OLEH :
ARIFALDI
856592774
LAPORAN
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PDGK4501)
i
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................
ABSTRAK ................................................................................................. ix
A. Kesimpulan ............................................................................... 27
B. Saran Tindak Lanjut .................................................................. 27
iii
DAFTAR TABEL
Halaman
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
v
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
vi
ABSTRAK
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha secara sadar dan terstruktur untuk
mewujudkan semangat belajar dan sistem pembelajaran agar siswa secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, berprilaku baik,
serta keterampilan yang dibutuhkan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.
Tujuan pendidikan nasional seperti yang terdapat dalam Undang-
undang Nomor 20 tahuan 2003 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan
keterampilan, sehat jasmani dan rohani kepribadian yang mantap dan
mandiri serta bertanggung jawab kemasyarakatan bangsa . Tujuan
pendidikan nasional ini sangat luas dan bersifat umum sehingga perlu
dijabarkan dalam Tujuan Institusional yang disesuaikan dengan jenis dan
tingkatan sekolah yang kemudian dijabarkan lagi menjadi tujuan kurikuler
yang merupakan tujuan kurikulum sekolah yang diperinci menurut bidang
studi/mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran, Tujuan instruksional
dijabarkan menjadi standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional tentu tidak terlepas dari
peranan seorang guru, dalam undang-undang nomor 14 tahun 2005
tentang guru dan dosen bab 1 pasal 1, dijelaskan bahwa guru adalah
pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
didik pada pendidikan usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar,
dan pendidikan menengah. berdasarkan hal tersebut dapat diartikan bahwa
guru memiliki tugas untuk mendidik, mengajar, membimbing serta
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan analisis masalah diatas, maka yang akan menjadi
rumusan masalah adalah :
1. Bagaimana proses penerapan metode pictorial riddle dalam
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI SDN No.144 Pasir Putih
pada pembelajaran IPA tema tokoh dan penemuan.?
2. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa kelas VI SDN No.144
Pasir Putih pada pembelajaran IPA tema tokoh dan penemuan melalui
metode pictorial riddle.?
A. Pembelajaran IPA
1. Hakikat Pembelajaran IPA
Ilmu pengetahuan alam atau science nature disebut sebagai ilmu
yang mempelajari tentang alam. Seperti pendapat yang disampaikan
samatowo (2006) bahwa ilmu pengetahuan alam merupakan ilmu yang
mempelajari kejadian – kejadian yang terjadi dialam ini.
Ilmu Pengetahuan Alam sebagai disiplin disebut sebagi produk
IPA, yaitu kumpulan hasil kegiatan empirik, analitik yang dilakukan oleh
para ilmuan selama berabad-abad sebagai produk berupa fakta-fakta,
konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan teori-teori. Jika ditelaah lebih lanjut
maka fakta-fakta merupakan hasil dari kegiatan empirik sedangkan
konsep-konsep, prinsip-prinsip dan teoriteori merupakan hasil dari
kegiatan analitik. Kedua IPA Sebagai Proses. Keterampilan proses adalah
keterampilan yang dilakukan oleh para ilmuan diantaranya mengamati,
mengukur, menarik kesimpulan, mengendalikan variabel, menuliskan
hipotesa, membuat grafik tabel data, definisi operasional, dan melakukan
eksperimen. Ketiga IPA Sebagai Sikap Ilmiah. Sikap ilmiah adalah sikap
tertentu yang diambil dan dikembangkan oleh ilmuan untuk mencapai
hasil yang diharapkan
Ilmu Pengetahuan Alam sangat berhubungan dengan cara mencari
tahu tentang alam dan segala isinya, bukan hanya sekedar penguasaan
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau
prinsip-prinsip tetapi juga proses penemuan. Carin & Sund menjelaskan
bahwa Ilmu Pengetahuan Alam merupakan suatu cara untuk mengetahui
tentang alam semesta melalui kumpulan data yang diperoleh melalui
pengamatan dan penelitian yang terkontrol.
5
6
B. Materi Pelajaran
Komponen sebuah rangkaian listrik atau rangkaian elektronik dapat
dihubungkan atau disusun dengan berbagai cara. Tiga tipe yang sederhana
adalah rangkaian listrik seri, rangkaian listrik paralel, dan rangkaian listrik
campuran.
1. Rangkaian listrik seri adalah rangkaian listrik yang disusun secara
berderet atau berurutan.
2. Rangkaian listrik paralel adalah rangkaian listrik yang disusun secara
sejajar atau bercabang.
8
a. Hemat biaya karena kabel dan saklar yang dibutuhkan tidak banyak.
b. Jika salah satu lampu putus atau dilepas, maka lampu yang lain akan
ikut padam.
a. Biaya tinggi karena kabel dan saklar yang dibutuhkan lebih banyak.
b. Jika salah satu lampu putus atau dilepas, maka lampu yang lain akan
tetap menyala.
B. Kekurangan
1) Siswa yang terbiasa belajar dengan hanya menerima informasi dari
guru kesulitan jika dituntut untuk berpikir sendiri.
2) Guru dituntut mengubah gaya mengajarnya yang awalnya sebagai
pemberi atau penyaji informasi, menjadi fasilitator, motivator, dan
pembimbing siswa dalam belajar.
3) Penggunaan metode ini pada kelas besar serta jumlah guru yang
terbatas membuat pembelajaran kurang optimal.
4) Pemecahan masalah dapat bersifat mekanistis, formalitas, dan
membosankan.
12
13
13
14
2) Siklus II
Tahapan-tahapan yang dilakukan pada siklus I akan diulangi jika
hasil yang diharapkan belum tercapai, dengan melakukan perbaikan yang
dilaksanakan pada siklus II dan seterusnya.
C. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian tindakan kelas ini teknik analisis data yang
digunakan adalah teknik analisis data kuatitatif. Dalam penelitian kuantitatif
teknik analisis data yang digunakan biasanya menggunakan statistik. Statistik
yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif. Menurut
Sugiyono (2015:207), teknik analisis deskriptif kuantitatif merupakan analisis
data dengan cara mendiskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum.
Analisis data kuantitatif dilakukan untuk menganalisis data yang
diperoleh dari hasil tes tulis dalam bentuk soal. Data kuantitatif ini diperoleh
dengan menghitung nilai rata – rata kelas dari hasil tes yang telah dilakukan.
∑𝑥
𝑋= 𝑛
Keterangan :
X = Nilai rata – rata kelas
∑x = jumlah semua nilai siswa
n = Banyak siswa
18
19
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada hari kamis 12 mei 2022 Pukul
10.00 WIB. Dalam pelaksanaan ini materi yang digunakan tentang ciri – ciri
rangkaian seri, rangkaian paralel dan terdapat juga tiga tahapan kegiatan yaitu
kegiatan awal, inti dan penutup, namun ketiga tahapan ini mengacu pada hasil
refleksi siklus I yakni terfokus kepada estimasi waktu pelaksanaan metode
pictorial riddle, konsentrasi siswa, dan manajemen kelas oleh guru.
c. Pengamatan
Berdasarkan lembar pencatatan lapangan yang dilihat dari lembar
obsevasi guru dan lembar obeservasi yang diamati oleh guru dan pendamping
dapat diketahui bahwa untuk siklus 2 ini persentase hasil tes kemampuan
meningkat drastis jika dibandingkan dengan pra siklus dan siklus 1.
Tabel 4. Hasil belajar pada siklus I dan siklus II
NO NAMA SISWA Siklus I Siklus II
Nilai Keterangan Nilai Keterangan
1 Aditya Ramadhan Suryajati 70 Tuntas 80 Tuntas
2 Afif Al Rasid Pratama 65 Tidak tuntas 69 Tidak
tuntas
3 Ahmad Vicky Zolla Alfarizi 85 Tuntas 95 Tuntas
4 Alya Mukhbita 85 Tuntas 95 Tuntas
5 Athala Ridhona Feisya 70 Tuntas 80 Tuntas
6 Atiqah Mahira 85 Tuntas 95 Tuntas
7 Azzam Kholil Ahmad 72 Tuntas 80 Tuntas
8 Azura Febriani 75 Tuntas 80 Tuntas
9 Chintya Putri Aldian 85 Tuntas 95 Tuntas
10 Dzalia Seprica Putri 70 Tuntas 80 Tuntas
11 Fernando Aflian Putra 70 Tuntas 78 Tuntas
12 Ghassaniya Nasution 80 Tuntas 90 Tuntas
13 Ghio Fadliansyah .R. 65 Tidak tuntas 75 Tuntas
14 Helen Vitalia 70 Tuntas 80 Tuntas
15 Hernanda Pratama 90 Tuntas 100 Tuntas
16 Ikbal Pratama 65 Tidak tuntas 70 Tuntas
17 Junita Kasraini 68 Tidak tuntas 75 Tuntas
18 Kayyisa Syakira 95 Tuntas 100 Tuntas
19 Kenzie Abrizam . F. 95 Tuntas 100 Tuntas
20 Lezky Azam Ramadhan 68 Tidak tuntas 75 Tuntas
21 M. Azril Ilham 68 Tidak tuntas 70 Tuntas
23
Berdasarkan hasil belajar pada siklus II pada tabel diatas bahwa terlihat
adanya peningkatan kemampuan belajar IPA dari siklus I dan siklus II, pada
siklus II yang memperoleh nilai yang diatas 70 sampai 100 dalam kategori
tuntas yaitu 37 siswa jika dipersentasekan 86%, dan terdapat juga yang
memperoleh nilai dibawah 70 kategori tidak tuntas yaitu 6 siswa jika
dipersentasekan 13,9%.
d. Refleksi
Refleksi yang dilakukan pada siklus 2 meliputi 3 hal. Pertama,
Aktivitas Guru Siklus II secara keseluruhan sudah mencapai semua indikator
yang telah ditetapkan pada lembar observasi. Semua aktivitas guru sudah
24
berada dalam kategori baik sehingga dapat diartikan bahwa kualitas proses
pembelajaran sudah meningkat dan tidak ada aspek aktivitas guru yang harus
diperbaiki, namun yang ada adalah perlu ditingkatkan dan dipertahankan.
Kedua, Aktivitas Peserta didik Siklus II juga secara keseluruhan sudah
mencapai semua indikator yang telah ditetapkan pada lembar observasi.
Peserta didik mulai memiliki kesadaran untuk berperan aktif dalam proses
pembelajaran, memiliki semangat yang tinggi dan harus berpartisipasi dalam
kerja kelompok. Ketiga hasil belajar peserta didik penilaian tes yang
diperoleh peserta didik pada siklus II, hanya 6 siswa yang belum tuntas,
sedangkan 37 siswa sudah mendapat nilai diatas 70, rata – rata kelas sebesar
80,9 dengan ketuntasan 86%.
Berdasarkan ketuntasan yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa
peneliti dalam pembelajaran siklus II telah melaksanakan tugas dengan baik.
Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan proses pembelajaran
maupun kemampuan belajar IPA pada siklus II. Dengan demikian penelitian
ini berhenti pada siklus II.
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dalam 2 siklus
pada pembelajaran IPA yang menerapkan metode pictorial riddle dengan
memanfaatkan media gambar sebagai sumber belajar dengan subjek
penelitian siswa kelas VI SDN 144 / II Pasir Putih kecamatan rimbo tengah
kabupaten bungo dapat meningkatkan hasil belajar. Proses pembelajaran yang
awalnya hanya monoton saja atau tidak menggunakan metode yang
dilengkapi dengan penggunaan media, sehingga membuat siswa kurang aktif
dan bosan dalam mengikuti proses pembelajaran, menjadi lebih baik setelah
menerapkan metode pictorial riddle dengan memanfaatkan alat peraga yaitu
media gambar sehingga materi lebih mudah diterima oleh siswa.
Dengan adanya peningkatan rata – rata skor terhadap hasil belajar siswa
dalam proses pembelajaran IPA yang menerapkan metode pictorial riddle
dengan memanfaatkan gambar sebagai media pendukung pembelajaran dan
mengalami peningkatan yang baik. Meningkatnya hasil belajar siswa dalam
25
penerapan metode pictorial riddle dikarenakan pada model ini setiap kegiatan
pembelajaran dilakukan secara bertahap dan terencana, Persentase data
persiklus dapat dilihat pada gambar 2.
90%
80%
70%
60%
50%
80,90%
40% 73,10%
61,50%
30%
20%
10%
0%
Prasiklus Siklus I Siklus II
40
37
35
29
30
25 24
19 Tidak Tuntas
20
14 Tuntas
15
10
5 6
0
Prasiklus
Siklus I
Siklus II
A. Simpulan
Berdasarkan hasil perbaikan pembelajaran yang peneliti laksanakan
tentang meningkatkan hasil belajar ipa tema tokoh dan melalui metode
pictorial riddle pada siswa kelas vi sdn no.144 pasir putih muara bungo dapat
diambik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pada penerapan metode pictorial riddle didalam pembelajaran IPA
tema tokoh dan penemuan dikelas VI SDN No.144 Pasir Putih
dapat meningkatkan hasil belajar siswa .
2. Hasil belajar siswa melalui siswa kelas VI SDN No.144 Pasir Putih
pada pembelajaran IPA tema tokoh dan penemuan melalui metode
pictorial riddle mengalami peningkatan di setiap siklus yang
dilakukan, hal ini dapat terlihat pada siklus I capaian ketuntasan
siswa sebanyak 73,10% dan disiklus II sebanyak 80,90%.
B. Saran dan Tindak lanjut
Berdasarkan hasil penelitian perbaikan pembelajaran yang telah
disimpulkan di atas, dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan perlu
dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:
1. Guru dapat menerapkan metode pictorial riddle pada materi
rangkaian listrik dalam tema tokoh dan penemuan, karena dapat
meningkatkan pemahaman siswa dalam belajar.
2. Guru dapat menerapkan metode pictorial riddle pada materi lain
yang berkaitan dengan metode ini.
27
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi, dan Supardi Suhardjono. (2021). "Penelitian
Tindakan Kelas Edisi Revisi." Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. (2008). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara.
BNSP. (2006). Standar Isi Mata Pelajaran IPA SD, Jakarta
Carin, Arthur A., dan Sund, Robert B. (1989). Teaching Science Through
Discovery Columbus, Ohio: Merrill Publishing Company.
Garnida, dadang. (2003). Pendidikan IPA di SD. Bandung: Dirjen Dikti
Depdiknas.
Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Mahmudah, dkk. (2014). Pembelajaran Fisika Menggunakan Metode
Pictorial Riddle dan Problem Solving Ditinjau dari Kemampuan
Berpikir Kritis dan Kemampuan Analisis. Jurnal Inkuiri, 3(2):48-
59.
Miarso, Yusufhadi. (2004). Menyemai benih Teknologi Pendidikan.
Jakarta: Kencana.
Purwanto, N. (2012). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengejaran.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sudijono. (2012). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Samatowo, Usman. (2006). Bagaimana Membelajarkan IPA di Sekolah
Dasar. DEPDIKNAS.
Sugiyono (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung:
Alfabeta
Sund, R. (1993). Teaching Science by Inquiry. Ohio: Charles E. Merrill
Books, Inc.
Undang- undang Nomor 20 tahuan 2003 Tentang Tujuan Pendidikan
Nasional.
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.
28