Oleh:
Musta’in Ar-ridha Yf
722001 D0 1224
Oleh:
Musta’in Ar-ridha Yf
722001 D0 1224
ix
3.3 Definisi Operasional……………………………………….. 25
BAB IV Desain Penelitian ........................................................................ 27
4.1 Desain Penelitian …………………………………………... 27
4.2 Populasi dan Sampel……………………………………….... 27
4.2.1 Populasi .................................................................... 27
4.2.2 Sampel ...................................................................... 27
4.3 Tempat dan Waktu Penelitian………………………………... 28
4.4 Alat Pengumpulan Data…………………………………….. 28
4.5 Etika Penelitian ……………………………………………... 29
4.6 Teknik Pengumpulan Data…………………………………... 30
4.7 Pengolahan Data …………………………………………….. 31
4.8 Analisa Data………………………………………………..... 32
4.8.1 Analisa Univariat ...................................................... 32
4.9 Penyajian Data ……………………………………………..... 32
x
DAFTAR TABEL
Halaman
xi
DAFTAR SKEMA
xii
DAFTAR SINGKATAN
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran II : Kuesioner
xiv
“ Ya Allah berikanlah ilham untuk tetap mensyukuri nikamat-Mu yang telah engkau
anugrahkan kepadaku dan ibu bapakku untuk mengerjakan amal saleh yang engkau ridhakan dan
masukkanlah aku dengan rahmat mu kedalam golongan hamba-hamba mu yang sholeh
(QS. An Naml: 19)
Barang siapa menginginkan kebahagiaan dirinya, maka harus dengan ilmu pengetahuan
Barang siapa yang menginginkan kebahagiaan Akhirat harus dengan ilmu pengetahuan Barang
siapa yang menginginkan kebahagiaan keduanya, maka juga dengan ilmu pengetahuan
(Al-Hadits: Riwayat Tarmizi)
Ya Rabb.. ku awali dengan kalimat dengan menyebut nama-Mu
Sepercik ilmu telah engkau karuniakan kepada ku
izinkan hamba mengucapkan syukur atas pemberian segala nikmat-Mu
Alhamdulillah ya Allah... tidak pernah lelah hati ini untuk memuji-Mu...
Berkat hidayah-Mu, akhirnya dapat terselesaikannya sebuah tanggung jawab yang ku tempuh ini,
walaupun terkadang ku terjatuh dan tersandung, namun semangat ku tak pernah rapuh untuk
meraih cita-cita dan sepenggal harapan untuk membahagiakan orang tua ku
Ayahanda Tersayang.......
Meskipun kita tak lama bersua. Meskipun hanya sejenak ku sempat merasakan dekapan dan kasih
sayangmu. Namun kenangan akan selalu mengisi relung hati ini. Senantiasa menjadi penyemangat
dan Motivasi bagiku untuk terus berjuang menggapai cita-cita. Hanya do’a untukmu yang dapat
aku persembahkan. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya untukmu.
Semoga Ayah menempatkan tempat diantara orang-orang yang beriman dan bertaqwa kepada-
Nya. Amiiiiinn......
Ibunda Tersayang.......
Dengan keringat dan darah engkau telah melahirkanku, dipangkuanmu aku membuka mata, dalam
pengajaranmu aku dapat berdiri tegak, petuahmu bagai intak permata, ketulusan, kasih sayang,
do’a dan cintamu tak terhingga membuatku dapat meraih separuh dari asaku ini, sebagai lambang
baktiku dengan rasa hormat dan penuh cinta...
Kupersembahkan Karya Tulis ku ini kepada ayahanda ku Drs.H.Yusman,M.Yahya dan
ibundaku tersayang Dra.Hj.Faudhiah kepada kepada kakak ku (Zulmawita.YF,S.Pd.,Gr) abang ku
(Mufham Ar-Ridha.YF,S.Fil.I) dan adik-adik ku (Zul Ainun Aminah.Yf), (Zaki Fuad
Ar_Ridha.Yf),(Ayu Rahmi Safarina.Yf dan semua saudara ku yang telah memberikan dukungan
/motivasi untuk ku
Tak lupa pula terima kasihku kepada Widya Arista Jora dan kawan-kawan seperjuangan angkatan
IX yang tak mungkin ku sebut satu persatu yang telah membantu memotivasiku.
Semoga Allah mempermudahkan semua urusan kita.. Amiiinn..
Wassalam
Musta’in Ar-ridha Yf Amd.Kep
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT karena dengan limpahan rahmat dan
beriring salam peneliti panjatkan keharibaan Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa kita semua dari alam kebodohan menuju alam yang berilmu
pengetahuan seperti yang kita rasa kan saat ini sehingga peneliti dapat
dari berbagai pihak oleh karena itu peneliti ingin mengucapkan terima kasih
kepada :
Sabang.
2. Bapak Ns, Aiyub, S.pd, M. Sc, selaku direktur Akademi Keperawaatan Ibnu
vi
4. Kepada para penguji seminar proposal dan penguji sidang hasil penelitian
5. Seluruh Dosen dan Staf sertacivitas Akademi Keperawaatan Ibnu Sina Kota
pendidikan.
6. Kepada kedua orang tua peneliti yang selalu mendoakan serta memberika
kasih sayang.
Peneliti
vii
YAYASAN PENDIDIKAN IBNU SINA
AKDEMI KEPERAWATAN IBNU SINA KOTA SABANG
KARYA TULIS ILMIAH, 2015
MUSTA’IN AR-RIDHA YF
722001 D0 1224
TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN TENTANG KEBUTUHAN TIDUR
TERHADAP PROSES PERAWATAN DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH KOTA SABANG TAHUN 2015
ABSTRAK
Istirahat dan tidur sangat penting bagi kesehatan. Sering kali, orang lemah karena
sakit menghabiskan sejumlah besar energi untuk kembali sehat atau melaksanakan
aktivitas kehidupan sehari-hari. tidur didefinisikan sebagai suatu keadaan bawah
sadar dimana seseorang masih dapat dibangunkan dengan pemberian rangsang
sensorik atau dengan rangsang lainnya. Gangguan tidur sering terjadia akibat
masalah fisik, seperti masalah psikologis yaitu depresi, stres, nyeri dan
kecemasan. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui bagaimana tingkat
pengetahuan pasien tentang kebutuhan tidur terhadap proses penyembuhan
penyakit di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Sabang Tahun 2015. Populasi
dalam penelitian ini adalah pasien yang dirawat inap di ruang zaal pria, zaal
wanita, vip kelas dan vip kelapa gading di RSUD Kota Sabang Tahun 2015.
Teknik pengambilan sampel yaitu dengan cara “Accidental sampling”. Penelitian
ini dilakukan pada pada tanggal 07 Mei s/d 04 juni 2015. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pengetahuan responden tentang pengertian tidur berada pada
kategori baik yaitu (56,67%), pengetahuan responden tentang manfaat tidur
berada pada kategori baik yaitu (90%). pengetahuan responden tentang fungsi
tidur berada pada kategori baik yaitu (63,33%), dan pengetahuan responden
tentang faktor yang mempengaruhi tidur berada pada kategori baik yaitu
(76,67%). Dari empat subvariabel tersebut dapat disimpulkan bahwa pengetahuan
pasien tentang kebutuhan tidur di RSUD Kota Sabang Tahun 2015 pada katagori
baik yaitu (56,67%) Disarankan bagi RSUD Kota Sabang, mempertahakan
kualitas kesehatan terutama dalam pelayanan melalui berbagai upaya salah
satunya memperluas informasi.Kepada institusi pendidikan keperawatan, agar
lebih meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mahasiswa. Kepada tim
kesehatan agar dapat memberikan pendidikan kesehatan atau membuat suatu
informasi tentang kebutuhan tidur.Bagi masyarakat yang menjadi responden
maupun tidak menjadi responden di sarankan untuk lebih banyak mencari
informasi mengenai pentingnya kebutuhan tidur terhadap proses peneyembuhan
penyakit.
v
EDUCATION FOUNDATION OF IBNU SINA
NURSING ACADEMY OF IBNU SINA SABANG
SCIENTIFIC PAPERS, 2015
MUSTA’IN AR-RIDHA YF
722001 D0 1224
LEVEL OF KNOWLEDGE OF PATIENT ABOUT SLEEP
REQUIREMENT FOR TREATMENT PROCESS AT GENERAL
HOSPITAL SABANG YEAR 2015
ABSTRACT
Rest and sleep is important for health. Frequently, sameone becomes weak dre to
illness that finished up a large amount of energy for regaining healthy or for doing
daily activity. Sleep is defined as a situation of subconscious where someone
could be aroused by sensory stimulus or by other stimulus. Sleep problem often
happens as the effect of physical problem, like psychological problem that is
depresi, stres, pain in bone and dread. This research aim to To know the level of
knowledge of patient about sleep requirement for illnes treatment process at
general Hospital Sabang, year 2015. The population in this research were the
patients that admitted in male ward, femal ward, Room of vip and room of vip at
general Hospital sabang, year 2015. Sample technique intake was “Accidental
Sampling”. This research conducted on 07 May to 04 juni 2015. The result of
research indicate that knowledge of responder about interpretation of sleep reside
is at good category that is (56,67%), knowledge of responder about sleep benefit
reside at good category that is (90%). knowledge of responder about sleep
function reside at good category that is (63,33%), and knowledge of responder
about sleep influencing factor reside at good category that is (76,67%). From four
subvariabels can be concluded that knowledge of patient about requirement of
sleep general Hospital Sabang Year 2015 at good category that is (56,67%). It is
suggested to General Hospital Sabang, to maintain the quality of health especially
in service through various effort one of them is by extending information. To
institution nursing education is ordered, to improve the knowledge and ability of
student. To health team to is ordered give health education or make ar information
about requirement of sleep. for responders and also non responder is suggested to
be more active search much important information about requirement of sleep for
illness treatment process.
vi
1
BAB I
PENDAHULUAN
kesehatan menjelaskan bahwa hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan
tahun 1945, untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang
peningkatan ketahanan dan daya saing bangsa bagi pembangunan nasional (Depkes
RI, 2009).
keselamatan dan keamanan, kebutuhan cinta dan rasa memiliki, kebutuhan rasa
berharga dan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri (Alimul, 2008).
Istirahat dan tidur sangat penting bagi kesehatan. Sering kali, orang lemah
karena sakit menghabiskan sejumlah besar energi untuk kembali sehat atau
keletihan yang meningkat dan sering membutuhkan istirahat dan tidur tambahan.
Apabila waktu dan istirahat seseorang berkurang, orang tersebut sering kali marah,
depresi dan lelah, serta memiliki kontrol emosi yang buruk. Menyediakan lingkungan
yang tenang untuk klien merupakan fungsi penting perawat (Kozier, dkk 2010).
Menurut Potter & Perry (2005), tidur didefinisikan sebagai suatu keadaan
bawah sadar dimana seseorang masih dapat dibangunkan dengan pemberian rangsang
atau mempunyai resiko perubahan jumlah dan kualitas pola istirahat yang
Gangguan ini terlihat dengan adanya perasaan lelah, mudah terangsang dan gelisah,
lesu dan apatis, kehitaman di daerah sekitar mata, kelopak mata bengkak, konjungtiva
merah, mata perih, kurang konsentrasi, sakit kepala dan mengantuk. Penyebab dari
gangguan pola tidur ini antara lain kerusakan transport oksigen, gangguan
metabolisme, gangguan eliminasi, pegaruh obat, immobilitas, nyeri pada kaki, takut
masalah tidur. Orang yang sakit memerlukan tidur lebih banyak dibandingkan
keadaan normal dan irama tidur dan bangun yang normal sering kali terganggu
hipotesis bahwa orang yang tidur luar biasa lama atau singkat atau yang
menggunakan pil tidur mengalami angka mortalitas lebih tinggi dari yang lainnya.
Angka mortalitas terendah dari studi ini ditemukan pada orang – orang yang tidur 7
gangguan pola tidur adalah meliputi nyeri (34.5%), cemas peyakit berulang (1
7,24%), cemas tidak kembali normal (1 5,5%), cemas tindakan perawat (3,5%)
demam (2%) dan lain- lain (25.8%) termasuk cemas keluarga dirumah, udara panas,
Menurut Copel (2007), gangguan tidur sering terjadia akibat masalah fisik,
seperti masalah psikologis yaitu depresi, stres, nyeri dan kecemasan. Penyebab dari
gangguan tidur ini antara lain kerusakan transport oksigen, gangguan metabolisme,
kerusakan eliminasi, pengaruh obat, immobilitas, nyeri pada kaki, takut operasi,
Menurut data yang peneliti peroleh dari jumlah pasien di Rumah Sakit Umum
Daerah Kota Sabang Tahun 2015 pada profil kesehatan terlihat bahwa jumlah pasien
yang dirawat inapkan dari bulan januari sampai bulan februari berjumlah 555 orang.
Rata-rata berumur diatas 25 tahun, dan berpendidikan antara SLTA dan kebanyakkan
dari pasien tersebut berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Ibu Rumah
Tangga (IRT).
4
Umum Daerah Kota Sabang pada tanggal 10 Maret 2015, ada beberapa pasien yang
mengeluh sulit tidur. Hal ini menurut mereka dikarenakan beberapa faktor di
antaranya karena kondisi penyakit yang diderita, ruangan yang tidak nyaman/ panas
dan keadaan ruangan yang berisik. Menurut Johnson (2006), dampak tidur dianggap
sebagai salah satu kebutuhan fisiologis manusia. Tidur terjadi secara alami, dengan
fungsi fisiologis dan psikologis yang terjadi pada diri seseorang serta merupakan
Proses Perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Sabang Tahun 2015’’ ?.
tidur terhadap proses Perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Sabang Tahun
2015
5
mempengaruhi tidur di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Sabang Tahun 2015.
mahasiswa Akademi Keperawatan Ibnu Sina Kota Sabang dan bagi mahasiswa
responden tentang pentingnya tidur dalam masa perawatan dan bermanfaat bagi
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1.1 Pengertian.
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
panca indera manusia yakni : indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan
raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga
kesan dalam pemikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca indera, berbeda
prilaku yang di dasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang
a. Tahu (know)
termasuk dalam keadaan pengetahuan. Tingkat ini adalah mengingat kembali (recall)
terhadap suatu spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau ringkasan yang telah
di terima
b. Memahami (comprehension)
tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara
benar.
c. Aplikasi (Application )
d. Analisis (Analysis)
e. Sintesis (Synthesis)
f. Evaluasi (Evaluation)
penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian – penilaian itu berdasarkan
suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang telah ada.
9
menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau
responden.
pengetahuan yaitu :
a. Pendidikan
yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai – nilai
b. Pekerjaan
c. Umur.
Umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang tahun.
kognitif, kurang minat untuk belajar dan tidak familiar terhadap sumber informasi.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pengetahuan seseorang ditentukan oleh
b. Daya ingat
c. Interpretasi informasi
d. Kognitif
e. Minat belajar
2.2.1 Pengertian
Klien adalah penerima jasa pelayanan kesehatan di rumah sakit baik dalam
Pasien atau pesakit adalah seseorang yang menerima perawatan medis karena
Kata pasien dari bahasa Indonesia analog dengan kata patient dari bahasa
Inggris yang artinya sabar. Patient diturunkan dari bahasa Latin yaitu patiens yang
memiliki kesamaan arti dengan kata kerja pati yang artinya "menderita".
a. Pasien dan keluarga berkeawajiban untuk mentaah segala peraturan dan tata
dalam pengobatannya.
11
2.3.1 Pengertian.
Menurut Potter & Perry. (2005), Tidur didefinisikan sebagai suatu keadaan
bawah sadar dimana seseorang masih dapat dibangunkan dengan pemberian rangsang
Tidur adalah keadaan perilaku ritmik dan siklik yang terjadi dalam lima tahap
(empat non rapid eye movement (NREM) dan satu rapid eye movement (REM)).
Tidur terjadi secara alami, dengan fungsi fisiologis dan psikologis yang melekat yang
merupakan suatu proses perbaikan tubuh. Secara fisiologis, jika seseorang tidak
mendapat tidur yang cukup untuk mempertahankan kesehatan tubuh, dapat terjadi
efek-efek seperti pelupa, konfusi, dan disorientasi, terutama jika deprivasi tidur
fisiologis dasar manusia. Tidur terjadi secara alami, dengan fungsi fisiologis dan
Menurut Kozier, dkk (2010), ada dua tipe tidur yang telah diidentifikasi : tidur
a) Tidur NREM
gelombang karena gelombang otak orang yang sedang tidur lebih lambat
di bandingkan gelombang alfa dan beta orang yang sedang bangun dan
NREM adalah tidur yang dalam dan tenang dan menurunkan beberapa
fungsi fisiologis.
tidur ringan. Selama tahap ini individu merasa mengantuk dan relaks, bola
mata bergerak dari satu sisi ke sisi lain, dan denyut jantung serta frekuensi
Tahap II adalah tahap tidur ringan dan selama tahap ini proses
tubuh terus menerus menurun. Mata secara umum tetap bergerak dari satu
sampai 15 menit tetapi merupakan 40% sampai 45% bagian dari tidur
total.
jantung dan frekuensi pernapasan orang yang tidur menurun sebesar 20%
selama jantung terjaga. Orang yang tidur sangat relaks, jarang bergerak
Selama tahap ini. Selama tahap ini, mata biasanya berputar dan terjadi
mimpi.
b) Tidur REM
NREM dan mimpi paling sering terjadi selama tidur REM. Lebih jauh,
memori.
Selama tidur REM, otak sangat aktif dan metabolisme otak dapat
meningkat sebesar 20%. Tipe tidur ini juga disebut tidur paradoksikal
14
secara simultan dengan tipe aktivitas otak ini. Pada fase ini, individu yang
sedang tidur dapat sulit dibangunkan atau dapat secara spontan, tonus otot
Salah satu teori menyatakan bahwa tidur adalah saat memulihkan dan
mempersiapkan energi untuk periode bangun berikutnya, denyut nadi saat tidur juga
menurun yang dapat memelihara jantung (McCante & Hueter, 2002 dalam Potter &
Perry, 2005).
Salah satu dari irama sirkardian yang merupakan siklus dari 24 jam kehidupan
seseorang. Jika terganggu, maka fungsi fisiologik dan psikologik dapat terganggu
Menurut Kozier, dkk (2010), efek tidur pada tubuh tidak dipahami secara
penuh. Tidur memberi pengaruh fisiologi pada sistem saraf dan struktur tubuh lain.
Tidur sedemikian rupa memulihkan tingkat aktivitas normal dan keseimbanga normal
di antara bagian saraf. Tidur juga penting untuk sintesis protein, yang memungkinkan
memburuknya fungsi mental akibat tidak tidur. Individu dengan jumlah tidur yang
15
tidak cukup cenderung menjadi mudah marah secara emosional, memiliki konsentrasi
lebih penting dibandingkan jumlah jam tidur sebenarnya. Misalnya, beberapa orang
dapat melaksanakan fungsinya dengan baik dengan jam tidur selama 5 jam setiap
malam. Menetapkan kembali irama bangun tidur (mis,. Setelah diganggu oleh
Tabel 2.1
9 Lansia 6 jam/malam
jaringan otak dan organ-organ tubuh manusia. Tidur dalam beberapa cara dapat
menyegarkan kembali aktivitas tingkatan normal dan aktivitas normal pada bagian
jaringan otak.
memelihara fungsi jantung dan selama tidur gelombang rendah yang dalam (NREM
tahap IV) tubuh melepaskan hormon pertumbuhan manusia untuk memperbaiki dan
Menurut Aman (2005), tidur memang sangat penting bagi tubuh manusia
untuk jaringan otak dan fungsi organ-organ tubuh manusia karena dapat memulihkan
tenaga dan berpengaruh terhadap metabolisme tubuh. Selain itu juga bisa merangsang
daya asimilasi karena tidur terlalu lama justru bisa menimbulkan hal yang tidak sehat
tubuh menjadi loyo dan tidak bersemangat saat bangun tidur. Sehingga tidur
kondisi yang sedang sakit, tubuh menyimpan energi selama tidur dan penurunan laju
a. Penyakit.
Penyakit dapat menyebabkan nyeri atau distres fisik yang dapat menyebabkan
gangguan tidur, individu yang sakit membutuhkan waktu tidur yang lebih banyak dari
pada biasanya. Di samping itu, siklus bangun tidur selama sakit juga dapat
mengalami gangguan.
b. Lingkungan.
tidur tidak adanya stimulus tertentu atau adanya stimulus yang asing dapat
menghambat upaya tidur. Sebagai contoh, temperatur yang tidak nyaman atau
ventilasi yang buruk dapat mempengaruhi tidur seseorang. Akan tetapi, seiring waktu
individu bisa beradaptasi dan tidak lagi terpengaruh dengan kondisi tersebut.
c. Kelelahan.
Kondisi tubuh yang lelah dapat mempengaruhi pola tidur seseorang. Semakin
lelah seseorang, semakin pendek siklus tidur REM yang dilaluinya. setelah
d. Merokok.
akibatnya, perokok sering kali kesulitan untuk tidur dan mudah terbangun dimalam
hari.
e. Medikasi.
dapat menggangu tahap III dan IV tidur NREM, beta bloker dapat menyebabkan
18
dan morfin) diketahui dapat menekan tidur REM dan menyebabkan seringnya terjaga
dimalam hari.
f. Motivasi.
seseorang. Sebaliknya, perasaan bosan atau tidak adanya motivasi untuk terjaga
Menurut Kozier, dkk, (2010). Ada beberapa gangguan tidur umum yaitu :
a. Parasomnia
Adalah prilaku yang dapat menggangu tidur atau terjadi selama tidur.
1997) membagi parasomnia menjadi gangguan terjaga (mis, berjalan dalam tidur,
teror tidur), gangguan transisi bangun tidur (mis, mengigau), parasomnia yang
berhubungan dengan tidur REM (mis, mimpi buruk), dan lainnya (misa, bruksime).
Gangguan tidur primer adalah gangguan yang masalah utamanya berupa tidur
deprivasi tidur.
19
1) Insomnia
pemeliharaan).
terminal).
2) Hipersomnia
tidur sampai tengah hari dan banyak tidur siang selama siang hari.
sistem saraf pusat dan gangguan ginjal, hati atau metabolik tertentu. Pada
3) Narkolepsi
dalam sistem saraf pusat yang mengatur tidur. Awitan gejala cenderung
tidur dengan baik dimalam hari, mereka tidur beberapa kali selama siang
harri bahkan saat berbicara dengan orang lainatau saat mengendarai mobil.
4) Apnea tidur
Gangguan ini perlu dikali oleh seorang ahli di bidang tidur, tetapi apnea
tidur sering kali dicurigai terjadi pada orang yang berdekur dengan keras,
seperti hipertensi dan aritmia jantung. Apnea tidur paling sering terjadi
terjadi selama tidur REM atau tidur NREM. Frekuensi periode apnea
berkisar dari 50 sampai 600 kali permalam. Episode apnea ini menyedot
5) Deprivasi tidur
21
tidur dapat memicu sebuah sindrom yang disebut deprivasi (kurang) tidur.
Gangguan tidur sekunder adalah gangguan tidur yang disebabkan oleh kondisi
klinis lain. Gangguan ini mungkin dikaitkan dengan kondisi mental, neurologi, atau
kondisi lain. Contoh dari kondisi yang menyebabkan gangguan tidur sekunder adalah
pembahasan. Prinsip-prinsip teori itu berguna untuk membuat gambaran dan arah
langkah kerja. Kerangka teori akan membantu penulis dalam membahas masalah
yang diteliti. Kerangka teori itu harus dapat mengambarkan tata kerja teori itu (Arifin,
2008).
22
Dari landasan teori yang penulis tulis maka dapat digambarkan kerangka teori
Skema 2.1
Keterangan :
BAB III
Kebutuhan tidur:
a. Pengertian tidur .
b. Manfaat tidur.
Pengetahuan Pasien
c. Fungsi tidur
mempengaruhi tidur
Skema 3.1
Kerangka kerja penelitian
24
3.2.1 Untuk mengetahui pengetahuan pasien tentang pengertian tidur di wilayah kerja
3.2.2 Untuk mengetahui pengetahuan pasien tentang manfaat tidur di wilayah kerja
3.2.3 Untuk mengetahui pengetahuan pasien tentang fungsi tidur di wilayah kerja
mempengaruhi tidur di wilayah kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kota Sabang.
25
Tabel 3.2
Definisi Operasional
BAB IV
METODE PENELITIAN
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu
suatau metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat
4.2.1 Populasi
mempunyai kuantitas dan karateristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk
dalam penelitian ini adalah semua pasien yang dirawat inap di ruang zaal pria, zaal
wanita, vip kelas dan vip kelapa gading di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Sabang
Tahun 2015.
4.2.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari kesuluruhan objek yang akan diteliti dan
digunakan adalah Accidental Sampling, yaitu teknik sampling yang dilakukan dengan
menggambil responden yang kebetulan ada atau tersedia pada saat dilakukan
28
penelitian (Notoatmodjo, 2005). Sampel yang akan diambil adalah semua pasien
yang dirawat Rumah Sakit Umum Daerah Kota Sabang Tahun 2015
Lokasi penelitian ini sudah dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Sabang pada tanggal 12 mei s/d 05 juni 2015 diruang rawat inap yaitu ruang zaal pria,
Dalam penelitian ini alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner.
4.4.2 Bagian B adalah daftar dari kuesioner pernyataan tentang tingkat pengetahuan
dengan skor 1 diberikan pada jawaban benar, dan skor 0 diberikan pada
pada jawaban yang salah dan skor 0 diberikan pada jawaban yang benar.
29
manfaat tidur yang terdiri dari 5 pernyataan dalam pernyataan positif dengan
skor 1 diberikan pada jawaban benar, dan skor 0 diberikan pada jawaban
jawaban yang salah dan skor 0 diberikan pada jawaban yang benar.
fungsi tidur yang terdiri dari 5 pernyataan dalam pernyataan positif dengan
skor 1 diberikan pada jawaban benar, dan skor 0 diberikan pada jawaban
pernyataan positif dengan skor 1 diberikan pada jawaban benar, dan skor 0
diberikan pada jawaban salah, sedangkan pada pernyataan negatif (nomor 18)
skor 1 diberikan pada jawaban yang salah dan skor 0 diberikan pada jawaban
yang benar.
4.5.2 Tanpa nama (anomity) merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam
kerahasiaan dari hasil penelitian baik informasi maupun masalah – masalah lainnya.
sebagai berikut
4.6.1 Mengambil surat izin pendidikan untuk izin pengambilan data yang ditujukan
4.6.2 Meminta izin kepada diklat RSUD Kota Sabang dengan membawa surat dari
4.6.3 Menerima surat balasan diklat RSUD Kota Sabang, peneliti turun kelapangan
4.6.5 Peneliti membagikan angket penelitian dan menjelaskan tata cara pengisian
4.7.1 Editing
4.7.2 Coding
Proses pengolahan data dengan cara memberi kode pada setiap jawaban yang
4.7.3 Tabulating
telah dibuat untuk subvariabel yang diukur dan menghitung nilai total setiap kolom
32
dari tabel yang berisi data yang didapat dari hasil penelitian yang selanjutnya
4.7.4 Transfering
Data yang diberi kode disusun secara berurutan kemudian dimasukkan kedalam table
menggunakan median. Menurut Hidayat (2008), median adalah nilai yang terletak
ditengah dari suatu set nilai atau pengamatan dengan rumus yaitu :
4.8.1 Bila banyak pengamatan (sampel) ganjil, median terletak pada urutan ke :
n+1
2
4.8.2 Bila banyaknya pengamatan (sampel) genap, median terletak pada urutan ke :
n
2
Keterangan :
Penyajian data adalah penyusunan data secara sistematis dan disajikan dengan
baik agar data tersebut dapat dimengerti (Budiman, 2008). Untuk memudahkan
peneliti dalam menyajikan data hasil penelitian, maka penelitian ini akan menyajikan
dalam bentuk tabel, teks, dan narasi meliput frekuensi, proporsi, dan persentase.
34
BAB V
PEMBAHASAN
2015 dengan jumlah responden 30 orang , maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 5.1
Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Tidur Terhadap Proses Perawatan
Berdasarkan Usia Responden di Rumah Sakit Umum Daerah
Kota Sabang Tahun 2015
No Umur F (%)
1 19-28 tahun 3 10
2 29-38 tahun 5 16,66
3 39-48 tahun 11 36,67
4 49-58 tahun 3 10
5 59-68 tahun 5 16,66
6 69 keatas 3 10
Total 30 100
Sumber: Data Primer diolah (2015)
Dari tabel 5.1 dapat diketahui bahwa kelompok umur responden yang terbanyak
Tabel 5.2
Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Tidur Terhadap Proses Perawatan
Berdasarkan Jenis Kelamin Responden di Rumah Sakit Umum Daerah
Kota Sabang Tahun 2015
No Jenis Kelamin F (%)
1 Laki-laki 11 36,67
2 Perempuan 19 63,33
Total 30 100
35
Dari tabel 5.2 dapat diketahui bahwa jenis kelamin responden yang terbanyak
Tabel 5.3
Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Tidur Terhadap Proses Perawatan
Berdasarkan pendidikan Responden di Rumah Sakit Umum Daerah
Kota Sabang Tahun 2015
No Pendidikan F (%)
1 SD 7 23,33
2 SMP 9 30
3 SMA 7 23,33
4 PT 6 20
5 Tidak sekolah 1 3,34
Total 30 100
Sumber: Data Primer diolah (2015)
Dari tabel 5.3 diatas dapat diketahui bahwa pendidikan responden yang
Tabel 5.4
Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Tidur terhadap Proses Perawatan
Berdasarkan Pekerjaan Responden di Rumah Sakit Umum Daerah
Kota Sabang Tahun 2015
No Pekerjaan F (%)
1 IRT 13 43,33
2 Pelajar 1 3,34
3 Mahasiswa/i 1 3,34
4 Wiraswasta 10 33,33
5 PNS 5 16,66
Total 30 100
Sumber: Data Primer diolah (2015)
Dari tabel 5.4 dapat diketahui bahwa pekerjaan responden yang terbanyak
pengertian tidur di Rumah Sakit Umum daerah Kota Sabang, setelah ditentukan
menjadi kategori baik apabila nilai responden x ≥ 4 dan kategori kurang apabila nilai
x<4
Uraian hasil pengkategorian tersebut dapat dilihat pada tabel 5.3 sebagai
berikut:
Tabel 5.5
Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Pengertian Tidur di Rumah Sakit Umum
Daerah Kota Sabang Tahun 2015
No Pengetahuan F (%)
1 Baik 17 56,67
2 Kurang 13 43,33
Total 30 100
Sumber: Data Primer diolah (2015)
manfaat tidur di di Rumah Sakit Umum daerah Kota Sabang, ditentukan dengan
menggunakan median dan berdasarkan perhitungan dengan rumus excel didapat nilai
37
baik apabila nilai responden x ≥ 4 dan kategori kurang apabila nilai x < 4.
Uraian hasil pengkategorian tersebut dapat dilihat pada tabel 5.6 sebagai
berikut:
Tabel 5.6
Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Manfaat Tidur di Rumah Sakit Umum
Daerah Kota Sabang Tahun 2015
No Pengetahuan F (%)
1 Baik 27 90
2 Kurang 3 10
Total 30 100
Sumber: Data Primer diolah (2015)
subvariabel pengetahuan tentang manfaat tidur yang terbanyak berada pada kategori
tidur di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Sabang, ditentukan dengan menggunakan
median dan berdasarkan perhitungan dengan rumus excel didapat nilai median = 5.
Uraian hasil pengkategorian tersebut dapat dilihat pada tabel 5.7 sebagai
berikut:
38
Tabel 5.7
Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Fungsi Tidur Kota Sabang
Tahun 2015
No Pengetahuan F (%)
1 Baik 19 63,33
2 Kurang 11 36,67
Total 30 100
Sumber: Data Primer diolah (2015)
subvariabel pengetahuan tentang fungsi tidur yang terbanyak berada pada kategori
faktor-faktor yang mempengaruhi tidur di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Sabang,
menjadi kategori baik apabila nilai responden x ≥ 4 dan kategori kurang apabila nilai
x < 4.
Uraian hasil pengkategorian tersebut dapat dilihat pada tabel 5.8 sebagai
berikut:
Tabel 5.8
Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Faktor yang Mempengaruhi Tidur di
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Sabang Tahun 2015
No Pengetahuan F (%)
1 Baik 23 76,67
2 Kurang 7 23,33
Total 30 100
Sumber: Data Primer diolah (2015)
39
Sakit Daerah Kota Sabang yang terbanyak berada pada kategori baik yaitu sebanyak
23 orang (76,67%).
median dan berdasarkan perhitungan dengan rumus excel didapat nilai median = 18.
Uraian hasil pengkategorian tersebut dapat dilihat pada tabel 5.7 sebagai
berikut:
Tabel 5.9
Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Tidur di Rumah Sakit Umum Daerah
Kota Sabang Tahun 2015
No Pengetahuan F (%)
1 Baik 17 56,67
2 Kurang 13 43,33
Total 30 100
Sumber: Data Primer diolah (2015)
subvariabel pengetahuan tentang tidur yang terbanyak berada pada kategori baik yaitu
5.3 Pembahasan
pada kategori baik yaitu sebanyak 17 orang (56,67%). Berdasarkan analisa kuesioner
pada pernyataan nomor 1.” Tidur adalah suatu keadaan bawah sadar dimana
sebagian responden adalah tamatan sekolah menengah atas, dan mungkin saja
Notoadmodjo (2010), Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah
rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
telinga.
mengatakan bahwa mereka tahu akan pengetahuan tentang tidur dari petugas dan
keluarga yang memberi informasi tentang kesehatan tidur. Menurut Soekanto (2006),
pada kategori baik yaitu sebanyak 27 orang (90%). Berdasarkan analisa kuesioner
terdapat pada pernyataan nomor 9. “Tidur juga bermanfaat dalam terjadinya proses
perbaikan tubuh “.
usia 39 s/d 48 tahun, usia adalah hal yang dapat mempengaruhi seseorang terhadap
daya tangkap dan pola pikir seseorang, karena semakin bertambah usia semakin
berkembang pula daya tangkap dan pola pikir (Mubarak, 2006). Selain itu peneliti
responden mendapatkan informasi baik dari membaca buku atau majalah kesehatan
tentang manfaat tidur, dimana tidur juga dapat membantu untuk proses penyembuhan
penyakit, yang diperkuat oleh hasil wawancara peneliti dengan beberapa responden,
mereka mengatakan bahwa mereka pernah membaca buku tentang kesehatan tidur.
42
Salah satu teori Mc Cante & Hueter menyatakan bahwa tidur adalah saat
nadi saat tidur juga menurun yang dapat memelihara jantung (Potter & Perry, 2005).
subvariabel pengetahuan responden tentang fungsi tidur yang terbanyak berada pada
kategori baik yaitu sebanyak 19 orang (63,33%). Berdasarkan analisa kuesioner yang
pada pernyataan nomor 10.” Tidur dapat menyegarkan kembali aktivitas normal pada
berbagai informasi tentang fungsi tidur, salah satunya dari perawat, majalah
kesehatan, atau dari buku-buku yang berhubungan dengan kesehatan tidur. Hal ini
pengetahuan adalah pengalaman langsung atau pengalaman orang lain, media massa
(surat kabar dan majalah), buku petunjuk, petugas kesehatan, media poster.
bahwa mereka banyak mendapatkan informasi tentang kesehatan tidur dari petugas
Menurut Aman (2005), tidur memang sangat penting bagi tubuh manusia untuk
jaringan otak dan fungsi organ-organ tubuh manusia karena dapat memulihkan tenaga
yang terbanyak berada pada kategori baik, yaitu sebanyak 23 orang (76,67%).
responden menjawab benar terdapat pada pernyataan nomor 16.” Seseorang yang
sakit membutuhkan waktu tidur yang lebih banyak dari pada biasanya “.
mempengaruhi tidur melalui informasi dari iklan atau tanyangan di televisi tentang
bahaya sulit tidur bagi kesehatan. Menurut Mubarak (2006), media elektronik adalah
suatu wadah yang berguna untuk menyampaikan suatu bahan informasi yang
Setelah dari hasil pengamatan peneliti terhadap jam berkunjung di Rumah Sakit
Umum Daerah Kota Sabang, ada beberapa pasien yang mengeluh sulit tidur
diakibatkan karena jam berkunjung keluarga pasien yg tidak sesuai dengan jam
44
berkunjung yang telah di tetapkan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Kota Sabang,
Sehingga dari faktor tersebut beberapa pasien tidak nyaman saat istirahat dan tidur.
responden seperti pada tingkat pendidikan responden, usia responden, dan informasi
yang didapat responden melalui petugas kesehatan, keluarga, majalah kesehatan dan
kesehatan dan keluarga serta mereka juga mau untuk mendapatkan informasi dari
majalah, buku dan media televisi, sehingga mereka mendapat sedikit gambaran
Dari hasil survei yang dilakukan oleh pihak Rumah Sakit Cipto
gangguan pola tidur adalah meliputi nyeri (34.5%), cemas peyakit berulang (1
7,24%), cemas tidak kembali normal (15,5%), cemas tindakan perawat (3,5%)
demam (2%) dan lain- lain (25.8%) termasuk cemas keluarga dirumah, udara panas,
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
1. Pengetahuan pasien tentang pengertian tidur di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
Umum Daerah Kota Sabang Tahun 2015 berada pada kategori baik 56,67%.
2. Pengetahuan pasien tentang manfaat tidur di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
Umum Daerah Kota Sabang Tahun 2015 berada pada kategori baik 90%.
3. Pengetahuan pasien tentang fungsi tidur di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
Umum Daerah Kota Sabang Tahun 2015 berada pada kategori baik 63,33%.
Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Kota Sabang Tahun 2015 berada pada
5. Pengetahuan pasien di Ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Sabang tentang pengetahuan tidur berada pada kategori baik 56,67 %.
47
6.2 Saran
1. Bagi RSUD Kota Sabang, agar dapat meningkatkan kualitas kesehatan terutama
bisa berasal dari berbagai sumber diantaranya adalah dari petugas kesehatan
adalah Mahasiswa Akademi Keperawatan Ibnu Sina Kota Sabang. Saat ini saya
Daerah kota Sabang” penelitian ini merupakan salah satu syarat dalam
Untuk hal tersebut maka saya mohon kesediaan saudara untuk dapat
saudara untuk menjawab pernyataan yang saya ajukan dengan jujur tanpa ada
pengaruh dari orang lain. Saya akan menjamin kerahasiaannya identitas dan
penelitian ini.
bersedia menjadi responden, silahkan tanda tangan lembar persetujuan ini pada
tempat yang telah disediakan dibawah ini sebagai bukti kesukarelaan saudara.
KUESIONER
A. Identitas Responden
1. No. Responden :
2. Umur :
3. Jenis Kelamin :
4. Pekerjaan :
5. Pendidikan :
Tidak sekolah
SD/MI
SMP/MTsN
SMA/MAN
Perguruan Tinggi
Keterangan pengisian :
Berikan tanda ceklist (√) pada kolom pilihan jawaban tersedia di sebelah
pernyataan sesuai yang anda lakukan
B. Pernyataan
NO PERNYATAAN JAWABAN
C. Fungsi tidur
10. Tidur dapat menyegarkan kembali
aktivitas normal pada bagian jaringan
otak
11. tidur sangat penting bagi tubuh manusia
karena dapat memulihkan tenaga dan
berpengaruh terhadap metabolisme
tubuh.
12. tidur terlalu lama justru bisa
menimbulkan hal yang tidak sehat, tubuh
menjadi loyo dan tidak bersemangat saat
bangun tidur.
13. tidur menggunakan kedua efek pikiran
pada jaringan otak dan organ-organ
tubuh manusia.
14. selama tidur tubuh memperbaiki dan
memperbaharui sel tubuh khusus seperti
sel otak.
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi tidur
15. Penyakit, lingkungan, kelelahan,
merokok, obat-obatan dan motivasi
merupakan faktor yang mempengaruhi
tidur.
16. Seseorang yang sakit membutuhkan
waktu tidur yang lebih banyak dari pada
biasanya.
17. Faktor lingkungan juga dapat
menghambat proses tidur. Sebagai
contoh panas atau ventilasi buruk
18. Merokok bukan salah satu faktor yang
dapat mempengaruhi tidur.
19. Kondisi tubuh yang lelah dapat
mempengaruhi pola tidur seseorang.
LAMPIRAN III
Tabel Score
Pilihan Jawaban
No Variabel No
Benar Tidak
1 Tingkat pengetahuan pasien 1. 1 0
2. 1 0
tentang kebutuhan tidur terhadap
3. 0 1
proses perawatan di RSUD Kota
4. 1 0
Sabang 5. 1 0
6. 1 0
7. 0 1
8. 1 0
9. 1 0
10. 1 0
11. 1 0
12. 1 0
13. 1 0
14. 1 0
15. 1 0
16. 1 0
17. 1 0
18. 0 1
19. 1 0
Lampiran VI
ANALISA KUESIONER
A. PENGERTIAN TIDUR B. MANFAAT TIDUR C. FUNGSI TIDUR D. FAKTOR YANG D. PENGETAHUAN TIDUR
MEMPENGARUHI TIDUR
Coding
Coding
Coding
Coding
Coding
No NO URUT PERTANYAAN NO URUT PERTANYAAN NO URUT PERTANYAAN NO URUT PERTANYAAN NO URUT PERTANYAAN
Res Umur JK PD PK 1 2 3 4 Total KT 1 2 3 4 5 Total KT 1 2 3 4 5 Total KT 1 2 3 4 5 Total KT A B C D Total KT
JAWABAN RESPONDEN JAWABAN RESPONDEN JAWABAN RESPONDEN JAWABAN RESPONDEN JAWABAN RESPONDEN
1 35 P S1 PNS 1 1 1 1 4 B 1 1 1 1 1 1 5 B 1 1 1 1 1 1 5 B 1 1 1 1 1 1 5 B 1 4 5 5 5 20 B 1
2 30 P SMA IRT 1 1 1 1 4 B 1 1 1 1 1 1 5 B 1 1 1 1 1 1 5 B 1 1 1 1 0 1 4 B 1 4 5 5 4 19 B 1
3 19 P SMP PELAJAR 1 1 1 1 4 B 1 1 1 0 1 1 4 B 1 1 1 1 1 1 5 B 1 1 1 1 0 1 4 B 1 4 4 5 4 18 B 1
4 68 P SD IRT 1 0 1 1 3 K 2 1 1 1 1 1 5 B 1 1 1 1 1 1 5 B 1 1 1 1 0 1 4 B 1 3 5 5 4 18 B 1
5 21 P SMA MHS 1 1 1 1 4 B 1 1 1 1 1 1 5 B 1 1 1 1 1 1 5 B 1 1 1 1 0 0 3 K 2 4 5 5 3 19 B 1
6 31 P SD IRT 1 1 1 1 4 B 1 1 1 0 1 1 4 B 1 1 1 1 0 1 4 K 2 1 1 1 0 1 4 B 1 4 4 4 4 17 K 1
7 44 P S1 PNS 1 0 1 1 3 K 2 1 1 1 1 1 5 B 1 1 1 1 0 1 4 K 2 1 1 1 1 1 5 B 1 3 5 4 5 18 B 1
8 64 P SMP IRT 1 1 0 1 3 K 2 1 0 0 1 1 3 K 2 1 1 1 1 1 5 B 1 1 1 1 0 1 4 B 1 3 3 5 4 16 K 2
9 39 P SMA IRT 1 1 1 1 4 B 1 1 1 0 1 1 4 B 1 1 1 1 0 1 4 K 2 1 1 1 0 1 4 B 1 4 4 4 4 17 K 1
10 52 L SMP PETANI 1 1 1 1 4 B 1 1 1 0 1 1 4 B 1 1 1 1 0 1 4 K 2 1 1 1 0 1 4 B 1 4 4 4 4 17 K 1
11 46 P SD IRT 1 1 0 1 3 K 2 1 1 1 1 1 5 B 1 1 1 1 1 1 5 B 1 1 1 1 0 1 4 B 1 3 5 5 4 18 B 1
12 44 P D3 PNS 1 1 1 1 4 B 1 1 1 1 1 1 5 B 1 1 1 1 0 1 4 K 2 1 1 1 0 1 4 B 1 4 5 4 4 18 B 1
13 71 L SMP SWASTA 1 1 1 1 4 B 1 1 1 0 1 1 4 B 1 1 1 1 1 1 5 B 1 1 1 1 0 1 4 B 1 4 4 5 4 18 B 1
14 50 L SMA NELAYAN 1 1 1 1 4 B 1 1 1 1 1 1 5 B 1 1 1 0 1 1 4 K 2 1 1 1 0 1 4 B 1 4 5 4 4 18 B 1
15 60 L SD PETANI 1 1 0 1 3 K 2 1 1 0 1 1 4 B 1 1 1 1 0 1 4 K 2 1 1 1 0 1 4 B 1 3 4 4 4 16 K 2
16 48 P SMA IRT 1 1 1 1 4 B 1 1 1 0 1 1 4 B 1 1 1 1 1 1 5 B 1 1 1 1 1 1 5 B 1 4 4 5 5 19 B 1
17 46 P SD IRT 1 1 0 0 2 K 2 1 1 0 0 1 3 K 2 1 1 1 1 1 5 B 1 0 1 0 0 1 2 K 2 2 3 5 2 14 K 2
18 80 L SD PETANI 1 1 1 1 4 B 1 1 1 0 1 1 4 B 1 1 1 1 0 1 4 K 2 1 1 1 0 0 3 K 2 4 4 4 3 17 K 1
19 46 P SMP IRT 0 1 1 1 3 K 2 1 1 1 1 1 5 B 1 1 1 1 1 1 5 B 1 1 1 1 1 1 5 B 1 3 5 5 5 19 B 1
20 35 L SMA SWASTA 1 1 0 1 3 K 2 1 1 1 1 1 5 B 1 1 1 1 1 1 5 B 1 0 1 1 1 1 4 B 1 3 5 5 4 18 B 1
21 60 L TS PETANI 1 1 0 0 2 K 2 1 1 1 1 1 5 B 1 1 0 1 1 1 4 K 2 1 1 0 0 1 3 K 2 2 5 4 3 16 K 2
22 64 P SD IRT 1 1 0 1 3 K 2 0 1 1 1 1 4 B 1 1 1 0 1 1 4 K 2 0 1 0 0 1 2 K 2 3 4 4 2 15 K 2
23 45 L SMP SWASTA 1 0 0 1 2 K 2 1 1 1 1 1 5 B 1 1 1 1 1 1 5 B 1 1 1 1 0 1 4 B 1 2 5 5 4 17 K 1
24 70 P SMA IRT 1 1 1 1 4 B 1 1 1 0 1 1 4 B 1 1 1 1 1 1 5 B 1 1 1 1 1 1 5 B 1 4 4 5 5 19 B 1
25 41 P D3 IRT 1 0 1 1 3 K 2 1 1 0 1 1 4 B 1 1 1 1 0 1 4 K 2 1 1 0 0 1 3 K 2 3 4 4 3 16 K 2
26 57 P SMP IRT 1 1 1 1 4 B 1 1 1 0 0 1 3 K 2 1 1 1 1 1 5 B 1 1 1 1 0 1 4 B 1 4 3 5 4 17 K 1
27 26 L S1 PNS 1 1 1 1 4 B 1 1 1 1 1 1 5 B 1 1 1 1 1 1 5 B 1 1 1 1 0 1 4 B 1 4 5 5 4 19 B 1
28 40 L SMP SWASTA 1 1 0 1 3 K 2 1 1 0 1 1 4 B 1 1 1 1 1 1 5 B 1 1 1 1 1 0 4 B 1 3 4 5 4 17 K 1
29 38 L SMP NELAYAN 1 1 1 1 4 B 1 1 1 0 1 1 4 B 1 1 1 1 1 1 5 B 1 1 1 1 0 0 3 K 2 4 4 5 3 18 B 1
30 41 P S1 PNS 1 1 1 1 4 B 1 1 1 1 1 1 5 B 1 1 1 1 1 1 5 B 1 1 1 1 0 1 4 B 1 4 5 5 4 19 B 1
29 26 21 28 104 29 29 15 28 30 131 30 29 28 22 30 139 27 30 26 7 26 116 104 131 139 116 490
Median 4 Median 4 Median 5 Median 4 Mediana 18
Kozier, Erb, Berman and Synder (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan,
Konsep &Praktek, ahli bahasa Esty Wahyuningsih, Volume1 dan 2. Jakarta
: EGC
Mubarak, I qbal, Wahit, dkk. 2007. Kebutuhan Dasar Manusia, Jakarta : EGC.
Wasis. 2008. Pedoman Riset Praktik untuk Profesi Perawat, Jakarta : EGC.
Musta’in Ar-Ridha Yf
NIM : 722001DO1224