DOKU
MEN I
TIM PENGEMBANG KURIKULUM
KURIKULUM SEKOLAH 2013
PADA SATUAN PENDIDIKAN
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
SD NEGERI 1 BENDOREJO
Dusun Nglembu RT 019 RW 009 Desa Bendorejo
Kecamatan Pogalan – Kabupaten Trenggalek
Kode POS 66371
2
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Illahi Robbi, karena berkat izinnya-lah kami telah
selesai menyusun Kurikulum Sekolah 2013 SD Negeri 1 Bendorejo.
Kurikulum ini disusun berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang
Standar Pendidikan Nasional (SPN) Pasal 17 Ayat 1 “ Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat
dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah/karakteristik daerah, sosial
budaya masyarakat setempat dan peserta didik “serta Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun
2015 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang
Standar Nasional Pendidikan.
Kami menyadari bahwa penyusunan kurikulum ini masih banyak kekurangan, baik isi
maupun redaksi, semuanya semata mata karena keterbatasan pemikiran dan wawasan kami, oleh
karenanya kami mengharapkan tanggapan berupa saran atau kritik yang konstruktif untuk
perbaikan selanjutnya.
Kurikulum Sekolah 2013 ini disusun untuk dijadikan bahan acuan, khususnya bagi para
tenaga pendidik dan kependidikan, dilingkungan SD Negeri 1 Bendorejo dalam rangka
mengembangkan sekolah ke arah yang lebih baik.
Akhir kata penyusun menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu hingga terwujudnya kurikulum ini, semoga Allah Swt membalas amal bakti kita semua.
Amin.
DAFTAR ISI
Hal
SAMPUL DOKUMEN I......................................................................................................................
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................
DAFTAR ISI .......................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................
A. Rasional...........................................................................................................................
B. Landasan Hukum dan Landasan Operasional.................................................................
C. Tujuan..............................................................................................................................
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013.........................................................................
BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH..............................................................................11
A. Tujuan Pendidikan.........................................................................................................11
B. Visi Sekolah..................................................................................................................11
C. Misi Sekolah..................................................................................................................11
D. Tujuan Sekolah..............................................................................................................12
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM...................................................................23
A. Kerangka Dasar.............................................................................................................13
1. Landasan Filosofis...................................................................................................13
2. Landasan Teoritis....................................................................................................13
B. Struktur Kurikulum.......................................................................................................17
C. Muatan Kurikulum........................................................................................................19
1. Mata Pelajaran..........................................................................................................2
A. Kompetensi Inti...................................................................................................24
B. Kompetensi Dasar................................................................................................25
2. Muatan Lokal..........................................................................................................164
3. Pengembangan Diri................................................................................................168
4. Pengaturan Beban Belajar......................................................................................171
5. Penilaian.................................................................................................................172
6. Ketuntasan Belajar..................................................................................................173
7. Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan.................................................................178
8. Peraturan Khusus....................................................................................................179
9. Kegiatan Literasi Sekolah....................................................................................181
10. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)................................................................181
11. Pendidikan Kecakapan Hidup..............................................................................186
12. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global...........................................188
BAB IV KALENDER PENDIDIKAN............................................................................................189
BAB V PENUTUP...........................................................................................................................193
LAMPIRAN.....................................................................................................................................194
SK TIM PENGEMBANG KURIKULUM 2013.............................................................................209
SK KURIKULUM SEKOLAH 2013...............................................................................................212
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum 2013 atau Pendidikan Berbasis Karakter adalah kurikulum baru yang
dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk menggantikan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum yang
mengutamakan pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter, peserta didik dituntut untuk
paham atas materi, aktif dalam berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun disiplin
yang tinggi. Kurikulum ini menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang
diterapkan sejak 2006 lalu. Dalam Kurikulum 2013 mata pelajaran wajib diikuti oleh seluruh
peserta didik di satu satuan pendidikan pada setiap satuan atau jenjang pendidikan.
Di dalam Penjelasan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pada Bagian Umum dijelaskan bahwa pembaruan pendidikan memerlukan strategi
tertentu, dan salah satu strategi pembangunan pendidikan nasional ini adalah pengembangan
dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi.”
Pasal 35 Undang-undang Nomor Nomor 20 Tahun 2003 juga mengatur bahwa Standar
nasional pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum, tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan.” Selanjutnya di dalam
penjelasan Pasal 35 dinyatakan bahwa “kompetensi lulusan merupakan kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan
standar nasional yang telah disepakati.”
Pada hakikatnya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pada Pasal 1 Ayat (1) menyebutkan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Dalam rangka mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran tersebut diperlukan
suatu kurikulum yang dijadikan sebagai pedoman bagi para pendidik dalam
menyelenggarakan kegiatan pembelajaran. Kurikulum sebagaimana yang ditegaskan dalam
Pasal 1 Ayat (19) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 adalah seperangkat rencana dan
5
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum
Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.
Implementasi Kurikulum Sekolah 2013 pada Sekolah, terutama jenjang Sekolah Dasar
menuntut adanya perubahan paradigma pada perencanaan pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran dan penilaian hasil belajar. Kegiatan pembelajaran tidak hanya dilaksanakan
sepenuhnya di sekolah, tetapi peserta didik dapat belajar dari rumah. Kegiatan pembelajaran
yang semula lebih banyak dilaksanakan secara tatap muka antara guru dengan peserta didik di
kelas, kini berubah menjadi pembelajaran jarak jauh secara daring (dalam jaringan). Kegiatan
belajar dari rumah menuntut adanya kolaborasi, partisipasi dan komunikasi aktif antara guru,
orang tua dan peserta didik menjadi satu kesatuan yang saling mendukung, dengan prinsip
bahwa semua kita adalah guru, semua kita adalah murid dan semua tempat adalah kelas,
nampaknya menjadi oase ditengah dahaga akan prestasi anak bangsa.
Dalam Kurikulum 2013 tidak sekedar memenuhi tuntutan kompetensi (KI-KD) pada
kurikulum, tetapi lebih ditekankan pada pengembangan karakter, akhlak mulia, dan
kemandirian peserta didik. Guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam menyajikan materi
pelajaran dan memberi tugas kepada peserta didik, agar terwujud pembelajaran yang
bermakna, inspiratif dan menyenangkan agar peserta didik tidak mengalami kebosanan belajar
dari rumah.
Berdasarkan latar belakang tersebut, agar kegiatan pembelajaran berjalan dengan baik
dan optimal, maka SD Negeri 1 Bendorejo telah menyusun Kurikulum Sekolah 2013, sebagai
acuan sekolah dalam menyelenggarakan pembelajaran pada Tahun Pelajaran 2022/2023.
Kurikulum Sekolah 2013 pada SD Negeri 1 Bendorejo ini disusun oleh Tim Pengembang
Kurikulum (TPK) sekolah dengan melibatkan unsur; guru, konselor, komite sekolah, Kepala
Sekolah, praktisi pendidikan, pengawas pembina dan unsur stakeholder lainnya.
D. Prinsip Pengembangan
Pelaksanaan pembelajaran pada pelaksanaan kurikulum 2013 memiliki karakteristik yang
berbeda dari pelaksanaan kurikulum 2006. Berdasarkan hasil analisis terhadap kondisi yang
diharapkan, maka dipeloleh 14 prinsip utama pembelajaran yang perlu guru terapkan.
Ada pun 14 prinsip itu adalah:
1. Dari peserta didik diberitahu menuju peserta didik mencari tahu;
Pembelajaran mendorong peserta didik menjadi pembelajar aktif, pada awal
pembelajaran guru tidak berusaha untuk meberitahu peserta didik karena itu materi
pembelajaran tidak disajikan dalam bentuk final. Pada awal pembelajaran guru
membangkitkan rasa ingin tahu peserta didik terhadap suatu fenomena atau fakta lalu
mereka merumuskan ketidaktahuannya dalam bentuk pertanyaan. Jika biasanya kegiatan
pembelajaran dimulai dengan penyampaian informasi dari guru sebagai sumber belajar,
maka dalam pelaksanaan kurikulum 2013 kegiatan inti dimulai dengan peserta didik
mengamati fenomena atau fakta tertentu. Oleh karena itu guru selalu memulai dengan
menyajikan alat bantu pembelajaran untuk mengembangkan rasa ingin tahu peserta didik
dan dengan alat bantu itu guru membangkitkan rasa ingin tahu peserta didik dengan
bertanya.
2. Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka
sumber;
Pembelajaran berbasis sistem lingkungan. Dalam kegiatan pembelajaran membuka
peluang kepada peserta didik sumber belajar seperti informasi dari buku peserta
didik, internet, koran, majalah, referensi dari perpustakaan yang telah disiapkan. Pada
metode proyek, pemecahan masalah, atau inkuiri peserta didik dapat memanfaatkan
sumber belajar di luar kelas. Dianjurkan pula untuk materi tertentu peserta didik
memanfaatkan sumber belajar di sekitar lingkungan masyarakat. Tentu dengan
pendekatan ini pembelajaran tidak cukup dengan pelaksanaan tatap muka dalam kelas.
3. Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan
ilmiah;
8
Pergeseran ini membuat guru tidak hanya menggunakan sumber belajar tertulis sebagai
satu-satunya sumber belajar peserta didik dan hasil belajar peserta didik hanya dalam
bentuk teks. Hasil belajar dapat diperluas dalam bentuk teks, desain program, mind
maping, gambar, diagram, tabel, kemampuan berkomunikasi, kemampuan mempraktikan
sesuatu yang dapat dilihat dari lisannya, tulisannya, geraknya, atau karyanya.
4. Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi;
Pembelajaran tidak hanya dilihat dari hasil belajar, tetapi dari aktivitas dalam proses
belajar. Yang dikembangkan dan dinilai adalah sikap, pengetahuan, dan keterampilannya.
5. Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;
Mata pelajaran dalam pelaksanaan kurikulum 2013 menjadi komponen sistem yang
terpadu.
Semua materi pelajaran perlu diletakkan dalam sistem yang terpadu untuk menghasilkan
kompetensi lulusan. Oleh karena itu guru perlu merancang pembelajaran bersama-sama,
menentukan karya peserta didik bersama-sama, serta menentukan karya utama pada tiap
mata pelajaran bersama-sama, agar beban belajar peserta didik dapat diatur sehingga
tugas yang banyak, aktivitas yang banyak, serta penggunaan waktu yang banyak tidak
menjadi beban belajar berlebih yang kontraproduktif terhadap perkembangan peserta
didik.
6. Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran
dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi;
Disini peserta didik belajar menerima kebenaran tidak tunggal. Peserta didik melihat
awan yang sama di sebuah kabupaten. Mereka akan melihatnya dari tempatnya berpijak.
Jika ada sejumlah peserta didik yang melukiskan awan pada jam yang sama dari tempat
yang berjauhan, mereka akan melukiskannya berbeda-beda, semua benar tentang awan
itu, benar menjadi beragam.
7. Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;
Pada waktu lalu pembelajaran berlangsung ceramah. Segala sesuatu diungkapkan dalam
bentuk lisan guru, fakta disajikan dalam bentuk informasi verbal, sekarang peserta didik
harus melihat faktanya, gambarnya, videonya, diagramnya, teksnya yang membuat
peserta didik melihat, meraba, merasa dengan panca indranya. Peserta didik belajar tidak
hanya dengan mendengar, namun dengan menggunakan panca indra lainnya.
8. Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan
keterampilan mental (softskills);
9
Hasil belajar pada rapot tidak hanya melaporkan angka dalam bentuk pengetahuannya,
tetapi menyajikan informasi menyangkut perkembangan sikapnya dan keterampilannya.
Keterampilan yang dimaksud bisa keterampilan membaca, menulis, berbicara, mendengar
yang mencerminkan keterampilan berpikirnya. Keterampilan bisa juga dalam bentuk
aktivitas dalam menghasilkan karya, sampai pada keterampilan berkomunikasi yang
santun, keterampilan menghargai pendapat dan yang lainnya.
BAB II
A. Tujuan Pendidikan
Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
B. Visi Sekolah
"Unggul Dalam Prestasi, Mandiri, Berwawasan Kebangsaan, Serta Maju Dalam Bidang
IPTEK Yang Dilandasi Dengan Iman Dan Taqwa".
C. Misi Sekolah
Mengacu pada visi sekolah di atas, maka misi yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan.
2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dan sarana penunjang pendidikan.
3. Meningkatkan dan mengembangkan IPTEK.
4. Menjalin kerjasama yang harmonis antara warga sekolah dengan lingkungan agar lebih
peduli dengan dunia pendidikan .
5. Menumbuh kembangkan kehidupan bermasyarakat dan kepedulian sosial yang santun,
serta budaya daerah
6. Menanamkan life skill (kecakapan hidup) dan menyadari bahwa dirinya termasuk
makhluk susila dan mahkluk religius.
7. Menanamkan sikap dan menumbuhkan perilaku anti KKN.
8. Meningkatkan kerjasama sama antar warga sekolah dalam pengembangan SDM.
9. Menanamkan sikap ramah lingkungan.
10. Menumbuhkan semangat kemandirian secara intensif kepada seluruh warga sekolah.
11. Membiasakan warga sekolah menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang
dianutnya.
12
D. Tujuan Sekolah
Sejalan dengan Tujuan Pendidikan Dasar dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005
yaitu meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak, serta ketrampilan untuk
hidup mandiri dan untuk mengikuti pendidikan lebih lanjut, maka tujuan yang ingin dicapai
oleh SD Negeri 1 Bendorejo adalah sebagai berikut :
1. Meraih prestasi Akademik dan non Akademik serta keunggulan berkompetensi dalam
berbagai bidang kegiatan.
2. Meningkatkan kualitas sekolah dari sisi akademik dan non akademik.
3. Menguasai dasar-dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta seni dan memiliki
kecakapan hidup (life skill) sebagai bekal untuk melanjutkan ke sekolah yang lebih
tinggi, sesuai dengan taraf perkembangan dan potensi dirinya.
4. Dapat menjalin hubungan timbal balik dengan masyarakat untuk meningkatkan mutu
pendidikan.
5. Menumbuhkan sikap kritis, kreatif, inovatif dalam kerangka budaya ketimuran yang
dilandasi nilai-nilai agama.
6. Menjadi pelopor dan penggerak di lingkungan masyarakat sekitar, sehingga dapat
meraih keunggulan sesuai dengan situasi dan kondisi serta budaya lingkungan di era
Globalisasi.
7. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan warga sekolah.
8. Menanamkan, bersikap dan berperilaku anti KKN pada siswa dan seluruh warga
sekolah maupun stick holder yang ada.
9. Dapat mencerdaskan peserta didik dan guru sehingga menjadi sekolah yang unggul dan
diminati masyarakat.
10. Menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif. Dengan menjaga kerindangan,
kenyamanan, keamanan, kebersihan sekolah.
11. Menanamkan kebiasaan warga sekolah rajin beribadah sesuai dengan ajaran agama
masing-masing.
13
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
SEKOLAH DASAR NEGERI 1 BENDOREJO
A. Kerangka Dasar
1. Landasan Filosofis
Secara filosofis Kurikulum Sekolah 2013 yang dikembangkan pada SD Negeri 1
Bendorejo dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Kurikulum sekolah merupakan kerangka pembudayaan keberagamaan nasional dan
daerah sebagai ciri khas pendidikan sekolah;
b. Kurikulum sebagai komponen pendidikan yang dapat mewariskan budaya melalui
penguasaan berbagai disiplin ilmu pengetahuan dalam bentuk mata pelajaran.
Karenanya kurikulum memberikan rambu-rambu perencanaan dan pengaturan
pendidikan di sekolah dalam penguasaan disiplin ilmu, baik ilmu umum maupun ilmu
agama secara integratif;
c. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik
dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi,
sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat
dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivism);
d. Negara menjamin seluruh lapisan masyarakat untuk mendapat layanan pendidikan dan
pembelajaran yang berkualitas.
Dalam rangka menjamin terselenggaranya pendidikan dan pembelajaran di sekolah perlu
disusun Kurikulum Sekolah 2013 agar proses pembelajaran berjalan secara efektif dan
efisien.
2. Landasan Teoritis
Kurikulum dikembangkan atas dasar teori pendidikan berdasarkan standar dan teori
pendidikan berbasis kompetensi. Pendidikan berdasarkan standar adalah pendidikan yang
menetapkan standar nasional sebagai kualitas minimal hasil belajar yang berlaku untuk
setiap kurikulum. Standar kualitas nasional dinyatakan sebagai Standar Kompetensi
Lulusan. Standar Kompetensi Lulusan tersebut adalah kualitas minimal lulusan 5 suatu
jenjang atau satuan pendidikan. Standar Kompetensi Lulusan mencakup sikap, pengetahuan,
dan keterampilan (PP nomor 19 tahun 2005). Standar Kompetensi Lulusan dikembangkan
menjadi Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan. Standar Kompetensi Lulusan
14
satuan pendidikan berisikan 3 (tiga) komponen yaitu kemampuan proses, konten, dan ruang
lingkup penerapan komponen proses dan konten. Komponen proses adalah kemampuan
minimal untuk mengkaji dan memproses konten menjadi kompetensi. Komponen konten
adalah dimensi kemampuan yang menjadi sosok manusia yang dihasilkan dari pendidikan.
Komponen ruang lingkup adalah keluasan lingkungan minimal dimana kompetensi tersebut
digunakan, dan menunjukkan gradasi antara satu satuan pendidikan dengan satuan
pendidikan di atasnya serta jalur satuan pendidikan khusus.
Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk bersikap, menggunakan
pengetahuan dan keterampilan untuk melaksanakan suatu tugas di sekolah, masyarakat, dan
lingkungan dimana yang bersangkutan berinteraksi. Kurikulum dirancang untuk
memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik untuk mengembangkan
sikap, keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk membangun kemampuan
tersebut. Hasil dari pengalaman belajar tersebut adalah hasil belajar peserta didik yang
menggambarkan manusia dengan kualitas yang dinyatakan dalam SKL. Kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu (UU nomor 20 tahun 2003; PP nomor 19 tahun 2005). Kurikulum
berbasis kompetensi adalah kurikulum yang dirancang baik dalam bentuk dokumen, proses,
maupun penilaian didasarkan pada pencapaian tujuan, konten dan bahan pelajaran serta
penyelenggaraan pembelajaran yang didasarkan pada Standar Kompetensi Lulusan. Konten
pendidikan dalam SKL dikembangkan dalam bentuk kurikulum satuan pendidikan dan
jenjang pendidikan sebagai suatu rencana tertulis (dokumen) dan kurikulum sebagai proses
(implementasi). Dalam dimensi sebagai rencana tertulis, kurikulum harus mengembangkan
SKL menjadi konten kurikulum yang berasal 6 dari prestasi bangsa di masa lalu, kehidupan
bangsa masa kini, dan kehidupan bangsa di masa mendatang. Dalam dimensi rencana
tertulis, konten kurikulum tersebut dikemas dalam berbagai mata pelajaran sebagai unit
organisasi konten terkecil. Dalam setiap mata pelajaran terdapat konten spesifik yaitu
pengetahuan dan konten berbagi dengan mata pelajaran lain yaitu sikap dan keterampilan.
Secara langsung mata pelajaran menjadi sumber bahan ajar yang spesifik dan berbagi untuk
dikembangkan dalam dimensi proses suatu kurikulum. Kurikulum dalam dimensi proses
adalah realisasi ide dan rancangan kurikulum menjadi suatu proses pembelajaran. Guru
adalah tenaga kependidikan utama yang mengembangkan ide dan rancangan tersebut
menjadi proses pembelajaran. Pemahaman guru tentang kurikulum akan menentukan
rancangan guru (Rencana Program Pembelajaran/RPP) dan diterjemahkan ke dalam bentuk
15
kegiatan pembelajaran. Peserta didik berhubungan langsung dengan apa yang dilakukan
guru dalam kegiatan pembelajaran dan menjadi pengalaman langsung peserta didik. Apa
yang dialami peserta didik akan menjadi hasil belajar pada dirinya dan menjadi hasil
kurikulum. Oleh karena itu proses pembelajaran harus memberikan kesempatan yang luas
kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi hasil belajar yang sama
atau lebih tinggi dari yang dinyatakan dalam Standar Kompetensi Lulusan. Kurikulum
berbasis kompetensi adalah “outcomes-based curriculum” dan oleh karena itu
pengembangan kurikulum diarahkan pada pencapaian kompetensi yang dirumuskan dari
SKL. Demikian pula penilaian hasil belajar dan hasil kurikulum diukur dari pencapaian
kompetensi. Keberhasilan kurikulum diartikan sebagai pencapaian kompetensi yang
dirancang dalam dokumen kurikulum oleh seluruh peserta didik. Karakteristik kurikulum
berbasis kompetensi adalah: (1) Isi atau konten kurikulum adalah kompetensi yang
dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI) mata pelajaran dan dirinci lebih lanjut ke
dalam Kompetensi Dasar (KD). 7 (2) Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara
kategorial mengenai kompetensi yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang
sekolah, kelas, dan mata pelajaran (3) Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang
dipelajari peserta didik untuk suatu mata pelajaran di kelas tertentu. (4) Penekanan
kompetensi ranah sikap, keterampilan kognitif, keterampilan psikomotorik, dan pengetahuan
untuk suatu satuan pendidikan dan mata pelajaran ditandai oleh banyaknya KD suatu mata
pelajaran. Untuk SD pengembangan sikap menjadi kepedulian utama kurikulum. (5)
Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris kompetensi bukan konsep, generalisasi, topik
atau sesuatu yang berasal dari pendekatan “disciplinary– based curriculum” atau “content-
based curriculum”. (6) Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip
akumulatif, saling memperkuat dan memperkaya antar mata pelajaran. (7) Proses
pembelajaran didasarkan pada upaya menguasai kompetensi pada tingkat yang memuaskan
dengan memperhatikan karakteristik konten kompetensi dimana pengetahuan adalah konten
yang bersifat tuntas (mastery). Keterampilan kognitif dan psikomotorik adalah kemampuan
penguasaan konten yang dapat dilatihkan. Sedangkan sikap adalah kemampuan penguasaan
konten yang lebih sulit dikembangkan dan memerlukan proses pendidikan yang tidak
langsung. (8) Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif
dan hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan penguasaan
kompetensi pada tingkat memuaskan (Kriteria Ketuntasan Minimal/KKM dapat dijadikan
tingkat memuaskan).
16
3. Landasan Empiris
Pada saat ini perekonomian Indonesia terus tumbuh di tengah bayang-bayang resesi dunia.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 2005 sampai dengan 2008 berturut-turut 5,7%, 5,5%, 6,3%,
2008: 6,4% (www.presidenri.go.id/index.php/indikator).
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2012 diperkirakan lebih tinggi dibandingkan
pertumbuhan ekonomi negara- 8 negara ASEAN sebesar 6,5 – 6,9 % (Agus D.W. Martowardojo,
dalam Rapat Paripurna DPR, 31/05/2012). Momentum pertumbuhan ekonomi ini harus terus
dijaga dan ditingkatkan. Generasi muda berjiwa wirausaha yang tangguh, kreatif, ulet, jujur, dan
mandiri, sangat diperlukan untuk memantapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan.
Generasi seperti ini seharusnya tidak muncul karena hasil seleksi alam, namun karena hasil
gemblengan pada tiap jenjang satuan pendidikan dengan kurikulum sebagai pengarahnya. Sebagai
negara bangsa yang besar dari segi geografis, suku bangsa, potensi ekonomi, dan beragamnya
kemajuan pembangunan dari satu daerah ke daerah lain, sekecil apapun ancaman disintegrasi
bangsa masih tetap ada. Kurikulum harus mampu membentuk manusia Indonesia yang mampu
menyeimbangkan kebutuhan individu dan masyarakat untuk memajukan jatidiri sebagai bagian
dari bangsa Indonesia dan kebutuhan untuk berintegrasi sebagai satu entitas bangsa Indonesia.
Dewasa ini, kecenderungan menyelesaikan persoalan dengan kekerasan dan kasus pemaksaan
kehendak sering muncul di Indonesia. Kecenderungan ini juga menimpa generasi muda, misalnya
pada kasus-kasus perkelahian massal. Walaupun belum ada kajian ilmiah bahwa kekerasan
tersebut bersumber dari kurikulum, namun beberapa ahli pendidikan dan tokoh masyarakat
menyatakan bahwa salah satu akar masalahnya adalah implementasi kurikulum yang terlalu
menekankan aspek kognitif dan keterkungkungan peserta didik di ruang belajarnya dengan
kegiatan yang kurang menantang peserta didik. Oleh karena itu, kurikulum perlu direorientasi dan
direorganisasi terhadap beban belajar dan kegiatan pembelajaran yang dapat menjawab kebutuhan
ini. Berbagai elemen masyarakat telah memberikan kritikan, komentar, dan saran berkaitan
dengan beban belajar siswa, khususnya siswa sekolah dasar. Beban belajar ini bahkan secara
kasatmata terwujud pada beratnya beban buku yang harus dibawa ke sekolah. Beban belajar ini
salah satunya berhulu dari banyaknya mata pelajaran yang ada di tingkat sekolah dasar. Oleh
karena itu kurikulum pada tingkat sekolah dasar perlu diarahkan kepada peningkatan 3 (tiga)
kemampuan dasar, yakni baca, tulis, dan hitung serta pembentukan karakter. 9 Berbagai kasus
yang berkaitan dengan penyalahgunaan wewenang, manipulasi, termasuk masih adanya
kecurangan di dalam Ujian Nasional/UN menunjukkan mendesaknya upaya menumbuhkan
budaya jujur dan antikorupsi melalui kegiatan pembelajaran di dalam satuan pendidikan. Maka
kurikulum harus mampu memandu upaya karakterisasi nilai-nilai kejujuran pada peserta didik.
17
Pada saat ini, upaya pemenuhan kebutuhan manusia telah secara nyata mempengaruhi secara
negatif lingkungan alam. Pencemaran, semakin berkurangnya sumber air bersih, adanya potensi
rawan pangan pada berbagai belahan dunia, dan pemanasan global merupakan tantangan yang
harus dihadapi generasi muda di masa kini dan di masa yang akan datang. Kurikulum seharusnya
juga diarahkan untuk membangun kesadaran dan kepedulian generasi muda terhadap lingkungan
alam dan menumbuhkan kemampuan untuk merumuskan pemecahan masalah secara kreatif
terhadap isu-isu lingkungan dan ketahanan pangan. Dengan berbagai kemajuan yang telah dicapai,
mutu pendidikan Indonesia harus terus ditingkatkan. Hasil studi PISA (Program for International
Student Assessment), yaitu studi yang memfokuskan pada literasi bacaan, matematika, dan IPA,
menunjukkan peringkat Indonesia baru bisa menduduki 10 besar terbawah dari 65 negara. Hasil
studi TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study) menunjukkan siswa
Indonesia berada pada ranking amat rendah dalam kemampuan (1) memahami informasi yang
komplek, (2) teori, analisis dan pemecahan masalah, (3) pemakaian alat, prosedur dan pemecahan
masalah dan (4) melakukan investigasi. Hasil studi ini menunjukkan perlu ada perubahan orientasi
kurikulum dengan tidak membebani peserta didik dengan konten namun pada aspek kemampuan
esensial yang diperlukan semua warga negara untuk berperanserta dalam membangun negara pada
masa mendatang.
B. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi dalam bentuk mata pelajaran, posisi
konten atau mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi konten atau mata pelajaran dalam
semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu.
Struktur kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten
dalam sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran.
Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang digunakan untuk kurikulum yang
akan datang adalah sistem semester sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam sistem
pembelajaran berdasarkan jam pelajaran per semester.
Struktur kurikulum adalah juga gambaran mengenai penerapan prinsip kurikulum
mengenai posisi seorang peserta didik dalam menyelesaikan pembelajaran, apakah mereka
harus menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang tercantum dalam struktur ataukah memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk menentukan berbagai pilihan. Struktur kurikulum
terdiri atas sejumlah mata pelajaran dan beban belajar.
18
Tabel 1
Struktur Kurikulum
Alokasi Waktu Belajar Perminggu
No Mata Pelajaran
I II III IV V VI JML
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti - 4 4 - 4 4 16
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan - 5 6 - 5 5 21
3 Bahasa Indonesia - 9 10 - 7 7 33
4 Matematika - 6 6 - 6 6 24
5 Ilmu Pengetahuan Alam - - - - 3 3 6
6 Ilmu Pengetahuan Sosial - - - - 3 3 6
Kelompok B
1 Seni Budaya dan Prakarya - 4 4 - 4 4 16
Pendidikan Jasmani Olahraga dan
2 - 4 4 - 4 4 16
Kesehatan
Muatan Lokal
1 Bahasa Jawa - 2 2 - 2 2 8
Jumlah Alokasi Waktu Perminggu - 34 36 - 38 38 144
Prinsip pengintegrasian IPA dan IPS di kelas II, dan III di atas dapat diterapkan dalam
pengintegrasian muatan lokal. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan seni,
budaya dan keterampilan, serta bahasa daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Seni
Budaya dan Prakarya. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan olahraga serta
permainan daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan.
Selain melalui penyederhanaan jumlah mata pelajaran, penyederhanaan dilakukan juga
terhadap Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran. Penyederhanaan dilakukan dengan
menghilangkan Kompetensi Dasar yang tumpang tindih dalam satu mata pelajaran dan
antarmata pelajaran, serta Kompetensi Dasar yang dianggap tidak sesuai dengan usia
perkembangan psikologis peserta didik.
Di kelas V, dan VI nama mata pelajaran IPA dan IPS tercantum dan memiliki
Kompetensi Dasar masing–masing. Untuk proses pembelajaran Kompetensi Dasar IPA dan
IPS, sebagaimana Kompetensi Dasar mata pelajaran lain, diintegrasikan ke dalam berbagai
tema. Oleh karena itu, proses pembelajaran semua Kompetensi Dasar dari semua mata
pelajaran terintegrasi dalam berbagai tema.
Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa Jawa. Selain kegiatan
intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum diatas, terdapat pula
19
kegiatan ekstrakurikuler SD Negeri 1 Bendorejo antara lain Pramuka (Wajib), Tartil dan
Tahsin Al Qur’an, Seni Tari, Bahasa Inggris, Takraw, Catur, IPSI.
Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya
dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran Seni
Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok
mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal
yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan
peserta didik pada satuan pendidikan tersebut
C. Muatan Kurikulum
1. Muatan kurikulum tingkat Nasional dan Daerah
Pada Kurikulum 2013 kompetensi dasar mata pelajaran berfungsi untuk membentuk
Kompetensi Inti. Kedudukan SKL, KI, dan KD mata pelajaran pada Kurikulum SDN 1
Bendorejo mengikuti Permendikbud 54 Tahun 2013, 67 Tahun 2013 serta Permenag No.
Tahun 2013. Sebagai anak tangga menuju ke kompetensi lulusan multidimensi, Kompetensi
Inti juga memiliki multidimensi. Untuk kemudahan operasionalnya, kompetensi lulusan pada
ranah sikap dipecah menjadi dua. Pertama, sikap spiritual yang terkait dengan tujuan
pendidikan nasional 15 membentuk peserta didik yang beriman dan bertakwa. Kedua, sikap
sosial yang terkait dengan tujuan pendidikan nasional membentuk peserta didik yang
berakhlak mulia, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab. Kompetensi Inti bukan untuk
diajarkan melainkan untuk dibentuk melalui pembelajaran berbagai kompetensi dasar dari
sejumlah mata pelajaran yang relevan. Dalam hal ini mata pelajaran diposisikan sebagai
sumber kompetensi. Apapun yang diajarkan pada mata pelajaran tertentu pada suatu jenjang
kelas tertentu hasil akhirnya adalah Kompetensi Inti yang harus dimiliki oleh peserta didik
pada jenjang kelas tersebut. Tiap mata pelajaran harus mengacu pada Kompetensi Inti yang
telah dirumuskan. Karena itu, semua mata pelajaran yang diajarkan dan dipelajari pada kelas
tersebut harus berkontribusi terhadap pembentukan Kompetensi Inti. Kompetensi Inti akan
menagih kepada tiap mata pelajaran apa yang dapat dikontribusikannya dalam membentuk
kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik. Kompetensi Inti adalah pengikat
berbagai kompetensi dasar yang harus dihasilkan dengan mempelajari tiap mata pelajaran
serta berfungsi sebagai integrator horizontal antar mata pelajaran. Muatan nasional dalam
Kurikulum SDN 1 Bendorejo mengikuti Permendikbud nomor 67 Tahun 2013 dan Permenag
20
Tahun 2013. Muatan nasional, muatan lokal, muatan kekhasan Sekolah, dan ekstrakurikuler
dirancang untuk mencapai SKL pada Permendikbud nomor 54 Tahun 2013.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPA dapat dilihat pada
lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018.
Kompetensi Inti
Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi Standar Kompetensi
Lulusan dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik yang telah
menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu,
gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatujenjang
sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang
seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills.
Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising element)
kompetensi dasar. Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu
berkenaan dengan sikap keagamaan (Kompetensi Inti 1), sikap sosial (Kompetensi Inti 2),
pengetahuan (Kompetensi Inti 3), dan penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4). Keempat
kelompok itu menjadi acuan dari Kompetensi Dasar dan harus dikembangkan dalam setiap
peristiwa pembelajaran secara integratif.
Kompetensi yang berkenaan dengan sikap keagamaan dan sosial dikembangkan secara
tidak langsung(indirect teaching) yaitu pada waktu peserta didik belajar tentang pengetahuan
(Kompetensi Inti 3) dan penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4).
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pelajaran pada kurikulum 2013 pada SD Negeri
1 Bendorejo didasarkan pada Keputusan Kepala Badan Penelitian Dan Pengembangan Dan
Perbukuan Nomor 018/H/KR/2020 serta Keputusan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Pada
Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus. Adapun Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
tersebut meliputi:
25
Tingkat Kompetensi
KOMPETENSI
DESKRIPSI KOMPETENSI
INTI
Sikap Spritual 1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
Sikap Sosial 1. Menunjukkan Perilaku:
a. Jujur,
b. Disiplin,
c. Santun,
d. Percaya diri,
e. Peduli, dan
f. Bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
guru, dan tetangga, dan negara.
Pengetahuan 2. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat dasar dengan cara:
a. Mengamati,
b. Menanya,
c. Mencoba
Berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di
rumah, di sekolah, dan tempat bermain.
Keterampilan 3. Menunjukkan keterampilan berfikir dan bertindak:
a. Kreatif,
b. Produktif,
c. Kritis,
d. Mandiri,
e. Kolaboratif, dan
f. Komunikatif
Dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat,
dan tindakan yang mencerminkan perilaku anak sesuai dengan
tahap perkembangannya.
Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang
diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi yang
terdiri atas sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang
harus dikuasai peserta didik.
Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik,
kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Mata pelajaran sebagai sumber dari
konten untuk menguasai kompetensi bersifat terbuka dan tidak selalu diorganisasikan
26
berdasarkan disiplin ilmu yang sangat berorientasi hanya pada filosofi esensialisme dan
perenialisme.
Mata pelajaran dapat dijadikan organisasi konten yang dikembangkan dari berbagai
disiplin ilmu atau non disiplin ilmu yang diperbolehkan menurut filosofi rekonstruksi sosial,
progresif atau pun humanisme. Karena filosofi yang dianut dalam kurikulum adalah eklektik
seperti dikemukakan di bagian landasan filosofi maka nama mata pelajaran dan isi mata
pelajaran untuk kurikulum yang akan dikembangkan tidak perlu terikat pada kaedah filosofi
esensialisme dan perenialisme.
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang
diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar SD/MI untuk setiap mata pelajaran
tercantum pada Lampiran Permendikbud Nomor 37 tahun 2018 yang mencakup: Pendidikan
Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Seni Budaya dan
Prakarya, dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, serta Daftar Tema dan Alokasi
Waktunya
27
Muatan
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
SD NEGERI 1 BENDOREJO
KORWILCAM BIDANG PENDIDIKAN KECAMATAN
POGALAN
KABUPATEN TRENGGALEK
28
KELAS II
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:
1.1 Terbiasa membaca basmalah setiap 2.1 Menunjukkan sikap percaya diri
memulai belajar al-Qur’an dalam melafalkan huruf hijaiyyah
bersambung
1.2 Terbiasa membaca al-Qur’an dengan 2.2 Menunjukkan sikap berlindung diri kepada
Tartil Allah Swt. dan saling menasehati sebagai
implementasi pemahaman makna Q.S.
an-Nas dan Q.S. al-‘Asr
1.3 Menerima adanya Allah Swt. Yang 2.3 Menunjukkan perilaku rendah hati, damai,
Maha Suci, Maha Pemberi dan bersyukur sebagai implementasi
Keselamatan, dan Maha Pencipta pemahaman makna al- Asmau al-Husna:
al-Quddus, as- Salam, dan al-Khaliq
1.4 Terbiasa berdoa sebelum dan sesudah 2.4 Menunjukkan perilaku sehat sebagai
makan implementasi pemahaman makna doa
sebelum dan sesudah makan
1.5 Terbiasa berdoa sebelum dan sesudah 2.5 Menunjukkan perilaku hidup sehat dan
wudu peduli lingkungan sebagai implementasi
pemahaman doa sebelum dan sesudah
wudu
1.6 Menjalankan salat dengan tertib 2.6 Menunjukkan sikap disiplin sebagai
implementasi pemahaman tata cara salat
dan bacaannya
1.7 Meyakini kebenaran kisah Nabi dan 2.7 Menunjukkan sikap terpuji sebagai
Rasul implementasi pemahaman kisah Nabi dan
Rasul.
29
KELAS III
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
1.1 Terbiasa membaca al-Qur’an dengan 2.1 Menunjukkan sikap peduli terhadap
Tartil sesama sebagai implementasi
pemahaman Q.S. an- Nasr dan Q.S. al-
Kausar
1.2 Meyakini adanya Allah Swt. Yang 2.2 Menunjukkan sikap peduli, berbuat baik,
Maha Pemberi, Maha Mengetahui, dan dan berhati-hati sebagai implementasi
Maha Mendengar pemahaman al- Asmau al-Husna: al-
Wahhab, al- ‘Alim, dan as- Sami‘
1.3 Menerima dan mensyukuri nikmat 2.3 Menunjukkan sikap bersyukur
Allah Swt. yang diberikan kepada
makhluknya
1.4 Menerima makna zikir dan doa setelah 2.4 Menunjukkan sikap rendah hati sebagai
salat sebagai wujud berserah diri implementasi pemahaman makna zikir
kepada Allah Swt. dan doa setelah salat
1.5 Menjalankan ibadah salat dengan 2.5 Menunjukkan perilaku kerja sama sebagai
tertib implementasi pemahaman hikmah ibadah
salat
1.6 Meyakini kebenaran kisah Nabi dan 2.6 Menunjukkan sikap terpuji sebagai
Rasul implementasi pemahaman kisah Nabi
dan Rasul
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3.1 Memahami makna Q.S. an-Nasr dan 4.1.1 Membaca kalimat-kalimat dalam Q.S.
al-Kausar an-Nasr dan al-Kausar dengan benar
4.1.2 Menulis kalimat-kalimat dalam Q.S.
an-Nasr dan al-Kausar dengan benar
31
KELAS V
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
1.1 Terbiasa membaca al- 2.1 Menunjukkan sikap kerja sama dan peduli
Qur’ān dengantartīl sebagai implementasi pemahaman makna
Q.S. at-Tīn dan Q.S. al-Mā’ūn
1.2 Meyakini adanya Allah Swt. Yang 2.2 Menunjukkan sikap berani, peduli, mandiri,
Maha Mematikan, Maha Hidup, dan teguh pendirian sebagai implementasi
Maha Berdiri Sendiri, dan Maha Esa pemahaman makna al- Asmau al-Husna: al-
Mumit,al- Hayy,al-Qayyum,danal- Ahad
1.3 Meyakini keberadaan Rasul Allah 2.3 Menunjukkan sikap sabar dan jujur sebagai
dan implementasi pemahaman mengenalnama-
Rasul Ulul‘Azmi nama Rasul Allah dan Rasul Ulul ‘Azmi
1.4 Meyakini bahwa sikap saling 2.4 Menunjukkan sikap saling menghargai
menghargai sesama manusia sebagai sesamamanusia
cerminan dari iman
1.5 Meyakini bahwa sikap hemat 2.5 Menunjukkan sikap hemat dan sederhana
dan sederhana sebagai cerminan dari dalam kehidupansehari- hari
iman
32
1.6 Meyakini bahwa ikhlas beramal 2.6 Menunjukkan sikap ikhlas beramal dalam
sebagai cerminan dariiman kehidupansehari-hari
1.7 Menjalankan kewajiban puasa 2.7 Menunjukkan sikap sabar dan mengendalikan
Ramadan sebagai implementasi diri sebagai implementasi pemahaman
pemahaman rukun Islam hikmah puasa Ramadan
1.8 Meyakini kebenaran kisah Nabi dan 2.8 Menunjukkan sikap terpuji sebagai
Rasul implementasi pemahaman kisah keteladanan
Nabi Nabi dan Rasul
3.1 Memahami makna Q.S. at-Tīn dan 4.1 Menunjukkan hafalan Q.S.at-Tīn dan
Q.S. Q.S. al-Mā’ūn dengan lancar
al-Mā’ūn dengan baik dan
tartīl
3.2 Memahami makna al-Asmau al- 4.2 Membaca al-Asmau al-Husna: Al- Mumit,Al-
Husna: Al-Mumit, Al-Hayy, Al- Hayy, Al-Qayyum, danAl- Ahad dengan
Qayyum, danAl-Ahad jelas danbenar
3.3 Memahami nama-nama Rasul Allah 4.3 Menunjukkan hafalan nama-nama
dan Rasul Allah dan Rasul Ulul‘Azmi
Rasul Ulul‘Azmi
3.4 Memahami makna saling 4.4 Mencontohkan sikap saling menghargai
menghargai sesame manusia sesamamanusia
3.5 Memahami makna hemat dan 4.5 Mencontohkan sikap hemat dan sederhana
sederhana dalam kehidupan sehari- dalam kehidupansehari- hari
hari
3.6 Memahami makna ikhlas 4.6 Mencontohkan sikap ikhlas beramal dalam
beramal dalam kehidupan sehari-hari kehidupan sehari- hari
3.7 Memahami hikmah puasa Ramadan 4.7 Menunjukkan hikmah puasa Ramadan yang
yang dapat membentuk akhlak mulia dapat membentuk akhlak mulia
3.8 Memahami kisah keteladanan Nabi 4.8 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Adam
Daud a.s., Sulaiman a.s., Ilyas a.s., a.s., Idris a.s., Nuh a.s., Hud a.s. dan
Ilyasa’ a.s. dan Muhammad saw. Muhammad saw.
33
KELAS VI
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:
rukun Islam
1.8 Meyakini kebenaran kisah Nabi dan 2.8 Menunjukkan sikap terpuji sebagai
Rasul implementasi pemahaman kisah keteladanan
Nabi Nabi dan Rasul
3.1 Memahami makna Q.S.Al-Kafirun, 4.1 Menunjukkan hafalan Q.S. Al- Kafirun, Q.S.
Q.S.Al-aidah/5:2-3 dan Q.S. al- Al-Maidah/5:2-3dan Q.S. al- Hujurat/49:12-
ujurat/49:12-13 dengan benar 13 dengan benar
3.2 Memahami makna al-Asmau al- Husna: 4.2 Membaca al-Asmau al-Husna: As- Samad, Al-
As-Samad, Al-Muqtadir, Al- Muqtadir, Al-Muqaddim, dan Al-Baqi
Muqaddim, dan Al-Baqi dengan jelas dan benar
3.3 Memahami hikmah beriman kepada 4.3 Menunjukkan contoh hikmah beriman kepada
hari akhir yang dapat membentuk hari akhir yang dapat membentuk perilaku
perilaku akhlakmulia akhlak mulia
3.4 Memahami hikmah berimankepada 4.4 Menunjukkan hikmah beriman kepada qadha
qadha dan qadar yang dapat dan qadar yang dapat membentuk perilaku
membentuk perilaku akhlakmulia akhlak mulia
3.5 Memahami sikap toleran dan simpatik 4.6 Menunjukkan sikap toleran dan simpatik
terhadap sesama sebagai wujud dari terhadap sesama sebagai wujud dari
pemahaman Q.S. al- Kafirun pemahaman Q.S. al- Kafirun
3.7 Memahami hikmah zakat, infaq, dan 4.7 Menunjukkan hikmah zakat, infaq, dan
sedekah sebagai implementasi sedekah sebagai implementasi rukun Islam
rukunIslam
3.8 Memahami kisah keteladanan Nabi 4.8 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Yunus
Yunus a.s., Zakariyah a.s., Yahya a.s., Zakariyah a.s., Yahya a.s., Isa a.s. dan
a.s., Isa a.s. dan Muhammad saw. Muhammad saw.
35
Muatan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
SD NEGERI 1 BENDOREJO
KORWILCAM BIDANG PENDIDIKAN KECAMATAN POGALAN
KABUPATEN TRENGGALEK
36
KELAS II
1.1 Menerima hubungan gambar 2.1 Bersikap bekerja sama, disiplin, dan peduli
bintang, rantai, pohon beringin, sesuai dengan sila-sila Pancasila dalam
kepala banteng, dan padi kapas dan lambang negara “Garuda Pancasila dalam
sila-sila Pancasila sebagai anugerah kehidupan sehari-hari
Tuhan Yang Maha Esa
1.2 Menunjukkan sikap patuh aturan 2.2 Melaksanakan aturan yang berlaku di
agama yang dianut dalam rumah dan tata tertib yang berlaku di
kehidupan sehari-hari di rumah rumah
1.4 Menerima keberagaman di rumah 2.4 Menampilkan sikap kerja sama dalam
sebagai anugerah Tuhan Yang keberagaman di rumah
Maha Esa
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
(PENGETAHUAN)
37
3.1 Mengidentifikasi hubungan antara 4.1 Menuliskan hubungan gambar pada lambang
simbol dan sila-sila Pancasila dalam Negara dengan sila-sila Pancasila
lambang negara “Garuda Pancasila”
3.2 Mengidentifikasi aturan dan tata 4.2 Menuliskan cerita tentang kegiatan sesuai
tertib yang berlaku di rumah aturan dan tata tertib yang berlaku di
rumah
KELAS III
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
SPIRITUAL)
1. Menerima dan menjalankan 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
ajaran agama yang dianutnya tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman, guru dan tetangganya
1.1 Menerima arti bintang, rantai, pohon 2.1 Bersikap jujur, peduli, kasih sayang sesuai
beringin, kepala banteng, dan padi dengan sila-sila Pancasila dalam lambang
kapas pada lambang negara “Garuda negara “Garuda Pancasila”
Pancasila” sebagai anugerah Tuhan
Yang Maha Esa
1.2 Menghargai kewajiban dan hak 2.2 Melaksanakan kewajiban dan hak
sebagai anggota keluarga dan warga sebagai anggota keluarga
sekolah sebagai wujud rasa
syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa
3.1 Memahami arti gambar pada 4.1 Menuliskan arti gambar pada lambang
lambang negara “Garuda Pancasila”
negara “Garuda Pancasila”
3.2 Mengidentifikasi kewajiban dan 4.2 Menuliskan hasil identifikasi kewajiban
hak sebagai anggota keluarga dan hak sebagai anggota keluarga
KELAS V
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
SPIRITUAL)
1.1 Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha 2.1Bersikap tanggung jawab, cinta tanah air,
Esa atas nilai-nilai Pancasila dalam dan rela berkorban sesuai nilai-nilai sila
kehidupan sehari-hari Pancasila
1.2 Menghargai kewajiban, hak, dan 2.2Menunjukkan sikap tanggung jawab dalam
tanggug jawab sebagai warga memenuhi kewajiban dan hak sebagai
masyarakat dan umat beragama warga masyarakat dalam kehidupan sehari-
dalam kehidupan sehari-hari hari
1.3 Mensyukuri keberagaman sosial 2.3Bersikap toleran dalam keberagaman sosial
budaya masayarakat sebagai budaya masyarakat dalam konteks
anugerah Tuhan Yang Maha Esa Bhinneka Tunggal Ika
dalam konteks Bhinneka Tunggal Ika
1.4 Mensyukuri manfaat persatuan dan 2.4Menampilkan sikap jujur pada penerapan
kesatuan sebagai anugerah Tuhan nilai-nilai persatuan dan kesatuan untuk
Yang Maha Esa membangun kerukunan di bidang sosial
budaya
3.3 Menelaah keberagaman sosial budaya 4.3 Menuliskan cerita tentang kegiatan yang
masyarakat mendukung keberagaman sosial budaya
masyarakat
3.4 Menggali manfaat persatuan dan 4.4 Menuliskan manfaat persatuan dan
kesatuan untuk membangun kesatuan untuk membangun kerukunan.
kerukunan hidup
KELAS VI
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
SPIRITUAL)
1.1 Bersyukur kepada Tuhan Yang 2.1 Bersikap penuh tanggung jawab sesuai nilai-
Maha Esa atas nilai-nilai Pancasila nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
secara utuh sebagai satu kesatuan
dalam kehidupan sehari-hari
1.2 Menghargai makna kewajiban, hak, 2.2 Melaksanakan kewajiban, hak, dan tanggung
dan tanggung jawab sebagai jawab sebagai warga negara sebagai wujud
warga negara dalam menjalankan cinta tanah air
41
1.3 Mensyukuri keberagaman sosial, 2.3 Bersikap toleran dalam keberagaman sosial,
budaya, dan ekonomi masyarakat budaya, dan ekonomi masyarakat dalam
sebagai anugerah Tuhan Yang konteks Bhinneka Tunggal Ika
Maha Esa dalam konteks Bhinneka
Tunggal Ika
1.4 Mensyukuri persatuan dan kesatuan 2.4 Menampilkan sikap tanggung jawab terhadap
sebagai anugerah Tuhan Yang penerapan nilai persatuan dan kesatuan
Maha Esa beserta dampaknya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
3.1 Menganalisis penerapan nilai-nilai 4.1 Menuliskan hasil analisis pelaksanaan nilai-
Pancasila dalam kehdupan sehari-hari nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
Muatan
Bahasa Indonesia
43
SD NEGERI 1 BENDOREJO
KORWILCAM BIDANG PENDIDIKAN KECAMATAN POGALAN
KABUPATEN TRENGGALEK
KELAS II
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima dan menjalankan ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru”. Kedua kompetensi tersebut dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan,
dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan
dan kondisi peserta didik.
3.1 Memahami ungkapan, ajakan, perintah, 4.1 Menirukan ungkapan, ajakan, perintah,
penolakan yang terdapat dalam teks penolakan dalam cerita atau lagu anak-
cerita atau lagu yang menggambarkan anak dengan bahasa yang santun.
sikap hidup rukun.
3.2 Memahami kosakata dan konsep tentang 4.2 Menyajikan penggunaan kosakata bahasa
lingkungan sehat dan lingkungan tidak Indonesia yang tepat atau bahasa daerah
sehat di lingkungan sekitar serta cara hasil pengamatan tentang lingkungan
menjaga kesehatan lingkungan dalam sehat dan lingkungan tidak sehat di
bahasa Indonesia atau bahasa daerah lingkungan sekitar serta cara menjaga
melalui teks tulis, lisan, dan visual. kesehatan lingkungan dalam bentuk teks
tulis, lisan, dan visual.
3.3 Memahami puisi anak dalam bahasa 4.3 Membacakan teks puisi anak tentang alam
Indonesia atau bahasa daerah melalui dan lingkungan dalam bahasa Indonesia
teks tulis dan lisan. dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang
tepat sebagai bentuk ungkapan diri.
3.4 Memahami tulisan tegak bersambung 4.4 Menulis dengan tulisan tegak
dalam cerita dengan memperhatikan bersambung menggunakan huruf
45
penggunaan huruf kapital (awal kapital (awal kalimat, nama bulan, hari,
kalimat, nama bulan dan hari, nama dan nama diri) serta tanda titik pada
orang) serta mengenal tanda titik pada kalimat berita dan tanda tanya pada
kalimat berita dan tanda tanya pada kalimat tanya dengan benar.
kalimat tanya.
3.5 Memahami informasi dari dongeng 4.5 Menceritakan kembali teks dongeng
binatang (fabel) tentang sikap hidup binatang (fabel) yang menggambarkan
rukun dari teks lisan dan tulis dengan sikap hidup rukun yang telah dibaca
tujuan untuk kesenangan. secara nyaring sebagai bentuk ungkapan
diri.
3.6 Memahami penggunaan huruf kapital 4.6 Menulis teks dengan menggunakan huruf
(nama Tuhan, nama orang, nama agama), kapital (nama Tuhan, nama agama,
serta tanda titik dan tanda tanya dalam nama orang), serta tanda titik dan tanda
kalimat yang benar. tanya pada akhir kalimat dengan benar.
KELAS III
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima dan menjalankan ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman, guru, dan tetangganya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter
peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut.
3.1 Mencermati kosakata dalam teks 4.1 Menyajikan laporan tentang konsep
tentang konsep ciri-ciri, kebutuhan ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan
(makanan dan tempat hidup), tempat hidup), pertumbuhan dan
pertumbuhan, dan perkembangan makhluk perkembangan makhluk hidup yang
hidup yang ada di lingkungan setempat ada di lingkungan setempat secara
46
yang disajikan dalam bentuk lisan, tulis, tertulis menggunakan kosakata baku
visual, dan/atau eksplorasi lingkungan. dan kalimat efektif.
3.2 Menggali informasi tentang cara-cara 4.2 Menyajikan hasil wawancara tentang
perawatan tumbuhan dan hewan melalui cara-cara perawatan tumbuhan dan
wawancara dan/atau eksplorasi hewan dalam bentuk tulis dan visual
lingkungan. menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif.
3.3 Menguraikan pesan dalam dongeng yang 4.3 Memeragakan pesan dalam dongeng
disajikan secara lisan, tulis, dan visual sebagai bentuk ungkapan diri
dengan tujuan untuk kesenangan. menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif.
3.4 Mengidentifikasi lambang/simbol 4.4 Menyajikan hasil identifikasi tentang
rambu lalu lintas beserta artinya lambang/simbol rambu lalu lintas
47
dalam teks lisan, tulis, visual, beserta artinya dalam bentuk visual dan
dan/atau eksplorasi lingkungan. tulis menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif.
3.5 Mencermati ungkapan atau kalimat saran, 4.5 Memeragakan ungkapan atau kalimat
masukan, dan penyelesaian masalah saran, masukan, dan penyelesaian
(sederhana) dalam teks tulis. masalah (sederhana) sebagai bentuk
ungkapan diri menggunakan kosakata
baku dan kalimat efektif yang dibuat
sendiri.
KELAS V
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi sikap sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik.
3.1 Mengklasifikasi informasi yang didapat 4.1 Menyajikan hasil klasifikasi informasi
dari buku ke dalam aspek: apa, di yang didapat dari buku yang
mana, kapan, siapa, mengapa, dan dikelompokkan dalam aspek: apa, di
bagaimana. mana, kapan, siapa, mengapa, dan
bagaimana menggunakan kosakata baku.
48
3.2 Meringkas teks penjelasan (eksplanasi) 4.2 Menyajikan ringkasan teks penjelasan
dari media cetak atau elektronik. (eksplanasi) dari media cetak atau
elektronik dengan menggunakan
kosakata baku dan kalimat efektif secara
lisan, tulis, dan visual.
3.3 Menganalisis informasi yang disampaikan 4.3 Memeragakan kembali informasi yang
paparan iklan dari media cetak atau disampaikan paparan iklan dari media
elektronik. cetak atau elektronik dengan bantuan
lisan, tulis, dan visual.
49
3.4 Menggali isi dan amanat pantun yang 4.4 Melisankan pantun hasil karya pribadi
disajikan secara lisan dan tulis dengan dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang
tujuan untuk kesenangan. tepat sebagai bentuk ungkapan diri.
3.5 Mencermati penggunaan kalimat efektif 4.5 Membuat surat undangan (ulang tahun,
dan ejaan dalam surat undangan (ulang kegiatan sekolah, kenaikan kelas, dll.)
tahun, kegiatan sekolah, kenaikan kelas, dengan kalimat efektif dan
dll.). memperhatikan penggunaan ejaan.
KELAS VI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi sikap sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik.
3.1 Menyimpulkan informasi berdasarkan teks 4.1 Menyajikan simpulan secara lisan dan
laporan hasil pengamatan yang didengar tulis dari teks laporan hasil
dan dibaca. pengamatan atau wawancara yang
diperkuat oleh bukti.
50
3.2 Menggali isi teks penjelasan 4.2 Menyajikan hasil penggalian informasi
(eksplanasi) ilmiah yang didengar dan dari teks penjelasan (eksplanasi) ilmiah
dibaca. secara lisan, tulis, dan visual dengan
menggunakan kosakata baku dan kalimat
efektif.
3.3 Menggali isi teks pidato yang didengar 4.3 Menyampaikan pidato hasil karya
dan dibaca. pribadi dengan menggunakan kosakata
baku dan kalimat efektif sebagai bentuk
ungkapan diri.
3.4 Membandingkan karakteristik teks puisi 4.4 Mengubah teks puisi ke dalam teks prosa
dan teks prosa. dengan tetap memperhatikan makna isi teks
puisi.
51
3.5 Mencermati petunjuk dan isi teks 4.5 Mengisi teks formulir (pendaftaran,
formulir (pendaftaran, kartu anggota, kartu anggota, pengiriman uang melalui
pengiriman uang melalui bank/kantor bank/kantor pos, daftar riwayat hidup, dll.)
pos, daftar riwayat hidup, dsb.). sesuai petunjuk pengisiannya.
3.6 Mengaitkan peristiwa yang dialami 4.6 Menyajikan hasil pengaitan peristiwa yang
tokoh dalam cerita fiksi dengan dialami tokoh dalam cerita fiksi dengan
pengalaman pribadi. pengalaman pribadi secara lisan, tulis, dan
visual.
52
Muatan
Matematika
SD NEGERI 1 BENDOREJO
KORWILCAM BIDANG PENDIDIKAN KECAMATAN POGALAN
KABUPATEN TRENGGALEK
53
Muatan Matematika
KELAS II
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menerima dan menjalankan ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman, dan guru”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
3.1 Menjelaskan makna bilangan cacah 4.1 Menyajikan bilangan cacah sampai
sampai dengan 100 dan menentukan dengan 100 dan lambangnya berdasarkan
lambangnya berdasarkan nilai tempat nilai tempat menggunakan model
dengan menggunakan model konkret konkret.
serta membacanya.
3.2 Membandingkan dua bilangan cacah 4.2 Mengurutkan bilangan-bilangan cacah
sampai dengan 100. sampai dengan 100 dari bilangan terkecil
ke bilangan terbesar atau sebaliknya.
3.3 Menjelaskan dan melakukan 4.3 Menyelesaikan masalah penjumlahan dan
penjumlahan dan pengurangan bilangan pengurangan bilangan yang melibatkan
yang melibatkan bilangan cacah sampai bilangan cacah sampai dengan 100 dalam
dengan 100 dalam kehidupan sehari-hari kehidupan sehari- hari serta mengaitkan
dengan mengelompokkan menurut penjumlahan dan pengurangan.
54
3.5 Menjelaskan nilai dan kesetaraan 4.5 Mengurutkan nilai mata uang serta
pecahan mata uang. mendemonstrasikan berbagai kesetaraan pecahan
mata uang.
3.7 Menjelaskan pecahan 1/2, 1/3 , dan 1/4 4.7 Menyajikan pecahan 1/2, 1/3 , dan 1/4 yang
menggunakan benda-benda konkret dalam bersesuaian dengan bagian dari keseluruhan
kehidupan sehari- hari. suatu benda konkret dalam kehidupan sehari-hari.
3.8 Menjelaskan bangun datar dan bangun 4.8 Mengklasifikasi bangun datar dan bangun
ruang berdasarkan ciri-cirinya. ruang berdasarkan ciri- cirinya.
55
KELAS III
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menerima dan menjalankan ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman, guru dan tetangganya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
3.1 Menjelaskan bilangan cacah sampai 4.1 Menggunakan bilangan cacah sampai
dengan 1000 dan pecahan sederhana dengan 1000 dan pecahan sederhana
(seperti 1/2, 1/3, dan 1/4) yang (seperti 1/2, 1/3 , dan 1/4 ) yang disajikan
disajikan pada garis bilangan. pada garis bilangan.
3.2 Mendeskripsikan dan menentukan 4.2 Menyelesaikan masalah yang
hubungan antar satuan baku untuk berkaitan dengan hubungan antarsatuan
panjang, berat, dan waktu yang baku untuk panjang, berat, dan waktu
umumnya digunakan dalam kehidupan yang umumnya digunakan dalam
sehari-hari. kehidupan sehari- hari.
3.3 Menjelaskan simetri lipat dan simetri 4.3 Mengidentifikasi simetri lipat dan
putar pada bangun datar menggunakan simetri putar pada bangun datar
benda konkret. menggunakan benda konkret.
3.4 Menjelaskan sudut, jenis sudut 4.4 Mengidentifikasi jenis sudut, (sudut
(sudut siku-siku, sudut lancip, dan siku-siku, sudut lancip, dan sudut
sudut tumpul), dan satuan pengukuran tumpul), dan satuan pengukuran tidak
tidak baku. baku.
3.5 Menganalisis berbagai bangun datar 4.5 Mengelompokkan berbagai bangun datar
56
KELAS V
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan,
dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.
KELAS VI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan,
dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.
3.1 Menjelaskan bilangan bulat negatif 4.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
menggunakan garis bilangan dan dengan operasi penjumlahan, pengurangan,
melakukan operasi penjumlahan, perkalian, dan pembagian yang melibatkan
pengurangan, perkalian, dan bilangan bulat dalam kehidupan sehari-
pembagian yang melibatkan bilangan hari.
bulat.
3.2 Menjelaskan dan melakukan operasi 4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
hitung campuran yang melibatkan operasi hitung campuran yang melibatkan
63
Muatan
Ilmu Pengetahuan Alam
SD NEGERI 1 BENDOREJO
KORWILCAM BIDANG PENDIDIKAN KECAMATAN POGALAN
KABUPATEN TRENGGALEK
65
KELAS V
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta
didik.
3.1 Menjelaskan alat gerak dan fungsinya 4.1 Membuat model sederhana alat gerak
pada hewan dan manusia serta cara manusia atau hewan.
memelihara kesehatan alat gerak
manusia.
3.2 Menjelaskan organ pernapasan dan 4.2 Membuat model sederhana organ
fungsinya pada hewan dan manusia, serta pernapasan manusia.
cara memelihara kesehatan organ
pernapasan manusia.
3.3 Menjelaskan organ pencernaan dan 4.3 Menyajikan karya tentang konsep
fungsinya pada hewan dan manusia serta organ dan fungsi pencernaan pada
66
KELAS VI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta
didik.
3.5 Mengidentifikasi komponen listrik dan 4.5 Menyajikan karya tentang berbagai cara
fungsinya serta menjelaskan cara melakukan penghematan energi dan usulan
menghasilkan, menyalurkan, dan sumber alternatif energi listrik.
menghemat energi listrik.
3.6 Menjelaskan sistem tata surya dan 4.6 Membuat model sistem tata surya.
karakteristik anggota tata surya.
3.7 Menjelaskan peristiwa rotasi dan 4.7 Membuat model gerhana bulan dan
revolusi bumi serta terjadinya gerhana gerhana matahari.
bulan dan gerhana matahari, revolusi
bumi serta terjadinya gerhana bulan
dan gerhana matahari.
68
Muatan
Ilmu Pengetahuan Sosial
SD NEGERI 1 BENDOREJO
KORWILCAM BIDANG PENDIDIKAN KECAMATAN POGALAN
KABUPATEN TRENGGALEK
69
KELAS V
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu melalui keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah; dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik.
mempertahankan kedaulatannya.
KELAS VI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan,
dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.
3.2 Menganalisis perubahan sosial budaya 4.2 Menyajikan hasil analisis mengenai
dalam rangka modernisasi bangsa perubahan sosial budaya dalam rangka
Indonesia. modernisasi bangsa Indonesia.
3.3 Menganalisis posisi dan peran Indonesia4.3 Menyajikan hasil analisis tentang posisi
dalam kerja sama di bidang ekonomi, dan peran Indonesia dalam kerja sama
politik, sosial, budaya, teknologi, dan di bidang ekonomi, politik,
pendidikan dalam lingkup ASEAN. sosial, budaya, teknologi, dan
pendidikan dalam lingkup ASEAN.
3.4 Memahami makna proklamasi 4.4 Menyajikan laporan tentang makna
kemerdekaan, upaya mempertahankan proklamasi kemerdekaan, upaya
kemerdekaan, dan upaya mengembangkan mempertahankan kemerdekaan, dan upaya
kehidupan kebangsaan yang sejahtera. mengembangkan kehidupan kebangsaan yang
sejahtera.
146
Muatan
Seni Budaya dan Prakarya
SD NEGERI 1 BENDOREJO
KORWILCAM BIDANG PENDIDIKAN KECAMATAN POGALAN
KABUPATEN TRENGGALEK
147
KELAS II
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima dan menjalankan ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman, dan guru”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
3.1 Mengenal karya imajinatif dua dan 4.1 Membuat karya imajinatif dua dan tiga
tiga dimensi dimensi
3.2 Mengenal pola irama sederhana melalui 4.2 Menampilkan pola irama sederhana
lagu dan alat musik perkusi yang melalui lagu dan alat musik perkusi yang
tersedia tersedia
3.3 Mengenal gerak keseharian dan alam 4.3 Meragakan gerak keseharian dan alam
dalam tari dalam tari
3.4 Pengenalan dan pengolahan bahan 4.4 Membuat prakarya dengan
ketersediaan bahan
148
KELAS III
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima dan menjalankan ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman, guru, dan tetangganya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
3.2 Mengetahui bentuk dan variasi pola irama 4.2 Menampilkan bentuk dan
melalui lagu, alat musik, dan perkusi yang variasi pola irama melalui lagu,
tersedia alat musik, dan perkusi yang tersedia
3.3 Mengenal dinamika gerak tari 4.3 Menampilkan dinamika gerak tari.
3.4 Mengenal prosedur teknik potong, lipat, 4.4 Membuat karya dengan
sambung teknik potong, lipat, sambung.
149
KELAS V
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi sikap sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik.
KELAS VI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi sikap sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku
150
jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik.
MUATAN
PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN
SD NEGERI 1 BENDOREJO
KORWILCAM BIDANG PENDIDIKAN KECAMATAN POGALAN
KABUPATEN TRENGGALEK
152
Muatan
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
KELAS II
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman, dan guru”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
3.1 Memahami variasi gerak dasar lokomotor, 4.1 Mempraktikkan variasi gerak dasar
non-lokomotor, dan manipulatif sesuai lokomotor, non-lokomotor, dan
dengan konsep tubuh, ruang, usaha, dan manipulatif sesuai dengan konsep
keterhubungan dalam berbagai bentuk tubuh, ruang, usaha, dan keterhubungan
permainan sederhana dan atau tradisional dalam berbagai bentuk permainan
sederhana dan atau tradisional
3.2 Memahami bergerak secara seimbang, 4.2 Mempraktikkan prosedur bergerak secara
lentur, dan kuat dalam rangka seimbang, lentur, dan kuat dalam
153
KELAS III
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman, guru, dan tetangga”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
3.1 Memahami kombinasi gerak dasar 4.1 Mempraktikkan kombinasi gerak dasar
lokomotor, non-lokomotor, dan lokomotor, non-lokomotor, dan
manipulatif sesuai dengan konsep tubuh, manipulatif sesuai dengan konsep tubuh,
ruang, usaha, dan keterhubungan dalam ruang, usaha, dan keterhubungan dalam
berbagai bentuk permainan sederhana berbagai bentuk permainan sederhana dan
dan atau tradisional atau tradisional
3.2 Memahami bergerak secara seimbang, 4.2 Mempraktikkan bergerak secara seimbang,
lentur, lincah, dan berdaya tahan dalam lentur, lincah, dan berdaya tahan dalam
rangka pengembangan kebugaran rangka pengembangan kebugaran jasmani
jasmani melalui permainan sederhana melalui permainan sederhana dan atau
dan atau tradisional tradisional
3.3 Memahami kombinasi berbagai pola gerak 4.3 Mempraktikkan kombinasi berbagai pola
dominan (bertumpu, bergantung, gerak dominan (bertumpu, bergantung,
keseimbangan, berpindah/lokomotor, keseimbangan, berpindah/lokomotor,
tolakan, putaran, ayunan, melayang, dan, tolakan, putaran, ayunan, melayang, dan
dan mendarat) dalam aktivitas mendarat) dalam aktivitas senam lantai
senam lantai
3.4 Memahami penggunaan kombinasi gerak 4.4 Mempraktikkan penggunaan kombinasi gerak
dasar lokomotor, non-lokomotor dan dasar lokomotor, non-lokomotor dan manipulatif
manipulatif sesuai dengan irama (ketukan) sesuai dengan irama (ketukan) tanpa/dengan
tanpa/dengan musik dalam aktivitas gerak musik dalam aktivitas gerak berirama
berirama
3.5 Memahami bentuk dan manfaat istirahat dan 4.5 Menceritakan bentuk dan manfaat istirahat
pengisian waktu luang untuk menjaga kesehatan dan pengisian waktu luang untuk menjaga
kesehatan
3.6 Memahami perlunya memilih makanan 4.6 Menceritakan perlunya memilih makanan
bergizi dan jajanan sehat untuk menjaga bergizi dan jajanan sehat untuk menjaga
kesehatan tubuh kesehatan tubuh
155
KELAS V
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan,
dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.
3.1 Memahami kombinasi gerak dasar 4.1 Mempraktikkan kombinasi gerak dasar
lokomotor, non-lokomotor, dan lokomotor, non-lokomotor, dan
manipulatif sesuai dengan konsep manipulatif sesuai dengan konsep tubuh,
tubuh, ruang, usaha, dan keterhubungan ruang, usaha, dan keterhubungan dalam
dalam berbagai permainan bola berbagai permainan bola besar/bola kecil
besar/bola kecil sederhana dan atau sederhana dan atau tradisional*
tradisional*
3.2 Memahami kombinasi gerak dasar 4.2 Mempraktikkan kombinasi gerak dasar
jalan, lari, lompat, dan lempar melalui jalan, lari, lompat, dan lempar melalui
permainan/olahraga yang dimodifikasi permainan/olahraga yang dimodifikasi
dan atau olahraga tradisional dan atau olahraga tradisional
156
3.3 Menerapkan variasi gerak dasar lokomotor 4.3 Mempraktikkan variasi gerak dasar
dan non lokomotor untuk membentuk lokomotor dan non lokomotor untuk
gerak dasar seni beladiri** membentuk gerak dasar seni beladiri**
3.4 Memahami aktivitas latihan daya tahan 4.4 Mempraktikkan aktivitas latihan daya tahan
jantung (cardio respiratory) untuk jantung (cardio respiratory) untuk pengembangan
pengembangan kebugaran jasmani kebugaran jasmani
3.5 Memahami kombinasi pola gerak dominan 4.5 Mempraktikkan kombinasi pola gerak
(bertumpu, bergantung, keseimbangan, dominan (bertumpu, bergantung, keseimbangan,
berpindah/lokomotor, tolakan, putaran, ayunan, berpindah/lokomotor, tolakan, putaran, ayunan,
melayang, dan mendarat) untuk membentuk melayang, dan mendarat) untuk membentuk
keterampilan dasar senam keterampilan dasar senam
3.6 Memahami penggunaan kombinasi gerak 4.6 Mempraktikkan pengunaan kombinasi gerak
dasar langkah dan ayunan lengan mengikuti dasar langkah dan ayunan lengan mengikuti
irama (ketukan) tanpa/dengan musik dalam irama (ketukan) tanpa/dengan musik dalam
aktivitas gerak berirama aktivitas gerak berirama
3.7 Memahami konsep pemeliharaan diri dan 4.7 Menerapkan konsep pemeliharaan diri dan
orang lain dari penyakit menular dan tidak orang lain dari penyakit menular dan tidak
menular menular
3.8 Memahami bahaya merokok, minuman 4.8 Memaparkan bahaya merokok, meminum
keras, dan narkotika, zat-zat aditif (NAPZA) minuman keras, dan mengonsumsi narkotika, zat-
dan obat berbahaya lainnya terhadap kesehatan zat aditif (NAPZA) dan obat berbahaya lainnya
tubuh terhadap kesehatan tubuh
KELAS VI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan,
dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.
*) Untuk kompetensi dasar permainan bola besar dan permainan bola kecil dapat dipilih sesuai
dengan sarana prasarana yang tersedia. (Dan dipastikan Guru tidak mengajarkan pada salah satu
pembelajaran yang diminati oleh gurunya melainkan diminati oleh siswanya agar siswa tidak
terpaksa dan PJOK menjadi momok bagi siswanya)
**) Pembelajaran aktifitas beladiri selain pencaksilat dapat juga aktifitas beladiri lainnya (karate,
yudo, taekondo, dll) disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah. Olahraga beladiri
pencaksilat mulai diajarkan pada kelas IV dikarenakan karakterisrtik psikis anak kelas I. II dan
III belum cukup untuk menerima aktifitas pembelajaran beladiri.
***) Pembelajaran aktifitas air boleh dilaksanakan sesuai dengan kondisi, jikalau tidak bisa
dilaksanakan digantikan dengan aktifitas fisik lainnya yang terdapat di lingkup materi.
3. Muatan Lokal
Muatan Lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang
disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah.
Muatan lokal dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 SDN 1 Bendorejo meliputi:
1. Muatan lokal wajib yaitu Budi Pekerti
2. Muatan lokal Wajib yaitu Bahasa Jawa
Pemilihan muatan lokal tersebut di atas didasarkan beberapa pertimbangan yaitu:
1. Untuk mendukung visi dan program
pemerintah Kabupaten Trenggalek.
2. Menananamkan perilaku budi pekerti luhur.
3. Memelihara budaya lokal khususnya dalam berbahasa Jawa.
4. Memberikan kemampuan dasar berbahasa Inggris sebagai salah satu sarana memasuki
dunia global.
Alokasi waktu yang digunakan untuk ketiga muatan lokal di atas adalah empat jam pelajaran
yaitu Pendidikan Budi Pekerti 2 jam pelajaran, Bahasa Jawa 2 jam pelajaran.
a. Pendidikan Budi Pekerti
Muatan Lokal Pendidikan Budi Pekerti merupakan muatan lokal di Kabupaten Trenggalek
dalam rangka menumbuhkan Budi Pekerti luhur bagi siswa.
158
Adapun uraian Kompetensi Inti 1 (Sikap Spiritual), Kompetensi Inti 2 (Sikap Sosial),
Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan), Kompetensi Inti 4 (Keterampilan) dan Kopetensi Dasar Muatan
Lokal Pendidikan Budi Pekerti dirumuskan sebagai berikut.
Kelas II
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
dianutnya. tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan guru.
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN
(KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam
mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan bahasa yang jelas dan logis, dalam karya
menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang yang estetis, dalam gerakan yang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, mencerminkan anak sehat, dan dalam
dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan tindakan yang mencerminkan perilaku
di sekolah. anak beriman dan berakhlak mulia.
Kelas III
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
dianutnya. tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru dan tetangganya.
Kelas V
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
agama yang dianut. tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan
163
keluarga, teman, guru dan tetangganya
serta cinta tanah air.
MULOK
BAHASA JAWA
164
SD NEGERI 1 BENDOREJO
KORWILCAM BIDANG PENDIDIKAN KECAMATAN POGALAN
KABUPATEN TRENGGALEK
KOMPETENSI INTI
BAHASA JAWA
KOMPETENSI DASAR
BAHASA JAWA
KELAS 2
KELAS 3
KELAS 5
KELAS 6
4. Pengembangan Diri
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat
setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau
tenaga kependidikan yang yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang
berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial belajar, dan pengembangan
karir peserta didik.
Penilaian pengembangan diri dilakukan secara kualitatif tidak kuantitatif seperti pada mata
pelajaran. Tahapan kegiatan Pengembangan Diri dilakukan dengan cara:
1. Identifikasi
a. Daya dukung dan potensi.
b. Bakat dan minat peserta didik.
2. Pemetaan
a. Jenis layanan pengembangan diri.
b. Petugas yang melayani.
c. Peserta didik yang dilayani
3. Program pencinta mata pelajaran dilakukan dengan cara penyusunan Program (Standar
kompetensi dan Kompetensi Dasar yang dikembangkan, Materi Pokok, Indikator,
Kegiatan Pembelajaran, Alokasi Waktu, Penilaian, dan Sumber Belajar).
a.Pelaksanaan ( Orentasi, pemantapan, pengembangan )
b. Monitoring Pelaksanan
c.Penilaian ( terjadwal, terstruktur, kualitatif )
d. Analisis hasil penilaian (berbasis data, profesional, realitis, valid, transparan dan
akuntable)
Pelaporan Umum dalam format raport rincian dalam buku laporan pengembangan diri.
Adapun kegiatan-kegiatan pengembangan diri seperti:
169
2. Kegiatan Ekstrakurikuler
Pengembangan diri yang dipilih berupa kegiatan ekstrakurikuler meliputi beragam
kegiatan yang sesuai dengan minat dan bakat peserta didik, terdiri atas:
a. Pramuka
b. Tartil dan Tahsin Al Qur’an
c. Seni Tari
d. Bahasa Inggris
e. Takraw
f. Catur
g. IPSI
3. Kegiatan Pembiasaan
Guna mengembangkan nilai religi, nilai-nilai sportifitas kehidupan berbangsa dan
bernegara pembentukan karakter peserta didik dilakukan melalui:
a. Pembiasaan Rutin
Adalah kegiatan yang dilakukan secara reguler, baik di kelas maupun di sekolah.
Pembentukan karakter melalui pembiasaan dalam kegiatan rutin di SD Negeri 1
Bendorejo adalah sebagai berikut:
1) Sholat Dhuha berjamaah
2) Sholat dhuhur berjamaah
3) Gerakan Literasi Sekolah
4) Bijak Plastik
5) Peduli Lingkungan
6) Jum’at Bersih dan Sehat
7) Tartil Al Qur’an
8) Upacara bendera setiap hari senin
9) Berdoa sebelum dan sesudah belajar
10) Pemeriksaan kebersihan badan serta pakaian sebelum masuk kelas.
11) Membersihkan kelas serta halaman sebelum dan sesudah belajar
12) Membaca buku di perpustakaan.
b. Terprogram
Adalah kegiatan yang diprogramkan dan direncanakan baik pada tingkat kelas
maupun tingkat sekolah.
170
1) Pekan Kreatifitas dan olahraga
2) Peringatan Hari Besar Nasional
3) Karyawisata, darmawisata, study tour
4) Pekan Olahraga antar kelas
5) Bina Olimpiade MIPA
c. Spontan
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja, tanpa dibatasi oleh ruang.
1) Membiasakan memberi salam.
2) Membiasakan membuang sampah pada tempatnya.
3) Membiasakan antri.
4) Membiasakan membantu teman yang kena musibah.
5) Berdiskusi dengan baik dan benar.
6) Kerja bakti.
4. Kegiatan Keteladanan
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja yang lebih
mengutamakan pemberian contoh dari guru dan pengelola pendidikan yang lain
kepada peserta didiknya.
b. Membudayakan kebersihan dan kesehatan pada semua warga sekolah
c. Mentaati tata tertib yang berlaku di sekolah
d. Memberi contoh berpakaian rapi dan bersih
e. Memberi contoh tepat waktu dalam segala hal
f. Memberi contoh penampilan sederhana
g. Menanamkan budaya membaca
h. Memberi contoh tidak merokok dilingkungan sekolah
i. Memuji hasil kerja peserta didik yang baik.
Tabel 2 :
Beban Belajar SD Negeri 1 Bendorejo
Minggu
Satu jam Jumlah jam Efektif
Waktu pembelajaran Per
Kelas pembelajaran pembelajaran persemester
Tahun
/menit Per Minggu Tahun
Ajaran
1.792 jam pembelajaran
1 35 32 38
(85.120 menit)
2 35 34 38 1.292 jam pembelajaran
172
( 90.440 menit)
1.368 jam pembelajaran
3 35 36 38
(95.760 menit)
1.444 jam pembelajaran
4 35 38 38
(101.080 menit)
1.444 jam pembelajaran
5 35 38 38
(101.080 menit)
1.444 jam pembelajaran
6 35 38 38
(101.080 menit)
Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak berstruktur maksimum
40% dari jumlah waktu kegiatan dari mata pelajaran yang bersangkutan.
Contoh mata pelajaran IPA dalam satu minggu 4 jam pelajaran yaitu 60 %.
Contoh perhitungan pemberian tugas.
4 x 35 menit = 140 menit maka 40% penugasan yaitu 40% x 140 menit = 56 menit jadi
untuk pemberian tugas hanya 56 menit per minggu.
Alokasi waktu untuk praktek, dua jam kegiatan praktek di sekolah setara dengan satu jam
tatap muka. Empat jam praktek di luar sekolah setara dengan dua jam tatap muka.
Alokasi untuk pengembangan ekspresi dan potensi disesuaikan dengan jenis
pengembangan yang di pilih.
6. Penilaian
Sesuai Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Penilaian pendidikan sebagai proses
pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta
didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan,
ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi,
ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/sekolah.
7. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu pencapaian hasil
belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar antar 0% s.d 100%. Kriteria ideal ketuntasan
belajar untuk masing-masing indikator adalah 65%.
Sekolah harus menentukan kriteria ketuntasan belajar minimal dengan mempertimbangkan
tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber daya pendukung
dalam menyelenggarakan pembelajaran.
173
Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan selalu mengusahakan peningkatan kriteria
ketuntasan belajar untuk mencapai kriteria ketuntasan belajar ideal.
Ketuntasan belajar setiap mata pelajaran disesuaikan dengan kompleksitas, esensial intake
peserta didik, dan saran prasarana.
Adapun Standar Hasil Belajar/SKBM SD Negeri 1 Bendorejo Tahun Pelajaran 2022/2023
adalah sebagai berikut:
Tabel 3 :
Standar Hasil Belajar/SKBM
SKBM
No Mata Pelajaran
Angka Huruf
Kelompok A
1. Pendidikan Agama 70 Tujuh Puluh
2. Pendidikan Kewarganegaraan 70 Tujuh Puluh
3. Bahasa Indonesia 65 Enam Puluh Lima
4. Matematika 65 Enam Puluh Lima
5. Ilmu Pengetahuan Alam 65 Enam Puluh Lima
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 65 Enam Puluh Lima
Kelompok B
7. Seni Budaya dan Keterampilan 70 Tujuh Puluh
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga 75 Tujuh Puluh Lima
9. Bahasa Jawa 65 Enam Puluh Lima
Adapun Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) telah ditentukan adalah sebagai berikut:
Tabel 4:
KRITERIA KETUNTASAN MINIMUM (KKM)
SD NEGERI 1 BENDOREJO
TAHUN PELAJARAN 2022/ 2023
SEMESTER I
KELAS
NO MATA PELAJARAN
I II III IV V VI
KELOMPOK A
174
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti - 70 70 - 75 75
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan - 70 70 - 70 70
3. Bahasa Indonesia - 70 70 - 70 70
4. Matematika - 65 65 - 65 65
5. IPA - - - - 65 65
6. IPS - - - - 65 65
KELOMPOK B
7. Seni Budaya dan Prakarya - 65 65 - 65 65
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan - 75 75 - 75 75
9. Bahasa Jawa - 65 65 - 65 65
Tabel 5:
KRITERIA KETUNTASAN MINIMUM (KKM)
SD NEGERI 1 BENDOREJO
TAHUN PELAJARAN 2022/ 2023
SEMESTER II
KELAS
NO MATA PELAJARAN
I II III IV V VI
KELOMPOK A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti - 70 70 - 75 75
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan - 70 70 - 75 75
3. Bahasa Indonesia - 70 70 - 70 70
4. Matematika - 65 65 - 65 65
5. IPA - - - - 70 70
6. IPS - - - - 70 70
KELOMPOK B
7. Seni Budaya dan Prakarya - 70 70 - 75 75
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan - 75 75 - 75 75
9. Bahasa Jawa - 65 65 - 65 65
Tabel 6:
KRITERIA KETUNTASAN MINIMUM (KKM)
INKLUSI
SD NEGERI 1 BENDOREJO
TAHUN PELAJARAN 2022/ 2023
SEMESTER I
KELAS
NO MATA PELAJARAN
I II III IV V VI
KELOMPOK A
175
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti - - - 40 50 50
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan - - - 40 45 45
3. Bhs.Indonesia - - - 30 40 40
4. Matematika - - - 20 25 25
5. IPA - - - - 30 30
6. IPS - - - - 30 30
KELOMPOK B
7. Seni Budaya dan Prakarya - - - 30 50 50
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan - - - 45 50 50
9. Bahasa Jawa - - - 30 35 35
Penentuan Predikat KKM dalam raport siswa
A : 48 – 60
B : 34 – 47
C : 20 – 33
D : ∠ 20
Tabel 7:
KRITERIA KETUNTASAN MINIMUM (KKM)
INKLUSI
SD NEGERI 1 BENDOREJO
TAHUN PELAJARAN 2022/ 2023
SEMESTER II
KELAS
NO MATA PELAJARAN
I II III IV V VI
KELOMPOK A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti - - - 40 50 50
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan - - - 40 45 45
3. Bhs.Indonesia - - - 30 40 40
4. Matematika - - - 20 25 25
5. IPA - - - - 30 30
6. IPS - - - - 30 30
KELOMPOK B
7. Seni Budaya dan Prakarya - - - 30 50 50
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan - - - 45 50 50
9. Bahasa Jawa - - - 30 35 35
Penentuan Predikat KKM dalam raport siswa
A : 48 – 60
B : 34 – 47
C : 20 – 33
D : ∠ 20
65 32/3=11 D˂ 65
89<A 100 77<B 88 65 C 76
Berdasarkan uraian KKM tersebut, maka KKM Satuan Pendidikan SDN 1 Bendorejo Tahun
Pelajaran 2022/2023 adalah 65
Untuk mengetahui ketuntasan belajar dilakukan dengan penilaian. Untuk penilaian pengetahuan
terdiri dari penilaian harian, penilaian tengah semester, penilaian akhir semester dan penilaian akhir
tahun.
Penilaian Harian dilakukan dalam bentuk tes tertulis, lisan, atau penugasan. Penilaian harian tertulis
direncanakan berdasarkan pemetaan KD dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan minimal
satu kali dalam satu tema untuk setiap KD muatan pelajaran. Hal itu memungkinkan penilaian
harian dilakukan untuk KD satu muatan pelajaran atau gabungan KD-KD beberapa muatan
pelajaran sesuai kebutuhan. Sebelum menyusun soal-soal tes tertulis, guru perlu membuat kisi-kisi
soal. Apabila tes tertulis dilakukan untuk mencapai KD satu muatan pelajaran, soal-soal dibuat per
muatan pelajaran. Soal-soal tes tertulis dapat juga dibuat terpadu untuk beberapa muatan pelajaran.
Penilaian harian berfungsi untuk perbaikan pembelajaran dan juga sebagai salah satu bahan untuk
pengolahan nilai rapor. Nilai pengetahuan yang diperoleh dari penilaian harian (NPH) merupakan
nilai rerata yang ditulis dengan menggunakan angka pada rentang 0-100.
Penilaian tengah semester dilaksanakan setelah menyelesaikan separuh dari jumlah tema dalam satu
semester atau setelah 8-9 minggu belajar efektif. PTS berbentuk tes tulis dan berfungsi untuk
perbaikan pembelajaran selama setengah semester serta sebagai salah satu bahan pengolahan nilai
rapor.
Soal atau instrumen PTS disusun berdasarkan muatan pelajaran sesuai dengan KD yang dirakit
secara terintegrasi. Nilai pengetahuan yang diperoleh dari PTS (NPTS) merupakan nilai tengah
semester dan penulisannya menggunakan angka pada rentang 0-100.
Penilaian akhir semester (PAS) dan penilaian akhir tahun (PAT) dilaksanakan setelah
menyelesaikan seluruh tema dalam satu semester belajar efektif. Penilaian akhir semester/tahun
untuk aspek pengetahuan dilakukan dengan teknik tes tertulis yang berfungsi untuk mengukur
pencapaian hasil pembelajaran selama satu semester serta sebagai salah satu bahan pengisian rapor.
Instrumen penilaian akhir semester/tahun untuk aspek pengetahuan disusun berdasarkan muatan
pelajaran sesuai dengan karakteristik KD. Nilai dari penilaian akhir semester ditulis NPAS dan nilai
dari penilaian akhir tahun ditulis NPAT. Penulisan nilai NPAS dan NPAT menggunakan angka
pada rentang 0-100.
Untuk menentukan nilai rapor pada KD Pengetahuan adalah sebagai berikut.
(2 x NPH) + NPTS + NPAS untuk KD yang ada NPTS
4
177
a. KRITERIA KENAIKAN
Kriteria kenaikan kelas ditetapkan berdasarkan nilai rapot semester 2 dan semester 1 sebagai
pertimbangan.
1.1 Siswa dikatakan naik kelas apabila :
a).Sudah menuntaskan seluruh kompetensi yang disajikan pada semester 1 dan 2 di kelas
yang diikuti.
b).Tidak ada nilai di bawah KKM yang telah di tentukan
b. KRITERIA KELULUSAN
Siswa dikatakan lulus apabila
1). Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
2). Sudah menuntaskan seluruh kopetensi yang disajikan pada kelas I sampai VI.
3). Tidak ada nilai di bawah KKM YANG TELAH DITENTUKAN.
4). Nilai rata rata baik ( B ) pada sikap dan kepribadian.
5). Peserta didik memiliki dokumen nilai / buku rapor kelas 1 sampai kelas VI.
9. Peraturan khusus
Peraturan Akademik
Kriteria Penerimaan Siswa Baru (Ppdb) Dan Penerimaan Siswa Mutasi.
a). PENERIMAAN SISWA BARU:
Dasar
1. Bab IV pasal 5 ayat 1 Undang Undang No 20 Tahun 2003 bahwa setiap warga Negara
Mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu.
2. Bab IV pasal 6 ayat 1 Undang Undang No 20 Tahun 2003 setiap warga negara yang
Berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar.
3. Bab VIII pasal 34 ayat 1 Undang Undang No 20 Tahun 2003 Setiap warga negara wajib
mengikuti pendidikan dasar.
180
Bertolak dari amanat Undang- Undang No 20 tahun 2003 sebagaimana telah diuraikan di atas
maka kreteria penerimaan siswa di SDN 1 Bendorejo adalah semua warga Negara yang
sekurang kurangnya berusia berusia 6 tahun baik melalui Taman Kanak kanak maupun tidak
dapat diterima sebagai siswa baru kelas 1 di SDN 1 Bendorejo tanpa memandang
ras,suku,agama,golongan dan lain sebagainya.
Mutasi Keluar
Semua siswa SDN 1 Bendorejo berhak untuk mengajukan mutasi keluar dengan
persyaratan sebagai berikut :
1.Surat permohonan dari orangtua/ wali.
2.Menyelesaikan semua tanggungan di sekolah.
3.Rekomendasi dari sekolah yang dituju.
Ada lima nilai utama karakter yang saling berkaitan membentuk jejaring nilai yang perlu
dikembangkan sebagai prioritas Gerakan PPK. Kelima nilai utama karakter bangsa yang
dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Religius
Nilai karakter religius mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan yang Maha Esa yang
diwujudkan dalam perilaku melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan yang dianut,
menghargai perbedaan agama, menjunjung tinggi sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah
agama dan kepercayaan lain, hidup rukun dan damai dengan pemeluk agama lain. Nilai karakter
religius ini meliputi tiga dimensi relasi sekaligus, yaitu hubungan individu dengan Tuhan,
individu dengan sesama, dan individu dengan alam semesta (lingkungan). Nilai karakter religius
ini ditunjukkan dalam perilaku mencintai dan menjaga keutuhan ciptaan.
Subnilai religius antara lain cinta damai, toleransi, menghargai perbedaan agama dan
kepercayaan, teguh pendirian, percaya diri, kerja sama antar pemeluk agama dan kepercayaan,
182
antibuli dan kekerasan, persahabatan, ketulusan, tidak memaksakan kehendak, mencintai
lingkungan, melindungi yang kecil dan tersisih.
2. Nasionalis
Nilai karakter nasionalis merupakan cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan
kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial,
budaya, ekonomi, dan politik bangsa, menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas
kepentingan diri dan kelompoknya.
Subnilai nasionalis antara lain apresiasi budaya bangsa sendiri, menjaga kekayaan budaya
bangsa,rela berkorban, unggul, dan berprestasi, cinta tanah air, menjaga lingkungan,taat hukum,
disiplin, menghormati keragaman budaya, suku,dan agama.
3. Mandiri
Nilai karakter mandiri merupakan sikap dan perilaku tidak bergantung pada orang lain dan
mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi dan cita-
cita.
Subnilai mandiri antara lain etos kerja (kerja keras), tangguh tahan banting, daya juang,
profesional, kreatif, keberanian, dan menjadi pembelajar sepanjang hayat.
4. Gotong Royong
Nilai karakter gotong royong mencerminkan tindakan menghargai semangat kerja sama dan
bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama, menjalin komunikasi dan persahabatan,
memberi bantuan/ pertolongan pada orang-orang yang membutuhkan.
Subnilai gotong royong antara lain menghargai, kerja sama, inklusif, komitmen atas keputusan
bersama, musyawarah mufakat, tolongmenolong, solidaritas, empati, anti diskriminasi, anti
kekerasan, dan sikap kerelawanan.
5. Integritas
Nilai karakter integritas merupakan nilai yang mendasari perilaku yang didasarkan pada upaya
menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan
pekerjaan, memiliki komitmen dan kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan moral (integritas
moral).
Karakter integritas meliputi sikap tanggung jawab sebagai warga negara, aktif terlibat dalam
kehidupan sosial, melalui konsistensi tindakan dan perkataan yang berdasarkan kebenaran.
183
Subnilai integritas antara lain kejujuran, cinta pada kebenaran, setia, komitmen moral, anti
korupsi, keadilan, tanggungjawab, keteladanan, dan menghargai martabat individu (terutama
penyandang disabilitas).
Kelima nilai utama karakter tersebut bukanlah nilai yang berdiri dan berkembang sendiri-sendiri
melainkan nilai yang berinteraksi satu sama lain, yang berkembang secara dinamis dan
membentuk keutuhan pribadi. Dari nilai utama manapun pendidikan karakter dimulai, individu
dan sekolah perlu mengembangkan nilai-nilai utama lainnya baik secara kontekstual maupun
universal. Nilai religius sebagai cerminan dari iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
diwujudkan secara utuh dalam bentuk ibadah sesuai dengan agama dan keyakinan masing-
masing dan dalam bentuk kehidupan antarmanusia sebagai kelompok, masyarakat, maupun
bangsa. Dalam kehidupan sebagai masyarakat dan bangsa nilai-nilai religius dimaksud
melandasi dan melebur di dalam nilai-nilai utama nasionalisme, kemandirian, gotong royong,
dan integritas. Demikian pula jika nilai utama nasionalis dipakai sebagai titik awal penanaman
nilai-nilai karakter, nilai ini harus dikembangkan berdasarkan nilai-nilai keimanan dan
ketakwaan yang tumbuh bersama nilai-nilai lainnya.
Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH) merupakan salah satu muatan yang tercantum dalam
muatan kurikulum 2013 dengan nama muatan kekhasan satuan pendidikan disamping muatan
kurikulum pada tingkat nasional, dan muatan kurikulum pada tingkat daerah.
Muatan kurikulum pada tingkat nasional terdiri atas sejumlah mata pelajaran yang
dikembangkan oleh pusat. Muatan kurikulum pada tingkat daerah terdiri atas sejumlah bahan kajian
dan pelajaran dan/atau mata pelajaran muatan lokal yang ditentukan oleh daerah yang bersangkutan.
Sedangkan muatan kekhasan satuan pendidikan berupa bahan kajian dan pelajaran atau mata
pelajaran muatan lokal serta program kegiatan yang ditentukan oleh satuan pendidikan yang
bersangkutan dengan pertimbangan kebutuhan peserta didik.
Kecakapan hidup (Life Skills) adalah kemampuan untuk perilaku adaptif dan positif yang
memungkinkan manusia untuk secara efektif menghadapi tuntutan dan tantangan hidup. Menurut
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills) adalah Pendidikan yang memberikan kecakapan personal,
kecakapan sosial, kecakapan intelektual, dan kecakapan vokasional untuk bekerja atau usaha
mandiri.
Menurut Tim Broad Based Education (Depdiknas, 2002), tujuan umum pendidikan kecakapan
hidup diantaranya yaitu:
*. Mengaktualisasikan potensi siswa sehingga dapat digunakan untuk memecahkan problema yang
dihadapi.
187
*. Memberikan kesempatan kepada sekolah untuk mengembangkan pembelajaran yang fleksibel
sesuai prinsip pendidikan yang berbasis luas (Broad Based Education).
*. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang ada di masyarakat, sesuai dengan prinsip
manajemen berbasis sekolah (School Based Managemen).
Pendidikan kecapakan Hidup di SD Negeri 1 Bendorejo meliputi siswa mampu dengan cepat
beradaptasi dengan lingkungan sekitar, mengedepankan daya sosialisasi positif dengan warga
sekolah, berbahasa baik dan sopan dengan siapapun. Adapun kegiatan lain untuk mendukung
kecapakan hidup siswa adalah siswa mampu memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat
dengan berdiskusi sehat dengan warga sekolah dan warga sekitar sekolah.
Untuk seluruh peserta didik, secara Umum prinsip implementasi konsep pendidikan berbasis
kecakapan hidup mencakup tiga domain yaitu; sikap, pengetahuan, dan keterampilan praktis dengan
fokus;
4) Perancangan pembelajaran mengacu pada keterpaduan penguasaan aspek sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
5) Perancangan strategi pembelajaran diarahkan pada prinsip cara belajar peserta didik aktif yaitu
peserta didik sebagai subyek bukan obyek.
7) Peran guru lebih sebagai perancang dan fasilitator untuk terjadi proses belajar, bukan pada
terjadinya proses mengajar.
3) Metode Eksperimen dapat digunakan untuk melatih kemampuan peserta didik dalam menganalisis
sesuatu, menghubungkan sebab akibat, mencari jalan keluar dari permasalahan yang ada, berfikir
berdasarkan fakta yang ada dan didukung dengan landasan teori yang telah ditanamkam atau
diberikan melalui ceramah/tanya jawab. Peserta didik diberi keleluasaan untuk melakukan percobaan
yang berbeda antar yang satu dengan yang lainnya. Melalui kegiatan ini diharapkan kecakapan
akademik dan berfikir peserta didik terlatih dan berkembang sesuai potensi peserta didik.
Metode ini digunakan untuk mengasah kemampuan peserta didik dalam menuangkan pokok-pokok
pikiran atau ide-ide yang berbentuk tulisan sekaligus mengkomunikasikan secara lisan. Dari kegiatan
ini, peserta didik berlatih bagaimana berkomunikasi lisan dan tulisan, mengeluarkan ide-ide atau
gagasan, mendengarkan dan menghargai perbedaan pendapat dari orang lain, mengelola emosi, dan
hal-hal lain yang berhubungan dengan dirinya dan orang lain.
5) Debat grup, dapat digunakan untuk melatih kemampuan berkomunikasi, mengeluarkan pendapat,
menghargai pendapat orang, tidak memaksakan kehendak pribadi, tidak emosional dalam diskusi,
dan menghargai adanya perbedaan sudut pandang.
Mata pelajaan Ketrampilan diberikan agar peserta didik dapat mengembangkan kecakapan
hidup ( life skill ) yang meliputi keterampilan personal, sosial, vokasional, dan akademik.
Keterampilan personal dan sosial diperlukan oleh seluruh peserta didik, keterampilan
vokasional memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk telibat dalam berbagai pengalaman
apresiasi dan bekreasi untuk menghasilkan suatu karya yang bermanfaat langsung bagi kehidupan
peserta didik, dan ketrampilan akademik diperlukan oleh mereka yang akan melanjutkan ke jenjang
yang lebih tinggi.
Oleh karena ketrampilan pesonal dan sosial diperlukan oleh seluruh peserta didik, maka SD
Negeri 1 Bendorejo menyajikan / memberikan ketrampilan ini secara terintregasi dengan semua
mata pelajaran ( merupakan bagian integral dari pembelajaran sehari-hari pada semua pelajaran ).
Mengingat hampir semua peserta didik ingin melanjutkan ke jenjang lebih tinggi, maka sekolah
memilih keterampilan akademik yang sesuai dengan minat dan bakat peseta didik.
Mata pelajaran Ketrampilan / Bahasa Asing yang dipilih untuk kelas 1-6 adalah Bahasa Inggris
dan ketrampilan berupa pengoperasian komputer, multimedia, serta journalistik.
189
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif dan hari libur.
Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program di sekolah menyusun kalender
pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif dan hari libur. Pengaturan waktu belajar di sekolah/sekolah mengacu kepada
Standar isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah/sekolah, kebutuhan
perserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah daerah.
Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun kalender pendidikan
sebagai berikut:
a. permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun
pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun pelajaran telah ditetapkan oleh
Pemerintah yaitu bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.
b. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran. Sekolah/sekolah dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif belajar sesuai dengan
keadaan dan kebutuhannya.
c. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran untuk setiap minggu, meliputi
jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah
jam untuk kegiatan pengembangan diri.
d. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
terjadwal. Hari lbur sekolah/sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala
Daerah Tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat
menetapkan hari libur khusus.
e. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari
libur khusus.
f. Libur jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran digunakan untuk
penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun.
g. Sekolah-sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat
mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan
waktu pembelajaran efektif.
190
h. Bagi sekolah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu secara khusus
tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
i. Hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan jenis pendidikan
disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota
Alokasi waktu kalender pendidikan SD Negeri 1 Bendorejo secara keseluruhan dapat dilihat
pada tabel berikut.
ANALISIS HARI BELAJAR EFEKTIF
KALENDER PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR
TAHUN PELAJARAN 2022 – 2023
S S R K J S
E E A A U A
N L B M M’ B JM
BULAN I A U I A T L KEGIATAN
N S S T U
A
- Libur kenaikan kelas
- MOS (Masa Orientasi
JULI 2 2 2 2 2 2 14 Siswa)
- Hari Efektif
- Libur Hari Raya Idhul
Adha
S - Tahun Baru Hijriyah
E - Hari Efektif
AGUSTUS M 5 5 5 4 4 4 27 - Proklamasi
E Kemerdekaan
S
T - Hari Efektif
SEPTEMBER E 4 4 4 5 5 5 27
R
- Hari efektif
- Hari Raya Nata
- Libur Semester l
DESEMBER 4 4 4 5 5 5 27
JUMLAH 24 24 24 24 24 25 147
S S R K J S
E E A A U A
N L B M M’ B
BULAN I A U I A T JML KEGIATAN
N S S T U
A
- Tahun Baru Masehi
- Hari Efektif
JANUARI 5 5 4 4 4 4 26
- Tahun Baru Imlek
PEBRUARI 4 4 4 4 4 4 24 2573
- Hari Efektif
S
E
M - Hari Efektif
MARET E 4 4 5 5 5 5 28 - Libur Permulaan
S Puasa
T - Hari Raya Nyepi
E Tahun Saka 1944
R
- Hari Efektif
II - Wafat Isa Almasih
APRIL 4 4 4 4 4 5 25 - Libur Hari Raya
- Hari efektif
- Hari Buruh
Internasional
MEI 5 5 5 4 4 4 22 - Hari Raya Waisak
2566
- Hari efektif
- Hari Lahir Pancasila
JUNI 3 3 3 4 4 4 21
JUMLAH 20 20 25 25 25 26 146
192
A. MINGGU EFEKTIF
Minggu efektif dalam 1 tahun = 49 minggu dengan rincian sebagai berikut :
Bulan Juli = 2 minggu
Bulan Agustus = 4 minggu
Bulan September = 5 minggu
Bulan Oktober = 4 minggu
Bulan Nopember = 5 minggu
Bulan Desember = 4 minggu
B. JAM EFEKTIF
NO KEGIATAN ALOKASI KETERANGAN
WAKTU
1 Minggu efektif belajar 49 minggu Digunakan untuk kegiatan
pembelajaran efektif
2 Jeda setengah semester 1 minggu 3 hari setiap semester 1 dan 2 (6 hari)
3 Jeda antar semester 2 minggu Antara semester 1 dan 2
4 Libur akhir tahun 3 minggu Diganakan untuk evaluasi program
pelajaran akhir tahun dan persiapan awal tahun
5 Hari libur keagamaan 2 minggu Disesuaikan dengan libur nasional
6 Hari libur umum/ nasional 2 minggu Sesuai peraturan pemerintah
7 Hari libur khusus 1 minggu Sesuai dengan kebutuhan dengan
catatan tidak mengurangi jam efektif
8 Kegiatan khusus sekolah 2 minggu Digunakan untuk kegiatan yang telah
diprogramkan tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif belajar dan
waktu pembelajaran efektif
193
BAB V
PENUTUP
Kurikulum Sekolah 2013 ini disusun sebagai acuan bagi Kepala Sekolah, Guru, Peserta didik,
Orang Tua dan seluruh stekholders dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran.
Pimpinan Sekolah, Pengawas, serta Koordinator Wilayah Bidang Pendidikan Kecamatan wajib
memfasilitasi, memotivasi, dan mendampingi guru untuk optimal mewujudkan kreativitas dan
inovasinya dalam menciptakan kondisi pembelajaran yang bermakna pada kehidupan peserta didik.
Komitmen seluruh stekholders sekolah menjadi prasyarat yang wajib diwujudkan dalam
mengimplementasikan kurikulum 2013 di masing-masing sekolah agar menghasilkan pembelajaran
yang bermakna bagi peserta didik
Dalam implementasinya, menyadari akan banyak hal kekurangan, oleh karenanya efektifitas
keterlaksanaan kurikulum ini sangat membutuhkan dukungan berbagai pihak yang terlibat,
diharapkan semua pihak yang terlibat di dalam implementasinya dapat bekerja sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya.
Akhirnya semoga segala usaha baik kita mendapat bimbingan dan Ridho Allah SWT. Amiin
Ditetapkan di : Bendorejo
Pada tanggal : 14 Juli 2022
Kepala Sekolah
LAMPIRAN
1. Analisis Konteks
5. Notulen Rapat
195
ANALISA KONTEKS
1. Internal
a. Peserta Didik
Pada awal tahun pelajaran 2022/2023 peserta didik SDN 1 Bendorejo sebagai berikut:
NO KELAS L P JUMLAH
1. I 6 2 8
2. II 3 9 12
3. III 2 3 5
4. IV 9 11 20
5. V 7 5 12
6. VI 9 10 19
JUMLAH 36 40 76
c. Sarana/Prasarana
Keadaan
No Ruang Jumlah Ukuran Rusak Ket
Baik Sedang
Berat
1 Ruang Kelas 6 49 m2 4 2
196
Keadaan
No Ruang Jumlah Ukuran Rusak Ket
Baik Sedang
Berat
2 R. Kepala Sekolah 1 49 m2 1
3 Ruang Guru - - -
4 R. Perpustakaan 1 56 m2 1
5 R. Sanggar Pramuka - - -
6 MCK Guru - - -
7 MCK Siswa 2 5 m2 - 2
8 Ruang UKS - - -
9 Meja Guru 6 - 2 4
10 Kursi Guru 6 - 6
11 Meja Siswa 70 - 40 20 10
12 Kursi Siswa 140 - 60 40 40
13 Meja baca perpust 16 16
14 Meja komputer 2 2
15 Meja ½ Biro 2 2
16 Almari Kelas 6 - 2 4
17 Almari Kantor 3 - 2 1
18 Komputer 2 - 1 1
19 Televisi 1 - - 1
20 Speaker Aktif - - -
21 Elektone 1 - 1
22 Alat Peraga 10 set - 10
23 Buku Pelajaran 2400 - - 240 2160
24 Buku Perpustakaan 2197 - 287 822 1088
25 Meja Kursi Tamu 1 stel - - 1
26 Rak Buku 16 - 16
27 Almari Piala 1 - - 1
28 Perlengkapan UKS - - - -
197
d. Biaya
Biaya atau pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah,
pemerintah daerah dan masyarakat sedangkan biaya yang digunakan untuk operasional di
SDN 1 Bendorejo adalah dana dari pemerintah pusat melelui BOS, adapun dana yang
bersifat insidental seperti untuk mengikuti kegiatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia
dibiayai oleh wali murid berdasarkan hasil musyawarah pada rapat wali murid yang
didukung dan disetujui oleh Komite Sekolah.
2. Eksternal
- Komite Sekolah
Komite Sekolah merupakan lembaga mandiri, dibentuk dan berperan dalam peningkatan
mutu pelayanan dengan memberikan pertimbangan, arahan dan dukungan tenaga, sarana
dan prasarana, serta pengawasan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan.
- Komite Sekolah di SDN 1 Bendorejo telah terbentuk dan bekerjasama dengan baik
dengan pihak sekolah, sehingga dalam merencanakan program-program sekolah, Komite
selalu dilibatkan dan memberi masukan-masukan demi kemajuan SDN 1 Bendorejo
Sedangkan Pengurus Komite Sekolah SDN 1 Bendorejo tersusun sebagai berikut:
- Masyarakat
Peran serta dalam pendidikan masyarakat sangat diperlukan oleh Sekolah, baik secara
perorangan, kelompok, keluarga, organisasi profesi, pengusaha, organisasi masyarakat,
dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu pendidikan, karena tanpa dukungan
yang positif dari masyarakat maka akan mustahil tujuan pendidikan akan berhasil. Untuk
itu masyarakat utamanya di sekitar sekolah harus sering diajak berkomunikasi, sehingga
apabila pihak sekolah memerlukan mudah, utamanya mengenai kemanan sekolah.
- Sosial Budaya
Masyarakat di sekitar SDN 1 Bendorejo adalah masyarakat yang heterogen, sehingga
banyak ragam budayanya. Meskipun banyak ragam budaya tetapi satu sama lain saling
hidup berdampingan. Dari banyak ragam tadi yang dominant adalah masyarakat yang
sangat kental dengan kesenia khas daerah Trenggalek yaitu Tari Jaranan yang banyak
diminati oleh anak-anak sehingga mudah untuk mencari bakat-bakat seni dan seniman
khususnya seni yakso.
- Asosiasi Profesi
Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas bagi tenaga pendidik di SDN 1 Bendorejo,
para guru berusaha meningkatkan dengan menempuh jenjang S-1 dan S-2 sehingga
semua guru kelas yang ada di SDN 1 Bendorejo sudah berijazah S-1, Para guru juga
199
selalu meningkatkan kualitasnya dengan mengikuti Workshop, Seminar dan lain
sebagainya. SDN 1 Bendorejo juga dekat dengan toko, bengkel dan asosiasi profesi
yang lainnya.
2) Standar Proses
Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik. Selain itu dalam proses pembelajaran pendidik
memberikan keteladanan.
Setiap satuan pendidik melakukan perencanaan proses pembelajaran,
pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan
proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan
efisien.
200
6) Standar Pengelolaan
Standar Pengelolaan Satuan Pendidikan Dasar menerapkan manajemen berbasis
sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi keterbukaan,
dan akuntabilitas, yang dalam pengelolaannya kepala sekolah sebagai
penanggungjawabnya.
201
7) Standar Pembiayaan
Standar Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya
personal.
Biaya investasi meliputi biaya penyediaan sarana sarana dan prasarana dan
pengembangan sumberdaya manusia.
Biaya operasi meliputi:
a. Gaji pendidik dan tenaga pendidik serta segala tunjangan yang melekat pada gaji
b. Bahan atau peralatan pendidikan habis pakai
c. Biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi,
pemeliharaan sarana dan prasarana, transportasi, konsumsi, pajak dan lain
sebagainya.
Biaya personal meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik
untuk bias mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.
Kepada
Yth. 1. Sdr. Ketua Komite SDN 1 Bendorejo
2. Sdr. Guru dan Karyawan/Karyawati SDN 1 Bendorejo
Di
Sekolah
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Mengharap dengan hormat kehadiran Bpk. Ibu dan karyawan/ karyawati SDN 1 Bendorejo besuk
pada:
Hari/ tanggal : Rabu, 6 Juli 2022
Pukul : 09.00 s/d selesai
Tempat : SDN 1 Bendorejo
Acara : Rapat koordinasi tentang penyusunan Kurikulum SDN 1
Bendorejo untuk kelancaran proses belajar Tahun Pelajaran 2022 –2023
BERITA ACARA
Nomor: 800/044/ 406.009.12.108/2022
Bahwa pada hari ini RABU tanggal 6 Bulan JULI tahun 2022 bertempat di SDN 1
BENDOREJO telah diadakan rapat koordinasi tentang penyusunan Kurikulum ahun pelajaran
2022/2023. Adapun sebagai pelaksana adalah Tim penyusun kurikulum, yang terdiri dari Kepala
Sekolah, Komite Sekolah dan Guru, dengan tujuan untuk mewujudkan kurikulum yang tepat guna
dan berdaya guna sehingga tahun pelajaran 2022/2023, kurikulum tersebut sudah siap untuk
Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenarnya dan dapat digunakan sebagaimana
meestinya.
TANDA
NO NAMA JABATAN
TANGAN
1. NURUL HABIBAH, S.Pd.I Kepala Sekolah 1.
2. SITI MARIYAM, S.Pd. Guru 2.
3. SUPRIYANTO, S.Pd. Guru 3.
4. SRI ASTUTI Guru 4.
5. GUNAWAN SETYOBUDI, S.Pd. Guru 5.
6. DINI PUSPITANINGSIH, S.Pd Guru 6.
7. MUCH. ALI MAKSUM, S.Pd.I GTT PaBp 7.
8. ASTRI WIDYA SARI, S.Pd. SD GTT Guru Kelas 8.
9. ROHMAT SUBANGKIT, S.Pd GTT Guru Kelas 9.
PTT Tenaga
10. NURUL AGUSTIN R, S.Pd 10.
Administrasi
11. ABU SOFYAN PTT Penjaga 11.
12. MUH. SUFIYAN Ketua Komite 12.
13. SUWARNO, S.Pd Tokoh Masyarakat 13.
14. EFENDI MANSYUR Tokoh Masyarakat 14.
15. HABIB, S.Pd Tokoh Masyarakat 15.
16. NURSIDIK Tokoh Masyarakat 16.
17. MUALIM Tokoh Masyarakat 17.
18. SUHARI Tokoh Masyarakat 18.
19. MARTAJI Tokoh Masyarakat 19.
20. SUNARTO Tokoh Masyarakat 20.
Acara: 1. Pembukaan
2. Inti
3. Lain-Lain / Penutup
1. Pembukaan
Rapat dipimpin oleh kepala sekolah dan dibuka dengan bacaan basmalah bersama-sama.
2. Acara Inti
Kurikulum sebagai acuan dalam pelaksanaan pembelajaran, setiap tahun perlu dibuat/
disusun dan direvisi agar lebih sempurna serta berkualitas.
Pada tahun pelajaran 2022/2023 SDN 1 Bendorejo mendapat kepercayaan untuk
mengimplementasikan kurikulum 2013 untuk kelas II, III, V, VI.
Penyusunan Kurikulum 2013 di SDN 1 Bendorejo dimaksud sebagai kurikulum operasional
dalam pembelajaran daring.
Dengan diimplementasikannya Kurikulum 2013 untuk kelas II, III, V, VI di SDN 1
Bendorejo diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan, mencerdasakan anak bangsa,
serta menghasilkan insan yang produktif, kreatif, inovatif, afektif melalui penguatan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi.
Mohon masukan, saran, pendapat kepada semua pihak baik anggota komite sekolah,
maupun para guru demi terciptanya kurikulum yang berkualitas.
Bagi Tim pengembang kurikulum SDN 1 Bendorejo mohon segera melaksanakan tugas ini
sebaik-baiknya demi kemajuan kualitas pendidikan di SDN 1 Bendorejo.
3. Penutup
Rapat ditutup dengan bacaan hamdalah bersama-sama.
TENTANG
TIM PENYUSUN KURIKULUM 2013
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Mengingat : Saran dan usul peserta rapat Tim Penyusun Kurikulum SD Negeri 1 Bendorejo
Kecamatan Pogalan tanggal 6 Juli 2022.
MEMUTUSKAN
Kedua : Menyusun dan menugaskan Tim Penyusun Kurikulum seperti tersebut pada
Lampiran I.
Keempat : Semua biaya yang timbul akibat pelaksanaan keputusan ini, dibebankan pada
anggaran yang sesuai.
Kelima : Apabila terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan dibetulkan sebagaiamana
mestinya.
Keenam : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan berakhir sesuai dengan Tahun
Pelajaran 2022/2023.
Ditetapkan di : Bendorejo
Pada tanggal : 7 Juli 2022
Kepala Sekolah
SUSUNAN KEPENGURUSAN
SD NEGERI 1 BENDOREJO
Drs. MUSELAN
1 NIP. 196007141983031017
Pengawas Sekolah Konselor
NURUL HABIBAH, S.Pd.I
2 NIP. 19760709 200604 2 028
Kepala Sekolah Penanggung Jawab/ Budaya Sekolah
MOH SUFIYAN
3 NIP. -
Komite Sekolah Penanggung Jawab/ Budaya Sekolah
NURSIDIK
4 NIP. -
Orang Tua Siswa Penyusun Karakter Sekolah
NUR LATIFAH
5 NIP. -
Orang Tua Siswa Penyusun Karakter Sekolah
ASTRI WIDYA SARI, S.Pd.SD
6 NIP. -
GURU Penyusun Kelas 1
SITI MARIYAM, S.Pd
7 NIP. 196207121987032011
GURU Penyusun Kelas 2
GUNAWAN SETYOBUDI, S.Pd
9 NIP. 198402052010011025
GURU Penyusun PJOK
SUPRIYANTO, S.Pd
9 NIP. 196208041983031021
GURU Penyusun Kelas 6
ROHMAT SUBANGKIT, S.Pd
10 NIP. -
GURU Penyusun Kelas 4
SRI ASTUTI
11 NIP. 196612192007012013
GURU Penyusun Kelas 3
Ditetapkan di : Bendorejo
Pada Tanggal : 7 Juli 2022
Kepala Sekolah
TENTANG
TIM PENGEMBANG KURIKULUM 2013
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Mengingat : Saran dan usul peserta rapat Tim Pengembang Kurikulum SD Negeri 1 Bendorejo
Kecamatan Pogalan tanggal 6 Juli 2022.
MEMUTUSKAN
Kedua : Menyusun dan menugaskan Tim Pengembang Kurikulum seperti tersebut pada
Lampiran I.
Keempat : Semua biaya yang timbul akibat pelaksanaan keputusan ini, dibebankan pada
anggaran yang sesuai.
Kelima : Apabila terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan dibetulkan sebagaiamana
mestinya.
Keenam : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan berakhir sesuai dengan Tahun
Pelajaran 2022/2023.
Ditetapkan di : Bendorejo
Pada tanggal : 7 Juli 2022
Kepala Sekolah
SUSUNAN KEPENGURUSAN
TIM PENGEMBANG KURIKULUM
SD NEGERI 1 BENDOREJO
Drs. MUSELAN
1 Pengawas Sekolah Konselor
NIP. 196007141983031017
NURUL HABIBAH, S.Pd.I
2 Kepala Sekolah Penanggung Jawab/ Budaya Sekolah
NIP. 19760709 200604 2 028
MOH SUFIYAN
3 Komite Sekolah Penanggung Jawab/ Budaya Sekolah
NIP. -
NURSIDIK
4 Orang Tua Siswa Pengembang Karakter Sekolah
NIP. -
NUR LATIFAH
5 Orang Tua Siswa Pengembang Karakter Sekolah
NIP. -
ASTRI WIDYA SARI, S.Pd.SD
6 GURU Pengembang Kelas 1
NIP. -
SITI MARIYAM, S.Pd
7 GURU Pengembang Kelas 2
NIP. 196207121987032011
GUNAWAN SETYOBUDI, S.Pd
9 GURU Pengembang PJOK
NIP. 198402052010011025
SUPRIYANTO, S.Pd
9 GURU Pengembang Kelas 6
NIP. 196208041983031021
ROHMAT SUBANGKIT, S.Pd
10 GURU Pengembang Kelas 4
NIP. -
SRI ASTUTI
11 GURU Pengembang Kelas 3
NIP. 196612192007012013
MUCH. ALI MAKSUM, S.Pd.I
12 GURU Pengembang PAI
NIP. -
DINI PUSPITANINGSIH, S.Pd
13 GURU Pengembang Kelas 5
NIP. 199105112020122005
Ditetapkan di : Bendorejo
Pada Tanggal : 7 Juli 2022
Kepala Sekolah
TENTANG
KURIKULUM SEKOLAH 2013
SD NEGERI 1 BENDOREJO
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Menimbang : a. Bahwa Dalam Rangka Melaksanakan Permendikbud No. 160 Tahun 2014
tentang Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013.
b. Berdasarkan hal diatas dan untuk menjamin terpeliharanya dan demi
kelancaran Kurikulum Sekolah perlu diatur dan ditetapkan dalam Surat
Keputusan Kepala Sekolah.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Menerbitkan, Mengesahkan dan Memberlakukan Kurikulum Sekolah 2013
SD Negeri 1 Bendorejo untuk Tahun Pelajaran 2022/2023.
Keempat : Semua biaya yang timbul akibat pelaksanaan keputusan ini, dibebankan pada
anggaran yang sesuai.
Kelima : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan berakhir sesuai dengan
Tahun Pelajaran 2022/2023.
Ditetapkan di : Bendorejo
Pada Tanggal : 7 Juli 2022.
Kepala Sekolah
Tembusan:
1. Koordinator Wilayah Dinas Pendidikan Kecamatan Pogalan.
2. Arsip.