REVISI DOKUMEN 1
KURIKULUM TINGKAT SATUAN
PENDIDIKAN
REKOMENDASI PERBAIKAN
HASIL EVALUASI
Dengan alasan :
Semua unsur Kurikulum 2013 terpenuhi dengan lengkap
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Illahi Robbi, karena berkat izinnya-lah kami telah selesai
menyusun Kurikulum SD Inpres Moutong Tengah Kec. Moutong
Kurikulum ini disusun berdasarkan Peratutan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
Tentang Standar Pendidikan Nasional (SPN) Pasal 17 Ayat 1 “ Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, SMK/MAK, atau bentuk lain yang
sederajat dikembangkan sesuia dengan satuan pendidikan, potensi daerah/karakteristik
daerah, sosial budaya masyarakat setempat dan peserta didik “serta Perturan Pemerintah
Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
Kami menyadari bahwa penyusunan kurikulum ini masih banyak kekurangan, baik isi
maupun redaksi, semuanya semata mata karena keterbatasan pemikiran dan wawasan kami,
oleh karenanya kami mengharapkan tanggapan berupa saran atau kritik yang konstruktif
untuk perbaikan selanjutnya.
Kurikulum ini disusun untuk dijadikan bahan acuan, khususnya bagi para tenaga
pendidik dan kependidikan, dilingkungan SD Inpres Moutong Tengah dalam rangka
mengembangkan sekolah ke arah yang lebih baik.
Akhir kata penyusun menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu hingga terwujudnya kurikulum ini, semoga Allah SWT membalas amal bakti
kita semua. Amin.
viii
DAFTAR ISI
SAMPUL ............................................................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................................... ii
SK TIM PENGEMBANG KURIKULUM ................................................................................. iii
LAMPIRAN SK TIM PENGEMBANG KURIKULUM ............................................................... iv
SK KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN............................................................. v
REKOMENDASI ................................................................................................................. vi
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1
B. Landasan ...................................................................................................................... 2
C. Tujuan Pengembangan Kurikulum 2013........................................................................... 6
D. Prinsip Pengembang Kurikulum 2013............................................................................... 6
BAB II VISI MISI DAN TUJUAN ........................................................................................ 10
A. Visi Sekolah .................................................................................................................. 10
B. Misi Sekolah .................................................................................................................. 10
C. Tujuan Sekolah ............................................................................................................. 10
LAMPIRAN ...............................................................................................................
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum 2013 atau Pendidikan Berbasis Karakter adalah kurikulum baru yang
dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk
menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum 2013
merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan pemahaman, skill, dan pendidikan
berkarakter, siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam berdiskusi dan
presentasi serta memiliki sopan santun disiplin yang tinggi. Kurikulum ini
menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang diterapkan sejak 2006 lalu.
Dalam Kurikulum 2013 mata pelajaran wajib diikuti oleh seluruh peserta didik di satu
satuan pendidikan pada setiap satuan atau jenjang pendidikan.
Pasal 35 Undang-undang Nomor Nomor 20 Tahun 2003 juga mengatur bahwa Standar
nasional pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum, tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan.” Selanjutnya di
dalam penjelasan Pasal 35 dinyatakan bahwa “kompetensi lulusan merupakan
kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan
sesuai dengan standar nasional yanga telah disepakati.”
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 24 Tahun 2016 tentang
Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada
Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah.
15. Permendikbud No. 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013
16. Permendikbud No. 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran Pada Dikdasmen
Permendikbud N0 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar Pada
Dikdasmen
18. Peraturan Mendikbud No. 160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum
tahun 2006 dan Kurikulum 2013
20. Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan
Dalam Masa Darurat Coronavirus Disease (COVID-19)
21. Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar
Dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran COVID-19
1. Dari siswa diberi tahu menuju siswa mencari tahu; pembelajaran mendorong
siswa menjadi pembelajar aktif, pada awal pembelajaran guru tidak berusaha untuk
meberitahu siswa karena itu materi pembelajaran tidak disajikan dalam bentuk final.
Pada awal pembelajaran guru membangkitkan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu
fenomena atau fakta lalu mereka merumuskan ketidaktahuannya dalam bentuk
pertanyaan. Jika biasanya kegiatan pembelajaran dimulai dengan penyampaian
informasi dari guru sebagai sumber belajar, maka dalam pelaksanaan kurikulum
2013 kegiatan inti dimulai dengan siswa mengamati fenomena atau fakta tertentu.
Oleh karena itu guru selalu memulai dengan menyajikan alat bantu pembelajaran
untuk mengembangkan rasa ingin tahu siswa dan dengan alat bantu itu guru
membangkitkan rasa ingin tahu siswa dengan bertanya.
2. Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis
aneka sumber; pembelajaran berbasis sistem lingkungan. Dalam kegiatan
pembelajaran membuka peluang kepada siswa sumber belajar seperti informasi
dari buku siswa, internet, koran, majalah, referensi dari perpustakaan yang telah
Revisi Dokumen 1 KTSP 2013 Page 6
disiapkan. Pada metode proyek, pemecahan masalah, atau inkuiri siswa dapat
memanfaatkan sumber belajar di luar kelas. Dianjurkan pula untuk materi tertentu
siswa memanfaatkan sumber belajar di sekitar lingkungan masyarakat. Tentu
dengan pendekatan ini pembelajaran tidak cukup dengan pelaksanaan tatap muka
dalam kelas.
3. Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan
pendekatan ilmiah; pergeseran ini membuat guru tidak hanya menggunakan
sumber belajar tertulis sebagai satu-satunya sumber belajar siswa dan hasil belajar
siswa hanya dalam bentuk teks.
Hasil belajar dapat diperluas dalam bentuk teks, disain program, mind maping,
gambar, diagram, tabel, kemampuan berkomunikasi, kemampuan mempraktikan
sesuatu yang dapat dilihat dari lisannya, tulisannya, geraknya, atau karyanya.
4. Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis
kompetensi;pembelajaran tidak hanya dilihat dari hasil belajar, tetapi dari aktivitas
dalam proses belajar. Yang dikembangkan dan dinilai adalah sikap, pengetahuan,
dan keterampilannya.
5. Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu; mata pelajaran
dalam pelaksanaan kurikulum 2013 menjadi komponen sistem yang
terpadu. Semua materi pelajaran perlu diletakkan dalam sistem yang terpadu
untuk menghasilkan kompetensi lulusan. Oleh karena itu guru perlu merancang
pembelajaran bersama-sama, menentukan karya siswa bersama-sama, serta
menentukan karya utama pada tiap mata pelajaran bersama-sama, agar beban
belajar siswa dapat diatur sehingga tugas yang banyak, aktivitas yang banyak, serta
penggunaan waktu yang banyak tidak menjadi beban belajar berlebih yang
kontraproduktif terhadap perkembangan siswa.
6. Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju
pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi; di sini
siswa belajar menerima kebenaran tidak tunggul. Siswa melihat awan yang sama di
sebuah kabupaten. Mereka akan melihatnya dari tempatnya berpijak. Jika ada
sejumlah siswa yang melukiskan awan pada jam yang sama dari tempat
yangberjauhan, mereka akan melukiskannya berbeda-beda, semua benar tentang
awan itu, benar menjadi beragam.
7. Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif; pada waktu
lalu pembelajaran berlangsung ceramah. Segala sesuatu diungkapkan dalam bentuk
lisan guru, fakta disajikan dalam bentuk informasi verbal, sekarang siswa harus lihat
faktanya, gambarnya, videonya, diagaramnya, teksnya yang membuat siswa
melihat, meraba, merasa dengan panca indranya. Siswa belajar tidak hanya dengan
mendengar, namun dengan menggunakan panca indra lainnya.
8. Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills)
dan keterampilan mental (softskills); hasil belajar pada rapot tidak hanya
melaporkan angka dalam bentuk pengetahuannya, tetapi menyajikan informasi
menyangku perkembangan sikapnya dan keterampilannya. Keterampilan yang
A. Visi Sekolah
B. Misi Sekolah
Mengacu pada visi sekolah di atas, maka misi yang akan dilaksanakan adalah
sebagai berikut :
C. Tujuan Sekolah
Sejalan dengan Tujuan Pendidikan Dasar dalam Peraturan Pemerintah No. 32
Tahun 2013, maka tujuan yang ingin dicapai oleh Sekolah Dasar Inpres Moutong
Tengah adalah sebagai berikut :
A. Struktur Kurikulum
Mata pelajaran adalah unit organisasi Kompetensi Dasar yang terkecil. Untuk
kurikulum SD INPRES MOUTONG TENGAH organisasi Kompetensi Dasar kurikulum
dilakukan melalui pendekatan terintegrasi (integrated curriculum). Berdasarkan
pendekatan ini maka terjadi reorganisasi Kompetensi Dasar mata pelajaran yang
mengintegrasikan konten mata pelajaran IPA dan IPS di kelas I, II, dan III ke dalam
mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia,
Matematika, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Dengan
pendekatan ini maka struktur Kurikulum SD INPRES MOUTONG TENGAH menjadi
lebih sederhana karena jumlah mata pelajaran berkurang.
Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam
bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi
konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata
pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap peserta didik. Struktur
kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam
sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran.
Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang digunakan untuk kurikulum yang
akan datang adalah sistem semester sedangkan pengorganisasian beban belajar
dalam sistem pembelajaran berdasarkan jam pelajaran per semester. Struktur
kurikulum adalah juga gambaran mengenai penerapan prinsip kurikulum mengenai
posisi seorang peserta didik dalam menyelesaikan pembelajaran di suatu satuan atau
jenjang pendidikan. Dalam struktur kurikulum menggambarkan ide kurikulum
mengenai posisi belajar seorang peserta didik yaitu apakah mereka harus
menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang tercantum dalam struktur ataukah
kurikulum memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menentukan berbagai
pilihan. Struktur kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, dan beban belajar.
Kelompok A
3 Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7
4 Matematika 5 6 6 6 6 6
Kelompok B
3 Muatan Lokal 2 2 2 2 2 2
Prinsip pengintegrasian IPA dan IPS di kelas I, II, dan III di atas dapat
diterapkan dalam pengintegrasian muatan lokal. Kompetensi Dasar muatan lokal
yang berkenaan dengan seni, budaya dan keterampilan, serta bahasa daerah
diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya. Kompetensi
Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan olahraga serta permainan daerah
diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan.
Selain melalui penyederhanaan jumlah mata pelajaran, penyederhanaan
dilakukan juga terhadap Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran.
Penyederhanaan dilakukan dengan menghilangkan Kompetensi Dasar yang
tumpang tindih dalam satu mata pelajaran dan antarmata pelajaran, serta
Kompetensi Dasar yang dianggap tidak sesuai dengan usia perkembangan psikologis
peserta didik.
Di kelas IV, V, dan VI nama mata pelajaran IPA dan IPS tercantum dan
memiliki Kompetensi Dasar masing–masing. Untuk proses pembelajaran Kompetensi
Dasar IPA dan IPS, sebagaimana Kompetensi Dasar mata pelajaran lain,
B. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum 2013 SD INPRES MOUTONG TENGAH meliputi sejumlah
mata pelajaran yang kedalamanya merupakan beban belajar bagi siswa pada satuan
pendidikan. Muatan Kurikulum memuat sejumlah mata pelajaran dan muatan lokal
serta kegiatan pengembangan diri yang tidak termasuk kepada struktur kurikulum
dan diberikan diluar tatap muka. Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan
pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Satandar Nasional
Pendidikan menegaskan bahwa kedalaman muatan kurikulum pada setiap satuan
pendidikan diuntungkan dalam kompetensi pada setiap tingkat dan semester sesuai
dengan Satandar Nasional Pendidikan. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas
kompetensi dasar dam kompensi inti.
1. Mata Pelajaran
Materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan
dibelajarkan kepada siswa sebagai beban belajar melalui metode dan
pendekatan tertentu. Beban belajar pada mata pelajaran ditentukan oleh
keluasan dan kedalaman materi pada masing-masing tingkat satuan
pendidikan.Metode dan pendekatan pada mata pelajaran tergantung pada ciri
khas dan karekteristik masing-masing mata pelajaran dengan menyesuaikan
situasi dan kondisi yang tersedia di sekolah.
Sejumlah mata pelajaran tersebut terdiri dari mata pelajaran wajib dan pilihan
pada setaiap satuan pendidikan.
4. Matematika
Tujuan:
Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep
dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat,
efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah.
Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
Memecahkan maslah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan
solusi yang diperoleh.
Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media
lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan,
yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari
matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan
masalah.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Matematika
dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan
Nomor 37 Tahun 2018.
5. Ilmu Pengetahuan Alam
Tujuan:
Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, kehidupan dan keteraturan alam ciptanya-
Nya.
Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA
yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang
adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,
teknologi dan masyarakat.
2. Pengembangan Diri
3. Beban Belajar
Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar
selama satu semester. Beban belajar di SD INPRES MOUTONG TENGAH kelas I, II, dan
III masing-masing 32, 34, 36 sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI masing-masing 38
jam setiap minggu. Jam belajar SD INPRES MOUTONG TENGAH adalah 35 menit.
Kompetensi Dasar Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) 3 Dengan adanya
tambahan jam belajar ini dan pengurangan jumlah Kompetensi Dasar, guru memiliki
keleluasaan waktu untuk mengembangkan proses pembelajaran yang berorientasi siswa
aktif. Proses pembelajaran siswa aktif memerlukan waktu yang lebih panjang dari
proses pembelajaran penyampaian informasi karena peserta didik perlu latihan untuk
mengamati, menanya, mengasosiasi, dan berkomunikasi. Proses pembelajaran yang
dikembangkan menghendaki kesabaran guru dalam mendidik peserta didik sehingga
mereka menjadi tahu, mampu dan mau belajar dan menerapkan apa yang sudah
mereka pelajari di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnya. Selain itu
bertambahnya jam belajar memungkinkan guru melakukan penilaian proses dan hasil
belajar.
Tabel 3 :
Standar Hasil Belajar/SKBM
SKBM
No Mata Pelajaran
Angka Huruf
Kelompok A
Kelompok B
1) Kenaikan Kelas
2) Kelulusan
2. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
kecakapan akademik.
khusus.
memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek
ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-
3. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari
semua mata pelajaran dan juga dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik dari satuan
A. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi Standar Kompetensi
Lulusan dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik yang telah menyelesaikan
pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran
mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, keterampilan, dan
pengetahuan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatujenjang sekolah, kelas dan mata
pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkankualitas yang seimbang antara pencapaian hard
skills dan soft skills.
Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising element) kompetensi
dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti merupakan pengikat untuk organisasi
vertikal dan organisasi horizontal Kompetensi Dasar. Organisasivertikal Kompetensi Dasar adalah
keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satukelas atau jenjang pendidikan ke kelas/jenjang
di atasnya sehingga memenuhi prinsipbelajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang
berkesinambungan antara konten yangdipelajari peserta didik. Organisasi horizontal adalah
keterkaitan antara kontenKompetensi Dasar satu mata pelajaran dengan konten Kompetensi
Dasar dari matapelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan mingguan dan kelas yang sama
sehingga terjadi proses saling memperkuat.
Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan
dengan sikap keagamaan (Kompetensi Inti 1), sikap sosial (Kompetensi Inti 2), pengetahuan
(Kompetensi Inti 3), dan penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4). Keempat kelompok itu
menjadi acuan dari Kompetensi Dasar dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa
pembelajaran secara integratif. Kompetensi yangberkenaan dengan sikap keagamaan dan sosial
dikembangkan secara tidak langsung(indirect teaching) yaitu pada waktu peserta didik belajar
tentang pengetahuan (Kompetensi Inti 3) dan penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4).
Tabel 4 :
Kompetensi Inti Kelas I, II dan III
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI
KELAS I DAN KELAS II KELAS III
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama
dianutnya yang dianutnya
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung
santun, peduli, dan percaya diri dalam jawab, santun, peduli, dan percaya diri
berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman, tetangga, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara 3. Memahami pengetahuan faktual dengan
mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan cara mengamati [mendengar, melihat,
menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang membaca] dan menanya berdasarkan rasa
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
di sekolah yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan
Tabel 5 :
Kompetensi Inti Kelas IV, V, dan VI
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI
KELAS IV KELAS V DAN VI
1. Menerima, menghargai, dan menjalankan 1. Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran
ajaran agama yang dianutnya . agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
jawab, santun, peduli, dan percaya diri santun, peduli, percaya diri, dan cinta tanah air
dalam berinteraksi dengan keluarga, dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
teman, tetangga, dan guru. tetangga, dan guru.
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang
diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar SD/MI untuk setiap mata pelajaran tercantum
pada Lampiran Permendikbud Nomor 37 tahun 2018 yang mencakup: Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Seni Budaya dan Prakarya, dan
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, serta Daftar Tema dan Alokasi Waktunya.
KELAS: I
1. Menerima dan 1.1 Berdoa sebelum dan sesudah belajar sebagai bentuk
menjalankan ajaran pemahaman terhadap Q.S. Al-Fatihah
agama yang dianutnya. 1.2 Meyakini adanya Allah SWT yang Maha Pengasih dan
Maha Pengayang.
1.3 Mensyukuri karunia dan pemberian sebagai implementasi
dari pemahaman Q.S. Al-Fatihah dan
Q.S. Al-Ikhlas
1.4 Bersuci sebelum beribadah
1.5 Membaca Basmalah setiap memulai aktivitas
2. Memiliki perilaku jujur, 2.1 Memiliki perilaku bersih badan, pakaian, barang- barang,
disiplin, tanggung jawab, dan tempat sebagai implementasi pemahaman makna
santun, peduli, dan bersuci
percaya diri dalam 2.2 Memiliki perilaku kasih sayang kepada sesama sebagai
berinteraksi dengan implementasi dari pemahaman Q.S. Al- Fatihah dan Al-
keluarga, teman, dan Ikhlas
guru.
2.3 Memiliki perilaku hormat dan patuh kepada orangtua, guru
dan sesama anggota keluarga sebagai implementasi dari
pemahaman Q.S. Al-Fatihah dan
Q.S. Al-Ikhlas
2.4 Memiliki perilaku rajin belajar sebagai implementasi dari
pemahaman Q.S. Al-’Alaq ayat 1 s.d. 5
2.5 Memiliki sikap pemaaf sebagai implementasi dari
pemahaman kisah keteladanan Nabi Muhammad SAW
2. Memiliki perilaku jujur, 2.1 Menunjukkan perilaku disiplin sebagai implementasi dari
disiplin, tanggung jawab, pemahaman Q.S. Al-’Ashr
santun, peduli, dan percaya 2.2 Menunjukkan perilaku hidup sehat sebagai
diri dalam berinteraksi implementasi dari pemahaman makna berwudhu
dengan keluarga, teman,
2.3 Menunjukkan sikap peduli terhadap sesama sebagai
dan guru.
implementasi dari pemahaman kisah keteladanan Nabi
Muhammad SAW
1. Menerima dan 1.1 Melaksanakan shalat secara tertib sebagai wujud dari
menjalankan ajaran pemahaman Q.S. al-Kautsar
agama yang dianutnya. 1.2 Berdzikir dan berdoa setelah selesai shalat sebagai
wujud dari pemahaman Q.S. al-Kautsar
1.3 Meyakini adanya Allah SWT Maha Mengetahui,
Maha Melihat dan Maha Mendengar.
2. Memiliki perilaku jujur, 2.1 Memiliki perilaku peduli terhadap sesama sebagai
disiplin, tanggung jawab, implementasi dari pemahaman Q.S. Al Kautsar.
santun, peduli, dan 2.2 Memiliki sikap disiplin dan tertib sebagai
percaya diri dalam implementasi pemahaman makna ibadah shalat.
berinteraksi dengan 2.3 Memiliki perilaku tawadlu, Ihlas, dan
keluarga, teman, tetangga, tanggungjawab sebagai implementasi dari
dan guru. pemahaman sifat Allah qiyamuhu binafsihi,
wahdaniyat, Qudrah dan Iradah
2.4 Memiliki sikap jujur sebagai implementasi dari
pemahaman kisah keteladanan Nabi Muhammad
SAW
2.5 Memiliki sikap rasa ingin tahu, sabar, rela berkorban,
hormat dan patuh kepada orangtua sebagai
implementasi dari pemahaman kisah keteladanan Nabi
Ibrahim A.S dan Nabi Ismail A.S
1. Menerima, menghargai, dan 1.1 Melaksanakan shalat secara tertib sebagai wujud
menjalankan ajaran dari penghambaan diri kepada Allah SWT.
agama yang dianutnya 1.2 Mengamalkan kebajikan kepada sesama manusia sebagai
implementasi dari pemahaman ibadah shalat
1.3 Menghindari perilaku tercela sebagai implementasi dari
pemahaman ibadah shalat
1.4 Meyakini keberadaan malaikat-malaikat Allah SWT
1.5 Meyakini adanya Rasul-Rasul Allah SWT
2. Memiliki perilaku jujur, 2.1 Memiliki sikap yang dipengaruhi oleh keimanan
disiplin, tanggung jawab, kepada para malaikat Allah SWT yang tercermin dari
santun, peduli, dan perilaku kehidupan sehari-hari.
percaya diri dalam 2.2 Memiliki sikap santun dan menghargai teman, baik di
berinteraksi dengan rumah, sekolah, dan di masyarakat sekitar.
keluarga, teman, tetangga,
2.3 Memiliki sikap amanah sebagai implementasi dari
dan guru
pemahaman kisah keteladan Nabi Muhammad SAW
2.4 Memiliki sikap pantang menyerah sebagai implementasi
dari kisah keteladanan Nabi Musa A.S
3. Memahami pengetahuan 3.1 Mengetahui Allah itu ada melalui pengamatan terhadap
faktual dengan cara makhluk ciptaan-Nya di sekitar rumah dan sekolah.
mengamati [mendengar, 3.2 Mengerti makna iman kepada malaikat-malaikat Allah
melihat, membaca] dan berdasarkan pengamatan terhadap dirinya dan alam
menanya berdasarkan rasa sekitar.
ingin tahu tentang dirinya,
3.3 Mengerti makna Asmaul Husna: Al-Bashir, Al-
makhluk ciptaan Tuhan
‘Adil, Al-‘Adhim
dan kegiatannya, dan
benda-benda yang 3.4 Memahami makna bacaan sholat
dijumpainya di rumah, 3.5 Mengetahui kisah keteladan Nabi Ayyub a.s.
sekolah, dan tempat 3.6 Mengetahui kisah keteladan Nabi Dzulkifi a.s.
bermain 3.7 Mengetahui kisah keteladan Nabi Harun a.s.
3.8 Mengetahui kisah keteladan Nabi Musa A.S
3.9 Mengetahui kisah keteladan wali-wali Allah
3.10 Mengetahui sikap santun dan menghargai sesama dari
Nabi Muhammad SAW
2. Memiliki perilaku jujur, 2.1 Memiliki sikap suka menolong sebagai implementasi dari
disiplin, tanggung jawab, pemahaman Q.S. Al-Insyirah
santun, peduli, percaya 2.2 Memiliki sikap saling mengingatkan dalam
diri, dan cinta tanah air kebajikan sebagai implementasi dari pemahaman
dalam berinteraksi Q.S. At Tiin
dengan keluarga, teman,
2.3 Memiliki sikap sabar dan pengendalian diri sebagai
tetangga, dan guru
implementasi dari pemahaman puasa Ramadhan
2.4 Memiliki sikap tabligh sebagai implementasi dari
pemahaman kisah keteladan Nabi Muhammad SAW
3. Memahami pengetahuan 3.1 Mengenal nama-nama Rasul Allah SWT dan Rasul
faktual dan konseptual Ulul Azmi
dengan cara mengamati 3.2 Memahami makna diturunkannya kitab-kitab suci
dan mencoba [mendengar, melalui rasul-rasul-Nya sebagai implementasi rukun
melihat, membaca] serta iman
menanya berdasarkan rasa
3.3 Mengetahui makna Q.S. At-Tin dan Al-Insyirah
ingin tahu secara kritis
dengan benar
tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan 3.4 Mengerti makna Asmaul Husna: Al-Mumit, Al-
kegiatannya, dan benda- Hayy, Al-Qayum, Al-Ahad
benda yang dijumpainya 3.5 Mengetahui hikmah puasa Ramadhan yang dapat
di rumah, sekolah, dan membentuk akhlak mulia
tempat bermain . 3.6 Mengetahui kisah keteladanan Nabi Dawud a.s.
3.7 Mengetahui kisah keteladanan Nabi Sulaiman a.s.
3.8 Mengetahui kisah keteladanan Nabi Ilyas a.s.
3.9 Mengetahui kisah keteladanan Nabi Ilyasa’ a.s.
3.10 Mengetahui kisah keteladanan Luqman sebagaimana
terdapat dalam Al Qur’an
4. Menyajikan pengetahuan 4.1 Membaca Q.S. At-Tin dan Al-Insyirah dengan baik dan
faktual dan konseptual benar
dalam bahasa yang jelas 4.2 Menulis kalimat-kalimat dalam Q.S. At-Tin dan Al-
dan logis dan sistematis, Insyirah dengan baik dan benar
dalam karya yang estetis
4.3 Menunjukkan hafalan Q.S. At-Tin dan Al-Insyirah
dalam gerakan yang
dengan baik dan benar
mencerminkan anak sehat,
dan dalam tindakan yang 4.4 Mencontohkan perilaku saling mengingatkan dalam hal
mencerminkan perilaku kebajikan sebagai implementasi dari pemahaman
anak beriman dan Q.S. At Tin
berakhlak mulia 4.5 Mencontohkan perilaku suka menolong sebagai
implementasi dari pemahaman Q.S. Al-Insyirah
2. Memiliki perilaku jujur, 2.1 Memiliki sikap toleran dan simpati kepada sesama
disiplin, tanggung jawab, sebagai implemantasi dari pemahaman isi kandungan
santun, peduli, percaya Q.S. Al Kafirun dan Q.S. Al-Maidah ayat 2
diri, dan cinta tanah air 2.2 Memiliki perilaku yang mencerminkan iman kepada
dalam berinteraksi Hari Akhir
dengan keluarga, teman,
2.3 Memiliki perilaku yang mencerminkan iman kepada
tetangga, dan guru.
Qadha dan Qadar
2.4 Memiliki sikap fathonah sebagai implementasi dari
pemahaman kisah Nabi Muhammad SAW
KELAS: I
4. Menyajikan
pengetahuan faktual
dalam bahasa yang jelas
dan logis, dalam karya
yang estetis, dalam
gerakan yang
mencerminkan anak sehat,
dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku
anak beriman dan
berakhlak mulia
KD SD PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN & BUDI PEKERTI Lampiran
1B
KELAS: II
KELAS : III
22
KD SD PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN & BUDI Lampiran 1B
PEKERTI
KELAS: IV
3. Memahami pengetahuan
faktual dengan cara
mengamati dan menanya
berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan
benda-benda yang
dijumpainya di rumah, di
sekolah dan tempat
bermain
2. Memiliki perilaku jujur, 2.1 Menerapkan hidup sebagai orang yang sudah
disiplin, tanggung jawab, diselamatkan dengan cara menjadi teladan bagi
santun, peduli, percaya orang lain.
diri, dan cinta tanah air
dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman,
tetangga, dan guru
3. Memahami pengetahuan
faktual dan konseptual
dengan cara mengamati
dan mencoba [mendengar,
melihat, membaca] serta
menanya berdasarkan rasa
ingin tahu secara kritis
tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-
benda yang dijumpainya
di rumah, sekolah, dan
tempat bermain
Di bawah ini adalah tema-tema yang telah disiapkan untuk peserta didik Sekolah
Dasar kelas I, II, IV V dan VI pada Kurikulum 2013.
Tabel 6.
Tema-Tema di Sekolah Dasar
KELAS I KELAS IV
1. Diriku 1. Indahnya Kebersamaan
2. Kegemaranku 2. Selalu Berhemat Energi
3. Kegiatanku 3. Peduli Terhadap Makhluk Hidup
4. Keluargaku 4. Berbagai Pekerjaan.
5. Pengalamanku 5. Pahlawanku
6. Lingkungan Bersih dan Sehat 6. Indahnya Negeriku
7. Benda, Binatang dan Tanaman di 7. Cita-citaku
Sekitar 8. Tempat Tinggalku
8. Peristiwa alam 9. Makanan Sehat dan Bergizi
1. Mengamati;
2. Menanya;
3. Mengumpulkan informasi/eksperimen;
5. Mengkomunikasikan.
Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar
sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:
a. Observasi
b. Penilaian Diri
c. Penilaian Antarteman
2. Penilaian Pengetahuan
a. Tes Tulis
b. Tes Lisan
c. Penugasan
3. Penilaian Keterampilan
a. Penilaian Kinerja
b. Penilaian Proyek
c. Penilaian Portopolio
Tabel 8 :
Perhitungan Hari Efektif Belajar Semester I dan Semester II
Hari
Smt Bulan
Minggu Libur Efektif Jumlah
Juli 2021 3 11 13 27
Agustus 2021 4 4 23 31
September 2021 5 4 21 30
I
Oktober 2021 5 1 25 31
November 2021 4 - 26 30
Desember 2021 4 10 17 31
Hari
Smt Bulan
Minggu Libur Efektif Jumlah
Januari 2022 5 2 24 31
Februari 2022 4 - 24 28
Maret 2022 4 - 27 31
II April 2022 4 6 20 30
Mei 2022 5 12 14 31
Juni 2022 4 3 23 30
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seperti telah diuraikan pada awal pendahuluan bahwa fungsi Pendidikan Budaya dan
Karakter Bangsa selain mengembangkan dan memperkuat potensi pribadi juga menyaring
pengaruh dari luar yang akhirnya dapat membentuk karakter peserta didik yang dapat
mencerminkan budaya bangsa Indonesia. Upaya pembentukan karakter sesuai dengan budaya
bangsa ini tentu tidak semata-mata hanya dilakukan di sekolah melalui serangkaian kegiatan
belajar mengajar baik melalui mata pelajaran maupun serangkaian kegiatan pengembangan diri
yang dilakukan di kelas dan luar sekolah. Pembiasaan-pembiasan (habituasi) dalam kehidupan,
seperti: religius, jujur, disiplin, toleran, kerja keras, cinta damai, tanggung-jawab, dsb. perlu
dimulai dari lingkup terkecil seperti keluarga sampai dengan cakupan yang lebih luas di
masyarakat. Nilai-nilai tersebut tentunya perlu ditumbuhkembangkan yang pada akhirnya dapat
membentuk pribadi karakter peserta didik yang selanjutnya merupakan pencerminan hidup
suatu bangsa yang besar.
Pedoman yang disusun ini lebih diperuntukkan kepada kepala sekolah. Pembentukan
budaya sekolah (school culture) dapat dilakukan oleh sekolah melalui serangkaian kegiatan
perencanaan, pelaksanaan pembelajaran yang lebih berorientasi pada peserta didik, dan
penilaian yang bersifat komprehensif. Perencanaan di tingkat sekolah pada intinya adalah
melakukan penguatan dalam penyusunan kurikulum di tingkat sekolah (Kurikulum 2013), seperti
menetapkan visi, misi, tujuan, struktur kurikulum, kalender akademik, dan penyusunan silabus.
Keseluruhan perencanaan sekolah yang bertitik tolak dari melakukan analisis kekuatan dan
kebutuhan sekolah akan dapat dihasilkan program pendidikan yang lebih terarah yang tidak
semata-mata berupa penguatan ranah pengetahuan dan keterampilan melainkan juga sikap
prilaku yang akhirnya dapat membentuk ahklak budi luhur.
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa bukan merupakan mata pelajaran yang berdiri
sendiri atau merupakan nilai yang diajarkan, tetapi lebih kepada upaya penanaman nilai-nilai
baik melalui mata pelajaran, program pengembangan diri maupun budaya sekolah. Peta nilai
dan indikator yang disajikan dalam naskah ini merupakan contoh penyebaran nilai yang dapat
diajarkan melalui berbagai mata pelajaran sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) dan
Kompetensi Inti (KI) yang terdapat dalam standar isi (SI).
Begitu pula melalui program pengembangan diri, seperti kegiatan rutin sekolah, kegiatan
spontan, keteladanan, pengkondisian. Perencanaan pengembangan Pendidikan Budaya dan
Karakter Bangsa ini perlu dilakukan oleh semua pemangku kepentingan di sekolah yang secara
bersama-sama sebagai suatu komunitas pendidik diterapkan ke dalam kurikulum sekolah yang
selanjutnya diharapkan menghasil budaya sekolah.
Penyempurnaan pedoman ini akan terus menerus dilanjutkan seiring dengan
kompleksnya permasalahan pendidikan terutama dalam pembentukan budaya dan karakter
bangsa. Penyajian pembelajaran yang bernuansa belajar aktif dengan muatan budaya dan
karakter bangsa perlu menjadi perhatian terutama dalam membelajarkan peserta didik.
B. Rekomendasi
Penjabaran KTSP 2013 yang menjadi acuan pelaksanaan pembelajaran di Satuan
Pendidikan belum terlaksana secara maksimal sesuai yang diharapkan, disebabkan oleh :
1. Lemahnya sumber daya manusia :
b. Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, Guru dan tenaga kependidikan
c. Wali murid dan masyarakat
2. Kurangnya fasilitas pendukung pelaksanaan kurikulum untuk mencapai tujuan
pembelajaran, antara lain Laptop, Infocus, dan layanan jaringan internet.
3. Masih banyaknya Guru dan Tenaga Kependidikan yang berstatus honorer.
4. Minimnya kesejahteraan Guru dan Tenaga Kependidikan
Dari berbagai hal yang terjadi selama ini maka kami rekomendasikan kepada PEMDA
Parigi Moutong dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Parigi Moutong.
5. Meningkatkan kemampuan dan profesionalisme Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah,
Guru dan Tenaga Kependidikan agar Kurikulum dapat dilaksanakan secara maksimal.
6. Memprioritaskan pengangkatan tenaga honorer menjadi CPNS
7. Menambah besaran honor bagi tenaga honor baik guru maupun tenaga kependidikan
melalui honor daerah
Download SK Permen
1. SK PANITIA
3. Dokumentasi kegiatan