DI BPS Hj.ISMACHIL M
WINONG GEMPOL
Oleh :
IKA FAJARIAH NURLAILI
NIM : 02.09.272
2011
LEMBAR PENGESAHAN
Hari :
Tanggal:
Mengetahui,
Mahasiswa
IKA FAJARIAH N
02.09.272
.
KATA PENGANTAR
Penulis
.
DAFTAR ISI
.
1.5 Teknik Pengumpulan Data
............................................
3
1.6 Sistematika Penulisan ................................................
3
BAB II TINJAUAN TEORI .........................................................
5
2.1 Definisi
............................................................................
5
2.2 Etiologi
.........................................................................
5
2.3 Patofisiologi
....................................................................
2.4 Diagnosis
.......................................................................
2.5 Pengobatan ...................................................................
2.6 Tinjauan Manajemen ....................................................
BAB III TUNJAUAN KASUS .......................................................
11
3.1 Pengkajian ..................................................................
11
3.2 Identifikasi Masalah / Diagnosa
...................................
17
3.3 Identifikasi Masalah Potensial
......................................
18
3.4 Identifikasi Kebutuhan Segera ....................................
18
.
3.5 Intervensi .....................................................................
18
3.6 Implementasi
..................................................................
19
3.7 Evaluasi
........................................................................
20
BAB IV PEMBAHASAN
..................................................................
21
BAB V PENUTUP
.............................................................................
22
6.1 Kesimpulan ..............................................................
22
6.2 Saran .........................................................................
22
DAFTAR PUSTAKA
..................................................................................
23
.
BAB I
PENDAHULUAN
Bayi yang dilahirkan dengan cacat seperti ini, akan mengalami kesulitan
dalam koordinasi & pengolahan nafas, sehingga tanda paling awal adalah
kesulitan menghisap saat menyusui. Anak bingung karena pada saat
menghisap, ada cairan yang muncrat lari melewati lubang yang ada di langit-
langit sehingga anak jadi tersedak. Tentu saja hal ini terjadi pada anak dengan
celah bibir dan langit-langitnya panjang / luas.
.
operasi, anak dapat memulai latihan aktif untuk stretching dan latihan
koordinasi otot-otot mulut, kemudian dilanjutkan dengan pengenalan vokal,
lalu konsonan dsb. Untuk anak tentunya hal itu dilakukan sambil bermain.
Kendala yang paling saya rasakan apabila ketaatan pasien untuk latihan
kurang, karena mereka (orangtua) hanya berpikir bahwa secara kosmetik toh
anaknya sudah cakap karena celahnya sudah menutup, padahal tidak semua
anak dapat meraih kemampuan bicara yang sama.
Dalam hal ini pills without prescription kesepakatan dalam pola asuh, serta
kedisiplinan latihan sangat penting karena periode emas tumbuh kembang
anak ada pada periode awal kehidupannya.
Seperti dingat bahwa anak normal sampai usia 2 minggu s/d 1 bulan, suara
yang dia hasilkan hanyalah reflek vokalisasi saja. Setelah menginjak umur 6
minggu, masuk dalam periode babbling nampak anak seperti senang bermain
dengan ludahnya sendiri sambil mencucu. Lalu saat usia 6 bulan, mulailah
anak meniru & mengulang semua kata yang didengarnya dalam periode
Lalling. Saat ini pendengaran yang baik juga amat berperan besar, oleh karena
itu, bantuan asesmen fungsi pendengaran oleh sejawat SpTHT sangat
diperlukan. Kondisi anatomi oromotor (bibir, rongga mulut dan jaringan
sekitarnya) yang baik juga akan berpengaruh dalam kematangan kemampuan
bicara seorang anak.
.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah membuat laporan asuhan kebidanan diharapkan mahasiswa dapat
mengerti, memahami, serta mampu membuat asuhan kebidanan pada bayi
dengan Labiopalatoskisis
Adapun tujuan yang dapat kita ambil dari penyusunan laporan ini adalah
agar mahasiswa mampu:
b. Bagi Institusi
Institusi dapat mengetahui sejauh mana mahasiswa akademi kebidanan
Dian Husada mampu membuat asuhan kebidanan bayi baru lahir dengan
Labiopalatoskisis
.
1.4 Metode penulisan
Di dalam penulisan makalah ini yang digunaklan adlah deskriptif dengan
menggunakan study kasusmelalui pendekatan managemen kebidanan menurut
Varney meliputi lengkah-langkah pengumpulan data, identifikasi diagnosa dan
masalah, identifikasi masalah potensial, identifikasi kebutuhan sesgera,
intervensi, implementasi, dan evaluasi.
a. Wawancara
Yaitu dengan bertanya langsung kepada klien tentang hal-hal yang
berhubungan dengan latar belakang kondisi kesehatan klien.
b. Observasi Langsung
Yaitu melalui pengamatan langsung maupun pemeriksaan fisik dengan
inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi.
c. Study Dokumen
Dengan melihat rekam medis.
d. Study Literatur
Yaitu melalui referensi dan literature.
Pada tinjauan pustaka ini yang dibahas adalah definisi bayi baru lahir,
prinsip dasar, pemantauan bayi baru lahir, pemeriksaan lanjutan,
perubahan yang terjadi setelah kelahiran, keadaan klinik, penilaian bayi
10
.
untuk tanda kegawatan, penatalaksanaan segera BBL dengan
Labiopalatoskisis.
BAB 4 PEMBAHASAN
BAB 5 PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
11
.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Labioskizis/Labiopalatoskizis yaitu kelainan kotak palatine (bagian depan
serta samping muka serta langit-langit mulut) tidak menutup dengan
sempurna.
B. Etiologi
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya bibir sumbing. faktor
tersebut antara lain , yaitu :
3. Radiasi
12
.
5. Infeksi pada ibu yang dapat mempengaruhi janin contohnya seperti infeksi
Rubella dan Sifilis, toxoplasmosis dan klamidia.
8. Diplasia ektodermal
C. Patofisiologi
D. Klasifikasi
d. Celah dapat terjadi lebih dari satu organ mis = terjadi di bibir dan langit-
langit (labiopalatoskizis)
13
.
Tingkat kelainan bibr sumbing bervariasi, mulai dari yang ringan hingga
yang berat. Beberapa jenis bibir sumbing yang diketahui adalah :
a. Unilateral Incomplete. Jika celah sumbing terjadi hanya disalah satu sisi
bibir dan tidak memanjang hingga ke hidung.
b. Unilateral Complete. Jika celah sumbing yang terjadi hanya disalah satu
sisi bibir dan memanjang hingga ke hidung.
c. Bilateral Complete. Jika celah sumbing terjadi di kedua sisi bibir dan
memanjang hingga ke hidung.
F. Diagnosis
Untuk mendiagnosa terjadi celah sumbing pada bayi setelah lahir mudah
karena pada celah sumbing mempunyai ciri fisik yang spesifik. Sebetulnya
ada pemeriksaan yang dapat digunakan untuk mengetahui keadaan janin
apakah terjadi kelainan atau tidak. Walaupun pemeriksaan ini tidak sepenuhya
14
.
spesifik. Ibu hamil dapat memeriksakan kandungannya dengan menggunakaan
USG.
G. Komplikasi
Keadaan kelaianan pada wajah seperti bibir sumbing ada beberapa komplikasi
karenannya, yaitu ;
1. Kesulitan makan; dalami pada penderita bibir sumbing dan jika diikuti
dengan celah palatum. memerlukan penanganan khusus seperti dot khusus,
posisi makan yang benar dan juga kesabaran dalam memberi makan pada
bayi bibir sumbing.
4. Masalah gigi. Pada celah bibir gigi tumbuh tidak normal atau bahkan tidak
tumbuh, sehingga perlu perawatan dan penanganan khusus.
H. Penatalaksanaan
15
.
1. Perawatan
a. Menyusu ibu
m Dot domba
m Botol peras
Ortodonsi
c. Posisi mendekati duduk dengan aliran yang langsung menuju bagian sisi
atau belakang lidah bayi.
16
.
d. Tepuk-tepuk punggung bayi berkali-kali karena cenderung untuk menelan
banyak udara.
f. Suatu kondisi yang sangat sakit dapat membuat bayi menolak menyusu.
Jika hal ini terjadi arahkan dot ke bagian sisi mulut untuk memberikan
kesempatan pada kulit yang lembut tersebut untuk sembuh.
2. Pengobatan
17
.
e. Operasi mungkin tidak dapat dilakukan jika anak memiliki kerusakan
horseshoe yang lbar. Dalam hal ini, suatu kontur seperti balon bicara
ditempl pada bagian belakang gigi geligi menutupi nasofaring dan
membantu anak bicara yang lebih baik.
1. lahir ; bantuan pernafasan dan pemasangan NGT (Naso Gastric Tube) bila
perlu untuk membantu masuknya makanan kedalam lambung.
3. umur 3 bulan; labioplasty atau tindakan operasi untuk bibir, alanasi (untuk
hidung) dan evaluasi telinga.
Konsep Management
18
.
I. Pengkajian
A. Data Subyektif
Data yang diperoleh dari hasil wawancara langsung kepada klien, keluarga
dan tenaga medis.
1. Biodata
Berisi tentang identitas pasien, beserta orang tuanya meliputi nama-nama,
agama, pendidikan, pekerjaan, alamat.
2. Keluhan Utama
Apa yang menyebabkan pasien hingga ke tenaga kesehatan.
7. Riwayat Imunisasi
Jenis imunisasi apa yang pernah didapatkan klien, apakah sudah lengkap
belum.
8. Pola Kebiasaan Sehari-hari
a. Pola Nutrisi
19
.
Bagaimana nafsu makannya, berapa kali makanannya dalam sehari,
berapa jumlah minumnya adalah sehari.
b. Pola Aktivitas
c. Pola Istirahat
Bagaimana pola tidurnya, berapa lama tidurnya dalam 24 jam, apakah
ada gangguan atau tidak.
d. Pola Eliminasi
Berapa BAK dan BAB nya dalam sehari, bagaimana warnanya,
baunya dan konsistensinya.
e. Pola personal hygiene
Berapa kali mandi dalam sehari, berapa kali ganti baju dan CD.
B. Data Obyektif
1. Keadaan Umum
2. Pemeriksaan Fisik
20
.
Mata : Simetris atau, sklera putih atau
kekuningan, konjungtiva merah muda atau
pucat, pupil sama besarnya atau tidak.
21
.
Langkah kedua merupakan pengembangan mengenai masalah dari
interprestasi data dasar ke dalam identifikasi yang spesifik mengenai
masalah atau diagnosa. Beberapa masalah tidak dapat diidentifikasi
sebagai diagnosa akan tetapi membutuhkan suatu rencana yang
komprehensif untuk klien dari diagnosa yang telah ditetapkan dan
berfokus pada apa yang ditemukan oleh klien secara individu. Diagnosa
adalah hasil dari perumusan masalah yang merupakan keputusan yang
ditetapkan oleh bidan.
- Infeksi
- Diare
- Nutrisi
- Demam
- Asfiksia
Kebutuhan bayi baru lahir :
22
.
diantisipasi, dicegah, diawasi dan segera dipersiapkan tindakan untuk
mengawasinya.
IV. Intervensi
V. Implementasi
VI. Evaluasi
A : Pernyataan yang terjadi atas dasar data subyektif dan data obyektif
23
.
2.10 Tinjauan Manajemen
No Register : Untuk mengetahui nomor urut, status pasien dan
memudahkan pencarian kartu atau status pasien saat
kunjungan ulang.
Data Subyektif
1. Biodata
Nama Ibu / Suami : Untuk mengetahui identitas dan digunakan
sebagai sapaan saat komunikasi.
24
.
Pekerjaan : Untuk mengetahui aktifitas ibu di tempat kerja
berkaitan dengan kemungkinan kenaikan
tekanan darah.
2. Alasan Datang
Untuk mengetahui alasan pertama kali ibu berkunjung ke sarana
kesehatan.
3. Keluhan Utama
Untuk mengetahui keluhan yang dirasakan ibu saat pengkajian
berkaitan
7. Riwayat Haid
25
.
Untuk mengetahui siklus haid teratur / tidak, banyaknya darah yang
keluar, lamanya haid, disertai nyeri/tidak, keputihan atau tidak,
gatal/tidak, serta untuk mengetahui fungsi alat reproduksi.
8. Riwayat Perkawinan
Untuk mengetahui status perkawinan ibu, menikah berapa kali,
lamanya menikah, usia pertama kali menikah, termasuk resiko tinggi
atau tidak, pada wanita yang paling ideal menikah pertama kali usia
> 20 tahun, dan hamil antara usia 20 35 tahun.
26
.
kemungkinan budaya yang dianut berpengaruh buruk terhadap ibu
atau keadaan janin pada persalinan.
Data Obyektif
2. Pemerikasaan Fisik
a. Inspeksi
Wajah : Untuk mengetahui ekspresi wajah ibu,
anemi/tidak, odem/tidak, bagaimana tingkat
kelembaban kulit wajah.
27
.
Mata : Untuk mengetahui apakah konjungtiva ibu
pucat.tidak, sclera putih/kuning, ada
secret/tidak, simetris/tidak, palpebra
odem/tidak.
28
.
Ekstremitas : Untuk mengetahui kualitas pergerakan spontan
atau tidak, adanya varises pada kaki/tidak,
odem/tidak, apakah ada kelainan
abnormal/tidak.
b. Palpasi
Kepala : Untuk mengetahui adakah nyeri tekan/tidak,
adakah odema/tidak
c. Auskultasi
Dada : Untuk mengetahui apakah ada bunyi nafas
tambahan/tidak.
d. Perkusi
Untuk mengetahui reflek patella positif atau negative.
3. Pemeriksaan Penunjang
Untuk membantu menegakkan diagnosa.
29
.
- Menganalisa data dasar dari langkah I,menginterpretasikan secara
akurat dan logis sehingga dapat merumuskan diagnosa dan masalah
kebidanan.
- Diagnosa dirumuskan dengan menggunakan nomenkltur
kebidanan. Meliputi :
1. Persalainan normal
2. Syok
3. DJJ tidak normal
4. Abortus
5. Solutio Plasenta
6. Akut pyelonefritis
7. Amninitis
8. Apendeksitis
9. Atonia uteri
10. Infeksi mamae
11. Pembengkakan mammae
12. Presentasai bokong
13. Asma Bronkhiale
14. Presentasi dagu
15. CPD
16. Hypertensi akut
- Masalah dirumuskan bila menemukan kesenjangan yang terjadi
pada ibu terhadap kehamilannya,persalinan,nifas dan BBLR
- Diagnosa menggambarkan kesimpulan Diagnosa bisa muncul
diagnosa dan masalah atau diagnosa tanpa masalah tergantung
keadaan klien.
30
.
- Langkah ini penting dalam melakukan asuhan yang aman dan
dilakukan secara tepat karena sering terjadi dalam kondisi
emergenci
31
.
2.10.7 Langkah VII Evaluasi )
DAFTAR PUSTAKA
32
.
ASUHAN KEBIDANAN
DI BPS HJ.ISMACHIL M
WINONG,GEMPOL-PASURUAN
I. PENGKAJIAN
Tanggal : 21 juni 2011
Jam : 18.05 WIB
A. Data Subjektif
1. Biodata
Nama bayi : By I
Jenis kelamin : perempuan
PB : 47cm
LK : 33 cm
33
.
Alamat : Tempel Alamat : Tempel
1) Riwayat kelahiran
Bayi lahir spontan dengan letak kepala tanggal 21-juni 2011 jam
18.05 Wib dengan BBL: 3000gram dan PBL : 47cm.,LK:33,bayi
mengalami kelainan pada bagian mulut yaitu LABIOPALTOSKISIS
2) Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan di keluarganya terdapat keturunan bibir sumbing dan
di keluarga juga yang memiliki kuturunan pnyakit menahun jantung
3) Riwayat antenatal
- Periksa di Bidan sebanyak 4x
- Imunisasi lengkap (TT 2 x)
- Selama hamil tidak ada keluahan apapun hanya pada saat hamil
muda sering mual, muntah, pusing biasa, namun nafsu makan
tetap baik
- Selama hamil tidak pernah menderita penyakit yang serius
4) Riwayat persalinan
- Lahir pada usia kehamilan 40 minggu
- Lahir ditolong bidan di BPS Hj.ISMACHIL M.winong -gempol
- Lahir spontan, belakang kepala jam 18.05 Wib, segera menangis
setelah jalan nafas dibersihkan, Apgar score 7-8, terdapat cacat
bawaan Labiopalotoskisis
5) Riwayat post natal
- Bayi langsung diletakkan d atas perut ibu tetapi tidak bisa
menyusu di karenakan terdapat kelainan bawaan di bagian mulut
bayi.
B. Data Obyektif
1) Pemeriksaan umum
- Keadaan umum : Baik
- Kesadaran : Composmentis
34
.
- Tanda-tanda vital : Suhu : 365 oC
Nadi : 120 x/menit
Pernapasan : 30 x/menit
2) Pemeriksaan antropometri
- BBL : 3000 gram
- PBL : 47 cm
- Lingkar kepala :
SOB : 33 cm
FO : 34 cm
MO : 35 cm
3) Pemeriksaan fisik
Inspeksi
- Kepala : Rambut tebal dan halus, pertumbuhan merata,
warna hitam, ubun-ubun besar belum menutup 2
jari, ubun-ubun kecil belum menutup 1 jari,
terdapat caput succedaneum , ceptial haematom
tidak ada
- Mata : Simetris, sekret tidak ada
- Hidung : Bersih, tidak ada sekret, terdapat pernapasan
cuping hidung
- Telinga : Simetris, tidak ada serumen
- Mulut : terdapat labio palato skizis , tidak normal,
mukosa lembab, tidak kering,
- Leher : Tonus otot leher cukup
- Dada : Simetris, pernapasan tidak teratur
- Perut : Perkusi : Perut tidak membuncit, tidak ada
hernis umbilikalis, tali pusat belum
lepas, masih basah, kebersihan cukup,
perut tak kembung
35
.
Palpasi : Tidak ada pembesaran hepar dan lien
- Pelipatan paha : Kebersihan cukup, tidak ada pembesaran
kelenjar lymfe, tidak ada hernia inguinalis
- Genitalia : Labia mayora menutupi labia minora
- Anus :
- Ekstremitas : Atas : Simetris, kuku sudah mencapai ujung
jari, tidak oedem
Bawah : Simetris, kuku sudah mencapai ujung
jari
- Turgor : Baik
- Refleks : Morro Refleks : tidak ada
Rooting Refleks : tidak ada
Babinsky :ada
4) Pemeriksaan penunjang
Tidak ada
5) Therapi
36
.
DO : - Bayi lahir tanggal 21 juni 2011 jam 18.05 spontan belakang
kepala, jenis kelamin perempuan (), menangis kuat setelah
jalan nafas dinersihkan
- A-S : 7-8
- BBL : 3000gram
- PBL :47 cm
LK :33 cm
Babinsky :ada
37
.
- Potensial terjadinya hipothermi
- Potensial terjadinya hipoglycaemi
- Potensial terjadinya perdarahan tali pusat
II. INTERVENSI
Tanggal : 21Juni 2011
Intervensi
4) Observasi TTV
R/ mengetahui kondisi pasien
38
.
5) Beri nutrisi yang cukup melalui NGT bila perlu
R/ untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dalam tubuh
R/agar ibu dan keluarga lebih tenang dan lebih bisa menerima keadaan
bayinya
III. IMPLEMENTASI
Tanggal : 21 Juni 2011
39
.
8) Melakukan kolaborasi dengan tim medis lain, dokter untuk mendapat
terapi.
9) Memberikan dukungan moril terhadap ibu dan keluarga
IV. EVALUASI
Tanggal : 21 Juni 2011
- kesadaran : composmentis
- tangis (+)
- kembung (-)
40
.
Babinsky :ada
P : intervensi dilanjutkan
41
.
`
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Pengkajian
Pada pengkajian data baik pada tinjauan pustaka maupun kasus tidak
ditemukan kesenjangan
42
.
3. Intervensi
Pada tinjauan pustaka maupun kasus tidak terdapat kesenjangan karena
dilaksanakan sesungguhnya.
4. Implementasi
Pada tinjauan pustaka tidak dijelaskan tapi pada tinjauan kasus dijelaskan
secara umum
5. Evaluasi
Merupakan tahap akhir dari proses asuhan kebidanan berdasarkan tujuan dan
kriteria hasil.
43
.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Labioskizis/Labiopalatoskizis yaitu kelainan kotak palatine (bagian depan
serta samping muka serta langit-langit mulut) tidak menutup dengan
sempurna.
1. lahir ; bantuan pernafasan dan pemasangan NGT (Naso Gastric Tube) bila perlu
untuk membantu masuknya makanan kedalam lambung.
3. umur 3 bulan; labioplasty atau tindakan operasi untuk bibir, alanasi (untuk
hidung) dan evaluasi telingga.
B. Saran
44
.
2. Dapat merawat tali pusat dengan benar
3. Dapat menjaga kebersihan bayi
4. Mengetahui cara pemberian ASI terhadap bayi dengan gangguan
cacat bawaan pada bagian mulut
5. Mengetahui tindakan sedini mungkin yang akan dilakukan terhadap
bayinya bila mengalami kelainan
6. Memberitahukan pada ibu untuk kontrol secara teratur yang
berhubungan dengan jadwal imunisasi yang harus diberikan pada
bayi
Petugas kesehatan
1. Diharapkan petugas kesehatan selalu bersikap kooperatif terhadap
ibu dan keluarga sehingga terjalin hubungan yang baik antara
petugas dan keluarga
2. Diharapkan petugas kesehatan dapat mengenali perubahan-
perubahan secara dini pada BBL sehingga tidak terjadi komplikasi
pada bayi
45
.
DAFTAR PUSTAKA
Staf Pengajar IKA Gk UI, 1986, Ilmu Kesehatan Anak, Jakarta : Bagian IKA IF
UI.
46
.
47