Oleh:
NIM. 2019-12-255
i
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 1
1.2 Ruang Lingkup ..................................................................................................... 11
1.3 Perumusan Masalah .............................................................................................. 12
1.4 Tujuan Penelitian .................................................................................................. 12
1.5 Kegunaan Penelitian ............................................................................................. 13
II. TINJAUAN PUSTAKA
ii
2.4 Perumusan Hipotesis ............................................................................................. 37
iii
3.6 Pengolahan data ..................................................................................................... 57
LAMPIRAN ................................................................................................................ 68
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
Tabel 1.1 Realisasi Penyerapan Anggaran Kabupaten Pati Tahun 2017-2021 ............... 2
vi
I. PENDAHULUAN
Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah yang dicabut dengan UU No. 32 Tahun
2004 tentang Pemerintah Daerah, yang dicabut dengan UU No. 23 Tahun 2014
tentang Pemerintah Daerah, yang diubah dengan UU No. 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan kedua atas UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, dan
juga UU No. 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat
Belanja.
telah disusun pemerintah dapat membentuk keputusan publik yang nantinya akan
yang akan didistribusikan kepada masyarakat (Arniwita et al., 2019). Seperti yang
1
yang optimal akan berpengaruh terhadap keberhasilan pencapaian tujuan
pembangunan di daerah.
yang tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 10 Tahun 2021
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Pati Tahun 2022
Tahun 2022.
realisasi dari seluruh anggaran pemerintahan yang sudah disusun dan diagendakan
pada satu periode. Secara umum penyerapan anggaran yang dimaksud adalah
pencapaian dari estimasi yang ingin dicapai selama periode waktu tertentu
dipandang pada suatu saat tertentu. Menurut Trisna et al., (2019) Penyerapan
2
suatu program ataupun kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah. Pengelolaan,
tahun anggaran yang sama dengan tahun anggaran APBN yang dimulai pada
salah satu masalah klasik, yang terus terjadi setiap tahunnya di Indonesia.
mengalami peningkatan yang signifikan di akhir tahun (triwulan keempat). Hal ini
per 31 Agustus 2017 pada triwulan II baru terserap sebesar 24% sedangkan
realisasi fisik baru sebesar 50% dari target 68%. Pada saat Triwulan IV anggaran
sistem full financiring untuk proyek skala besar yang masih diterapkan. Dengan
sistem ini, pemkab baru mengeluarkan anggaran untuk membayar pekerjaan jika
proyek selesai sesuai target yang ditentukan. Dengan kondisi ini, anggaran baru
akan terserap secara signifikan sekitar Oktober – November saat proyek selesai
3
dikerjakan (Tribun, 2017). Berbeda penyerapan anggaran yang terjadi di
keuangan pada akhir bulan Desember 2017 triwulan IV, penyerapan anggaran
anggaran terbesar yaitu sebesar 98,79% untuk anggaran pendapatan dan 79,88%
target yang diharapkan yaitu penyerapan anggaran belanja sebesar 96,36% karena
sampai dengan akhir tahun penyerapan anggaran belanja hanya 83,58%. Menurut
anggarannya tidak dinilai rendah. Dengan kata lain, penyerapan anggaran yang
Tetapi, realita dikala ini banyak terjalin fenomena tidak terserapnya anggaran
Dilansir dari mitrapost, Kasus penyerapan anggaran 2021 di Kabupaten Pati yang
dilakukan oleh Haryanto selaku Bupati Kabupaten Pati pada tanggal 22 Maret
93,98%. Hal demikian merupakan salah satu dampak adanya pandemi Covid-19
4
yang berimbas pada perencanaan dan penyelenggaraan Anggaran Pendapatan
penggunaan belanja yang tidak mencapai target awal. Dari target yang
pada data Realisasi Anggaran 5 tahun terakhir yang disajikan pada Gambar 1.1
berikut.
Gambar 1.1
Realisasi Penyerapan Anggaran Kabupaten Pati Tahun 2017 -
2021
Sumber: ppidutamapatikab.com
Kabupaten Pati dari tahun 2017-2021 yang setiap tahunnya belum sesuai pola
Tahun 2017 yaitu 12% pada triwulan I, 34% untuk triwulan II, 61% untuk
triwulan III, dan 90% untuk triwulan IV. Tahun 2018 yaitu 12% di triwulan I,
35% untuk triwulan II, 60% untuk triwulan III, dan 94% pada triwulan IV. Tahun
5
2019 yaitu 12% untuk triwulan 1, 39% pada triwulan II, 55% untuk triwulan III,
91% untuk triwulan IV. Tahun 2020 yaitu 13% pada triwulan I, 37% untuk
triwulan II, 60% pada triwulan III, 94% untuk triwulan IV. Tahun 2021 yaitu 9%
untuk triwulan I, 39% untuk triwulan II, 63% pada triwulan III, dan 94% untuk
tahun IV. Hal terseut terlihat penyerapan anggaran masih jauh dibawah target
satu dengan yang lain. Faktor pertama yang mempengaruhi penyerapan anggaran
masa depan yang tepat, melalui proses pilihan yang menjadi prioritas dan
didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan menentukan masa yang akan
(Fadhilatunnisa et al., 2021). Dengan ini sesuai dengan penelitian Oktaliza et al.,
penyerapan anggarannya.
6
pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah. Berdasarkan definisi
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) adalah salah satu tahap penting saat
Perangkat Daerah (OPD) membuat laporan keuangan dan laporan kinerja sebagai
penyerapan anggaran dan belanja daerah dalam mendanai belanja publik sangat
sumber daya yang mempunyai kompetensi unggul dari aspek fisik ataupun aspek
intelektual. Menurut Nur et al., (2020) kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
7
kewajibannya dalam mengerjakan suatu pekerjaan yang telah diberikan
memadai untuk tercapainya suatu tujuan organisasi. Hal ini menjelaskan bahwa
anggaran merupakan tindakan atau upaya untuk melaksanakan setiap rencana dan
pelaksanaannya. Hal ini sesuai dengan penelitian Syahwildan & Damayanti, (2022)
8
Faktor selanjutnya yang juga berpengaruh terhadap penyerapan anggaran
adalah komitmen organisasi. Menurut Mathis & Jackson dalam Nursela (2022)
(2020) komitmen organisasi adalah bentuk sikap keinginan yang kuat untuk tetap
sebagai anggota organisasi tertentu, memiliki usaha yang keras sesuai keinginan
organisasi tertentu, dan memiliki keyakinan tertentu penerimaan nilai atas tujuan
dilakukan oleh pimpinan SKPD dalam pelaksanaan kegiatan dan anggaran, serta
penyerapan anggaran. Sama halnya dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
penyerapan anggaran. Hal ini terjadi karena pegawai yang mempunyai komitmen
untuk mencapai tujuan mendukung nilai dan tujuan yang ingin dicapai oleh
pembuatan, tindakan maupun usaha yang berbeda dan terus menerus dilakukan
menurut kerangka yang sama untuk mencapai tujuan (Kennedy et al., 2020).
berbasis akrual yaitu mekanisme kerja yang dilakukan oleh bagian keuangan
9
mempunyai tahapan pekerjaan yang sistematis dilakukan sehingga menghasilkan
suatu laporan pertanggungjawaban yang secara fakta yang disertai dengan bukti
secara fisik dan dokumen sehingga menghasilkan suatu pelaksanaan kinerja secara
yang masih rendah. Biasanya diawal tahun pada triwulan I penyerapan anggaran
masih terbilang rendah dan berangsur naik pada triwulan IV tetapi kenaikan
merealisasikan segala bentuk perencanaan yang sudah disusun. Yang kedua yaitu
dan perbedaan yang terakhir adalah dengan menggunakan alat uji SmartPLS
10
Pelaksanaan Anggaran, Komitmen Organisasi, dan Pencatatan Administrasi
Kabupaten Pati)”
Agar ruang lingkup dari pembahasan penelitian ini tidak terlalu luas, maka
Pati.
penyerapan anggaran.
11
1.4 Tujuan Penelitian
penyerapan anggaran.
1. Manfaat Praktis
Pati.
b. Bagi Akademisi
12
Diharapkan peneliti dapat menambah wawasan pemikiran dalam
2. Manfaat teoritis
serta dapat dijadikan sebagai bahan referensi atau bukti tambahan bagi
13
II. TINJAUAN PUSTAKA
stakeholder untuk pertama kalinya pada tahun 1963 dimana teori tersebut
pada penelitian ini adalah pemerintah yang perlu menyajikan laporan keuangan
14
Manusia (SDM) memengaruhi pada saat pelaksanaan angggaran yang sudah
anggaran yang baik karena adanya komitmen yang dipegang oleh pemerintah
stakeholder.
suatu bentuk realisasi dari seluruh anggaran pemerintahan yang sudah disusun dan
1. Fungsi otorisasi, mengandung arti bahwa anggaran daerah menjadi dasar untuk
15
2. Fungsi perencanaan, mengandung arti bahwa anggaran daerah menjadi
bersangkutan.
4. Fungsi alokasi, mengandung arti bahwa anggaran daerah harus diarahkan untuk
perekonomian daerah.
yang tercantum dalam laporan realisasi anggaran (LRA) pada tahun yang
bersangkutan.
16
2.1.3 Perencanaan Anggaran (X1)
yang akan datang dengan mempertimbangkan kondisi saat ini dan kondisi
perencanaan sebagai acuan bagi penganggaran pada dasarnya adalah proses untuk
tidak terkecuali pada organisasi sektor publik karena dipandang sebagai faktor
penyerapan anggaran.
tahun yang dijadikan untuk tolak ukur penyusunan Rencana Pembangunan Jangka
kebijakan umum dngan DPRD, setelah itu disepakati sebagai Kebijakan Umum
17
APBD (KUA). Berdasarkan kebijakan umum APBD yang disepakati, pemerintah
daerah dan DPRD membahas Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS)
APBD dan rancangan peraturan kepala daerah untuk penyusunan APBD. Kepala
keseluruhan proses pemikiran anggaran dan penentuan secara matang dari hal-hal
yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan
Menurut Nur et al., (2020) kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) adalah
dalam mengerjakan suatu pekerjaan yang telah diberikan kepadanya dengan bekal
suatu tujuan organisasi. Menurut Kennedy et al., (2020) kualitas Sumber Daya
18
yang didasarkan pada latar belakang jenjang pendidikan yang linear sesuai
bidangnya dan mendapatkan bimbingan teknis secara berkala bagi tenaga kerja,
Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan sumber daya yang mempunyai
kompetensi lebih tinggi baik secara aspek fisik maupun aspek intelektual
Dapat dikatakan bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) memiliki arti yang
sangat penting bagi suatu organisasi dibandingkan dengan sumber daya organisasi
lainnya. Sebagai unit penting dari suatu organisasi, Sumber Daya Manusia (SDM)
19
2.1.5 Pelaksanaan Anggaran (X3)
semua rencana dan kebijakan yang telah disusun dan ditetapkan (BPKP, 2011).
bentuk sikap keinginan yang kuat untuk tetap sebagai anggota organisasi tertentu,
memiliki usaha yang keras sesuai keinginan organisasi tertentu, dan memiliki
keyakinan tertentu penerimaan nilai atas tujuan organisasi. Menurut Mathis &
20
Jadi, keterlibatan kerja yang tinggi berarti pemeliharaan seorang pada pekerjaanya
yang khusus, dan komitmen organisasi yang tinggi berarti pemeliharaan pada
senang dalam pekerjaannya jika merasa terikat dengan nilai dan tujuan organisasi,
hal ini mempengaruhi rasa tanggung jawab dan kesadaran yang dimiliki anggota
suatu keadaan dimana seorang karyawan memihak pada suatu organisasi dan
yang biasa dilakukan secara berulang kali sesuai pada kerangka yang sama untuk
21
ini pencatatan keuangan daerah. Pencatatan administrasi keuangan adalah suatu
dapat juga dinyatakan sebagai pengelolaan terhadap data dan informasi dalam
bentuk penyusunan dan pencatatan secara terurut dan terorganisir baik untuk
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
22
Anggaran
Pendapatan
Dan Belanja
Daerah
- Pelaksanaan
Anggaran
Berpengaruh
Positif
Terhadap
Penyerapan
Anggaran
Pendapatan
Dan Belanja
Daerah
- Komitmen
Organisasi
Berpengaruh
Positif
Terhadap
Penyerapan
Anggaran
Pendapatan
Dan Belanja
Daerah.
2 Harahap et Pengaruh Dependen:
Regresi - Perencanaan
al., (2020) Perencanaan Tingkat
Linear Anggaran
Anggaran, Penyerapan
Berganda Berpengaruh
Pelaksanaan Anggaran (Y)
Positif
Anggaran,
Terhadap
Pencatatan Independen:
Tingkat
Administrasi dan -Perencanaan
Penyerapan
Kompetensi Sumber Anggaran (X1)
Anggaran
23
daya Manusia - Pelaksanaan
terhadap Tingkat -Pelaksanaan Anggaran
Penyerapan Anggaran (X2) Berpengaruh
Anggaran (Studi Positif
Empiris pada OPD -Pencatatan Terhadap
Kota Dumai). Administrasi Tingkat
(X3) Penyerapan
Anggaran
-Kompetensi - Pencatatan
Sumber Daya Administrasi
Manusia (X4) Tidak
Berpengaruh
Positif
Terhadap
Tingkat
Penyerapan
Anggaran.
- Kompetensi
Sumber Daya
Manusia
Berpengaruh
Positif
Terhadap
Tingkat
Penyerapan
Anggaran
3 Oktaliza et Analisis Faktor- Dependen: Regresi
al., (2020) Faktor yang Penyerapan Linear - Kualitas
Mempengaruhi Anggaran Berganda Sumber Daya
Penyerapan Belanja (Y) Manusia
Anggaran Belanja di Berpengaruh
Dinas Pekerjaan Independen: Positif
24
Umum dan Penataan - Kualitas Terhadap
Ruang Provinsi Riau. Sumber Daya Penyerapan
Manusia (X1) Anggaran
- Regulasi (X2) Belanja
- Perencanaan - Regulasi
Anggaran Berpengaruh
(X3) Positif
- Komitmen Terhadap
Manajemen Penyerapan
(X4) Anggaran
Belanja
- Perencanaan
Anggaran
Berpengaruh
Positif
Terhadap
Penyerapan
Anggaran
Belanja
- Komitmen
Manajemen
Berpengaruh
Positif
Terhadap
Penyerapan
Anggaran
Belanja
25
Anggaran, Kualitas Daerah (Y) Positif
Sumber Daya Terhadap
Manusia, dan Independen: Tingkat
Pengadaan Barang - Perencanaan Penyerapan
dan Jasa Terhadap Anggaran (X1) Anggaran
Tingkat Penyerapan - Pelaksanaan Daerah
Anggaran Daerah Anggaran (X2) - Pelaksanaan
(Studi Empiris pada - Kualitas Anggaran
Organisasi Perangkat Sumber Daya Tidak
Daerah Kota Manusia (X3) Berpengaruh
Salatiga). -Pengadaan Terhadap
Barang dan Jasa Tingkat
(X4) Penyerapan
Anggaran
Daerah
- Kualitas
Sumber Daya
Manusia
Berpengaruh
Positif
Terhadap
Tingkat
Penyerapan
Anggaran
Daerah
- Pengadaan
Barang Dan
Jasa Tidak
Berpengaruh
Terhadap
Tingkat
Penyerapan
26
Anggaran
Daerah
5 Fadhilatunnis Pengaruh Dependen: Regresi
a et al., Perencanaan Kinerja Instansi Linear - Perencanaan
(2021) Anggaran dan Pemerintah (Y) Berganda Anggaran
Penyerapan Berpengaruh
Anggaran Terhadap Independen: Positif
Kinerja Instansi - Perencanaan Terhadap
Pemerintah (Survei Anggaran Kinerja
di Satuan Kerja (X1) Instansi
Perangkat Daerah - Penyerapan Pemerintah
Kota Bandung) Anggaran - Penyerapan
(X2) Anggaran
Berpengaruh
Positif
Terhadap
Kinerja
Instansi
Pemerintah
6 Purwati et al., Analisis Perencanaan Dependen: Regresi
(2019) Anggaran,Pelaksanaa Penyerapan Linear - Perencanaan
n Anggaran, Sumber Anggaran (Y) Berganda Anggaran
Daya Manusia, Berpengaruh
Pengadaan Barang Independen: Positif
Jasa Dan Lingkungan
- - Perencanaan Terhadap
Birokrasi Terhadap Anggaran (X1) Penyerapan
Penyerapan - - Pelaksanaan Anggaran
Anggaran Di Anggaran (X2) - Pelaksanaan
Kabupaten Kediri- - Sumber Daya Anggaran
Manusia (X3) Berpengaruh
- -Pengadaan Positif
Barang Jasa Terhadap
27
(X4) Penyerapan
- - Lingkungan Anggaran
Birokrasi (X5) - Sumber Daya
Manusia
Berpengaruh
Positif
Terhadap
Penyerapan
Anggaran
- Pengadaan
Barang Jasa
Berpengaruh
Positif
Terhadap
Penyerapan
Anggaran
- Lingkungan
Birokrasi
Tidak
Berpengaruh
Terhadap
Penyerapan
Anggaran
7 Kennedy et Analisis Faktor yang Dependen: Regresi - Perencanaan
al., (2020) Mempengaruhi Penyerapan Linear Anggaran
Penyerapan Anggaran (Y) Berganda Berpengaruh
Anggaran pada Positif
Pemerintah Daerah Independen: Terhadap
Kabupaten Bengkalis - Perencanaan Penyerapan
Anggaran (X1) Anggaran
- Kualitas - Kualitas
Sumber Daya Sumber Daya
28
Manusia (X2) Manusia
- Komitmen Berpengaruh
Organisasi Positif
(X3) Terhadap
- Pencatatan Penyerapan
Administrasi Anggaran
(X4) - Komitmen
- Sistem Organisasi
Pengendalian Berpengaruh
Intern Positif
Pemerintah Terhadap
(X5) Penyerapan
Anggaran
- Pencatatan
Administrasi
Berpengaruh
Positif
Terhadap
Penyerapan
Anggaran
- Sistem
Pengendalian
Intern
Pemerintah
Berpengaruh
Positif
Terhadap
Penyerapan
Anggaran
8 Musnawati et Analisis Faktor- Dependen: Regresi - Perencanaan
al., (2019) Faktor Yang Keterlambatan Linear Anggaran
Mempengaruhi Penyerapan Berganda Berpengaruh
29
Keterlambatan Anggaran (Y) Positif
Penyerapan Terhadap
Anggaran Belanja Independen: Keterlambatan
Satuan Kerja Kantor - Perencanaan Peyerapan
Wilayah Anggaran (X1) Anggaran
Kementerian Agama - Administrasi - Administrasi
Provinsi Riau Tahun (X2) Berpengaruh
2017 - Sumber Daya Positif
Manusia (X3) Terhadap
- Pengadaan Keterlambatan
Barang/Jasa Peyerapan
(X4) Anggaran
- Regulasi - Sumber Daya
Anggaran (X5) Manusia
Berpengaruh
Positif
Terhadap
Keterlambatan
Peyerapan
Anggaran
- Pengadaan
Barang/Jasa
Berpengaruh
Positif
Terhadap
Keterlambatan
Peyerapan
Anggaran
- Regulasi
Anggaran
Berpengaruh
Positif
30
Terhadap
Keterlambatan
Peyerapan
Anggaran
9 Syahwildan, M
Analisis Faktor Yang Dependen: Regresi
- Perencanaan
&Damayanti, Mempengaruhi Penyerapan Linear
Anggaran
Irma, (2022) Penyerapan Anggaran (Y) Sederhana
Berpengaruh
Anggaran Di
Positif
Pemerintah Daerah Independen:
Terhadap
Kabupaten Bekasi - Perencanaan
Penyerapan
Anggaran (X1)
Anggaran
- Pelaksanaan
- Pelaksanaan
Anggaran (X2)
Anggaran
- Pencatatan
Berpengaruh
Administrasi
Positif
(X3)
Terhadap
- Kompetensi
Penyerapan
Sumber Daya
Anggaran
Manusia (X4)
- Pencatatan
Administrasi
Berpengaruh
Positif
Terhadap
Penyerapan
Anggaran
- Kompetensi
Sumber Daya
Manusia
Berpengaruh
Positif
Terhadap
Penyerapan
31
Anggaran
32
dengan Administrasi (X1) Anggaran
sebagai Pemoderasi - Sumber Daya - Sumber Daya
Manusia (X2) Manusia
- Barang/Jasa Berpengaruh
(X3) Positif
- Administrasi terhadap
(X4) Penyerapan
Anggaran
- Barang/Jasa
Berpengaruh
Positif
terhadap
Penyerapan
Anggaran
- Administrasi
Berpengaruh
Negatif
terhadap
Hubungan
Perencanaan,
Sumber Daya
Manusia, dan
Pengadaan
Barang/Jasa
dengan
Penyerapan
Anggaran.
33
2.3 Kerangka Pemikiran Teoritis
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Perencanaan
Anggaran (X1)
Kualitas H1 (+)
Sumber Daya
Manusia (X2) H2 (+)
Pelaksanaan
Anggaran (X3) H3 (+) Penyerapan
Anggaran
(Y)
Komitmen H4 (+)
Organisasi (X4)
H5 (+)
Pencatatan
Administrasi
(X5)
34
2.4 Perumusan Hipotesis
hal fasilitas yang memadai, layanan, dan strategi yang memadai untuk
terhadap perencanaan anggaran. Tidak hanya itu penelitian dari Oktaliza et al.,
35
dilaksanakan. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat di tarik kesimpulan
anggaran
Anggaran
daerah yang optimal dari pemerintah. Kemajuan bidang ini dapat dinilai dari
maka SDM yang maju seperti pemilik instansi atas dapat mengelola anggaran
36
Menurut Paluala (2021) kualitas sumber daya manusia berpengaruh
penyerapan anggaran
anggaran yang ditentukan oleh kualitas SDM serta rencana anggaran (Nursela
organisasi.
37
Menurut penelitian terdahulu Nursela et al., (2022) pelaksanaan
sebagai berikut:
anggaran
Anggaran
al., (2020) komitmen organisasi merupakan suatu sikap ingin tetap menjadi
anggota suatu organisasi tertentu, yang harus berusaha sesuai keinginan dari
38
penyerapan anggaran. Pegawai yang berkomitmen pada tujuan berusaha
tujuan yang dicapai oleh organisasi. Dalam pemerintahan daerah, salah satu
atas, dapat disimpulkan bahwa organisasi yang berkomitmen yang tinggi akan
sebagai berikut:
anggaran
Anggaran
usaha yang berbeda dan terus dilakukan menurut kerangka yang sama untuk
kegiatan atau program yang dilakukan oleh pemerintah. Jika salah satu dari
39
Didalam hubungan dengan teori stakeholder, tenaga administrasi
berikut:
anggaran
40
III. METODE PENELITIAN
patikab.co.id.
41
3.2.1.1 Penyerapan Anggaran (Y)
Tidak Setuju (STS), (2) untuk jawaban Tidak Setuju (TS), (3) untuk
jawaban Netral (N), (4) untuk jawaban Setuju (S), (5) untuk jawaban
sebagai berikut :
bulannya
42
variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah
Administrasi (X5).
(2012).
yang menggunakan 5 skor penilaian yaitu skor (1) untuk jawaban Sangat
Tidak Setuju, (2) untuk jawaban Tidak Setuju (TS), (3) untuk jawaban
Netral (N), (4) untuk jawaban Setuju (S), (5) untuk jawaban Sangat
Setuju (SS).
sebagai berikut :
43
1. Perencanaan anggaran di OPD dibuat dengan baik, mudah dipaham
secara berkala bagi tenaga kerja, serta pengalaman dan peluang yang
44
organisasi. Hal ini menjelaskan kualitas SDM mampu membawa
likert yang menggunakan 5 skor penilaian yaitu skor (1) untuk jawaban
Sangat Tidak Setuju (STS), (2) untuk jawaban Tidak Setuju (TS), (3)
untuk jawaban Netral (N), (4) untuk jawaban Setuju (S), (5) untuk
2. Pendidikan sesuai pekerjaan diukur pada Staf bagian OPD ini lulus
dalam peraturan daerah, memiliki fungsi dan peran yang jelas, dan
akuntansi.
45
akhir perencanaan anggaran. Pelaksanaan merupakan tindakan atau
penilaian yaitu skor (1) untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (STS), (2)
untuk jawaban Tidak Setuju (TS), (3) untuk jawaban Netral (N), (4)
untuk jawaban Setuju (S), (5) untuk jawaban Sangat Setuju (SS).
sebagai berikut :
bendahara pengeluaran).
terlambat.
46
4. Proses pemeriksaan dan penandatanganan dokumen kontrak oleh
organisasi adalah bentuk sikap keinginan yang kuat untuk tetap sebagai
2022).
47
Pengukuran terhadap komitmen organisasi dilakukan melalui
yang menggunakan 5 skor penilaian yaitu skor (1) untuk jawaban Sangat
Tidak Setuju (STS), (2) untuk jawaban Tidak Setuju (TS), (3) untuk
jawaban Netral (N), (4) untuk jawaban Setuju (S), (5) untuk jawaban
sebagai berikut :
48
kelompok orang yang memiliki diferensiasi pekerjaan untuk mencapai
yang menggunakan 5 skor penilaian yaitu skor (1) untuk jawaban Sangat
Tidak Setuju (STS), (2) untuk jawaban Tidak Setuju (TS), (3) untuk
jawaban Netral (N), (4) untuk jawaban Setuju (S), (5) untuk jawaban
3. Pagu anggaran
4. Pemahaman peraturan.
49
responden yang menduduki jabatan Kepala OPD / Camat , dan
3.4.1 Populasi
yang terdiri dari atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
3.4.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
ditentukan yaitu:
50
1. Kepala OPD /Camat, Kasubbag Keuangan /Akuntansi dan
responden.
Tabel 3.1
Tabel Sampel
51
14 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang 3
15 Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman 3
16 Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 3
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan 3
17
Terpadu Satu Pintu
18 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan 3
19 Dinas Perdagangan dan Perindustrian 3
20 Dinas Perhubungan 3
21 Dinas Pertanian 3
22 Dinas Sosial P3AKB 3
23 Dinas Tenaga Kerja 3
24 Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan 3
25 Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 3
26 Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah 3
27 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 3
28 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik 3
29 Rumah Sakit Umum RAA. Soewondo 3
30 Rumah Sakit Umum Daerah Kayen 3
31 Kecamatan Pati 3
32 Kecamatan Margorejo 3
33 Kecamatan Tlogowungu 3
34 Kecamatan Gembong 3
35 Kecamatan Juwana 3
36 Kecamatan Wedarijaksa 3
37 Kecamatan Trangkil 3
38 Kecamatan Batangan 3
39 Kecamatan Tayu 3
40 KecamatanMargoyoso 3
41 Kecamatan Gunungwungkal 3
42 Kecamatan Dukuhseti 3
43 Kecamatan Cluwak 3
44 Kecamatan Kayen 3
52
45 Kecamatan Gabus 3
46 Kecamatan Tambakromo 3
47 Kecamatan Sukolilo 3
48 Kecamatan Jakenan 3
49 Kecamatan Jaken 3
50 Kecamatan Winong 3
51 Kecamatan Puncakwangi 3
TOTAL 153
original.
data yang telah dikumpulkan peneliti. Partial Least Square (PLS) adalah
metoda analisa yang powerfull dan sering disebut disebut juga sebagai
yang akan diisi oleh responden sehingga kuesioner 100% kembali kepada
53
peneliti, kuesioner dibuat menggunakan skala likert 1-5 yaitu skor (1)
untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (STS), (2) untuk jawaban Tidak
Setuju (TS), (3) untuk jawaban Netral (N), (4) untuk jawaban Setuju (S),
responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data
54
3.7.1 Analisis Deskriptif
Dengan kata lain, statistik deskriptif dalam penelitian ini hanya melihat
secara umum dari data yang didapatkan. Dalam penelitian ini, statistik
indeks.
sofware SmartPLS versi 3.2.9. Uji PLS atau Partial Least Square
tidak harus besar, dan PLS tidak saja bisa digunakan untuk
model) atau sering disebut outer model dan model struktural (structural
55
3.7.2.2 Analisa Outer Model (Model Pengukuran)
� = Ʌᵪξ + Ɛᵪ
� = Ʌᵧ� + Ɛᵧ
Dimana x dan y adalah indikator variabel untuk variabel laten eksogen (ξ)
1. Convergent Validity
loading factor harus lebih dari 0,7 untuk penelitian yang bersifat
confirmatory dan nilai loading faktor antara 0,6 - 0,7 untuk penelitian
(AVE) harus lebih besar dari 0.5. Namun demikian untuk penelitian
56
tahap awal dari pengembangan skala pengukuran, nilai loading faktor 0.5
– 0.6 masih dianggap cukup (Chin 1998 dalam Ghozali dan Latan (2021).
berikut:
Keterangan:
indikator.
2. Discriminant Validity
Nilai ini merupakan nilai Cross Loading faktor yang berguna untuk
yang lain. Dalam Ghozali dan Latan (2021), metode discriminant validity
yaitu dengan nilai cross loading untuk setiap variabel harus >0.70.
Dalam smartpls 3 versi terbaru uji Discriminant Validity dapat juga cara
bahwa HTMT < 0.90 sangat baik dan discriminant validity telah tercapai
3. Composite Reliability
57
Mengukur realibitas suatu konstruk dengan indikator refleksif dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu dengan Cronbach’s Alpha dan Composit
tinggi.
Ʃℷᵢ2 var �
��� =
Ʃℷᵢ2 var � + ƩΘᵢᵢ
Keterangan:
zero means dan unit varian sama dengan satu, sehingga parameter lokasi
58
�₁ = �₁�₁ + �₂�₂ + ϛ₁
jalur struktural.
Analisa Inner Model dapat dilihat dari beberapa indikator yang meliputi :
Nilai R-squares 0.75, 0.50 dan 0,25 dapat disimpulkan bahwa model
59
prediksi dan model penelitian yang diajukan (Ghozali dan Latan,
2021).
seberapa baik nilai observasi yang dihasilkan oleh model dan juga
relevan. Apabila nilai yang didapatkan 0,02 (kecil), 0,15 (sedang) dan
0,35 (besar).
c. Quality Index
keseluruhan dari prediksi model. Kriteria nilai GoF adalah 0,10 (GoF
small), 0,25 (GoF medium) dan 0,36 (GoF large) (Ghozali dan Latan,
Tanenhaus et al. (2004 dalam Ghozali dan Latan, 2015: 82) sebagai
60
berikut:
GoF = Com� �²
Keterangan:
R = Average R-Squares
sampel asli untuk melakukan resampling kembali. Hair et al. (2011) dan
5.000 dengan catatan jumlah tersebut harus lebih besar dari original
untuk mengoreksi standar error estimate PLS (Ghozali dan Latan, 2021).
DAFTAR PUSTAKA
61
Ghozali, Imam & Latan, Hengky (2021). Konsep, Teknik dan Aplikasi
menggunakan Program SmartPLS 3.0 untuk Penelitian Empiris. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Jensen, M. C., and W. H. Mecling, 1976. Teory of the firm: managerial behavior,
agency coast and ownership structure. Journal of Financial Economics.
Kennedy., Azlina, Nur., Julita & Nurulita, S. (2020). Analisis Faktor yang
Mempengaruhi Penyerapan Anggaran Pada Pemerintah Daerah Kabupaten
Bengkalis. Jurnal Akuntansi Keuangan Dan Bisnis, 13(2), 108–117.
Nursela., Taufik, T., & Yasni, H. (2022). Perencanaan Anggaran, Kualitas Sumber
Daya Manusia, Pelaksanaan Anggaran dan Komitmen Organisasi pada
Penyerapan Anggaran. Jurnal Kajian Akuntansi Dan Bisnis Terkini, 3(1),
11–23.
Oktaliza, Y., Ahyaruddin, M., & Putri, A. M. (2020). Analisis Faktor-Faktor yang
62
Mempengaruhi Penyerapan Anggaran Belanja di Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Provinsi Riau. Muhammadiyah Riau Accounting and
Business Journal, 1(2), 081–090. https://doi.org/10.37859/mrabj.v1i2.1918.
Purba, Dion Sofianto., & Sari, Eka Nurmala. (2022). The Affect Of Budget
Planning, Human Resource Competence And Commitment On Budget
Absorption In The North Sumatera Regional Polisi Satker. Bandung Islamic
University. Jurnal Kajian Akuntansi Volume 23 No.1 March 2022.
63
Trisna., Marto, Hasia; Sari, S. (2019). Faktor Yang Mempengaruhi Keterlambatan
Penyerapan Anggaran Di Wilayah Pembayaran KPPN Tolitoli Tahun
Anggaran 2019. Tolis Ilmiah; Jurnal Penelitian, 1(2), 124–129.
64
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian
Kepada Yth:
Bapak/Ibu/Sdr/i Pegawai OPD Kabupaten Pati
DI tempat
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Syahna Nurun Ni’mah
NIM : 2019-12-255
Prodi : Akuntansi, S1
Perguruan Tinggi : Universitas Muria Kudus
Memohon kesediaan dari Bapak/Ibu/Sdr/I pegawai OPD Kabupaten Pati
untuk kiranya dapat berpartisipasi dalam mengisi kuesioner penelitian berikut,
berkaitan dengan penyusunan skripsi yang saya lakukan dalam rangka
menyelesaikan Program Studi Akuntansi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Muria
Kudus dengan judul “PENGARUH PERENCANAAN ANGGARAN,
KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PELAKSANAAN ANGGARAN,
KOMITMEN ORGANISASI DAN PENCATATAN ADMINISTRASI
TERHADAP PENYERAPAN ANGGARAN STUDI PADA OPD
KABUPATEN PATI”. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan hasil yang
bermanfaat. Oleh karena itu, dimohon kesediaannya untuk mengisi/menjawab
kuesioner ini dengan sejujur-jujurya. Kuesioner ini hanya untukkeperluan skripsi
tidak untuk dipublikasikan secara luas, sehingga kerahasiaan data yang diisi dapat
dijaga. Atas kerjasama yang baik dan kesungguhan Bapak/Ibu/Saudara/I pegawai
OPD Kabupaten Pati dalam mengisi kuesioner ini, saya ucapkan terimakasih.
Hormat saya,
Petunjuk Pengisian :
Berikut ini merupakan pernyataan-pernyataan yang mewakili pendapat-pendapat
umum mengenai kondisi di dalam instansi Bapak/Ibu/Sdr/I pegawai OPD
Kabupaten Pati tidak ada pernyataan yang benar atau salah. Bapak/Ibu/Sdr/I
mungkin saja setuju atau tidak setuju dengan pernyataan-pernyataan tersebut.
Kami ingin mengetahui seberapa jauh Bapak/Ibu/Sdr/I pegawai OPD Kabupaten
Pati setuju atau tidak setuju terhadap pernyataan tersebut, dengan memberi tanda
checklist pada pilihan yang tersedia sebagai berikut :
Penilaian :
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
N : Netral
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
Catatan: Jawaban apapun yang diberikan tidak akan mempengaruhi apapun
terhadap Bapak/Ibu/Sdr/I pegawai OPD Kabupaten Pati, karena penelitian ini
semata – mata digunakan hanya untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
KUESIONER PENELITIAN
Pengaruh Perencanaan Anggaran, Kualitas Sumber Daya Manusia,
Pelaksanaan Anggaran dan Komitmen Organisasi Terhadap
Penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(Studi Empiris Pada Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Pati)
A. DEMOGRAFI RESPONDEN
Mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara mengisi daftar berikut:
1. Nama instansi :
4. Umur : Tahun
5. Pendidikan Terakhir D3 S3
S1 S2
Kasubbag Keuangan/Akuntansi
Bendahara Pengeluaran/Staf
6-10 tahun
11-15 tahun
>15 tahun
B. DAFTAR PERNYATAAN
Tingkat penyerapan pada OPD ini telah mencapai lebih dari 90%
No PERNYATAAN STS TS N S SS
No PERNYATAAN STS TS N S SS
No PERNYATAAN STS TS N S SS
No PERNYATAAN STS TS N S SS
Komprehensif
No PERNYATAAN STS TS N S SS
Terperinci
No PERNYATAAN STS TS N S SS
Disiplin
No PERNYATAAN STS TS N S SS
Fleksibel
No PERNYATAAN STS TS N S SS
Prioritas
No PERNYATAAN STS TS N S SS
No PERNYATAAN STS TS N S SS
No PERNYATAAN STS TS N S SS
No PERNYATAAN STS TS N S SS
No PERNYATAAN STS TS N S SS
No PERNYATAAN STS TS N S SS
5. Staf bagian keuangan di OPD ini telah
memiliki peran dan fungsi yang jelas
No PERNYATAAN STS TS N S SS
No PERNYATAAN STS TS N S SS
Penunjukan 5k Perbendaharaan
No PERNYATAAN STS TS N S SS
Budaya kerja
No PERNYATAAN STS TS N S SS
Penyelesaian administrasi
No PERNYATAAN STS TS N S SS
No PERNYATAAN STS TS N S SS
No PERNYATAAN STS TS N S SS
No PERNYATAAN STS TS N S SS
No PERNYATAAN STS TS N S SS
No PERNYATAAN STS TS N S SS
Komitmen berkelanjutan
No PERNYATAAN STS TS N S SS
Komitmen normative
No PERNYATAAN STS TS N S SS
Komitmen normative
No PERNYATAAN STS TS N S SS
No PERNYATAAN STS TS N S SS
No PERNYATAAN STS TS N S SS
Pagu Anggaran
No PERNYATAAN STS TS N S SS
Penyepahaman Peraturan
No PERNYATAAN STS TS N S SS