Penulis:
Erick Saputra Hidayat, S.E., M.M. | William Susanto, S.E.
ISBN:
Editor:
Putu Sumardika, S.E. | Jennifer Victoria
Penyunting:
Kartika Nuringsih, S.E., M.Si.
Penerbit:
Laboratorium Manajemen
Redaksi:
Jl. Tanjung Duren Utara No. 1, Jakarta 11470
Telp.: (+621) 5655507
Website: www.untar.ac.id/fe
Email: kartikan@fe.untar.ac.id
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan kasih-Nya, kami dapat menyelesaikan buku Modul Laboratorium Manajemen
Keuangan untuk Mahasiswa Program Studi S1 Akuntansi semester ganjil tahun
akademik 2020/2021, edisi pertama.
Materi pokok modul ini terdiri dari 17 modul, dimana pada setiap modul akan
disampaikan Tujuan Instruksional Khusus (TIK), sekilas mengenai topik modul,
rumus, contoh soal, latihan soal, dan tugas mandiri. Setiap modul disajikan dalam
bentuk tabel dan uraian-uraian yang memerlukan perhitungan-perhitungan dan tabel
dalam penyelesaiannya. Penyajian soal-soal latihan disesuaikan dengan Satuan Acara
Perkuliahan (SAP) yang digunakan dalam mata kuliah Manajemen Keuangan pada
Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Tarumanagara, Program Studi S1 Akuntansi.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa walaupun kami telah berusaha untuk
melakukan yang terbaik dalam penyusunan modul ini masih jauh dari sempurna dan
memiliki kekurangan. Oleh karena itu, dengan hati terbuka kami menerima segala
kritik yang sehat dan saran yang membangun. Saran tersebut digunakan sebagai bahan
masukan untuk penyempurnaan modul ini di masa yang akan datang.
Akhir kata, diucapkan terima kasih atas kerja keras para tim penyusun modul
dan para penyumbang soal atas terselesaikannya Modul Laboratorium Manajemen
Keuangan. Terima kasih.
Hormat kami,
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
PENDAHULUAN......................................................................................... 1
Modul 1: Time Value of Money................................................................... 4
A. Sekilas Mengenai Time Value of Money............................................. 4
B. Rumus.................................................................................................. 11
C. Contoh Soal…………………………………………………………. 13
D. Latihan Soal…………………………………………………………. 18
E. Tugas Mandiri………………………………………………………. 20
Modul 2: Valuation........................................................................................ 21
A. Sekilas Mengenai Valuation................................................................ 21
B. Rumus.................................................................................................. 23
C. Contoh Soal......................................................................................... 26
D. Latihan Soal......................................................................................... 30
E. Tugas Mandiri………………………………………………………. 32
A. Deskripsi
Mata kuliah ini merupakan bagian dari Mata Kuliah Manajemen Keuangan yang
bertujuan untuk membantu mahasiswa dalam mengerjakan soal–soal hitungan.
Kegiatan Laboratorium merupakan kegiatan praktis dari Mata Kuliah Manajemen
Keuangan, sehingga kegunaannya tidak dapat dipisahkan. Melalui Laboratorium
Manajemen Keuangan ini, mahasiswa akan lebih banyak melakukan kegiatan
seperti latihan soal, diskusi kelompok, maupun pengerjaan tugas mandiri yang
merupakan pendalaman dari materi yang telah diperoleh di minggu sebelumnya
pada Mata Kuliah Manajemen Keuangan.
C. Kegiatan Belajar
Kegiatan perkuliahan dilakukan dalam berbagai bentuk untuk memberikan
kesempatan kepada mahasiswa aktif terlibat dalam proses pembelajaran.
1. Membaca bacaan yang relevan sebelum pertemuan dimulai.
2. Presentasi dari pengajar tentang berbagai konsep dan kasus permasalahan
yang berkaitan dengan pokok bahasan.
3. Latihan, mahasiswa diwajibkan untuk mengerjakan seluruh latihan yang
terdapat di dalam modul baik secara mandiri maupun berkelompok sesuai
dengan petunjuk pengajar.
4. Tugas, mahasiswa diwajibkan untuk mengerjakan tugas mandiri di rumah.
Bentuk tugas dapat berupa latihan sesuai pokok bahasan atau bentuk lainnya
sesuai instruksi pengajar. Tugas ini wajib dikumpulkan pada pertemuan
berikutnya dan tidak ada susulan.
5. Ujian, dimaksudkan untuk mengukur kemampuan mahasiswa menerapkan
berbagai konsep dan rumus yang sudah dibahas atau untuk memperdalam
pemahaman tentang suatu konsep tertentu.
E. Evaluasi
Pencapaian mahasiswa/i akan dievaluasi melalui kehadiran di laboratorium
(absensi tidak lebih dari 3x ketidakhadiran dengan bobot 75% kehadiran dari
tatap muka secara keseluruhan).
F. Nilai Komprehensif
Perhitungan nilai komprehensif terdiri dari unsur–unsur absensi, tugas mandiri,
Ujian Tengah Semester (UTS), dan Ujian Akhir Semester (UAS). Persentase dari
masing-masing unsur tertera seperti di bawah ini.
Absensi Tugas
(Minimal UTS UAS
kehadiran Mandiri
75%)
• <45
E
G. Jadwal Kegiatan
Tatap Muka Materi
1 Modul 1: Time Value of Money
2 Modul 2: Valuation
3 Modul 3: Risk and Rate of Return
4 Modul 4: Cost of Capital
5 Modul 5: Capital Budgeting
6 Modul 6: Capital Rationing
7 Modul 8: Financial Planning and Control
UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)
8 Modul 7: Analysis of Financial Statements
9 Modul 8: Financial Planning and Control
Modul 9: Dividend Policy
10
Modul 10: Cash and Marketable Securities Management
Modul 11: Credit Policy
11
Modul 12: Short Term Financing
Modul 13: Sumber Dana Jangka Menengah
12
Modul 14: Option and Corporate Securities
Modul 15: Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi
13
Modul 16: Financial Distress
14 Modul 17: Manajemen Keuangan Internasional
UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)
Berikut ini merupakan beberapa metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan nilai waktu:
1. Pendekatan bertahap – menggunakan garis waktu
Dilakukan dengan membuat garis waktu dan menggunakan pemajemukan
ketika bunga diterima atas bunga (bunga majemuk).
Selain kedua nilai waktu tersebut, terdapat istilah anuitas, yaitu serangkaian
pembayaran dalam jumlah yang sama pada interval waktu yang tetap selama periode
waktu tertentu, sehingga nilai waktu yang digunakan menjadi sebagai berikut:
Anuitas yang pembayarannya terjadi pada akhir setiap periode disebut sebagai
ordinary annuity, sementara anuitas yang pembayarannnya terjadi pada awal setiap
periode disebut annuity due. Selain itu, perpetuity adalah serangkaian pembayaran
dalam jumlah sama yang diharapkan berlanjut selamanya (Brigham & Houston,
2001).
Contoh :
115,76
Keterangan :
N = Jumlah periode
I/ YR = Tingkat bunga per periode
PV = Nilai sekarang. Pada contoh di atas, arus kas yang dilakukan
merupakan arus kas keluar, sehingga PV bernilai negatif.
PMT = Pembayaran. Tombol ini digunakan untuk serangkaian
pembayaran yang sama atau konstan. Karena tidak ada
pembayaran maka dimasukkan PMT bernilai 0.
FV = Nilai masa depan. Pada contoh ini, FV bernilai positif karena
PV bernilai negatif, dan berlaku sebaliknya.
Keterangan:
a. ABS = absolute
b. rate = tingkat bunga = interest = 0.25
c. nper = periode pembayaran bunga = 10 periode
d. pmt = payment = angsuran = anuitas = karena hanya terjadi satu kali,
maka bernilai 0 (tidak mengangsur).
e. fv = future value = Nilai uang mendatang = 10.500.000
f. type = tipe pembayaran:
- 1 jika pembayaran dilakukan pada awal periode.
- 0 jika pembayaran dilakukan pada akhir periode.
Jawaban:
Ketik: ABS(PV(0.25,10,0,10500000,1))
Output:
$1,127,428.92, artinya: present value dari $10.500.000 adalah sebesar
$1.127.428,92.
Future Value
Fungsi umum dari FV adalah =ABS(FV(rate,nper,pmt,pv,type)), artinya:
Absolute FV (tingkat bunga, periode, anuitas, present value, tipe
pembayaran)
Keterangan:
a. ABS = Absolute
b. rate = tingkat bunga = interest = 0.25
c. nper = periode = periode pembayaran bunga = 10 periode
d. pmt = angsuran = anuitas = karena hanya terjadi satu kali, maka bernilai
0 (tidak mengangsur).
e. pv = present value = Nilai uang saat ini = 10.500.000
f. type = tipe pembayaran:
- 1 jika pembayaran dilakukan pada awal periode
- 0 jika pembayaran dilakukan pada akhir periode
Contoh:
Hitunglah FV dari $10.500.000 pada 10 tahun yang akan datang dengan
tingkat suku bunga sebesar 25%/tahun.
Jawaban:
Ketik: ABS(FV(0.25,10,0,10500000,1))
Contoh:
Hitunglah besarnya angsuran per tahun dari Rp9.000.000,- pada waktu 4
tahun yang akan datang jika bunga bank yang berlaku adalah 25%/tahun.
Angsuran tersebut dilakukan setiap awal tahun.
Jawaban:
Ketik: ABS(PMT(0.25,4,0,9000000,1))
Keterangan:
a. ABS = Absolute
b. rate = tingkat bunga = interest = 0.25
c. nper = periode = periode pembayaran bunga = 4 periode
d. pv = present value = Nilai uang saat ini = 0 (ditulis 0 karena tidak ada
penyetoran atau pengeluaran pada awal periode, sehingga nilai uang
sekarang adalah 0).
e. fv = future value = Nilai uang mendatang = 9000000
f. type = tipe pembayaran:
- 1 jika pembayaran dilakukan pada awal periode
- 0 jika pembayaran dilakukan pada akhir periode
Output:
Rp1.248.780,488, artinya: selama 4 tahun, besarnya angsuran setiap tahun
sebesar Rp1.248.780,48 supaya mencapai Rp9.000.000,-.
Contoh:
Hitunglah besarnya tingkat bunga jika seseorang ingin menabung sebesar
Rp10.000,- per minggu selama satu tahun dan berharap terkumpul uang
sebesar Rp1.000.000,- pada akhir masa tabungan. Berapakah tingkat bunga
yang harus diberikan kepada orang tersebut?
Jawaban:
Ketik: RATE(52, –10000,0,1000000,1,0.25)
Keterangan:
a. nper = periode tingkat bunga = 52 (1 tahun = 52 minggu)
b. pmt = payment = angsuran = – 10000 (bernilai negatif karena setiap
minggu menabung sebesar Rp10.000,-)
c. pv = present value = nilai uang saat ini = 0 (ditulis 0 karena tidak ada
penyetoran atau pengeluaran pada awal periode, sehingga nilai uang
sekarang adalah 0).
d. fv = future value = nilai uang mendatang = 1000000
e. type = tipe pembayaran:
- 1 jika pembayaran dilakukan pada awal periode.
- 0 jika pembayaran dilakukan pada akhir periode.
f. guess = perkiraan tingkat bunga, dapat diisi dengan sembarang angka
dan tidak wajib diisi. Jika tidak diisi, maka Microsoft Excel akan
memberi nilai 10% pada guess. Dalam hal ini, guess dapat diisi dengan
0.25 (25%).
Output:
2%, artinya: besarnya suku bunga per tahun adalah 2%.
Contoh:
Tentukan waktu yang diperlukan untuk menggandakan uang sebesar
Rp1.000.000,- menjadi Rp2.000.000,- jika bank memberikan tingkat suku
bunga sebesar 18,5%/tahun.
Jawaban:
Ketik: NPER(0.185,0, –1000000,2000000,1)
Keterangan:
a. rate = tingkat bunga = interest = 0.185
b. pmt = payment = angsuran = 0 (ditulis 0 karena tidak ada pembayaran
secara berkala).
c. pv = present value = nilai uang saat ini = –1000000 (bernilai negatif
karena ada pengeluaran uang sebesar Rp1.000.000,-)
d. fv = future value= nilai uang mendatang = 2000000
e. type = tipe pembayaran:
- 1 jika pembayaran dilakukan pada awal periode
- 0 jika pembayaran dilakukan pada akhir periode
Output:
4.083515085, artinya: periode atau lamanya adalah selama 4 tahun
(pembulatan).
Jawaban:
Pendekatan bertahap, garis waktu:
Jawaban:
Pendekatan bertahap, garis waktu:
Jawaban:
Setiap akhir tahun, artinya ordinary annuity atau anuitas biasa atau angsuran biasa.
Pendekatan bertahap, garis waktunya:
(1 + i) n - 1 (1 + 5%) 3 - 1
FVA i,n = PMT. = $100 . = $315 .25
i 5%
Jawaban:
Setiap akhir tahun, artinya ordinary annuity atau anuitas biasa atau angsuran biasa.
Pendekatan bertahap, garis waktunya:
1
1-
(1 + 5%)3
PVA n = $100. = $272.32
5%
Jawaban:
a. Besarnya angsuran per tahun (akhir periode)
1
1−
(1 + i)n
PVA n = PMT.
i
1
1−
(1 + 10%)5
$220,000 = PMT.
10%
$220,000
PMT = = $58,035
3.7908
Pertanyaan:
a. Anda saat ini memiliki uang sebesar Rp500.000.000, berapakah nilai uang
tersebut 10 tahun kemudian?
b. Anda ingin memiliki uang sebesar Rp200.000.000 pada 4 tahun mendatang,
berapakah uang yang harus ditabung saat ini?
c. Anda menabung sebesar Rp10.000.000 setiap akhir bulan, berapakah nilai
tabungan 3 tahun kemudian? Bagaimana jika menabung setiap awal bulan?
d. Anda membeli sebuah motor trail dengan mengangsur sebesar Rp5.000.000
setiap akhir bulan selama 2 tahun, berapakah harga motor tersebut ketika Anda
beli? Bagaimana jika angsuran dibayar setiap awal bulan?
Soal 2
Berikut ini terdapat informasi suku bunga deposito dan tabungan berjangka di sebuah
bank pada tahun 2020:
Suku Bunga (% pa) / Jangka Waktu (bulan)
Keterangan
1 3 6 12
IDR < 2M 3,50 3,50 3,75 4,00
IDR ≥ 2M - < 5M 3,50 3,50 4,00 4,50
Pertanyaan:
a. Pada tahun 2020, seorang nasabah ingin mendepositokan uang sebesar
Rp800.000.000. Berapakah jumlah uang deposito milik nasabah tersebut pada
tahun 2025?
Soal 3
Pada awal bulan Agustus, seorang suami sedang memberikan tiga pilihan uang dapur
kepada sang istri. Adapun rincian uang dapur yang akan diberikan pada setiap awal
bulan sebagai berikut (dalam Rupiah):
Periode (bulan)
Pilihan Total
September Oktober November
Pilihan A 45.000.000 10.000.000 10.000.000 25.000.000
Pilihan B 45.000.000 15.000.000 15.000.000 15.000.000
Pilihan C 45.000.000 25.000.000 10.000.000 10.000.000
Pertanyaan:
Sebagai alumnus UNTAR dan juga istri yang pintar, pilihan manakah yang sebaiknya
ia pilih? Diketahui suku bunga sebesar 6% per tahun.
Soal 4
Mr. Ferrucio mendepositokan uang sebesar Rp1.200.000.000 pada 2 tahun yang lalu
dengan suku bunga 10% per tahun. Saat ini, Mr. Ferrucio tertarik untuk membeli
mobil Lamborghini Aventador seharga Rp6.452.000.000. Ia berencana mencairkan
tabungan depositonya dan digunakan sebagai uang muka pembelian mobil tersebut.
Pertanyaan:
a. Berapakah besarnya uang muka yang akan dibayar oleh Mr. Ferrucio?
b. Berapakah nilai angsuran mobil tersebut jika dibayar setiap akhir bulan?
Bagaimana jika angsuran dibayar setiap awal bulan?
c. Buatlah tabel angsuran setiap akhir bulan atas pembelian mobil tersebut.
E. Tugas Mandiri
Mr. Choi mendepositokan uang sebesar Rp2.000.000.000 pada 3 tahun yang lalu
dengan suku bunga 10% per tahun. Saat ini, Mr. Choi tertarik untuk membeli rumah
di kawasan CapitaLand seharga Rp8.662.000.000. Ia berencana mencairkan tabungan
depositonya dan digunakan sebagai uang muka pembelian rumah tersebut. Sedangkan
sisa pembayaran akan dilakukan pinjaman ke bank. Mr. Choi ingin mengangsur setiap
bulan dengan tenor 12 bulan dan suku bunga kredit 9% per tahun.
Pertanyaan:
1. Berapakah besarnya uang muka yang akan dibayar oleh Mr. Choi?
2. Berapakah nilai angsuran rumah tersebut jika dibayar setiap akhir bulan?
Bagaimana jika angsuran dibayar setiap awal bulan?
3. Buatlah tabel angsuran setiap awal bulan atas pembelian rumah tersebut.
Obligasi adalah surat berharga yang menyatakan adanya utang dari penerbit obligasi
kepada pemegang obligasi. Penerbit berkewajiban untuk membayar bunga kepada
pemegang obligasi secara periodik selama umur obligasi tersebut (untuk coupon
bond) dan menebus obligasi tersebut pada akhir umur obligasi (jatuh tempo). Nilai
intrinsik atau harga wajar obligasi pada saat tertentu dapat dihitung dengan
mendiskontokan seluruh arus kas yang akan diterima di masa mendatang berdasarkan
tingkat bunga yang berlaku di pasar, sehingga nilai intrinsik obligasi adalah nilai
sekarang dari perkiraan arus kas di masa yang akan datang (Jones, 2013) atau yang
dikenal dengan istilah Yield to Maturity. Menurut Jones (2002, p. 198), Yield to
Maturity (YTM) adalah besarnya tingkat pengembalian yang mampu mendiskontokan
seluruh arus kas yang akan diterima di masa depan selama umur obligasi tersebut
hingga mencapai harga pasarnya saat ini.
Dalam penilaian dan pemilihan saham, investor selalu melakukan analisis untuk
mengetahui nilai intrinsik saham tersebut. Analisis tersebut dapat dilakukan dengan
dua jenis penilaian, yaitu discounted cash-flow techniques dan relative valuation
techniques (Jones, 2002). Menurut Jones (2002, p. 252), discounted cash-flow
techniques adalah teknik yang mendiskontokan cash flow yang diterima di masa yang
akan datang menjadi nilai sekarang dengan tingkat pengembalian yang diharapkan
oleh investor, atau sering juga dikenal sebagai capitalization of income method.
Analisis surat berharga bertujuan untuk memperkirakan harga wajar atau nilai
intrinsik (intrinsic value) suatu surat berharga dan kemudian membandingkannya
B. Rumus
Penilaian Obligasi (Bond Valuation)
INT
1. Perpetual Bond : V0 =
Kb
INT MV
2. Common Bond : V0 = ∑n
t=1 +
(1+Kb)t (1+Kb)n
= Interest x PVIFA(Kb,n) + MV x PVIF(Kb,n)
MV
3. Zero Coupon Bond : V0 =
(1+Kb)n
Keterangan:
V0 = Nilai sekarang atau nilai intrinsik obligasi
MV = Maturity Value = par value = nilai nominal obligasi
INT = Computed Interest = Nominal bunga yang dibayar setiap periode
= Suku bunga kupon x nilai nominal
Kb = Suku bunga pasar obligasi / yield / tingkat pengembalian obligasi
n = Jumlah tahun sebelum obligasi jatuh tempo
Keterangan :
CY = Current Yield
P0 = Harga pasar obligasi pada awal tahun
Pt − P0
5. Capital Gains Yield : CGY = P0
Keterangan:
CGY = Capital Gains Yield
Pt = Harga wajar obligasi / saham
Po = Harga pasar oblligasi / saham
INT MV
(Semiannual Interest Payment) MP = ∑n
t=1 YTM t
+ YTM 2n
(1+ ) (1+ )
2 2
D1
2. Constant Growth Stock : P0 = ; D1 = D0 (1 + g)
Ks−g
Keterangan:
P0 = Nilai wajar atau nilai intrinsik saham biasa
Dt = Dividen yang dibagikan oleh perusahaan pada tahun ke-t
Ks = Tingkat pengembalian saham biasa
g = Growth (tingkat pertumbuhan)
= (1 – DPR) x ROE
= ROE x RR
ROE = Return On Equity
RR = Retention Ratio
DPR = Dividend Payout Ratio
Keterangan:
Vps = Nilai sekarang atau nilai intrinsik saham preferen
Dps = Dividen saham preferen
kps = Tingkat pengembalian saham preferen
Jawaban:
a. Perpetual Bond
Interest
V0 =
Kb
10% 𝑥 100.000.000
=
12%
b. Common Bond
V0 = Interest x (PVIFAKb,n) + MV x (PVIFKb,n)
1
1− 1
(1+12%)3
= 10% x 100.000.000 x + 100.000.000 x
12% (1+12%)3
Pt −Po
CGY =
P0
95.196.337,46 −85.000.000
=
85.000.000
= 12,00%
Jadi, Dodo sebaiknya membeli obligasi tersebut jika obligasi tersebut memiliki
waktu jatuh tempo 5 tahun karena memberikan CGY sebesar 12,00%.
Jawaban:
a. Zero Growth Stock
D
P0 =
Ks
100
=
10%
= Rp1.000
Jadi, nilai intrinsik saham Ray Inc. jika dividen yang dibagikan sebesar Rp100
setiap tahunnya adalah Rp1.000.
Jawaban:
Langkah I : Menghitung jumlah nilai sekarang dari dividen yang dibagikan pada
masa depan ketika tingkat pertumbuhan dividen bervariasi.
Tahun Growth Dividen PVIF (8%) PV Dividen
0 - 100 1 -
1 3% 103 0,9259 95,37
2 3% 106,09 0,8573 90,95
3 5% 111,39 0,7938 88,42
4 5% 116,96 0,7350 85,97
4
Dt
∑ = 360,71
(1 + Ks)t
t=1
Langkah II : Menghitung nilai sekarang dari dividen yang akan diterima pada masa
depan ketika tingkat pertumbuhan dividen bernilai konstan setiap tahunnya.
Dn+1
P4 =
Ks−g
D5
=
Ks−g
D4 (1+g)
=
Ks−g
116,96 𝑥 (1+6%)
=
8%−6%
= 6.198,88
Setelah menghitung P4 (tingkat dividen yang dibagikan dari tahun kelima sampai
tahun tidak terhingga), langkah berikutnya adalah menghitung nilai sekarang dari P4
tersebut.
= 360,71 + 4.556,36
= Rp4.917,07
Jadi, nilai intrinsik saham Smart Co. pada saat ini sebesar Rp4.917,07.
Pertanyaan:
Hitunglah Yield to Maturity dari obligasi tersebut!
Jawaban:
Maturity Value−Market Price
Interest+
n
YTM = Maturity Value+Market Price
2
3.000.000.000−2.800.000.000
6% x 3.000.000.000+
10
= 3.000.000.000+2.800.000.000
2
= 6,90%
Jadi, Yield to Maturity obligasi tersebut bernilai sebesar 6,90%.
Pertanyaan:
Tentukan obligasi apakah yang sebaiknya dipilih oleh Toni! Berikan penghitungan
untuk ketiga obligasi tersebut.
Soal 2
PT Solution memperoleh keuntungan sebesar Rp1.000.000.000 dan akan
menginvestasikan keuntungan tersebut dengan membeli saham biasa. Berikut ini
merupakan alternatif yang dimiliki oleh PT Solution:
1. Saham biasa PT A dengan harga pasar Rp3.000 per lembar yang membagikan
dividen dengan jumlah yang konstan setiap tahunnya, yaitu Rp125 per lembar
saham.
2. Saham biasa PT B dengan harga pasar Rp3.900 per lembar yang pada tahun ini
membagikan dividen sebesar Rp80 per lembar dan diprediksi bahwa tingkat
dividen tersebut akan meningkat sebesar 3% setiap tahunnya sampai waktu yang
belum ditentukan.
3. Saham biasa PT C dengan harga pasar Rp 3.800 per lembar dengan tingkat
dividen yang dibagikan pada tahun ini sebesar Rp75 per lembar dan diprediksi
Pertanyaan:
Jika tingkat pengembalian yang diharapkan oleh PT Solution sebesar 5%, tentukan
saham apakah yang sebaiknya dipilih oleh PT Solution!
Soal 3
Marsha sedang mempertimbangkan untuk membeli saham preferen PT ABC yang
membagikan dividen sebesar Rp500 per lembar setiap tahunnya. Jika harga pasar
saham preferen PT ABC pada saat ini sebesar Rp7.500 per lembar dan tingkat
pengembalian yang diharapkan oleh Marsha sebesar 7%, apakah sebaiknya Marsha
membeli saham preferen tersebut? Jelaskan jawaban Anda!
Soal 4
Berikut ini merupakan informasi mengenai obligasi yang diterbitkan oleh PT XYZ
pada 3 tahun yang lalu:
Nilai nominal 1.500.000.000
Kupon (p.a.) 7%
Jangka waktu (tahun) 10
Harga pasar (Rp) 1.400.000.000
Pertanyaan:
Hitunglah Yield to Maturity dari obligasi tersebut!
Pertanyaan:
Jika tingkat pengembalian yang diharapkan oleh Reysa sebesar 9% dan harga pasar
saham Noodle Inc., Mask Inc., dan Sanitizer Inc. secara berturut-turut sebesar
Rp2.000, Rp10.000, dan Rp5.000, tentukan perusahaan apakah yang sebaiknya dipilih
oleh Reysa! Jelaskan jawaban Anda!
Pada tingkat lebih lanjut, umumnya investor membandingkan antara dua atau
lebih investasi dengan pendekatan Sharpe measure atau Reward to
Variablity Ratio (Jones, 2002, p. 579), yang telah memperhitungkan tingkat
pengembalian bebas risiko guna memperoleh tingkat pengembalian internal
2. Portfolio
Portfolio adalah susunan berbagai macam aset dan investasi yang memiliki
profil risiko dan return yang berbeda-beda agar risiko investasi gabungan
menjadi lebih rendah dengan cara diversifikasi, yaitu penganekaragaman
bentuk investasi untuk memperoleh risiko dan return yang optimal.
Perumpamaan yang cocok untuk diversifikasi adalah: “Jangan menaruh
semua telur Anda dalam satu keranjang, karena bila keranjang tersebut jatuh
maka telur Anda akan pecah semua.”
Pada penerapannya, korelasi antar setiap aset atau saham pada umumnya
adalah positif dan kurang dari satu, tetapi tidak semua risiko dapat
dieliminasi, dan merupakan suatu hal yang mustahil untuk memperoleh
korelasi antar dua aset negatif sempurna, sehingga tidak memungkinkan
untuk membuat portofolio saham yang sempurna tanpa risiko (Brigham, et
al., 1999, p. 936).
Keterangan:
Pt = harga aset pada awal periode
Pt+1 = harga aset pada akhir periode
Ri = Capital Gain + Dividend Yield = Return ke-i
Pi = Probabilitas terjadinya Ri
E(Ri) = tingkat pengembalian yang diharapkan dari suatu aset
n = jumlah data
2. Portfolio
n
Expected
∑ wi x E(R i )
Return: E(Rp)
i=1
n
∑ wi 2 x σi 2 + ∑ ∑ wi x wj x Cov(i,j)
Variance: i=1
Var(p): 𝛔𝐩 2
σa 2 σb 2
Standard
√Variance(p) √σ𝑝 2
Deviation: 𝛔p
n
Beta : βp ∑ wi x βi
i=1
Keterangan:
E(Rp) = tingkat pengembalian yang diharapkan dari suatu portfolio
wi = proporsi investasi pada suatu sekuritas dalam suatu portfolio
Investasi pada sekuritas i
wi =
Total investasi pada 𝑝𝑜𝑟𝑡𝑓𝑜𝑙𝑖𝑜
σi 2 = variansi investasi pada suatu sekuritas
Cov(i,j) = covariance antara sekuritas pembentuk portfolio
βi = sensitivitas return portfolio terhadap market return
Keterangan:
Ri = minimum required rate of return asset / portfolio.
Rf = Risk free rate = tingkat pengembalian bebas risiko.
Rj
RM
Rf
SYSTEMATIC RISK
Pertanyaan:
Saham perusahaan apakah yang sebaiknya dipilih oleh seorang investor risk seeker?
Jawaban:
PT A
Capital Total
Dividend
Th Harga Div Gain / Return R-E(R) [R-E(R)]2
Yield
(Loss) (TR)
1 14.750 300 - - - - -
2 15.025 500 0,0186 0,0339 0,0525 0,0113 0,000128
3 14.775 0 -0,0166 0,0000 -0,0166 -0,0579 0,003350
4 15.000 500 0,0152 0,0338 0,0491 0,0078 0,000061
5 15.500 700 0,0333 0,0467 0,0800 0,0388 0,001502
TR 0,1650 0,005041
Dt+1
Dividend Yield tahun ke-2 =
Pt
D2
=
P1
500
=
14.750
= 0,0339
∑ TR
Expected Return : E(Ri) =
n
0,1650
=
4
= 4,12%
PT B
Capital Total
Dividend
Th Harga Div Gain / Return R-E(R) [R-E(R)]2
Yield
(Loss) (TR)
1 14.750 300 - - - - -
2 15.025 500 0,1277 0,0241 0,1518 0,1021 0,010431
3 14.775 0 -0,1026 0,0085 -0,0940 -0,1437 0,020647
4 15.000 500 0,1143 0,0095 0,1238 0,0741 0,005496
5 15.500 700 0,0043 0,0128 0,0171 -0,0326 0,001061
⅀ TR 0,1987 0,037636
∑ TR
Expected Return : E(Ri) =
n
0,1987
=
4
= 4,97%
∑[R−E(R)]2
Variance(Ri) : σ2 =
n−1
0,037636
=
3
= 0,012545
E(R) E(R)
CVA = CVB =
σ σ
4,12% 4,97%
= =
4,10% 11,20%
= 1,0049 = 0,4438
Kesimpulan:
Jadi, seorang risk seeker sebaiknya berinvestasi pada saham PT A karena memberikan
coefficient of variation yang lebih tinggi.
Kesimpulan:
Jadi, tingkat pengembalian yang diharapkan dari saham Friday Inc sebesar 2,8%
dengan variansi 0,001836 dan tingkat risiko 4,28%, sementara tingkat pengembalian
yang diharapkan dari pasar sebesar 3,70% dengan variansi 0,003401 dan tingkat risiko
sebesar 5,83%.
Kesimpulan:
Jadi, covariance saham dengan return pasar sebesar 0,000214.
Cov(f,m)
c. Koefisien Korelasi : ρ(f,m) =
σi x σ m
0,002494
=
4,28% 𝑥 5,83%
= 0,9995
Kesimpulan:
Jadi, besarnya korelasi antara saham Friday Inc. dengan pasar adalah 0,9995 yang
menunjukkan hubungan yang kuat dan positif, sehingga disimpulkan bahwa jika
return pasar meningkat 1%, maka return saham Friday Inc. akan meningkat sebesar
0,9995%.
Pertanyaan:
Jika diketahui covariance PT A dan PT B sebesar 0,008531 dan investor tersebut
merupakan risk averter, portfolio apakah yang sebaiknya dipilih oleh investor
tersebut?
Jawaban:
Portofolio 1 (40% PT A, 60% PT B)
E(Rp1) = ∑(wi x E(R i )
= wA x E(RA) + wB x E(RB)
= 40% x 6% + 60% x 7%
= 6,6%
σp1 = √𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑐𝑒(pA )
= √0,009235
= 9,61%
E(Rp𝐴 )
CVp1 =
σpA
6,6%
=
9,61%
= 0,6868
σp1 = √0,007795
= 8,83%
E(Rp𝐴 )
CVp1 =
σpA
6,4%
=
8,83%
= 0,7248
Kesimpulan:
Jadi, seorang risk averter sebaiknya memilih portfolio 1 karena memiliki Coefficient
of Variation yang lebih rendah dibanding portfolio 2.
Proyek B
RB = Rf + (Rm – Rf) . βB
= 5% + (7% - 5%) x 0,8965
= 6,79% > E(RB) : Overvalued
Proyek C
RC = Rf + (Rm – Rf ) . βC
= 5% + (7% - 5%) x 1,2367
= 7,47% < E(RC) :Undervalued
Ra = 7,47%
RM = 7%
Rb = 6,79%
RA = 6,31%
RF = 5%
Systematic Risk
Jawaban:
a. Expected return, variance, dan risk saham BBCA:
Capital Dividend Total
Tahun Harga Dividen R-E(R) [R-E(R)]2
Gain/Loss Yield Return
2015
2016
2017
2018
2019
∑= ∑=
Risk =
E(R) = Variance =
Risk =
Kesimpulan:
Kesimpulan:
Cov(BBCA, BBRI) =
Kesimpulan:
d. Coefficient Correlation:
Kesimpulan:
e. Portfolio:
Jawaban:
a. Expected return, variance, dan risk saham PT A:
P Return Total Return R–E(R) [R–E(R)]2 P.[R–E(R)]2
E(R) = Variance =
Risk =
E(R) = Variance =
= Risk =
Kesimpulan:
Kesimpulan:
Kesimpulan:
d. CAPM:
Kesimpulan:
Pertanyaan:
Portfolio apa yang sebaiknya dipilih oleh Marchel jika ia merupakan seorang risk
averter? Investor tersebut akan menginvestasikan dana sebesar Rp500.000.000.
Hitunglah Beta dari portfolio yang ia pilih.
Pertanyaan:
Dengan menggunakan pendekatan coefficient of variation (CV), tentukan apakah
lebih baik untuk berinvestasi pada portfolio dengan 60% dana pada saham Sun Inc.
dan 40% dana pada saham Moon Co. atau 40% dana pada saham Sun Inc. dan 60%
dana pada saham Moon Co untuk seorang investor yang bersifat risk averter! Jelaskan
jawaban Anda!
Penghitungan biaya penggunaan modal sangat penting berdasarkan tiga alasan, yaitu:
1. Maksimisasi nilai perusahaan mengharuskan biaya-biaya (termasuk biaya modal)
diminimumkan.
2. Keputusan penganggaran modal (capital budgeting) memerlukan estimasi biaya
modal.
3. Keputusan lain, seperti leasing dan modal kerja, juga memerlukan estimasi biaya
modal.
Seluruh biaya modal perusahaan adalah rata-rata biaya proposional dari komponen-
komponen pendanaan perusahaan yang bermacam-macam atau sering disebut biaya
modal rata-rata tertimbang (Weighted Average Cost of Capital atau WACC). WACC
adalah biaya bagi perusahaan, tetapi bagi kreditur utang dan pemegang saham,
WACC adalah tingkat keuntungan yang diharapkan.
b. Pendekatan CAPM
CAPM (Capital Asset Pricing Model) memberi implikasi tingkat
pengembalian saham biasa perusahaan yang diminta.
Ks = bunga bebas risiko + premi risiko
Beberapa alasan yang timbul apabila perusahaan hanya menggunakan ROE sebagai
ukuran kinerja satu-satunya:
1. ROE tidak mempertimbangkan risiko, hal ini bertentangan dengan pemegang
saham yang menginvestasikan dananya pasti memperhitungkan tingkat
pengembalian dan risiko perusahaan.
Contoh:
Suatu perusahaan memiliki beberapa divisi:
Divisi A, memiliki arus kas stabil, perkiraan ROE pasti = 16% dan tingkat
leverage keuangan rendah.
Divisi B, memiliki arus kas fluktuatif yang berisiko sehingga perkiraan ROE
belum pasti = 17% dan tingkat leverage keuangan tinggi.
atau
EVA = (modal ekuitas) (laba bersih/modal ekuitas – WACC)
atau
EVA = (modal ekuitas) (ROE – WACC)
Catatan: rumus terakhir menunjukan bahwa EVA bergantung pada tiga faktor, yaitu
ROE, risiko yang mempengaruhi biaya, dan modal yang diinvestasikan.
M−P
I+
Kb = n
M+P
2
Keterangan:
I = computed interest = nominal bunga kupon
M = maturity value = nilai jatuh tempo
P = harga pasar bond
n = umur bond
D PS
K ps =
P
Keterangan:
DPS = dividen saham preferen (tetap)
P = harga pasar saham preferen
Ks = D1 + g = Do.(1 + g) + g
P P
+g→
Ke = D1 f diketahui dalam persen;
P(1 − f)
atau
Ke = D1 + g → f diketahui dalam nominal
P−f
Keterangan:
Ks = Biaya saham biasa dan/atau laba ditahan
Ke = Biaya ekuitas saham biasa baru
KRF = Suku bunga bebas risiko = risk free rate
KM = Suku bunga pasar = market rate
i = beta perusahaan
D0 = dividen yang baru saja dibayarkan saat ini
D1 = dividen tahun depan yang diestimasi
g = growth = tingkat pertumbuhan
P = harga pasar saham
F = biaya penerbitan saham baru (floatation cost)
Keterangan:
Wd = bobot biaya utang (utang bank jangka panjang dan/atau obligasi).
Wps = bobot biaya saham preferen.
Wce = bobot biaya laba ditahan atau biaya ekuitas saham biasa.
Pertanyaan (a):
Tentukan besarnya WACC perusahaan jika diketahui tax = 40%, cost of P/S = 8%,
cost of C/S = 8% dan cost of LTD = 10%.
Jawaban:
Item Value Weight Cost before tax After tax Weighted cost
LTD $7.000 36,84% 10% 6% 2,2104%
P/S $2.000 10,53% 8% 8% 0,8424%
C/S $8.000 42,10% 8% 8% 3,3680%
R/E $2.000 10,52% 8% 8% 0,8416%
$19.000 100% 7,2624%
Jadi, WACC ABC Corp. sebesar 7,2624%.
Pertanyaan (b):
Jika diketahui bahwa ABC Corp. membutuhkan tambahan dana sebesar $100.000
sebagian melalui emisi saham baru (dengan floatation cost 10%) dan Rate of Return
yang diharapkan adalah 8%, berapakah MCC (Marginal Cost of Capital)? Asumsi
bobot proporsi sama.
Jawaban:
Ke = E(R) = 0,08 = 0,0889 ~ 8,89%
1− f 1− 0,1
Pertanyaan (c):
Jika diketahui bahwa ABC Corp. membutuhkan tambahan dana sebesar $100.000
yang dibiayai sebagian dengan menerbitkan saham biasa baru dengan biaya emisi
saham sebesar 10%. Harga pasar saham biasa saat ini adalah sebesar $1.800,-/lembar
saham dan dividen terakhir yang dibagikan perusahaan adalah sebesar $80,-/lembar
dengan tingkat pertumbuhan 3%. Berapakah besarnya marginal cost of capital?
Jawaban:
Ke = D1 = 80(1+ 3%)
+g + 3% = 8,0864%
P(1− f) 1.800(1- 10%)
Soal 2
ABC Co membutuhkan modal baru sebanyak Rp 500 juta. Struktur modal yang
hendak dicapai adalah 60% modal sendiri dari saham biasa atau laba ditahan, 30%
hutang dan 10% saham preferen. Tarif pajak = 40%. Biaya hutang sebelum pajak
adalah 14% dan biaya saham preferen 12,6%. Perusahaan berharap dapat menahan
laba sebesar Rp 100 juta. Biaya laba ditahan 16%, biaya saham biasa baru 16,8%.
Maka WACC jika menggunakan laba ditahan adalah:
WACC = Wd.kd (1-tax) + wps.kps + ws.ks
= (30%)(14%) (1-40%) + (10%)(12,6%) + (60%)(16%)
= 13,38%
WACC=13,38%
Modal Baru
Jawaban:
EBIT = $20.000 -/- I = 5.000
EBT = $15.000 EAT = $9.000 ((1-40%) x $15.000)
WACC = [50%{10%(1-40%)}] + [50%{14%}] = 10%
ROE = $9.000 : $50.000 = 18%
EVA = EBIT(1-tax)-(total modal operasi yang diinvestasikan)xWACC
= $20.000 (1-40%) – ($100.000 x 10%) = $2.000
Kesimpulan:
a. Perusahaan menghasilkan laba operasi (EBIT) = $20.000
b. Pajak perusahaan = 40% x {$20.000-(10%x$50.000)} = $6.000 sehingga sisa
$14.000
c. Pembayaran bunga = 10% x $50.000 = $5.000 sehingga sisa $9.000
d. Jumlah yang diharapkan pemegang saham = 14% x $50.000 = $7.000
e. Jumlah yang tersisa $2.000 yang merupakan angka EVA. Sehingga ABC
menciptakan kekayaan karena mampu memberikan pengembalian yang lebih
besar kepada pemegang saham dibandingkan dengan yang seharusnya investor
terima atas investasi alternatif dengan risiko yang sama dengan ABC.
Pertanyaan:
Hitunglah besarnya Weighted Average Cost of Capital (WACC) Blackmores Inc.!
Keterangan:
1. Perusahaan menerbitkan obligasi dan memiliki sisa masa jatuh tempo selama 5
tahun dengan kupon sebesar 8.1% per tahun. Harga pasar obligasi ini sebesar
Rp255.000.000.
2. Total dividen saham preferen yang dibagikan sebesar Rp14.662.500. Par value
dan harga pasar saham preferen per lembar masing-masing sebesar Rp3.200 dan
Rp3.400.
3. Dividen saham biasa yang dibagikan tahun ini sebesar Rp500 per lembar dan
harga pasar saham biasa sebesar Rp4.200 per lembar. Tingkat pertumbuhan
dividen sebesar 5% per tahun.
4. Tingkat pajak yang berlaku adalah 30%.
Pertanyaan:
Hitunglah besarnya weighted average cost of capital (WACC) dari Byoote Corp.
Informasi tambahan:
1. Perbandingan bank loan dan bonds payable yaitu 3 : 2
2. Pada awal tahun 2020 perusahaan menerbitkan obligasi yang akan jatuh tempo
pada akhir tahun 2029 dan kupon yang dibayarkan setiap tahun sebesar
Rp32.000.000. Harga pasar saat ini adalah Rp280.000.000.
3. Dividen yang dibagikan saat ini untuk pemegang saham preferen sebesar
Rp9.000.000. Par value dan harga pasar saham preferen per lembar masing-
masing sebesar Rp10.000 dan Rp12.000.
4. Perusahaan memiliki 300.000 lembar saham biasa yang beredar. Dividen tahun
ini yang baru saja dibayarkan perusahaan untuk pemegang saham biasa sebesar
Rp300 per lembar. Harga nominal saham biasa sebesar Rp3.500 per lembar dan
harga pasar saham biasa sebesar Rp3.975 per lembar dengan tingkat pertumbuhan
dividen sebesar 6% per tahun.
5. Tingkat pajak yang berlaku adalah 25%.
Pertanyaan:
Hitunglah besarnya weighted average cost of capital (WACC) dari Evolene Ltd.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih investasi adalah sifat dari
investasi tersebut, apakah termasuk:
Saling meniadakan (mutually exclusive), yaitu investasi yang tidak mungkin
untuk dilakukan seluruhnya, sehingga investor harus memilih salah satu
investasi yang paling menguntungkan.
Efek dari pajak dapat memberikan dampak yang besar bagi arus kas proyek. Pajak
mempengaruhi arus kas operasi melalui 2 cara: (1) mengurangi arus kas operasi suatu
proyek. Semakin besar pajak, semakin besar pengurangannya, (2) hukum pajak
menentukan besarnya biaya depresiasi yang dapat dialokasikan setiap tahun.
Pada umumnya persediaan tambahan diperlukan untuk mendukung suatu proyek baru
dan perluasan penjualan juga akan menghasilkan tambahan piutang. Tambahan
persediaan dan piutang (aktiva lancar) ini harus dibiayai. Namun hutang lancar juga
cenderung meningkat (misalnya hutang dagang). Perbedaan antara kenaikan aktiva
lancar dengan kenaikan hutang lancar disebut perubahan pada modal kerja bersih (Net
Working Capital). Jika perubahan modal kerja bersih positif, diperlukan dana
tambahan untuk membiayai kenaikan modal kerja bersih. Sebaliknya jika negatif,
proyek menghasilkan suatu arus kas dari perubahan modal kerja.
Jika terjadi inflasi, maka dalam analisis penganggaran modal tetap harus
mempertimbangkan faktor inflasi : (1) menggunakan arus kas riil dengan biaya modal
riil tanpa memasukkan unsur inflasi, (2) menggunakan arus kas nominal dengan biaya
modal nominal
Proyek pergantian:
Initial Cash Flow (Io): Harga perolehan mesin baru
(Harga jual mesin lama)
(tax gain)/tax loss mesin lama
Tambahan/(pengurangan) modal kerja +
Initial Cash Flow (Io)
Payback period digunakan untuk menentukan berapa lama cash inflow akan
berhasil menutup seluruh investasi yang dikeluarkan. Proyek yang memiliki
Payback Period yang paling kecil menunjukkan bahwa proyek tersebut memiliki
tingkat pengembalian yang paling cepat atas investasi awalnya (Io).
Metode payback period adalah metode yang paling sederhana dan sering
digunakan dalam penilaian investasi, tetapi metode ini memiliki kelemahan
dibandingkan metode lainnya, yaitu tidak memperhitungkan cost of capital dan
time value of money.
Namun, karena pada umumnya arus kas dalam suatu proyek didahului oleh
pengeluaran investasi (PVCF Outflow), maka penghitungannya dapat dilakukan
dengan cara sebagai berikut:
CF1 CF2 CFn
NPV = −Io + + + ... +
(1 + k) 1
(1 + k) 2
(1 + k) n
Keterangan:
k = biaya modal
Io = investasi awal pada tahun nol
Suatu proyek dinilai layak untuk dilakukan apabila proyek tersebut mampu
menghasilkan NPV yang bernilai positif. Untuk proyek-proyek yang bersifat
mutually exclusive, maka proyek dengan NPV positif terbesar lebih baik karena
proyek tersebut paling meningkatkan nilai perusahaan.
CF1
NPV = -Io + + CF2 + CF3 +…+ CFn
(1 + IRR)1 (1 + IRR) 2 (1 + IRR)3 (1 + IRR)n
n
0 = -Io + CFt
(1 + IRR) t
t =0
IRR adalah tingkat diskonto yang menyebabkan nilai present value dari cash flow
yang akan diterima sama dengan investasi yang dikeluarkan. Dengan kata lain,
IRR akan menyebabkan NPV bernilai 0 karena PVCF Inflow = PVCF Outflow.
Kelemahan IRR adalah IRR tidak berlaku di semua keadaan karena terdapat tiga
kondisi di mana perhitungan IRR tidak berlaku atau tidak relevan, yaitu:
a. Cash Inflow terjadi lebih dulu dibandingkan dengan investasi. Jika hal ini
terjadi, maka ada kemungkinan discount rate di bawah nilai IRR akan
menghasilkan NPV negatif. Semakin besar discount rate, maka semakin
tinggi NPV.
b. Cash Inflow terjadi diawal dan diakhir masa proyek. Hal ini memungkinkan
terjadinya 2 titik IRR, sehingga pengambilan keputusan investasi akan
menjadi bias.
c. Cash Inflow yang terjadi diawal dan diakhir masa proyek terlalu besar. Jika
hal ini terjadi, maka mungkin tidak akan didapatkan nilai IRR karena nilai
dari NPV akan selalu positif.
n
CFt
(1+ k) t
Profitability Index = PV cash inflows = t =1
PV cash outflows Io
Suatu proyek layak untuk dilakukan jika memiliki PI yang lebih tinggi dari 1.
Jawaban:
Tabel arus kas:
Tahun Arus Kas CF
0 Io –1,000,000,000
1 CF1 300,000,000
2 CF2 300,000,000
3 CF3 300,000,000
4 CF4 300,000,000
5 CF5 500,000,000
a. Payback Period
Tahun CF Kumulatif
0 –1,000,000,000 –1,000,000,000
1 300,000,000 –700,000,000
2 300,000,000 –400,000,000
3 300,000,000 –100,000,000
4 *300,000,000 200,000,000
5 500.000.000 700.000.000
–22.440.844 0 1.100.341
Cara interpolasi:
1.100.341
IRR = 19% + [ × (20% − 19%)] = 19,05%
1.100.341 − (−22.440.844)
d. Profitability Index
Jawaban:
Depresiasi/tahun = 10.000−1.000 =$3.000
3
Initial Cash Flow:
Harga beli mesin = $10.000
Biaya (mis.: transportasi & pemasangan) = 0
Tambahan modal kerja bersih = $3.000 +
Io = $13.000
Operating Cash Flow (tahun 1 – 2)
= EBIT (1– tax) + depresiasi
= (revenue – biaya operasi – depresiasi) (1– tax) + depresiasi
= (28.000 – 20.000 – 3.000) (1–40%) + 3.000 = 6.000
Terminal Cash Flow (tahun 3)
= OCF + modal kerja + nilai sisa
= 6000 + 3000 + 1000
= 10.000
Biaya modal yang harus dibayarkan perusahaan sebesar 18% dan tingkat pajak yang
berlaku adalah 25%.
Pertanyaan:
Apakah penambahan outlet dengan pembelian mesin tersebut layak dilaksanakan?
Berikan alasan Anda berdasarkan analisis:
a. Payback Period
b. Net Present Value
c. Internal Rate of Return (trial and error: 15% dan 30%)
d. Profitability Index
Biaya modal yang harus dibayarkan perusahaan sebesar 18% dan tingkat pajak yang
berlaku adalah 25%.
Pertanyaan:
Kota manakah yang sebaiknya dipilih oleh direktur PT JBM untuk membuka cabang
baru? Berikan alasan Anda berdasarkan analisis:
a. Payback Period
b. Net Present Value
c. Profitability Index
Biaya modal yang harus dibayarkan perusahaan sebesar 15% dan tingkat pajak yang
berlaku adalah 25%.
Pertanyaan:
Apakah proyek tersebut layak dijalankan? Berikan alasan Anda berdasarkan analisis:
1. Payback Period
2. Net Present Value
3. Internal Rate of Return (trial and error: 15% dan 25%)
4. Profitability Index
Jadi, anggaran modal adalah garis besar rencana investasi dalam aktiva tetap dan
penganggaran modal merupakan keseluruhan proses dalam menganalisis proyek dan
memutuskan salah satu proyek yang akan dimasukkan ke dalam anggaran modal.
Dalam menganalisis suatu proyek bukanlah sebuah pekerjaan yang sederhana, tetapi
hal tersebut membutuhkan biaya. Perusahaan biasanya mengkategorikan proyek dan
kemudian menganalisisnya dalam beberapa kategori yang berbeda, antara lain:
1. Proyek penggantian (replacement)
Keputusan penggantian adalah yang paling sederhana untuk dilakukan. Aktiva
sudah usang dan perlu diganti supaya efisiensi produksi dapat dipertahankan.
Menurut Gitman dan Zutter (2012), tujuan capital rationing adalah untuk menentukan
beberapa proyek yang secara keseluruhan menghasilkan net present value yang paling
tinggi dan tidak memerlukan investasi yang lebih tinggi dari yang dianggarkan.
Sebagai sebuah prasyarat capital rationing, proyek mutually exclusive yang terbaik
harus dipilih oleh perusahaan dan digabungkan dengan proyek yang bersifat
independen.
B. Rumus
1. Metode Net Present Value – Equivalent Annual Annuity Series
NPV
EAS (n) =
PVIFA(k,n)
Dengan tingkat pajak 30% dan biaya modal perusahaan 10%, tentukan proyek apakah
yang sebaiknya dipilih oleh PT Donovan dengan metode NPV pendekatan EAS,
NPVLCL, dan NPV(n, ∞).
Jawaban:
CF1 CF2 CFn
NPV = -Io + + +...+
(1+k)1 (1+k)2 (1+k)n
NPV 61.781.107,17
EAS (A) = = = Rp14.185.270,15
PVIFA(k,n) 4,3553
NPV 155.597.295,3
EAS (B) = = = Rp62.569.283,94
PVIFA(k,n) 2,4868
(1−(1+k)−m )
NPVLCL = NPVA x (1−(1+k)−n )
(1−(1+10%)−6 )
= 61.781.107,17 x
(1−(1+10%)−6 )
= 61.781.107,17
(1−(1+k)−m )
NPVLCL = NPVB x (1−(1+k)−n )
(1−(1+10%)−6 )
= 155.597.295,3 x
(1−(1+10%)−3 )
= 272.499.846,2
n
(1+k)
NPV(3, ∞) = NPV(B) x n
(1+k) −1
3
(1+10%)
= 155.597.295,3 x 3
(1+10%) −1
= 625.679.758,4
Jadi, dipilih proyek B dengan NPV unlimited yang tertinggi.
Berikut ini merupakan proyeksi cash inflows yang akan diperoleh Top Inc. dari
pengaplikasian mesin tersebut.
Jika Cost of Capital sebesar 10%, tentukan alternatif mesin apakah yang sebaiknya
dipilih oleh Top Inc. dengan menggunakan metode sebagai berikut:
1. Metode NPV (Net Present Value)
2. Metode NPV – EAS (Net Present Value – Equivalent Annuity Series)
3. Metode NPV – LCL (Net Present Value – Longest Common Life)
Berikut ini merupakan proyeksi penerimaan kas Halo Co. yang akan diperoleh dari
ketiga kendaraan tersebut.
Cash Inflows (in Rp)
Tahun
Kendaraan X Kendaraan Y Kendaraan Z
1. 100.000.000 250.000.000 200.000.000
2. 150.000.000 500.000.000 150.000.000
3. 250.000.000 300.000.000 200.000.000
4. 100.000.000 280.000.000 350.000.000
5. 150.000.000 150.000.000 250.000.000
6. 300.000.000 100.000.000 180.000.000
7. 400.000.000 100.000.000 300.000.000
8. 175.000.000 200.000.000
9. 250.000.000 150.000.000
10. 280.000.000
Pertanyaan:
Jika tingkat cost of capital sebesar 15%, tentukan kendaraan apakah yang sebaiknya
dipilih dengan menggunakan pendekatan NPV, NPV-LCL, dan NPV -EAS!
Dalam laporan keuangan bagian laporan rugi/ laba atau Income Statement
pada bagian akhir terdapat laporan atas pendapatan setiap lembar saham
(Earnings Per Share/ EPS) dan dividen setiap lembar saham (Dividends Per
Share/ DPS). EPS atau disebut juga “the bottom line” merupakan hal
terpenting bagi investor di dalam laporan keuangan (Brigham, et al., 1999).
Hal tersebut mengacu kembali kepada tujuan dari Manajemen Keuangan,
yaitu memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham.
Analisis rasio keuangan merupakan analisis yang paling populer dalam upaya
mengetahui kinerja keuangan sebuah perusahaan.
Trend
Membandingkan antara rasio tertentu pada suatu tahun dengan rasio
tertentu yang sama pada tahun-tahun sebelumnya.
Dua rasio likuiditas yang umum digunakan adalah current ratio dan quick
ratio atau sering disebut sebagai acid ratio.
Rasio Manajemen Aset (Asset Management ratio) adalah suatu alat ukur
kinerja dan efektifitas perusahaan dalam menggunakan aset, baik aset lancar
maupun aset tetap, untuk menghasilkan penjualan. Dengan semakin tingginya
tingkat perputaran pada setiap aset maka diasumsikan akan mampu untuk
menghasilkan tingkat penjualan yang tinggi untuk memacu tingkat
keuntungan. Jika perusahaan memiliki terlalu banyak aset, maka biaya
modalnya terlalu tinggi dan labanya akan menurun. Sebaliknya, jika aset
terlalu rendah, penjualan dapat menurun.
Pada umumnya, besarnya pinjaman maksimal yang dianggap wajar oleh analis
sebesar 50%, dikarenakan sebagai ambang batas kewajaran atas jaminan
modal yang dimiliki terhadap hutang perusahaan. Oleh sebab itu, semakin
tinggi utang perusahaan akan memberikan peningkatan risiko pada perusahaan
itu sendiri.
Rasio manajemen utang meliputi: Rasio total utang terhadap total aset (Debt
ratio), rasio kelipatan pembayaran bunga (Times Interest Earned-TIE atau
sering juga disebut Interest Book Coverage), dan rasio cakupan EBITDA
(EBITDA Coverage ratio).
B. Rumus
Corporate Valuation
Working Capital = Gross Working Capital = Current Assets
Keterangan:
Total Common Equity =Common Stocks+Paid in Capital of C/S+Retained Earnings
NFA = Net Fixed Asset
catatan:
{Net worth = Common Equity = Total Common Equity} {Total Equity}
Credit Sales
Account Receivables Turnover =
Account Receivables
Sales
Inventory Turnover (by sales) =
Inventory
Cost of Goods Sold
Inventory Turnover (by cost) =
Inventory
Sales
Fixed Assets Turnover =
Net Fixed Assets
Sales
Total Assets Turnover =
Total Assets
Total Debt
Debt to Equity Ratio =
Total Equity
EBIT
Times Interest Earned =
Interest Charge
Keterangan:
Net Income Available to Common Stock
Earnings per Share = EPS =
Outstanding Shares of Common Stock
Return on Assets
C. Contoh Soal
Berikut ini adalah laporan keuangan dari South Ring Group:
Tentukan:
1. Working capital 2019
2. Net working capital 2019
3. Operating capital 2019
4. EVA 2019
5. MVA 2019
6. Analisis rasio perusahaan per 2019 (cross section: dibandingkan dengan rasio
rata-rata industri sejenis)
Jawaban:
1. Working Capital 2019 = Current Assets
= $110 + $440 + $350
= $900 million
5. MVA 2019 = (Outstanding of C/S) (C/S Market Price) – Total Common Equity
= (14,16 millions) ($50) – $590 millions
= $118 millions
PROFITABILITY RATIO
Net Income $76
Net Profit Margin = = = 0,03 = 3% 15% Buruk
Sales $2.200
Net Income $76
ROA = = = 0,05 = 5% 20% Buruk
Total Assets $1.450
Net Income $76
ROE = = = 0,12 = 12% 12% Baik
CommonEqui ty $590
MARKET VALUE RATIO
Market Price per Share $50
P/E = = = 9,31x 19,4x Buruk
Earnings per Share $5.37
Market Price per Share $50
= = = 1,19x >1
Market/Book Book Value per Share $590 N/A
14,16 Baik
Kesimpulan:
Analisis rasio perusahaan dibandingkan dengan rata-rata rasio industri menunjukkan
kondisi keuangan yang baik, hanya saja pada profitability ratio terdapat kekurangan
karena Net profit margin serta ROA di bawah rata-rata industri, tetapi secara
keseluruhan perusahaan masih dapat memberikan tingkat keuntungan yang baik bagi
investor, sehingga perusahaan dapat disimpulkan dalam keadaan yang cukup efisien.
Terdapat informasi data keuangan PT ABC pada tahun 2019 sebagai berikut:
1. Current Asset pada tahun 2018 sebesar $3.000.000 dan akan meningkat sebesar
20% pada tahun 2019.
2. Current Ratio = 1,2x
3. Tanah yang dimiliki PT ABC bernilai $1.200.000 pada tahun 2018. Pada tahun
2019, tanah tersebut mengalami peningkatan sebesar $360.000.
4. Pada awal tahun 2018, PT ABC membeli gedung seharga $5.000.000 dengan
umur ekonomis 10 tahun. Diperkirakan bangunan tersebut tidak memiliki nilai
sisa.
5. Pada awal tahun 2016, PT ABC membeli mesin dimana diperkirakan nilai sisa
sebesar $300.000. Mesin tersebut memiliki umur ekonomis 5 tahun dam
terdepresiasi sebesar $740.000 per tahun.
6. Pada awal tahun 2018, PT ABC membeli kendaraan seharga $3.300.000 dengan
umur ekonomis 4 tahun dan diperkirakan memiliki nilai sisa sebesar $300.000.
7. PT ABC menerbitkan obligasi dengan nilai nominal sebesar $3.000.000.
Perusahaan harus membagikan kupon sebesar 10% per tahun.
8. PT ABC memiliki pinjaman pada Bank AAA dan harus membayar bunga setiap
tahun sebesar $240.000.
Pertanyaan:
Dengan menggunakan data keuangan yang tersedia:
1. Lengkapi Laporan Neraca dan Laporan Laba Rugi dari PT ABC.
2. Hitung rasio keuangan PT ABC pada tahun 2019 yang meliputi:
a. Liquidity Ratio: Quick Ratio, Cash Ratio
b. Asset Management Ratio: Days Sales Outstanding, Inventory Turnover (by
sales), Fixed Assets Turnover
c. Debt Management Ratio: Debt to Equity Ratio
d. Profitability Ratio: Net Profit Margin, Return on Total Assets, Return on
Total Equity, Return on Common Equity
e. Market Value Ratio: Price Earnings Ratio, Market/Book Ratio
Pertanyaan:
Berdasarkan ikhtisar keuangan tersebut, lengkapi tabel di bawah ini:
2019 2018 2017
Current Ratio ….. ….. …..
Fixed Assets Turnover ….. ….. …..
Total Assets Turnover ….. ….. …..
Debt Ratio ….. ….. …..
Debt to Equity Ratio
Net Profit Margin ….. ….. …..
Gross Profit Margin ….. ….. …..
Return on Total Assets ….. ….. …..
Return on Total Equity ….. ….. …..
Earnings per Share ….. ….. …..
Dividend Payout Ratio ….. ….. …..
Price Earnings Ratio ….. ….. …..
Pertanyaan:
Hitunglah rasio keuangan di bawah ini dan bandingkan dengan rata-rata industri.
1. Liquidity Ratio
2. Asset Management/Activity Ratio
3. Debt Management Ratio
4. Profitability Ratio
5. Market Ratio (diketahui harga pasar $12)
6. Earnings per Share, Dividend per Share, Book Value per Share, Dividend Payout
Ratio, dan Retention Ratio
Setelah meramalkan neraca dan laporan rugi laba pada masa mendatang,
langkah berikutnya adalah menentukan dana yang dihasilkan secara spontan,
yaitu dana yang diperoleh secara otomatis dari transaksi bisnis yang
dilakukan secara rutin supaya dapat dihitung besarnya dana tambahan yang
diperlukan (AFN = Additional Fund Needed), yaitu dana yang harus
diperoleh perusahaan secara eksternal melalui pinjaman atau dengan menjual
saham biasa dan/ atau saham preferen yang baru
A1 L1
TR − TR − b.c.(TR 2 )
TR1 TR1
Keterangan:
aktiva yang bertambah secara spontan sesuai dengan total
A1
= pendapatan atau penjualan, yang dinyatakan dalam persentase
TR1
terhadap total pendapatan (penjualan).
kewajiban yang bertambah secara spontan sesuai dengan total
L1
= pendapatan atau penjualan, dinyatakan dalam persentase
TR1
terhadap total pendapatan atau penjualan.
∆TR = perubahan dalam total pendapatan/penjualan.
c = marjin laba terhadap penjualan (net profit margin on sales).
TR2 = proyeksi pendapatan untuk tahun yang akan datang.
b = rasio retensi laba (retention ratio) = 1– dividend payout ratio
Ketika kapasitas Fixed Asset tidak cukup dan harga mesin diketahui:
Ketika kapasitas Fixed Asset tidak cukup dan harga mesin tidak
diketahui:
TA1 A/P1 + Accruals1
AFN = ∆TR − ∆TR − RR. NPM. (TR 2 )
TR1 TR1
Pada saat membuat laporan keuangan pro forma, hal yang pertama kali harus
dilakukan adalah menentukan akun yang dijadikan sebagai tolak ukur
perubahan kondisi laporan keuangan. Pada umumnya, perusahaan
menggunakan akun penjualan sebagai tolak ukur perubahannya.
Contoh:
Pada tahun 2018, Charlotte Inc berhasil membukukan penjualan sebesar
$10,000 dan diperkirakan akan meningkat sebesar 20% pada tahun
berikutnya. Artinya, pada tahun 2019 penjualan akan menjadi $10,000
(1+20%) = $12,000.
Contoh (lanjutan):
Pada tahun ini, Charlotte Inc sudah beroperasi pada kondisi kapasitas
penuh (full capacity) dan begitu pula diperkirakan pada tahun
mendatang.
Contoh:
Balance Sheet Charlotte Inc.
2019 Add 2019
Projected To RE Projected
Current Asset 2,160 2,160
Net Fixed Asset 1,440 1,440
Total Assets 3,600 3,600 Terdapat
Current Liabilities 1,800 1,800 selisih:
Long Term Debt 400 400
$3,600-3,366
Common Stock 150 150
= $34
Retained Earnings 950 +266 1,216
Total L&E 3,300 3,566
Contoh:
Karena terjadi kekurangan dana, Charlotte Inc. menutup kekurangan
dana tersebut dengan meningkatkan utang lancarnya
Balance Sheet Charlotte Inc.
2019 Addition 2019
(Projected) To RE (Projected)
Current Asset 2,160 2,160
Net Fixed Asset 1,440 1,440
Total Assets 3,600 3,600
Current Liabilities 1,800 +34 1,834
Long Term Debt 400 400
Risiko dari sudut pandang perusahaan terbagi menjadi (1) risiko bisnis, yaitu
risiko jika perusahaan tidak menggunakan utang dan (2) risiko keuangan,
yaitu risiko bagi pemegang saham biasa akibat keputusan penggunaan utang.
Risiko bisnis sebagian tergantung pada sejauh mana biaya suatu perusahaan
bersifat tetap. Jika biaya tetap tinggi, maka perubahan yang relatif kecil
dalam penjualan akan mengakibatkan perubahan laba operasi dan ROE yang
besar, dan perusahaan dikatakan memiliki tingkat operating leverage yang
tinggi. Besarnya penjualan tersebut dapat dihitung dengan pendekatan
operating breakeven, yaitu kuantitas output pada saat ROE dan EBIT = 0.
Risiko keuangan merupakan risiko yang melebihi risiko bisnis dasar sebagai
akibat penggunaan leverage keuangan, yaitu suatu ukuran yang
menunjukkan sampai sejauh mana sekuritas berpenghasilan tetap (utang dan
saham preferen) digunakan dalam struktur modal perusahaan.
B. Rumus
F F →
=
p − v CM
F F →
=
v Gross Profit Margin
1−
p
Cash Breakeven
(kuantitas) F - Non Cash outlay
p−v
Keterangan:
QBE Kuantitas impas (Quantity Break Even)
F = Fixed Cost (Biaya Tetap)
Leverage
1. Degree of operating leverage (DOL) berfungsi untuk mengukur
risiko bisnis. DOL berguna bagi perusahaan untuk mengontrol resiko dan
kegiatan operasional.
ΔEAT
DCL =
CM
atau
%Change in EAT
= EAT atau DOL.DFL
EBT % Change in Sales ΔSales
Sales
Perubahan struktur modal akan berakibat pada berubahnya earnings yang diterima
oleh pemilik saham atau EPS. Oleh sebab itu, dilakukan analisis EBIT-EPS untuk
memutuskan pendanaan jangka panjang yang cocok bagi perusahaan agar didapatkan
EPS yang tertinggi.
Pemilihan dana jangka panjang akan berbeda bergantung kepada nilai EBIT
(operating profit) yang akan datang maupun jumlah dana yang dibutuhkan. Pada
konsep EBIT-EPS, terdapat istilah financial BEP, yaitu jumlah EBIT ketika EPS=0.
𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑑 𝑜𝑓 𝑃/𝑆
𝐹𝑖𝑛𝑎𝑛𝑐𝑖𝑎𝑙 𝐵𝐸𝑃 = + 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡
(1 − 𝑇𝑎𝑥)
C. Contoh Soal
Soal 1 (AFN)
Dalam menunjang operasional penjualannya pada tahun 2018, ELF Corp telah
memakai 80% kapasitas mesinnya. Pada tahun 2019, Mark selaku pemilik ingin
meningkatkan penjualannya sebanyak 40%. Apabila kapasitas mesin tidak
mencukupi, Mark memutuskan untuk membeli mesin seharga Rp75.000.000,- dengan
nilai sisa Rp5.000.000,- dan umur ekonomis selama 10 tahun. Dengan data laporan
keuangan berikut, bantulah Mark untuk menghitung AFN dengan pendekatan rumus!
Apakah Mark membutuhkan dana eksternal untuk membiayai perencanaannya dan
bagaimana distribusi sumber pembiayaannya? (asumsi persentase tingkat DPOR dan
NPM tetap pada tahun 2019).
ELF Corp
Statement of Financial Position
st
31 December 2018 (Dalam Rupiah)
Cash 24.500.000 Accrual 8.700.000
Account
Receivable 18.000.000 Notes Payable 5.000.000
Inventory 25.500.000 Account Payable 7.300.000
Current Asset 68.000.000 Current Liabilities 21.000.000
Bank Loan (12%) 125.000.000
Total Debt 146.000.000
Fixed Asset 252.000.000
Acc. Depreciation (65.000.000) Preferred Stock 33.600.000
Common Stock 45.000.000
Net Fixed Asset 187.000.000 PIC Common Stock 9.200.000
Retained Earnings 21.200.000
Total Equity 109.000.000
Total Liabilities &
Total Asset 255.000.000 Equity 255.000.000
Jawaban:
Sales 2018 = Rp 150.000.000➔ TR1
RR = Rp 13.230.000 : Rp 17.640.000
RR = 0,75
Jadi, untuk mendukung peningkatan penjualan sebesar 40% pada tahun 2019, ELF
Corp harus meningkatkan asetnya sebesar Rp 102.200.000 yang akan dibiayai melalui
berbagai sumber pendanaan antara lain:
• Sebesar Rp 6.400.000 yang dibiayai melalui peningkatan kewajiban lancar spontan
• Sebesar Rp 18.522.000 yang dibiayai melalui laba ditahan
• Dan sisanya sebesar Rp 77.278.000 yang dibiayai dari luar perusahaan
Soal 2 (Leverage)
MCU Inc. mempunyai data sebagai berikut :
Harga jual produk X = $90 / unit.
Biaya variabelnya 20% dari harga jual, biaya tetapnya $ 5.000
Hitunglah:
a. DOL jika produk X tersebut dijual sebanyak 3.000 unit!
b. DFL jika interest sebesar $8.000!
c. DCL!
Jawaban:
CM 3.000 ($90−$18)
a. DOL = = = 1,02
EBIT 3.000($72)−$5.000
artinya: perubahan 1% pada penjualan akan mempengaruhi perubahan 1,02% pada
operating income.
EBIT 3.000($72)−$5.000
b. DFL = = = 1,04
EBIT−Interest 3.000($72)−$5.000−$8.000
artinya: perubahan 1% pada EBIT mempengaruhi perubahan EPS sebesar 1,04%.
Perusahaan akan ekspansi usaha dan membutuhkan dana Rp200 juta yang dapat
dibiayai melalui:
a. Penerbitan obligasi dengan bunga kupon 12%
b. Penerbitan saham biasa dengan harga IPO net Rp2000/lembar
EBIT perusahaan setelah ekspansi diperkirakan sebesar Rp125 juta, dengan tingkat
pajak sebesar 40%, alternatif pendanaan apakah yang sebaiknya dipilih?
Jawaban:
Pendekatan EPS
Kesimpulan:
Pilih pendanaan dengan saham biasa karena menghasilkan EPS yang lebih tinggi
daripada pendanaan dengan menggunakan obligasi.
EPS
BOND
COMMON STOCK
Financial BEP
PT Nivea Indonesia
Income Statement (in $)
December 31st, 2019
Sales 8.000.000
Cost of Goods Sold (3.200.000)
Gross Profit 4.800.000
Operating Expenses (1.200.000)
Earnings Before Interests and Taxes 3.600.000
Interest Charges (304.000)
Earnings Before Taxes 3.296.000
Tax Charges (25%) (824.000)
Net Income Available to Common Stock 2.472.000
Dividend of Common Stock (40%) (988.800)
Addition to Retained Earnings (60%) 1.483.200
Pertanyaan:
1. Apakah perusahaan perlu membeli mesin baru? (sertakan perhitungan)
2. Apakah perusahaan membutuhkan tambahan dana dari luar untuk merealisasikan
peningkatan penjualan di tahun 2020? Buktikan dengan menghitung AFN melalui
pendekatan rumus dan tuliskan kesimpulan.
Soal 2
Terdapat laporan neraca dan laba rugi dari PT Vaseline Indonesia sebagai berikut:
PT Vaseline Indonesia
Statement of Financial Position (in $)
December 31st, 2019
ASSETS LIABILITIES & EQUITY
Cash 800.000 Account Payable 600.000
Account Receivable 1.000.000 Notes Payable 1.000.000
Inventory 1.200.000 Accruals 900.000
Total Current Assets 3.000.000 Total Current Liabilities 2.500.000
Land 2.000.000 Bank Loan (10% p.a) 1.500.000
Building 5.000.000 Bonds Payable (8% p.a) 2.500.000
(Acc. Depre. Building) (2.000.000) Total Liabilities 6.500.000
Machine 3.000.000 Common Stock @ $10 2.200.000
(Acc. Depre. Machine) (1.000.000) PIC of Common Stock 500.000
Net Fixed Assets 7.000.000 Retained Earnings 800.000
Total Assets 10.000.000 Total Liab. and Equity 10.000.000
Pada tahun 2020, perusahaan berencana meningkatkan penjualan sebesar 25% dari
tahun sebelumnya. Saat ini (tahun 2019), perusahaan menggunakan 90% dari
kapasitas maksimum mesin. Apabila kapasitas mesin tidak mencukupi untuk
memenuhi peningkatan penjualan, maka perusahaan akan membeli mesin baru
seharga $2.800.000 dengan nilai sisa sebesar $300.000 dan umur ekonomis 10 tahun.
Pertanyaan:
Anda diminta untuk membantu manajer PT Vaseline Indonesia untuk menghitung
besarnya dana tambahan yang dibutuhkan perusahaan dengan metode proforma.
Informasi tambahan:
1. Mesin lama dibeli pada awal tahun 2018.
2. Bangunan dibeli pada awal tahun 2016 seharga $5.000.000 dan diperkirakan tidak
memiliki nilai sisa. Umur ekonomis bangunan selama 10 tahun.
Pertanyaan:
1. Hitunglah besarnya DOL, DFL, dan DCL PT ABC untuk tahun 2019. Jelaskan
arti dari perhitungan tersebut.
2. Alternatif pembiayaan manakah yang sebaiknya dipilih berdasarkan pendekatan
EPS untuk mendukung kegiatan ekspansi tersebut?
3. Gambarkan grafik EBIT-EPS Indifferent Point.
PT Aveeno Indonesia
Income Statement (in $)
December 31st, 2019
Sales 50.000.000
Cost of Goods Sold (15.000.000)
Gross Profit 35.000.000
Operating Expenses (10.000.000)
Earnings Before Interests and Taxes 25.000.000
Interest Charges (2.600.000)
Earnings Before Taxes 22.400.000
Tax Charges (25%) (5.600.000)
Net Income Available to Common Stock 16.800.000
Dividend of Common Stock (8.400.000)
Addition to Retained Earnings 8.400.000
Pertanyaan:
1. Apakah perusahaan perlu membeli mesin baru? (sertakan perhitungan)
2. Jika PT Aveeno Indonesia perlu membeli mesin baru dan harga mesin sebesar
$8.000.000, apakah perusahaan membutuhkan tambahan dana dari luar untuk
merealisasikan peningkatan penjualan di tahun 2020? Buktikan dengan
menghitung AFN melalui pendekatan rumus dan tuliskan kesimpulan.
3. Jika harga mesin baru tidak diketahui, apakah perusahaan membutuhkan
tambahan dana dari luar untuk merealisasikan peningkatan penjualan di tahun
2020? Buktikan dengan menghitung AFN melalui pendekatan rumus dan tuliskan
kesimpulan.
Menurut Brigham dan Houston (2001), terdapat tiga teori yang membahas mengenai
kebijakan dividen, yaitu:
1. Teori Ketidakrelevanan Dividen menyatakan bahwa kebijakan dividen
perusahaan tidak mempunyai pengaruh terhadap nilai saham ataupun terhadap
biaya modal.
2. Teori Bird-in-the-Hand menyatakan bahwa nilai perusahaan akan
dimaksimumkan oleh rasio pembayaran dividen yang tinggi karena investor
beranggapan bahwa dividen tunai lebih kecil risikonya.
3. Teori Preferensi Pajak menyatakan bahwa karena keuntungan modal jangka
panjang terkena pajak yang lebih ringan daripada dividen maka investor lebih
senang jika perusahaan menahan laba daripada membayarkannya sebagai
dividen.
B. Rumus
Stock Split
Outstanding share meningkat (↑), Harga saham per lembar menurun (↓)
Contoh: stock split 2 for 1 mengakibatkan 1 lembar saham berubah menjadi 2
lembar saham
Harga Baru = Harga lama × Kebijakan Stock Split
Common Stock Lama
OS Baru =
Harga Baru
C. Contoh Soal
Berikut ini sebagian neraca Yeri Corp.:
Saham biasa @ Rp10.000 Rp 50.000.000.000
Capital Surplus (PIC) Rp100.000.000.000
Laba ditahan (RE) Rp200.000.000.000
Total Equity Rp350.000.000.000
Saham perusahaan tersebut saat ini dijual seharga Rp20.000/lembar.
Tunjukkan pengaruh dari kebijakan:
1. 4 for 1 stock split
2. 2 for 1 reverse stock split
3. Stock Dividend 25%
Jawaban:
1. 4 for 1 stock split
Saham biasa @ Rp2.500 Rp50.000.000.000
Capital Surplus (PIC) Rp100.000.000.000
Laba ditahan (RE) Rp200.000.000.000
Total Equity Rp350.000.000.000
D. Latihan Soal
Soal 1
Berikut ini adalah struktur modal PT Maju Terus pada akhir tahun 2019:
Preferred stock $ 40.000.000
Common Stock @ $8 $ 80.000.000
PIC of Common Stock $ 45.000.000
Retained Earnings $ 35.000.000
Total Equity $ 200.000.000
Pertanyaan:
a. Buat struktur modal PT Maju Terus setelah melaksanakan kebijakan 4 for 1 stock
split.
b. Buat struktur modal PT Maju Terus setelah melaksanakan kebijakan 2 for 1
reverse stock split.
c. Buat struktur modal PT Maju Terus setelah melaksanakan kebijakan stock
dividend 25%. Harga pasar saham biasa $12 per lembar.
Note: Kebijakan dividen yang dilaksanakan tidak bersifat continuous.
Pertanyaan:
Sebagai manajer keuangan PT Maju Mundur, buatlah struktur modal dari kebijakan
baru yang telah ditetapkan, jika diketahui harga pasar saham PT Maju Mundur sebesar
Rp15.000.
Pertanyaan:
Bagaimana struktur modal Pimola Co. di akhir tahun 2020? Diperkirakan harga pasar
saham biasa Pimola Co. sebesar Rp1.500.
Terdapat tingkat optimum dari jumlah saldo maupun besarnya penukaran surat
berharga menjadi uang tunai dan tingkat optimum ini akan membuat seluruh biaya
manajemen kas menjadi efisien. Salah satu model yang digunakan untuk menentukan
saldo kas optimum adalah William Baumol model (Weston, et al., 1996).
Lab. MK Program Studi S1 Akuntansi – Cash and Marketable Securities Management 135
Miller-Orr Model mengasumsikan pemakaian kas dari periode ke periode
berfluktuasi. Miller dan Orr mengembangkan model Baumol dengan memasukkan
proses stochastik atas perubahan-perubahan saldo kas yang terjadi secara periodik.
Berlawanan dengan model Baumol yang penuh dengan asumsi yang benar-benar
pasti, Miller dan Orr beranggapan bahwa arus kas bersih dihasilkan secara acak.
Kondisi tersebut berarti bahwa perubahan saldo kas selama periode tertentu tidak
menentu dalam hal besarnya maupun arah perubahan dan perubahan ini akan
berdistribusi normal bila jumlah periode yang diteliti semakin banyak. Model Miller-
Orr dirancang untuk mengetahui waktu dan besarnya transfer antara investasi surat
berharga dan uang tunai (Weston & Copeland, 1996). Jika saldo kas perusahaan
mengalami penurunan hingga mencapai nol, perusahaan harus segera mengubah
sekuritas menjadi kas senilai saldo kas optimal. Sebaliknya, jika saldo kas yang
dimiliki perusahaan semakin membesar, kas harus diubah menjadi sekuritas.
Hal yang perlu diperhatikan dalam tingkat kebutuhan kas adalah durasi perputaran
kas (cash cycle) dan siklus operasi perusahaan (operating cycle). Cash cycle adalah
lamanya waktu di antara perusahaan membayarkan uang kepada pemasok hingga
perusahaan mendapatkan pembayaran dari pelanggan. Beberapa praktisi mengukur
tingkat perputaran kas dari cash conversion cycle. Operating cycle adalah durasi
perusahaan membeli bahan baku hingga mendapatkan uang dari penjualan.
Semakin lama cash cycle yang terjadi akan mengakibatkan perusahaan menyediakan
investasi modal kerja yang lebih banyak, sehingga penting bagi perusahaan untuk
memperhatikan cash cycle untuk meminimumkan investasi modal kerja.
Terdapat beberapa alasan bagi perusahaan untuk memegang uang tunai (kas) adalah:
1. Transaction balance: saldo kas yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk kegiatan
operasional harian. Tingkat transaction balance tergantung kepada jumlah rata-
rata transaksi perusahaan dan tingkat cash cycle perusahaan.
2. Compensating balance: saldo kas minimum yang harus dijaga oleh perusahaan
untuk dikompensasikan atas jasa-jasa perbankan.
3. Precautionary balance: saldo kas yang dicadangkan untuk kepentingan berjaga-
jaga atas fluktuasi cash flow. Nominal precautionary balance akan bergantung
kepada flutktuasi operational cash flow perusahaan dari waktu ke waktu.
4. Speculative balance; saldo kas yang dimiliki oleh perusahaan agar mampu
mengambil keuntungan yang mungkin timbul dalam penawaran pembelian.
Lab. MK Program Studi S1 Akuntansi – Cash and Marketable Securities Management 136
B. Rumus
Cash Cycle
Account Receivables
A/R Days =
Average Daily Sales
Inventory
Inventory Days =
Average Daily COGS
Account Payable
A/P Days =
Average Daily COGS
2. 2.b.T
C=
i
Keterangan:
C = jumlah saldo kas optimal
b = biaya per transaksi
T = kebutuhan dana dalam 1 tahun
i = tingkat bunga simpan tahunan
TC = total biaya kas efisien
Lab. MK Program Studi S1 Akuntansi – Cash and Marketable Securities Management 137
Grafik Cash Balances – Baumol Model
Cash Balances ($)
Maximum Cash = C
Ending Cash = 0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 weeks
Opportunity Cost
Transaction Cost
0
C = Optimal Cash Transfer Cash Ordered ($)
ΔCost
S=
i.T
Keterangan:
S = titik impas dari nilai uang yang ditransfer
Cost = biaya tambahan pada mekanisme transfer yang lebih cepat
i = tingkat bunga simpan harian
T = selisih waktu penyampaian dana / hasil transfer
Lab. MK Program Studi S1 Akuntansi – Cash and Marketable Securities Management 138
Model Miller-Orr
1
3bα 2 3
Z = 4i
Keterangan:
Z = saldo kas optimal
b = biaya tetap untuk melakukan transaksi
α 2
= variasi arus kas masuk bersih harian (penyebaran arus kas)
i = bunga harian untuk investasi pada sekuritas
C. Contoh Soal
Soal 1: Optimal Cash Balance (Model William Baumol)
PT Jaya Abadi memiliki arus kas perusahaan yang relatif konstan tiap tahun. Tahun
2019 perusahaan memutuskan untuk menanamkan sebagian dananya di call money
yang memberikan hasil 14% per tahun. Biaya untuk transaksi di SBI adalah Rp4.000
per transaksi dan kebutuhan uang tunai per tahun adalah Rp10 juta.
Pertanyaan:
Tentukan saldo kas yang optimal dan biaya total saldo kas!
Jawaban:
2.b.T 2.(4000).(10juta)
a. C= = = 755.929
i 0,14
Jadi saldo kas yang optimal adalah sebesar Rp755.929.
Lab. MK Program Studi S1 Akuntansi – Cash and Marketable Securities Management 139
Soal 2: Break Even Point in Transfer
Sebuah perusahaan manufaktur di New York, USA, hendak mengirim dana sebesar
US$ 150.000 ke cabangnya di Jakarta dengan biaya yang paling ekonomis. Tingkat
bunga deposito adalah 15% p.a. dan terdapat dua macam alternatif transfer yang
dipertimbangkan, yakni:
• Cek transfer deposito memakan waktu 3 hari dengan biaya US$ 2.
• Transfer per kawat dengan biaya US$ 750 dan dana bisa sampai di Jakarta hari
itu juga.
Pertanyaan:
Metode manakah yang sebaiknya digunakan oleh perusahaan?
Jawaban:
i = 15% / 360 hr = 0,00042
Cost = US$ 750 – US$ 2 = US$ 748
Jadi, paling optimal bagi perusahaan untuk memakai sistem transfer kawat jika
jumlah dana yang ditransfer minimal US$ 593.650,79.
Karena jumlah dana yang ditransfer hanya US$ 150.000 maka perusahaan lebih baik
memakai sistem transfer cek deposito.
Pembuktian
15%
Wire Transfer = 750 + (0 × × 150.000) = 750
360
15%
Depository Transfer Checks = 2 + (3 × × 150.000) = 189,5
360
Lab. MK Program Studi S1 Akuntansi – Cash and Marketable Securities Management 140
D. Latihan Soal
Soal 1
ABC Group berencana untuk melakukan ekspansi ke luar negeri untuk menjangkau
pasar yang lebih luas. ABC Group membutuhkan dana sebesar Rp750.000.000 per
kuartal dimana dana ini konstan setiap periodenya. Oleh sebab itu, ABC Group
memutuskan untuk membeli obligasi yang diterbitkan oleh Bango Co. dengan kupon
sebesar 12% per tahun. Biaya yang dikeluarkan untuk transaksi tersebut sebesar
Rp5.000.000 per transaksi. Asumsi 1 tahun = 360 hari.
Pertanyaan:
a. Berapa jumlah saldo kas optimal ABC Group?
b. Berapa kali (frekuensi) dalam setahun ABC Group harus mengisi saldo kasnya?
c. Berapa lama sekali ABC Group harus mengisi saldo kasnya?
d. Berapa total biaya kas efisien ABC Group?
e. Gambarkan grafik cash balances - Baumol Model.
Soal 2
PT Tropicana
Statement of Financial Position (in $)
December 31st, 2019
ASSET LIABILITY AND EQUITY
Cash 15.100.000 Account Payable 9.000.000
Marketable Securities 30.150.000 Notes Payable 18.000.000
Account Receivable 16.000.000 Accruals 23.000.000
Inventory CURRENT
18.750.000 50.000.000
LIABILITIES
NON-CURRENT
CURRENT ASSET 80.000.000 80.000.000
LIAB.
Common Stock 65.000.000
NET FIXED ASSET 120.000.000 Retained Earning 5.000.000
TOTAL LIAB. &
TOTAL ASSET 200.000.000 200.000.000
EQUITY
Lab. MK Program Studi S1 Akuntansi – Cash and Marketable Securities Management 141
Pertanyaan:
a. Berapa lama waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk memproduksi dan
menjual produk?
b. Berapa lama waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk mengumpulkan tagihan
(piutang)?
c. Berapa lama waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk membayar tagihan
(utang)?
d. Berapa lama siklus operasi (operating cycle)?
e. Berapa lama siklus konversi kas (cash conversion cycle)?
f. Berapa jumlah resource investment yang dibutuhkan untuk mendukung siklus
konversi kas perusahaan?
g. Gambarkan time line dari siklus konversi kas (Time Line for Cash Conversion
Cycle).
Soal 3
PT Sedaap adalah perusahaan cabang yang berlokasi di Indonesia. Direktur keuangan
PT Sedaap sedang mempertimbangkan untuk mentransfer uang dari keuntungan
bersih perusahaan sebesar Rp800.000.000 kepada kantor pusat yang berlokasi di
Malaysia. Berikut terdapat alternatif pengiriman uang yang sedang dipertimbangkan
oleh Dirkeu:
a. Depository Transfer Checks (DTC) dengan biaya sebesar Rp60.000 dan uang
akan sampai dalam waktu 6 hari.
b. Electronic Transfer Checks (ETC) dengan biaya sebesar Rp200.000 dan uang
akan sampai dalam waktu 2 hari.
c. Wire Transfer dengan biaya sebesar Rp350.000 dan uang akan sampai pada hari
itu juga.
Pertanyaan:
Diketahui tingkat bunga sebesar 14,4% per tahun. Alternatif transfer mana yang
sebaiknya dipilih Dirkeu PT Sedaap? (Asumsi 1 tahun = 360 hari)
Lab. MK Program Studi S1 Akuntansi – Cash and Marketable Securities Management 142
E. Tugas Mandiri
Indofood Group
Statement of Financial Position (in $)
December 31st, 2019
ASSET LIABILITY AND EQUITY
Cash 6.000.000 Account Payable 7.200.000
Marketable Securities 10.000.000 Notes Payable 4.000.000
Account Receivable 10.500.000 Accruals 8.800.000
Inventory CURRENT
13.500.000 20.000.000
LIABILITIES
NON-CURRENT
CURRENT ASSET 40.000.000 50.000.000
LIAB.
Common Stock 40.000.000
NET FIXED ASSET 80.000.000 Retained Earning 10.000.000
TOTAL LIAB. &
TOTAL ASSET 120.000.000 120.000.000
EQUITY
Diperkirakan pada tahun 2019, penjualan Indofood Group sebesar $108.000.000 dan
harga pokok penjualan (COGS) sebesar $64.800.000. Asumsi 1 tahun = 360 hari.
Pertanyaan:
1. Berapa lama waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk memproduksi dan
menjual produk?
2. Berapa lama waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk mengumpulkan tagihan
(piutang)?
3. Berapa lama waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk membayar tagihan
(utang)?
4. Berapa lama siklus operasi (operating cycle)?
5. Berapa lama siklus konversi kas (cash conversion cycle)?
6. Berapa jumlah resource investment yang dibutuhkan untuk mendukung siklus
konversi kas perusahaan?
7. Gambarkan time line dari siklus konversi kas (Time Line for Cash Conversion
Cycle).
Lab. MK Program Studi S1 Akuntansi – Cash and Marketable Securities Management 143
MODUL 11
CREDIT POLICY
Tujuan Instruksional Khusus:
Manajemen kredit menyangkut bidang keputusan sebagai berikut: (1) analisis risiko
kredit, (2) menetapkan standar untuk menerima atau menolak risiko kredit, (3)
menspesifikasikan syarat kredit, (4) memutuskan bagaimana membiayai piutang
usaha-kredit yang ada, (5) menetapkan siapa yang menanggung risiko kredit, (6)
menetapkan kebijakan dan praktek penagihan, dan (7) menghindari optimisasi yang
kurang (Weston & Copeland, 1996).
Kebijakan kredit atau Credit Policy adalah sebuah keputusan yang dibuat oleh
perusahaan mengenai standar kredit, peraturan kredit, kebijakan pengumpulan kredit
serta prosedur monitoring kredit.
Dalam penentuan kebijakan kredit, perusahaan berasumsi bahwa trade credit yang
diberikan perusahaan akan selalu berpengaruh kepada akhir dari total penjualannya,
sehingga perusahaan perlu untuk memperhitungkan setiap kebijakan dan pengaruhnya
yang didasarkan kepada besarnya keuntungan atau profit yang akan diperoleh
perusahaan sebagai tujuan dari manajemen keuangan. Dari kebijakan tersebut,
variabel lain yang diharapkan dapat ditekan atau diminimalisasi adalah tingkat beban
piutang ragu-ragu atau bad debts allowance dari setiap pembeli yang menggunakan
jangka waktu pembayaran di atas periode diskon.
Keterangan:
NPVk = Net Present Value untuk penjualan kredit non-diskon
P = harga jual per unit
Qk = unit produk terjual dengan kredit per hari
b = tingkat kerugian karena piutang ragu-ragu.
k = biaya modal per hari.
t2 = rata-rata pelunasan penjualan kredit non-diskon
C = biaya per unit
Keterangan:
w = persentase modal kerja (working capital) selain A/R dari penjualan.
P Q d x (1 − D)
NPVd = − C Qd
(1 + k)
t1
Keterangan:
NPVd = Net Present Value untuk penjualan diskon
Qd = unit produk terjual dengan diskon per hari
D = persentase diskon dalam kebijakan kredit
t = jangka waktu pemberian diskon
P Q d x (1 − D) PQ
NPVd = −CQ - w P Q - d
(1 + k )
t1 t1
(1 + k )
d d
Analisis credit policy untuk keseluruhan penjualan dengan discount dan kredit
tanpa atau dengan memperhitungkan working capital
NPVtotal = NPVd + NPVk
DSO = (t 1 %d ) + (t 2 %k )
Keterangan:
DSO = Day Sales Outstanding
t1 = jangka waktu penjualan diskon
%d = persentase penjualan diskon dari total penjualan kredit
t2 = rata-rata pelunasan penjualan kredit non-diskon
%k = persentase penjualan kredit non-diskon dari total penjualan kredit
C. Contoh Soal
ABC Co. sedang mempertimbangkan pergantian kebijakan kreditnya dengan tujuan
untuk meningkatkan sales dan profit perusahaannya. Berikut merupakan data
penjualan dan kebijakan ABC Co.:
Aspek Yang Dianalisis Kebijakan Lama Kebijakan Baru
Syarat Penjualan 2/15, net 30 3/10, net 45
Harga Jual Per Unit Rp. 70.000 Rp. 70.000
Total Penjualan Dalam Unit per tahun 540.000 792.000
Persentase Penjualan Diskon 20% 40%
Rata-rata masa penagihan Piutang 31 37
Harga Pokok (Biaya) Per Unit Rp. 40.000 Rp. 40.000
Piutang Tak Tertagih / Penjualan Kredit 4% 2%
Jawaban:
Kebijakan Kredit Lama
• Total Penjualan per hari= 540.000/360 = 1.500 unit
Jadi berdasarkan penghitungan di atas, disimpulkan bahwa ABC Co. lebih baik
menggunakan kebijakan kredit yang baru karena dapat memberikan kontribusi positif
ke perusahaan sebesar Rp19.762.805,84.
D. Latihan Soal
Soal 1
Melonjaknya kurs USD membuat PT Pimola Metalindo berencana mengganti
beberapa kebijakan perusahaan agar tetap dapat bersaing di pasaran. Berikut terdapat
informasi perusahaan mengenai kebijakan lama dan rencana kebijakan baru:
Investasi yang dibutuhkan pada kas dan persediaan yaitu 12% dan biaya modal
perusahaan sebesar 18% per tahun. (Asumsi 1 tahun = 360 hari)
Pertanyaan:
Apakah perusahaan sebaiknya mengganti kebijakan kredit? Buktikan dengan
menggunakan pendekatan NPV.
Pertanyaan:
Apakah jajaran direksi Pimola Group sebaiknya mengganti kebijakan kredit?
Buktikan dengan menggunakan pendekatan NPV.
Investasi yang dibutuhkan pada kas dan persediaan yaitu 10% dan besarnya biaya
modal perusahaan sebesar 18% per tahun.
Pertanyaan:
Apabila diketahui besarnya NPVtotal kebijakan kredit lama sebesar Rp465.576.974,34,
apakah perusahaan sebaiknya mengganti kebijakan kredit? Buktikan dengan
menggunakan pendekatan NPV.
Jenis pembiayaan tersebut adalah short term credit dan short term bank loan. Short
term credit terdiri dari accruals, account payable, bank loan dan commercial paper.
Short term bank loan dalam bentuk promissory note, compensating balance, line of
credit dan revolving credit agreement (Weston, et al., 1996).
Biaya yang dikenakan terhadap pembiayaan current assets melalui pinjaman bank
dikenal dengan prime rate. Prime rate adalah tingkat bunga yang dibebankan oleh
bank kepada peminjam jangka pendek.
Misalnya besarnya angsuran adalah satu juta rupiah dengan komposisi porsi pokok
750 ribu dan bunga 250 ribu. Maka, sejak angsuran pertama hingga terakhir porsinya
akan tetap sama.
Pokok hutang menjadi = 150 juta – (20%x 150 juta) = IDR 120 juta
Di dalam angsuran sebesar IDR 3.833.334 itu terdapat porsi pokok sebesar IDR
3.333.334 dan bunga sebesar IDR 500.000. Dengan demikian jika kita hendak
melakukan early repayment atau pelunasan awal, tinggal dihitung saja, kita sudah
berapa kali kita membayar angsuran dan dikalikan jumlah porsi pokok hutang itu.
Dalam sistem bunga efektif ini, porsi bunga di masa-masa awal kredit akan sangat
besar di dalam angsuran per bulannya, sehingga pokok hutang akan sangat sedikit
berkurang. Jika kita hendak melakukan pelunasan awal maka jumlah pokok hutang
akan masih sangat besar meski kita merasa telah membayar angsuran yang jika ditotal
jumlahnya cukup besar. Jika dibandingkan kedua sistem bunga itu, maka masing-
masing memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan sistem bunga flat adalah jika
kita hendak melakukan pelunasan awal, maka porsi pokok hutang yang berkurang
Sistem bunga efektif akan lebih berguna untuk pinjaman jangka panjang yang tidak
buru-buru dilunasi di tengah jalan, karena jika kita membandingkan nominal bunga
yang kita bayarkan, jauh lebih kecil dari sistem bunga flat.
Dengan mengambil contoh kredit mobil di atas, maka sebenarnya besarnya angsuran
sebesar IDR 3.833.334 itu jika menggunakan metode perhitungan bunga efektif, maka
bunga yang dikenakan pada debitur itu sekitar 10%. Sedangkan jika kita
menggunakan sistem efektif dengan tingkat suku bunga 5%, maka besarnya angsuran
hanya IDR 3.596.508.
Fixed vs Floating
Sesuai dengan namanya, suku bunga fixed artinya suku bunga itu bersifat tetap selama
periode tertentu atau bahkan selama masa kredit, sedangkan suku bunga floating,
artinya bunga dapat berubah sewaktu-waktu tergantung kondisi pasar.
Jadi jika membandingkan maka flat >< efektif dan fixed >< floating. Biasanya
terdapat kombinasi, yaitu flat-fixed, artinya bunganya pakai sistem flat dan bersifat
tetap selama masa kredit; dan efektif-floating, yaitu menggunakan sistem bunga
efektif dan besaran bunga bisa berubah tergantung kondisi pasar finansial
360
Periodic = m =
𝐷𝑎𝑦𝑠 𝐶𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡 𝑂𝑢𝑡𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔 − Discount Period
Keterangan:
m = periode pembayaran dalam satu tahun
APR = isimple= prime rate = nominal rate = quated rate
= APR disebut juga sebagai approximate of forgoing a cash discount
Keterangan:
EAR = suku bunga efektif tahunan
C. Contoh Soal
Soal 1 (The Cost of Short-Term Credit)
Trade credit yang berlaku di Times International Trading adalah 2/10, net 30.
Hitunglah APR dan EAR perusahaan!
Jawaban:
360 𝐷𝑎𝑦𝑠
𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 = 𝑚 =
𝐷𝑎𝑦𝑠 𝐶𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡 𝑂𝑢𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔 − 𝐷𝑖𝑠𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑
360
𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 = 𝑚 = = 18
30 − 10
𝐷𝑖𝑠𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡 𝑃𝑒𝑟𝑐𝑒𝑛𝑡 2
𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑖𝑐 𝑅𝑎𝑡𝑒 = = = 2,04%
100 − 𝐷𝑖𝑠𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡 𝑃𝑒𝑟𝑐𝑒𝑛𝑡 100 − 2
Jawaban:
𝑖 ×𝐿×𝑛
a. 𝑖 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑙𝑒 = ×𝑚
𝐿
7% × 2𝑀 × 8/12 12
𝑖 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑙𝑒 = × = 7%
2𝑀 8
𝑖 ×𝐿×𝑛
b. 𝑖 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑙𝑒 = ×𝑚
𝐿−(%𝐶𝐵 ×𝐿)
7% × 2𝑀 × 8/12 12
𝑖 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑙𝑒 = × = 8,75%
2𝑀 − (20% × 2𝑀) 8
𝑖 ×𝐿×𝑛
c. 𝑖 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑙𝑒 = ×𝑚
𝐿−(𝑖×𝐿×𝑛)−(%𝐶𝐵 ×𝐿)
7% × 2𝑀 × 8/12 12
𝑖 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑙𝑒 = × = 8,71%
2𝑀 − (7% × 2𝑀 × 8/12) − (15% × 2𝑀) 8
𝐴𝑃𝑅 𝑚
d. 𝐸𝐴𝑅 = (1 + ) −1
𝑚
8,71% 12/8
𝐸𝐴𝑅 = (1 + ) − 1 = 8,84%
12/8
Bunga Efektif
Rumus: Bunga per Bulan = SA x I/12
Keterangan:
SA = Saldo Akhir Periode
i = Suku bunga per tahun
Bunga Anuitas
Rumus: Angsuran Bulanan = P x I/12 x 1/(1-(1+i/12)m)
Keterangan:
P = Pokok Kredit
I = Suku bunga per tahun
m = Jumlah periode pembayaran (bulan)
Pertanyaan:
Alternatif pendanaan manakah yang sebaiknya dipilih oleh Mr. Gary? Sertakan
kesimpulan.
Soal 2
Huble Group berencana untuk meningkatkan produksi dengan membeli mesin baru.
Perusahaan membutuhkan dana sebesar Rp500.000.000 untuk membeli mesin
tersebut. Huble Group berencana untuk memenuhi kebutuhan dana dengan meminjam
kepada bank. Berikut adalah alternatif yang bisa digunakan oleh Huble Group:
1. Melakukan pinjaman pada bank Seed dengan suku bunga diskonto 14% per tahun
dan tanpa saldo kompensasi.
2. Melakukan pinjaman pada bank Avo dengan suku bunga sederhana 12% per tahun
dan saldo kompensasi sebesar 10%.
3. Melakukan pinjaman pada bank Mond dengan suku bunga diskonto 10% per tahun
dan saldo kompensasi sebesar Rp25.000.000.
Pertanyaan:
Alternatif pembiayaan mana yang sebaiknya dipilih oleh Huble Group jika pinjaman
dilaksanakan selama 6 bulan? Sertakan kesimpulan.
Pertanyaan:
Alternatif pendanaan manakah yang sebaiknya dipilih oleh Pak Fidzy? Sertakan
kesimpulan.
Kegiatan sewa guna usaha diklasifikasikan berdasarkan sisi lessee dan lessor.
Klasifikasi sewa guna usaha dari sisi lessee terdiri dari Capital Lease (Finance Lease)
dan Operating Lease, sementara klasifikasi sewa guna usaha dari sisi lessor terdiri
dari Direct Lease, Sale and Lease Back, dan Leveraged Lease.
Di Indonesia, leasing sudah mulai berkembang dan mulai diminati oleh masyarakat.
Hal tersebut ditunjukkan dari mulai bertambahnya jumlah perusahaan keuangan yang
menyediakan jasa leasing. Selain itu, Otoritas Jasa Keuangan juga mulai membentuk
Lessor
Pihak yang memberikan pendanaan leasing kepada lessee. Dalam hal ini, lessor
bisa berupa perusahaan pendanaan yang bersifat multi finance atau berupa
perusahaan yang khusus bergerak di bidang leasing.
Lessee
Supplier
Pihak yang menyediakan barang modal yang menjadi objek leasing, dalam
kondisi barang modal dibayar oleh lessor kepada supplier untuk kepentingan
lessee.
Hubungan hukum antara lessor, supplier dan lessee adalah Lessor memberikan biaya
pembelian barang secara tunai kepada supplier. Supplier memberikan barang kepada
lessee. Setelah lessee memperoleh barang, maka ia melakukan pembayaran lease
kepada lessor.
Sementara pada hubungan lessor dan lessee terdapat alternatif sebagai berikut:
1. Direct Lease, yaitu lessor membeli aktiva tetap atas permintaan lessee dan
kemudian menyewakan barang tersebut kepada lessee secara leasing.
2. Sale and Lease Back, yaitu lessor membeli aktiva tetap dari lessee, kemudian
menyewakan kembali aktiva tetap tersebut kepada lessee.
3. Leveraged Lease, yaitu leasing yang pendanaannya melibatkan lessor dan pihak
ketiga yang biasanya berupa pemberi pinjaman. Lessor akan mendanai barang
modal sebesar kurang lebih 20% dari barang modal, sementara sisanya akan
Jenis-jenis Leasing
Pada dasarnya, leasing dibagi menjadi dua jenis, yaitu operating lease dan financial
lease.
2. Mencari besarnya nilai angsuran, untuk kredit konsumtif seperti KPR, KPA,
KPO, dan KPT.
Jawaban:
Nilai sisa = $0
Angsuran:
1
1−
(1+i)n
Harga perolehan = Angsuran x
i
1
1−
(1+6,5%)5
10.000 = Angsuran x
6,5%
Angsuran = $2.406,35
(2 – 3 + 4 – 5) (7 x 8)
6 7 8 9
Biaya Leasing PV
Th PVIF
Setelah Pajak Leasing
0 $0 1 $0,00
1 $1.615 0,9091 $1.468,18
2 $1.615 0,8264 $1.334,71
3 $1.615 0,7513 $1.213,37
4 $1.615 0,6830 $1.103,07
5 $1.615 0,6209 $1.002,79
5 $0 0,6209 $0,00
COL= $6.122,12
Rumus:
COL akhir periode:
= [Lt x (1-tax) x PVIFA(i,n)] + [Maintenance x (1-tax) x PVIFA(i,n)] – [Nilai sisa x
PVIF(i,n)]
= [1.800 x 85% x 3,7908] + [100 x 85% x 3,7908] – [0 x 0,6209]
= $6.122,14 ~ $6.122,12
Rumus:
COL awal periode:
= Lt + [Lt x (1-tax) x PVIFA(i,n-1)] – [Lt x tax x PVIF(i,n)] + [Opsi beli x PVIF(i,n)]
= 1.500 + [1.500 x 85% x 3,1699] – [1.500 x 15% x 0,6209] + [0 x 0,6209]
= $5.401,92 ~ $5.401,87
Kesimpulan:
Cost of Borrowing (COB) = $8.062,32
Financial Lease = $6.122,12
Operating Lease = $5.401,87
Pertanyaan:
Jika tingkat pajak yang berlaku sebesar 10% dan WACC Orange Inc. sebesar 12%,
tentukan alternatif leasing apakah yang sebaiknya dipilih oleh Orange Inc.! Jelaskan
jawaban Anda!
Soal 2
PT Xpedisi, sebuah perusahaan pengiriman barang, berencana untuk melakukan
penambahan kendaraan karena adanya peningkatan belanja secara online yang
dilakukan oleh masyarakat. Jumlah pembelian kendaraan yang direncanakan sebesar
$165.000. Seluruh kendaraan tersebut memiliki umur ekonomis 5 tahun dan nilai sisa
sebesar $15.000, sementara biaya perawatan sebesar $2.000 setiap tahunnya.
Pertanyaan:
Jika tingkat pajak yang berlaku sebesar 25% dan WACC PT Xpedisi sebesar 15%,
tentukan alternatif apakah yang sebaiknya dipilih oleh PT Xpedisi! Jelaskan jawaban
Anda!
E. Tugas Mandiri
Pada September 2020, Health Co. memprediksi bahwa akan terjadi peningkatan
penjualan pada kuartal keempat tahun 2020 dan kuartal pertama tahun 2021, sehingga
Health Co. memutuskan untuk melakukan penambahan gedung yang akan digunakan
untuk menyimpan persediaan. Harga gedung tersebut sebesar Rp500.000.000, umur
ekonomis 5 tahun dan nilai sisa sebesar Rp50.000.000. Berikut ini merupakan
alternatif pendanaan yang dimiliki Health Co. untuk melakukan penambahan gedung
tersebut:
1. Capital lease dengan pembayaran leasing sebesar Rp150.000.000 setiap akhir
tahun dan biaya perawatan sebesar Rp30.000.000 setiap tahunnya. Pada akhir
kontrak leasing, Health Co. dapat membeli mesin tersebut seharga nilai sisa.
2. Melakukan pinjaman kepada Bank ABC dengan tingkat bunga 7% per tahun.
Health Co. akan membayar down payment sebesar Rp50.000.000 dan akan
membayar pinjaman tersebut secara mengangsur.
Pertanyaan:
Jika tingkat pajak yang berlaku sebesar 30% dan WACC Health Co. sebesar 6,8%,
tentukan alternatif yang sebaiknya dipilih oleh Health Co.! Jelaskan jawaban Anda!
Opsi adalah pemberian hak kepada pembelinya untuk membeli atau menjual suatu
aktiva pada waktu yang telah ditentukan sesuai dengan perjanjian yang tertera pada
opsi tersebut. Terdapat dua jenis opsi, yaitu:
Sering kali disebut biaya premi, merupakan besarnya biaya yang harus
dikeluarkan untuk mendapatkan suatu opsi.
Exercise Price
Harga yang ditetapkan untuk membeli atau menjual surat berharga utama
dengan menggunakan opsi.
Berikut dua tipe opsi berdasarkan kapan suatu opsi dapat dieksekusi, yaitu:
European American
Option Option
Opsi yang hanya dapat di-exercise Opsi yang dapat di-exercise kapan
pada saat maturity date. saja sebelum maturity date.
Di satu sisi, American option menguntungkan bagi pembeli opsi. Namun, penjual opsi
juga menghendaki kompensasi yang lebih besar untuk American option, sehingga call
dan put premium pada American Option pada umumnya lebih tinggi daripada
European Option.
Bursa opsi yang paling dominan di dunia adalah Chicago Board of Option Exchange
(CBOE).
KOS (Kontrak Opsi Saham) adalah efek yang memuat call option atau put option atas
underlying stock (saham perusahaan tercatat yang menjadi dasar perdagangan seri
KOS) dalam jumlah dan strike price (harga yang ditetapkan oleh Bursa untuk setiap
seri KOS sebagai acuan dalam exercise) tertentu, serta berlaku dalam jangka waktu
tertentu. Manfaat KOS bagi investor adalah sebagai sarana lindung nilai (hedging)
investasi terhadap saham acuan (underlying stock).
Bagi investor yang telah memiliki saham acuan (underlying stock option) dapat
menerima tambahan pendapatan selain dari dividen, yaitu dengan menerbitkan call
option (call option writer) atas saham mereka, sehingga investor memperoleh passive
income berupa call premium yang dibayarkan oleh taker call.
Sebaliknya, jika harga pasar saham (P) lebih besar dari exercise price (E) dan put
option atau posisi put option adalah out of the money, maka nilai intninsik put option
adalah 0 karena put option tidak akan digunakan karena menjual saham di pasar modal
lebih tinggi.
Kebalikannya mungkin terjadi, yaitu nilai pasar opsi akan lebih tinggi dari nilai
intrinsiknya. Hal ini disebabkan karena adanya nilai waktu (time value). Semakin
pendek waktu jatuh tempo opsi, semakin kecil fluktuasi harganya dan semakin rendah
nilai pasar opsi. Demikian sebaliknya, semakin panjang waktu jatuh tempo opsi,
semakin besar fluktuasi harganya dan semakin tinggi nilai pasar opsi.
Corporate Securities
Corporate Securities, atau yang sering disebut sekuritas Hibrida (Hybrid Securities),
merupakan sekuritas yang memiliki karakteristik utang dan ekuitas, seperti saham
preferen, waran, obligasi konvertibel, dan right issue.
Waran (Warrant)
Waran adalah efek yang diterbitkan oleh perusahaan yang memberi hak kepada
pemegangnya untuk membeli saham perusahaan tersebut pada harga tertentu selama
jangka waktu tertentu.Waran biasanya merupakan instrumen jangka panjang, karena
tanggal jatuh temponya umumnya lebih dari setahun dan ditawarkan sebagai fitur
pemanis (diberikan bersama-sama dengan utang) untuk menarik minat investor dalam
penawaran utang baru dengan bunga yang lebih rendah daripada yang seharusnya.
Waran seringkali disamakan dengan call option. Perbedaan mendasar antara waran
dengan call option adalah waran diterbitkan dan dijaminkan oleh perusahaan penerbit,
sementara call option merupakan instrumen pasar yang tidak diterbitkan oleh
perusahaan.
Meskipun waran dan obligasi konvertibel memiliki persamaan dari segi penyediaan
kesempatan bagi pemegang obligasi untuk ikut menikmati capital gain, ada dua
perbedaan utama diantara keduanya, yaitu
1. Jika obligasi konvertibel diubah menjadi saham, hutang perusahaan dihilangkan
dan beban biaya bunga berkurang, sedangkan saat waran ditukar menjadi
sejumlah saham, hutang dan beban bunga tidak berubah.
2. Jika obligasi konversi ditukar dengan saham, tidak ada dana baru yang masuk ke
perusahaan, sedangkan saat waran ditukar sejumlah saham, ada dana baru yang
diperoleh perusahaan.
Penerbit/Issuer
• Mendapatkan pinjaman dana dengan tingkat bunga rendah.
• Dapat menjual saham biasa dengan harga yang baik.
Penanam modal/Investor
• Convertible bond merupakan sekuritas senior
• Memiliki yield tinggi daripada dividend yield
• Capital gain
Penerbit/Issuer
• Dilution (jika harga pasar saham biasa naik secara signifikan)
• Taxation
Manfaat-manfaat right issue bagi perusahaan dan investor adalah sebagai berikut:
1. Bagi perusahaan dapat meningkatkan modal, sehingga perusahaan dapat
melakukan ekspansi, mengakuisisi perusahaan lain, dan membayar utang.
2. Bagi investor, harga yang ditawarkan melalui right issue pada umumnya lebih
rendah dari harga pasar.
Penerbitan saham baru (right issue) yang dilakukan perusahaan secara teoritis dan
empiris menyebabkan harga saham bereaksi secara negatif dan ini merupakan
kejadian yang diakibatkan oleh risiko sistematik.
B. Rumus
1. Call Option
Intrinsic Value = Harga pasar saham – Strike Price
Premium = Intrinsic Value + Time Value
Keterangan:
Jika intrinsic value bernilai positif, maka opsi bersifat in the money. Jika intrinsic
value bernilai negatif, maka opsi bersifat out of the money.
2. Put Option
IntrinsicValue = Strike Price – harga pasar saham
Premium = Intrinsic Value + Time Value
3. Warrant
Value of Warrants = Maturity Value – Value of convertible bonds (V0)
4. Convertible Bonds
Nilai par sekuritas konvertibel
Rasio konversi =
Harga konversi
Nilai konversi = Rasio konversi x Harga pasar saham biasa saat konversi
5. Right Issue
Harga pasar saham saat ini sebesar Rp14.525, tentukan opsi mana yang memiliki
intrinsic value, time value, At the money, In the money dan Out of the money?
Jawaban:
Call Option
Option Strike Price Intrinsic Value Time Value Premium
A Rp16.250 - Rp2.050 Rp2.050
B Rp14.750 - Rp1.750 Rp1.750
C Rp14.000 Rp525 Rp1.150 Rp1.675
Put Option
Option Strike Price Intrinsic Value Time Value Premium
A Rp16.250 Rp1.725 Rp325 Rp2.050
B Rp14.750 Rp225 Rp1.525 Rp1.750
C Rp14.000 - Rp1.675 Rp1.675
Pertanyaan :
a. Mengapa investor bersedia menerima bunga 9% padahal seharusnya 11% ?
b. Hitunglah nilai intrinsik waran tersebut !
Jawaban:
a. Karena investor menerima waran. Artinya, investor di pasar akan memperoleh
bunga 11% p.a. untuk obligasi sejenis yang dijual tanpa waran.
Nilai intrinsik obligasi seandainya penjualan tidak disertai dengan 200 lembar
waran, bunga = 11% x $100.000 = $11.000 / tahun.
Po = Interest x (PVIFAKb,n) + MV x (PVIFKb,n)
= Interest x (PVIFA11%,15) + MV x (PVIF11%,15)
1
1− 1
(1+11%)15
= 11.000 x + 100.000 x
11% (1+11%)15
= 79.099,56533 + 20.900,43467
= $100.000 = Maturity Value
14.381,73915
Nilai per lembar waran =
5.000
= $2,88
Jadi, nilai intrinsik waran tersebut sebesar $14.381,73915 dengan nilai intrinsik
per lembar nya sebesar $2,88.
D. Latihan Soal
Soal 1
Seorang investor memiliki 50 lot saham PT A dan investor tersebut berencana untuk
meningkatkan persentase kepemilikannya dengan membeli saham PT A dengan
menggunakan call option. Harga pasar saham PT A pada saat ini sebesar Rp21.150
dan berikut ini merupakan alternatif call option yang dimiliki oleh investor tersebut:
Expiration Date: December 31st, 2019
Opsi Strike Price (dalam Rp) Premi (dalam Rp)
A 21.000 1.350
B 24.000 1.050
C 22.500 1.200
D 18.000 1.500
E 16.500 1.650
Pertanyaan:
a. Tentukan opsi apakah yang in the money, at the money, dan out of the money,
serta opsi apakah yang memiliki intrinsic value dan time value!
b. Opsi apakah yang sebaiknya dipilih oleh investor tersebut? Jelaskan jawaban
Anda!
Pertanyaan:
Jika diketahui bahwa harga pasar saham yang dimiliki oleh investor tersebut sebesar
Rp19.000,
a. Tentukan opsi apakah yang in the money, at the money, dan out of the money,
serta opsi apakah yang memiliki intrinsic value dan time value!
b. Opsi apakah yang sebaiknya dipilih oleh investor tersebut? Jelaskan jawaban
Anda!
Soal 3
Tahun lalu, Riko berinvestasi pada obligasi konvertibel yang diterbitkan oleh PT
ABC. Obligasi tersebut memiliki nilai par sekuritas konvertibel sebesar $2.500 dan
dapat dikonversi menjadi saham biasa dengan harga saham per lembarnya sebesar
$10. Saat ini, Riko berencana untuk mengkonversi saham tersebut menjadi saham
biasa. Konversi tersebut dilakukan oleh Riko ketika harga pasar saham biasa sebesar
$12 dan harga pasar konvertibel sebesar $3.100.
Pertanyaan:
Hitunglah rasio konversi obligasi konvertibel tersebut dan tentukan nilai konversi dan
premium konversi pada saat Riko mengkonversi obligasi tersebut.
Pertanyaan:
Jika tingkat pengembalian yang diharapkan oleh investor sebesar 8%, tentukan nilai
waran dan nilai per lembar waran tersebut!
E. Tugas Mandiri
Harga pasar saham beberapa perusahaan di Indonesia diprediksi akan mengalami
peningkatan sebesar 30% pada kuartal keempat 2020. Oleh sebab itu, beberapa
perusahaan opsi menawarkan call option dan put option yang dapat digunakan untuk
membeli dan menjual saham perusahaan di Indonesia. Berikut ini merupakan
alternatif call option yang ditawarkan oleh perusahaan opsi untuk membeli saham PT
Astra International Tbk. yang pada kuartal keempat 2020 diprediksi akan memiliki
harga pasar saham sebesar Rp9.000 per lembar:
Expiration Date: December 31st, 2019
Opsi Strike Price (dalam Rp) Premi (dalam Rp)
A 10.000 650
B 9.500 800
C 8.500 1.000
D 7.700 1.200
E 7.000 1.500
Pertanyaan:
a. Tentukan opsi apakah yang in the money, at the money, dan out of the money,
serta opsi apakah yang memiliki intrinsic value dan time value!
b. Opsi apakah yang sebaiknya dipilih oleh investor tersebut? Jelaskan jawaban
Anda!
Penggabungan
Perbuatan hukum yang dilakukan oleh satu perusahaan
(Merger)
atau lebih untuk menggabungkan diri dengan
perusahaan lain dan perusahaan lain tersebut menjadi
bubar.
Contoh: Bank Niaga merger dengan Bank Lippo
menjadi bank CIMB Niaga
Peleburan
(Konsolidasi) Perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua perusahaan
atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara
membentuk perusahaan baru dan perusahaan yang
meleburkan diri menjadi bubar.
Contoh: Bank Bumi Daya, Bank Bapindo, Bank
Dagang Negara, Bank Exim melakukan konsolidasi
menjadi Bank Mandiri
Merger
Merger adalah kombinasi dua atau lebih perusahaan yang kemudian membuat hanya
satu perusahaan yang menjadi entitas resmi. Tujuan utama dari merger adalah
synergy, tax consideration, pembelian aset di bawah biaya penggantian, diversifikasi
dan meningkatkan pangsa pasar. Selain itu, perusahaan berharap dapat mengalami
peningkatan dalam segi operating economies, penghematan biaya operasi dihasilkan
dari skala ekonomi, manajemen, pemasaran, produksi atau distribusi, financial
economies; penghematan keuangan, dihasilkan dari penghematan biaya transaksi,
differential efficiency; perbedaan efisiensi, dihasilkan dari efisiensi operasional
produksi, dan increased market power; peningkatan penguasaan pasar (Brigham, et
al., 1999, p. 197).
Akuisisi
Akuisisi dalam terminologi bisnis diartikan sebagai pengambilalihan kepemilikan
atau pengendalian atas saham atau aset suatu perusahaan oleh perusahaan lain dan
dalam peristiwa ini baik perusahaan pengambil alih atau yang diambil alih tetap
bersifat sebagai badan hukum yang terpisah (Moin, 2003).
Akuisisi berbeda dengan merger karena akuisisi tidak menyebabkan pihak lain bubar
sebagai entitas hukum. Perusahaan yang terlibat dalam akuisisi secara yuridis tetap
beroperasi secara independen tetapi telah terjadi pengambilalihan oleh pengakuisisi.
Beralihnya kendali berarti pengakuisisi memiliki mayoritas saham-saham berhak
suara (voting stock) yang biasanya ditunjukan atas kepemilikan lebih dari 50% saham
berhak suara tersebut.
Tahapan Akuisisi
Menurut Ronnie (1992), proses akuisisi harus melalui tahapan sebagai berikut:
1. Ijin dari pemegang saham antara kedua perusahaan.
2. Proses negosiasi yang panjang dan mengikutsertakan akuntan, penasehat hukum,
dan investment banker.
Sustainability
Perusahaan melakukan diversifikasi dan pertumbuhan dengan melakukan
ekspansi dengan penggabungan usaha atau pengambilalihan sebuah perusahaan
maka dapat mengurangi persaingan dan perusahaan juga tidak memiliki resiko
adanya produk baru.
Sinergi
Sinergi dapat tercapai ketika merger menghasilkan tingkat skala ekonomi
(economies of scale). Tingkat skala ekonomi terjadi karena perpaduan biaya
overhead meningkatkan pendapatan yang lebih besar daripada jumlah pendapatan
perusahaan ketika tidak merger.
Dari sisi performanya, perusahaan dapat membawa kerugian pajak sampai lebih
20 tahun ke depan atau sampai kerugian pajak dapat tertutupi. Perusahaan yang
memiliki kerugian pajak dapat melakukan akuisisi dengan perusahaan yang
menghasilkan laba untuk memanfaatkan kerugian pajak dan juga memaksimisasi
kesejahteraan pemilik.
b. Appraisal Value
Appraisal value dari sebuah perusahaan dapat diperoleh dari perusahaan
penilai independen. Teknik yang digunakan bermacam-macam, namun nilai
ini terkait dengan biaya penggantian (replacement cost) dari aset perusahaan.
Metode ini kurang memadai karena nilai sebuah aset tidak mencerminkan
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan.
Misalnya sebuah perusahaan dengan nilai buku 60 miliar dijual dengan harga
100 miliar, maka nilai Goodwill adalah 40 miliar. Misalkan nilai buku 60
miliar terdiri dari 20 miliar modal kerja dan 40 Milyar asset tetap. Perusahaan
penilai mungkin saja menilai kedua aset ini sebesar 25 miliar dan 55 miliar.
Selisih 15 miliar untuk nilai aset tetap memungkinkan perusahaan
pengakuisisi untuk mencatatkan nilai depresiasi yang lebih besar sehingga
dapat menghemat pajak.
Kekurangan utama model ini adalah bahwa model ini tidak didasarkan pada
teori keuangan. Model ini hanya mengasumsikan hubungan kapitalisasi
dalam industri adalah sama untuk seluruh perusahaan di dalam industri. Pada
praktiknya, hal ini tidaklah benar. Kita dapat dengan mudah menemukan
perusahaan tertentu yang dapat memproduksi produk berkualitas tinggi
sehingga pertumbuhan pendapatan dimasa yang akan datang menjadi tinggi.
Walaupun ketiga metode di atas menggunakan jenis aliran kas perusahaan dan faktor
diskonto yang berbeda, namun akan menghasilkan nilai yang konsisten selama masih
menggunakan asumsi yang sama.
Bank Danamon yang merupakan kelima bank terbesar melalui kapitalisasi pasarnya
dan termasuk dalam 10 bank dengan aset perbankan terbesar di Indonesia 2017.
Rencana akuisisi sahamnya sebesar 40% yang setara dengan USD 1,74 miliar
dilakukan oleh Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ (BTMU) dalam bentuk afiliasi metode
ekuitas. Langkah ini direncanakan agar meningkatkan laba bersih BTMU dan
memperluas ekspansi bisnis BTMU di luar negeri. BTMU merupakan bank terbesar
di Jepang yang dinilai telah memiliki cukup pengalaman dalam melakukan investasi
di wilayah Asia Tenggara. Hal ini dilihat melalui historis dari BTMU yang telah
memegang saham di Vietnam JSC Bank, The Philippines Security Bank Corporation,
dan Bank of Ayudhya Thailand.
Sumber:
http://ekonomi.kompas.com/read/2017/11/09/100008826/bank-of-tokyo-mitsubishi-
berniat-akuisisi-saham-bank-danamon
https://asia.nikkei.com/magazine/20140410-Growth-Central/Business/Bank-of-
Ayudhya-BTMU-team-up-to-challenge-Thailands-Big-Four
Pt
Rasio pertukaran =
P0
Keterangan:
Pt = Harga yang ditawarkan oleh acquiring company
P0 = Harga pasar saham dari acquiring company
C. Contoh Soal
Soal 1 (Pendekatan Pertukaran Saham)
Starc Co. dan Wacanda Inc. setuju untuk melakukan merger dan berikut adalah data
kedua perusahaan pada saat ini.
Net Income Outstanding Shares Growth
Starc Co. $5.000.000 500.000 lembar 10%
Wacanda Inc. $2.600.000 650.000 lembar 12%
Starc Co. berencana untuk menawarkan pertukaran saham dengan perbandingan 3:1
dan efek sinergi dari merger yang akan terjadi adalah peningkatan laba bersih setelah
pajak sebesar $500.000.
Pertanyaan :
Apakah merger tersebut sebaiknya dilakukan? Jelaskan jawaban Anda!
Wacanda Co.
EPS = EPS Starc Co. x RPS
= 4,09 x 3
= $12,27
Jadi, sebaiknya merger tidak dilakukan karena EPS Starc Co. mengalami penurunan.
Pada tahun keempat sampai tahun tidak terhingga, diperkirakan arus kas PT B akan
tumbuh dengan konstan dengan tingkat pertumbuhan 6% per tahun. Setelah merger,
rasio hutang PT B diasumsikan tidak berubah dengan WACC sebesar 10%. Jumlah
saham beredar PT B adalah 2.000.000 lembar, sementara harga pasar saham PT B
adalah sebesar Rp 1.500 per lembar.
Pertanyaan :
a. Berapa harga saham maksimal yang dapat ditawarkan oleh PT A?
b. Jika rasio hutang perusahaan target meningkat setelah terjadi merger, jika
diketahui beta PT B sebelum merger sebesar 1,28, rasio utang sebelum akuisisi
sebesar 30%, pajak sebesar 40%m, risk free rate sebesar 10% dan return pasar
sebesar 15%. Sesudah merger, rasio hutang meningkat menjadi 50%. Hitunglah
biaya modal perusahaan setelah merger!
Jawaban:
a. Menghitung PV arus kas tahun 1 s/d tahun 5 :
Tahun Cash Flow PVIF (10%) PV Dividen
0 40.000.000 1 -
1 60.000.000 0,9091 36.364.000
2 120.000.000 0,8264 99.168.000
3 180.000.000 0,7513 135.234.000
3
Dt
∑ = 270.766.000
(1 + Ks)n
t=1
Pn 4.770.000.000
=
(1+Ks)3 (1+10%)3
= 3.583.771.600
b. Ks sebelum akuisisi/merger
Ks = 1,28 : (1+(1-0,4)(0,3/0,7)) = 1,02
Beta setelah akuisisi = bL = bu (1+(1-T)(D/E)) = 1,02(1+(1-0,4)(0,5/0,5)) = 1,63
Ks setelah akuisisi/merger, Ks = 10% + (15%-10%) x 1,63 = 18,15%
Selain itu, berikut ini merupakan keputusan lainnya mengenai pembuatan keputusan
merger:
1. Instantnoodle Inc. akan membeli saham Wheatflour Inc. dengan harga premium
10% dari harga pasar Wheatflour Inc.
2. Jika kedua perusahaan melakukan merger, maka diperkirakan bahwa kedua
perusahaan akan memperoleh efek sinergi yang berupa peningkatan net income
sebesar $50.000.
3. Kedua perusahaan telah menyepakati bahwa merger akan dilakukan jika kedua
perusahaan mengalami peningkatan EPS setelah melakukan merger.
Pertanyaan:
Apakah sebaiknya Instantnoodle Inc. dan Wheatflour Inc. melakukan merger?
Jelaskan jawaban Anda!
Soal 2
PT A dan PT B berencana untuk melakukan merger yang bertujuan untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi produksi perusahaan. Berikut ini merupakan
informasi mengenai kedua perusahaan tersebut:
PT A PT B
Laba bersih setelah pajak Rp700.000.000 Rp550.000.000
Jumlah saham yang beredar 2.500.000 lembar 3.000.000 lembar
Tingkat pertumbuhan 6% 4%
Pertanyaan:
Apakah sebaiknya kedua PT A dan PT B melakukan merger? Jelaskan jawaban Anda!
E. Tugas Mandiri
Kebutuhan masyarakat yang bervariasi memotivasi PT Shirt dan PT T-Shirt untuk
melakukan merger, tetapi kedua perusahaan tersebut menetapkan kenaikan EPS
sebesar 10% sebagai syarat untuk merealisasikan merger. Berikut ini merupakan
informasi mengenai kedua perusahaan tersebut:
PT Shirt PT T-Shirt
Laba bersih setelah pajak Rp1.050.000.000 Rp825.000.000
Jumlah saham yang beredar 3.750.000 lembar 4.500.000 lembar
Tingkat pertumbuhan 7% 5%
Jika merger tersebut terealisasi, maka PT Shirt akan menukar setiap 5 lembar saham
PT T-Shirt dengan 7 lembar saham PT Shirt dan diperkirakan bahwa kedua
perusahaan akan memperoleh efek sinergi yang berupa peningkatan laba bersih
setelah pajak sebesar Rp200.000.000.
Pertanyaan:
Jika tingkat pajak yang berlaku sebesar 20%, apakah merger tersebut sebaiknya
direalisasikan? Jelaskan jawaban Anda!
Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh perusahaan yang mengalami financial
distress, yaitu:
1. Menjual aset utamanya.
2. Merger dengan perusahaan lain.
3. Mengurangi belanja modal untuk penelitian dan pengembangan.
4. Menerbitkan saham atau obligasi baru.
5. Negosiasi dengan bank atau kreditor lainnya.
6. Mengkonversi utang menjadi ekuitas.
Alternatif 1
Alternatif 2
Alternatif 3
Likuidasi adalah proses penjualan aktiva non-kas perusahaan yang dilakukan karena
perusahaan dinilai sudah tidak memungkinkan untuk menjalankan kegiatan
operasinya. Kegiatan yang dilakukan dalam likuidasi adalah perusahaan menjual
seluruh aktiva yang dimiliki. Hasil dari penjualan tersebut kemudian digunakan untuk
membayar utang kepada kreditur dan sisanya (jika ada) akan dibagikan kepada
pemegang saham perusahaan.
F Hutang Bunga
Baik bankruptcy maupun private workout dapat mengubah struktur keuangan dengan
cara menerbitkan efek baru untuk menggantikan efek lama. Biasanya, obligasi senior
digantikan dengan obligasi junior dan utang digantikan dengan ekuitas. Selain itu,
masing-masing dari private workout dan kepailitan memiliki kelebihan dan
kekurangan sebagai berikut:
1. Perusahaan yang melakukan private workout mengalami kenaikan harga saham
yang jauh lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang melakukan
kepailitan.
2. Biaya langsung private workout jauh lebih sedikit daripada biaya kepailitan.
3. Keuntungan dari kepailitan yaitu kewajiban membayar bunga bagi debitur
menjadi berhenti.
4. Kepailitan memiliki proses yang panjang dan mahal serta adanya gangguan untuk
manajemen.
3. Model Altman Z-Score modifikasi yang dibuat dengan lebih sederhana dengan
menghapus salah satu indikator sebagai berikut:
Z = 6.56 T1 + 3.26 T2 + 6.72 T3 + 1.05 T4
Keterangan:
T1 = Working Capital / Total Assets
T2 = Retained Earnings / Total Assets
T3 = Earnings Before Interest and Taxes / Total Assets
T4 = Market Value of Equity / Total Liabilities
T5 = Sales / Total Assets
T2 merupakan rasio yang mengukur akumulasi laba bersih yang mencerminkan umur
perusahaan serta kemampuannya untuk memperoleh laba bersih. Kegiatan
operasional yang menguntungkan dan tingkat utang yang rendah menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba untuk diinvestasikan kembali
dalam perusahaan (reinvest operational profit).
Pertanyaan:
Buatlah skedul likuidasi untuk PT On! Total biaya likuidasi sebesar $150.000.
Skedul pembayaran
Prioritas I
Senior Bonds 3.000.000
Junior Bonds 960.000
Biaya likuidasi 150.000
Salaries payable 1.500.000
Tax payable 390.000
Total (6.000.000)
Sisa Dana 630.000
Prioritas II
Junior Bonds 1.440.000 0,4000 252.000
Account
600.000 0,1667 105.000
Payable
Accruals 360.000 0,1000 63.000
Notes Payable 900.000 0,2500 157.500
Interest Payable 300.000 0,0833 52.500
Total 3.600.000 630.000
Sisa Dana 0
Pertanyaan:
Susunlah neraca setelah restrukturisasi dan bagaimana pengaruh restrukturisasi
terhadap nilai saham perusahaan?
Sebelum restrukturisasi :
Par = $20
O/S = ($3.600.000 / $20) = 180.000 lembar
Setelah restrukturisasi :
Par = $1.166.400 / 180.000 lembar= $6,48/lembar
Jadi, pengaruh restrukturisasi terhadap nilai saham perusahaan adalah nilai per lembar
saham perusahaan dari yang awalnya sebesar $20 turun menjadi $6,48.
Selain itu, berikut ini merupakan informasi likuidasi dan penyelesaian aset Laire Inc.:
1. Tingkat bad debt dari piutang sebesar 30%.
2. Persediaan dapat dijual sebesar 5/10 dari nilai bukunya.
3. Tanah dapat dijual sebesar 40% dari nilai bukunya.
4. Laire Inc. menjual mesin secara lelang dan memperoleh dana sebesar 80% dari
nilai buku mesin tersebut. Mesin merupakan aset yang menjamin Senior Bonds.
Perusahaan membayar biaya lelang sebesar $8.000 untuk menjual mesin tersebut.
5. Bangunan yang digunakan untuk menjamin Junior Bonds dinilai sudah usang dan
hanya dapat terjual sebesar 30% dari nilai perolehan bangunan tersebut.
6. Biaya likuidasi sebesar $21.600.
Pertanyaan:
a. Berdasarkan data di atas, susunlah skedul likuidasi Laire Inc.!
b. Bagaimana skedul likuidasi Laire Inc. jika tanah terjual sebesar nilai bukunya?
Selain itu, berikut ini merupakan informasi terkait restrukturisasi yang dilakukan oleh
Tadashi Inc.:
1. Piutang yang tidak tertagih (bad debts) dan dihapus sebesar 20%.
2. Mesin dijual dengan kerugian sebesar 30% dari nilai bukunya.
3. Seluruh kerugian dibebankan kepada pemegang saham.
4. Dari hasil restrukturisasi, dibentuk dana cadangan 20% dari common stock.
Pertanyaan:
a. Susunlah Statement of Financial Position Tadashi Inc. pasca melakukan
restrukturisasi!
b. Bagaimana dampak restrukturisasi tersebut terhadap Book Value per Share
Tadashi Inc.?
Selain itu, berikut ini merupakan informasi terkait restrukturisasi yang dilakukan oleh
Rise Co.:
1. Tingkat bad debts sebesar 25%.
2. Mesin dijual seluruhnya dengan kerugian sebesar 20% dari nilai bukunya.
3. Persediaan dijual seluruhnya dengan kerugian sebesar 10%.
4. Kerugian seluruhnya dibebankan kepada pemegang saham.
5. Dari hasil restrukturisasi, dibentuk dana cadangan 10% dari common equity.
Pertanyaan:
a. Susunlah Statement of Financial Position Rise Co. jika melakukan
restrukturisasi!
b. Bagaimana dampak restrukturisasi tersebut terhadap Book Value per Share Rise
Co.?
Bahkan, perusahaan yang tidak melakukan transaksi internasional pun secara tidak
langsung akan terpengaruh dengan fluktuasi kurs valas. Adanya perubahan kurs valas
tentu akan mempengaruhi supply dan demand di dalam negeri sehingga akan
berpengaruh pula pada cash flow perusahaan. Pada dasarnya, pengaruh fluktuasi kurs
valas tidak hanya terjadi terhadap transaksi perusahaan, tetapi juga berpengaruh
terhadap nilai sekarang (present value) dari transaksi yang dilakukan dan neraca serta
laporan rugi laba perusahaan.
Secara umum, pengaruh fluktuasi kurs valas terhadap perusahaan dapat dibedakan
atas tiga macam, yaitu
1. Transaction exposure
2. Economic/operating exposure
3. Translation/accounting exposure
Derivatif
Eitman (2012) mengartikan instrument derivatif merupakan perjanjian antara dua
pihak (pembeli dan penjual) yang didalam kontraknya terdapat perjanjian sesuai
kesepakatan, tetapi realisasinya pada tanggal tertentu di masa yang akan dating.
Hedging
Menurut Madura (2000, h. 275), hedging adalah tindakan yang dilakukan untuk
melindungi sebuah perusahaan dari exposure terhadap nilai tukar. Exposure terhadap
fluktuasi nilai tukar adalah sejauh mana sebuah perusahaan dapat dipengaruhi oleh
fluktuasi nilai tukar.
b) Currency Swap
Currency Swap adalah kesempatan untuk mempertukarkan satu valuta dengan
valuta lain pada kurs dan tanggal tertentu dengan menggunakan bank sebagai
perantara antara dua belah pihak yang ingin melakukan currency Swap.
Parallel Loan
Parallel Loan adalah kredit yang melibatkan pertukaran valuta antara dua pihak,
dengan kesepakatan untuk menukarkan kembali valuta-valuta tersebut pada kurs
dan tanggal tertentu di masa depan. Parallel Loan bisa diidentikkan dengan dua
swap yang digabungkan menjadi satu, satu swap terjadi pada permulaan kontrak
parallel loan dan satunya lagi pada tanggal tertentu di masa depan.
Pada tanggal 27 Januari 2017, sudah jatuh tempo kontrak forward tersebut perusahaan
tekstil A akan memiliki dana dalam mata uang USD 1,000,000. Dengan kondisi ini,
perusahaan tekstil A mempunyai alternatif terhadap USD yang dimiliki, apabila ingin
melakukan roll over posisi dana USD agar dana tersebut tidak idle untuk 30 hari ke
depan.
Pilihan pertama, perusahaan tekstil A dapat menempatkan dana USD 1,000,000
tersebut ke pasar uang dengan tingkat suku bunga 2% per tahun untuk jangka waktu
30 hari, sebagai berikut:
USD yang diterima 30 hari ke depan = USD 1,000,000 + (1,000,000 x 2% x
30/360)
= USD 1,001,666.67
B. Rumus
1. Kurs silang (cross rate)
𝐷𝑜𝑙𝑙𝑎𝑟 𝐾𝑢𝑟𝑠 𝑈𝑎𝑛𝑔 𝑁𝑒𝑔𝑎𝑟𝑎 𝐵 𝐾𝑢𝑟𝑠 𝑈𝑎𝑛𝑔 𝑁𝑒𝑔𝑎𝑟𝑎 𝐵
x =
𝐾𝑢𝑟𝑠 𝑈𝑎𝑛𝑔 𝑁𝑒𝑔𝑎𝑟𝑎 𝐴 𝐷𝑜𝑙𝑙𝑎𝑟 𝐾𝑢𝑟𝑠 𝑈𝑎𝑛𝑔 𝑁𝑒𝑔𝑎𝑟𝑎 𝐴
𝐼1
2. Menghitung besarnya investasi =
(1+𝑘)𝑛
Keterangan:
I1 = Investasi yang diinginkan di masa mendatang.
k = Tingkat bunga simpan tahunan
n = Lamanya waktu
Keterangan:
I0 = Pinjaman yang dilakukan.
k = Tingkat bunga pinjaman tahunan
n = Lamanya waktu
Pertanyaan:
Jika lima bulan yang akan datang diprediksi dollar akan terapreasiasi sebesar 5% dan
sebuah perusahaan opsi menawarkan call option dengan strike price Rp13.500 dan
premium Rp400, tentukan alternatif apakah yang sebaiknya dipilih oleh Zerora Co.?
Jawaban :
Kurs tukar saat ini
IDR IDR JPY EUR
= x x
USD JPY EUR USD
125 125 0,87
= x x
1 1 1
IDR 13.593,75
=
USD 1
Menghitung nilai
Rupiah dari nilai dollar
saat ini
$7.836,73 x Rp13.593,75
𝐑𝐩𝟏𝟏𝟎.𝟗𝟔𝟗.𝟑𝟐𝟏,𝟑
Kurs Hedging =
𝟖.𝟎𝟎𝟎
= Rp13.871,17
Kesimpulan:
Jadi, sebaiknya Zerora Co. menggunakan alternatif money market hedge karena
memberikan nilai tukar yang paling rendah daripada alternatif lain, yaitu sebesar
Rp13.871,17.
Selain itu, berikut ini merupakan nilai tukar mata uang pada saat ini:
1 CAD = 0,75 USD
1 CNY = 0.19 CAD
1 CNY = 2.075 IDR
Pertanyaan:
Jika pada saat utang importir tersebut jatuh tempo (enam bulan yang akan datang),
diprediksi bahwa mata uang USD akan terapresiasi sebesar 5%, apakah sebaiknya ia
menggunakan alternatif money market hedge? Jelaskan jawaban Anda!
Soal 2
Pada Desember 2020, PT Style membeli kendaraan seharga $14.000 yang
pelunasannya akan dilakukan pada tiga bulan yang akan datang. Saat ini, kurs beli dan
kurs jual yang ditawarkan oleh money changer sebesar Rp14.500/ USD dan
Rp14.650/ USD, sementara tingkat suku bunga pinjaman IDR sebesar 6,5% per tahun
dan tingkat suku bunga simpanan USD sebesar 5% per tahun. Selain itu, diperkirakan
bahwa pada tiga bulan yang akan datang, IDR akan terdepresiasi sebesar 3%.
Pertanyaan:
Jika sebuah perusahaan opsi menawarkan call option dengan strike price Rp14.600
dan premi Rp200, alternatif apakah yang sebaiknya digunakan oleh PT Style?
Jelaskan jawaban Anda!
Pertanyaan:
Alternatif apakah yang sebaiknya dipilih oleh seorang importir yang membutuhkan
100.000 USD pada 3 bulan yang akan datang? Jelaskan jawaban Anda!
Berk, J. & DeMarzo, P. (2011). Corporate Finance, 2nd edition. Boston: Prentice Hall.
Brealey, R. A., Myers, S., & Allen, F. (2011). Principles of Corporate Finance, 10th
edition. New York: McGraw-Hill.
Brigham, E. F. & Houston, J. F. (2001). Fundamentals of Financial Management, 9th
edition. Florida: Hartcourt.
Brigham, E. F., Gapenski, L. C., Daves, P. R. (1999). Intermediate Financial
Management, 6th edition. Florida: The Dryden Press.
Copeland, T. E. (1997). Valuation: Measuring and Managing Value of Firms, 2nd
edition. Canada: John Wiley & Sons.
Copeland, T. E. & Weston, J. F. (1986). Managerial Finance, 8th edition. Florida:
Dryden Press.
Copeland, T. E. & Weston, J. F. (1992). Managerial Finance, 9th edition. Florida:
Dryden Press.
Damodaran, A. (2011). Applied Corporate Finance, 3rd edition. New York: John
Wiley & Sons Inc.
Gitman, L. J. & Zutter, C. J. (2012). Principles of Managerial Finance, 13th edition.
London: Pearson Education Limited.
Gitman, L. J. & Zutter, C. J. (2015). Principles of Managerial Finance, 14th edition.
London: Pearson Education Limited.
Hani, S. (2015). Teknik Analisa Laporan Keuangan. Medan: UMSU Press.
Hidayat, R. (2010). “Keputusan Investasi dan Financial Constraints: Studi Empiris
pada Bursa Efek Indonesia”. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, 458-479.
Husnan, S. (1996). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Yogyakarta: YKPN.
Jones, C. P. (2002). Investments: Analysis and Management, 8th edition. New York:
John Wiley and Sons.