Anda di halaman 1dari 8

FUNDAMENTAL KEPRAMUKAAN

Sembilan Hal terkait Fundamental Gerakan Pramuka

Ilustrasi Pramuka Penggalang mengikuti pelantikan sebagai Pramuka Garuda

Definisi fundamental kepramukaan itu sendiri adalah :


Fundamental memiliki arti dasar, atau acuan dasar yang akan di anut oleh sebuah
organisasi. Sedangkan kepramukaan adalah pendidikan yang ada di pramuka. Sehingga
fundamental kepramukaan ialah dasar-dasar penyelanggaraan pendidikan dalam
kegiatan pramuka.

 Fundamental Gerakan Pramuka meliputi :

1. Definisi dari istilah Pramuka, Pendidikan Kepramukaan, Kepramukaan dan Gerakan


Pramuka

2. Tujuan Gerakan Pramuka ( Karakter, Keterampilan, Kebangsaan)

3. Kurikulum Pendidikan Kepramukaan ( SKU, SKK, SPG )

4. PDK dan MK (PDK= Prinsip Dasar Kepramukaan , MK= Metode Kepramukaan )

5. Sistem Among dan Kiasan Dasar

6. Pengembangan Karakter SESOSIF

7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan

8. Indikator Ketercapaian Tujuan ( Happy, Healthy, Helpful, Handycraft )

9. Tujuan Akhir (Hidup Bahagia, Mati Bahagia )


Tentang Fundamental Gerakan Pramuka tersebut dapat dijabarkan sbb :

1. Definisi

a. Pramuka

adalah setiap warga negara Indonesia yang secara sukarela aktif dalam pendidikan
Kepramukaan serta berusaha mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.

b. Pendidikan Kepramukaan

adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka
melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.

c. Kepramukaan

adalah proses pendidikan nonformal di luar lingkungan sekolah dan diluar lingkungan
keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah,
praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode
Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti
luhur (SK Kwarnas No. 231 Tahun 2017)

d. Gerakan Pramuka

adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan


Kepramukaan.

2. Tujuan Gerakan Pramuka ( Karakter, Keterampilan, Kebangsaan)

Di dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka hasil dari
Munas Gerakan Pramuka Tahun Nomor 07/MUNAS/2018 tertulis bahwa Gerakan Pramuka
bertujuan untuk membentuk setiap pramuka:
1. Memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik,
taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, berkecakapan
hidup, sehat jasmani, dan rohani;
2. Menjadi warga negara yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara
Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi masyarakat yang baik dan berguna,
yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama
bertanggungjawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian
terhadap sesama hidup dan alam lingkungan.

3. Kurikulum Pendidikan Kepramukaan ( SKU, SKK, SPG )


 Kurikulum pendidikan kepramukaan disusun dan ditetapkan oleh Kwartir Nasional
Gerakan Pramuka dan mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan.
 Kurikulum pendidikan kepramukaan untuk peserta didik disusun sesuai jenjang
yang ada dalam pendidikan kepramukaan.
 Kurikulum pendidikan kepramukaan peserta didik terdiri atas:
 Kurikulum umum yang disebut sebagai syarat kecakapan umum (SKU); dan
 Kurikulum khusus yang disebut sebagai syarat kecakapan khusus (SKK).
 Kurikulum garuda yang disebut sebagai syarat pramuka garuda (SPG).
 SKU merupakan kurikulum pendidikan untuk mencapai tingkat tertentu dalam setiap
jenjang.
 SKK merupakan kurikulum pendidikan untuk memperoleh keterampilan tertentu
yang berguna bagi pribadi maupun dalam pengabdian masyarakat.
 SPG merupakan kurikulum pendidikan untuk mencapai tingkat Pramuka Garuda
dalam setiap jenjang.

Dengan demikian, maka SKU, SKK, dan SPG adalah hak peserta didik, hal ini merupakan
Raport bagi peserta didik, dan juga Raport bagi pembina. Karena salah satu indikator
keberhasilan seorang pembina dalam membina adalah mampu mengantarkan peserta
didiknya menempuh SkU, SKK, hingga SPG.

4. PDK dan MK (PDK= Prinsip Dasar Kepramukaan, MK= Metode Kepramukaa )

a. 4 PDK (Prinsip Dasar Kepramukaan), meliputi:


 Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
 Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya;
 Peduli terhadap diri pribadinya; dan
 Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka.

b. 8 MK (Metode Kepramukaan), meliputi:

1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;

2. Belajar sambil melakukan;

3. Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;

4. Kegiatan yang menarik dan menantang;

5. Kegiatan di alam terbuka;

6. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;

7. Penghargaan berupa tanda kecakapan; dan

8. Satuan terpisah antara putra dan putri.

5. Sistem Among dan Kiasan Dasar


 Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan digunakan Sistem Among.
 Sistem Among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang membentuk
peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal
balik antarmanusia.
 Sistem Among memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan diri dengan bimbingan orang dewasa melalui prinsip
kepemimpinan sebagai berikut:
 Ing ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan;
 Ing madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan; dan
 Tutwuri handayani maksudnya di belakang memberi dorongan ke arah
kemandirian yang lebih baik.
Penyelenggaraan pendidikan kepramukaan dikemas dengan menggunakan Kiasan

Dasar yang bersumber dari sejarah perjuangan dan budaya bangsa.


 Kiasan dasar adalah simbol-simbol yang digunakan dalam penyelenggaraan
pendidikan kepramukaan.
 Penggunaan kiasan dasar, sebagai salah satu unsur terpadu dalam pendidikan
kepramukaan, dimaksudkan untuk mengembangkan imajinasi, sesuai dengan usia
dan perkembangan, yang mendorong kreatifitas, dan keikutsertaan peserta didik
dalam setiap kegiatan pendidikan kepramukaan.
 Kegiatan pendidikan kepramukaan harus dikemas dalam kiasan dasar yang
disesuaikan dengan minat, kebutuhan, situasi, dan kondisi peserta didik.
 Kiasan dasar disusun dan dirancang untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan
kepramukaan untuk setiap golongan yang pelaksanaannya tidak memberatkan
peserta didik bahkan dapat memperkaya pengalaman.

6. Pengembangan Karakter SESOSIF

Di dalam SKU, SKK, dan SPG mengandung inti SESOSIF, yaitu : Spiritual, Emosional,
Sosial, Intelektual, dan Fisik.

Yang kesemuanya itu ditumbuhkembangkan dalam diri seorang pramuka. Keterpaduan


kelima area pengembangan diri itu akan mengantarkan sang Pramuka menjadi generasi
bangsa yang unggul.

7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan

a. Ketrampilan Kepramukaan , diantaranya: keterampilan menali/ tali temali, keterampilan


menggunakan isyarat dan sandi, keterampilan memasak, upacara, membaca alam, dst.

b. Teknik Kepramukaan, meliputi: Latihan perkemahan, penjelajahan, orientasi medan,


mendaki gunung, dan seterusnya adalah teknik kepramukaan.

8. Indikator Ketercapaian Tujuan ( Happy, Healthy, Helpful, Handycraft )

a. Happy (bergembira ria, suka, rela, ikhlas, dan bersyukur)

b. Healthy ( sehat jasmani rohani)

c. Helpful (suka menolong)

d. Handycraft (berkarya, produktif, dan kreatif serta inovatif)

9. Tujuan Akhir (Hidup Bahagia, Mati Bahagia )

Dari keseluruhan kegiatan Kepramukaan , sesungguhnya apabila dihayati dan


dilaksanakan di kehidupan sehari-hari, maka dapat diraih hidup bahagia, matipun bahagia.

Sebagaimana yang diinspirasikan oleh pandu dunia Baden Powell, “ The real way to get
happiness is by giving out happiness to other people”.
Sumber :

1. Lampiran Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka 2018 Nomor: 07/MUNAS/


2018, Tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka ini ditetapkan pada
tanggal 28 September 2018 oleh  Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka yang
diselenggarakan di Kendari, Sulawesi Tenggara.

2. Buku berjudul ” Menjadi Pembina Gudep Mantap” karya Istajib, dkk. Penerbit Cipta
Prima Nusantara, th 2020.
Tehnik Kepramukaan.

Materi teknik kepramukaan adalah materi-materi yang berupa keterampilan dasar yang
menjadi bagian dari sistem pendidikan kepramukaan, meliputi :

1. Simpul, ikatan dan tali-temali


2. Cara Membuat Dragbar Usungan (Tandu Darurat) Pramuka
3. Sandi
4. Jenis Pasak Tenda dan Cara Memasangnya
5. Menaksir Tinggi Dengan Perbandingan Segitiga
6. Menaksir Lebar Dengan Perbandingan Segitiga
7. Menaksir Kecepatan Arus Air Sungai
8. Cara Cepat Membaca Morse
9. Semaphore Cara Mudah Cepat
10.16 Arah Mata Angin dan Kompas
11.Jenis, Bagian, dan Fungsi Kompas
12.Peta Lapangan
13.Panorama (Sketsa Pemandangan)
14.Peta Pita
15.Tanda Medan untuk Mapping dalam Kepramukaan
16.Baris Berbaris
Fundamental Gerakan Pramuka
PERBEDAAN GERAKAN PRAMUKA,
PRAMUKA, DAN PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN

1. Gerakan Pramuka (AD Pasal 1) merupakan organisasi pendidikan nonformal


sebagaimana UU RI Nomor 12 Tahun 2010 tetang Gerakan Pramuka dan berstatus
badan hukum (organisasinya pramuka).
2. Pendidikan Kepramukaan (AD Pasal 7) adalah proses pembentukan kepribadian,
kecakapan hidup, dan akhlak mulia melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai
kepramukaan (kegiatannya pramuka).
3. Pramuka adalah warga negara Indonesia yang aktif dalam pendidikan
kepramukaan (orangnya).

KURIKULUM

Untuk mencapai Tujuan Gerakan Pramuka, maka dibuat Kurikulum Pendidikan


Kepramukaan (ART Pasal 29) yaitu

1. SKU (Syarat Kecakapan Umum)

2. SKK (Syarat Kecakapan Khusus)

3. SPG (Syarat Pramuka Garuda)

PRINSIP DASAR KEPRAMUKAAN

Dalam proses pendidikan kepramukaan yang sesuai kurikulum, diperlukan Prinsip Dasar
Kepramukaan (AD Pasal 9), yang meliputi:

1. Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

2. Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya;

3. Peduli terhadap diri pribadinya; dan

4. Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka.


METODE KEPRAMUKAAN

Selanjutnya untuk mengimplementasikan prinsip dasar tersebut, diperlukan Metode


Kepramukaan (AD Pasal 10), yaitu :

Metode Kepramukaan adalah metode belajar interaktif dan progresif yang dilaksanakan
melalui :

1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;

2. Belajar sambil melakukan;

3. Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;

4. Kegiatan yang menarik dan menantang;

5. Kegiatan di alam terbuka;

6. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;

7. Penghargaan berupa tanda kecakapan; dan

8. Satuan terpisah antara putra dan putri.

SISTEM AMONG DAN KIASAN DASAR

Dalam menjalankan Metode Kepramukaan sebagaimana dimaksud pada nomor (1)


digunakan Sistem Among (AD Pasal 11) dan Kiasan Dasar (AD Pasal 12).

1. Sistem Among adalah proses pendidikan kepramukaan yang membentuk peserta


didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik
antarmanusia.

2. Sistem Among menggunakan prinsip :

3. Di depan menjadi teladan;

4. Di tengah membangun kemauan; dan

5. Di belakang mendorong dan memberikan motivasi kemandirian.

6. Penyelenggaraan pendidikan kepramukaan dikemas dengan menggunakan Kiasan


Dasar yang bersumber dari sejarah perjuangan dan budaya bangsa.

Anda mungkin juga menyukai