SKRIPSI
Oleh:
UTYA MATHLAUL HASNA
1323301043
ABSTRAK ..................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
xii
2. Pengertian Pendidikan Karakter ......................................... 25
1. Pengertian Pembiasaan....................................................... 42
xiii
3. Dokumentasi ............................................................................... 72
BAB V PENUTUP
xiv
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN-LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
menjadi lebih baik, oleh karena itu pendidikan saat ini terus menerus
Dalam rangka membangun karakter yang baik dalam diri peserta didik,
melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri
1
Novan Ardy Wiyani, Pendidikan Karakter Berbasis Iman dan Taqwa, Yogyakarta:
Teras, 2012, hlm.1.
2
Novan Ardy Wiyani, Manajemen Pendidikan karakter: Konsep dan Implementasinya di
Sekolah, Yogyakarta: Pedagogia, 2012, hlm.78.
1
2
Potensi ini mencakup potensi jasmani dan rohani sehingga melalui pendidikan
fisik dan perkembangan psikisnya secara serasi dan harmoni, dia dapat
Esa.3
satu sama lain. Orang tua sebagai pendidik awal dengan memberikan
3
Novan Ardy Wiyani, Pendidikan Karakter Berbasis Iman dan Taqwa, (Yogyakarta:
Teras, 2012),hlm.1.
3
perilaku terdidik. Kebiasaan ‘mencontek’ pada saat ulangan dan ujian masih
yang tidak beretika bahkan hal tersebut juga dilakukan oleh pimpinan sekolah
dan guru secara sistematik. Banyak pelajar kini yang tidak mempunyai rasa
mengubah watak dari yang tidak baik menjadi lebih baik. Ki Hajar Dewantara
(intelect) dan tubuh anak’. Jadi jelaslah bahwa pendidikan merupakan wahana
Sekolah Dasar Islam Terpadu yang lebih unggul dalam masalah keislaman.
Selain itu, Sekolah Dasar Islam Terpadu merupakan tempat yang cukup
4
Tim Penyususn, Desain Induk Pendidikan Karakter, Jakarta: Kemendiknas,2011),hlm.
3.
4
dengan pendidikan nilainilai agama yang baik, agar dapat menjadi pribadi
yang bisa dijadikan tauladan oleh semua manusia, seperti suri tauladan kita
Seorang pendidik di SDIT harus mempunyai kualitas yang baik agar yang
tercetak dari sekolah pun mempunyai kualitas yang baik dan berkompeten,
yang sewaktuwaktu mampu menyeret kedalam hal yang kurang baik. Selain
pendidikan yang baik itu akan sangat membantu sistem pendidikan di sekolah,
lingkungan masyarakat.
spiritual dari seorang anak. Lingkungan yang mempunyai hubungan yang baik
bergaul dengan baik. Jadi, keterlibatan orang tua dalam membimbing anak
masyarakat.
5
SDIT Harapan Bunda merupakan salah satu sekolah yang ikut terlibat
mulia/berbudi pekerti luhur seperti yang telah terbingkai dalam salah satu
misi sekolah itu sendiri yaitu Lembaga pendidikan yang berorientasi untuk
yang di targetkan.
luar sekolah. Ada berbagai metode yang dilakukan dalam proses menghafal
Al-Quran salah satunya yaitu Tahsin dan Tahfizd dengan model Qiroati yang
dilakukan setaip hari pada pagi hari dan sepulang sekolah untuk mengulang
kembali hafalan yang tadi dibaca. Dan diakhir semester diujikan dengan nama
uji public dimana peserta didik tampil satu per satu untuk diuji mengenai
sudah berhasil. Oleh karena itu, penulis merasa tertarik untuk meneliti
Bunda Purwokerto ‘.
B. Rumusan Masalah
C. Definisi Operasional
seseorang atau kelompok. Dalam hal ini, karakter dapat dimaknai positif
nilai-nilai yang baik, yang terpatri dalam diri dan terjawantahkan dalam
perilaku.7
5
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT.
Balai Pustaka, 1991), hlm. 440
6
E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Bandung: Rosdakarya, 2003), hlm.93.
7
http://muhsinpamungkas.files.wordpress.com/2011/05/naskah-ran-kemendikknas-rev-
2.pdf
8
khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkungan
masyarakat.
2. Siswa
8
Agus Wibowo, Pendidikan Karakter: Strategi membangun karakter bangsa yang
berkeadaban,(Yogyakarta: pustaka Pelajar, 2012), hlm.36.
9
Deni Damayanti, Panduan Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah, (Yogyakarta:
Araska),hlm.11.
10
Doni Koesoema A, Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik anak di Zaman
Global,(Jakarta: Grafindo,2010), cet. II, hlm.194
9
didalamnya.11
Jadi, siswa adalah orang yang menuntut ilmu dalam bidang pendidikan,
siswa yang di maksud oleh peneliti adalah orang yang menuntut ilmu di
3. Pembiasaan
sekolah seperti sekolah hijau dan Jum’at bersih misalnya, telah sarat
sekolah.12
Bisa dengan kata lain yang mana mengandung arti yang sama
‘daya dari budi’ yang berupa cipta, karsa dan rasa. Menurut ilmu
11
Muhaemin, Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001),
hlm. 100.
12
Mansur Muslich, Pendidikan Karakter, hlm. 140.
10
praktikan oleh semua warga sekolah dan masyarakat sekitar sekolah yang
4. Membaca Al-Qur’an
kitab suci lain. Membaca Al-Qur’an adalah suatu ilmu yang mengandung
seni, seni baca Al-Qur’an. Berbeda dengan kita lainnya, Al-Qur’an ini
Qur’an satu persatu dengan terang, teratur, perlahan dan tidak terburu-
kitab suci umat muslim dan sebagai pedoman dalam hidupnya. Cara
13
Koentjaningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009, cet. IX),
hlm. 150
14
Ma’mur A. Jamal, Buku Panduan Internalisai Pendidikan Karakter di Sekolah,
(Yogyakarta: Diva Press, 2012), hlm. 56.
11
dan bukan hal yang sulit. Salah satu metode yang digunakan adalah
pelajaran.
Purwokerto Selatan.
Bunda Purwokerto.
12
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaaat Teoritik
E. Kajian Pustaka
skripsi ini, maka penulis akan membandingkan beberapa karya yang ada
lain:
peserta didik menjadi lebih baik dan sesuian dengan tuntunan agama.
karakter itu secara umum akan tetapi pada skripsi ini menjelaskan mengenai
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
sekarang.15
15
Trianto, Pengantar Penelitian Pendidikan bagi pengembangan profesi pendidikan dan
tenaga kependidikan, ( Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011),hlm.197.
15
ini adalah:
sosial yang terdiri atas tiga elemen yaitu: tempat (place), pelaku (actors),
ialah:
a. Wawancara
b. Observasi
dengan cara guru mengajar, siswa belajar, kepala sekolah yang sedang
hal,yaitu :
c. Dokumentasi
18
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2012),hlm. 220.
17
karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film dan lain-lain.20
pengumpulan data yang sama untuk mendapatkan data dari sumber yang
19
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan...,hlm. 221.
20
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan...hlm. 329.
18
pengumpulan data yang sama untuk mendapatkan data dari sumber yang
interaktif menurut Miles & Huberman terdiri dari empat tahapan yang
a. Pengumpulan data
b. Reduksi data
21
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan...,hlm. 373-374.
19
c. Display data
data adalah mengolah data setengah jadi yang sudah seragam dalam
bentuk tulisan dan sudah memiliki alur tema yang jelas ( yang sudah
bentuk yang lebih konkret dan sederhana yang disebut subtema yang
d. Kesimpulan/ verifikasi
oleh Milers & Huberman ( 1984) secara esensial berisi tentang uraian
G. Sistematika Pembahasan
Pada penelitian yang kami lakukan, agar alur penelitian lebih mudah
dipahami dan jelas, maka skripsi yang akan disusun memiliki sistematika
besagai berikut :
Bab II, landasan teori yang terkait penelitian, yaitu tentang pengertian
data, teknik pengumpulan data, metode analisis data dan uji keabsahan data
22
Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial, (Jakarta:
Salemba Humanika, 2014),hlm. 164-179.
21
Adapaun bagian ketiga merupakan bagian akhir dari skripsi ini yang
meliputi: daftar pustaka, lampiran - lampiran dan daftar riwayat hidup serta
penutup.
BAB V
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
kebenaran, nilai religius, nilai moral, dan nilai estetika. Program ini
target hafalan yang cukup tinggi yaitu satu juz setiap jenjang kelasnya, juga
melalui program ini peserta didik dibekali pengetahuan tentang isi kandungan
ayat surat pada hafalan mereka. Dalam melatih kejujuran peserta didik, ustadz
dan ustadzah menanyakan, “siapa yang ikut muroja‟ah dari awal sampai
akhir.” Ini dilakukan agar peserta didik tertib dalam mengikuti muroja‟ah
kejujuran. Adapun pelaksanaan program ini yaitu pada setiap pagi pukul
114
115
dihafalkan
2. Para siswa menirukan apa yang di bacakan oleh ustadz dan ustadzah
4. Setiap siswa diuji satu per satu mengenai bacaan yang baru di bacakan
bersama
sesuai target kemudian dilaksanakan iji publik untuk menguji hafalan dari
pelajaran dan pada saat siswa tersebut kelas 6 akan dilaksanakan uji publik
yang disaksikan oleh semua pihal yang ada di SDIT Harapan Bunda
oleh SDIT Harapan Bunda ini adalah sebagai salah satu usaha dari pihak
sekolah untuk bisa menjadikan para siswa memiliki karakter yng baik dan
B. Saran-saran
didik yang belum sesuai dengan pendidikan akhlak yang baik agar
b. Guru juga harus lebih kontrol kelas lagi, jadi ketika pembelajaran tidak
qur’an
pendidikan akhlak sudah baik, dan alangkah lebih baiknya lagi untuk guru
b. Orang tuan bisa gunakann gadget untuk merekam hafalan anak dan
C . Kata Penutup
bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, peneliti
skripsi ini. Peneliti juga berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
dunia pendidikan pada umumnya dan bagi pembaca pada khususnya. Amiiin.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid dan Dian Andayani, 2011. Pendidikan Karakter Prespektif Islam.
Bandung: Rosdkarya.
http://muhsinpamungkas.files.wordpress.com/2011/05/naskah-ran-kemendikknas-
rev-2.pdf
Novan Ardy Wiyani, 2012. Pendidikan Karakter Berbasis Iman dan Taqwa.
Yogyakarta: Teras,