Anda di halaman 1dari 19

GERAKAN PRAMUKA KWARTIR CABANG MALUKU TENGAH

SURAT KEPUTUSAN
KWARTIR CABANG GERAKAN PRAMUKA MALUKU TENGAH
NOMOR : 09 TAHUN 2022
TENTANG
PEDOMAN PENYELESAIAN NARAKARYA DAN NARATAMA
DI KWARTIR CABANG GERAKAN PRAMUKA MALUKU TENGAH

Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Maluku Tengah,

Menimbang : a. bahwa dalam melaksanakan tugas pokok Gerakan Pramuka


diperlukan Pembina dan Pelatih Pramuka yang mampu
melaksanakan pendidikan kepramukaan bagi kaum muda
dan orang dewasa;
b. bahwa untuk menyiapkan Pembina dan Pelatih tersebut
diperlukan adanya suatu pedoman/petuntuk untuk
mempermudah para Pembina dan Pelatih dalam
menyelesaikan masa narakarya dan naratamanya;
c. bahwa penyelesaian narakarya dan naratama adalah suatu
proses yang harus diselesaikan oleh Pembina setelah
mengikuti kursus mahir dasar (KMD) dan atau Kursus Mahir
Lanjutan (KML) dan Kursus Pelatih Dasar (KPD) dan atau
Kursus Pelatih Lanjutan (KPL) sehingga yang bersangkutan
berhak mendapatkan surat hak bina (SHB)dan atau surat hak
latih (SHL);
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a,b dan huruf c tersebut diatas, perlu
menetapkan keputusan ketua Kwartir Cabang Gerakan
Pramuka Maluku Tengah tentang penetapan pedoman
penyelesaian Narakarya dan Naratama di kwartir Cabang
Gerakan Pramuka Maluku Tengah;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan


Pramuka
2. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan
Pramuka;
3. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 220
Tahun 2007 Tentang Pokok – Pokok Organisasi Gerakan
Pramuka;
4. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 223
Tahun 2007 Tentang Organisasi dan tata kerja Kwartir
Cabang Gerakan Pramuka;
5. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 179
Tahun 2010 Tentang Petunjuk Penyelenggaraan Struktur
Organisasi dan tata laksana Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Gerakan Pramuka Tingkat Cabang;
6. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 162.A
Tahun 2011 Tentang Petunjuk Penyelenggaraan Sistem
Administrasi Kwartir Gerakan Pramuka;
7. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 047
Tahun 2018 Tentang Pedoman anggota dewasa Gerakan
Pramuka;
8. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 048
Tahun 2018 Tentang Sistem Pendidikan dan Pelatihan
Kepramukaan;
9. Keputusan Bupati Maluku Tengah Nomor 410.37-527 Tahun
2021 Tentang Pembentukan Pengurus Gerakan Pramuka
Kwartir Cabang Maluku Tengah Masa Bakti 2021 -2026;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :
Pertama : Mengesahkan dan menetapkan pedoman Penyelesaian Narakarya
dan Naratama di Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Maluku
Tengah sebagaimana tercantum dalam lampiran surat keputusan
ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan.
Kedua : Menginstruksikan kepada seluruh jajaran di Kwartir Cabang
Gerakan Pramuka Maluku Tengah untuk melakasanakan isi
keputusan ini.
Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Apabila terdapat kekeliruan dalam surat keputusan ini akan


diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Masohi
Pada tanggal 17 Januari 2022

Gerakan Pramuka Kwartir Cabang


Maluku Tengah
Ketua,

DR. RAKIB SAHUBAWA,.S.Pi.,M.Si

Tembusan Keputusan ini disampaikan kepada Yth :


1. Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Maluku.
2. Bupati Maluku Tengah Selaku Ketua Mabicab Gerakan Pramuka
3. Kepala Pusdiklatcab Murkele Kwarcab Maluku Tengah
4. Arsip.
LAMPIRAN KEPUTUSAN
KWARTIR CABANG GERAKAN PRAMUKA MALUKU TENGAH
NOMOR : 09 TAHUN 2022

TENTANG
PEDOMAN PENYELESAIAN NARAKARYA DAN NARATAMA
DI KWARTIR CABANG GERAKAN PRAMUKA MALUKU TENGAH
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Gerakan Pramuka mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pendidikan
kepramukaan bagi kaum muda, guna menumbuhkan tunas bangsa agar
menjadi generasi yang lebih baik, yang sanggup bertanggungjawab dan
mampu membina serta mengisi kemerdekaan nasional. Dalam
pelaksanaannya, diperlukan dukungan anggota dewasa. Anggota Dewasa
dalam Gerakan Pramuka mempunyai tugas yang berbeda-beda sesuai dengan
fungsinya dalam penyelenggaraan pendidikan kepramukaan. Sehubungan
dengan hal tersebut, anggota dewasa diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan dirinya melalui pendidikan dan pelatihan.

Pendidikan Kepramukaan merupakan suatu proses pendidikan yang


berkesinambungan dengan memperhatikan Prinsip Dasar dan menggunakan
Metode Kepramukaan. Proses pendidikan kepramukaan membutuhkan
Pembina dan pelatih yang bekerja secara sukarela dan penuh tanggungjawab
sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Anggota Dewasa yang
mengelola Kepramukaan dalam proses pengabdiaannya akan melalui sebuah
siklus berkesinambungan yang pelaksanaannya perlu diatur dalam sebuah
pedoman atau petunjuk yang terintegrasi dan komprehensif untuk
memudahkan Kwartir, Gugusdepan, Pelatih dan Pembina yang bersangkutan
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

Penyelesaian Narakarya dan Naratama adalah suatu tahapan proses setelah


mengikuti kursus yang diselenggarakan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan
untuk mendapat lisensi resmi Pembina Pramuka dan atau Pelatih Pembina
Pramuka.

2. Dasar

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka


2. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka;
3. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 220 Tahun 2007
Tentang Pokok – Pokok Organisasi Gerakan Pramuka;
4. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 223 Tahun 2007
Tentang Organisasi dan tata kerja Kwartir Cabang Gerakan Pramuka;
5. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 179 Tahun 2010
Tentang Petunjuk Penyelenggaraan Struktur Organisasi dan tata laksana
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Gerakan Pramuka Tingkat Cabang;
6. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 162.A Tahun 2011
Tentang Petunjuk Penyelenggaraan Sistem Administrasi Kwartir Gerakan
Pramuka;
7. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 047 Tahun 2018
Tentang Pedoman Anggota Dewasa Gerakan Pramuka;
8. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 048 Tahun 2018
Tentang Sistem Pendidikan dan Pelatihan Kepramukaan;
9. Keputusan Bupati Maluku Tengah Nomor 410.37-527 Tahun 2021
Tentang Pembentukan Pengurus Gerakan Pramuka Kwartir Cabang
Maluku Tengah Masa Bakti 2021 -2026;
3. Maksud dan Tujuan
a. Maksud
Pedoman ini dibuat dengan maksud memberikan arah bagi Gugusdepan,
Calon Pembina sebagai peserta penyelesaian Narakarya dan calon Pelatih
sebagai peserta penyelesaian Naratama agar lebih efektif dan efisien dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya di Gerakan Pramuka.
b. Tujuan
1) Memberikan Pedoman bagi gugusdepan, Pembina dan pelatih Pembina
Pramuka dalam mengelola dan mengembangkan anggota Dewasa
Gerakan Pramuka.
2) Menjelaskan masa pengembangan narakarya bagi calon Pembina dan
atau Pembina dan Naratama bagi calon pelatih dan atau Pelatih.

4. Pengertian

a. Narakarya adalah masa pengembangan setelah seseorang mengikuti


kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) dan atau Kursus
Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan (KML).
b. Naratama adalah masa pengembangan setelah seseorang mengikuti
kursus Pelatih Pembina Pramuka Tingkat Dasar (KPD) dan atau Kursus
Pelatih Pembina Pramuka Tingkat Lanjutan (KPL).
c. Pembina Pramuka adalah Anggota Dewasa Gerakan Pramuka yang
bertugas membina peserta didik di Gugusdepan
d. Pelatih Pembina Pramuka adalah Anggota Dewasa Gerakan Pramuka yang
bertugas melatih Pembina Pramuka.
e. Surat Hak Bina (SHB) adalah suatu surat kewenangan membina yang
diterbitkan oleh Kwartir Cabang setelah seseorang telah menyelesaikan
Narakaryanya.
f. Surat Hak Latih (SHL) adalah suatu surat kewenangan melatih yang
diterbitkan oleh Kwartir Cabang setelah seseorang telah menyelesaikan
Naratamanya.
BAB II
MASA PENGEMBANGAN ANGGOTA DEWASA

1. Tahapan Pelaksanaan
a. Tahapan
1) Tahap Persiapan Narakarya dan Naratama
Setelah mengikuti kursus, lulusan wajib melakukan registrasi di
Kwartir Cabang dan didata sebagai calon peserta narakarya atau
Naratama dengan melampirkan fotocopi ijazah kursus dan Rencana
Tindak Lanjut (RTL) kursus.
2) Tahap Proses Narakarya dan Naratama
a) Narakarya
 Narakarya dilaksanakan selama enam bulan
 Narakarya Dasar dilaksanakan oleh Lulusan KMD dan Narakarya
Lanjutan dilaksanakan oleh lulusan KML
b) Naratama
 Naratama dilaksanakan selama enam sampai dua belas bulan
 Naratama Dasar dilaksanakan oleh lulusan KPD dan Naratama
Lanjutan dilaksanakan oleh Lulusan KPL.
3) Pengukuhan
Lulusan kursus yang telah menyelesaikan Narakarya atau Naratama
berhak memperoleh Surat Hak Bina, Surat Hak Latih, Selendang
Mahir, Pita Mahir dan atau tanda lain yang sesuai dengan ketentuan,
diserahkan melalui kegiatan pengukuhan melalui proses penanda
tanganan fakta integritas, tanya jawab kesediaan, ulang janji dan
penandatanganan ikrar dalam prosesi pengukuhan.

2. Teknis Pelaksanaan
Proses pelaksanaan masa pengembangan dilaksanakan secara sistematis
dengan teknis sebagai berikut:
a) Kwartir Cabang meregistrasikan Calon Peserta Narakarya dan atau
Naratama
b) Kwartir Cabang membentuk kepanitiaan yang terdiri dari para Pelatih
yang berada di Pusdiklatcab Murkele dan di tetapkan melaluii satu surat
keputusan ketua Kwartir Cabang.
c) Peserta mengikuti proses masa pengembangan merujuk kepada Rencana
Tindak Lanjut (RTL) Kursus dengan pendampingan Pelatih Pembimbing
Narakarya atau Naratama.
d) Kegiatan Narakarya atau Naratama dilaksanakan sesuai program yang
telah ditentukan.
e) Pantauan kemajuan kegiatan Narakarya atau Naratama dilakukan secara
periodik oleh Pelatih Pendamping
f) Peserta wajib memaparkan proses Narakarya atau Naratama yang telah
dilaksanakan kepada pelatih pendamping
g) Pelatih pendamping setelah melaksanakan pendampingan segera
membuat dan menandatangani Surat Keterangan yang menerangkan
bahwa peserta telah selesai melaksanakan Narakarya atau Naratama dan
diajukan ke Kwartir Cabang.
3. Kompetensi
Setelah menempuh masa pengembangan di tiap jenjang diharapkan para
peserta dapat memiliki kopetensi sebagai berikut:
a. Narakarya Dasar
 Memahami Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan
Pramuka
 Memahami Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan
Pramuka
 Memahami Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan
 Memahami Program Pembinaan Anggota Muda dan Anggota Dewasa
Gerakan Pramuka
 Mampu Menguji SKU/TKU;SKK/TKK dan SPG/TPG
 Memahami Administrasi Satuan dan Gugus Depan
 Memahami peran dan fungsi majelis Pembimbing Gugus Depan
 Dapat Membuat Rencana Membina
b. Narakarya Lanjutan
 Memahami Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan
Pramuka
 Memahami Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan
Pramuka
 Memahami Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan
 Memimpin pelaksanaan program pembinaan anggota muda dan
anggota dewasa Gerakan Pramuka
 Mengelolah administrasi Satuan dan Gugus Depan
 Memahami peran dan fungsi majelis Pembimbing Gugus Depan
 Dapat membuat dan melaksanakan program tahunan Gugus Depan.
c. Naratama Dasar
 Mampu memberikan pemahaman tentang Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka
 Mampu memberikan pemahaman tentang Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka
 Mampu memberikan pemahaman tentang Prinsip Dasar dan Metode
Kepramukaan
 Mampu memberikan pemahaman tentang program pembinaan
anggota muda dan anggota dewasa Gerakan Pramuka
 Menguasai Metode Pelatihan dan menerapkannya dalam kursus
 Mampu membuat Rencana Melatih (RM) dan menerapkannya dalam
praktek melatih
d. Naratama Lanjutan
 Mampu menyusun program pendidikan dan pelatihan
 Mampu menyusun silabus pendidikan dan pelatihan
 Mampu memimpin penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
 Mampu membuat Rencana Melatih (RM) dan menerapkannya dalam
praktek melatih
 Mampu membuat desain dan atau scenario Pendidikan dan
Pelatihan

Aspek materi Program Pencapaian Masa Pengembangan yang merupakan


penjabaran dari kompetensi pada setiap jenjang dapat dilihat pada tabel berikut:

ASPEK MATERI
Praktek Pengembangan Pengelolaan
Membina/Melatih Diri/Kapasitas Administrasi
1) Membuat program 1) Mengikuti Mendampingi
latihan di satuan kegiatan di penelolaan
2) Membina atau kwartir seperti administrasi
Narakarya latihan rutin di gelang ajar atau satuan
Dasar satuan minimal kegiatan (Perindukan,
enam belas kali sejenisnya Pasukan,
pertemuan 2) Berperan aktif Ambalan,
3) Mendampingi dan mengikuti Racana)
atau menguji SKU kegiatan di
atau SKK sebanyak gugusdepan dan
sepuluh kali atau kwartir
pengujian 3) Melakukan
Pendalaman
materi yang
termuat dalam
SKU,SKK dan
SPG
1) Membuat program 1) Mengikuti Mengelolah
Gugus Depan kegiatan di Administrasi
2) Membina atau kwartir seperti Gugus Depan
latihan rutin di gelang ajar atau
satuan minimal kegiatan
enam belas kali sejenisnya
Narakarya pertemuan 2) Berperan aktif
Lanjutan 3) Menguji SKU atau mengikuti
SKK sebanyak kegiatan di
sepuluh kali gugusdepan dan
pengujian atau lebih atau kwartir
3) Melakukan
Pendalaman
materi yang
termuat dalam
SKU,SKK dan
SPG

1) Membuat rencana 1) Mengikuti Berperan aktif


melatih minimal kegiatan Pitaran dalam kegiatan
lima jenis materi Pelatih atau kursus sebagai
yang berbeda kegiatan pengelolah
Naratama 2) Terlibat dalam sejenisnya administrasi
Dasar kursus yang 2) Berperan aktif kursus
diselenggarakan mengikuti
oleh Kwartir kegiatan kursus
sebagai asisten yang
Pelatih minimal dilaksanakan
satu kali kwartir

Naratama 1) Menjadi Pelatih 1) Mengikuti Berperan aktif


Lanjutan dalam kegiatan kegiatan Pitaran dalam kegiatan
Kursus Pelatih atau kursus sebagai
2) Membuat kegiatan pengelolah
desai/scenario sejenisnya administrasi
kursus minimal dua 2) Berperan aktif kursus
desain/skenario mengikuti
kegiatan kursus
yang
dilaksanakan
kwartir
4. PenanggungJawab dan waktu Pelaksanaan
Penanggungjawab pelaksanaan program penyelesaian Narakarya dan
Naratama adalah Ketua Bidang Pembinaan Anggota Dewasa (Binawasa)
dengan dibantu dengan Pelatih Pembina Pramuka yang berada di Pusat
Pendidikan dan Latihan tingkat Cabang (Pusdiklatcab) Murkele Kwartir
Cabang Maluku Tengah yang disahkan dengan Surat Keputusan Ketua
Kwartir Cabang.

5. Biaya
Biaya pelaksanaan kegiatan dapat bersumber dari :
a. Iuran Peserta Narakarya atau Naratama
b. Gugus Depan
c. Kwartir Ranting atau Kwartir Cabang
d. Majelis Pembimbing
e. Bantuan Pemerintah
f. Sumber lain yang tidak bertentangan dengan peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku.

6. Tanda dan atribut


a. Anggota Dewasa yang telah menyelesaikan Narakarya Dasar berhak
menerima Surat Hak Bina (SHB-D) Dasar dan Tanda Hak Bina (THB) serta
tanda kualifikasi Pembina satuan
b. Anggota Dewasa yang telah menyelesaikan Narakarya Lanjutan berhak
menerima Surat Hak Bina (SHB) Lanjutan dan Tanda Hak Bina (THB) serta
tanda kualifikasi Pembina satuan dan berhak mengenakan Selendang
Mahir dan Pita Mahir.
c. Anggota Dewasa yang telah menyelesaikan Naratama Dasar berhak
menerima Surat Hak Latih Dasar (SHL-D) Dasar dan Tanda Hak Latih
Dasar (THL-D) serta tanda kualifikasi Pelatih Pembina Pramuka tingkat
Dasar
d. Anggota Dewasa yang telah menyelesaikan Naratama Lanjutan berhak
menerima Surat Hak Latih Lanjutan (SHL-L) dan Tanda Hak Latih
Lanjutan (THL-L) serta tanda kualifikasi Pelatih Pembina Pramuka tingkat
Lanjutan
e. Gambar bentuk tanda dan atribut serta tata cara pemakaiannya terdapat
pada halaman tersendiri.
BAB III
DOKUMEN DAN TANDA KHUSUS PEMBINA DAN PELATIH

1. Surat hak Bina dan Tanda Hak Bina


a. Bentuk
Surat hak Bina berbentuk surat kewenangan Membina dari Kwartir
Cabang yang menerangkan bahwa yang bersangkutan memiliki lisensi
untuk menjadi Pembina Pramuka. Tanda hak Bina merupakan bukti
administratif yang berbentuk kartu, menerangkan Identitas Pembina
Pramuka dan nomor Surat Hak Bina sebagai bukti fisik, bahwa yang
bersangkutan telah memiliki Surat Hak Bina.

Contoh Tanda Hak Bina adalah sebagai berikut :

b. Masa Berlaku
1) Masa berlaku SHB dan THB adalah tiga tahun dan dapat diperbaharui
lagi
2) Yang berhak membuat dan mengeluarkan SHB/THB adalah Kwartir
Cabang
3) Proses pembaharuan SHB/THB dengan cara mengajukan permohonan
kepada Kwartir Cabang disertai dengan bukti Surat Keterangan masih
aktif sebagai Pembina Gugus Depan dari ketua Gugus Depan dan
diketahui oleh ketua Majelis Pembimbing Gugus Depan.
2. Surat Hak Latih dan Tanda Hak Latih
a. Bentuk
Surat hak Latih berbentuk surat kewenangan Melatih dari Kwartir Cabang
yang menerangkan bahwa yang bersangkutan memiliki lisensi untuk
menjadi Pelatih Pembina Pramuka.
Tanda Hak Latih merupakan bukti administratif yang berbentuk kartu,
menerangkan Identitas Pelatih Pembina Pramuka dan nomor Surat Hak
Latih sebagai bukti fisik, bahwa yang bersangkutan telah memiliki Surat
Hak Latih.
Contoh Tanda Hak Latih adalah sebagai berikut :

b. Masa Berlaku
1) Masa berlaku SHL dan THL adalah tiga tahun dan dapat
diperbaharui lagi
2) Yang berhak membuat dan mengeluarkan SHL/THL adalah Kwartir
Cabang
3) Proses pembaharuan SHL/THL dengan cara mengajukan
permohonan kepada Kwartir Cabang disertai dengan bukti Surat
Keterangan masih aktif sebagai Pelatih Pembina Pramuka dari
Kepala Pusat Pendidikan dan Latihan tingkat Cabang (Pusdiklatcab)
Murkele.

4) Tanda Kualifikasi Pembina satuan


Tanda kualifikasi Pembina satuan berbentuk badge dengan ukuran
5 X 3 Cm dengan dasar warna sesuai kemahirannya dan bertuliskan
PEMBINA

Contoh Badge Kualifikasi Pembina Satuan seperti gambar

Makna badge :
Warna ungu menunjukan warna angota Dewasa
Warna Hijau Menunjukan Warna Golongan Siaga
Warna Merah Menunjukan warna Golongan Penggalang
Warna Kuning Menunjukan Warna Golongan Penegak
Warna Coklat Menunjukan warna Golongan Pandega
Gambar lambang Pelatihan anggota Dewasa
Tulisan Pembina menyatakan kualifikasi Pembina satuan
Penggunaan
Tanda Kualifikasi Pembina dipasang dilengan kiri bawah pada
Seragam Pramuka.

5) Tanda Kualifikasi Pembina Mahir


Tanda Kualifikasi Pembina Mahir terdiri atas Pita Mahir dan
selendang Mahir
a. Pita Mahir
Pita Mahir adalah tanda berupa pita berwarna ungu tua dan
warna sesuai golongan kemahiran dibagian tengahnya sebagai
penanda bahwa yang bersangkutan sudah menerima lisensi
sebagai Pembina mahir.
Pita mahir mengandung makna sebuah tanggungjawab dalam
mengantarkan peserta didik menjadi manusia yang sesuai
dengan tujuan Gerakan Pramuka.

Contoh Pita Mahir

b. Selendang Mahir
Selendang Mahir adalah tanda berupa selendang dengan corak
batik berwarna putih dengan motif lida api, jantung,keris dengan
warna dasar ungu tua.

Contoh Selendang Mahir


Arti Kiasan Selendang Mahir :
 Lidah api; Menunjukan bahwa seorang Pembina Mahir selalu
bersemangat dalam membina dan menjadi juru penerang bagi
peserta didiknya dimanapun mereka berada
 Jantung; Selama jantung masih berdetak didada, seorang Pembina
mahir selalu tetap mengabdikan diri dengan iklas Bakti Bina Bangsa
Ber Budi Bawa Laksana
 Keris/Senjata; Seorang Pembina mahir memiliki sumber daya dan
cara pemikiran yang selalu tajam serta tanggap dengan
lingkungannya
 Warna Ungu; Kehebatan, keutamaam
 Warna Putih ; Hati yang suci dan memiliki jiwa Iklas Bakti Bina
Bangsa Ber Budi Bawa Laksana dalam menjalankan tugas sebagai
Pembina.

6) Tanda Kualifikasi Pelatih


Tanda kualifikasi Pelatih berbentuk Badge dengan ukuran 5 X 3 Cm
dengan dasar warna ungu tua dan tulisan PELATIH warna perak
untuk pelatih Tingkat Dasar dan warna emas untuk Pelatih Pembina
Pramuka Tingkat Lanjutan.

Contoh Tanda Kualifikasi Pelatih


7) Surat Keterangan telah menyelesaikan Narakarya/Naratama

Contoh Surat Keterangan telah menyelesaikan masa pengembangan


Narakarya/Naratama.

SURAT KETERANGAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : …………………………….

Tempat Tanggal lahir : …………………………….

Alamat : …………………………….

……………………………..

Dengan ini menerangkan bahwa calon Pembina atas nama

……………………………….telah selesai menyelesaikan Masa

Pengembangan Kursus

…………………………………………………………(Narakarya/Naratama)

sejak………………..Sampai dengan ……………………………..dengan

baik, selanjutnya kami merekomendasikan kepada Ketua Kwartir

cabang Gerakan Pramuka Maluku Tengah agar dapat dikuhkuhkan

dan diterbitkan Surat Hak Bina/Surat Hak Latih.

Demikian Surat Keterangan ini kami buat dengan sebenarnya dan


dapat dipergunakan seperlunya.

Tempat,Tgl/bulan/tahun
Pelatih Pembimbing

Tanda tangan

Nama Lengkap
8) Format laporan Peserta masa Pengembangan
Narakarya/Naratama

Contoh format Laporan masa pengembangan Narakarya/Naratama

LAPORAN PESERTA PROGRAM PENCAPAIAN


NARAKARYA/NARATAMA

1. Data Pribadi

Nama Peserta : …………………………………………( L/P)

Tempat Tgl.Lahir : ……………………………………………

Status : Kawin/Belum kawin/Janda/Duda

Agama : …………………………………………….

Pekerjaan : …………………………………………….

Alamat : …………………………………………….

…………………………………………….

No.HP/Wa : …………………………………………….

Nama Email : …………………………………………….

2. Data Gugus Depan

Nama Gugusdepan : …………………………………………….

Pangkalan : …………………………………………….

Nama Ka. Gudep : …………………………………………….

Alamat Gudep : …………………………………………….

……………………………………………..

Kwartir Ranting : …………………………………………….

Nama Ka Ranting : …………………………………………….

3. Data Pembimbing
Nama Pelatih Pembimbing : …………………………………….
Kualifikasi ; KPD / KPL
Nomor SHL : …………………………………….
No Hp/Wa : …………………………………….
Nama email : …………………………………….
Alamat : ………………………………………
4. Masa Pengembangan

Tanggal Mulai : ……………………………………….

Tanggal selesai : ……………………………………….

5. Lain-lain

………………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………

Mengetahui, ……………, ………………..


Pelatih Pembimbing Peserta
Narakarya/Naratama

Nama Lengkap Nama Lengkap


Contoh Format Laporan Kegiatan Masa Narakarya/Naratama

Uraian Waktu
No Kegiatan dan Luaran Dokumentasi Ket
Tempat
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
dst…

Mengetahui, ……………,
………………..
Pelatih Pembimbing Peserta
Narakarya/Naratama

Nama Lengkap Nama Lengkap


BAB IV
PENUTUP

Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Maluku Tengah harus bergerak cepat


menyesuaikan situasi dan kondisi Pembinaan Kepramukaan yang terjadi di
Gugusdepan. Pedoman penyelesaian Narakarya/Naratama merupakan kebijakan
Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Maluku Tengah yang mengatur segala sesuatu
yang berhubungan dengan penyelesaian Narakarya/Naratama agar calon Pembina
dan atau Pembina, calon Pelatih dan atau Pelatih lebih terarah, tepat waktu dan
berkualitas dalam penyelesaian Narakarya/Naratama.

Masohi, 17 Januari 2022


Gerakan Pramuka Kwartir Cabang
Maluku Tengah
Ketua,

DR. RAKIB SAHUBAWA,.S.Pi.,M.Si

Anda mungkin juga menyukai