Anda di halaman 1dari 79

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP


PERKALIAN DASAR MELALUI PERMAINAN CONGKLAK
PADA SISWA KELAS II SD ISLAM SURYA BUANA
TAHUN AJARAN 2021/2022

Oleh:
FITRIA ROHIMA ATIKA, S.Si

SEKOLAH DASAR ISLAM SURYA BUANA


MALANG
2021

i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL PERBAIKAN PEMBELAJARAN

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Materi Konsep Perkalian


Dasar Melalui Permainan Congklak Pada Siswa Kelas II
SD Islam Surya Buana Tahun Ajaran 2021/2022

Nama Mahasiswa : Fitria Rohima Atika, S.Si


Tempat Mengajar : SD Islam Surya Buana Malang
Jumlah Siklus Pembelajaran : 2 Siklus
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Prasiklus, hari Selasa tanggal 14 September 2021
Siklus I, hari Kamis tanggal 11 November 2021
Siklus II, hari Selasa tanggal 16 November 2021

Masalah yang merupakan fokus perbaikan


1. Meningkatkan pemahaman konsep dasar perkalian
2. Meningkatkan kemampuan berhitung pada operasi perkalian dasar

Malang, 10 Desember 2021


Kepala Sekolah

Endang Suprihatin, S.S., S.Pd.


NUPTK. 4845755657300042

ii
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, hanya


dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam
Materi Konsep Perkalian Dasar Melalui Permainan Congklak Pada Siswa
Kelas II SD Islam Surya Buana Tahun Ajaran 2021/2022”.

Dalam penyusunan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini penulis banyak


mendapat bantuan dari berbagai pihak. Keberhasilan penyusunan laporan ini tidak
lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta kasih sayangnya sehingga
penulis dapat menyelesaikan semua rangkaian penelitian pembelajaran dalam
PTK ini.
2. Bu Endang Suprihati, S.S., S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Islam Surya Buana
Malang yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian.
3. Ibu Novi Eka Sulistyawati, S.Pd. selaku Supervisor 1/Guru Kelas VI, SD Islam
Surya Buana Malang yang telah memberikan bimbingan selama kegiatan
penelitian berlangsung.
4. Bapak dan Ibu Guru SD Islam Surya Buana Malang yang ikut serta membimbing
dalam kegiatan.
5. Siswa dan siswi kelas 2B SD Islam Surya Buana Malang selaku objek penelitian
yang telah membantu dalam kegiatan penelitian.
6. Orang tua, suami, anak dan keluarga yang telah memberi dukungan baik secara
langsung maupun tidak langsung dalam pengerjaan penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna karena keadaan
penulis yang terbatas, baik mengenai waktu, kemampuan serta pengetahuan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pihak.Selain itu, penulis berharap semoga penulisan ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang membacanya.

Malang, 10 Desember 2021


Penulis

iii
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Judul.....................................................................................................i
Lembar Pengesahan.............................................................................................ii
Kata Pengantar.....................................................................................................iii
Daftar Isi..............................................................................................................iv
Daftar Gambar.....................................................................................................vi
Daftar Tabel.........................................................................................................vii
Daftar Lampiran...................................................................................................viii
Abstrak.................................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................4
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran....................................4
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran..................................4

BAB II KAJIAN PUSTAKA


A. Pengertian Prestasi Belajar.............................................................6
B. Strategi Pembelajaran Kooperatif Model STAD............................12
C. Hakikat Mata Pelajaran IPA...........................................................16

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN


A. Subyek,Tempat dan Waktu Penelitian,Pihak yang Membantu......21
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran......................................22
C. Teknik Analisis Data......................................................................25

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Deskripsi Hasil Penelitian.............................................................29
B. Pembahasan Hasil Penelitian.........................................................39

BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN TINDAK LANJUT


A. Kesimpulan...................................................................................44

iv
B. Saran dan Tindak Lanjut................................................................44

Daftar Pustaka......................................................................................................45
Lampiran

v
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 3.1 Spiral Penelitian Tindakan Kelas...................................................22

vi
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 3.1 Matriks Jenis Data.............................................................................25
Tabel 3.2 Diskriptor Kegiatan Guru Model STAD...........................................26
Tabel 3.3 Pembelajaran Kooperatif Model STAD............................................27
Tabel 3.4 Penentuan Taraf Keberhasilan Tindakan...........................................27
Tabel 4.1 Presentase Kegiatan Belajar Siswa dan Taraf Keberhasilan Tindakan
Siklus I...............................................................................................29
Tabel 4.2 Grafik Kegiatan Belajar Kooperatif Model STAD Siklus I..............30
Tabel 4.3 Ringkasan Hasil Belajar Pre-test dan Post-test Siklus I....................31
Tabel 4.4 Presentase Kegiatan Belajar Siswa dan Taraf Keberhasilan Tindakan
Siklus II.............................................................................................34
Tabel 4.5 Grafik Kegiatan Belajar Kooperatif Model STAD Siklus II.............35
Tabel 4.6 Perbandingan Kegiatan Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II............35
Tabel 4.7 Grafik Peningkatan Kegiatan Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II .
36 Tabel 4.8 Ringkasan Hasil Belajar Pre-test dan Post-test Siklus II..............37
Tabel 4.9 Peningkatan Prestasi Belajar Siswa...................................................41

vii
DAFTAR LAMPIRAN

 Perbaikan Perencanaan Pembelajaran


 RPP Prasiklus
 RPP Siklus I
 RPP Siklus II
 Lembar Observasi Siklus I
 Lembar Observasi Siklus II
 Hasil Pekerjaan Siswa Nilai Tertinggi dan Terendah Siklus I
 Hasil Pekerjaan Siswa Nilai Tertinggi dan Terendah Siklus II
 Dokumentasi

ABSTRAK

Atika, Fitria Rohima. 2021. “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Materi Konsep
Perkalian Dasar Melalui Permainan Congklak Pada Siswa Kelas II SD Islam
Surya Buana Tahun Ajaran 2021/2022”.

viii
Kata Kunci: Matematika, Konsep Perkalian, Permainan Congklak, Hasil belajar.

Penelitian ini bertujuan untuk meningatkan hasil belajar pada matapelajaran


Matematika tentang konsep perkalian melalui permainan Congklak. Penelitian ini
merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebanyak 2 siklus. Subjek
penelitian ini adalah siswa kelas II SD Islam Surya Buana Malang yang berjumlah 24
siswa. Sumber data berasal dari hasil observasi melalui kegiatan belajar unjuk kerja
permainan Congklak, serta data nilai prestasi siswa dari hasil tes LKS 1 dan LKS2.
Pada penelitian ini, nilai total LKS 1 merupakan gabungan nilai unjuk kerja dan nilai
LKS 1. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah teknik deskripsi. Hasil
penelitian menunjukan pada observasi kegiatan belajar diperoleh persentase kegiatan
belajar yaitu 61,11% pada siklus I atau memiliki taraf keberhasilan cukup.
Sedangkan pada Siklus II terjadi peningkatan persentase kegiatan belajar yaitu
80,56% atau memiliki taraf keberhasilan sangat baik. Selain itu penelitian ini juga
menunjukkan adanya peningkatan prestasi siswa. Pada Siklus I diperoleh taraf
keberhasilan prestasi siswa sebesar 70% yang termasuk kategori baik, dan pada
siklus II terjadi peningkatan dengan taraf keberhasilan prestasi siswa 87% yang
termasuk kategori sangat baik. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa
melalui penggunaan media permainan Congklak dapat meningkatkan hasil belajar
materi konsep perkalian pada siswa kelas II SD Islam Surya Buana Malang Tahun
Pelajaran 2021/2022.

ix
1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam pendidikan formal yaitu sekolah, guru memegang peranan penting
untuk mentransferkan ilmu atau menyampaikan ilmu kepada siswa. Tak
jarang dalam penyampaian ilmu guru menggunakan metode yang tidak
bervariasi. Sehingga sering dijumpai kurangnya pemahaman siswa yang
berakibat pada tidak adanya peningkatan kemampuan pada diri siswa dan
tidak tercapainya kompetensi dasar. Hal ini akan menjadi masalah di kelas
apabila guru tidak mengadakan evaluasi pembelajaran atau perbaikan
pembelajaran. Perbaikan pembelajaran ini dapat dilakukan melalui penelitian
tindakan kelas, penelitian tindakan kelas ini merupakan penelitian yang
menempatkan guru sebagai peneliti, sebagai agen perubahan yang pola
kerjanya bersifat kreatif dan inovatif. Berdasarkan hasil observasi yang
dilakukan pada tanggal 29 September
2021 di kelas IIB SD Islam Surya Buana Malang diketahui bahwa sebagian besar
kegiatan belajar mengajar (KBM) masih didominasi oleh guru, dan
menggunakan metode ceramah serta papan tulis sebagai medianya. Siswa hanya
duduk mendengarkan, menjawab soal dipapan secara klasikal, sesekali maju
kedepan untuk menjawab soal di papan tulis, dan mengerjakan soal di buku
cetak. Pada saat menegerjakan soal perkalian, beberapa siswa kesulitan
melakukan penjumlahan berulang. Padahal kemampuan berhitung pada operasi
penjumlahan itu merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki siswa
kelas 2 SD. Sedangkan di kelas IIB siswa memiliki kemampuan berhitung
yang berbeda-beda pada operasi penjumlahan, ada yang mahir berhitung, ada
yang perlu dibimbing, serta ada yang kemampuannya sedang (perlu beberapa
kali mencoba baru menemukan hasilnya).
Selain itu berdasarkan observasi nilai ulangan tengah semester didapatkan
bahwa 24 siswa kelas IIB semester ganjil tahun ajaran 2021/2022 diketahui
bahwa hanya sekitar 9 siswa yang memperoleh nilai di atas 65 dengan rincian
sebagai berikut: tidak ada siswa yang memperoleh nilai 100, siswa yang
memperoleh nilai sangat tinggi (80-99) sebanyak 6 siswa, siswa yang
memperoleh nilai tinggi (66-79) sebanyak 3 siswa, nilai cukup (56-65) sebanyak

1
9 siswa, nilai rendah (40-55) sebanyak 5 siswa, dan nilai sangat rendah (0-39)
sebanyak 1 siswa. Rentangan nilai yang digunakan di SD Islam Surya Buana
Malang adalah nilai sangat tinggi (80-100), nilai tinggi (65-79), nilai cukup (56-
64), nilai rendah (40-55), dan nilai sangat rendah (0-39). Jadi dikatakaan
ketuntasan belajar siswa hanya 37,5% yaitu 9 siswa yang nilainya diatas
KKM sedangkan yang tidak tuntas belajar sekitar 62.5% yaitu 15 siswa
nilainya di bawah KKM matematika yaitu 65.
Alternatif permasalahan untuk mengatasi permasalahan di atas, maka perlu
dilakukan penelitian tindakan kelas dalam hal ini menggunakan media
permainan tradisional Congklak dengan penerapan model pembelajaran
kooperatif. Melalui penerapan media dan model tersebut prioritas yang
diharapkan dapat tercapai yaitu meningkatkan kegiatan pembelajaran dan
prestasi belajar Matematika siswa kelas IIB SD Islam Surya Buana Malang.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka rumusan
masalah yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana penerapan media permainan tradisional Congklak untuk
mengenalkan konsep perkalian dasar pada siswa kelas II SD Islam
Surya Buana ?
2. Bagaimana peningkatan hasil belajar mata pelajaran Matematika
khususnya pada materi konsep perkalian dasar siswa kelas II SD Islam
Surya Buana melalui penerapan media permainan tradisional Congklak?

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Tujuan penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui penerapan media permainan tradisional Congklak
untuk mengenalkan konsep perkalian dasar pada siswa kelas II SD
Islam Surya Buana.
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar mata Matematika
khususnya pada materi konsep perkalian dasar siswa kelas II SD Islam
Surya Buana melalui media permainan tradisional Congklak.

2
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1. Manfaat Penelitian bagi Guru
Bagi guru penelitian ini mempunyai beberapa manfaat sebagai berikut:
a. Sebagai salah satu solusi dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi
dalam proses pembelajaran Matematika khususnya dan mata pelajaran
lainnya umumnya.
2. Manfaat PTK Bagi Pembelajaran Siswa
Bagi siswa, penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut:
a. Meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran Matematika
baik secara mental maupun fisik.
b. Pengetahuan yang telah diperoleh siswa akan mempunyai daya tahan
ingatan yang baik dan lama.
c. Penelitian ini, dapat meningkatkan kegiatan belajar dan prestasi belajar
siswa dalam bidang studi Matematika.

3. Manfaat PTK Bagi Sekolah


Penelitian ini juga dapat bermanfaat bagi sekolah sebagai berikut:
a. Guru yang terampil dan inovatif melaksanakan penelitian pembelajaran
Matematika ini, mendorong meningkatkan kualitas pendidikan untuk para
siswa.
b. Dengan terbiasanya para guru melakukan PTK, akan menghasilkan
berbagai strategi/teknik pembelajaran, sehingga sekolah mempunyai
kesempatan yang besar untuk berubah secara menyeluruh.

3
2. Kajian Pustaka
A. Hasil Belajar
 Pengertian Hasil Belajar
Perubahan yang didapat siswa setelah melakukan serangkaian proses
belajar dinamakan hasil belajar. Menurut Purwanto (dalam Abdul Muin dan
Rizki, 2012) menyatakan bahwa hasil belajar adalah penilaian terhadap
pelajaran yang telah di berikan oleh guru kepada murid-muridnya dalam jangka
waktu tertentu yang ditetapkan. Dalam proses belajar mengajar guru melakukan
tugasnya tidak hanya menyampaikan materi kepada siswa, tetapi ia juga dituntut
untuk membantu keberhasilan dalam menyampaikan materi pelajaran yaitu
dengan cara mengevaluasi hasil belajar mengajar. Menurut Sudjana (dalam
Dani, 2015) “evaluasi adalah pemberian cara bekerja, pemecahan, metode,
materil dll”. Dilihat dari segi tersebut maka dalam evaluasi perlu ada suatu
kriteria atau standar tertentu.

 Bentuk-Bentuk Hasil Belajar Siswa


Dalam sistem pendidikan nasional yang tercantum pada jurnal Isa Anshori
(2020), hasil belajar dari Benjamin S. Bloom yang lebih dikenal dengan
Taksonomi Bloom yang secara garis besar diklasifikasikan menjadi tiga
ranah yakni
1) Ranah Kognitif
Berkenaan dengan hasil belajar intelektual ranah kognitif terdiri dari 6
aspek, yaitu pengetahuan hafalan (knowledge), pemahaman, aplikasi
atau penerapan, analisis, sintesis, evaluasi.
2) Ranah Afektif
Berkenaan dengan sikap dan nilai sebagai hasil belajar, ranah afektif
terdiri dari penerimaan (receiving), jawaban (responding), penilaian
(valuing), organisasi, karakteristik
3) Ranah Psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan
keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang
menerima pengalaman belajar tertentu. Hasil belajar ini sebenarnya
merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif, afektif hal ini bisa

4
dilihat apabila peserta didik telah menunjukan perilaku atau perbuatan
tertentu sesuai dengan makna yang terkandung dalam ranah kognitif dan
ranah afektifnya.

B. Permainan Congklak
1. Pengertian Permainan Congklak
Congklak adalah suatu permainan tradisional yang dilakukan oleh dua
orang bahkan lebih. Permainan ini menggunakan papan yang dinamakan
papan congklak dan 98 (14x7) buah biji yang dinamakan biji congklak.
Umumnya papan congklak terbuat dari kayu dan plastik, sedangkan
bijinya terbuat dari cangkang kerang, krikil, kiong, dan biji-bijian. Papan
congklak terdapat 16 lubang terdiri atas 14 lobang kecil saling
berhadapan dan 2 lubang besar di kedua sisinya. Sehingga dengan belajar
sambil bermain menggunakan media Congklak diharapkan bisa
mempertahankan aset budaya.
Dikutip dari skripsi Deska Alvisari (2017) permainan Congklak
memiliki beberapa manfaat untuk perkembangan kognitif anak-anak:
a) Menurut Sukirman Dharmamulya, dalam buku permainan tradisional
jawa menyatakan bahwa Permainan congklak yang mahir, memiliki
kekuatan dalam berhitung dan memilih peluang akan pembagian biji-biji
kedalam masing-masing cekungan yang terdapat dalam alat bermainnya.
b) Menurut Novi Mulyani dalam buku super asyik Permainan tradisional
anak Indonesia menyatakan bahwa Bermain congklak juga dapat melatih
anak-anak pandai menghitung.
c) Menurut Euis Kurniati permainan tradisional pada penguasaan
diantaranya adalah untuk melatih keterampilan berhitung anak dan m
orik halus, melatih kesabaran ketika menunggu giliran temannya.
d) Menurut Diah Rahmawati dalam buku aku pintar dengan bermain
menyatakan bahwa permainan congklak juga membutuhkan kecerdasan
berhitung, seperti disaat memasukan kecik disetiap lubang maupun
saat menghitung biji kecik di saat permainan satu babak usai pemain
juga diajarkan untuk bermain spekulasi dengan pertimbangan dan
perhitungan yang matang.
e) Menurut Adi D Tilong dalam buku 49 Aktivitas pendongkrak kinerja
otak kanan dan kiri anak menyatakan bahwa, permain tradisional
congklak ini sangat bermanfaat bagi anak karena dapat melatih otak kiri
anak untuk berfikir.

5
1. Langkah-langkah Bermainan Congklak
Langkah-langkah permainan congklak di antara lain:
1) Permainan dilakukan perkelompok setiap kelompok terdiri dari 4 -5
siswa.
2) Masing-masing kelompok mengambil kelereng
3) Dalam permainan ini, anggota kelompok bekerjasama dan
berkompetensi. Satu anggota kelompok memegang dan memainkan,
sedangkan satu anggota kelompok lainnya membacakan soal dan menulis
jawabannya.
4) Masing-masing kelompok mengambil kelereng untuk dimasukkan
kedalam kolom yang ada di alat peraga congklak sesuai menurut soal.
2. Kekurangan dan Kelebihan Permainan Congklak
Permainan Congklak juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang dikutip dari
Jannatul Uzmi (2016) , antaralain:
a) Kelebihannya yaitu; 1) Tidak memerlukan biaya yang sangat besar tetapi
murah meriah, 2) Siswa akan lebih senang dan enjoy dalam belajar
matematika, walaupun dikemas dalam bentuk permainan tetapi tidak
meninggalkan tujuan pembelajaran, 3) Dapat meningkatkan daya kreatifitas
siswa, baik diri kognitif, afektif, dan psikomotor, 4) Menjalin rasa
kebersamaan dan daya saing yang sportif antar siswa dalam pembelajaran
kelompok, 5) Dalam waktu kurun 1 kali pertemuan konsep perkalian dan
pembagian dapat dipahami dan dimengerti oleh siswa, 6) Mengenakan
permainan tradisional yang bila diimplementasikan pada pelajaran lain.
b) Kekurangannya yaitu; 1) Belum semua siswa dan guru mengerti tentang alat
permainan congklak ini, 2) Media pembelajaran ini cepat rusak, 3) Belum
tentu di semua daerah mengenal permainan ini karena congklak
merupakan permainan tradisional daerah jawa.

C. Hakikat Mata Pelajaran Matematika


1. Pengertian Matematika
Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang ada di lembaga pendidikan.
Dan semua siswa yang menepuh pendidikan pasti akan mendapatkan mata
pelajaran Matematika. Dikutip dari Muhammad Daut Siagian (2016) pengertian
Matematika yaitu
“Kata matematika berasal dari perkataan Latin mathematika yang
mulanya diambil dari perkataan Yunani mathematike yang berarti
mempelajari.

6
Perkataan itu mempunyai asal katanya mathema yang berarti pengetahuan
atau ilmu (knowledge, science). Kata mathematike berhubungan pula
dengan kata lainnya yang hampir sama, yaitu mathein atau mathenein yang
artinya belajar (berpikir). Jadi, berdasarkan asal katanya, maka perkataan
matematika berarti ilmu pengetahuan yang didapat dengan
berpikir/bernalar.”

Kita tahu kompetensi dasar pada mata pelajaran Matematika di SD


pastinya berbeda dengan mata pelajaran Matematika di SMP atau SMA.
Matematika di SD merupakan dasar atau fondasi untuk mengembangkan nalar
Matematika di jenjang berikutnya. Sehingga yang dimaksud dengan Matematika
SD adalah Matematika yang diajarkan dan dikembangkan di sekolah dasar.
Matematika SD tersebut terdiri dari bagian-bagian matematika yang dipilih dan
dirancang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan siswa agar berkembang
secara optimal, serta memperhatikan pula perkembangan pendidikan matematika
di dunia sekarang.

2. Tujuan Pembelajaran Matematika


Tujuan pembelajaran matematika di sekolah dasar secara khusus menurut
Depdiknas (Nanang, 2007), sebagai berikut:
a) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar
konsep, dan mengaplikasikan konsep atau algoritme.
b) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan
gagasan dan pernyataan matematika.
c) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami
masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model, dan
menafsirkan solusi yang diperoleh.
d) Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media
lain untuk menjelaskan keadaan atau masalah.
e) Memiliki sikap menghargai penggunaan matematika dalam
kehidupan sehari-hari.
Dari tujuan-tujuan ini tersirat bahwa guru sebagai penyalur ilmu bisa
merancang pembelajaran matematika sesuai dengan tujuan tersebut sehingga
kemampuan siswa dalam tahap belajarnya di jenjang sekolah dasar dapat
tercapai. Guru diharapkan dapat menciptakan kondisi dan situasi
pembelajaran yang memungkinkan siswa aktif membentuk, menemukan, dan
mengembangkan pengetahuannya.

7
3. Ruang Lingkup Matematika di SD
Sedangkan menurut Nanang (2007), dalam Permendiknas No 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi menyebutkan bahwa mata pelajaran Matematika pada
satuan pendidikan SD/MI meliputi aspek-aspek sebagai berikut: (a) Bilangan,
(b) Geometri dan pengukuran serta (c) Pengolahan data.

4. Materi Perkalian Dasar kelas 2 SD


Materi perkalian dasar di kelas 2 dapat dijumpai pada pembelajaran
tematik yaitu Tema 2 (Bermain di Lingkunganku). Sesuai di buku Guru
(Kemendikbud, edisi revisi 2017) kompetensi dasar yang harus di kuasai
siswa adalah:
Tabel 2.1 KD Matematika Tema 2 Kelas 2 SD

Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Matematika


3.4 Menjelaskan perkalian dan pembagian yang melibatkan bilangan
cacah dengan hasil kali sampai dengan 100 dalam kehidupan
sehari-hari serta mengaitkan perkalian dan pembagian.
4.4 Menyelesaikan masalah perkalian dan pembagian yang
melibatkan bilangan cacah dengan hasil kali sampai dengan 100
dalam kehidupan sehari-hari serta mengaitkan perkalian dan
pembagian.

Dalam materi perkalian kelas II SD, perkalian dapat didefinisikan sebagai


penjumlahan yang berulang. Misalnya, pada perkalian 3x4 maka dapat
menghitungnya dengan cara menjumlahkan angka 4 (diulang sebanyak 3
kali), berikut perhitungannya: 3 x 4 = 4+4+4=12. Dalam konsep dasar
perkalian, 3 x 4 tidaklah sama dengan 4 x 3 meskipun hasilnya sama-sama
12, sebab 4 x 3 berarti penjumlahan angka 3 sebanyak 4 kali (3 + 3 + 3 +
3). Konsep ini seringkali digunakan dalam ilmu kedokteran, terutama
ketika dokter memberikan resep obat. Di dalam resep obat biasanya
dokter menuliskan 3 x 1 butir sehari, yang berarti kita harus minum obat 1
butir sebanyak 3 kali dalam sehari, bukan meminum obat 3 butir sebanyak
1 kali dalam sehari.

8
3. Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian, serta Pihak yang Membantu
Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu
siswa kelas II semester ganjil tahun ajaran 2020-2021 di SD Islam Surya Buana
yang berjumlah 24 orang siswa yang terdiri dari 13 siswa laki – laki dan 11 orang
siswa perempuan.
Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Islam Surya Buana
yang beralamat di Jl. Simpang Gajayana No. 610 F, Dinoyo, Lowokwaru,
Malang, Jawa Timur. Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian
atau saat penelitian ini dilangsungkan. Adapun waktu penelitian yang dilakukan
oleh peneliti yaitu:
No Siklus Waktu Pelaksanaan
1. Siklus I Kamis, 11 November 2021
2. Siklus II Selasa, 16 November 2021
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) sehingga
dalam pelaksanaannya menuntut kehadiran peneliti di lapangan. Dalam PTK kerja
sama antara peneliti dengan guru bidang studi di lapangan sangat dibutuhkan.
Dalam hal ini peneliti bersama guru kelas II terlibat langsung dalam
merencanakan tindakan, melakukan tindakan, observasi, refleksi, pengumpul
data dan menganalisis data.

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran


Pelaksanaan penelitian pada masing-masing siklus (siklus I dan II) meliputi:
perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.
a. Siklus I
1) Perencanaan Tindakan
Tahap perencanaan (planning) meliputi sebagai berikut
1) Melaksanakan pertemuan dengan teman sejawat di SD Islam Buana
Malang untuk membicarakan persiapan tindakan dan waktu
pelaksanaan tindakan
2) Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi dikelas

9
3) Menentukan pokok bahasan
4) Menyusun RPP
5) Mempersiapkan instrumen untuk menganalisis data seperti: soal soal
matematika, pedoman penilaian,format penilaian

2) Pelaksanaan Tindakan
a. Kegiatan awal
1). Guru membuka pelajaran memberi salam dan presentasi
2). Guru memberi apersepsi (melakukan tanya jawab berkaita dengan
meteri yang akan diajarkan
b. Kegiatan inti
1) Guru menjelaskan materi perkalian menggunakan Congklak. Siswa
mengamati penjelasan guru.

2) Guru melakukan tanya jawab kepada siswa untuk memastikan siswa


memahami konsep perkalian dengan menggunakan Congklak.

3) Siswa menjawab pertanyaan dari guru dengan tepat dan


mendapatkan penghargaan reward.

4) Beberapa siswa di tunjuk oleh guru untuk mencoba mempraktikan cara


bermain Congklak untuk memecahkan soal perkalian di depan kelas.

5) Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok. Masing masing


kelompok berisi 4 orang. Masing masing kelompok diberi alat bermain
Congklak dan biji-bijian.

6) Guru menanyakan kepada siswa bagaimanakah cara bermain


Congklak dalam kelompok. Siswa mendengarkan penjelasan guru.
Guru menjelaskan bahwa dalam kelompok ini dibutuhkan
kerjasama untuk bermain Congklak.

7) Guru membagikan lembar aktifitas kelompok. Siswa mulai


mempersiapkan kondisi kelompoknya. (Unjuk kerja)

1
8) Setiap kelompok mulai mengerjakan tugas kelompok secara
bersama sama. Guru membimbing untuk nomor soal pertama.
Selanjutnya secara berkelompok siswa melanjutkan tugasnya. (LKS
1)

9) Setelah selesai mengerjakan soal. Guru menunjuk salah satu kelompok


bergantian untuk membacakan hasilnya.

10) Guru memberikan permasalahan jika yang diketahui adalah kalimat


perkaliannya maka

 Berapa yang harus dijumlahkan?

 Berapa lingkaran yang harus disediakan?

11) Siswa bersama sama menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.

12) Siswa diberi soal perkalian dan menyelesaikan soal tersebut


menggunakan konsep perkalian yang sudah difahami (LKS 2)

13) Guru mengajak siswa untuk mengambil kesimpulan bersama-sama


tentang permainan Congklak yang sudah di praktekkan dan
mematangkan konsep perkaliannya.

c. Kegiatan Akhir

1) Guru memberikan pesan moral

2) Guru menutup pelajaran

3) Observasi
Observasi dilakukan selama kegiatan belajar berlangsung. Observasi
dilakukan oleh 1 orang teman guru dengan berpedoman pada lembar
observasi pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan media permainan
Congklak. Data yang diamati adalah pencapaian prestasi siswa.
4) Refleksi
Dalam tahap ini peneliti menganalisa pengamatan yang diperoleh untuk
menentukan langkah – langkah perbaikan pada siklus berikutnya apabila
ditemukan kelemahan maupun temuan temuan lain yang menyebabkan
kesulitan pada siklus yang bersangkutan.

1
b. Siklus II
1) Perencanaan Tindakan
Tahap perencanaan (planning) meliputi sebagai berikut
1) Melaksanakan pertemuan dengan teman sejawat di SD Islam Buana
Malang untuk membicarakan persiapan tindakan dan waktu
pelaksanaan tindakan
2) Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi dikelas
3) Menentukan pokok bahasan
4) Menyusun RPP
5) Mempersiapkan instrumen untuk menganalisis data seperti: soal soal
matematika, pedoman penilaian,format penilaian

2) Pelaksanaan Tindakan
a. Kegiatan awal
1). Guru membuka pelajaran memberi salam dan presentasi
2). Guru memberi apersepsi (melakukan tanya jawab berkaita dengan
meteri yang akan diajarkan)
b. Kegiatan inti
1) Guru memancing pengetahuan siswa tentang kegiatan bermain
Congklak pada pertemuan sebelumnya. Siswa menjawab pertanyaan
dari guru secara klasikal

2) Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok, dimana masing masing


kelompok terdiri dari 2 orang sebanyak 4 kelompok dan 1 kelompok
yang berisi 3 orang. Siswa berkumpul dengan pasangan
kelompoknya. Guru membagikan papan Congklak beserta bijinya
dan lembar latihan soal perkalian.

3) Guru memberikan penjelasan bahwa tugas ini adalah tugas kelompok


namun lembar kerjanya harus dikerjakan individu. Siswa
menyiapkan alat tulis dan menyimak penjelasan guru.

4) Siswa secara berpasangan mencoba memecahkan soal perkalian


menggunakan permainan Congklak. Guru berkeliling memantau

1
perkembangan tugas siswa dan menjelaskan apa yang dibutuhkan
siswa.

5) Setelah selesai tugas yang pertama, siswa membacakan hasil


perkalian yang telah dihitung. Dan kelompok lain mendengarkan.

6) Siswa menyimak penjelasan Guru mengenai soal cerita yang


berkaitan dengan perkalian.

7) Guru menyajikan bentuk perkaliannya pada papan Congklak.


Siswa secara klasikal ikut menghitung bersama sama
menggunakan Congklak.

8) Siswa diberi lembar kerja tugas yang berisi soal cerita dan
memecahkan soal cerita perkalian dengan menggunakan
permainan Congklak bersama kelompoknya.

9) Siswa dan guru menyimpulkan kegiatan permainan perkalian dengan


Congklak ini bahwa perkalian adalah penjumlahan berulang dimana
bentuk perkaliannya adalah kelompok dikali isi.

c. Kegiatan Akhir

1) Guru memberikan pesan moral

2) Guru menutup pelajaran

3) Observasi
Observasi dilakukan selama kegiatan belajar berlangsung. Observasi
dilakukan oleh 1 orang teman guru dengan berpedoman pada lembar
observasi pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan media permainan
Congklak. Data yang diamati adalah pencapaian prestasi siswa.
4) Refleksi
Tahap refleksi ini bertujuan untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan pada pelaksanaan tindakan siklus II.

1
C. Data dan Cara Pengumpulannya
Data dan sumber data dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel
dibawah ini.
Tabel 3.1 Matrik Jenis Data
Jenis Data Sumber Data Instrumen
Penerapan Permainan Penilaian Unjuk Kerja 1. Lembar observasi
Congklak unjuk kerja
2. Catatan lapangan
Hasil belajar 1. Nilai Siklus 1 Bentuk soal tes tulis
2. Nilai Siklus 2 (uraian)
(Sumber: Data dan Instrumen Penelitian)
Instrumen dalam penelitian ini sebagai berikut.
1. Tes Tulis
Tes tulis adalah percobaan yang diadakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya hasil dari hasil tulisan siswa. Pada siklus 1 tes tulis kelompok
dikerjakan perkelompok, namun pada siklus 2 tes tulis kelompok
pemberian lembarkerjanya individu.
Ketuntasan belajar siswa diperoleh dengan rumus sebagai berikut :
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 100%
Siswa dinyatakan tuntas belajar apabila memperoleh nilai 65 sesuai
dengan standar ketuntasan belajar di SD Islam Surya Buana. Ketuntasan
belajar siswa secara klasikal dihitung dengan rumus sebagai berikut :
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝐾𝑒𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠𝑎𝑛 𝑘𝑙𝑎𝑠𝑖𝑘𝑎𝑙 = 𝑥 100%
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

2. Lembar observasi
Lembar Observasi unjuk kerja ini berisi tentang penilaian kegiatan unjuk
kerja siswa selama pelaksanaan kegiatan belajar mengajar berlangsung
dengan penerapan permainan Congklak. Lembar observasi ini berisi
aspek/kriteria/kegiatan siswa yang dinilai saat melaksanakan unjuk kerja
permainan Congklak. Sering juga terjadi bahwa kualitas praktik digabungkan

1
dengan nilai proses berpikir. Maka rumus unutk penggabungan kualitas
praktik dan pengetahuan yaitu
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘 + 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
𝑁=
2
Perhitungan seperti di atas dapat digunakan bilamana ada pertanyaan
mengatakan bahwa bobot praktik sama dengan bobot teori.

3. Analisis data
Analisis yang digunakan adalah deskripsi, memaparkan data hasil pengamatan
para siklus dan setelah siklus I, siklus II dan menyimpulkan atau pemberian
makna.Data yang telah dikumpulkan dianalisis sebagai berikut:
1) Analisis data hasil belajar siswa
Untuk menentukan ketuntasan belajar pada penelitian ini, yaitu dengan
cara menghitung nilai rata-rata, dan ketuntasan hasil belajar siswa
dengan menggunakan rumus:
Ʃx
𝑋=
𝑁
Keterangan:
ƩX = Jumlah nilai; N = Jumlah siswa

Sedangkan Pengolahan data hasil observasi dalam kegiatan belajar


mengajar (KBM)
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑟𝑎𝑡𝑎 — 𝑟𝑎𝑡𝑎 =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖 𝑜𝑏𝑠𝑒𝑟𝑣𝑎𝑠𝑖
Dengan kriteria: 80% - 100%= sangat baik; 65% - 79% = baik ; 56% - 64%
= cukup; 40% - 55% = kurang; ≤ 39% = sangat kurang. Siswa
dikatakan meningkat hasil belajarnya apabila rata-rata siswa pada siklus
II lebih besar dari siklus I.

1
4. Hasil Dan Pembahasan
A. Diskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1. Hasil Tindakan Siklus I
Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan pada hari kamis 11 November
2021 dengan alokasi waktu untuk pokok pembahasan ini yaitu 2 jam pelajaran
(2x35 menit) yang diselesaikan dalam satu kali pertemuan. Pelaksanaan
pembelajaran dilakukan berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP). Selama proses pembelajaran 2 orang observer melakukan observasi
terhadap kegiatan guru dan siswa dengan menggunakan lembar observasi
guru, lembar observasi siswa dan catatan lapangan. Sebanyak 24 siswa
kelas II SD Islam Surya Buana Malang yang mengikuti proses
pembelajaran. Berdasarkan pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan
pada siklus I diperoleh hasil sebagai berikut.
a. Kegiatan Siswa dalam Pembelajaran Perkalian
Kegiatan belajar siswa dicatat dalam lembar observasi siswa yang telah
tersedia. Berdasarkan data kegiatan belajar siswa dan taraf keberhasilan
tindakan pada siklus I seperti Tabel 4.1 berikut.
Tabel 4.1 Persentase Kegiatan Belajar Siswa dan Taraf Keberhasilan
Tindakan Pada Siklus I
Persentase Taraf
Aspek Kegiatan belajar siswa
Kegiatan keberhasilan
Siswa mampu mengikuti instruksi 60.42%
Cukup
permainan Congklak
Siswa terlibat aktif dalam melakukan Cukup
65.63%
permainan Congklak
Siswa mampu memahami konsep Cukup
57.29%
perkalian pada permainan Congklak
Rata-rata kelas 61.11% Cukup
(Sumber: hasil dokumentasi pembelajaran)
Berdasarkan Tabel diatas dapat diketahui bahwa aspek kegiatan
belajar siswa mampu terlibat aktif dalam melakukan permainan namun
pada aspek mengikuti insruksi dengan taraf keberhasilan 60,42% dan
memahami konsep perkalian pada permainan Congklak dengan taraf

1
keberhasilan 57,29% termasuk dalam kategoti cukup. Secara keseluruhan
persentase kegiatan belajar dan taraf keberhasilan tindakan pada siklus I
adalah 61,11% atau memiliki taraf keberhasilan cukup. Sehingga masih
perlu diperbaiki pada siklus II karena masih kurang maksimal. Kegiatan
belajar siswa pada materi perkalian dengan menggunakan Congklak dapat
dilihat pada grafik berikut.
b. Prestasi Belajar Siswa
Untuk mengetahui prestasi belajar siswa pada siklus I ini
dilakukan dengan memberikan tes kepada siswa. Tes yang dilakukan
sebanyak dua kali, yaitu tes LKS 1 dan LKS 2 yang berisi soal perkalian
yang digunakan saat bermain Congklak. Pada nilai total LKS 1 ini
digunakan nilai:

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑈𝑛𝑗𝑢𝑘 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 + 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐿𝐾𝑆 1


𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝐾𝑆 1 = 2
Sedangkan nilai Total LKS 1 dan 2 menggunakan rumus:
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝐾𝑆 1 + 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐿𝐾𝑆 2
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 = 2
Sehingga setelah dilakukan data di masukkan rumus dan berdasarkan data
hasil belajar dapat disusun tabel ringkasan prestasi belajar siswa pada
siklus I seperti Tabel berikut.

Tabel 4.2 Ringkasan Hasil Belajar LKS 1 dan LKS 2 Siswa pada Siklus I
Jumlah Siswa
Rentangan Nilai Nilai total LKS 1 dan
LKS 1 LKS 2
LKS 2
80-100 0 12 6
65-79 10 8 10
56-64 7 4 6
40-55 7 0 2
0-39 0 0 0
Yang tidak tuntas (%) 58% 17% 33%
Rata-rata kelas (%) 64 % 76% 70%
(Sumber: hasil dokumentasi pembelajaran)

1
Dari tabel ringkasan hasil belajar 24 siswa kelas 2B SD Islam
Surya Buana Malang pada Siklus 1, terlihat ada 14 siswa yang tidak
tuntas di LKS 1 (58%), sedangkan 4 siswa tidak tuntas di LKS 2 (17 %)
dan 8 siswa tidak tuntas dari nilai total keseluruhan (33%). Untuk taraf
keberhasilannya rata-rata kelas pada LKS 1 diperoleh 64% termasuk
kategori cukup, sedangkan pada LKS 2 diperoleh taraf keberhasilan
76% termasuk kategori baik, sehingga untuk keseluruhannya pada
siklus 1 ini diperoleh taraf keberhasilan 70% termasuk dalam kategori
baik. Sehingga perlu ada perbaikan pada siklus selanjutnya sebab rata-rata
kelas pada LKS 1 masih dalam kategori cukup.

c. Aktivitas Guru dalam Proses Pembelajaran

Berdasarkan lembar observasi guru pada siklus I dapat diketahui


bahwa guru sudah melaksanakan semua kegiatan seperti yang direncanakan
dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Guru mengkondisikan
kelas, membagi siswa dalam beberapa kelompok, guru berkeliling kesemua
kelompok dan membantu kesulitan siswa. Permasalahan yang dihadapi pada
pengerjaan LKS 1 siswa masih baru berkenalan dengan konsep perkalian
pada permaian congklak. Semua kelompok membutuhkan bimbingan
agar lebih teliti dalam menghitung jumlah biji Congklaknya, sehingga
memerlukan waktu yang lebih untuk menyelesaikan soal LKS 1. Selain
itu untuk meningkatkan pemahaman siswa diharapkan pada kegiatan
tugas kelompok semua siswa tetap diberi lembar aktivitasnya masing-
masing agar siswa dapat berlatih menulis dan memecakan soal, bukan hanya
perwakilan kelompok 1 lembar aktivitas saja.
d. Catatan Lapangan
Selama proses pembelajaran berlangsung, observer mencatat hal-
hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran yang belum tercatat
pada lembar observasi, yaitu kondisi kelas saat pembelajaran sedang
berlangsung. Berdasarkan catatan lapangan pada siklus I diketahui
bahwa situasi saat

1
pembelajaran sedang berlangsung siswa terlihat aktif dan sangat antusias
dengan kelompoknya dalam melakukan kegiatan unjuk kerja permainan
Congklak pada materi konsep perkalian. Namun ternyata pembagian siswa
dalam kelompok termasuk banyak yaitu 4 siswa dalam 1 kelompok untuk
memainkan 1 media permainan Congklak, sehingga pada siklus
berikutnya disarankan untuk mengurangi jumlah siswa yaitu 1 media
Congklak untuk 2- 3 orang. Sebab di lapangan, 4 siswa dengan 1 media
Congklak terlihat kurang kondusif dan efisien, sebab semua siswa ingin
melakukan praktik permainan sehingga hasil perkalian yang diharapkan
tidak sesuai. Selain itu dengan 4 siswa dalam 1 kelompok terlihat
kesulitan dalam menghitung biji Congklaknya karena belum mahir
berkegiatan secara berkelompok.

2. Refleksi
Berdasarkan data aktivitas belajar siswa, hasil belajar, aktivitas guru
dan catatan lapangan pada siklus I dapat disimpulkan bahwa pada siklus
I masih ada kekurangan yang perlu diperbaiki yaitu tentang hasil belajar
siswa. Pada siklus I persentase aktivitas belajar siswa dan taraf keberhasilan
tindakan 70 % atau memiliki taraf keberhasilan baik. Untuk taraf
keberhasilan pelaksanaan unjuk kerja secara klasikal pada siklus I ini
mencapai 61,11% diharapkan guru dapat mencari permasalahan dan
pemecahan yang tepat untuk memperbaiki teknis permainan Congklak
sehingga pada kegiatan unjuk kerja siswa dapat melaksanakannya
dengan baik di siklus selanjutnya. Sehingga dari hasil belajar dan
kegiatan unjuk kerja siswa diharapkan guru dapat melanjutkan penelitian
ke tahap Siklus II.
Selain itu, berdasarkan hasil observasi kegiatan guru dan catatan
lapangan, maka hal-hal yang perlu diperhatikan oleh guru pada siklus II
adalah bagaimana teknik yang baik untuk menyampaikan konsep perkalian
pada permainan Conglak sehingga suasanan kelas lebih kondusif dan semua
siswa lebih memahami konsep perkalian. Untuk mengatasi hal-hal
tersebut maka perbaikan yang dilakukan guru pada siklus II sebagai
berikut.

1
a. Mempertahankan keberhasilan tindakan yang sudah diperoleh pada
siklus I yaitu terlihat siswa sangat aktif, antusias dan sangat senang
bermain Congklak sambil belajar konsep perkalian. Sehingga suasa ini
diharapkan tetap muncul di sklus II
b. Guru tetap memantau perkembangan siswa dengan berkeliling,
membantu kesulitan siswa, mengukur pemahaman siswa dalam materi
perkalian.
c. Guru lebih menekankan lagi konsep perkalian ini yaitu kelompok
dikali isi. Perlu ada variasi soal sehingga siswa dapat mencoba
memahami soal perkalian dalam beberapa bentuk.
d. Pemberian LKS kelompok diharapkan siswa dapat memperolehnya
secara masing-masing walau tugas kelompok, agar dapat melatih
kemampuannya dalam menulis hasil perkalian yang sudah mereka
praktikkan.
e. Perlunya kelompok dibentuk dari 2-3 orang siswa saja agar suasana
belajar lebih tenang, dan lebih mudah siswa dalam menghitung jumlah
biji Congklak dalam permainan.

2. Hasil Tindakan Siklus II


Pelaksanakan siklus II dilaksanakan pada hasi Selasa, 16 November
2021. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan berdasarkan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus II. Guru membagi ulang pasangan
kelompok. Kelompok yang dibentuk terdiri dari 2-3 orang. Berdasarkan
pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan pada siklus II ini diperoleh hasil
sebagai berikut.

2
a. Kegiatan Siswa dalam Pembelajaran Perkalian
Seperti halnya pada siklus I, kegiatan belajar siswa yang diamati pada
siklus II terlihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Persentase Kegiatan Belajar Siswa dan Taraf
Keberhasilan Tindakan Pada Siklus II
Persentase Taraf
Aspek Kegiatan belajar siswa
Kegiatan keberhasilan
Siswa mampu mengikuti instruksi 80.21% Sangat baik
permainan Congklak
Siswa terlibat aktif dalam melakukan Sangat baik
82.29%
permainan Congklak
Siswa mampu memahami konsep Baik
79.17%
perkalian pada permainan Congklak
Rata-rata kelas 80.56% Sangat baik
(Sumber: hasil dokumentasi pembelajaran)
Berdasarkan Tabel diatas dapat diketahui bahwa kegiatan belajar
siswa pada siklus II memiliki persentase keberhasilan 80,21% pada aspek
mampu mengikuti instruksi dan 82,29% siswa terlibat aktif dalam
melakukan permainan Congklak. Dua aspek ini daapt masuk dalam kategori
sangat baik. Dan pad aspek siswa mampu memahami kosep perkalian
diperoleh 79,17% dimana persentase ini termasuk dalam kategori baik.
Secara keseluruhan ratarata kelas pada kegiatan pembelajaran siklus II
ini mendapatkan tingkat keberhasilan yaitu 80,56% atau memiliki taraf
keberhasilan sangat baik.

b. Prestasi Belajar Siswa


Seperti halnya pada siklus I untuk mengetahui hasil belajar siswa pada
siklus II ini juga dilakukan dengan pemberian LKS 1 dan LKS 2.
Dimana LKS 1 adalah tugas kelompok dan LKS 2 adalah tugas individu.
Tugas kelompok pada siklus 2 yaitu LKS 1 diberikan kepada siswa
secara keseluruhan bukan perwakilan kelompok. Hal ini dilakukan untuk
semakin melatih siswa memahami konsep perkalian secara
berkelompok/berpasangan. Untuk LKS 2 tugas individu sehingga diberikan

2
secara mandiri guna mengetes kemampuan siswa setelah praktik permainan
Congklak.
Tabel 4.4 Ringkasan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II
Jumlah Siswa
Rentangan Nilai Nilai total LKS 1
LKS 1 LKS 2
dan LKS 2
80-100 16 21 18
65-79 7 3 5
56-64 1 0 1
40-55 0 0 0
0-39 0 0 0
Yang tuntas (%) 96% 100% 96%
Rata-rata kelas (%) 86% 88% 87%
(Sumber: hasil dokumentasi pembelajaran)
Dari tabel ringkasan hasil belajar 24 siswa kelas 2B SD Islam Surya
Buana Malang pada Siklus II, terlihat hanya ada 1 orang siswa yang tidak
tuntas di LKS I, dan siswa lain mendapat nilai tuntas dengan persentase 94%.
Dan pada LKS 2 semua siswa mendapatkan nilai yang tuntas semua yaitu

65 sehingga taraf keberhasilannya mencapai 100%. Untuk taraf
keberhasilannya rata-rata kelas pada LKS 1 diperoleh 86% termasuk
kategori sangat baik, sedangkan pada LKS 2 diperoleh taraf keberhasilan
88% juga termasuk kategori sangat baik, sehingga untuk keseluruhannya
pada siklus II ini diperoleh taraf keberhasilan 87% termasuk dalam kategori
sangat baik.

c. Aktivitas Guru dalam Proses Pembelajaran Perkalian


Berdasarkan lembar observasi guru pada siklus II dapat diketahui
bahwa guru sudah melaksanakan semua kegiatan seperti yang
direncanakan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Guru
mengkondisikan kelas, membagi siswa dalam beberapa kelompok, guru
berkeliling kesemua kelompok dan membantu kesulitan siswa. Tidak ada
masalah yang berate, sebab siswa sudah mengenal cara bermain Congklak di
sklus I, sehingga pada siklus II ini siswa lebih mematangkan konsep
perkalian. Selain itu pembagian
2
kelompok juga dirasa sudah sangat efisien sebab setiap kelompok terdiri dari
2-3 siswa sehingga siswa semakin mudah dalam bekerjasama dan memahami
konsep perkalian pada permainan ini. Guru pun lebih mudah mengkondisikan
kelas. Kelas lebih tenang dan kondusif di siklus II ini.

d. Catatan Lapangan
Selama proses pembelajaran berlangsung, observer mencatat hal-
hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran yang belum tercatat
pada lembar observasi, yaitu kondisi kelas saat pembelajaran sedang
berlangsung. Berdasarkan catatan lapangan pada siklus II diketahui bahwa
situasi saat pembelajaran hamper sama dengan siklus I, siswa terlihat aktif
dan sangat antusias dengan kelompoknya dalam melakukan kegiatan
unjuk kerja permainan Congklak. Jumlah siswa yang lebih sedikit dalam 1
kelompok membuat kerjasama tim semakin terlihat. Siswa lebih mudah
menghitung jumah biji Congklak dan masing-masing menuliskan pada
lembar LKSnya. Hanya sedikit siswa yang merasa kesulitan namun guru
berkeliling kelas untuk memantau dan membantu permasalah siswa.
Berdasarkan catatan lapangan pada siklus II diketahui bahwa situasi saat
pembelajaran sedang berlangsung lebih tenang dari pada siklus I. Siswa
yang kurang aktif atau belum faham istruksinya di siklus I namun terlihat
aktif dalam kelompok dan mulai memahami konsep perkalian saat bermain
dengan kelompoknya. Sedangkan siswa yang terlihat masih pasif pada
siklus I, pada siklus II juga sudah mulai aktif dalam proses pembelajaran.

e. Refleksi
Berdasarkan data kegiatan belajar siswa, prestasi belajar, aktivitas
guru dan catatan lapangan pada siklus II dapat disimpulkan bahwa pada
siklus II ini sudah lebih baik dari pada siklus I. Kegiatan belajar siswa unjuk
kerja dan taraf keberhasilan tindakan meningkat dari persentase aktivitas
dan taraf keberhasilan tindakan sebesar 61,11% atau memiliki taraf
keberhasilan cukup pada siklus I meningkat menjadi 80,56% atau memiliki

2
taraf keberhasilan sangat baik pada siklus II. Untuk prestasi belajar siswa
diketahui bahwa rata-rata skor LKS 1 pada siklus II sebesar 86 dan rata-rata
skor LKS 2 sebesar 88, sedangkan ketuntasan belajar klasikal terjadi
peningkatan dari ketuntasan belajar siswa sebesar 70% pada siklus I
meningkat menjadi 88% pada siklus II. Hal ini menunjukkan bahwa
siswa kelas II sudah tuntas belajarnya pada materi perkalian dasar
dengan menggunakan media permainan Congklak karena sudah
mencapai standar minimal ketuntasan belajar klasikal yang ditetapkan
yaitu  85% siswa di dalam kelas mencapai daya serap  65. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa penerapan pembelajaran menggunakan
media permainan Congklak ini dapat meningkatkan prestasi belajar
Matematika siswa kelas II SD Islam Surya Buana Malang pada materi
konsep perkalian.
Selain itu berdasarkan hasil observasi pelaksanaan pembelajaran yang
dilakukan guru dan catatan lapangan diketahui bahwa hambatan yang
ditemui guru pada siklus I seperti mengatasi siswa yang pasif, siswa yang
kesulitan dalam melakukan permainan, siswa yang bingung tentang
instruksi, siswa yang belum memahami konsep perkalian dalam permainan
pada siklus II ini sudah dapat diatasi dengan sangat baik, hal ini guru
bekerja sama dengan guru observer, dan guru juga mengevaluasi
kegiatan pembejaran, pembagian kelompok, serta mengevaluasi lembar
kerja. Setelah pembelajaran siklus II ini ternyata siswa sangat antusias
bermain Congklak diluar jam pelajaran dan semakin ceria di kelas.

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


1. Pelaksanaan Pembelajaran dengan Media Permainan Congklak
Pengamatan kegiatan belajar siswa dilakukan dengan cara
melakukan observasi terhadap masing-masing kelompok selama kegiatan
pembelajaran dan mencatat hasil observasi tersebut dalam lembar
observasi yang telah tersedia. Berdasarkan analisis data dapat diketahui
bahwa terjadi peningkatan persentase keberhasilan tindakan pada masing-
masing aspek kegiatan belajar siswa yang menunjukkan keantusiasan

2
siswa dalam pelaksanaan

2
pembelajaran dengan media permainan Congklak ini. Aspek mengikuti
instruksi meningkat dari 60,42% pada siklus I menjadi 80,21% pada siklus
II, aspek keaktifan dalam kelompok meningkat dari 60,63% pada siklus I
menjadi 82,29% pada siklus II, aspek pemahaman konsep perkalian
meningkat dari 57,29% pada siklus I menjadi 79,17% pada siklus II.
Secara keseluruhan rata-rata kelas persentase keberhasilan kegiatan belajar
siswa meningkat dari 61,11% atau memiliki taraf keberhasilan cukup pada
siklus I menjadi 80,56% atau memiliki taraf keberhasilan sangat baik pada
siklus II.
Berdasarkan catatan lapangan diketahui bahwa kesulitan siswa saat
melaksanakan permainan Congklak itu dikarenakan jumlah siswa dalam 1
kelompok terlalu banyak yaitu 4 orang. Sebab siswa kelas II ini masih belajar
dalam bekerjasama, belum pandai membagi tugasnya maka semuanya
ingin bermain dalam 1 set permainan Congklak, yang pada akhirnya
membuat perhitungan biji Congklak menjadi tidak benar, pemahaman pun
menjadi berkurang, kondisi kelas menjadi sangat ramai, dan guru pun
berkeliling satu demi satu kemlompok untuk membing kesulitan kelompok
pada siklus I. Namun pada siklus II sudah diperbaiki, di cari akar
permasalahannya yaitu membagi kelompok menjadi 2-3 orang dalam
kelompok sehingga siswa lebih mudah bekerjasama, menghing biji
Congklak, serta pemberian LKS yang secara mandiri dapat melatih
kemampuan siswa dalam menuliskan hasil perhitungannya secara mandiri.
Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran dengan media
permainan Congklak dapat meningkatkan kegiatan belajar siswa.
Selain itu pembelajaran dengan media permainan Congklak ini juga
sangat menarik bagi siswa sebab siswa dikemas seperti bermain padahal
sedang melaksanakan pembelajaran. Media yang diterapkan guru
membuat siswa merasa senang dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Siswa pun sangat terlihat aktif di siklus I maupun siklus II karena mereka
merasa sedang bermain dan tidak merasa bosan. Bahkan mereka
mengutarakan kepada guru bahwa mereka ingin belajar perkalian dengan
congklak ini lagi dan lagi.

2
2. Prestasi Belajar
Untuk mengetahui prestasi belajar siswa dilakukan pemberian tes kepada
siswa. Tes yang dilakukan sebanyak dua kali, yaitu dilakukan dengan
pemberian LKS 1 dan LKS II yang bertujuan untuk melatih siswa dalam
menuliskan apa yang ia amati dan untuk mengetahui pemahaman siswa
untuk meningkatan prestasi belajar siswa. Hasil analisis rata-rata prestasi
belajar siswa secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.5 Peningkatan Prestasi Belajar Siswa
No Nama Siswa Siklus 1 Siklus 2
1 ACHMAD AL NABIL WIYANTA 77 82
2 AKBAR IBNU AIDAN 79 95
3 ALVARO GAVRIEL RIZKIANDI 65 82
ANINDYA FAUZIAH
4 WIDYAWATI 65 78
5 BAGAS PUTRA NARATAMA 84 98
6 DANNISH AHMAD FATIHA 68 81
7 DZAKIYYA TALITA SHAKI 94 90
8 FARZAN ARKAAN WAHYUDI 73 86
9 JIHAN ZHAFIRA PRASTICA 74 71
10 KANZA NAFEEZA PERDANA 81 98
11 KEISYA FAYRUS ZAKIYYA 96 98
KEKIRA ATHALETA
12 AZZAHIRA M. 91 100
LABUH JAGAD DWIPANTARA
13 AHMAD 60 65
MOCHAMAD ARKAN
14 HAZIQ ALCARIC 72 82
15 MUHAMMAD ALIF AL AZZAM 70 85
MUHAMMAD FATHIRAYYAN
16 PRADIBTA 94 100
MUHAMMAD RASYAA
17 ATHALLAH 84 100
18 NADHIFA NAJAH MAULIDYA 79 69
19 QINTHAR APTA BHAGASKARA 67 78
20 RAIHANAH ALIESHA PUTRI 86 100
21 RANIA ESHIBIA FILLAH 89 100
22 SHAFA NAURA AZZAHRA 70 90
SHAQUEEL DZAKY
23 PUTRA HENDRAWAN 68 79
24 SYAKIRA AZWAN NAFSI 86 100
Rata-rata kelas (%) 70% 87%
(Sumber: hasil dokumentasi pembelajaran)

2
Berdasarkan analisis data diketahui bahwa pada siklus I rata-rata kelas
sebesar 70% , sedangkan pada siklus II rata-rata kelas sebesar 87% meningkat
17%. Sehingga berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa pembelajaran
perkalian dengan media permainan Congklak dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa. Hal ini sesuai dengan manfaat-manfaat dari penerapan
permainan Conglak yang dapat melatih kemampuan siswa dalam berhitung
dengan menggunakan otak kirinya. Sehingga kemampuan berhitungnya
dapat meningkat tak ahanya kemampuan dalam menjumlahkan ternyata
permaina Congklak ini juga bisa digunakan sebagai media untuk
mengenalkan konsep perkalian pada siswa.

2
5. Simpulan Dan Saran Tindak Lanjut
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Penerapan pembelajaran materi konsep perkalian menggunakan media
permainan Congklak dapat meningkatkan kegiatan belajar Matematika siswa
kelas II SD Islam Surya Buana Malang. Rata-rata persentase kegiatan belajar
siswa dan taraf keberhasilan tindakan meningkat dari 60,11% (cukup)
pada siklus I menjadi 80,56% (sangat baik) pada siklus II.
2. Penerapan pembelajaran materi konsep perkalian menggunakan media
permainan Congklak dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika
pada siswa kelas II SD Islam Surya Buana Malang. Berdasarkan analisis
data diketahui bahwa pada siklus I rata-rata kelas sebesar 70% ,
sedangkan pada siklus II rata-rata kelas sebesar 87% sehingga meningkat
17%.
B. Saran
1. Guru perlu mengunakan media alternatif yang memudahkan siswa dalam
kegiatan pembelajaran perkalian misalnya permainan tradisional Congklak
yang dapar meningkatkan kemampuan berhitungnya dan banyak sekali
manfaatnya untuk siswa.
2. Dalam memainkan perimainan Congklak ini alangkah baiknya kelompok
hanya terdiri dari 2 orang siswa dan paling banyak 3 siswa.
3. Guru memang sangat perlu berkeliling guna memantau perkembangan belajar
siswa dan mengetahui tingkat pemahaman siswa.
4. Guru perlu menjelaskan cara bermain Congklak dalam materi perkalian ini
dengan sangat jelas agar siswa mudah dalam mempraktikkannya.
5. Siswa perlu diberi lembarnya aktifitasnya masing-masing agar terlatih
untuk menulis, berhitung, mengidentifikasi dan mengambil kesimpulan.

2
DAFTAR PUSTAKA

Muhardi. (2004). Kontribusi Pendidikan Dalam Meningkatkan Kualitas Bangsa


Indonesia. (Naskah Juara Harapan I Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI)
Dosen TA 2004/2005)
Amran. (2015). Faktor Penentu Keberhasilan Pengelolaan Satuan Pendidikan.
Seluma: Manager Pendidikan
Muin, Abdul dan Rizki. (2012). Meningkatkan Hasil Belajar Matematik Siswa
Dengan Pembelajaran Menggunakan Aplikasi Moodle. Jakarta: Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Firmansyah, Dani. (2015). Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan Minat Belajar
Terhadap Hasil Belajar Matematika. Karawang: UNSIKA
Alvisari, Deska. (2017). Efektivitas Permainan Tradisional Congklak Dalam
Mengembangkan Kognitif Anak Di TK Tunas Harapan Desa Pagar Iman
Kecamatan Negeri Besarkabupaten Way Kanan Provinsi Lampung.
Skripsi. Tidak Diterbitkan.
Uzmi, Jannatul. (2016). Penggunaan Alat Peraga Congklak Pada Mata
Pelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III
SDN 37 Mataram Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi. Tidak Diterbitkan.
Siagian, Muhammad Daut. (2016). Kemampuan Koneksi Matematik Dalam
Pembelajaran Matematika. MES (Journal of Mathematics Education and
Science)
Anshori, Isa. (2020). “Aspek-Aspek Dalam Evaluasi Pembelajaran” dalam
http://eprints.umsida.ac.id/id/eprint/6656 (diakses pada 1 Desember 2021)
Anshori, Isa. (2003). Evaluasi Pendidikan. Sidoarjo:Muhammadiyah University
Press
Firdaus, Herman. (2017). “Tujuan Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar” dalam
https://www.blogbarabai.com/2017/09/tujuan-pembelajaran-matematika-
di.html (diakses pada 1 Desember 2021)
Priatna, Nanang. (2007). Aspek-aspek Filosofis dalam Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) di Sekolah Dasar. Jakarta: Direktorat Pembinaan TK
dan SD, Depdiknas
Taufina, dkk. (2017). Buku Tema 2: Bermain Di Lingkunganku. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Wardani, IG.A.K., dan Wihardit, Kuswaya. (2007). Penilitian Tindakan Kelas.
Tangerang Selatan: Universtas Terbuka.
Mahmudi dan Priatna, Tedi. (2008). Penelitian Tindakan Kelas Teori dan Praktik.
Bandung: Tsabita
Dewi, Putri Chandra. (2019). Penggunaan Media Permainan Congklak Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Tentang Konsep Perkalian Pada
Siswa Kelas II Sdn 30 Rejang Lebong. Skripsi. Tidak Diterbitkan.

3
Rencana Perbaikan Pembelajaran
Matematika
Kelas 2

Fakta/Data pembelajaran yang terjadi di kelas :


Hasil belajar Matematika siswa kelas IIB SD Islam Surya Buana pada materi konsep
perkalian dasar belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Sebanyak 63% siswa di
kelas mendapatkan nilai dibawah KKM.

Identifikasi Masalah :
Perkalian menjadi salah satu materi yang dipelajari dalam matematika. Dalam kehidupan
sehari-hari sebenarnya kita sering dihadapkan pada masalah-masalah yang berkaitan dengan
konsep perkalian, contoh berapa banyak roda mobil dari 7 mobil, berapa banyak kaki meja yang
ada di dalam kelas, berapa banyak roda pada 5 sepeda motor, dan lain sebagainya. Pada jenjang
Sekolah Dasar materi konsep perkalian diajarkan pada kelas 2 khususnya pada Tema 2. Pada
Tema 2 siswa diajarkan konsep perkalian dasar, bahwa perkalian merupakan hasil dari
penjumlahan yang berulang. Jika siswa mampu memahami konsep ini maka siswa akan lebih
mudah untuk melakukan operasi perkalian pada level selanjutnya. Kendala dalam pembelajaran
perkalian dasar ini adalah siswa masih sering mengalami kebingungan tentang konsep perkalian
dengan menggunakan operasi penjumlahan berulang tersebut. Siswa juga kurang fokus saat guru
menerangkan yang disebabkan guru tidak menggunakan media yang menarik. Sehingga siswa
kurang memahami materi yang diajarkan oleh guru.
Pada materi perkalian dasar ini juga menguji kemampuan siswa dalam berhitung dengan
operasi penjumlahan. Beberapa siswa kurang bisa atau kurang mahir dalam melakukan
penjumlahan. Masalah ini juga menjadi salah satu kendala siswa dalam menyelesaikan soal
perkalian dengan menggunakan penjumlahan. Masalah yang lain ditemukan saat siswa diberi
soal perkalian, beberapa siswa terbalik dalam menerjemahkan perkalian ke dalam penjumlahan
berulang. Contohnya pada perkalian 2x3 seharusnya sesuai konsep penjumlahan berulang yaitu 3
dijumlahkan sebanyak 2 kali atau dapat dituliskan 2x3=3+3=6. Beberapa siswa menerjemahkan
dengan 2x3=2+2+2=6, secara hasil mungkin sama namun secara konsepnya berbeda, sehingga
pada 2+2+2 merupakan perkalian 3x2. Dari hasil ulangan siswa diperoleh masih banyak siswa
yang masih tertukar konsep perkaliannya. Hal ini menunjukkan siswa kurang memahami materi
yang disampaikan oleh guru.

Analisis Masalah :
Dalam kegiatan pembelajaran Matematika banyak dijumpai beberapa masalah diantaranya
: (1) guru tidak menggunakan media pembelajaran yang menarik sehingga siswa mengalami
kesulitan dalam memahami konsep perkalian yang merupakan hasil dari penjumlahan berulang
dan (2) Siswa sering mengalami kebingungan sehingga bilangan yang semestinya di jumlahkan
dari sebuah perkalian sering tertukar dengan banyaknya pengali ketika menerjemahkan konsep
perkalian ke dalam operasi penjumlahan yang berulang .

Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah:


Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di kelas IIB SD Islam Surya Buana, dapat
disimpulkan bahwa dalam kegiatan pembelajaran khususnya Matematika, siswa kurang
memahami konsep perkalian dengan baik. Guru sebagai fasilitator dikelas sangat memerlukan
sebuah media pembelajaran yang sesuai untuk mengatasi masalah siswa dikelas. Sehingga pada
perbaikan pembelajaran ini dipilih media pembelajaran yaitu bermain permainan tradisional
Congklak untuk mengenalkan konsep perkalian dengan penerapan model pembelajaran
kooperatif yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam memahami konsep
perkalian dasar. Permainan tradisional Congklak merupakan permainan tradisional yang
menggunakan biji-
bijian dan alat yang bernama dakon. Permaian Congklak ini dapat mengasah ketelitian dalam
berhitung. Siswa diminta memasukkan jumlah biji-biji kedalam masing asing lubang Dakon
sesuai dengan konsep perkalian pada penjumlahan berulang. Dalam bermain congklak ini, siswa
dibagi menjadi beberapa kelompok. Dengan berkelompok siswa bekerjasama memecahkan
masalah. Siswa dapat meneliti secara bersama-sama hasil perhitungannya. Dalam permainan
tradisional congklak ini dapat melatih ketangkasan, kejujuran, wasan, kerjasama selain itu
permainan tradisional congklak dapat mengembangkan kognitif anak. Sehingga belajar perkalian
ini sangat menyenangkan karena siswa data belajar sambil bermain.
Rumusan Masalah :
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan media permainan Congklak untuk mengenalkan materi konsep
perkalian dasar pada siswa kelas II SD Islam Surya Buana ?
2. Bagaimana peningkatan prestasi belajar mata pelajaran Matematika khususnya pada
materi konsep perkalian dasar siswa kelas II SD Islam Surya Buana melalui penerapan
media permainan Congklak?
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) KURIKULUM 2013
PRASIKLUS

Satuan Pendidikan : SD Islam Surya Buana Malang


Kelas / Semester : 2 /II
Tema : 2. BERMAIN DI LINGKUNGANKU
Sub Tema : Bermain Dilingkungan Rumah (Subtema 1)
Muatan Materi : Matematika (Perkalian)
Alokasi waktu : 2 x 35 Menit

A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

MUATAN KOMPETENSI DASAR INDIKATOR


3.4 Menjelaskan perkalian dan 3.7.1 Menyatakan kalimat matematika
pembagian yang melibatkan yang berkaitan dengan masalah
bilangan cacah dengan hasil tentang perkalian
kali sampai dengan 100 dalam
kehidupan sehari-hari serta 3.7.2 Menyatakan perkalian dua
mengaitkan perkalian dan bilangan sebagai penjumlahan
pembagian. berulang dengan tepat
Matemati
ka 4.4 Menyelesaikan masalah 4.1.1 Menyelesaikan beberapa soal
perkalian dan pembagian yang yang berkaitan dengan perkalian
melibatkan bilangan cacah
dengan hasil kali sampai dengan
100 dalam kehidupan sehari-
hari serta mengaitkan perkalian
dan pembagian.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN

1 Melalui menyanyikan lagu “belajar perkalian”, siswa dapat menyatakan perkalian


dua bilangan sebagai penjumlahan berulang dengan tepat.

2 Melalui penyajian contoh (perkalian sederhana), siswa dapat mengubah bentuk


perkalian tersebut kedalam bentuk penjumlahan berulang dengan benar.

3. Melalui perkalian dengan satu angka, siswa dapat menghitung hasil kali perkalian
dengan hasil kali bilangan cacah sampai 100 dengan benar.

C. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan: scientific
Metode/Model :
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
4. Latihan
D. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

KEGIATA WAKT
DESKRIPSI KEGIATAN
N U
1 1. Kelas dimulai dengan do’a dipimpin oleh salah seorang siswa. Siswa yang diminta 10 mnt
membaca do’a adalah siswa siswa yang hari ini datang paling awal. (Menghargai
kedisiplikan siswa/PPK).
2. Kelas lanjutkan dengan dibuka dengan salam, menanyakan kabar dan
mengecek kehadiran siswa.
3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap disiplin setiap saat dan
PENDAH menfaatnya bagi tercapainya sita-cita.
U-LUAN 4. Menyanyikan lagu Indonesia Raya. Guru memberikan penguatan tentang
pentingnya menanamkan semangat Nasionalisme.
5. Apersepsi :
 Apakah anak anak pernah pergi ke dokter?
 Apa yang diberikan dokter saat kalian sakit?
 Bagaimana tulisan resep obat dari dokter?
Ayo Mengamati 50 mnt
1 Guru mengajak siswa untuk membaca teks tentang beni, Edo dan
Udin.
2 Siswa mengamati berapa jumlah pistol seluruhnya
3 Guru meminta siswa untuk menyajikannya dalam kalimat
matematika perkalian
4 Siswa mengamati penjelasan guru mengenai konsep perkalian yang
merupakan hasil dari penjumlahan yang berulang.
Ayo Bernyanyi
5 Setelah menyimak penjelasan guru, Siswa bernyanyi bersama sama
lagu tentang perkalian “Belajar Perkalian”
6 Guru memancing siswa apa isi lagu tersebut. Guru menjelaskan arti
INTI dari aturan minum obat pada lagu tersebut. Siswa menyimak
penjelasan guru
7 Guru menjelaskan di papan menggunakan soal yang lain, siswa
menjawab secara klasikal sambil guru memancing dengan lagu
“belajar perkalian”
Ayo Berlatih
8 Siswa diminta untuk menyelesaikan soal perkalian dengan
menyajikannya ke dalam penjumlahan yang berulang pada buku
cetaknya
6 Guru membimbing siswa dengan papan tulis untuk nomor 1-3.
7 Siswa menjawab secara klasikal dan menuliskan jawabnnya pada
buku cetak.
8 Selanjutnya, siswa menyelesaikan soal perkalian secara mandiri
1 Peserta didik bersama guru melakukan refleksi dan umpan balik untuk 10 mnt
PENUTUP mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap proses kegiatan yang sudah
dilaksanakan (sesuai langkah dalam Permendikbud No 22 Th 2016)
E. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN

1. Teknik Penilaian : a. Tes tulis


b. Kinerja
2. Alat Penilaian : a. Soal
b. Rubrik Penilaian Kinerja

Kepala Sekolah, Guru Kelas II

Endang Suprihatin, S.S, S.Pd Fitria Rohima Atika, S.Si

LAMPIRAN:
1. Materi Pembelajaran (Rangkuman)
2. Soal, Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian
3. Rubrik Penilaian
LAMPIRAN 1

RANGKUMAN MATERI

1. Matematika
LAMPIRAN 2

 Penilaian Pengetahuan
Menyelesaikan soal perkalian (Tugas individu 1).

Kunci jawaban:
1. 2 × 5 = 5 + 5 = 10
2. 4 × 2 = 2 + 2 + 2 + 2 = 8
3. 5 × 7 = 7 + 7 + 7 + 7 + 7 = 35
4. 6 × 4 = 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 = 24
5. 2 × 8 = 8 + 8 = 16
6. 7 × 6 = 6 + 6 + 6 + 6 + 6 + 6 + 6 = 42
7. 4 × 9 = 9 + 9 + 9 + 9 = 36
8. 3 × 6 = 6 + 6 + 6 = 18
9. 5 × 5 = 5 + 5 + 5 + 5 + 5 = 25
10. 8 × 3 = 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3 = 24
Lampiran 3

Penilaian

Nama Siswa KKM


No Buku cetak PTS Tema 2 Muatan
Matematika KD 3.4

1 ACHMAD AL NABIL WIYANTA 65 90 60


2 AKBAR IBNU AIDAN 65 80 80
3 ALVARO GAVRIEL RIZKIANDI 65 70 40
ANINDYA FAUZIAH 65
4 70 60
WIDYAWATI
5 BAGAS PUTRA NARATAMA 65 90 80
6 DANNISH AHMAD FATIHA 65 50 70
7 DZAKIYYA TALITA SHAKI 65 90 90
8 FARZAN ARKAAN WAHYUDI 65 80 80
9 JIHAN ZHAFIRA PRASTICA 65 70 50
10 KANZA NAFEEZA PERDANA 65 50 60
11 KEISYA FAYRUS ZAKIYYA 65 50 70
KEKIRA ATHALETA 65
12 80 80
AZZAHIRA M.
LABUH JAGAD DWIPANTARA 65
13 25 40
AHMAD
MOCHAMAD ARKAN HAZIQ 65
14 50 60
ALCARIC
15 MUHAMMAD ALIF AL AZZAM 65 50 40
MUHAMMAD FATHIRAYYAN 65
16 75 60
PRADIBTA
MUHAMMAD RASYAA 65
17 90 70
ATHALLAH
18 NADHIFA NAJAH MAULIDYA 65 75 60
QINTHAR APTA 65
19 60 20
BHAGASKARA
20 RAIHANAH ALIESHA PUTRI 65 80 90
21 RANIA ESHIBIA FILLAH 65 75 60
22 SHAFA NAURA AZZAHRA 65 50 60
SHAQUEEL DZAKY PUTRA 65
23 50 60
HENDRAWAN
24 SYAKIRA AZWAN NAFSI 65 50 50
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) KURIKULUM 2013
SIKLUS I

Satuan Pendidikan : SD Islam Surya Buana


Malang Kelas / Semester : 2 /II
Tema : 2. BERMAIN DI LINGKUNGANKU
Sub Tema : Bermain Dilingkungan Rumah (Subtema
1) Muatan Materi : Matematika (Perkalian)
Alokasi waktu : 2 x 35 Menit

A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

MUATAN KOMPETENSI DASAR INDIKATOR


3.4 Menjelaskan perkalian dan 3.7.1 Menyatakan kalimat matematika
pembagian yang melibatkan yang berkaitan dengan masalah
bilangan cacah dengan hasil tentang perkalian
kali sampai dengan 100
dalam kehidupan sehari-hari 3.7.2 Menyatakan perkalian dua
serta mengaitkan perkalian bilangan sebagai penjumlahan
dan pembagian. berulang dengan tepat
Matemati
ka 4.4 Menyelesaikan masalah 4.1.1 Menyelesaikan beberapa soal
perkalian dan pembagian yang yang berkaitan dengan
melibatkan bilangan cacah perkalian
dengan hasil kali sampai
dengan 100 dalam kehidupan
sehari- hari serta mengaitkan
perkalian dan pembagian.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN

1 Melalui menyanyikan lagu “belajar perkalian”, siswa dapat menyatakan


perkalian dua bilangan sebagai penjumlahan berulang dengan tepat.

2 Melalui penyajian contoh (perkalian sederhana), siswa dapat mengubah bentuk


perkalian tersebut kedalam bentuk penjumlahan berulang dengan benar.

3. Melalui perkalian dengan satu angka, siswa dapat menghitung hasil kali
perkalian dengan hasil kali bilangan cacah sampai 100 dengan benar.

C. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan: scientific
Metode/Model :
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
4. Latihan
D. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

KEGIATA WAKT
DESKRIPSI KEGIATAN
N U
1 1. Kelas dimulai dengan do’a dipimpin oleh salah seorang siswa. Siswa yang 10 mnt
diminta membaca do’a adalah siswa siswa yang hari ini datang paling awal.
(Menghargai kedisiplikan siswa/PPK).
2. Kelas lanjutkan dengan dibuka dengan salam, menanyakan kabar dan mengecek
kehadiran siswa.
PENDAH 3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap disiplin setiap saat dan
U-LUAN menfaatnya bagi tercapainya sita-cita.
4. Menyanyikan lagu Indonesia Raya. Guru memberikan penguatan tentang
pentingnya menanamkan semangat Nasionalisme.
5. Apersepsi :
 Apakah anak anak pernah bermain Congklak?
 Bagaimana cara bermain congklak yang anak anak ketahui?
Guru menjelaskan materi perkalian menggunakan Congklak. Siswa mengamati 50
1.
penjelasan guru. menit
Guru melakukan tanya jawab kepada siswa untuk memastikan siswa
2.
memahami konsep perkalian dengan menggunakan Congklak.
Siswa menjawab pertanyaan dari guru dengan tepat dan mendapatkan
3.
penghargaan reward.
Beberapa siswa di tunjuk oleh guru untuk mencoba mempraktikan cara bermain
4.
Congklak untuk memecahkan soal perkalian di depan kelas.
Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok. Masing masing kelompok berisi 4
5.
orang. Masing masing kelompok diberi alat bermain Congklak dan biji-bijian.
Guru menanyakan kepada siswa bagaimanakah cara bermain Congklak dalam
6. kelompok. Siswa mendengarkan penjelasan guru. Guru menjelaskan bahwa
dalam kelompok ini dibutuhkan kerjasama untuk bermain Congklak.
Guru membagikan lembar aktifitas kelompok. Siswa mulai mempersiapkan
7.
KEGIATA kondisi kelompoknya. (Penugasan kelompok)
N INTI Setiap kelompok mulai mengerjakan tugas kelompok secara bersama sama. Guru
8. membimbing untuk nomor soal pertama. Selanjutnya secara
berkelompok siswa melanjutkan tugasnya.
Setelah selesai mengerjakan soal. Guru menunjuk salah satu kelompok
9.
bergantian untuk membacakan hasilnya.
Guru memberikan permasalahan jika yang diketahui adalah kalimat
perkaliannya maka
10.  Berapa yang harus dijumlahkan?
 Berapa lingkaran yang harus disediakan?
Siswa bersama sama menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.
Siswa diberi soal perkalian dan menyelesaikan soal tersebut menggunakan
11.
Congklak secara berkelompok. (Tugas Individu)
Guru mengajak siswa untuk mengambil kesimpulan bersama-sama tentang
12. permainan Congklak yang sudah di praktekkan dan mematangkan konsep
perkaliannya.
KEGIATA WAKT
DESKRIPSI KEGIATAN
N U
1 Peserta didik bersama guru melakukan refleksi dan umpan balik untuk
PENUTUP
mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap proses kegiatan yang sudah
AN
dilaksanakan (sesuai langkah dalam Permendikbud No 22 Th 2016)

E. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN

1. Teknik Penilaian : a. Tes tulis


b. Kinerja
2. Alat Penilaian : a. Soal
b. Rubrik Penilaian Kinerja

Kepala Sekolah, Guru Kelas II

Endang Suprihatin, S.S, S.Pd Fitria Rohima Atika, S.Si

LAMPIRAN:
1. Materi Pembelajaran (Rangkuman)
2. Soal, Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian
3. Rubrik Penilaian
LAMPIRAN 1

RANGKUMAN MATERI

1. Matematika

Perkalian dengan menggunakan Media Permainan Congklak

Contoh 1

Ada 3 lubang Congklak dan masing masing lubang diisi 4 biji. Maka kalimat penjumlahannya
dapat dituliskan 4+4+4= 12, sehingga kalimat perkaliannya dapat dituliskan menjadi 3x4
=12.

Contoh 2

Ada 4 kelompok dan masing masing kelompok berisi 3 biji. Maka kalimat penjumlahannya
dapat dituliskan 3+3+3+3= 12, sehingga kalimat perkaliannya dapat dituliskan menjadi 4 x3
= 12.

Dari Contoh 1 dan Contoh 2 dapat disimpulkan bahwa perkalian hasil perkaliannya sama
namun konsep penjumlahan berulangnya berbeda.

Contoh 3

Diberikan soal 2 x3= ……

Berapa hasil perkaliannya?

Caranya dengan menggunakan Congklak:


Sediakan 2 lubang pada papan Congklak lalu isi masing-masing lubang dengan 3 biji.
Lalu jumlahkan semua biji ke lubang besar dengan menghitung semua bijinya. Maka
akan diperoleh 6 biji. Sehingga pada perkalian 2x3= 3+3=6

Contoh 4

Diberikan soal 3 x3= ……

Berapa hasil perkaliannya?

Caranya dengan menggunakan Congklak:

Sediakan 3 lubang pada papan Congklak lalu isi masing-masing lubang dengan 3 biji.
Lalu jumlahkan semua biji ke lubang besar dengan menghitung semua bijinya. Maka
akan diperoleh 9 biji. Sehingga pada perkalian 3x3= 3+3+3=9

LAMPIRAN 2

 Penilaian Unjuk kerja (Pada LKS

1) Rubrik Penilaian

Tingkat kemampuan
No Kriteria yang dinilai 4
1 2 3

1. Siswa mampu mengikuti instruksi


permainan Congklak
2. Siswa terlibat aktif dalam
melakukan permainan Congklak
3. Siswa mampu memahami konsep
perkalian pada permainan congklak

Kriteria Penskoran
1. Baik Sekali = 4
2. Baik =3
3. Cukup =2
4. Kurang =1
Lembar Observasi/Pengamatan Mempraktikkan Permainan Congklak Perkalian

Penilaian Nilai
Nama Siswa ((K1+K2+K3)/12)
No Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria 3
*100
1 ACHMAD AL NABIL WIYANTA 3 3 2 67
2 AKBAR IBNU AIDAN 3 3 2 67
3 ALVARO GAVRIEL RIZKIANDI 3 2 2 58
4 ANINDYA FAUZIAH WIDYAWATI 3 2 1 50
5 BAGAS PUTRA NARATAMA 2 3 2 58
6 DANNISH AHMAD FATIHA 1 1 2 33
7 DZAKIYYA TALITA SHAKI 3 3 4 83
8 FARZAN ARKAAN WAHYUDI 2 2 3 58
9 JIHAN ZHAFIRA PRASTICA 2 2 2 50
10 KANZA NAFEEZA PERDANA 3 3 3 75
11 KEISYA FAYRUS ZAKIYYA 3 4 3 83
12 KEKIRA ATHALETA AZZAHIRA M. 3 4 3 83
13 LABUH JAGAD DWIPANTARA AHMAD 1 1 1 25
14 MOCHAMAD ARKAN HAZIQ ALCARIC 2 3 2 58
15 MUHAMMAD ALIF AL AZZAM 2 3 2 58
16 MUHAMMAD FATHIRAYYAN PRADIBTA 3 3 3 75
17 MUHAMMAD RASYAA ATHALLAH 2 3 2 58
18 NADHIFA NAJAH MAULIDYA 2 3 1 50
19 QINTHAR APTA BHAGASKARA 2 1 2 42
20 RAIHANAH ALIESHA PUTRI 3 3 3 75
21 RANIA ESHIBIA FILLAH 3 3 2 67
22 SHAFA NAURA AZZAHRA 2 3 2 58
23 SHAQUEEL DZAKY PUTRA HENDRAWAN 2 2 1 42
24 SYAKIRA AZWAN NAFSI 3 3 3 75
Rata‐rata kelas (%) 60.42% 65.63% 55.21% 60.42%
 Penilaian Pengetahuan
LKS 1 MENYELESAIKAN SOAL PERKALIAN (TUGAS INDIVIDU 1)

Nama :

Kelas : 2/_

Ubahlah dakon tersebut ke dalam kalimat matematika perkaliannya!

1.

…… + …… + …… + …… = …… x …… = ……

2.

…… + …… + …… + …… = …… x …… = ……

3.

…… x …… = ……

4.

…… x …… = ……

NNilailiai
Kunci jawaban:
1. 4x 5 = 5+5+5+5= 20
2. 4 x 4 = 4+4+4+4=16
3. 6 × 3 = 3 +3+3+3+3+3 = 18
4. 8 × 4 = 4 + 4 + 4+ 4 + 4 + 4 + 4 = 32

LKS 2 TUGAS INDIVIDU

Kunci jawaban:
1. 2 × 5 = 5 + 5 = 10
2. 4 × 2 = 2 + 2 + 2 + 2 = 8
3. 5 × 7 = 7 + 7 + 7 + 7 + 7 = 35
4. 2 × 8 = 8 + 8 = 16
5. 3 x 6 = 6 + 6 + 6 = 18
Lampiran 3

Penilaian
NILAI SIKLUS I
LKS 2 =
LKS 1 (KELOMPOK)
Nama Siswa KKM (INDIVIDU)
No (LKS1+LKS2)/2
NILAI UNJUK
NILAI NILAI LKS
KERJA LKS 1 2

1 ACHMAD AL NABIL WIYANTA 65 67 75 70 70


2 AKBAR IBNU AIDAN 65 67 75 80 75
3 ALVARO GAVRIEL RIZKIANDI 65 58 70 70 67
4 ANINDYA FAUZIAH WIDYAWATI 65 50 75 60 61
5 BAGAS PUTRA NARATAMA 65 58 65 80 71
6 DANNISH AHMAD FATIHA 65 33 75 70 62
7 DZAKIYYA TALITA SHAKI 65 83 75 80 80
8 FARZAN ARKAAN WAHYUDI 65 58 50 70 62
9 JIHAN ZHAFIRA PRASTICA 65 50 75 70 66
10 KANZA NAFEEZA PERDANA 65 75 70 80 76
11 KEISYA FAYRUS ZAKIYYA 65 83 75 90 85
12 KEKIRA ATHALETA AZZAHIRA M. 65 83 70 90 83
LABUH JAGAD DWIPANTARA
13 65 25 70 60
AHMAD 54
MOCHAMAD ARKAN HAZIQ
14 65 58 50 70
ALCARIC 62
15 MUHAMMAD ALIF AL AZZAM 65 58 50 60 57
MUHAMMAD FATHIRAYYAN
16 65 75 70 95
PRADIBTA 84
17 MUHAMMAD RASYAA ATHALLAH 65 58 50 90 72
18 NADHIFA NAJAH MAULIDYA 65 50 80 70 68
19 QINTHAR APTA BHAGASKARA 65 42 70 70 63
20 RAIHANAH ALIESHA PUTRI 65 75 80 90 84
21 RANIA ESHIBIA FILLAH 65 67 80 90 82
22 SHAFA NAURA AZZAHRA 65 58 70 80 72
SHAQUEEL DZAKY PUTRA
23 65 42 50 60
HENDRAWAN 53
24 SYAKIRA AZWAN NAFSI 65 75 60 90 79
Rata‐Rata Kelas (%) 60% 68% 76% 70%
Link Video Pembelajaran Siklus I

https://drive.google.com/drive/folders/1gAEEjYDz4OpUoiH0Gz2TH5M4- GW2YY5a?
usp=sharing

Dokumentasi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) KURIKULUM 2013
SIKLUS II

Satuan Pendidikan : SD Islam Surya Buana


Malang Kelas / Semester : 2 /II
Tema : 2. BERMAIN DI LINGKUNGANKU
Sub Tema : Bermain Dilingkungan Rumah (Subtema
1) Muatan Materi : Matematika
Pembelajaran ke : 6
Alokasi waktu : 2 x 35 Menit

A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

MUATAN KOMPETENSI DASAR INDIKATOR


3.4 Menjelaskan perkalian dan 3.7.1 Menyatakan kalimat matematika
pembagian yang melibatkan yang berkaitan dengan masalah
bilangan cacah dengan hasil tentang perkalian
kali sampai dengan 100
dalam kehidupan sehari-hari 3.7.2 Menyatakan perkalian dua
serta mengaitkan perkalian bilangan sebagai penjumlahan
dan pembagian. berulang dengan tepat
Matemati
ka 4.4 Menyelesaikan masalah 4.1.1 Menyelesaikan beberapa soal
perkalian dan pembagian yang yang berkaitan dengan
melibatkan bilangan cacah perkalian
dengan hasil kali sampai
dengan 100 dalam kehidupan
sehari- hari serta mengaitkan
perkalian dan pembagian.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN

1 Melalui menyanyikan lagu “belajar perkalian”, siswa dapat menyatakan


perkalian dua bilangan sebagai penjumlahan berulang dengan tepat.

2 Melalui penyajian contoh (perkalian sederhana), siswa dapat mengubah bentuk


perkalian tersebut kedalam bentuk penjumlahan berulang dengan benar.

3. Melalui perkalian dengan satu angka, siswa dapat menghitung hasil kali
perkalian dengan hasil kali bilangan cacah sampai 100 dengan benar.

C. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan: scientific
Metode/Model :
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
4. Latihan
D. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

KEGIATA WAKT
DESKRIPSI KEGIATAN
N U
1 1. Kelas dimulai dengan do’a dipimpin oleh salah seorang siswa. Siswa yang 10 mnt
diminta membaca do’a adalah siswa siswa yang hari ini datang paling awal.
(Menghargai kedisiplikan siswa/PPK).
2. Kelas lanjutkan dengan dibuka dengan salam, menanyakan kabar dan mengecek
kehadiran siswa.
3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap disiplin setiap saat dan
PENDAH menfaatnya bagi tercapainya sita-cita.
U-LUAN
4. Menyanyikan lagu Indonesia Raya. Guru memberikan penguatan tentang
pentingnya menanamkan semangat Nasionalisme.
5. Apersepsi :
 Apakah anak anak masih ingat cara bermain congklak untuk
memecahkan soal perkalian?
 Bagian apa yang dijumlahkan? Bagian kelompok atau isi?
Guru memancing pengetahuan siswa tentang kegiatan bermain Congklak pada 50
1. MENIT
pertemuan sebelumnya. Siswa menjawab pertanyaan dari guru secara klasikal
Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok, dimana masing masing kelompok terdiri
dari 2 orang sebanyak 4 kelompok dan 1 kelompok yang berisi 3 orang. Siswa
2.
berkumpul dengan pasangan kelompoknya. Guru membagikan papan
Congklak beserta bijinya dan lembar latihan soal perkalian.
Guru memberikan penjelasan bahwa tugas ini adalah tugas kelompok namun
3. lembar kerjanya harus dikerjakan individu. Siswa menyiapkan alat tulis dan
menyimak penjelasan guru.
Siswa secara berpasangan mencoba memecahkan soal perkalian
4. menggunakan permainan Congklak. Guru berkeliling memantau
perkembangan tugas siswa dan menjelaskan apa yang dibutuhkan siswa.
KEGIATA
N INTI Setelah selesai tugas yang pertama, siswa membacakan hasil perkalian yang telah
5.
dihitung. Dan kelompok lain mendengarkan.
Siswa menyimak penjelasan Guru mengenai soal cerita yang berkaitan dengan
6.
perkalian.
Guru menyajikan bentuk perkaliannya pada papan Congklak. Siswa secara klasikal
7.
ikut menghitung bersama sama menggunakan Congklak.
Siswa diberi lembar kerja tugas yang berisi soal cerita dan memecahkan soal cerita
8. perkalian dengan menggunakan permainan Congklak bersama
kelompoknya.
Siswa dan guru menyimpulkan kegiatan permainan perkalian dengan Congklak
9. ini bahwa perkalian adalah penjumlahan berulang dimana bentuk perkaliannya adalah
kelompok dikali isi.
1. Peserta didik bersama guru melakukan refleksi dan umpan balik untuk 10
PENUTUP mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap proses kegiatan yang sudah MENIT
AN
dilaksanakan (sesuai langkah dalam Permendikbud No 22 Th 2016)
E. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN

1. Teknik Penilaian : a. Tes tulis


b. Kinerja
2. Alat Penilaian : a. Soal
b. Rubrik Penilaian Kinerja

Kepala Sekolah, Guru Kelas II

Endang Suprihatin, S.S, S.Pd Fitria Rohima Atika, S.Si

LAMPIRAN:
1. Materi Pembelajaran (Rangkuman)
2. Soal, Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian
3. Rubrik Penilaian
LAMPIRAN 1

RANGKUMAN MATERI

1. Matematika

Perkalian merupakan penjumlahan berulang. Konsep perkalian adalah Kelompok dikali isi.
Soal-soal perkalian sering kita temui dalam kehidupan sehari hari. Contohnya:
a) Ibu menyiapkan makanan untuk acara arisan. Ibu menyediakan 5 piring, masing
masing piring di beri 6 kue. Berapa banyak kue yang ada dipiring?
Kita menganggap bahwa piring itu merupakan lingkaran pada Congklak.

Ada 5 piring diibaratkan dengan 5 lubang Congklak dan masing masing lubang diisi 6 biji.
Maka kalimat penjumlahannya dapat dituliskan 6+6+6+6+6 = 30, sehingga kalimat
perkaliannya dapat dituliskan menjadi 5x6=30.

b) Edo melihat ada 3 aqurium di pasar. Masingmasing aquarium berisi 5 ikan.


Bagaimanakah bentuk perkaliannya dan berapa hasilnya?

Ada 3 aquarium diibaratkan dengan 3 lubang Congklak dan masing masing lubang diisi
5 biji. Maka kalimat penjumlahannya dapat dituliskan 5+5+5 = 15, sehingga kalimat
perkaliannya dapat dituliskan menjadi 3x5=15.
LAMPIRAN 2

 Penilaian Pengetahuan
LKS 1 Menyelesaikan soal perkalian (Tugas individu 1)

Nama :

Kelas : 2/

Jawablah soal perkalian berikut ini dengan bantuan Congklak!

1. 3x7= …… + …… + …… = ……

2. 7x3= …… + …… + …… + …… + …… + …… + …… = ……

3. 5x2= …… + …… + …… + …… + …… = ……

4. 2x5= …… + …… = ……

5. 6x4= …… + …… + …… + …… + …… + …… = …… NNilailiai

6. 4x6= …… + …… + …… + …… = ……

Kunci jawaban:

1. 3x7 = 7+7+7=21
2. 7x3 = 3+3+3+3+3+3+3=21
3. 5x2 = 2+2+2+2+2=10
4. 2x5 = 5+5=10
5. 6x4 = 4+4+4+4+4+4=24
6. 4x6 = 6+6+6+6=24
 Penilaian Pengetahuan
LKS 2 Menyelesaikan Tugas kelompok

Nama :

Kelas : 2/

Jawablah soal perkalian berikut ini dengan bantuan Dakon!

1. Aku ada 5 kelompok, isilah masing-masing kelompok dengan 4 manik-manik. Berapa hasil perkalian ku

…… x …… = …… + …… + …… + …… + …… = ……

2. Aku adalah hasil dari penjumlahan berulang 7+7+7+7+7. Berapakah Aku?

7+7+7+7+7= …… x …… = ……

3. Ibu punya 6 piring. Masing-masing piring diberi 5 tempe. Berapakah semua tempe Ibu?

…… x …… = …… + …… + …… + …… + …… = ……

Kunci Jawaban:
1. 5 x 4 = 4 + 4 + 4 + 4 + 4 = 5 ( 30 point )
2. 7+7+7+7+7= 5 x 7 = 35 (20 point )
3. 6 x 5 = 5 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5 (30 point)

Jumlah point benar


Nilai :
jumlah point seluruhnya 𝑥
 Penilaian Unjuk Kerja
Petunjuk:
Rubrik Penilaian
Tingkat kemampuan
No Kriteria yang dinilai
1 2 3 4

1. Siswa mampu mengikuti instruksi


permainan Congklak
2. Siswa terlibat aktif dalam melakukan
permainan Congklak
Siswa mampu menyajikan soal
3. cerita perkalian menggunakan
permainan
congklak

Kriteria Penskoran
Lembar1.Observasi/Pengamatan
Baik Sekali = 4 Mempraktikkan Permainan Congklak Perkalian
2. Baik =3
3. Cukup =2 Penilaian Nilai
= 1 Nama Siswa ((K1+K2+K3)/12)
No4. Kurang Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria 3
*100
1 ACHMAD AL NABIL WIYANTA 3 3 3 75
2 AKBAR IBNU AIDAN 3 4 4 92
3 ALVARO GAVRIEL RIZKIANDI 3 3 3 75
4 ANINDYA FAUZIAH WIDYAWATI 2 3 2 58
5 BAGAS PUTRA NARATAMA 4 4 3 92
6 DANNISH AHMAD FATIHA 2 2 3 58
7 DZAKIYYA TALITA SHAKI 4 3 4 92
8 FARZAN ARKAAN WAHYUDI 1 2 2 42
9 JIHAN ZHAFIRA PRASTICA 3 3 3 75
10 KANZA NAFEEZA PERDANA 4 4 3 92
11 KEISYA FAYRUS ZAKIYYA 4 4 3 92
12 KEKIRA ATHALETA AZZAHIRA M. 4 4 4 100
13 LABUH JAGAD DWIPANTARA AHMAD 2 2 2 50
14 MOCHAMAD ARKAN HAZIQ ALCARIC 3 3 3 75
15 MUHAMMAD ALIF AL AZZAM 3 3 3 75
16 MUHAMMAD FATHIRAYYAN PRADIBTA 4 4 4 100
17 MUHAMMAD RASYAA ATHALLAH 4 4 4 100
18 NADHIFA NAJAH MAULIDYA 3 3 2 67
19 QINTHAR APTA BHAGASKARA 2 2 3 58
20 RAIHANAH ALIESHA PUTRI 4 4 4 100
21 RANIA ESHIBIA FILLAH 4 4 4 100
22 SHAFA NAURA AZZAHRA 4 4 3 92
23 SHAQUEEL DZAKY PUTRA HENDRAWAN 3 3 3 75
24 SYAKIRA AZWAN NAFSI 4 4 4 100
Lampiran 3

Penilaian
NILAI SIKLUS I
LKS 1 LKS 2
=
Nama Siswa KKM (individu) (kelompok)
No (LKS1+LKS2)/2
NILAI
NILAI LKS 1 UNJUK NILAI LKS 2
KERJA
1 ACHMAD AL NABIL WIYANTA 65 83 75 87.5 82
2 AKBAR IBNU AIDAN 65 100 92 87.5 95
3 ALVARO GAVRIEL RIZKIANDI 65 83 75 87.5 82
ANINDYA FAUZIAH
4 65 83 58 87.5 78
WIDYAWATI
5 BAGAS PUTRA NARATAMA 65 100 92 100 98
6 DANNISH AHMAD FATIHA 65 83 58 100 81
7 DZAKIYYA TALITA SHAKI 65 83 92 100 90
8 FARZAN ARKAAN WAHYUDI 65 100 42 100 86
9 JIHAN ZHAFIRA PRASTICA 65 67 75 75 71
10 KANZA NAFEEZA PERDANA 65 100 92 100 98
11 KEISYA FAYRUS ZAKIYYA 65 100 92 100 98
KEKIRA ATHALETA AZZAHIRA
12 65 100 100 100 100
M.
LABUH JAGAD DWIPANTARA
13 65 67 50 75 65
AHMAD
MOCHAMAD ARKAN HAZIQ
14 65 83 75 87.5 82
ALCARIC
15 MUHAMMAD ALIF AL AZZAM 65 83 75 100 85
MUHAMMAD FATHIRAYYAN
16 65 100 100 100 100
PRADIBTA
MUHAMMAD RASYAA
17 65 100 100 100 100
ATHALLAH
18 NADHIFA NAJAH MAULIDYA 65 67 67 75 69
19 QINTHAR APTA BHAGASKARA 65 83 58 87.5 78
20 RAIHANAH ALIESHA PUTRI 65 100 100 100 100
21 RANIA ESHIBIA FILLAH 65 100 100 100 100
22 SHAFA NAURA AZZAHRA 65 83 92 100 90
SHAQUEEL DZAKY PUTRA
23 65 83 75 75 79
HENDRAWAN
24 SYAKIRA AZWAN NAFSI 65 100 100 100 100
Link Video Pembelajaran Siklus II

https://drive.google.com/drive/folders/1MH4BD5NcDWrx_WzT3Ru7mqnGSHyC2dTO?usp
=sharing

Dokumentasi
LEMBAR OBSERVASI GURU
SIKLUS I

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas/Semester : II/I
Hari/Tanggal : Kamis, 11 November 2021

Kemunculan
No Aspek yang Diobservasi Komentar
Tidak
Ada
Ada
1 Persiapan
RPP, media sudah
Guru mempersiapkan rencana pelaksanaan √
a dipersiapkan dengan
pembelajaran (RPP).
Materi yang akan diberikan memiliki baik. Guru juga
b kaitan atau dapat dikaitkan dengan materi √
sebelumnya. mampu

√ mengkondisikan
c Guru mempersiapkan media pembelajaran.
kelas dan memulai
d Guru mengatur kondisi kelas. √ pembelajaran dengan
Guru mengkondisikan siswa untuk memulai √ baik.
e
pembelajaran.
2 Presentasi/penyampaian pembelajaran
Tujuan pembelajaran

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran sudah disampaikan


a √
yang akan diharapkan. dengan jelas, guru
juga memberikan

Guru memotivasi siswa untuk menarik motivasi. Guru sudah


b √
perhatian siswa. melaksanakan
pembelajaran sesuai
Guru menjelaskan materi pembelajaran RPP. Namun perlu
c dengan teknik-teknik tertentu sehingga √
jelas dan mudah dipahami siswa. lebih memastikan
pemahaman siswa

Pembelajaran dilaksanakan sesuai langkah- lagi tentang cara


d √
langkah dan urutan dalam RPP. penggunaan media.

1
Petunjuk-petunjuk pembelajaran singkat √
e dan jelas sehingga mudah dipahami.

Materi pembelajaran disesuaikan dengan √


f tingkat berpikir siswa.

Guru memberi kesempatan siswa untuk √


g bertanya.

Setiap pertanyaan yang diajukan siswa,


h guru mampu menjawab dengan jelas dan √
dipahami siswa.

3 Pelaksanaan Pembelajaran Guru berkeliling satu


demi satu kelompok,
Pembelajaran dilakukan sesuai dengan √
a RPP. sudah bagus untuk
menangani kesulitan
siswa dalam
Materi disesuaikan dengan tujuan √
b pembelajaran. kelompoknya. Untuk
lebih efektif dalam
Selama pembelajaran berlangsung guru penggunaan media
tidak hanya berada pada posisi tertentu √
c tetapi bergerak secara dinamis di dalam perlu pengurangan
kelasnya. jumlah siswa dalam
1 kelompok yaitu 2-
Media pembelajaran digunakan secara √
d efektif. 3 orang saja, dan
ditambah jumlah
medianya.
Guru mengarahkan siswa dalam √
e pembelajaran aktif.

Guru selalu bersifat positif terhadap tingkah


f laku siswa dalam pembelajaran ataupun √
diskusi.
g Latihan diberikan secara efektif. √

Pembelajaran dilaksankan sesuai alokasi √


h waktu yang telah ditentukan.

4 Karakteristik Pribadi Guru Guru sudah sabar

a Guru bersikap sabar dalam pembelajaran. √ dalam menanganai


kesulitan siswa
b Guru bersikap tegas dalam setiap tindakan. √
setiap kelompok,

c Guru bertanggung jawab dalam kelasnya. √ menggunakan bahasa


yang sopan dan
Penggunaan bahasa yang baik dan mudah √
d dipahami siswa. ceria. Guru juga
mampu akrab dengan
e Guru bersikap akrab dengan siswa. √
siswa.
LEMBAR OBSERVASI GURU
SIKLUS II

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas/Semester : II/I
Hari/Tanggal : Selasa, 16 November 2021

Kemunculan
No Aspek yang Diobservasi Tidak Komentar
Ada
Ada
1 Persiapan
Guru mempersiapkan rencana
a √
pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Materi yang akan diberikan Guru sudah mengkondisikan
memiliki kaitan atau dapat kelas dengan baik, materi yang
b √
dikaitkan dengan materi disampaikan merupkan
sebelumnya. kelanjutan dari materi
Guru mempersiapkan media sebelumnya, dan sudah
c √
pembelajaran. mempersiapkan RPP dengan

√ baik pula
d Guru mengatur kondisi kelas.

Guru mengkondisikan siswa √


e
untuk memulai pembelajaran.
2 Presentasi/penyampaian Tujuan pembelajaran sudah
pembelajaran disampaikan dengan jelas,
Guru menyampaikan tujuan guru juga memberikan
a pembelajaran yang akan √ motivasi. Guru sudah
diharapkan. melaksanakan pembelajaran
Kemunculan
No Aspek yang Diobservasi Tidak Komentar
Ada
Ada
sesuai RPP.
Guru memotivasi siswa √
b
untuk menarik perhatian
siswa.
Guru menjelaskan materi
pembelajaran dengan teknik- √
c
teknik tertentu sehingga jelas
dan
mudah dipahami siswa.
Pembelajaran dilaksanakan sesuai
d langkah-langkah dan urutan dalam √
RPP.
Petunjuk-petunjuk pembelajaran
e singkat dan jelas sehingga mudah √
dipahami.

Materi pembelajaran disesuaikan √


f
dengan tingkat berpikir siswa.

Guru memberi kesempatan siswa √


g
untuk bertanya.

Setiap pertanyaan yang diajukan


h siswa, guru mampu menjawab √
dengan jelas dan dipahami siswa.
3 Pelaksanaan Pembelajaran Guru berkeliling satu demi
satu kelompok, sudah bagus
Pembelajaran dilakukan sesuai √
a untuk menangani kesulitan
dengan RPP.
siswa dalam kelompoknya.
Kemunculan
No Aspek yang Diobservasi Tidak Komentar
Ada
Ada
Media sudah efektif digunakan
Materi disesuaikan dengan tujuan √
b dalam pembelajaran.
pembelajaran.

Selama pembelajaran berlangsung


guru tidak hanya berada pada √
c
posisi tertentu tetapi bergerak
secara dinamis di dalam kelasnya.

Media pembelajaran √
d
digunakan secara efektif.

Guru mengarahkan siswa dalam √


e
pembelajaran aktif.

Guru selalu bersifat positif


f terhadap tingkah laku siswa dalam √
pembelajaran ataupun diskusi.

g Latihan diberikan secara efektif. √

Pembelajaran dilaksankan sesuai


h alokasi waktu yang telah √
ditentukan.
4 Karakteristik Pribadi Guru Guru sudah sabar dalam
Guru bersikap sabar dalam √ menanganai kesulitan siswa
a
pembelajaran. setiap kelompok,
Guru bersikap tegas dalam setiap √ menggunakan bahasa yang
b
tindakan. sopan dan ceria. Guru juga
Kemunculan
No Aspek yang Diobservasi Tidak Komentar
Ada
Ada
Guru bertanggung jawab dalam √ mampu akrab dengan siswa.
c
kelasnya.
Penggunaan bahasa yang baik dan √
d
mudah dipahami siswa.
Guru bersikap akrab dengan √
e
siswa.

Supervisor 2
YAYASAN BAHANA CITA PERSADA MALANG
SEKOLAH DASAR ISLAM (SDI) SURYA BUANA
TERAKREDITASI (A)
NSS : 102056104006 NPSN : 20533895
Jl. Simpang Gajayana 610-F Malang Telp. (0341) 555859Fax. (0341) 574185 Malang.

BERITA ACARA PELAKSANAAN SEMINAR LAPORAN HASIL PENELITIAN

Pada hari ini : Jumat,


Tanggal : 11 Februari 2022
Pukul : 13.00 WIB s.d Selesai
Bertempat di ruang : Kelas 4B SD Islam Surya Buana
Pada Sekolah : SD Islam Surya Buana
Dengan alamat : Jl. Simpang Gajayana 610-F Kelurahan Dinoyo Kota Malang
Nomor Telphon/Fax : (0341) 555859
e - mail : sdisuryabuana@gmail.com

Telah diselenggarakan acara Seminar Hasil Penelitian:


Dengan Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERKALIAN DASAR
MELALUI PERMAINAN CONGKLAK PADA SISWA KELAS II SD ISLAM SURYA
BUANA TAHUN AJARAN 2021/2022
Hasil Karya : Fitria Rohima Atika S.Si
NIP : -
NUPTK :
Jabatan : Guru
Pangkat/Golongan : -
Tempat Tugas : SD Islam Surya Buana
Alamat Rumah : Jl. Gajayana gang 2 no 672D, DInoyo, Lowokwaru, Malang
Nomor Telphon/ HP : 085736008509
e - mail : fitriarohimaatika@gmail.com
Pada Acara Seminar tersebut :
Sebagai Penyaji : Fitria Rohima Atika, S.Si
Sebagai Moderator : Elisatu Evi Zuliana, S.PdI
Sebagai Pembahas :
Susunan Acara Seminar :
(a) Pembukaan, (b) Sambutan Kepala Sekolah dan / atau Pengawas Sekolah, (c) Pemaparan Singkat Laporan Hasil Penelitian
Oleh Penyaji/ Penulis Laporan, (d) Tanggapan, pertanyaan, kritik/ saran, masukan dari Peserta Seminar dan Tanggapan dari
Penyaji, (e) Penutup.
Jumlah Peserta yang Hadir : 17 Orang (Daftar Hadir Terlampir)

Adapun Notulen Jalannya Acara Seminar, Print Ouat Bahan Tayang Paparan Penyaji serta Foto Kegiatan Seminar
sebagaimana terlampir dalam Berita Acara ini.

Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Malang, 11 Februari 2022


Mengetahui
Kepala Sekolah SD Islam Surya Buana

Endang Suprihatin, S.S., S.Pd.


NUPTK. 4845755657300042

.
Dokumentasi kegiatan Seminar PTK

Anda mungkin juga menyukai