Halaman
Kata Pengantar.................................................................................................... iv
vi
C. Kerangka Pemikiran Konseptual . ............................................... 25
D. Hipotesis...................................................................................... 29
C. Pembahasan .................................................................................. 63
A. Kesimpulan .................................................................................. 67
B. Saran ............................................................................................ 67
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
ix
DAFTAR LAMPIRAN
1. Kuesioner
x
BAB I
PENDAHULUAN
sejak masa lampau. Mulai dari zaman kerajaan hingga sekarang, maka sebuah negara
dilakukan atas dana yang dihimpun dari masyarakat, antara lain berupa upeti, pajak,
bea dan cukai, dan lain-lain. Oleh karena itu Indonesia memerlukan pengelola
mempunyai tugas pokok dan fungsinya adalah mengelola keuangan negara dan
Rp2.046,05 triliun atau 83,14 persen dari pagu APBN tahun 2019, meningkat 5,32
persen year on year yaitu perbandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Karena hal tersebut Presiden secara khusus memberikan beberapa arahan kepada para
belanja negara yang tertuang dalam DIPA K/L maupun Daftar Alokasi TKDD
2019)
1
2
Lembaga yang mempunyai sifat nasional, tetap dan mandiri Badan Pengawas
Pengawas Pemilihan Umum agar akurat, tertib, efisien, efektif, objektif, berkualitas
Provinsi Jawa Tengah. Hal tersebut dijadikan petunjuk operasional kegiatan yang
memuat uraian rencana kerja dan biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan
disebabkan oleh 1) adanya revisi dalam DIPA karena tidak sesuai dengan kebutuhan
pengadaan barang dan jasa; dan 6) Adanya jadwal pengadaan yang dilaksanakan pada
akhir tahun anggaran. Prosentase penyerapan anggaran dapat dilihat di tabel 1.1
Tabel 1.1
PENYERAPAN ANGGARAN BAWASLU KABUPATEN/KOTA
BERDASARKAN APLIKASI UPDATE : 12 DESEMBER 2019
perencanaan kas (X2) berpengaruh terhadap tingkat penyerapan anggaran (Y1). Hasil
uji hipotesis menunjukkan bahwa angka signifikansi dari uji T untuk variabel X2
adalah sebesar 0,391. Angka 0,391 lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan
penyerapan anggaran antar periode. Hal tersebut dapat dijelaskan oleh pelaksanaan
perencanaan kas yang belum optimal sehingga kualitas penyerapan anggaran yang
diharapkan belum dapat tercapai. Hal ini tidak sejalan dengan pendapat Haryanto dan
penarikan dana yang rendah akan menyebabkan penumpukan anggaran yang tidak
Pemilihan umum bahwa anggaran yang diusulkan nantinya tidak disetujui semuanya.
Oleh karena itu mereka mencoba mengusulkan anggaran yang lebih besar dari apa
Perencanaan anggaran yang tidak matang ini akan berdampak terhadap kualitas DIPA
(Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) karena DIPA sendiri merupakan hasil dari
menyebabkan anggaran belanja yang tertuang dalam DIPA harus direvisi. Bahkan
dalam pengajuan penyusunan anggaran yang tidak disertai dokumen pendukung yang
memadai, seperti Term of Reference (TOR), Rencana Anggaran Biaya (RAB), dan
keuangan pemerintah yang terbatas Sampai dengan saat ini, perencanaan kas dirasa
pengguna uang negara dijajaran Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Jawa
Tengah. Selama ini Badan Pengawas Pemilihan Umum Kab/Kota se-Jawa Tengah
masih belum memahami dengan baik tentang pentingnya sebuah perencanaan kas
syarat selalu dipenuhi. Oleh karena itu, perlunya komitmen organisasi di Badan
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang diungkapkan tersebut maka dapat dirumuskan
Tengah?
Tengah?
1. Tujuan Penelitian
7
Jawa Tengah;
2. Manfaat Penelitian
dapat memberikan manfaat, adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
9
10
a. DIPA Induk
BUN.
digital stamp.
Penerimaan.
PA/KPA.
b. DIPA Petikan
stamp.
12
terdiri dari :
Penerimaan.
mengenai :
nomor register.
tunggakan.
pengesahan
13
pada dua hal yaitu keandalan sistem informasi Cash management dan
data khususnya data historis terkait pola dan trends proyeksi anggaran
RPD Harian atas rencana pengajuan setiap SPM yang nilainya masuk
optimal, tidak berlebihan (idle cash) dan tidak terjadi kekurangan kas
tersebut.
arus masuk dan keluar kas. Semua sumber dana (masuk dan keluar)
3. Komitmen Organisasi
organisasi.
sepenuhnya nilai dan sasaran yang ingin dicapai oleh organisasi. Untuk
baik.
1991).
organisasi.
4. Penyerapan Anggaran
perencanaan.
B. Penelitian Terdahulu
telah dilakukan. Selain itu juga berharap dalam penelitian ini dapat
periode. Hal ini dapat dijelaskan oleh pelaksanaan perencanaan kas yang
anggaran.
penyerapan anggaran.
Tabel 2.1
Penelitian Sebelumnya
22
Peneliti
No. Judul Penelitian Hasil Penelitian
(Tahun)
1 (Seftianova, Pengaruh Kualitas Hasil penelitian menunjukkan
2013) DIPA dan bahwa kualitas DIPA
Perencanaan Kas berpengaruh positif terhadap
kualitas
Terhadap Kualitas
penyerapan anggaran, baik dari
Penyerapan Anggaran segi tingkat penyerapan
pada Satker Wilayah anggaran maupun
KPPN Malang proporsionalitas
penyerapan anggaran antar
periode. Kualitas DIPA yang
baik akan mendukung
kelancaran serta
ketepatan waktu dalam
pelaksanaan anggaran sehingga
penyerapan anggaran dapat
lebih berkualitas.
Selain itu, penelitian ini juga
menunjukkan bahwa akurasi
perencanaan kas tidak
berpengaruh
terhadap kualitas penyerapan
anggaran baik dari segi tingkat
penyerapan anggaran maupun
proporsionalitas penyerapan
anggaran antar periode. Hal ini
dapat dijelaskan oleh
pelaksanaan
perencanaan kas yang belum
optimal sehingga kualitas
penyerapan anggaran yang
diharapkan belum
dapat tercapai.
2 (Aldina, 2016) Pengaruh Kualitas 4. Kualitas DIPA pengaruh
DIPA, Sistem signifikan positif terhadap
Pengendalian Internal tingkat penyerapan
anggaran.
Pemerintahan dan
5. Sistem pengendalian
Sistem Anggaran internal pemerintah
Berbasis Kinerja mempunyai pengaruh
Terhadap Tingkat signifikan positif terhadap
Penyerapan Anggaran tingkat penyerapan
anggaran.
23
Peneliti
No. Judul Penelitian Hasil Penelitian
(Tahun)
6. Sistem anggaran berbasis
kinerja tidak pengaruh
signifikan tetapi
berpengaruh positif
terhadap tingkat
penyerapan anggaran.
3 (Suwito, 2017) Pengaruh Kualitas Hasil penelitian menunjukan
Dipa Dan Akurasi bahwa kualitas DIPA dan
Perencanaan akurasi perencanaan kas
Kas Terhadap Kualitas berpengaruh positif signifikan
Penyerapan Anggaran terhadap tingkat penyerapan
Pada anggaran satker-satker
Satker-Satker Di diwilayah kerja Kanwil Ditjen
Wilayah Kerja Kanwil Perbendaharaan Provinsi
Ditjen Lampung
Perbendaharaan
Provinsi Lampung
4 (Muthohar, Faktor-Faktor Utama Hasil pengujian menunjukkan
2012) Yang Mempengaruhi faktor-faktor yang signifikan
Efektifitas berpengaruh secara langsung
Perencanaan Kas Pada terhadap efektifitas proyeksi
Satuan Kerja - Satuan belanja satker adalah variabel
Kerja Kementerian manajemen internal satker,
Negara/Lembaga kualitas aplikasi forecasting
Dalam Lingkup satker (AFS), dan persepsi
Wilayah Pembayaran terhadap penerapan reward and
Kppn Jakarta Ii punishment. Variabel kuantitas
dan kualitas sumber daya
manusia dan reward and
punishment berpengaruh secara
tidak langsung terhadap
efektifitas proyeksi belanja
satker melalui manajemen
internal satker. Direktorat
Jenderal Perbendaharaan perlu
melakukan kebijakan untuk
mendorong peningkatan
kualitas manajemen internal
satker, penerapan reward and
24
Peneliti
No. Judul Penelitian Hasil Penelitian
(Tahun)
punishment secara bertahap dan
konsisten, dan perbaikan
aplikasi forecasting satker (AFS
5 (Jauhari, 2017) Pengaruh Perencanaan Hasil penelitian menunjukkan
Anggaran Dan bahwa perencanaan anggaran
Pelaksanaan Anggaran dan pelaksanaan anggaran
berpengaruh baik secara
Terhadap Serapan
simultan maupun secara parsial
Anggaran Satuan terhadap penyerapan anggaran
Kerja Wilayah satuan kerja wilayah
Pembayaran Kppn pembayaran KPPN Bandung I
Bandung I Dan Kppn dan KPPN Bandung II.
Bandung II Berdasarkan hasil determinasi
parsial menunjukkan bahwa
variabel pelaksanaan anggaran
lebih berpengaruh terhadap
variabel penyerapan anggaran.
penyerapan anggaran.
penyerapan anggaran
Salah satu kriteria dari penyerapan anggaran yang harus di penuhi yaitu
dengan PMK 143 Tahun 2015. Waktu yang digunakan untuk menelaah
APBN/APBD.
Menurut Mu (2006).
Kualitas DIPA
(X1)
29
H1
Akurasi
Perencanaan Kas Penyerapan
(X2) Anggaran
H3 (Y)
Komitmen
Organisasi
(X3)
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
D. Perumusuan Hipotesis
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Pemilihan Metode
maka penelitian ini termasuk dalam metode penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu untuk
mengetahui dan menjadi mampu untuk menjelaskan karakteristik variabel yang diteliti
B. Lokasi Penelitian
Tegal, Kabupaten Brebes, Kota Magelang, Kota Surakarta, Kota Salatiga, Kota
Populasi dan sampel dalam sebuah penelitian ini perlu ditetapkan agar penelitian
yang dilakukan bisa mendapatkan data yang sesuai dengan apa yang diharapkan.
1. Populasi
dan menjadi objek inferensi atau mengacu pada keseluruhan kelompok orang.
Menurut (Sugiyono, 2012) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
berjumlah 35 orang.
2. Sampel Jenuh
Menurut (Sugiyono, 2012) Pengertian Sampel Jenuh merupakan bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut sampel yang diambil dari
merupakan banyaknya sampel yang akan diambil dari suatu populasi. Dimana jika
jumlah populasi kurang dari 100 responden, maka jumlah sampel yang diambil
besar dari 100 orang responden, maka penulis mengambil 100% jumlah. Dengan
demikian yang digunakan adalah seluruh populasi tanpa harus menarik sampel
dalam penelitian ini diuraikan tentang indikator yang digunakan untuk mengukur
penelitian ini terdapat 4 variabel yang akan diteliti yaitu variabel kualitas DIPA, akurasi
definisi dari masing-masing variabel yang digunakan beserta operasional dan skala
1. Variabel Dependen
anggaran yang telah terealisasi dibandingkan dengan pagu anggaran yang telah
2. Variabel Independen
a. Kualitas DIPA
DIPA dapat dipahami oleh pejabat dan pegawai sebagai pelaksana operasional
kegiatan DIPA anggaran petikan dari Bawaslu Provinsi Jawa Tengah. Variabel
konsep akurasi perencanaan kas ini dilakukan dengan menyusun rencana jangka
panjang (renja) yang dilakukan pada akhir tri wulan. Dimana bawaslu
realisasi yang telah berjalan dengan nominal realisasi diatas 50% dari uang
c. Komitmen Organisasi
Komitmen organisasi memiiki arti lebih dari sekedar loyalitas yang pasif, tetapi
Tabel 3.1
34
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Skala
Variabel Dimensi Indikator
Pengukuran
Skala
Variabel Dimensi Indikator
Pengukuran
Menurut Sekaran (2006:77) data primer yaitu data yang dikumpulkan untuk penelitian
dari tempat aktual terjadinya peristiwa. Data diperoleh dengan menyebarkan kuisioner.
yang akan dijawab oleh responden, biasanya dalam alternatif yang didefinisikan dengan
Adapun sumber data yang berupa data primer diperoleh melalui kuesioner yang
langsung disebarkan kepada para responden yang dipilih dalam penelitian ini adalah
form. Kuisioner ini berisi kumpulan pernyataan tentang kualitas DIPA, Akurasi
olah data SPSS Versi 22.0 for windows. Penggunaan aplikasi SPSS ini diharapkan
aplikasi SPSS ini akan digunakan untuk menghitung dan menguji data dari variabel
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan statistik
deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis.
1. Analisis Data
a. Statistik Deskriptif
yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,
(Ghozali, 2016)
1) Uji Validitas
2) Uji Reliabiitas
konsisiten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2016). Uji reliabilitas
1) Uji Normalitas
normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual
38
2) Uji Multikolonieritas
variabel independen lainya. Jadi nilai tolerance yag rendah sama dengan
nilai VIF inggi (karena IF-1/Tolerance) nilai cutoff yang umum dipakai
3) Uji Heteroskedastisitas
menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0
2. Uji Hipotesis
linear berganda. Dalam analisis regresi, selain mengukur kekuatan hubungan antara
dua variabel atau lebih, juga menunjukan arah hubungan antara variabel dependen
akurasi perencanaan kas dan komitmen organisasi . Maka rumus persamaan regresi
Dimana:
Y : Penyerapan Anggaran
Α : Konstanta
β 1- β 3 : Koefisien Regresi
X1 : Kualitas DIPA
X2 : Akurasi Perencanaan kas
X3 : Komitmen organisasi
e : Error
Pengujian hipotesis dilakukan melalui:
Uji statistik t pada dasarnya dapat menunjukan seberapa jauh pengaruh satu
koefisien determinasi adalah nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti
BAB IV
1. Kedudukan Organisasi
Organisasi pengawas pemilu baru muncul pada Pemilu 1982, walaupun pemilu
Panwaslak Pemilu pada Pemilu 1982 dilatari oleh protes protes atas banyaknya
pelanggaran dan manipulasi penghituan suara yang dilakukan oleh para petugas
pemilu pada Pemilu 1971. Karena pelanggaran dan kecurangan pemilu yang terjadi
pada Pemilu 1977 jauh lebih masif. Protes-protes ini lantas direspons pemerintah
dan DPR yang didominasi Golkar dan ABRI. Akhirnya muncullah gagasan
Pada pemilu 1982 pemerintah mengintroduksi adanya badan baru yang akan terlibat
Dengan struktur, fungsi, dan mekanisme kerja yang baru, pengawas pemilu
tetap diaktifkan untuk Pemilu 1999. Namanya pun diubah dari Panitia Pengawas
pembentukan lembaga ad hoc yang terlepas dari struktur kelembagaan KPU yang
No. 22 Tahun 2007, dalam Undang-Undang ini Pengawas Pemilu ditingkat pusat
sebagai lembaga pengawas pemilu diberi kewenangan yang cukup kuat yakni
maupun sidang adjudikasi. Bawaslu bukan hanya sebagai lembaga pengawas, tetapi
administrasi pemilu. Bawaslu Jawa Tengah periode 2017-2022 terdiri dari tiga
komisioner, yakni Fajar Saka, Sri Wahyu Ananingsih dan Sri Sumanta. Pada
sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu. Empat
43
komisioner itu adalah: Rofiuddin (divisi Humas dan Hubungan Antar Lembaga),
Anik Sholihatun (Divisi Pengawasan), Heru Cahyono (Divisi Sengketa) dan Gugus
a. Visi
b. Misi
bagi pihak dari dalam negeri maupun pihak dari luar negeri.
Provinsi;
4. Mengawasi netralitas semua pihak yang dilarang ikut serta dalam kegiatan
terdiri atas:
putusan DKPP;
45
/Kota;
provinsi;
undangan.
Provinsi;
Kabupaten/Kota.
c. Kasubbag Administrasi
2) pengelolaan keuangan;
Provinsi; dan
pimpinan.
pengawasan Pemilu;
8) pengelolaan dan penyajian data dan laporan hasil pengawasan Pemilu; dan
Gambar 4.1
BAWASLU KAB/KOTA
Bagan Struktur Organisai
B. Hasil Penelitian
jenis kelamin :
Tabel 4.1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
48,6%.
50
51
diuji secara statistik deskriptif seperti yang terlihat dalam tabel 4.2
Tabel 4.2
Hasil Uji Statistik Deskriptif
a. Nilai mean dan standar deviasi yang dimiliki variabel kualitas DIPA
adalah 27,17 dan 2,269. Nilai rata-rata lebih besar dari pada nilai
kualitas DIPA dalam penelitian ini baik, sebab nilai rata-rata lebih
b. Nilai mean dan standar deviasi yang dimiliki variabel perencanaan kas
adalah 23,00 dan 1,749. Nilai rata-rata lebih besar dari pada nilai
perencanaan kas dalam penelitian ini baik, sebab nilai rata-rata lebih
organisasi adalah 26,97 dan 2,945. Nilai rata-rata lebih besar dari pada
anggaran adalah 27,91 dan 1,900. Nilai rata-rata lebih besar dari pada
Tabel 4.3
Hasil Uji Validitas
Tabel 4.4
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s N of Keterangan
Alpha items
Kualitas DIPA 0,703 6 Reliabel
Akurasi perencanaan kas 0,644 5 Reliabel
Komitmen organisasi 0,723 7 Reliabel
Penyerapan anggaran 0,672 6 Reliabel
Sumber: Data primer yang diolah, 2020
cronbach’s alpha lebih dari 0,60. Hal tersebut menunjukan bahwa setiap
memiliki distribusi normal atau tidak. Dalam hal ini uji normalitas data
Tabel 4.5
Hasil Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 35
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation .90323963
Most Extreme Differences Absolute .090
Positive .060
Negative -.090
Test Statistic .090
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
atau Asymp. Sig (2-tailed) dengan taraf signifikansi sebesar 0,025 atau
dari 0,025 atau 2,5% maka distribusi data adalah tidak normal. Dan
jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,025 atau 2,5% maka distribusi
2016:104).
Tabel 4.6
Hasil Uji Multikolonieritas
Colloniearity Statistics
Model
Tolerance VIF
Kualitas DIPA 0,524 1,910
Akurasi Perencanaan Kas 0,524 1,908
Komitmen Organisasi 0,990 1,010
Sumber: Data primer yang diolah, 2020
kualitas DIPA memiliki nilai tolerance 0,524 dan nilai VIF 1,910,
angka 0 pada sumbu Y. hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
Gambar 4.2
Grafik Scatterplot
data tersebut di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y dan
Tabel 4.7
Hasil Perhitungan Regresi Berganda
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
anggaran (Y) sebesar 0,490. Hal ini berarti apabila variabel kualitas
0,039 satuan.
Hasil uji statistik t dapat dilihat pada table 4.8, jika nilai probability t
lebih kecil dari 0,025 maka Ha diterima dan menolak Ho, sedangkan
jika nilai probability t lebih besar dari 0,025 maka Ha ditolak dan
menerima Ho.
Tabel 4.8
Hasil Uji Statistik t
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
objektivitas adalah sebesar 0,000. Nilai ini lebih kecil dari tingkat
anggaran
perencanaan kas adalah sebesar 0,004. Nilai ini lebih kecil dari tingkat
komitmen organisasi adalah sebesar 0,486. Nilai ini lebih besar dari
tidak didukung oleh data dan tidak sesuai dengan ekspektasi penelitian.
(Ghozali, 2016:95).
Tabel 4.9
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
0,752 atau 75%. Sedangkan sisanya 0,25 atau 25% dijelaskan oleh
C. Pembahasan
Hasil uji hipotesis 1 pada tabel 4.8 variabel kualitas DIPA memiliki
tingkat signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,025. Berarti H1 diterima
serta DIPA dapat dipahami oleh pejabat dan pegawai sebagai pelaksana
Tengah. penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti
,karena kualitas DIPA yang baik akan mendukung kelancaran serta ketepatan
lebih berkualitas. penelitian ini juga di dukung oleh penelitian yang dilakukan
Mashudi (2013) yang telah membuktikan bahwa DIPA merupakan salah satu
disusun yang berisi data dan uraian seluruh kegiatan yang akan dilakukan
65
beserta alokasi anggarannya. Oleh karena itu kualitas DIPA yang baik akan
berikutnya.
Hasil uji hipotesis 2 pada tabel 4.8 variabel akurasi perencanaan kas
memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,004 lebih kecil dari 0,025. Berarti H2
penyerapan anggaran.
menyusun rencana jangka panjang (renja) yang dilakukan pada akhir tri
Tengah didukung dengan data yang valid dengan melibatkan semua pihak
dengan nilai koefisien sebesar 0,072. Hasil analisis ini dapat mendukung
memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,486 lebih besar dari 0,025. Berarti H3
penyerapan anggaran.
terhadap nilai dan sasaran (goal) yang ingin dicapai dalam sebuah organisasi.
terbatas untuk meneruskan apa yang menjadi usulan dari tingkat bawah, tanpa
tujuan organisasi yang ingin dicapai, yaitu serapan anggaran. Hal ini
yaitu bersedia menyediakan dana secara mandiri untuk belajar terkait tugas
penyerapan anggaran. Hal ini sejalan dengan penelitian (Lestari Dewi, Ni Luh
hasil penelitian yang dilakukan oleh (Alumbida, D.I, Saerang D.P, & Ilat, V,
BAB V
A. Kesimpulan
bahwa:
diterima. Hal ini dapat dijelaskan oleh tingkat signifikansi variabel kualitas
diterima. Hal ini dapat dijelaskan oleh tingkat signifikansi variabel perencanaan
Hal ini dapat dijelaskan oleh tingkat signifikansi variabel komitmen organisasi
B. Saran
menghasilkan penelitian yang lebih berkualitas di masa yang akan datang khususnya
1. Bagi instansi, diharapkan dapat menjadi bahan acuan dalam upaya meningkatan
membuat daftar isian pelaksanaan anggaran, perencanaan kas yang matang dan
kegiatan/program.
metode kualitatif digunakan untuk menjelaskan hasil yang diperoleh dari metode
sebenarnya
memperluas jangkauan sampel penelitian agar tidak hanya terbatas pada satuan
kerja Jawa Tengah tetapi dapat juga satuan kerja perangkat daerah di wilayah
lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
72
Skor 5 4 3 2 1
Penilaian
No Pertanyaan SS S KS TS STS
(5) (4) (3) (2) (1)
SS S KS TS STS
(5) (4) (3) (2) (1)
20 4 5 5 5 5 5 29
21 4 4 5 4 4 4 25
22 5 4 5 5 5 4 28
23 4 4 5 5 5 5 28
24 3 4 4 4 4 3 22
25 4 5 4 5 5 5 28
26 4 4 5 4 4 5 26
27 4 4 5 5 5 5 28
28 4 5 5 5 5 4 28
29 5 4 4 4 4 5 26
30 3 5 5 5 5 5 28
31 5 4 4 5 5 4 27
32 5 5 5 4 5 5 29
33 3 3 4 4 4 5 23
34 5 5 5 5 5 5 30
35 4 5 4 5 5 4 27
20 5 5 5 5 5 25
21 4 5 5 5 4 23
22 5 5 5 5 4 24
23 5 4 5 5 4 23
24 4 3 4 3 4 18
25 5 5 5 5 5 25
26 5 5 5 5 4 24
27 5 5 5 5 3 23
28 5 4 5 5 4 23
29 5 5 5 4 5 24
30 5 5 5 5 4 24
31 5 4 5 5 4 23
32 4 5 5 4 4 22
33 4 5 4 4 3 20
34 4 5 5 5 4 23
35 3 4 5 4 5 21
20 4 3 4 4 3 4 4 26
21 3 4 4 4 4 5 4 28
22 4 4 4 3 3 4 4 26
23 5 4 4 4 4 4 5 30
24 3 5 3 2 3 4 3 23
25 5 4 3 4 3 4 5 28
26 4 4 4 4 4 5 4 29
27 4 3 4 2 4 3 4 24
28 4 3 2 2 3 4 4 22
29 3 4 3 3 4 3 3 23
30 4 4 4 4 4 4 4 28
31 5 5 5 5 5 5 4 34
32 4 5 5 4 3 4 5 30
33 4 3 4 3 3 4 5 26
34 4 3 4 3 3 4 4 25
35 4 4 3 3 3 4 4 25
20 5 5 5 5 5 5 30
21 5 4 4 5 5 5 28
22 5 5 5 5 4 5 29
23 5 4 4 5 5 5 28
24 4 3 4 4 4 4 23
25 4 5 5 5 5 5 29
26 5 5 5 4 4 5 28
27 5 4 5 5 5 4 28
28 5 4 5 5 5 5 29
29 4 5 5 4 5 4 27
30 5 5 4 5 5 5 29
31 4 5 5 3 4 5 26
32 5 5 4 5 5 5 29
33 4 4 5 4 4 4 25
34 5 5 4 5 5 5 29
35 4 4 5 5 4 5 27
Correlations
N 35 35 35 35 35 35 35
X1.2 Pearson Correlation .368* 1 .372* .461** .539** .022 .697**
Sig. (2-tailed) .029 .028 .005 .001 .901 .000
N 35 35 35 35 35 35 35
X1.3 Pearson Correlation .240 .372* 1 .494** .306 .432** .723**
Sig. (2-tailed) .164 .028 .003 .074 .010 .000
N 35 35 35 35 35 35 35
X1.4 Pearson Correlation .318 .461** .494** 1 .425* .353* .771**
Sig. (2-tailed) .063 .005 .003 .011 .038 .000
N 35 35 35 35 35 35 35
X1.5 Pearson Correlation .236 .539** .306 .425* 1 .160 .643**
Sig. (2-tailed) .173 .001 .074 .011 .360 .000
80
N 35 35 35 35 35 35 35
X1.6 Pearson Correlation -.082 .022 .432** .353* .160 1 .503**
Sig. (2-tailed) .641 .901 .010 .038 .360 .002
N 35 35 35 35 35 35 35
DIPA Pearson Correlation .564** .697** .723** .771** .643** .503** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .002
N 35 35 35 35 35 35 35
Correlations
N 35 35 35 35 35 35
Perenca Pearson Correlation .675** .635** .622** .808** .489** 1
naan Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .003
Kas N 35 35 35 35 35 35
Correlations
Komitmen
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7 Organisasi
**
X3.1 Pearson Correlation 1 .004 .131 .317 .037 .180 .666 .518**
Sig. (2-tailed) .982 .452 .064 .833 .301 .000 .001
N 35 35 35 35 35 35 35 35
X3.2 Pearson Correlation .004 1 .410* .382* .302 .184 -.060 .540**
Sig. (2-tailed) .982 .014 .024 .078 .289 .734 .001
N 35 35 35 35 35 35 35 35
X3.3 Pearson Correlation .131 .410* 1 .600** .274 .335* .139 .712**
Sig. (2-tailed) .452 .014 .000 .111 .049 .427 .000
N 35 35 35 35 35 35 35 35
X3.4 Pearson Correlation .317 .382* .600** 1 .538** .514** .215 .856**
Sig. (2-tailed) .064 .024 .000 .001 .002 .214 .000
N 35 35 35 35 35 35 35 35
X3.5 Pearson Correlation .037 .302 .274 .538** 1 .218 -.060 .562**
Sig. (2-tailed) .833 .078 .111 .001 .209 .732 .000
82
N 35 35 35 35 35 35 35 35
X3.6 Pearson Correlation .180 .184 .335* .514** .218 1 .257 .592**
Sig. (2-tailed) .301 .289 .049 .002 .209 .137 .000
N 35 35 35 35 35 35 35 35
X3.7 Pearson Correlation .666** -.060 .139 .215 -.060 .257 1 .470**
Sig. (2-tailed) .000 .734 .427 .214 .732 .137 .004
N 35 35 35 35 35 35 35 35
Komitme Pearson Correlation .518** .540** .712** .856** .562** .592** .470** 1
n Sig. (2-tailed) .001 .001 .000 .000 .000 .000 .004
Organis N
35 35 35 35 35 35 35 35
asi
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
Penyerapan
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Anggaran
N 35 35 35 35 35 35 35
Y.2 Pearson Correlation .291 1 .282 .031 .137 .325 .593**
Sig. (2-tailed) .090 .101 .859 .433 .056 .000
N 35 35 35 35 35 35 35
Y.3 Pearson Correlation .061 .282 1 .026 .159 .180 .449**
Sig. (2-tailed) .729 .101 .881 .361 .300 .007
N 35 35 35 35 35 35 35
** *
Y.4 Pearson Correlation .600 .031 .026 1 .418 .324 .644**
Sig. (2-tailed) .000 .859 .881 .013 .058 .000
N 35 35 35 35 35 35 35
Y.5 Pearson Correlation .333 .137 .159 .418* 1 .364* .626**
83
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.703 .729 6
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
84
.644 .654 5
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.723 .717 7
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.672 .679 6