Skripsi
Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram
Untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai Gelar
Sarjana Agama
Oleh
ZAINUL AKBAR Z.A
NIM: 15.1.12.055
1
PENERAPAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS VIII DI
SMP NEGERI I MALUK KABUPATEN SUMBAWA BARAT
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Oleh
ZAINUL AKBAR Z.A
NIM: 15.1.12.055
ii
iii
iv
v
vii
PERSEMBAHAN
―Kupersembahkan skripsi ini untuk ibunda tercinta Siti Hawa dan ayahanda
tercinta Zaindudin Ali yang selalu mendukung dan member motivasi kepada saya
serta kepada yang terkasih Ria Lugiastri yang telah membantu dalam
menyelesaikan skripsi ini serta Almamaterku UIN Mataram ‖
viii
KATA PENGANTAR
segala bentuk kasih sayangnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Shalawat serta salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah
mengajarkan manusia tentang arti kebijakan dan keluhuran dengan selalu berbuat
kesarjanaan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Institut Agama Islam Negeri
Mataram. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat terselesaikan tanpa
4. Dr. Hj. Lubna, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
disempumakan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun dari
pembaca sangatlah dibutuhkan sebagai perubahan kearah yang lebih baik lagi
selajutnya. Dan akhirnya, semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya
Penulis
ix
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
x
b. Bentuk-bentuk metode diskusi ........................................... 11
xi
B. PENERAPAN METODE DISKUSI PADA
1. Persiapan .................................................................................. 50
2. Pelaksanaan .............................................................................. 53
3. Evaluasi .................................................................................... 57
1. Persiapan .................................................................................. 60
2. Pelaksanaan .............................................................................. 61
3. Evaluasi .................................................................................... 63
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN ............................................................................ 65
B. SARAN ......................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA
xii
DAFTAR TABEL
Tabel : Halaman
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
PENERAPAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS VIII DI
SMP NEGERI I MALUK KABUPATEN SUMBAWA BARAT
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Oleh:
Zainul Akbar Z.A
NIM 151 121 055
ABSTRAK
Penelitian ini didasari oleh penerapan metode diskusi pada pembelajaran
pendidikan agama Islam dan dilihat dari keaktifan siswa di dalam kelas sehingga
tujuan penelitian ini adalah "Untuk mendeskripsikan tentang Penerapan Metode
Diskusi Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VIII di SMP Negeri 1
Maluk Kabupaten Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 2017/2018.
Jenis penetian yang digunakan ialah penelitian kualitatif dan kehadiran
peneliti sebagai observer dalam kehidupan subyek yang akan diteliti sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan. Teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini ialah teknik obeservasi, teknik wawancara, dan teknik
dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan metode diskusi pada
pembelajaran pendidikan agama Islam yang dilakukan oleh guru PAI di SMP
Negeri I Maluk pada kelas VIII telah sesuai dengan teori-teori dan
langkahlangkah dalam metode diskusi. sehingga Penerapan Metode Diskusi Pada
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VIII Di SMP Negeri I Maluk
Kabupaten Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 2017/2018 dapat dikatakan efektif
karma dilihat dari meningkatnya keaktifan siswa di dalam kelas, artinya hasil
penelitian ini adalah efektif.
Kata Kunci: Metode Diskusi dan Pendidikan Agama Islam
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian
bangsa dan negara, maka hampir seluruh negara didunia ini menangani secara
oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju
merupakan salah satu element yang penting dalam pendidikan yang secara
langsung berhubungan dengan peserta didik. Oleh karena itu pendidik harus
bahwa, setelah adanya peserta didik, maka metode sangat dibutuhkan dalam
1
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: PT Remaja Offset, 2012..
2
Ibid.,h. 38.
3
Umar Tirtarahardja, dkk, Pengantar Pendidikan, Jakarta; Rineka Cipta 2005.
1
2
metode pengajaran yang tepat atau sesuai untuk mata pelajaran. Untuk itu
belajar mengajar.4
siswa agar siswa lebih giat lagi dalam belajar. Karakteristik guru yang baik
stimulus yaitu suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajar
sebelum mengajar seorang guru harus dapat memilih metode yang tepat agar
hubungan timbal balik antara pendidik dan peserta didik dalam suatu sistem
dengan metode ini penulis berharap dapat mengetahui bagaimana hasil belajar
4
Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) dan sukses dalam sertifikasi guru, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010.), h. 47.
3
diantara sesama mereka dibawah pimpinan atau bimbingan guru. Hal ini perlu
bagi kehidupan siswa kelak, bukan saja karena manusia senantiasa dihadapkan
pada berbagai masalah yang tidak dapat dipecahkan seorang diri, melainkan
juga karena melalui kerja sama atau musyawarah mungkin diperoleh suatu
diskusi. Dimana dengan menggunakan metode diskusi ini siswa akan menjadi
pendapat orang lain. Pada saat diskusi berjalan guru bisa memantau setiap
kelompok jangan sampai ada siswa yang pasif karena kebanyakan hanya
beberapa siswa yang aktif bicara ketika diskusi. Pada saat diskusi guru bisa
Negeri 1 Maluk Kabupaten Sumbawa Barat pada kelas VIII, peneliti melihat
5
Martinis Yamin. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Gaung Persada
Press, 2003). h. 69.
4
―Metode diskusi menurut saga cukup bagus untuk meningkatkan hasil belajar
siswa, sebab didalam metode diskusi selain ada pengarahan terlebih dahulu,
Agama Islam pada kelas VIII di SMP Negeri 1 Maluk Kabupaten Sumbawa
Barat tersebut setidaknya dapat merangsang hasil belajar siswa terutama pada
selain menambah nilai kognitif pada peserta didik akan tetapi bertambah pula
6
Observasi, Tanggal, 03 Agustus 2018
7
Zumratun. Guru Pendidikan Agama Islam, Wawancara, Sumbawa Barat, Tanggal, 03
Agustus 2018
5
B. Fokus Penelitian
teoritis dan praktis. Secara teoritis hasil penilaian ini diharapkan dapat
bagi:
1. Bagi Guru
Sumbawa Barat
6
2. Bagi Sekolah
3. Bagi peneliti
Pada penelitian ini peneliti memilih siswa kelas VIII di SMP Negeri 1
penelitian didasarkan pada beberapa alasan, baik yang bersifat teknis maupun
1. Masalah yang diteliti belum pernah diangkat oleh peneliti lain dalam
lokasi dan masalah yang sama. Masalah yang diangkat merupakan hal
penelitian.
7
E. Telaah Pustaka
dibahas oleh peneliti lain namun penelitian yang diangkat pada judul
penelitian ini bukan hanya penerapan metode diskusi saja melainkan juga
terkait dengan hasil belajar pada mata pelajaran pendidikan agama Islam dan
juga pada tempat yang berbeda sehingga judul penelitian yang peneliti
berbeda seperti yang diteliti oleh Siti Rahmah dalam sekripsinya yang
Kepada Allah Swt Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas VII Di
MTs Ulil Albab Simpasai Kec. Lambu Kab. Bima Tahun Pelajaran
mengatakan jika metode diskusi berjalan dengan baik maka prestasi belajar
akan meningkat.8
8
Siti Rahmah, Penerapan Metode Diskusi Kelompok Pada Materi Akhlak Terpuji
Kepada Allah Swt Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas VII Di MTs Ulil Albab
Simpasai Kec. Lambu Kab. Bima Tahun Pelajaran 2013/2014 (Skripsi, IAIN Mataram, Mataram,
2014).
8
membentuk kelompok kecil agar kelas menjadi lebih hidup dan suasana
semakin kondusif.9
sama halnya dengan yang akan peneliti laksanakan , yaitu membahas tentang
1. Lokasi Penelitian
dan tahun penelitian. Untuk itu, maka peneliti akan menjelaskan mengenai
Pelajaran 2017/2018.‖
F. Karangka Teoretik
1. Metode Diskusi
ditentukan.10
10
Depertemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga
(Jakarta: Balai Pustaka, 2007). h. 740
10
lain bahwa Kata ―Diskusi‖ berasal dari bahasa Latin yaitu ―discusses‖
dua atau lebih individu yang berintegrasi secara verbal dan Baling
11
Ibid., h. 269
12
Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik dan Prosedur, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2007), h. 23-24.
13
13 Ibid,. h. 28.
14
Engkoswara, Dasar-Dasar Metode Pengajaran, (Jakarta: PT Bina Aksara, 2007), h. 47.
11
adalah:
peserta didik.
15
Ramayulis, Metodologi Pendidikon Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2005), h.
469.
13
berbicaranya sama.
kelas.
sepenuhnya.
16
Ramayuhs, Metodologi Pendidikan, h. 469-471.
14
sistematis akan membuat diskusi menjadi debat kusir semata dan tidak
berjalan lebih terarah sesuai yang di harapkan dan mencapai hasil yang
maksimal.
17
Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta. 2006), h.
12-13
15
tersebut
didepan kelas.
18
Moedjiono Hasibuan, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2006). h. 45.
16
19
Asep Jidah dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Multi Pressindo,
2008). h.34.
17
baik lagi.
saja.
kelompok social.20
berarti proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok
bahwa Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah usaha sadar, yakni suatu
23
Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam (Jakarta: Kalam Mulia, 2001), h.3
24
Pengajaran Metodologi Pengajaran Agama Islam (Jakarta: Kalam Mulia, 2001), h. 3.
25
Abdul Majid & Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), h. 130.
20
pendidikan agama Islam secara terencana dan radar dengan tujuan agar
perkembangannya.
kehidupan sehari-hari.
seutuhnya.
yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT Berta berakhlak mulia
26
Ibid, h. 22.
22
kepadaNya semata.
Al-hadist.
27
Ibid, h. 21-22.
28
Tazkiyatun Nafs. ―Kegunaan Berbagai Metode Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam‖, nauzz—, http://sen%umkudakwahku.blogspot.co.id/2013/12/makalah-pendidikan-agama-
islam.html, don fl pada 12 Oktober 2018 Pukul 20.24 WITA.
23
1) Al-Qur'an
2) Aqidah (keimanan)
3) Syari'ah
4) Akhlak
5) Tarikh
G. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
29
Ramayulis, Metodologi Pendidikan.. h. 22-23.
24
adanya.
Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas VIII sebagai objek penelitian sesuai
2. Kehadiran Peneliti
30
Sudaman Danim, Menjadi Peneliti Kualitatfi (Bandung: Pustaka Setia, 2002), h. 70.
25
data, analisis, penafsir data dan pada akhirnya is menjadi pelopor dari hasil
3. Lokasi Penelitian
Barat.
4. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data
31
Lexy J. Moleong, Metedologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2007), h. 4.
32
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka
Cipta, 2007), h. 102
26
Barat
d. Guru Yang Terkait Pada Kelas VIII SNIP Negeri 1 Maluk Kabupaten
Sumbawa Barat
33
Lexy J. Meleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2005). h. 224.
27
lengkap. Teknik sampling ―bola salju‖ bermanfaat dalam hal ini, yaitu
mulai dari satu menjadi makin lama makin banyak. 34 Pendapat Sugiyono
tentang bola salju cukup tepat dalam memperoleh data atau informasi
a. Interview (Wawancara)
lisan antara dua orang atau lebih yang berhadapan secara fisik dan
34
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuafifiatif Kuanfitatif dan R & D (Bandung:
Alfabeta, 2007), h.219
35
Ibid. h. 113.
36
Lexy, Metodologi Penelitian. h. 286
28
peneliti. Oleh sebab itu, maka perlu adanya latihan yang intensif bagi
yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Tentu Baja
pewawancara.
yang sesuai.37
menanyakan apa saja tetapi juga mengingat akan data apa yang akan
37
Subarsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), h.27
29
b. Observasi (Pengamatan)
suatu obyek dengan menggunakan seluruh alai indera, baik itu melalui
bukan hanya mencatat bagaimana reaksi itu, dan berapa kali muncul,
38
Ibid, h. 128
39
Suharsimi, prosedur penelitian, h. 272.
30
tetapi juga menilai reaksi tersebut sangat, atau tidak sesuai dengan
Sumbawa Barat.
c. Dokumentasi
40
Ibid, h. 273.
41
S. Nasution Resarch Penelitian Ilmiah (Jakarta: Bumi Aksara, 2006). h. 107
42
Ibid., h. 131.
43
Ibid., h. 131
31
non-statistik sesuai untuk data deskriptif atau data terstuktural yang tidak
had ini, peneliti akan terjun langsung ke lapangan dan mengalami situasi
deskriptif kualitatif ini, peneliti dapat menyajikan data yang ada, yang
yariangan, dan tahap melengkapi data yang masih kurang. Dari ketiga n
itu, pengecekan keabsahan data banyak terjadi pada tahap 'newt data. Oleh
sebab itu, jika terdapat data yang tidak relevan dan kurang memadai maka
berikut:
berdua saja namun dengan cara yang santai, sehingga peserta didik
44
Moleong, Metodologi Penelitian, h. 324.
33
intensif.
yaitu:
dari situasi yang berbeda. Ada 3 sub jenis yaitu orang, waktu
dan ruang:
triangulasi data mencakup setiap aspek yang akan diteliti oleh peneliti,
45
Tutorial Penelitian, ―Triangulasi dan Validasi Penelitian Kualitatif dalam
http://tulaporanpenelitian.com diambil pada tanggal 12 Oktober 2018 pukul 20.11 WITA
35
BAB II
tersebut sehingga pada tanggal 2 agustus 2005 sekolah ini resmi didirikan
Smaiah ini pada awalnya hanya memiliki beberapa ruang kelas dan siswa
yang berjumlah ±50 orang siswa yang terdiri dari 2 kelas, namun karena
akses menuju ke sekolah ini dirasa cukup dekat oleh warga sehingga anak
warga yang berminat untuk memasukkan anak mereka ke sekolah yang ini.
36
dan saat tahun ajaran baru dimulai banyak murid-murid baru yang tertarik
maupun sarana dan prasarana yang ada di sekolah tersebut, yang pada
beberapa ruang kelas dan fasilitas yang belum memadai namun saat ini
didik dilihat dari ruang belajar, ruang kesenian, ruang perpustakaan, ruang
komputer, kantin, serta toilet yang cukup baik sehingga siswa dapat
a. Visi
b. Misi
linukungan.
46
Dokumentasi Papan Data, Tanggal 17 November 2018
37
dilingkungan sekolah
adalah:
1) Sekolah dimulai:
a) Senin – Kamin
b) Jum'at
c) Sabtu
kepala sekolah
47
Dokumentasi, Papan Data, Tanggal 17 November 2018
38
hal yang sangat penting dan harus seizin kepala sekolah atau waktu
istirahat
b. Ketelambatan
3) Siswa yang datang terlambat akan diberi sanksi poin sesuai dengan
pribadi
membolos
1) Siswa yang absen pada saat masuk sekolah, harus membawa surat
kesiswaan
e. Kewajiban Siswa
lingkungan sekolah
6) Membawa buku pribadi dan buku agenda setiap hari serta menjaga
kebersihannya
(guru/sekolah
f. Larangan Siswa
tanpa izin
lain
orang lain
sekolah
sejenisnya)
dari sekolah
Sumbawa Barat
S.Pd Indonesia
19 SUKARMAN, S.Pd PTT Guru
PenJaskesOr
20 MUHAMMAD RIADUS PTT Guru
S.Pd Matematika
21 HAIRUSSALIM, S.Pd PTT Guru
Matematika
22 NASRULLAH, S.Pd PTT Guru IPA
Terpadu
23 ROSEHANDRI PTT Guru IPA
ALFARISYI S.Pd Terpadu
24 TIFLAN, S.Pd PTT Guru IPA
Terpadu
25 SISWA, S.Pd PTT Guru
PenJaskesOr
26 SYAMISUL HADI 19790106 201410 1 001 PNS Bendahara
27 SRI HARTATI, A.Md PTT Pengadministrasi
Sarana dan
Prasarana
28 PUJI HARMANTO 2111119701111001 PTT Pengadministrasi
Umum
29 ENDANG DWI PTT Pengadministrasi
RAYAHU, A.Md Kesiswaan
30 LINDA YULIANTI, PTT Pengadministrasi
S.Pd Perpustakaan
31 SUMARNI 304031980112001 PTT Pengadministrasi
Kurikulum
32 LALU JANARWADI PTT Peramu
Kebersihan
33 MUHAMMAD PTT Petugas
SYAMSUL HADI Keamanan
dilihat bahwa jumah pendidik yang ada di SMP Negeri I Maluk ini
Barat
49
Dokumentasi, Data Profil Sekolah, dikutip tanggal, 17 November 2018
45
Ada pun sarana dan prasarana yang terdapat di SMP Negeri 1 Maluk
2 R. Guru 1 √
3 R. Belajar 16 √
4 R. Perpustakaan 1 √
5 R. Lab. Komputer 1 √
6 R. Lab. IPA 1 √
7 R. Lab. Bahasa – √
8 R. Keterampilan 1 √
9 R. ULS 1 √
10 Kantin Sekolah 1 √
12 WC. Guru 4 √
13 WC Siswa 6 √
14 Musholah 1 √
15 Papan-Tulis 35 √
16 Papan Data 10 √
17 Komputer / Laptop 35 √
50
Sfthoseivasi. Data Protil Sekolah, dikutip tanggal, 17 November 2018
49
18 Mesik Tik – √
19 Mesin Hitung – √
20 Pengeras Suara 3 √
21 Jam Dinding 18 √
22 WC. Guru 1 √
23 Kipas Angin 3 √
Maluk Kabupaten Sumbawa Barat ini sudah cukup baik dan mampu
memenuhi kebutuhan dasar peserta didik dilihat dari ruang belajar, ruang
Pelajaran 2017/2018
agama dan tentunya memiliki struktur yang sesuai dengan hasil observasi
yang telah dilakukan, guru pendidikan agama Islam kelas VIII di SMP Negeri
diskusi yaitu:
1. Persiapan
kelas, seperti absen siswa memperisapkan RPP serta bahan bahan ajar,
selain itu guru PAI juga menyiapkan bahan atau materi yang akan
yang dilakukan oleh guru PAI sebelum memulai metode diskusi tersebut.
Beliau mengatakan
51
Observasi, tanggal November 2018
51
kami untuk berdoa terus kami disuruh maju untuk menghafal al-
Qur’an‖.53
bahwa ―setelah berdoa ibu guru PAI menunjuk salah satu dari kami maju
ke depan kelas untuk menghafal surat al- Fajr, terus kalau kami belum
persiapan yang diterapkan oleh guru PAI peneliti menemukan bahwa apa
yang dilakukan oleh guru PAI telah sesuai dengan hasil wawancara di atas,
dimana hasil observasi yang ditemukan oleh peneliti ialah sebagai berikut:
untuk memimpin doa‖.55 Setelah selesai berdoa guru PAI mengatakan hal
sebagai berikut ―siapa yang sudah siap maju kedepan untuk menghafal
52
Zumratun guru PAI, Wawancara, Tanggal 19 November 2018
53
Kasih Imani. Siswa kelas VIII, Wawancara, Tanggal 21 November 2018
54
Muhammad Damar Garanta, Siswa kelas VIII, Wawancara, Tanggal 21 November 2018
55
Observasi, Kegiatan Belajar Mengajar PAI, Tanggal 23 November 2018
52
surat Al-Fajr, kalau tidak biar ibu yang tunjuk‖.56 setelah menunjuk salah
satu siswa maju ke depan untuk menhafal surat Al-Fajr kemudian guru
melanjutkan dengan mengabsen siswa dan pada saat itu semua siswa hadir.
metode diskusi dapat berjalan dengan baik dan tepat sasaran. Hal ini dapat
dilihat dari hasil observasi yang peneliti lakukan di kelas VIII/A, guru PAI
sebelumnya dengan guru PAI dan siswa-siswa kelas VIII seperti yang
biasanya ibu Guru memberi penjelasan lebih dulu ke kami barn kemudian
Zaqia Listasia dan Zaqina Listasia juga mengatakan hal yang sama
mengenai hal tersebut ―ibu Zumratun tetap sih kasih tabu kita penjelasan
guru PAI mengenai tahap persiapan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
dalam penerapan metode diskusi guru PAI tidak langsung melakukan cede
kepada siswa.
2. Pelaksanaan
itu sendiri. Dimana setiap kelompok terdiri dari siswa yang aktif serta
yang kurang aktif di kelas dan hal ini dilakukan agar setiap kelompok ikut
58
Observasi Kegiatan Belajar Mengajar PAI, Tanggal 23 November 2018
59
Zumratun guru PAI, Wawancara, Tanggal 19 November 2018
60
Rifki Cantona, Siswa kelas VIII, Wawancara, Tanggal 21 November 2018
54
andil dalam proses diskusi dan diharapkan hal ini dapat membantu untuk
untuk melatih siswa agar berani dan percaya diri dalam menyampaikan
sebagai berikut:
Hal yang, sama juga diungkapkan oleh siswa mengenai hal tersbut,
seperti yang dikatakan oleh Rifky Cantona bahwa ―ibu guru biasanya
yang sama ―setelah ibu Zumratun bagi kelompok dengan rata terns kasih
juga mengatakan bahwa ―setelah ibu guru memberikan penjelasan baru ibu
guru membagi kelopok diskusi trus kami disuruh pilih ketua dan
sekretaris‖.62
61
Dian Lestari, Siswa kelas VIII, Wawancara Tanggal 21 November 2018
62
Observasi kegiatan belajar mengajar PAI, Tanggal 23 November 2018
55
sebagai berikut,
Hal senada juga diungkapkan oleh Aizah sebagai berikut ―Ibu guru
Elma Hapsari juga mengatakan bahwa ―Ibu guru tetap berada di kelas biar
Hal yang sama juga ditemukan oleh peneliti pada saat siswa kelas
63
Zumratun Guru PAI, Wawancara, Tanggal 21 November 2018
64
Aizah, Siswa kelas VIII, Wawancara, Tanggal 21 November 2018
65
Elma Hapsari, Siwa kelas VIII, Wawancara Tanggal 21 November 2018
66
Observasi, Kegiatan Belajar Mengajar PAI, Tanggal 23 November 2018
67
Zumratun, Guru PAI, Wawancara, Tanggal 19 November 2018
56
Pada saat diskusi berlangsung peneliti melihat bahwa hal yang paling
membuat contoh rendah hati namun dengan kerja sama yang baik akhirnya
bahwa suatu masalah yang berat atau yang sulit apabila dilakukan dengan
mereka hal ini bukan tanpa alasan melainkan agar siswa selalu siap apabila
seperti yang diungkap oleh guru PAI bahwa ―setalah siswa selesai
setiap kelompok untuk melaporkan hasil diskusinya dan hal ini saya
lakukan agar setiap kelompok selalu siap atas tugas yang diberikan‖.68
68
Observasi, kegiatan belajar mengajar PAI, Tanggal 19 November 2018
57
oleh peneliti maka dapat disimpulkan bahwa dalam tahap pelaksanaan ini
diskusinya.
3. Evaluasi
permasalahan yang masih dianggap rancu. Hal itu dilakukan agar siswa
kesempatan pada siswa untuk bertanya apabila masih ada siswa yang tidak
memahami hasil diskusi tersebut. Lalu diakhir petemuan guru PAI juga
tetapi saya meluruskan apa yang menjadi kebingunan siswa, selain itu juga
jika masih ada siswa yang ingin bertanya, maka saya memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Lalu pada akhir pelajaran saya
69
Zumratun, Guru PAI, Wawancara, Tanggal 19 November 2018
58
hasil wawancara di atas peneliti melihat guru PAI mengoreksi hasil diskusi
bahwa secara garis besar guru pendidikan agama Islam kelas VIII di SMP
70
Observasi, Kegiatan Belajar Mengajar PAI, Tanggal 23 November 2018
71
Zumratun, Guru PAI, Wawancara, Tanggal 19 November 2018
72
Zaqia Lustasiai, Siswa kelas VIII, Wawancara, Tanggal 23 November 2018
59
Negeri 1 Maluk khususnya kelas VIII secara umum bisa dikatakan sukses,
hat ini bisa dilihat dari antusias siswa dalam menerima pelajaran dan
semua peserta didik apa yang telah dipelajarinya hari itu. 74 Peneliti juga
mengatakan:
Pendidikan Agama Islam telah memenuhi semua aspek, yaitu mulai dari
73
Observasi, kegiatan belajar mengajar PAI, Tanggal 23 November 2018
74
Observasi, Kegiatan belajar mengajar PAI, Tanggal 23 November 2018
75
Zumratun, Guru PAI, Waivancara, Tanggal 19 November 2018
60
BAB III
PEMBAHASAN
Pelajaran 2017/2018
pembelajaran pendidikan agama Islam kelas VIII di SMP Negeri I Maluk pada
dasarnya telah mengikuti teori–teori yang ada. Dan penerapan metode diskusi
ini melalui 3 tahapan, yaitu persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. hal itu
1. Persiapan
admistrasi sampai bahan ajar yang akan disampaikan. Selain itu guru juga
76
Ramayulis, Metodologi Pendidikan, h. 469.
61
awal yang dilakukan oleh guru mengenai penerapan metode diskusi telah
sesuai dengan teori yang telah dijabarkan. Dilihat dari cara yang dilakukan
2. Pelaksanaan
berpatokan pada teori dan keadaan yang ada. Seperti yang telah dilakukan
oleh guru, sebelum melakukan diskusi, maka guru akan membagi siswa
kepada siswa untuk berdiskusi dengan teman kelompoknya dan setelah itu
baru dilakukan diskusi antar kelompok. Seperti yang diungkap oleh teori
bahwa:
77
Ibid. h. 469.
62
dan mulai belajar mengkritisi sesuatu yang dirasa tidak sesuai dengan yang
dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini diungkap oleh pendapat
siswa tersebut. Dalam metode diskusi siswalah yang dituntut agar menjadi
lebih aktif dan kreatif, sedangkan guru hanya menjadi penengah, pelurus
78
Syaiful Bahri, Strategi Belajar, h. 12-13
63
menyentuh atau sesuai dengan apa yang telah diterapkan oleh guru PAI,
karena guru PAI senantiasa diarahkan kearah yang dimaksud oleh Zakiah
Darajat.
3. Evaluasi
79
Moedjiono, Proses Belajar mengajar, h. 45. 39
64
Berdasarkan hasil temuan dan teori yang ada, guru PAI telah
melaksanakan metode diskusi sesuai dengan teori yang ada dan memenuhi
membenarkan apa yang telah dilakukan oleh guru PAI dalam menerapkan
80
Ramayulis, Metodologi Pendidikan, h. 469.
65
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
agama Islam yang dilakukan oleh guru PAI di SNIP Negeri I Maluk kelas VIII
Islam siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Maluk Kabupaten Sumbawa Barat
dapat dekatakan efektif karena dilihat dari meningkatnya hasil belajar siswa
dan keaktifan siswa di dalam kelas, artinya penelitian ini adalah efektif.
B. Saran
1. Bagi sekolah
cukup memadai.
yang ada di dalam diri peserta didik dan memberikan ruang gerak kepada
3. Orang Tua
proses belajar anak di rumah. Sehingga hasil belajar anak akan lebih baik
lagi, sebab perhatian orang tua sangat berpengaruh pada hasil belajamya di
sekolah.
67
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid & Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi,
Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005.
Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2006.
Remaja Rosdakarya,2007.
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
85
86
87