Oleh :
KELOMPOK 1
PELATIHAN JABATAN
FUNGSIONAL PERAWAT
ANGKATAN 1 PENGANGKATAN
PERTAMA
BANJARMASIN
2022
1
2
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
RSUD Sultan Suriansyah Kota Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2022 ”
dengan baik dan sesuai dengan waktu yang ditetapkan tepat pada waktunya.
Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas pelatihan
penulis dan keterbatasan dalam memperoleh literatur, namun berkat bantuan dari berbagai
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang dalam dan
1. Ibu Ns. Rusmegawati, S. Kep., M.Kep selaku pengajar Pelatihan Karya Tulis
Ilmiah.
3. Dokter Spesialis Jiwa dr. Syaiful Fadhilah, Sp. KJ dan dr. Siti Khairiah, Sp. KJ .
4. Kabid Keperawatan, Kasi Rawat Jalan serta Kepala Instalasi Rawat Jalan RSUD
5. Seluruh Dosen dan staf MMC yang telah memberikan bimbingan dan bantuan.
3
6. Kedua orang tua dan saudara yang telah memberikan dukungan lahir dan bathin
7. Kepala Ruangan Poliklinik Jiwa RSUD sultan Suriansyah Nur Melita dan
dan bantuan.
mendapatkan ridho dan nilai amal yang sesuai dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini,
karena itu penulis mohon arahan, saran dan kritik yang sifatnya menyempurnakan
Penulis
4
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................................. i
DAFTAR TABEL...................................................................................................... iv
A. Konsep Pengetahuan..................................................................... 10
1. Pengertian Pengetahuan.......................................................... 10
2. Tingkat Pengetahuan................................................................ 11
B. Konsep Remaja.............................................................................. 17
1. Pengertian Remaja................................................................... 17
5
3. Karakteristik Remaja................................................................. 19
C. Konsep Narkoba.............................................................................. 22
1. Pengertian Narkoba................................................................... 22
3. Pengogolongan Narkoba............................................................ 24
6. Pencegahan Narkoba................................................................. 33
7. Undang-Undang Narkotika......................................................... 35
D. Kerangka Konsep............................................................................. 37
2. Waktu Penelitian...................................................................... 39
2. Sampel Penelitian..................................................................... 40
6
2. Sampling .................................................................................. 40
2. Analisa Data.............................................................................. 47
2. Anonymity ................................................................................. 49
3. Confidential ............................................................................... 50
DAFTAR TABEL
Halaman
DAFTAR GAMBAR
Halaman
BAB I
PENDAHULUAN
dengan tujuan tidak untuk pengobatan (terapi), akan tetapi keinginan untuk
waktu dari fase kehidupan ke kehidupan yang lain, masa kanak-kanak ke masa
dewasa (Santrock, 2007). Masa remaja dikenal juga dengan masa pencarian
identitas. Remaja mencoba-coba mencari ciri khasnya agar berbeda dengan orang
lain. Ingin menentukan sendiri siapa diri mereka agar diakui oleh lingkungan
keluarga. Remaja biasanya tidak mau diatur harus begini atau harus begitu oleh
orang tua sehingga terjadi pertengkaran antara orangtua dan anak remajanya
Namun bila orang tua dapat memahami maksud dan keinginan mereka
tentunya hal ini tidak terjadi. Kedekatan remaja dengan orangtua dapat menunjang
2006).
10
Anak remaja yang kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari
orang tua itu selalu merasa tidak aman, merasa kehilangan tempat berlindung dan
tempat berpijak. Anak remaja ini cenderung mulai menghilang dari rumah, lebih
lain. Remaja lebih banyak berada di luar rumah bersama teman-teman sebaya
sebagai kelompok, maka dapatlah dimengerti bahwa pengaruh teman sebaya pada
obatan menunjukkan bahwa beberapa alasan lain disamping nilai simbol status
dan generasi muda bangsa Indonesia. Narkoba saat ini banyak kita jumpai di
kalangan remaja dan generasi muda dalam bentuk kapsul, tablet dan tepung
seperti ekstasi, pil koplo dan shabu-shabu, bahkan dalam bentuk yang amat
Psikotropika dan Zat Adiktif) akan mengalami ketergantungan terhadap zat adiktif
ditandai dengan toleransi dan gejala putus obat. Ada dua macam ketergantungan,
yaitu ketergantungan fisik dan ketergantungan psikologis. Ada banyak usaha yang
11
(Lydia 2006).
dari berbagai faktor lingkungan diluar dirinya. Pengguna narkoba memiliki sikap
dan kecenderungan tingkah laku yang khas dan berbeda dengan orang-orang
seusianya. Orang tua mempunyai peranan yang sangat penting dalam memberikan
semakin tinggi peranan orang tua dalam memberikan dukungan terhadap remaja
mantan pengguna narkoba akan semakin baik adaptasi yang dilakukan oleh
remaja tersebut dalam masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa sebagai orang
apalagi jika berkaitan dengan kondisi pasca pemakaian narkoba dan memiliki
keterbukaan anak dan penerimaan serta dukungan orang tua akan sangat
Narkoba terbuat dari tanaman atau bukan tanaman dan dapat juga terbuat
kesadaran diri. Narkoba adalah zat atau obat yang dapat merusak sistem kerja
di Indonesia dari kalangan pelajar dan mahasiswa, artinya dari 4 juta lebih orang
12
muda yang masih duduk di bangku sekolah dan universitas. Umumnya pengguna
yang berada di kelompok 15-20 tahun menggunakan narkotika jenis ganja dan
2015).
Berdasarkan data dari Bareskrim Polri dan BNN, Maret 2021 menurut hasil
presentase jumlah dan rangking kasus narkoba provinsi Kalimantan Selatan, pada
tahun 2017 terdapat 582 kasus berada pada ranking IX, pada tahun 2018 terdapat
631 kasus dengan ranking VII, pada tahun 2019 terdapat penurunan kasus dengan
jumlah 534 kasus dan berada pada ranking XI, pada tahun 2020 terjadi
peningkatan kasus kembali dengan jumlah 887 kasus berada pada ranking IX, dan
parahnya pada tahun 2021 bertambah dengan jumlah 1.188 kasus dan berada pada
Dari hasil rekapitulasi data narkoba BNN Provinsi Kalimantan Selatan dan
Penduduk yang paling rentan terhadap bahaya narkoba adalah remaja dan
pemuda sebagai calon pemimpin bangsa yang jumlahnya mencapai 40% dari
dewasa muda berusia 16-25 tahun yaitu mereka dalam usia produktif dan
Berdasarkan survey oleh BNN dan Puslitkes UI 2012, adapun penyebab dari
penyalahgunaan Narkoba tersebut adalah karena ingin tahu dan kemudian coba-
coba, hanya untuk bersenang-senang, bujukan dari teman, dan masalah keluarga,
serta masalah dengan sekolah. Penyebab yang paling besar dari penyalahgunaan
RSUD Sultan Suriansyah adalah salah satu rumah sakit yang ada di kota
tanggal 29 Mei sampai 2 Juni di poli jiwa RSUD Sultan Suriansyah peneliti
mendapatkan Data yang di himpun oleh penulis dari bulan Januari sampai
Desember tahun 2021 kasus Napza menempati peringkat pertama dari semua
Kasus di poli jiwa sebagai penyalahgunaan narkoba sebanyak (150 pasien). Dari
total 500an pasien dalam satu bulan jumlah pasien yang berobat di poli jiwa
Sabu (metampethamine) 42
Inex (ampethamine) 20
Daftar G (zenith, dextro, celedryl) 33
Tramadol 8
Benzodiazepine 5
Inhalasi (lem fox) f18 17
Heroin 0
Ganja 2
Alcohol (gaduk tuak) 25
Σ 150 jiwa
14
Hal ini diperkuat oleh pernyataan Lydia (2006) menyatakan bahwa narkoba
atau napza adalah obat/bahan/zat, yang bukan tergolong makanan. Jika diminum,
diisap, dihirup, ditelan atau disuntikkan, berpengaruh terutama pada kerja otak
otak berubah (meningkat atau menurun). Demikian pula fungsi vital organ tubuh
dampak social, dampak ekonomi, dan dampak terhadap keluarga. Dampak fisik
darah. Dampak sosial yaitu gangguan mental, berbuat senonoh, jahil, tidak sopan
makro menimbulkan kerugian yang amat sangat besar bagi bangsa dan Negara
seperti rendahnya mutu atau hancurnya SDM generasi bangsa. Dampak terhadap
keluarga seperti tidak segan-segan untuk mencuri uang ataupun menjual barang di
Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan
poli jiwa RSUD Sultan Suriansyah kota Banjarmasin, 6 orang tidak mengetahui
15
dan perilaku seseorang terhadap sesuatu. Dalam hal ini, informasi kesehatan
Kota Banjarmasin”.
B. Rumusan Masalah
Banjarmasin ?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat penelitian
Dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan serta dapat sebagai salah
a. Bagi Pasien
b. Bagi Lahan
Hasil penelitian ini dapat di jadikan sebagai bahan masukan bagi orang
c. Bagi Peneliti
17
Hasil ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi perawat setempat dalam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Pengetahuan
1. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan
raba. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam
baru(berprilaku baru, di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan,
yakni :
a. Awareness (kesadaran)
dahulu.
b. Interest
c. Evaluation
d. Trial
e. Adoption
Subjek telah berprilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya
2. Tingkat Pengetahuan
yaitu:
a. Tahu (Know)
19
kembali) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau
rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu ini merupakn tingkat
pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang
b. Memahami (Comprehension)
materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau
c. Evaluasi (evaluation)
angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek
(Notoatmodjo, 2003).
penalaran sendiri.
masa lalu.
Daven, lahir suatu cara untuk melakukan penelitian yang dewasa ini
lisan maupun tulisan bukti atau jawaban tersebut merupakan reaksi dari suatu
rangsangan yang berupa pertanyaan baik lisan maupun tulisan. Pertanyaan yang
pertanyaannya faktor subyektif dari penilaian, sehingga nilainya akan beda dari
seorang penilai yang satu dengan penilai yang lain dari suatu waktu kewaktu.
tabel serta narasi untuk melihat kesenjangan dan prosentasenya. Data yang
a. Faktor internal;
1) Pendidikan
untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media
2) Umur
belum dewasa.
3) Pekerjaan
b. Faktor eksternal;
1) Keluarga
2) Lingkungan
kelompok.
3) Informasi
24
Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal
berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan
B. Konsep Remaja
1. Pengertian Remaja
Istilah adolescence atau remaja berasal dari kata latin adolescence (kata
akal, kejiwaan dan sosial serta emosional. Hal ini mengisyaratkan kepada hakikat
umum, yaitu bahwa pertumbuhan tidak berpindah dari satu fase ke fase lainya
(Suntrock, 2007).
Remaja adalah bila seorang anak telah mencapai umur 10-18 tahun
untuk anak perempuan dan 12-20 tahun untuk anak laki-laki (Suntrock, 2007).
Remaja adalah periode perubahan dari masa anak-anak dan masa dewasa (10-
dua kategori yaitu adolescence, adalah periode kehidupan pada usia 10-19
tahun dan youth adalah periode kehidupan pada usia 15-24 tahun (Nevid,2005).
Seorang remaja pada tahap ini berusia 14-17 tahun masih terheran-heran
pikiran-pikiran baru, cepat tertarik pada lawan jenis, dan mudah terangsang
secara erotis. Dengan dipegang bahunya saja oleh lawan jenis, ia sudah
berkurangnya kendali terhadap “ego”. Hal ini menyebabkan para remaja awal
Tahap ini berusia 18-21 tahun. Pada tahap ini remaja sangat
teman-teman yang mempunyai sifat-sifat yang sama dengan dirinya. Selain itu,
26
ia berada dalam kondisi kebingungan karena ia tidak tahu harus memilih yang
mana: peka atau tidak peduli, ramai-ramai atau sendiri, optimis atau pesimis,
Tahap ini (22-24 tahun) adalah masa konsolidasi menuju periode dewasa
3. Karakteristik Remaja
yang terjadi sekarang dan yang akan datang. Pada setiap periode peralihan,
lambat laun mereka mulai mencari identitas diri dantidak puas lagi sama
2007).
tentu saja tidak terlepas dari peran orang tua dalam setiap lingkungan tersebut,
antara lain:
a. Lingkungan pendidikan
28
dia dapat membedakan dan memilah anatara tindakan yang positif dan
yang negative. Hal ini dapat di lakukan antara lain dengan (Suntrock,
2007)
b. Lingkungan Keluarga
remaja yang sering di tinggal orang tuanya dan kurang perhatian dari
anak dan orang tua dan adanya kehangatan yang membuat anak
perasaan. Oleh sebab itu, anak reamaja yang meras di terima oleh
C. Konsep Narkoba
1. Narkoba
Narkoba atau napza adalah obat/ bahan/ zat, yang bukan tergolong makanan.
Jika diminum, dihisap, dihirup, ditelan, atau disuntikkan ber-pengaruh terutama pada
pula fungsi vital organ tubuh lain seperti jantung, peredaran darah, pernapasan, dan
lain-lain. (Lydia,2006)
psikotropika, yang termasuk napza adalah juga obat, bahan atau zat yang tidak
30
darah. Jika di hisap, di hirup, zat di serap masuk ke dalam pembuluh darah
melalui saluran hidung dan paru-paru. Jika zat di suntikkan, langsung masuk ke
a. Penampilan fisik
turun drastis, mata terlihat cekung dan merah, muka pucat dan bibir
gigitan nyamuk dan ada tanda bekas luka sayatan. Tampak goresan dan
perubahan warna kulit ditempat bekas suntikan. Buang air besar dan kecil
kurang lancar. Sering mengeluh sembelit atau sakit perut tanpa alasan
yang jelas.
b. Emosi
emosinya naik turun dan malah tidak ragu untuk memukul orang atau
c. Perilaku
31
seperti, malas dan sering lupa terhadap tanggung jawab dan tugas-tugas
rutinnya. Menunjukkan sikap tidak peduli dan jauh dari keluarga. Sering
bertemu dengan orang yang tidak di kenal keluarga, pergi tanpa pamit
dan pulang lewat tengah malam. Sering mencuri uang dirumahnya sendiri,
tidur, kloset, ruang yang gelap, kamar mandi atau tempat-tempat sepi
3. Pengolongan Narkoba
a. Narkotika
sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi atau untuk
32
b. Psikotropika :
Yaitu zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
dan menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku, yang
sangat luas digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pe-
2006)
2) Inhalansia / solven, yaitu gas atau zat yang mudah menguap yang terdapat
4) Kafein, pada kopi, minuman penambah energi dan obat sakit kepala
5) Opioid
34
Bahan opioid adalah saripati bunga opium. Zat yang termasuk kelompok
c) Comerol, sama dengan codein biasanya dijual dalam bentuk pil atau
cairan bening.
6) Kokain
coca. Jenis tanamannya berbentuk belukar. Zat ini berasal dari Peru dan
Bolivia.
kecil-kecil, lalu digulung menjadi rokok. Asap ganja mengandung tiga kali
8) Golongan Amfetamin
ekstasi, sabu.
35
9) Alkohol
10) Halusinogen
dietilamida).
Gas atau zat yang mudah menguap yang terdapat pada berbagai
keperluan pabrik, kantor dan rumah tangga. Contohnya tiner atau lem.
13) Nikotin
14) Kafein
Terdapat pada kopi, minuman penambah energi dan obat sakit kepala
a. Pola coba-coba
Biasanya pola ini dilakukan karena penasaran atau rasa ingin tahu.
Pengaruh dari tekanan kelompok sebaya juga sangat besar. Hal ini bisa berupa
“tidak” mendorong seseorang untuk mencobanya, apalagi jika ada rasa ingin
tertentu) agar diakui atau diterima dalam suatu kelompok. (Lydia, 2009)
Dilakukan karena situasi tertentu, misalnya saat kesepian, stres, dan lain-
lain. Hal ini disebut juga tahap instrumental, karena dari pengalaman pemakaian
mempunyai tujuan, yaitu sebagai cara dalam mengatasi suatu masalah. Pada
tahap ini, pemakai berusaha memeroleh narkoba secara aktif. (Lydia, 2009)
perubahan pada tubuh dan gaya hidupnya. Teman lama berganti dengan teman
berubah. Ia menjadi sensitif, mudah tersinggung, pemarah, sulit tidur, dan sulit
dan cita-citanya semula pun mulai hilang. Ia menjadi sering membolos dan
menjadi gejala awal dari keter-gantungan. Pola pemakaian narkoba inilah yang
Timbulnya gejala yang khas, yaitu toleransi (keadaan di mana dosis yang
sama tidak lagi berpengaruh seperti penggunaan sebelumnya) atau gejala putus
zat (gejala yang timbul jika pemakaian zat dihentikan tiba-tiba atau dikurangi
tubuh seseorang, tetapi hal itu juga kerap dikaitkan dengan berbagai perilaku
berbahaya, seperti pemakaian jarum suntik yang tidak steril. Selain dari itu
juga hubungan seksual (anal, oral, vaginal) yang tidak terlindungi (tanpa
fungsi jantung, mulai dari detak jantung yang abnormal sampai dengan
serangan jantung.
saluran vena, serta resiko masuknya bakteri lewat pembuluh darah dan klep
jantung. Beberapa jenis narkoba yang dapat merusak kinerja sistem jantung
nikotin,dan steroid.
dengan menghisap mariyuana yang bisa membawa dampak lebih parah lagi.
b. Bagi Keluarganya
bersikap kasar, acuh tak acuh dengan urusan keluarga, tidak bertanggung
2) Orang tua malu karena memiliki anak pecandu, merasa bersalah, tetapi juga
sedih dan marah sehingga perilaku ikut berubah dan fungsi keluarga
terganggu.
3) Orang tua putus asa karena masa depan anak tidak jelas, anak putus
1) Narkoba merusak disiplin dan motivasi yang sangat penting bagi proses
hubungan antara pengedar/ bandar dan korban sehingga tercipta pasar gelap
tingkat kejahatan meningkat, belum lagi sarana dan prasarana yang harus
6. Pencegahan Narkoba
a. Model Moral-Legal
Penganut model ini adalah para penegak hukum, tokoh agama dan kaum
penggunaanya oleh masyarakat?”. Model ini dulu menjadi bobot terbesar cara
pencegahan di banyak negara. Saat inipun masih berlaku pada negara yang
c. Model Psikososial
Model ini menempatkan individu sebagai unsur yang aktif dalam rumus
perilaku individu.
Sasaran model ini adalah perbaikan kondisi sosial ekonomi dan lingkungan
e. Pendekatan Komprehensif
tidak mungkin masalah itu hanya didekati oleh satu sisi saja. Oleh karena itu,
7. Undang-Undang Narkotika
Narkotika.
Ketentuan pidana Pasal 111 ayat pertama setiap orang yang tanpa hak atau
pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun
43
dan pidana denda paling sedikit Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) dan
Pasal 111 ayat kedua dalam hal perbuatan menanam, memelihara, memiliki,
atau melebihi 5 batang pohon, pelaku dipidana dengan pidana penjara seumur
hidup atau pidana penjara paling singkat 5tahun dan paling lama 20 tahun dan
Pasal 112 ayat pertama setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum
tanaman, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 tahun dan paling lama
12 tahun dan pidana denda paling sedikit Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta
Pasal 112 ayat kedua dalam hal perbuatan memiliki, menyimpan, menguasai,
pada ayat pertama beratnya melebihi 5 gram, pelaku dipidana dengan pidana
penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama
Pasal 113 ayat pertama setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum
dipidana dengan pidana penjara paling singkat 5tahun dan paling lama 15 tahun
44
dan pidana denda paling sedikit Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dan paling
beratnya melebihi 1 kilogram atau melebihi 5 batang pohon atau dalam bentuk
bukan tanaman beratnya melebihi 5 gram, pelaku dipidana dengan pidana mati,
pidana penjara seumur hidup, atau pidana penjara paling singkat 5 tahun dan
variable yang diteliti maupun yang tidak diteliti. Kerangka konseptual adalah
(Nursalam, 2003).
beberapa faktor antara lain, informasi dari media massa, bimbingan dari orang
tua serta faktor yang berasal dari remaja itu sendiri. Pengetahuan remaja
kurang.
45
Baik
Kurang
Baik
Diteliti
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
1. Lokasi Penelitian
47
2. Waktu Penelitian
a. Populasi
adalah Pasien Napza remaja yang berobat di Poli Jiwa RSUD Sultan
b. Sampel Penelitian
2013). Sampel penelitian yang akan diambil adalah Pasien Napza remaja
c. Sampling
48
2013).
yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat
Napza remaja yang berumur 15-30 dan yang berobat di Poli Jiwa RSUD
1. Variabel Penelitian
2000 dalam Nursalam, 2013). Variabel yang dipakai dalam penelitian ini
Banjarmasin.
2. Definisi Operasional
1. Instrumen Penelitian
diperoleh dan alat ukur yang harus diperhatikan peneliti adalah validasi
pencegahan.
Σ 28
kemudian diisi oleh responden dalam hal ini adalah pasien napza remaja
sebagai berikut :
a. Persiapan
b. Pengumpulan
responden.
1. Pengolahan Data
a. Editing
responden.
b. Scoring
Untuk pertanyaan :
Jumlah Responden
Tabel 3.4
Klasifikasi Nilai Terhadap Pengetahuan
20-28 Baik
10-19 Cukup
54
c. Coding
Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya
d. Data Entry
ke dalam master table atau database komputer. Data yang telah diberi
kode diperiksa kembali untuk memastikan bahwa data telah bersih dari
(Notoatmodjo, 2010).
(Notoatmodjo, 2010).
2. Analisa Data
55
(Nursalam, 2008).
data dilihat kembali apakah lengkap atau tidak, dalam keadaan utuh
frekuensi.
=1x8=8
=0x8=0
=8–0=8
= 8 : 3 = 2,6 = 3
56
Tabel 3.5
Klasifikasi Penilaian Bahaya Dampak Narkoba dan Jenis-jenis Narkoba
=1x6=6
=0x6=0
=6–0=6
=6:3=2
Tabel 3.6
Klasifikasi Penilaian Undang-undang hukum dan Pencegahan
G. Etika Penelitian
yang meliputi :
menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap
menghormati haknya.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
DAFTAR PUSTAKA