(0341) 364842
MALANG 65118
i
LEMBAR PENGESAHAN
Kurikulum (KTSP) SMP Negeri 9 Malang Tahun Pelajaran 2019/2020 ini telah diteliti
dan disahkan penggunaannya pada :
Hari : Senin
Tanggal : 15 Juli 2019
Di : Malang
Menyetujui,
Mengetahui,
ii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, pada
akhirnya kami dapat menyelesaikan penyusunan kurikulum SMP Negeri 9 Malang.
Kurikulum ini disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 61Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Diharapkan keberadaan kurikulum SMP Negeri 9 Malang ini dapat membantu
memperlancar seluruh rangkaian kegiatan belajar mengajar dan meningkatkan
kompetensi para peserta didik. Di samping itu juga supaya pendidik mampu
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya secara efektif dan efesien sehingga tecapai
tujuan sekolah.
Kami menyadari bahwa kurikulum SMP Negeri 9 Malang ini jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak. Tak lupa kami juga mengucapkan terima kasih atas
bantuan dari semua pihak dalam penyusunan kurikulum ini.
TIM PENYUSUN
iii
DAFTAR ISI
halaman
Halaman Judul ............................................................. i
Halaman Pengesahan .................................................. . ii
Kata Pengantar ................................................................ iii
Daftar Isi ........................................................................ iv
Daftar Tabel ......................................................................... vii
Daftar Gambar .................................................................. ix
Daftar Lampiran ................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................... 1
1.2 Dasar Hukum ......................................................... 3
1.2.1 Landasan Yuridis ........................................ 3
1.2.2 Landasan Filosofis ...................................... 5
1.2.3 Landasan Sosiologis .................................. 5
1.2.4 Landasan Psikopedagogis .......................... 6
1.2.5 Landasan Teoritis .......................................... 6
1.2.2 Landasan Operasional ................................ 7
1.3 Prinsip KTSP SMP Negeri 9 Malang ....................... .. 9
1.3.1 Prinsip Pengembangan KTSP ...................... 9
1.3.2 Prinsip Pelaksanaan KTSP .......................... 11
1.4 Tujuan Pengembangan Kurikulum ....................... .. 11
iv
3.2.1 Mata Pelajaran .......................................... 21
3.2.2 Muatan Lokal ............................................. 41
3.3 Pengembangan Diri ................................................. . 48
3.3.1 Terprogram ................................................ . 48
3.3.1.1 BK ....................................................... 48
3.3.1.2 Pemantapan Ujian Nasional Kelas IX ... 55
3.3.1.3 Kegiatan Ekstrakurikuler ..................... 55
3.3.2 Tak Terprogram ............................................ 63
3.3.2.1 Kegiatan Spontan ................................ 63
3.3.2.2 Kegiatan Keteladanan ....................... 63
3.3.2.3 Kegiatan Rutin/ Pembiasaan ................ 63
3.4 Pengaturan Beban Belajar ....................................... 71
3.5 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ............................ 72
3.5.1 Program Perbaikan ...................................... 73
3.5.2 Program Pengayaan .................................... 74
3.6 Kriteria Kenaikan Kelas dan Kriteria Kelulusan ........ 74
3.6.1 Kriteria Kenaikan Kelas (KKM) .................... 74
3.6.2 Kriteria Kelulusan ........................................ 74
3.7 Mutasi Peserta Didik ................................................ 75
3.8 Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill) ................... 75
3.9 Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global ... 76
3.10 Pendidikan Berbasis Budaya Lingkungan ................... 78
3.10.1 Masalah Sampah dan Polusi ............................ 78
3.10.2 Permasalahan Energi ..... ............................ 80
3.10.3 Permasalahan Keanekaragaman Hayati ........ 81
3.10.4 Permasalahan Air dan Limbah .................... 83
3.10.5 Permasalahan Makanan ................................ 84
3.10.6 Rencana Aksi Lingkungan .......................... .. 85
3.11 Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa .................. 93
3.11.1 Penguatan Pendidikan Karakter ................... 97
3.11.2 Gerakan Literasi Sekolah .............................. 101
3.12 Pendidikan Antinarkoba ............................................. 102
Lampiran
Lampiran 1 KI dan KD
vi
DAFTAR TABEL
Tabel halaman
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar halaman
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran halaman
x
BAB I
PENDAHULUAN
1
nara sumber ahli pendidikan dan pembelajaran dari pembina/pengawas Pembina
SMP Negeri 9 Malang.
Masalah karakter dan peduli lingkungan menjadi penting dalam penyusunan
Kurikulum SMP Negeri 9 Malang karena pendidikan karakter dan budaya peduli
lingkungan merupakan masalah yang sangat banyak meminta perhatian berbagai
pihak sekarang ini, terutama bagi para pendidik, ulama, pemuka masyarakat,
dan para orang tua. Proses demoralisasi terjadi dan terus berlangsung di tengah
kehidupan masyarakat kita. Proses demoralisasi ditandai oleh semakin
meningkatnya perilaku yang menyimpang dari norma-norma etika, sosial, hukum,
dan agama. Nilai-nilai luhur kesopansantunan, rasa kasih sayang terhadap
sesama dan rasa hormat terhadap orang tua atau pendidik mulai memudar. Hal
ini mengindikasikan bahwa pendidikan belum secara optimal memainkan peran
dalam pembangunan karakter. Kurikulum SMP Negeri 9 Malang yang berbudaya
lingkungan, amatlah penting digunakan sebagai pedoman pendididan karakter
dan peduli lingkungan terhadap tumbuh kembangnya anak meliputi budi pekerti
(kekuatan batin, karakter), pikiran (intellect), dan tubuh anak. Bagian-bagian itu
tidak boleh dipisahkan agar kita dapat memajukan kesempurnaan hidup anak-
anak kita. Demikian nasehat Ki Hajar Dewantara tentang betapa besarnya peran
pendidikan dalam membangun karakter anak. Pada akhirnya kurikulum ini tetap
hanya sebuah dokumen, yang akan menjadi kenyataan apabila dilaksanakan di
lapangan dalam proses pembelajaran yang baik. Pembelajaran, baik di kelas
maupun di luar kelas, hendaknya berlangsung secara efektif yang mampu
membangkitkan aktifitas dan kreativitas anak. Dalam hal ini para pelaksana
kurikulum (baca: Guru) yang akan membumikan kurikulum ini dalam proses
pembelajaran. Para pendidik juga hendaknya mampu menciptakan pembelajaran
yang menyenangkan dan mengasikkan bagi anak, sehingga anak betah di
sekolah. Atas dasar kenyataan tersebut, maka pembelajaran di SMP hendaknya
bersifat mendidik karakter, mencerdaskan, membangkitkan aktivitas dan
kreativitas anak, efektif, demokratis, menantang, menyenangkan, dan
mengasikkan. Dengan spirit seperti itulah kurikulum ini akan menjadi pedoman
yang dinamis bagi penyelenggaraan pendidikan di SMP.
2
1.2 Dasar Hukum
1.2.1 Landasan Yuridis
Landasan yuridis pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) SMP Negeri 9 Malang dikembangkan berdasarkan:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
3
12. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 02 Tahun 2009
Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata;
18. Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 19 Tahun 2014, tertanggal 3 April
2014 tentang mata pelajaran Bahasa Daerah Jawa sebagai muatan
lokal wajib di sekolah / madrasah;
4
1.2.2 Landasan Filosofis
Landasan filosofis pengembangan KTSP SMP Negeri 9 Malang
dikembangkan berdasarkan:
1. Sekolah sebagai pusat pengembangan budaya tidak terlepas dari
nilai-nilai budaya yang dianut oleh suatu bangsa. Bangsa Indonesia
memiliki nilai-nilai budaya bersumber dari Pancasila, sebagai falsafah
hidup berbangsa dan bernegara, yang mencakup religius,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.
2. Sekolah sebagai bagian dari masyarakat tidak terlepas dari
lingkungan, waktu, kondisi sosial dan budaya. Kekuatan dan
kelemahan dari hal-hal ini akan menjadi pertimbangan dalam
penentuan Struktur Kurikulum SMP Negeri 9 Malang.
3. Sekolah sebagai pusat pengembangan budaya tidak terlepas dari
nilai-nilai budaya yang dianut oleh suatu bangsa. Bangsa Indonesia
memiliki nilai-nilai budaya yang bersumber dari Pancasila, sebagai
falsafah hidup berbangsa dan bernegara, yang mencakup religius,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai-nilai ini
dijadikan dasar filosofis dalam pengembangan kurikulum sekolah.
5
1.2.4 Landasan Psikopedagogis
Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan
perwujudan konsepsi pendidikan yang bersumbu pada perkembangan
peserta didik beserta konteks kehidupannya sebagaimana dimaknai
dalam konsepsi pedagogik transformatif. Konsepsi ini menuntut bahwa
kurikulum harus didudukkan sebagai wahana pendewasaan peserta didik
sesuai dengan perkembangan psikologisnya dan mendapatkan perlakuan
pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan dan jamannya. Kebutuhan
ini terutama menjadi prioritas dalam merancang kurikulum untuk jenjang
pendidikan menengah khususnya SMP. Oleh karena itu implementasi
pendidikan di SMP yang selama ini lebih menekankan pada pengetahuan,
perlu dikembangkan menjadi kurikulum yang menekankan pada proses
pembangunan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik
melalui berbagai pendekatan yang mencerdaskan dan mendidik.
Penguasaan substansi mata pelajaran tidak lagi ditekankan pada
pemahaman konsep yang steril dari kehidupan masyarakat melainkan
pembangunan pengetahuan melalui pembelajaran otentik. Dengan
demikian kurikulum dan pembelajaran selain mencerminkan muatan
pengetahuan sebagai bagian dari peradaban manusia, juga mewujudkan
proses pembudayaan peserta didik sepanjang hayat.
6
Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru (taught
curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan
pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman
belajar langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai dengan latar
belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman
belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya,
sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.
10
sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
11
1. Membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berkarakter.
2. Meningkatkan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan
kewajiban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,
serta meningkatkan kualitas dirinya sebagai manusia.
3. Mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi
serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis,
kreatif, dan mandiri.
4. Meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan, dan kemampuan
mengapresiasi keindahan dan harmoni.
5. Meningkatkan potensi fisik serta menanamkan sportivitas dan kesadaran
hidup sehat.
12
BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN
13
Visi Indikator
4. Ibadah sholat berjamaah dan kegiatan keagamaan
meningkat
1. Memiliki sifat dan kepribadian yang baik.
2. Tidak mementingkan diri sendiri.
3. Bertanggungjawab terhadap setiap masalah yang
diberikan.
Berkarakter
4. Hidup saling bergotong royong.
5. Menciptakan Lingkungan Sekolah yang Bersih,
Sehat, Asri, dan Nyaman.
14
2. Menciptakan lingkungan sekolah yang Clean, Green dan Health.
3. Unggul dalam bidang akademik dan non akademik, serta melestarikan budaya
daerah .
4. Mewujudkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan berdasar konsep
Managemen Berbasis Sekolah.
5. Mengembangkan penguasaan Iptek melalui 4 Pilar Pendidikan (Learning to
know, learning to be, learning to do, dan learning to live together).
16
21. Terwujudnya lulusan yang yang bebas narkoba, bermartabat,
berbudaya, berkarakter, berilmu, dan berketerampilan untuk
berkompetisi di kancah global.
22. Terwujudnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
23. Terbangunnya jiwa kompetitif pada diri peserta didik.
17
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
18
7. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34– 38
minggu.
Berdasarkan Kurikulum 2013 kompetensi yang diterapkan dalam proses
pembelajaran terdiri atas Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD).
Kompetensi Inti SMP merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki seorang peserta didik SMP pada
setiap tingkat kelas. Kompetensi inti dirancang untuk setiap kelas. Melalui
kompetensi inti, sinkronisasi horisontal berbagai kompetensi dasar antarmata
pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi vertikal
berbagai kompetensi dasar (KD) pada mata pelajaran yang sama pada kelas
yang berbeda dapat dijaga pula.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Uraian tentang Kompetensi Inti dapat dilihat pada Tabel berikut.
19
4. Mencoba, mengolah, dan 4. Mencoba, mengolah, dan 4. Mencoba, mengolah, dan
menyaji dalam ranah konkret menyaji dalam ranah menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, konkret (menggunakan, (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan mengurai, merangkai, merangkai, memodifikasi,
membuat) dan ranah abstrak memodifikasi, dan dan membuat) dan ranah
(menulis, membaca, membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
sama dalam sudut sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori yang sama dalam sudut pandang/teori
pandang/teori
Struktur Kurikulum SMP terdiri atas mata pelajaran umum kelompok A dan mata
pelajaran umum kelompok B. Struktur kurikulum tingkat satuan pendidikan SMP
Negeri 9 Malang disajikan pada tabel berikut.
VII VIII IX
A Kelompok A (Umum)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3 3
3 Bahasa Indonesia 6 6 6
4 Matematika 5 5 5
5 Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
7 Bahasa Inggris 4 4 4
B. Kelompok B (Umum)
1 Seni Budaya 3 3 3
2 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan 3 3 3
Kesehatan
3 Prakarya atau Informatika 2 2 2
C. Muatan Lokal
Bahasa Daerah Jawa 2 2 2
Bimbingan Konseling (BK) 1*) 1*) 1*)
Jumlah jam pelajaran per minggu 40 + 1*) 40 + 1*) 40 + 1*)
Keterangan:
*) = Jam Khusus Bimbingan Konseling tatap muka di kelas.
Kelas VII memperoleh Informatika sedang kelas VIII dan kelas IX memperoleh
mata pelajaran Prakarya.
20
Semua mata pelajaran sudah terintegrasi pendidikan lingkungan hidup.
24
Ruang lingkup:
- Komitmen para pendiri Negara dalam merumuskan dan menetapkan
Pancasila
- Proses perumusan dan pengesahan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
- Norma hukum dan kepatutan yang berlaku dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara
- Harmoni keutuhan wilayah dan kehidupan dalam konteks NKRI
- Makna keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan gender dalam
bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Materi berkarakter diberikan pada :
Kelas VII :
3.2 Memahami norma-norma yang berlaku dalam kehidupan
bermasyarakat untuk mewujudkan keadilan {Isu Global}
3.5 Menganalisis bentuk-bentuk kerja sama dalam berbagai bidang
kehidupan di masyarakat {Isu Global}
Kelas VIII :
3.1 Menelaah Pancasila sebagai dasar Negara dan pandangan hidup
bangsa {Isu Lokal}
3.6 Menginterpretasikan semangat dan komitmen kebangsaan kolektif
untuk memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesai dalam
konteks kehidupan siswa {Isu Lokal}
Kelas IX :
3.1 Membandingkan antara peristiwa dan dinamika yang terjadi di
masyarakat dengan praktik ideal Pancasila sebagai dasar Negara
dan pandangan hidup bangsa {Isu Global}
3.6 Mengkreasikan konsep cinta tanah air/bela Negara dalam konteks
NKRI {Isu Global}
3. Bahasa indonesia
Tujuan:
Membina keterampilan berbahasa secara lisan dan tertulis serta dapat
menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi dan sarana
pemahaman terhadap IPTEK. Dan memubuhkan kecerdasan, berfikir
logis, kritis, kreatif, inovatif, dan bertanggung jawab.
25
Ruang lingkup:
- Struktur teks genre cerita (teks cerita pendek, teks cerita moral, teks
cerita biografi, teks cerita prosedur), genre faktual (hasil observasi,
teks eksplanasi), genre tanggapan (teks tanggapan deskriptif, teks
eksposisi, teks diskusi, teks ulasan)
- Konteks budaya, norma, serta konteks sosial yang melatarbelakangi
ahirnya jenis teks
- Satuan bahasa pembentuk teks: bunyi bahasa, fonem, morfem, kata,
kelas kata, frasa, klausa
- Penanda kebahasaan dalam teks
- Paralinguistik (lafal, kelantangan, intonasi, tempo, gestur, dan mimik)
Materi berkarakter diberikan pada :
Kelas VII :
3.5 Mengidentifikasi teks prosedur tentang cara melakukan sesuatu
dan cara membuat (cara memainkan alat musik/tarian daerah,
cara membuat kuliner khas daerah, dll.) dari berbagai sumber
yang dibaca dan didengar
4.2 Menyajikan data, gagasan, kesan dalam bentuk teks deskripsi
tentang objek (sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah,
dan⁄atau suasana pentas seni daerah) secara tulis dan lisan
dengan memperhatikan struktur, kebahasaan baik secara lisan
maupun tulis
4.4 Menyajikan gagasan kreatif dalam bentuk cerita imajinasi secara
lisan dan tulis dengan memperhatikan struktur, penggunaan
bahasa, atau aspek lisan
4.6 Menyajikan data rangkaian kegiatan ke dalam bentuk teks
prosedur (tentang cara memainkan alat musik daerah, tarian
daerah, cara membuat cinderamata, dll) dengan memperhatikan
struktur, unsur kebahasaan, dan isi secara lisan dan tulis
4.10 Mengungkapkan gagasan perasaan, pesan dalam bentuk puisi
rakyat secara lisan dan tulis dengan memperhatikan struktur, dan
aspek kebahasaan {Isu Lokal (Lingkungan sekolah),Isu Global
(Kampung Jodipan Warna-Warni)}
26
4.14 Menulis surat (pribadi dan dinas) untuk kepentingan resmi dengan
memperhatikan struktur teks, kebahasaan, dan isi {Isu Lokal, Isu
Global}
Kelas VIII :
3.1 Mengidentifikasi unsur-unsur.teka berita ( membanggakan dan
memotivasi) yang didengar dan dibaca
3.2 Mengidentifikasi informasi teks iklan,slogan,atau poster( yang
membuat bangga dan motivasi) dari berbagai sumber yang dibaca
dan didengar.
3.5 Mengidentifikasi informasi teks Eksposisi berupa artikel ilmiah
popular dari koran/majalah) yang didengar dan dibaca
4.6 Menyajikan gagasan,pendapat ke dalam bentuk teks eksposisi
berupa artikel ilmiah populer( lingkungan hidup,kondisi sosial,dan
keragaman budaya dll) secara lisan dan tulis dengan
memoperhatikan struktur,unsure kebahasaan ,aspek lisan
3.6 Mengidentifikasi unsur-unsur pembangun teks puisi yang
diperdengarkan atau dibaca
3.9 Mengidentifikasi informasi dari teks eksplanasi berupa
paparan.kejadian suatu fenomena alam yang diperdengarkan
atau dibaca dengan memperhatikan struktur,unsure
kebahasaan,dan isi secara tertulis
3.11Mengidentifikasi informasi pada teks ulasan tentang kualitas karya (
film,cerpen puisi,novel,karya seni daerah) yang dibaca atau
diperdengarkan
3.15 Mengidentifikasi unsur-unsur drama ( tradisional dan modern)
yang disajikan dalam bentuk pentas dan naskah
3.17Menggali dan menemukan informasi dan buku fiksi dan nonfiksi
yang dibaca
Kelas IX :
4.2 Menyajikan tujuan, bahan/ alat, langkah, dan hasil dalam laporan
percobaan secara tulis dan lisan dengan memperhatikan
kelengkapan data, struktur, aspek kebahasaan, dan aspek
4.4 Menuangkan gagasan, pikiran, arahan atau pesan dalam pidato
(lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya)
27
secara lisan dan/atau tulis dengan memperhatikan struktur dan
kebahasaan.
4.6 Mengungkapkan pengalaman dan gagasan dalam bentuk cerita
pendek dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan.
4.7 Menyimpulkan isi teks tanggapan berupa kritik, sanggahan, atau
pujian (mengenai lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau
keragaman budaya) yang didengar dan dibaca.
4.9 Menyimpulkan isi gagasan, pendapat, argumen yang mendukung
dan yang kontra serta solusi atas permasalahan aktual dalam teks
diskusi yang didengar dan dibaca.
4.11 Menyimpulkan isi ungkapan simpati, kepedulian, empati atau
perasaan pribadi dalam bentuk cerita inspiratif yang dibaca dan
didengar.
4. Bahasa Inggris
Tujuan:
Membina keterampilan berbahasa dan berkomunikasi secara lisan dan
tertulis untuk menghadapi perkembangan IPTEK dalam menyongsong
era globalisasi. Serta menumbuhkan nilai kecerdasan, ketangguhan,
keberagaman, percaya diri, kemandirian dan kepatuhan pada aturan
sosial.
Ruang lingkup:
- Teks-teks: label nama, daftar barang, instruksi, rambu, tanda
peringatan, undangan pribadi, ucapan selamat, recount,
pengumuman, naratif, deskriptif, dan lagu, dalam wacana
interpersonal, transaksional, dan fungsional pada tataran literasi
fungsional
- Struktur teks interpersonal, transaksional, dan fungsional
- Keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis teks
interpersonal, transaksional, dan fungsional yang tercakup
- Unsur-unsur kebahasaan
- Frasa sangat pendek dan sederhana
- Modalitas: dengan batasan makna yang jelas
28
Materi berkarakter diberikan pada:
Kelas VII :
3.3 Mengidentifikasi fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
teks interaksi transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan
memberi dan meminta informasi terkait nama hari, bulan, nama
waktu dalam hari, waktu dalam bentuk angka, tanggal, dan tahun,
sesuai dengan konteks penggunaannya.(Perhatikan kosa kata
terkait angka kardinal dan ordinal) {Isu Global}
3.4 Mengidentifikasi fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
teks interaksi transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan
memberi dan meminta informasi terkait nama dan jumlah binatang,
benda, dan bangunan publik yang dekat dengan kehidupan siswa
sehari-hari, sesuai dengan konteks penggunaannya. (Perhatikan
unsur kebahasaan dan kosa kata terkait article a dan the, plural
dan singular) {Isu Global}
3.5 Mengidentifikasi fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
teks interaksi transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan
memberi dan meminta informasi terkait dengan sifat orang,
binatang, benda sesuai dengan konteks penggunaannya.
(Perhatikan unsur kebahasaan be, adjective) {Isu Lokal}
3.6 Mengidentifikasi fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
teks interaksi transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan
memberi dan meminta informasi terkait dengan tingkah
laku/tindakan/fungsi orang, binatang, benda, sesuai dengan
konteks penggunaannya. (Perhatikan unsur kebahasaan kalimat
declarative, interogative, simple present tense) {Isu Lokal}
3.7 Membandingkan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
beberapa teks deskriptif lisan dan tulis dengan memberi dan
meminta informasi terkait dengan deskripsi orang, binatang, dan
benda, sangat pendek dan sederhana, sesuai dengan konteks
penggunaannya {Isu Global}
3.8 Menafsirkan fungsi sosial dan unsur kebahasaan dalam lirik lagu
terkait kehidupan remaja SMP/MTs {Isu Global}
29
Kelas VIII :
3.2 Menerapkan struktur teks dan unsur kebahasaan untuk
melaksanakan fungsi sosial menyatakan dan menanyakan tentang
kemampuan dan kemauan melakukan suatu tindakan, sesuai
dengan konteks penggunaannya. {Isu Lokal}
3.3 Menenrapkan struktur teks dan unsur kebahasaan untuk
melaksanakan fungsi sosial dari ungkapan mengajak, melarang,
menghimbau serta cara responya, sesuai dengan konteks
penggunaannya. {Isu Lokal}
3.4 Menerapkan struktur teks dan unsur kebahasaan untuk
melaksanakan fungsi sosial dari ungkapan memberi instruksi,
mengajak, minta ijin, serta cara responnya, sesuai dengan konteks
penggunaannya. {Isu Lokal}
3.5 Menerapkan struktur teks dan unsur kebahasaan untuk
melaksanakan fungsi sosial dari teks undangan pribadi dan ucapan
selamat (greeting card), sesuai dengan konteks penggunaannya.
{Isu Global}
3.7 Menerapkan struktur teks dan unsur kebahasaan untuk
melaksanakan fungsi sosial menyatakan dan menanyakan
tindakan/kejadian yang dilakukan/terjadi secara rutin atau
merupakan kebenaran umum, sesuai dengan konteks
penggunaannya. {Isu Global}
3.9 Menerapkan struktur teks dan unsur kebahasaan untuk
melaksanakan fungsi sosial menyatakan dan menanyakan
perbandingan jumlah dan sifat orang, binatang, benda, sesuai
dengan konteks penggunaannya. {Isu Global}
3.11 Menerapkan struktur teks dan unsur kebahasaan untuk
melaksanakan fungsi sosial teks recount dengan menyatakan dan
menanyakan tentang kegiatan, kejadian, dan peristiwa, pendek dan
sederhana, sesuai dengan konteks penggunaannya. {Isu Lokal}
3.12 Menerapkan struktur teks dan unsur kebahasaan untuk
melaksanakan fungsi sosial dari teks pesan singkat dan
pengumuman/pemberitahuan (notice), sesuai dengan konteks
penggunaannya. {Isu Global}
3.13 Memahami fungsi sosial dan unsur kebahasan dalam lagu
30
Kelas IX :
3.3 Membandingkan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
beberapa teks khusus dalam bentuk label, dengan meminta dan
memberi informasi terkait obat/makanan/minuman, sesuai dengan
konteks penggunaannya. {Pembelajaran Luar Kelas}
4.9.3 Menangkap makna secara kontekstual terkait dengan fungsi
sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks khusus dalam
bentuk label pendek dan sederhana, terkait
obat/makanan/minuman. {Pembelajaran Luar Kelas}
3.4 Membandingkan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
beberapa teks prosedur lisan dan tulis dengan memberi dan
meminta informasi terkait resep makanan/minuman dan manual,
pendek dan sederhana, sesuai dengan konteks penggunaannya.
{Isu Global dan Lokal}
4.4 Menangkap makna secara kontekstual terkait fungsi sosial, struktur
teks, dan unsur kebahasaan teks prosedur lisan dan tulis, sangat
pendek dan sederhana, dalam bentuk resep dan manual. {Isu
Global dan Lokal}
3.9 Membandingkan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
beberapa teks information report lisan dan tulis dengan memberi
dan meminta informasi terkait mata pelajaran lain di kelas IX,
pendek dan sederhana, sesuai dengan konteks penggunaannya.
{Isu Global dan Lokal}
4.9 Teks information report
4.9.1 Menangkap makna secara kontekstual terkait fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur kebahasaan teks information report lisan
dan tulis, sangat pendek dan sederhana, terkait topik yang
tercakup dalam mata pelajaran lain di Kelas IX
4.9.2 Menyusun teks information report lisan dan tulis, sangat
pendek dan sederhana, terkait topik yang tercakup dalam mata
pelajaran lain di Kelas IX, dengan memperhatikan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur kebahasaan, secara benar dan sesuai
konteks. {Isu Global dan Lokal}
31
e. Matematika
Tujuan:
Memberikan pemahaman logika dan kemampuan dasar Matematika
dalam rangka penguasaan IPTEK. Serta menumbuhkan kecerdasan,
kejujuran, berfikir logis, kritis, keingintahuan, percaya diri dan
kemandirian.
Ruang lingkup:
- Bilangan Rasional
- Aljabar (pengenalan)
- Geometri (termasuk transformasi)
- Statistika dan Peluang
- Himpunan
Materi berkarakter diberikan pada:
Kelas VII :
4.7 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan rasio dua besaran
(satuannya sama dan berbeda) {Isu Lokal}
Kelas VIII :
3.4 Menganalisis fungsi linear dan menginterpretasikan grafiknya yang
dihubungkan dengan masalah kontekstual {Isu Lokal Luar Kelas}
4.7 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sudut pusat, sudut
keliling, panjang busur, dan luas juring lingkaran serta hubungannya
{Isu Lokal Luar Kelas}
Kelas IX :
4.7 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan luas dan
volume bangun ruang sisi lengkung (tabung, kerucut, dan bola) serta
gabungan beberapa bangun ruang sisi lengkung {Isu Lokal Luar
Kelas}
f. IPA
Tujuan:
Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada siswa untuk
menguasai dasar-dasar sains dalam rangka penguasaan IPTEK. Serta
menumbuhkan kecerdasan, keingintahuan, berpikir logis, kritis, kreatif,
gaya hidup sehat, menghargai keragaman, cinta ilmu, dan bertanggung
jawab
32
Ruang lingkup:
- Ciri-ciri dan klasifikasi makhluk hidup, sistem organisasi kehidupan
- Sistem pernafasan, pencernaan, peredaran darah, struktur rangka, otot,
struktur dan fungsi sistem ekskresi pada manusia
- Fotosintesis, respirasi, dan struktur jaringan tumbuhan
- Perubahan fisika dan kimia, karakteristik zat, sifat bahan dan
pemanfaatannya
- Pengukuran, gerak, gaya, tekanan, energi, dan usaha
- Getaran, gelombang, bunyi, cahaya, dan alat optik
- Suhu dan kalor
- Zat aditif makanan, zat adiktif dan psikotropika
- Struktur bumi dan tata surya
- Interaksi antar makhluk hidup dan lingkungan, pencemaran dan
pemanasan global
Materi berkarakter diberikan pada:
Kelas VII :
3.1 Menerapkan konsep pengukuran berbagai besaran dengan
menggunakan satuan standar (baku) {Laboratorium}
3.2 Mengklasifikasikan makhluk hidup dan benda berdasarkan
karakteristik yang diamati {Isu Lokal}
3.3 Menjelaskan konsep campuran dan zat tunggal (unsur dan
senyawa), sifat fisika dan kimia, perubahan fisika dan kimia dalam
kehidupan sehari-hari {Laboratorium}
3.6 Memahami sistem organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel
sampai organisme dan komposisi utama penyusun sel
{Laboratorium}
3.7 Menganalisis interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya
serta dinamika populasi akibat interaksi tersebut {Isu Lokal}
3.8 Menganalisis terjadinya pencemaran lingkungan dan dampaknya
bagi ekosistem {Isu Global}
3.9 Memahami perubahan iklim dan dampaknya bagi ekosistem {Isu
Lokal}
33
3.10Memahami lapisan bumi, gunung api, gempa bumi, dan tindakan
pengurangan resiko sebelum, pada saat, dan pasca bencana sesuai
ancaman bencana di daerahnya {Isu Global}
Kelas VIII :
3.1 Menganalisis gerak pada makhluk hidup, sistem gerak pada
manusia, dan upaya menjaga kesehatan sistem gerak
{Laboratorium, Pembelajaran luar kelas}
3.4 Menganalisis keterkaitan struktur jaringan tumbuhan dan fungsinya,
serta teknologi yang terinspirasi oleh struktur tumbuhan {Isu Lokal}
3.6 Menjelaskan berbagai zat aditif dalam makanan dan minuman, zat
adiktif, serta dampaknya terhadap kesehatan {Isu Global}
3.9 Menganalisis sistem pernapasan pada manusia dan memahami
gangguan pada sistem pernapasan, serta upaya menjaga kesehatan
sistem pernapasan {Isu Global}
Kelas IX :
3.2 memahami reproduksi pada tumbuhan dan hewan sifat keturunan
serta kelangsungan makhluk hidup.
3.4 menjelaskan konsep listrik statis dan gejalanya dalam kehidupan
sehari-hari.
4.5 Melakukan penyelidika n untuk menemukan karakteristik rangkaian
listrik, serta hubungan energi listrik dengan tegangan, kuat arus dan
waktu pemakaian
4.9 Menyajikan data dan informasi tentang proses dan produk teknologi
yang tidak merusak lingkungan
g. IPS
Tujuan:
Memberikan pengetahuan sosiokultural masyarakat yang majemuk,
mengembangkan kesadaran hidup bermasyarakat serta memiliki
keterampilan hidup secara mandiri.
Ruang lingkup:
Manusia, tempat, dan lingkungan
- keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu dalam lingkup
regional
34
- keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu dalam lingkup
nasional
Keberlanjutan, perubahan dan waktu,
- aspek geografis, ekonomi, budaya, pendidikan dan politik
- zaman praaksara, zaman Hindu-Buddha dan zaman Islam
- zaman penjajahan dan zaman pergerakan kebangsaan
Sistem sosial dan budaya
- Jenis, fungsi dan peran kelembagaan sosial, budaya ekonomi, dan
politik
- Dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya,
dan ekonomi
Materi berkarakter diberikan pada:
Kelas VII :
3.1 Memahami konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi, iklim, bentuk
muka bumi, geologis, flora, dan fauna) dan interaksi antarruang di
Indonesia serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dalam
aspek ekonomi, sosial, budaya, dan pendidikan. {Isu Global}
4.3 Menyajikan hasi telaah konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi,
iklim, bentuk muka bumi, geologis, flora dan fauna) dan interaksi
antarruang di Indonesia serta pengaruhnya terhadap kehidupan
manusia Indonesia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya, dan
pendidikan. {Isu Lokal}
3.2 Menganalisis interaksi sosial dalam ruang dan pengaruhnya
terhadap kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya dalam nilai dan
norma serta kelembagaan sosial budaya. {Isu Global}
4.2 Menyajikan hasil analisis tentang interaksi sosial dalam ruang dan
pengaruhnya terhadap kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya
dalam nilai dan norma serta kelembagaan sosial budaya. {Isu Lokal}
3.3 Menganalisis konsep interaksi antara manusia dengan ruang
sehingga menghasilkan berbagai kegiatan ekonomi (produksi,
distribusi, konsumsi, permintaan, dan penawaran) dan interaksi
antarruang untuk keberlangsungan kehidupan ekonomi, sosial, dan
budaya Indonesia. {Isu Global}
4.3 Menyajikan hasil analisis tentang konsep interaksi antara manusia
dengan ruang sehingga menghasilkan berbagai kegiatan ekonomi
35
(produksi, distribusi, konsumsi, permintaan, dan penawaran) dan
interaksi antarruang untuk keberlangsungan kehidupan ekonomi,
sosial, dan budaya Indonesia. {Isu Lokal}
3.4 Memahami berpikir kronologi, perubahan, dan kesinambungan
dalam kehidupan bangsa Indonesia pada aspek politik, sosial,
budaya, geografis, dan pendidikan sejak masa praaksara sampai
masa Hindu-Buddha dan Islam. {Isu Global}
4.4 Menyajikan hasil analisis kronologi, perubahan,dan kesinambungan
dalam kehidupan bangsa Indonesia pada aspek politik, sosial,
budaya, geografis, dan pendidikan sejak masa praaksara sampai
masa Hindu-Buddha dan Islam.
Kelas VIII :
3.1. tentang memahami aspek keruangan dan koneksifitas ruang dan
waktu dalam lingkup nasional serta perubahan keberlanjutan
Kelas IX :
3.1 Memahami perubahan keruangan dan interaksi antarruang negara-
negara Asia dan benua lainnya yang diakibatkan faktor alam,
manusia dan pengaruhnya terhadap keberlangsungan kehidupan
manusia dalam ekonomi, sosial, pendidikan dan politik {Isu Lokal}
4.1 Menyajikan hasil telaah tentang perubahan keruangan dan interaksi
antarruang negara-negara Asia dan benua lainnya yang diakibatkan
faktor alam, manusia dan pengaruhnya terhadap keberlangsungan
kehidupan manusia dalam ekonomi, sosial, pendidikan dan politik
{Isu Lokal}
3.2 Menganalisis perubahan kehidupan sosial budaya Bangsa Indonesia
dalam menghadapi arus globalisasi untuk memperkokoh kehidupan
kebangsaan {Isu Lokal}
4.2 Menyajikan hasil analisis tentang perubahan kehidupan sosial
budaya Bangsa Indonesia dalam menghadapi arus globalisasi untuk
memperkokoh kehidupan kebangsaan {Isu Lokal}
3.3 Menganalisis ketergantungan antarruang dilihat dari konsep ekonomi
(produksi, distribusi, konsumsi, harga, pasar) dan pengaruhnya
terhadap migrasi penduduk, transportasi, lembaga sosial dan
ekonomi, pekerjaan, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat {Isu
Global}
36
4.3 Menyajikan hasil analisis tentang ketergantungan antarruang dilihat
dari konsep ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, harga, pasar)
dan pengaruhnya terhadap migrasi penduduk, transportasi, lembaga
sosial dan ekonomi, pekerjaan, pendidikan, dan kesejahteraan
masyarakat {Isu Global}
3.4 Menganalisis kronologi, perubahan dan kesinambungan ruang
(geografis, politik, ekonomi, pendidikan, sosial, budaya) dari awal
kemerdekaan sampai awal reformasi {Isu Global}
4.4 Menyajikan hasil analisis kronologi, perubahan dan kesinambungan
ruang (geografis, politik, ekonomi, pendidikan, sosial, budaya) dari
awal kemerdekaan sampai awal reformasi {Isu Global}
h. Seni Budaya
Tujuan:
Mengembangkan apresiasi seni, daya kreasi, dan kecintaan pada seni
budaya nasional, menghargai keberagaman, menghargai karya orang
lain, dan nasionalisme.
Ruang lingkup:
- Apresiasi dan kreasi karya seni rupa (ragam hias pada tekstil dan
kayu, gambar model, gambar ilustrasi)
- Apresiasi dan kreasi/rekreasi (cipta-ulang) seni musik (Teknik vokal
secara perseorangan dan kelompok, instrumen musik dan ansambel
sederhana, lagu nusantara daerah setempat dan daerah lain,
instrumen musik tradisional)
- Apresiasi dan kreasi karya seni tari (gerak tari dalam kaitannya
dengan ruang, waktu, tenaga, iringan, level, dan pola lantai serta tari
nusantara daerah setempat dan daerah lain)
- Apresiasi dan kreasi karya teater (olah tubuh, olah suara, olah rasa,
konsep dan naskah drama, teknik pementasan, serta teater nusantara
daerah setempat dan daerah lain.
Materi berkarakter diberikan pada:
Kelas VII :
3.1. Memahami konsep dan prosedur menggambar gubahan flora
dan fauna serta geometrik menjadi ragam hias
37
4.1 Menggambar gubahan flora dan fauna serta geometrik menjadi
ragam hias
Kelas VIII :
3.3 Memahami prosedur rmenggambar poster dengan berbagai teknik
4.3 Menggambar poster dengan berbagai bahan dan teknik
Kelas IX :
3.2 Memahami konsep, bentuk, dan ciri-ciri musik populer {Isu Lokal}
4.9.4 Memainkan karya-karya musik populer dengan vokal dan atau alat
musik secara individual {Isu Lokal}
3.3 Memahami pertunjukan musik populer {Isu Lokal}
4.9.5 Menampilkan hasil pengembangan ornamentasi ritmis maupun
melodis musik populer dalam bentuk ansambel {Isu Lokal}
39
j. Prakarya/TIK
Tujuan:
Memberikan keterampilan dalam bidang teknologi informatika dan
komunikasi yang sesuai dengan bakat dan minat siswa, berpikir logis,
kritis, kreatif, dan menghargai karya orang lain.
Mengolah limbah menjadi barang yang bermanfaat
Ruang lingkup:
Apresiasi dan kreasi Prakarya (kerajinan)
- Kerajinan bahan alam dan buatan, dan modifikasinya, serta
pengemasannya
- Kerajinan dan pengemasan dari bahan limbah organik dan anorganik
bahan lunak atau keras dan modifikasinya
Apresiasi dan kreasi Prakarya (Rekayasa)
- Alat penjernih air dari bahan alami dan buatan
- Produk sederhana dan mainan menggunakan teknologi mekanik
- Produk sederhana menggunakan teknologi elektronika
Apresiasi dan kreasi prakarya (Budidaya)
- Budidaya tanaman sayuran dan obat, serta memodifikasi media
tanamnya
- Wadah budidaya dan pemeliharaan ikan konsumsi dan ikan hias
Apresiasi dan kreasi prakarya (pengolahan)
- Olahan pangan buah dan sayuran menjadi minuman segar, minuman
kesehatan, menjadi makanan cepat saji
- Olahan non pangan dari hasil samping bahan pangan nabati menjadi
bahan dasar kerajinan
- Olahan bahan pangan serealia dan umbi menjadi makanan dan bahan
pangan setengah jadi
- Olahan dari hasil samping serealia dan umbi menjadi produk non
pangan
Materi berkarakter diberikan pada:
Kelas VII :
4.3 Menyajikan peranan teknologi informasi dan komunikasi di dalam
kehidupan sehari-hari {Isu Lokal}
3.8 Mengidentifikasi satu program aplikasi {Laboratorium}
4.8 Mempraktikan satu program aplikasi {Laboratorium}
40
Kelas VIII :
4.1 Membuat olahan bahan pangan serealia dan umbi menjadi makanan
sesuai rancangan dan bahan yang ada di wilayah setempat
{Laboratorium}
4.1 Mencoba membuat karya kerajinan dan pengemasan dari limbah
organik sesuai desain dan bahan limbah organik yang ada di wilayah
setempat {Isu Lokal}
Kelas IX :
4.1 Membuat olahan bahan ikan dan daging menjadi makanan sesuai
rancangan dan bahan yang ada di wilayah setempat {Laboratorium}
4.1 Mencoba membuat karya kerajinan dan pengemasan dari barang
fungsi hias dan pakai sesuai desin yang ada di wilayah setempat {Isu
Lokal}
41
Tabel 3.3 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Bahasa Jawa
Kelas VII
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
1. Menghargai dan 1.1 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa
menghayati ajaran daerah sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa
agama yang untuk meningkatan pengetahuan dan keterampilan
dianutnya. berbahasa daerah, serta untuk melestarikan dan
mengembangkan budaya daerah untuk
didayagunakan sebagai upaya pembinaan dan
pengembangan kebudayaan Nasional.
1.2 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa
daerah sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa
sebagai sarana memahami informasi lisan dan tulis.
1.3 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa
daerah sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa
sebagai sarana menyajikan informasi lisan dan tulis
2. Menghargai dan 1.1 Memiliki perilaku jujur, tanggung jawab, dan santun
menghayati perilaku dalam menanggapi secara pribadi hal-hal atau
jujur, disiplin, kejadian berdasarkan hasil observasi dengan
tanggungjawab, menggunakan berbagai ragam bahasa.
peduli (toleransi, 1.2 Memiliki perilaku percaya diri dan tanggung jawab
gotong royong), dalam membuat tanggapan pribadi atas karya budaya
santun, percaya diri, masyarakat daerah yang penuh makna dan tata
dalam berinteraksi krama.
secara efektif dengan 1.3 Memiliki perlaku kreatif, tanggung jawab, dan santun
lingkungan sosial dalam mendebatkan sudut pandang tertentu tentang
dan alam dalam suatu masalah yang terjadi pada masyarakat dengan
jangkauan pergaulan menggunakan berbagai ragam bahasa.
dan keberadaannya. 1.4 Memiliki perilaku jujur dan kreatif dalam memaparkan
langkah-langkah suatu proses berbentuk linear
dengan tata krama yang santun.
1.5 Memiliki perilaku percaya diri, peduli, dan santun
dalam merespon secara pribadi peristiwa jangka
42
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
pendek.
3. Memahami 3.1 Memahami teks hasil observasi, tanggapan deskriptif,
pengetahuan dan eksposisi dalam bentuk informasi atau berita
(faktual, konseptual, secara lisan dan tulis.
dan prosedural) 3.2 Memahami struktur teks, dan unsur kebahasaan dari
berdasarkan rasa teks lisan dan tulis untuk menceritakan pengalaman
ingin tahunya tentang pribadi, profil tokoh , kegiatan, atau peristiwa.
ilmu pengetahuan, 3.3 Memahami struktur teks, unsur kebahasaan, dan
teknologi, seni, pesan moral dari teks lisan dan tulis yang berupa fiksi
budaya terkait (wayang/ cerkak/foklor/ Topeng dhalang).
fenomena dan 3.4 Memahami struktur teks, unsur kebahasaan, dan
kejadian tampak pesan moral puisi secara lisan dan tulis.
mata. 3.5 Memahami struktur teks, unsur kebahasaan, dan
pesan moral tembang macapat dan lagu kreasi
secara lisan dan tulis.
3.6 Memahami kaidah penulisan teks berupa kalimat
sederhana dengan aksara Jawa/ Carakan Madura.
4. Mencoba, mengolah, 4.1 Menelaah dan menyunting teks hasil observasi,
dan menyaji dalam tanggapan deskriptif, dan eksposisi dalam bentuk
ranah konkret informasi atau berita secara lisan dan tulis.
(menggunakan, 4.2 Menceritakan pengalaman pribadi, profil tokoh,
mengurai, kegiatan, atau peristiwa dengan menggunakan tata
merangkai, krama.
memodifikasi, dan 4.3 Mengapresiasi teks fiksi (wayang/ cerkak/foklor/
membuat) dan ranah Topeng dhalang) sesuai konteks secara lisan dan
abstrak (menulis, tulis.
membaca, 4.4 Mengapresiasi teks puisi secara lisan dan tulis.
menghitung, 4.5 Melagukan dan mengungkapkan pesan dalam
menggambar, dan tembang macapat dan lagu kreasi.
mengarang) sesuai 4.6 Membaca dan menulis kalimat sederhana dengan
dengan yang Aksara Jawa/ carakan Madura.
dipelajari di sekolah
dan sumber lain
43
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
yang sama dalam
sudut pandang/teori
Kelas VIII
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
1. Menghargai dan 1.1 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa
menghayati ajaran daerah sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa
agama yang untuk meningkatan pengetahuan dan keterampilan
dianutnya. berbahasa daerah, serta untuk melestarikan dan
mengembangkan budaya daerah untuk
didayagunakan sebagai upaya pembinaan dan
pengembangan kebudayaan Nasional.
1.2 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa
daerah sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa
sebagai sarana memahami informasi lisan dan tulis.
1.3 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa
daerah sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa
sebagai sarana menyajikan informasi lisan dan tulis
44
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
menerapkan struktur teks, unsur kebahasaan, dan pesan moral
pengetahuan cerita fiksi (wayang/cerkak/foklor/topèng ḍhâlâng)
(faktual, konseptual, secara lisan dan tulis.
dan prosedural) 3.2 Memahami struktur dan unsur kebahasaan dalam
berdasarkan rasa teks sesuai ragam bahasa dan gaya berbahasa
ingin tahunya (basa rinengga /lalonget) .
tentang ilmu 3.3 Memahami kaidah dalam kegiatan wawancara,
pengetahuan, dialog, dan diskusi sesuai dengan tatakrama.
teknologi, seni, 3.4 Memahami struktur teks, unsur kebahasaan dalam
budaya terkait menulis berbagai jenis surat, iklan, dan reklame
fenomena dan sesuai konteks.
kejadian tampak 3.5 Memahami struktur teks, unsur kebahasaan, dan
mata. pesan moral tembang Macapat secara lisan dan
tulis.
3.6 Memahami teks berupa paragraf aksara Jawa/
carakan Madura.
4 Mengolah, 4.1 Mengapresiasi cerita fiksi
menyaji, dan (wayang/cerkak/foklor/topèng ḍhâlâng) secara lisan
menalar dalam dan tulis.
ranah konkret 4.2 Menulis berbagai bentuk kalimat dengan
(menggunakan, menggunakan ragam bahasa dan gaya berbahasa
mengurai, (basa rinengga /lalonget)
merangkai, 4.3 Melakukan wawancara, dialog, dan diskusi sesuai
memodifikasi, dan dengan tatakrama.
membuat) dan 4.4 Menulis berbagai jenis surat, iklan, dan reklame
ranah abstrak sesuai dengan kaidah dan konteks.
(menulis, membaca, 4.5 Mengubah teks tembang Macapat menjadi teks prosa
menghitung, 4.6 Membaca dan menulis paragraf menggunakan aksara
menggambar, dan Jawa/ carakan Madura.
mengarang) sesuai
dengan yang
dipelajari di sekolah
dan sumber lain
45
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
yang sama dalam
sudut pandang/teori.
Kelas IX
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
1. Menghargai dan 1.1 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa
menghayati ajaran daerah sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa
agama yang untuk meningkatan pengetahuan dan keterampilan
dianutnya. berbahasa daerah, serta untuk melestarikan dan
mengembangkan budaya daerah untuk
didayagunakan sebagai upaya pembinaan dan
pengembangan kebudayaan Nasional.
1.2 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa
daerah sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa
sebagai sarana memahami informasi lisan dan tulis.
1.3 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa
daerah sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa
sebagai sarana menyajikan informasi lisan dan tulis.
2. Menghargai dan 2.1 Memiliki perilaku jujur dalam menceritakan sudut
menghayati perilaku pandang moral yang eksplisit.
jujur, disiplin, 2.2 Memiliki perilaku peduli, cinta tanah air, dan
tanggungjawab, semangat kebangsaan atas karya budaya yang
peduli (toleransi, penuh makna.
gotong royong), 2.3 Memiliki perilaku demokratis, kreatif, dan santun
santun, percaya diri, dalam berdebat tentang kasus atau sudut pandang.
dalam berinteraksi 2.4 Memiliki perilaku jujur dan percaya diri dalam
secara efektif mengungkapkan kembali tujuan dan metode serta
dengan lingkungan hasil kegiatan.
sosial dan alam 2.5 Memiliki perilaku jujur dan percaya diri dalam
dalam jangkauan pengungkapan kembali peristiwa hidup diri sendiri
pergaulan dan dan orang lain.
keberadaannya.
3. Memahami dan 3.1 Memahami teks argumentasi (dalam bentuk
46
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
menerapkan laporan/berita) untuk menyatakan pendapat dan
pengetahuan memberi tanggapan sesuai konteks.
(faktual, konseptual, 3.2 Memahami struktur teks, unsur kebahasaan, dan
dan prosedural) pesan moral dari teks drama tradisional
berdasarkan rasa (wayang/kethoprak/ludruk).
ingin tahunya 3.3 Memahami struktur teks, unsur kebahasaan, dan
tentang ilmu pesan moral dari teks drama modern.
pengetahuan, 3.4 Memahami struktur teks, dan unsur kebahasaan dari
teknologi, seni, teks pidato dan teks pewara
budaya terkait 3.5 Memahami struktur teks, kaidah, dan unsur
fenomena dan kebahasaan dalam menulis laporan kegiatan .
kejadian tampak
mata.
4. Mengolah, menyaji, 4.1 Menyusun teks (dalam bentuk laporan/berita) untuk
dan menalar dalam menyatakan pendapat dan memberi tanggapan
ranah konkret sesuai konteks.
(menggunakan, 4.2 Melakukan kegiatan bermain peran drama
mengurai, tradisional (wayang/kethoprak/ludruk).
merangkai, 4.3 Melakukan kegiatan bermain peran drama modern.
memodifikasi, dan 4.4 Berpidato atau menjadi pewara pada suatu
membuat) dan kegiatan sekolah sesuai konteks.
ranah abstrak 4.5 Menulis laporan kegiatan sesuai kaidah.
(menulis,
membaca,
menghitung,
menggambar, dan
mengarang) sesuai
dengan yang
dipelajari di
sekolah dan
sumber lain yang
sama dalam sudut
pandang/teori.
47
Materi berkarakter diberikan pada:
Kelas VII :
3.1 Memahami teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, dan
eksposisi dalam bentuk informasi secara lisan dan tulis {Isu Global}
4.2 Mengapresiasi teks puisi secara lisan dan tulis {Isu Lokal}
Kelas VIII :
3.4 Memahami struktur teks, unsur kebahasaan dalam menulis
berbagai jenis surat, iklan, dan reklame sesuai konteks {Isu Global}
4.3 Melakukan wawancara, dialog, dan diskusi sesuai dengan tata
karma {Isu Lokal}
Kelas IX :
3.1 Memahami teks argumentasi (dalam bentuk laporan) untuk
menyatakan pendapat dan memberi tanggapan sesuai konteks {Isu
Lokal}
48
1. Pengembangan Kehidupan Pribadi, yaitu bidang pelayanan
BK yang membantu peserta didik dalam memahami, menilai,
dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat,
kondisi lingkungan serta kehidupan yang berkarakter beragama
sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya
secara realistik, cerdas dan berkarakter.
Arah Pelayanan
Pelayanan BK mengarah kepada:
50
bagi peserta didik. Pada satuan-satuan pendidikan, para
pendidik dan tenaga kependidikan memiliki peran dominan
dalam penyelenggaraan pengem-bangan terhadap siswa.
Dalam hal ini, pelayanan BK yang dilaksanakan oleh Guru BK
atau Konselor selalu diarahkan dan mengacu kepada tahap dan
tugas perkembangan siswa.
52
dan memperlancar peran di lingkungan baru secara efektif dan
berkarakter.
Kegiatan Pendukung
54
pengembangan pribadi, kemampuan sosial, kegiatan belajar,
dan kelanjutan studi, serta karir/jabatan.
55
Kegiatan ekstrakurikuler untuk peserta didik kelas VII dan VIII
dinilai dan dilaporkan secara berkala (setiap akhir semester) kepada
orang tua dalam bentuk nilai kualitatif.
56
Pelaksanaan kegiatan: untuk kelas VII dan VIII setiap hari Jumat
mulai jam 12.30-14.30 WIB,
- Model Blok : sifat wajib, 1 tahun sekali, berlaku bagi seluruh
siswa kelas IX, terjadwal, penilaian umum
- Pengorganisasian kegiatan : Pembina Pramuka, Bersifat
intramural (dalam lingkungan satuan pendidikan)
- Mengikuti lomba-lomba yang diadakan oleh berbagai pihak untuk
memperoleh pengalaman dan prestasi. (baik tingkat kecamatan,
kota, provinsi atau nasional jika memungkinkan).
2. PMR (ekstrakurikuler pilihan untuk siswa kelas VII dan VIII)
Tujuan:
- melatih praktik PPPK
- mengembangkan jiwa sosial dan peduli pada sesama
- mengembangkan sikap kerja sama
- membiasakan hidup sehat
Strategi pelaksanaan :
- Pelaksanaan kegiatan setiap hari Selasa mulai jam 15.30-17.00
WIB.
- Pelatih diambil dari pihak luar yang mempunyai kualifikasi di
bidang PMR.
- Mengikuti lomba-lomba yang diadakan oleh berbagai pihak untuk
memperoleh pengalaman dan prestasi. (baik tingkat kecamatan,
kota, provinsi atau nasional jika memungkinkan).
3. Paskibra (ekstrakurikuler pilihan untuk siswa kelas VII dan VIII)
Tujuan:
- melatih siswa hidup disiplin, berani, dan mandiri
- mengembangkan sikap jujur, toleran dan saling membantu
- menanamkan rasa cinta dan bangga terhadap tanah airnya
Strategi pelaksanaan :
- Pelaksanaan kegiatan setiap hari Selasa mulai jam 15.30-17.00
WIB.
- Pelatih diambil dari pihak luar yang mempunyai kualifikasi di
bidang paskibra.
57
- Mengikuti lomba-lomba yang diadakan oleh berbagai pihak untuk
memperoleh pengalaman dan prestasi. (baik tingkat kecamatan,
kota, provinsi atau nasional jika memungkinkan).
4. Karya Tulis Ilmiah Remaja (ekstrakurikuler pilihan untuk siswa
kelas VII dan VIII)
Tujuan :
- mengembangkan sikap rasa ingin tahu
- menumbuhkembangkan minat meneliti pada diri siswa
- melatih siswa berpikir kritis
- melatih siswa memecahkan masalah melalui kerja ilmiah
Strategi pelaksanaan :
- Pelaksanaan kegiatan setiap hari Selasa mulai jam 15.30-16.30
WIB.
- Pelatih diambil dari pihak luar karena yang mempunyai
kualifikasi di bidang karya ilmiah.
- Mengikuti lomba-lomba yang diadakan oleh berbagai pihak untuk
memperoleh pengalaman dan prestasi. (baik tingkat kecamatan,
kota, provinsi atau nasional jika memungkinkan).
5. Olimpiade MIPA (ekstrakurikuler pilihan untuk siswa kelas VII dan
VIII)
Tujuan :
- mempersiapkan siswa untuk menghadapi olimpiade MAT dan
IPA yang diadakan oleh pihak di luar sekolah.
Strategi pelaksanaan :
- Pelaksanaan kegiatan setiap hari Selasa mulai jam 15.30-17.00
WIB.
- Pelatih diambil dari guru SMP Negeri 9 karena ada guru yang
mempunyai kualifikasi di bidang OSN.
6. Jurnalistik (ekstrakurikuler pilihan untuk siswa kelas VII dan VIII)
Tujuan :
- mengembangkan sikap rasa ingin tahu
- menumbuhkembangkan minat mengamati dan menulis, serta
menceritakan suatu kejadian pada orang lain dalam bertuk
tulisan atau gambar pada diri siswa
-
58
Strategi pelaksanaan :
- Pelaksanaan kegiatan setiap hari Selasa mulai jam 15.30-17.00
WIB.
- Pelatih diambil dari guru SMP Negeri 9 karena ada guru yang
mempunyai kualifikasi di bidang Jurnalistik
- Mengikuti lomba-lomba yang diadakan oleh berbagai pihak untuk
memperoleh pengalaman dan prestasi. (baik tingkat kecamatan,
kota, provinsi atau nasional jika memungkinkan).
7. Karate (ekstrakurikuler pilihan untuk siswa kelas VII dan VIII)
Tujuan:
- mengembangkan bakat dan minat siswa dalam bidang olah raga
karate sebagai olahraga prestasi
- mengembangkan prestasi siswa dalam bidang karate
- meningkatkan kualitas kesehatan dan sportifitas siswa
Strategi pelaksanaan :
- Pelaksanaan kegiatan setiap hari Rabu mulai jam 15.30-17.00
WIB.
- Pelatih diambil dari pihak luar yang mempunyai kualifikasi di
cabang olahraga karate.
- Mengikuti lomba-lomba yang diadakan oleh berbagai pihak untuk
memperoleh pengalaman dan prestasi. (baik tingkat kecamatan,
kota, provinsi atau nasional jika memungkinkan).
8. Bola Basket (ekstrakurikuler pilihan untuk siswa kelas VII dan VIII)
Tujuan:
- mengembangkan minat dan bakat siswa dalam bidang olah raga
bola basket sebagai olahraga prestasi
- mengembangkan prestasi siswa dalam bidang bola basket
- meningkatkan kualitas kesehatan dan sportifitas siswa
Strategi pelaksanaan :
- Pelaksanaan kegiatan setiap hari Kamis mulai jam 15.30-17.00
WIB,
- Pelatih diambil dari pihak luar yang mempunyai kualifikasi di
cabang olahraga bola basket.
59
- Mengikuti lomba-lomba yang diadakan oleh berbagai pihak untuk
memperoleh pengalaman dan prestasi. (baik tingkat kecamatan,
kota, provinsi atau nasional jika memungkinkan).
9. Futsal (ekstrakurikuler pilihan untuk siswa kelas VII dan VIII)
Tujuan:
- mengembangkan bakat dan minat siswa dalam bidang olah raga
futsal sebagai olahraga prestasi
- mengembangkan prestasi siswa dalam bidang futsal
- meningkatkan kualitas kesehatan dan sportifitas siswa
Strategi pelaksanaan :
- Pelaksanaan kegiatan setiap hari Senin mulai jam 15.30-17.00
WIB,
- Pelatih diambil dari pihak luar yang mempunyai kualifikasi di
cabang olahraga sepak bola.
- Mengikuti lomba-lomba yang diadakan oleh berbagai pihak untuk
memperoleh pengalaman dan prestasi. (baik tingkat kecamatan,
kota, provinsi atau nasional jika memungkinkan).
10. Paduan Suara dan Band (ekstrakurikuler pilihan untuk siswa kelas
VII dan VIII)
Tujuan :
- mengembangkan minat, bakat, dan prestasi siswa dalam bidang
paduan suara dan Band
- meningkatkan daya kreasi, apresiasi, di bidang paduan suara
dan Band
Strategi pelaksanaan :
- Pelaksanaan Padsu kegiatan setiap hari Selasa mulai jam 15.30-
17.00 WIB dan pelaksanaan Band kegiatan setiap hari Kamis
mulai jam 15.30-17.00 WIB
- Pelatih diambil dari guru SMP Negeri 9 karena ada yang
mempunyai kualifikasi di bidang paduan suara dan Band
- Apabila di sekolah ada kegiatan peringatan hari besar
diusahakan paduan suara tampil sebagai pra-acara. Tujuannya
untuk membiasakan siswa tampil di depan khalayak ramai.
60
- Mengikuti lomba-lomba yang diadakan oleh berbagai pihak untuk
memperoleh pengalaman dan prestasi. (baik tingkat kecamatan,
kota, provinsi atau nasional jika memungkinkan).
11. Seni Tari (ekstrakurikuler pilihan untuk siswa kelas VII dan VIII)
Tujuan:
- Mengembangkan minat dan bakat siswa dalam bidang seni tari
- Menumbuh kembangkan rasa cinta terhadap seni tari nusantara
Strategi pelaksanaan :
- Pelaksanaan kegiatan setiap hari Senin mulai jam 15.30-17.00
WIB.
- Pelatih diambil dari pihak luar yang mempunyai kualifikasi di
bidang tari.
- Apabila di sekolah ada kegiatan peringatan hari besar
diusahakan tari tampil sebagai pra-acara. Tujuannya untuk
membiasakan siswa tampil di depan khalayak ramai.
- Mengikuti lomba-lomba yang diadakan oleh berbagai pihak untuk
memperoleh pengalaman dan prestasi. (baik tingkat kecamatan,
kota, provinsi atau nasional jika memungkinkan).
12. Seni Hadrah Al Banjari (ekstrakurikuler pilihan untuk siswa kelas
VII dan VIII)
Tujuan :
- mengembangkan minat, bakat, dan prestasi siswa dalam bidang
olah vokal/menyanyi dan bermain musik hadrah.
- meningkatkan daya kreasi, apresiasi, di bidang seni hadrah
- mensyiarkan Agama Islam
Strategi pelaksanaan :
- Pelaksanaan kegiatan setiap hari Rabu mulai jam 15.30-17.00
WIB.
- Pelatih diambil dari guru SMP Negeri 9 karena ada yang
mempunyai kualifikasi di bidang hadrah.
- Apabila di sekolah ada kegiatan misalkan halal bi halal, ulang
tahun sekolah atau peringatan-peringatan hari besar lain,
diusahakan hadrah tampil sebagai pra-acara. Tujuannya untuk
membiasakan siswa tampil di depan khalayak ramai.
61
- Mengikuti lomba-lomba yang diadakan oleh berbagai pihak untuk
memperoleh pengalaman dan prestasi. (baik tingkat kecamatan,
kota, provinsi atau nasional jika memungkinkan).
13. Tartil (ekstrakurikuler pilihan untuk siswa kelas VII dan VIII)
Tujuan :
- mengembangkan minat, bakat, dan prestasi siswa dalam bidang
tartil.
- mensyiarkan Agama Islam
Strategi pelaksanaan :
- Pelaksanaan kegiatan setiap hari Kamis mulai jam 15.30-17.00
WIB.
- Pelatih diambil dari guru SMP Negeri 9 karena ada yang
mempunyai kualifikasi di bidang tartil.
- Apabila di sekolah ada kegiatan misalkan halal bi halal, ulang
tahun sekolah atau peringatan-peringatan hari besar lain,
diusahakan tartil tampil sebagai pra-acara. Tujuannya untuk
membiasakan siswa tampil di depan khalayak ramai.
- Mengikuti lomba-lomba yang diadakan oleh berbagai pihak untuk
memperoleh pengalaman dan prestasi. (baik tingkat kecamatan,
kota, provinsi atau nasional jika memungkinkan).
14. DA’I (ekstrakurikuler pilihan untuk siswa kelas VII dan VIII)
Tujuan :
- mengembangkan minat, bakat, dan prestasi siswa dalam bidang
DA’I
- mensyiarkan Agama Islam
Strategi pelaksanaan :
- Pelaksanaan kegiatan setiap hari Kamis mulai jam 15.30-17.00
WIB.
- Pelatih diambil dari guru SMP Negeri 9 karena ada yang
mempunyai kualifikasi di bidang tartil.
- Apabila di sekolah ada kegiatan misalkan halal bi halal, ulang
tahun sekolah atau peringatan-peringatan hari besar lain,
diusahakan tartil tampil sebagai pra-acara. Tujuannya untuk
membiasakan siswa tampil di depan khalayak ramai.
62
- Mengikuti lomba-lomba yang diadakan oleh berbagai pihak untuk
memperoleh pengalaman dan prestasi. (baik tingkat kecamatan,
kota, provinsi atau nasional jika memungkinkan).
3.3.2 Tak terprogram
Kegiatan tidak terprogram adalah kegiatan yang sudah dilaksanakan oleh
sekolah namun tidak terprogram secara khusus. Kegiatan ini dibagi menjadi
dua (2) yaitu:
3.3.2.1 Kegiatan Spontan
Kegiatan ini meliputi melakukan 6S, dan LISA (Liat Sampah Ambil)
buang pada tempatnya, dan berpakaian bersih dan rapi. Slogan “6S”
terdiri dari senyum, sapa, salam, salim, sopan, dan santun. Sekolah
senantiasa mendengungkan slogan ini dengan tujuan untuk
membangun kepribadian yang ramah dan hangat dari warga sekolah.
Menempatkan sampah pada tempatnya akan membelajarkan siswa
untuk berperilaku bersih dan sehat. Sedangkan berpakaian bersih dan
rapi akan membuat siswa lebih percaya diri dan lebih bersemangat.
3.3.2.2 Kegiatan Keteladanan
Metode pendidikan dengan menampilkan contoh figur untuk diteladani
adalah termasuk salah satu metode pendidikan yang sangat efektif dan
bermanfaat. Di lingkungan sekolah, sosok yang selalu menjadi panutan
siswa adalah guru. Oleh sebab itu guru diharapkan senantiasa
menunjukkan karakter pribadi yang positif dalam hal kereligiusan,
kejujuran, kecerdasan, kedisiplinan, tanggung jawab, kebersihan,
kerindangan dan kesehatan, dan tolong menolong
3.3.2.3 Kegiatan Rutin /Pembiasaan
Pembiasaan adalah salah satu alat pembinaan perilaku siswa di
sekolah yang sangat penting. Perbuatan dan sikap yang baik yang
diajarkan oleh guru tidak cukup hanya diajarkan dengan lisan atau
dicontohkan saja, tetapi juga perlu dibiasakan. Hal ini akan membentuk
perbuatan yang akan menjadi suatu kebiasaan, bukan didorong oleh
ingin mendapat pujian atau supaya dilihat oleh orang lain, tetapi karena
sudah menjadi kebiasaan.
63
Kegiatan pembiasaan di SMP Negeri 9 Malang adalah sebagai berikut:
1. Pembiasaan Religius dan Akhlaq
a. Muslim
o Doa bersama diawal pelajaran
Tujuan :
Meningkatkan kebiasaan siswa dalam mengaplikasikan dan
menerapkan nilai-nilai ajaran agama yang diyakini menuju
pembentukan manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan secara utuh.
o Asmaul Husna dibaca setiap pagi
Tujuan :
Memberikan pemahaman tentang 99 nama Allah yang apabila
diresapi akan menjadi terapi psikis dengan tujuan dapat
membentuk manusia yang beriman dan bertakwa.
o Sholat Dhuha, Sholat Dzuhur berjamaah, Sholat Ashar
berjamaah, Sholat Jum’at.
Tujuan:
Meningkatkan kebiasaan siswa dalam mengaplikasikan dan
menerapkan nilai-nilai ajaran agama yang diyakini menuju
pembentukan manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan secara utuh..
o Amal Senin dan Jumat
Tujuan :
Membudayakan amal untuk pembanggunan masjid Atarbiyah
sehingga dapat meningkatkan kepekaan sosial sekaligus
sebagai upaya dalam rangka pembentukan manusia yang
beriman dan bertakwa
b. Non Muslim
o Doa bersama diawal pelajaran
Tujuan :
Meningkatkan kebiasaan siswa dalam mengaplikasikan dan
menerapkan nilai-nilai ajaran agama yang diyakini menuju
pembentukan manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan secara utuh.
64
o Peningkatan Iman tiap hari kamis setelah pulang sekolah
Tujuan :
Meningkatkan pemahaman akan ajaran Tuhan dalam
membentuk manusia yang beriman dan bertakwa
2. Pembiasaan Pengembangan Kepribadian
o Upacara Bendera setiaphari Senin dan hari Besar
Tujuan:
Meningkatkan kedisiplinan dan rasa cinta tanah air pada diri
siswa
o Menyanyikan Lagu Indonesia Raya 3 stansa saat memulai PPK
Tujuan :
Meningkatkan rasa cinta tanah air pada diri siswa
o Berbaris sebelum masuk
Tujuan :
Meningkatkan kedisplinan siswa dan menyiapkan mental siswa
untuk mengawali kegiatan di sekolah
o Bersalaman saat bertemu dan berpisah
Tujuan :
- Menanamkan rasa saling menghargai dan menghormati
- Mempererat tali persaudaraan antar sesama warga sekolah
- Menjalin komunikasi yang baik
o Pembinaan Karakter (PPK)
Tujuan :
Meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di
sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan
karakter, termasuk karakter berbudaya lingkungan, dan akhlak
mulia siswa secara utuh, terpadu, dan seimbang sesuai dengan
standar kompetensi kelulusan. Melalui pendidikan karakter,
diharapkan siswa mampu secara mandiri meningkatkan dan
menggunakan pengetahuaannya, mengkaji dan
menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan
akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari.
65
o Kunjungan Perpustakaan
Tujuan :
Meningkatkan minat baca siswa sehingga dapat menambah
informasi dan memperluas ilmu pengetahuan serta kebudayaan.
o Santunan dari oleh untuk warga sekolah
Tujuan :
Menanamkan rasa empati dan solidaritas kepada sesama
3. Pembiasaan Lingkungan
o Piket Kelas setiap hari dikelas masing-masing
Tujuan :
Meningkatkan dan menanamkan kebiasaan dan kepedulian
siswa terhadap kerapian dan kebersihan lingkungan
o Jumat Bersih, kerja bakti kelas dan halaman sekolah tiap hari
Jumat
Tujuan :
Meningkatkan dan menanamkan kebiasaan siswa untuk
senantiasa menjaga dan memelihara kebersihan dan keindahan
lingkungan sekolah.
o Next Generation SMPN 9 Malang
Nama yang diberikan untuk kader-kader lingkungan di SMPN 9
Malang. Mereka berperan aktif pada pengelolaan lingkungan di
SMPN 9 Malang. Kader-kader lingkungan terbagi dalam pokja-
pokja sesuai dengan bakat dan minat mereka. Pokja-Pokja
tersebut adalah:
a. Pokja taman dan taman gantung
Tujuan:
Mengadakan kegiatan yang mendukung penghijauan
disekolah melalui kegiatan pembiasaan sehari-hari seperti
piket merawat dan memelihara tanaman terutama pada taman
dan taman gantung.
b. Pokja Green House
Tujuan:
Mengadakan kegiatan yang mendukung penghijauan
disekolah melalui kegiatan pembiasaan sehari-hari untuk
merawat dan memelihara tanaman anggrek
66
c. Pokja Kebun Jamur
Tujuan:
Mengadakan kegiatan yang mendukung penghijauan
disekolah melalui kegiatan pembiasaan sehari-hari untuk
merawat dan memelihara jamur sehingga bisa digunakan
untuk Diversivikasi pangan lokal untuk mendukung ketahanan
pangan nasional.
d. Pokja Taman obat ( TOGA)
Tujuan:
Mengadakan kegiatan yang mendukung penghijauan
disekolah melalui kegiatan pembiasaan sehari-hari untuk
merawat dan memelihara tanaman obat sehingga semua
siswa menggenal dan mampu menggunakan produk obat
herbal yang berasal dari tumbuh-tumbuhan
e. Pokja kebun
Tujuan:
Mengadakan kegiatan yang mendukung penghijauan
disekolah melalui kegiatan pembiasaan sehari-hari untuk
merawat dan memelihara kebun sekolah sehingga semua
siswa menggenal dan mampu memanfaatkannya.
f.Pokja Aquaponik
Tujuan:
Mengadakan kegiatan yang mendukung penghijauan
disekolah melalui kegiatan pembiasaan sehari-hari untuk
merawat dan memelihara aquaponik di sekolah sehingga
semua siswa menggenal dan mampu memanfaatkannya.
g. Pokja Komposting
Tujuan:
Mengadakan kegiatan yang mendukung program Reuse,
reduce dan Recycle sampah disekolah melalui kegiatan
pembiasaan sehari-hari sehingga semua siswa mampu
melaksanakan dan memanfaatkannya.
67
h. Pokja Biopori
Tujuan:
Mengadakan kegiatan yang mendukung program Reuse,
Reduce dan Recycle sampah organik disekolah melalui
kegiatan pembuatan lubang-lubang biopori sehingga semua
siswa dapat menggenal, melakukan dan mampu
memanfaatkannya.
i. Pokja Daur Ulang
Tujuan:
Mengadakan kegiatan yang mendukung program Reuse,
Reduce dan Recycle sampah organik disekolah melalui
kegiatan pembuatan daur ulang sampah kertas, barang bekas
serta bahan-bahan lain yang tidak digunakan supaya bisa
berhasil guna
j. Pokja kreativitas boga dan makanan
Tujuan:
Mengadakan kegiatan yang mendukung usaha kesehatan
disekolah melalui kegiatan pengembangan usaha mengolah
makanan dari hasil kebun disekolah sehingga bisa digunakan
untuk Diversivikasi pangan lokal untuk mendukung ketahanan
pangan nasional.juga untuk meltih siswa berwira usaha.
k. Pokja Kreativitas seni dan literasi
Tujuan:
Mengadakan kegiatan yang mengenalkan dan mengexpose
kegiatan-kegiatan disekolah kepada dunia luar baik melalui
media tulis, atau media online sehingga masayarakat luas
mengenal dan tahu serta memberi dukungan kepada
kegiatan-kegiatan sekolah.
l. Pokja UKS
Tujuan:
Mengadakan kegiatan pengembangan dan meningkatkan
usaha menyehatkan kesehatan warga sekolah melalui
kegiatan check up rutin, serta pendataan sehingga tercipta
siswa yang sehat sekolah yang berkualitas serta diharapkan
mampu meningkatkan prestasi siswa.
68
m. Pokja kantin sehat
Tujuan:
Mengadakan kegiatan pengembangan dan meningkatkan
usaha menyehatkan kesehatan warga sekolah melalui
penyediaan layanan makanan sehat, aman dan bergizi serta
membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat.
n. Pokja Drainase, kranisasi dan Majentik
Tujuan:
Mengadakan kegiatan pengembangan dan meningkatkan
usaha menyehatkan kesehatan warga sekolah melalui
perawatan dan pemeliharaan drainase dan kran-kran
disekolah juga mencatat kondisi keberihannya ( wajib
terbebas dari jentik-jentik nyamuk dan sejenisnya) untuk
membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat.
o. Pokja Budidaya Ikan
Tujuan:
Mengadakan kegiatan pengembangan dan meningkatkan
usaha menyehatkan kesehatan warga sekolah serta
pemanfaatan lahan melalui perawatan dan pemeliharaan ikan
untuk membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat serta
berlatih untuk wira usaha.
p. Pokja Kamar mandi
Tujuan:
Mengadakan kegiatan pengembangan dan meningkatkan
usaha menyehatkan kesehatan warga sekolah melalui
perawatan dan pemeliharaan kamar mandi disekolah juga
mencatat kondisi keberihannya ( wajib terbebas dari jentik-
jentik nyamuk dan sejenisnya) untuk membiasakan perilaku
hidup bersih dan sehat.
q. Pokja Penghematan energi
Tujuan:
Mengadakan kegiatan pengembangan dan meningkatkan
usaha penghematan energi sekolah melalui pembiasaan-
pembiasaan sehari-hari disekolah juga mencatat kondisi
penggunaan energi dikelas-kelas dan ruang- ruang lainnya.
69
r. Pokja Inovasi pengembangan energi ramah lingkungan
Tujuan:
Mengadakan kegiatan pengembangan dan meningkatkan
usaha penghematan energi dengan inovasi-inovasi sederhana
melalui pembelajaran, lomba-lomba karya tulis ilmiah dan
sarana-sarana yang lain.sehingga warga sekolah mampu
berinovasi dan berprestasi didalam dan luar sekolah.
s. Pokja satwa dan fauna
Tujuan:
Mengadakan kegiatan pengembangan dan meningkatkan
usaha pengadaan, pemeliharaan satwa dan fauna disekolah
yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran, sehingga
warga sekolah mampu untuk peduli pada kehidupan satwa
dan fauna dilingkungannya.
t. Pokja Polisi lingkungan Sekolah ( PLS)
Tujuan:
Mengadakan kegiatan pengawasan dalam usaha untuk
meningkatkan kesadaran warga sekolah pada pentingnya
peduli pada lingkungannya untuk membiasakan perilaku
hidup bersih dan sehat.
u. Pokja Peta Umum Sekolah
Tujuan:
memberikan informasi kepada warga sekolah tentang
program adiwiyata, Program- program yang lain yang ada
disekolah. Serta menyampaikan kebijakan sekolah kepada
siswa terutama yang berhubungan dengan kegiatan siswa.
v. Pokja Resiko
Tujuan:
memberikan informasi kepada sekolah dan warga sekolah
tentang kondisi atau keadaan sarana- prasarana sekolah
yang perlu perbaikan dan pembenahan. Sehingga tercipta
kondisi sekolah yang aman dan nyaman.
70
3.4 Pengaturan Beban Belajar
SMP Negeri 9 Malang melakukan program pendidikan dengan
menggunakan sistem paket selama tiga tahun. Beban belajar setiap mata
pelajaran pada Sistem Paket dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran. Beban
belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta
didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka,
penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu
dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan
tingkat perkembangan peserta didik.
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses
interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka
40 menit per jam pembelajaran. Beban belajar kegiatan tatap muka keseluruhan
untuk SMP Negeri 9 Malang tertera pada table.
Tabel 3.5. Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka SMP Negeri 9 Malang
Kelas Satu jam Jumlah jam Minggu Waktu per tahun
pemb. tatap pemb. Per Efektif pembelajaran (@60
muka (menit) minggu per tahun per tahun menit)
ajaran jam
VII 40 40 36 57.600 menit 960 jam
/1440 jam
VIII 40 40 36 57.600 menit 960 jam
/1440 jam
IX 40 40 32 51.200 menit 853 jam
/1280 jam
71
Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
pada SMP Negeri 9 Malang maksimum 50% dari jumlah waktu kegiatan tatap
muka dari mata pelajaran yang bersangkutan.
KELOMPOK A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 1.5
2. Pendidikan Pancasila dan 3 1.5
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 6 3
4. Matematika 5 2.5
5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 2.5
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 2
7. Bahasa Inggris 4 2
KELOMPOK B
8. Seni Budaya 3 1.5
9. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan 3 1.5
Kesehatan
10. Prakarya/Informatika 2 1
11.Bahasa Jawa 2 1
72
Tabel 3.7 KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) SMP Negeri 9 Malang
A. Kelompok A
3. Bahasa Indonesia 68 75 75
4. Matematika 68 75 75
7. Bahasa Inggris 68 75 75
B Kelompok B
1. Seni Budaya 70 75 75
3. Prakarya/Informatika 70 75 75
C Muatan Lokal
Peserta didik yang belum mancapai ketuntasan belajar harus mengikuti program
perbaikan ( Remidi ) sebanyak dua kali . Bila sampai dua kali Remidi siswa
belum mencapai ketuntasan minimal, maka siswa dinyatakan belum tuntas .
Peserta didik yang tuntas melalui Remidi, maka nilai yang diperoleh hanya
sebesar Nilai KKM .
3.5.1 Program Perbaikan
Program perbaikan atau remidi di SMP Negeri 9 Malang sebagai berikut:
a. Remedial wajib diikuti oleh siswa yang belum mencapai KKM dalam
setiap kompetensi dasar dan/atau indikator.
b. Kegiatan remedial dilaksanakan di luar jam pembelajaran
c. Penilaian dalam program remedial dapat berupa tes maupun nontes.
d. Kesempatan mengikuti kegiatan remedial dibatasi maksimal 3 kali.
e. Nilai remedial maksimum sama dengan nilai KKM.
73
3.5.2 Program Pengayaan
Program pengayaan di SMP Negeri 9 Malang sebagai berikut:
a. Pengayaan boleh diikuti oleh siswa yang telah mencapai KKM dalam
setiap kompetensi dasar.
b. Kegiatan pengayaan dilaksanakan di luar jam pembelajaran.
c. Penilaian dalam program pengayaan dapat berupa tes maupun nontes.
78
mengatasinya dengan efektif. Kurangnya kesadaran manusia akan pentingnya
meminimalkan sampah. Dan hal ini membawa dampak buruk bagi alam.
Sedangkan masalah yang dihadapi oleh SMP Negeri 9 Malang diantaranya
adalah :
1. Kurangnya kesadaran warga sekolah dalam menjaga lingkungan
2. Belum adanya punishment bagi para pelanggar
3. Masih kurangnya perawatan sarpras yang sudah ada
3.10.1.1 Hasil pengamatan sederhana terkait sampah di sekolah
a. Sampah yang dihasilkan setiap bulan rata-rata 38,45 kg yang diperoleh
dari seluruh sekolah
b. Sampah organik maupun anorganik yang mampu ditangani dan
dimanfaatkan hanya sebesar 10 %, sisanya dibuang ke TPA
3.10.1.2 Hal-hal yang membutuhkan aksi lingkungan
1. Sarana dan prasarana produksi kompos
2. Meningkatkan persentase sampah yang di recycle, sehingga
mengurangi volume sampah yang langsung dibuang ke TPA
3. Membuat reward and punishment bagi warga sekolah yang peduli
terhadap lingkungan
3.10.1.3 Hasil Observasi
Tabel 3.8 Rekapan Hasil Angket tentang Sampah dan Polusi
ya tidak
No Pertanyaan pada angket
jml % jml %
Apakah sekolah mempunyai kebijakan yang
1 29 100 0 0
jelas terkait sampah?
2 Apakah sudah dilakukan? 25 86.21 4 13.79
Jika tidak, apakah sekolah melakukan
3 4 100 0 0
kegiatan untuk menyelesaikan isu tersebut?
Apakah sekolah sudah menyediakan tempat
4 29 100 0 0
sampah terpilah ?
Apakah jumlah tempat sampah terpilah
5 22 75.86 7 24.14
mencukupi di lingkungan sekolah?
Apakah sampah organik di sekitar lingkungan
6 sekolah dimanfaatkan untuk membuat pupuk 22 75.86 7 24.14
kompos?
Apakah sampah unorganik (sampah kering)
7 26 89.66 3 10.34
menjadi bahan daur ulang ?
79
Apakah pernah dilakukan pengukuran
/penimbangan sampah untuk mengetahui
8 29 100 0 0
jumlah sampah perhari atau perminggu yang
dibuang ke TPS per jenis pilah sampah ?
Apakah siswa paham makna dan penerapan
9 20 68.97 9 31.03
Bank Sampah?
Apakah sekolah melakukan secara rutin
10 kegiatan aksi pungut sampah di lingkungan 22 75.86 7 24.14
sekolah ?
87.24 12.76
80
2 Apakah kebijakan itu sudah dijalankan ? 32 100 0 0
Apabila sudah dijalankan, apakah kebijakan itu
3 sudah dijalankan oleh seluruh warga sekolah tanpa 14 43.75 18 56.25
kecuali ?
Adakah sanksi yang diberikan pihak sekolah bagi
4 yang melanggar atau yang tidak menjalankan 30 93.75 2 6.25
kebijakan tersebut ?
Apakah sekolah menggunakan energi lain selain
5 7 21.88 25 78.13
energi listrik ?
Apakah di sekolah sudah menggunakan lampu
6 16 50 16 50
hemat energi ?
Apakah siswa dapat mengidentifikasi sumber-
7 27 84.38 5 15.63
sumber energi alternatif ?
ya tidak
No Pertanyaan pada angket
jml % jml %
Apakah sekolah memiliki data jenis
1 tumbuhan dan hewan yang ada di sekolah ? 19 73.08 7 26.92
Apakah sekolah menyediakan areal yang
2 memfasilitasi berkembangnya 26 100 0 0
keanekaragaman hayati?
Apakah setiap orang yang berkunjung ke
3 sekolah dapat mudah mengenali bahwa 26 100 0 0
sekolah peduli pada semua makhluk hidup?
Apakah ada hasil pengamatan siswa
terhadap kehidupan makhluk hidup (hewan
4 20 76.92 6 23.08
dan tumbuhan) di sekolah dan juga
habitatnya?
Apakah hasil pengamatan dikumpulkan
5 /dipublikasikan di perpustakaan dan dapat 7 26.92 19 73.08
dibaca setiap saat ?
Apakah siswa mendapatkan kesempatan
untuk melakukan observasi dan belajar di
6 26 100 0 0
alam melalui pembelajaran dan berbagai
kegiatan sekolah ?
Apakah sekolah memperkenalkan
7 keanekaragaman hayati di tingkat lokal 17 65.38 9 34.62
/tanaman khas daerah dan tanaman langka?
Apakah ada hal-hal lain yang dapat
dilakukan sekolah untuk menjadikan
8 halaman sekolah dan areal sekitarnya 25 96.15 1 3.85
sebagai tempat untuk mengembangkan
keanekaragaman hayati?
Apakah ada ekosistem (sungai, danau,
hutan, pantai dll) yang mudah dijangkau oleh
9 0 0 26 100
sekolah dan dapat diadopsi, dimonitor dan
dirawat oleh sekolah?
Apakah halaman sekolah dan area di sekitar
10 sekolah dapat dipakai oleh siswa untuk 26 100 0 0
menanam dan merawat tanaman?
82
73.85 26.15
ya tidak
No Pertanyaan pada angket
jml % jml %
Apakah sekolah memiliki data volume
1 penggunaan air perbulan ? 20 52.63 18 47.37
Apakah sekolah sudah menerapkan
2 26 66.67 13 33.33
penghematan penggunaan air ?
Apabila ada keran yang rusak, apakah sekolah
3 segera melakukan perbaikan? 27 69.23 12 30.77
Apakah di sekolah sering terjadi kekurangan
4 17 43.59 22 56.41
air ?
Apakah di sekolah sering terjadi banjir bila
5 5 12.82 34 87.18
musim hujan ?
Apakah siswa mengetahui cara menjernihkan
6 34 87.18 5 12.82
air ?
Apakah siswa paham dan peduli terhadap
7 masalah siklus air? 34 87.18 5 12.82
83
Apakah air hujan yang jatuh dari atap atau
8 talang air ditampung dan dimanfaatkan oleh 25 64.10 14 35.90
sekolah?
Apakah air hujan diresapkan ke tanah melalui
9 sumur resapan ? 21 53.85 18 46.15
Apakah siswa telah melakukan penelitian
10 sederhana tentang sumber polusi air? 12 30.77 27 69.23
56.80 43.20
ya tidak
No Pertanyaan pada angket
jml % jml %
Apakah sekolah memiliki kriteria (bebas pewarna,
1 pengawet, perasa, pengenyal dan pemanis buatan) 29 93.55 2 6.45
untuk makanan yang diijinkan dijual di sekolah ?
Apakah sekolah menyediakan program pembinaan
2 29 93.55 2 6.45
untuk para penjual makanan di kantin sekolah?
Apakah sekolah memiliki sistem pengontrolan
3 kualitas makanan yang dijual di kantin sekolah ? 11 35.48 20 64.52
Apakah sekolah melakukan survey tentang limbah
4 29 93.55 2 6.45
dari kantin, dan mendiskusikan tentang system dan
84
teknologi untuk mengurangi limbah tersebut?
Apakah sekolah meyediakan makanan yang
5 diproduksi dari halaman sekolah? 3 9.68 28 90.32
Apakah sekolah membuat kompos dari limbah
6 0 0 31 100
kantin?
Apakah sekolah memonitor jenis dan jumlah
7 sampah kemasan makanan? 13 41.94 18 58.06
Apakah sekolah menyediakan program bagi siswa
8 untuk belajar mengolah makanan dan minuman 30 96.77 1 3.23
sehat?
Apakah sekolah memfasilitasi siswa untuk peduli
terhadap isu produki pangan dunia, dan
memberikan kesempatan pada siswa melakukan
9 29 93.55 2 6.45
aksi pendidkan untuk menjamin bahwa makanan
yang mereka konsumsi tidak memberikan dampak
negatif terhadap produksi pangan dunia?
Apakah siswa belajar mengenai budaya makanan
10 internasional dan membandingkannya dengan 28 90.32 3 9.68
budaya makanan lokal
64.84 35.16
85
8. Mewujudkan Kota Malang yang sejahtera
Dengan berdasar dan berpedoman kepada visi / misi Kota Malang
maka sekolah menyusun visi “Terwujudnya insan yang Bertaqwa,
Berkarakter, dan Berdaya Saing Tinggi” dengan misi sebagai berikut :
1. Memiliki akhlak mulia sesuai norma agama, sifat tanggung jawab, dan
gotong royong
2. Menciptakan Lingkungan Sekolah yang Clean, Green dan Health
3. Mengembangkan bidang akademik dan non akademik serta melestarikan
budaya daerah
4. Mewujudkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan berdasar konsep
Manajemen Berbasis Sekolah
5. Mengembangkan Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui 4
Pilar Pendidikan (Learning to know, learning to be, learning to do dan
learning to live together)
3.10.6.1 Rencana Aksi Lingkungan Pengelolaan Sampah
Sampah yang dihasilkan sekolah kebanyakan adalah jenis sampah
kering dan sampah basah. Sampah kering yang dihasilkan berupa kertas,
plastik dan sedikit logam. Sedangkan sampah basah berasal dari guguran daun
pohon, sisa makanan dan daun pisang pembungkus makanan. Seperti yang
kita ketahui bahwa sampah non organik sulit terurai maka sampah jenis ini
dapat dimanfaatkan kembali menjadi barang yang dapat digunakan kembali
dengan mendaur ulang. Contoh bahan daur ulang yang menghasilkan kerajinan
daur ulang seperti tas, baju, topi, tempat tizzu, note book dll. Untuk
menanggulangi masalah sampah tersebut, maka disusunlah Rencana Aksi
Lingkungan. Untuk lebih memudahkan penyusunan, rencana aksi lingkungan
telah disusun seperti berikut:
3.10.6.1.1 Kebijakan Sekolah
1. Sosialisasi kepada semua warga sekolah untuk senantiasa menjaga
kebersihan lingkungan sekolah melalui kegiatan rapat dinas, upacara
bendera,dan poster yang bertemakan lingkungan hidup.
2. Wali kelas dan guru diminta untuk senantiasa mengingatkan siswa untuk
melaksanakan tugas menjaga kebersihan sesuai dengan regulasi yang
sudah dibuat bersama wali kelas.
3. Memperbanyak tempat sampah, baik untuk sampah organik maupun
sampah.
86
4. Perlunya dilakukan penjadwalan secara rutin proses pengelolaan
sampah melalui produksi daur ulang dan pembuat pupuk kompos
5. Perlu direncanakan Pengadaan mesin pencacah daun dengan kapasitas
yang memadai.
6. Perlu pelatihan/ diklat bagi guru ketrampilan untuk meningkatkan
ketrampilan dalam mengelola dan mendaur ulang sampah ( 3 R )
7. Lebih meningkatkan perannya dalam keanggotaan Bank Sampah
Malang
3.10.6.1.2 Kegiatan Peserta Didik
1. Membentuk SATGAS Polisi Lingkungan Sekolah
SATGAS ini dibentuk dengan tujuan ada pengawasa pada pengelolaan
sampah secara harian disekolah. sehingga siswa dapat memiliki kendali
pada penggunaan sampah disekolah. Tugas SATGAS ini antara lain:
a. Mencatat secara berkala kebersihan kelas. Berdasarkan bintang-
bintang yang sudah ditentukan yaitu
Bintang hijau : untuk kelas yang bersih
Bintang kuning : untuk kelas yang kurang bersih
Bintang merah : untuk kelas yang tidak bersih
b. Setiap hari senin pada saat upacara bendera. Perwakilan SATGAS
akan mengumumkan hasil penilaian selama seminggu. Maksud
diumumkannya hasil penilaian ini adalah untuk memberikan reward
pada kelas yang bersih dan warning bagi kelas yang masih
kotor.Apabila ada kelas yang mencapai bintang hijau selama satu
bulan berturut-turut maka sekolah akan memberikan piagam
penghargaan.
c. Semua SATGAS mampu Memberikan contoh dan tauladan serta
pemahaman untuk memilah-milah sampah, membuang sampah pada
tempatnya dll
2. Mencanangkan Gerakkan Bebas Plastic di sekolah
Seperti sudah diketahui bahwa sampah plastik membutuhkan waktu yang
lama untuk hancur. Oleh karena itu TIM Adiwiyata SMPN 9 Malang
merencanakan mengeluarkan kebijakan untuk melakukan gerakan "BEBAS
PLASTIK DI SEKOLAH"
87
Kegiatan ini dicanangkan sebagai upaya sekolah untuk memberikan
kesadaran kepada seluruh warga sekolah untuk tidak menggunakan plastik
selama ada dilingkungan sekolah.
Plastik yang dilarang digunakan disekolah adalah plastik yang dipakai
untuk tempat makanan.sedangkan plasti-plastik yang digunakan untuk
keperluan lain seperti sampul buku, tas dan bungkus-bungkus
barang.harus dibawa pulang, tidak ditinggal disekolah.
Kegiatan ini juga menggunakan sistem reward and punishment.dengan
tujuan untuk memberikan pengawasan pada penggunaan sampah plastik.
3. Mencanangkan Gerakan Bebas Tissue disekolah
Seperti sudah diketahui bahwa sampah tissue membutuhkan waktu yang
lama untuk hancur. Oleh karena itu TIM Adiwiyata SMPN 9 Malang
merencanakan mengeluarkan kebijakan untuk melakukan gerakan "BEBAS
TISSUE DI SEKOLAH" Kegiatan ini dicanangkan sebagai upaya sekolah
untuk memberikan kesadaran kepada seluruh warga sekolah untuk tidak
menggunakan tissue dan menggantinya dengan sapu tangan selama ada
dilingkungan sekolah
4. Membentuk Bank Sampah
Apabila rencana gerakan bebas sampah plastik sudah berjalan. Maka bank
sampah dibentuk untuk menampung sisa-sisa sampah yang masih ada
disekolah seperi sampah kertas, dan sampah organik
Dengan cara setiap piket kelas langsung menyetorkan sampah kelas
masing-masing ke bank sampah dan ditimbang secara harian, dicatat oleh
petugas, hasil penimbangan akan diumumkan secara berkala oleh
petugas saat upacara bendera. Kelas yang banyak sampahnya akan
menerima punishment, sedangkan kelas yang bebas sampah akan diberi
reward Bekerjasama dengan bank sampah ditingkat kota untuk
menyalurkan sampah-sampah yang tidak bisa diolah disekolah
5. Membentuk Tim Kreasi Karya Daur Ulang
Dengan harapan program- program pengelolaan sampah yang sudah
dicanangkan terlaksana dengan baik, maka tinggal memikirkan bagaimana
sampah sisa yang ada disekolah bisa terkelola dengan baik. Maka sekolah
merencanakan membuat sebuah TIM yang tugasnya mengelola sampah
kertas dan organik yang ada disekolah dengan cara:
88
a. Membuat sisa-sisa kertas disekolah menjadi kertas daur ulang yang
nantinya akan dibuat karya karya yang bernilai jual seperti kertas
undangan, kotak pensil dll.
b. Membuat pupuk organik dari daun-daun yang berguguran disekolah
TIM yang sudah dibentuk akan diikutkan berbagai pelatihan untuk
menambah wawasan dan kemampuannya.
6. Menyelenggarakan Llomba-Lomba Berbasis Lingkungan
Sekolah merencanakan mengadakan kegiatan-kegiatan disekolah yang
terkait dengan pemeliharaan, pelestarian lingkungan pada event-event
tertentu seperti saat kegiatan MOS, hari hari besar nasional, hari ulang
tahun sekolah dll.
7. Mengadakan mesin pencacah daun yang ramah lingkungan
Banyak daun-daun kering yang dihasilkan dari taman-taman diarea
sekolah. tetapi belum semua daun-daun itu terkelola dengan baik, karena
butuh waktu lama untuk mengolahnya. oleh karena itu direncanakan
pengadaan mesin pencacah yang ramah lingkungan agar semua daun
yang luruh bisa dimanfaatkan menjadi kompos.
8. Mengadakan kegiatan memperingati hari-hari lingkungan
SMPN 9 Malang sangat ingin ikut berperan serta dalam menjaga dan
memelihara lingkungan, oleh karena itu dalam rangka memperingati hari-
hari lingkungan sebisa mungkin sekolah mengadakan kegiatan-kegiatan
yang merupakan manifestasi dari rasa peduli kepada lingkungan seperti:
9. Kegiatan penanaman 500 pohon di Coban Rondo untuk memperingati hari
Ozon dan hari habitat
10. Kegiatan bersih-bsersih hutan di Sumber Pitu yang dilaksanakan untuk
memperingati hari Lingkungan Hidup.
3.10.6.2 Rencana Aksi lingkungan pengelolaan Energi
3.10.6.2.1 Kebijakan sekolah tentang Penghematan Energi :
Upaya sekolah dalam penghematan energi menyusun beberapa aturan yang
mengikat warga sekolah antara lain :
a. SOP Kepala sekolah tentang aturan di dalam penghematan energi (listrik);
b. Penyusunan petugas penanggung jawab pemeliharaan dan pengawasan
instrumen peralatan elektrikal di lingkungan sekolah ;
c. Himbauan berupa pemasangan stiker di tempat saklar;
d. SK Kepala Sekolah tentang tata tertib penggunaan peralatan elektronika
89
3.10.6.2.2 Sosialisasi
Sekolah mensosialisasikan kepada siswa tentang penghematan energi dan
dampak di masa mendatang dengan upaya-upaya :
a. Melalui media pembelajaran yang terintegrasikan dalam RPP
b. Upacara Bendera hari Senin
c. Himbauan untuk menggunakan sepeda atau angkutan umum masal untuk
pergi pulang ke sekolah melalui guru.
3.10.6.6.2.3 Kegiatan Peserta Didik
Siswa memahami penghematan energi dan ikut terlibat secara aktif di dalam
upaya penghematan energi di lingkungan sekolah :
a. Pembelajaran tentang penghematan energi yang terintegrasi pada semua
mata pelajaran;
b. Daftar piket kelas termasuk mematikan lampu dan alat elektronika lainnya
yang tidak digunakan
c. Siswa melakukan penelitian sederhana tentang pembuatan bricket dari
sampah organik dengan bimbingan guru.
d. Kontrol penggunaan listrik setiap minggunya melalui pencatatn oleh
petugas secara tertib.
3.10.6.3 Rencana Aksi lingkungan Pengelolaan KEHATI
Dengan adanya aksi lingkungan yang sudah berjalan maka dalam
waktu singkat SMP 9 Malang sudah berubah secara signifikan. Lahan gersang
berubah menjadi hijau. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup, Upaya
Pencegahan Pencemaran LH, dan Upaya Pencegahan Kerusakan LH menjadi
program sekolah dalam bentuk aksi lingkungan maupun penerapan
pembelajaran dan perilaku.
Dengan banyaknya tanaman yang ada secara langsung menarik siswa
untuk lebih mengenal dan mengetahui kekayaan hayati di areal sekolah. Setiap
orang yang masuk ke areal sekolah akan secara langsung mengenali kekayaan
keaneka ragaman hayati yang ada. Beberapa hal yang senantiasa
mendapatkan perhatian :
1. Pemantauan dan monitoring dari keanekaragaman hayati yang terdapat di
sekolah dilakukan dengan membentuk pokja-pokja yang khusus
mengawasi kebersihan dan pelestarian taman sekolah. Diantaranya Pokja
Green House, Pokja taman gantung, pokja Toga, Pokja taman dan Pokja
90
Kebun. Pokja-pokja tersebut melakukan upaya pemeliharaan yang
kemudian dibuat laporan hasil kinerja Pokja tersebut.
2. Observasi Lapangan oleh siswa :
Di dalam pelajaran, siswa diajarkan secara aktif menggunakan lingkungan
sekolahnya untuk pembelajaran. Selain itu siswa juga diajak belajar
mengenal lingkungan alam diluar sekolah melalui ODL (Outdoor Learning
Study)
3. Pengembangan keanekaragaman hayati di areal sekolah dan sekitarnya
dengan cara Pembibitan tanaman di green house, membuat Aquaponik ,
penambahan tanaman toga Menebarkan ikan ke kolam milik sekolah dan
Penambahan areal taman diseluruh area sekolah yang masih kosong
4. Pengenalan keanekaragaman hayati di tingkat lokal. Diisi oleh sekolah
tentang kegiatan kampanye terkait dengan lingkungan hidup khususnya
kehati (keragaman hayati)
5. Partisipasi penanaman pohon di Coban Rondo
6. Pembibitan ikan di seluruh aliran saluran terbuka yang digunakan untuk
sarana filtrasi air sungai menjadi sumber air bersih
3.10.6.4 Rencana Aksi lingkungan pengelolaan Air
Banyaknya kolam di lingkungan sekolah selain dapat digunakan untuk
menyirami tanaman, sumber belajar, juga dapat menurunkan panas pada areal
di lingkungan sekolah Penghematan penggunaan air menjadi salah satu
pertanda keberhasilan program "Green School".
Keberhasilan program Watertreatment menimbulkan harapan baru.
Dana yang biasanya dialokasikan untuk membayar air PDAM bisa dialihkan
untuk kegiatan yang lain. Di samping itu keberhasilan ini dapat memberikan
inspirasi bagi warga sekolah sebagai pembelajaran yang berharga berkaitan
dengan pembentukan budaya peduli lingkungan.
Rencana aksi untuk penghematan air, pengelolaan sanitasi
direncanakan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Pembuatan saringan air sederhana untuk menampung air limbah menjadi
air bersih untuk menyiram tanaman.
2. Menambah jumlah kolam ikan sebagi sarana penangkap air
hujan,dan memperbanyak ruang terbuka hijau yang mampu meyerap air
hujan.
91
3. Memperbanyak dan memperbaiki saluran drainase untuk mencegah
hilangnya tanah humus yang ada pada permukaan tanah.
4. Pengadaan paving block dan menata ulang kondisi paving block yang
sudah berubah dan kurang sempurna penataanya.
5. Menambah jumlah lubang biopori sebagai upaya pelestarian konservasi air
bawah tanah dan menyuburkan tanah.
6. Mengadakan gerakan "1000 biopori" untuk seluruh siswa dirumah. Agar
mereka ikut serta berempati pada penyelamatan air bawah tanah untuk
masa mendatang
7. menyediakan air siap minum bekerjasama dengan PDAM
8. Membenahi saluran limbah kamar kecil dan WC
9. Sosialisasi khusus bagi siswa putri agar tidak membuang pembalut wanita
kedalam closset
10. Perbaikan kran,mengganti jika rusak.Tersedianya gayung ,sikat kamar kecil
sikat WC , kastok dan bengkiyah ( klompen )
11. Perlu dibuatkan tata tertib untuk para pengguna kamar kecil / WC
3.10.6.5 Rencana Aksi Lingkungan Pengelolaan Makanan
Apa yang kita makan dan pola makan kita akan menentukan derajat
kesehatan pada masa yang akan datang. Generasi emas Indonesia
diperkirakan sampai 2030. Generasi ini yang akan menjadi penentu eksistensi
bangsa kita di percaturan bangsa-bangsa di dunia. Kita tidak akan bisa
bersaing dengan bangsa lain jika generasi emas ini banyak yang sakit.
Melihat betapa bahayanya terhadap generasi emas kita, maka SMP
Negeri 9 Malang berupaya untuk membentengi generasi emas ini dengan
upaya mendirikan kantin sehat.Upaya sekolah dalam menyediakan kantin sehat
dengan menyusun beberapa aturan yang mengikat warga sekolah antara lain :
1. Menghimbau anak didik sarapan pagi sebelum berangkat ke sekolah
2. Membawa bekal minum di kemasan yang bisa dipakai ulang
3. Mewajibkan pengelola kantin untuk menyediakan makanan dan minuman
yang bebas 5 P (pewarna, penyedap, pemanis buatan, pengenyal,
pengawet) dan mengurangi plastik
4. Menghimbau pengelola kantin untuk sebisa mungkin menyediakan
jajanan tradisional sebagai upaya pelestarian budaya lokal
5. Mewajibkan penengelola kantin untuk menyediakan sarana makan
(piring+gelas) yang bisa dipakai ulang
92
6. Mewajibkan pengelola kantin untuk mengikuti pelatihan penyediaan
makanan sehat
7. Mengelola sampah kantin dengan memisahkan sampah organik dan non
organik
8. Mengurangi makanan yang diproses dengan cara digoreng (mengurangi
penggunaan minyak goreng)
9. Sekolah mensosialisasikan kepada siswa tentang makanan sehat dan
kantin sekolah
10. Pada extrakulikuler pengolahan siswa diajarkan mengolah makanan sehat
dan layak untuk dikonsumsi seperti membuat "KUPU BELUH" juga "ICE
CREAM SAWI" serta "MADANIR" juga makanan olahan seperti kripik
jamur dll
Selain rencana aksi lingkungan yang sudah sekolah rencanakan.
SMPN 9 Malang juga secara aktif mengikuti program pemerintah daerah kota
Malang yang bekerjasama dengan Jawa Pos Radar Malang yaitu "GREEN
SCHOOL FESTIVAL" yang memiliki program-program yang medukung
penyelamatan lingkungan melalui pembentukan tim issue perwakilan sekolah
yang melakukan kegiatan dengan cara "MENGAMATI, MENANDAI,
MENEMUKAN MASALAH, MEMECAHKAN MASALAH, MERENCANAKAN
AKSI“ Sehingga masalah disekolah bisa segera diketahui dan dipecahkan
bersama.
Agar tujuan tersebut tercapai maka SMPN 9 Malang melibatkan seluruh
warga sekolah tanpa terkecuali melalui program unggulan yang kami beri nama
"GREEN CLASS FESTIVAL" yang bertujuan akhir agar seluruh warga sekolah
dapat menemukan, mencari penyelesaian dan melaksanakan aksi terhadap
lingkungannya sebagai suatu " kebiasaan" tanpa perlu disuruh atau diperintah.
93
Pendidikan budaya dan karakter bangsa adalah pendidikan yang
mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa pada diri peserta
didik sehingga mereka memiliki dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam
kehidupan dirinya sebagai individu, anggota masyarakat, dan warga Negara
yang religious, nasionalis, produktif, dan kreatif.
94
Hari Besar Keagamaan dengan kegiatan yang sederhana dan hikmat,
melaksanakan sholat dhuha dan doa bersama (Istighosah) setiap hari
Jumat setelah sholat Jumat dipimpin oleh guru pendidikan agama Islam.
Sedang agama Kristen,dan Katolik setiap hari kamis saat pulang sekolah,
membaca Asmaul husnah dan doa belajar bersama setiap pagi di lapangan
dan yang beragama Katolik dan Kristen doa pagi di tempat masing-masing;
2. Menumbuh kembangkan Nilai-nilai Kebangsaan dan Kebhinnekaan, dengan
kegiatan melaksanakan upacara bendera setiap hari Senin, menyanyikan lagu
kebangsaan Indonesia Raya 3 stansa sesudah berdoa setiap pagi,
membiasakan perayaan Hari Besar Nasional dengan mengkaji atau
mengenalkan pemikiran dan semangat yang melandasinya melalui berbagai
media dan kegiatan, mengenalkan beragam keunikan potensi daerah
Malang melalui berbagai media (pameran, madding, bulletin sekolah);
3. Mengembangkan Interaksi Positif Antara Peserta Didik dengan Guru dan
Orangtua yang dibutuhkan untuk membangun persepsi positif, saling
pengertian dan saling dukung demi terwujudnya pendidikan yang efektif
dengan mengadakan pertemuan dengan orangtua siswa pada setiap tahun
ajaran baru untuk mensosialisasikan: (a) visi; (b) aturan; (c) materi; dan (d)
rencana capaian belajar siswa agar orangtua turut mendukung keempat poin
tersebut, membiasakan gerakan 6 S memberi Senyum, Salim, Salam, Sapa,
Sopan dan Santun kepada setiap orang di komunitas sekolah,
membiasakan peserta didik (dan keluarga) untuk berpamitan dengan
orangtua/wali/penghuni rumah saat pergi dan lapor saat pulang, sesuai
kebiasaan/adat yang dibangun masing-masing keluarga; secara bersama
peserta didik mengucapkan salam hormat kepada guru sebelum
pembelajaran dimulai, dipimpin oleh seorang peserta didik secara bergantian.
4. Mengembangkan Interaksi Positif Antar Peserta Didik, Peserta didik hadir
di sekolah bukan hanya belajar akademik semata, tapi juga belajar
bersosialisasi dengan membiasakan pertemuan di lingkungan sekolah
dan/atau rumah untuk belajar kelompok yang diketahui oleh guru dan/atau
orangtua, Gerakan kepedulian kepada sesama warga sekolah dengan
menjenguk warga sekolah yang sedang mengalami musibah, seperti sakit,
kematian, dan lainnya.
5. Merawat Diri dan Lingkungan Sekolah Lingkungan sekolah akan
mempengaruhi warga sekolah baik dari aspek fisik, emosi, maupun
95
kesehatannya dengan kegiatan melakukan kerja bakti membersihkan
lingkungan sekolah. Membiasakan penggunaan sumber daya sekolah (air
dan listrik) secara efisien melalui berbagai kampanye kreatif,
menyelenggarakan kantin yang memenuhi standar kesehatan. Membangun
budaya peserta didik untuk selalu menjaga, kebersihan di bangkunya
masing-masing sebagai bentuk tanggung jawab individu maupun kebersihan
kelas dan lingkungan sekolah sebagai bentuk tanggung jawab bersama,
Mengajarkan simulasi antri melalui baris sebelum masuk kelas, dan pada
saat bergantian memakai fasilitas sekolah, Peserta didik melaksanakan piket
kebersihan secara berkelompok. Menjaga dan merawat tanaman di
lingkungan sekolah, bergilir antar kelas, Melaksanakan kegiatan bank
sampah bekerja sama dengan dinas kebersihan Malang.
6. Mengembangkan Potensi Diri Peserta Didik Secara Utuh dengan kegiatan
wajib baca 15 menit sebelum hari pembelajaran untuk membaca buku selain
buku mata pelajaran (setiap hari), melaksanakan kegiatan olah fisik yaitu jalan
sehat dan senam kesegaran jasmani, dilaksanakan pada setiap hari Jumat
secara bergantian pukul 06.45 – 07.30, Peserta didik membiasakan diri
untuk memiliki tabungan dalam berbagai bentuk (rekening bank,
tabungan koperasi, celengan, dan lainnya), membangun budaya bertanya
dan melatih peserta didik mengajukan pertanyaan kritis, membiasakan setiap
peserta didik untuk selalu berlatih menjadi pemimpin dengan cara
memberikan kesempatan pada setiap siswa tanpa kecuali, untuk memimpin
secara bergilir dalam kegiatan-kegiatan bersama.
7. Pelibatan Orangtua dan Masyarakat di Sekolah. Pendidikan adalah
tanggung jawab bersama. Keterlibatan ini diharapkan akan berbuah
dukungan dalam berbagai bentuk dari orangtua dan masyarakat dengan
kegiatan mengadakan pameran karya siswa pada setiap akhir tahun ajaran
dengan mengundang orangtua dan masyarakat untuk memberi apresiasi
pada siswa, bersama orangtua siswa melakukan kerja bakti membersihkan
sekolah dan taman sekolah, masyarakat bekerja sama dengan sekolah
untuk mengakomodasi kegiatan kerelawanan oleh peserta didik dalam
memecahkan masalah-masalah yang ada di lingkungan sekitar sekolah,
masyarakat dari berbagai profesi terlibat berbagi ilmu dan pengalaman
kepada siswa di dalam sekolah.
96
3.11.1 Penguatan Pendidikan Karakter.
Karakter merupakan cirri khas seseorang atau sekelompok orang
yang mengacu pada serangkaian sikap (attitudes), perilaku (behaviors),
motivasi (motivations), dan keterampilan (skills) sebagai manifestasi dari
nilai, kemampuan, kapasitas moral dan ketegaran dalam menghadapi
kesulitan dan tantangan. Penguatan Pendidikan Karakter merupakan
gerakan pendidikan di sekolah untuk memperkuat karakter melalui proses
pembentukan, transformasi, transmisi, dan pengembangan potensi peserta
didik dengan cara harmonisasi olah hati ( etik dan spiritual), olah rasa
(estetik), olah pikir (literasi dan numerisasi), dan olah raga (kinestetik)
sesuai falsafah hidup Pancasila. Penguatan pendidikan karakter merujuk
pada lima nilai utama yang meliputi: (1) religius; (2) nasionalis;(3) mandiri;
(4) gotong royong; (5) integritas.
Strategi implementasi PPK di SMP Negeri 9 Malang dilakukan melalui
kegiatan berikut:
1. Kegiatan intrakurikuler adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan
oleh sekolah secara teratur dan terjadwal, yang wajib diikuti oleh
peserta didik.
2. Kegiatan kokurikuler adalah kegiatan pembelajaran yang terkait dan
menunjang kegiatan intrakurikuler yang dilaksanakan di luar jadwal
intrakurikuler.
3. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pengembangan karakter yang
dilaksanakan di luar jam pelajaran.
Tabel 3.13 Program dan pelaksanaan kegiatan PPK merujuk pada nilai
religius
97
d. Baca Asmaul Berbasis Dilaksanakan setiap hari
Husna Budaya Selasa hingga Kamis sebelum
sekolah pelajaran
e. Pendalaman Berbasis Pendalaman iman dilakukan
Iman *) Budaya bersamaan dengan kegiatan
sekolah tadarus
dan Al Quran, Sholat Dhuha, dan
Masyara Sholat Jumat, ketika siswa
kat muslim melaksanakan kegiatan
tersebut, siswa non muslim
berkelompok sesuai agamanya
dibimbing oleh guru agama
untuk melaksanakan kegiatan
pendalaman Iman atau bisa
juga mengundang guru agama
dari luar sekolah.
98
Tabel 3.14 Program dan pelaksanaan kegiatan PPK merujuk pada nilai nasionalis.
No Program Kegiatan Strategi Mekanisme Pelaksanaan
PPK
1 Penumbuh- a. Upacara Berbasis Dilaksanakan setiap hari Senin
an bendera. budaya jam pertama
semangat sekolah
nasionalis b. Penanaman Berbasis Dilaksanakan terintegrasi
me nilai-nilai kelas dalam pembelajaran. Guru
nasionalisme mengintegrasikan nilai
nasionalis dalam silabus dan
RPP
c. Menyanyikan Berbasis Dilaksanakan setiap hari
lagu-lagu budaya sebelum pembelajaran
nasionalis sekolah
2 Menggali a. Lomba Berbasis Membentuk tim pelaksana
nilai-nilai mengarang budaya lomba
kepahlawan- dengan sekolah dari guru dan siswa, membuat
an dalam tema jadwal, melaksanakan lomba
peringatan kepahlawanan antar siswa, (waktu pelaksanaan
“Hari bersamaan dengan peringatan
Kemerdeka- b. Lomba Berbasis hari kemerdekaan)
an ” membaca puisi budaya
kepahlawanan sekolah
Tabel 3.15 Program dan pelaksanaan kegiatan PPK merujuk pada nilai mandiri
No Program Kegiatan Strategi Mekanisme Pelaksanaan
PPK
1 Peningkatan a. Gerakan Berbasis Disusun jadwal pelaksanaan
kemandiri membaca 15 budaya kegiatan terintegrasi dengan
an dalam menit sebelum sekolah jadwal pembelajaran BI.
literasi pelajaran
pertama
99
2 Pengintegra- a. Melaksanakan Berbasis Mengintegrasikan nilai-nilai
sian Nilai pembelajaran Kelas kemandirian dalam
kemandirian dengan pembelajaran mulai dari
ke dalam metode perencanaan (pengembangan
kurikulum kolaboratif silabus dan RPP)
dengan (Colaborative
mengguna- Learning)
kan Metode (Class
pembelajara Presentation)
n
c. Melaksanakan Berbasis
pembelajaran Kelas
dengan metode
penyelesaian
persoalan
(Problem Based
d. Pembelajaran Berbasis
Learning)
dengan Kelas
pemanfatan IT
Tabel 3.16 Program dan pelaksanaan kegiatan PPK merujuk pada nilai integritas
Tabel 3.17 Program dan pelaksanaan kegiatan PPK merujuk pada nilai gotong
royong
102
tahun (BNNP Jatim). Dari pelbagai penelitian, kalangan muda merupakan
kelompok yang paling rentan terhadap penyalahgunaan narkoba. Umumnya,
mereka sudah mengenal narkoba dalam rentang usia 10-19 tahun. Dari hasil
temuannya diketahui, rata-rata seorang anak mulai mengenal narkoba sejak
usia menginjak 13 tahun.Peristiwa makin banyaknya penyalahgunaan narkoba di
kalangan remaja saat ini benar-benar telah menggelisahkan masyarakat dan keluarga-
keluarga di Indonesia. Betapa tidak,meskipun belum ada penelitian yang pasti berapa banyak
remaja pengguna narkoba, namun dengan melihat kenyataan di lapangan bahwa semakin
banyak remaja kita yang terlibat kasus narkoba menjadi indikasi betapa besarnya pengaruh
narkoba dalam kehidupan. Diperlukan pertahanan yang kuat agar tidak terjerumus kedalam
kegelapan yang sangat membahayakan generasi muda..Peran pemuda sangat dibutuhkan
dalam pembangunan. Seorang pemuda dituntut dapat merubah keadaan kearah yang lebih
baik bukannya memperburuk keadaan atau merusak tatanan yang telah ada. Calon-calon
pemimpin yang akan datang, tokoh masyarakat ataubahkan menjadi panutan untuk orang
lain. Ini artinya bahwa pemuda mampu menggapai apapun dan mampu membuat sebuah
perubahan yang luar biasa.Kesimpulannya adalah bahwa seorang pemuda harus memiliki jiwa
dan sikap metal yang bisa membawa ia menciptakan sebuah iklim perubahan kearah yang
lebih baik dan memiliki kemampuan sosialisasi ditengah kehidupan dimasyarakat agar ia
mampu memecahkan sebuahpolemik dan mampu beradaptasi dengan kehidupan sosialnya.
Berdasarkan ulasan diatas, maka SMP Negeri 9 Malang dengan antusias berniat
melaksanakan kegiatan “ aksi sekolah bebas narkoba” sebagai salah satu upaya
untuk menambah wawasan peserta didik SMP Negeri 9 Malang tentang bahaya
menggunakan NARKOBA serta memiliki pengetahuan cara melakukan
pencegahanya selain itu ikut membantu program pemerintah dalam rangka
mempercepat pencapaian program Pencegahan dan Pemberantasan
Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), dengan menggerakkan
peran serta Sekolah. Harapan kita supaya lingkungan berperan serta aktif untuk
mewujudkan gerakan lingkungan sekolah bebas Narkoba dalam bentuk kegiatan
positif guna menjaring kemampuan peserta didikmenuangkan ide-ide kreatif
melalui kegiatan Aksi Sekolah Bebas Narkoba Melalui aksi sekolah bebas
narkoba ini, diharapkan akan menjadi prototype bagi sekolah lainnya sesuai
dengan kondisi, karakteristik dan kemampuan masing-masing sehingga dapat
melestarikan nilai-nilai kesetiakawanan sosial untuk menjadi gerakan positif
melawan bahaya penyalahgunaan narkoba. Dengan usaha bersama kita
menyakini kita dapat berperan aktif dalam menyelamatkan generasi muda dari
103
kehancuran dan mampu membawa mereka dalam kehidupan yang lebih baik
dengan cara memberikan wadah kepada mereka untuk mengembangan
kemampuan dan kreatifitas mereka baik dalam bidang akademik maupun non
akademik. Dalam upaya membentengi siswa dari pengaruh—pengaruh negatif,
maka sekolah berupaya membekali peserta didik dengan ilmu agama dan
kegiatan-kegiatan keagamaan yang positif. Kegiatan tersebut antara lain:
a. Menyelengarakan kegiatan hari—hari besar agama, dengan mendatangkan
penceramah untuk memberi bekal ilmu agama kepada peserta didik,
b .Mengikuti kegiatan keagamaan yang diselenggarakan pemerintah kota.
c. Memberikan wadah untuk peserta didik mengembangkan kreativitasnya
pada bidang seni, olah raga dan kegiatan-kegiatan positif lainnya antara lain:
1.Kegiatan basket disekolah,
2.Kegiatan futsal dan karate untuk membentuk badan dan jiwa yang sehat
3.Band dan kegiatan seni untuk mewadahi kreativitas peserta didik
4.Menyelenggarakan kegiatan extrakulikurer PASKIBRA, serta mengikuti
lomba-lomba antar SMP dikota malang.
104
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
105
Kamis 06.45 – 15.30
Catatan :
- Hari Senin jam pertama Upacara Bendera
- Hari Jum’at jam pertama Senam Kesegaran Jasmani/ Jumat Bersih
- Bimbingan Belajar Intensif untuk kelas IX diadakan mulai bulan
Oktober sampai Februari menjelang UNAS.
106
4.4 Penetapan Kalender Pendidikan
1. Permulaan Tahun Pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada
bulan Juni tahun berikutnya.
2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan
Nasional dan atau Menteri Agama yang berkait dengan hari raya keagamaan,
Kepala Daerah Tingkat Kota dan atau organisasi penyelenggara pendidikan
yang dapat menetapkan hari libur khusus.
3. Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dapat menetapkan hari libur
serentak untuk satuan-satuan pendidikan.
4. Kalender pendidikan yang disusun sekolah berdasarkan alokasi waktu
dan ketentuan dari pemerintah.
4.5 Penetapan Hari Efektif, Hari Efektif Fakultatif, dan Hari Libur Sekolah
107
KALENDER PENDIDIKAN SMP NEGERI 9 MALANG
SEMESTER GASAL
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
TANGGAL
No BULAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1 JULI'19 LU LU 1 2 3 4 5 LU 6 7 8 9 10 LU 11 12 13
2 AGUSTUS,19 14 15 LU 16 17 18 19 20 LU 21 22 23 24 25 LHB LU 26 27 28 29 30 LU 31 32 33 34 35
3 SEPTEMBER'19 LU 36 37 38 39 40 LU 41 42 43 44 45 LU 46 47 48 49 50 LU 51 52 53 54 55 LU 56
4 OKTOBER'19 57 58 59 60 LU 61 62 63 64 65 LU 66 67 68 69 70 LU 71 72 73 74 75 LU 76 77 78 79
5 NOPEMBER'19 80 LU 81 82 83 84 85 LHB LU 86 87 88 89 90 LU 91 92 93 94 95 LU 96 97 98 99 100
6 DESEMBER'19 LU 101 102 103 104 105 LU 106 107 108 109 110 LU 111 112 113 114 115 LU LS1 LHB LHB LS1 LS1 LS1 LU LS1 LS1
Libur Hari Besar; 11 Agustus '19 Idul Adha 1 September'19 Tahun Baru Hijriyah 1441 H
17 Agustus '19 HUT RI ke 74 9 Nopember'19 Maulud Nadi Muhammad SAW
25 Desember '19 Hari Natal
108
KALENDER PENDIDIKAN SMP NEGERI 9 MALANG
SEMESTER GENAP
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
TANGGAL
No BULAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1 JANUARI'20 LHB 1 2 LU 3 4 5 6 7 LU 8 9 10 11 12 LU 13 14 15 16 17 LHB LU 18 19 20 21 22
2 LU LU 28 29 30 31 32 LU 33 34 35 36 37 LU 38 39 40 41 42
PEBRUARI'20 23 24 25 26 27
3 MARET'20 LU 43 44 45 46 47 LU 48 49 50 51 52 LU 53 54 55 56 57 LU 58 59 LHB 60 61 LU 62 63
4 APRIL'20 64 65 66 LU 67 68 69 70 LHB LU 71 72 73 74 75 LU 76 77 78 LPP LPP LPP LU 79 80 81 82
5 MEI'20 LHB LU 83 84 85 LHB 86 LU 87 88 89 90 91 LU EF EF EF LHR LHR LHR LHB LHB LHR LHR LHR LHR LHR LU
6 JUNI'20 LHB 92 93 94 95 LU 96 97 98 99 100 LU 101 102 103 104 105 LU LS2 LS2 LS2 LS2 LS2 LS2 LU LS2 LS2
JULI'20 LS2 LS2 LS2 LS2 LU LS2 LS2 LS2 LS2 LS2 LS2 LU LU LU
Keterangan : Adi Wiyata Libur Semester PAS Ujian Praktek klas 9 USBN
PTS 7 8 dan PAS 9 Libur Idul Fitri Terima rapot UNBK Libur awal puasa
Libur Hari Besar; 1 Januari. 2020 : Tahun Baru Masehi 25 Maret. 2020 : Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1942 21 Mei. 2020 : Kenaikan Isa Almasih
25 Januari. 2020: Tahun Baru Imlek 2571 10 April. 2020 : Wafat Isa Al-Masih 24-25 Mei 2020 : Hari Raya Idhul Fitri 1441 H
22 Maret. 2020 : Isro'Miroj 1441 H 1 Mei. 2020 : Hari Buruh Internasional 1 Juni 2020 : Hari Lahir Pancasila
7 Mei. 2020 : Hari Raya Waisak 2574
109
4.6 Susunan Kalender Pendidikan dan Rencana Kegiatan Sekolah
Rencana Kegiatan SMP Negeri 9 Malang untuk tiap bulannya dalam satu tahun dapat
dilihat dalam tabel di bawah ini.
Tabel 4.5 Rencana Kegiatan SMP Negeri 9 Malang Bulan Juli 2019
14 30 12
110
Tabel 4.6 Rencana Kegiatan SMP Negeri 9 Malang Bulan Agustus 2019
3 19 26
4 20 27
5 16 21 28
6 17 22 29
7 18 23 30 Sosalisasi kriteria
kelulusan, kenaikan kelas,
dan program sekolah pada
orang tua peserta didik.
8 19 24
9 20 Penyusunan Draf 25
Kriteria Kelulusan dan
Kenaikan Kelas
10 26 31
111
Tabel 4.7 Rencana Kegiatan SMP Negeri 9 Malang Bulan September 2019
2 36 18 48
Pengumpulan Modul Bimbel
3 37 19 49
4 38 20 50
Hari Emisi Nol
5 39 21
6 40 22
Hari Bebas Mobil
7 23 KTS Minggu PTS Semester Ganjil
13 45 29
Breefing Koordinator
MGMPS (persiapan PTS)
14 30 51
Pemilihan Pengurus OSIS/
Pengumuman pembagian
kelas Bimbel
15
112
Tabel 4.8 Rencana Kegiatan SMP Negeri 9 Malang Bulan Oktober 2019
3 54 19
4 55 20
5 21 66
LDKS Pembentukan panitia PAS
6 22 67
LDKS/Hari Habitat Dunia
PBB
7 56 23 68
8 57 24 69
9 58 25 70
10 59 26
11 60 27
Penerimaan Rapor Tengah
Semester Ganjil 2019-2020
12 28 71
13 29 72
14 61 30 73
15 62 31 74
16 63
113
Tabel 4.9 Rencana Kegiatan SMP Negeri 9 Malang Bulan Nopember 2019
2 18 86
Penggandaan soal PAS
3 19 87
Penggandaan soal PAS
4 76 20 88
Penggandaan soal PAS
5 77 21 89 Pengepakan Naskah
Hari Cinta Puspa dan
Soal PAS/ Hari Pohon
Satwa Nasional
Sedunia
6 78 Lomba DA’I,Kaligrafi, Tartil 22 90 Pengepakan Naskah
di luar jampel Soal PAS
7 79 23
Lomba DA’I,Kaligrafi,
Tartil di luar jampel
8 80 24
Peringatan Maulud Nabi
Muhammad SAW
9 25 91
Maulud Nabi Muhammad Pengepakan Naskah
SAW Soal PAS
10 26 92
Pengepakan Naskah
Soal PAS
11 81 Pengumpulan perangkat 27 93
Pengepakan Naskah
soal semester ganjil,
Soal PAS
12 82 28 94
Pengepakan Naskah
Penggandaan soal PAS
Soal PAS
13 83 29 95
Persiapan Pelaksanaan
Penggandaan soal PAS
PAS
14 84 30
Penggandaan soal PAS
15 85
Penggandaan soal PAS
16
114
Tabel 4.10 Rencana Kegiatan SMP Negeri 9 Malang Bulan Desember 2019
Kegiatan
Tgl HES Kegiatan Tgl HES
1 17 101 Pelaksanaan Try Out Kota 1/
Persiapan Penerimaan Rapor
/Classmeeting
2 PAS 18 102 Pelaksanaan Try Out Kota 1/
Persiapan Penerimaan Rapor
/Classmeeting
Pelaksanaan PAS,
3 PAS 19 103 Pelaksanaan Try Out Kota 1/
Pengolahan Nilai.
Persiapan Penerimaan Rapor
/Classmeeting
4 PAS 20 104 Penerimaan Rapor
Semester Ganjil kepada
Orangtua
5 PAS 21
Pelaksanaan PAS,
6 PAS Pengolahan Nilai. 22
7 23
Libur Semester Ganjil
8 24
Cuti bersama Natal
9 PAS Pelaksanaan PAS, 25
Libur Hari Natal
Pengolahan Nilai.
10 96 Pelaksanaan HER 26
/Pengumpulan Nilai
Libur Semester Ganjil
11 97 Hari Gunung Sedunia/ 27
Pelaksanaan HER
/Pengumpulan Nilai
12 98 28
Pelaksanaan HER
13 99 /Pengumpulan Nilai 29
14 30
Libur Semester Ganjil
15 31
115
Tabel 4.11 Rencana Kegiatan SMP Negeri 9 Malang Bulan Januari 2020
5 21 14
Penyusunan Proposal
6 3 Pengumpulan Perangkat 22 15 Perangkat Ujian Praktik
Pembelajaran Semester
Genap/
Koordinasi dengan Sekbid
7 4 Foto klas 9 untuk ijasah 23 16
8 5 24 17
9 6 25
Tahun Baru Imlek
10 7 Hari Pencanangan Gerakan 26
satu Juta Pohon
11 27 18 Pengumpulan Proposal
Perangkat Ujian Praktik
Penyusunan Perangkat PAT
Kelas 9, PTS Kelas 7, 8
12 28 19
13 8 29 20
Penyusunan Perangkat PAT
14 9 30 21 Kelas 9, PTS Kelas 7, 8
116
Tabel 4.12 Rencana Kegiatan SMP Negeri 9 Malang Bulan Pebruari 2020
117
Tabel 4.13 Rencana Kegiatan SMP Negeri 9 Malang Bulan Maret 2020
2 38 18 50
Pengayaan Kelas 9 Pengayaan Kelas 9 Persiapan
Persiapan USBN USBN
3 39 19 51
Pengayaan Kelas 9
Persiapan USBN
4 40 20 52 Istighosah klas 9/Persiapan
Pelaksanaan USBN /
Pengayaan Kelas 9
Peringatan Isro’ Miroj 1441 H/
Persiapan USBN
Lomba keagamaan /
Hari Kehutanan Sedunia
5 41 Pengayaan Kelas 9 21
Persiapan USBN
6 42 Pengayaan Kelas 9 22 Isro’ Miroj 1441 H/ Hari Air
Persiapan USBN Sedunia
7 23 Hari Meteorologi Sedunia/
Pelaksanaan USBN
8 24
Pelaksanaan USBN
13 47 Penerimaan Rapor 29
Sisipan Semester Genap /
Pengayaan Kelas 9
Persiapan USBN
14 30
Pelaksanaan USBN
15 31
Pelaksanaan USBN
16 48 Pengayaan Kelas 9
Persiapan USBN
118
Tabel 4.14 Rencana Kegiatan SMP Negeri 9 Malang Bulan April 2020
10 26
Wafatnya Isa Almasih
11 27 64 Pelaksanaan UNBK Susulan
kelas 9
12 28 65 Pelaksanaan UNBK Susulan
kelas 9
13 60 29 66
Pembentukan Panitia PAT
klas 7 dan 8/Pengayaan
Kelas 9 Persiapan UNBK
(jadwal khusus)
14 61 30 67 Pelepasan Siswa Kelas 9
15 62
16 63
Persiapan UNBK
119
Tabel 4.15 Rencana Kegiatan SMP Negeri 9 Malang Bulan Mei 2020
120
Tabel 4.16 Rencana Kegiatan SMP Negeri 9 Malang Bulan Juni 2020
121
BAB V
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN
5.1.2 Prinsip
Untuk mencapai kualitas yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum,
kegiatan pembelajaran perlu menggunakan prinsip sebagai berikut:
a. siswa difasilitasi untuk mencari tahu;
b. siswa belajar dari berbagai sumber belajar;
c. proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah;
d. pembelajaran berbasis kompetensi;
e. pembelajaran terpadu;
f. pembelajaran yang menekankan pada jawaban divergen yang memiliki
kebenaran multi dimensi;
g. pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif;
h. peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan antara hard-
skills dan soft-skills;
i. pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan siswa
sebagai pembelajar sepanjang hayat;
j. pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing
ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan
mengembangkan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran (tut wuri
handayani);
k. pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat;
122
l. pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi
dan efektivitas pembelajaran;
m. pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya siswa;
n. suasana belajar menyenangkan dan menantang .
5.1.3 Lingkup
Pembelajaran pada Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik atau
pendekatan berbasis proses keilmuan. Pendekatan saintifik dapat menggunakan
beberapa strategi seperti pembelajaran kontekstual. Model pembelajaran
merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memiliki nama, ciri, sintak,
pengaturan, dan budaya misalnya discovery learning, project-based learning,
problem-based learning, inquiry learning.
Kurikulum 2013 menggunakan modus pembelajaran langsung (direct
instructional) dan tidak langsung (indirect instructional). Pembelajaran langsung
adalah pembelajaran yang mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir
dan keterampilan menggunakan pengetahuan siswa melalui interaksi langsung
dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP. Dalam
pembelajaran langsung siswa melakukan kegiatan mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi, dan
mengomunikasikan. Pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan dan
keterampilan langsung, yang disebut dengan dampak pembelajaran (instructional
effect).
Pembelajaran tidak langsung adalah pembelajaran yang terjadi selama proses
pembelajaran langsung yang dikondisikan menghasilkan dampak pengiring
(nurturant effect). Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan
pengembangan nilai dan sikap yang terkandung dalam KI-1 dan KI-2. Hal ini
berbeda dengan pengetahuan tentang nilai dan sikap yang dilakukan dalam
proses pembelajaran langsung oleh mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti serta Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Pengembangan nilai
dan sikap sebagai proses pengembangan moral dan perilaku, dilakukan oleh
seluruh mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan yang terjadi di kelas, sekolah,
dan masyarakat. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran Kurikulum 2013,
semua kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler baik yang terjadi di
kelas, sekolah, dan masyarakat (luar sekolah) dalam rangka mengembangkan
moral dan perilaku yang terkait dengan nilai dan sikap.
123
Pendekatan saintifik meliputi lima pengalaman belajar sebagaimana tercantum
dalam table berikut.
Tabel 5.1 Lima Pengalaman Belajar dalam Pendekatan Saintifik
Langkah
Deskripsi Kegiatan Bentuk Hasil Belajar
Pembelajaran
Mengamati mengamati dengan indra perhatian pada waktu
(observing) (membaca, mendengar, mengamati suatu
menyimak, melihat, objek/membaca suatu
menonton, dan tulisan/mendengar suatu
sebagainya) dengan atau penjelasan, catatan yang
tanpa alat dibuat tentang yang
diamati, kesabaran, waktu
(on task) yang digunakan
untuk mengamati
Menanya membuat dan mengajukan jenis, kualitas, dan jumlah
(questioning) pertanyaan, tanya jawab, pertanyaan yang diajukan
berdiskusi siswa (pertanyaan faktual,
tentang informasi yang konseptual, prosedural,
belum dipahami, informasi dan hipotetik)
tambahan yang ingin
diketahui, atau sebagai
klarifikasi.
Mengumpulkan mengeksplorasi, mencoba, jumlah dan kualitas
informasi/mencoba berdiskusi, sumber yang
(experimenting) mendemonstrasikan, dikaji/digunakan,
meniru bentuk/gerak, kelengkapan informasi,
melakukan eksperimen, validitas informasi yang
membaca sumber lain dikumpulkan, dan
selain buku teks, instrumen/alat yang
mengumpulkan data dari digunakan untuk
nara sumber melalui mengumpulkan data.
angket, wawancara, dan
memodifikasi/
menambahi/mengem-
bangkan
124
Langkah
Deskripsi Kegiatan Bentuk Hasil Belajar
Pembelajaran
125
Langkah
Deskripsi Kegiatan Bentuk Hasil Belajar
Pembelajaran
(communicating) bentuk bagan, diagram, (dari mengamati sampai
atau grafik; menyusun menalar) dalam bentuk
laporan tertulis; dan tulisan, grafis, media
menyajikan laporan elektronik, multi media dan
meliputi proses, hasil, dan lain-lain
kesimpulan secara lisan
**Dapat disesuaikan dengan kekhasan masing-masing mata pelajaran.
5.1.4 Mekanisme
5.1.4.1 Perencanaan
1. Kegiatan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
dikembangkan secara rinci mengacu pada silabus, buku teks pelajaran,
dan buku panduan guru.
2. Setiap guru berkewajiban menyusun RPP untuk kelas di mana guru
tersebut mengajar
3. Pengembangan RPP dilakukan sebelum awal semester atau awal
tahun pelajaran dimulai, namun perlu diperbaharui sebelum
pembelajaran dilaksanakan.
4. Pengembangan RPP dapat dilakukan oleh guru secara mandiri
dan/atau berkelompok di sekolah, dikoordinasi, difasilitasi, dan
disupervisi oleh kepala sekolah.
126
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : ..............................
Mata pelajaran : ..............................
Kelas/Semester : ..............................
Alokasi Waktu : ..............................
A. Kompetensi Inti (KI)
B. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI-1
2. KD pada KI-2
3. KD pada KI-3
4. KD pada KI-4
C. Indikator Pencapaian Kompetensi*)
1. Indikator KD pada KI-1
2. Indikator KD pada KI-2
3. Indikator KD pada KI-3
4. Indikator KD pada KI-4
D. Materi Pembelajaran (dapat berasal dari buku teks pelajaran dan buku
panduan guru, sumber belajar lain berupa muatan lokal, materi
kekinian, konteks pembelajaran dari lingkungan sekitar yang
dikelompokkan menjadi materi untuk pembelajaran reguler,
pengayaan, dan remedial)
E. Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan
b. Kegiatan Inti **)
o Mengamati
o Menanya
o Mengumpulkan informasi/mencoba
o Menalar/mengasosiasi
o Mengomunikasikan
c. Kegiatan Penutup
o Kesimpulan
o Pos tes/Evaluasi Indikator
o Review kegiatan pembelajaran
o Tugas / PR
127
5.1.4.4 Langkah Penyusunan RPP
1. Pengkajian dan mengembangkan silabus meliputi: (1) KI dan KD; (2) materi
pembelajaran; (3) proses pembelajaran; (4) metode; (5) penilaian
pembelajaran; (6) alokasi waktu; dan (7) sumber belajar;
2. Perumusan indikator pencapaian KD pada KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4;
3. Materi Pembelajaran dapat berasal dari buku teks pelajaran dan buku
panduan guru, sumber belajar lain berupa muatan lokal, materi kekinian,
konteks pembelajaran dari lingkungan sekitar yang dikelompokkan menjadi
materi untuk pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial;
4. Penjabaran Kegiatan Pembelajaran yang ada pada silabus dalam bentuk
yang lebih operasional berupa pendekatan saintifik disesuaikan dengan
kondisi siswa dan satuan pendidikan termasuk penggunaan media, alat,
bahan, dan sumber belajar;
5. Penentuan alokasi waktu untuk setiap pertemuan berdasarkan alokasi
waktu pada silabus, selanjutnya dibagi ke dalam kegiatan pendahuluan, inti,
dan penutup;
6. Pengembangan penilaian pembelajaran dengan cara menentukan lingkup,
teknik, dan instrumen penilaian, serta membuat pedoman penskoran
(rubrik);
7. Menentukan strategi pembelajaran remedial segera setelah dilakukan
penilaian (PH); dan
8. Menentukan Media, Alat, Bahan dan Sumber Belajar disesuaikan dengan
yang telah ditetapkan dalam langkah penjabaran proses pembelajaran.
128
e. menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.
129
1. Penilaian akhir pembelajaran(assessment of learning)
Penilaian ini terjadi diakhir proses pembelajaran,berarti peserta didik
melakukan Ujian Sekolah Berstandar Nasional, Ujian Nasional Berbasis
Komputer, PH, PTS, PAS dan PAT.
2. Penilaian untuk pembelajaran(assessment for earning)
Penilaian ini dilakukan selama proses penbelajaran dan biasanya
digunakan sebagai dasar untuk perbaiakan proses belajar mengajar,
berupa tugas, presentasi, proyek, kuis dan lain-lain.
3. Penilaian sebagai pembelajaran(assessment as learning)
Penilaian yang melibatkan diri peserta didik saat kegiatan pembelajaran
berlangsung, berupa penilaian diri atau penilaian antar teman.
130
apakah suatu kompetensi telah tercapai. Kompetensi tersebut dicapai melalui
serangkaian aktivitas pembelajaran. Karena itu penilaian tidak boleh terlepas
apalagi melenceng dari pembelajaran. Penilaian harus mengacu pada proses
pembelajaran yang dilakukan.
5. Terbuka
Prosedur penilaian dan kriteria penilaian harus jelas dan dapat diketahui oleh
siapapun. Pihak yang dinilai (peserta didik) dan pengguna hasil penilaian
berhak tahu proses dan acuan yang digunakan dalam penilaian, sehingga
hasil penilaian dapat diterima oleh siapa pun
6. Menyeluruh dan Berkesinambungan
Penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi dengan
menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau
perkembangan kemampuan peserta didik. Instrumen penilaian yang
digunakan, secara konstruk harus merepresentasikan aspek yang dinilai
secara utuh. Penilaian dilakukan dengan berbagai teknik dan instrumen,
diselenggarakan sepanjang proses pembelajaran, dan menggunakan
pendekatan assessment as learning, for learning, dan of learning secara
proporsional.
7. Sistematis
Penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti
langkah-langkah baku. Penilaian sebaiknya diawali denga pemetaan.
Dilakukan identifikasi dan analisis KD, dan indikator ketercapaian KD.
Berdasarkan hasil identifikasi dan analisis tersebut dipetakan teknik
penilaian, bentuk instrumen, dan waktu penilaian yang sesuai.
8. Beracuan Kriteria
Penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi menggunakan acuan kriteria.
Penentuan seorang peserta didik telah kompeten atau belum bukan
dibandingkan terhadap capaian teman-teman atau kelompoknya, melainkan
dibandingkan terhadap kriteria minimal yang ditetapkan. Peserta didik yang
sudah mencapai kriteria minimal disebut tuntas, dapat melanjutkan
pembelajaran untuk mencapai kompetensi berikutnya, sedangkan peserta
didik yang belum mencapai kriteria minimal wajib menempuh remedial.
9. Akuntabel
Penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur,
maupun hasilnya. Akuntabilitas penilaian dapat dipenuhi bila penilaian
131
dilakukan secara sahih, objektif, adil, dan terbuka, sebagaimana telah
diuraikan di atas. Bahkan perlu dipikirkan konsep meaningful assessment.
Selain dipertanggung jawabkan teknik, prosedur, dan hasilnya, penilaian juga
harus dipertanggungjawabkan kebermaknaannya bagi peserta didik dan
proses belajarnya.
5.3.4 Lingkup
Lingkup Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik mencakup kompetensi sikap
(spiritual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan.
1. Sikap (Spiritual dan Sosial)
Penilaian sikap merupakan kegiatan untuk mengetahui perilaku spiritual dan
sosial peserta didik yang dapat diamati dalam kehidupan sehari-hari, baik di
dalam maupun di luar kelas sebagai hasil pendidikan.
Penilaian sikap ditujukan untuk mengetahui capaian/perkembangan sikap
peserta didik dan memfasilitasi tumbuhnya perilaku peserta didik sesuai butir-
butir nilai sikap dari KI-1, KI-2, dan nilai-nilai lain yang ditetapkan oleh satuan
pendidikan.
Skema penilaian sikap dapat dilihat pada gambar berikut.
132
Gambar 5.1 Skema Penilaian Sikap
133
Tabel 5. 2 Deskripsi capaian sikap spiritual
Predikat deskripsi
Sangat Baik Selalu bersyukur, selalu berdoa sebelum
melakukan kegiatan, dan toleran pada pemeluk
agama yang berbeda; ketaatan beribadah sudah
berkembang.
Baik Bersyukur, selalu berdoa sebelum melakukan
kegiatan, dan toleran pada pemeluk agama yang
berbeda; ketaatan beribadah sudah berkembang
Cukup Bersyukur, selalu berdoa sebelum melakukan
kegiatan, dan toleran pada pemeluk agama yang
berbeda; ketaatan beribadah tidakberkembang
Kurang Baik Bersyukur, tidak selalu berdoa sebelum
melakukan kegiatan, dan toleran pada pemeluk
agama yang berbeda; ketaatan beribadah tidak
berkembang
b. Penilaian Diri
- Penilaian sendiri peserta didik tentang kelebihan dan kekurangan sikap
dalam prilakunya
134
- Digunakan untuk menumbuhkan sikap jujur dan mawas diri.
- Hasil penilaian digunakan pendidik untuk memfasilitasi peserta didik
yang belum menunjukkan sikap yang diharapkan.
-
Tabel 5.4 Lembar Penilaian Diri Peserta Didik
135
Tabel 5.5 Lembar Penilaian Antar Teman
Penilaian sikap pada mapel PABP dan PPKn akan diturunkan dari KD pada
KI1 dan KI2.
Penilaian sikap pada mapel selain PABP dan PPKn adalah sikap spiritual dan
sikap sosial yang muncul secara alami selama pembelajaran di kelas maupun
di luar kelas.
contoh sikap spiritual yang dapat digunakan dan dinilai pada semua mata
pelajaran:
a) berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan;
b) menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya;
c) memberi salam pada saat awal dan akhir kegiatan;
d) bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa;
e) mensyukuri kemampuan manusia dalam mengendalikan diri;
136
f ) bersyukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu;
g) berserah diri (tawakal) kepada Tuhan setelah berikhtiar atau berusaha;
h) memelihara hubungan baik sesama umat ciptaan Tuhan Yang Maha
Esa;
i) bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai bangsa Indonesia;
j) menghormati orang lain yang menjalankan ibadah sesuai agamanya.
Berikut adalah contoh indikator sikap sosial untuk semua mata
pelajaran:
a) Jujur, yaitu perilaku dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan,
danpekerjaan, misalnya:
• tidak menyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan;
• tidak menjadi plagiat (mengambil/menyalin karya orang lain tanpa
menyebutkan sumber);
• mengungkapkan perasaan apa adanya;
• menyerahkan barang yang ditemukan kepada yang berwenang;
• membuat laporan berdasarkan data atau informasi apa adanya;
• mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki.
b) Disiplin, yaitu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada
berbagai ketentuan dan peraturan, misalnya:
• datang tepat waktu;
• patuh pada tata tertib atau aturan bersama/sekolah;
• mengerjakan/mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang
ditentukan, mengikuti kaidah berbahasa tulis yang baik dan benar.
c) Tanggung jawab, yaitu sikap dan perilaku seseorang untuk
melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan,
terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya),
negara dan Tuhan Yang Maha Esa, misalnya:
• melaksanakan tugas individu dengan baik;
• menerima resiko dari tindakan yang dilakukan;
• tidak menyalahkan/menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat;
• mengembalikan barang yang dipinjam;
• mengakui dan meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan;
• menepati janjiuan Penilaian oleh Pendidik dan Satuandidikan
• tidak menyalahkan orang lain untuk kesalahan karena tindakan dirinya
sendiri;
137
• melaksanakan apa yang pernah dikatakan tanpa disuruh/ diminta.
d) Santun, yaitu sikap baik dalam pergaulan baik dalam berbahasa maupun
bertingkah laku. Norma kesantunan bersifat relatif, artinya yang dianggap
baik/santun pada tempat dan waktu tertentu bisa berbeda pada tempat
dan waktu yang lain, misalnya:
• menghormati orang yang lebih tua;
• tidak berkata-kata kotor, kasar, dan takabur;
• tidak meludah di sembarang tempat;
• tidak menyela pembicaraan pada waktu yang tidak tepat;
• mengucapkan terima kasih setelah menerima bantuan orang lain;
• bersikap 6S (salam, salim, senyum, sapa, sopan, santun);
• meminta ijin ketika akan memasuki ruangan orang lain atau menggu-
nakan barang milik orang lain;
• memperlakukan orang lain seperti diri sendiri ingin diperlakukan
e) Percaya diri, yaitu suatu keyakinan atas kemampuannya
sendiriuntukmelakukan kegiatan atau tindakan, misalnya:
• berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu;
• mampu membuat keputusan dengan cepat;
• tidak mudah putus asa;
• tidak canggung dalam bertindak;
• berani presentasi di depan kelas;
• berani berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan.
f ) Peduli, adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah dan
memperbaiki penyimpangan dan kerusakan (manusia, alam, dan tatanan),
misalnya:
• membantu orang yang memerlukan
• tidak melakukan aktivitas yang mengganggu dan merugikan
orang lain
• melakukan aktivitas sosial untuk membantu orang-orang
yang memerlukan
• memelihara lingkungan sekolah
• membuang sampah pada tempatnya
• mematikan kran air yang mengucurkan air
• mematikan lampu yang tidak digunakan
• tidak merusak tanaman di lingkungan sekolah
138
2. Pengetahuan
Capaian Pembelajaran merupakan konbinasi dimensi pengetahuan yang
diklasifikasikan menjadi faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dengan
dimensi proses kognitif yang tersususn hirarkis mualai dari mengingat, memahami,
menerapkan, menganalisis, menilai, dan mengkreasi.
Tabel 5.6 Jenis, Subjenis, dan Dimensi Pengetahuan
139
Teknik penilaian dipilih yang sesuai dengan karakteristik KD, indikator, tujuan
pembelajaran yang akan dinilai. Teknik yang biasa digunakan:
a. Tes tertulis
Tes tertulis adalah tes yang soal dan jawaban disajikan secara tertulis berupa
pilihan ganda, isian, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen tes
tertulis dikembangkan atau disiapkan dengan mengikuti langkah-langkah
berikut.
1) Memeriksa kompetensi dasar dan indikatornya
2) Menetapkan tujuan penilaian
3) Menyusun kisi-kisi
4) Menulis soal berdasarkan kisi-kisi dan kaidah penulisan soal
140
5) Menyusun pedoman penskoran
b. Tes Lisan
Tes lisan merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diberikanPendidik secara
lisan dan peserta didik merespon pertanyaan tersebut secara lisan pada saat
proses pembelajaran berlangsung. Selain bertujuan mengecek penguasaan
pengetahuan peserta didik (assessment of learning), tes lisan terutama
digunakan untuk perbaikan pembelajaran (asessment for learning). Tes lisan
juga dapat menumbuhkan sikap berani berpendapat, percaya diri, dan
kemampuan berkomunikasi secara efektif. Tes lisan juga dapat digunakan
untuk melihat ketertarikan peserta didik terhadap materi yang diajarkan dan
motivasi peserta didik dalam belajar (assessment as learning).
c. Penugasan
Penugasan adalah pemberian tugas kepada peserta didik untuk mengukur
dan/atau memfasilitasi peserta didik memperoleh atau meningkatkan
pengetahuan. Penugasan untuk mengukur pengetahuan dapat dilakukan
setelah proses pembelajaran (assessment of learning). Sedangkan penugasan
untuk meningkatkan pengetahuan diberikan sebelum dan/atau selama proses
pembelajaran (assessment for learning).
Penilaian pengetahuan dirancang pendidik sebelum kegiatan (RPP), dengan
menetapkan cara;
- menetapkan tujuan penilaian dan KD tertentu,
- menentukan bentuk penilaian,
- memilih teknik penilaian,
- menyusun kisi-kisi
- menulis soal berdasar kisi dan kaidah penulisan soal
- menyusun pedoman penskoran
141
Tabel 5.7 Tehnik Penilaian Pengetahuan
142
Gambar 5.2 Penilaian Pengetahuan dalam satu semester.
Nilai pengetahuan diperoleh dari hasil penilaian harian (PH), penilaian tengah
semester (PTS), dan penilaian akhir semester (PAS) yang dilakukan dengan
beberapa teknik penilaian sesuai tuntutan kompetensi dasar (KD). Penulisan
capaian pengetahuan pada rapor menggunakan angka pada skala 0 – 100 dan
deskripsi.
Penilaian harian KD dengan cakupan materi sedikit, PH dapat dilakukan setelah
pembelajaran sedangkan KD yang “gemuk” (cakupan materi yang luas) dapat
dilakukan lebih dari satu kali dalam satu KD. Kemudian dua PH perlu dirata-rata
terlebih dahulu saat melakukan pengolahan HPH.
Pada contoh KD 3.6 merupakan contoh kasus sebagai KD “gemuk” sehingga perlu
dilakukan PH sebanyak 2 kali seperti pada tabel berikut.
Tabel 5.8 Pengolahan Hasil Penilaian Harian
143
Hasil Penilaian Tengah Semester (HPTS) merupakan nilai yang diperoleh dari
penilaian tengah semester (PTS) melalui tes tertulis dengan materi yang diujikan
terdiri atas semua KD dalam tengah semester.
Hasil Penilaian Akhir Semester (HPAS) merupakan nilai yang diperoleh dari
penilaian akhir semester (PAS) melalui tes tertulis dengan materi yang diujikan
terdiri atas semua KD dalam satu semester.
Hasil Penilaian Akhir (HPA) merupakan hasil pengolahan dari HPH, HPTS, dan
HPAS dengan menggunakan formulasi pembobotan yang ditetapkan oleh satuan
pendidikan.
SMP Negeri 9 Malang pengolahan nilai akhir dengan pembobotan HPH : HPTS :
HPAS = 2 : 1 : 1, yaitu:
Kemudian membandingkan dengan KKM mapel dan menulis deskripsi nilai capaian
peserta didik. Penilaian yang dilakukan oleh pendidik dengan tujuan untuk
memperoleh nilai guna pengisian rapor, maka penilaian ini merupakan
assessment of learning.
3. Keterampilan
Penilaian keterampilan adalah penilaian yang dilakukan untuk mengukur
kemampuan peserta didik dalam menerapkan pengetahuan dalam melakukan tugas
tertentu di berbagai macam konteks sesuai dengan indikator pencapaian
kompetensi. Penilaian keterampilan tersebut meliputi ranah berpikir dan bertindak.
Keterampilan ranah berpikir meliputi antara lain keterampilan membaca, menulis,
menghitung, dan mengarang. Keterampilan dalam ranah bertindak meliputi antara
lain menggunakan, mengurai, merangkai, modifikasi dan membuat.
Teknik penilaian keterampilan dapat digambarkan pada skema berikut.
144
Gambar 5.3 Teknik Penilaian Ketrampilan
Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai teknik, antara lain
a. Penilaian Praktik
Penilaian praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan
melakukan suatu aktivitas sesuai dengan tuntutan kompetensi. Dengan
demikian, aspek yang dinilai dalam penilaian praktik adalah kualitas proses
mengerjakan/melakukan suatu tugas. Penilaian praktik bertujuan untuk dapat
menilai kemampuan siswa dalam mendemonstrasikan keterampilannya dalam
melakukan suatu kegiatan.
Contoh penilaian praktik adalah membaca karya sastra, membacakan pidato
(reading aloud dalam mata pelajaran bahasa Inggris), menggunakan peralatan
laboratorium sesuai keperluan, memainkan alat musik, bermain bola, bermain
tenis, berenang, menyanyi, menari, dan sebagainya.
b. Penilaian Produk
Penilaian produk adalah penilaian terhadap keterampilan peserta didik dalam
mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki ke dalam wujud produk dalam
waktu tertentu sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan baik dari segi
proses maupun hasil akhir. Penilaian produk dilakukan terhadap kualitas suatu
produk yang dihasilkan.
Penilaian produk bertujuan untuk (1) menilai keterampilan siswa dalam
membuat produk tertentu sehubungan dengan pencapaian tujuan pembelajaran
145
(2) menilai penguasaan keterampilan sebagai syarat untuk mempelajari
keterampilan berikutnya; dan (3) menilai kemampuan siswa dalam
bereksplorasi dan mengembangkan gagasan dalam mendesain dan
menunjukkan inovasi dan kreasi.
Contoh aktivitas untuk penilaian produk antara lain membuat kerajinan,
membuat karya sastra, membuat laporan percobaan, menciptakan tarian,
membuat lukisan, mengaransemen musik, membuat naskah drama, dan
sebagainya.
c. Penilaian Proyek
Penilaian proyek adalah suatu kegiatan untuk mengetahui kemampuan siswa
dalam mengaplikasikan pengetahuannya melalui penyelesaian suatu instrumen
proyek dalam periode/waktu tertentu. Penilaian proyek dapat dilakukan untuk
mengukur satu atau beberapa KD dalam satu atau beberapa mata pelajaran.
Penilaian proyek meliputi rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan,
pengumpulan data, pengorganisasian data, pengolahan dan penyajian data,
serta pelaporan. Penilaian proyek bertujuan untu mengembangkan dan
memonitor keterampilan siswa dalam merencanakan, melaksanakan
perencanaan yang disusun dan melaporkan hasil proyek. Dalam konteks ini
siswa dapat menunjukkan pengalaman dan pengetahuan mereka tentang suatu
topik, memformulasikan pertanyaan
dan menyelidiki topik tersebut melalui bacaan, wisata dan wawancara. Untuk
manilai laporan hasil proyek dapat dilakukan dengan presentasi hasil melalui
visual display atau laporan tertulis.
Contoh penilaian proyek adalah melakukan investigasi terhadap jenis
keanekaragaman hayati Indonesia, membuat makanan dan minuman dari buah
segar, membuat video percakapan, mencipta rangkaian gerak senam berirama,
dan sebagainya.
d. Penilaian Portofolio
Portofolio adalah penilaian berkelanjutan berdasarkan kumpulan informasi yang
bersifat reflektif-integratif yang menunjukkan perkembangan kemampuan
peserta didik dalam satu periode tertentu.
Tujuan utama dilakukannya portofolio adalah untuk menentukan hasil karya dan
proses bagaimana hasil karya tersebut diperoleh sebagai salah satu bukti yang
dapat menunjukkan pencapaian belajar siswa, yaitu mencapai kompetensi
dasar dan indikator yang telah ditetapkan. Selain berfungsi sebagai tempat
146
penyimpanan hasil pekerjaan siswa, portofolio juga berfungsi untuk mengetahui
perkembangan kompetensi siswa.
Terdapat beberapa tipe portofolio yaitu portofolio dokumentasi, portofolio
proses, dan portofolio pameran. Pendidik dapat memilih tipe portofolio sesuai
dengan karakteristik kompetensi dasar dan/atau konteks mata pelajaran.
Agar penilaian portofolio menjadi efektif, pendidik dan peserta didik perlu
menentukan ruang lingkup penggunaan portofolio antara lain sebagai berikut:
1. Setiap peserta didik memiliki dokumen portofolio sendiri yang memuat hasil
belajar pada setiap mata pelajaran atau setiap kompetensi.
2. Menentukan jenis hasil kerja/karya yang perlu dikumpulkan/ disimpan.
3. Pendidik memberi catatan (umpan balik) berisi komentar dan masukan untuk
ditindaklanjuti peserta didik.
4. Peserta didik harus membaca catatan pendidik dengan kesadaran sendiri
dan menindaklanjuti masukan pendidik untuk memperbaiki hasil karyanya.
5. Catatan pendidik dan perbaikan hasil kerja yang dilakukan peserta didik
diberi tanggal, sehingga dapat dilihat perkembangan kemajuan belajar
peserta didik.
Rambu-rambu penyusunan dokumen portofolio.
1. Dokumen portofolio berupa karya/tugas peserta didik dalam periode tertentu,
dikumpulkan dan digunakan oleh pendidik untuk mendeskripsikan capaian
kompetensi keterampilan.
2. Dokumen portofolio disertakan pada waktu penerimaan rapor kepada
orangtua/wali peserta didik, sehingga mengetahui perkembangan belajar
putera/puterinya. Orangtua/wali peserta didik diharapkan dapat memberi
komentar/catatan pada dokumen portofolio sebelum dikembalikan ke
sekolah.
3. Pendidik pada kelas berikutnya menggunakan portofolio sebagai informasi
awal peserta didik yang bersangkutan.
e. teknik lain
Untuk mengukur keterampilan dalam ranah berpikir abstrak (membaca,
menulis, menyimak, dan menghitung) dapat digunakan teknik lain seperti tes
tertulis. Dalam mata pelajaran matematika atau IPA, misalnya siswa
menyelesaikan masalah yang terkait dengan konsep-konsep dalam kedua mata
pelajaran tersebut. Dalam mata pelajaran rumpun bahasa, siswa menyusun
berbagai jenis teks.
147
Nilai keterampilan diperoleh dari hasil penilaian setiap KD. Hasil penilaian pada satu
KD yang dilakukan lebih dari satu kali dengan teknik yang sama, maka nilai pada
KD tersebut adalah yang tertinggi. Satu KD yang dinilai dengan lebih dari satu
Teknik maka nilai KD tersebut merupakan nilai rata-ratanya. Penulisan capaian
keterampilan pada rapor menggunakan angka pada skala 0 – 100, predikat dan
deskripsi. Penilaian keterampilan dalam satu semester dapat digambarkan dengan
skema berikut:
148
Catatan:
1. Penilaian KD 4.2 pada materi yang sama dilakukan 2 (dua) kali dengan
teknik yang sama, yaitu praktik. Oleh karena itu skor akhir KD 4.2 adalah
skor optimum.
2. KD 4.3 dan KD 4.4 dinilai bersama-sama melalui penilaian proyek. Nilai
yang diperoleh untuk kedua KD yang secara bersama-sama dinilai
dengan proyek tersebut adalah sama (dalam contoh di atas 87).
3. Selain dinilai dengan proyek, KD 4.4 dinilai dengan produk. Dengan
demikian KD 4.4 dinilai 2 (dua) kali, yaitu dengan produk dan proyek.
Dengan asumsi bobot pada penilaian produk dan proyek sama, maka
skor akhir KD 4.4 adalah ratarata dari skor yang diperoleh melalui kedua
teknik yang berbeda tersebut.
4. Nilai akhir semester adalah rata-rata skor akhir keseluruhan KD
keterampilan yang dibulatkan ke bilangan bulat terdekat. Portofolio (yang
dalam contoh ini) dikumpulkan dari penilaian dengan teknik produk dan
proyek digunakan sebagai sebagian data perumusan deskripsi
pencapaian keterampilan.
Di samping nilai dalam bentuk angka dan predikat, dalam rapor dituliskan
deskripsi capaian keterampilan untuk setiap mata pelajaran. Berikut adalah
rambu-rambu rumusan deskripsi capaian keterampilan.
1. Deskripsi keterampilan menggunakan kalimat yang bersifat
memotivasi dengan pilihan kata/frasa yang bernada positif.
Menghindari frasa yang bermakna kontras. Misalnya: ... tetapi
97masih perlu peningkatan dalam ... atau ... namun masih perlu
peningkatan dalam hal ....
2. Deskripsi berisi beberapa keterampilan yang sangat baik dan/ atau
baik dikuasai oleh siswa dan yang penguasaannya mulai meningkat.
3. Deskripsi capaian keterampilan didasarkan pada bukti-bukti karya
siswa yang didokumentasikan dalam portofolio keterampilan. Apabila
KD tertentu tidak memiliki karya yang dimasukkan ke dalam
portofolio, deskripsi KD tersebut didasarkan pada skor angka yang
dicapai. Portofolio tidak dinilai (lagi) dalam bentuk angka.
149
Penilaian yang dilakukan oleh pendidik juga digunakan untuk mengetahui
capaian akhir penguasaan kompetensi peserta didik yang dituangkan dalam
rapor.
150
3. Guru: (a) Melaksanakan PBM sesuai dengan jadwal; (b) Menyiapkan perangkat
pembelajaran terdiri atas: Program tahunan, Program semester, Silabus, RPP,
Model Pembelajaran, Bahan Ajar, Penilaian, (c) Siap dimonitor/supervis;
4. Kepala Sekolah dan atau Pengawas Sekolah: (a) Melaksanakan pemantauan
dan supervisi PBM; (b) Melakukan Evaluasi PBM; (c) Menyusun laporan hasil
PBM; dan (d) Menindaklanjuti.
151
2. Supervisi
Supervisi proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan,
dan penilaian hasil pembelajaran.
Supervisi pembelajaran diselenggarakan dengan cara pemberian contoh, diskusi,
pelatihan, dan konsultasi
Kegiatan supervisi dilakukan oleh kepala dan pengawas satuan pendidikan.
3. Evaluasi
Evaluasi proses pembelajaran dilakukan untuk menentukan kualitas
pembelajaran secara keseluruhan, mencakup tahap perencanaan proses
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian hasil
pembelajaran.
Evaluasi proses pembelajaran diselenggarakan dengan cara: [a]
membandingkan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru dengan standar
proses, dan [b] mengidentifikasi kinerja guru dalam proses pembelajaran sesuai
dengan kompetensi guru.
Evaluasi proses pembelajaran memusatkan pada keseluruhan kinerja guru dalam
proses pembelajaran.
4. Pelaporan
Hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses pembelajaran dilaporkan
kepada pemangku kepentingan.
5. Tindak lanjut
Penguatan dan penghargaan diberikan kepada guru yang telah memenuhi
standar.
Teguran yang bersifat mendidik diberikan kepada guru yang belum memenuhi
standar.
Guru diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan/ penataran lebih lanjut.
152
BAB VI
PENUTUP
153
Pendidikan budaya dan karakter bangsa bukan merupakan mata pelajaran
yang berdiri sendiri atau merupakan nilai yang diajarkan, tetapi lebih kepada upaya
penanaman nilai-nilai baik melalui mata pelajaran, program pengembangan diri
maupun budaya sekolah. Nilai dan indikator karakter dapat diajarkan melalui
berbagai mata pelajaran sesuai denga Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi
Dasar (KD) yang terdapat dalam Standar Isi (SI).Begitu pula melalui program
pengembangan diri, seperti kegiatan rutin sekolah, kegiatan spontan, dan
keteladanan. Perencanaan pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa
ini perlu dilakukan oleh semua pemangku kepentingan di sekolah yang secara
bersama-sama sebagai suatu komunitas pendidik diterapkan ke dalam kurikulum
sekolah yang selanjutnya diharapkan menghasilkan budaya sekolah.
Berdasarkan uraian di atas, guru sebagai tenaga pendidik merupakan ujung
tombak dalam melaksanakan serangkaian kegiatan, antara lain merencanakan
seluruh kegiatan sekolah, melaksanakan pembelajaran, dan menilaipembelajaran
diharapkan memiliki jiwa yang disiplin, kreatif dan, inovatif dalam melaksanakan
tugasnya.
Melalui integrasi pendidikan budaya dan karakter bangsa dalam kurikulum
diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk peserta didik yang memiliki akhlak
mulia sebagai pencerminan bangsa yang besar. Kesungguhan, komitmen, kerja
keras, dan kerja sama semua stakeholder menjadi kunci utama bagi perwujudan dari
semua yang telah direncanakan.
154
Lampiran
155
31. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DAN BUDI PEKERTI SMP/MTs
KELAS: VII
1.3. meyakini bahwa Allah Swt. Maha 2.3. menunjukkan perilaku percaya diri,
Mengetahui, Maha Waspada, Maha tekun, teliti, dan kerja keras
Mendengar, dan Maha Melihat sebagai implementasi makna al-
’Alim, al- Khabir, as-Sami’, dan al-
Bashir
1.6. menyakini bahwa hormat dan 2.6. menunjukkan perilaku hormat dan
patuh kepada orang tua dan guru, patuh kepada orang tua dan guru,
dan berempati terhadap sesama dan berempati terhadap sesama
adalah perintah agama dalam kehidupan sehari-hari
3.1. memahami makna Q.S. al- 4.1.1. membaca Q.S. al-Mujadilah /58: 11
Mujadilah /58: 11, Q.S. ar-Rahman dan Q.S. ar-Rahman /55: 33
/55: 33 dan Hadis terkait tentang dengan tartil
menuntut ilmu
4.1.2. menunjukkan hafalan Q.S. al-
Mujadilah /58: 11, Q.S. ar-Rahman
/55: 33 dan Hadis terkait dengan
lancar
4.1.3. menyajikan keterkaitan semangat
menuntut ilmu dengan pesan Q.S.
al-Mujadilah /58: 1 dan Q.S. ar-
Rahman /55: 33
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.2. memahami makna Q.S. an-Nisa/4: 4.2.1. membaca Q.S. an-Nisa/4: 146, Q.S.
146, Q.S. al-Baqarah/2: 153, dan al-Baqarah/2: 153, dan Q.S. Ali
Q.S. Ali Imran/3: 134 serta Hadis Imran/3: 134 dengan tartil
terkait tentang ikhlas, sabar, dan
4.2.2. menunjukkan hafalan Q.S. an-
pemaaf
Nisa/4: 146, Q.S. al-Baqarah/2:
153, dan Q.S. Ali Imrān/3: 134
serta Hadis terkait dengan lancar
4.2.3. menyajikan keterkaitan ikhlas,
sabar, dan pemaaf dengan pesan
Q.S. an-Nisa/4: 146, Q.S. al-
Baqarah/2: 153, dan Q.S. Ali
Imran/3: 134
3.3. memahami makna al-Asma‘u al- 4.3. menyajikan contoh perilaku yang
Husna: al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, mencerminkan orang yang
dan al-Bashir meneladani al-Asma’u al-Husna: al-
’Alim, al-Khabir, as- Sami’, dan al-
Bashir
3.4. memahami makna iman kepada 4.4. menyajikan contoh perilaku yang
malaikat berdasarkan dalil naqli mencerminkan iman kepada
malaikat Allah Swt.
3.5. memahami makna perilaku jujur, 4.5. menyajikan makna perilaku jujur,
amanah, dan istiqamah amanah, dan istiqamah
3.6. memahami makna hormat dan 4.6. menyajikan makna hormat dan
patuh kepada kedua orang tua dan patuh kepada orang tua dan guru,
guru, dan empati terhadap sesama dan empati terhadap sesama
3.7. memahami ketentuan bersuci dari 4.7. menyajikan cara bersuci dari hadas
hadas besar berdasarkan ketentuan besar
syari’at Islam
3.10. memahami ketentuan salat jamak 4.10. mempraktikkan salat jamak dan
qasar qasar
3.13. memahami sejarah perjuangan dan 4.13. menyajikan strategi perjuangan dan
kepribadian al-Khulafa al-Rasyidun kepribadian al-Khulafa al-Rasyidun
KELAS: VIII
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan,
dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut,
yaitu siswa mampu:
1.1. terbiasa membaca al-Qur’an dengan 2.1. menunjukkan perilaku rendah hati,
meyakini bahwa rendah hati, hemat, dan hidup sederhana
hemat, dan hidup sederhana sebagai implementasi pemahaman
adalah perintah agama Q.S. al-Furqan/25: 63, Q.S. al-
Isra’/17: 26-27 dan Hadis terkait
1.4. beriman kepada Rasul Allah Swt. 2.4. menunjukkan perilaku amanah
sebagai implementasi iman kepada
Rasul Allah Swt.
1.6. meyakini bahwa perilaku jujur dan 2.6. menunjukkan perilaku jujur dan
adil adalah ajaran pokok agama adil dalam kehidupan sehari-hari
1.8. meyakini bahwa beramal saleh dan 2.8. memiliki sikap gemar beramal saleh
berbaik sangka adalah ajaran dan berbaik sangka kepada sesama
pokok agama
1.12. meyakini ketentuan makanan dan 2.12. menunjukkan perilaku hidup sehat
minuman yang halal dan haram dengan mengonsumsi makanan
berdasarkan al-Qur’an dan Hadis dan minuman halal
3.1. memahami Q.S. al-Furqan/25: 63, 4.1.1. membaca Q.S. al-Furqan/25: 63,
Q.S. al-Isra’/17: 26-27 dan Hadis Q.S. al-Isra’/17: 26-27 dengan tartil
terkait tentang rendah hati, hemat,
4.1.2. menunjukkan hafalan Q.S. al-
dan hidup sederhana
Furqan/25: 63, Q.S. Al-Isra’/17:
26-27 serta Hadis terkait dengan
lancar
4.1.3. menyajikan keterkaitan rendah
hati, hemat, dan hidup sederhana
dengan pesan Q.S. al-Furqan/25:
63, Q.S. al-Isra’/17: 26-27
3.2. memahami Q.S. an-Nahl/16: 114 4.2.1. membaca Q.S. an-Nahl/16: 114
dan Hadis terkait tentang terkait dengan tartil
mengonsumsi makanan dan
4.2.2. menunjukkan hafalan Q.S. an-
minuman yang halal dan bergizi
Nahl/16: 114 serta Hadis terkait
dalam kehidupan sehari-hari
dengan lancar
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
4.2.3. menyajikan keterkaitan
mengonsumsi makanan dan
minuman yang halal dan bergizi
dalam kehidupan sehari-hari
dengan pesan Q.S. an-Nahl/16: 114
3.3. memahami makna beriman kepada 4.3. menyajikan dalil naqli tentang
Kitab-kitab Allah Swt. beriman kepada Kitab-kitab Allah
Swt.
3.4. memahami makna beriman kepada 4.4. menyajikan dalil naqli tentang iman
Rasul Allah Swt. kepada Rasul Allah Swt.
3.7. memahami cara berbuat baik, 4.7. menyajikan cara berbuat baik,
hormat, dan patuh kepada orang hormat, dan patuh kepada orang
tua dan guru tua dan guru
3.8. memahami makna perilaku gemar 4.8. menyajikan contoh perilaku gemar
beramal saleh dan berbaik sangka beramal saleh dan berbaik sangka
kepada sesama kepada sesama
3.9. memahami tata cara salat sunah 4.9. mempraktikkan salat sunah
berjemaah dan munfarid berjamaah dan munfarid
3.10. memahami tata cara sujud syukur, 4.10. mempraktikkan sujud syukur,
sujud sahwi, dan sujud tilawah sujud sahwi, dan sujud tilawah
3.11. memahami tata cara puasa wajib 4.11. menyajikan hikmah pelaksanaan
dan sunah puasa wajib dan puasa sunah
1.2. terbiasa membaca al-Qur’an dengan 2.2. menunjukkan perilaku toleran dan
meyakini bahwa toleransi dan menghargai perbedaan dalam
menghargai perbedaan adalah pergaulan di sekolah dan
perintah agama masyarakat sebagai implementasi
pemahaman Q.S. al-Hujurat/49: 13
dan Hadis terkait
1.3. beriman kepada hari akhir 2.3. menunjukkan perilaku mawas diri
sebagai implementasi pemahaman
iman kepada hari akhir
1.4. beriman kepada qadha dan qadar 2.4. menunjukkan perilaku tawakal
kepada Allah Swt sebagai
implementasi pemahaman iman
kepada qadha dan qadar
1.5. meyakini bahwa jujur dan menepati 2.5. menunjukkan perilaku jujur dan
janji adalah ajaran pokok agama menepati janji dalam kehidupan
sehari-hari
1.6. meyakini bahwa berbakti dan taat 2.6. menunjukkan perilaku hormat dan
kepada orang tua dan guru adalah taat kepada orang tua dan guru
perintah agama dalam kehidupan sehari-hari
1.7. meyakini bahwa berbakti dan taat 2.7. menunjukkan perilaku tata krama,
tata krama, sopan santun, dan rasa sopan santun, dan rasa malu
malu adalah ajaran pokok agama
1.8. melaksanakan zakat sesuai dengan 2.8. menunjukkan perilaku taat dan
ketentuan syari’at Islam peduli sebagai hikmah dari
ketentuan zakat
1.9. meyakini bahwa ibadah haji dan 2.9. menunjukkan perilaku menjaga
umrah adalah perintah Allah Swt. solidaritas umat Islam dalam
kehidupan sehari-hari
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.11. melaksanakan qurban dan aqiqah 2.11. menunjukkan perilaku empati dan
gemar menolong kaum du’afa
sebagai implementasi pemahaman
makna ibadah qurban dan aqiqah
3.1. memahami Q.S. az-Zumar/39: 53, 4.1.1. membaca Q.S. az-Zumar/39: 53,
Q.S. an-Najm/53: 39-42, Q.S. Ali Q.S. an-Najm/53: 39-42, dan Q.S.
Imrān/3: 159 tentang optimis, Ali Imran/3: 159 dengan tartil
ikhtiar, dan tawakal serta Hadis 4.1.2. menunjukkan hafalan Q.S. az-
terkait Zumar/39: 53, Q.S. an-Najm/53: 39-
42, Q.S. Ali Imran/3: 159 serta
Hadis terkait dengan lancar
4.1.3. menyajikan keterkaitan optimis,
ikhtiar, dan tawakal dengan pesan
Q.S. az-Zumar/39: 53, Q.S. an-
Najm/53: 39-42, dan Q.S. Ali
Imran/3: 159
3.3. memahami makna iman kepada 4.3. menyajikan dalil naqli yang
Hari Akhir berdasarkan menjelaskan gambaran kejadian
pengamatan terhadap dirinya, alam hari akhir
sekitar, dan makhluk ciptaanNya
3.4. memahami makna iman kepada 4.4. menyajikan dalil naqli tentang
Qadha dan Qadar berdasarkan adanya Qadha dan Qadar
pengamatan terhadap dirinya, alam
sekitar dan makhluk ciptaan-Nya
3.6. memahami cara berbakti dan taat 4.6. menyajikan cara berbakti dan taat
kepada orang tua dan guru kepada orang tua dan guru
3.7. memahami makna tata krama, 4.7. menyajikan contoh perilaku tata
sopan santun, dan rasa malu krama, sopan-santun, dan rasa
malu
KELAS: VII
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi
Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan
sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
1.1 menerima bahwa hanya Allah yang 2.1 bersedia mengampuni orang lain
dapat mengampuni dan
menyelamatkan manusia di dalam
Yesus Kristus
1.4 menghayati sikap rendah hati, peduli 2.4 bersikap rendah hati, peduli dan
dan solidaritas terhadap sesama solidaritas terhadap sesama
mengacu pada Alkitab mengacu pada Alkitab
1.5 menerima disiplin sebagai wujud 2.5 menunjukkan sikap disiplin sebagai
ketaatan pada Firman Allah wujud ketaatan pada firman Tuhan
3.2 mencari fakta yang berkaitan dengan 4.2 melakukan berbagai aktivitas yang
pemeliharaan Allah terus menunjukkan keterlibatan aktif
berlangsung bagi manusia dan alam dalam memelihara alam dan
lingkungan hidup
3.4 menganalisis sikap rendah hati, 4.4 membuat proyek yang berkaitan
peduli dan solidaritas terhadap dengan sikap rendah hati, peduli,
sesama mengacu pada Alkitab dan solidaritas
3.5 memahami manfaat disiplin bagi 4.5 membuat program dalam periode
remaja Kristen tertentu yang menunjukkan disiplin
sebagai wujud ketaatan pada firman
Allah
KELAS: VIII
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi
Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan
sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
1.1 mensyukuri makna hidup beriman 2.1 menunjukkan sikap hidup beriman
dan berpengharapan dan berpengharapan
1.2 menghayati peran Roh Kudus dalam 2.2 mempraktikkan sikap hidup
proses hidup beriman beriman yang dipimpin Roh Kudus
1.3 mensyukuri hidup sebagai orang 2.3 menunjukkan sikap hidup orang
beriman sesuai dengan teladan Yesus beriman sesuai dengan teladan
Yesus
1.4 menghayati ibadah, doa, dan 2.4 bersikap setia dalam ibadah, doa,
membaca Alkitab sebagai wujud dan membaca Alkitab sebagai wujud
hidup orang beriman hidup orang beriman
3.1 memahami arti sikap hidup beriman 4.1 menyajikan karya yang berkaitan
dan berpengharapan dengan cara hidup beriman dan
berpengharapan dalam bentuk
tindakan nyata
3.2 menganalisis peran Roh Kudus 4.2 menyajikan berbagai contoh cara
dalam hidup orang beriman hidup orang beriman yang dipimpin
Roh Kudus
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.3 memahami makna hidup beriman 4.3 membuat karya yang berkaitan
sesuai dengan teladan Yesus dengan sikap hidup sebagai orang
beriman sesuai dengan teladan
Yesus
1.2 mensyukuri karya Allah melalui 2.2 bersikap sebagai orang yang percaya
perubahan-perubahan baru yang pada karya Allah melalui
dihadirkan gereja di tengah-tengah perubahan-perubahan baru yang
dunia dihadirkan gereja di tengah-tengah
dunia
1.3 mensyukuri teladan Yesus Kristus 2.3 meneladani Yesus Kristus dalam hal
dalam hal berkarya bagi manusia berkarya bagi sesama dan dunia
dan dunia secara keseluruhan
3.1 memahami karya Allah dalam 4.1 menelaah karya Allah dalam
pertumbuhan gereja pertumbuhan gereja
3.2 menganalisis karya Allah melalui 4.2 membuat refleksi mengenai karya
perubahan-perubahan baru yang Allah melalui perubahan-
dihadirkan gereja di tengah-tengah perubahan baru yang dihadirkan
dunia gereja di tengah-tengah dunia
3.3 menerapkan teladan Yesus Kristus 4.3 membuat karya yang berkaitan
dalam hal berkarya bagi sesama dan dengan menerapkan teladan Yesus
dunia Kristus dalam hal berkarya bagi
sesama dan dunia
3.4 mengkritisi bentuk pelayanan gereja 4.4 membuat karya tentang berbagai
di tengah masyarakat pada masa kini bentuk pelayanan gereja di tengah
masyarakat pada masa kini
3.5 memahami tindakan konkrit yang 4.5 membuat proyek yang berkaitan
dilakukan dalam mewujudkan dengan berperan aktif sebagai
perannya sebagai anggota gereja dan anggota gereja dan masyarakat
masyarakat
33. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA
KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMP
KELAS: VII
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi
Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan
sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
1.1 bersyukur karena dirinya 2.1 percaya diri terhadap keunikan diri
diciptakan sebagai citra Allah sebagai citra Allah
1.3 bersyukur atas dirinya telah 2.3 santun terhadap perempuan dan
diciptakan sebagai laki-laki atau laki-laki sebagai ciptaan Tuhan
perempuan yang sederajat yang sederajat
1.5 bersyukur atas peran keluarga, 2.5 bertanggung jawab pada keluarga,
sekolah, gereja, dan masyarakat sekolah, gereja dan masyarakat
terhadap pengembangan dirinya atas peran mereka terhadap
pengembangan dirinya
1.6 bersyukur atas peran teman 2.6 peduli pada peran teman terhadap
terhadap perkembangan dirinya perkembangan dirinya
1.7 beriman akan Yesus yang telah 2.7 jujur dalam meneladani berbagai
mengajarkan sifat dan sikap yang sifat dan sikap Yesus Kristus
baik
1.8 beriman akan Yesus yang 2.8 percaya diri dalam mewujudkan
memperjuangkan nilai-nilai nilai-nilai Kerajaan Allah yang
Kerajaan Allah diperjuangan Yesus Kristus
1.1 beriman akan Yesus Kristus sebagai 2.1 peduli pada sesama agar
Allah yang menjelma menjadi kehadirannya dapat dirasakan
manusia sebagai wujud Allah yang menjelma
menjadi manusia
1.4 bersyukur pada Allah sebagai wujud 2.4 peduli pada sesama untuk
penghayatan akanmakna sengsara, mewujudkan makna sengsara,
wafat, dan kebangkitan Yesus wafat, dan kebangkitan Yesus
Kristus Kristus sebagai puncak
pewartaanNya
1.5 percaya akan Roh Kudus sebagai 2.5 santun dalam kehidupan
daya hidup Gereja menggereja sebagai wujud karya
Roh Kudus
1.6 bersyukur atas kehadiran Gereja 2.6 peduli terhadap kegiatan Gereja
sebagai Paguyuban umat beriman sebagai paguyuban umat beriman
1.7 bersyukur atas aneka pelayanan 2.7 bertanggung jawab untuk terlibat
Gereja dalam aneka pelayanan Gereja
1.8 bersyukur atas kehadiran Gereja 2.8 peduli mewujudkan Gereja sebagai
sebagai tanda dan sarana tanda dan sarana keselamatan bagi
keselamatan bagi semua orang semua orang
1.9 bersyukur atas sakramen inisiasi 2.9 bertanggung jawab atas panggilan
dalam hidup menggereja dan perutusan anggota Gereja
sebagai konsekuensi menerima
sakramen inisiasi
1.10 bersyukur atas sakramen tobat 2.10 disiplin merayakan sakramen tobat
sebagai tanda dan sarana sebagai tanda dan sarana
rekonsiliasi antara manusia dengan rekonsiliasi antara manusia dengan
Allah dan sesama Allah dan sesama
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.11 bersyukur atas sakramen 2.11 peduli pada orang yang sakit
pengurapan orang sakit sebagai
wujud pendampingan Gereja
terhadap orang yang menderita
sakit
3.1 memahami ajaran Kitab Suci dan 4.1 melakukan aktivitas (misalnya
ajaran Gereja tentang makna Yesus menceritakan kembali/menyusun
Kristus sebagai Allah yang doa/puisi) yang berkaitan dengan
menjelma menjadi manusia peristiwa Allah yang menjelma
menjadi manusia
3.5 memahami peran Roh Kudus pada 4.5 melakukan aktivitas (misalnya
gereja perdana dan gereja masa kini menyusun doa/puisi/membuat
refleksi/ibadat) yang berkaitan
dengan peran Roh Kudus pada
Gereja Perdana dan Gereja masa
kini
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.7 memahami aneka pelayanan gereja 4.7 melakukan aktivitas (misalnya aksi
sosial/mengikuti kegiatan
lingkungan/menyumbang
dana/menyusun doa/wawancara)
yang berkaitan dengan aneka
pelayanan Gereja
3.8 memahami bahwa gereja adalah 4.8 melakukan aktivitas (misalnya aksi
tanda dan sarana keselamatan bagi sosial/mengikuti kegiatan
semua orang lingkungan/menyumbang
dana/menyusun doa) untuk
mewujudkan Gereja sebagai tanda
dan sarana keselamatan bagi semua
orang
1.1 beriman pada Allah yang 2.1 disiplin menjalankan hidup beriman
menyelamatkan semua orang,yang dan beragama sebagai tangggapan
ditanggapi dengan beriman dan atas iman akan Allah yang
beragama menyelamatkan semua orang
1.2 bersyukur atas Gereja Katolik 2.2 bertanggung jawab dalam praktik
sebagai persekutuan dalam hidup beriman kristiani
mewujudkan praktek hidup
beriman kristiani
1.3 bersyukur atas hak dan kewajiban 2.3 bertanggung jawab dalam
sebagai umat beriman kristiani melaksanakan hak dan kewajiban
sebagai umat beriman kristiani
1.4 bersyukur atas pelbagai bentuk 2.4 peduli dalam kehidupan di tengah
pelayanan Gereja di tengah masyarakat
masyarakat
1.6 beriman pada Allah yang 2.6 jujur dan adil dalam bertindak
mengajarkan kejujuran dan
keadilan
1.8 bersyukur atas persaudaraan sejati 2.8 toleransi terhadap penganut agama
dengan penganut agama dan dan kepercayaan lain
kepercayaan lain
1.9 bersyukur atas kesempatan untuk 2.9 percaya diri dalam upaya meraih
meraih cita-cita cita-cita
KELAS: VII
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi
Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan
sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
1.1 menghayati ajaran Kitab Suci Veda 2.1 merperilaku disiplin dalam
sebagai tuntunan hidup mengamalkan ajaran Kitab Suci
Veda sebagai tuntunan hidup
1.4 menghargai orang yang dapat 2.4 menghargai hak orang lain sebagai
menghindari ajaran Sad Atatayi wujud pengendalian diri untuk
dalam kehidupan sehari-hari menghindari perilaku Sad Atatayi
1.6 menghayati ajaran Pañca Yajñā 2.6 disiplin mengamalkan Pañca Yajñā
yang berkualitas dalam kehidupan yang berkualitas dalam kehidupan
sehari-hari sehari-hari
3.1 memahami Kitab Suci Veda sebagai 4.1 mengkodifikasi Kitab Suci Veda
tuntunan hidup sebagai tuntunan hidup
3.6 memahami kualitas Pañca Yajñā 4.6 menyajikan contoh Panca Yajñā
dalam kehidupan yang tergolong Tamasika, Rajasika,
dan Sattwika
KELAS:VIII
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi
Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan
sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
1.2 menghargai seseorang yang dapat 2.2 menghargai orang lain untuk
mengendalikan diri dari perilaku mengendalikan diri dari perilaku
Sapta Timira Sapta Timira
1.3 menghayati ajaran Tri Guna dalam 2.3 menghargai seseorang yang dapat
mengharmonisasi kehidupan mengharmoniskan diri dari
beragama ajaranTri Guna
3.3 mengetahui konsep Tri Guna dalam 4.3 menyajikan konsep Tri Guna dalam
kehidupan kehidupan
1.2 menghargai budaya hidup sehat 2.2 berprilaku budaya hidup sehat
dalam kehidupan sehari-hari sesuai dalam kehidupan sehari-harisesuai
ajaran Kitab Suci Veda ajaran Kitab Suci Veda
1.5 menghayati contoh perilaku Dasa 2.5 berperilaku jujur dalam berpikir,
Mala yang harus dihindari berkata, dan berbuat untuk
menghindari perilaku Dasa Mala
dalam kehidupan
3.2 memahami budaya hidup sehat 4.2 menyajikan contoh budaya hidup
dari sudut pandang kitab suci Veda sehat dari sudut pandang kitab
suci Veda
3.4 memahami ajaran Panca Yama, dan 4.4 menyajikan contoh Panca Yama,
Nyama Bratha untuk membentuk dan Nyama Bratha untuk
karakter membentuk karakter dalam rangka
pembentukan jati diri
3.5 menguraikan perilaku Dasa Mala 4.5 menyajikan contoh perilaku Dasa
yang harus dihindari dalam Mala yang harus dihindari
kehidupan
34. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA
BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SMP
KELAS: VII
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi
Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan
sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
1.2 menghayati riwayat para siswa 2.2 menunjukkan perilaku percaya diri
utama dan para pendukung setelah memahami riwayat para
Buddha siswa utama dan para pendukung
Buddha
3.1 memahami pengetahuan tentang 4.1 menyaji dalam ranah abstrak masa
masa pembabaran Dharma pembabaran Dharma
3.4 memahami pengetahuan tentang 4.4 menyaji dalam ranah abstrak dan
cara pengembangan ketenangan konkret cara pengembangan
batin ketenangan batin
KELAS: IX
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi
Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan
sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
3.2 menerapkan pengetahuan tentang 4.2 mengolah dalam ranah abstrak dan
peranan agama Buddha untuk konkret peranan agama Buddha
menegakkan hak asasi manusia untuk menegakkan hak asasi
dan kesetaraan gender manusia dan kesetaraan gender
3.3 menerapkan pengetahuan tentang 4.3 menalar dalam ranah abstrak dan
peranan agama Buddha untuk konkret peranan agama Buddha
memelihara perdamaian untuk memelihara perdamaian
KELAS: VII
1.4 Mensyukuri nilai dan semangat 2.4 Bertanggung jawab terhadap makna
Kebangkitan nasional 1908 dalam dan arti penting Kebangkitan
perjuangan kemerdekaan Republik nasional 1908 dalam perjuangan
Indonesia secara tulus. kemerdekaan Republik Indonesia
1.5 Menjalankan perilaku orang beriman 2.5 Mengembangkan sikap toleransi
sesuai nilai dan semangat Sumpah sesuai nilai dan semangat Sumpah
Pemuda tahun 1928 dalam bingkai Pemuda tahun 1928 dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika Bhinneka Tunggal Ika
1.6 Mensyukuri semangat dan 2.6 Menunjukkan sikap gotong royong
komitmen kolektif kebangsaan sebagai wujud nyata semangat dan
untuk memperkuat NKRI yang komitmen kolektif kebangsaan
berketuhanan Yang Maha Esa untuk memperkuat Negara Kesatuan
Republik Indonesia
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami dan menerapkan 4. Mengolah, menyaji, dan menalar
pengetahuan (faktual, konseptual, dalam ranah konkret (menggunakan,
dan prosedural) berdasarkan rasa mengurai, merangkai, memodifikasi,
ingin tahunya tentang ilmu dan membuat) dan ranah abstrak
pengetahuan, teknologi, seni, (menulis, membaca, menghitung,
budaya terkait fenomena dan menggambar, dan mengarang)
kejadian tampak mata sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menelaah Pancasila sebagai dasar 4.1 Menyaji hasil telaah nilai-nilai
negara dan pandangan hidup Pancasila sebagai dasar negara dan
bangsa pandanganhidup bangsa dalam
kehidupan sehari-hari
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.2 Menelaah makna, kedudukan dan 4.2 Menyajikan hasil telaah makna,
fungsi Undang-Undang Dasar kedudukan dan fungsi Undang-
Negara Republik Indonesia Tahun Undang Dasar Negara Republik
1945, serta peratuan perundangan- Indonesia Tahun 1945 dalam
undangan lainnya dalam sistem penerapan kehidupan sehari-hari
hukum nasional
3.3 Memahami tata urutan peraturan 4.3 Mendemonstrasikan pola
perundang-undangan dalam sistem pengembangan tata urutan
hukum nasional nasional di peraturan perundang-undangan
Indonesia dalam sistem hukum nasional
nasional di Indonesia
3.4 Menganalisa makna dan arti 4.4 Menyaji hasil penalaran tentang
Kebangkitan nasional 1908 dalam tokoh kebangkitan nasional dalam
perjuangan kemerdekaan Republik perjuangan kemerdekaan Republik
Indonsia Indonesia
3.5 Memproyeksikan nilai dan semangat 4.5 Mengaitkan hasil proyeksi nilai-nilai
Sumpah Pemuda tahun 1928 dalam dan semangat Sumpah Pemuda
bingkai Bhinneka Tunggal Ika Tahun 1928 dalam bingkai Bhineka
Tunggal Ika dengan kehidupan
sehari-hari
3.6 Menginterpretasikan semangat dan 4.6 Mengorganisasikan kegiatan
komitmen kebangsaan kolektif lingkungan yang mencerminkan
untuk memperkuat Negara Kesatuan semangat dan komitmen
Republik Indonesia dalam kontek kebangsaan untuk memperkuat
kehidupan siswa Negara Kesatuan Republik Indonesia
KELAS: IX
3.2 Mensintesiskan isi alinea dan pokok 4.2 Menyajikan hasil sintesis isi alinea
pikiran yang terkandung dalam dan pokok pikiran yang terkandung
Pembukaan Undang-Undang Dasar dalam Pembukaan Undang-Undang
Negara Republik Indonesia tahun Dasar Negara Republik Indonesia
1945 tahun 1945
3.3 Memahami ketentuan tentang 4.3 Memaparkan penerapan tentang
bentuk dan kedaualatan negara bentuk dan kedaualatan negara
sesuai Undang-Undang Dasar sesuai Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia tahun Negara Republik Indonesia tahun
1945 1945
3.4 Menganalisis prinsip persatuan 4.4 Mendemonstrasikan hasil analisis
dalam keberagaman suku, agama, prinsip persatuan dalam
ras, dan antargolongan (SARA), keberagaman suku, agama, ras, dan
sosial, budaya, ekonomi, dan gender antargolongan (SARA) dalam bingkai
dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika Bhinneka Tunggal Ika
3.5 Menganalisis prinsip harmoni dalam 4.5 Menyampaikan hasil analisis prinsip
keberagaman suku, agama, ras, dan harmoni dalam keberagaman suku,
antargolongan (SARA) sosial, agama, ras, dan antargolongan
budaya, ekonomi, dan gender dalam (SARA) sosial, budaya, ekonomi, dan
bingkai Bhinneka Tunggal Ika gender dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika
KELAS: VII
3.2 Menelaah struktur dan kebahasaan 4.2 Menyajikan data, gagasan, kesan
dari teks deskripsi tentang objek dalam bentuk teks deskripsi
(sekolah, tempat wisata, tempat tentang objek (sekolah, tempat
bersejarah, dan⁄atau suasana wisata, tempat bersejarah,
pentas seni daerah) yang didengar dan⁄atau suasana pentas seni
dan dibaca daerah) secara tulis dan lisan
dengan memperhatikan struktur,
kebahasaan baik secara lisan
maupun tulis
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.3 Mengidentifikasi unsur-unsur teks 4.3 Menceritakan kembali isi teks
narasi (cerita imajinasi) yang narasi (cerita imajinasi) yang
dibaca dan didengar didengar dan dibaca secara lisan,
tulis, dan visual
3.4 Menelaah struktur dan kebahasaan 4.4 Menyajikan gagasan kreatif dalam
teks narasi (cerita imajinasi) yang bentuk cerita imajinasi secara lisan
dibaca dan didengar dan tulis dengan memperhatikan
struktur, penggunaan bahasa, atau
aspek lisan
3.5 Mengidentifikasi teks prosedur 4.5 Menyimpulkan isi teks prosedur
tentang cara melakukan sesuatu tentang cara memainkan alat
dan cara membuat (cara musik daerah, tarian daerah, cara
memainkan alat musik/tarian membuat cinderamata, dan/atau
daerah, cara membuat kuliner kuliner khas daerah) yang dibaca
khas daerah, dll.) dari berbagai dan didengar
sumber yang dibaca dan didengar
3.6 Menelaah struktur dan aspek 4.6 Menyajikan data rangkaian
kebahasaan teks prosedur tentang kegiatan ke dalam bentuk teks
cara melakukan sesuatu dan cara prosedur (tentang cara memainkan
membuat (cara memainkan alat alat musik daerah, tarian daerah,
musik/tarian daerah, cara cara membuat cinderamata, dll)
membuat kuliner khas daerah, dll.) dengan memperhatikan struktur,
dari berbagai sumber yang dibaca unsur kebahasaan, dan isi secara
dan didengar lisan dan tulis
3.7 Mengidentifikasi informasi dari 4.7 Menyimpulkan isi teks laporan
teks laporan hasil observasi berupa hasil observasi berupa buku
buku pengetahuan yang dibaca pengetahuan yang dibaca dan
atau diperdengarkan didengar
3.8 Menelaah struktur, kebahasaan, 4.8 Menyajikan rangkuman teks
dan isi teks laporan hasil observasi laporan hasil observasi yang
yang berupa buku pengetahuan berupa buku pengetahuan secara
yang dibaca atau diperdengarkan lisan dan tulis dengan
memperhatikan kaidah
kebahasaan atau aspek lisan
3.9 Menemukan unsur-unsur dari 4.9 Membuat peta pikiran/sinopsis
buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca tentang isi buku nonfiksi/buku
fiksi yang dibaca
3.10 Menelaah hubungan unsur-unsur 4.10 Menyajikan tanggapan secaralisan,
dalam buku fiksi dan nonfiksi tulis, dan visualterhadap isi buku
fiksi/nonfiksi yang dibaca
3.11 Mengidentifikasi informasi (kabar, 4.11 Menyimpulkan isi (kabar,
keperluan, permintaan, dan/atau keperluan, permintaan, dan/atau
permohonan) dari surat pribadi dan permohonan) surat pribadi dan
surat dinas yang dibaca dan surat dinas yang dibaca atau
didengar diperdengarkan
3.12 Menelaah unsur-unsur dan 4.12 Menulis surat (pribadi dan dinas)
kebahasaan dari surat pribadi dan untuk kepentingan resmi dengan
surat dinas yang dibaca dan memperhatikan struktur teks,
didengar kebahasaan, dan isi
3.13 Mengidentifikasi informasi (pesan, 4.13 Menyimpulkan isi puisi rakyat
rima, dan pilihan kata) dari puisi (pantun, syair, dan bentuk puisi
rakyat (pantun, syair, dan bentuk rakyat setempat) yang disajikan
puisi rakyat setempat) yang dibaca dalam bentuk tulis dan lisan
dan didengar
3.14 Menelaah struktur dan kebahasaan 4.14 Menelaah struktur dan kebahasaan
puisi rakyat (pantun, syair, dan puisi rakyat (pantun, syair, dan
bentuk puisi rakyat setempat) yang bentuk puisi rakyat setempat) yang
dibaca dan didengar dibaca dan didengar
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
KELAS: VII
KELAS: VII
KELAS: VII
KELAS: VII
KELAS: VII
A. SENI RUPA
3.1 memahami unsur, prinsip, teknik 4.1 menggambar flora, fauna, dan alam
dan prosedur menggambar flora, benda
fauna dan alam benda dengan
berbagai bahan
3.2 memahami prinsip dan prosedur 4.2 menggambar gubahan flora, fauna,
menggambar gubahan flora, fauna, dan bentuk geometrik menjadi
dan bentuk geometrik menjadi ragam hias
ragam hias
3.3 memahami prosedur penerapan 4.3 membuat karya dengan berbagai
ragam hias pada bahan buatan motif ragam hias pada bahan
buatan
3.4 memahami prosedur penerapan 4.4 membuat karya dengan berbagai
ragam hias pada bahan alam motif ragam hias pada bahan alam
B. SENI MUSIK
3.1 memahami konsep dasar bernyanyi 4.1 menyanyikan lagu dengan satu
satu suara secara berkelompok suara secara berkelompok dalam
dalam bentuk unisono bentuk unisono
3.2 memahami dasar bernyanyi dengan 4.2 menyanyikan lagu dengan dua
dua suara atau lebih secara suara atau lebih dalam bentuk
berkelompok kelompok vokal
3.3 memahami gerak tari sesuai 4.3 memeragakan gerak tari sesuai
dengan level dan pola lantai dengan level dan pola lantai
3.4 memahami gerak tari sesuai level, 4.4 memeragakan gerak tari
dan pola lantai sesuai iringan berdasarkan level dan pola lantai
sesuai iringan
D. SENI TEATER
A. SENI RUPA
3.2 memahami teknik dan gaya lagu 4.2 menyanyikan lagu-lagu daerah
daerah dengan dua suara atau dengan dua suara atau lebih secara
lebih secara berkelompok berkelompok
3.3 memahami teknik permainan salah 4.3 memainkan salah satu alat musik
satu alat musik tradisional secara tradisional secara perorangan
perorangan
3.1 memahami keunikan gerak tari 4.1 memeragakan keunikan gerak tari
tradisional dengan menggunakan tradisional dengan menggunakan
unsur pendukung tari unsur pendukung tari
3.1 memahami konsep, teknik dan 4.1 meragakan gerak pantomim sesuai
prosedur dasar seni peran sesuai konsep, teknik, dan prosedur seni
kaidah pementasan pantomim peran
A. SENI RUPA
3.1 memahami unsur, prinsip, teknik, 4.1 membuat karya seni lukis dengan
dan prosedur berkarya seni lukis berbagai bahan dan teknik
dengan berbagai bahan
3.2 memahami prosedur berkarya seni 4.2 membuat karya seni patung dengan
patung dengan berbagai bahan dan berbagai bahan dan teknik
teknik
3.3 memahami prosedur berkarya seni 4.3 membuat karya seni grafis dengan
grafis dengan berbagai bahan dan berbagai bahan dan teknik
teknik
3.1 memahami keunikan gerak tari 4.1 memeragakan keunikan gerak tari
kreasi berdasarkan unsur kreasi berdasarkan unsur
pendukung tari pendukung tari
3.2 memahami tari kreasi dengan 4.2 memeragakan tari kreasi dengan
menggunakan unsur pendukung menggunakan unsur pendukung
tari sesuai iringan tari sesuai iringan
D. SENI TEATER
KELAS: VII
3.1 Memahami gerak spesifik dalam 4.1 Mempraktikkan gerak spesifik dalam
berbagai permainan bola besar berbagai permainan bola besar
sederhana dan atau tradisional*) sederhana dan atau tradisional
3.2 Memahami gerak spesifik dalam 4.2 Mempraktikkan gerak spesifik dalam
berbagai permainan bola kecil berbagai permainan bola kecil
sederhana dan atau tradisional. *) sederhana dan atau tradisional. *)
3.3 Memahami gerak spesifik jalan, lari, 4.3 Mempraktikkan gerak spesifik jalan,
lompat, dan lempar dalam berbagai lari, lompat, dan lempar dalam
permainan sederhana dan atau berbagai permainan sederhana dan
tradisional. *) atau tradisional. *)
3.4 Memahami gerak spesifik seni 4.4 Mempraktikkan gerak spesifik seni
beladiri. **) beladiri. **)
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
Keterangan:
*) Untuk kompetensi dasar permainan bola besar dan permainan bola kecil
dapat dipilih sesuai dengan sarana prasarana yang tersedia. (Dan
dipastikan Guru tidak mengajarkan pada salah satu pembelajaran yang
diminati oleh gurunya melainkan diminati oleh siswanya agar siswa tidak
terpaksa dan PJOK menjadi momok bagi siswanya)
KELAS: VII
A. KERAJINAN
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler,
dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati
ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial
adalah “Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan
dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan
guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut, yaitu siswa mampu:
3.1 memahami pengetahuan tentang 4.1 memilih jenis bahan dan teknik
jenis, sifat, karakter, dan teknik pengolahan serat/tekstil yang sesuai
pengolahan serat dan tekstil dengan potensi daerah setempat
(misalnya rumput/ ilalang, kapas,
bulu domba, kulit kayu, kain, tali
plastik dan lain-lain)
3.3 memahami pengetahuan tentang 4.3 memilih jenis bahan dan teknik
jenis, sifat, karakter, dan teknik pengolahan kertas dan plastik
pengolahan kertas dan plastik lembaran yang sesuai dengan
lembaran potensi daerah setempat
B. REKAYASA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler,
dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati
ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial
adalah “Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan
dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan
guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut, yaitu siswa mampu:
3.1 memahami wawasan teknologi, 4.1 membuat sketsa dan gambar teknik
perkembangan teknologi, dari suatu rancangan produk
keselamatan kerja, sketsa, dan
gambar teknik
3.3 memahami jenis-jenis dan fungsi 4.3 memanipulasi jenis-jenis dan fungsi
teknologi konstruksi teknologi konstruksi
C. BUDIDAYA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler,
dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati
ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial
adalah “Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan
dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan
guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut, yaitu siswa mampu:
D. PENGOLAHAN
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler,
dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati
ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial
adalah “Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan
dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan
guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut, yaitu siswa mampu:
3.1 memahami rancangan pembuatan, 4.1 mengolah bahan pangan buah segar
penyajian dan pengemasan bahan menjadi makanan dan minuman
pangan buah segar menjadi sesuai pengetahuan rancangan dan
makanan dan minuman yang ada di bahan yang ada di wilayah setempat
wilayah setempat
A. KERAJINAN
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler,
dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati
ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial
adalah “Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan
dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan
guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut, yaitu siswa mampu:
3.1 memahami pengetahuan tentang 4.1 memilih jenis bahan dan teknik
jenis, sifat, karakter dan teknik pengolahan bahan lunak yang
pengolahan bahan lunak (misalnya sesuai dengan potensi daerah
tanah liat, getah, lilin, clay polimer, setempat (misalnya tanah liat, getah,
clay tepung, plastisin, parafin, gips lilin, clay polimer, clay tepung,
dan lain-lain) plastisin, parafin, gips dan lain-lain)
3.3 memahami pengetahuan tentang 4.3 memilih jenis bahan dan teknik
jenis, sifat, karakter dan teknik pengolahan kerang, kaca, keramik
pengolahan kerang, kaca, keramik dan botol plastik yang sesuai dengan
dan botol plastik potensi daerah setempat
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
B. REKAYASA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler,
dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati
ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial
adalah “Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan
dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan
guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut, yaitu siswa mampu:
3.4 memahami penerapan sistem 4.4 membuat alat penjernih air dengan
penyaringan air alami dan buatan memanfaatkan potensi yang ada di
lingkungan sekitar
C. BUDIDAYA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler,
dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati
ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial
adalah “Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan
dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan
guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut, yaitu siswa mampu:
D. PENGOLAHAN
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler,
dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati
ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial
adalah “Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan
dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan
guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut, yaitu siswa mampu:
A. KERAJINAN
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler,
dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati
ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial
adalah “Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan
dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan
guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut, yaitu siswa mampu:
3.1 memahami pengetahuan tentang 4.1 memilih jenis bahan dan teknik
jenis, sifat, karakter, dan teknik pengolahan bahan kayu (misalnya
pengolahan bahan kayu (misalnya ranting, papan, dan balok), bambu,
ranting, papan, dan balok), bambu, dan atau rotan yang sesuai dengan
dan atau rotan potensi daerah setempat
3.3 memahami pengetahuan tentang 4.3 memilih jenis bahan dan teknik
jenis, sifat, karakter, dan teknik pengolahan bahan logam, batu, dan
pengolahan bahan logam, batu, dan atau plastik yang sesuai dengan
atau plastik potensi daerah setempat
3.1 menganalisis prinsip kelistrikan dan 4.1 membuat desain konstruksi instalasi
sistem instalasi listrik rumah tangga listrik rumah tangga
3.2 menganalisis instalasi listrik rumah 4.2 membuat instalasi listrik rumah
tangga tangga
C. BUDIDAYA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler,
dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati
ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial
adalah “Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan
dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan
guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut, yaitu siswa mampu:
3.2 memahami sarana dan peralatan 4.2 menyiapkan sarana dan peralatan
untuk budidaya ikan konsumsi untuk budidaya ikan konsumsi
3.4 memahami komoditas ikan hias 4.4 menentukan komoditas ikan hias
yang dapat dikembangkan sesuai yang dapat dikembangkan sesuai
kebutuhan wilayah setempat kebutuhan wilayah setempat
D. PENGOLAHAN
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler,
dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati
ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial
adalah “Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan
dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan
guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut, yaitu siswa mampu:
3.4 menganalisis rancangan pembuatan, 4.4 mengolah bahan hasil samping dari
penyajian, dan pengemasan bahan pengolahan hasil peternakan
hasil samping dari pengolahan hasil (daging, telur, susu) dan perikanan
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
peternakan (daging, telur, susu) dan (ikan, udang, cumi, rumput laut)
perikanan (ikan, udang, cumi, yang ada di wilayah setempat
rumput laut) menjadi produk menjadi produk pangan serta
pangan yang ada di wilayah menyajikan atau melakukan
setempat pengemasan
Tabel 3.2 Kompetensi Inti dan Kompetensi dasar Bahasa Jawa
Kelas VII
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
1. Menghargai dan 1.1 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa daerah
menghayati ajaran sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa untuk
agama yang dianutnya. meningkatan pengetahuan dan keterampilan berbahasa
daerah, serta untuk melestarikan dan mengembangkan
budaya daerah untuk didayagunakan sebagai upaya
pembinaan dan pengembangan kebudayaan Nasional.
1.2 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa daerah
sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana
memahami informasi lisan dan tulis.
1.3 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa daerah
sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana
menyajikan informasi lisan dan tulis
2. Menghargai dan 1.1 Memiliki perilaku jujur, tanggung jawab, dan santun dalam
menghayati perilaku menanggapi secara pribadi hal-hal atau kejadian
jujur, disiplin, berdasarkan hasil observasi dengan menggunakan berbagai
tanggungjawab, peduli ragam bahasa.
(toleransi, gotong 1.2 Memiliki perilaku percaya diri dan tanggung jawab dalam
royong), santun, membuat tanggapan pribadi atas karya budaya masyarakat
percaya diri, dalam daerah yang penuh makna dan tata krama.
berinteraksi secara 1.3 Memiliki perlaku kreatif, tanggung jawab, dan santun
efektif dengan dalam mendebatkan sudut pandang tertentu tentang suatu
lingkungan sosial dan masalah yang terjadi pada masyarakat dengan
alam dalam jangkauan menggunakan berbagai ragam bahasa.
pergaulan dan 1.4 Memiliki perilaku jujur dan kreatif dalam memaparkan
keberadaannya. langkah-langkah suatu proses berbentuk linear dengan tata
krama yang santun.
1.5 Memiliki perilaku percaya diri, peduli, dan santun dalam
merespon secara pribadi peristiwa jangka pendek.
3. Memahami 3.1 Memahami teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, dan
pengetahuan (faktual, eksposisi dalam bentuk informasi atau berita secara lisan
konseptual, dan dan tulis.
prosedural) 3.2 Memahami struktur teks, dan unsur kebahasaan dari teks
berdasarkan rasa ingin lisan dan tulis untuk menceritakan pengalaman pribadi,
tahunya tentang ilmu profil tokoh , kegiatan, atau peristiwa.
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
pengetahuan, teknologi, 3.3 Memahami struktur teks, unsur kebahasaan, dan pesan
seni, budaya terkait moral dari teks lisan dan tulis yang berupa fiksi (wayang/
fenomena dan kejadian cerkak/foklor/ Topeng dhalang).
tampak mata. 3.4 Memahami struktur teks, unsur kebahasaan, dan pesan
moral puisi secara lisan dan tulis.
3.5 Memahami struktur teks, unsur kebahasaan, dan pesan
moral tembang macapat dan lagu kreasi secara lisan dan
tulis.
3.6 Memahami kaidah penulisan teks berupa kalimat
sederhana dengan aksara Jawa/ Carakan Madura.
4. Mencoba, mengolah, 4.1 Menelaah dan menyunting teks hasil observasi, tanggapan
dan menyaji dalam deskriptif, dan eksposisi dalam bentuk informasi atau
ranah konkret berita secara lisan dan tulis.
(menggunakan, 4.2 Menceritakan pengalaman pribadi, profil tokoh, kegiatan,
mengurai, merangkai, atau peristiwa dengan menggunakan tata krama.
memodifikasi, dan 4.3 Mengapresiasi teks fiksi (wayang/ cerkak/foklor/ Topeng
membuat) dan ranah dhalang) sesuai konteks secara lisan dan tulis.
abstrak (menulis, 4.4 Mengapresiasi teks puisi secara lisan dan tulis.
membaca, menghitung, 4.5 Melagukan dan mengungkapkan pesan dalam tembang
menggambar, dan macapat dan lagu kreasi.
mengarang) sesuai 4.6 Membaca dan menulis kalimat sederhana dengan Aksara
dengan yang dipelajari Jawa/ carakan Madura.
di sekolah dan sumber
lain yang sama dalam
sudut pandang/teori
Kelas VIII
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
1. Menghargai dan 1.1 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa
menghayati ajaran daerah sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa untuk
agama yang dianutnya. meningkatan pengetahuan dan keterampilan
berbahasa daerah, serta untuk melestarikan dan
mengembangkan budaya daerah untuk didayagunakan
sebagai upaya pembinaan dan pengembangan
kebudayaan Nasional.
1.2 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa
daerah sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa
sebagai sarana memahami informasi lisan dan tulis.
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
1.3 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa
daerah sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa
sebagai sarana menyajikan informasi lisan dan tulis
Kelas IX
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
1. Menghargai dan menghayati 1.1 Menghargai dan mensyukuri keberadaan
ajaran agama yang dianutnya. bahasa daerah sebagai anugerah Tuhan Yang
Maha Esa untuk meningkatan pengetahuan
dan keterampilan berbahasa daerah, serta
untuk melestarikan dan mengembangkan
budaya daerah untuk didayagunakan sebagai
upaya pembinaan dan pengembangan
kebudayaan Nasional.
1.2 Menghargai dan mensyukuri keberadaan
bahasa daerah sebagai anugerah Tuhan yang
Maha Esa sebagai sarana memahami
informasi lisan dan tulis.
1.3 Menghargai dan mensyukuri keberadaan
bahasa daerah sebagai anugerah Tuhan yang
Maha Esa sebagai sarana menyajikan
informasi lisan dan tulis.
2. Menghargai dan menghayati 2.1 Memiliki perilaku jujur dalam menceritakan
perilaku jujur, disiplin, sudut pandang moral yang eksplisit.
tanggungjawab, peduli (toleransi, 2.2 Memiliki perilaku peduli, cinta tanah air, dan
gotong royong), santun, percaya semangat kebangsaan atas karya budaya yang
diri, dalam berinteraksi secara penuh makna.
efektif dengan lingkungan sosial 2.3 Memiliki perilaku demokratis, kreatif, dan
dan alam dalam jangkauan santun dalam berdebat tentang kasus atau
pergaulan dan keberadaannya. sudut pandang.
2.4 Memiliki perilaku jujur dan percaya diri
dalam mengungkapkan kembali tujuan dan
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
metode serta hasil kegiatan.
2.5 Memiliki perilaku jujur dan percaya diri
dalam pengungkapan kembali peristiwa hidup
diri sendiri dan orang lain.
3. Memahami dan menerapkan 3.1 Memahami teks argumentasi (dalam bentuk
pengetahuan (faktual, konseptual, laporan/berita) untuk menyatakan pendapat
dan prosedural) berdasarkan rasa dan memberi tanggapan sesuai konteks.
ingin tahunya tentang ilmu 3.2 Memahami struktur teks, unsur kebahasaan,
pengetahuan, teknologi, seni, dan pesan moral dari teks drama tradisional
budaya terkait fenomena dan (wayang/kethoprak/ludruk).
kejadian tampak mata. 3.3 Memahami struktur teks, unsur kebahasaan,
dan pesan moral dari teks drama modern.
3.4 Memahami struktur teks, dan unsur
kebahasaan dari teks pidato dan teks pewara
3.5 Memahami struktur teks, kaidah, dan unsur
kebahasaan dalam menulis laporan kegiatan .
4. Mengolah, menyaji, dan menalar 4.1 Menyusun teks (dalam bentuk
dalam ranah konkret laporan/berita) untuk menyatakan pendapat
(menggunakan, mengurai, dan memberi tanggapan sesuai konteks.
merangkai, memodifikasi, dan 4.2 Melakukan kegiatan bermain peran drama
membuat) dan ranah abstrak tradisional (wayang/kethoprak/ludruk).
(menulis, membaca, menghitung, 4.3 Melakukan kegiatan bermain peran drama
menggambar, dan mengarang) modern.
sesuai dengan yang dipelajari di 4.4 Berpidato atau menjadi pewara pada suatu
sekolah dan sumber lain yang kegiatan sekolah sesuai konteks.
sama dalam sudut pandang/teori. 4.5 Menulis laporan kegiatan sesuai kaidah.