PROPOSAL
Disusun Oleh:
Ernawati
18221017P
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puji dan Syukur Kehadiran Allah SWT Atas Berkat Rahmat
dan Karunia - Nya lah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Hubungan
(CTPS) pada Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Rantau Durian OKI 2020”.
kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
sehingga skripsiini dapat lebih efektif, praktis dan etis dipandang dari semua Aspek.
Pada kesempatan ini, Penulis bersyukur kepada Allah SWT, dan mengucapkapkan
terima kasih kepada orang tua yang telah banyak mendukung serta membantu dalam
menyelesaikan skripsiini, serta saya ucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Bapak Ferry Preska, ST, M.sc, EE, PhD, Selaku KetuaYayasan Kader
Bangsa Palembang.
2. Ibu DR. Hj. Irzanita, SH., SE., SKM., MM., M.Kes, selaku Rektor
bangsa Palembang
5. Ibu Hj. Siti Aisyah, AM.Keb, SST, M.Kes selaku Dekan Fakultas
6. Ibu Ns. Eka Rora, M.Kep selaku Pembimbing Materi yang telah memberi
ini.
Bangsa Palembang.
ini.
Insya Allah jasa dan kebaikan akan mendapat balasan yang setimpal, dan
mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, dan semoga
skripsiini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis yang akan datang. Atas
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
4
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PERNYATAAN.................................................................................. ii
HALAMAN PENETAPAN JUDUL DAN PEMBIMBING SKRIPSI.................. iii
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ iv
HALAMAN PENETAPAN JUDUL DAN PENGUJI PROPOSAL.................... v
KATA PENGANTAR.............................................................................................. vi
DAFTAR ISI............................................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
6
Tangan Pakai Sabun (CTPS) merupakan salah satu aspek yang menjadi
indikator dalam PHBS yang saat ini menjadi perhatian dunia. Hal ini
masih banyak masyarakat yang lupa melakukan Cuci Tangan Pakai Sabun
Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) salah satu cara pencegahan agar
Banyak penyakit atau masalah yang sering terjadi akibat dari kita tidak
sering terjadi penyakit yang sering terjadi diare. Diare adalah salah satu
konsistensinya lembek bahkan cair dan buang air besar lebih sering yaitu
1
7
kejadian diare menurun 45% dengan perilaku mencuci tangan pakai sabun,
39% perilaku pengelolaan air minum yang di rumah tangga, dengan upaya
Amerika Serikat, terdapat 10.080 kematian dengan lebih dari 80% kematian
diakibatkan karena diare. Di Asia selatan yaitu India terdapat 0,4 juta anak
meningal dalam satu tahun yang disebabkan oleh diare. (Journal of Harvard
kesehatan adalah 10% dari perkiraan jumlah penderita diare. Insidensi diare
nasional hasil Survei Morbiditas Diare tahun 2016 yaitu sebesar 270/1.000
nilai-nilai, persepsi, usia, status sosial ekonomi, jenis kelamin yang menjadi
8
dilakukan. Faktor-faktor ini dapat bersifat negatif atau positif. Hal ini yang
faktor penguat adalah adanya manfaat atau ganjaran yang diterima oleh
seseorang.
ladang setelah bercocok tanam. Dengan kondisi tangan yang masih kotor
mereka makan siang tanpa Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) hal ini akan
untuk cuci tangan pakai sabun (CTPS) terbukti masih sangat rendah.
persepsi, usia, status sosial ekonomi, jenis kelamin yang menjadi pemicu
Faktor-faktor ini dapat bersifat negatif atau positif. Hal ini yang
faktor penguat adalah adanya manfaat atau ganjaran yang diterima oleh
seseorang.
variabel independen dan tindakan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) Pasien
Rawat Jalan di Puskesmas Rantau Durian Kabupaten OKI Tahun 2020 sebagai
variabel dependen.
Tindakan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) pada Pasien Rawat Jalan
1.5 Tujuan
Tindakan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) pada Pasien Rawat Jalan
1.6 Manfaat
1.6.1 Teoritis
1.6.2 Praktis
2. Bagi Pasien
Sabun (CTPS).
12
3. Bagi Peneliti
Palembang.
perpustakaan.
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
diamati langsung maupun tidak diamati oleh pihak luar (Notoatmojo, 2017).
maupun dari dalam dirinya. Respon ini dapat bersifat pasif (tanpa tindakan :
Perilaku aktif dapat dilihat, sedangkan perilaku pasif tidak tampak, seperti
domain yaitu pengetahuan, sikap, dan tindakan atau sering kita dengar
13
14
tindakan.
ketersediaan fasilitas.
dilakukan. Faktor-faktor ini dapat bersifat negatif atau positif. Hal ini
2.1.1 Pengetahuan
2.1.1.1 Pengertian
(Notoatmodjo, 2017).
a. Tahu (know)
sebagainya.
b. Memahami (comprehension)
c. Aplikasi (application)
d. Analisis (analysis)
e. Sintesis (synthesis)
f. Evaluasi (evaluation)
salah.
a. Pendidikan
b. Informasi/media massa
d. Lingkungan
e. Pengalaman
lalu.
f. Usia
membaik.
2.1.2 Sikap
2.1.2.1 Pengertian
(Utami, 2014)
majalah.
22
mengenai
dengan menggunakan sabun biasa dan air (Depkes RI, 2017). Menurut
terutama pada bayi dan balita. Anak yang mencuci tangan tanpa
tipoid, dan yang terkena penyakit tipoid kemudian tidak pernah atau
(KemenKes, 2017).
(HPPI) tahun 2010 waktu melakukan cuci tangan, adalah bila tangan
kotor, saat tiba dan sebelum meningggalkan rumah sakit, sebelum dan
kekamar mandi.
(Depkes,2017) yaitu:
26
pemasangan infus.
bersih, cuci tangan aseptik, dan cuci tangan steril (Potter, 2015).
toilet (setelah buang air kecil dan buang air besar), sebelum
kran air.
dan prosedur pada cuci tangan higienis atau cuci tangan bersih,
tidak steril.
sebaliknya.
30
Gambar 2.1 Handwashing Technique With Soap and Water (WHO 2009)
31
a. Sebelum makan
c. Sebelum menyusui
b. Handuk bersih
maupun dalam sediaan cair. Bahan- bahan tersebut juga efektif dalam
membersihkan sisa lemak dan kotoran, tanah, dan berbagai zat organik
dari tangan.Jenis sabun cuci tangan yang paling sering digunakan oleh
2.3.1 Pengetahuan
selalu belajar dari pendidikan formal tapi dapat dari proses kerjasama,
individu.
(Adelia, 2016)
adalah output dari tahu. Tahu dapat terjadi apabila terdapat proses
2.3.2 Sikap
bahwa manifestasi sikap tidak dapat langsung dilihat akan tetapi dapat
meliputi rasa suka dan tidak suka, mendekati atau menghindari situasi,
yang sifatnya individual. Hal ini berarti proses ini terjadi pada diri
tindakan tersebut.
2016)
2.3.3 Fasilitas
mencuci tangan seperti air mengalir dan sabun, otomatis individu atau
sabun.
Skema 2.1
Kerangka Teori
L. Green dalam Notoatmojo (2017)
Faktor predisposisi :
Keyakinan
Pengetahuan
Sikap
Usia
Status sosial ekonomi
Jenis kelamin
Faktor penguat :
Dukungan keluarga
Tenaga kesehatan
Toko masyarakat
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak Teliti
39
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
pentingnya cuci tangan serta bagaimana cara mencuci tangan yang benar
sifatnya individual. Hal ini berarti proses ini terjadi pada diri individu secara
subjektif dan unik (Wawan, 2015). Sikap masyarakat terhadap cuci tangan
39
40
Skema 3.1
Pengetahuan
Tindakan Cuci Tangan Pakai
Sabun (CTPS)
Sikap
3.2 Hipotesis
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
4.3.1 Populasi
Kriteria Inklusi :
Kabupaten OKI
41
42
Kriteria Esklusi :
4.3.2 Sampel
n=
1+ N (d)2
Keterangan :
N = Besar Populasi
n = Nilai Sampel
n=
1+ N (d)2
151
n=
1+ 151 (0,1)2
151
n=
1+ 151 (0,01)
151
n=
1 + 1,51
151
2,51
baik atau benar, artinya data tersebut telah terisi semua, konsisten,
relevan, dan dapat dibaca dengan baik. Hal ini dilakukan dengan
analisa data jawaban tersebut perlu diberi kode. Pemberian kode pada
komputer.
kartu tabulasi.
bivariat.
(Supardi,2017).
statistik :
DAFTAR PUSTAKA
Dahlan dan Umrah. (2013). Buku ajaran ketrampilan dasar praktik kebidanan.
Malang: Intimedia.
Depkes RI. (2017). 10 pesan hidup sehat dalam kedaruratan. Depkes RI.
Utami. (2014). Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat. Jakarta: Trans Info Media.
Wijaya. (2015). Diare Pahami Penyakit dan Obatnya (1st ed.). Yogyakarta: Citra
Aji Pratama.
Adelia, (2016) Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Mencuci Tangan Pada
Ibu Rumah Tangga Anggota Posyandu Di Wilayah Kerja Uptd Puskesmas
Kecamatan Pontianak Utara.
https://media.neliti.com/media/publications/192769-ID-gambaran-tingkat-
pengetahuan-dan-sikap-m.pdf. Diakses 26-Mei-2020
48
Saputra, (2013). Faktor Determinan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
Pada Masyarakat di Tanah Kalikediding. Promkes, 4.
https://ejournal.unair.ac.id/PROMKES/article/view/5807/3716. Diakses
29.4.2020
Susianti, (2018). Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun Studi Kualitatif pada IbuIbu
di Kampung Nelayan Muara Angke Jakarta Utara; Studi Kualitatif. Arsip
Kesehatan Masyarakat, 2 (Vol 2 No 1 (2017)). Dari
https://doi.org/https://doi.org/10.22236/arkesmas.v2i1.514 .diakses. Diakses
29.4.2020
Nama : Ernawati
NIM : 18221017P
Judul : Hubungan Pengetahuan dan Sikap terhadap Tindakan
Penelitian Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) pada Pasien Rawat
Jalan di Puskesmas Rantau Durian OKI 2020
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sejujur-jujurnya dan tanpa ada paksaan
dari pihak manapun.
Palembang, Mei 2020
Responden
(..............................................)
50
KUESIONER PENELITIAN
Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap terhadap Tindakan Cuci Tangan
Pakai Sabun (CTPS) pada Pasien Rawat Jalan
di Puskesmas Rantau Durian
Kabupaten OKI
Tahun 2020
A. IDENTITAS RESPONDEN
No Responden :
Nama :
Jenis Kelamin : Laki-Laki / Perempuan
Umur : Tahun
Pendidikan terakhir : 1. Tidak Tamat Sekolah
2. Tamat SD
3. Tamat SLTP
4. Tamat SLTA
5. Tamat Perguruan Tinggi
PETUNJUK PENGISIAN
Berilah tanda (V) pada kolom jawaban disamping sesuai dengan pernyataan yang benar
B. Pengetahuan
1. Apakah anda pernah mendapatkan penyuluhan mengenai cuci tangan?
a. Ya
b. Tidak
2. Ada berapa langkah cuci tangan yang benar?
a. 6
b. 7
c. 8
3. Kapan saja waktu yang tepat untuk mencuci tangan?
a. Sebelum pergi
b. Sebelum tidur
c. Sebelum makan
4. Jenis sabun seperti apa yang paling bagus untuk mencuci tangan?
a. Sabun padat
b. Sabun colek
c. Sabun cair
5. Bagaimanakah air yang baik untuk cuci tangan?
a. Air dalam bak
b. Air mengalir
c. Air dingin
6. Langkah mencuci tangan yang paling terakhir adalah?
a. Mengeringkan tangan
b. Membilas tangan
c. Membasahi tangan
51
7. Penyakit apa saja yang dapat ditimbulkan apabila kita tidak mencuci
tangan sebelum makan?
a. Infeksi cacing
b. Gatal-gatal
c. Darah tinggi
8. Salah satu penyakit yang dapat ditimbulkan apabila kita tidak mencuci
tangan adalah penyakit diare. Bagaimana penularan penyakit diare?
a. Melalui udara
b. Melaui makanan
c. Melalui darah
9. Apa manfaat penting dari mencuci tangan?
a. Membuat tekanan darah stabil
b. Membuat tangan harum
c. Mencegah penyebaran penyakit
10. Pada saat mengambil makanan perlu menggunakan alat pelindung
tangan seperti plastik atau penjepit makanan. Mengapa demikian?
a. Menghindari pencemaran makanan
b. Memudahkan mengambil makanan
c. Supaya tangan tidak kotor
C. Sikap
No Keteragan B S
1. Cuci tangan menggunakan air yang
mengalir
2. Cuci tangan menggunakan sabun cair
atau antiseptik
3. Cuci tangan kurang lebih 15-20 detik.
4. Bersihkan bagian punggung tangan
5. Bersihkan bagian sela-sela jari
6. Bersihkan bagian ujung jari dengan
mengaitkan kedua tangan
7. Bersihkan bagian kuku.
8. Bersihkan bagian pergelangan tangan
9. Keringkan tangan menggunakan handuk
bersih atau tisu
10. Matikan kran air menggunakan tisu atau
penghalang supaya tangan yang sudah
bersih tidak menyentuh kran air
Keterangan :
B : Benar
S : Salah
52
D. Tindakan
No Keteragan B S
1. Mencuci tangan menggunakan air yang
mengalir
2. Mencuci tangan menggunakan sabun cair
atau antiseptik
3. Mencuci tangan kurang lebih 15-20
detik.
4. Membersihkan bagian punggung tangan
5. Membersihkan bagian sela-sela jari
6. Membersihkan bagian ujung jari dengan
mengaitkan kedua tangan
7. Membersihkan bagian kuku.
8. Membersihkan bagian pergelangan
tangan
9. Mengeringkan tangan menggunakan
handuk bersih atau tisu
10. Mematikan kran air menggunakan tisu
atau penghalang supaya tangan yang
sudah bersih tidak menyentuh kran air
Keterangan :
B : Benar
S : Salah