Oleh:
ISTIANA AMINI
NIM. 858942333
i
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya berupa kesehatan dan kekuatan kepada
penulis sehingga selama penelitian hingga penyelesaian penyusunan laporan
perbaikan pembelajaran yang berjudul:” Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas III
pada Pelajaran Matematika Materi Pecahan Sederhana dengan menggunakan
Media Gambar di SDN Pakusari 02 Kecamatan Pakusari” dapat berjalan lancar dan
selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Pemantapan
Kemampuan Profesional (PKP) Universitas Terbuka, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Program S-1 PGSD.
Laporan ini juga tidak dapat diselesaikan tanpa kerjasama dari berbagai
pihak, baik bantuan yang bersifat moral maupun bantuan yang bersifat material.
Untuk itu pada kesempatan yang berharga ini, penulis ingin menyampaikan ucapan
terima kasih yang setulus – tulusnya kepada berbagai pihak tersebut, khususnya
yaitu:
1. Bapak Prof. Drs. Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D selaku Rektor Universitas Terbuka
Jember.
2. Ibu Dra. Barokah Widuroyekti, M.Pd., selaku Direktur UPBJJ-UT Universitas
Terbuka Jember
3. Bapak Didik Widiyono, S.Pd, selaku pengurus UT Pokjar Mangli.
4. Bapak Drs. I Putu Sukmaantara, M.Ed., selaku Supervisor 1/Tutor Pembimbing
mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional untuk memotivasi arahan
serta bimbingannya dan sekaligus memberi bimbingan dalam penyusunan
laporan ini.
5. Drs. Tri Hari Nugroho selaku Kepala SDN Pakusari 02 Kecamatan Pakusari
untuk segala fasilitas utamanya kemudahan-kemudahan yang diberikan selama
perbaikan pembelajaran.
6. Akmal Nasri Ahza, S.Pd selaku teman sejawat untuk kesediaan menjadi
supervisor 2, arahan dan bimbingannya.
iv
7. Dewan guru SDN Pakusari 02 yang selalu memberi semangat membantu
selama penelitian berlangsung.
8. Keluarga tercintaku, anakku, suamiku selalu memberi semangat untuk
melangkahkan diri menjadi lebih baik.
9. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan Penelitian Tindakan Kelas ini masih
banyak kekurangan sehingga dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang
sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Semoga penelitian tindakan Kelas
ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan berbagai pihak pada umumnya.
Penulis
v
DAFTAR ISI
vi
3.8. Indikator Keberhasilan ......................................................................... 18
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran ........................... 19
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran ...................... 28
BAB V SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
5.1. Simpulan............................................................................................... 32
5.2. Saran Tindak Lanjut ............................................................................. 32
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas III pada Mata Pelajaran Matematika
Materi Pecahan Sederhana dengan Menggunakan Media Gambar Di SDN
Pakusari 02 Kecamatan Pakusari
Istiana Amini
Aminiistiana19@gmail.com
ABSTRAK
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1
mencapai tujuan pembelajaran tersebut. Salah satunya adalah dalam pemilihan
media pembelajaran.
Media adalah alat perantara saluran komunikasi (Sri:2022). Pada saat
pembelajaran disekolah hendaknya guru menggunakan media untuk
menyampaikan pesan kepada siswa. Secara harfiah “perantara” yaitu perantara
sumber pesan (guru) dengan penerima pesan (siswa). Salah satu contoh media
yang dapat digunakan yaitu media gambar. Menurut Azizan (2022), Media
gambar adalah media visual diam bentuk grafis. media grafis didefinisikan
sebagai media yang mengkombinasikan fakta dan gagasan secara jelas dan
juga kuat melalui suatu kombinasi pengungkapan kata-kata dan gambar-
gambar media gambar adalah berbagai peristiwa kejadian objek yang
dituangkan dalam bentuk gambar-gambar garis-garis dan kata-kata dan
simbol-simbol maupun gambaran. Gambar juga merupakan peniruan dari
benda-benda atau pandangan dalam bentuk rupa.
Pada kegiatan pembelajaran kurangnya penggunaan media juga kadang
terjadi banyak permasalah yang ditunjukkan oleh rendahnya hasil belajar
siswa. Hal ini disebabkan oleh rendahnya motivasi dan antusias siswa pada
kegiatan pembelajaran dan kurangnya kreatifitas guru menggunakan media
saat mengajar. Hal ini yang membuat peneliti ingin melakukan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) di kelas sendiri untuk meneliti penggunaan media
gambar pada pelajaran matematika materi pecahan sederhana dapat
meningkatkan hasil belajar siswa di SDN Pakusari 02.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah: Apakah penggunaan media gambar dapat
meningkatkan hasil belajar pada pelajaran matematika materi pecahan
sederhana siswa kelas III SDN Pakusari 02?
1.3 Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas
III SDN Pakusari 02 dengan menggunakan media gambar pada pelajaran
matematika materi pecahan sederhana.
2
1.4 Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1. Bagi Guru
Dapat dijadikan sebagai perbaikan mutu proses pembelajaran dengan
media yang tepat dalam proses belajar mengajar.
2. Bagi Siswa
Siswa lebih tertarik dengan materi yang diajarkan, sehingga dapat
memperoleh hasil belajar yang memuaskan.
3. Bagi Sekolah
Meningkatnya kualitas proses pembelajaran, hasil belajar siswa dan
meningkatkan kemampuan profesional tenaga pendidik SDN Pakusari 02.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
2. Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.
3. Memberikan arahan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
4. Memudahkan evaluasi proses pembelajaran.
5. Memberi kesempatan kepada guru untuk kreatif.
6. Sarana menyampaikan pelajaran.
7. Membantu siswa untuk memahami pembelajaran.
Menurut Winn (1996), Fungsi Media adalah untuk menyampaikan
pemnbelajaran pada materi pembelajaran, membantu menggali pemahaman dan
pengetauan, dan mengembangkan keterampilan kognitif dan pengembangan
mental.
2.1.3 Prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media.
Heinick (1996) menyatakan bahwa dalam merencanakan dan
melaksanakan pembelajaran perlu melakukan hal berikut, yaitu memahami
karakteristik siswa; menentukan tujuan pembelajaran; menentukan media
sebagai penghubung antara pengetahuan, keterapilan dan perilaku siswa dengan
tujuan yang akan dicapai melalui pembelajaran; menentukan metode dan media
yang cocok dan tepat; menggunakan media; melibatkan siswa untuk
berpartisipasi dalam pembelajaran dan melakukan evaluasi terhadap proses
pembelajaran.
Dalam menyediakan media pembelajaran guru dapat dihadapkan pada 3
kondisi berikut yaitu:
1. Memilih dari bahan media yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2. Memilih bahan media yang kurang sesuai dengan tujuan pembelajaran
sehingga diperlukan modifikasi terhadap media tersebut.
3. Merancang media baru.
Untuk memilih media pembelajaran hendaknya guru memperhatikan
bahwa media tersebut memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Media sesuai dengan kurikulum yang berlaku
2. Media bersifat akurat dan berdasar perkembangan baru.
3. Media memiliki Bahasa yang jelas dan ringkas.
4. Media dapat memotivasi dan menarik siswa.
5
5. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk ikut berpartisipasi.
6. Memiliki kualitas teknis yang baik.
7. Memiliki efektifitas yang baik.
8. Bebas dari perdagangan atau iklan.
9. Dilengkapi dengan pedoman penggunaan dan lainnya.
Dalam menggunakan media pembelajaran guru harus memahami media
yang akan digunakan; menyiapkan media dan mencobanya sebelum digunakan
didepan kelas; mengatur fasilitas di dalam kelas terkait dengan penggunaan
media seperti tempat duduk, pencahayaan ruangan, suasana dan kondisi kelas;
menyiapkan siswa; dan menyediakan pengalaman belajar bagi siswa.
2.1.4 Media Gambar
Media Gambar bisa kita sebut juga dengan media grafik. Medi grafik
adalah media dua pandang dua dimensi yang dirancang secara khusus untuk
menyampaikan pesan pada pembelajaran. (Anitah, 2022) Media gambar adalah
media yang sering digunakan karena penggunaannya yang mudah dan banyak
menarik perhatian siswa. Siswa lebih menyukai gambar yang konkret dari pada
hanya tulisan saja. Media gambar dibuat sesuai dengan pembelajan yang sedang
diajarkan dan memuat pesan yang akan disampaikan oleh seorang guru kepada
siswanya. Penggunaan media gambar ini sebagai perantara pesan, penghubung
pesan yang akan disampaikan kepada siswa.
2.1.5 Kelebihan dan Kekurangan Media Gambar.
a. Kelebihan media gambar:
1. Dapat mempermudah pemahaman siswa terhadap materi yang
diajarkan
2. Dapat diwarnai dengan warna yang menarik.
3. Proses pembuatannya mudah dan harganya relatifmurah.
4. Menarik perhatian siswa.
5. Membantu mengatasi keterbatasan sarana dan prasarana sekolah.
b. Kelemahan media gambar:
1. Membutuhkan kreatifitas dalam pembuatannya.
2. Penyajian pesan hanya berupa unsur visual.
6
3. Membutuhkan waktu yang lama untuk membuatnya.
2.1.6 Pembelajaran Matematika di SD
Pembelajaran matematika adalah proses pemberian pengalaman belajar
kepada siswa melalui serangkaian kegiatan yang terencana sehingga siswa
memperoleh kompetensi tentang bahan matematika yang dipelajari. Komponen
yang menentukan pencapaian kompetensi adalah penggunaan stretegi
pembelajaran matematika yang sesuai dengan (1) topik yang sedang dipelajari
(2) tingkat perkembangan intelektual siswa (3) prinsip dan teori belajar (4)
keterlibatan aktif siswa (5) keterkaitan dengan kehidupan siswa sehari-hari (6)
pengembangan dan pemahaman matematis (Muhsetyo, 2022).
2.1.7 Pembelajaran Konsep Pecahan pada Siswa SD
Menerangkan konsep Pecahan pada siswa SD hendaknya diawali dengan
menggunakan benda kongket, semi kongkret kemudian abstrak. Berikut
beberapa cara mengenalkan pecahan kepada siswa SD:
a. Benda kongkret sebagai alat peraga penanaman konsep pecahan.
Untuk mengenalkan konsep pecahan pada anak, sebaiknya seorang guru
memilih benda konkret yang ada disekitar anak, agar anak bisa menerima
dan merasa tidak asing dengan benda konkret tersebut. Misal seorang guru
menjadikan buah-buahan sebagai alat untuk menerangkan konsep pecahan
sederhana contoh jeruk, semangka atau buah yang sering ditemui siswa
dalam kehidupan sehari-hari.
b. Penggunaan benda semi kongkrit dalam penerangkan konsep pecahan.
Pada tahap selanjutnya guru juga bisa menggunakan benda semi konkret
untuk mengenalkan konsep pecahan pada tahap ini matematika
mengantarkan anak ke jenjang pemikiran yang lebih tinggi. Sebagai
contoh penggunaan benda semi konkret dalam pembelajaran pecahan
sebagai berikut:
1. Buatlah dari kertas manila atau kertas putih bagun datar misal
lingkaran atau persegi.
2. Setengah dari lingkaran tersebut diwarnai untuk menunjukkan
pecahan ½.
7
3. Tunjukkan gambar tersebut kepada siswa dan guru menerangkan
konsep pecahan bahwa setengah lingkaran yang diwarnai adalah
setengah dari benda tersebut.
4. Setelah siswa mengerti bahwa bagian yang diwarnai adalah konsep
8
penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan media gambar
dapat meningkatkan motivasi belajar matematika mengenai
penjumlahan dan pengurangan pada siswa kelas I SDN 1 kediri Tahun
2017/2018.
3. Penelitian dari Mutalla (2020) dengan judul “Meningkatkan
Pemahaman Siswa tentang Konsep Pecahan dalam Pembelajaran
Matematika dengan Menggunakan Media Gambar dan Benda Kongkrit
di Kelas III SD Negeri 5 Banda Aceh”
Pada siklus I siswa yang mencapai ketuntasan mengalami kenaikan dari
studi awal menjadi 63,63%. Pada siklus II siswa yang mencapai
ketuntasan mengalami kenaikan dari siklus I menjadi 90,9%.
Berdasarkan hasil analisis data penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:
dengan menggunakanedia gambar dan benda kongkrit dapat
meningkatkan pemahaman siswa kelas III SD Negeri 5 Banda Aceh.
9
BAB III
METODE PENELITIAN
10
Bagan 3.1 Bagan Desain Penelitian
11
berbentuk tes, mempersiapkan materi pembelajaran, mempersiapkan langkah-
langkah penggunaan media gambar pada materi pecahan sederhana.
3.4.1.2 Pelaksanaan
Pelaksanaan dalam menerapkan apa yang telah direncanakan pada tahap
Siklus 1. Pelaksanaan sesuai dengan pembelajaran yang tertulis pada modul
ajar dan tahap perencanaan. Kegiatan pembelajaran terdiri dari 3 kegiatan
yaitu: pendahuluan, inti dan penutup. Dalam kegiatan pendahuluan berikut
beberapa hal yang dilakukan adalah sebagai berikut: (1) Guru menyapa siswa
dengan salam dan dilanjutkan berdoa, (2) Guru memeriksa kehadiran siswa
dengan melakukan presensi, (3) Guru menyampaikan motivasi agar siswa tetap
semangat mengikuti pembelajaran, (4) Guru merumuskan tujuan yang harus
dicapai oleh siswa setelah proses pembelajaran berakhir, (5) Guru melakukan
pembelajaran dengan memberi kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif
dalam kegiatan belajar.
Pada Pembelajaran inti kegiatan yang dilakukan adalah: (1) Guru
memulai pembelajaran dengan menjelaskan apa yang dimaksud pecahan
sederhana. (2) Guru menampilkan media gambar yang menunjukkan nilai
pecahan sederhana. (3) Guru memberikan penjelasan tentang nilai pecahan
yang ditunjukkan pada gambar kepada siswa. (4) Guru mengajukan pertanyaan
pada siswa tentang pecahan sederhana yang diketahui siswa. (5) Guru
mengajak siswa untuk menggambar lingkaran yang mempunyai nilai pecahan
sederhana ½, ¼.1/6, 1/8. (6) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
secara aktif dengan pemahaman yang mereka kembangkan. (7) Guru
memberikan umpan balik dan penguatan dari materi yang telah diberikan.
dan tdidik.
Sedangkan dalam kegiatan penutup adalah sebagai berikut: (1) Guru
bersama siswa menyimpulkan hasil dari pembelajaran materi pecahan
sederhana yang telah dilaksanakan, (2) Guru memberikan latihan soal, (3) Guru
memberikan arahan untuk mempelajari materi selanjutnya, (4) Guru
mengakhiri pembelajaran dan memotivasi siswa untuk tetap menjaga
kesehatan dan terus semangat belajar, (5) Kegiatan belajar ditutup dengan doa.
12
3.4.1.3 Pengamatan
Pada langkah ini, peneliti melakukan pengamatan pada proses belajar
maupun tugas yang diberikan yang bertujuan untuk memperoleh data kinerja
guru, hasil belajar siswa dan keaktifan siswa pada saat pembelajaran.
3.4.1.4 Refleksi
Sedangkan dalam langkah ini peneliti mengkaji, melihat dan
mempertimbangkan hasil dari tindakan. Hasil refleksi akan dipergunakan untuk
memperbaiki kinerja guru pada tahap siklus selanjutnya.
3.4.2 Siklus 2
3.4.2.1 Perencanaan
Tahap ini menjelaskan tentang apa yang masih menjadi kendala pada
Siklus 1, mengapa, kapan, oleh siapa dan upaya apa yang dapat dilakukan
untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran pada tahap Siklus 1.
3.4.2.2 Pelaksanaan
Pelaksanaan dalam menerapkan apa yang telah direncanakan pada tahap
Siklus 2. Pelaksanaan sesuai dengan pembelajaran yang tertulis pada Rencana
Perbaikan Pembelajaran yang telah dibuat pada perencanaan tahap Siklus 2.
Kegiatan pembelajaran terdiri dari 3 kegiatan yaitu: pendahuluan, inti dan
penutup. Dalam kegiatan pendahuluan berikut beberapa hal yang dilakukan
adalah sebagai berikut: (1) Guru menyapa siswa dengan salam dan dilanjutkan
berdoa, (2) Guru memeriksa kehadiran siswa dengan melakukan presensi, (3)
Guru menyampaikan motivasi agar siswa tetap semangat mengikuti
pembelajaran, (4) Guru merumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa
setelah proses pembelajaran berakhir, (5) Guru mempersiapkan rencana
prosedur pembelajaran yang akan dilakukan, (6) Guru mempersiapkan media
gambar yang akan ditampilkan kepada siswa.
Pada Pembelajaran inti kegiatan yang dilakukan adalah: (1) Guru
mengatur tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat
13
memperhatikan dengan jelas apa yang ditampilkan di depan papan tulis. (2)
Guru menyampaikan apa tujuan yang harus dicapai oleh peserta didik. (3) Guru
menjelaskan nilai pecahan yang terdapat pada gambar semangka, apel,
lingkaran dan persegi Panjang. (4) Guru meminta salah satu siswa untuk
menjelaskan nilai pecahan sederhana. (5) Guru menanyakan kepada siswa
tentang materi yang dijelaskan dan membuka sesi diskusi. (6) Guru
memberikan tugas kepada siswa untuk menggambar sesuatu yang dapat
menunjukkan nilai pecahan. (7) Guru mengecek hasil belajar siswa (8) Guru
mengajukan pertanyaan pada siswa tentang pecahan sederhana yang telah
siswa gambar. (9) Guru menanyakan tentang benda konkret yang bisa
mempunyai nilai pecahan sederhana. (10) Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk secara aktif dalam proses pembelajaran. (11) Guru
memberikan umpan balik dan penguatan dari materi yang telah diajarkan.
Sedangkan dalam kegiatan penutup adalah sebagai berikut: (1) Guru
bersama siswa menyimpulkan hasil materi pecahan sederhana yang telah
dilaksanakan, (2) Guru memberikan latihan soal, (3) Guru memberikan arahan
untuk mempelajari materi selanjutnya, (4) Guru mengakhiri pembelajaran dan
memotivasi siswa untuk tetap menjaga kesehatan dan terus semangat belajar,
(5) Kegiatan belajar ditutup dengan doa.
3.4.2.3 Pengamatan
Pada langkah ini, peneliti melakukan pengamatan pada proses belajar
maupun tugas yang diberikan yang bertujuan untuk memperoleh data kinerja
guru, hasil belajar siswa dan keaktifan siswa pada saat pembelajaran.
3.4.2.4 Refleksi
Sedangkan pada langkah ini peneliti mengkaji, melihat dan
mempertimbangkan hasil dari tindakan. Hasil refleksi akan dipergunakan untuk
menyimpulkan hasil akhir dari kegiatan Siklus 1 dan 2.
14
digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar observasi dan tes hasil belajar.
3.5.3 Dokumentasi
Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa data-data
penelitian serta perangkat identitas sekolah. Data dokumentasi tersebut
meliputi identitas sekolah, absensi sekolah, silabus, modul, daftar nilai mata
pelajaran matematika kelas III SDN Pakusari 02, surat menyurat persetujuan,
serta foto maupun video pada saat dilakukannya penelitian.
15
mengguanakan media gambar pada pecahan sederhana.
3.6.2 Observasi
Observasi ini dilakukan untuk mengamati secara langsung. Tujuan
observasi adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan penggunaan
media gambar pada materi pecahan sederhana.
3.6.3 Dokumentasi
Data digunakan untuk mengetahui data-data yang berhubungan dengan
proses pembelajaran siswa, termasuk foto saat pembelajaran matematika
berlangsung. Dokumentasi foto dilakukan sebagai bukti visual selama kegiatan
berlangsung.
16
telah memasuki dalam kategori baik. Untuk menghitung presentasi ketuntasan
belajar digunakan rumus sebagai berikut:
Analisis ini dilakukan pada saat tahapan refleksi. Hasil analisis ini
digunakan sebagai bahan refleksi untuk melakukan perencanaan lanjut dalam
siklus selanjutnya. Hasil analisis juga digunakan untuk memperbaiki rancangan
pembelajaran.
17
ketuntasan belajar dan mean (rata-rata) kelas. Adapun bentuk penyajian dan
kuantitatif dapat ditafsirkan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Data hasil belajar siswa dapat ditafsirkan dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
18
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini yang akan membahas tentang Hasil Penelitian dan Pembahasan
dari penyusunan Laporan Perbaikan Pembelajaran Siswa Kelas III SDN Pakusari
02 yang meliputi Deskripsi Hasil Perbaikan Pembelajaran, dan Pembahasan Hasil
Penelitian Perbaikan Pembelajaran.
4.1 Deskripsi Hasil Perbaikan Pembelajaran
Setelah selesai pembelajaran (pra-siklus), peneliti mengadakan evaluasi
terhadap hasil belajar siswa, dengan hasilnya sedikit mengecewakan, dari
keseluruhan siswa (22 siswa) hanya 5 siswa yang nilainya diatas KKM, dengan
daftar nilai sebagai berikut:
Tabel 4.1 Daftar Nilai Siswa pada Prasiklus
No Nama Jenis Kelamin Nilai pada Keterangan
PraSiklus
19
16 Rifa Sintiana Sari P 70 Tuntas
19 Salsabila P 70 Tuntas
Jumlah 1175
Rata-Rata 53,4
20
melaksanakan perbaikan pembelajaran dalam tiga tahap yaitu Dalam kegiatan
pendahuluan berikut beberapa hal yang dilakukan adalah sebagai berikut: (1)
Guru menyapa siswa dengan salam dan dilanjutkan berdoa, (2) Guru memeriksa
kehadiran siswa dengan melakukan presensi, (3) Guru menyampaikan motivasi
agar siswa tetap semangat mengikuti pembelajaran, (4) Guru merumuskan
tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses pembelajaran berakhir, (5)
Guru melakukan pembelajaran dengan memberi kesempatan kepada siswa
untuk berperan aktif dalam kegiatan belajar.
Pada Pembelajaran inti kegiatan yang dilakukan adalah: (1) Guru
memulai pembelajaran dengan menjelaskan apa yang dimaksud pecahan
sederhana. (2) Guru menampilkan media gambar yang menunjukkan nilai
pecahan sederhana. (3) Guru memberikan penjelasan tentang nilai pecahan
yang ditunjukkan pada gambar kepada siswa. (4) Guru mengajukan pertanyaan
pada siswa tentang pecahan sederhana yang diketahui siswa. (5) Guru
mengajak siswa untuk menggambar lingkaran yang mempunyai nilai pecahan
sederhana ½, ¼.1/6, 1/8. (6) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
secara aktif dengan pemahaman yang mereka kembangkan. (7) Guru
memberikan umpan balik dan penguatan dari materi yang telah diberikan.
dan tdidik.
Sedangkan dalam kegiatan penutup adalah sebagai berikut: (1) Guru
bersama siswa menyimpulkan hasil dari pembelajaran materi pecahan
sederhana yang telah dilaksanakan, (2) Guru memberikan latihan soal, (3) Guru
memberikan arahan untuk mempelajari materi selanjutnya, (4) Guru
mengakhiri pembelajaran dan memotivasi siswa untuk tetap menjaga
kesehatan dan terus semangat belajar, (5) Kegiatan belajar ditutup dengan doa.
b) Observasi
Dalam kegiatan observasi yang dilakukan yaitu mengevaluasi hasil observasi
tanya jawab, observasi tentang kegiatan siswa dan hasil tes formatif Siklus 1.
Data evaluasi tersebut tersaji dalam di bawah ini :
1. Hasil observasi tanya jawab
Penjelasan :
21
a. Ada 9 dari 22 siswa yang dapat menjawab pertanyaan guru dengan
benar, dua diantaranya menjawab dengan benar sebanyak dua kali.
b. Hanya deretan depan dan deretan ke dua yang dapat menjawab
pertanyaan guru dengan benar.
c. Siswa yang duduk di deretan belakang cenderung pasif dan tidak
menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh guru.
1. Hasil observasi tentang kegiatan siswa ketika pembelajaran
a. Siswa sudah merespon pertanyaan guru, namun hanya beberapa siswa
saja
b. Dalam pembelajaran yang berlangsung siswa masih kurang aktif.
c. Siswa sangat antusias dalam mengerjakan soal tes formatif yang
diberikan guru, namun hasil yang dicapai belum mencapai ketuntasan
belajar
2. Hasil evaluasi tes formatif
Hasil evaluasi tes formatif pada tabel berikut:
22
13 Nada Nur Qomariah P 60 Tidak Tuntas
19 Salsabila P 80 Tuntas
Jumlah 1430
Rata-rata 65
23
dalam proses perbaikan pembelajaran pada Siklus 1 ini sudah menunjukkan
adanya peningkatan, tetapi belum memuaskan.
Dari data hasil belajar tes formatif siswa pada Siklus 1 diatas dapat
dijelaskan melalui diagram dibawah ini.
Nilai
Siswa < Nilai Siswa >
KKM KKM
60% 40%
c ). Refleksi
Dari pengamatan pada Siklus 1 ini terdapat 9 siswa dari 22 siswa (40% ) yang
sudah mengusai materi pembelajaran, jika dibandingkan dengan pra-siklus
siswa yang gagal sudah mulai berkurang. Dari Siklus 1 Masih banyak siswa
yang masih belum terfokus pada proses pembelajaran yang disebabkan
partisipasi siswa, serta media pembelajaran yang menggunakan media gambar
buram yang mengakibatkan siswa yang duduk dibelakang tidak terfokus pada
pembelajaran berlangsung. Dengan demikian maka perlu diadakan perbaikan
pembelajaran pada Siklus 2. Guru perlu memberikan motivasi dan perhatian
lebih terhadap kelompok siswa yang nilainya masih kurang serta menggunakan
media pembelajaran visual untuk menarik perhatian siswa sehingga siswa
lebih aktif dalam pembelajaran.
4.1.2 Pelaksanaan Siklus 2
Siklus 2 dilaksanakan dalam satu kali pertemuan. Perbaikan Pembelajaran yang
telah dilaksanakan di Siklus 2 yaitu :
a) Perencanaan
Perencanaan Siklus 2 dimulai hari Rabu, 10 Mei 2023. Peneliti melakukan
diskusi, Kemudian guru membuat Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP)
Siklus 2 mata pelajaran Matematika, menetapkan standar kompetensi dan
kompetensi dasar, menyiapkan media gambar yang sesuai dengan materi
24
pecahan sederhana, membuat lembar kerja observasi, menyiapkan format
observasi dan menyusun alat evaluasi.
b) Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan perbaikan pembelajaran pada Siklus 2 ini dilaksanakan
pada hari Rabu, 10 Mei 2023 pada jam pertama, kompetensi dasar yang ingin
dicapai adalah menentukan nilai pecahan sebagai bagian dari yang utuh dengan
tepat, sebelum perbaikan pembelajaran dimulai, guru melaksanakan perbaikan
pembelajaran dalam tiga tahap yaitu kegiatan awal, (1) Guru menyapa siswa
dengan salam dan dilanjutkan berdoa, (2) Guru memeriksa kehadiran siswa
dengan melakukan presensi, (3) Guru menyampaikan motivasi agar siswa tetap
semangat mengikuti pembelajaran, (4) Guru merumuskan tujuan yang harus
dicapai oleh siswa setelah proses pembelajaran berakhir, (5) Guru
mempersiapkan rencana prosedur pembelajaran yang akan dilakukan, (6) Guru
mempersiapkan media gambar yang akan ditampilkan kepada siswa.
Pada Pembelajaran inti kegiatan yang dilakukan adalah: (1) Guru mengatur
tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat memperhatikan dengan
jelas apa yang ditampilkan di depan papan tulis. (2) Guru menyampaikan apa
tujuan yang harus dicapai oleh peserta didik. (3) Guru menjelaskan nilai
pecahan yang terdapat pada gambar semangka, apel, lingkaran dan persegi
Panjang. (4) Guru meminta salah satu siswa untuk menjelaskan nilai pecahan
sederhana. (5) Guru menanyakan kepada siswa tentang materi yang dijelaskan
dan membuka sesi diskusi. (6) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk
menggambar sesuatu yang dapat menunjukkan nilai pecahan. (7) Guru
menyecek hasil belajar siswa (8) Guru mengajukan pertanyaan pada siswa
tentang pecahan sederhana yang telah siswa gambar. (9) Guru menanyakan
tentang benda konkret yang bisa mempunyai nilai pecahan sederhana. (10)
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif dalam proses
pembelajaran. (11) Guru memberikan umpan balik dan penguatan dari materi
yang telah diajarkan
didik.
Sedangkan dalam kegiatan penutup adalah sebagai berikut: (1) Guru bersama
siswa menyimpulkan hasil materi pecahan sederhana yang telah dilaksanakan,
25
(2) Guru memberikan latihan soal, (3) Guru memberikan arahan untuk
mempelajari materi selanjutnya, (4) Guru mengakhiri pembelajaran dan
memotivasi siswa untuk tetap menjaga kesehatan dan terus semangat belajar,
(5) Kegiatan belajar ditutup dengan doa.
c) Observasi
Kegiatan observasi di Siklus 2 ini sama dengan Siklus 1 yaitu dilakukan pada
saat proses perbaikan pembelajaran berlangsung. Namun tujuan observasi di
siklus 2 ini untuk mengamati adakah peningkatan aktivitas dan hasil belajar
siswa dari siklus 1. Data hasil observasi siklus 2 tersaji dalam tabel dibawah
ini:
1. Hasil observasi tanya jawab
Penjelasan :
a. Ada 12 dari 22 siswa yang bisa menjawab pertanyaan guru dengan
benar, dua diantaranya menjawab dengan benar sebanyak dua kali.
b. Pertanyaan yang dilontarkan guru secara klasikal sudah mulai menyebar,
terbukti ada 2 siswa yang bisa menjawab dari deretan belakang.
c. 11 dari 12 siswa yang dapat menjawab dengan benar, namun ada 1 siswa
dideretan belakang yang menjawab kurang tepat.
2. Hasil observasi tentang kegiatan siswa ketika pembelajaran
a. Siswa sudah merespon pertanyaan guru dengan baik, terbukti dari 8
pertanyaan yang guru ajukan ada 11 siswa yang menjawab dengan
benar, dua diantaranya menjawab dengan benar sebanyak dua kali.
b. Dalam pembelajaran yang berlangsung siswa sangat aktif.
c. Siswa sangat antusias dalam mengerjakan soal tes formatif yang
diberikan guru, dan hasil yang dicapai sudah ada peningkatan dan
memuaskan.
3. Hasil evaluasi tes formatif pada tabel berikut:
26
Tabel 4.3 Daftar Nilai Siswa pada Siklus 2
No Nama Jenis Kelamin Nilai pada Siklus 2 Keterangan
27
Taraf pencapaian (19 x 100 %) : 22 = 86,3 %
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa dalam proses perbaikan
pembelajaran pada Siklus 2 sudah menunjukkan :
Perubahan tingkah laku yaitu sebagian besar siswa antusias dalam menerima
materi yang diberikan oleh guru. Siswa semakin aktif dalam pembelajaran.
Sebagian besar siswa dapat menyebutkan nilai pecahan pada suatu bangun
datar. Semua siswa sudah menunjukkan peningkatan hasil belajar.
Meskipun dalam penguasaan materi masih belum tercapai karena terdapat 3
siswa dari 22 siswa (13,7%) yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM), Namun dalam proses perbaikan pembelajaran pada Siklus 2
ini menunjukkan adanya peningkatan yang sangat memuaskan.
Dari data hasil belajar tes formatif siswa pada Siklus 2 diatas dapat
diperjelaskan pada diagram dibawah ini:
4.2 Diagram Hasil Belajar Siswa Pada Siklus 2
Nilai Siswa
< KKM
13,7%
d) Refleksi
Dari pengamatan pada Siklus 2 ini hanya terdapat 19 siswa dari 22 siswa
(86,3% ) yang sudah mengusai materi pembelajaran, jika dibandingkan dengan
siklus 1 siswa yang gagal terus berkurang. Dari Siklus 2 sudah banyak siswa
yang terfokus pada proses pembelajaran dan sudah aktif berpartisipasi dalam
kegiatan tersebut. Dengan hasil yang demikian maka peneliti tidak lagi
mengadakan perbaikan pembelajaran karena prosentase dari siswa yang sudah
menguasai materi pembelajaran sudah mencapai 86,3%.
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Dari hasil pelaksanaan tindakan perbaikan berdasarkan kaidah PTK mulai dari
tindakan Pendahuluan (perencanaan), siklus 1 hingga siklus 2, dapat diperoleh
28
beberapa temuan dalam pembelajaran Matematika di kelas III SDN Pakusari
02 sebagai berikut :
1. Pembahasan Hasil Penelitian Siklus 1
Setelah penyampaian materi pelajaran selesai, guru melakukan evaluasi
dengan memberikan tes formatif. Dari analisa hasil tes formatif Siklus 1 terdapat
9 siswa dari 22 siswa yang telah mengikuti tes formatif yang nilainya masih
dibawah KKM (70,00). Ketuntasan belajar mencapai 60% dan siswa yang tidak
tuntas mencapai 40%. Hasil belajar Siklus 1 sudah cukup baik bila dibandingkan
pada kegiatan sebelum melakukan tindakan pembelajaran (pra-siklus) terbukti
dari siswa yang nilainya kurang dari KKM sudah mulai berkurang.
Dari Siklus 1 masih banyak siswa yang masih belum perhatian pada proses
pembelajaran yang disebabkan kurang menariknya media pembelajaran sehingga
siswa cepat bosan ketika pembelajaran sedang berlangsung. Dengan hasil yang
diperoleh pada Siklus 1 ini maka guru perlu menggunakan media pembelajaran
yang lebih menarik perhatian siswa yaitu melaui media gambar yang berupa
gambar dari kehidupan sehari-hari siswa misal apel, semangka, pizza dan lain-
lain. sehingga siswa tidak cepat bosan dan lebih aktif dalam pembelajaran.
Dengan hasil yang diperoleh pada Siklus 1 ini maka guru sebagai peneliti
perlu mengadakan perbaikan pembelajaran pada Siklus 2
2. Pembahasan Hasil Penelitian Siklus 2
Kelemahan yang ditemukan pada Siklus 1 menjadi acuan guru sebagai
peneliti berdiskusi dengan supervisor untuk merencanakan kegiatan
pembelajaran siklus 2 yang lebih efektif lagi, sehingga hasil belajar siswa
mencapai standar ketuntasan minimal kelas.
Tabel 4.4 Perbandingan Nilai Siswa pada Siklus 1 dan 2
No Nama Jenis Kelamin Siklus I Siklus II
3 Fifi Wulandari P 70 80
29
5 Hilma Aulia Febiatul M P 50 50
8 Madinatul Ilmih P 60 80
9 Mochamad Riski L 70 80
10 Mochammad Muwafiq L 60 90
11 Mohammad Fais L 50 60
15 Naylatul Izzah P 60 80
19 Salsabila P 80 90
21 Sitti Anisa P 60 60
22 Rahma P 60 80
Rata-rata 65 78,1
Hasil analisa test formatif Siklus 2 terdapat 3 siswa dari 22 siswa yang telah
mengikuti tes formatif yang nilainya masih dibawah KKM (70,00). Ketuntasan
belajar mencapai 86,3% dan siswa yang tidak tuntas mencapai 13,7%.
Peningkatan hasil belajar pada Siklus 2 ini sudah sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai.
Dari penjelasan diatas terbukti penerapan dan penggunaan media gambar bisa
meningkatkan hasil belajar siswa. Analisis dan interprestasi terhadap hasil-hasil
yang telah dapat dicapai selama pelaksanaan tindakan pembelajaran pada Siklus
2 tersebut diatas membawa peneliti kepada beberapa temuan yaitu :
30
a. Dari 22 siswa kelas III SDN Pakusari 02, terdapat 19 siswa yang sudah
mencapai KKM dan 3 siswa yang belum mencapai KKM.
b. Penerapan media gambar bisa meningkatkan hasil belajar siswa kelas III
SDN Pakusari 02.
Peningkatan hasil belajar siswa dari perbaikan pembelajaran Siklus 1 sampai
perbaikan pembelajaran Siklus 2 ditunjukkan dengan grafik berikut :
86,7%
100
60%
80
40% Tuntas
60
13,3% Tidak tuntas
40
20
0
siklus 1 siklus 2
Dari hasil analisis terhadap pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus 1
dan siklus 2 menunjukkan bahwa pelaksanaan perbaikan pembelajaran telah
mencapai tujuan yang telah ditetapkan, sehingga peneliti memutuskan untuk
tidak melanjutkan pada siklus berikutnya.
31
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil pembahasan pada perbaikan pembelajaran pada
prasiklus, siklus 1 sampai siklus 2, diperoleh kesimpulan yaitu :
Penggunaan media gambar dalam proses pembelajaran dapat
meningkatkan hasil belajar Matematika materi pecahan sederhana siswa
kelas III SDN Pakusari 02 Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember. Hal
ini ditunjukkan pada analisis hasil belajar siswa melalui tes formatif
pada pra siklus, siklus 1 dan siklus 2 yaitu mengalami peningkatan
sebesar 46,3% dari 40% di siklus 1 menjadi 86,3% di siklus 2. Angka
86,3% dikatakan tuntas mengacu pada kriteria standar ketuntasan
minimal kelas yaitu 75%.
5.2 Saran Tindak Lanjut
Berdasarkan hasil kesimpulan perbaikan pembelajaran ini, maka
dalam pembelajaran Matematika selanjutnya terdapat beberapa saran
yang dapat diajukan yaitu:
1) Guru hendaknya lebih memperhatikan strategi belajar, pengelolaan
kelas dan penguasaan materi yang akan disampaikan, agar kegiatan
pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
2) Dalam pembelajaran Matematika hendaknya guru menggunakan
media gambar yang menarik dan sesuai dengan kehidupan siswa sehari-
hari agar siswa dapat lebih memahami konsep, memusatkan perhatian,
suasana kelas menjadi menyenangkan dan bermakna sehingga siswa
bersemangat dan tidak bosan.
3) Bagi guru hendaknya lebih aktif memantau pembelajaran untuk
melihat siswa yang masih membutuhkan bantuan dalam Pembelajaran.
32
DAFTAR PUSTAKA
Anitah, S. (2022). Strategi pembelajaran di SD. Universitas Terbuka.
Azizan, Nashran (2022). Ragam Media Pembelajaran Di SD/MI Untuk
Pembelajaran PPKN CV Literasi Nusantara Abadi
Isro’atun (2018). Model-Model Pembelajaran Matematika. PT Bumi Aksara
Moh Rosyid dkk (2019) Prestasi Belajar. literasi Nusantara.
Istiningsih, S., Fauzy, M., & Nisa, K. (2018). PENGGUNAAN MEDIA
GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR
MATEMATIKA PADA SISWA KELAS 1 SDN 1 KEDIRI TAHUN
PELAJARAN 2017/2018. JKKP (Jurnal Kesejahteraan Keluarga Dan
Pendidikan), 5(1), 31–41. https://doi.org/10.21009/jkkp.051.04
Ni Pt. Risma Handayani, I.B. Gede Surya Abadi (2020) PENGARUH MODEL
PEMBELAJARAN LANGSUNG BERBANTUAN MEDIA GAMBAR
TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN MATEMATIKA SISWA KELAS
IV SD Jurnal Mimbar Ilmu, Vol. 25 No. 1,
33
KONGKRIT DI KELAS III SD NEGERI 5 BANDA ACEH. Jurnal
Pendidikan, Sains, dan Humaniora Vol. 8, No. 3,300
Yayuk, Erna (2019) Pembelajaran matematika SD. Universitas Muhammadiyah
Malang
34
Lampiran 2
LAPORAN KEGIATAN REFLEKSI AWAL PERENCANAAN PTK
No Hari /Tanggal Identifikasi Penyebab Rencana
Masalah Solusi
1 Kamis, 27 April 2023 Hasil Belajar Kurangnya Guru akan
pada pelajaran penggunaan menggunakan
matematika yang media saat media yang
masih rendah. guru mengajar. lebih menarik
minat belajar
siswa.
2 Lemahnya Siswa kurang Guru
motivasi belajar tertarik pada mengajak
siswa di kelas 3 pembelajaran siswa
SDN Pakusari 02 yang berperan aktif
dilaksanakan pada
guru. pembelajaran
dengan
memutarkan
video
pembelajaran.
3 Kadang Siswa Guru kurang Guru akan
masih Rame saat menguasai memberi
guru kelas atau permainan
menjelaskan proses tambahan saat
materi pelajaran pembelajaran murid sudah
di depan kelas. yang sedang mulai tidak
berlangsung konsentrasi
dan mulai
rame sendiri
berbicara
dengan teman-
temannya.
37
Lampiran 3
(RPP SIKLUS 1)
A. Tujuan Pembelajaran
E. Ketersediaan Materi
1. Materi pecahan sederhana untuk peserta didik regular
2. Materi pengayaan untuk peserta didik yang memiliki kemampuan diatas
rata-rata
3. Materi remedial untuk peserta didik yang kemampuannya lemah
39
a. Model Pembelajaran : Demonstrasi
b. Metode Pembelajaran : Ceramah, Diskusi, presentasi, dan tanya Jawab
H. Persiapan Pembelajaran
Menyiapkan gambar berbentuk lingkaran yang telah menunjukkan nilai
pecahan sederhana.
I.Langkah – Langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama
40
Rencana Perbaikan Pembelajaran II
(RPP Siklus 2)
C. Target
Peserta didik regular
E. Ketersediaan Materi
1. Materi Pecahan Sederhana untuk peserta didik regular
2. Materi pengayaan untuk peserta didik yang memiliki kemampuan diatas
rata-rata
3. Materi remedial untuk peserta didik yang kemampuannya lemah
42
G. Media/Alat, Bahan Ajar dan Sumber Pembelajaran
a. Alat : Alat berupa gambar semangka, pizza apel yang
menunjukkan pecahan
b. Bahan Belajar : Buku pegangan peserta didik
c. Sumber Belajar: Buku Tematik Terpadu Kurikulum 13 kelas 3 Tema 5
H. Persiapan Pembelajaran
Menyiapkan gambar semangka, apel, pizza, lingkaran, dan persegi panjang
yang menunjukkan nilai pecahan sederhana.
Langkah – Langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama
43
Inti (Stimulus) 45
(Stimulasi / Pemberian Rangsangan) Menit
1. Guru mengatur tempat duduk yang
memungkinkan semua peserta didik dapat
memperhatikan dengan jelas apa yang
ditampilkan di depan papan tulis.
2. Guru menyampaikan apa tujuan yang harus
dicapai oleh peserta didik.
3. Guru menjelaskan nilai pecahan yang terdapat
pada gambar semangka, apel, lingkaran dan
persegi Panjang.
4. Guru meminta salah satu siswa untuk
menjelaskan nilai pecahan sederhana.
5. Guru menanyakan kepada siswa tentang materi
yang dijelaskan dan membuka sesi diskusi.
6. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk
menggambar sesuatu yang dapat menunjukkan
nilai pecahan.
7. Guru menyecek hasil belajar siswa
8. Guru mengajukan pertanyaan pada siswa tentang
pecahan sederhana yang telah siswa gambar.
9. Guru menanyakan tentang benda konkret yang
bisa mempunyai nilai pecahan sederhana.
10. Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk secara aktif dalam proses pembelajaran.
11. Guru memberikan umpan balik dan penguatan
dari materi yang telah diajarkan.
44
Lampiran 5
Alat Penilaian Simulasi PKP
(DIGUNAKAN OLEH PENDAMPING/SUPERVISOR)
NAMA MATA
: Istiana Amini : Matematika
MAHASISWA PELAJARAN/TEMA
WAKTU
NIM : 858942333 : 07.00-08.10
(JAM)
TEMPAT :Rabu, 3 Mei 2023
: SDN Pakusari 02 HARI, TANGGAL
MENGAJAR Rabu, 10 Mei 2023
KELAS : III (Tiga) UPBJJ-UT : Jember
Petunjuk: Baca dengan cermat rencana perbaikan pembelajaran yang akan digunakan
oleh guru / mahasiswa ketika mengajar. Kemudian, nilailah semua aspek yang terdapat
dalam rencana tersebut dengan menggunakan butir penilaian di bawah ini.
No Deskripsi Skor
1 2 3 4 5
1. Menentukan bahan perbaikan pembelajaran dan merumuskan √
Tujuan/ Indikator perbaikan pembelajaran
2. Mengembangkan dan mengorganisasikan materi, menentukan tema, √
media
(alat bantu pembelajaran) dan sumber belajar
3. Merencanakan skenario perbaikan pembelajaran √
Petunjuk: Amatilah dengan cermat video pembelajaran. Pusatkanlah perhatian Anda pada
kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran serta dampaknya pada diri siswa.
Nilailah kemampuan guru tersebut dengan menggunakan butir-butir penilaian berikut
No Deskripsi Skor
1 2 3 4 5
1. Mengelola ruang dan fasilitas belajar √
46
Type text here
Tabel 4.4 Perbandingan Nilai Siswa pada Pra Siklus, Siklus 1 dan 2
No Nama Jenis Kelamin Nilai Nilai Siklus 1 Nilai Siklus 2
PraSiklus
3 Fifi Wulandari P 40 70 80
8 Madinatul Ilmih P 50 60 80
9 Mochamad Riski L 50 70 80
10 Mochammad Muwafiq L 50 60 90
11 Mohammad Fais L 40 50 60
Muhammad Ferdi L 70 80 80
12 Ardiansyah
15 Naylatul Izzah P 50 60 80
19 Salsabila P 70 80 90
21 Sitti Anisa P 40 60 60
22 Rahma P 50 60 80