Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN NARATAMA I

Kursus Pelatih Tingkat Dasar Kwartir Daerah Kalimantan Timur 2014

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pendidikan Nasional bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia


Indonesia seutuhnya, Yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh,
cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja, bertanggung jawab serta sehat
jasmani dan rohani.
Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan kegiatan-kegiatan melalui jalur
sekolah dan jalur luar sekolah yaitu dengan kegiatan ekstrakurikuler. Jalur luar
sekolah tersebut diantaranya adalah pendidikan kepramukaan yang
pelaksanaannya dilakukan oleh Gerakan Pramuka.
Pendidikan kepramukaan yang dilaksanakan di sekolah merupakan salah
satu kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di sekolah bersangkutan. Kegiatan
dilaksanakan melalui Gugus Depan Gerakan Pramuka yang berpangkalan di
sekolah dan upaya pembinaan melalui proses kegiatan belajar mengajar disekolah.
Untuk melaksanakan pendidikan kepramukaan pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah telah di terbitkan surat Direktur Jenderal Pendidikan Dasar
dan Menengah Nomor : 533/C8/U/1995, tanggal 7 September 1995, perihal
peningkatan pembinaan kegiatan ekstrakurikuler dibidang kepramukaan.
Selain itu, terbitnya Undang-undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan
Pramuka semakin mengkokohkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya
organisasi yang resmi yang memiliki pondasi yang kokoh dalam melaksanakan
kegiatannya dalam mendukung pemerintah serta membentuk karakter bangsa yang
saat ini sudah mulai terkikis.
Berdasarkan penjabaran tersebut di atas, maka agar pendidikan
kepramukaan benar-benar dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan dapat
menunjang pencapaian tujuan pendidikan nasional serta memberikan semangat
untuk berkarya kepada para penerus bangsa Indonesia.

Didalam perjalanannya, proses pelatihan serta pembinaan tenaga Pembina


Gerakan Pramuka merupakan salah satu akses terpenting dalam pembentukan
karakter pendidik yang berkualitas dan professional sehingga akan berpengaruh
positif bagi peserta didik yang berada dalam binaannya. Berdasarkan hal tersebut
diatas dibutuhkan Pelatih-pelatih Pembina Pramuka yang memiliki kemampuan
1
LAPORAN NARATAMA I
Kursus Pelatih Tingkat Dasar Kwartir Daerah Kalimantan Timur 2014
serta pengetahuan untuk dapat membentuk sosok seorang Pembina Pramuka yang
memiliki karateristik yang dibutuhkan sesuai dengan situasi dan kondisi yang
berlaku dilapangan.

B. Landasan Hukum

1. UU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka;


2. Keputusan Presiden RI Nomor : 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka,
Juncto Keputusan Presiden RI Nomor 57 tahun 1988 tentang pengesahan
anggaran dasar Gerakan Pramuka;
3. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka;
4. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 220 Tahun 2007 tentang
Pokok-pokok Organisasi Gerakan Pramuka;
5. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 231 tahun 2007 tentang
Petunjuk Penyelenggaraan Gugus Depan Gerakan Pramuka;
6. Sistem Administrasi Kwartir Gerakan Pramuka Nomor 162.A Tahun 2011

C. Tujuan

Rencana Tindak Lanjut ini disusun sebagai pedoman kegiatan


Kepramukaan yang dilaksanakan di Kwartir Daerah Kalimantan Timur dan sebagai
tindak lanjut keikutsertaan dalam kursus Pelatih Pembina Pramuka Tingkat Dasar.

Setelah mengikuti KPD, diharapkan segala dedikasi, motivasi, kegiatan, dan


komitmen dapat dipertahankan dan ditingkatkan. dituangkan dalam RTL sebagai
berikut:

1) Pengikat peserta KPD atas komitmen dan pengabdiannya terhadap masyarakat


melalui Gerakan Pramuka;

2) mengendalikan diri dengan melaksanakan program yang telah disusun;


3) mengembangkan pengetahuan pembinaan kepramukaan;
4) Meningkatkan kepercayaan diri.

D. Ruang Lingkup

RTL ini mencakup kegiatan-kegiatan dalam pembinaan baik terhadap


pengembangan Gugus Depan maupun pembinaan terhadap Pembina Gerakan
Pramuka. Kegiatan yang di prioritaskan meliputi :

2
LAPORAN NARATAMA I
Kursus Pelatih Tingkat Dasar Kwartir Daerah Kalimantan Timur 2014

1) Membantu Kwartir Cabang sebagai Konsultan Gudep dalam hal Penataan


Tata Administrasi di Gugus Depan 209-210 Khalid Bin Walid Pangkalan
Madrasah Aliyah Negeri 1 Samarinda
2) Membantu Kwartir Cabang sebagai Konsultan Gudep dalam rangka
pembinaan Pramuka Golongan Penegak menuju Pramuka Penegak Garuda
di Gugus Depan 209-210 Khalid Bin Walid Pangkalan Madrasah Aliyah
Negeri 1 Samarinda
3) Membantu Kwartir Daerah serta Cabang dalam pendampingan maupun
memberikan materi pada Kursus KMD dan KML.

3
LAPORAN NARATAMA I
Kursus Pelatih Tingkat Dasar Kwartir Daerah Kalimantan Timur 2014

BAB II
PEMAPARAN LAPORAN TINDAK LANJUT
(RTL)

A. PEMBINAAN TATA ADMINISTRASI GUGUS DEPAN

 Administrasi Gugus Depan

Apabila melihat definisi administrasi secara formal dan legitimas,


administrasi diartikan sebagai usaha atau kegiatan yang meliputi
penetapan tujuan serta penetapan cara-cara penyelenggaraan pembinaan
organisasi. Beberapa unsur pokok di dalam administrasi yang dimaksud
ialah : (1) sekelompok orang, (2) tujuan, (3) tugas dan fungsi, (4) peralatan
dan perlengkapan yang diperlukan. Akan tetapi di dalam RTL ini, hal yang
terkait Administrasi hanya mengambil unsur keempat, yaitu peralatan dan perlengkapan.

Administrasi dalam buku ini didefinisikan sebagai perlengkapan ketatausahaan yang


mendukung tertibnya manajemen gugus depan.

Administrasi yang dipersiapkan adalah:

a) Program Kerja Tahunan

Merupakan rencana kegiatan yang menjadi dasar pelaksanaan kegiatan selama


satu tahun. Prota ini dijabarkan menjadi 3 tahapan yang masing-masing belaku selama 4
bulan (caturwulan) Pelaksanaannya dapat dilakukan menurut skala prioritas, mana yang
perlu didahulukan sesuai dengan kondisi tadik dan lingkungannya.

Bulan
NO Kegiatan Ket
1 2 3 4

b) Program Kegiatan Mingguan

Memuat runtutan kegiatan yang akan dilaksanakan pada waktu latihan rutin.

PROGRAM KEGIATAN MINGGUAN

hari, tanggal :

tempat :

4
LAPORAN NARATAMA I
Kursus Pelatih Tingkat Dasar Kwartir Daerah Kalimantan Timur 2014

NO Kegiatan Acara Pengganti Keterangan

c) Buku Induk Anggota

Buku induk anggota sebagai penertiban data, memuat data diri anggota serta
tingkat kecakapan anggota. Format seperti di bawah ini:

NAMA TEMPAT, TGL NAMA


NO NTA AGAMA ALAMAT
ANGGOTA LAHIR ORANG TUA

Dilantik Tanggal Mendapat TKK tanggal


PEKERJAAN
Ramu Rakit Terap 1 2 3 4 5

d) Buku presensi (kehadiran)

Buku ini dipakai ketika latihan rutin, untuk mengecek kehadiran anggota di tiap regu.

Buku Kehadiran

Regu :

Hari, tanggal :

Jabatan
NO Nama Hadir S I A Paraf
dalam regu

e) Buku Iuran dan buku tabungan

Buku ini dapat disatukan dengan buku presensi.

Buku Kehadiran

Regu :

Hari, tanggal :

Tabung-
NO Nama Jabatan Hadir S I A Iuran Paraf
an

5
LAPORAN NARATAMA I
Kursus Pelatih Tingkat Dasar Kwartir Daerah Kalimantan Timur 2014

f) Buku Agenda Latihan

Buku Agenda memuat kegiatan yang dilaksanakan ketika latihan.

NO Kegiatan Waktu Tempat Peserta Biaya Ket

g) Buku Catatan Rapat (Notula)

Untuk mencatat hal-hal penting ketika pertemuan, rapat, atau pengarahan dari
pembina.

hari/ tanggal :

waktu :

tempat :

acara :

NO Permasalahan Pemecahan Keterangan

h) Buku Inventaris

Untuk mencatat perbendaharaan benda dan peralatan Gudep.

Keadaan
NO Barang Klasifikasi Jumlah Sumber Ket
(B/RR/RB)

i) Buku Log

Buku ini mencatat peristiwa atau kegiatan penting yang terjadi di gugus depan.

NO Tanggal Catatan Keterangan

j) Buku Catatan Pribadi

Merupakan catatan rahasia tentang tadik yang dipegang oleh pembina.

6
LAPORAN NARATAMA I
Kursus Pelatih Tingkat Dasar Kwartir Daerah Kalimantan Timur 2014

nama tadik yang


NO Catatan Keterangan
teramati

k) Buku Upacara Pelantikan

Untuk mencatat kegiatan pelantikan.

Hari, tanggal, nama pelantikan pembina


NO tempat Ket
waktu terlantik tingkat pelantik

l) Buku Tamu

Buku ini mencatat tamu yang berkunjung ke Gugus Depan, berisikan maksud dan
tujuan serta saran-saran dari tamu.

Hari, tanggal, nama/


NO Jabatan maksud kesan dan pesan Ttd
waktu alamat

m) Buku ekspedisi

Buku untuk mencatat keluar masuk surat

NO No. Surat Tanggal Surat Perihal Tujuan paraf ket

Dengan penertiban administrasi, diharapkan akan menunjang kelancaran dan


keberhasilan kegiatan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

7
LAPORAN NARATAMA I
Kursus Pelatih Tingkat Dasar Kwartir Daerah Kalimantan Timur 2014

B. Kegiatan-Kegiatan Pembinaan Pramuka Golongan Penegak menuju Pramuka


Penegak Garuda

 INTERNAL ACTION

PELATIH, PEMBINA GUDEP, MABI DAN DEWAN AMBALAN KHALID BIN WALID

8
LAPORAN NARATAMA I
Kursus Pelatih Tingkat Dasar Kwartir Daerah Kalimantan Timur 2014

9
LAPORAN NARATAMA I
Kursus Pelatih Tingkat Dasar Kwartir Daerah Kalimantan Timur 2014

10
LAPORAN NARATAMA I
Kursus Pelatih Tingkat Dasar Kwartir Daerah Kalimantan Timur 2014

11
LAPORAN NARATAMA I
Kursus Pelatih Tingkat Dasar Kwartir Daerah Kalimantan Timur 2014

12
LAPORAN NARATAMA I
Kursus Pelatih Tingkat Dasar Kwartir Daerah Kalimantan Timur 2014

13
LAPORAN NARATAMA I
Kursus Pelatih Tingkat Dasar Kwartir Daerah Kalimantan Timur 2014

PEMBINAAN SPIRITUAL

PEMBINAAN SPIRITUAL

14
LAPORAN NARATAMA I
Kursus Pelatih Tingkat Dasar Kwartir Daerah Kalimantan Timur 2014

 EXTERNAL ACTION

PENGIBARAN BENDERA TERBESAR DIDUNIA

15
LAPORAN NARATAMA I
Kursus Pelatih Tingkat Dasar Kwartir Daerah Kalimantan Timur 2014

16
LAPORAN NARATAMA I
Kursus Pelatih Tingkat Dasar Kwartir Daerah Kalimantan Timur 2014

 SEKRETARIATAN

17
LAPORAN NARATAMA I
Kursus Pelatih Tingkat Dasar Kwartir Daerah Kalimantan Timur 2014

C. Membantu Kwartir Daerah serta Cabang dalam pendampingan maupun


memberikan materi pada Kursus KMD dan KML.

18
LAPORAN NARATAMA I
Kursus Pelatih Tingkat Dasar Kwartir Daerah Kalimantan Timur 2014

19
LAPORAN NARATAMA I
Kursus Pelatih Tingkat Dasar Kwartir Daerah Kalimantan Timur 2014

20
LAPORAN NARATAMA I
Kursus Pelatih Tingkat Dasar Kwartir Daerah Kalimantan Timur 2014

21
LAPORAN NARATAMA I
Kursus Pelatih Tingkat Dasar Kwartir Daerah Kalimantan Timur 2014

22
LAPORAN NARATAMA I
Kursus Pelatih Tingkat Dasar Kwartir Daerah Kalimantan Timur 2014

23
LAPORAN NARATAMA I
Kursus Pelatih Tingkat Dasar Kwartir Daerah Kalimantan Timur 2014

24
LAPORAN NARATAMA I
Kursus Pelatih Tingkat Dasar Kwartir Daerah Kalimantan Timur 2014

25
LAPORAN NARATAMA I
Kursus Pelatih Tingkat Dasar Kwartir Daerah Kalimantan Timur 2014

=====0000====

26
LAPORAN NARATAMA I
Kursus Pelatih Tingkat Dasar Kwartir Daerah Kalimantan Timur 2014

 KARYA TULIS YANG DIBUAT DALAM PELATIHAN KPD

Judul :

PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI GERAKAN KEPRAMUKAAN


PADA KWARTIR CABANG GERAKAN PRAMUKA
KABUPATEN BERAU
Oleh :
Rachmad Hidayat, S.Sos.,M.Si

A. Latar Belakang

Perubahan sosial yang begitu cepat yang diakbiatkan oleh kemajuan teknologi
dalam era globalisasi sangat memengaruhi kehidupan masyarakat. hal itu dapat kita
lihat dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya saja nilai-nilai religious dan sosial yang
sangat dijunjung dalam masyarakat lambat laun telah pudar bersamaan dengan
perkembangan teknologi pada saat ini. Etika dan moral kini sudah sangat
dikesampingkan dan tidak lagi menjadi modal utama untuk mencapai tujuan.
Masyarakat Indonesia yang dulu dikenal sangat kental dengan gotong royongnya
namun kini telah berubah menjadi sebuah masyarakat yang sangat individualis. Jika
nilai-nilai agama, akhlak, etika, dan moral sudah tidak menjadi sebuah patokan atau
pegangan, maka masyarakat akan sulit untuk melakukan filterisasi terhadap sesuatu
yang baru sehingga masyarakat tidak dapat menentukan mana yang baik dan buruk.
Masyarakat tidak akan mungkin dapat menghindar dengan yang namanya
teknologi. Teknologi seakan-akan telah menjadi teman baik kita dalam kehidupan
sehari-hari. Dimana pun kita berada, disitu pula terdapat teknologi. Cukup miris sekali
ketika kita melihat dan memperoleh informasi dari media massa tentang fenomena
yang dialami oleh remaja kita saat ini. Perubahan sosial tersebut telah melahirkan
generasi yang sangat akrab dengan penyimpangan-penyimpangan perilaku. Tawuran
pelajar, penyalahgunaan narkoba, penyimpangan seksual, dan pelanggaran-
pelanggaran lainnya telah menjadi hal yang biasa pada kalangan remaja saat ini.
Hampir setiap hari media massa selalu menayangkan perilaku-perilaku negative yang
menimpa remaja kita. Remaja seakan-akan menjadi peluang emas untuk menaburkan
benih-benih perubahan sosial yang mengarah ke hal-hal yang negative.
Namun tidak semua remaja mengalami perubahan sosial tersebut. Ternyata
masih banyak juga kita jumpai remaja yang mengalami perubahan sosial kearah yang
positif. Hal tersebut terbukti dengan banyaknya prestasi membanggakan di kancah

27
LAPORAN NARATAMA I
Kursus Pelatih Tingkat Dasar Kwartir Daerah Kalimantan Timur 2014
nasional dan internasional yang diraih oleh remaja Indonesia. Ketika nilai-nilai moral
telah lebur di masyarakat, namun masih ada pribadi yang selalu mengedepankan nilai-
nilai religious, akhlak, etika dan moral sehingga perubahan sosial yang terjadi pada
dirinya di respon secara positif dan melahirkan pribadi berkarakter. Remaja ini selalu
memfilterisasi nilai-nilai yang masuk pada dirinya sehingga pribadi tersebut tidak
mudah tergoda oleh kesenangan sesaat, berfikir positif dan selalu mensyukuri setiap
apa yang diperolehnya. Namun sayangnya tidak semua remaja memiliki sifat tersebut.
Sifat-sifat tersebut tidak akan terbentuk dengan sendirinya, namun harus ada faktor-
faktor eksternal untuk menanamkan nilai-nilai tersebut.
Pembentukan remaja yang berkualitas tentunya dapat di bangun dengan
pendidikan karakter. Pendidikan karakter akan mengubah cara pandang seseorang
sehingga masyarakat akan sulit untuk menerima hal-hal lain yang menyimpang.
Penanaman pendidikan karakter sejak dini akan melindungi seseorang dari perilaku-
perilaku yang tidak sesuai dengan norma-norma agama dan sosial. Sebaliknya, jika
penanaman pendidikan karakter tidak dimulai sejak dini, maka akan sulit untuk
mengubah perilaku dan melindungi pribadi tersebut dari hal-hal yang menyimpang.
Pribadi tersebut akan mudah terpengaruh dan tidak dapat melakukan filterisasi
terhadap hal-hal yang akan masuk ke dalam dirinya. Alhasil, banyak benih-benih
koruptor yang tumbuh subur di negeri ini. Watak-watak seperti itu hanya mementingkan
kepentingan pribadi serta terkesan mengesampingkan kepentingan bersama.
Untuk menerapkan pendidikan karakter tidak bisa dilakukan oleh satu pihak
saja, namun semua pihak harus berkontribusi terhadap penanaman pendidikan
karakter. Ketika lingkungan sekolah selalu menanamkan pendidikan karakter, maka
dalam lingkungan masyarakat juga harus mendukung penanaman tersebut yaitu
dengan berusaha selalu menampakan hal-hal positif pada seorang anak. Para
pemegang kebijakan juga harus berperan penting dalam hal ini. Misalnya dengan
memperketat izin tayangan televisi, pengawasan terhadap media massa, serta
memfasilitasi semua hal yang menyangkut penanaman pendidikan karakter. Oleh
karena itu, untuk membentuk pribadi yang unggul dan berkarakter harus ada
koordinasi yang erat antara keluarga, sekolah, masyarakat dan pemerintah.
Perlu diingat bahwa untuk mengubah atau membentuk pribadi yang unggul dan
berkarakter tidak dapat dicapai secara instan, tetapi memerlukan proses yang panjang.
Penanaman nilai-nilai tersebut harus dilakukan secara berkesinambungan. Jika
penanaman pendidikan karakter tersebut telah berhasil, maka kelak merekalah yang
akan menjadi Pemimpin dan membangun negeri ini menjadi negeri yang ditumbuhi
oleh benih-benih generasi penerus yang berkualitas dan berkarakter.

28
LAPORAN NARATAMA I
Kursus Pelatih Tingkat Dasar Kwartir Daerah Kalimantan Timur 2014
Gerakan Pramuka merupakan organisasi yang mengkedepankan pembinaan
karakter melalui penanaman pemahaman atas Kode Kehormatan. Gerakan pramuka
telah diakui memiliki kemampuan dalam melakukan pembinaan, yang berawal dari
tingkatan dasar hingga tingkatan tertinggi berdasarkan usia peserta didik, penanaman
sifat kasih sayang dan berkerjasama hingga penanaman sifat petriotisme terhadap
bangsa dan Negara.
Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Berau merupakan salah satu
diantara beberapa wadah pusat pembinaan di dalam wilayah Kwartir Daerah
Kalimantan Timur. Tujuan pokok dan tugas besar yang di emban oleh Kwartir Cabang
Gerakan Pramuka Kabupaten Berau memiliki kesatuan gerak yang sama dengan
Kwartir Daerah Kalimantan Timur secara umum, yaitu memberikan pembinaan kepada
generasi muda sehingga kedepannya dapat memberikan kontribusi yang positif dan
maksimal terhadap perkembangan diri pribadi, lingkungan sekitarnya dan pada bangsa
dan negaranya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah yang dimaksud dengan Pendidikan Karakter melalui Kepramukaan
itu?
2. Bagaimanakah Menanamkan dan Menumbuhkan Pendidikan Karakter melalui
Kepramukaan?
3. Bagaimanakah Implementasi Pendidikan Karakter melalui Kepramukaan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Pendidikan Karakter melalui
Kepramukaan itu
2. Untuk mengetahui Peranan Pramuka dalam Menanamkan dan Menumbuhkan
Pendidikan Karakter melalui Kepramukaan
3. Untuk mengetahui seperti apakah Implementasi Pendidikan Karakter melalui
Kepramukaan

D. PEMBAHASAN

1.1. Pendidikan Karakter melalui Kepramukaan

a. Pengertian
Menurut bahasa, karakter adalah tabiat atau kebiasaan. Sedangkan menurut
ahli psikologi, karakter adalah sebuah sistem keyakinan dan kebiasaan yang
mengarahkan tindakan seorang individu. Karena itu, jika pengetahuan mengenai
karakter seseorang itu dapat diketahui, maka dapat diketahui pula bagaimana individu

29
LAPORAN NARATAMA I
Kursus Pelatih Tingkat Dasar Kwartir Daerah Kalimantan Timur 2014
tersebut akan bersikap untuk kondisi-kondisi tertentu. Dilihat dari sudut pengertian,
ternyata karakter dan akhlak tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Keduanya
didefinisikan sebagai suatu tindakan yang terjadi tanpa ada pemikiran lagi karena
sudah tertanam dalam pikiran, dan dengan kata lain, keduanya dapat disebut dengan
kebiasaan. Pendidikan diartikan sebagai proses pembelajaran bagi individu untuk
mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai obyek-obyek
tertentu dan spesifik. Pengetahuan tersebut diperoleh secara formal yang berakibat
individu mempunyai pola pikir dan perilaku sesuai dengan pendidikan yang telah
diperolehnya (1991).
Jadi secara umum dari beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan
masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang
tidak dapat dilihat.
Dari masing-masing penjelasan antara karakter dan pendidikan setelah kita
menghubungkannya maka pendidikan karakter itu sendiri merupakan usaha sadar dan
terencana untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi dari masing-masing
individu untuk membentuk suatu pemikiran yang tertanam dalam dirinya sebagai suatu
kebiasaan. Tentunya tujuan dari pendidikan karakter itu sendiri lebih kearah yang
positif dikarenakan karakter dari setiap individu tersebut menentukan bagaimana
karakter dari suatu bangsa. Jadi sangatlah penting setiap individu mendapatkan
pendidikan karakter.
Pendidikan karakter tertuang dalam Undang-Undang No.20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 menyebutkan Pendidikan Nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung.
Sehingga pendidikan karakter sudah menjadi kewajiban yang harus diberikan pada
peserta didik dalam segala satuan pendidikan.
Dalam tujuan pendidikan nasional, pendidikan karakter merupakan gambaran
tentang kualitas manusia Indonesia yang harus dikembangkan oleh satuan pendidikan,
serta menjadi dasar dalam mengembangkan pendidikan karakter bangsa. Pendidikan
karakter lebih mudah diberikan pada usia dini, hal ini akan mudah diterima dan

30
LAPORAN NARATAMA I
Kursus Pelatih Tingkat Dasar Kwartir Daerah Kalimantan Timur 2014
tersimpan dalam memori anak, akan membawa pengaruh pada perkembangan watak
dan pribadi anak hingga dewasa. Menurut Daniel Golemen dalam bukunya
Kecerdasan Ganda menyebutkan bahwa kecerdasan emosional dan sosial dalam
kehidupan dibutuhkan 80%, sedangkan kecerdasan intektual hanya sebesar 20%.
Untuk itu pendidikan karakter akan mudah diberikan melalui jalur pendidikan, salah
satunya adalah pendidika nonformal. Jadi kecerdasan emosional dan sosial lebih
membawa dampak pada perjalanan hidup bahkan karier anak dikemudian hari.
Berbagai media bisa digunakan untuk pendidikan karakter, salah satunya melalui
Kepramukaan.
Melihat permasalahan tersebut, faktor inovasi dan kreativitas ternyata
menempati posisi yang sangat penting bagi keunggulan suatu negara. Bila ditarik
secara lebih mendasar maka faktor inovasi dan kreativiats ini berhubungan erat
dengan karakter suatu bangsa sebab hanya bangsa yang berkarakter mampu memiliki
kreativitas dan menciptakan inovasi-inovasi penting bagi peradaban.
Karakter bangsa merupakan pilar penting dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Ia ibarat kemudi dalam wahana berbangsa dan bernegara. Bagi bangsa
Indonesia, jelas bahwa kemudinya adalah Pancasila yang merupakan falsafah bangsa.
Namun, fenomena keseharian kita menunjukkan bahwa perilaku masyarakat belum
sejalan dengan karakter bangsa yang dijiwai oleh falsafah Pancasila. Kondisi ini
menyebabkan munculnya keinginan pemerintah dan berbagai kalangan masyarakat
untuk merevitalisasi peran Pancasila dalam membangun karakter bangsa.

b. Menanamkan dan Menumbuhkan Pendidikan Karakter Melalui


Kepramukaan
Dalam menanamkan dan menumbuhkan karakter bangsa, dikepramukaan
mempergunakan 10 pilar yang menjadi kode kehormatan. Kode kehormatan
mempunyai makna suatu norma (aturan) yang menjadi ukuran kesadaran mengenai
akhlak yang tersimpan dalam hati yang menyadari harga dirinya, serta menjadi
standart tingkah laku pramuka di masyarakat. 10 pilar tersebut bernama dasa dharma,
yaitu:
1) Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sebagai pribadi yang lemah, kita harus menyembah Tuhan Yang Maha Esa.
Dia adalah pencipta yang ada di bumi dan di langit dan segala makhluk yang terlihat
maupun tidak terlihat. Sebagai pribadi lemah dan ciptaan-Nya, kita wajib menjalankan
perintah-Nya.

2) Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.

31
LAPORAN NARATAMA I
Kursus Pelatih Tingkat Dasar Kwartir Daerah Kalimantan Timur 2014
Selain sebagai makhluk pribadi, kita juga sebagai makhluk sosial. Artinya,
makhluk yang tidak bisa berdiri sendiri. Kita perlu teman, bergaul, berrtetangga. Kita
tidak bisa hidup tanpa orang lain, kita memerlukan bantuan orang lain.

3) Patriot yang sopan dan kesatria.

Sebagai Pramuka, kita harus berperilaku yang sopan. Tindak-tanduk dalam


bersikap dan bertutur kata mesti diperhatikan. Kesopanan melambangkan pribadi
seseorang di tengah-tengah pergaulan dalam masyarakat.

4) Patuh dan suka bermusyawarah.


Dalam situasi dan kegiatan apa pun, anggota Pramuka wajib taat dan patuh
terhadap aturan yang berlaku, dan dalam kegiatan Pramuka selayaknya
bermusyawarah dalam mengambil keputusan terbaik dan memuaskan.

5) Rela menolong dan tabah.


Pramuka senantiasa rela dalam menolong tanpa membedakan agama, warna
kulit, suku. Dan harus didasari oleh hati yang ikhlas, tulus, tanpa ada sikap ingin dipuji.
Dalam setiap perjuangan itu seorang anggota Pramuka harus tabah menghadapi
gangguan, tantangan, halangan, dan hambatan.

6) Rajin,terampil dan gembira.


Anggota Pramuka itu harus rajin melakukan sesuatu yang positif. Kegiatan
ketika ia berada dalam pembinaan Pramuka harus diimplementasikan dalam kegiatan
sehari-hari. Jangan rajin karena waktu penggodokan dalam kegiatan, tetapi harus
dibuktikan ketika ia di rumah, di sekolah. Dalam melaksanakan kegiatan itu pun harus
dilaksanakan dengan senang dan gembira.

7) Hemat,cermat dan bersahaja.


Kita hendaknya tidak menghambur-hamburkan uang untuk jajan, tidak berhura-
hura untuk kepentingan sesaat. Pramuka harus cermat dalam pengeluaran uang,
memprioritaskan apa yang harus dibeli atau didahulukan, dan mana yang tidak perlu
janganlah dibeli. Meskipun ia kaya, seorang Pramuka jangan sombong di depan orang
lain, jangan angkuh, tapi bersahaja dalam bergaul.

8) Disiplin, berani dan setia.


Anggota Pramukaharus hidup dengan disiplin, baik dalam waktu belajar di
sekolah, bermain, dan sebagainya. Kalau Pramuka seperti itu maka hidup tak akan
percuma, tetapi akan berguna dalam mencapai cita-cita. Anggota Pramuka harus
berani karena benar, tetapi takut karena salah. Pramuka harus setia terhadap janji
setianya karena itulah nilai-nilai luhur pribadi manusia.

32
LAPORAN NARATAMA I
Kursus Pelatih Tingkat Dasar Kwartir Daerah Kalimantan Timur 2014
9) Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
Setiap anggota Pramuka harus bertanggung jawab terhadap apa yang telah ia
perbuat.

10) Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.


Inilah pribadi manusia yang sejati, bersih pikiran, tidak ada iri dan dengki.

Gerakan Pramuka sebagai organisasi yang bergerak dalam bidang pendidikan


non formal diharapkan mampu menjadi suatu kekuatan perubahan sosial nasional.
Peran besar gerakan pramuka dalam pembentukan kepribadian generasi muda dalam
bidang karakter bangsa hendaknya dapat diwujudkan dalam praktik kehidupan sehari -
hari. Ditinjau dari segi sosial budaya dari pembangunan bangsa maka pendidikan
kepramukaan yang sebenarnya paling cocok untuk mempersiapkan kaum muda untuk
menanggulangi merosotnya karakter bangsa, karena kegiatan kepramukaan
bersumber dari Dasa Dharma Pramuka. Dengan demikian, dapat menunjukkan bahwa
Gerakan Pramuka sebagai salah satu kegiatan ekstra kurikuler di sekolah sangat
relevan dengan pendidikan karakter bangsa terbukti dengan kesamaan nilai-nilai
pendidikan karakter dengan nilai-nilai Dasa Dharma.

1.2. Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Kepramukaan


Pelaksanaan pendidikan dan karakter bangsa dilakukan melalui
pengintegrasian ke dalam kegiatan sehari-hari sekolah yaitu melalui hal-hal berikut;
Upacara pada hari Senin, beribadah/sholat bersama, berdoa waktu mulai dan selesai
pelajaran, mengucap salam bila bertemu guru, tenaga kependidikan, atau teman.
Kegiatan yang harus ditinggalkan; Membuang sampah tidak pada tempatnya,
berteriak-teriak sehingga mengganggu pihak lain, berkelahi, memalak, berlaku tidak
sopan, mencuri, berpakaian tidak senon dan lain sebagainya.
Sikap peserta didik yang baik perlu dipuji; Memperoleh nilai tinggi, menolong
orang lain, memperoleh prestasi dalam olah raga atau kesenian, berani menentang
atau mengoreksi perilaku teman yang tidak terpuji, berpakaian rapi, datang tepat pada
waktunya, bekerja keras, bertutur kata sopan, penuh kasih sayang, perhatian terhadap
peserta didik, jujur, menjaga kebersihan dan lain sebagainya.

Kesimpulan dan Saran


- Kesimpulan

Pendidikan karakter saat ini telah dilaksanakan dengan cukup baik oleh
Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Kabupaten Berau dengan melaksanakan beberapa
kegiatan yang menarik minat dan bersifat mendidik dan memberikan kemandirian
kepada anggotanya. Lomba-lomba serta kursus-kursus yang diadakan serasa

33
LAPORAN NARATAMA I
Kursus Pelatih Tingkat Dasar Kwartir Daerah Kalimantan Timur 2014
membangkitkan semangat untuk berprestasi serta kebanggaan untuk selalu
berkreatifitas dalam hal yang positif.

- Saran

Semoga Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Kabupaten Berau lebih dapat


menciptakan berbagai solusi yang cerdas dan kreatif dalam menuntaskan masalah
yang berhubungan dengan degradasi moralitas remaja yang semakin meresahkan
khususnya para remaja yang berada di Kabupaten Berau, sehingga karakter bangsa
yang sudah mulai pudar dapat berwarna kembali dan memberikan kebanggaan kepada
seluruh masyarakat Kabupaten Berau pada khususnya dan Bangsa Indonesia pada
umumnya.

34
LAPORAN NARATAMA I
Kursus Pelatih Tingkat Dasar Kwartir Daerah Kalimantan Timur 2014

Zain Arief Iskandar, S.Sos.,M.Si


NTA.

35

Anda mungkin juga menyukai