
3. Menutup akun ikhtisar laba rugi ke akun ekuitas (kekayaan bersih). Sehubungan
dengan ikhtisar laba rugi dikredit pada nomor 1 di atas dan didebit pada nomor 2,
maka selisihnya ditransfer ke akun ekuitas (kekayaan bersih).
4. Menutup akun prive ke akun ekuitas (kekayaan bersih). Caranya mengkredit akun
prive dan mendebit akun ekuitas (kekayaan bersih).
Jurnalnya mendebit akun pendapatan dan kreditnya adalah akun ikhtisar rugi–laba.
Adapun jurnalnya adalah:
Jurnal penutupnya mendebit akun ikhtisar laba rugi dan mengkredit akun biaya.
Adapun jurnalnya adalah:
Jika akun pendapatan dan biaya sudah diposting, maka akun‐akun tersebut menjadi
nol. Sedangkan akun ikhtisar laba rugi nampak sebagai berikut.
Akun ikhtisar laba rugi harus ditutup. Akun ikhtisar laba rugi ditutup ke akun ekuitas
(kekayaan bersih). Karena akun ikhtisar laba rugi bersaldo kredit Rp2.967.000, maka
perlu mendebit akun ikhtisar laba rugi dan mengkredit akun ekuitas Melati. Adapun
jurnalnya adalah:
Setelah jurnal tersebut diposting, maka akun ikhtisar laba rugi dan akun ekuitas
Melati tampak sebagai berikut.
Jan
31 Menutup akun biaya 6.033.000 2.967.000 K
31 Ditutup ke ekuitas 2.967.000 0 ‐
Ekuitas Melati
No. Akun: 250
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo D/K
2014 1 Setoran tunai 1 7.000.000 7.000.000 K
Jan 31 Dari ikhtisar laba rugi 2.967.000 9.967.000 K
Akun prive ditutup dengan cara mengkredit akun prive dan mendebit akun ekuitas
(kekayaan bersih). Jurnal penutup untuk transaksi pengambilan prive oleh pemilik:
Buku besar untuk akun ekuitas Melati dan prive Melati akan berubah karena transaksi
ini, seperti yang disajikan berikut ini.
Ekuitas Melati
No. Akun: 250
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo D/K
2014 1 Setoran tunai 1 7.000.000 7.000.000 K
Jan
31 Dari ikhtisar laba rugi 2.967.000 9.967.000 K
Prive Melati
No. Akun: 290
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo D/K
2014 28 Penarikan tunai 1 250.000 250.000 D
Penyusunan neraca saldo setelah penutupan adalah merupakan tahapan terakhir dari
siklus akuntansi dengan tangan. Setelah penutupan maka dalam neraca saldo setelah
penutupan, yang ada hanyalah akun‐akun riil. Dengan kata lain, semua akun yang
nampak setelah penutupan buku adalah semua akun yang ada di laporan posisi
keuangan.
Contoh Soal 6:
PT SANGKURIANG‐LORO JONGGRANG
NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN
UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 JANUARI 2014
D. JURNAL PEMBALIKAN
Contoh Soal 7:
Jurnal Pembalikan
SOAL LATIHAN
Berikut ini disajikan neraca saldo yang belum disesuaikan per 31 Desember 2006 milik
Perusahaan BAGAS:
Kas 14.962.500
Piutang 26.932.500
Meubelair 14.962.500
Pendapatan 163.091.250
2) Bahan habis pakai yang belum dipakai sampai dengan 31 Desember adalah
Rp8.517.885.
Diminta:
4) Apakah semua jurnal penyesuaian pada permintaan nomor 1 boleh dibalik pada
hari kerja pertama tahun 2014?
BAB X
AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN DAGANG
A. PENGERTIAN
Laporan Keuangan
Laporan laba rugi komprehensif perusahaan dagang terdiri atas dua bagian yaitu
pendapatan dan biaya usaha serta pendapatan dan kerugian komprehensif.
Pendapatan berupa penjualan atas barang dagangan sedang biaya berupa harga
pokok penjualan dan biaya usaha serta biaya di luar usaha selama satu periode. Dalam
perusahaan dagang dikenal banyak sekali akun di laporan laba rugi komprehensif
yang tak dikenal di perusahaan jasa. Di antara akun‐akun tersebut adalah penjualan,
potongan penjualan, retur penjualan, pembelian, potongan pembelian, retur
pembelian, biaya angkut pembelian, persediaan barang dagangan, dan harga pokok
penjualan. Berikut ini disajikan contoh laporan laba rugi komprehensif perusahaan
dagang.
Dikurangi:
Persediaan Akhir (12.000)
Harga Pokok Penjualan (590.400)
Laba Bruto 489.600
Biaya‐Biaya Usaha:
Biaya Administrasi & Umum
Biaya Gaji Pegawai Kantor 66.000
Biaya Penyusutan Gedung 7.920
Biaya Asuransi 34.080
Total Biaya Administrasi & Umum 108.000
Biaya Pemasaran
Biaya Gaji dan Komisi 54.000
Biaya Gaji Bagian Pemasaran 126.000
Biaya Lain‐lain 8.400
Total Biaya Pemasaran 188.400
Total Biaya Usaha (296.400)
Laba Usaha 193.200
Biaya dan Pendapatan
di Luar Usaha:
Pendapatan Sewa 18.000
Biaya Bunga (24.000)
(6.000)
Laba Bersih 187.200
Laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang menyajikan laporan perubahan posisi
ekuitas perusahaan selama satu periode tertentu. Dalam laporan perubahan ekuitas
tidak ada perbedaan antara perusahaan jasa dengan perusahaan dagang.
Laporan posisi keuangan adalah laporan keuangan yang secara sistematis menyajikan
posisi keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu. Laporan posisi keuangan
disebut juga laporan posisi keuangan. Laporan ini dibuat untuk menyajikan informasi
keuangan yang dapat dipercaya mengenai aset, hutang, dan ekuitas (kekayaan
bersih). Pada laporan posisi keuangan perusahaan dagang terdapat akun persediaan
dalam kelompok aset lancar, akun persediaan ini tidak ada di perusahaan jasa.
Laporan Arus kas menyajikan secara sistematis informasi tentang penerimaan dan
pengeluaran kas selama satu periode tertentu. Penerimaan dan pengeluaran kas
dikelompokkan menurut kegiatan operasi, kegiatan pendanaan, dan kegiatan
investasi. Pada prinsipnya Laporan Arus Kas antara perusahaan jasa dengan
perusahaan dagang adalah sama.
B. PENGENDALIAN PERSEDIAAN
(1) Sistem Perpetual atau Sistem Buku. Pada sistem perpetual, setiap jenis
persediaan dibuatkan satu kartu yang memonitor perubahan fisik persediaan dan
harga pokoknya. Pada sistem ini persediaan dapat diketahui setiap saat
dibutuhkan karena mutasi persediaan dicatat dalam kartu persediaan.
(2) Sistem Fisik atau Sistem Periodik. Pada sistem fisik, akun persediaan tidak dapat
diketahui sewaktu‐waktu karena pada saat pembelian barang dagangan, akun
persediaan tidak dicatat akan tetapi yang dicatat akun pembelian. Untuk
mengetahui persediaan pada akhir periode harus dilakukan perhitungan
persediaan secara fisik.
Modul ini hanya membahas sistem fisik. Pada sistem fisik akun‐akun yang
dipergunakan adalah sebagai berikut.
Persediaan. Akun ini digunakan untuk mencatat nilai persediaan yang masih ada pada
awal dan akhir periode. Akun ini pada awalnya dicatat sebesar nilai barang dagangan
yang disetor oleh pemilik.
Pembelian. Akun ini untuk mencatat pembelian barang dagangan saja selama satu
periode sebesar harga belinya. Sedang pembelian aset selain barang dagangan tidak
dicatat pada akun ini.
Biaya Angkut Pembelian. Akun biaya angkut pembelian untuk mencatat jumlah biaya
angkut barang yang dibayar oleh perusahaan. Akun biaya angkut pembelian disajikan
sebagai penambah akun pembelian di laporan laba rugi komprehensif.
Retur Pembelian. Akun retur pembelian digunakan untuk mencatat jumlah harga
barang yang dikembalikan kepada penjual karena suatu alasan, misalnya karena tidak
sesuai dengan pesanan.
Potongan Penjualan. Akun ini untuk mencatat jumlah cash discount atau potongan
tunai yang diberikan karena pelanggan membayar dalam masa potongan.
Retur Penjualan. Akun retur penjualan untuk mencatat penjualan yang dikembalikan
oleh pembeli karena suatu alasan, misalnya barang tidak sesuai pesanan.
Biaya Angkut Penjualan. Akun ini mencatat biaya pengangkutan barang yang dijual
perusahaan.
Harga Pokok Penjualan. Akun ini untuk mencatat harga pokok persediaan yang dijual
selama satu periode. Harga pokok penjualan dihitung melalui jurnal penyesuaian,
setelah mengetahui harga pokok persediaan pada akhir periode
Trade discount adalah potongan harga barang dagangan dari harga resmi yang
tertera pada daftar harga. Sebagai contoh, dalam daftar harga, harga barang Z
sebesar Rp50.000. Apabila penjual memberi trade discount sebesar 25%, maka
konsumen membayar Rp37.500 atau 75%‐nya. Dalam hal ini penjual mencatat dalam
akun penjualan sebesar Rp37.500 dan pembeli mencatat dalam akun pembelian
sebesar Rp37.500.
Cash discount adalah potongan pembelian terjadi karena pembeli membayar dalam
masa potongan tunai seperti tercantum dalam syarat pembayaran. Misalnya syarat
2/10, n/30 disebut cash discount. Syarat ini mempunyai pengertian bahwa pembeli
harus membayar paling lambat 30 hari setelah tanggal pembelian. Jika dibayar dalam
masa 10 hari (masa potongan), maka diberi potongan sebesar 2%. Jika dibayar lebih
dari 10 hari, maka pembeli harus membayar penuh.
Jurnal Transaksi
Berikut ini akan dijelaskan berbagai jurnal untuk mencatat transaksi‐transaksi yang
berkaitan dengan persediaan barang dagangan yang terjadi di perusahaan dagang.
Tuan Anton pemilik perusahaan dagang Anton Jaya. Pada tanggal 1 Januari 2014 ia
memulai usahanya dan melakukan transaksi berikut ini.
2014 Jan 1 Tuan Anton menyetor uang tunai Rp37.500 dan barang dagangan
Rp15.000 untuk memulai usaha dagangnya.
Jan 1 Tuan Anton menyetorkan uang tunai Rp37.500 dan barang dagangan
sebesar Rp15.000. Transaksi ini merupakan setoran ekuitas oleh pemilik,
dan akan menambah kas, menambah persediaan (mendebit kas dan
persediaan) serta menambah saldo ekuitas (kekayaan bersih) (mengkredit
ekuitas).
18 Retur penjualan tunai akan menambah saldo akun retur penjualan dan
mengurangi saldo akun kas.
23 Retur penjualan kredit akan menambah saldo akun retur penjualan dan
mengurangi saldo akun piutang usaha.
Des 6 Penjualan kredit akan menambah (mendebit) saldo piutang usaha dan
menambah (mengkredit) pendapatan penjualan Rp375.000.
26 Pembelian 75.000
Hutang Usaha 75.000
12 Kas 363.750
Potongan Penjualan 11.250
Piutang Usaha 375.000
D. NERACA SALDO
Neraca saldo untuk perusahaan dagang maupun untuk perusahaan jasa disusun pada
akhir periode akuntansi. Dalam kondisi normal, saldo‐saldo akun yang berkaitan
dengan persediaan pada neraca saldo sebagai berikut.
Akun Saldo
Persediaan Debit
Pembelian Debit
Penjualan Kredit
Berikut ini disajikan neraca saldo , per 31 Desember 2014 Perusahaan Dagang Anton
Jaya, setelah semua jurnal transaksi di atas diposting ke buku besar.
Debit Kredit
E. JURNAL PENYESUAIAN
Jurnal penyesuaian dibuat untuk menghitung harga pokok penjualan. Jurnal ini dibuat
setelah disusunnya neraca saldo . Untuk menghitung harga pokok penjualan,
diperlukan informasi nilai persediaan akhir periode. Inventory taking diperlukan untuk
menghitung nilai persediaan akhir. Inventory taking adalah penghitungan fisik
persediaan yang ada di gudang. Setelah dilakukan penghitungan secara fisik
persediaan di gudang misalnya ditemukan nilai persediaan akhir Rp50.000. Harga
pokok penjualan dihitung dengan cara persediaan awal ditambah pembelian bersih
dikurangi persediaan akhir. Berikut ini penghitungan harga pokok penjualan:
Jurnal penyesuaian yang dibuat untuk mencatat harga pokok penjualan disajikan
berikut ini.
Pembelian 255.000
G. JURNAL PENUTUP
31 Penjualan 900.000
Ikhtisar laba rugi 900.000
(Menutup akun temporer bersaldo kredit)
Dengan dipostingnya jurnal penutup ke akun buku besar maka akun‐akun nominal
(akun laba rugi komprehensif) menjadi bersado nol. Sementara itu karena semua
akun riil atau akun laporan posisi keuangan seperti akun aset, hutang, dan ekuitas
tidak ditutup maka masih bersaldo. Dengan selesainya penutupan buku besar, proses
berikutnya adalah penyusunan neraca saldo setelah tutup buku. Penyusunan neraca
saldo setelah tutup buku Perusahaan Dagang Anton Jaya adalah sebagai berikut.
SOAL LATIHAN
Januari 21 Diterima cek dari Tuan Ridwan atas pembelian tanggal 5 Januari.
Diminta:
2) Berapakah jumlah kas yang diterima dan dikeluarkan untuk bulan Januari
2014?
2. Berikut ini disajikan neraca saldo Perusahaan Dagang AMANAH pada akhir tahun
2006. Saldo akun‐akunnya sebagai berikut.
Diminta:
3) Buatlah jurnal penyesuaian dengan membentuk akun ikhtisar laba rugi untuk
menyesuaikan barang dagangan.
DAFTAR PUSTAKA
Warren, Reeve and Fess. Accounting Principles, 21th Edition. South Western Publishing
Co., Cincinnati, Ohio. 2005.
Sugiri, S dan B. A. Riyono. Akuntansi Pengantar 1, Edisi ke‐5. UPP AMP YKPN,
Yogyakarta. 2004.