IDIK 4008
Disusun Oleh:
Iin Eva Suyanti, S.Pd
HALAMAN PENGESAHAN
Meningkatkan Minat Belajar Anak Melalui Metode Demonstrasi Gambar Kartun Populer
Pada Anak Kelompok A TKS Dharma Wanita Bulay Kecamatan Galis Kabupaten Pamekasan
Tahun Pelajaran 2022-2023
Menyetujui
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirromaanirrohiem
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt. Atas limpahan rahmat, nikmat dan
hidayahnya sehingga penelitian tindakan kelas dengan judul “Meningkatkan Minat Belajar
Anak Melalui Metode Demonstrasi Gambar Kartun Populer Pada Anak Kelompok A TKS
Dharma Wanita Bulay Kecamatan Galis Kabupaten Pamekasan Tahun Pelajaran 2022 -2023”
dapat diselesaikan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada baginda
Rasulullah SAW yang telah membawa kita dari alam kejahilan menuju alam yang terang
benderang.
Penelitian ini dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan profesionalisme peneliti
sebagai seorang guru.
1. Kepala TKS Dharma Wanita Bulay Ibu Nur Hamamah, S.Pd yang telah
2. Rekan-rekan guru dan karyawan di TKS Dharma Wanita Bulay Kec. Galis Kab.
Pamekasan, yang turut memberikan dukungan baik moril maupun spiritual, sehingga
penelitian ini terlaksana dengan lancar dan baik. Peneliti sampaikan penghargaan
Peneliti menyadari bahwa Penelitian Tindakan Kelas ini masih jauh dari
kesempurnaan, Oleh sebab itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan
dalam menciptakan hasil karya ilmiah yang lebih baik sehingga dapat memberikan manfaat
pembaca dan menjadi inspirasi bagi tumbuh kembangnya budaya meneliti dikalangan guru.
guru.
Peneliti,
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN................................................................. ii
ABSTRAK .............................................................................................. x
a. Lokasi Penelitian................................................................ 10
v
1) Siklus I.................................................................. 12
2) Siklus II ................................................................ 13
vi
c. Jenis Data dan Cara Pengumpulannya............................... 14
d. Analisis Data...................................................................... 14
4.1 Personalia................................................................................. 16
BAB V PENUTUP.................................................................................. 24
5.2 Saran-saran............................................................................... 24
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR LAMPIRAN
1. RPPH SIKLUS I.
3. DOKUMENTASI (Gambar).
ix
ABSTRAK
Iin Eva Suyanti, S.Pd. 2022. Judul: “Meningkatkan Minat Belajar Anak Melalui Metode
Demonstrasi Gambar Kartun Populer Pada Anak Kelompok A TKS Dharma Wanita Bulay
Kecamatan Galis Kabupaten Pamekasan Tahun Pelajaran 2022-2023”.
Permasalahan yang sering muncul dalam pembelajaran pada anak usia dini.(Usia
Taman Kanak-kanak) adalah kurangnya minat anak terhadap materi pembelajaran. Indikasi
dari hal tersebut adalah (1) Perhatian anak tidak tertuju pada materi pembelajaran, (2) Anak
sibuk dengan kegiatan sendiri, (3) Tidak memperhatiakan penjelasan guru, dan (4)
Kurangnya antusiasme anak dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Untuk mengatasi
masalah itu, peneliti memilih alternatif pembelajaran dengan menggunakan metode
demonstrasi gambar kartun populer. Pemilihan metode dan media seperti itu didasari oleh
pemikiran, bahwa kartun populer sudah akrab dan digandrungi anak, sehingga mereka
sangat senang dengan gambar tersebut. Rasa senang itu dapat dipastikan akan menarik minat
anak untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
Dengan menggunakan model penelitian tindakan kelas (PTK), yang didesain dengan
sistem bersiklus penelitian ini diharapkan dapat menciptakan suasana pembelajaran yang
lebih menarik dan dapat meningkatkan minat belajar anak.
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa penggunaan metode demonstrasi gambar
kartun populer dapat meningkatkan minat dan hasil belajar anak pada kelompok A TKS
Dharma Wanita Bulay Kecamatan Galis Kabupaten Pamekasan. Peningkatan itu ditunjang
oleh hasil belajar yang menunjukkan angka maksimal.
x
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan
kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian
rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (UU No. 20
Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 14). PAUD merupakan lembaga pendidikan pra- skolastik atau
Usia dini merupakan kesempatan emas bagi anak untuk belajar, sehingga disebut
usia emas (golden age). Pada usia ini anak memiliki kemampuan untuk belajar yang luar
biasa khususnya pada masa kanak-kanak. Mengingat usia dini merupakan usia emas maka
pada masa itu perkembangan anak harus dioptimalkan. Perkembangan anak usia dini
sifatnya holistik, yaitu dapat berkembang optimal apabila sehat badannya, cukup gizinya
dan didik secara baik dan benar. Anak berkembang dari berbagai aspek yaitu berkembang
fisiknya, baik motorik kasar maupun halus, berkembang aspek kognitif, aspek sosial dan
emosional
Taman kanak-kanak (TK) adalah salah satu bentuk satuan Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD) pada jalur pendidikan formal menyelenggarakan program pendidikan bagi
1
Pentingnya pendidikan taman kanak-kanak karena melalui usaha ini dapat membantu anak
Dalam rangka meningkatkan minat belajar anak, peran pendidik (guru) sangat
berbagai macam pengajaran yang salah satunya adalah pendekatan belajar sambil bermain
sesuai dengan prinsip TK yaitu " bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain ", hal
ini merupakan cara yang paling efektif karena dengan bermain anak dapat mengembangkan
berbagai kreativitas, melalui beragam Alat Permainan Edukatif (APE) yang sengaja
dirancang berbeda dengan permainan pada umumnya yang ada ditoko-toko, memiliki ciri
khas yang disesuaikan dengan karakteristik dan usia anak TK. Diantaranya jenis permainan
menyatakan bahwa sebenarnya program pendidikan Anak Usia Dini ditujukan dalam alat-
Melalui Alat Permainan Edukatif (APE) diharapkan agar proses pembelajaran menjadi
menarik dan menyenangkan sehingga anak betah, tidak merasa bosan dan fokus dalam
belajar. Walaupun telah diketahui bahwa Alat Permainan Edukatif (APE) sangat
menunjang bagi terlaksananya proses belajar yang efektif namun masih banyak sekolah
belum menggunakan Alat Permainan Edukatif (APE) secara maksimal dalam proses
pembelajaran.
Untuk itulah guru TK dituntut untuk terus mengali, menambah dan meningkatkan
2
untuk meletakan dasar-dasar pengembangan kemampuan fisik, bahasa, social emosional,
konsep diri, seni dan nilai-nilai agama sehingga upaya pengembangan anak tercapai secara
optimal.
Usia dini merupakan usia emas untuk menyerap berbagai informasi. Namun orang
tua dan tenaga pendidik harus memberikan materi yang dekat dengan kehidupan dan
Hal ini terlihat semakin banyaknya lembaga pendidikan tersebut, baik di pedesaan maupun
di perkotaan.
guru TK yang melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode kurang tepat dan
mengelola pembelajaran secara monoton dan tidak bervariasi atau tidak digunakannya alat
peraga dalam pembelajaran, yang pada akhirnya mempengaruhi minat belajar anak.
Demonstrasi Gambar Kartun Populer Pada Anak Kelompok A TKS Dharma Wanita
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Bagaimana Media Gambar Kartun Populer Dapat Meningkatkan
Minat Belajar Anak Kelompok A di TKS Dharma Wanita Bulay Kecamatan Galis
1.3 Tujuan
3
Tujuan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah: Untuk mengetahui Apakah
Media Gambar Kartun Populer Dapat Meningkatkan Minat Belajar Anak Kelompok A
di TKS Dharma Wanita Bulay Kecamatan Galis Kabupaten Pamekasan Tahun Pelajaran
2022-2023
1. Bagi Anak
2. Bagi Guru
Dapat memberikan masukan bagi guru tentang media pembelajaran yang tepat
kelompok A.
3. Bagi Sekolah
Media gambar kartun populer dapat digunakan dalam upaya meningkatkan minat
Kabupaten Pamekasan.
Hipotesis tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah “Minat Belajar Anak
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Berkenaan dengan metode, ada beberapa istilah yang biasanya digunakan oleh para
ahli pendidikan Islam yakni : (1) min haj at-Tarbiyah al-Islamiyah; (2) wasilatu at-
Tarbiyah al-Islamiyah; (3) Kaifiyatu at- Tarbiyah al-Islamiyah; (4) Thariqatu at-
(kesetaraan) sehingga semuanya bisa digunakan. Menurut Asnely Ilyas, diantara istilah di
atas yang paling populer adalah at-Thariqah yang mempunyai pengertian jalan atau
Dan menurut Muzayyin Arifin, Pengertian metode adalah cara, bukan langkah
atau prosedur. Kata prosedur lebih bersifat teknis administrative atau taksonomis. Seolah-
olah mendidik atau mengajar hanya diartikan cara mengandung implikasi mempengaruhi.
Maka saling ketergantungan antara pendidik dan anak didik di dalam proses
Menurut Kamus Umum, Metode adalah cara yang telah teratur dan terpikir baik- baik
adalah cara yang tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu hal, seperti menyampaikan
mata pelajaran.
mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang
5
2.2 Media Pembelajaran dan Jenisnya
Didalam pendidikan dikenal berbagai istilah peragaan atau peraga. Dewasa ini
lebih dikenal dengan istilah media pembelajaran. Dalam kepustakaan asing, beberapa
istilah yang digunakan untuk mewakili konsep media pembelajaran adalah audio visual
pesan pembelajaran kepada kepada anak didik. Ada dua unsur yang terkandung dalam
media pembelajaran, yaitu pesan dan bahan pengajaran yang akan disampaikan
kepada anak didik. Istlah lain dari media pembelajaran disebut perangkat lunak atau
softwere. Sedangkan alat penampil atau perangkat keras dengan istilah lain disebut
hardware.
Dengan demikian, yang dimaksud media pembelajaran adalah alat bantu atau alat
peraga yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran untuk mempermudah guru
dalam memberikan keterangan akan pelajaran kepada anak didik dan juga untuk
Media pembelajaran ditinjau dari jenisnya terbagi menjadi tiga macam. Pertama,
media auditif, yaitu media yang mengandalkan kemampuan suara saja, atau dengan kata
lain, media auditif adalah alat bantu pembelajaran yang hanya menampilkan suara saja,
seperti : radio, cassette recorder, piringan audio, dan lain-lain. Media ini tidak cocok bagi
orang tuli atau bagi mereka yang memiliki gangguan pada pendengaran.
kemampuan indera penglihatan karena media ini membuat gambar gambar. Media ini
tidak cocok bagi orang buta atau bagi mereka yang mempunyai ganguan pada penglihatan.
Media ini meliputi strip (film rangkai), slide (film bingkai), foto, gambar atau
tulisan/lukisan, cetakan, da nada pula yang menampilkan seperti film bisu atau film
kartun.
6
Ketiga, media audo visual. Media ini mempunyai unsur suara dan unsur gambar.
Jenis media mempunyai kemampuan yang lebih baik karena meliputi kedua media yang
pertama dan kedua. Media ini meliputi media audio visual diam dan media audio visual
gerak. Media audio visual diam menampilkan unsur suara dan unsur gambar diam seperti
film bingkai suara (sound slides). Media audio visual gerak menampilkan unsur suara dan
unsur gambar yang bergerak seperti film suara (video cassete) (Efendi, 1985:116).
Gambar kartun populer dalam penelitian kelas ini termasuk media visual. Media
yang disajikan merupakan benda dua dimensi. Gambar kartun yang dipilih diambil
dari film kartun anak yang saat ini dinilai paling populer. Film kartun tersebut adalah film
kartu Bus Tayo. Film kartun tersebut banyak digandrungi anak. Buktinya stasiun TV
swasta yang mempunyai hak siar atas film itu menayangkan film kartun The Little Bus
sebanyak tiga kali setiap hari. Disamping itu, benda-benda mainan juga banyak membuat
model Bus Tayo, seperti boneka, balon, tas, dan lain-lain. Gambarnya juga banyak
Dalam penelitian ini, gambar tokoh kartun itu dipakai sebagai media pembelajara
untuk materi pengenalan huruf. Bentuk medianya, huruf-huruf yang dikenalkan pada anak
Dengan media seperti itu, anak tertarik mengenali huruf dengan bantuan gambar
Bus Tayo.
7
Walgito (1984) mendefinisikan minat sebagai suatu keadaan dimana seseorang perhatian
Dari dua pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa minat merupakan adanya
(dalam Sunarsih, 1994:28), menyatakan bahwa minat individu ditandai dengan adanya
rasa senang dan tidak senang, suka dan tidak suka terhadap suatu pekerjaan, benda, situasi,
dan sebagainya. Selaras dengan Gani, Rousseau (dalam Soemanto, 1990:13), menyatakan
bahwa keinginan sangat erat hubungannya dengan perasaan. Keinginan dapat timbul
karena adanya dorongan rasa cinta diri, rasa kasih sayang, interaksi, serta pengalaman
sosial. Jadi, dalam pembelajaran, minat belajar anak dapat dinilai rasa senang anak
minat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu (1) minat instrinsik, yakni minat yang timbul
bukan adanya rangsangan dari luar, melainkan dari dalam diri sudah ada keinginan untuk
memperoleh keberhasilan, dan (2) minat ekstrinsik, yaitu minat yang timbul karena adanya
Dalam penelitian ini, minat belajar anak dirangsang melelui media pembelajaran sehingga
melauimedia pembelajaran, anak didik akan memperoleh pengalaman lebih luas dan lebih
kaya sehingga menimbulkan keinginan lebih serta minat belajar pada anak didik akan
lebih bergairah.
8
Sedangkan Liang Gie (1975:2), menyatakan bahwa belajar tidak dapat dilaksanakan tanpa
alat-alat pelajaran sekucupnya. Ini menunjukkan bahwa betapa pentingnya media dalam
kegiatan pembelajaran. Karena itu, media pembelajaran dalam penelitian ini dimanfaatkan
9
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
terdiri atas 15 orang anak, dengan rincian 10 putra dan 5 putri dengan usia antara 4-5
tahun.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelompok A TKS Dharma Wanita
Agustus 2022.
Penelitian Tindakan Kelas ini, juga melibatkan seorang guru yang bertindak sebagai
kolaborator.
a. Sistematika Penulisan
1) Bagian Awal
Bagian awal penelitian ini terdiri dari halaman judul, halaman pengesahan,
abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, daftar grafik,
2) Bagian Isi
Bab I : Pendahuluan. Pada bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah,
10
Bab II : Landasan teori dan hipotesis tindakan. Pada bab ini berisi landasan
Bab III : Metode penelitian. Pada bab ini berisi tentang setting penelitian,
waktu penelitian, subyek penelitian, sumber data, alat dan teknik pengumpulan
penelitian.
Bab IV : Hasil penelitian dan pembahasan. Pada bab ini berisi tentang hasil
Bab V : Penutup. Bagian akhir penelitian ini berisi simpulan dan saran.
b. Prosedur Penelitian
Kegiatan penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang mengacu
pada model Kemmis dan Mc. Taggar yang terdiri dari empat komponen yang berisi
Dipilihnya model penelitian ini karena hasilnya ditujukan untuk memperbaiki dan
meningkatkan mutu kinerja guru (yang juga sebagai peneliti) dalam proses
dilakukan secara bersiklus. Karena itu penelitian tindakan kelas didesain dalam
Tiap siklus dirancang sesuai dengan rencana tindakan melalui prosedur atau
Pada siklus I, rancangan pelaksanaan PTK dimulai dari refleksi awal. Pada tahap
kegiatan kelompok pembelajaran, terutama menyangkut minat belajar anak didik yang
rendah. Dari kajian itu diperoleh kesimpulan bahwa faktor media pembelajaran banyak
mempengaruhi minat belajar tersebut. Karena itu, penelitian tindakan kelas ini
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan Tindakan
a) Penyambutan SOP
12
Mencuci tangan, doa, makan, bermain bebas dihalaman.
a) Merapikan mainan
f) SOP Pulang
evaluasi dan refleksi atas pelaksanaan tindakan. Segala kejadian dan hambatan yang
ditemukan dicatat dan dikaji sebagai bahan untuk perencanaan tindakan pada siklus
berikutnya.
2) Siklus II
Sebagaimana siklus I, siklus ini juga melewati tahapan refleksi awal, perencanaan
Pada tahap refleksi awal, semua hal yang terjadi pada siklus I dikaji sebagai bahan
untuk merencanakan siklus II. Hal yang dikaji terutama kendala dan kesulitan yang
13
Hal yang diutamakan dalam siklus II adalah adanya peningkatan dan penajaman dari
Data dalam penelitian tindakan kelas ini, berupa data hasil observasi oleh
kolaborator dan hasil tes lisan. Data hasil observasi oleh kolabolator diperoleh dari
selama pelaksanaan pembelajaran. Data ini termasuk data primer yang dapat
Data tes lisan didapat dari hasil tes akhir pembelajaran yang berbentuk
pertanyaan- pertanyaan lisan. Tes ini dilakukan peneliti dengan mengetes anak
satupersatu. Anak dites menyebutkan huruf-huruf yang disajikan peneliti. Data ini
merupakan data sekunder atau data penunjang untuk memperkuat bukti adanya
d. Analisis Data
diperoleh. Mana yang termasuk keberhasilan, dan mana yang termasuk kendala.
Setelah itu dilakukan interpretasi atas data tersebut. Analisis data hasil tes lisan
dilakukan dengan membuat tabulasi data. Nilai hasil tes dikelompokkan menjadi tiga
Keteranga:
BB : Belum Bekembang/mampu
MB : Mulai Berkembang
BSH : Berkembang Sesuai Harapan
BSB : Berkembang Sangat Baik
14
e. Jadwal Penelitian
Pelaksaan
No Kegiatan Juli Agustus September
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5
Persiapan/Penyusunan
1 √
Rencana
2 Studi Pustaka/Referensi √
3 Penyiapan isntrumen √
4 Pelaksanaan Siklus Pertama √
5 Pelaksanaan Siklus Kedua √
6 Penyusunan Laporan √
7 Seminar Hasil Penelitian √
8 Perbaikan dan Penggandaan √
f. BIAYA PENELITIAN
1) Menyusun Program : Rp. 15.000,-
2) Membuat Alat Peraga : Rp. 20.000,-
3) Membuat LKA : Rp. 20.000,-
4) Menyusun Instrumen : Rp. 25.000,-
5) Menyusun Tindakan : Rp. 50.000,-
6) Melakukan Tindakan : Rp. 20.000,-
7) Membuat Hasil Penelitian : Rp. 50.000,-
8) Penggandaan Laporan : Rp. 50.000,-
9) Bimbingan : Rp. 100.000,-
10) Jumlah : Rp. 350.000,-
15
BAB IV
4.1 Personalia
a. Ketua
Nama Lengkap : Misnatun
Pangkat/Golongan :–
Unit Kerja : TKS Dharma Wanita Bulay Kec. Galis Kab. Pamekasan
b. Anggota
Nama Lengkap : Samiati
Pangkat / Gol Ruang :–
Unit Kerja : TKS Dharma Wanita Bulay Kec. Galis Kab. Pamekasan
Hal-hal yang bisa dijelaskan sebagai hasil penelitian tindakan kelas ini adalah
sebagai berikut:
4.2.1 Siklus I
Pada tahap awal pembelajaran, hal yang dilakukan peneliti adalah melakukan
apersepsi dan memberikan motivasi kepada siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Hal yang dilakukan peneliti adalah memancing perhatian anak dengan menyajikan
pertanyaan pemantik: “Anak-anak, apakah kalian tau ini gambar apa?” kemudian,
pertanyaan itu dilanjutkan, “dimana kalian mengetahui gambar Bus Tayo ini?”. Setelah
perhatian anak sudah terfokus, peneliti menyampaikan materi yang akan dipelajari oleh
mereka. Hal yang peneliti sampaikan adalah: “Anak-anak, kali ini kita akan belajar
mengenal huruf bersama gambar Bus Tayo”. Setelah menyampaikan hal itu, barulah masuk
Pada kegiatan inti, peneliti mulai menyampaikan materi. Untuk memulai penyampaian
16
disampingnya terdapat 4 huruf dari abjad pertama. Peneliti menyampaikan pertanyaan
kepada anak, “Anak-anak, ini gambar apa?”. Setelah itu peneliti mulai mengenalkan satu
persatu huruf tersebut. Setiap menyebutkan satu huruf, anak diminta menirukannya.
menggunakan cara seperti sebelumnya. Dengan demikian, jumlah huruf yang dikenalkan
Pada kegiatan pengenalan huruf, memang terdapat beberapa anak yang sudah
melampauinya. Artinya, mereka sudah mengenal huruf-huruf itu. Hal seperti itu biasanya
cenderung kurang perhatian karena materi yang dipelajari dianggap kadaluarsa. Agar
mereka tidak mengganggu konsentrasi anak yang lain (yang belum bisa), peneliti
memberikan tes secara lisan kepada anak-anak. Tes lisan dilakukan satu persatu kepada
anak. Tiap anak disajikan empat huruf yang harus diucapkan. Huruf-huruf yang diteskan
kepada tiap anak tidak sama macamnya dan bersifat acak. Kemudian peneliti mencatat hasil
tahapan inipun peneliti meminta anak mengulangi lagi materi yang sudah dipelajari. Pada
diantaranya, pertama siswa kelihatan sangat tertarik dengan gambar kartun Bus Tayo.
Begitu ada pertanyaan tentang Bus Tayo, anak-anak menjawabnya dengan penuh antusias.
17
Mereka ada yang menjawab: saya menonton di TV, saya punya kaos bergambar Bus
Tayo, saya punya bonekanya, dan lain-lain. Kedua, satu dua orang anak masih ada yang
kurang perhatian, itu terjadi pada saat diperkenalkan huruf-huruf. Mereka lebih tertarik
membicarakan Bus Tayo dari pada huruf-huruf itu. Ketiga, anak yang tidak bias menjawab
pada saat tes lisan ada kecenderungan diam. Mereka tidak berusaha menjawab sebenarnya.
Data hasi belajar diperoleh dari hasil tes lisan terhadap subjek penelitian. Seperti yang
dijelaskan pada Bab III butir analisis data, bahwa tes lisan ini dilaksanakan dengan
meminta anak didik menyebutkan 4 huruf yang ditunjukkan oleh guru (peneliti).
18
Keteranga:
BB : Belum Bekembang/mampu (1)
Berdasarkan tabel diatas, maka minat dan hasil belajar yang diperoleh anak anak
yaitu: 3 anak mendapat nilai BB, 4 anak mendapat nilai MB, 5 anak mendapat nilai
BSH, dan 3 orang anak mendapat nilai BSB, sehingga masih perlu dilaksanakan
4.2.2 Siklus II
Pada siklus II, proses pelaksanaan pembelajaran yang peneliti lakukan, tahapan-
tahapannya hampir sama dengan siklus I, yaitu meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan,
dan evaluasi/refleksi.
ditemukan pada siklus I yaitu menyusun Rencana Kegiatan Harian (RKH) sesuai dengan
indikator yang ingin dicapai. Indikator yang ingin dicapai pada siklus II ini masih sama
selanjutnya disiklus II. Kegiatan perencanaan juga membahas mengenai hal-hal yang
mampu mengatasi permasalahan pada siklus I. Melihat keadaan pada siklus I ada beberapa
permasalahan yang muncul, maka perlu diadakan suatu rencana perbaikan dalam
pelaksanaan siklus II. Adapun perbaikan yang harus dilakukan dalam pelaksanaan siklus II
19
a. Membagi anak ke dalam kelompok lebih kecil yaitu 5 kelompok yang masing-
masing kelompok terdiri 3 anak dengan menyebar anak laki-laki agar tidak
menjadi satu kelompok. Hal itu dilakukan agar anak lebih aktif, anak laki-laki
tidak membuat gaduh di kelas dan tidak bermain-main dalam menggunakan media
b. Dalam menarik kesimpulan anak saling berdiskusi antara teman yang satu dengan
yang lain ketika mengidentifikasi huruf-huruf. Hal ini dimaksudkan agar anak
yang sudah mampu mengenali huruf bisa memberi tahu teman yang masih
Kedua, anak diminta untuk meniru tulisan Bus Tayo, dan mewarnai gambar Bus
Tayo. Dan ketiga, anak disuruh menceritakan dan memajang hasil karyanya. Ketika salah
seorang anak diminta bercerita, anak yang lain mendengarkan dengan seksama. Karena
gaya berceritanya kurang lancar, anak yang lain ada yang menertawakannya. Selanjutnya
peneliti melakukan Tanyajawab secara lisan dengan anak secara bergantian satu persatu,
tentang hasil kegiatan pembelajaran hari ini. Itulah gambaran pelaksanaan pembelajaran
Data hasil belajar dari pelaksanaan tes lisan pada siklus II tergambar dalam table
berikut:
20
4 Moh. Raihan Muktafi √
5 Moh. Aiman Zafran √
6 Muhammad Gibran Alfatih √
7 Ritika Rani √
8 Raisa Hilya Amini √
9 Muhammad Nazril Irawan √
10 Muhammad Akbar Nur √
11 Afkar Nurdiansyah Pratama √
12 Syakira Alesha Arifin √
13 Amanda Zakaria √
14 Nizar Addawam √
15 Moh.Zian Ali √
Keterangan:
BB : Belum Bekembang/mampu (1)
MB : Mulai Berkembang (2)
Berdasarkan data pada table tersebut, maka minat dan hasil belajar anak didik
dengan menggunakan “Metode Demonstrasi Gambar Kartun Populer” pada siklus II,
mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Dengan kata lain, mayoritas hasil belajar
anak berhasil dengan sangat memuaskan. Dengan rincian; 1 orang sudah mulai muncul
dengan bantuan guru, 1 orang anak berkembang sesuai harapan, dan 13 orang anak
4.3 Pembahasan
Bagian ini akan membahas hasil penelitian yang sudah dipaparkan diatas. Secara
umum, pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan baik. Kendala yang ada tidak
anak dalam materi pengenalan huruf karena cenderung tertarik pada gambar tokoh
kartunnya. Kendala ini tidak mengurangi kelancaran aktivitas pembelajaran. Dengan guru
21
mengajak berkonsentrasi pada materi, anak yang bersangkutan akan mengikuti
Yang menarik dari semua hasil catatan kolaborator adalah antusiasme anak terhadap
pembicaraan tentang tokoh kartun Bus Tayo. Antusiasme itu menggambarkan besarnya
minat anak. Ketika guru menyajikan gambar tokoh kartun Bus Tayo sebagai media
pembelajaran, anak menjadi tertarik untuk mengenal huruf huruf yang dijadikan materi
pembelajaran.
anak yang memiliki minat belajar dibandingkan dengan hasil pelaksanaan pada siklus I
yaitu rasa senang meningkat sebesar 85%, ketertarikan meningkat sebesar 80%,berinisiatif
meningkat sebesar 65%, perhatian meningkat sebesar 75%. Peningkatan anak yang
memiliki minat belajar tersebut menjadi bukti bahwa ternyata pembelajaran melalui metode
demonstrasi gambar kartun populer menjadi salah satu cara yang efektif. Hal ini dibuktikan
dengan terjadi perubahan-perubahan. Perubahan terjadi secara bertahap mulai dari anak
kurang senang kemudian menjadi senang dengan belajar mengenal huruf melalui media
gambar kartun Bus Tayo, dari kurang tertarik menjadi tertarik, kurang berinisiatif menjadi
Dari informasi di atas dapat dikatakan bahwa ketercapaian minat belajar yang
dimiliki anak pada siklus II sudah masuk pada kriteria baik, dan sudah mencapai target
Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode
demonstrasi gambar kartun populer dalam proses kegiatan pembelajaran lebih dapat
memotivasi anak dan mendorong anak untuk ikut aktif dalam kegiatan pembelajaran. Media
gambar kartun populer seperti gambar kartu Bus Tayo, selain menarik perhatian
22
anak saat pembelajaran juga dapat menyampaikan pesan, maksud dalam gambar kartu
Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian tindakan kelas yang
dilakukan dapat meningkatkan minat belajar pada anak kelompok A TKS Dharma Wanita
23
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari paparan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan dua hal berikut;
1. Media gambar kartun populer dapat meningkatkan minat belajar anak, serta
langkah-langkah:
(a) Penyajian apersepsi dan motivasi tentang tokoh gambar kartun populer, (b)
Menyajikan gambar kartun berserta materi yang diajarkan, (c) Mengajak anak
memberi tes lisan tentang materi, (f) Memberi Penguatan dan motivasi terhadap
anak untuk terus berlatih dirumah, dan (g) Menutup pelajaran dengan bernyanyi
5.2 Saran-Saran
2. Ajaklah anak mengenal karakter tokoh dalam gambar kartun agar anak
3. Jadikan media gambar kartun populer juga sebagai sarana memotivasi anak.
24
DAFTAR PUSTAKA
Sunarsih, Endang. 1994. Pengaruh Bakat, Minat, dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar
Mata Kuliah Mengetik 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Administrasi
Perkantoran Angkatan 1992/1993 IKIP Malang. Malang: Jurusan Pendidikan
Dunia Usaha FPIPS IKIP Malang.
Walgito, Bimo. 1984. Psikologi Sosial (Suatu Pengantar) Yogyakarta: Yayasan Penerbit
Fakultas Ilmu Psikologi UGM.
25
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)
TKS DHARMA WANITA BULAY KECAMATAN GALIS
26
c. Mengumpulkan informasi
• Guru memperlihatkan dan mempercakapkan macam-macam kendaran
• Guru menunjukkan gambar, pensil dan menjelaskan kegiatannya
Kegiatan Main 1 : Menghubungkan gambar dengan lambang bilangan ( kognitif.6 – 4.6)
a. Anak mengamati gambar Bus Tayo dan lambang bilangan.
b. Anak menghubungkan gambar Bus Tayo dengan lambang bilangan.
c. Anak memperlihatkan hasil kegiatannya.
Kegiatan Main 2 : Meniru tulisan Bus Tayo (bahasa3.12 – 4.12)
a. Anak mengenal huruf.
b. Anak meniru tulisan Tayo.
c. Anak memajang hasil karyanya.
Kegiatan Main 3 : Mewarnai Gambar Bus Tayo (seni.15 – 4.15)
a. Anak mengamati gambar Bus Tayo.
b. Anak mewarnai gambar Bus Tayo.
c. Anak menceritakan dan memajang hasil karyanya.
27
PENILAIAN RENCANA PEMBELAJARAN
Jumlah siswa : 15
BB :1
MB :8
BSH :5
BSB :1
Mengetahui,
Pamekasan, 15 – 08 – 2022
Kepala TKS Dharma Wanita Bulay Guru Kelompok A,
28
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH) PERBAIKAN
TKS DHARMA WANITA BULAY KECAMATAN GALIS
29
• Guru memperlihatkan dan mempercakapkan macam-macam kendaran
• Guru menunjukkan gambar, pensil dan menjelaskan kegiatannya
Kegiatan Main 1 : Menghubungkan gambar dengan lambang bilangan (Kognitif 3.6 – 4.6)
d. Anak mengamati gambar Bus Tayo dan lambang bilangan.
e. Anak menghubungkan gambar Bus Tayo dengan lambang bilangan .
f. Anak memperlihatkan hasil kegiatannya.
Kegiatan Main 2 : Meniru tulisan Bus Tayo (Bahasa 3.12 – 4.12 )
d. Anak mengenal huruf.
e. Anak meniru tulisan Tayo.
f. Anak memajang hasil karyanya.
Kegiatan Main 3 : Mewarnai Gambar Bus Tayo (Seni 3.15 – 4.15 )
d. Anak mengamati gambar Bus Tayo.
e. Anak mewarnai gambar Bus Tayo.
f. Anak menceritakan dan memajang hasil karyanya.
30
PENILAIAN RENCANA PEMBELAJARAN (PERBAIKAN)
Jumlah siswa : 15
BB :-
MB :1
BSH :3
BSB : 11
Mengetahui,
Pamekasan, 16 – 08 – 2022
Kepala TKS Dharma Wanita Bulay Guru Kelompok A,
31
Lampiran Hasil Penilaian Siklus 1
(Mewarnai Bus Tayo)
32
Karya Gibran (MB) Karya Zian (BSB)
33
Karya Kayra (MB) Karya Nizar (BB)
34
Lampiran Hasil Penilaian Siklus 2
(Mewarnai Bus Tayo)
35
Karya Afka (BSB) Karya Raisya (BSB)
36
Karya Nazril (BSB) Karya Syakira (BSB)
37