Disusun oleh :
IKA FAJARIAH N.
02.09.272
Mengetahui
Mahasiswa
IKA FAJARIAH
02.09.272
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat
Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
mengenai Asuhan Kebidanan pada Ny. L GI P00000 UK 41 minggu
dengan persalinan normal tepat pada waktunya.
Makalah asuhan kebidanan ini kami susun untuk memenuhi
tugas praktek klinik kebidanan I dan dengan terselesaikannya laporan
ini, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bpk. Yulianto, S.Kep. Ners, M.M.Kes selaku direktur Stikes
Dian Husada Mojokerto.
2. Ibu Nanik Nur R, S.ST selaku dosen pembimbing akademik
Stikes Dian Husada Mojokerto
3. Ibu HJ Ismachil M, selaku pembimbing klinik BPS ISMACHIL
M,di winong gempol
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan. Hal ini karena terbatasnya informasi dan
kemampuan kami dalam penyusunan makalah. Maka dari itu kami
mengharapkan saran kritik yang bersifat membangun dari semua
pihak demi kesempurnaan penyusunan makalah asuhan kebidanan
selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa
Stikes Dian Husada Mojokerto khususnya dan masyarakat pada
umumnya.
Mojokerto,16 jjuni 2011
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................ 1
1.2 Tujuan ......................................................................... 1
1.2.1 Tujuan Umum .................................................. 1
1.2.2 Tujuan Khusus ................................................. 2
1.3 Manfaat ....................................................................... 2
1.4 Metode Penelitian ....................................................... 2
1.5 Teknik Pengumpulan Data ......................................... 3
1.6 Sistematikan Penulisan ............................................... 3
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ................................................................. 42
5.2 Saran .......................................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1LATAR BELAKANG
Kehamilan post date harus selalu dianggap sebagai kelainan
yang berbahaya, sehingga perlu mendapatkan pengawasan yang
ketat, apalagi setelah usia kehamilan 40 42 minggu. Penyebab
pasti belum diketahui, namun disebutkan kelainan anatomi dan
biokimia merupakan faktor predis posisi. Selain itu faktor
hormonal merupakan salah satu penyebab yaitu kadar progesteron
tidak dapat turun walaupun kehamilan telah cukup bulan. Sehingga
kepekaan uterus terhadap oxitosin berkurang. Masalah ibu yaitu
serviks yang belum matang (10%) dan persalinan traumatis akibat
janin besar (20%).
Kekhawatiran dalam menghadapi kehamilan lewat waktu
yaitu kematian dan kesakitan perinatal kejadian kematian akibat
kehamilan lebih bulan pada janin 30% sebelum persalinan, 55%
dalam persalinan 15% post natal. Dimana penyebab utama
kematian perinatal yaitu karena hipoksia dan aspirasi mekonium.
(Sarwono, 1999).
Sebagai mahasiswa Akademi Kebidanan maka kami harus
ikut serta memberikan asuhan kebidanan dan pelayanan
kebidanan pada ibu hamil dengan post date. Dan kemudian
menyajikan asuhan kebidanan tersebut yang telah penulis
laksanakan.
1.2TUJUAN PENULISAN
1.2.1 Tujuan umum
Mahasiswa dapat menerapkan asuhan kebidanan pada ibu
hamil dan ibu bersalin, sehingga dapat memperluas,
memperbanyak pengetahuan dan ketrampilan mengenai
asuhan kebidanan pada pasien dengan kegawatdaruratan.
1.2.2 Tujuan khusus
Dengan disusunnya laporan ini mahasiswa dapat :
1. Mengumpulkan data sampai dengan mengkaji data
2. Mengidentifikasi diagnosa dan masalah.
3. Mengidentifikasi diagnosa dan masalah potensial.
4. Mengidentifikasi kebutuhan segera
5. Merencanakan asuhan kebidanan
6. Melaksanakan asuhan kebidanan yang telah direncanakan.
7. Mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan.
1.3RUANG LINGKUP
Ruang lingkup asuhan kebidanan dalam makalah ini hanya
pada masalah post date.
1.4METODE PENULISAN
Metode penulisan data yang digunakan penulis pada asuhan
kebidanan menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan
deskriptif dengan melakukan tinjauan kasus melalui :
a. Wawancara / anamnesa
Komunikasi langsung yang bertujuan untuk mencari informasi
guna melengkapi data pasien maupun keluarga pasien untuk
memperoleh data yang adekuat.
b. Observasi
Dengan cara mengatasi perilaku dan keadaan pasien untuk
memperoleh data tentang kesehatan pasien.
c. Studi dokumentasi
Mempelajari dan melengkapi data dengan jalan melihat catatan
atau status pasien
d. Studi pustaka
Dari buku-buku penunjang
1.5SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I :
PENDAHULUAN
Menguraikan tentang :
Latar belakang Sistematika penulisan
Metode penulisan
Implementasi
Evaluasi
BAB IV : PENUTUP
Menguraikan tentang :
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN TEORI
- Oligohidramnion
Kelainan cairan amnion ini mengakibatkan
Gawat janin
Keluarnya mekoneum
Tali pusatnya tertekan sehingga menyebabkan
kematian janin mendadak
Kehamilan lewat waktu berhubungan dengan
meningkatnya komplikasi pada ibu maupun janin.
(Saifudin, Abdul Bari, 2000)
4. Faktor hormonal
Terutama hormon progesteron yang tidak cepat turun
walaupun kehamilan sudah cukup bulan, sehingga
kepekaan uterus terhadap oksitoxin kurang. Dan yang
paling menentukan adalah produksi prostaglandin kurang
yang menyebabkan his tidak kuat / tidak ada.
5. Faktor herediter
Kehamilan post matur sering dijumpai pada keluarga
tertentu
6. Faktor psikologis
Pada kehamilan post matur otot rahim tidak sensitif
terhadap rangsangan oksitosin karena ketegangan
psikologis.
7. Kelainan anatomi alat kandungan
2.2.3 Diagnosis dan Pemeriksaan
1. Membuat diagnosis kehamilan post date diperlukan
kecermatan dalam menentukan usia kehamilan yang tepat.
2. Menentukan usia kehamilan secara tepat, terutama bila
hari pertama mentruasi terakhir (HPHT) tidak jelas
3. Riwayat penggunaan obat-obat induksi ovulasi, pemakaian
hormonal kontrasepsi dan saat mulai dirasakannya gerakan
janin oleh si ibu (quikening). Pengukuran tinggi fundus
uteri setinggi umbilikus pada kehamilan 20mgg dapat
dipakai sebagai indikator dalam menentukan umur
kehamilan.
4. Pemeriksaan USG menjadi gold standar untuk
mengkonfirmasi anamnesa dan pemeriksaan fisik.
2.2.4 Pemeriksaan Penilaian Kesejahteraan Janin
Mulai dikerjakan pada usia kehamilan 41 minggu
Penentuan maturasi janin dengan pemeriksaan cairan
ketuban (shake test atau L/S (Lesitin/ Spingomielin
Ratio) harus dikerjakan bila pemeriksaan USG
menunjukkan usia kehamilan 35 minggu
Dilakukan pemeriksaan dalam untuk menentukan skor
pelvik menurut cara bishop
Amnioskopi untuk menentukan warna air ketuban
(bilamana perlu dilakukan amniotomi). (RSUD Dr.
Soetomo, 1994).
Pemeriksaan ultrasonografi
Pemeriksaan biofisik untuk menilai pernafasan, gerakan
janin, cairan ketuban dan kematangan plasenta.
Pemeriksaan derajat kematangan plasenta dan keadaan
cairan amnion. Kantung amnion < 2cm atau indeks cairan
amnion < 5cm merupakan indikasi untuk mengakhiri
kehamilan. Perlu dilakukan penilaian adanya gangguan
pertumbuhan janin intra uterine.
Pemeriksaan penampilan jantung janin
1. Tes tanpa kontraksi / non stress test (NST)
Hasil NSt tidak reaktif memerlukan pemeriksaan lebih
lanjut, seperti test dengan kontraksi atau profil biofisik.
NST hendaknya dilakukan seminggu 2 kali.
2. Menilai kematangan serviks biasanya mempergunakan
skor bishop yang telah dimodifikasi. Serviks belum
matang bila skor bishop < 5 (Syaifudin, 2000 : 307).
2.2.5 Komplikasi
1. Terhadap janin
a. Anak besar, dapat menyebabkan disproporsi
sefalopelvik
b. Oligohidramnion, dapat menyebabkan kompresi tali
pusat gawat janin sampai bayi meninggal
c. Keluarnya mekoneum yang dapat menyebabkan
aspirasi mekoneum (Syaifudin, 2000).
2.2.6 Pencegahan
Konseling antenatal yang baik
Evaluasi ulang umur kehamilan bila ada tanda-tanda berat
badan tidak naik, oligohidramnion, gerak anak menurun.
Bila ragu periksa untuk konfirmasi umur kehamilan dan
mencegah komplikasi. (Syaifudin, 2000).
2.2.7 Penatalaksanaan
Pada dasarnya penatalaksanaan post date adalah
merencanakan, pengakhiran kehamilan. Cara mengakhiri
kehamilan berdasarkan hasil penilaian kesejahteraan janin :
1. Bila skor pelvik : matang (>5)
a. Amniotomi : jernih> drip oxytosin
keruh.> seksio sesarea
b. Bila skor pelvik belum matang (< 5).> seksio
sesar
2. Penilaian kesehatan janin ragu-ragu
a. Bila skor pelvik belum matang (D5 > 5)
Amniotomi : jernih> drip oxytosin
keruh.> seksio sesarea
b. Bila skor pelvik belum matang (< 5)
Tirah baring 1 hari kemudian penilaian kesejahteraan
di ulang hari berikutnya :
Bila hasilnya jelek> seksio sesarea
ragu-ragu.. > seksio sesar
baik.> penilaian kesejahteraan
secara Scr.i.> sampai
induksi persalinan
memungkinkan (D5 > 5)
kontraksi
(Kapita Selekta Kedokteran, 1998 :
300)
2.3.2 Indikasi
Janin : Post partum, ketuban pecah dini, incompabiliti rhesus,
IUFD (intra uterine fetal death)
Ibu & Janin : Pre Eklamsia Berat
Disproporsi sefalopelfik
Insufisiensi plasenta
Grande multi
Gemeli
Plasenta previa
Data Subyektif
A. Biodata
- Nama : perlu ditanyakan agar tidak keliru bila ada
kesamaan nama dengan klien lain.(Christina,1984:84)
- Umur : dalam kurun waktu reproduksi sehat dikenal bahwa
usia aman untuk umur kehamilan dan persalinan 20 30 th
(Prawirohardjo,1999:23)
- Paritas : paritas 2 3 merupakan paritas yang paling aman
ditinjau dari sudut kematian maternal
(Prawirohardjo,1999:30)
- Pendidikan makin rendah pendidikan ibu, kematian bayi
makin tinggi sehingga perlu diberikan penyuluhan
(DEPKES RI: 1993)
- Pekerjaan : mengetahui bagaimana taraf hidup dan sosial
ekonominya agar nasehat kita sesuai juga mengetahui
apakah pekerjaan mengganggu atau tidak
(Christina,1984:85)
- Perkawinan : berapa kali kawin dan berapa lamanya untuk
membantu menentukan bagaimana keadaan alat kelamin
ibu. Kalau orang hamil sudah lama. Nilai anak tentu besar
sekali dan ini harus diperhitungkan dalam pimpinan
persalinan (anak mahal). (UNPAD;1983)
- Alamat : untuk mengetahui ibu tinggal dimana, menjaga
kemungkinan bila ada ibu yang namanya sama agar dapat
dipastikan ibu yang mana yang hendak ditolong untuk
kunjungan pasien. (Cristina, 1989)
B. Keluhan Utama
hamil ke ..UK lebih dari 9 bulan (>42mgg) baru
merasakan kenceng-kenceng dan mengeluarkan tanda
tanda inpartu seperti lendir, darah dan cairan ketuban dari
kemaluannya.
C. Riwayat Kesehatan Ibu
- ibu hamil dengan riwayat penyakit hipertensi perlu
ditentukan pimpinan persalinan dan kemungkinan bisa
menyebabkan transint hipertention
- ibu hamil dengan riwayat penyakit TBC aktif
kemungkinan bisa menyebabkan kuman saat persalinan
dan bisa menular pada bayi
- ibu dengan riwayat DM mempunyai pengaruh terhadap
persalinannya, kemungkinan terjadi atonia uteri, kelahiran
mati, sedangkan bayinya cacat bawaan janin besar, IUFD
- ibu dengan riwayat hepatitis kemungkinan besar bayi akan
tertular melalui ASI (Prawirohardjo,S. 1999:401)
D. Riwayat Kesehatan Keluarga
- Dalam keluarga ada yang menderita penyakit menular
(hepatitis, TBC) maka kemungkinan besar akan menurun.
- Bila dalam keluarga ada riwayat kembar, maka
kemungkinan besar akan menurun.
- Dari pihak keluarga ada yang menderita penyakit menurun
(jantung, hipertensi, DM)
E. Riwayat Kebidanan
- Haid : menarche pada umur pubertas 12 16 tahun, selama
haid siklus teratur 28 35 hari, lama 3 5 hari dengan
pengeluaran darah 50 70 cc, ibu tidak mengalami
gangguan haid (nyeri). (Prawirohardjo, 1999: 103-104)
F. Riwayat Kehamilan Sekarang
- ANC minimal 4 kali selama kehamilan
- Amenorhe
- Tanggal HPHT
- Keluhan selama hamil : Trims I, II, III (ada keluhan atau
tidak)
- Komplikasi kehamilan yang dialami oleh ibu
G. Riwayat persalinan yang lalu ditanyakan
- Lahir spontan pervaginam atau - BB dan PB saat lahir
tidak - Jenis kelamin
- Anak lahir cukup bulan atau - Usia anak sekarang berapa
tidak
- Keadaan anak saat lahir
(menangis atau tidak)
H. Pola kebiasaan sehari hari
- Nutrisi :
- selama hamil ibu mengalami perubahan perubahan
pemenuhan nutrisi yaitu 4 5 x/hr 1 prng porsi
sedang. Makan seling seperti buah dan sayur minum
air putih 8 9 gelas/ hr
- menjelang persalinan ibu diperbolehkan makan dan
minum sebagai asupan nutrisi yang digunakan nanti
untuk kekuatan mengejan
- Eliminasi
- Pastikan ibu BAB sebelum persalinan kala II, rectum
yang penuh akan menyebabkan ibu merasa tidak
nyaman dan bagian terbawah dari anak tidak masuk
ke dalam PAP
- Pastikan ibu mengosongkan kandung kemih, paling
tidak tiap 2 jam
I. Istirahat
Menjelang persalinan kebutuhan istirahat tergantung pada
klien. (Hamilton, 1995:83)
J.Personal Hygiene
Ibu selalu mandi dan menggunakan pakaian bersih
K. Aktifitas
Pastikan ibu sedang dalam persalinan untuk mendapatkan
posisi yang paling nyaman, ia dapat jalan, duduk,
jongkok, akan membantu proses penurunan kepala janin,
anjurkan ibu untuk terus bergerak, anjurkan ibu untu
tidak tidur terlentang
L. Psikologi
Kelahiran seorang bayi akan mempengaruhi kondisi
emosional seluruh keluarga, jadi usahakan agar suami /
anggota keluarga lain diikutkan dalam proses persalinan
uri
M. Sosial Budaya
Kebiasaan yang merugikan suatu persalinan seperti
minum jamu, mengikat perut bagian atas dengan tali,
mengurangi rambut, membuka semua pintu yang ada
N. Kehidupan Seksual
Pada akhir kehamilan lebih baik ditinggalkan karena
kadang kadang menimbulkan infeksi pada persalinan
dan nifas, serta dapat memecahkan ketuban. Pada
multipara coitus dapat dilakukan dengan kondom atau
perubahan posisi yang dapat mengurangi kedalaman
penetrasi.(Manuaba, 1998: 139)
Data Obyektif
A. Pemeriksaan Umum
- keadaan umum : baik
- Kesadaran : composmentis
- Penampilan : lordosis atau tidak
- Tanda tanda vital :
Suhu : normal 36 37 5 0C
Nadi : normalnya <100 x/mnt
Respirasi : 16 20 x/mnt
Tekanan darah : normal sistol 110 130 mmHg, diastole
70 90 mmHg
Tinggi badan : >145 cm
- Status Gizi
LL : normal > 23,3 cm, bila kurang berarti status gizi
buruk.
Kenaikan berat badan selama hamil 6,5 16 kg rata rata
12,5 kg
Berat badan trimester III kenaikan normalnya 5.5 kg/mg
B. Pemeriksaan Fisik
INSPEKSI
Muka : ada cloasma gravidarum atau tidak, adakah
odema, pucat tidak,
Mata : konjungtiva merah muda, sclera putih
Mulut : warna bibir, ada caries tidak,
Leher : adakah pembesaran kelenjar tiroid, vena
jugularis,
Dada : simetris tidak, pada payudara ada hyperpigmentasi
tidak, apakah puting susu menonjol
Perut : pembesaran perut sesuai tidak dengan usia
kehamilan, adakah linea nigra atau alba apakah ada
bekas operasi apa ada striae albicant
PALPASI
Leopold I
Menentukan tinggi fundus uteri (cm) untuk mentukan
tuanya kehamilan
Meraba bagian janin yang berada di dasar rahim untuk
menentukan bagian apa yang terdapat dalam rahim
Leopold II
Untuk menentukan dimana letak punggung anak dan
dimana letaknya bagian bagian terkecil janin.
Leopold III
Untuk menentukan apa yang terdapat dibagian bawah dan
apakah bagian bawah anak ini sudah atau belum terpegang
oleh pintu atas panggul.
Leopold IV
Untuk menentukan apa yang menjadi bagian bawah dan
berapa masuknya bagian bawah kedalam rongga panggul.
AUSKULTASI
DJJ terdengar jelas dan teratur, frekuensi 120 160 x/mnt,
interval teratur tidak
PERKUSI
Mengetahui adanya hipovitaminosis, B1 hipertensi urat syaraf
Dengan menggunakan reflek patella
UKURAN PANGGUL LUAR
Distansia spinarum: jarak antara spina isciadika anterior
posterior kiri dan kanan (23 - 26)
Distansia cristarum : jarak antara crista illiaka kiri dan kanan
(26 - 29)
Boudenloqeu : jarak antara tepi atas sympisis dan prosecus
spinosus LV (tulang pinggang ke V) (18 - 20)
Lingkar panggul : diukur dari pertengahan tepi atas simphysis
ke pertengahan antara sias dan trochanter mayor kiri kanan
(80 90 ) (Depkes RI, 1989)
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Mulai dikerjakan pada usia kehamilan 42 minggu
Penentuan maturasi janin dengan pemeriksaan cairan
ketuban (shake test atau L/S (Lesitin/ Spingomielin
Ratio) harus dikerjakan bila pemeriksaan USG
menunjukkan usia kehamilan 35 minggu
Dilakukan pemeriksaan dalam untuk menentukan skor
pelvik menurut cara bishop
Amnioskopi untuk menentukan warna air ketuban
(bilamana perlu dilakukan amniotomi). (RSUD Dr.
Soetomo, 1994).
Pemeriksaan ultrasonografi
Pemeriksaan biofisik untuk menilai pernafasan, gerakan
janin, cairan ketuban dan kematangan plasenta.
Pemeriksaan derajat kematangan plasenta dan keadaan
cairan amnion. Kantung amnion < 2cm atau indeks cairan
amnion < 5cm merupakan indikasi untuk mengakhiri
kehamilan. Perlu dilakukan penilaian adanya gangguan
pertumbuhan janin intra uterine.
Pemeriksaan penampilan jantung janin
1. Tes tanpa kontraksi / non stress test (NST)
Hasil NSt tidak reaktif memerlukan pemeriksaan lebih
lanjut, seperti test dengan kontraksi atau profil biofisik.
NST hendaknya dilakukan seminggu 2 kali.
2. Menilai kematangan serviks biasanya mempergunakan
skor bishop yang telah dimodifikasi. Serviks belum
matang bila skor bishop < 5 (Syaifudin, 2000 : 307).
3. Pemeriksaan dalam
VT V/V ..cm,Eff.%,ketuban +/-, bagian
terhahulu kepala, bagian terendah UUK, bagian
kecil disamping bagian terdahulu -, hodge I/II/III/IV
7. Evaluasi
Pada langkah ini dievaluasikan keefektifan asuhan yang
diberikan, apakah telah memenuhi kebutuhan yang telah
teridentifikasi dalam diagnosa maupun masalah, pada setiap
periode kala I, II, III, dan IV
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1Pengkajian
Tanggal : 3 Juli 2011
Jam : 05.00 WIB
3.1.1 Data Subjektif
A. Biodata
Nama : Ny. L Nama : Tn. M
Umur : 23 th Umur : 24 th
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Gg.gansr Alamat : Gg.gnsr
B. Keluhan utama
Ibu mengatakan hamil 10 bulan anak pertama, merasa kenceng-
kenceng, keluar lendir dan darah sejak Tanggal 3 Juli 2011 jam
02.00 WIB.
C. Alasan datang
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya yang pertama.
Palpasi
TFU : 3 jari bawah px (32 cm)
Leopold I : Di fundus uteri teraba bagian bulat, lunak, kurang
melenting diperkirakan bokong janin.
Leopold II : Di bagian kiri perut ibu teraba bagian keras,
memanjang
dan datar seperti papan diperkirakan
punggung janin. Di bagian kanan perut ibu teraba
bagian kecil dari janin
Leopold III : Dibagian bawah perut ibu teraba bagian yang
keras, bulat,
melenting dan tidak dapat digerakkan,
diperkirakan kepala janin. Kapala janin tidak
bisa digoyangkan berarti sudah masuk PAP. 3/5
Leopold IV : divergen (kedua tangan tidak bertemu)
Auskultasi : DJJ frekuensi teratur (136 x/menit)
- Pemeriksaan Dalam (tanggal 3 Juli 2011 pukul : 05.05 WIB)
Vulva dan vagina : terdapat lendir
Pembukaan : 3 cm
Effecement : 25 %
Ketuban : (-) keruh bercampur mekonium, jam
05.05 WIB
Bagian terendah : Kepala
Bagian terdahulu : UUK kiri depan
Penurunan kepala : 3/5
Hodge : I
His : 3 x 10 mnt lama 35 detik
Intervensi:
1. Jalin hubungan terapeutik dengan ibu dan keluarga
R/ menciptakan hubungan saling percaya antara bidan dengan
ibu dan keluarga.
2. Observasi kala I paratograf (his, djj, ketuban, penurunan kepala,
TTV)
a. His : tiap 10 menit djj : tiap 10 menit
b. Ketuban, penurunan kepala, eff, pembukaan : tiap 4 jam
sekali.
c. TTV tiap 1 jam
R/ his yang lemah dapat menyebabkan partus lama, djj yang
kurang dari 120 x/mnt dan lebih dari 140 x/mnt mungkin terjadi
fetal distress, ketuban yang keruh mungkin terjadi fetal distres,
pada ketuban yang masih utuh ibu diperbolehkan untuk berjalan
jalan, pada ketuban yang sudah pecah ibu diharapkan untuk
tetap berbaring karena dalam hal ini dapat mempercepat
penurunan kepala. Pada penurunan kepala tidak bertambah
mungkin karena CPD, TTV yang meningkat, mungkin adanya
tanda pre-syok.
3. Anjurkan ibu untuk miring kiri
R/ supaya tidak terjadi penekanan venacava superior sehingga
bayi tidak terjadi asfiksia
4. Jelaskan dan anjurkan pada ibu untuk menarik napas panjang
bila ada his.
R/ membuat otot rileks
5. Anjurkan Ibu mengosongkan kandung kemihnya
R/ mempercepat penurunan kepala
6. Berikan nutrisi yang cukup
R/ dengan nutrisi yang cukup ibu mendapat tenaga sehingga
pada waktu persalinan ibu dapat mengejan dengan baik.
7. Berikan suport mental pada ibu
R/ ibu mau bekerja sama dan meningkatkan motivasi
menghadapi persalinan
8. Siapkan perlatan untuk menolong persalinan
R/ memperlancar proses persalinan
3.6 Implementasi
Tanggal : 3 Juli 2011 jam : 05.05 WIB
1. Menjalin hubungan terapeutik dengan ibu dan keluarga
2. Melakukan observasi kala I paratograf
His : tiap 10 menit djj : tiap 10 menit
Ketuban, penurunan kepala, eff, pembukaan : tiap 4 jam sekali.
TTV tiap 1 jam
3. Menganjurkan ibu untuk miring kiri
4. Menjelaskan dan menganjurkan pada ibu untuk :
Saat ada his, menarik napas panjang melalui hidung dan
menghembuskan lewat mulut selama timbul kontraksi
Menggosok gosok punggung ibu saat atau selama terjadi
kontraksi
5. Menganjurkan Ibu mengosongkan kandung kemihnya
6. Memberikan nutrisi yang cukup, yaitu dg memberikan:
- Minuman hangat (teh manis)
- Makanan (nasi, roti, lauk, pauk)
7. Memberikan suport mental pada ibu, yaitu Menjelaskan pada ibu
bahwa ia akan memasuki proses persalinan yang ditandai dg
adanya kenceng yg semakin sering dan kuat serta adanya
pengeluaran pervaginam.
8. Menyiapkan perlatan untuk menolong persalinan
Partus Set :
a. 2 pasang sarung tangan g. Benang tali pusat
steril h. Oksitosin
b. Minimal 5 kassa steril i. Kapas sublimat/Kapas DTT
c. kocher j. Spuit 3 cc
d. 2 klem k. Penghisap lendir
e. Gunting tali pusat
f. Gunting episiotomy
Bahan- bahan
a. Partograf h. Perlak untuk alas ibu
b. Termometer bersalin
c. Metline i. Tempat sampah medis
d. Funandoskop/Doppler dan nonmedis
e. Jam j. Tempat pakaian kotor
f. Stetoskop k. Larutan klorin 0,5 %
g. Tensimeter l. Larutan DTT
m. Safety box
Bahan-bahan untuk penjahitan Episiotomi
a. 1 buah alat suntik sekali e. Jarum jahit
pakai 5cc beserta jarumnya f. Benang Catgut
b. Lidocain g. Tampon
c. Naldvoeder h. Sepasang sarung tangan
d. Pinset Anatomi
3.7Evaluasi
Tanggal : 3 Juli 2011 Jam : 10.30 WIB
KALA II
Tanggal : 3 Juli 2011 Jam : 14.30 WIB
O:
- Keadaan Umum : Cukup
- Kesadaran : Composmentis
- TFU setinggi pusat
- Bayi lahir spontan tanggal 3 Juli 2011 jam 15.30 WIB
- Jenis kelamin laki-laki
- BBL = 3400 gr
- PB = 47 cm
- Tidak ada kelainan kongenital
- Pada vulva terdapat tali pusat dan plasenta belum lahir
- AS = 5-7
KALA IV
S: - Ibu mengatakan sangat lega dan bahagia akhirnya
proses persalinan berjalan lancar dan ari-ari juga sudah keluar
- ibu mengatakan masih mengeluarkan darah dari vaginanya.
O:
- Plasenta lahir lengkap secara spontan
jumlah kotiledon : 18 Panjang tali pusat : 50 cm
Diameter plasenta : 20 Selaput Ketuban : lengkap
cm Insersi tali pusat : sentralis
Tebal plasenta : 2 cm
- kontraksi uterus baik
- TFU 1 jari dibawah pusat
- Perdarahan kurang lebih 300 cc
- Terdapat laserasi pada perineum
A : P10001 Inpartu kala IV
P : Asuhan penanganan kala IV
41.Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum
42.Masase dan Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak
terjadi perdarahan pervaginam
43.Biarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu
min- 1 jam
44.Setelah 1 jam lakukan penimbangan pengukuran bayi, beri tetes
mata profilaksis dan vitamin K 1 mg IM di paha kiri
anterolateral
45.Setelah 1 jam pemberian vitamin KI, suntikkan imunisasi
hepatitis b di paha kanan anterolateral
46.Lanjutkan pemantauan kontraksi dan cegah pendarahan
pervaginum
47.Ajarkan ibu/keluarga cara melakukan masage uterus dan dan
memulai kontrasi
48.Evaluasi dan estimasi jumlah kekurangan darah
49.Memeriksa nadi kandung kemih setiap 15 menit selama 1 jam
pertama PP dan 30 menit selama jam ke dua PP
50.Periksa kembali bayi untuk memastikan bahwa bayi bernafas
dengan baik (40-60 kali/menit) serta suhu tubuh normal (36,5
37,5 C)
51.Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin
0,5% untuk dekontaminasi selama 10 menit kemudian cuci dan
bilas
52.Buang bahan-bahan terkontamminasi ke tempat sampah yang
sesuai
53.Bersihkan ibu denga air DTT. Bersihkan sisa-sisa cairan
ketuban lendir dan darah dan bantu ibu memakai pakaian yang
bersih
54.Pastikan ibu merasa nyaman, bantu ibu memberikan ASI.
Ajnurkan keluarga untuk memberikan makanan dan minuman
kepada ibu
55.Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0,5 %
56.Celupkan sarung tangan kotor dalam klorin 0,5 % balikkan
bagian dalam keluar dan rendam selama 10 menit
57.Cuci kedua tangan dengan sabun dan air yang mengalir
58.Lengkapi partograf, periksa TTV dan asuhan 2 jam PP
DATA BAYI
a. Data Pertumbuhan
BB : 3400 gram
PB : 47 cm
LIKA :
SOB : 33 cm FO : 34 cm
MO : 35 cm
LILA : 11 cm
LIDA : 31 cm
Tidak ada kelainan
A.S : 5-7
Penilaian 1 Menit Angk 5 Menit Angk
a a
Appeare Badan merah, 1 Badan merah, 1
ance extremitas biru 2 extremitas biru 2
Pulse >100 0 >100 1
Grimace Tidak ada 1 Merintih 1
Activity Fleksi pada 1 Fleksi pada 2
Respirati extremitas extremitas
on Lambat, tidak teratur Menangis dengan
keras
Jumlah 5 7
b. Reflek Bayi
Moro reflex :+ Grasping reflex :+
Sucking reflex :+ Babinski refleks : +
Rooting reflex :+ Crawling refleks : +
Swallowing reflex :+
CATATAN PERKEMBANGAN
5.1 Simpulan
Setelah melakukan pengkajian didapatkan diagnosa G1P00000
UK 41 minggu, tunggal, hidup, let kep, intrauteri, keadaan jalan
lahir normal, keadaan umum ibu dan janin baik,dengan inpartu
postdate tindakan yang telah dilakukan adalah :
1. Melakukan pemeriksaan terhadap keadaan umum ibu dan TTV.
2. Melakukan observasi kemajuan persalinan dan CHPB
3. Memimpin ibu bersalin sesuai dengan APN
Setelah dilakukan evaluasi diketahui bahwa tindakan yang telah
dilakukan ternyata berhasil, sehingga tidak terjadi penyulit mulai
dari proses persalinan sampai 2 jam PP.
Faktorfaktor yang menunjang keberhasilan dilaksanakannya
Asuhan Kebidanan ini adalah :
1. Klien memberikan kepercayaan kepada penulis dalam
memberikan Asuhan Kebidanan atau pelayanan.
2. Klien mau bekerja sama dengan saran dan tindakan yang
diberikan oleh petugas
3. Adanya pengertian dan kesadaran dari klien sehingga petugas
dapat melakukan tindakan sesuai dengan protap yang berlaku
Adapun faktorfaktor yang menghambat keberhasilan
dilaksanakanya Asuhan Kebidanan ini adalah adanya keterbatasan
waktu dan kemampuan penulis dalam memberikan Asuhan
Kebidanan pada klien.
5.2 Saran
Untuk Petugas
1. Sebagai petugas kesehatan khususnya bidan harus lebih
sabar dalam menghadapi pasien inpartu.
2. Sebagai bidan hendaknya dapat menjelaskan tentang
kemajuan persalinan
3. Sebagai bidan hendaknya dapat menjadi teman bagi pasien
Untuk Klien dan Keluarga
1. Klien dan Keluarga diharapkan dapat mengerti tentang masa
inpartu
2. Klien diharapkan lebih sabar dalam menghadapi masa
inpartu
DAFTAR PUSTAKA