Pasal 1
Persyaratan Calon Ketua Kwartir Ranting
Untuk dapat menjadi Calon Ketua Kwartir Ranting Gerakan Pramuka Kecamatan Teluknaga masa
bhakti 2012-2015, harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :
(3) Memenuhi persyaratan untuk menjadi Calon Ketua Kwartir Ranting, sebagai berikut :
a. Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa
b. Mengenal dan memahami Gerakan Pramuka secara utuh
c. Memahami Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka
d. Berdomisili dan atau bertugas (bekerja) di wilayah Kecamatan Teluknaga untuk masa
waktu yang lama, sekurang-kurangnya untuk masa 3 (tiga) tahun berikutnya
e. Aktif dalam berbagai kegiatan Gerakan Pramuka minimal dalam satu tingkatan
f. Memiliki visi untuk memajukan Pramuka di Kecamatan Teluknaga
g. Berusia sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) tahun
h. Berpendidikan sekurang-kurangnya S-1
i. Pernah aktif dalam melakukan pembinaan Pramuka
j. Tidak sedang dalam permasalahan pidana yang mempunyai kekuatan hukum tetap
k. Tidak pernah menjadi Ketua Kwartir Ranting selama dua masa bhakti berturut-turut atau
tidak berturut-turut, dan atau tidak sedang menjadi Ketua/ Pengurus pada Kwatir Ranting di
luar Kecamatan Teluknaga
l. Memahami Pramuka serta dapat melakukan praktek kepramukaan
m. Bersedia dicalonkan menjadi Ketua Kwartir Ranting
n. Bersedia untuk tidak mengundurkan diri dari jabatan Ketua Kwatir Ranting apabila terpilih
o. Siap menampung aspirasi pengurus dan anggota, serta siap menjalankannya.
Pasal 2
Tahapan Pemilihan
(1) Penjaringan Bakal Calon Ketua Kwartir Ranting, meliputi tahapan :
a. Penjaringan Bakal Calon yang diusulkan oleh Kwartir Ranting / Gugus Depan / Satuan
Karya, dilakukan oleh Panitia Musyawarah Ranting pada tanggal 20 Januari 2012,.
b. Kwartir Ranting / Gugus Depan / Satuan Karya mencalonkan 1 (satu) orang sebagai Bakal
Calon Ketua Kwartir Ranting
c. Setiap Bakal Calon Ketua Kwartir Ranting harus memenuhi persyaratan Calon dan
menyerahkan berkas administrasi
d. Berkas Bakal Calon akan diverifikasi oleh Panitia Pengarah pada Panitia Musyawarah
e. Penetapan dan Sosialisasi Calon Ketua Kwartir Ranting dilaksanakan pada Sidang Pleno IV
f. Setiap Peserta Utusan dapat memberikan masukan terhadap Calon Ketua Kwartir Ranting,
dengan melampirkan bukti-bukti yang kuat
g. Apabila ditemukan pelanggaran persyaratan oleh calon yang ditetapkan berdasarkan atas
pengaduan seperti huruf f diatas, maka akan dilaksanakan proses verifikasi ulang
h. Selanjutnya calon dapat dinyatakan gugur, apabila ditemukan pelanggaran persyaratan yang
ada sesuai dengan pengaduan, yang ditetapkan oleh Pimpinan Sidang Pleno.
Pasal 3
Sistem Pemilihan
Sistem Pemilihan ini dilaksanakan dua tahap yaitu :
(1) Tahap Pertama : Memilih Ketua Kwaran yang merangkap Ketua Formatur
(2) Tahap Kedua : Memilih Anggota Formatur sebanyak 4 (empat) orang, yang terdiri atas :
a. Unsur Mabiran sebanyak 1 (satu) orang
b. Unsur Kwartir Ranting sebanyak 1 (dua) orang
c. Unsur Gugus Depan sebanyak 2 (dua) orang.
Pasal 4
Pemilihan Ketua Kwartir Ranting
(1) Pimpinan Sidang mengumumkan nama-nama calon Ketua dari Peserta yang sudah mengisi dan
mengembalikan formulir kepada Panitia, yang kemudian dipilih oleh Peserta Utusan
(2) Peserta menulis satu nama pada lembar kertas yang disediakan oleh Panitia, secara bebas,
rahasia dan tertulis
(3) Ketua terpilih adalah calon ketua yang memperoleh suara terbanyak
(4) Ketua terpilih secara otomatis menjadi Ketua Formatur.
(5) Apabila terjadi perolehan suara yang sama bagi yang memperoleh suara terbanyak pertama
dan kedua, maka dilaksanakan pemilihan ulang yang diikuti hanya oleh calon yang
memperoleh suara sama tersebut.
(6) Apabila hanya terdapat satu orang Calon Ketua, maka dapat langsung ditetapkan menjadi
Ketua Kwartir Ranting oleh Pimpinan Sidang dengan persetujuan Peserta Musyawarah.
(7) Ketua Terpilih memiliki hak untuk mengusulkan nama-nama Calon Anggota Formatur yang
berasal dari Peserta Musyawarah Ranting.
Pasal 5
Pemilihan Anggota Formatur
(1) Tim Formatur berjumlah 5 (lima) orang terdiri atas :
a. Ketua Kwartir Ranting Terpilih
b. Unsur Mabiran sebanyak 1 (satu) orang
c. Unsur Kwartir Ranting sebanyak 1 (dua) orang
d. Unsur Gugus Depan sebanyak 2 (dua) orang.
(2) Calon Anggota Formatur unsur Mabiran adalah Anggota Mabiran yang ditunjuk sebagai
utusan Musyawarah Ranting
(3) Calon Anggota Formatur unsur Kwartir Ranting adalah Andalan Ranting yang ditunjuk
sebagai utusan Musyawarah Ranting
(4) Calon Anggota Formatur unsur Gugus Depan dicalonkan dari dan oleh Peserta Musyawarah
Ranting utusan Gugus Depan
(5) Anggota Formatur terpilih bersama-sama dengan Ketua Terpilih bertugas menyusun komposisi
kepengurusan Kwartir Ranting Gerakan Pramuka Kecamatan Teluknaga periode 2012-2015
dalam sidang formatur.
Pasal 6
Pemilihan Lembaga Pemeriksa Keuangan
(1) Lembaga Pemeriksa Keuangan pada Kwartir Ranting Gerakan Pramuka Kecamatan Teluknaga
masa bhakti 2012-2015 terdiri dari 5 (lima) orang
(2) Ketua Lembaga Pemeriksa Keuangan dipilih oleh Musyawarah Ranting dari salah satu anggota
Lembaga Pemeriksa Keuangan
(3) Pemilihan dilakukan dengan pemungutan suara secara bebas, rahasia, dan tertulis
(4) Anggota Lembaga Pemeriksa Keuangan yang mendapat jumlah suara terbanyak ditetapkan
sebagai Ketua Lembaga Pemeriksa Keuangan.
Pasal 7
Kepengurusan
(1) Ketua Formatur / Ketua Terpilih bersama Anggota Formatur menyusun dan mengumumkan
komposisi kepengurusan Kwartir Ranting Kecamatan Teluknaga masa bhakti 2012-2015,
sebelum berakhirnya Musyawarah Ranting.
(2) Setelah Ketua Formatur / Ketua Terpilih mengumumkan komposisi kepengurusan, maka
Pengurus Gerakan Pramuka Kwartir Ranting Kecamatan Teluknaga masa bhakti 2007-2010
(2009-2012) dengan sendirinya dinyatakan domisioner.
(3) Apabila Formatur tidak dapat mengumumkan susunan kepengurusan Kwartir Ranting dalam
Musyawarah Ranting, maka Formatur diberikan kesempatan untuk menyusun kepengurusan
Kwartir Ranting selambat-lambatnya satu bulan setelah pelaksanaan Musyawarah Ranting.
(Pasal 88 ayat (5) Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka).
(4) Setelah Susunan Pengurus Kwartir Ranting Gerakan Pramuka Kecamatan Teluknaga masa
bhakti 2012-2015 terbentuk, maka dengan sendirinya Tim Formatur dinyatakan bubar.
Pasal 8
Penutup
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Tata Tertib ini akan diatur kemudian atas persetujuan
Peserta Sidang Pleno Musyawarah Ranting.
Ditetapkan di : Teluknaga
Pada Tanggal : 21 Januari 2012
Pukul : WIB.