Anda di halaman 1dari 20

STANDAR ADMINISTRASI GUDEP

Gugusdepan di lingkungan Gerakan Pramuka merupakan pusat gerak dan wadah pembinaan
pramuka. Oleh karena itu dukungan administrasi gugusdepan perlu dilaksanakan secara tertata dan
tertib namun sederhana sebagai landasan penentuan arah perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian kegiatan serta penentuan langkah langkah lanjutan karena terdapat unsur keterkaitan
dengan administrasi kwartir.
Untuk itu standar administrasi gugusdepan seperti tertuang dalam instrumen akreditasi
gugusdepan dapat dijadikan acuan pokok dalam penyelenggaraan administrasi di gugusdepan
melengkapi sistem administrasi satuan yang sudah ada yaitu yang telah diatur dengan PP Kwarnas
No : 041 Tahun 1995.
Standar Administrasi Gugusdepan terdiri atas 22 item, yang harus dilaksanakan pada sebuah
gugsdepan pramuka dan merupakan standar dasar dalam penilaian/ evaluasi administrasi di
gugusdepan.
Berikut ini format standar administrasi di gugusdepan :

Sumber : Pedoman Akreditasi Gugusdepan Gerakan Pramuka

A. Pengelolaan Administrasi dan keuangan Gudep

1. Administrasi

Gudep sebagai pusat gerak dan wadah pembinaan pramuka perlu adanya dukungan
administrasi secara tertib namun sederhana.
Agar pelaksanaan administrasi dapat teratur, tertib dan berkesinambungan diperlukan
buku-buku catatan sebagai berikut:
a. Buku catatan pribadi pesertadidik
Buku tersebut dipegang oleh Ketua Gudep dan harus selalu dimutahirkan. Buku
catatan pribadi berisi:

1) Nama Lengkap, nama kecil/nama panggilan.


2) Tempat dan tanggal lahir.

3) Agama.

4) Tanggal masuk mejadi anggota Gerakan Pramuka.

5) Sifat baik yang perlu dikembangkan.

6) Sifat kurang baik yang perlu dikurangi/dihilangkan.

7) Kepemimpinan yang pernah dialami/diikuti.

8) Peristiwa-peristiwa penting selama menjadi pesertadidik (sebutkan peristiwa


penting, tanggal dan tempatnya, misalnya: dilantik menjadi Siaga, Siaga Mula,
Bantu, Tata, Garuda, naik Golongan Penggalang, dilantik menjadi Penggalang,
Ramu, Rakit, Terap, Garuda dan seterusnya).

9) Observasi terhadap pribadi anggota (kecerdasan, gotong royong, disiplin,


kegembiraan, suka menolong/membantu, loyalitas, kejujuran, inisiatif,
kepribadian/mentalitas, kreatifitas, pengabdian dan sebagainya).

10) Kegiatan kepramukaan atau kegiatan lain yang pernah diikuti

11) Penyakit/ganggunan kesehatan yang pernah dan atau diderita

12) Mutasi anggota, dan sebagainya.

b. Buku registrasi pesertadidik berisi:


1) Nama Lengkap, jenis kelamin (putra/putri).

2) Tempat dan tanggal lahir.

3) Agama.

4) Nama Orang tua/Wali.

5) Pekerjaan Orang tua/Wali.

6) Alamat rumah.

7) Anak ke….., dari jumlah saudara putra/putri … orang.

8) Golongan darah.

9) Sekolah.

10) Bakat dan hobby.

11) Hal-hal yang perlu diperhatikan (kebiasaan, kesehatan, bahasa yang dikuasai dan
lain-lain).

12) Pengalaman dalam kepramukaan.

13) Bagi pesertadidik penyandang cacat perlu dimasukkan jenis kecacatannya.

14) Lain-lain.

c. Buku registrasi Pembina dan anggota Mabi, berisi:


1) Nama

2) Alamat dan nomor telpon.

3) Tempat dan tanggal lahir.


4) Jabatan dalam masyarakat/pemerintahan dan jabatan dalam Mabi/Gudep.

5) Agama.

6) Status Perkawinan.

7) Nomor dan tanggal sertifikat/ijazah kursus-kursus yang pernah diikuti; KMD, KML,
KPD dan KPL.

8) Pendidikan formal.

d. Catatan/notulen rapat/risalah rapat:


1) Catatan/notulen rapat dengan Pembina Gudep, berisi permasalahan gudep, progja
dan sebagainya.

2) Catatan/notulen rapat dengan Dewan Kehormatan Gudep, berisi permasalahan


yang dibahas dan keputusan terakhir rapat untuk bahan evaluasi.

3) Catatan/notulen rapat dengan Mabigus, setiap pertemuan harus dicatat dan dicek
hasil-hasil rapat sebelumnya.

4) Log book (buku catatan) merupakan catatan peristiwa-peristiwa penting di dalam


gudep, setiap kegiatan dan pengambilan keputusan yang penting harus tercatat
pada buku tersebut. (Log Book berisi: catatan waktu, peristiwa, ilustrasi, gambar,
tempelan/guntingan berita dan sebagainya).

Pencatatan diupayakan singkat, jelas, lengkap dan mutahir.

e. Buku Inventaris
Buku Inventaris merupakan buku catatan sarana pendukung yang berisi catatan alat-
alat, peralatan atau perlengkapan yang meliputi:

1) Nama benda/alat/perlengkapan.

2) Jumlah masing-masing perlengkapan.

3) Kondisi masing-masing perlengkapan.

4) Asal usul barang tersebut.

Hal itu penting untuk pemeliharaan dan pengorganisasian secara terus-menerus,


sehingga membantu mempermudah ketika akan mengadakan kegiatan dan
mempermudah pemeliharaannya. Mengingat hal tersebut sering dilalaikan, maka
hendaknya dijadikan tradisi oleh gudep/pembina/regu untuk melaksanakan pencatatan
tersebut secara teratur, teliti dan berkesinambungan.
f. Buku agenda, verbal dan expedisi surat menyurat.
Semua surat-surat, baik yang diterima maupun yang dikirimkan harus dicatat dengan
teliti. Arsip surat-surat harus diatur dalam tata naskah (berkas) dan setiap tahun
diadakan penilaian dan pemilahan.

g. Buku Acara Kegiatan


Setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh gudep maupun satuan harus dicatat dengan
baik, hal itu akan sangat berguna untuk bahan referensi bagi kegiatan yang akan
datang.

h. Formulir untuk pelaksanaan kegiatan administrasi yang selalu berulang dan sama,
sebaiknya untuk efisiensi dibuat formulirnya, misalnya:
1) Formulir peminjaman alat/perlengkapan.

2) Formulir laporan kekuatan.jumlah anggota.

3) Formulir permintaan ijin, dan sebagainya.


i. Pencatatan tentang pelaksanaan pelatihan (Program Kegiatan)
Berisikan sasaran setiap kegiatan yang dicapai oleh anggota yang merupakan bahan
evaluasi sejauh mana berbagai sasaran-sasaran kegiatan telah dicapai. Salah satu hal
yang menarik bagi anggota adalah bila mereka dapat mencapai sasaran, karena berarti
ada kemajuan pribadinya. Setiap satuan harus memiliki catatan tersebut untuk
mengukur keberhasilannya.

j. Buku Program
Buku tersebut sangat penting untuk merencanakan dan mengoperasikan program agar
dapat sukses, susunlah program secara detail, tulis dan catat. Hal tersebut berguna
pula untuk dipelajari guna pengembangan di masa depan.

k. Administrasi dana dan keuangan satuan.


Satuan diijinkan untuk mendapatkan dana dari gudep, Mabi, orangtua pesertadidik dan
sponsor lain melalui gudep untuk kepentingan operasional satuan. Dana tersebut
dicatat secara lengkap, kwitansi-kwaitansi dan tanda terima/pengeluaran uang harus
tertib, lengkap dan dapat di cek sewaktu-waktu bila diperlukan.

l. Buku catatan pribadi setiap pembina:


Untuk mengembangkan anggota/pesertadidik secara individu tidak cukup hanya
dengan mengandalkan ingatan untuk mengetahui kemajuan individu anggota tersebut.
Oleh karena itu, setiap pembina perlu memiliki buku catatan pribadi, dan perlu
mencatat informasi yang berkaitan dengan kemajuan yang dicapai

2. Administrasi Keuangan
Untuk menjamin agar keuangan gudep terorganisasikan dengan baik, ketentuan dan
prosedur keuangan harus dilaksanakan secara ketat (disiplin).

Prosedurnya adalah:

1) Semua penerimaan/pendapatan dimasukkan dalam rekening bank segera (pada


kesempatan pertama).

2) Semua uang tersimpan dalam bank, hanya ada uang tunai pada kas kecil.

3) Semua dana melalui bank, pengambilan uang harus atas persetujuan Ketua Gudep
yang ditandatangani sedikitnya oleh 2 orang anggota Pembina Gudep yang telah
ditentukan.

4) Tanda terima atau kwitansi harus dibuat rangkap 2 (dua), pada setiap
penerimaan/pengeluaran uang ditulis jumlah uangnya dan tanda terima atau
kwitansi pembayaran harus disimpan.

5) Setiap Satuan, Ketua Gudep dan Mabi, boleh mengelola sendiri uang di bank (bank
account).

Untuk satuan diatur sebagai berikut:

a) Perindukan oleh Pembina Perindukan.

b) Pasukan Penggalang oleh Dewan Penggalang.

c) Ambalan Penegak oleh Dewan Ambalan.

d) Racana Pandega oleh Dewan Racana.

Ketua Gudep harus mengawasi dan memeriksa apakah ketentuan administrasi dan
prosedur dilaksanakan dengan baik dan benar.

6) Pemeriksaan
Setiap akhir tahun diperlukan adanya pemeriksaan keuangan meliputi semua
pengoperasian dana di gudep maupun satuan dan di audit oleh Badan Pemeriksa
Keuangan Gudep bila dianggap perlu dibantu auditor yang independen.

7) Usaha Dana (Fundrising)


Dalam usaha dana perlu ada penjelasan bahwa Gerakan Pramuka memerlukan
dukungan bantuan untuk pelaksanaan kegiatannya. Caranya dengan melakukan
pendekatan kepada orang yang akan diminta bantuan dana tersebut yang dilakukan
dengan sebaik-baiknya.

Usaha dana bukanlah suatu pelatihan untuk meminta-minta.

Beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam usaha dana:


a) Cari identifikasi sumber-sumber dana.

b) Pastikan bahwa alasan untuk memerlukan dana tambahan cukup kuat. Ingat
bahwa orang merespon kebutuhan yang nyata. Kemukakan sejarah tentang
keberhasilan Gerakan Pramuka dan harus mampu menunjukkan bahwa dana
yang dikumpulkan akan sangat berguna untuk menambah peralatan dan
melaksanakan kegiatan yang lebih banyak, misalnya untuk mengikuti jambore,
lomba tingkat, dan kegiatan-kegiatan lain di tingkat kwartir.

c) Pengumpulan dana

Semua usaha dana harus dengan meminta, yang penting adalah siapa yang
akan meminta dan bagaimana cara yang baik untuk meminta, tergantung
dengan siapa yang akan dimintai.

d) Ucapan terima kasih

Proses yang terpenting pada usaha dana adalah ucapan terima kasih setelah
menerima dana dan menyampaikan informasi tentang penggunaannya.

n. Laporan Keuangan bulanan


1) Bendahara membuat laporan bulanan kepada Ketua Gudep pada setiap akhir bulan.

2) Harus diingat bahwa uang yang dikelola oleh gudep haruslah uang yang jelas dan
halal.

3. Penghasilan dan Iuran


Penghasilan Gudep diperoleh dari:

a) Iuran anggota yang besarnya ditentukan oleh Mugus.

b) Bantuan dari Pemerintah.

c) Bantuan dari masyarakat yang tidak mengikat.

d) Lain-lain sumber yang tidak bertentangan dengan Perundang-undangan Negara,


Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.

Pelaksanaan iuran :
a) Para Pramuka, Pembina Pramuka, dan anggota Mabigus wajib membayar iuran bulanan
kepada gudepnya, sesuai peraturan yang berlaku.

b) Gudep wajib membayar iuran bulanan kepada Kwarran.


B. Format Buku Inventaris

Pengantar

Administrasi Satuan merupakan bagian dari Sistem Administrasi di Gugus Depan yang diatur dengan PP
Kwarnas No : 041 Tahun 1995. Tujuan administrasi satuan yakni membekali para anggota pramuka sebagai
upaya memberikan pendidikan dalam mengelola administrasi. Kepemimpinan, tanggungjawab dan kreatifitas
pramuka. Karena administrasi satuan mengandung tujuan pendidikan maka memberikan kesempatan pada
setiap satuan Gugus Depan untuk mengembangkan administrasi sesuai dengan tujuan adminstrasi satuan itu
sendiri, tanpa meninggalkan pedoman/ pokok-pokok ketentuan ( Subtansi ) penyelenggaraan administrasi.
Berikut ini salah satu contoh format : Buku / Daftar Inventaris

C. Format Buku Kas Satuan

Pengantar

Administrasi Satuan merupakan bagian dari Sistem Administrasi di Gugus Depan yang diatur dengan PP
Kwarnas No : 041 Tahun 1995. Tujuan administrasi satuan yakni membekali para anggota pramuka sebagai
upaya memberikan pendidikan dalam mengelola administrasi. Kepemimpinan, tanggungjawab dan kreatifitas
pramuka. Karena administrasi satuan mengandung tujuan pendidikan maka memberikan kesempatan pada
setiap satuan Gugus Depan untuk mengembangkan administrasi sesuai dengan tujuan adminstrasi satuan itu
sendiri, tanpa meninggalkan pedoman/ pokok-pokok ketentuan ( Subtansi ) penyelenggaraan administrasi.
Berikut ini salah satu contoh format : Buku Kas/ Keuangan Satuan.
D. Format Buku Agenda

Buku Agenda

Buku agenda memiliki fungsi sebagai :

1. Mencatat seluruh surat masuk/ keluar.

2. Pengendalian distribusi atau peredaran surat sampai dengan pengarsipan.

3. Mengetahui jenis klarifikasi surat.

4. Mengetahui kebijakan atau tindakan yang diambil oleh pimpinan.

5. Alat ukur aktifitas suatu organisasi.

Surat Masuk

Ialah tulisan-tulisan atau berita-beita yang diterima dari instansi / pihak lain yang penerimaannya dipusatkan
di sekretariat atau bagian lain yang diberi wewenang untuk tugas ini.

Surat Keluar
Ialah tulisan-tulisan atau berita-beita yang dikirimkan kepada instansi / pihak lain yang setiap konsep untuk
diajukan kepada pimpinan disalurkan melalui Kepala Sekretariat/ Sekretaris atau pejabat yang diberi
wewenang meneliti.
Format Buku Agenda

E. Kepala Surat Cap/Stempel Kwartir dan Gudep


F. Format Pelaporan Data Gudep

Pelaporan Data Potensi di suatu Gugus Depan menjadi kewajiban yang harus dilakukan setiap tahun sekali bagi seluruh
Pangkalan/ Gugus Depan.

Data ini sangat penting kegunaannya sebagai dasar pengambilan kebijakan strategis di lingkungan Gerakan Pramuka
maupun sebagai penyediaan data base secara akurat di suatu Kwartir. Penyampaian laporan ini dilakukan pada akhir
tahun atau sekaligus pada setiap Gugus Depan melaksanakan daftar ulang di tiap bulan Nopember.

Berikut format Pelaporan Data Potensi Gugus Depan dengan ketentuan untuk :

Putra memakai model : 01/GUDEP/PP

Putri memakai model : 02/GUDEP/PP

Baik Gugus Depan Putra maupun Putri memiliki bentuk format yang sama.
G. Bikin Proposal

CONTOH BIKIN PROPOSAL PRAKTIS

Jika kamu mau adakan kegiatan kepramukaan terutama Ambalan/ Racana tentunya harus bisa bikin pengajuan usulan
kegiatan kepada pembinanya. Berikut ini contoh draf sederhana bagaimana cara buat proposal tentang kegiatan persami,
di suatu gugus depan yang berpangkalan di sekolah. Nah, sekarang selamat belajar dan bikin proposal sebanyak
banyaknya.

PROPOSAL

PERKEMAHAN SABTU MINGGU ( PERSAMI )

Penerimaan anggota Penegak Ambalan Diponegoro

Gugus Depan Kota Samarinda 11.077 – 11.078

-----------------------------------------------------------------------------------

I. Pendahuluan. ( Latar Belakang Penyelenggaraan Kegiatan)

Gerakan Pramuka adalah pendidikan kepramukaan bagi kaum muda guna menumbuhkan tunas bangasa
agar menjadi generasi yang lebih baik, sanggup bertanggung jawab dan mampu membina dan membangun
sebagai penerus generasi selanjutnya.

Dalam mencapai tujuannya, antara lain dalam upaya menanamkan dan menumbuhkan budi pekerti luhur
dengan cara memantapkan mental, moral, fisik, pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman melalui
berbagai kegiatan.
Untuk hal tersebut perlu memberikan pembekalan pengetahuan dan ketrampilan bagi para anggota
Pramuka ambalan Diponegoro dalam upaya pembentukan watak dan mental menjadi manusia yang
berkepribadian dan berjiwa Pancasila.

Kegiatan tersebut selain merupakan upaya pembinaan anggota Amabalan, juga merupakan program kerja
tahunan yang telah ditetapkan melalui musyawarah ambalan.

II. Dasar Kegiatan. ( Landasan / dasar penyelenggaraan)

1. Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.

2. Program Kerja Ambalan Diponegoro tahun 2004/2005.

3. Rapat Dewan Ambalan pada tanggal 4 September 2004.

III. Tujuan. ( Tujuan kegiatan yang hendak dicapai )

1. Pembekalan materi pengetahuan dan ketrampilan kepramukaan bagi anggota Pramuka Gugus Depan
11.077 – 11.078.

2. Menanamkan disiplin dan mental yang lebih baik.

3. Penerimaan dan pelantikan anggota Ambalan Pramuka Penegak Gugus Depan 11.077 – 11.078.

IV. Motto. ( Semboyan selama pelaksanaan kegiatan )

Disiplin – Setia – Persaudaraan

V. Nama Kegiatan.( Beri nama kegiatan sesuai kegiatan yang dimaksud )

Perkemahan Sabtu Minggu (Persami)

Jenis Kegiatan :

1. Penjelajahan/ Haiking,

2. Pembekalan dan Pemantapan Materi Kepramukaan.

3. Penerimaan dan Pelantikan anggota.

4. Out Door Games.

5. Api Unggun.

6. Diskusi.

7. Upacara.

VI. Waktu dan Tempat. ( Menjelaskan waktu,tempat/ lokasi kegiatan, )

Hari/ Tanggal : Sabtu-Minggu, 2-3 Oktober 2004.

(Sabtu mulai 07.30 s/d Minggu 12.00)


Tempat : Bumi Perkemahan ............................

VII. Sistim Penyelenggaraan. ( Sistem/ Tehnis pelaksanaan, jadwal )

Kegiatan diselenggarakan dengan cara berkemah/ mendirikan tenda, dengan dibentuk tiap kelompok/
Sangga.

Jadwal Kegiatan Terlampir.

VIII. Peserta.( Siapa yang ikut, syarat, persyaratan lainnya )

1. Peserta adalah siswa-siswi kelas 1, atau anggota Pramuka yang telah memenuhi usia Penegak.

2. Sehat Jasmani dan Rohani serta mendapatkan ijin dari Orang tua.

3. Membawa perlengkapan berkemah dan keperluan Pribadi.

4. Memenuhi Persyaratan yang telah ditetapkan Panitia.

Daftar Peserta dan Persyaratan Terlampir.

IX. Kepanitiaan. ( Siapa yang jadi panitia, pelindung, penasehat dll )

Penyelenggaraan kegiatan telah dibentuk kepanitiaan yang terdiri dari Anggota Pramuka Ambalan
Diponegoro. Kepanitian tersebut dibentuk pada tanggal 4 September 2004.

Daftar susunan kepanitiaan terlampir.

X. Anggaran.( Sunber, besar iuran dan rencana pembiayaan )

Anggaran kegiatan bersumber dari ;


1. Iuran anggota/ Peserta.

2. Kas Ambalan.

3. Bantuan/ Subsidi pihak Sekolah.

Perincian anggaran dan kebutuhan terlampir.

XI. Penutup.

Demikian proposal ini diajukan untuk menjadikan periksa. Selanjutnya atas kebijakan dan dukungan dari
berbagai pihak sangat kami harapkan.

Atas perhatuiannya diucapkan terima kasih.

Samarinda, 11 September 2004.

Ambalan Diponegoro
Gugus Depan 11.077 – 11.078

Pradana Putra, Pradana Putri,

_______________ _______________

Pembina Gudep 11.077. Pembina Gudep 11.078,

............................... ...............................

Mengetahui,

Kepala Sekolah ....................

Selaku Ka Mabigus Gerakan Pramuka

…………………………………

Lampiran :

1. Jadwal Kegiatan.

2. Anggaran Penyelenggaraan.

3. Persyaratan dan Daftar Peserta.

4. Blangko surat ijin Orang Tua.

5. Susunan Panitia

H. Mengapa dipanggil Kakak dan Adik

Dalam Proses Pendidikan Kepramukaan hubungan Pembina dengan peserta didik adalah :

a. Hubungan antara Pembina dengan peserta didik adalah seperti hubungan antara :

1) Ibu dengan anaknya

2) Bapak dengan anaknya

3) Guru dengan muridnya

4) Kakak dengan adiknya


5) Sesama sahabat

b. Hubungan antara Pembina dengan peserta didik diwujudkan dalam panggilan sebagai berikut :

1) Ibunda atau Ayahanda, disingkat Bunda atau Yanda untuk Pembina Siaga

2) Bucik atau Pakcik untuk Pembantu Pembina Siaga

3) Kakak disingkat Kak untuk Pembina Penggalang dan para pembantunya

4) Kakak disingkat Kak untuk Pembina Penegak dan para pembantunya

5) Kakak disingkat Kak untuk Pembina Pandega

Ternyata mana panggilan tersebut dianggap sebagai metoda yang paling ampuh dalam menjaga hubungan antar sesama, penuh
dengan pertalian, kerukunan dan persaudaraan. Tidak membedakan Harta, Strata maupun Kasta apalagi yang berbau Sara. Sistem
panggilan Kakak- Adik ini telah diatur dengan Dasar : SK Kwarnas Nomor : 137 Tahun 1987 tentang Penyempurnaan PP Gudep
Gerakan Pramuka.

I. Poster Ajakan Presiden RI

POSTER AJAKAN PRESIDEN RI TENTANG REVITALISASI GERAKAN PRAMUKA


J. Pengorganisasi dan Kegiatan Kepenggalangan

a. Pasukan Penggalang
1) Pasukan Penggalang merupakan satuan peserta didik yang berusia antara 11
s.d. 15 tahun terdiri paling banyak 32 orang Pramuka Penggalang.
2) Pasukan Penggalang dibagi dalam satuan kecil yang disebut regu terdiri dari 6 -
8 orang.
3) Pembentukan regu dilakukan oleh Pramuka Penggalang sesuai dengan
keinginan untuk
berhimpun dengan teman yang disenanginya.
4) Setiap regu memakai nama regu yang dipilih sendiri oleh anggota regu. Regu
putera
menggunakan nama "Binatang" sedangkan regu Puteri menggunakan nama
"Bunga".

b. Pemimpin Pramuka Penggalang


1) Pemimpin regu dipilih oleh dan dari regunya.
2) Pemimpin regu menunjuk wakil pemimpin regu dari anggota regunya.
3) Regu dipimpin oleh seorang pemimpin regu secara bergiliran.
4) Para pemimpin regu memilih salah seorang di antara pemimpin regu sebagai
pemimpin regu utama yang disebut Pratama.

c. Dewan Pasukan Penggalang


Untuk pendidikan kepemimpinan Pramuka Penggalang dibentuk
Dewan Pasukan Penggalang yang disingkat Dewan Penggalang.

1) Dewan Penggalang terdiri atas :


a) Para Pemimpin Regu.
b) Para Wakil Pemimpin Regu.
c) Pemimpin Regu Utama (Pratama).
d) Pembina Pramuka Penggalang.
e) Para Pembantu Pembina Pramuka Penggalang.

2) Dewan Penggalang mengadakan rapat sebulan sekali.


a) Ketua Dewan Penggalang adalah Pratama. Pratama, Sekretaris dan
Bendahara dijabat secara bergilir diantara anggota Dewan Penggalang.
b) Pembina dan Pembantu Pembina Penggalang, bertindak sebagai penasehat,
pengarah dan pembimbing, serta mempunyai hak mengambil keputusan
terakhir

d. Dewan Kehormatan.

Dewan Kehormatan dibentuk dengan tujuan untuk membina


kepemimpinan dan rasa tanggungjawab.
1) Dewan Kehormatan bersidang bila terjadi peristiwa yang menyangkut tugas dewan.
2) Dewan Kehormatan terdiri atas:
a) Para pemimpin regu.
b) Para wakil pemimpin regu.
c) Pembina Penggalang.
d) Para Pembantu Pembina Penggalang.
3) Ketua dan Wakil Ketua Dewan Kehormatan adalah Pembina dan pembantu
Pembina Penggalang, sedang sekretarisnya ialah salah seorang pemimpin regu.
4) Dewan Kehormatan bertugas menentukan:
a) Pelantikan, pemberian TKK, tanda pengahargaan, dll kepada Pramuka
Penggalang yang berjasa dan berprestasi.
b) Pelantikan pemimpin dan wakil pemimpin regu serta Pratama.
c) Tindakan berhubungan dengan pelanggaran Kode Kehormatan, sesudah yang
bersangkutan di beri kesempatan membela diri.
d) Rehabilitasi Pramuka Penggalang.

e. Majelis Penggalang
1) Untuk mendidik Pramuka Penggalang dalam kehidupan demokrasi dan
mewujudkan hak semua anggota, diadakan Majelis Penggalang yang anggotanya
terdiri atas seluruh anggota pasukan. Keikutsertaan mereka sebagai individu bukan
atas nama regu.
2) Majelis Penggalang diketuai oleh Pramuka Penggalang yang dipilih langsung oleh
seluruh anggota diawal pertemuan, dipandu oleh Pratama. Ketua Majelis memilih
Sekretarisnya
3) Tugas Majelis Penggalang:
a) Menyusun aturan - aturan yang mengikat bagi seluruh anggota .
b) Menetapkan sasaran tahunan untuk diajukan kepada Pembina Pasukan dan
diteruskan kepada Pembina Gugus Depan yang selanjutnya dinyatakan dalam
rencana gugus depan.
c) Membahas dan memberikan persetujuan kegiatan bersama dan kalender
kegiatan yang diajukan oleh Dewan Penggalang.
4) Majelis Penggalang mengadakan pertemuan sekurang-kurangnya 6 bulan sekali
atau setiap kali diperlukan.
5) Pembina dan Pembantu Pembina mempunyai hak berbicara tetapi tidak mempunyai
hak suara.
6) Pertemuan Majelis Penggalang bersifat formal.
a) Undangan disampaikan seminggu sebelumnya dan masalah yang akan
dibicarakan dan diumumkan.
b) Peserta yang hadir menggunakan pakaian seragam
c) Tempat ditentukan lebih dahulu
d) Dengan upacara pembukaan dan penutupan

Pembina Pasukan
1) Pasukan Penggalang dibina oleh seorang Pembina Pasukan dan dibantu oleh
paling banyak dua orang Pembantu Pembina Penggalang.
2) Pembina Penggalang putera dan Pembantu Pembina Penggalang Putera harus
dijabat oleh Pembina putera.
3) Pembina Penggalang puteri dan Pembantu Pembina Penggalang Puteri harus
dijabat oleh Pembina puteri.

Sifat Kegiatan Penggalang

Pendidikan kepramukaan diarahkan pada lima area pengembangan diri peserta didik
meliputi area perkembangan spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik ( sesosif ).
Dalam pelaksanaan pendidikannya menggunakan prinsip dasar kepramukaan dan
metode kepramukaan . Salah satu dari metode kepramukaan adalah kegiatan yang
menantang dan menarik serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan
perkembangan rohani dan jasmani peserta didik. Atas dasar tersebut maka kegiatan
untuk Pramuka Penggalang harus sesuai dengan kondisi rohani dan jasmaninya serta
mampu meningkatkan lima area pengembangan pribadinya yang dikemas secara
menarik menantang dan menyenangkan serta bervariasi.

Sifat Kegiatan Penggalang

Pendidikan kepramukaan diarahkan pada lima area pengembangan diri peserta didik
meliputi area perkembangan spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik ( sesosif ).
Dalam pelaksanaan pendidikannya menggunakan prinsip dasar kepramukaan dan
metode kepramukaan .
Salah satu dari metode kepramukaan adalah kegiatan yang menantang dan menarik
serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani
peserta didik. Atas dasar tersebut maka kegiatan untuk Pramuka Penggalang harus
sesuai dengan kondisi rohani dan jasmaninya serta mampu meningkatkan lima area
pengembangan pribadinya yang dikemas secara menarik, menantang dan
menyenangkan serta bervariasi

Kegiatan untuk Pramuka Penggalang antara lain bersifat:


a. Patriotisme atau kepahlawanan
b. Petualangan atau penjelajahan alam
c. Kompetisi regu/ kelompok
d. Aktualisasi diri melalui pentas seni budaya dll.
e. Kompetisi perorangan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi misalnya cerdas
tangkas
f. Kepedulian sosial misalnya bakti masyarakat bersih lingkungan
g. Pemantapan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

K. Pengorganisasian Dan Kegiatan Kepenegakan

a. Ambalan Penegak

1) Ambalan Penegak idealnya terdiri atas 12-32 Pramuka Penegak yang dibagi menjadi 3-
4 kelompok yang disebut Sangga.

2) Ambalan Penegak menggunakan nama dan lambang yang dipilih mereka sesuai
aspirasinya dan mengandung kiasan dasar yang menjadi motivasi kehidupan ambalan.

3) Sangga

a. Sangga adalah kelompok belajar interaktif teman sebaya usia antara 16-20 tahun yang
disebut Pramuka Penegak.

b. Jumlah anggota sangga yang terbaik adalah 4-8 Pramuka Penegak.

c. Pembentukan sangga dilakukan oleh para Pramuka Penegak sendiri.

d. Nama sangga dipilih diantara nama-nama Perintis, Pencoba, Pendobrak, Penegas dan

Pelaksana atau dipilih nama lain sesuai aspirasi mereka. Nama tersebut merupakan
identitas sangga dan mengandung kiasan dasar yang dapat memberikan motivasi
kehidupan sangga.

4) Untuk melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan, Ambalan Penegak dapat membentuk
Sangga Kerja yang anggotanya terdiri atas anggota-anggota sangga yang ada, jumlah
anggota disesuaikan dengan beban kerja atau tugas yang diemban.

5) Sangga Kerja bersifat sementara sampai tugas atau pekerjaan selesai dilaksanakan.
Setiap ambalan dipimpin oleh seorang Pradana yang dipilih dari musyawarah anggota
Ambalan. Karena masa Penegak adalah masa dimana seorang remaja sudah
bermasyarakat maka susunan organisasi Ambalannya pun sama dengan susunan
organisasi yang terdapat di masyarakat pada umumnya. Di dalam organisasi Ambalan
terdapat Dewan Ambalan Penegak yang disebut Dewan Penegak dan Dewan
Kehormatan.

b. Dewan Ambalan Penegak (Dewan Penegak)

Dewan Penegak, terdiri atas:

1) Ketua yang disebut Pradana;


2) Sekretaris yang disebut Kerani;

3) Bendahara yang mengatur keuangan dan harta benda milik Ambalan;

4) Pemangku adat yakni pemimpin tata-cara adat Ambalan, pada hakekatnya adalah
penjaga

Kode Etik Ambalan;

5) Beberapa orang anggota.

Pembina Pramuka Penegak dan Pembantu Pembina Pramuka Penegak tidak masuk
dalam Dewan Ambalan. Pembina Ambalan bertindak sebagai penasehat, pendorong,
pengarah, pembimbing dan mempunyai hak dalam mengambil keputusan terakhir.

Dewan Penegak bertugas :

1) Merancang dan melaksanakan program kegiatan.

2) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan.

3) Merekrut anggota baru.

4) Membantu sangga dalam mengintegrasikan anggota baru dalam sangga.

c. Dewan Kehormatan Penegak

1) Untuk mengembangkan kepemimpinan dan rasa tanggungjawab para Pramuka


Penegak, dibentuk Dewan Kehormatan Penegak yang terdiri atas para anggota Ambalan
yang sudah dilantik dan diketuai oleh Pemangku adat.

2) Tugas Dewan Kehormatan Penegak adalah untuk menentukan:

- Pelantikan, penghargaan atas prestasi/jasanya dan tindakan atas pelanggaran terhadap


kode kehormatan

- Peristiwa yang menyangkut kehormatan Pramuka Penegak

- Rehabilitasi anggota Ambalan Penegak

3) Dalam Dewan Kehormatan Penegak, pembina bertindak sebagai penasehat.

4) Pertemuan Dewan Kehormatan Penegak bersifat formal.

- Undangan disampaikan seminggu sebelumnya dan masalah yang akan dibicarakan


diumumkan.

- Peserta yang hadir menggunakan pakaian seragam

- Tempat ditentukan lebih dahulu

Ambalan yang ideal memiliki markas Ambalan, yakni tempat di mana Ambalan itu
berkumpul. Markas ini biasanya diberi nama “Sanggar”. Setiap Ambalan harus memiliki
bendera Merah Putih, bendera Pramuka, bendera Ambalan/ pusaka Ambalan/tunggul
Ambalan serta bendera WOSM, tiang bendera, tali-menali, dilengkapi dengan peralatan
tulismenulis (mesin ketik, komputer, printer), peralatan memasak, serta peralatan
perkemahan, serta perlengkapan adat.

Sesuai dengan metode satuan terpisah, maka Pembina Ambalan putra adalah seorang
pria, dan Pembina Ambalan putri adalah seorang wanita. Hubungan antara Pembina
Ambalan dengan anggota Ambalan Penegak seperti hubungan antara kakak dan adik,
sedangkan hubungan Pembina Ambalan dengan Pembantu Pembina sama seperti
hubungan pada anggota dewasa Gerakan Pramuka lainnya yakni hubungan
persaudaraan atau kemitraan. Ambalan yang menginginkan materi-materi sebagai bekal
keterampilan dalam hubungannya dengan life-skill, dapat meminta bantuan instruktur yang
berkompeten di bidangnya. Ambalan mempunyai Sandi Ambalan berisi nilai-nilai dan
norma-norma yang disepakati dan melandasi perjuangan kehidupan Ambalan.

SIFAT KEGIATAN KEPENEGAKAN

Sifat umum yang dimiliki Pramuka Penegak adalah semangat juang yang tinggi, idealisme,
kemauan yang kuat, percaya diri, mencari jati diri, kreatif dan peduli terhadap lingkungan
masyarakat, serta memiliki loyalitas yang tinggi terhadap kelompoknya. Mengingat sifat
umum tersebut maka sifat kegiatan Kepenegakan secara umum masih memerlukan
bimbingan orang dewasa dengan motto dari, oleh dan untuk Pramuka Penegak di bawah
tanggungjawab orang dewasa.

Bentuk kegiatan Kepenegakan meliputi:

a. Bina Diri

Bina diri merupakan upaya peningkatan kemampuan jiwa dan keterampilan dengan cara
menuntut ilmu pengetahuan.

b. Bina Satuan

Bina satuan merupakan upaya terus menerus mengabdikan diri pada perindukan Siaga
atau pasukan Penggalang dalam keterampilan khusus atau inovatif.

c. Bina Masyarakat
Bina masyarakat merupakan upaya dan semangat untuk menjadi penyuluh dan pelopor
pembangunan di masyarakatnya.

Anda mungkin juga menyukai