Perindukan Siaga
1) Perindukan terdiri atas paling banyak 40 orang Pramuka Siaga
2) Perindukan Siaga dibagi dalam satuan-satuan kecil yang dinamakan ‘barung’ yang masig-
masing terdiri atas 5 sampai dengan 10 orang Pramuka Siaga.
3) Pembentukan barung dilakukan oleh para Pramuka Siaga dengan bantuan Pembina dan
Pembantu Pembina Pramuka Siaga.
4) Tiap barung memakai nama warna yang dipilih sendiri, misalnya Barung Merah atau Barung
Putih.
5) Barung tidak memakai bendera barung (PP No.137 Th.1987)
Pembina Perindukan.
1. Peridukan dibina oleh seorang Pembina Siaga dibantu oleh tiga orang pembantu Pembina
Siaga
2. Pembina Siaga sekurang-kurangnya berusia 21 tahun, sedangkan Pembantu Pembina Siaga
sekurang-kurangnya berusia 17 tahun.
3. Pembina dan Pembantu Pembina Siaga putra dapat dijabat oleh seorarng wanita atau pria.
4. Pembina dan Pembantu Pembina Siaga putri harus dijabat oleh seorang wanita.
1.
Pimpinan Barung
1. Barung dipimpin oleh seorang Pemimpin Barung secara bergilir.
2. Pemimpin barung dipilih oleh dan dari anggota barung.
3. Pemimpin barung menunjuk wakilnya dari anggota barung.
4. Para pemimpin barung memilih salah satu pemimpin barung untuk melaksanakan tugas
ditingkat perindukan.
5. Pemimpin barung yang terpilih disebut pemimpin barung utama dipanggil sulung.
Adik – adik dan Kakak – kakak warga Gerakan Pramuka yang berbahagia.
Pada malam yang berbahagia ini, marilah kita bersyukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semuanya.
SAUDARA …………..
Setelah kita renungkan bersama akan perjalanan perjuangan dan pengabdian kita, maka pada
kesempatan yang baik ini marilah kita semua sebagai Pandu Indonesia membulatkan tekad,
mengorbankan semangat untuk meneruskan perjuangan dan pengabdian itu demi tercapainya
tujuan bangsa, yakni masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
Sebelum itu marilah kita tundukkan kepala, mohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar apa yang
telah kita Satya-kan mendapat Ridho dan bimbingan-Nya.
Berdo’a dipersilahkan …………………………………..
Amin.
Adik – adik dan Kakak – kakak sekalian,
Marilah kita pegang Sang Merah Putih yang ada di pundak kita, dengan maksud agar selama
jantung kita masih berdetak, kita akan selalu ingat, bahwa dipundak kita, dipercayakan tugas dan
tanggungjawab untuk melaksanakan janji Pramuka Indonesia, Tri Satya.
Tirukanlah :
TRI SATYA
DEMI KEHORMATANKU AKU BERJANJI AKAN BERSUNGGUH – SUNGGUH :
Apabila seorang Pembina Pramuka telah menyelesaikan masa pemantapan KML, maka akan dikukuhkan
sebagai Pembina Mahir dan kepadanya disematkan selendang mahir dan diberikan pita mahir sesuai
dengan golongan satuan yang dibinanya.
Selanjutnya Ketua Kwartir Cabang memberikan Ijasah/ sertifikat Pembina Pramuka atas rekomendasi
Ketua Lemdikacab.
1. Pita Mahir dipakai melingkar dibawah kerah baju dan setangan/ pita leher.
2. Selendang mahir dikenakan melintang kanan dan kiri serta lipatan selendang dimasukan dibawah
deck/ lidah bahu. Letak selendang diatur secara simetris, dengan setangan leher tetap tampak di
atasnya. ( Lihat gambar )
Penggunaan Selendang dan Pita Mahir :
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih, Lagi Maha Penyayang,
atas ridho dan keagungan-Mu ya Allah, perkenankanlah kami segenap yang
hadir dalam Upacara Hari Pramuka ke-49, memanjatkan puji dan syukur ke
Hadirat-Mu, atas limpahan rahmat dan anugerah-Mu yang tiada terhingga,
semoga kami termasuk hamba-Mu yang pandai mensyukuri nikmat karunia-MU.
Ya Allah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Perkasa, limpahkanlah kepada kami,
seluruh anggota Gerakan Pramuka Kwartir Cabang ……………………….
kekuatan lahir dan batin, keteguhan iman, kesabaran yang dalam, ketabahan
serta kekuatan; dalam menjalankan segala tugas dan tanggung jawab kami,
sehingga kami mampu melaksanakannya dengan bimbingan, naungan, ridho
dan hidayah-Mu.
Ya Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Pandai, berilah kami ilmu yang
bermanfaat dan jadikanlah kami manusia pembangunan yang berguna bagi
bangsa, negara dan agama.
Ya Allah Yang Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun, ampunilah segala dosa
dan kesalahan kami, kedua orang tua kami, para pemimpin kami, seluruh
pahlawan bangsa kami, khususnya Pahlawan Gerakan Pramuka.
Bimbinglah kami seluruh anggota Pramuka Kota semarang ke jalan yang lurus
lagi benar, sebagaimana jalannya orang-orang yang telah engkau beri
kenikmatan. Jauhkanlah kami dari segala bencana dan malapetaka yang
membawa kerusakan
5. Konsultasi semua persiapan mengajar kepada Ketua Tim Pelatih untuk
mendapatkan pengarahan dan penyempurnaan pengajian/penampilan.
I. PENDAHULUAN
Upacara adalah serangkaian perbuatan yang ditata dalam suatu ketentuan peraturan yang wajib
dilaksanakan dengan khidmat sehingga merupakan kegiatan yang teratur dan tertib, untuk
membentuk suatu tradisi dan budi pekerti yang baik.
Prinsip upacara yang penting adalah khidmat, tertib, dan hening, sehingga menimbulkan rasa
bangga, kadangkala dapat menimbulkan rasa haru, dan rasa menghargai terhadap sesuatu yang
memiliki nilai, dan terkadang dapat menimbulkan semangat yang menyala.
2. Sasaran upacara dalam Gerakan Pramuka, ialah agar peserta upacara (peserta didik) mampu :
3. Sasaran upacara tersebut akan dapat dicapai bilamana para peserta upacara (peserta didik)
melaksanakannya dengan tertib dan khidmat.
Ketika kondisi upacara berjalan dengan tertib dan khidmat, Pembina Upacara berusaha membuka
hati peserta didik dan memberikan pendidikan watak; di sinilah letak upacara sebagai alat
pendidikan.
f. Upacara Kenaikan Tingkat dari Penegak Bantara ke Penegak Laksana, dilakukan sbb:
1) Pradana/Pembina Penegak mengumpulkan anggota Ambalan (Bantara dan Laksana).
2) Penegak Bantara yang akan naik tingkat diantar oleh Pendampingnya ke hadapan Pembina.
3) Pembina minta penjelasan pendamping mengenai perkembangan watak dan kecakapan
yang bersangkutan.
4) Para Pendamping kembali ketempat.
5) Tanya jawab tentang SKU antara Pembina dengan Penegak Bantara yang akan naik tingkat.
6) Sang Merah Putih dibawa petugas kesebelah kanan Pembina.
7) Pembina memberikan bendera Sang Merah Putih kepada Penegak yang bersangkutan.
8) Pembina melepas tanda Penegak Bantara disertai pesan seperlunya.
9) Tanda Penegak Laksana dipasang sendiri oleh Penegak yang bersangkutan.
10) Penegak yang bersangkutan mengulang janji Trisatya seraya memegang ujung bendera
Merah Putih dengan tangan kanan yang ditempelkan pada dada kiri tepat pada jantungnya.
Peserta upacara memberikan penghormatan.
11) Pembina memimpin doa sesuai dengan agama masing-masing.
12) Ucapan selamat dari anggota Ambalan.
13) Pembina menyerahkan Ambalan kepada Pradana untuk meneruskan acara.
III. PENUTUP
Upacara-upacara merupakan alat pendidikan, oleh karena itu seyogyanya dilaksanakan dengan
tertib dan khidmat.
KEPUSTAKAAN
1. Petunjuk Penyelenggaraan Upacara di dalam Gerakan Pramuka, Kep. Kwarnas No.178
tahun 1979.
[1] Perantara kanan dan kiri untuk pertama kalinya karena belum ada yang Bantara maka diantar
oleh Pembantu Pembinanya. Perantara kanan ditanya soal spiritual, moral, mental yang dilantik.
Perantara kiri ditanya soal kecakapannya.
Filed under Uncategorized | Tinggalkan komentar
Feb25
1 2 3 4
hari, tanggal :
tempat :
NO Kegiatan Acara Pengganti Keterangan
Regu :
Hari, tanggal :
NO Nama Jabatan Hadir S I A Paraf
dalam regu
Buku Kehadiran
Regu :
Hari, tanggal :
NO Nama Jabatan Hadir S I A Iuran Tabung Paraf
-an
i) Buku Log
Buku ini mencatat peristiwa atau kegiatan penting yang terjadi di gugus depan.
NO Tanggal Catatan Keterangan
l) Buku Tamu
Buku ini mencatat tamu yang berkunjung ke Gugus Depan, berisikan maksud
dan tujuan serta saran-saran dari tamu.
NO Hari, nama/ jabatan maksud kesan dan Ttd
tanggal, alamat pesan
waktu
m) Buku ekspedisi
Buku untuk mencatat keluar masuk surat
NO No. Surat Tanggal Perihal Tujuan paraf ket
Surat