2021
Daftar isi
1 Pendahuluan
2 Fundamental Gerakan Pramuka
3 Problematika dan Dinamika Pembinaan Pramuka Penggalang
4 Strategi Pengembangan Gudep Pembinaan Pramuka yang Dinamis dan
Progresif (Penggalang)
5 Organisasi gugus depan, Dewan satuan dan Adminitrasi (kak ikhsan)
6 Struktur Organisasi Gudep
7 Syarat Kecakapan khusus dan Tanda Kecakapan Khusus
8 Strategi Pencapaian SKU,SKK,dan SPG
9 Ragam Ketrampilan Pramuka Penggalang
10 Praktek Simulasi Mugus
11 Penysunan Administrasi Gugus Depan
12 Penyusunan Rencana dan Media Membina Pramuka Penggalang
13 Manegement Resiko dalam Membina Pramuka Penggalang
14 Lomba Tingkat I
15 Pesan dan kesan
16 Penutup
17 Lampiran
PENDAHULUAN
Berbagai aktifitas yang menyenangkan dan menarik dapat menjadi bagian dari cara
Gerakan Pramuka untuk membentuk karakter diri individu. Pendidikan kepramukaan
merupakan proses pendidikan luar lingkungan sekolah dan di luar keluarga dalam bentuk
kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam
terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan (PDK dan MK) yang
sasaran akhirnya pembentukan watak.
Pendidikan dalam Gerakan Pramuka adalah proses pendidikan sepanjang hayat yang
berkesinambungan dengan sasara menjadi manusia bertaqwa, berbudi pekerti luhur, mandiri,
memiliki kepedulian tinggi terhadap nusa bangsa, masyarakat dan lingkungannya, alam
seisinya, bertanggung jawab serta berpegang teguh pada nilai dan norma masyarakat.
Dari situ saya sangat setuju jika pendidikan pramuka menjadi ekstra wajib
disekolah. Jika kelak semua siswa menjadi anggota gerakan pramuka kemudian memahami,
mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari isi dari Tri Satya dan Dasa Darma Pramuka,
Inshaa Allah ia akan menjadi pribadi yang tangguh, disiplin, jujur, menghargai, cinta tanah
air, bermanfaat bagi diri sendiri, bangsa dan negara.
Kegiatan Hari Pertama
Hari pertama di dalam kegiatan dimulai dengan Upacara pembukaan Kursus Mahir
Lanjutan 2021 oleh Ketua Kwarcab Magetan di Kwarcab Magetan. Acara dimulai pukul
08.00 dan di akhiri pukul 09.00. Meskipun dalam situasi pandemi dimana kita harus
mendukung pihak pemerintah tentang larangan keluar rumah namun kita karena tugas tetap
melaksanakan tugas tersebut . namun demikian kita tetep patuh dan taat pada PROTOKOL
KESEHATAN. Acara dilanjutkan dengan materi fundamental Gerakan Pramuka oleh Kak
EVI. Materi ke 2 Problematika dan Dinamika Pembinaan Pramuka Penggalan oleh Kak
ERIK. Dilanjutkan dengan materi yang ke 3 Strategi Pengelolaan Gudep dan Pembinaan
Pramuka Yang Progesif dan Dinamis oleh Kak TONI. Dalam mengikuti materi tersebut
banyak sekali pengalaman mengajar yang saya dapat untuk saya terapkan di gudep saya
nantinya. Dan juga banyak tugas yang mereka berikan bahkan tugas itu harus diselesaikan di
rumah. Coba bayangkan jika kami harus mengerjakan tugas dirumah sedangkan kami juga
harus sibuk dengan tugas kita sebagai ibu rumah tangga . Namun demikian kita
mengerjakannya dengan penuh sengangat dan pantang menyerah, menyelesaikan tugas sesui
dengan waktu yang di tentukan.
Dalam materi Strategi Pengelolaan Gudep dan Pembinaan Pramuka Yang Progesif
dan Dinamis di situ saya ingin menyampaikan bahwa permasalahan yang terjadi di setip
gudep itu hampir sama. Yaitu terletak pada dana dan tenaga pembina. Dimana setiap kegiatan
pramuka pastinya membutuhkan dana yang besar sedangkan dana BOS hanya berapa persen
saja yang bisa digunakan untuk kegiatan pramuka. Sedangkan kami tidak ingin membebani
dana tersebut kepada wali murit karena saya tau betul kondisi ekonomi murid saya. Selain itu
masalah lainya terletak pada tenaga pembina. Di gudep kami hanya beberapa saja guru yang
sudah mengikuti Kursus Mahir Dasar. Nah jadi menurut mereka yang belum mengikuti KMD
merasa belum mempunyai kewajiban dan tanggung jawab terhadap kegiatan pramuka. Jadi
jika kegiatan pramuka di bebankan hanya pada 1 atau 2 orang saja menurut saya berat. Jadi
harapan saya semua tenaga pendidik nantinya mengikuti KMD dan KML sehingga
mempunyai tanggung jawab yang sama.
Materi selanjutnya kita belajar tentang bagaiman mengelola struktur organisasi di
gudep. Kita diberi tugas dari kak evi untuk membuat pengelolaan menejemen organisasi di
gudep. selain tugas off line kita juga mengerjakan tugas online. Selain tugas berbentuk
dokumen kita juga harus membuat vidio yang harus di setor di kantong tugas. Dimana kita
harus mengkompres vidio tersebut karena jika kebesaran MB maka vidio tersebut tidak bisa
di kirim. Disitu kita harus belajar mengkompres vidio dulu, yang mana buat saya hal baru
yang belum pernah saya pelajari. Dari situ saya belajar dan akhirnya saya bisa menyelesaikan
tugas saya dan terkirim di kantong tugas dengan tepat .
Materi
1. Definisi
a. Pramuka adalah setiap warga negara Indonesia yang secara sukarela aktif dalam
pendidikan Kepramukaan serta berusaha mengamalkan Satya Pramuka dan Darma
Pramuka.
b. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup,
dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.
c. Kepramukaan adalah proses pendidikan nonformal di luar lingkungan sekolah dan diluar
linkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah,
praktis yang dilakukan di alam terbuka denga Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode
Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur
(SK Kwarnas No. 231 Tahun 2017)
d. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk
menyelenggarakan pendidikan Kepramukaan.
2. Tujuan Gerakan Pramuka ( Karakter, Keterampilan, Kebangsaan)
Di dalam Anggara Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka hasil dari Munas
Gerakan Pramuka Tahun Nomor 07/MUNAS/2018 tertulis bahwa Gerakan Pramuka
bertujuan untuk membentuk setiap pramuka:
1. Memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik,
taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, berkecakapan hidup,
sehat jasmani, dan rohani;
2. Menjadi warga negara yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara
Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi masyarakat yang baik dan berguna, yang
dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama
bertanggungjawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian
terhadap sesama hidup dan alam lingkungan.
3. Kurikulum Pendidikan Kepramukaan ( SKU, SKK, SPG )
Kurikulum pendidikan kepramukaan disusun dan ditetapkan oleh Kwartir Nasional
Gerakan Pramuka dan mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan.
Kurikulum pendidikan kepramukaan untuk peserta didik disusun sesuai jenjang
yang ada dalam pendidikan kepramukaan.
Kurikulum pendidikan kepramukaan peserta didik terdiri atas:
Kurikulum umum yang disebut sebagai syarat kecakapan umum (SKU); dan
Kurikulum khusus yang disebut sebagai syarat kecakapan khusus (SKK).
Kurikulum garuda yang disebut sebagai syarat pramuka garuda (SPG).
SKU merupakan kurikulum pendidikan untuk mencapai tingkat tertentu dalam setiap
jenjang.
SKK merupakan kurikulum pendidikan untuk memperoleh keterampilan tertentu yang
berguna bagi pribadi maupun dalam pengabdian masyarakat.
SPG merupakan kurikulum pendidikan untuk mencapai tingkat Pramuka Garuda
dalam setiap jenjang.
Dengan demikian, maka SKU, SKK, dan SPG adalah hak peserta didik, hal ini merupakan
Raport bagi peserta didik, ddan juga Raport bagi pembina. Karena salah satu indikator
keberhasilan seorang pembina dalam membina adalah mampu mengantarkan peserta
didiknya menempuh SkU, SKK, hingga SPG.
Dalam mugus tidak perlu formal. Musyawarah gugus depan diarahkan ke visi misi.
Visi dan rencana-rencana gudep disampaikan, sehingga seluruh peserta rapat memberikan
tanggapan dan saran. Di SD karena lebih banyak siaga maka fokus ke pramuka siaga, untuk
penggalang hanya pengenalan dan penggalang ramu.
Ada beberapa problematika pembinaan pramuka di gugus depan;
1. Jumlah guru yang ada dengan yang sudah mengikuti KMD, perlu ditingkatkan.
(kebanyakan beralasan bahwa mengikuti kursus menjadi tambahan beban tugas-tugas guru).
Mewacanakan kegiatan kursus yang menyenangkan. Pembinaan yang bergembira, biasanya
terkendala dana, perlu berbincang dengan unsur yang lain, kwaran/kwarcab/pusdiklat.
Penyelesaian tidak dengan tongkat kepemimpinan tetapi dengan PDK/Prinsip Dasar
Kepramukaan. Sehingga menjadi gudep yang unggul (SDM, administrasi, keuangan,
sarpras, kegiatan, proses, kemitraan/kehumasan, prestasi).
2. Program dimasa pandemik. Melihat program-program yang sudah direncanakaan,
kemudian merechedule, memilih dan dikelola sesuai protokol kesehatan. Sesuaikan program
dengan aturan dari pemerintah daerah. Memilih lokasi yang tepat, menyesuaikan jumlah
anggota yang dibina. Mengelola kegiatan dengan rumah berlatih, atau dengan kegiatan
sejenis di lokasi masing-masing tetapi didokumentasikan. Misal saat kondisi banjir, maka
anggota supaya melakukan kegiatan kebersihan secara mandiri. Atau saat perawatan jenazah,
anggota diminta belajar secara langsung saat ada pemulasaraan jenazah.
3. Tidak ada acara berkumpul sehingga tidak ada upacara pembukaan latihan. Walaupun
begitu jangan pernah berhenti menanamkan cinta tanah air dengan tetap mengenalkan
simbol- simbol pemersatu bangsa. Walaupun secara online tetap ada penugasan melalui
GCR.
4. Tidak ada tatap muka maka tetap bisa dengan penugasan Quiziz misalnya.
5. Tidak bisa pionering secara langsung, bisa dengan memanfaatkan fasilitas video.
Peserta melakukan pionering divideokan diunggah ke media sosial.
6. Pembina merasa cukup dengan wawasan yang dimiliki maka perlu mengosongkan ilmu
yang dipunyai diisi dengan keilmuan/wawasan kepramukaan yang masih sangat banyak.
Cara mengosongkan dengan mengalirkan ilmu wawasannya untuk anggota kemudian
mengisi kembali dengan wawasan terbaru.
7. Lupakan masa lalu dan songsong masa depan.
3 Strategi Pengembangan Gudep Pembinaan Pramuka yang Dinamis dan
Progresif (Penggalang)
Pramuka sangat tepat untuk pembinaan generasi dalam hal pendidikan karakter.
Agar generasi menjadi lebih baik. Karena di dalam kepramukaan kegiatannya
menyenaangkan, pendidikannya di ruang terbuka, sehingga terekspreikan dengan bebas.
Pramuka tepat untuk pendidikan karakter karena metodenya berbeda dengan pendidikan
secara umum. Media pendekatannya juga pada ranah ketrampilan dan sosial. Efek bagi
generasi muda menjadi kuat secara mental dengan tri satya dan dasadarmanya. Tentu jika
diimplementasikan akan menjadi generasi yang berkarakter.
Pengelolaan gudep harus terarah dan teratur. Bagaimana strategi pengelolaan gudep
dan pembinaan pramukaa penggalang. Permasalahan yang ada pada penggalang, emosinya
labil, pengaruh kelompok, sedang mencari identitas diri, suka berpetualang. Maka kita harus
encari solusi agaar gudep berjalaan baik dan mantaap.
Materi pendidikan kepramukaanya harus disesuaikan. Enam kewajiban tri satya,
kewajiban terhadap tuhan, thd negara, thd pancasila, thd menolong sesama, thd
dasadarma. Pembekalan kepada penggalang diberikan ketrampilan dasar dan
pengembangan. Syarat materi, bernilai kebangsaan. Strateginya; perencanaan-
pengorganisasian-pelaksanaan- pengendalian.
Kasus-kasus penggalang; perubahan sikap yang harus diarahkan agar tetap di dalam
rel. Nasehat orang tua kadang tidak diperhatikan, lebih percaya dengan teman kelompok.
Membully teman, mencintai lawan jenis, membutuhkan kehangatan keluarga, dan
dukungan emosional keluarga. Maka rancangan kegiatan disesuaikan dengan kondisi
penggalang.
Siklus pengelolaan gudep. Menentukan visi misi, dibentuk pengurus dan rencana kerja.
Menghasilkan program-program yang dilaksanakan secara administratif dan terdokumentasi.
Program harus sesuai dengan perkembangan mental peserta didik. Kasus di Turi Jogjakarta,
kejadian susur sungai pada penggalang, seharusnya bukan untuk penggalang tetapi penegak.
Program jangan dipaksakan, misal sosial ekonomi level menengah tetapi programnya mahal,
ya tidak jadi.
Sasaran pendidikan karakter adalah mentransfer ilmu, mendidik (mentransfer nilai-
nilai) sehingga diharapkan peserta didik memiliki IQ, EQ, SQ yang bagus. Karena kita
sebagai guru maka kita harus memberi keteladanan dan mengapresiasi/penghargaan. Tidak
memberikan beban kepada peserta didik. Apa guna susah, susah itu tak ada gunanya.
Memulai
dari yang mudah-mudah; menghafal dasadarma, melaksanakan dasa pertama
(mengahafal suratan, sholat dsb).
Tahapan pembentukan karakter; pengetahuan-pemahaman-pembiasaan-meyakini-
dilakukan-dipertahankan. Sehingga tercetak generasi yang mulia. Imtaq akan menghasilkan
peserta didik yang berakhlaq mulia. Orang tua aakan berbangga jika memiliki anak yang
shalih-shalihah dan beraakhlaq. Karena harapan orang tua adalah anak-anaknya ketika
orang tua sudah tiada. Akhlaq mulia akan mendasari kecerdasan otak/pikir dan hati/rasa,
serta raga/sehat.
Strategi pendekatan pola keluarga; kompak, etiket, peduli, kreatif. Aktualita
karakter utama sebgai hasil pendidikan karakter. Secara individu muncul perilaku jujur
berani cinta tanah air.
Pola pembinaan yang progresif dan dinamis. Progresif artinya selalu bergerak maju
berproses sehingga menjadi sempurna. Dinamis terus bersemangat, bergerak dan
berkembang. Gudep juga harus progresif dan dinamis. Aktifitas gudep bukan hanya saat ada
lomba tetapi secara reguler terus berkegiatan. Aktifitas gudep dengan melakukan kegiatan
dilanjutkan dengan pengamatan kemudian merefleksi dan mengulangi
Kegiatan hari ke 2
Masih semangat di hari kedua. Diawali dengan tugas perdana upacara pembukaan
penggalang. Alhamdulilah upacara berjalan dengan lancar meskipun masih ada kesalahan dan
kekurangan. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan penyampaian materi. Sebelum masuk
ruangan kami harus menghafal paswordnya supaya bisa memasuki ruangan kelas. Luar biasa
dihari pertama paswordnya
Demikian pasword yang harus di hafalkan untuk mengikuti kegiatan selanjutnya. Materi
Organisasi Gugus Depan , Dewan Satuan dan Administrasi Satuan oleh yang disampaikan
KAK IHSAN. Materi berikutnya Penyusuna Progam Gudep, Progam Pembina
Penggalang oleh KAK YUNI. Strategi Pencapaian SKU, SKK, SPG oleh KAK PRIO.
Selanjutnya Ragam Ketrampilan Pramuka Penggalang oleh KAK ERIK. Dihari kedua ini
cukup menarik sekali dimana kita di sibukkan dengan tugas tugas dan tugas. Dari situ
saya di paksa untuk membuat program kerja yang sebelumnya belum pernah saya buat.
Dengan semangat karena tugas kelompok kamipun mengerjakan nya dengan bersama
sama. Meskipun demikian dengan tugas yang begitu banyak akhirnya tugas itu menjadi
tugas mandiri. Tak apa supaya pekerjaan cepat selesai kita bagi tugas masing masing.
Kita buat program kerja tahunan , semesteran, bulanan hingga mingguan. Saya jadi
paham. Semua tugas akan saya lampirkan di halaman lampiran. Yang menarik pada hari
kedua ini ketika kita praktek langsung untuk menempuh SKU, SKK, SPG kita di
haruskan dan tau tentang sandi, tali temali , membuat tandu, membuat peta pita dan
menggunakan kompas. Materi yang saya anggab sulit adalah saat praktek menggunakan
kompas. Karena ketika saya praktek obyek yang dikatakan 180 derajat tapi oleh saya
kelihatan 200 derajat. Saya ulangi lagi karena saya penasaran tapi ternyata hasilnya sama.
Mungkin itu pengaruh dari posisi tangan saya dan mata saya yang sudah tidak muda lagi.
Ketika praktek membuat tandu dapat diatasi dengan cepat meskipun membuatnya dengan
bolak balik mutar muter talinya. Yang menarik ketika bagian sandi morse kita memang
tidak hafal dengan tersebut tapi oleh kak evi kita di beri tau cara untuk menghafalkan
sandi dengan cepat. Hanya sekilas saja di jelaskan dan di kasih tau contohnya. Kita di beri
soal dan langsung mengerjakannya dalam waktu 5 menit an. Tugas bisa diselesaikan
bener salah hanya Kak Evi yang tau. Tugas berikutnya tali temali . kita diberi 4 tugas
untuk praktek membuat tali simpul, tali mati, tali hidup dan tali mati. Hanya satu saja
yang betul waktu itu. Tapi setelah itu saya jadi bisa dan tau dari keempat tali tersebut.
Terakhir tugas kami membuat peta pita, susah tapi kami bisa.
Demikian kegiatan di hari ke 2 dan di akhiri dengan upacara penutupan. Dan kami masih
sebagai petugasnya.
Materi
4 Organisasi gugus depan, Dewan satuan dan Adminitrasi (kak ikhsan)
Gudep adalah kesatuan organik dalam Gerakan Pramuka yang merupakan wadah untuk
berhimpun anggota
Gerakan Pramuka.
• Anggota putera dan puteri dihimpun dalam Gudep (satuan) yang terpisah dan
merupakan Gudep yang berdiri sendiri.
• Gudep sebagai wadah keanggotaan bagi peserta didik dapat berpangkalan di:
1) Lembaga pendidikan, seperti; Sekolah, Kampus Perguruan Tinggi, Asrama, Pesantren,
Masjid, Gereja,Vihara.
2) Kelurahan/desa dan rukun warga (RW).
3) Instansi pemerintah dan swasta.
4) Perwakilan RI di luar negeri. Gudep yang berpangkalan seperti tersebut di atas disebut
Gudep Wilayah.
• Gudep dikoordinasikan, dibina, dan dikendalikan oleh Kwartir Ranting, kecuali gudep yang
berpangkalan di Kampus Perguruan Tinggi pembinaan dan pengembangannya dilakukan oleh
Kwartir Cabang
• Setiap Gudep menggunakan nomor yang diatur oleh Kwartir Cabang, kecuali gudep yang
ada di Perwakilan diatur oleh Kwartir Nasional.
• Gudep Putra bernomor ganjil, sedangkan Gudep Putri bernomor genap.
5
1 Juli 2 Agust 3 Sept 4 Okt Nov 6 Des
Musyawarah
Pasukan / Dewan
Galang Geladian
Pemimpin Regu /
Dianpinru Lomba
Tingkat Jambore
Giat ikut serta
berbagai lomba
Pembinaan
pencapaian v v v V
1. 2. 3. 4. SKU/SKK/SPG v
5. 6. 7. Perkemahan v v v v v v v
2. Program Kegiatan Bulanan
Program Bulanan
Dilaksanakan 3 pertemuan
Pancasila Perlombaan antar regu dan Pembinaan pencapaian
4. OKTOBER Persami/ Pelantikan DG SKU/SKK
Dilaksanakan 4 pertemuan
Salam pramuka Patriotisme Giat dan Pembinaan pencapaian
10. APRIL Lomba Lagu – lagu pramuka SKU/SKK/SPG
PENGGANT
POKOK SKU I
Tiang,
bendera,
Meningkatkan teks
jiwa Upacara Pancasila,
14.30 – patriotisme Pembukaan Dasa Darma,
1 14.45 peserta didik Latihan – Apel peluit
PBB ( 5
gerakan di
Meningkatkan tempat dan 5
jiwa gerakan
14.45 – kedisiplinan berjalan ) : Peluit,
2 15.00 peserta didik siap, hormat, 27 sama tongkat
istirahat
Kode
Kehormatan
Pramuka
Penanaman Penggalang
sikap dan Dasa Darma
watak budi dan
15.00 – pekerti pada penghayatann Teks dasa
3 15.30 peserta didik ya 12 sama darma
Menanamkan Permainan
rasa kekompakan
persahabatan regu, kanan-
15.30 – antar peserta kiri, maju-
4 15.45 didik mundur – sama Peluit
Pengetahuan
Menanamkan umum
15.45 – jiwa ( Kepahlawan Gb. Pahlaw
5 16.15 kepahlawanan an ) – sama an
Meningkatkan
jiwa Upacara
16.15 – patriotisme Penutupan
6 16.30 peserta didik Latihan – Apel s.d.a
1. SKU, sebagai alat pendidikan, merupakan rangsangan dan dorongan bagi para pramuka
untuk memperoleh kecakapan-kecakapan yang berguna baginya, untuk berusaha
rnencapai kemajuan, dan untuk memenuhi persyaratan sebagai anggota Gerakan
Pramuka.
2. SKU disusun menurut pembagian golongan usia pramuka yaitu golongan
siaga, golongan penggalang, golongan penegak dan golongan pandega.
3. SKU untuk golongan siaga terdiri dan 3 tingkat, yaitu: tingkat siaga
mula.tingkat siaga bantu dan tingkat siaga tata.
4. SKU untuk golongan penggalang terdiri dari 3 tingkat, yaitu; tingkat
penggalang ramu, tingkat penggalang rakit dan tingkat penggalang terap.
5. SKU untuk golongan penegak, terdini dan 2 tingkat, yaitu;tingkat penegak
bantara. dan tingkat penegak laksana.
6. SKU untuk golongan pandega, terdini dan satu tingkat saja:ialah tingkat
pandega. TKU dimiliki peserta didik dengan jalan melalui bentuk ujian - ujian yang
dilakukan secara perseorangan
Kegiatan hari ke 3
Hari ketiga seperti biasa diawali dengan upacara pembukaan penggalang. Dilanjut dengan
materi materi Kursus Mahir Lanjutan. Tapi sebelum masuk kelas kita buka paswordnya.
Pasword hari ke 3;
TRYSTYA
Demikian pasword hari ke 3. Lancar dan masuk kelas. Masih bersama kelompok kesayangan
regu LILI. Materi pertama Simulasi Mugus oleh KAK HADI. Materi ke 2 Penyusunan
Administrasi Gudep oleh KAK EVI. Penyusunan Rencana dan Media Membina Pramuka dan
Penggalang oleh Kak HADI. Baiklah disini akan saya ceritakan pengalaman saya ketika
mengikuti kegiatan di hari ketiga ini. Kali praktek materi pertama mengadakan simulasi
Mugus. Dimana saya sebagai Ka Kwaran. Saya cukup bingung awalnya tapi ini kan hanya
simulasi saja. Semua bertugas sesua tugas masing masing. Rapat mugus dihadiri Ka Kwaran
Kamabigus dan Komite. Pada mugus tersebut memilih dan membentuk ketua gudep
kamabigus, dan bagian organisasi, angaran dan progam. Dimana angaran kegiatan diperoleh
daridana BOS dan iuran pramuka. Setelah ketua gudep, kamabigus terpilih maka tugas Ka
Kwaran melantiknya. Masa bakti ketua Kamabigus dan Ketua Gudep 2 tahun. Demikian
materi Simulasi Mugus. Tugas selanjutnya dari kak EVI tentang Penyusunan administrasi
Gudep. disini kita ditugaskan membuat proposal tentang lomba tingkat 1`. Tugas berikutnya
dari kak EVI membuat absensi dan logboog. Tugar terakhir hari ketiga dari Kak HADI
membuat rencana membina. Karena kami sudah terbiasa dengan tugas kami maka kami tidak
kesulitan untuk tugas tersebut. Kegiatan pada hari ke 3 diakhiri dengan upacara penutupan
Penggalang.
MATERI
Dihari keempat kami masih semangat yang luar biasa. Namun sayang semangat kami di
patahkan dengan keadaan. Bupati magetan menetapkan hari itu untuk wilayah Magetan status
PPKM. Dengan demikian seluruh kegiatan di kota kami di hentikan sampai keadaan normal
kembali. Sehingga jadwal hari ke 4 prakter mengajarpun dilaksanakan dengan daring. Yang
jadi masalah bukan praktek membinanya melainkan mengirim vidionya.a. Itu saja tugas di
hari ke 4. Hari kelima karena seharusnya menuju perkemahan, mendirikan tenda dan
Bekemah. Itu yang kita tunggu tunggu ternyata tidak bisa kami laksanakan karena keadaan.
Mudah mudahan kita bisa melaksanakannya di lain waktu
Materi
Nama Sekolah :
Mata Pelajaran : Kepramukaan (Penggalang)
Kelas / Semester : VI / 1
Pertemuan ke 1
Alokasi Waktu : 2 x 60 menit
Standar Kompetensi : Memahami pengertian dan pengamalan Tri satya dan Dasa darma.
Kompetensi Dasar : 1. Menjelaskan Tri satya
2. Menjelaskan Dasa Darma
Indikator :
1. Siswa dapat menyebutkan isi Tri Satya.
2. Siswa dapat menyebutkan contoh-contoh pengamalan tri satya dan dasa darma dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Siswa dapat menyebutkan perbuatan-perbuatan yang melanggar tri satya dan dasa
darma
A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa memahami isi tri satya dan dasa dharma.
2. Siswa menyebutkan contoh-contoh pengamalan tri satya dan dasa dharma dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Siswa menyebutkan perbuatan-perbuatan yang melanggar tri satya dan dasa darma.
B. Materi Ajar
KODE KEHORMATAN GERAKAN PRAMUKA
Kode kehormatan di kalangan Gerakan Pramuka, terdiri atas janji (satya) yang berupa
Trisatya dan ketentuan moral (darma) berupa Dasa Dharma.
TRISATYA
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan
mengamalkan Pancasila.
2. Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat.
3. Menepati Dasa dharma.
DASA DARMA
Di dalam Dasa Darma, ada banyak sikap hidup sehari-hari, seperti:
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
a. Menjalankan ibadah menurut agam dan kepercayaannya masing-masing
b. Patuh dan berbakti kepada orangtua
c. Sayang kepada saudara, dsb.
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
a. Menjaga kebersihan lingkungan
b. Ikut menjaga kelestarian lingkungan
c. Membantu fakir misin, anak terlantar, dan orag tua, dsb.
3. Patriot yang sopan dan kesatria.
a. Mengikuti upacara bendera
b. Ikut serta dalam bela Negara
c. Belajar di sekoalah dengan baik, dsb.
4. Patuh dan suka bermusyawarah
a. Patuh kepada orang tua, guru, dan pembina.
b. Berusaha mufakat dalam musyawarah
c. Tidak mengambil keputusan yang tergesa-gesa tanpa bermusyawarah, dsb.
5. Rela menolong dan tabah
a. Berusaha menolong orang yang terkena musibah
b. Tabah dalam menghadapi musibah dan kesulitan
c. Tidak banyak mengeluh dan tak mudah putus asa, dsb.
6. Rajin, terampil dan gembira.
a. Selalu hadir dalam pelatihan pramuka
b. Dapat membuat berbagai macam kerajianan
c. Selalu riang gembira dalam setiap melakukan kegiatan atau pekerjaan
tersebut.
7. Hemat, cermat dan bersahaja.
a. Tidak boros dan bersikap hidup mewah
b. Teliti dalam melakukan sesuatu
c. Bersikap hidup sederhana, tidak berlebih-lebihan, dsb.
8. Disiplin berani dan setia
a. Selalu menepati waktu yang ditentukan
b. Mendahuukan kewajiban dari pada hak
c. Tidak pernah ragu-ragu dalam bertindak, dsb.
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya.
a. Menjalankan segala sesuatu dengan sikap bersungguh-sungguh
b. Tidak pernah mengecewakan orang lain
c. Bertanggung jawab dalam setiap tindakan,dsb.
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
a. Berusaha untuk berkata baik dan benar dan tidak pernah berbohong
b. Tidak pernanh menyusahkan atau mengganggu orang lain.
c. Berbuat baik kepada orang tua, dsb.
Kode Kehormatan Pramuka terdiri atas :
a. SATYA PRAMUKA, merupakan janji yang diucapkan secara suka rela oleh seorang
calon anggota Gerakan Pramuka setelah memenuhi persyaratan keanggotaannya.
b. DARMA PRAMUKA, adalah alat proses pendidikan diri yang progesif untuk
mengembangkan budi pekerti luhur juga sebagai landasan gerak Gerakan Pramuka
untuk mencapai tujuan pendidikan melalui Kepramukaan yang kegiatan mendorong
Pramuka manunggal dengan masyarakat, bersikap demokratis, saling menghormati,
memiliki rasa kebersamaan dan kegotong royong.
Kode kehormatan Gerakan Pramuka untuk masing-masing golongan usia itu berbeda-beda
disesuaikan dengan perkembangan rohani dan jasmani masing-masing golongan anggota
gerakan Pramuka, yaitu:
1. Siaga (7-10 tahun) : janji → DWI SATYA
: Darma → DWI DARMA
2. Penggalang (11-15 tahun) : janji → TRI SATYA
: Darma → DASA DARMA
3. Penegak (16-20 tahun) : janji → TRI SATYA
: Darma → DASA DARMA
4. Pandega (21-25 tahun) : janji → TRI SATYA
: Darma → DASA DARMA
5. Anggota Dewasa : janji → TRI SATYA
: Darma → DASA DARMA
C. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan awal (Waktu: 30 menit)
a. Upacara penggalang
b. Presensi
2. Kegiatan inti (Waktu: 60 menit)
a. Pembina menjelaskan tentang tri satya dan dasa dharma
b. Pembina menyebutkan isi tri satya dan dasa dharma
c. Pembina dan siswa bersama-sama menyebutkan contoh-contoh pengamalan tri satya
dan dasa darma
d. Pembina menginstruksikan kepada siswa untuk menghafalkan tri satya dan dasa
dharma
1. Istirahat ( Waktu : 15 menit )
4. Kegiatan akhir (Waktu : 45 menit)
a. Pembina mengecek hafalan siswa dengan cara siswa mengucapkan tri satya dan dasa
dharma tanpa melihat teks
b. Pembina menyimpulkan materi
c. Upacara penutupan
E. Sumber Belajar
1 Buku materi Bina Satuan 2013
2 Buku saku.
F. Penilaian
Bentuk instrumen: SOAL
1. Sebutkan janji tri satya yang ke tiga!
2. Sebutkan dasa dharma yang ke enam!
3. Sebutkan contoh-contoh pengamalan dasa darma yang ke enam dalam kehidupan
sehari-hari!
4. Sebutkan perbuatan-perbuatan yang melanggar tri satya!
5. Usia berapakah golongan penggalang sesuai dengan perkembangan rohani dan
jasmani masing-masing anggota gerakan pramuka!
KUNCI JAWAB
1. Menepati dasa darma
2. Rajin, terampil dan gembira
3. selalu hadir dalam latihan pramuka, dapat membuat berbagai macam kerajianan,
selalu gembira setiap melakukan kegiatan
4. tidak melaksanakan ibadah shalat, malas tidak mau belajar, tidak mau menolong
orang lain, dll.
5. Usia anggota penggalang 11-15 tahun
Pedoman Penilaian
No Kriteria Penilaian Skor Bobot
1. Lengkap 3
2. Kurang lengkap 2
5
3. Tidak lengkap 1
.....................................................
..............
Mengetahui,
Kepala Sekolah Pembina Pramuka
12 MENEGEMENT RESIKO DALAM PEMBINAAN PRAMUKA PENGGALANG
1. Definisi
Manajemen Risiko adalah penggunaan sistematik dari kebijakan dan proses manajemen yang
dirancang untuk mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi serta memberikan perlakuan
pada risiko, dan mengembangkan budaya dalam Gerakan Pramuka untuk mempertimbangkan
dengan cermat kesempatan potensial dan juga efek negatif.
Perlakuan Terhadap Risiko yang dimaksud disini adalah seleksi dan implementasi pilihan-
pilihan yang tepat untuk berhubungan dan melakukan tindakan penanggulangan risiko.
Manajemen Risiko merupakan sebuah proses baku yang terdiri atas langkah-langkah, yang
ketika dilakukan dalam urutan-urutan tertentu, memungkinkan perbaikan yang
berkesinambungan dalam proses perencanaan, pelaksanaan maupun dalam pengambilan
keputusan, kebijakan manajemen risiko akan dianalisis paling tidak satu kali dalam
setahun.
Tujuannya adalah Menanggulangi berbagai akibat negatif baik secara moril maupun materiil
dalam pelaksanaan kegiatan di lingkungan Gerakan Pramuka, baik dalam skala kecil
(kegiatan gugusdepan) maupun skala besar (kegiatan cabang, daerah, maupuan nasional).
Kebijakan Manajemen Risiko dalam Gerakan Pramuka untuk melengkapi proses yang telah
ada, serta untuk memastikan bahwa risiko yang terkait dengan aktivitas yang dilakukan dapat
disadari dan dikelola dengan baik.
Sasarannya adalah jaminan rasa aman bagi semua peserta kegiatan dan menghapuskan risiko
terhadap nyawa, cedera, material, maupun finansial, sehingga citra Gerakan Pramuka tetap
dapat terpelihara.
1. Pilihan Tindakan terhadap Risiko
Pilihan terhadap risiko adalah:
1. Menghindari risiko
2. Mengurangi munculnya kecenderungan risiko
3. Mengurangi konsekuensi
4. Memindahkan risiko
5. Mempertahankan risiko
1. Menghindari Risiko
Kadang-kadang sebuah risiko akan dapat dihindari dengan cara tidak meneruskan aktivitas
yang memiliki kecenderungan untuk menghasilkan risiko. Bisa juga dengan menunda
keputusan yang tidak dapat dihindari.
Mengurangi Munculnya Kecenderungan Risiko
Terdapat berbagai tindakan yang dapat mengurangi atau mengontrol
kecenderungan munculnya risiko seperti: Kebijakan dan prosedur, Audit, kepatuhan,
pengawasan dan kontrol proses serta program, Manajemen proyek, Penjaminan
kualitas, manajemen, dan standar, Program pelatihan terstruktur, Supervisi, dll.
Mengurangi Konsekuensi
Persiapan untuk mengurangi, mengontrol atau meredakan konsekuensi dari suatu kejadian
risiko dapat dipergunakan untuk membuat risiko tertentu menjadi lebih dapat diterima. Hal-
hal berikut mungkin dapat mengurangi atau mengontrol konsekuensi dari sebuah risiko:
1. Perencanaan kemungkinan-kemungkinan.
2. Pengaturan/kondisi terstandar.
3. Perencanaan skema pengendalian.
4. Hubungan masyarakat yang baik dan tepat waktu, dll
Memindahkan Risiko
Memindahkan risiko melibatkan pihak lain yang menanggung atau berbagi beberapa bagian
dari risiko. Mekanisme pengalihan risiko meliputi penggunaan kontrak dan pengaturan
asuransi.
Mempertahankan Risiko
Sesudah risiko dikurangi atau dialihkan, Risiko Residual mungkin tetap ada. Harus dibuat
perencanaan untuk mengelola konsekuensi dari Risiko-risiko Residual ini.
Risiko mungkin juga dapat tertinggal dengan tidak sengaja, misalnya risiko tingkat rendah
yang dipertimbangkan, dapat diterima Gerakan Pramuka untuk melanjutkan aktivitasnya,
atau ketika terdapat kegagalan untuk mengidentifikasi dan/atau secara tepat mengalihkan
atau melakukan intervensi terhadap risiko.
Secara ideal, tanggung jawab untuk melakukan tindakan terhadap risiko seharusnya
dilakukan oleh pihak-pihak yang dapat mengontrol risiko dengan cara terbaik. Tanggung
jawab harus disetujui di antara pihak-pihak yang terlibat pada saat kesempatan paling awal
Catatan :
Perlu diketahui pula bahwa kehadiran pembina pramuka itu mutlak dalam mendampingi
peserta didik dalam kegiatan Pramuka.
Hal ini sejalan juga dengan ketentuan yang telah dijelaskan dalam Keputusan Kwartir
Nasional Gerakan Pramuka Nomor: 231 Tahun2007 tentang Petunjuk Penyelenggaraan
Gugus Depan Gerakan Pramuka, pada Bab 3, diantaranya terdapat penjelasan bahwa:
1. Perindukan Siaga idealnya terdiri atas antara 18-24 Pramuka Siaga yang dibagi
menjadi 3-4 kelompok kecil yang disebut Barung.
Dalam satu Perindukan Siaga didampingi oleh satu Pembina Siaga dan 3 pembantu
Pembina Siaga.
Jika terdapat jumlah peminat untuk menjadi Pramuka Siaga cukup banyak, gudep dapat
mempertimbangkan untuk membentuk Perindukan baru.
1. Barung adalah kelompok teman sebaya usia antara 7-10 tahun yang disebut Pramuka
Siaga.
2. Satu barung jumlah anggotanya yang terbaik terdiri atas 6-8 Pramuka Siaga.
3. Pembentukan barung dilakukan oleh para Pramuka Siaga sendiri, dengan bantuan
Pembina dan Pembantu Pembina Pramuka Siaga.
4. Tiap barung memakai nama yang dipilih sendiri dengan bantuan Pembina Pramuka,
dari warna seperti Barung Merah, Barung Putih.
Pasukan Penggalang idealnya terdiri atas 24 – 32 Pramuka Penggalang yang dibagi
menjadi 3-4 kelompok yang disebut regu.
Dalam satu Pasukan Penggalang didampingi oleh satu Pembina Penggalang dan 2
Pembantu Pembina Penggalang.
Jika terdapat jumlah peminat untuk menjadi Pramuka Penggalang cukup banyak, gudep dapat
mempertimbangkan untuk membentuk Pasukan baru.
a) Regu adalah kelompok belajar interaktif teman sebaya usia antara 11-15 tahun yang
disebut Pramuka Penggalang.
b) Satu regu jumlah anggotanya yang terbaik adalah 6 – 8 Pramuka Penggalang.
c) Pembentukan regu dilakukan oleh para Pramuka Penggalang sendiri.
d) Setiap regu memiliki nama yang dipilih sendiri oleh anggotanya. Regu putra
menggunakan nama binatang dan regu putri menggunakan nama bunga atau tumbuh-
tumbuhan.
Ambalan Penegak idealnya terdiri atas 12-32 Pramuka Penegak yang dibagi menjadi
3-4 kelompok yang disebut Sangga.
Dalam satu Ambalan Penegak didampingi oleh satu Pembina Penegak dan 1 Pembantu
Pembina Penegak.
Jika terdapat jumlah peminat untuk menjadi Pramuka Penegak cukup banyak, gudep dapat
mempertimbangkan untuk membentuk Ambalan baru.
1. Sangga adalah kelompok belajar interaktif teman sebaya usia antara 16-20 tahun yang
disebut Pramuka Penegak.
2. Satu sangga jumlah anggotanya yang terbaik adalah 4-8 Pramuka Penegak.
3. Pembentukan sangga dilakukan oleh para Pramuka Penegak sendiri.
Nama sangga dipilih di antara nama-nama Perintis, Pencoba, Pendobrak, Penegas dan
Pelaksana atau dipilih nama lain sesuai aspirasi mereka. Nama tersebut merupakan identitas
sangga dan mengandung kiasan dasar yang dapat memberikan motivasi kehidupan sangga.
13 Lomba Tingkat I
Lomba Tingkat adalah pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk perlombaan
baik beregu maupun perorangan atas nama regu. Lomba Tingkat biasa disingkat dengan LT.
Lomba Tingkat diselenggarakan dalam bentuk perkemahan.
Materi dalam Lomba Tingkat biasanya dikelompokkan dalam emmpat kelompok kegiatan
yang yaitu:
1. Agama, Mental, Spiritual dan Pembentukan Watak, yang meliputi; Ibadah, Siraman
Rohani dan upacara.
2. Ketangkasan, Olah raga dan Patriotisme, yang meliputi; olah raga, halang
rintang, pionering, aneka olah raga permainan berkelompok dan lainnya.
3. Kesehatan, Ketrampilan, seperti; penguasaan teknik ketrampilan (komputer,
memasak, fotografi), seminar, kebersihan lingkungan, Pengetahuan
Kepramukaan, Penjelajahan, sandi, semaphore, morse dan lainnya.
4. Seni dan Budaya, seperti; hasta karya dan kerajinan tangan, Pentas Seni, Api Unggun,
Gebyar Budaya, Peragaan busana dan lain sebagainya.
Tiap-tiap jenis kegiatan diambil tiga regu putra dan tiga regu putri terbaik sebagai
peraih tergiat I, tergiat II dan tergiat III. Dan regu dengan peraih emas terbanyak yang
kemudian ditetapkan sebagai Regu Tergiat Umum. Regu inilah yang menjadi juara
umum.
Contoh proposal Lomba Tingkat 1
PROPOSAL KEGIATAN
LOMBA TINGKAT I TAHUN 2021
A. Pendahuluan
Lomba Tingkat (LT) I adalah ajang kompetisi dan evaluasi terhadap hasil pembinaan
Penggalang di tingkat Gugus Depan. LT I diadakan memberi kesempatan kepada Penggalang
untuk bersaing sesama Penggalang menunjukan kemampuan terbaiknya.
LT I tahun 2021 diadakan selama satu hari, dengan peserta adalah seluruh Penggalang
Gugus Depan 08.039 – 08.040 yang dibagi dalam regu (3 orang/ regu). Masing-masing regu
akan mengerjakan materi-materi tugas. Hasil pengerjaan regu akan dinilai sehingga
mendapatkan Regu Terbaik I, II, dan III untuk Putra maupun Putri.
B. Tujuan Kegiatan
C. Tema Kegiatan
D. Pelaksanaan Kegiatan
SUSUNAN ACARA
Waktu Kegiatan
07.00 – 07.30 cek in peserta
07.30 – 08.00 Pembukaan
08.00 – 10.00 Pos 1 : Jelajah Alam
10.00 – 11.00 Pos 2: Hasta Karya
11.00 – 12.00 Pos 3 : Tali temali
12.00 – 13.00 ISHOMA
13.00 – 13.30 Pengumuman Regu Terbaik
13.30 - 13.45 Persiapan Pelantikan Penggalang Ramu
13.45 – 15.00 Pelantikan Penggalang Ramu
15.00 – 15.20 Penutupan
15.20 – 15.30 Absensi
15.30…. Sayonara
Dewan Juri adalah anggota Pramuka dewasa yang dipilih sesuai kompetisinya untuk
memberikan penilaian terhadap hasil karya Penggalang.
Regu putri
Nomor Regu Nama Anggota Regu
- Annisa Ramadhanti
- Virnia Afriliany
002
- Rini Agustini
- Mila Syehira
- Dini Meilani
- Chika Amelia
004 - Desi Amelia
- Anisa Nurul.H
- Feni Ikrommi
- Siluh Putu Manik
006
- Indri Pratiwi
- Rina Agustina
- Kurniasih Asih
F. Materi Kegiatan
Materi kegiatan meliputi :
1. Penjelajahan
2. Hasta Karya/ Ketrampilan
3. Pemetaan
4. Teknologi Informasi
5. Ketangkasan
F. Biaya Kegiatan
H. Penutup
Demikian yang dapat kami sampaikan. Besar harapan dukungan berbagai pihak demi
terlaksananya kegiatan yang telah direncanakan.
Lembar Pengesahan :
Pembina Gudep,
............................................
Mengetahui :
.................................. .........................................
Menyetujui :
Kepala ............................
.............................................
PESAN dan KESAN
Saya sangat senang sekali mengikuti Kursus Mahir Lanjutan ini. selain saya mendapatkan
ilmu saya juga mendapatkan teman baru. Meskipun selama kegiatan kami disibukkan dengan
tugas yang banyak tapi kami tetap bisa senang bisa bahagia. Sangat luar biasa sekali saya
berharab ada lanjutan setelah KML ini. saya juga berharap perbanyak jumlah pesertanya.
Dan sering mengadakan Kursus kursus seperti ini. trimakasih
PENUTUP
Demikian yang dapat saya sampaikan, kurang lebihnya saya mohon dimaafkan. Semoga apa
yang saya dapatkan dalam mengikuti kegiatan Kursus Mahir Lanjutan ini akan bermanfaat
untuk diri saya pribadi dan untuk anak didik saya. Saya berharap ada tahap selanjutnya
setelah KML ini. Sehingga pendidikan Kepramukaan di di gudep kami menjadi pendidikan
yang diharapkan dapat membentuk karekter anak didik kami. Dari situ saya sangat setuju jika
pendidikan pramuka menjadi ekstra wajib disekolah. Jika kelak semua siswa menjadi
anggota gerakan pramuka kemudian memahami, mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari
isi dari Tri Satya dan Dasa Darma Pramuka, Inshaa Allah ia akan menjadi pribadi yang
tangguh, disiplin, jujur, menghargai, cinta tanah air, bermanfaat bagi diri sendiri, bangsa dan
negara.
Lampiran
Lampiran tugas
1. KETERANGAN MURID
Nama : ...................................................
Tempat tanggal lahir : ...................................................
Jenis kelamin : ...................................................
Agama : .................................................
Golongan darah : .................................................
Kewarganegaraan : .................................................
Alamat tempat tinggal : ..................................................
Nama bapak kandung : ..................................................
Nama ibu kandung : ...................................................
Jarak tempat tinggal ke sekolah : ...................................................
2 Buku Keuangan
4 Buku Tamu
5 Buku Prestasi
Mencatat tentang prestasi anggota Ambalan dalam mencapai SKU dari tingkat
Bantara dan Laksana
NAMA : SRIYANI
REGU LILI
DEWAN KEHORMATAN
SIAPA
Dewal Kehormatan Gugusdepan merupakan badan tetap yang dibentuk oleh Pembina Gudep
sebagai badan yang menetapkan pemberian anugerah, penghargaan dan sanksi, dengan tugas:
TUGAS
1 menilai sikap dan perilaku anggota Gerakan Pramuka yang melanggar kode
kehormatan atau merugikan nama baik Gerakan Pramuka.
2 menilai sikap, perilaku dan iasa seseorang untuk mendapatkan anugerah, penghargaan
berupa tanda jasa.
Dewan Kehormatan beranggotakan lima orang yang terdiri atas unsur sbb:
Dewan kehormatan mengadakan rapat jika terjadi suatu pelanggaran dan jika akan
menetakkan pemberian anugrah serta memberikan sangsi
MABIGUS
Majelis Pembimbing Gugusdepan disingkat MABIGUS yang dijabat oleh orang tua peserta
didik atau tokoh masyarakat disekitar Gugusdepan yang dipilih secara musyawarah bersama
para Pembina Gugusdepan sebagai Ketua MABIGUS disingkat Ka. MABIGUS
TUGAS MABIGUS
Kepala sekolah atau Ketua Majelis Pembimbing Gugus Depan (Ka. Mabigus) sebagai
pemimpin di sekolahnya mempunyai peran sentral dan strategis dalam menggerakkan
pembina disekolahnya, terutama pembina yang sudah bersetifikasi mahir dasar dan mahir
Lanjut
Bilamana;
Memberi tugas dan tanggung jawab terhadap pembina yang sudah mengikuti KURSUS
MAHIR DASAR DAN KURSUS MAHIR LANJUTAN
PEMBINA GUDEP
SIAPA
Pembina Gudep terdiri atas Ketua Gudep yang dibantu oleh Pembina Satuan dan
Pembantu Pembina Satuan yang dimiliki oleh Gudep tersebut. 1. Tim pembina satuan terdiri
dari Tim Pembina Perindukan Siaga, Pasukan Penggalang, Ambalan Penegak, dan Racana
Pandega
BILAMANA
Ketua gudep mengkoordinasikan pembina satuan Pramuka di gudepnya. Ketua gudep dapat
merangkap sebagai pembina Satuan.Ketua Gudep ex-officio anggota Mabigus. Tugas dan
kewajiban : * Memimpin gudep nya selama masa bakti gudep yakni 3 tahun
PEMBINA SATUAN
Siapa
Pembina satuan adalah seorang pembina yang ditunjuk dan di beri tanggung jawab oleh
KAMABIGUS
Pembina berperan sebagai orang tua yang dapat memberi penjelasan, nasehat, pengarahan
dan bimbingan guru yang mengajarkan berbagai keterampilan dan pengetahuan kakak yang
dapat melindungi, mendampingi dan membimbing adik-adiknya, yang memberi kesempatan
untuk memimpin dan mengelola satuannya mitra, teman yang dapat
* Membantu pembina Gudep dalam rangka kerja sama dan hubungan timbal balik antara
gerakan pramuka dengan orang tua pramuka.
BILAMANA
Memberi laporan kepada Pembina Gudep tentang perkembangan satuan nya.....Berusaha
meningkatkan kemampuan ketrampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk
melaksanakan tugasnya
PASUKAN PENGGALANG
Siapa
Pasukan Penggalang adalah satuan organik dalam Gerakan Pramuka yang terdiri atas
paling banyak 32 orang Pramuka Penggalang. Pasukan Penggalang dibagi dalam 4 regu
yang masing-masing regu terdiri atas 6 - 8 orang Pramuka Penggalang
Bagaimana
Pembentukan regu dilakukan oleh Pramuka Penggalang sendiri, dan bila diperlukan dapat
dibantu oleh para Pembina dan Pembantu Pembina Pramuka Penggalang.
PENJELAJAHAN
2. Rencana Kegiatan :
a. Peninjauan Lokasi
b. Keadaan medan tempat penjelajahan
c. Keamanan ( gangguan, kesulitan dan cara mengatasi )
d. Perizinan
4. Penutup
- Laporan kelengkapan Regu
- Istirahat
PERKEMAHAN SABTU MINGGU ( PERSAMI )
Jadwal Persami
Menuju puncak
Lomba Tingkat 1
Di Gugus Depan ……
Sebelum di selenggarakan lomba, panitia menyiapkan syarat lomba dan merancang alur
kegiatan.
Hari Kedua
07.30 - 11.30 : Pos 1 dan Pos 2 melombakan peserta yang masuk ke kategori
¾ final dengan pemberian materi ujian atau perlombaan yang
tentunya berbeda dari hari pertama.
Hari Ketiga
08.00 – 09.00 : Pengumuman hasil lomba serta penampilan oleh para peserta
yang mendapat juara 1, 2, 3.
D. PENJELAJAHAN
6. Rencana Kegiatan :
e. Peninjauan Lokasi
f. Keadaan medan tempat penjelajahan
g. Keamanan ( gangguan, kesulitan dan cara mengatasi )
h. Perizinana
8. Penutup
- Laporan kelengkapan Regu
- Istirahat
Lomba Tingkat 1
Di Gugus Depan ……
Sebelum di selenggarakan lomba, panitia menyiapkan syarat lomba dan merancang alur
kegiatan.
Hari Kedua
07.30 - 11.30 : Pos 1 dan Pos 2 melombakan peserta yang masuk ke kategori
¾ final dengan pemberian materi ujian atau perlombaan yang
tentunya berbeda dari hari pertama.
Hari Ketiga
08.00 – 09.00 : Pengumuman hasil lomba serta penampilan oleh para peserta
yang mendapat juara 1, 2, 3.
JADWAL PERSAMI
No WAKTU kEGIATAN
Hari ke 1
1 13.30 - 14.15 Upacara Pembukaan Gladian Pimpinan Regu
14.15 – 14.30 Penjelasan Kegiatan Dian Pinru
14.30 – 15.15 Materi 1 ( sejarah pramuka )
15.15 – 16.00 Materi 2 ( organisasi regu, pasukan pramuka )
16.00 – 16.20 Forum Grup Diskusi
16.20 – 16.30 Apel sore
16.30 – 19.30 Insoma
2 19.30 – 20.30 Upacara Api Unggundan Pelantikan Penggalang Rakit
20.30 – 22.30 Musyawarah Anggota
Musyawarah Program Kerja
Pemilihan Pemimpin Regu Utama
Menuju puncak
Hari ke -2
1 04.30 – 05.00 Sholat subuh berjamaah
05.00 – 06.00 Olah Raga pagi
06.00 – 07.00 Sarapan pagi
07.00 – 08.30 Out Boun
08. 30 – 09.00 Pramuka peduli lingkungan
09.00 – 10.00 Upacara Penutupan Gladian Pimpinan Regu
10.00 - Sayonara