PROPOSAL PENELITIAN
Disusun Oleh:
SITI NURPATIMAH
NIM 4002200099
PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan untuk Menyelesaikan Pendidikan
Program Studi Sarjana Keperawatan
Disusun Oleh:
SITI NURPATIMAH
NIM 4002200099
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena kehendak serta kasih sayang-
Nya saya diberi kemampuan untuk menyelesaikan penelitian skripsi dengan judul
“Gambaran Tingkat Kecemasan dan Cara Mengatasi Kecemasan Tingkat 1
Pada Masa Pandemi Covid-19 di STIKes Dharma Husada Bandung”. Penulisan
skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar
Sarjana Keperawatan di STIKes Dharma Husada Bandung.
Saya menyadari bahwa tanpa bantuan, perhatian, pengertian, bimbingan, arahan, dan
kesabaran dari berbagai pihak yang terkait akhirnya penelitian ini dapat terselesaikan.
Oleh sebab itu, saya mengucapkan penghargaan dan terima kasih kepada:
1. Ibu Dr. Dra Suryani, Dpl. Mid, MM. selaku Ketua STIKes Dharma Husada
Bandung
2. Ibu Asri Handayani Solihin, S.Kep., Ners. M.Kep selaku Koordinator Mata
kuliah Metodologo Penelitian
3. Kepada orang tua saya Bapak Didin Saepudin dan Ibu Hernawati yang selalu
mendoakan, memberikan semangat dan dukungan baik dalam bentuk fisik,
emosional dan material
Akhir kata Saya berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan semua
pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi
pengembangan ilmu.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
E. Kerangka Teori.................................................................... 35
BAB III METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konseptual ........................................................ 36
B. Definisi Operasional .......................................................... 37
C. Rancangan Penelitian ........................................................ 39
1. Jenis Penelitian ............................................................. 39
2. Pendekatan Waktu Pengumpulan Data ......................... 39
3. Populasi dan Sampel ..................................................... 40
4. Instrument Penelitian .................................................... 44
5. Metode Pengumpulan Data .......................................... 46
6. Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data .................. 47
7. Etika Penelitian ............................................................. 50
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 52
LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR BAGAN
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuisioner
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(Cov) adalah virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Infeksi virus ini
penyakit yang lebih parah seperti Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS-
CoV) dan Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS-CoV). Virus Corona adalah
bahkan sampai ke lintas negara. Sampai saat ini terdapat 188 negara yang
positif yaitu dua WNI (Warga Negara Indonesia). Di Indonesia total kasus
Corona yang ditemukan sejak Maret 2020 hingga 06 Agustus 2021 mencapai
1
2
dapat berdampak ringan hingga berat. Gangguan psikis pada masa pandemi
terasingkan, rasa sedih, jauh dari keluarga, rasa cemas terhadap kebutuhan
hidup sehari-hari, serta adanya berita yang si mpang siur. Informasi tentang
penyakit ini, menyebabkan dampak positif dan negatif. Kita dianjurkan meng-
update informasi agar selalu waspada. Namun, jika secara terus menerus,
memicu timbulnya stres, cemas, panik, dan rasa takut. Ansietas atau cemas
berbeda dengan rasa takut. Takut adalah penilaian tehadap suatu yang
merupakan keadaan emosi yang muncul saat individu sedang stress, dan
khawatir dan disertai respon fisik (jantung bedetak kencang, naiknya tekanan
dapat terjadi pada remaja, remaja merupakan bagian dari masyarakat, dalam
dimana pada masa ini seseorang memiliki keadaan emosi yang labil dalam
menghadapi kondisi yang tidak terduga, misalnya dalam masa pandemi ini
penularan virus. Rasa cemas yang berlangsung secara terus menerus, dapat
al., 2021). Rasa takut dan cemas akan kondisi kesehatan diri sendiri dan
Covid-19. Hal ini memperparah gangguan fisik dan psikologi seseorang yang
konselor atau guru bimbingan dan konseling ada beberapa hal yang dapat
melalui respon manifestasi (tanda dan gejala) koping dapat dikaji melalui
takut terhadap kecemasannya yang tidak bisa diatasi akan berdampak pada
kesehatan mental dan fisik seperti susah tidur, mudah marah, sulit untuk
Dampak yang dirasakan berupa nafsu makan jadi berkurang, penurunan berat
5
badan, mudah sedih, sulit tidur, sering mengurung diri, fikiran menjadi kurang
fokus. Cara yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut salah satunya
pada usia remaja seseorang memiliki keadaan emosi yang labil dalam
lingkunganya maka dari itu perempuan lebih peka dan mudah cemas. Untuk
Husada Bandung”
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
Covid-19
b. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
Covid-19.
2. Bagi Praktisi
E. Ruang lingkup
Masalah yang akan di teliti adalah gambaran tingkat kecemasan dan cara
Husada Bandung.
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Definisi Covid-19
kelalawar dan unta. Sebelum terjadinya wabah Covid-19, ada enam jenis
tetesan pernafasan dari batuk dan bersin. Virus ini dapat tetap bertahan
hingga tiga hari dengan pelastik dan stainless steel SARS CoV-2 dapat
bertahan hingga tiga hari atau dalam aerosol selama tiga jam (Syafrizal et
al., 2020).
2. Etiologi Covid-19
virus berasal dari hewan dan ditularkan ke manusia. Pada Covid-19 belum
8
9
yaitu prediksi melalui droplet dan kontak dengan virus yang dikeluarkan
dalam droplet. Hal ini sesuai dengan kejadian penularan pada petugas
manifestasi klinis pada pasien (Vollonp dkk, 2020). Gejala klinis umum
kering, dipsnea, fatigue, nyeri otot, dan sakit kepala (Lapostolle dkk,
saluran nafas orang yang terinfeksi (yang keluar melalui bantuk dan
5. Diagnosis Covid-19
demam, batuk, maligna, sesak, sakit kepala, diare, mual dan nyeri
abdomen. Gejala yang paling sering ditemui hingga saat ini adalah demam
gen SARS-CoV-2. Contoh uji yang dapat digunakan adalah dari sampel
tetapi untuk virus corona lain swab nasofaring yang diambil menggunakan
swab dakron atau rayon bukan kapas. Contoh uji dari saluran nafas bawah
lebih baik dari pada yang diambil dari saluran nafas atas, terutama pada
disebabkan oleh infeksi Covid-19 mulai dari normal hingga ground glass
albumin serta analisis gas darah (AGD), elektrolit gula darah dan biakan
atau bila dicurigai infeksi ganda dengan infeksi bakteri (Handayani et al.,
2020).
12
gagal nafas acute respiratory syndrome (ARDS), syok sepsis dan kondisi
sesuai kebutuhan, terapi oksigen yang sesuai derajat penyakit mulai dari
isolasi intensif (ICU) di rumah sakit rujukan. Salah satu yang harus
1. Definisi Kecemasan
yang subjektif yang dipengaruhi alam bawah sadar dan tidak diiketahui
2. Sumber Kecemasan
a. Respon Fisiologis
darah meningkat, rasa mau pingsan, tekanan darah menurun, dan nadi
kemih: tidak dapat menahan BAB dan BAK, serta nyeri saat BAK.
2016).
b. Respon Prilaku
al., 2016)
c. Respon Kognitif
et al., 2016).
d. Respon Afektif
hal-hal yang tidak jelas. Adanya emosi-emosi yang kuat dan sangat tidak
stabil. Suka marah dan sering dalam keadaan exited (heboh) yang
16
4. Jenis-jenis Kecemasan
perasaan itu sendiri berada pada ego, tetapi muncul dorongan sendiri.
anxiety), bermula dari konflik antara ego dan superego. Ketika akan
tegang, pusing, mudah marah, sering buang air kecil, sulit tidur, dada
17
detak jantung cepat, dan wajah pucat. Kecemasan sosial seperti rasa takut
atau cemas yang luar biasa terhadap situasi sosial atau berinteraksi dengan
Adatif Maladatif
pada detail yang kecil, tidak memikirkan yang luas, tidak mampu
a. Ansietas Ringan
dapat dilihat dari tingkah laku seperti: duduk dengan tenang, posisi
2016).
b. Ansietas Sedang
sedang dapat dilihat dari tingkah laku seperti: tremor, tidak dapat
duduk dengan tenang, banyak bicara dan intonasi cepat, tekanan suara
konstipasi, tidak mampu relaks, dan susah tidur (Azizah et al., 2016).
c. Ansietas Berat
spesifik serta tidak dapat berfikir tentang hal lain. Semua perilaku
(Yusuf et al., 2015). Ansietas berat dapat dilihat dari tingkah laku
20
keras. Afektif: tidak adekuat, tidak aman, merasa tidak berguna, takut
terhadap apa yang akan terjadi, dan emosi masih dapat dikontrol.
d. Panik
individu tentang diri sendiri maupun orang lain. Hal ini disebabkan
b. Emosi yang ditekan, kecemasan bisa terjadi jika individu tidak mampu
personal ini, terutama jika dirinya menekan rasa marah atau frustasi
Kecemasan ini disebabkan oleh hal yang tidak jelas dan tidak
2020).
19 karena usia remaja yang masih labil dalam menghadapi kondisi yang
takut dan cemas mengenai kesehatan diri dan kesehatan orang terdekatnya
(Sekar et al., 2020). Serta pemberitaan yang mendadak dan hampir terus
(Sari, 2020).
9. Dampak Kecemasan
dicirikan dengan kegugupan kronis, fobia yang hebat serta ketakutan yang
pada masa-masa ini juga tampak secara fisik dalam bentuk nafas pendek,
berkeringat, pusing, susah tidur, sakit kepala, serta sering buang air kecil.
selalu merasa yakin bahwa mereka sama sekali berbeda “kurang dari”
akan merasa tidak berdaya dan kurang mampu menyatu dengan dunia luar.
dan terlalu terkait pada orang tua, serta terlalu berhati-hati untuk
24
yang dipikirkan orang lain terhadap mereka. Mereka secara terus menerus
akan meminta dukungan dan persetujuan dari orang tua (terutama ibu) dan
baik dalam perilaku mereka sendiri maupun perilaku orang lain dan
gambaran visual, takut cedera atau takut kematian, kilas balik, dan
mimpi buruk.
a. Mekanisme Koping
dengan menangis, tertawa, tidur, olah raga, atau merokok. Bila terjadi
26
b. Defisnisi Koping
stress. Usaha koping sangat bervariasi dan pada dasarnya tidak selalu
c. Sumber Koping
al., 2018).
2018).
yang lebih besar. Individu memerlukan sumber daya yang lebih besar
2018).
1) Reaksi yang berorientasi pada tugas, yaitu upaya yang disadari dan
C. Mahasiswa
ataupun belajar dan terdaftar sedang menjalani pendidikan pada salah satu
bentuk perguruan tinggi yang terdiri dari akademik, politeknik, sekolah tinggi,
31
pada tahap perkembangan yang usianya 18 sampai 25 tahun. Tahap ini dapat
digolongkan pada masa remaja akhir sampai masa dewasa awal dan dilihat
dari segi perkembangan, tugas perkembangan pada usia mahasiswa ini ialah
adalah seorang yang sudah lulus dari Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA)
a. Peran mahasiswa
(2011), ada tiga peranan penting dan mendasar bagi mahasiswa yaitu
1. Peran intelektual
Mahasiswa sebagai orang yang intelek, jenius, dan jeli harus bisa
2. Peran moral
lingkungan.
3. Peran sosial
kecemasan pada anak dan orang dewasa. Cara penilaian kecemasan adalah
sekali, 1 = satu gejala yang ada, 2 = sedang atau separuh gejala yang ada,
3 = berat atau lebih dari separuh gejala yang ada, 4 = sangat berat semua
1-14 dengan hasil : skor kurang dari 14 tidak ada kecemasan, skor 14-20
berat, skor 42-52 kecemasan berat sekali (Chrisnawati & Aldino, 2019).
33
adalah untuk menilai tingkat keparahan (severe level) gejala inti depresi,
20, 23, 25, 28, 30, 36, 40, 41. Self-assessment nilai 0 : tidak terjadi, 1 :
menjadi bagian dari gangguan depresi dan stres. Skor tingkat keparahan
Wahyuningsih, 2020).
34
sebagai berikut : skor 20-44 normal atau tidak cemas, skor 45-59
E. Kerangka Teori
Pandemi Covid-19
METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konseptual
yang subjektif dipengaruhi oleh alam bawah sadar dan tidak diketahui
penyebabnya secara khusus. Kecemasan bisa terjadi pada usia remja. Masa
Batas usia remaja menurut departemen kesehatan mulai dari 10 tahun sampai
19 tahun. Pada masa ini remaja banyak mengalami perubahan, salah satunya
emosional yang tercermin dari sikap dan tingkah laku. Pada usia remaja ini
bertepatan dengan usia sekolah menengah atas dimana remaja mulai mencoba
terasa berbeda ketika harus menghadapi keadaan yang belum pernah dihadapi
diumumkan oleh Presiden tanggal 2 Maret 2020 dengan korban positif yaitu
kasus positif Covid-19 setiap harinya. Hal tersebut dapat membuat remaja
36
37
karena usia remaja yang masih labil dalam menghadapi kondisi tidak terduga
tertular virus serta pemberitaan yang mendadak dan hampir terus menerus
membuat siapa pun menjadi cemas selain itu harus melakukan semua kegiatan
dari rumah saja, tanpa ada kesempatan untuk bertemu dengan teman sebaya
berdampak buruk jika tidak ditangani dengan baik. Secara skematis kerangka
Tingkat Kecemasan
Pandemi Covid-19 dan mekanisme koping
remaja
B. Definisi Operasional
Sodik, 2015)
C. Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian
manusia, suatu objek, suatu set kondisi, atau sistem pemikiran ataupun
pengukuran variabel pada saat tertentu. Kata satu saat bukan berarti semua
subjek diamati tepat pada suatu saat yang sama, tetapi artinya tiap subjek
pada saat penelitian tersebut. Dengan demikian maka pada studi cross-
a. Populasi
atau lokasi data variabel yang akan digunakan (Riyanto & Hatmawan,
b. Sampel
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel pada penelitian ini adalah
kita teliti. Kritria sampel dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu:
1) Kriteria Inklusi
Husada Bandung
2) Kriteria Eksklusi
19
42
Rumus Slovin :
( )
Keterangan:
n = Besar sampel
N = Besar populasi
( )
( )
n = 135
1. Keperawatan , n = = = 73
1) Kelas a, n = = = 25
2) Kelas b, n = = = 24
3) Kelas c, n = = = 24
2. Kebidanan , n= = = 29
3. Farmasi, n = = = 33
44
4. Instrumen Penelitian
a. Tingkat Kecemasan
20-44 normal atau tidak cemas, skor 45-59 kecemasan ringan, skor 60-
Kuisioner Zung Self Rating Anxiety Scale (ZSAS) yang diadopsi dari
memiliki nilai positif dan nilai t hitung > t table (Lau et al., 2019).
nafas dalam, membaca buku atau novel, membuat keputusan dari pada
dengan fokus dan yakin akan selesai, membatasi mencari tahu atau
46
jumlah koping adatif yang dipilih lebih banyak dari pada koping
maladatif dan maladatif jika jumlah koping yang dipilih lebih banyak
dari pada koping adatif. Instrument ini dibuat berdasarkan teori dan
a. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti
secara langsung dari sumber datanya (Siyoto & Sodik, 2015). Data
oleh responden melalui google from. setelah data lengkap peneliti akan
b. Data sekunder
47
dari sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua)(Siyoto &
Sodik, 2015). Data sekunder dari penelitian ini adalah data jumlah
a. Pengolahan Data
1) Editing
2) Coding
pertanyaan seperti:
48
a) Umur
- 18 tahun =1
- 19 tahun =2
- 20 tahun =3
b) Jenis kelamin
- Perempuan =1
- Laki-laki =2
c) Tingkat kecemasan
Jika semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
(Notoatmodjo, 2012).
(Notoatmodjo, 2012).
2012).
b. Analisa data
22. Teknik Analisa data dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif.
50
2015).
7. Etika Penelitian
hanya metode, desain, dan aspek lainnya, tetapi ada hal sangat penting dan
serius yang harus diperhatikan oleh peneliti yaitu Ethical Principles. Hal
ini memang menjadi pertimbangan dan hal mutlak yang harus dipatuhi
a. Informed Consent
menjadi responden.
b. Right to Privacy
disajikan.
c. Right to Justice
(Swarjana, 2015).
DAFTAR PUSTAKA
Azizah, L. M., Zainuri, I., & Akbar, A. (2016). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan
Dalami, E., Sulswati, Farida, P., Rochimah, & Banon, E. (2009). Asuhan
Info Media.
Handayani, D., Rendra, D. H., Isbaniah, F., Burhan, E., & Agustin, H. (2020).
Hidayah, N., & Atmoko, A. (2013). Landasan Sosial Budaya dan Psikologis
219. https://doi.org/10.25126/jtiik.2020721052
Lau, D. K., Agustina, V., & Setiawan, H. (2019). Gambaran tingkat ansietas dan
52
53
https://doi.org/10.26714/jkj.7.2.2019.217-228
http://repository.unugha.ac.id/id/eprint/858
RIENKA CIPTA.
Nursalam. (2013). Metedologi Penelitian Ilmu Keperawatan (A. Susila (ed.); 3rd ed.).
Puspita, I. M., Rozifa, A. W., & Nadhiroh, A. M. (2021). Gambaran Kecemasan Dan
https://doi.org/10.36341/jomis.v5i1.1492
BUDI UTAMA.
Sebayang, W., Gultom, D. Y., & Sidabutar, E. R. (2018). Perilaku Seksual Remaja.
CV BUDI UTAMA.
Sekar, S., Ananda, D., & Apsari, N. C. (2020). MENGATASI STRESS PADA
Siyoto, S., & Sodik, A. (2015). Dasar Metedologi Penelitian (Ayup (ed.)). Literasi
Media Publishing.
Journal, 2.
Susilo, A., Rumende, C. M., Pitoyo, C. W., Santoso, W. D., Yulianti, M., Sinto, R.,
Singh, G., Nainggolan, L., Nelwan, E. J., Khie, L., Widhani, A., Wijaya, E.,
Wicaksana, B., Maksum, M., Annisa, F., Jasirwan, O. M., Yunihastuti, E.,
Syafrizal, Putra, D. I., Sofyan, S., & Bimo. (2020). Pedoman Umum Menghadapi
Wuryaningsih, E. W., Windarwati, H. D., Dewi, E. I., Deviantony, F., & Kurniyawan,
Yusuf, A., P.K, R. F., & Nihayati, H. E. (2015). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan
Responden
(…………………….)
Lampiran 2
KUISIONER
1. Tingkat Kecemasan
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Kelas :
bawah ini :
1 : Tidak pernah
2 : Kadang-kadang
3 : Sebagian waktu
sama sekali
berkeping-keping
lelah
berdebar-debar
keliling
seperti itu
pencernaan
dan hangat
merah merona
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Kelas :
Berilah tanda (√) pada kolom pertanyaan yang anda anggap paling sesuai
Keterangan:
1 : Tidak Pernah
2 : Kadang-Kadang
3 : Sering
4 : Selalu
kecemasan
mengatasi kecemasan
saya alami
menghindari sumber
kecemasan
makan
kecemasan
kecemasan
kecemasan
mengatasi kecemasan
kecemasan
kecemasan
menerus memikirkannya
mengatasi kecemasan