Anda di halaman 1dari 55

LAPORAN

KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR


GUGUS DEPAN 387-388
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

Disusun Oleh :
INAYAH AL ILAHIYAH
NIM. D97216108

Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah


Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
2019

LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR 1


KATA PENGANTAR

Puji Syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, Yang Maha Pengasih
dan Maha Penyayang atas Taufik, Hidayah serta Inayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar PGMI
Angkatan 2016, sehingga ini dapat terselesaikan tepat waktu dan tidak ada halangan
suatu apapun.
Penulis menyadari bahwa terselesainya penulisan laporan ini tidak lepas dari
bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini,
penulis menyampaikan banyak terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Sihabuddin, M.Pd. selaku Ketua Program Studi PGMI yang telah
memberikan izin dalam mengikuti KMD ini, sehingga mahasiswa/i PGMI
bisa mengenal dan memahami pramuka dengan baik
2. Drs. Eo. Judistira Tjendrawidjaja selaku Kepala Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Kepramukaan Tingkat Cabang yang telah memberikan bimbingan,
pengarahan dan petunjuk saat pelaksanaan KMD
3. Kak Prapto dan Kak Mus selaku pembina penggalang yang telah memberikan
semangat, motivasi serta memberikan ilmu pramuka yang luas saat KMD
4. Kak Namimah dan Kak Rif’ah selaku pembina siaga yang telah memberikan
banyak ilmu saat KMD
5. Kedua orang tua yang telah memotivasi dan memberikan dorongan saat
pengerjaan tugas laporan ini
Pada Akhirnya penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh
dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis mengharap kritik dan saran yang
membangun dari pembaca untuk penyempurnaanya. Akhir kata, semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.

Surabaya, 07 Juli 2019

Penulis

LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR 2


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i


KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... v
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Nama Kegiatan dan Pelaksana Kegiatan ................................. 2
C. Maksud dan Tujuan ................................................................. 2
D. Sasaran Kegiatan ..................................................................... 3
E. Waktu dan Tempat Kegiatan .................................................... 3
F. Pelatih ....................................................................................... 4
G. Peserta Kegiatan ...................................................................... 4
BAB II URAIAN MATERI KEGIATAN
A. Materi Pembuka
1. Upacara Pembukaan Kursus ............................................... 5
2. Orientasi dan Sasaran Kursus ............................................. 6
3. Dinamika Kelompok .......................................................... 6
4. Tes Awal ............................................................................. 7
B. Materi Dasar
1. Makna Kepramukaan ........................................................... 7
2. Sejarah Gerakan Pramuka ................................................... 8
3. AD/ART Gerakan Pramuka ................................................ 12
4. Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan ..... 13
5. Kode Kehormatan Gerakan Pramuka .................................. 14
6. Kiasan Dasar Gerakan Pramuka .......................................... 14
7. Motto Gerakan Pramuka ...................................................... 15
8. Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka .............................. 15
9. Administrasi Gugus Depan .................................................. 16
10. Struktur Organisasi Gerakan Pramuka ................................ 17
C. Materi Keterampilan
1. Peran dan Tugas Pembina .................................................... 17

LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR 3


2. Program Peserta Didik .......................................................... 18
3. Mengelola Satuan Pramuka dengan Sistem Among ............ 19
4. Kegiatan Di Alam Terbuka (Outdoor Activity) .................... 20
5. Mengenal Sandi .................................................................... 22
D. Materi Pengembangan
1. Upacara Sebagai Alat Pendidikan ....................................... 23
2. Perkemahan Sebagai Alat Pendidikan ................................. 25
3. Pelantikan Sebagai Alat Pendidikan .................................... 26
4. Api Unggun Sebagai Alat Pendidikan ................................. 26
5. Permainan Sebagai Alat Pendidikan ................................... 28
6. SKU/TKU, SKK/TKK dan SPG/TPG ................................. 28
E. Materi Penutup
1. Forum Terbuka ..................................................................... 31
2. Rencana Tindak Lanjut (RTL) ............................................. 32
3. Tes Akhir .............................................................................. 33
4. Evaluasi ................................................................................ 33
5. Upacara Penutupan Kursus ................................................... 34
BAB III PENUTUP
A. Simpulan .................................................................................. 35
B. Saran ........................................................................................ 35
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................ 36

LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR 4


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Ice Breaking .......................................................................................... 36


Lampiran Permainan Beserta Maknanya ............................................................. 40
Lampiran Foto Kegiatan KMD ............................................................................. 47

LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR 5


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gerakan pramuka adalah nama organisasi pendidikan luar sekolah yang
menggunakan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan.
Sedangkan kepramukaan itu sendiri adalah nama kegiatan anggota pramuka
yakni proses kegiatan yang bentuk kegiatannya menarik, menantang,
menyenangkan, terarah, praktis dan berkesinambungan dialam terbuka.
Kegiatan tersebut didukung dan dibina oleh anggota dewasa yang bekerja
secara bertanggung jawab dan sukarela pastinya. Kehadiran anggota dewasa
sangat diperlukan dalam kegiatan kepramukaan baik itu dilakukan kaum muda
secara langsung ataupun tidak langsung. Agar mereka dapat berperan dengan
baik sesuai dengan fungsi dan tugasnya, maka terbentuklah kebijakan
pengelolaan dan pengembangan anggota dewasa dalam gerakan pramuka.
Tentu saja, fungsi anggota dewasa bisa sebagai pembina, pembantu pembina,
pelatih, instruktur, pamong satuan karya, andalan kwartir, anggota satuan
karya, anggota andalan majelis pembimbing dan anggota gugus darma. Tiap
fungsi memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing yang
sesuai dengan kedudukannya baik dikwartir ataupun satuan.
Pendidikan Kepramukaan merupakan proses pembentukan kepribadian,
kecakapan hidup dan ahlak mulia pramuka melalui penghayatan dan
pengamalan nilai – nilai Kepramukaan. Pendidikan Kepramukaan diamanatkan
oleh Permendikbud RI No.63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan
sebagai kegiatan Ekstrakulikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah. Dengan adanya hal tersebut, maka prodi PGMI mewajibkan
mahasiswa/i PGMI untuk mengikuti kegiatan ini. Dengan harapan agar mereka
semua ketika lulus dari UIN Sunan Ampel Surabaya mempunyai keterampilan
yang lebih yang bisa membantu sekolahnya masing-masing sebagai pembina
pramuka untuk mengisi kegiatan ekstrakulikuler tersebut bukan hanya sebagai
guru MI/SD saja. Dikarenakan dalam kegiatan Kursus Pembina Pramuka
Mahir Tingkat Dasar akan dilatih dan dididik untuk menjadi pembina pramuka

LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR 6


yang kreatif, disiplin dan bertanggungjawab melalui serangkaian materi
kepramukaan yang harus diikuti. Dalam hal ini akan membentuk karakter
peserta didik yang baik. Bukan hanya itu, dalam pramuka juga diajari
mengenai ice breaking dan berbagai permainan beserta makna permainan
tersebut. Hal ini bisa juga bekal dari mahasiswa/i PGMI ketika terjun menjadi
guru MI ataupun menjadi pembina pramuka. Bukan hanya itu, kegiatan KMD
ini juga sebagai upaya peningkatan pengetahuan dan wawasan mahasiswa/i
PGMI dalam membina peserta didik agar dapat tercapainya tujuan gerakan
pramuka, maka diperlukan pendidikan dan latihan ini dengan harapan juga
meningkatkan kualitas dan kuantitas pembina di sekolah masing-masing atau
satuannya.

B. Nama Kegiatan dan Pelaksana Kegiatan


Kegiatan ini bernama Pelatihan Kursus Pembina Pramuka Mahir
Tingkat Dasar (KMD) Gugus Depan 387 – 388 yang diselenggarakan oleh
Pusdiklatcab Gunung Sari Kota Surabaya.

C. Maksud danTujuan
1. Maksud Kegiatan
Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) ini adalah untuk
memberikan bekal pengetahun dan keterampilan mahasiswa/i PGMI
semester 6 guna meningkatkan kemampuan pembina pramuka dalam
mengasuh, mendidik dan membina peserta didik dan mengelola satuan,
sehingga multi untuk kegiatan kepramukaan semakin meningkat. Bukan
hanya itu, kegiatan ini merupakan program wajib yang harus dijalani oleh
mahasiswa/i PGMI semester 6 yang dilaksanakan oleh prodi PGMI.
2. Tujuan Kegiatan
Tujuan dari Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD)
adalah diharapkan peserta kursus dapat:
1. Sebagai bekal untuk mengetahui dan memahami mengenai kepramukaan
disekolah masing-masing
2. Dapat mengelola satuan dengan sebaik-baiknya
3. Mempunyai keterampilan dalam pramuka

LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR 7


4. Menjadi pembina yang kreatif, disiplin dan bertanggungjawab melalui
materi kepramukaan
5. Meningkatkan kemampuan dan jumlah Pembina Pramuka Mahir Tingkat
Dasar dalam melakukan pembinaan anggota pramuka di gugus depan
masing-masing.
6. Membina dan mengembangkan mental, fisik, intelektual, emosional, dan
sosial Pembina Pramuka sesuai dengan golongannya sehingga mampu
berperan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
7. Mampu untuk memahami dan menerapkan prinsip dasar serta metode
pendidikan kepramukaan untuk peserta didik
8. Dapat bekerja sama dengan majelis pembimbing, orang tua dan
masyarakat

D. Sasaran Kegiatan
Sasaran dari diselenggaakannya kegiatan Kursus Mahir Tingkat Dasar
Pramuka ini dibagi menjadi dua, sebagai berikut.
1. Sasaran Peserta
Peserta Kursus Mahir Tingkat Dasar adalah mahasiswa/i semester 6
prodi PGMI UIN Sunan Ampel Surabaya
2. Sasaran Program
Sasaran program diarahkan untuk pencapaian agar mahasiswa/i PGMI
semester 6 bisa menjadi pembina baik golongan siaga ataupun golongan
penggalang yang mana khusus untuk SD/MI. Karena ranah mahasiswa/i
tersebut yang akan menjadi guru SD/MI. Bukan hanya itu, kegiatan KMD
ini merupakan program wajib yang harus ditempuh oleh mahasiswa/i PGMI
semester 6 yang dilakukan oleh prodi PGMI.

E. Waktu dan Tempat Kegiatan


Kegiatan Technical Meeting (TM) Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat
Dasar (KMD) dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Sabtu, 22 Juni 2019
Pukul : 09.00 – 15.30 WIB

LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR 8


Tempat : Aula Lantai 4 Fakultas Adab dan Humaniora Universitas
Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Sedangkan waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan Kursus Pembina
Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) selama 4 hari yakni:
Hari : Rabu – Sabtu
Tanggal : 26 – 29 Juni 2019
Pukul : 08.00 s/d selesai
Tempat : Gedung SAC lantai 3 Universitas Islam Negeri Sunan
Ampel Surabaya
Kegiatan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar bisa dilakukan
secara indoor ataupun outdoor. Secara indoor seperti praktik upacara, bermain,
menyampaikan materi pramuka dan sebagainya yang dilaksanakan di gedung
SAC lantai3. Sedangkan outdoor seperti seperti cara melaksanakan upacara,
mendirikan tenda, bermain dan sebagainya yang dilaksanakan di depan gedung
SAC. Untuk kegiatan outdoor yang lain seperti kegiatan masak, kegiatan api
unggun, mendirikan bivak dan sebagainya yang dilaksanakan di samping
Fakultas Adab dan Humaniora.

F. Pelatih
Tim pelatih KMD adalah pelatih yang berasal dari Pusdiklatcab Gunung
Sari Kota Surabaya dengan Drs. Eo. Djudistira Tjendrawidjaja sebagai Kepala
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kepramukaan. Untuk kegiatan Kursus
Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar yang membina perindukan siaga
adalah Kak Rif’ah, Kak Namimah dan Kak Satrio. Sedangkan untuk yang
membina pasukan penggalang adalah Kak Mus, Kak Prapto dan Kak Agus.
G. Peserta Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan oleh mahasiswa/i semester 6 PGMI Universitas
Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya sebanyak 110 mahasiswa/i dengan
rincian sebagai berikut.
1. Perindukan Siaga sebanyak 61 mahasiswa/i yang terdiri dari 6 laki-laki dan
55 perempuan
2. Pasukan Penggalang sebanyak 49 mahasiswa/i yang terdiri dari 7 laki-laki
dan 42 perempuan

LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR 9


BAB II
URAIAN MATERI KEGIATAN

A. MATERI PEMBUKA
1. Upacara Pembukaan Kursus
Alat-alat perlengkapan upacara pembukaan Kursus yang dibutuhkan,
yaitu: 1) bendera merah putih, 2) bendera tunas kelapa, 3) bendera pandu
dunia, 4) kapak dan potongan kayu, 5) teks susunan upacara, 6) teks doa, 7)
tanda peserta yang yang akan disematkan dan 8) teks surat keputusan
penyelenggaraan kursus.
Adapun petugas-petugas dalam upacara pembukaan kursus adalah:
 Pembina upacara yakni Kaprodi PGMI Bapak Dr. Sihabuddin, M.Pd.
 Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kepramukaan Tingkat Cabang
Kota Surabaya yakni Drs. Eo. Judistira Tjendrawidjaja
 Pembaca laporan kesiapan Kursus yakni Kakak Namimah
 Pembawa acara yakni Nina
 Pembaca do’a yakni Wilda
 Dirigen yakni Rahmania
 Pembawa kapak yakni Syahdan
 Pembaca surat keputusan penyelenggaraan Kursus yakni Fira
 Pembawa baki / nampan yakni Maul
 Pembawa bendera Pandu Dunia yakni Akbar
 Perwakilan yang akan disemati tanda peserta Kursus yakni Fatah
perwakilan laki-laki dan Yusril perwakilan perempuan
Urutan-urutan upacara pembukaan kursus disusun sebagai berikut.
1) Pemimpin upacara memasuki ruangan upacara
2) Pemimpin upacara mengambil alih peserta upacara dan
mengistirahatkan
3) Pengatur upacara menjemput Pembina upacara
4) Pembina upacara memasuki ruangan upacara
5) Penghormatan kepada Pembina upacara
6) Laporan pemimpin upacara

LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR 10


7) Menyanyikan lagu Indonesia Raya
8) Laporan ketua panitia KMD 2015
9) Amanat sekaligus membuka kegiatan KMD 2015
10) Penyerahan bendera latihan dari pembina ke pusdiklatcab
11) Penyematan tanda peserta
12) Menyanyikan hymne pramuka
13) Doa oleh petugas
14) Laporan pemimpin upacara
15) Penghormatan kepada Pembina upacara
16) Pembina meninggalkan ruangan upacara
17) Laporan pengatur upacara
18) Pemimpin membubarkan peserta upacara
2. Orientasi dan Sasaran Kursus
 Orientasi kursus dipimpin dan dikendalikan oleh pelatih KMD
 Pelatih memberikan kesempatan peserta kursus untuk memilih siapa
yang pantas menjadi pendamping pelatih
 Pelatih mengarahkan tiap kelompok untuk menghimpun sasaran yang
ingin dicapai oleh peserta kursus saat kegiatan KMD berlangsung. Dalam
hal ini, tiap kelompok berunding dan bermusyawarah bersama dengan
batasan waktu yang telah ditentukan oleh pelatih
 Masing-masing tiap kelompok mempresentasikan hasil musyawarahnya.
Sedangkan kelompok lain menanggapi dengan memberikan kritik yang
pastinya pembina memberi masukan juga.
 Pelatih dengan dibantu pendamping pembina mengkomunikasikan
semua sasaran yang diinginkan peserta dengan sasaran kursus yang telah
direncanakan oleh penyelenggara
 Hasil dari kompilasi tersebut diinformasikan kepada peserta
3. Dinamika Kelompok
 Dinamika kelompok dipimpin dan dikendalikan oleh pelatih
 Pelatih menciptakan kegiatan bersama yang dapat mencairkan
suasana peserta Kursus dengan ice breaking (menyanyi dan permainan)

LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR 11


 Dalam suasana gembira dan kebersamaan dengan melalui permainan
kelipatan, pelatih secara acak membentuk kelompok- kelompok peserta
yang akan merupakan satu tim kerja dalam proses pembelajaran yang
berlangsung selama Kursus. Terdapat 5 kelompok yang mana tiap
kelompok terdiri dari 9-11 orang
 Tiap kelompok saling memperkenalkan diri satu sama lain. Kemudian
pelatih memberikan instruksi bahwa kelompok harus mempunyai nama
kelompok dengan tema hewan.
 Pelatih memberikan waktu 5 menit untuk membuat jargon dan yel-yel
kelompok
 Tiap kelompok mempresentasikan jargon dan yel-yel serta
menyampaikan nama kelompoknya.
4. Tes Awal
Tes awal ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman dan wawasan dari
peserta kursus KMD mengenai kegiatan kepramukaan itu sendiri. Tes ini
berasal dari 50 soal pilihan ganda dan diberikan waktu 60 menit.

B. MATERI DASAR
1. Makna Kepramukaan
 Gerakan Pramuka adalah nama organisasi pendidikan di luar sekolah
dan di luar keluarga yang menggunakan prinsip dasar pendidikan
kepramuk aan dan metode pendidikan kepramukaan.
 Pendidikan Kepramukaan adalah nama kegiatan anggota gerakan
pramuka.
 Pramuka adalah anggota Gerakan Pramuka yang teridiri dari anggota
muda yaitu peserta didik S,G,T,D dan anggota dewasa yaitu Pembina
Pramuka, pembantu Pembina Pramuka, Pelatih Pembina Pramuka,
Pembina Profesional, Pamong SAKA dan Instruktur SAKA, Pimpinan
SAKA, Andalan, Pembantu Andalan, Anggota MABI, Staf Karyawan
Kwartir, dan Mitra.
Sehingga pendidikan kepramukaan adalah proses pendidikan yang
melengkapi pendidikan di lingkungan sekolah dan lingkungan keluarga

LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR 12


dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah,
praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan prinsip dasar Pendidikan
Kepramukaan dan metode Pendidikan Kepramukaan, dengan sasaran
akhirnya pembentukan watak, ahklak dan budi pekerti luhur.
Sifat pendidikan kepramukaan adalah terbuka, universal, sukarela,
patuh dan taat terhadap semua peraturan dan perundang-undangan NKRI
serta non politik. Kegiatan pendidikan kepramukaan memperhatikan 3 pilar
pendidikan kepramukaan yakni modern, asas manfaat dan asas taat pada
kode kehormatan. Sedangkan unsur yang terpadu dalam pendidikan
kepramukaan adalah prinsip dasar pendidikan kepramukaan, metode
kepramukaan, kode kehormatan pramuka, motto gerakan pramuka dan
kiasan dasar pendidikan kepramukaan.
2. Sejarah Gerakan Pramuka
a) Masa Hindia Belanda
Tahun 1908, Mayor Jenderal Robert Baden Powell melancarkan suatu
gagasan tentang pendidikan luar sekolah untuk anak-anak Inggris.
Beliau menulis “Scouting for Boys” sebuah buku yang berisi
pengalaman di alam terbuka bersama pramuka dan latihan-latihan yang
diperlukan Pramuka. Gagasan Boden Powell dinilai cemerlang dan
menarik sehingga banyak negara-negara lain mendirikan kepanduan.
Diantaranya negeri Belanda dengan nama Padvinder atau Padvinderij.
Gagasan kepanduan dibawa oleh orang Belanda ke Indonesia yang pada
masa itu merupakan daerah jajahan Hindia Belanda (Nederlands OOst
Indie), dengan mendirikan Nederland Indischie Padvinders Vereeniging
(NIPV) atau Persatuan Pandu-pandu Hindia-Belanda.
Pemimpin-pemimpin pergerakan nasional, mengambil gagasan Baden
Powell dengan membentuk organisasi kepanduan, bertujuan membentuk
manusia Indonesia yang baik yaitu kader pergerakan nasional. Saat itu
mulailah bermunculan organisasi-organisasi kepanduan diantaranya
Javanse Padvinders Organizatie (JPO), Jong Java Padvinderij (JJP),
National Islamitje Padvinderij (NATIPIJ), Sarikat Islam Afdeling
Padvinderij (SIAP), Hizbul Wathan (HW) dan lain sebagainya.

LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR 13


Pemerintah Hindia Belanda melarang penggunaan istilah Padvinder dan
Padvinderij untuk organisasi kepanduan di luar NIPV.
Sumpah Pemuda yang dicetuskan pada Kongres Pemuda tanggal 28
Oktober 1928, telah menjiwai gerakan kepanduan nasional Indonesia
untuk lebih bergerak maju. Tahun 1930 muncullah Kepanduan Bangsa
Indonesia (KBI) yang merupakan gabungan dari organisasi kepanduan
Indonesische Padvinders Organizatie (INPO), Pandu Kesultanan (PK)
dan Pandu Pemuda Sumatera (PPS). Pada tahun 1931 terbentuk federasi
kepanduan dengan nama Persatuan Antar Pandu-pandu Indonesia
(PAPI), yang kemudian berubah menjadi Badan Pusat Persaudaraan
Kepanduan Indonesia (BPPKI) pada tahun 1938.
b) Masa Pendudukan Jepang
Pada masa pendudukan Jepang (PD II), penguasa Jepang melarang
keberadaan organisasi kepanduan. Tokoh-tokoh kepanduan banyak yang
masuk organisasi Seinendan, Keibodan dan Pembela Tanah Air (PETA).
c) Masa Perang Kemerdekaan
Dengan diproklamasikan kemerdekaan 17 Agustus 1945, bangsa
Indonesia bahu membahu mempertahankan kemerdekaan. Seiring
dengan itu, pada tanggal 28 Desember 1945 di Surakarta berdiri Pandu
Rakyat Indonesia (PARI) sebagai satu-satunya organisasi kepanduan di
wilayah Republik Indonesia.
d) Masa Pasca Perang Kemerdekaan Hingga 1961
Setelah pengakuan kedaulatan NKRI, Indonesia memasuki masa
pemerintahan yang liberal. Kemudian bermunculan kembali organisasi
kepanduan seperti HW, SIAP, Pandu Islam Indonesia, Pandu Kristen,
Pandu Katholik, Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) dan lain-lain.
Menjelang tahun 1961, kepanduan Indonesia telah terpecah-pecah
menjadi lebih dari 100 organisasi kepanduan. Hal ini melemahkan nilai
persatuan dan gerakan kepanduan Indonesia. Organisasi kepanduan pada
saat itu terdiri atas satu federasi kepanduan putera dan dua federasi
kepanduan puteri yaitu:
 Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO), 13 September 1951.

LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR 14


 Persatuan Organisasi Pandu Putri Indonesia (POPPINDO), 1954.
 Perserikatan Kepanduan Putri Indonesia.
Selanjutnya, ketiga federasi tersebut melebur menjadi satu federasi
yaitu Persatuan Kepanduan Indonesia (PERKINDO). Organisasi
kepanduan yang bergabung dalam federasi ini hanya 60 dari 100
organisasi kepanduan dengan 500.000 anggota. Disamping itu, sebagian
dari 60 organisasi kepanduan anggota PERKINDO tersebut berada di
bawah organisasi politik atau organisasi massa yang satu sama lain
berbeda paham dan prinsip.
Untuk mengatasi keadaan yang tidak kondusif, PERKINDO
membentuk panitia untuk memikirkan jalan keluarnya. Panitia
menyimpulkan bahwa kepanduan lemah dan terpecah-pecah, terpaku
dalam cengkeraman gaya tradisional kepanduan Inggris. Hal ini
disebabkan pendidikan yang diselenggarakan oleh gerakan kepanduan
Indonesia belum disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan bangsa dan
masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, gerakan kepanduan kurang
memperoleh tanggapan dari bangsa dan masyarakat Indonesia.
Kepanduan hanya terdapat pada lingkungan komunitas yang sedikit
banyak sudah berpendidikan barat. Hal ini dimanfaatkan oleh pihak
komunis sebagai alasan untuk memaksa gerakan kepanduan Indonesia
menjadi Gerakan Pioner Muda.
Keinginan pihak Komunis berhasil ditentang oleh kekuatan Pancasila
dalam tubuh PERKINDO. Dengan bantuan Perdana Menteri Djuanda,
tercapailah perjuangan mempersatukan organisasi kepanduan ke dalam
satu wadah Gerakan Pramuka melalui Keputusan Presiden RI No. 238
Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka, pada tanggal 20 Mei 1961 yang
ditandatangani oleh Ir. Djuanda selaku Pejabat Presiden RI. Saat itu,
Presiden Soekarno sedang berkunjung ke negeri Jepang.
e) Masa 1961 – 1999
Gerakan Kepanduan Indonesia memasuki keadaan baru dengan nama
Gerakan Praja Muda Karana atau Gerakan Pramuka, Kepres No. 238
Tahun 1961.

LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR 15


 Semua organisasi kepanduan melebur ke dalam Gerakan Pramuka,
menetapkan Pancasila sebagai dasar Gerakan Pramuka.
 Gerakan Pramuka diselenggarakan menurut jalan aturan demokrasi,
dengan pengurus (Kwartir Nasional, Kwartir Daerah, Kwartir Cabang
dan Kwartir Ranting) yang dipilih dalam musyawarah.
 Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya badan di wilayah NKRI untuk
menyelenggarakan kepramukaan bagi anak dan pemuda Indonesia;
organisasi lain yang menyerupai, yang sama dan sama sifatnya
dengan Gerakan Pramuka dilarang adanya.
 Gerakan Pramuka tujuan mendidik anak dan pemuda Indonesia
dengan prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan, yang
pelaksanaannya diserasikan dengan kebutuhan, keadaan dan
perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia. Gerakan Pramuka
juga mampu membawa perubahan dan dapat mengembangkan
kegiatannya secara meluas.
 Gerakan Pramuka telah berkembang dari kota-kota hingga ke
kampung dan desa-desa, dan jumlah anggotanya meningkat dengan
pesat.
 Kemajuan pesat dari sistem Majelis Pembimbing (Mabi) yang
dijalankan oleh Gerakan Pramuka di setiap tingkat.
 Mengingat bahwa 80% penduduk Indonesia tinggal di desa dan 75%
adalah keluarga petani, tahun 1961 Kwartir Nasional menganjurkan
Pramuka menyelenggarakan kegiatan di bidang pembangunan
masyarakat desa.
 Anjuran tersebut dilaksanakan terutama di Jawa Tengah, DI
Yogyakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat telah mampu menarik
perhatian pemimpin-pemimpin masyarakat Indonesia. Tahun 1966,
Menteri Pertanian dan Ketua Kwartir Nasional mengeluarkan
instruksi bersama tentang pembentukan Satuan Karya Pramuka (Saka)
Tarunabumi. Kegiatan Saka Tarunabumi ternyata telah membawa
pembaharuan, bahkan membawa semangat untuk mengusahakan

LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR 16


penemuan-penemuan baru (inovasi) pada pemuda desa yang
selanjutnya mampu mepengaruhi seluruh masyarakat desa.
 Model pembentukan Saka Tarunabumi kemudian berkembang
menjadi pembentukan Saka lainnya yaitu Saka Dirgantara, Saka
Bahari, dan Saka Bhayangkara. Anggota Saka terdiri dari Pramuka
Penegak dan Pramuka Pandega yang memiliki minat di bidangnya.
Pramuka Penegak dan Pandega yang tergabung dalam Saka menjadi
instruktur di bidangnya bagi adik-adik dan rekan-rekannya di gudep.
 Perluasan kegiatan Gerakan Pramuka berkembang pesat hingga ke
desa-desa, terutama kegiatan di bidang pembangunan pertanian dan
masyarakat desa, dan pembentukan Saka Tarunabumi menarik
perhatian badan internasional seperti FAO, UNICEF, UNESCO, ILO
dan Boys Scout World Bureau.
f) Masa 1999 – Sekarang
 Perkembangan politik negara dan pemerintahan mengalami
perubahan dengan adanya Reformasi. Keadaan ini turut
mempengaruhi perkembangan masyarakat secara menyeluruh.
 Untuk pertama kali pada Munas 2003 di Samarinda, pemilihan Ketua
Kwartir Nasional dilaksanakan dengan sistem Pemilihan Langsung
oleh Kwartir Daerah.
 Pencanangan Revitaliasi Gerakan Pramuka oleh Presiden RI selaku
Ka Mabinas
 Pembentukan Saka Wirakartika
 RUU Kepramukaan.
3. AD / ART Gerakan Pramuka
Faktor – faktor yang melatar belakangi penyusunan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka (Kepres RI No. 34 Tahun 1999
dan SK Kwarnas 107 Tahun 1999) adalah :
a) Jiwa – ksatria yang patriot dan semangat persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia yang adil dan makmur material maupun spiritual, dan beradab.
b) Kesadaran bertanggung jawab atas kelestarian Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR 17


c) Upaya pendidikan bagi kaum muda dalam mewujudkan masyarakat
madani dan melestarikan kebutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia, ideologi Pancasila, kehidupan rakyat yang rukun dan damai
serta lingkungan hidup di bumi nusantara
Fungsi AD/ART Gerakan Pramuka sebagai landasan hukum dalam
pengambilan kebijakan Gerakan Pramuka dan sebagai pedoman dan
petunjuk pelaksanaan kegiatan kepramukaan
4. Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan
Prinsip dasar adalah asas yang mendasar yang menjadi dasar dalam
berfikir dan bertindak. Sedangkan kepramukaan adalah proses pendidikan
di luar lingkungan sekolah dan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik
menyenangkan, menantang yang dilakukan di alam terbuka dengan sasaran
akhir pembentukan watak. Jadi, Prinsip Dasar Kepramukaan (PDK)
adalah asas yang mendasari kegiatan kepramukaan dalam upaya membina
watak peserta didik.
Prinsip Dasar Kepramukaan sebagai berikut. 1) Iman dan takwa
kepada tuhan YME, 2) Peduli terhadap bangsa, negara, sesama manusia dan
alam serta isinya, 3) Peduli terhadap diri sendiri, serta 4) Taat kepada Kode
Kehormatan Pramuka.
Prinsip Dasar Kepramukaan hendaklah dapat ditanamkan secara
mendalam, karena semua perilaku anggota Gerakan Pramuka akan dijiwai
olehnya. Prinsip Dasar Kepramukaan merupakan ciri khas yang
membedakan kepramukaan dari pendidikan lain.
Sedangkan metode adalah cara/teknik untuk mempermudah tercapainya
tujuan kegiatan. Metode Pendidikan Kepramukaan adalah cara memberikan
pendidikan watak kepada peserta didik melalui kegiatan Pendidikan
Kepramukaan yang menarik, menyenangkan dan menantang, yang
disesuaikan kondisi, situasi dan kegiatan peserta didik. Metode
Kepramukaan merupakan ciri khas pendidikan dalam Gerakan Pramuka.
Pelaksanaan metode Kepramukaan dalam suatu kegiatan Pendidikan
Kepramukaan terpadu dengan pelaksanaan prinsip dasar Pendidikan

LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR 18


Kepramukaan, sehingga dalam penerapan/penggunaan metode Pendidikan
Kepramukaan selalu dijiwai oleh prinsip dasar Pendidikan Kepramukaan
Metode Pendidikan Kepramukaan yakni 1) Pengamalan Kode
Kehormatan Pramuka, 2) Belajar sambil melakukan (Learning by doing), 3)
Sistem beregu (patrol system), 4) Kegiatan yang menarik dan menantang,
5) Kegiatan di alam terbuka, 6) Kemitraan dengan anggota dewasa, 7)
Sistem tanda kecakapan dan 8) Satuan terpisah untuk putera dan puteri;
5. Kode Kehormatan Gerakan Pramuka
Kode kehormatan adalah suatu norma (aturan) yang menjadi ukuran
kesadaran mengenai ahlak (budi pekerti) yang tersimpan dalam hati
seseorang yang menyadari harga dirinya. Kode Kehormatan Pramuka
merupakan janji dan ketentuan moral Pramuka. Kode kehormatan Pramuka
terdiri atas : 1) Satya Pramuka yang berarti janji Pramuka dan 2) Darma
Pramuka yang berarti ketentuan moral Pramuka.
Kode kehormatan bagi Pramuka disesuaikan dengan golongan usia
perkembangan rohani dan jasmani peserta didik.
 Kode kehormatan bagi pramuka siaga adalah Dwi Satya dan Dwi Darma
 Kode kehormatan bagi pramuka penggalang adalah Tri Satya dan Dasa
Darma
 Kode kehormatan bagi pramuka penegak adalah Tri Satya dan Dasa
Darma
6. Kiasan Dasar Gerakan Pramuka
Kiasan dasar kepramukaan ialah alam pikiran yang mengandung
gambaran sesuatu yang mengesankan, digunakan sebagai latar belakang
kegiatan kepramukaan, sehingga peserta didik merasakan ikut terlibat pada
kegiatan yang mengesankan tersebut. Kiasan dasar kepramukaan bersumber
pada sejarah perjuangan bangsa Indonesia dan budaya bangsa Indonesia.
Kegiatan kepramukaan yang dibungkus dengan Kiasan Dasar akan
membangkitkan jiwa kejuangan dan cinta tanah air yang membekas dihati
peserta didik. Dalam pelaksanaanya Kiasan Dasar terpadu dengan Prinsip
Dasar, Metode, Kode Kehormatan dan Motto Gerakan Pramuka. Berikut

LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR 19


akan dijelaskan mengenai pelaksanaan kiasan dasar dalam gerakan
pramuka, sebagai berikut.
SATUAN/GOLONGAN/
NO NAMA KIASAN DARI
KEGIATAN
1 Kantor Pusat kegiatan Kwartir Markas
2 Pramuka usia 7 th-10 th Siaga Perjuangan Budi Utomo ( 1908)
untuk me-Siagakan rakyat
3 Pramuka usia 11 th-15 th Penggalang Pejuangan para pemuda Indonesia
dalam me-GALANG persatuan dan
kesatuan bangsa ( 1928 )
4 Pramuka usia 16 th-20 th Penegak 17 - 8 - 1945 ditegakkannya Negara
Kesatuan Republik Indonersia.
5 Pramuka usia 21 th-25 th Pandega Me-Pandega-i (memelopori)
pembangunan, setelah
Kemerdekaan tahun 1945
6 Satuan Pramuka Siaga - Barung Tempat penjaga rumah bangunan.
- Perindukan Per-induk-kan (tempat menginduk)
7 Satuan Pramuka - Regu - gardu; pangkalan untuk meronda
Penggalang - Pasukan - tempat suku berkelompok
8 Satuan Pramuka Penegak Sangga rumah kecil untuk penggarap
sawah/ ladang
9 Satuan Pramuka Pandega Racana Fondasi, alas tiang umpak atap
7. Motto Gerakan Pramuka
Motto Gerakan Pramuka adalah bagian terpadu proses pendidikan bagi
setiap anggota Gerakan Pramuka bahwa setiap mengikuti kegiatan berarti
mempersiapkan diri untuk mengamalkan kode kehormatan Pramuka. Motto
Pembina Pramuka, yaitu “Ikhlas Bakti Bina Bangsa Berbudi Bawa
Laksana”. Sedangkan motto Gerakan Pramuka merupakan semboyan tetap
dan tunggal bagi Gerakan Pramuka, yaitu “Satyaku Kudarmakan
Darmaku Kubaktikan”
Menanamkan motto Gerakan Pramuka kepada peserta didik dengan
diselip-selipkan kedalam setiap kegiatan kepramukaan, sehingga
penanaman motto dalam diri peserta didik berlangsung secara alami dan
bertahap bukan dengan cara menghafal.
8. Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka
Majelis Pembimbing adalah suatu badan dalam Gerakan Pramuka yang
mendukung pelaksanaan tugas Gerakan Pramuka dengan cara memberi
bimbingan dan bantuan moril, organisatoris, material dan finansial kepada

LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR 20


Kwartir Nasional, Kwartir Daerah, Kwartir Cabang, Kwartir Ranting, dan
Gugusdepan Gerakan Pramuka.
Susunan MABI Gugus Depan, Ranting, Cabang, Daerah dan Nasional
berasal dari unsur- unsur tokoh masyarakat pada masing-masing tingkatan
yang memiliki perhatian dan rasa tanggungjawab terhadap Gerakan
Pramuka serta mampu menjalankan peran MABI.
 MABI Nasional disingkat MABINAS yang dijabat Presiden RI, sebagai
Ketua Mabinas/Ka Mabinas.
 MABI Daerah disingkat MABIDA yang dijabat oleh Gubernur/Kepala
Daerah sebagai ketua Mabida/Ka Mabida.
 MABI Cabang disingkat MABICAB yang dijabat oleh
Bupati/walikota/Kepala Daerah sebagai Ketua Mabicab/Ka Mabicab
 MABI Ranting disingkat MABIRAN yang dijabat oleh Camat, sebagai
Ketua MABIRAN yang disingkat ka Mabiran
 MABI Desa/Kelurahan disingkat MABISA yang dijabat oleh Kepala
Desa/Lurah sebagai ketua Mabisa yang disingkat Ka Mabisa.
Sedangkan KORSA adalah Koordinator Desa yang dapat dijabat
atau dipilih dari Pembina Gugus Depan di wilayah yang
bersangkutan
 MABI Gugus Depan disingkat MABIGUS yang dijabat oleh orang tua
peserta didik atau tokoh masyarakat disekitar Gugus Depan yang dipilih
secara musyawarah bersama para Pembina Gugus Depan sebagai Ketua
MABIGUS disingkat Ka Mabigus. Selama ini Ka Mabigus dijabat oleh
Kepala Sekolah, terutama Gugus Depan yang berpangkalan di sekolah.
9. Administrasi Gugus Depan
Administrasi yang dipersiapkan adalah : Program Kerja Tahunan,
Program Kegiatan Mingguan, Buku Induk Anggota, Buku presensi
(Kehadiran), Buku iuran dan buku tabungan, Buku agenda latihan, Buku
catatan Rapat (Notula), Buku inventaris, Buku Log (catatan peristiwa atau
kegiatan yang terjadi), Buku catatan pribadi, Buku upacara pelantikan, Buku
tamu, Buku ekspedisi (untuk mencatat surat keluar masuk).

LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR 21


10. Struktur Organisasi Gerakan Pramuka

C. MATERI KETERAMPILAN
1. Peran dan Tugas Pembina
Pembina Pramuka adalah anggota dewasa yang memiliki komitmen
tinggi terhadap prinsip-prinsip dalam Pendidikan Kepramukaan, secara
sukarela bergiat bersama peserta didik, sebagai mitra yang peduli terhadap
kebutuhan peserta didik, dengan penuh kesabaran memotivasi,
membimbing, membantu serta memfasilitasi kegiatan pembinaan peserta
didik.
Tugas pembina pramuka sebagai berikut.
 Memberikan pembinaan agar peserta didik
 Menerapkan Prinsip Dasar Pendidikan Kepramukaan, Metode
Pendidikan Kepramukaan, Kiasan Dasar dan Sistem Among dalam
proses pembinaan
 Memberi pengayaan dengan mengikuti perkembangan sehingga kegiatan
Pendidikan Kepramukaan bernuansa kekinian (up to date).

LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR 22


 Menghidupkan, membesarkan gugus depan dengan selalu memelihara
kerjasama yang baik dengan orang tua/wali pramuka dan masyarakat.
Peran pembina pramuka sebagai berikut
 Orang tua yang memberi penjelasan, nasehat, pengarahan dan bimbingan
 Guru
 Kakak yang dapat melindungi, mendampingi dan membimbing adik-
adiknya dalam proses pembelajaran
 Mitra, teman yang dapat dipercaya, bersama-sama menggerakkan
kegiatan agar menarik, menyenangkan dan penuh tantangan.
 Konsultan, tempat bertanya, dan berdiskusi tentang berbagai masalah
 Motivator, memotivasi untuk meningkatkan kualitas diri
 Fasilitator, memfasilitasi kebutuhan dalam kegiatan peserta didik
2. Program Peserta Didik
Program Kegiatan Peserta Didik (Prodik)/Youth Programme ialah
keseluruhan (totalitas) dari yang dilakukan Peserta Didik dalam Pendidikan
Kepramukaan (aktivitas), bagaimana aktivitas itu dilaksanakan (metode)
dan alasan mengapa aktivitas itu dilaksanakan (tujuan). Dengan adanya
prodik, berarti: 1) kegiatan pendidikan kepramukaan selalu mengikuti
perkembangan jaman, 2) kegiatan pendidikan kepramukaan selalu menarik
menyenangkan dan menantang sejalan dengan kegiatan yang sedang
menjadi kegemaran peserta didik serta 3) keterlibatan peserta didik dalam
kegiatan sangat baik karena kegiatannya bernilai kreatif dan rekreatif.

Sasaran Srategik Gerakan Pramuka, sebagai berikut.


 Sikap Moral Pancasila yaitu Pengahayatan dan pengamalan Kode
kehormatan Pramuka
 Keterampilan Manajerial yaitu kepemimpinan, manajemen satuan,
sumber insani (human relation) dan kehumasan ( public relation )
 Keterampilan Pendidikan Kepramukaan yaitu keterampilan bertahan
(survival), olah raga, pengembaraan di alam terbuka dan pengabdian
 Keterampilan Teknologi.

LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR 23


Cara menyusun Prodik, sebagai berikut.
a) Pembina Pramuka menghimpun berbagai macam kegiatan yang
diinginkan atau dikehendaki oleh peserta didik
b) Pembina bersama peserta didik menyusun jadwal kegiatan dengan materi
yang sudah disepakati (bisa menjadi materi 1 bulan, 2 bulan atau 3 bulan
dst)
c) Pembina meramu materi kegiatan sesuai dengan Sasaran Strategik
Gerakan Pramuka, Prinsip Dasar Pendidikan Kepramukaan, Metode
Pendidikan Kepramukaan dan Kode Kehormatan Pramuka serta dengan
memperhatikan kebutuhan masyarakat; menjadi kegiatan - kegiatan
yang menarik dan menantang, yang siap untuk disajikan.
Cara pelaksanaan prodik, sebagai berikut.
1) Pembina menciptakan suasana bekerja secara kemitraan dengan peserta
didik dalam melaksanakan prodik.
2) Prodik yang bermutu, menarik peserta didik dan kaum muda, serta sesuai
dengan kebutuhan masyarakat akan mendorong kaum muda lainnya
untuk berpartisipasi dalam gerakan pramuka.
3) Prodik dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan didukung peralatan
yang sesuai dan memadai.
4) Prodik bernuansa baru (mengikuti perkembangan kebutuhan kaum muda
dan masyarakat), bermanfaat dan taat pada Kode Kehormatan Pramuka
3. Mengelola Satuan Pramuka dengan Sistem Among
Mengelola satuan merupakan seni menggerakkan anggota / peserta
didik untuk melaksanakan kegiatan dengan senang hati dan merasa bukan
karena dorongan orang lain, melainkan mereka melakukan kegiatan itu
karena kebutuhannya sendiri.
Cara mengelola satuan, sebagai berikut.
 Bersama peserta didik menyusun program kegiatan yang sesuai dengan
keinginan peserta didik.
 Menetapkan sasaran kegiatan pada kegiatan golongan siaga, penggalang,
penegak dan sasaran kegiatan untuk pandega.

LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR 24


 Menyajikan kegiatan yang menarik, menyenangkan dan menantang serta
mengandung pendidikan di alam terbuka.
 Memfungsikan peserta didik lebih sebagai subyek pendidikan daripada
sebagai objek pendidikan.
 Pembina Pramuka menempatkan posisi sebagai: motivator, dinamisator,
konsultan, fasilitator, dan inovator kegiatan.
 Pembina Pramuka selalu berada di tengah-tengah peserta didik dalam
semua kegiatan kepramukaan.
4. Kegiatan Di Alam Terbuka (Outdoor Activity)
a) Mengenal Tali Temali
Macam-macam tali temali sebagai berikut.
 Butterfly Knot, untuk pengaman/penyambung pada tali bila tali ada
yang rusak dan sebagai tangga dibuat disepanjang tali tersebut.
 Coil Knot, digunakan untuk akhir gulungan tali
 Fisherma’s Knot, untuk menyambung dua buah tali yang sama besar.
Bila tali itu basah dan licin, simpul ini digandakan dengan simpul
(Double fisherman’s knot) agar lebih aman dan kuat.
 Sheet Bend, untuk menyambung dua buah tali yang tidak sama besar,
bila perbedaan tali tersebut terlalu jauh maka simpul ini harus
digandakan dengan simpul (Double sheet bend).
 Prusik Knot, sifat simpul ini menjepit jika ada tekanan, namun mudah
digeser jika tidak mendapat tekanan.
 Bowline Knot, untuk simpul untuk menghubungkan tali pengaman dan
sabuk pengaman pada pemanjat.
 Quick Release Knot, dipakai sebagai temporary ancor (pengaman
sementara)
b) Mengenal Kompas
Kompas adalah alat bantu untuk menentukan arah mata angin.
Bagian-bagian kompas yang penting antara lain :

LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR 25


 Dial, yaitu permukaan di mana tertera
angka dan huruf seperti pada permukaan
jam.
 Visir, yaitu pembidik sasaran
 Kaca Pembesar, untuk pembacaan pada
angka
 Jarum penunjuk
 Tutup dial dengan dua garis bersudut 45
 Alat penggantung, dapat juga digunakan sebagai penyangkut ibu jari
untuk menopang kompas pada saat membidik.
Cara menggunakan kompas, sebagai berikut.
 Letakkan kompas anda di atas permukaan yang datar. setelah jarum
kompas tidak bergerak lagi, maka jarum tersebut menunjuk ke arah
utara magnet.
 Bidik sasaran melalui visir dengan kaca pembesar. Miringkan sedikit
letak kaca pembesar, kira-kira 50 di mana berfungsi untuk
membidik ke arah visir dan mengintai angka pada dial.
 Apabila visir diragukan karena kurang jelas dilihat dari kaca
pembesar, luruskan saja garis yang terdapat pada tutup dial ke arah
visir, searah dengan sasaran bidik agar mudah dilihat melalui kaca
pembesar
c) Penjelajahan
Penjelajahan lintas alam dikonsentrasikan pada survival training,
yang penuh halang rintang, naik turun tebing, menyeberang sungai.
Kegiatan harus dirancang sedemikian rupa sehingga aman, tertib,
menggugah semangat, dan selalu dalam koridor pendidikan. Di sini tidak
boleh ada unsur “penyiksaan” sedikit pun.
Kegiatan dalam survival training adalah membaca peta
medan/topografi, menggunakan kompas, memecahkan sandi dan isyarat,
mencari/mengikuti tanda jejak, menaksir, membuat panorama, praktek
P3K dan halang rintang, mounteneering, rappling. Selama penjelajahan

LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR 26


akan terjadi proses pengembangan ranah kecerdasan spiritual, emosional,
sosial, intelektual dan fisik akan tercakup dalam kegiatan tersebut.
Kegiatan penjelajahan harus memperhatikan 1) Tingkat
keselamatan peserta, 2) Tingkat kesulitan yang harus diperhatikan dan
disesuaikan dengan kemampuan peserta, 3) Petugas di tiap pos
hendaknya ramah-tamah, 4) Ada laporan penjelajahan dan 5)
Penjelajahan dapat dilakukan oleh S, G, T, dan D sesuai dengan tingkat
kemampuan dan usianya.
d) Bivak
Bivak penting bagi supervivor (seorang pramuka yang berpetualang).
Bivak atau tempat perlindungan (shelter), hendaknya mampu melindungi
dari angin dan cuaca. Dilihat dari bahan pembuatan bivak, ada dua
macam bivak yang bisa dipakai oleh supervivor, yaitu :
 Bivak Material Non Alam. bivak jenis ini dibuat dari ponco, lembar
plastik atau flysheet. Pembuatan bivak dengan material non alami bisa
kita improvisasikan dengan menambahkan bahan-bahan alami
sebagai pelengkap agar bivak bisa sedikit lebih nyaman.
 Bivak Materi Alami, seperti pohon besar yang tumbang, gua, celah
batu dsb. Sebelum membuat bivak, cek dahulu tempat tersebut.
5. Mengenal Sandi
Sandi berasal dari bahasa sansekerta artinya rahasia, menyembunyikan.
Dalam KBBI kata persandian berasal dari kata dasar yakni rahasia atau
kode. Dalam bahasa Inggris yakni Cryptography yaitu pengetahuan.
Macam-macam Sandi yakni Sandi Morse, Sandi Semaphore, Sandi
Rumput, Sandi Abjad, Sandi Angka, Sandi Baca Silang, Sandi Balik, Sandi
Lingkaran, Sandi Jam, Sandi Kompas, Sandi Gambar, Sandi Tanggal, Sandi
Baca I (Satu), Sandi Kembang, Sandi Kimia, Sandi Sisipan, Sandi Datar,
Sandi Ular dan Sandi Barang.
Salah satunya adalah Sandi Semaphore yaitu suatu cara untuk mengirim
dan menerima berita dengan menggunakan bendera, dayung, batang, tangan
kosong atau dengan sarung tangan.

LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR 27


D. MATERI PENGEMBANGAN
1. Upacara Sebagai Alat Pendidikan
Upacara adalah serangkaian perbuatan yang ditata dalam suatu
ketentuan, peraturan wajib yang dilaksanakan dengan khidmat sehingga
menjadikan kegiatan yang tertib dan teratur. Upacara merupakan alat
pendidikan yang berkaitan dengan proses perkembangan jiwa peserta didik
untuk menumbuhkan kesadaran mereka sesuai dengan tujuan upacara.
Tujuan upacara dalam Gerakan Pramuka adalah membentuk sikap
disiplin, menghargai suatu proses mengenai sejarah, tradisi, perjuangan dan
keberhasilan yang dicapai agar peserta didik:
 memiliki rasa cinta kepada tanah air, bangsa dan negara.
 memiliki rasa tanggungjawab dan disiplin pribadi.
 selalu tertib dalam kehidupan sehari-hari.
 memiliki jiwa gotong royong dan percaya pada orang lain.
 dapat memimpin dan dipimpin.
 dapat melaksanakan upacara dengan khidmat dan tertib.
 meningkatkan ketakwaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Unsur-Unsur pokok dalam upacara, sebagai berikut.
 Bentuk barisan peserta didik sesuai dengan tingkat golongan.
 Pengibaran Bendera Merah Putih.
 Pembacaan Pancasila
 Pembacaan Kode Kehormatan.

LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR 28


 Pembacaan kode etik (Sandi Ambalan)
 Pembacaan doa.
 Kekhidmatan dan kesungguhan
Macam-Macam Upacara dalam Gerakan Pramuka, sebagai berikut.
a) Upacara Umum
Upacara umum dimaksudkan sebagai upacara penaikan dan
penurunan Sang Merah Putih secara berkala pada upacara peringatan
HUT Pramuka, HUT RI, atau secara berkala pada setiap hari Senin
dan setiap tanggal 17.
b) Upacara Pembukaan dan Penutupan Latihan
Bentuk barisan pada upacara pembukaan dan penutupan latihan
disesuaikan dengan golongan Satuan yaitu Lingkaran untuk
Perindukan Siaga, Angkare untuk Pasukan Penggalang, Bersaf satu
untuk Ambalan Penegak dan Racana Pandega.
c) Upacara Pelantikan, meliputi 1) Upacara penerimaan anggota, 2)
Upacara kenaikan tingkat, 3) Upacara pindah golongan, 4) Upacara
penyematan TKK, 5) Upacara penyematan TKG dan 6) Upacara
pemberian penghargaan
d) Upacara Penyematan Tanda Kecakapan Khusus, Tanda Pramuka
Garuda, dan Tanda Penghargaan
Bentuk Barisan Upacara beserta artinya sebagai berikut.
 Lingkaran untuk perindukan siaga berusia 7-10 tahun
Bentuk barisan yang di pakai oleh siaga adalah lingkaran. Untuk
mengadakan apel ataupun upacara dalam gerakan pramuka. Yanda
atau bunda berada di tengah berserta
sulung. Sedangkan yang lain membentuk
lingkaran mengitari yanda atau bunda,
sulung serta tiang bendera. Bentuk ini
melambangkan bahwa anggota pramuka
siaga masih melihat didalam, berpusat ke
keluarga serta masih belum mengenal nilai-nilai kemasyarakatan.

LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR 29


 Angkare untuk pasukan penggalang berusia 11-15 tahun
Bentuk angkare dipakai untuk
pasukan penggalang. Maknanya
mereka sudah mulai mengenal
nilai-nilai kemasyarakatan serta
sudah mulai melihat keluar yaitu
melihat kemasyarakat akan tetapi
masih belum terjun ke masyarakat hanya untuk mempersiapkan diri
dan membangun masyarakat.
 Bershaf/berbanjar untuk ambalan penegak berusia 16-20 tahun
Bentuk ini artinya bahwa pramuka penegak, pandega serta pembina
udah mengenal nilai - nilai
kemasyarakatan dan udah
terbuka wawasan pikir
serta mengabdi kepada
masyarakat atau dengan
kata lain pramuka penegak
sudah terjun langsung ke masyarakat.
2. Perkemahan Sebagai Alat Pendidikan
Kegiatan perkemahan adalah suatu wahana pendidikan karakter yang
paling lengkap. Peserta didik dihadapkan dengan hal yang harus diatasi,
baik sendiri maupun beregu. Kesulitan yang dihadapi adalah adaptasi
kebiasaan dari hidup di rumah yang serba ada, ke dalam kehidupan yang
serba darurat. Di dalam perkemahan peserta didik saling mengenal
mengenai sifat, watak, dan kebiasaan teman-temannya dalam satu regu.
Syarat – syarat memilih tempat berkemah adalah : 1) Tanahnya rata atau
sedikit miring berumput, 2) Ada pohon berlindung, 3) Ada saluran
pengeringan pembuangan air, 4) Dekat sumber air, 5) Pemandangan
menarik, 6) Ada arena petualangan, 7) Terjamin keamanannya, 8) Tidak
terlalu dekat dengan kampung dan jalan raya, 9)Tidak terlalu jauh dari pasar,
pos kesehatan, pos keamanan serta 10) Letaknya membujur menurut arah
mata angin.

LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR 30


Tata cara berkemah sebagai berikut. 1) Menentukan waktu, 2)
Musyawarah , 3) Menentukan tempat dan 4) Survey meliputi keadaan
medan, keamanan, izin, arena untuk bermain, melapor kepada kepsek, surat
izin orang tua dan surat keterangan sehat.
3. Pelantikan Sebagai Alat Pendidikan
Upacara pelatikan merupakan serangkaian upacara dalam rangka
memberikan pengakuan dan pengesahan terhadap seorang pramuka atas
prestasi yang dicapainya. Upacara ini bertujuan agar pramuka yang dilantik
mendapat kesan yang mendalam dan membuka hatinya terhadap nilai-nilai
positif yang telah ditanamkan dalam proses pembinaan.
Berikut akan dijelaskan mengenai langkah – langkah proses pelantikan,
sebagai berikut :
a) Persiapan (mental dan fisik)
b) Pelaksanaan pelantikan
 Adanya Bendera Merah Putih sebagai pelantikan merupakan media
untuk menumbuhkan jiwa kebangsaan, cinta tanah air, patriotisme,
persatuan dan kesatuan bangsa.
 Wawancara/tanya jawab antar Pembina dengan yang akan dilantik
untuk menanamkan komitmennya terhadap Kepramukaan,
kemasyarakatan, kemandirian percaya diri, kepemimpinan, dan
ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
 Pengucapan Satya Pramuka secara sukarela oleh calon.
 Tata urutan acara yang rapi serta formasi barisan sesuai dengan
golongannya
 Dilaksanakan dalam suasana khidmat
 Adanya doa untuk memberikan kekuatan batin kepada yang dilantik
4. Api Unggun Sebagai Alat Pendidikan
Api unggun adalah kegiatan di alam terbuka khususnya pada malam
hari. Dahulu, api unggun digunakan sebagai tempat pertemuan disamping
sebagai penghangat badan dan menjauhkan diri dari gangguan binatang
buas. Tujuan kegiatan api unggun adalah mendidik dan menumbuhkan

LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR 31


keberanian dan kepercayaan diri melalui cara berpentas karena dilaksanakan
sebagai acara hiburan dengan suasana yang riang gembira.
Nilai pendidikan dari api unggun, sebagai berikut. 1) Memperat
persaudaraan, 2) Memupuk kerja sama, 3) Menambah rasa keberanian dan
kepercayaan diri dan 4) Mengembangkan bakat dan kreativitas.
Syarat dalam pelaksanaan kegiatan api unggun, sebagai berikut.
a) Tempat diselenggarakanya api unggun ialah di medan terbuka, berupa
lapangan yang cukup luas, tanahnya kering dengan permukaan rata.
b) Bila api unggun dilaksanakan di lapangan berumput yang tumbuh
dengan baik, maka pada tempat yang direncanakan tersebut,
rumputnya dipindahkan terlebih dahulu, untuk kemudian ditanam
kembali sesudah api unggun selesai.
c) Setelah kegiatan berapi unggun selesai, lokasi api unggun harus bersih
seperti semula, tidak terlihat bekasnya.
d) Tidak merusak lingkungan.
Macam-macam bentuk api unggun sebagai berikut.
 Bentuk Piramid
- Kayu disusun berbentuk pyramid makin tinggi makin kecil
- Piramid ada yang berbentuk segi tiga dan segi empat
 Bentuk Pagoda

 Bentuk Pagoda Roboh

 Bentuk Kursi

LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR 32


5. Permainan Sebagai Alat Pendidikan
Permainan dalam kepramukaan bukan seperti permainan biasa, tetapi
permainan yang selalu mengikuti aturan permainan (rule of the games), dan
permainan yang bermakna dalam pembentukan karakter peserta didik.
Program permainan yang tersusun dengan baik dan dapat dilaksanakan
dengan lancar akan berfungsi sebagai alat pendidikan, karena dari kegiatan
tersebut akan didapat hal-hal yang dapat mengembangkan keteladanan
spiritual, pisik, intelektual, emosional dan sosial pada para peserta.
Pelaksana permainan seharusnya melibatkan langsung peserta didik dengan
tanggungjawab pembina.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam permainan adalah:
a) Permainan harus mengandung unsur kesehatan (health) baik sehat
jasmani dan rohani.
b) Permainan harus mengandung unsur kebahagiaan (happiness). Dengan
syarat kebahagiaan yakni: gembira, damai, dan syukur.
c) Permainan harus mengandung unsur tolong-menolong (helpfulness),
kerjasama, menghargai orang lain, berani berkorban untuk orang lain.
d) Permainan harus menghasilkan sesuatu yang bermanfaat (handicraft).
e) Permainan dapat mengembangkan kecerdasan spiritual, emosional,
sosial, intelektual, dan fisik.
f) Permainan harus senantiasa menarik, aman, dan nyaman.
g) Permainan yang bersifat kompetitif akan lebih baik.
Contoh permainan terlampir
6. SKU/TKU, SKK/TKK dan SPG/TPG
a) SKU dan TKU
Syarat Kecakapan Umum (SKU) adalah syarat kecakapan yang wajib
dimiliki oleh peserta didik. Tanda Kecakapan Umum (TKU) diperoleh
setelah lulus melewati ujian-ujian dan disematkan melalui upacara
pelantikan. TKU diraih oleh peserta melalui bentuk ujian yang dilakukan
secara perseorangan

LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR 33


SKU disusun menurut pembagian golongan usia pramuka yaitu
golongan siaga, golongan penggalang, golongan penegak dan golongan
pandega.
1) SKU untuk golongan siaga terdiri dan 3 tingkat, yaitu: tingkat siaga
mula.tingkat siaga bantu dan tingkat siaga tata.
2) SKU untuk golongan penggalang terdiri dari 3 tingkat, yaitu; tingkat
penggalang ramu, tingkat penggalang rakit dan tingkat penggalang
terap.
3) SKU untuk golongan penegak, terdini dan 2 tingkat, yaitu;tingkat
penegak bantara. dan tingkat penegak laksana.
4) SKU untuk golongan pandega, terdini dan satu tingkat saja:ialah
tingkat pandega.

3
4
1
2

b) SKK dan TKK


Syarat Kecakapan Khusus (SKK) adalah syarat kecakapan pada
bidang tertentu berdasarkan pilihan pribadi dalam pengembangan minat
dan bakat peserta didik. Tanda Kecakapan Khusus (TKK) diperoleh
setelah melalui ujian-ujian dan disematkan pada upacara latihan
mingguan.

LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR 34


TKK dikelompokkan mcnjadi 5 bidang sebagai berikut.
1) Bidang Agama, Mental, Moral, Spiritual, Pembentukan Pribadi dan
Watak, warna dasar TKK KUNING.
2) Bidang Patriotisme dan Seni Budaya, warna dasar TKK MERAH.
3) Bidang Keterampilan dan Teknik Pembangunan, warna dasar TKK
HIJAU.
4) Bidang Ketangkasan dan Kesehatan, warna dasar TKK PUTIH
5) Bidang sosial, Perikemanusiaan, Gotong royong, Ketertiban
Masyarakat, Perdamaian Dunia dan Lingkungan Hidup, warna dasar
TKK BIRU.
TKK dibedakan atas tingkatan-tingkatan sebagai berikut.
 Pramuka siaga : Hanya satu tingkat, berbentuk segitiga (puncaknya di
bawah) dengan panjang sisi 3 cm. dan tinggi 2 cm.
 Pramuka penggalang, penegak dan pandega terdapat 3 tingkatan.
Tingkat Purwa, berbentuk Iingkaran dengan garis tengah 2,5 cm
dan dikelilingi bingkai 2 mm.
Tingkat Madya, berbentuk bujur sangkar dengan ukuran sisi 2,5
cm, dikelilingi bingkai 2 mm.
Tingkat Utama, Berbentuk segi lima beraturan dengan ukuran sisi
masingmasing 2 cm dikelilingi
bingkai 2 mm.
Yang membedakan tingkatan pada TKK
Penggalang, Penegak dan Pandega, ialah:
Warna bingkai TKK Penggalang MERAH,
Warna bingkai TKK Penegak - Pandega
KUNING.
c) SPG dan TPG
Syarat Pramuka Garuda (SPG) adalah syarat-syarat kecakapan yang
harus dipenuhi oleh seorang Pramuka untuk mencapai persyaratan
tertentu sebagai Pramuka Garuda. Untuk memperoleh Tanda Pramuka
Garuda (TPG), peserta telah melalui ujian-ujian dan disematkan dalam
upacara pelantikan.

LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR 35


Yang membedakan TPG siaga, penggalang, penegak, pandega ialah
warna dasar TPG
 TPG siaga warna dasar HIJAU.
 TPG penggalang warna dasar MERAH
 TPG penegak warna dasar KUNING
 TPG pandega warna dasar COKLAT.

Cara menguji SKU dan SKK sebagai berikut.


1) Ujian dilaksanakan secara perorangan, satu demi satu, tidak secara
berkelompok. Seandainya terdapat mata ujian yang dilakukan secara
herkelompok, misalnya baris-berbaris, berkebun, dll. penilaian tetap
dijalankan perorangan.
2) Mata ujian ditentukan oleh peserta didik yang diuji (tidak harus
berurutan), dan dilaksanakan dalam bentuk praktek secara praktis.
3) Waktu ujian ditentukan sesuai dengan kesepakatan antara pembina /
pembantu pembina dengan yang diuji.
4) Penguji hendaknya berusaha agar proses ujian itu juga dirasakan oleh
peserta didik sebagai proses pendidikan yang menyenangkan dan dapat
meningkatkan pengetahuan dan pengalamannya.
5) Penguji hendaknya memperhatikan batas-batas kemampuan mental,
pisik dan intelegensia, emosi dan jiwa sosial pramuka yang diuji.
6) Penguji hendaknya memperhatikan ikhtiar, ketekunan, dan kesungguhan
yang sudah dijalankan oleh yang teruji.
7) Penguji membubuhkan paraf/ tanda tangannya pada daftar mata ujian
(SKU) milik Pramuka yang diuji setelah ujian tersebut dinyatakan lulus.

E. MATERI PENUTUP
1. Forum Terbuka
a) Manfaat Forum Terbuka
 Membantu memecahkan masalah yang dihadapi peserta kursus baik
secara teori maupun secara praktek.
 Membangun rasa percaya diri serta melatih untuk menyampaikan
pendapatnya secara lisan

LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR 36


 Sarana untuk saling menghargai dan menghormati pendapat orang
lain.
 Terpecahkannya masalah – masalah materi dalam kursus.
 Menumbuhkan sikap saling percaya antara peserta kursus dengan tim
pelatih.
b) Teknik Pelaksanaan Forum Terbuka
 Forum terbuka dipimpin oleh pelatih
 Pelatih memberikan kata pengantar berkenaan dengan cara
mengajukan pertanyaan
 Proses tanya jawab ini maksimal 3 penanya, yang setiap penanya
maksimal 2 pertanyaan
 Tiap pertanyaan dari peserta langsung dijawab oleh pelatih
 Peserta kursus boleh memberikan kritik dan saran setelah dijawab
oleh pelatih
c) Hal-Hal yang harus diperhatikan dalam Forum Terbuka
 Pertanyaan maupun jawaban jangan berbelit – belit.
 Gunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
 Pertanyaan hendaknya jelas dan tegas
2. Rencana Tindak Lanjut (RTL)
Rencana Tindak Lanjut (Action Plan) disusun oleh setiap peserta
kursus setelah mengikuti kursus. Penyusunan ini dijadikan sebagai tolak
ukur terhadap daya serap, daya tangkap dan daya cermat peserta kursus
terhadap materi kursus yang telah diberikan oleh setiap pembina. Sehingga
dengan kegiatan menyusun RTL dapat dipantau seberapa jauh tingkat
penguasaan terhadap materi kursus yang diberikan. Dalam RTL KMD
peserta diminta untuk membuat program kegiatan kepramukaan selama satu
tahun di gugus depannya, terhitung setelah program diajukan kepada ketua
gudep, ketua mabigus, dan ketua Kwarcabnya. Pembuatan RTL dilakukan
secara individu, pada jam yang telah disediakan atau menggunakan jam
tambahan di malam hari. Setelah program selesai dibuat seyogyanya dibuat
rangkap tiga. Satu ditinggal di Pusdiklat, satu diserahkan ke
kwartir/gudepnya, dan satu untuk arsip peserta.

LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR 37


Dalam menyusun RTL kiranya perlu diperhatikan hal – hal sebagai
berikut: Sasarannya, materinya, lingkungannya, situasi dan kondisi, sarana
dan prasarana, tersedianya waktu dan target yang diharapkannya setelah
selesai pelaksanaan RTL.
Adapun manfaat yang dapat diambil dalam pembuatan RTL yaitu dapat
dijadikan sebagai sarana untuk mengetahui perkembangan baik
pengetahuan, sikap, maupun keterampilan para peserta kursus, dapat
dijadikan umpan balik antara peserta kursus dengan para pembina sehingga
dapat dijadikan acuan dalam meningkatkan kualitas pelatihan selanjutnya
3. Tes Akhir
Tes akhir ini adalah evaluasi kursus yang bertujuan untuk mengetahui
pemahaman dan wawasan dari peserta kursus KMD mengenai kegiatan
kepramukaan. Apakah dengan adanya kegiatan KMD, bisa lebih paham dan
mengetahui proses dari kegiatan kepramukaan itu sendiri. Dan tes ini
menguji apakah nilai dari tes ini bisa lebih baik dari tes awal. Jika iya,
kegiatan KMD ini bisa memberikan informasi kegiatan kepramukaan yang
lebih untuk mereka. Dalam tes ini, soalnya sama dengan tes awal 50 pilihan
ganda dan waktu 60 menit.
4. Evaluasi
Evaluasi dalam proses pelatihan/kursus adalah komponen yang sangat
penting dalam setiap kegiatan. Ada beberapa hal penting yang dievaluasi
dalam KMD sebagai berikut.
a) Kemampuan peserta sebelum mengikuti kursus, diselenggarakan melalui
pretest.
b) Kemampuan peserta setelah mengikuti kursus, diselenggarakan melalui
posttest.
c) Evaluasi proses menanyakan tentang
 Kemampuan pelatih (penguasaan materi, dan metode yang
digunakan)
 Kesesuaian kurikulum pendidikan dan latihan dengan sasaran kursus
yang diinginkan peserta

LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR 38


 Pelayanan panitia yang meliputi penyediaan kit peserta, sarana
latihan, konsumsi, MCK, keberadaan panitia
 Komunikasi: hubungan antara peserta dengan peserta, hubungan
antara peserta dengan pelatih, hubungan antara peserta dengan panitia,
hubungan antara pelatih dengan pelatih, hubungan antara pelatih
dengan panitia.
Pelaksanaan kegiatan evaluasi kursus yakni evaluasi peserta berupa
pre test dan post test yang disusun oleh tim pelatih dan evaluasi proses
format yang telah disusun oleh pelatih, pelaksanaannya dilakukan oleh
peserta, dapat dilakukan secara kelompok atau individu.
5. Upacara Penutupan Kursus
Upacara ini bertujuan memberikan dukungan semangat kepada peserta
kursus agar lebih meningkatkan kualitas maupun kuantitas kegiatan demi
kepramukaan menuju terwujudnya tujuan Gerakan Pramuka. Berikut
susunan upacara penutupan kursus
 Menyanyikan Hymne Satya Darma Pramuka
 Laporan Pelaksanaan Kursus oleh Pemimpin Kursus
 Kesan-kesan peserta
 Amanat Pembina Upacara, dilanjutkan Pernyataan Penutupan Kursus.
 Penyerahan kembali Tunggul Latihan
 Pelepasan tanda peserta kursus dan Penyerahan Sertifikat Kursus
 Menyanyikan Lagu Bagimu Negeri
 Do’a.

LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR 39


BAB III
PENUTUP

A. SIMPULAN
Kegiatan KMD sebagai salah satu tempat pembinaan anggota pramuka
dalam mengembangkan kemampuan bakat dan minatnya yang sangat penting
dilaksanakan. Anggota pramuka bisa melaksanakan kegiatan ini ketika ingin
menjadi seorang pembina dalam gugus depannya masing-masing. Para calon
pembina diharapkan mampu mengetahui dan memahami mengenai ilmu
kepramukaan dan bisa menerapkannya dengan tepat sehingga bisa diterima
oleh peserta didik dengan baik.
Bukan hanya itu calon pembina harus menyesuaikan diri dengan kondisi
peserta didik, sehingga proses berlatih yang diberikan kepada peserta didik
mampu menyesuaikan kondisi kejiwaan dan perkembangan usia peserta didik.
Dengan hal ini, diharapkan adanya gerakan pramuka bisa membentuk watak
dan jati diri anggota pramuka bisa terwujud. Untuk mencapai itu semua, maka
diperlukannya kebijakan yang strategis, mengandung nilai pendidikan yang
didalamnya termasuk perencanaan program yang tersusun.
Dalam kegiatan KMD ini bukan hanya diajarkan mengenai teori dari semua
laporan yang dibahas diatas, namun peserta juga diajari mengenai praktek
secara langsung terutama untuk anggota penggalang, dengan tak lupa
memperhatikan kode etik dalam gerakan pramuka. Tentu saja, hal ini dilakukan
dengan beberapa latihan tetapi dengan perlu pengembangan lanjutan
menggunakan metode dan bentuk latihan yang menarik peserta.
B. SARAN
Ada beberapa saran yang ingin penulis sampaikan, antara lain.
1. Perencanaan dalam setiap kegiatan sangat diperlukan, agar tercapai tujuan
kegiatan dan sasaran kegiatan.
2. Adanya dokumentasi dalam setiap kegiatan. Hal ini sangat diperlukan agar
calon pembina yakni mahasiswa/i PGMI ketika menjadi pembina pramuka
bisa menerapkan dalam kegiatan kepramukaan digugus depan masing-
masing. Serta hal ini juga berfungsi sebagai pengerjaan laporan.

LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR 40


LAMPIRAN ICE BREAKING

1. Lagu Pertama
Ke muka ke belakang, ke kiri lalu silang 2x → menggunakan kaki kiri
Ke muka ke belakang, ke kanan lalu silang 2x → menggunakan kaki kanan
Muka belakang 2x, ke kiri lalu silang → menggunakan kaki kiri
Muka belakang 2x, ke kanan lalu silang → menggunakan kaki kanan
2. Lagu Kedua
Disanalah … Disana kita akan berjumpa 2x Salam, Salam ... Salam, Salam,
Salam hey
Disinilah … Disini kita akan bertemu 2x Salam, Salam ... Salam, Salam, Salam
hey
Disinilah … Disini kita akan bertemu lagi 2x Salam, Salam ... Salam, Salam,
Salam hey
3. Lagu Ketiga
Bim Bam Bim Bam Bim Bam
Bili - Bili Bam Bili Bili Bam
Bili Bam Bili Bam
Bili Bam Bili Bam
Bili - Bili Bam Bim Bam Bili Bili Bam Bim Bam
Nb. Bim → Tepuk Tangan, Bidi→ Petik Jari, Bam → Tepuk Paha
4. Lagu Keempat
Do Di Do 2x
Do Di Di Do Di Dam
Dam Di Dam 2x
Dam Di Di Dam Di Do
Kembali lagi ke lagu
Nb. Do → Kedua tangan maju kedepan, Di→ Menekukkan kedua tangan,
Dam → Kedua tangan keatas
5. Lagu Kelima → Lagu Pembina
Dulu aku bercita-cita
Menjadi seorang pembina
Gagah perkasa penuh wibawa

LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR 41


Tunaikan tugas yang mulia
Kini aku sedang ditempa
Dalam kawah candra binuka
Lupa sanak lupa saudara, Lupakan semua rasa susah
Saya tahan rasa sakit, Sampai masuk rumah sakit
Saya tahan menderita, Siang malam kuditempa
Walau kini aku susah, Tapi hatiku gembira
Gembira, gembira selamanya
6. Lagu Keenam
Marina menari diatas menara 2x
Di atas menara Marina merana
Menara Menari diatas Marina (Bisa diversi sendiri)
Nb. Marina → Kedua tangan menunjuk dirinya sendiri, Menari → Badan
berputar, Menara → Kedua tangan keatas membentuk segitiga
7. Lagu Ketujuh
Tong, tong bunyinya gentong
Teng, teng bunyinya genteng
Ting, ting bunyinya piring
Tong, Teng, Ting
Gentong, Genting, Piring
8. Lagu Kedelapan → Lagu Mari Kita Bergembira
Mari kita bergembira
Bergembira semua
Hilangkan sedih dan duka
Kita nyanyi bersama
Mari kita gembira
Tirukanlah 2x Tiru Tiru … Kanlah
Nb. Menyanyi bersama, salah satu joget kedepan. Setelah selesai bisa
menunjuk orang lain
9. Lagu Kesembilan → Lagu Api Unggun
Yepo.. Yepo Kawan bergembira 2x
Disekitar api unggun membara

LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR 42


Api membakar duka
Penyebar semangat 2x
Pramuka setia

Api kita sudah menyala 2x
Api, Api … Api, Api, Api…
Api kita sudah menyala
10. Lagu Kesepuluh → Lagu Senang
Duduk senang
Berjalan senang
Kemana-mana hatiku senang
Karna kami ikut pramuka
Hatiku jadi ikut senang
11. Lagu Sebelas → Lagu Mambo
Mambo …. Mambo ….
Alang – alang lema doe … Alang – alang lema doe
Adu enak adu edo … Adu enak adu edo
Repa - repa parae … Repa - repa parae
Repa - repa parae … Repa - repa parae
Nb. Salah satu anak menyanyi, sedangkan anak lain mengikuti. Bisa
ditambahi dengan gerakan
12. Lagu Dua Belas
Aku datang untuk pergi dan bergembira 2x
Aku datang untuk pergi
Pergi untuk datang
Aku datang untuk pergi dan bergembira
13. Lagu Tiga Belas → Lagu Pramuka Marilah Kita Kerja
Andaikan kita kerja tanpa rasa suka rela
Pastilah usaha kita kan sia-sia
Harapan kita hanya agar generasi muda
Lebih sempurna dari generasi kita
Iklas dan baktikmu selalu sebagai putera pertiwi

LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR 43


Di dalam bangsa dan berbudi
Bawa laksana
Marilah kita kerja tanpa balas budi
Pastilah negara kita jaya sentosa
Pastilah negara kita jaya sentosa
14. Lagu Keempat Belas → Lagu Isi Buli
Aram zam-zam
Aram zam-zam 2x
Isi buli buli buli ram zam zam
Arave arave
Isi buli buli buli ram zam zam
Arave arave
Isi buli buli buli ram zam zam
Nb. Bernyanyi sambil bergerak sesuai dengan kreativitas pembina
15. Melakukan Semangat atau Memberi Semangat
Melakukan Semangat
Pembina : “Mana Semangatmu”
Peserta Didik : “Ini Semangatku (menunjukkan diri sendiri), Hem (seperti
berteriak), Semelekete (kepala menghadap kekiri), Ha
(tangan memegang dahi), Gubrak (seperti orang pingsan)
Semangat, Semangat Semangat (mengepalkan tangan) yes
yes yes (mengayunkan tangan kebawah)”
Memberi Semangat
Pembina : “Beri Semangat”
Peserta Didik : Check Bom… (Menepukan satu tangan ketangan satunya)
Ciyee
Sekali lagi → Check Check Bom.. Ciye, Ciye
Berkali kali → Check Check Check Bom,, Ciye, Ciye, Ciye

LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR 44


LAMPIRAN PERMAINAN BESERTA MAKNANYA

1. Permainan Perkenalan
Permainan ini bertujuan ketika kegiatan pramuka dengan peserta didik yang
baru, agar mereka saling mengenal satu sama lain. Permainan ini dilakukan
dengan duduk bisa juga dengan berdiri.
Ketika dilakukan dengan duduk, melakukan tepuk tangan lalu tepuk paha
kemudian menyebutkan nama temannya perejaan nama seseorang tersebut
dengan menggunakan ibu jari kanan dan ibu jari kiri setelah disebutkan
namanya maka nama anak tersebut melakukan seperti itu dengan menyebutkan
nama yang lain. seperti nama IKA → I (menunjukkan ibu jari kanan) – KA
(menunjukkan ibu jari kiri)
Ketika dilakukan dengan berdiri, salah satu anak maju kedepan yakni
memperkenalkan diri sambil bergaya dan bilang “Perkenalkan nama saya …”
(sambil bergaya) kemudian dilanjutkan dengan menunjukkan temannya dan
bilang “Kalau kamu siapa?”. Hal ini dilakukan seperti itu dari nama anak yang
dipanggil. Namun anak yang maju kedepan tidak boleh bergaya seperti anak
yang lainnya. Maksudnya dengan tidak bergaya yang sama dari sebelumnya.
Hal ini juga melatih kreatifitas anak.
2. Kreatifitas Setelah Duduk dan Berdiri
Ada beberapa cara, ketika anak/peserta didik duduk begitu lama karena
sedang mendengarkan pembina menyampaikan materi ataupun ketika pembina
ingin menyuruh peserta didik duduk karena telah melaksanakan upacara dsb.
Ketika peserta didik berdiri dan menginginkannya dengan duduk bisa
dengan melakukan sebagai berikut.
a. Go Ji Go Ber, Lungguh Siji Lungguh Kabeh, Tak Gentuk Tak Gentuk Tak
Gentuk, Jos.. Jos.. Jos, Jos, Jos … (Dengan melakukan gerak)
b. Pembina mempunyai tali yang panjang dan tali ini ingin pembina potong.
Ketika pembina bilang, potongan pertama langsung peserta didik duduk
sedikit demi sedikit sampai dengan potongan seterusnya
c. Mengempeskan ban. Pembina bilang “saya ingin mengempeskan ban..
Preeettt” kemudian peserta didik bilang jos.., jos.., jos.., sampai dengan ban
tersebut kempes.

LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR 45


Ketika peserta didik duduk dan menginginkannya dengan berdiri bisa
dengan melakukan sebagai berikut.
a. Deg Ji Deg Beh, Ngadeg Siji Ngadeg Kabeh, Tak Gentuk Tak Gentuk Tak
Gentuk, Jos.. Jos.. Jos, Jos, Jos … (Dengan melakukan gerak)
b. Pembina mempunyai tali yang sedang putus dan kemudian tali ini ingin
pembina sambungkan menjadi satu kesatuan yang utuh. Ketika pembina
bilang, potongan pertama langsung peserta didik berdiri sedikit demi sedikit
sampai dengan sambungan seterusnya
c. Memompa ban. Pembina bilang “saya sedang memompa ban yang sedang
kempes … shuuuttttttt” kemudian peserta didik bilang jos, ..jos.., jos..
sampai ban tersebut utuh kembali
3. Permainan Berbalas Pantun
Permainan ini dilakukan agar peserta didik bisa dalam berpantun baik itu
susunan kalimatnya dan sebagainya mengenai syarat berpantun serta bisa
mempunyai pembendaharan kata yang banyak dari pantun tersebut. Peserta
didik juga bisa mengetahui dan memahami makna dari pantun yang telah
dibuat.
Cara permainan dengan semua peserta didik yang dipimpin oleh pembina
menyanyi lagu bersama yakni
Rasa sayange, rasa rasa sayange 2x
Eh lihat dari jauh rasa sayang, sayange
Setelah menyanyi lagu diatas dilanjutkan dengan pantun. Peserta didik yang
telah maju untuk menyampaikan pantun tersebut maka bisa menunjuk
seseorang untuk berbalas pantun.
4. Permainan Mencari yang Lain
Permainan ini bertujuan untuk konsentrasi, kecepatan dan kelincahan
peserta didik. Permainan ini sangat seru, karena peserta didik akan heboh untuk
mencari tempat yang bisa berakibat tabrakan dengan teman yang lain, karena
permainan ini dilakukan dalam bentuk melingkar. Dengan adanya tabrakan ini,
maka disini diajarkan bagaimana cara mencari tempat dengan hati-hati tanpa
harus melukai yang lain.

LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR 46


Cara permainan pembina akan berdiri didepan peserta didik untuk
melakukan sebuah pertanyaan. Jika jawaban peserta didik “ya” maka akan
dilanjutkan dengan pertanyaan lain. Namun jika peserta didik menjawab
“tidak” maka pembina akan mencari peserta didik yang lain.
Pembina : Apakah kamu cantik/ganteng?
Peserta didik : Iya
Pembina : Siapa yang menurutmu cantik atau ganteng?
Peserta didik : Yang memakai jam tangan (jawaban terserah)
Dengan jawaban peserta didik tersebut maka peserta didik lain yang
memakai jam tangan berlari mencari tempat yang lain di depannya.

Permainan ini bisa dilakukan dengan satu cara lagi yakni semua peserta
didik diajak bernyanyi dan menari. Berikut lirik lagunya
Mari kawan … Kita bergembira (tepuk tangan)
Kedipkan matamu (dengan mengucapkan ting, ting dan mengedipkan mata)
Senyum ke kiri, Senyum ke kanan (sambil senyum)
Berkeliling 2x (putar badan)
Mencari yang lain
Setelah diajak menyanyi dan menari, pembina akan memberi kode dengan
tangan menunjukkan angka. Seperti menunjukkan angka 4, maka semua
peserta didik harus mencari teman secara berkelompok yang berjumlah 4
orang. Jika ada yang tidak mendapatkan kelompok maka itu yang kalah.
Permainan ini bisa dilakukan terus sampai peserta yang kalah mendapatkan
kelompoknya. Maka disini kita tidak boleh menetapkan hukuman yang
membuat mereka malu dan kehilangan percaya diri. Permainan ini
mengajarkan kita konsentrasi, aktif, menerima satu sama lain atau menghargai
teman.
5. Permainan Tes Kepatuhan
Permainan ini bertujuan agar peserta didik berkonsetrasi, cepat dan
tanggap.. Permainan ini mengajarkan kita untuk berfikir dahulu sebelum
bertindak dalam menghadapi masalah yang dihadapi. Dalam hal apapun, hal
ini haruslah dilakukan secara bersama-sama dan berfikir dengan searah.

LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR 47


Permainan ini bisa dengan banyak versi seperti “benar dan salah” dan
“sebenarnya dan tidak sebenarnya”. Namun tetap saja cara kerja dari
permainan ini sama.
Permainan ini dilakukan bersama secara berkelompok. Peserta didik dibagi
dalam beberapa kelompok yang mereka baris memanjang. Pembina akan
memberi sebuah instruksi permainan jika bilang “sebenarnya” maka peserta
didik akan melakukan secara benar dan berkata “enteng” (dengan menunjukkan
ibu jari) dan jika pembina bilang “sebaliknya” maka peserta didik akan
melakukan secara sebaliknya dan berkata “waduh” (seperti orang mengeluh).
Permainan ini dilakukan dengan melompat ke depan, ke belakang, ke kanan
atau ke kiri. Seperti jika “sebenarnya” pembina bilang kanan maka peserta
didik akan melompat kearah kanan dan biasanya mereka akan berteriak
“kanan”.
6. Permainan Menyerang Negara Lain
Permainan ini bertujuan agar peserta didik berkonsentrasi dan selalu siap
dalam menghadapi cobaan atau tantangan yang sedang dihadapi. Fokus
terhadap hal yang dituju untuk menuju masa depannya seperti dalam
permainan ini.
Cara permainannya adalah permainan ini dibagi dalam beberapa kelompok
yang tiap kelompok berjumlah 10 orang. Tiap kelompok mempunyai nama
negara yang berbeda-beda. Sepuluh orang tersebut akan baris memanjang
kebelakang, tiap satu anak memiliki satu kata. Kelompok ini akan bermain
ketika telah disebutkan nama negaranya dan kemudian anak yang kesepuluh
akan menyebutkan kata pertamanya dengan menepukkan tangannya dipundak
anak yang kesembilan (anak yang didepannya) dan seterusnya sampai dengan
anak yang pertama dan anak yang pertama bilang “Dor … lalu menyebutkan
negara lawannya dengan menunjukkan tangan seperti tembak”.
Permainan akan gagal ketika anak pertama menembak dinegara orang lain
padahal itu bukan negaranya dan anak yang tidak sesuai dengan baris nya
seperti dia baris nomer 6 yang seharusnya bilang “bidik” namun bilang selain
itu.

LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR 48


Berikut 10 kata, yang mana nomer pertama adalah punya anak baris
kesepuluh dan seterusnya
a. AWAS (anak baris 10)
b. SERANGAN UDARA (anak baris 9)
c. PERSIAPAN (anak baris 8)
d. ISI PELURU (anak baris 7)
e. BUKA KUNCI (anak baris 6)
f. BIDIK (anak baris 5)
g. ARAHKAN (anak baris 4)
h. TEMBAK (anak baris 3)
i. SIAP TEMBAK (anak baris 2)
j. DOR (nama negara lawan) (baris 1)
7. Permainan Estafet Tongkat
Permainan ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama satu sama lain,
bagaimana cara memberi orang lain dengan baik, kecepatan, kelincahan,
ketenangan. Permainan ini bisa dilakukan dengan zig-zag, berdiri ataupun
dengan duduk.
Permainan ini akan dibagi dalam beberapa kelompok yang nantinya baris
memanjang kebelakang. Jika dengan duduk, maka tongkat akah diarahkan
secara horizontal dari anak baris pertama yang memberikannya tanpa adanya
balik arah, wajah tetap memandang kedepan sampai dengan baris terakhir.
anak yang di baris terkahir lari kedepan dan memberikan tongkat kebelakang
sampai seterusnya sampai dengan anak yang awal tadi baris pertama berada
didepan dan itulah pemenangnya.
Hal ini sama dengan zig-zag dan permainan dengan berdiri yang tata cara
nya seperti permainan dengan duduk. namun kalau zig-zag mengembalikannya
dengan berlari zig zag.
Permainan berdiri ini bisa dilakukan cara yang lain yakni dengan tiap
kelompok berdiri membentuk lingkaran membawa tongkat masing-masing.
Pembina akan mempeluit ini bertanda bahwa satu anak akan pindah ke tongkat
teman disampingnya. Hal ini dimaksudkan tanpa memindahkan tongkat yang
dimilikinya namun orangnya saja. Permainan akan gagal jika tongkat itu jatuh

LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR 49


8. Permainan Labirin
Permainan ini bertujuan untuk kecepatan, kelincahan dan kecerdikan.
Permainan ini bisa dilakukan dengan banyak orang namun yang menjadi peran
utama hanyala dua orang yakni yang disebut dengan kucing dan tikus. Cara
permainan ini adalah dengan peserta didik membentuk seperti shaf. Lalu akan
ditentukan yang mana menjadi kucing dan tikus bisa melalui dengan permainan
kelipatan angka yang salah itu akan menjadi peran utamanya. Pembina akan
membunyikan peluit untuk menghadap ke kanan dan ke kiri atau balik kanan
dan balik kiri. Maka peserta yang tidak menjadi peran utama akan
melaksanakan yang dipeluit oleh pembina. Peserta ini akan menjadi sebuah
labirin yang terus berubah. Dengan ini kucing akan berlari dan menangkap
tikus melalui labirin tersebut.
9. Permainan Sepak Bola
Permainan ini bertujuan untuk kerjasama satu sama lain, kecepatan,
kelincahan dan kosentrasi. Permainan ini dilakukan dengan cara peserta akan
dibagi beberapa kelompok yang tiap kelompok terdiri dari 9 orang. Mereka
akan baris dan lurus memanjang kebelakang. Tiap kelompok akan diberi bola
bisa dengan botol atau sebagainya. Lalu pembina seperti menjadi pembawa
acara dalam bola tersebut. Bola tersebut akan dibawa oleh anak baris pertama.
Seperti menyiarkan radio, pembina akan memulai dengan “Bola dibawa oleh
nomer 1, kemudian diberikan kepada nomer 7 …” Setelah bola dibaris nomer
1, maka orang yang berada dibaris tersebut akan melarikan ke baris yang nomer
7 dan orang yang berada dibaris 1 kembali ketempatnya. Hal ini akan dilakukan
terus sampai pembawa acara selesai dan bola tersebut diberikan kepada
pembina yang lebih dulu itu akan menjadi pemenangnya.
10. Permainan Suara Binatang
Permainan ini bertujuan untuk kecepatan, konsentrasi dan kekompakan
antara satu dengan yang lain. Permainan ini bisa dilakukan didalam ruangan.
Cara permainannya adalah dengan membaginya sebanyak 4 kelompok atau
bisa lebih. Hal ini langsung saja pembagian ditentukan dari tempat duduknya.
Tiap kelompok akan diberi nama hewan masing-masing dan tiap kelompok
bisa membunyikan suara hewan tersebut dengan berdiri ketika dipanggil.

LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR 50


Pembina akan bercerita dari nama-nama hewan tersebut dan ketika salah satu
hewan dipanggil maka peserta langsung berdiri dan membunyikan suaranya.
Permainan ini bisa mengurangi nilai ketika ada salah satu anggota yang tidak
berdiri atau telah dalam berdiri. Hal ini dibutuhkan sekali konsentrasi dan
kerjsama satu dengan yang lain.
11. Permainan Jarum Benang
Permainan ini bertujuan untuk kecepatan, ketanggapan, dan membuat kita
untuk berolahraga lari. Cara permainannya adalah membagi kelompok sama
rata secara heterogen sampai dengan maksimal 30 orang. Kemudian peserta
akan berdiri memanjang kesamping menghadap kedepan. Lalu menentukan
ujung dari benang tersebut. Pembina akan memberikan peluit tanda bahwa
permainan akan dimulai. Pembina akan bilang bahwa dia akan menusukkan
jarum benang di angka 12. Jadi anak yang berada diangka 12 tangannya akan
diangkat dan ujung dari jarum benang akan lari dimulai dari angka 12. Hal ini
akan dilakukan seterusnya sampai ujung dari benang kembali ketempat semula
dan yang tercepat duluan itulah pemenangnya.
12. Permainan Kelipatan
Permainan ini bertujuan untuk kosentrasi. Cara permainan: sebelum
memulai permainan, pembina akan menyampaikan instruksi permainan seperti
ketika kelipatan angka 3 maka bilang “dor”. Permainan ini bisa dilakukan
dalam bentuk melingkar, shaf, memanjang dan sebagainya. Permainan ini bisa
dilakukan dalam hal memilih anak yang salah/kalah untuk menjadi petugas
upacara ataupun menjadi pemimpin dan sebagainya, ketika yang lain tidak ada
yang berani maju. Contoh permainan: 1 2 dor 4 5 dor 7 8 dor 10 11 dor dan
sebagainya. Maka anak yang berada dalam kelipatan 3 harus bilang dor.

LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR 51


LAMPIRAN FOTO KEGIATAN KMD

Foto Pasukan Penggalang Bersama Pembina Penggalang

Foto Perindukan Siaga Bersama


Pembina Siaga

KEGIATAN KMD INDOOR LEARNING

 UPACARA PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN KURSUS KMD

Tanda peserta yang disematkan oleh Laporan persiapan kursus


pembina pramuka saat upacara pembukaan KMD oleh Kak Namimah

LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR 52


Penghargaan Peserta Penggalang Terbaik Dalam Kursus KMD

 MENYAMPAIKAN MATERI KMD

Materi Membuat Tandu, Palang


dsb. Simulasi Upacara

Potret Regu Ibnu Sina bersama Pembina Penggalang (Kak Mus dan Kak
Prapto)

LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR 53


KEGIATAN KMD OUTDOOR LEARNING

 MENYAMPAIKAN MATERI KMD

Potret Foto Pembina


Penggalang Meyampaikan
Materi Kepada Pasukan
Penggalang

Potret Foto Pembina Siaga Menyampaikan Materi Kepada Perindukan


Siaga

LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR 54


 MENDIRIKAN TENDA

 GAME EDUKASI

 KEGIATAN API UNGGUN

 KEGIATAN MASAK

LAPORAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR 55

Anda mungkin juga menyukai