Oleh
KUN WINA DEWI,S.Pd
NIP. 19720811 200701 2 010
Laporan Pelaksanaan Rencana Tindak Lanjut Diklat Calon Kepala Sekolah yang
disusun oleh :
Mengetahui;
KEPALA DINAS PENDIDIKAN
KABUPATEN JEMBER
ii
KATA PENGANTAR
iii
6. Bapak Sugiman,S.Pd,wakil kepala SMPN 1 Tanggul
7. Bapak Harsono Purwo Adi,S.Pd.,Sie kurikulum SMPN 1 Tanggul
8. Ibu Dra.Hj Dwi Susanti,Tim PKG SMPN 1Tanggul
9. Bapak Syaifuddin Zuhri,M.Pd, Kepala SMPN 5 Tanggul selaku
Mentor 1 yang telah memberikan bimbingan, informasi dan
memfasilitasi penulis hingga terselesaikannya laporan ini.
10. Rekan sejawad,bapak/ibu guru dan karyawan SMPN 5
Tanggul,yang sangat membantu penulis sehingga kegiatan RPK bisa
terlaksana dengan baik
11. Seluruh Peserta Didik,siswa-siswa SMPN 5 Tanggul yang sangat ibu
banggakan,trimaksaih sudah menjadi bagian dari kegiatan RPK ini.
iv
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul .......................................................................................................... i
Halaman Pengesahan ................................................................................................ ii
Kata Pengantar .......................................................................................................... iii
Daftar Isi ................................................................................................................... iv
Daftar Tabel .............................................................................................................. vi
Daftar Grafik ............................................................................................................. vii
Daftar Lampiran ........................................................................................................ viii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………. 1
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Tujuan ............................................................................................. 3
C. Hasil yang Diharapkan .................................................................... 4
BAB II PROFIL SEKOLAH ………………………………………………... 5
A. Profil Sekolah Asal…........................................................................ 5
B. Profil Sekolah magang ...................................................................... 9
BAB III PELAKSANAAN RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)………… 13
A. Pelaksanaan Rencana Proyek Kepemimpinan (RPK)……………. 13
1. Jurut RPK ...................................................................................... 13
2. Tujuan ......................................................................................... 13
3. Inikator Keberhasilan .................................................................... 14
4. Program Kegiatan ......................................................................... 14
5. Langkah-langkah Kegiatan Siklus I ……………………………. 14
a. Persiapan Siklus I ………………………………….…...…… 14
b. Pelaksanaan Siklus I ……………………………………...… 15
c. Monev Siklus I ……………………………………………… 16
d. Refleksi dan Tindak Lanjut Siklus I …………………...…… 18
Langkah-langkah Kegiatan Siklus II ...……………………….…. 18
a. Persiapan Siklus II ……………………………………...…… 18
b. Pelaksanaan Siklus II ………………………………,,,…...… 19
c. Monev Siklus II …………………………………,,,………… 20
d. Refleksi dan Tindak Lanjut Siklus II…………………...…… 22
6. Sumber Daya ……………………………………………………. 24
7. Metode Pengumpulan data………………………………………. 24
8. Student Wellbeing ………………………………………………. 25
v
B. Pelaksanaan Kajian Managerial .................................................... 27
1. Persiapan …………………………........................................... 27
2. Pelaksanaan ………………………........................................... 28
3. Hasil ……...………………………........................................... 28
a. Hasil Kajian Managerial Sekolah Magang I ……………… 28
b. Hasil Kajian Managerial Sekolah Magang II ..…………… 31
C. Pelaksanaan Peningkatan Kompetensi …...………………………. 35
1. Persiapan .................................................................................... 36
2. Pelaksanaan ................................................................................ 36
3. Hasil ............................................................................................ 36
BAB IV PENUTUP……………………………………………………………….. 39
A. Simpulan ............................................................................................. 39
B. Saran ................................................................................................... 40
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Keadaan Guru dan Karyawan SMPN 5 Tanggul......................................... 8
Tabel 3.11 Matrik Kajian Manajerial Sekolah Magang 1, SMP Negeri 1 Tanggul... 66
vii
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 3.1 HASIL NSTRUMEN MONITORING PELAKSANAAN KEGIATAN
RPK SIKLUS 1........................................................................................... 37
viii
DAFTAR LAMPIRAN
A Latar Belakang
11
merefleksi tindakan yang dilakukan
12
Dalam kegiatan OJT 2, penulis melakukan kegiatan magang
pada 2 (dua) sekolah yakni di SMPN 5 Tanggul sebagai magang 1
tempat penulis bertugas dan SMPN 1 Tanggul sebagai sekolah
magang 2 yang nantinya sebagai obyek bagi penulis dalam melakukan
tugas Kajian Manajerial (KM) dan sebagai tempat peningkatan
kompetensi (PK) penulis.
Selama pelaksaaan kegiatan On-the Job Training (OJT) 2, penulis
melakukan kegiatan antara lain 1). Membuat Rencana Proyek
Kepemimpinan (RPK) dengan Judul “Penggunaan Media Video
Pembelajaran Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa” yang
sekaligus menjadi judul dari laporan RTL di OJT 2, 2) Melaksanakan
Kajian Manajerial (KM)baik disekolah magang 1 maupun di sekolah
magang 2, 3) Melaksanakan Peningkatan Kompetensi (PK)
Berdasarkan AKPK di Sekolah Magang 2,dalam hal ini penulis belajar
tentang dimensi kompetensi Supervisi dengan sub dimensi bagaimana
melaksanakan supervisi dengan pendekatan dan tehnik yang tepat.
Berdasarkan analisa raport mutu sekolah asal,yaitu SMPN 5 Tanggul
bahwa salah satu komponen atau dimensi atau standart yang nilai
capaiannya masih rendah adalah dimensi 3 yaitu Standart Proses pada
indikator 3.2 Proses pembelajaran dengan tepat khususnya sub
indikator 3.2.1.3 yaitu memanfaatkan media pembelajaran dalam
meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran,serta berdasarkan
hasil konsultasi dengan Kepala sekolah selaku mentor 1 agar dimensi
tersebut diangkat menjadi kegiatan dalam Rencana Proyek
Kepemimpinan melalui kegiatan workshop supaya bisa memberi efek
pada hasil pembelajaran siswa.
Tema yang penulis angkat dalam kegiatan On-the Job Training
(OJT) 2 adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan guru
menggunalan media pembelajaran berbasis IT dengan tujuan
meningkatkan efisiensi dan efektifitas Pembelajaran dimana nanti
13
harapannya adalah Meningkatnya Minat Belajar Siswa.
B. Tujuan
15
BAB II
16
Dengan masyarakat mayoritas suku madura khas pedesaan yang
cenderung sederhana dan simpel,prural dan pendidikan masyarakatnya
yang rata-rata masih rendah.Pertanian merupakan mata pencaharian
mayoritas masyarakat tersebut dan lebih banyak buruh tani serta buruh
perkebunan,karena diantara sawah-sawah pertanian ada ratusan hektar
perkebunan,terutama karet.
Tekstur tanah yang berbatu,cenderung sengkedan yang punya
kecenderungan susah mendapatkan air bersih,sehingga masyarakat
memanfaatkan air bendungan yang ada di sekitar desa untuk disalurkan
dengan pipa-pipa ke rumah-rumah umum,termasuk pada fasilitas-
fasilitas umum seperti SMPN 5 Tanggul tersebut.SMP Negeri 5 tanggul
berdiri di atas bekas tanah perkebunan seluas 7.577 tanah bekas
1. Nugroho Sispriyono,S.Pd,M.Pd.(2010-2015)
2. Syaifuddin Zuhri S.Pd,M.Pd (2015-sekarang
17
Status Kepemilikan Pemerintah Pusat, SK Izin Operasional 34 Tahun 2018,
Tgl SK Izin Operasional 2018-11-26.
TABEL 2.1
KEADAAN GURU DAN KARYAWAN
SMP NEGERI 5 tanggul
PANGKAT/ BIDANG
No. NAMA LENGKAP L/P KET
GOL TUGAS
A. GURU
18
Syaifuddin Zuhri, S.Pd, Pembina Tk.I, Pendidikan Kepala
1 L
M.Pd. IV/b Agama Islam Sekolah
Pembina Tk.I,IPA,B,Daerah,PJ
2 Suminah,S.Pd P Wakasek
IV/b OK
PenataTk. I, Bendahara
3 Kun Wina Dewi,S.Pd, M.Pd. P III/d IPS,PJOK
Penata TkI , Bahasa
4 Iwan Setiawan, S.Pd, M.Pd. L Kurikulum
III/d Inggris,PJOK
5 Syaiful Bahri, S.Pd. L GTT Bahasa Indonesia Humas
B. KARYAWAN
Buku
1 Yusianti P PTT Induk,terkait TU
data-data
2 Sulaiaman L PTT Surat menyurat TU
Kebersihan
3 Sukip L PTT Penjaga
Sekolah
TABEL 2.2
JUMLAH SISWA DAN ROMBONGAN BELAJAR
SMPN 5 TANGGUL
Kelas 7 Kelas 8 Kelas 9 Jumlah
No Sekolah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Rombel siswa Rombel siswa Rombel siswa Rombel siswa
SMPN 5
1 2 34 2 46 2 43 31 125
Tanggul
19
Adapun sarana prasarana yang dimiliki oleh SMP Negeri 2 Ambulu adalah
sebagai berikut :
TABEL 2.3
KEADAAN SARANA PRASARANA
SMPN 5 TANGGUL
Jumlah
Ukuran Ruang/Gedun
No Nama Gedung/sarana g
Panjang Lebar
1 Ruang Kelas 9 7 6
2 Perpustakaan 12 8 1
3 Laboratorium IPA 15 9 1
5 Ruang guru 11 9 1
6 Ruang Kepala Sekolah 10 8 1
7 Ruang TU 9 5 1
8 Ruang UKS 5 4 1
9 Rumah Osis 6 5 1
10 Mushola 10 9 1
11 Toilet Guru 2 2 3
12 WC Siswa 2 2 6
13 Gudang 6 6 1
20
2. Mewujudkan Kegiatan Belajar Mengajar yang efektif, inovatif dan
menyenangkan.
3. Mewujudkan pribadi yang berprestasi, agamis, beraklaq mulia,
cinta lingkungan, berbudaya, dan cinta kebangsaan.
4. Mewujudkan pendidik dan tenaga kependidikan yang berkualitas
dan profesional.
5. Mewujudkan sarana prasarana yang memadai dan mengoptimalkan
penggunaannya.
6. Mewujudkan Program Pengelolaan Sekolah Berdasarkan Kerja Tim
dan Kemitraan yang kuat dengan Visi dan Misi yang jelas.
7. Mewujudkan pelaksanaan Program program Prioritas sekolah
sesuai dengan Penyusunan RAPBS.
8. Mewujudkan pelaksanaan penilaian secara periodic dan berkelanjutan.
C. Tujuan Sekolah :
Berdasarkan tujuan umum pendidikan, visi dan misi sekolah,
maka tujuan SMPN 5 Tanggul dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran sejalan dengan
perkembangan IPTEK dan belandaskan IMTAQ
2. Menyelenggarakan program pendidikan yang berakar pada nilai religius
dan nilai karakter budaya bangsa dengan tetap mengikuti perkembangan
global.
3. Menciptakan alumni yang berprestasi, berbudi pekerti luhur dan
berbudaya sehingga dapat memiliki daya saing untuk melanjutkan pada
jenjang pedidikan yang lebih tinggi maupun dalam dunia kerja.
21
dengan pengembangan silabus dan RPP yang menintegrasikan
pendidikan karakter sesuai panduan yang disusun BSNP dengan
mempertimbangkan karakter daerah, kebutuhan sosial masyarakat,
kondisi budaya, usia peserta didik, dan kebutuhan pembelajaran. Mata
pelajaran Bahasa Daerah Jawa adalah mata pelajaran muatan lokal
sekolah sebagai bentuk karakter daerah dan pelestarian buadaya.
Jumlah jam tatap muka keseluruhan di SMP Negeri 5 Tanggul
sebanyak 40 jam perpekan. Struktur dan muatan kurikulum SMP
Negeri 5 Tanggul meliputi program Intrakurikuler, Kokurikuler dan
ekstrakurikuler.Disamping itu wilayah sekolah yang berada di wilayah
pertanian yang dominan,maka beberapa program kokurikuler dapat
diterapkan misalnya program menanam sayur di rumah yang
diharapkan mampu menjadi salah satu program ketahanan pangan di
rumah siswa,pada saat pandemi covid pas awal-awal pandemi.
Disamping itu SMP Negeri 5 Tanggul juga memiliki program Pelajar
Peduli Gizi,yang merupakan penyempurnaan dari Komunitas Pelajar
Pemeriksa Barang Dagangan atau KP2BD.Dan tahun 2020 menjuari
no 2 Nasional,kerjasama SMP Negeri 5 Tanggul dengan Ashoka
Indonesia,GAIN Idonesia serta Kementrian Kesehatan Indonesia.
2. Standar Proses
Proses pembelajaran yang masih cenderung konvensional merupakan
tantangan tersendiri bagi sekolah sehingga perlu adanya terobosan
baru dengan metode dan media pembelajaran yang kreatif,inovatif dan
terintegratif perlu untuk dikembangkan.
Guru-guru memiliki rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang
disusun berdasarkan pada prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran
kondisi saat ini baik mata pelajaran muatan nasional ataupun mata
pelajaran muatan lokal. Seperti halnya dengan silabus, kegiatan
penyusunan RPP juga dilakukan oleh guru-guru secara mandiri
ataupun berkelompok dalam pertemuan MGMP.
22
Metode pembelajaran yang dirancang guru-guru dalam silabus dan
RPP, sebagian guru masih ada yang menggunakan pembelajaran
konvensional dengan model pembelajaran langsung.
23
dilengkapi dengan 1 papan tulis yaitu white board, 1 stel meja dan
kursi guru, serta meja dan kursi sejumlah siswa yang ada.
Ruang guru berukuran 99 m2 dilengkapi dengan toilet, memuat 50 stel
meja kursi guru, 1 white board untuk pengumuman, 3 lemari buku, 1
buah tempat minum. Ruang perpustakaan yang berukuran 15 X 9 m2
sebanyak 1 unit, dilengkapi dengan buku teks dan buku referensi,
buku bacaan, serta buku penunjang.
Ruang laboratorium lain yang dimiliki adalah Lab IPA yang sudah
memenuhi standar baik dari jumlah meubeler maupun peralatan
laboratorium lainnya.
Ruang kepala sekolah berukuran 10 X 8 m2 dilengkapi dengan
kelengkapan berupa lemari buku, lemari arsip, 1 set meja kursi
eksekutif , papan jadwal kegiatan kepala sekolah, dan kelengkapan
lainnya.
Sarana dan prasarana lain yang ada adalah ruang tata usaha, koperasi
siswa, gudang, WC siswa, ruang BK, ruang OSIS, musholla, parkir
siswa, lapangan olah raga, tempat bermain, dan kantin sekolah.
Lingkungan sekolah bersih, sehat, nyaman dan Islami.
6. Standar Pengelolaan
Visi dan misi serta tujuan pendidikan SMP Negeri 5 Tanggul, sudah
disosialisasikan kepada warga sekolah, masyarakat ataupun pemangku
kepentingan melalui beberapa cara diantaranya memasang papan visi
misi sekolah di dinding sekolah.
Rencana kerja sekolah (RKS), rencana kerja tahunan (RKT) ataupun
rencana kerja jangka menengah (RKJM) disosialisasikan kepada
warga sekolah. Demikian pula dengan rencana kegiatan dan anggaran
sekolah (RKAS) telah disosialisasikan kepada warga sekolah. Sekolah
melakukan pengisian EDS sehingga RKAS yang disusun mengacu
pada rekomendasi hasil EDS dan mengelompokkan ke dalam delapan
standar.
24
Selain itu sekolah menjalin kemitraan dengan menggalang peran serta
masyarakat untuk mendukung pengelolaan sekolah yang efektif.
7. Standar Pembiayaan
SMP Negeri 5 Tanggul mempunyai RKAS yang disusun oleh kepala
sekolah, dan bendahara yang diketahui dan disetujui oleh komite
sekolah. Penyusunan RKAS secara tidak langsung telah melibatkan
pihak komite sekolah,dengan mempertimbangkan masukan-masukan
dan usulan dari komite sekolah. RKAS yang telah di tandatangani
kemudian disosialisasikan kepada guru,siswa dan wali murid .
Sumber keuangan sekolah masih tergantung pada bantuan pemerintah
berupa dana BOS APBN. Sekolah belum mampu untuk mencari
sumber keuangan lain misalnya dengan membangun kerja sama
dengan pihak ekstern.
25
B. PROFIL SEKOLAH MAGANG 2
26
pusat kota kecamatan yang dengan suasana lingkungan alamnya masih
terasa asri. Juga strategis karena posisinya dipinggir jalan penghubung
antara desa Gembongan dan pusat kota kecamatan dimana aksesnya
sangat mudah untuk dijangkau. Sebagian besar siswa menggunakan
sepeda onthel, sebagian berjalan kaki dan sebagian banyak pula yang di
antar oleh orang tua dengan kendaraan bermotor baik roda dua maupun
roda empat. Masyarakat yang komplek dilihat dari latar belakang
ekonomi sosial dan budaya cenderung memiliki pemikiran terbuka dan
modern yang mudah diajak berkolaborasi dan bekerja sama untuk
pengembangan kemajuan sekolah. Bangunan sekolah dikembangkan
dengan konsep alam sehingga banyak ruang hijau disekitar halaman
sekolah yang menjadikan sekolah memiliki kesan asri,hijau,bersih dan
rindang. Serta masih tersedia halaman untuk ruang gerak siswa untuk
melakukan aktivitas olahraga,upcara atau kegiatan lainnya di luar kelas.
Sekolah juga di dukung dengan adanya kantin yang bersih dan sehat,
sebagai upaya sekolah untuk membudayakan hidup sehat.Hal ini
semakin menguatkan SMPN 1 Tanggul sebagai sekolah yang ramah
anak.
1) Ibu Marwiyah
NIP.:130099479
Periode : 1977 -
1986
27
2) Bpk Mustaqim
NIP.:1300143190
Periode : 1988 – 1989
4) Bpk. Sukarlan
NIP.:130078138
Perioide : 1993 – 1996
5) Bpk. Ratiban,BA
NIP.:130355219
Periode : 1986 – 1988
6) Bpk. Baidowi
NIP.:130261173
Periode :1998 - 2002
28
8) Bpk Slamet Priyo Adi,M.Pd
NIP.131392748
Periode : 2006 -2009
9) Bpk Ghozali,S.Pd
NIP. 19690121 1990402 1 001
Periode :2009 – 2014
10) Bpk.Surawi,S.Pd.,M.Pd
NIP.19690907 199512 1 001
Periode: Juli 2021 sampai
dengan sekarang
29
Bangunan
a. Luas Tanah : 10.400 m2
b. Luas Bangunan : 7.952 m2
c. Sisa Luas Lahan : 2.448 m2
8. Tabel 2.4. Data Siswa SMPN 1 Tanggul
Jumlah Jumlah Siswa
Pendaftar Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Kelas
Tahun
(Calon VII+VIII+IX
Pelajaran
Siswa Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Siswa Rombel
Baru) Siswa Rombel Siswa Rombel Siswa Rombel
2019/2020 256 256 8 252 8 156 5 664 21
GOL BIDANG
No. NAMA LENGKAP L/P KET
/RUANG TUGAS
30
A. GURU
31
S.Pd
- Matematika GURU
24 AFIF PRANOTO, S.Pd L
ERISIA DINA AMELIA, - Bahasa GURU
25 P Indonesia
S.Pd
AULIYA BAHTIAR - GURU
26 L Bahasa Inggris
MUSLIM, S.Pd.
ADITHIA MAULANNA -
27 L PJOK GURU
ASHARI, S.Pd.
DIAH AYU PUSPITA WATI, - Bahasa
28 P Indonesia GURU
S.Pd.
- Matematika
29 FITRI RAMADANY, S.Pd.. P GURU
ZHAHRO ARIFA -
30 P B. daerah GURU
WULANDARI, S.Pd.
THIANING RIZKITA -
31 P Prakarya GURU
INAFSARI, S.Pd.
- PJOK
32 SAERUL ANWAR, S.Pd. L GURU
- PJOK
33 MUHAMMAD RAFI, S.Pd L GURU
32
dalam rangka melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan
scientifik secara optimal yang ramah anak dan berbasis
lingkungan
4. Melaksanakan pengembangan kurikulum sekolah,silabus dan
rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan standar isi
yang ramah anak dan berbasis lingkungan
5. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh
warga sekolah dan komite sekolah secara aktif
6. Menggalang peran serta masyarakat dalam peningkatann muut
sekolah dan sarana prasarana pendidikan sekolah yang ramah
anak dan lingkungan
7. Melaksanakqan penilaian secara periodik sesuai dengan aspek
masing-masing mata pelajaran dan mengadakan program
remidial serta pengayaan
8. Mewujudkan prestasi yang optimal dan hasil lulusan yang
maksimal dengan kepribadian yang beretika dan berestetika
dan peduli lingkkungan
9. Menumbuhkan kesadaran berwawasan kebangsaan,petriotisme,
dan memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam
kerangka NKRI
10. Menumbuhkan jiwa teguh pendirian dan tabah dalam
menghadapi persoalan
11. Menumbuhkan kreatifitas peserta didik untuk menjadi insan
berkualitas dan berdaya saing tinggi dan peduli lingkungan
33
pelaksanaan pembelajaran yang berbasis lingkungan
3. Semua guru mampu melaksanakan pembelajaran dengan
pendekatan scientifik yang ramah anaka,berwawasan
lingkungan secara optimal
4. Semua pendidik dan tenaga kependidikan dapat melaksanakan
tugas pokok dan fungsinya secara efektif,efisien,jujur dan
bertanggungjawab,ramah anak dan peduli lingkungan
5. Terwujudnya media pembelajaran dalam rangka pelaksanaan
pembelajaran scientifik yang ramah anak,berwawasan
lingkungan secara optimal
6. Sekolah mampu memenuhi akan model manajemen yang
transparan,akuntable,efektif dan partisipatif dalam
melaksanakan MBS
7. Sekolah mampu meningkatkan mutu dan sarana prasarana
pendidikan yang ramah anak dan lingkungan
8. Memnuhi akan pelaksanaan penilaian yang otentik secara
periodik serta mengadakan program remedial dan pengayaan
secara profesional
9. Terwujudnya prestasi bidang akademik dan non akademik
10. Tercapainya prestasi yang optimal dan kelulusan siswa yang
maksimal dan dapat melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih
tinggi
11. Sekolah mampu memenuhi dan mengembangkan kurikulum
sekolah ( KTSP ) meliputi pengembangan silabus,Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran(RPP) yang berwawasan lingkungan
34
Kekuatan yang tampak adalah perangkat pembelajaran memuat
karakteristik kompetensi pengetahuan, kompetensi keterampilan,
menyesuaikan tingkat kompetensi siswa, dan menyesuaikan ruang
lingkup materi pembelajaran. Pengembangan KTSP mengacu pada
kerangka dasar penyusunan dan melewati tahapan operasional
pengembangan. Sekolah juga menyelenggarakan aspek kurikulum
pada muatan lokal dan melaksanakan kegiatan pengembangan diri
siswa. Adapun kelemahan yang nampak adalah perangkat
pembelajaran masih ada yang belum memuat kompetensi sikap,
penyusunan KTSP belum melibatkan seluruhpemangku
kepentingan, dan pengaturan beban belajar yang tidak proposional.
2. Standar Proses
SMP Negeri 1 Tanggul merencanakan proses pembelajaran
mengacu pada silabus yang telah dikembangkan dan mendapatkan
evaluasi dari kepala sekolah dan pengawas sekolah. RPP disusun
dengan lengkap dan sistematis. Metode pembelajaran yang dirancang
guru-guru dalam silabus dan RPP sebagian besar sudah menggunakan
metode yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, kreatif. Sebagian
guru masih ada yang menggunakan pembelajaran konvensional
dengan model pembelajaran langsung.
Pada aspek pengawasan dan penilaian otentik, sekolah sudah
memanfaatkan hasil penilaian otentik. Pelaksanaan supervisi proses
pembelajaran kepada guru dilaksanakan setiap tahun,bahkan pada
masa pandemi supervisi tetap dilaksanakan meskipun secara
daring,yaitu dengan cara para supervisor masuk di klasroom
pembelajaran siswa.Dengan demikian supervisi mendapat perhatian
khusus. Alur dan prosedur supervisi juga sudah berjalan baik,bahwa
jadwal supervisi dishare atau diumumkan jauh hari
sebelumnya ,sehingga guru punya waktu leluasa untuk menyiapkan
semua perangkat yang dibutuhkan. Sehari sebelum pelaksanaan antara
35
supervisor dan guru bertemu dan berbincang terkait persiapan
supervisi yang akan dilakukan ,baru pada tahap pelaksanaan
supervisor akan masuk kelas sesuai jadwal dan jam pelajaran.Setelah
itu guru dan supervisor langsung di kantor untuk melakukan evaluasi
dan umpan balik terhadap pelaksanaan supervisi serta hal-hal yang
sudah bagus dan perlu dilanjutkan serta hal-hal yang perlu perbaikan
ke depan.Dengan begitu kualitas pembelajaran akan dapat terus
mengalami perbaikan –perbaikan atau peningkatan yang tentu
diharapkan akan signifikan..
36
sembaranagan. Saat mendapatkan data siswa yang membuang sampah
sembarangan maka data tersebut disetor kepada guru yang fokus pada
permasalahan tersebut,Guru IPS dan pengurus Sarpras.Strategi
pengawasan teman sejawat dijalankan dengan konsisten dan
komitmen yang sungguh-sungguh sehingga menjadi budaya di SMP
Negeri 1 Tanggul .Akhirnya buah manis itu menjadi indah dan
terwujud budaya bersih dan budaya peduli lingkungan yang sampai
hari ini masuk di SMP Negeri 1 Tanggul,kita akan disuguhi
lingkungan sekolah yang bersih,asrim dan hijau.
37
samping itu ruang kelas dilengkapi pula dengan lambang kenegaraan
serta gambar presiden dan wakil presiden.
Ruang guru berukuran (8 × 9) m2 , memuat 30 stel meja
kursi guru, 1 white board untuk pengumuman, 2 lemari buku, 1 buah
tempat minum, 1 papan kode etik guru dan 1 papan tata tertib, 1 jam
tembok, lambang kenegaraan, perlengkapan upacara, jam dinding, dan
AC.Ruang perpustakaan yang berukuran (8 × 9) m2 yang
dimanfaatkan khusus untuk kegiatan perpustakaan. Jumlah buku teks
dan buku referensi, buku bacaan, serta buku penunjang sudah
mencukupi. Ruang laboratorium lain yang dimiliki adalah Lab IPA
dan 3 Laboratorium Komputer yang sudah memenuhi standar baik
dari jumlah meubeler maupun peralatan lab lainnya. Ruang kepala
sekolah berukuran (4 × 5) m2 dilengkapi dengan kamar kecil (WC)
serta kelengkapan lainnya berupa lemari arsip, 1 set meja kursi tamur,
AC, dan kelengkapan lainnya.
Sarana dan prasarana lain yang ada adalah ruang tata usaha,
WC siswa, ruang BK, ruang Osis, musholla, parkir siswa, lapangan
olah raga, dan kantin sekolah.
6. Standar Pengelolaan
Untuk terwujudnya sebuah visi membutuhkan
kerjasama,kolaborasi dan sinergisemua stakeholder
sertabwarga .Karena itu perlu ada sosialisasi kepada warga
sekolah,termasuk stakeholder dan komite sekolah.Dengan begitu
bahwa pencapai da terwujudnya visi dan misi sekolah menjadi
tanggungjawab bersama semua pihak.
Demikian juga Rencana kerja sekolah (RKS), rencana kerja
tahunan (RKT), maupun rencana kaerja jangka menengah (RKJM)
juaga disosialisasikan kepada seluruhn warga sekolah. Tak
ketinggalan pula untuk rencana kegiatan dan anggaran sekolah
(RKAS). RKAS disusun berdasarkan analisis kebutuhan dan belum
disusun berdasarkan pada pengelompokan ke dalam 8 SNP.
38
Kegiatan supervisi dilaksanakan secara berkala dan
terjadwal yang dapat dijadikan sebagai alat ukur kemajuan guru
dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Hasil dari
kegiatan supervisi dijadikan sebagai acuan untuk menentukan
kebijakan dan pemberian penghargaan dan teguran.
Proses pengumpulan, pengelolaan, dan penggunaan data
sudah menggunakan sistem TIK khususnya komputer. Jaringan
internet secara luas sudah ada. Saat ini sekolah maupun beberapa
guru menggunakan jaringan internet secara leluasa.
7. Standar Pembiayaan
SMP Negeri 1 Tanggul memiliki RKAS yang disusun oleh
tim yang dibentuk oleh kepala sekoah dengan mempertimbangkan
masukan dari komite sekolah, walaupun dalam pelaksanaanya tidak
semua tim ikut terlibat dalam penyusunan tersebut. Sumber utama
keuangan sekolah masih bergantung pada bantuan pemerintah
berupa dana BOS, walaupun ada sumber lain seperti, iuran usaha
kantin sekolah, namun masih belum maksimal. Sekolah belum
melakukan peggalangan dana dari sumber lain seperti kerjasama
dengan dunia usaha dan industri termasuk alumni.
Penyusunan rencana keuangan sekolah sudah disusun
sesuai prosedur dan disosialisasikan melalui rapat khusus. Laporan
penggunaan keuangan sekolah hanya disampaikan kepada
pemerintah selaku pemberi dana sedangkan pertanggungjawaban.
kepada guru dan pegawai hanya dilakukan secara lisan melalui
kegiatan rapat koordinasi sekolah.
8. Standar Penilaian Pendidikan
Semua guru mata pelajaran sudah menyusun perencanaan
penilaian berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi
Dasar (KD). KKM yang sudah ditetapkan masing-masing guru
mata pelajaran disampaikan oleh guru kepada siswa pada awal
tahun pelajaran. Pelaksanaan penilaian oleh guru dilaksanakan
39
melalui ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir
semester, ulangan kenaikan kelas, maupun penilaian ujian sekolah .
Penilaian sikap juga dilakukan guru pada setiap akhir
semester. Hasil penilaian baik penilaian akademik maupun
penilaian sikap dilaporkan kepada kepala sekolah maupun orang
tua siswa dalam bentuk raport setiap tengah semester oleh para wali
kelas dengan mengetahui kepala sekolah., akhir menyelesaikan
seluruh kegiatan pembelajaran selama 6 semester dan dinyatakan
lulus berdasarkan ketentuan dan persyaratan yang diberlakukan.
40
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
1) Judul RPK
3) Indikator keberhasilan
41
ini :
4) Program Kegiatan
Rencana Proyek Kepemimpinan untuk meningkatkan
Peningkatan Kompetensi Guru Pada Pembelajaran Berbasis IT , yakni
penggunaan media video pembelajaran dilaksanakan dalam bentuk
kegiatan workshop yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Bentuk kegiatan
siklus 2 bergantung pada hasil siklus 1. Apabila peserta yang belum
mencapai standar sebagaimana yang telah ditetapkan jumlahnya sedikit
maka siklus 2 dapat berupa kegiatan pendampingan.
42
pembelajaran pada standar proses, dimana guru banyak yang belum
memanfaatkan media pembelajaran dalam meningkatkan efisiensi dan
efektifitas pembelajaran. Selanjutnya masalah yang sudah teridentifikasi
tersebut akan ditindaklanjuti dengan kegiatan yang bertujuan untuk
meningkatkan kompetensi guru dalam penggunaan media video
pembelajaran melalui kegiatan workshop.
Untuk pelaksanaan kegiatan ini perlu diadakan sosialisasi kepada
warga sekolah khususnya guru sehingga CKS meminta kepada Kepala
Sekolah agar berkenan dan menyetujui kegiatan ini sekaligus membentuk
kepanitiaan.
Kepala sekolah sebagai mentor 1 menyambut baik dan mendukung
penuh rencana kegiatan proyek kepemimpinan tersebut.. Setelah
menyampaikan seluruh rencana yang akan dilaksanakan maka disepakati
bahwa kegiatan ini akan diawali dengan sosialisasi kegiatan RPK pada
seluruh guru pada hari Rabu tanggal 27 Oktober 2021 jam 08.00 WIB
bertempat di Ruang Guru SMPN 5 Tanggul . Dalam sosialisasi
disampaikan bahwa pelaksanaan rencana proyek kepemimpinan berupa
workshop dengan judul Penggunaan Media Video Pembelajaran Untuk
Meningkatkan Minat Belajar Siswa akan dilaksanakan sebanyak 2 kali ,
yaitu siklus 1 dan siklus 2, dimana siklus 1 akan dilaksanakan pada hari
Jumat 29 Oktober 2021 dan siklus 2 akan dilaksanakan pada hari Jumat 12
November 2021.
Dalam kegiatan sosialisasi ditindaklanjuti dengan membuat
penetapan Surat Keputusan Tim panitia workshop oleh kepala
sekolah,undangan workshop kepada guru dan tendik yang di share melalui
Whatsapp group sekolah. Selanjutnya cks menghubungi narasumber untuk
membuat kesepakatan ditindaklanjuti membuat undangan untuk
narasumber. Setelah terjadi kesepakatan, kemudian penulis dan tim bekerja
menyusun instrumen-instrumen yang diperlukan di antaranya adalah,
instrumen monitoring pelaksanaan kegiatan, instrumen kompetensi
berdasarkan hasil AKPK, instrumen evaluasi hasil kegiatan, instrumen
43
dampak keberhasilan program/kegiatan RPK terhadap kualitas
pembelajaran bagi peserta didik, dan instrumen pencapaian student
wellbeing. Selanjutnya membuat program pelaksanaan kegiatan berupa
panduan pelaksanaan workshop berisi penetapan; waktu kegiatan, tempat
kegiatan, membuat undangan nara sumber, peserta, jadwal kegiatan,
susunan acara, pembuatan banner workshop
Terakhir sebelum pelaksanaan kegiatan Rencana Proyek
Kepemimpinan berupa workshop, calon kepala sekolah dan panitia
memastikan semua kelengkapan sarana prasarana sudah lengkap,tidak ada
kekurangan,serta siap untuk pelaksanaan kegiatan.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan Rencana Proyek Kepemimpinan berupa
Workshop Penggunaan Media Video Pembelajaran Untuk Meningkatkan
Minat Belajar Siswa dilaksanakan hari Jumat tanggal 29 Oktober 2021,
sebagai siklus 1.
Berikut cks sajikan susunaa acara kegiatan workshop dalam bentuk tabel
Tabel 3.2. Jadwal Kegiatan “Workshop Penggunaan Media
Video Pembelajaran Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa”
SMPN 5 Tanggul
Hari/Tgl Waktu Materi Pemateri / Ket
08.00
Senin, – Registrasi peserta Panitia
08.30
08.30
29 – Pembukaan MC,Fretyl
08.40
08.45 Dirijen : Kun
Oktober Menyanyikan lagu Kebangsaan
–
2021 Indonesia Raya Wina Dewi {cks}
08.55
08.15 Kun Wina
– Sambutan Ketua Panitia
Dewi,S.Pd
08.20
44
08.20 Syaifuddin
Sambutan Kepala SMPN 5
–
Tanggul Zuhri,M.Pd
08.30
08.30 Syaiful
– Doa
Bahri,S.Pd.
09.00
09.00
Acara inti : Workshop oleh Muradi,S.Pd,M.Si.
-
Narasumber
11.30
45
Untuk 3 aspek yaitu keterlaksanaan kegiatan, peningkatan
kompetensi CKS berdasarkan AKPK dan evaluasi hasil kegiatan lembar
instrumen monev dibagika kepada responden ( Kepala Sekolah dan guru )
pada saat kegiatan workshop. Sedangkan aspek dampak kegiatan dan
student wellbeing lembar instrumen dibagikan kepada responden ( peserta
didik ) dikelas pada saat guru mengapliksikan hasil workshop, yakni
penggunaan media video pembelajaran ketika Kegiatan Belajar Mengajar
(KBM ).
Peserta memberi respon sangat positif terhadap penyelenggaraan
Workshop. Hal ini dibuktikan dengan hasil isian terhadap lembar
monitoring yang telah diisi oleh peserta. Peserta menilai bahwa sebagian
besar indikator dalam instrumen keterlaksnaan workshop telah dilakukan
dengan baik sekali oleh cks. Setelah di analisa dan direkap untuk hasil
monev keterlaksanaan kegiatan di peroleh nilai mencapai rata-rata 91,65
%,dengan demikian keterlaksanaan RPK dengan judul kegiatan “workshop
Pengunaan media video pembelajaran untuk meningkatkan minat belajar
siswa” pada siklus 1 telah berjalan dengan Sangat Baik dengan kategori
penilaian :A. Berikut ini adalah hasil dari rekap instrumen monitoring
keterlaksanaan kegiatan RPK pada siklus 1 dalam bentuk tabel dan grafik.
Sedangkan untuk format instrumen yang masih kosong maupun yang
terisi oleh responden penulis lampirkan dalam halaman lampiran laporan
ini.
46
7 Suhar Kartika Handayani, S.Pd 95,20
8 Frety Lutviana Saputri, S.Pd 95,20
RATA-RATA 91,65%
47
lampirkan dalam halaman lampiran laporan ini.
48
Untuk monev evaluasi hasil kegiatan RPK yang bertujuan
meningkatkan kompetensi guru dalam penggunaan media berbasis IT
yaitu media video pembelajaran,hasil analisa dan rekap menunjukkan
nilai rata-rata 86,53% dengan kategori B atau Baik. Dari hasil ini
didapati bahwa dari 8 guru yang menjadi responden, 2 diantaranya
masih mendapatkan nilai 68,75 dengan kategori C atau Cukup.
Dengan demikian untuk hasil kegiatan RPK perolehannya masih
dibawah target tujuan dari RPK yaitu minimal 80% guru mampu
meningkatkan kompetensinya dalam menggunakan media video
pembelajaran yang tujuannya meningkatkan minat belajar
siswa.Untuk itu pada pelaksanaan siklus 2 nanti akan di fokuskan
pada komponen-komponen yang masih lemah di siklus 1.
TABEL 3.5 INSTRUMEN EVALUASI HASIL KEGIATAN
49
Untuk hasil monev dampak keberhasilan program dan monev student
wellbeing pada siklus 1 setelah dikumpulkan dan dicermati maka
didapatkan hasil masing-masing sebagai berikut dalam bentuk tabel dan
grafik :
50
No. NAMA Siswa Hasil instrumen
Grafik3.4.:
51
TABEL 3.4 HASIL MONEV INSTRUMEN WELLBEING SISWA
SIKLUS 1
No. NAMA Siswa Hasil instrumen
1 Abi Firmansyah 95,00
2 Ahmad Firmansyah 90,00
3 Aldi Prayoga 90,00
4 Egidiansyah 80,00
5 Eva Nurjanah 90,00
6 Fauziah Dwi Adeliana 90,00
7 Habibur Rohman 75,00
8 Halimatus Sa’diyah 95,00
9 Ilmi Fristi dewi 80,00
10 Iqbal Syahputra 80,00
11 Muhamad Nabil 90,00
12 Muhammad Fahrur Rozi 90,00
13 M Holilul Rohman 90,00
52
14 Muhamad Irwansyah 80,00
15 Muhammad Aldiansyah 85,00
16 Putri Suci Ramadani 90,00
17 Putra Rahma 90,00
18 Riva Gunawan 70,00
19 Siti Aisyah 90,00
20 Sri Aprililiani 90,00
21 Sridevi 90,00
22 Umi Kulsum 90,00
23 Yogi Setiawan 60,00
24 Zahra Septiana 90,00
Rata- Rata 85,83
d. Refleksi
53
CKS berdasarkan AKPK
3 Evaluasi hasil Kegiatan RPK 82,16 %
Evaluasi hasil peningkatan prestasi
4 83,99 %
peserta didik
5 Student Wellbeing 85,83 %
Rata –Rata 86,76%
54
untuk isian instrumen peningkatan prestasi peserta didik dan
studet wellbeing masing-masing 85,17% dan 85,73% yang sama
sama sudah dikategori BAIK.
Setelah dianalisis hasil kerja peserta secara spesifik,
ternyata didapati masih ada 2 (dua) peserta workshop (guru)
yang belum mampu secara optimal dalam membuat dan
menggunakan media video pembelajaran dengan capaian nilai
68,75 kategori Cukup. Hal ini menjadi salah satu dasar perlunya
diadakan siklus 2 yang fokus mendampingi peserta yang masih
belum mampu mencapai nilai minimal yaitu 80% pada kegiatan
workshop dalam memanfaatkan media video pembelajaran
tersebut. Selain juga untuk beusaha meningkatkan capaian yang
lebih baik lagi dari kategori BAIK menjadi SANGAT BAIK
disetiap instrumen monev kegiatan RPK.
e. Tindak Lanjut
Karena jumlah guru yang masih harus ditingkatkan
kemampuannya hanya dua orang, maka program yang dipilih
pada siklus 2 adalah peningkatan kemampuan melalui
pendampingan teman sejawad dari peserta workshop yang telah
tuntas secara optimal dalam meningkatkan kemampuannya
menggunakan membuat dan menggunakan media video
pembelajaran sederhana . Pendampingan dilakukan oleh guru
yang sudah tuntas dan calon kepala sekolah selama 1 hari.
Siklus 2
a. Persiapan
55
pada siklus 1
2). Menyusun perencanaan kegiatan yang meliputi menentukan
guru yang dianggap sudah tuntas disiklus1 dan mahir yang
akan di tunjuk dalam kegiatan pendampingan teman
sejawad d siklus 2, menyiapkan bahan dan materi
kegiatan. Pada siklus 2 ini , kegiatan yang akan dilakukan
adalah pendampingan/pembimbingan dan pemanfaatan
tutor sebaya bagi peserta yang sudah mampu
mengaplikasikan penggunaan media video pembelajaran
di kelas.
3). Mensosialisasikan hasil siklus 1 dan rencana kegiatan
siklus 2 kepada semua guru dan tenaga kependidikan.
4). Menyiapkan instrumen-instrumen monitoring dan evaluasi
yang sama ketika pelaksanaan di siklus 1.
b. Pelaksanaan
56
diharapkan.
5). Pada akhir setiap kegiatan, panitia melakukan refleksi
dan evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan.
c. Monitoring dan Evaluasi
57
Guru mampu
merancang materi √
√
2 pembelajaran dalam
bentuk power point
Guru mampu membuat
video pembelajaran
√ √
3 sederhana dengan Power
Point
Guru dapat mengoperasikan
atau menampilkan video
media Pembelajaran di kelas √ √
4
dengan prasarana LCD dan
proyektor
Jumlah Skor 13 13
e. Refleksi
Refleksi dilakukan dengan menganalisis seluruh instrumen observasi
dan monitoring serta evaluasi yang telah diisi responden dan memeriksa
hasil kerja peserta pendampingan. Berdasarkan hasil analisis kompetensi
guru setelah pelaksanaan siklus 2 diperoleh hasil sebagai berikut.
58
setelah dilaksanakan siklus 2
6) Sumber Daya
i. Kepala Sekolah
59
Kepala sekolah adalah factor pendukung yang banyak
memberikan dorongan moril dalam bentuk dukungan baik
secara materi maupun non materil. Demi terlaksanya
kegiatan Rencana Proyek Kepemimpinan ini.
ii. Narasumber
2. Jaringan Internet
3. LCD Proyektor
60
7) Kajian Manajerial (KM)
Kajian managerial adalah serangkaian kegiatan menkaji aspek-
aspek managerial yang dilakukan pada sekolah asal dan sekolah magang,
dan untuk memperoleh kesimpulan dari hasil kajian manaherial. Kegiatan
manaherial ini terdiri dari tahap persiapan, pelaksanaan dan hasil. Berikut
ini pejelasan lengkap tentang tahapan tersebut
1. Persiapan
Dalam kajian manajerial, sebagai langkah persiapan calon kepala
sekolah melaksanakan beberapa kegiatan persiapan untuk
melaksanakan kegiatan kajian managerial pada sekolah asal dan
magang yaitu sosialisasi dan koordinasi dengan kepala sekolah
magang 1 dan sekolah magang 2, penyiapan pengumpulan data
yang ada di sekolah, menentukan partisipan, dan menyusun panduan
wawancara, sasaran dan lembar observasi, dan penentuan sasaran
dokumen yang dikaji terkait dengan aspek atau komponen yang
telah ditentukan pada masing-masing SNP. Peserta diklat juga
menyiapkan matrik kajian dan telah ditentukan lebih dahulu aspek
atau komponen masing-masing SNP yang akan di jadikan bahan
kajian.
2. Pelaksanaan
Setelah melakukan sosialisasi dan koordinasi tentang program
cks,langkah berikutnya adalah pelaksanaan. Dengan berpedoman
pada panduan kegiatan yang telah di susun,cks melakukan
penggalian data di awali dari wawancara dengan kepala sekolah,sie
kurikulum,tenaga kependidikan dan terakhir wawancara dengan
beberapa guru untuk mendukung penguatan data yang sudah
diperoleh. Melaksanakan observasi di lapangan dan mempelajari
dokumentasi sekolah yang terkait. ( Profil sekolah,Rapor
Mutu,RKAS)
3. Hasil
61
a. Hasil Kajian Managerial Sekolah Asal/Sekolah Magang 1
(SMPN 5 TANGGUL)
1). Standar Kompetensi Lulusan
Kondisi ideal Standar Kompetensi Lulusan apa bila
sekolah telah memenuhi seluruh indikator sesuai Permendikbut
No 20 Tahun 2016, Kondisi nyata sekolah terlihat siswa telah
memiliki kompetensi yang baik pada kompetensi sikap,
pengetahuan dan ketrampilan. Capaian Standar Kompetensi
Lulusan sesuai nilai raport mutu memperoleh nilai 5,84 yang
artinya sekolah dalam proses menuju SNP empat. Potensi yang
dimiliki oleh sekolah memiliki budaya-budaya yang
menanamkan kompetensi sikap social dan sepiritual kepada
siswa seperti kegiatan berdoa bersama, menerapkan senyum,
sapa, sopan dan santun. Tantangan sekolah adalah terus
berupaya meningkatkan kompetensi lulusan siswa.
Rekomendasi tindak lanjut untuk meningkatkan capaian standar
adalah sekolah dapat menambahkan program-program
ketrampilan atau extrakulikuler untuk meningkatkan kompetensi
siswa untuk berfikir dan bertidak kritis.
2). Standar Isi
Kondisi ideal Standar Isi apa bila sekolah telah
memenuhi seluruh indikator sesuai Permendikbut No 21 Tahun
2016. Kondisi nyata sekolah, tampak guru-guru telah menyusun
kelengkapan perangkat pembelajaran berupa silabus dan RPP
yang telah sesuai dengan Standar Isi yang berlaku. Capaian
Standar Isi sesuai nilai raport mutu memperoleh nilai 5,46 yang
artinya sekolah masih dalam tahap menuju SNP empat. Potensi
yang dimiliki oleh sekolah salah satunya sekolah dengan
memiliki kewenangan penuh agar kurikulum tingkat satuan
pendidikan dapat dikembangkan dengan mengacu pada
kerangka dasar penyusunan dan melewati tahapan operasional
62
pengembangan sesuai dengan aturan yang berlaku, karena
semua pihak dan stikholder yang berkepengtingan sangat
mendukung. Tantangan sekolah dalam pengembangan standar
kurikulum tingkat satuan pendidikan, sebisa mungkin sekolah
berupaya menggali masukan – masukan dari tokoh masyarakat
sekitar, komite dan dewan guru untuk memaksimalkan
terciptanya kurikulum yang berbasis pada kompetensi siswa
3). Standar Proses
Kondisi ideal Standar Proses apa bila sekolah telah
memenuhi seluruh indikator sesuai Permendikbut No 22 Tahun
2016. Kondisi nyata sekolah masih belum maksimalnya para
guru dalam menyusun perangkat pembelajaran secara lengkap
dan sistematis. Sebagian guru hanya mengkopi perangkat dari
internet atau sesama guru pada saat mgmp,tanpa mengkaji
apakah perangkat tersebut sesuai untuk di terapkan dengan
kondisi sekolah yang ada. Capaian Standar Proses sesuai nilai
raport mutu memperoleh nilai 5,15 yang artinya sekolah masih
dalam tahap menuju SNP empat. Potensi sekolah dalam standar
proses dengan tersedianya sarana dan prasarana yang sangat
mendukung kegiatan belajar mengajar,seperti perpustakaan
sekolah,ruang laboratorium komputer, alat-alat peraga
pembelajaraan dll,kegiatan pembelajaran lebih bisa dirancang
dengan baik dan benar yang di tuangkan dan di jabarkan dalam
RPP sebagai pedoman guru dalam melakukan kegiatan belajar
mengajar di kelas. Tantangan sekolah yang dihadapi kurangnya
invoasi guru dalam memanfaatkan atau membuat media-media
pembelajaran. Rekomendasi tindak lanjut untuk meningkatkan
capaian standar adalah menyarankan kepada guru untuk
mengikuti workshop / diklat yang berkaitan dengan
pengembangan media pembelajaran.
4). Standar Penilaian
63
Kondisi ideal Standar Penilaian apa bila sekolah telah
memenuhi seluruh indikator sesuai Permendikbut No
Permendikbud No 23 Tahun 2016. Kondisi nyata sekolah
secara umum guru belum melaksanakan penilaian secara
optimal terkait kompetensi sikap, dan ketrampilan. Capaian
Standar Penilaian sesuai nilai raport mutu memperoleh nilai 5,94
yang artinya sekolah masih dalam tahap mencapai SNP adalah
beberapa guru sudah pernah mengikuti diklat kurikulum 2013
yang didalamnya juga memberikan pelatihan bagaimana
melaksanakan penilaian sesuai kaidah kurikulum 2013.
Tantangan yang dihadipi sekolah banyak guru yang masih tidak
melaksanakan pembelajaran sesuai RPP yang pada akhirnya
berdampak pada tidak terlaksananya penilaian diakhir
pembelajaran ) sikap,pengetahuan,dan ketrampilan ). Hal ini
tentu saja berpotensi capaian kompetensi siswa tidak bisa
terukur dengan benar.
Rekomendasi tindak lanjut untuk meningkatkan capaian
standar penilaian adalah dengan memaksimalkan forum MGMP
untuk meningkatkan kompetensi guru dalam melaksanakan
penilaian juga sekolah menyusun dan melaksanakan jadwal
supervisi kelas secara terstruktur dan berkesinambungan untuk
menjaga kualitas pembelajaran di kelas.
64
tenaga honorer. Capaian Standar Pendidik dan Tenaga Pendidik
sesuai nilai raport mutu memperoleh nilai 5,96 yang artinya
sekolah masih dalam tahap menuju SNP 4 Tantangan sekolah
dalam standar pendidik dan tenaga pendidik adah tidak adanya
tenaga khusus dalam mengelola dana BOS dan tenaga
perpustakaan sesuai dengan kompetensinya. Rekomendasi
tindak lanjut untuk meningkatkan capaian standar Pendidik dan
tenaga Kependidikan kepala sekolah seyogyanya dapat proaktif
melakukan komunikasi dan koordinasi dengan dinas pendidikan
setempat supaya segera terpenuhi kekosongan tenaga yang
dibutuhkan sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan sekolah
disamping memberdayakan ketersediaan personil yang sudah
ada baik itu guru maupun tenaga kependidikan. .
6). Standar Sarana dan Prasarana
Kondisi ideal Standar Sarana dan Prasarana apa bila
sekolah telah memenuhi seluruh indikator sesuai Permendikbud
No 24 Tahun 2007, Permendikbud No 33 Tahun 2008,
Permendikbud No 40 Tahun 2008. Kondisi nyata sekolah telah
memiliki sarana dan prasarana yang tergolong lengkap. Capaian
Standar Sarana dan Prasarana sesuai nilai raport mutu
memperoleh nilai 4,85 yang artinya sekolah telah mencapai
kategori Menuju SNP 3. Tantangan sekolah dalam pemeliharaan
sarana dan prasarna sekolah terlihat ada bagaian-bagian gedung
yang mengalami kerusakan. Rekomendasi tindak lanjut untuk
meningkatkan capaian standar sarpar kepala sekolah dapat
memaksimalkan dana BOS guna melengkapi/memperbaiki
sarana sekolah yang kondisinya rusak ringan, dan dapat
melibatkan komite untuk penggalangan dana dan melengkapi
sarana yang tidak dapat dianggarkan dari dana BOS
7). Standar Pengelolaan
65
Kondisi ideal Standar Standar Pengelolaan apa bila
sekolah telah memenuhi seluruh indikator sesuai Permendikbut
No 19 Tahun 2007. Kondisi nyata sekolah telah menyusun dan
memiliki visi, misi, tujuan, RKS, dan KTSP. Capaian Standar
Pengelolaan sesuai nilai raport mutu memperoleh nilai 5,67
yang artinya sekolah masih dalam tahap kategori menuju SNP
empat. Tantangan sekolah belum maksimalnya dalam
melibatkan seluruh warga sekolah dalam pengelolan sekolah.
Rekomendasi tindak lanjut untuk meningkatkan capaian standar
pengelolan kepala sekolah dapat merangkul berbagai pihak
dengan membuat MOU yang dapat mendujung pengelolaan
sekolah
8). Standar Biaya
Kondisi ideal Standar Biaya apa bila sekolah telah
memenuhi seluruh indikator sesuai Permendikbut No 69 Tahun
2009. Kondisi nyata sekolah telah mengelola standar
pembiayaan dengan trasparan dan akutabel dengan baik.
Capaian Standar Biaya sesuai nilai raport mutu memperoleh
nilai 5,43 yang artinya sekolah masih dalam tahap kategori
menuju SNP empat. Potensi yang dimiliki oleh sekolah memiliki
beberapa sumber pembiayaan selain dari dana BOS yaitu dari
komite, dan kantin. Tantangan sekolah dalam standar pembiayan
sekolah tidak memiliki tenaga khusus dalam mengelola
keuangan sekolah. Rekomendasi tindak lanjut untuk
meningkatkan capaian standar, kepala sekolah dapat
mengajukan permohonan usulan terkait penambahan tenaga
adminstrasi guna membantu pengelolan keuangan sekolah yang
selama ini masih ditangani oleh guru yang di tunjuk kepala
sekolah.
66
b. Hasil Kajian Managerial Sekolah Magang (SMPN 1
TANGGUL)
1). Standar Kompetensi Lulusan
Kondisi nyata Standar Kompetensi Lulusan, Siswa belum
memiliki perilaku pembelajar sejati sepanjang hayat, siswa
belum memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kritis, dan
siswa belum memiliki keterampilan berpikir dan bertindak
mandiri. Potensi atau kekuatan dan peluang adalah Memiliki
perilaku yang mencerminkan sikap beriman dan bertakwa
kepada Tuhan YME, tantangannya yang harus diberikan solusi
adalah Lulusan belum memiliki perilaku pembelajar sejati
sepanjang hayat akhirnya rekomendasi strategi peningkatannya
mengadakan IHT untuk pemahaman agar siswa dapat perilaku
pembelajar sejati sepanjang hayat, dan atau mengadakan
kegiatan yang dapat menumbuhkan perilaku pembelajar sejati
sepanjang hayat
67
workshop pengembangan Kurikulum dalam mengatur beban
belajar bedasarkan bentuk pendalaman materi, dan
melaksanakan kegiatan tutor sebaya untuk meningkatkan
pendalaman materi.
3). Standar Proses
Pada standar proses rapor mutu sekolah capaian nilainya
adalah 5,16 dengan kondisi nyata pada standar proses sekolah
belum mendapatkan evaluasi dari kepala sekolah dan pengawas
sekolah secara maksimal, warga sekolah mengakui atas
perbedaan individual dan latar belakang budaya siswa, dan guru
belum secara maksimal memanfaatkan hasil penilaian otentik
potensi yang dimiliki adalah membentuk rombongan belajar
dengan jumlah siswa sesuai ketentuan, tantangan yang perlu
menadapatkan penanganan adalah dalam proses pembelajaran
belum memanfatkan hasil penilaian otentik sehingga solusi yang
diperlukan melaksanakan pelatihan pada guru tentang
pemanfaatan hasil penilaian otentik, dan pemanfaat guru senior
untuk membimbing dalam mengimplentasikan pemamanfaatan
hasil penilaian otentik.
4). Standar Penilaian Pendidikan
Pada standar penilaian pendidikan rapor mutu sekolah
capaiannya nilainya adalah 5,86, dengan kondisi nyata Standar
Penilaian belum memenuhi ranah sikap, pengetahuan dan
keterampilan, guru belum melakukan pelaporan penilaian secara
periodik, dan potensi atau kekuatan dan peluang adalah guru
menindaklanjuti hasil pelaporan penilaian, tantangannya yang
harus diberikan solusi adalah dalam penilaian pendidikan
sekolah belum melakukan pelaporan penilaian secara periodik
akhirnya rekomendasi strategi peningkatannya menyusun jadwal
yang disepakati oleh seluruh guru dalam melakukan pelaporan
68
penilaian, dan melaksanakan pembinaan kepada kurukulum dan
operator sekolah dlam melakukn pelaporan penilaian.
5). Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pada standar pendidik dan tenaga kependidikan capaian
nilai rapor mutu sekolah adalah 5,85,dengan kondisi nyata
Standar Standar Pendidk dan tenaga kependidkan adalah Kepala
sekolah belum berkualifikasi minimal S1/D4, Kepala sekolah
belum berpengalaman mengajar selama yang ditetapkan dan
Kepala sekolah belum bersertifikat kepala sekolah. Potensi atau
kekuatan dan peluangnya semua guru berkualifikasi minimal
S1/D4 tantangan yang harus diberikan solusi sekolah belum
tersedia kepala sekolah yang berkompetensi sesuai ketentuan
berkualikasi minimal S1/D4 karena belum mempunyai kepala
sekolah definitif rekomendasi strategi peningkatannya
mengusulkan guru untuk seleksi calon kepala sekolah dan
mengusulkan kepada pihak terkait untuk mendapatkan kepala
sekolah difinitif
69
proposal untuk mendapatkan ruang kelas baru supaya kapasitas
rombongan belajar sesuai dan memadai, dan menjalin hubungan
dengan para alumni untuk mendapatkan pemecahkan persoalan
Sekolah belum memiliki ruang kelas yang kapasitas rombongan
belajarnya sesuai dan memadai
7). Standar Pengelolaan Pendidikan
Pada Standar Pengelolaan Pendidikan capaiannya nolai
rapor mutu sekolah adalah 5,52, dengan kondisi nyata Standar
Pengelolaan Pendidikan sekolah belum menyelenggarakan
kegiatan layanan kesiswaan secara maksimal, sekolah belum
mengelola sumber daya secara maksimal, dan kepala sekolah
belum berjiwa kewirausahaan dengan baik. Potensi atau
kekuatan dan peluang adalah meningkatkan dayaguna pendidik
dan tenaga kependidikan, tantangan yang harus diberikan solusi
adalah sekolah belum memprogram dalam menyelenggrakan
layanan kesiswaan dan rekomendasi strategi peningkatannya
melaksanakan pelatihan pada guru penyelenggaran kegiatan
layanan kesiswaan, dan melaksanakan pembinaan kepada
Urusan Kesiswaan dan seluruh Pembina OSIS dalam menyusun
Program kegiatan layanan kesiswaan.
8). Standar Pembiayaan
Pada standar Pembiayaan capaian rapor mutu sekolah
adalah 5,65,dengan kondisi nyata Standar Pembiayaan sekolah
belum memiliki biaya operasional non personil sesuai ketentuan,
sekolah belum mengatur alokasi dana yang berasal dari
APBD/APBN/ Yayasan/sumber lainnya dengan baik, sekolah
belum memiliki laporan pengelolaan dana. Potensi atau
kekuatan dan peluang adalah memiliki daftar siswa dengan latar
belakang ekonomi yang jelas tantangan yang harus diberikan
solusi adalah pada Beban operasional sekolah belum memiliki
biaya operasional non personil sesuai ketentuan rekomendasi
70
strategi peningkatan mengelompokkan siswa yang wali murid
sesuai dengan kondisi ekonomi sehingga terdeteksi kelompok
ekonomi menengah keatas dan kelompok ekonomi bawah atau
kurang mampu, kelompok yang mampu diajak musyawarah
untuk memberikan solusi biaya operasional non personil sesuai
ketentuan
Hasil dari Kajian Manajerial dapat dilihat pada matrik di bawah ini.
a) Tabel 3.10 : Matrik Kajian Manajerial Sekolah Magang 1, SMP Negeri
5 Tanggul
Rekomenda
SNP Hasil Potensi si
Tantan
Aspek/Kom Kondisi Ideal Raport Kondisi Nyata (Kekuatan dan Strategi
gan
ponen Mutu Peluang) Peningkata
n
a b c d e f g
1. Standar Hasil Berdasarkan Dari hasil
Kompeten 1. Siswa raport Berdasarkan hasil hasil analisis Lulusa kajian,
si Lulusan memiliki mutu pengamatan, dan dari Raport n analisis
perilaku SKL = kajian dokumen Mutu dan belum data/dokume
1.1. Lulusan yang 5,03 data, maka kondisi memili n dan
memiliki mencermink kondisi saat riil/nyata, maka ki wawancara
kompete an sikap 5,07 ini/nyata adalah potensi perilak dengan
nsi pada beriman dan sebagai berikut : (kekuatan dan u yang berbagai
dimensi bertakwa A. SIKAP peluang) yang mencer pihak, maka
sikap kepada 1. Masih ada bisa minkan strategi
Tuhan beberapa siswa dikembangkan sikap peningkatan
YME, yang masih adalah : berran yagng dapat
peduli, dan belum ggung dilakukan
bertanggung berperilaku Siswa memiliki jawab adalah :
jawab yang perilaku yang pada
mencerminkan mencerminkan sesama A. SIKAP
2. Siswa sikap beriman sikap beriman dan - Mengadakan
mendapatka dan bertaqwa dan bertakwa alam Bakti Sosial
n penilaian kepada Tuhan kepada Tuhan sekitar ke panti
sikap secara Yang Maha Esa YME nya asuhan dan
obyektif dan 2. Masih ada (hal ini sangat anak yatim
transparan beberapa siswa berpotensi secara
pada sikap yang kurang sekali sebab periodik
beriman dan bersikap peduli SMP Negeri 5 - Gerakan
bertakwa pada sesama Tanggul berada bank
kepada peserta didik di tengah sampah di
Tuhan masyarakat sekolah
YME, 3. Masih ada yang religius - Mengadakan
peduli dan perilaku yang madura literasi sikap
bertanggung 5,03 belum bertanggung
jawab dikatagorikan jawab pada
71
sikap yang sesama dan
1.2. Lulusan 1. Siswa bertanggung lingkungan
memiliki memiliki jawab kepada Siswa memiliki dalam
kompete pengetahuan manusia dan pengetahuan kajian
nsi pada faktual, alam sekitarnya faktual, manusia
dimensi prosedural,k prosedural, modern
pengetah onseptual,m 5 B. PENGETAHU konseptual,
uan etakognitif AN metakognitif Lulusa
1. Masih ada (terutama pada n
siswa yang pengetahuan masih B. PENGE
belum mampu faktual) belum TAHUA
berpengetahuan memili N
faktual ki Melaksanaka
2. Masih banyak penget n
siswa yang ahuan workshs
belum mampu Konsep op atau
berpengetahuan tual IHT
prosedural dalam
3. Masih ada proses
siswa yang pembelaj
masih kesulitan aran
berpengetahuan pada
konseptual Lulusan dimensi
4. Masih banyak memiliki pengetah
siswa yang keterampilan uan
belum mampu berpikir dan
berpenetahuan bertindak
metakognitif komunikatif
C. KETER
C. KETERAMP AMPIL
1. Siswa ILAN Lulusa AN
memiliki 1. Masih ada n masih Diklat/
1.3. Lulusan keterampil siswa yang belum worksho
memiliki an belum memilik p guru
kompete bertindak memiliki i dalam
nsi pada kolaboratif keterampilan ketera meningk
dimensi dan bertindak mpilan atkan
keteram 2. Siswa kreatif berpiki keteram
pilan memiliki 2. Masih ada r dan pilan
keterampil siswa yang bertind bertinda
an belum ak k dan
bertindak memiliki kritis berpikir
komunikat keterampilan kritis
if berpikir dan
bertindak
produktif
3. Masih ada
siswa yang
masih belum
memiliki
keterampilan
berpikir dan
bertindak
kritis
72
4. Masih ada
siswa yang
masih belum
memiliki
keterampilan
berpikir
mandiri
2. Standar Isi Hasil Berdasarkan hasil Berdasarkan Dari Dari hasil
2.1. Perangk raport pengamatan, dan hasil analisis hasil kajian,
at mutu kajian dokumen dari Raport kajian analisis
pembelaj 1. Sekolah Standa data, maka Mutu dan Raport data/dokume
aran dapat r Isi = kondisi saat kondisi Mutu n dan
sesuai memuat 4,83 ini/nyata adalah riil/nyata, maka dan wawancara
rumusan karakterist sebagai berikut : potensi kondisi dengan
kompete ik 4,81 (kekuatan dan nyata/ri berbagai
nsi kompetens 1. Masih belum peluang) yang il, pihak, maka
lulusan i sikap menyesuaikan bisa maka strategi
pembelajaran dikembangkan didapat peningkatan
2. Sekolah dengan adalah : tantang yagng dapat
2.2. Kurikulu dapat 6,3 kompetensi an yang dilakukan
m Melewati siswa Sekolah dapat harus adalah :
Tingkat tahapan memuat dilakuk
Satuan operasiona 2. Penyusunan karakteristik an, 1.
Pendidik l perangkat kompetensi yaitu : Mengadak
an pengemba pembelajaran sikap (sekolah an
dikemba ngan 3,57 masih kurang sangat religi, Sekolah IHT/Dikla
ngkan adanya berada di dapat t
sesuai 3. Sekolah rumusan tengah melaks pengemba
prosedur dapat kompetensi masyarakat anakan ngan diri
menyedia sikap, yang religius kegiata bagi guru
2.3. Sekola kan pengetahuan dan dengan n untuk
h alokasi dan seorang Kepala pengem meningkat
melaks waktu keterampilan Sekolah yang bangan kan
anakan pembelaja juga Ustat, diri kinerja
kuriku ran sesuai 3. Kualitas KTSP kultus agamis siswa dalam
lum struktur masih kurang tercermin mengemb
sesuai kurikulum dimana beban dalam siakp ang diri
ketent yang dan alokasi dan tindak peserta
uan berlaku jam belajar tanduk) didik
yang
ditetapkan 2. Mengikuti
belum leluasa MGMP
digunakan sesuai
untuk dengan
pengembangan mata
sikap pelajarann
kepedulian ya
terhadap masing-
lingkungan masing
3. Mengadak
an kerja
sama
dengan
pihak
73
terkait
lainnya,
yang
bergerak
di bidang
pendidika
n, agar
memperbo
lehkan
meminjam
tempat/lah
an untuk
pengemba
ngan diri,
bantuan
tenaga
atau alat
atau
bahan
dalam
pengemba
ngan diri
3. Standar Hasil Berdasarkan hasil Berdasarkan Dari Dari hasil
Proses raport pengamatan, dan hasil analisis hasil kajian,
mutu kajian dokumen dari Raport kajian analisis
1. Pembelajara Standar data, maka Mutu dan Raport data/dokume
3.1. Sek n oleh Proses kondisi saat kondisi Mutu n dan
olah pendidik = 4,94 ini/nyata adalah riil/nyata, maka dan wawancara
merencanaka harus sebagai berikut : potensi kondisi dengan
n proses mengacu 4,24 1. Pembelajaran (kekuatan dan nyata/ri berbagai
pembelajara pada silabus masih banyak peluang) yang il, pihak, maka
n sesuai yang telah yang masih bisa maka strategi
ketentuan dikembangk belum dikembangkan didapat peningkatan
an disesuaikan adalah : tantang yagng dapat
dengan silabus an yang dilakukan
yang berlaku Pembelajaran harus adalah :
dan telah yang dilakukan dilakuk
3.2. Pro 2. Sekolah dikembangkan harus mengacu an, 1. Mengadak
ses mampu 5,3 pada silabus yaitu : an
pembelaja membentu 2. Sekolah masih yang telah dilat/pelati
ran k belum dikembangkan Kompet han
dilaksanak rombongan merealisasikan ensi pembelaja
an dengan belajar rombongan guru ran
tepat dengan belajar yang kurang/ berbasis
jumlah sehat, rapi dan rendah IT dalam
siswa sesuai dengan dalam meningkat
sesuai 5,38 ketentuan melaks kan
ketentuan kurikulum anakan kompetens
3.3. Pengawas yang berlaku pembel i guru
an dan 3. Pendidik ajaran
penilaian mampu 3. Guru masih menuju 2. Mengadak
otentik menyusun banyak yang pada an IHT
dilakukan dan melakukan ketera dalam
dalam melakukan pembelajaran mpilan meningkat
proses evaluasi tanpa evaluasi aplikati kan
74
pembelaja proses terhadap f dan kompetens
ran pembelajar materi yang penilai i guru
an. diajarkan an dalam
otentik penilaian
4. Sekolah masih secara otentik
belum ada kompre
kegiatan hensif 3. Mengikuti
supervisi serta MGMP
pembelajaran kurang sesuai
di kelas dalam nya mata
rangka memanf pelajaran
peningkatan aatkan
etos kerja media 4. Mengadak
pendidik. pembel an
ajaran IHT/Diklat
5. Guru masih dalam /Workshop
banyak tidak proses Pemanfaatan
melakukan pembel media
penilaian ajaran pembelajaran
otentik dalam
proses
pembelajaran
75
aspek pengetahuan belum paham lengka atau
dan aspek dan p dan konsultasi
keterampila menggunakan pemenf dengan
n istrumen- aatan narasumbe
6,79 instrumen media r yang
4. melakukan penilaian pada pembel menguasai
4.5. Penilaia penilaian aspek sikap, ajaran bidang itu
n berdasarka aspek
dilakuka n ranah pengetahuan 4. Mengadak
n sesuai dan aspek an/
mengiku prosedur keterampilan mengikuti
ti pelatihan /
prosedur diklat
dalam
pengemba
ngan
media
pembelaja
ran dalam
proses
kegiatan
belajar
mengajar
di kelas
5. Standar Hasil Berdasarkan hasil Berdasarkan Dari Dari hasil
Pendidik 1. Guru dan raport pengamatan, dan hasil analisis hasil kajian,
dan tendik mutu kajian dokumen dari Raport kajian analisis
Tenaga Berkualifik Standar data, maka Mutu dan Raport data/dokume
Kependi asi Proses kondisi saat kondisi Mutu n dan
dikan minimal = 5,97 ini/nyata adalah riil/nyata, maka dan wawancara
S1/D4 sebagai berikut : potensi kondisi dengan
(kekuatan dan nyata/ri berbagai
5.1. Ketersed 2. Kepala 6,14 1. Kurang tersedia peluang) yang il, pihak, maka
iaan dan Sekolah guru untuk tiap bisa maka strategi
kompete berkualifik mata pelajaran, dikembangkan didapat peningkatan
nsi guru asi sehingga guru adalah : tantang yagng dapat
sesuai minimal bisa mengajar an yang dilakukan
ketentua S1/D4 lebih dari 1 Sekolah harus adalah :
n mata pelajaran memiliki dilakuk
3. Memiliki 6,17 Kepala Sekolah an, 1.
5.2. Ketersed Kepala 2. Kurang yang yaitu : mengad
iaan dan Tenaga tersedianya berkualifikasi akan
kompete Administra tenaga Akademik, Kurang kajian
nsi si administrasi berumur sesuai tersedi informas
kepala berkualifik sekolah yang ketentuan, anya i terkait
sekolah asi sesuai dengan berpengalaman pendidi tenaga
sesuai minimal kualifikasi mengajar dan k dan pendidik
ketentua SMK/seder pendidikan berpangkat tenaga dan
n ajat minimal IIIc kepend kependi
6,16 3. Kurang (saat ini, Kepala idikan dikan
5.3. Ketersed memiliki Sekolah SMPN sesuai yang
iaan dan Kepala Tenaga 5 Tanggul sudah akade disesuai
kompete Pustakawan pangkat Ivb mik kan
nsi berkualifikasi serta akan dan dengan
tenaga sesuai dengan pensiun di tahun kualifi kebutuh
76
administ bidangnya 2021 ini) kasinya an di
rasi 2,94 sekolah
sesuai 4. Kurang
ketentua memiliki 2.Perekruta
n Kepala Tenaga n tenaga
Laboratorium guru
5.4. Ketersed berkualifikasi kontrak/
iaan dan sesuai dengan honorer
kompete 5,8 bidangnya non
nsi permane
laboran n untuk
sesuai mengisi
ketentua kekoson
n gan guru
di
5.5. Ketersed sekolah
iaan dan atau
kompete yang
nsi sesuai
pustaka dengan
wan kualifika
sesuai si
ketentua pendidik
n an
3.
Mengik
uti
pelatiha
n/diklat
bersertif
ikasi
pustaka
wan
yang
diadaka
n oleh
pihak-
pihak/di
nas
terkait
77
Peluang)
a b c d e f g
A. Standar
Kompetensi Siswa 5,86 Siswa belum Memiliki Lulusan 1. Mengadaka
Lulusan memiliki memiliki perilaku belum n IHT
1.1. Lulusan perilaku perilaku yang memiliki untuk
memiliki pembelajar pembelajar mencerm perilaku pemahaman
kompetens sejati sejati inkan pembelaj agar siswa
i pada sepanjang sepanjang sikap ar sejati dapat
dimensi hayat hayat beriman sepanjan perilaku
sikap dan g hayat pembelajar
1.2. Lulusan Siswa 5,88 Siswa belum bertakwa sejati
memiliki memiliki memiliki kepada sepanjang
kompetens keterampilan keterampilan Tuhan hayat
i pada berpikir dan berpikir dan YME
dimensi bertindak bertindak
pengetahu kritis kritis 2. Mengadaka
an n kegiatan
1.3. Lulusan Siswa 5,67 Siswa belum yang dapat
memiliki memiliki memiliki menumbuh
kompetens keterampilan keterampilan kan
i pada berpikir dan berpikir dan perilaku
dimensi bertindak bertindak pembelajar
keterampil mandiri mandiri sejati
an sepanjang
hayat
78
pengembang
an diri siswa
C. Standar Mendapatkan 1,36 Sekolah Membent Dalam 1. Melaksana
Proses evaluasi dari belum uk proses kan
3.1 Sekolah kepala sekolah mendapatka rombong pembelaj pelatihan
merencanak dan pengawas n evaluasi an aran pada guru
an proses sekolah dari kepala belajar belum tentang
pembelajara sekolah dan dengan memanfa pemanfaata
n sesuai pengawas jumlah tkan hasil n hasil
ketentuan Mengakui atas 5,79 sekolah siswa penilaian penilaian
3.2 Proses perbedaan secara sesuai otentik otentik
pembelajara individual dan maksimal ketentua
n latar belakang n 2. Pemanfaat
dilaksanaka budaya siswa. Warga guru senior
n dengan sekolah untuk
tepat mengakui membimbi
3.3 Pengawas Memanfaatkan 5,6 atas ng dalam
an dan hasil penilaian perbedaan mengimple
penilaian otentik individual ntasikan
otentik dan latar pemamanfa
dilakukan belakang atan hasil
dalam budaya penilaian
proses siswa. otentik
pembelaja
ran Guru belum
secara
maksimal
memanfaatk
an hasil
penilaian
otentik
D. Standar Mencakup 4,35 Lulusan Meninda Dalam 1. Menyusun
Penilaian ranah sikap, belum klanjuti penilaian jadwal yang
Pendidikan pengetahuan memenuhi hasil pendidik disepakati
4.1 Aspek dan ranah sikap, pelapora an oleh seluruh
penilaian keterampilan pengetahuan n sekolah guru dalam
sesuai ranah dan penilaian belum melakukan
kompetensi keterampilan melakuk pelaporan
4.2 Teknik Melakukan 5,37 an penilaian
penilaian pelaporan Guru belum pelapora
obyektif dan penilaian melakukan n 2. Melaksanak
akuntabel secara pelaporan penilaian an
4.3 Penilaian periodik penilaian secara pembinaan
pendidikan secara periodik kepada
ditindaklanj periodik kurukulum
uti dan operator
4.4 Instrumen sekolah
penilaian dlam
menyesuaik melakukn
an aspek pelaporan
4.5 Penilaian penilaian
dilakukan
mengikuti
prosedur
E. Standar PTK Berkualifikasi 1 Kepala Berkualif Sekolah 1. Mengusulka
79
5.1 Ketersediaa minimal sekolah ikasi belum n guru untuk
n dan S1/D4 belum minimal tersedia seleksi
kompetensi berkualifikas S1/D4 kepala calon kepala
guru sesuai i minimal sekolah sekolah
ketentuan S1/D4 yang
5.2 Ketersediaa Berpengalama 1 berkomp 2. Mengusulka
n dan n mengajar Kepala etensi n kepada
kompetensi selama yang sekolah sesuai pihak terkait
kepala ditetapkan belum ketentua untuk
sekolah berpengalam n mendapatka
sesuai an mengajar berkualik n kepala
ketentuan Bersertifikat 1 selama yang asi sekolah
5.3 Ketersediaa kepala sekolah ditetapkan minimal difinitif
n dan S1/D4
kompetensi Kepala
tenaga sekolah
administrasi belum
sesuai bersertifikat
ketentuan kepala
5.4 Ketersediaa sekolah
n dan
kompetensi
laboran
sesuai
ketentuan
5.5 Ketersediaa
n dan
kompetensi
pustakawan
sesuai
ketentuan
F. Standar Memiliki 2,33 Sekolah Rasio Kapasita 1. Mengajukan
Sarpras kapasitas belum luas s daya proposal
6.1 Kapasitas rombongan memiliki lahan tampung untuk
daya belajar yang ruang kelas sesuai sekolah mendapatka
tampung sesuai dan yang dengan belum n ruang
sekolah memadai kapasitas jumlah memiliki kelas baru
memadai rombongan siswa ruang supaya
6.2 Sekolah Memiliki 1,23 belajarnya kelas kapasitas
memiliki ragam sesuai dan yang rombongan
sarana dan prasarana memadai kapasitas belajar
prasarana sesuai rombong sesuai dan
pembelajara ketentuan Sekolah an memadai
n yang belum belajarny
lengkap dan memiliki a sesuai 2. Menjalin
layak Memiliki 3,36 ragam dan hubungan
6.3 Sekolah laboratorium prasarana memadai dengan para
memiliki IPA sesuai sesuai alumni
sarana dan standar ketentuan untuk
prasarana mendapatka
pendukung Memiliki 1 Sekolah n
yang ruang sirkulasi belum pemecahkan
lengkap dan sesuai standar memiliki persoalan
layak laboratorium Sekolah
Memiliki 1 IPA sesuai belum
80
ruang standar memiliki
konseling Sekolah ruang kelas
sesuai standar belum yang
memiliki kapasitas
Kondisi ruang 1 ruang rombongan
konseling sirkulasi belajarnya
layak pakai sesuai sesuai dan
standar memadai
Sekolah
belum
memiliki
ruang
konseling
sesuai
standar
Sekolah
belum ruang
konseling
yang layak
pakai
G. Standar Menyelenggar 5,6 Sekolah Meningk Sekolah 1. Melaksanak
Pengelolaan akan kegiatan belum atkan belum an pelatihan
Pendidikan layanan menyelengg dayaguna memprog pada guru
7.1 Sekolah kesiswaan arakan pendidik ram penyelengga
melakukan kegiatan dan dalam ran kegiatan
perencanaan layanan tenaga menyele layanan
pengelolaan kesiswaan kependid nggrakan kesiswaan
7.2 Program Mengelola 5,7 secara ikan layanan
pengelolaan sumber daya maksimal kesiswaa 2. Melaksanak
dilaksanaka dengan baik n an
n sesuai Sekolah pembinaan
ketentuan belum kepada
7.3 Kepala Berjiwa 4,25 mengelola Urusan
sekolah kewirausahaan sumber daya Kesiswaan
berkinerja secara dan seluruh
baik dalam maksimal Pembina
melaksanak OSIS dalam
an tugas Kepala menyusun
kepemimpin sekolah Program
an belum kegiatan
7.4 Sekolah berjiwa layanan
mengelola kewirausaha kesiswaan
sistem an dengan
informasi baik
manajemen
H. Standar Memiliki 5 Sekolah Memiliki Pada 1. Mengelomp
Pembiayaan biaya belum daftar Beban okan siswa
8.1 Sekolah operasional memiliki siswa operasio yang wali
memberikan non personil biaya dengan nal murid sesuai
layanan sesuai operasional latar sekolah dengan
subsidi ketentuan non personil belakang belum kondisi
silang sesuai ekonomi memiliki ekonomi
8.2 Beban Mengatur 4,9 ketentuan yang biaya sehingga
81
operasional alokasi dana jelas operasio terdeteksi
sekolah yang berasal Sekolah nal non kelompok
sesuai dari belum personil ekonomi
ketentuan APBD/APBN/ mengatur sesuai menengah
8.3 Sekolah Yayasan/sumb alokasi dana ketentua keatas dan
melakukan er lainnya yang berasal n kelompok
pengelolaan dari APBD/ ekonomi
dana dengan APBN/Yaya bawah atau
baik Memiliki 5,6 san/sumber kurang
laporan lainnya mampu
pengelolaan dengan baik 2. Kelompok
dana yang
Sekolah mampu
belum diajak
memiliki musyawarah
laporan untuk
pengelolaan memberikan
dana solusi biaya
operasional
non personil
sesuai
ketentuan
8) Peningkatan Kompetensi
A. Pelaksanaan Peningkatan Kompetensi
Analisis Kebutuhan Pengembangan Keprofesian adalah instrumen
berbentuk angket yang digunakan untuk memetakan keprofesian calon kepala
sekolah. AKPK bersifat individual dan merupakan alat refleksi bagi calon
kepala sekolah untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan pengalaman yang
sudah dimilikinya berkenaan dengan kompetensi calon kepala sekolah.
Tujuan dilakukannya AKPK bagi calon kepala sekolah adalah sebagai
berikut, 1) untuk mengidentifikasi bagian-bagian kompetensi yang telah
dikuasai oleh calon kepala sekolah yang ditunjukkan melalui pengetahuan
dan pengalamannya. Data ini menunjukkan kekuatan calon kepala sekolah
yang bersangkutan; 2) untuk mengidentifikasi bagian-bagian kompetensi
yang belum dikuasai oleh calon kepala sekolah dan memerlukan pendalaman
pengetahuan dan pengalaman. Hal ini akan menjadi bagian pengembangan
lebih lanjut dalam diklat calon kepala sekolah; 3) untuk merumusan program
diklat bagi calon kepala sekolah.
Bagi calon kepala sekolah AKPK memiliki fungsi, 1) sebagai bahan
82
refleksi diri untuk menentukan skala prioritas dalam pengembangan diri
menuju pencapaian kompetensi calon kepala sekolah/madrasah paripurna
secara berkelanjutan; 2) sebagai dasar melakukan persiapan diri untuk
mengikuti pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah.
No Kompetensi Skor
1. Kepribadian 25,00
2. Supervisi Akademik 29,17
3. Manajerial 59,83
4. Kewirausahaan 35,00
5. Sosial 60,00
83
beberapa orang guru untuk sinkronisasi jawaban.
2. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan penulis berusaha mempelajari kompetensi supervisi
yang dimiliki oleh kepala sekolah dengan cara melakukan wawancara
kepada kepala sekolah dan beberapa orang guru, (daftar pertanyaan dan
jawaban terlampir) selain itu juga memberikan angket kepada beberapa
orang guru untuk singkronisasi jawaban. Kegiatan pembelajaran ini
dilakukan mulai tanggal 20 Juli s/d 29 Juli 2015.
Hasil wawancara dan observasi di lapangan menunjukkan
bahwa kepala SMP Negeri 1 Tanggul memiliki kompetensi supervisi
yang baik sehingga tidak salah apabila dijadikan narasumber untuk
peningkatan kompetensi supervisi calon kepala sekolah.
Dari hasil wawancara penulis merangkumnya sebagai
berikut :
84
melaksanakan interaksi atau hubungan timbal balik antara
kepala Sekolah dengan guru yang akan di supervisinya
adalah teknik supervisi individual.
d. Rencana Pelaksanaan Supervisi Akademik di SMPN 1
Tanggul rencana pelaksanaannya disesuaikan dalam
program akademik dirancang berdasarkan jadwal pelajaran
proses pembelajaran guru tatap muka di kelas, mulai hari
senin sampai dengan Jumat.
e. Kesepakatan dengan guru tentang pelaksanaan Supervisi
Akademik Kepala SMPN 1Tanggul membuat kesepakatan
dengan guru yang akan dikunjungi untuk di supervisi
akademik dalam melaksanakan proses pembelajaran di
kelas,
85
kegiatan inti, dan evaluasi pembelajaran. Sedangkan aspek
tindak lanjut kegiatan supervisi diarahkan pada upaya
perbaikan mutu hasil pembelajaran. Aspek yang paling
dominan disupervisi atau yang menjadi prioritas program
supervisi akademik adalah aspek pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar;
86
tunjuk guru-guru senior oleh kepala sekolah yang
dipandang mampu untuk menjadi guru supervisor pada
pelaksanaan kegiatan supervisi kelas,yang tujuannya untuk
membantu tugas kepala dalam menjalankan kegiatan
supervisi.SK tim PKG SMPN 1 Tanggul menjadi salah
satu lampiran dalam laporan RTL ini.
BAB IV
PENUTUP
87
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil kegiatan OJT /On Job Training diklat calon kepala
sekolah yang dilaksanakan di SMPN 5 Tanggul ( Sekolah Magang 1) dan SMPN
1 Tanggul ( Sekolah Magang 2), dapat disimpulkan bahwa:
1. Kegiatan Rencana Proyek Kepemimpinan /RPK pada saat OJT telah
memberikan banyak pengalaman kepada calon kepala sekolah dalam
meningkatkan kompetensi Kepribadian, Manajerial, Kewirausahaan,
Supervisi, dan Sosial,ini di buktikan dengan hasil instrumen monev
kegiatan,di mana pada siklus 1 nilai capaiannya 84,25 kemudiann pada
siklus 2 menjadi 95,84
2. Bahwa dengan Program Rencana Proyek Kepemimpinan dengan judul
“Workshop Penggunaan Media Video Pembelajaran Untuk Meningkatkan
Minat Belajar Siswa” telah dapat meningkatkan kompetensi para guru
dalam menggunakan dan memanfaatkan media pembelajaran berbasis
IT,khususnya video,hal ini di buktikan dengan adanya capaian hasil
instrumen monev,dimana pada siklus1 hanya ada 2 orang guru dari 8
peserta yang belum mancapai hasil optimal dengan memperoleh
68,75%,kemudian pada siklus 2 mengalami peningkatan yakni seluruh
peserta workshop telah mencapai nilai di atas 80%.
3. Bahwa dengan Program Rencana Proyek Kepemimpinan dengan judul
“Workshop Penggunaan Media Video Pembelajaran Untuk Meningkatkan
Minat Belajar Siswa” telah memiliki dampak positif terhadap
meningkatnya prestasi belajar peserta didik. Hal ini nampak ketika guru
mengaplikasikan hasil workshop pada pembelajaran di kelas,berdasarkan
hasil instrumen monev dampak keberhasilan program terhadap prestasi
belajar siswa siklus 1 :83,99% maupun siklus 2: 88,50%. Demikian juga
dengan Student Wellbeing, pada siklus 1 hasil monevnya 85,83 %,
kemudian mengalami peningkatan pada siklus 2 yakni mencapai :
90,54%.
88
4. Melakukan kajian manajerial merupakan sarana latihan mengasah
kemampuan calon kepala sekolah dalam menelaah permasalahan
berdasarkan capaian 8 standar nasional pendidikan (SNP) rapot mutu
sekolah yang ada di lapangan, dan merekomendasikan solusi-solusi yang
dapat diterapkan dalam mencapai SNP.
5. Meningkatkan kompetensai di sekolah magang merupakan kegiatan studi
banding dan pengamatan terhadap salah satu kompetensi kepala sekolah.
Pada sekolah magang 2 SMPN 1 Tanggul, CKS melaksanakan kajian
terkait supervisi dan memperoleh banyak pengalaman dalam
melaksanakan supervise serta menentukan tindak lanjut dari hasil
supervise.
B. Saran-saran
1. Kegiatan OJT2 yang dilakukan oleh para calon kepala sekolah hendaknya
mendapat respon yang positif dari para guru karena dapat meningkatkan
kompetensi profesional guru dan kualitas penyelenggaraan pendidikan di
sekolah yang bersangkutan.
2. Bagi para calon kepala sekolah upaya meningkatkan kompetensi yang
meliputi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi dan sosial
dapat dikembangkan dengan melakukan studi banding atau mempelajari
praktik terbaik sekolah-sekolah yang memiliki keunggulan.
3. Bagi kepala sekolah, pelaksanaan OJT2 yang dilakukan oleh calon kepala
sekolah kiranya dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya terutama untuk
mengetahui dan merefleksi segala kekurangan dan mampu meningkatkan
mutu penyelenggaraan pendidikan di sekolah.
4. Bagi pemerintah khususnya, Dinas Pendidikan dan Badan Kepegawaian
Daerah melakukan Rekrutmen Calon Kepala Sekolah dengan
memperhatikan kompetensi dan kualifikasi serta prestasi para guru,
kemudian proses tindak lanjut dari hasil rekrutmen, pendidikan dan
pelatihan agar terus berkesinambungan dilakukan pembinaan dan penilaian
kinerja sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
89
DAFTAR PUSTAKA
90
Rossi and Briedle (1996) dalam Wina Sanjaya, PENGERTIAN
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT MENURUT PARA
AHLI http://catatanringans.blogspot.com/2018/02/10-
91