KEBUMEN
SKRIPSI
Disusun Oleh:
2018011011
FAKULTAS PSIKOLOGI
YOGYAKARTA
2021
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING........................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH............. iv
HALAMAN MOTTO................................................................................ v
HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................ vi
INTISARI................................................................................................... vii
ABSTRACT................................................................................................ viii
KATA PENGANTAR................................................................................ ix
DAFTAR ISI............................................................................................... x
DAFTAR TABEL...................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................... 1
B. Batasan Masalah................................................................... 4
C. Pertanyaan Penelitian........................................................... 4
D. Tujuan Penelitian.................................................................. 4
E. Manfaat Penelitian................................................................ 4
G.Keaslian Penelitian................................................................ 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Motivasi Belajar...................................................................
1. Pengertian Motivasi Belajar..........................................
2. Aspek-Aspek Motivasi Belajar.....................................
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar. . .
B. Efikasi Diri...........................................................................
1. Pengertian Efikasi Diri..................................................
2. Aspek-aspek Efikasi Diri..............................................
3. Faktor-faktor yang MempengaruhiEfikasi Diri............
C. Dinamika Psikologi Hubungan Antara Efikasi Diri dengan
Motivasi Belajar Pada Siswa SMP Miuhammadiyah 2 Kebumen
D. Hipotesis..............................................................................
BAB III METODE PENELITIAN
A. Identifikasi Variabel Penelitian........................................
3
B. Definisi Operasional.......................................................
1. Motivasi Belajar.....................................................
2. Efikasi Diri.............................................................
D. Populasi dan Sampel Penelitian......................................
E. Metode Pengumpulan data..............................................
1. Angket (kuesioner)..................................................
2. Observasi.................................................................
3. Dokumentasi...........................................................
F. Validitas dan Reliabilitas.................................................
1. Uji Validitas............................................................
2. Uji Reliabilitas........................................................
G. Tekhnik Analisis Data ...................................................
BAB VI PELAKSANAAN, HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian ...................................................
1. Orientasi Kancah.....................................................
2. Persiapan Penelitian................................................
a. Persiapan Administrasi....................................
b. Persiapan Alat Ukur Penelitian........................
c. Pelaksanan Uji Terpakai Skala Penelitian.......
d. Hasil Uji Terpakai Skala..................................
1) Skala Motivasi Belajar.............................
a) Validitas...............................................
b) Reliabilitas...........................................
2) Skala Efikasi Diri......................................
a) Validitas...............................................
b) Reliabilitas...........................................
e. Waktu dan Tempat Penelitian............................
B. Hasil Penelitian......................................................................
1. Deskripsi Subjek Penelitian............................................
2. Deskripsi Data Penlitian..................................................
3. Uji Asumsi......................................................................
a. Hasil Uji Normalitas.............................................
b. Hasil Uji Linieritas...............................................
4. Hasil Uji Hipotesis.........................................................
4
5. Pembahasan....................................................................
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan...........................................................................
B. Saran.....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................
LAMPIRAN ............................................................................
5
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada akhir tahun 2019 dunia digemparkan dengan adanya wabah virus yaitu
Corona Virus Disease (Covid-19) yang telah ditetapkan oleh WHO menjadi pandemi
dunia. Covid-19 telah menyebar pada sebagian besar negara di dunia, hingga
Asbari, Santosa, Wijayanti, Hyun & Putri, 2020). Sehubungan dengan itu pemerintah
siswa memberikan kenyamanan serta kebebasan dalam belajar tanpa dibatasi oleh
banyak bergantung pada bagaimana proses yang dialami siswa sebagai anak didik
dalam belajar. Pada prinsipnya, setiap siswa tentu berhak memperoleh peluang
jelas bahwa setiap siswa memiliki perbedaan dalam hal kemampuan intelektual,
mencolok antara seorang siswa dengan siswa lainnya. Hal tersebut sering kali
menjadi hambatan bagi siswa dalam menerima pelajaran yang diajarkan. Oleh
karena itu dalam hal ini siswa memerlukan adanya motivasi dalam belajar.
dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan dari
kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang
dalam proses maupun dalam pencapaian hasil belajar. Motivasi belajar memegang
peranan penting dalam memberikan gairah, semangat dan rasa senang dalam
belajar, sehingga siswa yang mempunyai motivasi tinggi mempunyai energy yang
lebih banyak untuk melaksanakan kegiatan belajar yang pada akhirnya akan
Pada umumnya semua siswa memiliki keinginan untuk mencapai hasil belajar
yang maksimal, namun ada beberapa siswa yang tidak menyadari potensi yang di
7
miliki, bahkan rendahnya motivasi belajar dalam diri seperti kurangnya rasa ingin
sukses, tidak tahu cara mencapai cita-cita yang dimiliki dan tidak memiliki orientasi
masa depan yang jelas. Siswa yang memiliki motivasi belajar yang rendah akan
menganggap tugas sekolah sebagai beban yang menyebabkan rasa malas, sering
menunda, tidak aktif dalam kegiatan belajar, misalnya tidak bertanya tentang
pelajaran yang telah di jelaskan oleh guru. Hal ini sesuai dengan pendapat
persiapan untuk ulangan atau ujian, belajar musiman hanya pada saat akan
menghadapi ujian, anggapan umum para siswa bahwa ujian asal lulus, terpaku pada
sekolah dan tidak aktif dalam kegiatan belajar mengajar sehingga menyebabkan
siswa tersebut tidak maksimal dalam mencapai hasil belajar. Salah satu dampak dari
rendahnya motivasi belajar bagi siswa yaitu penurunan prestasi belajar, hal ini sesuai
dengan pendapat Iskandar (2009) yang mengatakan bahwa lemahnya motivasi atau
tidak adanya motivasi belajar akan melemahkan prestasi belajar siswa. Hal ini
didukung dari hasil observasi dan wawancara kepada Wali Kelas di SMP
bahwa :
“Saya sering memberi nasehat kepeada murid saya terkait dengan nilai
mereka yang akhir-akhir ini menurun drastis, saya selalu nasehati mereka untuk
lebih giat belajar lagi dan fokus mendengarkan pelajaran, banyak dari mereka
pada saat jam belajar berlangsung tidak focus mendengarkan malah asik
bermain sendiri dengan temannya.
8
Berdasarkan uraian diatas dapat dilihat bahwa dampak dari rendahnya motivasi
belajar adalah siswa tidak fokus terhadap pelajaran yang disampaikan oleh gurunya
sehingga menyebabkan prestasi belajarnya menurun. Hal ini didukung dari hasil
siswa dapat menyebabkan hasil belajar yang buruk. Hal ini sesuai dengan penelitian
dari Rachmawati Indah Permata Sari yang berjudul Hubungan Motivasi Belajar
dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV Di SDN 11 Petang
dengan hasil belajar siswa bahwa terdapat hubungan positif antara motivasi belajar
dengan hasil belajar siswa, artinya jika motivasi belajar individu tinggi maka akan
mendapatkan hasil belajar yang baik dan individu yang memiliki motivasi belajar
yang rendah maka akan mendapatkan hasil belajar yang buruk Hal ini dikuatkan
dengan pendapat dari Sardiman (2012) menjelaskan bahwa Motivasi yang tepat akan
memberikan hasil belajar yang optimal dan akan semakin baik pula hasil belajar yang
diperoleh, sehingga motivasi akan senantiasa menentukan tingkat usaha belajar bagi
para siswa.
lingkungan sekitar siswa tinggal, seperti lingkungan keluarga dan teman sebaya.
Siswa yang hidup di lingkungan yang acuh dan kurang menyenangkan mampu
menurunkan motivasi belajar siswa. Siswa yang hidup dalam keluarga yang kurang
9
harmonis akan cenderung memliki motivasi belajar yang rendah. Hal ini di dukung
oleh pendapat dari Skinner (dalam Elida, 1989) mengatakan bahwa motivasi sangat
ditentukan oleh lingkungannya. Lingkungan yang pertama dan utama yang dapat
belajar yaitu cemas yang dialami individu, perilaku yang dialami individu, keinginan
kebersamaan dalam belajar. Salah satu factor yang mempengaruhi motivasi belajar
yaitu efikasi diri. Menurut Ormrod Jeanne Ellis (2008) efikasi diri adalah penilaian
seseorang pada kemampuan yang ada pada dirinya sendiri untuk melakukan perilaku
yang berjudul Hubungan antara Efikasi Diri dengan Motivasi Belajar Mahasiswa.
Hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa terdapat hubungan positif antara efikasi
diri dengan motivasi belajar, artinya jika efikasi diri individu tinggi maka motivasi
terhadap motivasi belajar siswa oleh karena itu peneliti bermaksud untuk melakukan
penelitian tentang hubungan antara efikasi diri dengan motivasi belajar pada siswa di
B. Batasan Masalah
Batasan masalah penelitian ini adalah pada motivasi belajar ditinjau dari
Pertanyaan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : apakah ada hubungan
antara motivasi belajar dengan efikasi diri pada siswa di SMP Muhammadiyah 2
Kebumen?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah menguji secara empiris hubungan antara efikasi diri
E. Manfaat Penelitian
yaitu :
khususnya dalam bidang psikologi pendidikan dan perkembangan. Selain itu, hasil
penelitian ini juga dapat menjadi masukan bagi peneliti selanjutnya yang berminat
Jika hasil penelitian menunjukkan hubungan yang signifikan antara efikasi diri
F. Keaslian Penelitian
Hubungan Efikasi Diri dengan Motivasi Belajar pada siswa SMP Muhammadiyah
Kebumen.
11
Berkaitan dengan penelitian ini terdapat penelitian terdahulu yang membahas hal
Hubungan antara Efikasi Diri dengan Motivasi Belajar pada siswa SMA Al Islam I
Diri dengan Motivasi Belajar pada siswa SMA Al Islam I di Surakarta. Metode
pengumpulan data adalah dengan menggunaan skala. Skala yang digunakan dalam
penelitian ini adalah model skala Likert, Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
terdapat hubungan positif yang signifikan antara efikasi diri dengan motivasi
belajar.
Febrianto yaitu terdapat pada subjek penelitian subjek penelitain Ridwan Febrianto
yaitu pada siswa SMA Al Islam I Surakarta sedangan subjek penelitian yang
antara Efikasi Diri dan Motivasi Belajar Pada Mahasiswa. Metode pengumpulan
data adalah dengan menggunakan skala. Skala yang digunaan dalam penelitian ini
adalah model skala Likert Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis
hubungan positif yang signifikan antara efikasi diri dan motivasi belajar pada
mahasiswa.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Motivasi Belajar
yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku (Uno, 2013).
Pengertian diatas sesuai dengan pendapat dari Winkel (dalam Aina Mulyana,
khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat
untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak
Berdasarkan uraian diatas peneliti menggunkan teori dari Uno (2013) yang
laku.
mendapatkan peringkat 1.
perilaku baik atau hasil belajar siswa yang baik merupakan cara yang
tindakan individu setelah dibentuk oleh lingkungan. Oleh karena itu motif
a. Faktor intrinsik
hal itu sendiri (sebuah tujuan itu sendiri). Sebagai contoh, seorang
pelajar dapat belajar dengan keras untuk sebuah ujian karena dia
mendapatkan sesuatu yang lain (sebuah cara untuk mencapai suatu tujuan).
mempengaruhi penyesuaian diri adalah faktor Intrinsik. Hal ini didukung dengan
hasil penelitian dari Permata, R. F (2018) yang berjudul Hubungan antara Efikasi
bahwa terdapat hubungan positif antara efikasi diri dengan motivasi belajar, artinya
jika efikasi diri individu tinggi maka motivasi belajar akan semakin baik.
B. Efikasi Diri
atau melakukan suatu tindakan yang diperlukan untuk mencapai suatu hasil
tertentu. Lebih lanjut Schunk (2012) mendefinisikan efikasi diri sebagai keyakinan
tentang apa yang mampu dilakukan oleh seseorang. Efikasi diri mengacu
keyakinan sesorang akan kekuatan dan kompetensi yang dimiliki. Individu yang
memiliki efikasi diri percaya bahwa dengan segala kemampuan yang ia miliki, ia
yakin untuk dapat mencapai tujuan yang di kehendaki. Pendapat diatas diperkuat
oleh Taylor (2009) yang menyatakan bahwa efikasi diri adalah suatu ekspetasi
spesifik yang kita yakini tentang kemampuan kita dalam mencapai sesuatu
diri sehingga peneliti menggunkan teori dari Bandura (dalam Rohmad E, 2013)
yang menjelaskan bahwa efikasi diri adalah sebagai keyakinan individu tentang
pengaruh penting didalam kinerja, yang secara lebih jelas diuraikan sebagai
berikut:
b. Strength (kekuatan)
rintangan. Dengan efikasi diri, kekuatan untuk usaha yang lebih besar
mampu didapat. Semakin kuat perasaan efikasi diri dan semakin besar
c. Generality (generalitas)
yang terbatas pada suatu aktivitas dan situasi tertentu atau pada
yaitu sifat dan tugas yang dihadapi, intensif eksternal yang diterima individu dari
orang lain, situasi atau peran individu dalam lingkungannya dan informasi
Setiap siswa memiliki tingkat motivasi belajar dan efikasi diri yang berbeda
ditinjau dari lingkungan belajar siswa. Lingkungan belajar siswa yang tidak kondusif
belajar, siswa yang motivasi belajarnya tinggi biasanya akan cenderung semangat
dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Winkel (2015) menjelaskan,
20
motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak psikis dalam diri siswa yang
Siswa dalam mencapai tujuan belajar harus mampu menjaga motivasi belajar
dengan baik, dalam proses menjaga motivasi belajar siswa membutuhkan kekuatan
untuk meningkatkan keyakinan akan kemampuan pada diri siswa itu sendiri. Dalam
merupakan sesuatu yang berperan penting dalam memotivasi sebuah pekerjaan, agar
pekerjaan tersebut bisa dicapai sesuai tujuan. Bandura (1977) menjelaskan bahwa
Efikasi diri adalah sebagai keyakinan individu tentang kemampuan dirinya dalam
melaksanakan tugas atau melakukan suatu tindakan yang diperlukan untuk mencapai
Berdasarkan aspek efikasi diri yang pertama yaitu Strength (kekuatan) dengan
pengertian siswa mempunyai keyakinan yang kuat dan ketekunan dalam usaha yang
akan dicapai meskipun terdapat kesulitan dan rintangan. Siswa dengan efikasi diri
yang baik, kekuatan untuk usaha yang lebih besar mampu didapat. Hal ini
berkaitan dengan aspek motivasi belajar yaitu adanya hasrat dan keinginan berhasil
serta adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar yang mempunyai arti siswa
dengan kekuatan usaha yang lebih besar, mempunyai hasrat dan keinginan berhasil
tinggi dan dorongan belajar tinggi maka siswa tersebut akan mudah dalam mencapai
tujuan belajar dengan hasil yang maksimal, hal ini sesuai dengan teori dari Nuzulia
(2010) mengatakan pada dasarnya efikasi diri adalah hasil dari proses kognitif berupa
Aspek efikasi diri yang kedua yaitu Magnitude (tingkat kesulitan) dengan
kesulitannya berbeda. Siswa dengan Efikasi diri yang baik mampu menyelesaikan
keberhasilan. Hal ini sesuai dengan aspek motivasi belajar yaitu adanya harapan dan
cita-cita masa depan yang mempunyai arti siswa dengan kemampuan menyelesaikan
yang tingkat kesulitan berbeda, mempunyai harapan dan cita-cita masa depan maka
siswa tersebut akan semakin yakin terhadap kemampuan dirinya untuk meraih tujuan
dimasa akan datang, hal ini sesuai dengan teori dari Bandura (1994) menjelaskan
bahwa efikasi diri disamakan dengan keyakinan atau percaya atas kemampuan diri
Aspek efikasi diri yang ketiga yaitu Generality dengan pengertian tingkah
laku dimana siswa merasa yakin terhadap kemampuannya. Siswa dapat merasa
dirinya yang terbatas pada suatu aktivitas dan situasi tertentu. Siswa dengan
efikasi diri yang baik akan mampu memahami kemampuannya pada aktivitas dan
situasi tertentu. Hal ini sesuai dengan aspek motivasi belajar yaitu adanya lingkungan
belajar yang kondusif yang mempunyai arti siswa dengan pemahaman kemampuan
pada suatu aktivitas dan situasi dan lingkungan belajar yang kondusif tentu siswa
tersebut akan mudah untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Hal ini sesuai
dengan teori Alwisol (2007) Individu akan bertingkah laku pada situasi tertentu
tergantung kepada lingkungan dan kondisi kognitif individu. Khususnya factor kognitif
22
yang berhubungan dengan keyakinan bahwa individu mampu atau tidak mampu
D. Hipotesis Penelitian
hipotesis dalam penelitian ini adalah ingin mencari tahu hubungan antara variabel X
Ha = ada hubungan antara efikasi diri dengan motivasi belajar pada siswa di
Ho= Tidak ada hubungan antara efikasi diri dengan motivasi belajar pada siswa
METODE PENELITIAN
1. Motivasi Belajar
Motivasi belajar diukur dari aspek adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil,
adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya harapan dan cita-cita masa
depan, adanya penghargaan dalam belajar, adanya kegiatan menarik dalam belajar
dan adanya lingkungan yang kondusif dalam belajar. Sehingga dalam penelitian
Muhammadiyah Kebumen.
2. Efikasi diri
diperlukan untuk mencapai suatu hasil tertentu. Efikasi diri diukur dari aspek
Muhammadiyah Kebumen.
adalah sebagian dari populasi tersebut. Dalam penelitian ini memiliki populasi
sebanyak 160 orang dan sampel yang dibutuhkan sebanyak 101 orang berdasarkan
table krecjie dengan taraf kesalahan sebesar 10%. Penelitian akan dilakukan pada
berikut:
1. Angket (kuesioner)
dituliskan untuk responden, baik secara langsung atau tidak langsung. Kuesioner
adalah teknik pengumpulan data yang efisien apabila peneliti mengetahui secara valid
informasi yang diperlukan tersebut diukur. Pertanyaan yang ditujukan harus jelas,
Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan skala Likert, yang terdiri atas
Tabel 1.
Skoring Skala Motivasi Belajar
Skoring
No Alternatif Jawaban
Favourable Unfavourable
1 Sangat Setuju (SS) 5 1
2 Setuju (S) 4 2
3 Netral 3 3
4 Tidak Setuju (ST) 2 4
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5
25
Tabel 2.
Skoring Skala Sikap Efikasi Diri
Skoring
No Alternatif Jawaban
Favourable Unfavourable
1 Sangat Setuju (SS) 5 1
2 Setuju (S) 4 2
3 Netral 3 3
4 Tidak Setuju (ST) 2 4
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5
Skala Likert yang terdapat diatas adalah untuk mengukur Hubungan Efikasi diri dan
Motivasi Belajar Siswa di SMP 2 Kebumen. Dalam skala likert peneliti sudah
merencanakan akan menggunakan dua skala yaitu skala motivasi belajar dan skala
enam aspek motivasi belajar pada landasan teori. Aspek-aspek tersebut terdiri dari
aspek adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan
dalam belajar, adanya harapan dan cita-cita masa depan, adanya penghargaan dalam
belajar, adanya kegiatan menarik dalam belajar dan adanya lingkungan yang
kondusif dalam belajar. Berikut merupakan tabel distribusi aitem dan pemberian
Tabel 3.
Blue Print dan Bobot Relatif Skala Motivasi Belajar
No Aspek Bobot %
Adanya hasrat dan keinginan untuk
1 20%
berhasil.
Table Adanya dorongan dan kebutuhan dalam 4.
2 20%
belajar
Adanya harapan dan cita-cita masa
3 15%
depan
4 Adanya penghargaan dalam belajar 15%
5 Adanya kegiatan menarik dalam belajar 15%
Adanya lingkungan yang kondusif
6 15%
dalam belajar
Jumlah 100%
26
Blue print Sebaran Aitem Motivasi Belajar
Nomor item
No Dimensi Indicator Jumlah
Favou Unfavou
rable rable
1. Motivasi Adanya hasrat dan 2,3,5,2 1,4,26,2 9
Internal keinginan untuk berhasil 8 7,29
Adanya dorongan dalam 7,22,30 6,23,31 6
Belajar
Adnya Harapan dan cita- 8,9,41, 10,11,12 7
cita masa depan 42
2 Motivasi Adanya penghargaan 13,32, 14,15,33 9
Eksternal dalam belajar 34,36, ,35
37
Adanya kegiatan yang 17,18 16,24,25 5
menarik dalam belajar
Adanya Lingkungan 19,21, 20,38,40 6
belajar yang 39
Kondusif
Jumlah 21 21 42
Peneliti menggunakan skala Efikasi diri yang disusun mengacu pada tiga aspek
efikasi diri pada landasan teori. Aspek-aspek tersebut terdiri dari aspek magnitude
merupakan tabel distribusi aitem dan pemberian skor skala efikasi diri:
Tabel 5
Blue Print dan Bobot Relatif Skala Efikasi Diri
No Aspek Bobot %
1 Magnitude (tingkat kesulitan) 40%
2 Strength (kekuatan) 30%
3 Generality (generalitas). 30%
Jumlah 100%
Table 6.
Blue print Sebaran Aitem Efikasi Diri
Nomor item
No Dimensi Indicator Jumlah
favour Unvoura
able ble
27
1. Magnitud Adanya kenyakinan serta 1,3,31, 2,4,32,3 8
e (tingkat usaha keras 33 4
kesulitan) Adanya perencenaan secara 5,7,35,37 6,8,36,38 8
matang
3.
33333 stranght Adanya rasa percaya diri 21,22, 20,23,24 6
tinggi 30
Memiliki komitmen yang 25,27, 26,28 5
tinggi 29
Jumlah 21 19 40
2. Obervasi
suatu gejala yang tampak pada penelitian. Menurut Asyari observasi merupakan suatu
pengamatan yang khusus dan pencatatan yang sitematis yang ditujukan pada satu atau
SMP 2 Kebumen dalam hal semangat dalam belajar. Dengan melakukan pengamatan
siswa tersebut semangat belajar dengan demikian kita akan tahu motivasi belajar
3. Dokumentasi
catatan, transkip, peraturan, biografi, sejarah kehidupan, agenda dll. Dokumentasi ini
1. Validitas
Menurut Azwar (2012) validitas berasal dari kata validity yang mempunyai
arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi
ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas
yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan
hasil ukur, yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Tes
yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi, dimana
validitas isi menurut Azwar (2012) merupakan validitas yang di estimasi melalui
pengujian terhadap isi tes dengan analisa rasional dan sejauhmana aitem-aitem tes
hendak di ukur.
Prosedur seleksi aitem berdasarkan data hasil uji coba aitem pada
kelompok subjek yang karakteristiknya setara dengan subjek yang hendak di uji
yang paling penting dalam seleksi aitem skala psikologi adalah daya beda atau
daya diskriminasi aitem. Daya diskriminasi item adalah sejauh mana aitem mampu
membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan yang
sebaliknya jika instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas yang
rendah.
moment dari person yang akan di bantu oleh SPSS. Rumus korelasi product
𝑟𝗑𝑦 𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋 )(∑ 𝑌)
=
Instrumen yang sudah dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat
diperoleh hasil yang relatif sama (Azwar, 2008). Penelitian ini menggunakan
metode pendapat asli (expert judgment) yaitu pengujian skala atau instrument oleh
para ahli dengan menelaah aitem-aitem yang digunakan dengan kesesuaian tujuan
penelitian.
30
Metode estimasi reliabilitas pada penelitian ini yaitu menggunakan
koefisien estimasi yang diperoleh dengan metode belah dua (split half method).
Didalam metode belah dua, suatu test diberikan satu kali kepada suatu kelompok,
kemudian pemberian nilai dilakukan dengan cara membelah hasil test tersebut
menjadi dua, yaitu paruhan dan bawah atau paruhan gasal dan genap. Rumus yang
dipakai dalam dalam perhitungan koefisien estimasi ini yaitu dengan rumus
Reabiltas mengarah pada kekuatan dan ketepatan dari suatu alat ukur
Keterangan:
r = Reliabilitas
k = banyaknya butir pertanyaan
∑ 𝜎𝑏2 = jumlah varian skor tiap-tiap item
∑ 𝜎𝑡2 = jumlah varian total
E. Teknik Analisis Data Penelitian
Tabel 7.
Interval Koefisien Korelasi
SMP 2 Kebumen.
1
32
33
DAFTAR PUSTAKA
Ormroad, Jeanne Ellis. (2008). Psikologi Pendidikan Jilid II. Jakarta: Penerbit
Erlangga
Dimyati & Mujiono. (1999). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Dimyati & Mujiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Nuzulia, Siti. 2010. Dinamika Stress Kerja, Self Efficacy dan Strategi Coping. Semarang.Penerbit
UNDIP.