Anda di halaman 1dari 51

KURIKULUM OPERASIONAL

SD 3 WATES

TAHUN PELAJARAN 2022/2023

NPSN : 20317347

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS


DINAS PENDIDIKAN, KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA
KORWIL PENDIKAN KECAMATAN UNDAAN
TAHUN 2023

i
LEMBAR PENGESAHAN

Setelah memperhatikan hasil penyusunan kurikulum oleh Tim Pengembang


Kurikulum dan berdasarkan hasil rapat dewan pendidik bersama dengan komite
sekolah dalam penetapan Kurikulum Operasional SD 3 Wates, maka ditetapkan,
disyahkan dan diberlakukan di SD 3 Wates pada Tahun Pelajaran 2023/2024

Kudus, Juli 2023

Menyetujui Mengesahkan
Ketua Komite Sekolah Kepala SD 3 Wates

RUNI JUWARTI, S.Pd. SD.


NIP. 19840605 200604 2 011

a.n Kepala Dinas Pendidikan,


Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Kudus,
Kepala Bidang Pendidikan Dasar

ANGGUN NUGROHO, S.T, MM.


Penata Tingkat I
NIP. 19830825 200903 1 006

ii
REKOMENDASI
KURIKULUM OPERASIONAL SD 3 WATES
DINAS PENDIDIKAN, KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA KAB. KUDUS

Setelah memeriksa dokumen kurikulum yang ditetapkan/disahkan oleh,


Satuan Pendidikan : SD 3 Wates
Alamat : Jalan Kudus-Purwodadi KM 7 Desa Wates Undaan
Dengan menggunakan instrumen validasi/telaah Kurikulum Operasinal Sekolah
Program Sekolah, bersama ini :
Nama : Suryowati, S.Pd.SD
NIP : 19690110 198810 2 001
Jabatan : Pengawas Dabin I
Memberikan pertimbangan/Rekomendasi kepada Kurikulum SD 3 Wates tersebut:

 Dapat direkomendasikan tanpa syarat


 Dapat direkomendasikan dengan syarat untuk
perbaikan/penyempurnaan
 Belum dapat direkomendasikan
Dengan alasan :
 Semua unsur Kurikulum Operasinal Program Sekolah terpenuhi
dengan lengkap
 Unsur Kurikulum Operasinal Program Sekolah terpenuhi tetapi
kurang lengkap
 Unsur Kurikulum Operasinal Program Sekolah tidak lengkap

Demikian pernyataan kami buat sebagai bahan pertimbangan/rekomendasi


ditetapkannya kurikulum operasional SD 3Wates

Kudus, 13 Juli 2023


Pengawas Pembina

Suryowati, S.Pd.SD
NIP. 19690110 198810 2 001

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga KOSP SD 3 Wates Tahun
Pelajaran 2023/2024 dapat tersusun. Kurikulum SD 3 Wates ini adalah kurikulum
yang disusun dan dilaksanakan oleh SD 3 Wates. Kurikulum ini merupakan hasil
kajian tim pengembang bersama dalam forum rapat pleno dewan pendidik, tenaga
kependidikan, komite sekolah, dan orang tua SD 3 Wates pada tanggal 10 Juli 2023.
Secara khusus kurikulum SD 3 Wates tahun pelajaran 2023/2024 merupakan
perwujudan dari kurikulum pendidikan dasar dan menengah yang dikembangkan
sesuai dengan karakteristik dan kondisi SD 3 Wates serta saran komite sekolah di
bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga
Kabupaten Kudus.
Kurikulum SD 3 Wates ini disusun dengan berpedoman pada Panduan
Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan pendidikan yang mencerminkan
merdeka belajar dan pengimplementasian profil pelajar pancasila. Kurikulum ini
memuat karakteristik satuan pendidikan, profile pelajar, visi, misi dan tujuan,
pengorganisasian pembelajaran, rencana pembelajaran, pendampingan, evaluasi
dan pengembangan profesional.
Pengembangan Kurikulum Operasional SD 3 Wates Tahun Pelajaran
2023/2024 ini mengacu pada Standar Nasional Pendidikan, konsep merdeka belajar,
dan pengimplementasian dimensi profil pelajar Pancasila. Di samping itu juga
Kurikulum SD 3 Wates ini merupakan pegangan bagi pengembangan lingkungan
SD 3 Wates yang memunculkan keunikan atau kekhasan sekolah misalnya potensi
keunggulan sekolah, budaya sekolah seperti literasi lingkungan, memiliki
pembiasaan religius, pengelolaan sampah, penggunaan IT dengan memiliki
learning management sistem yang terkelola dengan baik, konservasi energi,
keanekaragaman hayati, konservasi air, kebersihan lingkungan dan juga inovasi-
inovasi dalam pengembangan pembelajaran.
Pada tahun pelajaran 2023/2024 ini SD 3 Wates menggunakan konsep
kurikulum merdeka dengan menyesuaikan karakteristik sekolah. Hal ini didasarkan

iv
pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia SK Dirjen
Dikdasmen Nomor 13 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Keputusan Direktur
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah tentang Penetapan Satuan Pendidikan
Pelaksana Kurikulum merdeka Tahun 2021 se-Indonesia yang sesuai dengan
karakteristik dan kebutuhan pembelajaran peserta didik.
Kurikulum ini dapat terselesaikan berkat dukungan dari pemangku
kepentingan. Untuk itu kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Harjuna Widada, S.H., selaku Kepala Dinas Pendidikan
Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Kudus
2. Bapak Anggun Nugroho, S.T, MM., selaku Kepala Bidang Pendidikan
Dasar Kab Kudus.
3. Ibu Afri Sofyaningrum, S. Kom., selaku Kasi Kurikulum Dinas
Pendidikan Kab Kudus.
4. Bapak Subrkah, S.Pd.,M.Pd, selaku Koordinator Wilayah Kecamatan
Undaan.
5. Ibu Suryowati, S.Pd.SD, selaku pengawas pembina yang telah
memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan dokumen;
6. Bapak H.Runi, selaku ketua Komite SD 3 Wates yang telah memberi
dukungan terhadap terselenggaranya pendidikan SD 3 Wates
7. Pendidik dan Tenaga kependidikan SD 3 Wates, yang telah secara
proaktif memberi masukan dan kelengkapan data;
8. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan KTSP ini.
sehingga tersusunnya kurikulum SD 3 Wates tahun pelajaran 2023/2024. Kami
menyadari bahwa kurikulum yang telah kami susun ini memiliki kekurangan dan
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala kritik, saran, dan masukan yang
konstruktif dari berbagai pihak yang kompeten sangat kami harapkan. Kami
berharap Kurikulum SD 3 Wates ini dapat menjadi panduan dan acuan dalam
pelaksanaan pembelajaran di SD 3 Wates untuk mewujudkan pendidikan yang
bermutu.
Kudus, Juli 2022
Penyusun,

v
DAFTAR ISI
Hal
Halaman Judul …………………………………………………………. i
Lembar Pengesahan ……………………………………………………. ii
Lembar Validasi Dan Pengesahan Pengawas …………………………. iii
Kata Pengantar …………………………………………………………. iv
Daftar Isi ……………………………………………………………….. vi
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………….. 1
A. Rasional ………………………………………………………….... 1

B. Karakteristik SD 3 Wates ………………... 6

BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH …………………… 10


A. Visi Sekolah ……………………………………………………...... 10

B. Misi Sekolah ………………………………………………………. 10

C. Tujuan Sekolah ……………………………………………………. 11

BAB III PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN …………….. 14


A. Pengorganisasian Pembelajaran……………………………………. 14

1. Muatan Kurikulum …………………………………………….. 15

a. Intrakurikuler …………………………………………..........

b. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ………………….. 24

c. Ekstrakurikuler dan Pengembangan Diri …………………… 25

2. Literasi dan Kegiatan Pembiasaan …………………………….. 26

a. Literasi ……………………………………………………… 26

b. Kegiatan Pembiasaan ……………………………………….. 26


3. Pengaturan Beban Belajar …………………………………….. 27
4. Ketuntasan Belajar ……………………………………………. 28

B. Kalender Pendidikan ………………………………………………. 32

C. Rencana Pembelajaran …………………………………………….. 38

D. Assesmen Capaian Pembelajaran …………………………………. 39

vi
E. Pendampingan, Evaluasi, dan Pengembangan Profesional ……….. 41

BAB IV PENUTUP …………………………………………………… 44

vii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasional

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai


tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian
dengan kekhasa, kondisi dan potensi daerah satuan pendidikan dan peserta didik.
Untuk mencapai tujuan pendidikan di atas diperlukan adanya standarisasi
pendidikan sebagai upaya menyetarakan kualitas pendidikan di berbagai satuan
pendidikan. Standarisasi pendidikan ini memberikan dasar sebagai indikator
minimal yang memungkinkan dapat dikembangkan oleh masing-masing satuan
pendidikan sesuai dengan karakteristik dan kondisi satuan pendidikan itu sendiri.
Untuk mencapai hal itu, diperlukan sebuah kurikulum. Kurikulum tingkat satuan
pendidikan yang disusun oleh satuan pendidikan memungkinkan penyesuaian
program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di satuan pendidikan
itu sendiri. Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan (KOSP)
berpedoman pada perundang-undangan yang berlaku.
Pada pelaksanaan Kurikulum Merdeka, mewujudkan pemahaman konten
dan kompetensi peserta didik yang dicita-citakan harus menjadi poros perhatian
tiap satuan pendidikan. Sesuai dengan amanat Undang- Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan
Peraturan Pemerintah nomor 57 Tahun 2021, sebagaimana telah diubah dengan
peraturan pemerintah nomor 04 tahun 2022 tentang Standar Nasional Pendidikan
dan setiap satuan pendidikan wajib menyusun dokumen KOSP sebagai acuan untuk
mewujudkan target pemahaman capaian konten dan kompetensi peserta didik yang
menjadi targetnya. Adapun regulasi kurikulum merdeka sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah No 57 tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan

1
3. Kepmendikbud ristek No 56/M/2022 Pedoman Penerapan Kurikulum dalam
rangka Pemulihan Pembelajaran
4. Permendikbud Ristek 5 tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Pendidikan, Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar dan Jenjang Menengah
5. Permendikbud Ristek 7 tahun 2022 tentang Standar Isi Pendidikan, Anak Usia
Dini, Jenjang Pendidikan Dasar dan Jenjang Menengah
6. Permendikbud Ristek 16 tahun 2022 tentang Standar Proses Pendidikan, Anak
Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar dan Jenjang Menengah
7. Permendikbud Ristek 21 tahun 2022 tentang tentang Standar Penilaian
Pendidikan, Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar dan Jenjang
Menengah;
8. Permendikbud no 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan Ektrakurikuler
9. Permendikbud Nomor 63 tahun 2014 Tentang Kepramukaan
10. Keputusan BSKAP No 033/ H/KR/2022 tentang Revisi Capaian Pembelajaran
11. Keputusan BSKAP No 009/H/KR/2022 Tentang Demensi dan Elemen Profil
pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka
12. Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan yang
tercantum pada Permendikbud Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana
Strategis Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Tahun 2020-2024.
13. Kebijakan Pemerintah Provinsi dan Peraturan Gubernur (Pergub) terkait
pendidikan.
14. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
Nomor 423.5/04678 Tahun 2022 tentang Pedoman Kurikulum Penguatan
Lokal Bahasa Jawa Jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Provinsi Jawa Tengah.
15. Karakteristik dan keunikan peserta didik dan lingkungan sosial budaya
masyarakat sekitar.
Kurikulum 2013 yang masih diberlakukan Kelas III dan Kelas VI mengacu
pada regulasi sebagai berikut :
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 sebagaimana diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 dan terakhir Peraturan
Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
3. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan
Karakter;
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun
2008 tentang Pembinaan Kepeserta didikan;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 19 Tahun 2007
tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 15 Tahun 2010
tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di Kabupaten/Kota;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62
Tahun 2014 Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63
Tahun 2014 Tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Ekstrakurikuler
Wajib;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 57
Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah;
10. Peraturan Mendikbud No. 160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum
tahun 2006 dan Kurikulum 2013.
11. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61
Tahun 2014 Tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Pendidikan
Dasar Dan Pendidikan Menengah.
12. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2015 Tentang Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti;
13. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 82
Tahun 2015 Tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di
Lingkungan Satuan Pendidikan;
3
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 18
Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi Peserta didik Baru;
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan
Menengah;
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21
Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Repu;blk Indonesia Nomor 22
Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah;
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 24
Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada
Kurikulum 2013;
20. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 37
Tahun 2018.Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah
Prinsip pengembangan kurikulum operasional sekolah ini bertujuan
membantu proses berpikir dalam menyusun kurikulum operasional yang
kontekstual dan relevan bagi satuan pendidikan dan terutama peserta didik dalam
,mencapai profil pelajar pancasila dan capaian pembelajaran.Dalam
pengembangannya juga merupakan hasil refleksi semua unsur peserta didik di
satuan pendidkan yang kemudian ditinjau secara berkala guna disesuaikan dengan
dinamika perubahan dan kebutuhan peserta didik.
Kurikulum Operasional disatuan pendidikan dikembangkan
berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Berpusat pada peserta didik

4
Pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi, kebutuhan perkembangan
dan tahapan belajar serta kepentingan peserta didik. Profil pelajar pancasila
selalu menjadi rujukan pada semua tahapan dalam penyusunan kurikulum
operasonal sekolah.

2. Kontekstual

Menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan,


konteks sosial budaya dan lingkungan serta dunia kerja dan insdustri dan
menunjukkan karakteristik atau kekhususan peserta didik.

3. Esensial

Memuat semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan dan digunakan


disatuan pendidikan. Bahasa yang digunakan lugas, ringkas dan mudah
dipahami.

4. Akuntabel

Dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual

5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan.

Pengembangan kurikulum satuan pendidikan melibatkan komite satuan


pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan antara lain orangtua,
organisasi, berbagai sentra serta industri di bawah koordinasi dan supervisi
Dinas Pendidikan atau kantor kementrian yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan dibidang agama sesuai dengan kewenangannya.
Sedangkan hal-hal pokok yang dijadikan fokus dalam pengembangan dan
penyusunan Kurikulum Operasional SD 3 Wates tahun pelajaran 2022/2023
adalah:
1. Pengembangan pelajar berdasarkan potensi diri dan minat yang dimilikinya.
2. Integrasi dan implementasi pengembangan kecakapan abad 21 (karakter,
literasi, dan kompetensi) pelajar pada proses belajar mengajar.
3. Integrasi dan implementasi pendidikan karakter berdasar Profil Pelajar
Pancasila pada proses belajar mengajar.
4. Pengembangan pendidikan kecakapan hidup untuk pelajar.
5. Integrasi dan penerapan teknologi pada proses belajar mengajar.
5
6. Penerapan prinsip-prinsip kebijakan merdeka belajar yang sudah ditetapkan
Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan.

B. Karakteristik SD 3 Wates
Kurikulum Operasional SD 3 Wates disusun sebagai pedoman dalam
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Kurikulum Operasional Sekolah (KOSP)
ini dikembangkan dengan mengacu pada Capaian Pembelajaran (CP) yang sudah
disusun secara Nasional kemudian diimplementasikan dalam kegiatan
pembelajaran berdasar Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) yang sudah disusun.
Penyusunan Kurikulum Operasional SD 3 Wates ini mengakomodir kebutuhan
para pelajar mengembangkan kemampuan ketrampilan abad 21 (4C skill), Profil
pelajar pancasila, literasi dan numerasi serta menguasai platform digital.
Berdasarkan analisis konteks yang dilakukan, SD 3 Wates sebagai satuan
pendidikan di mana mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani, buruh
pabrik, dan pedagang, dengan potensi wilayah/letak yang strategis di depan pasar
Wates. SD 3 Wates memiliki beberapa kekuatan diantaranya:
1) input peserta didik berasal dari keluarga yang peduli terhadap
kepentingan pendidikan;
2) kultur masyarakat yang bernuansa religius;
3) sarana pendukung terlaksananya proses pembelajaran yang
mengoptimalkan lingkungan alam sekitar berupa sawah, pasar, sungai
bisa dimnfaatkan untuk contextual learning,
4) sarana prasarana TIK dan internet yang mengoptimalkan pembelajaran
berbasis TIK,
5) memiliki halaman yang luas dan lapangan olah raga,
6) letak sekolah sangat strategis karena akses yang mudah.
Selain kekuatan/ kelebihan sebagaimana tersebut di atas, SD 3 Wates juga
mempunyai beberapa kelemahan yaitu sarana pendukung untuk pengembangan
potensi/skill yang terbatas, di antaranya:
1) tidak memiliki perpustakaan

6
2) tidak memiliki ruang laboratorium TIK untuk pembelajaran dan
ANBK
3) tidak memiliki ruang aula
4) ruang guru yang tidak memenuhi standar
Namun kelemahan-kelemahansekolah yang diuraikan di atas tidak
mengurangi semangat warga sekolah dalam belajar. Hal ini dibuktikan dengan
prestasi yang diperoleh SD 3 Wates dalam tahun pelaajaran 2022/2023, baik itu
akademik maupun non-akademik.
Masyarakat di sekitar SD 3 Wates sebagian besar adalah pedagang, petani,
buruh pabri, tukang bangunan, pegawai swasta dan sebagian lain wiraswasta.
Sebagai sekolah yang berada pada lingkungan desa yang dekat dengan fasilitas-
fasilitas umum seperti pasar, bank, pertokoan, klinik kesehatan, dan SMP 2
Undaan. Input peserta didik yang mayoritas dari dalam desa, serta kondisi desa
yang tidak begitu luas dengan tidak memiliki sumber daya alam yang luas pula,
maka profil pelajar yang dihasilkan adalah pelajar yang memiliki potensi
mengkreasi ide dan keterampilan untuk mewujudkan daerahnya menjadi destinasi
wisata wirausaha dan religi. Wisata wirausaha dan religi tersebut di antaranya
adalah kuliner khas daerah, taman desa Wates Padhang Bulan, dan makam Mbah
Lengku.
Dalam rangka meningkatkan potensi peserta didik dan mengoptimalkan
pembelajaran dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, SD 3 Wates
mengadakan kerjasama dengan berbagai pihak diantaranya; Puskesmas Ngemplak,
Polsek Undaan, Koramil Undaan, orang tua/wali peserta didik, dan dunia usaha di
sekitar desa Wates dan Kabupaten Kudus.
SD 3 Wates terletak di Kecamatan Undaan, merupakan kecamatan di
Kabupaten Kudus yang berbatasan dengan Kabupaten Grobogan dan Kabupaten
Demak. Budaya daerah yang menjadi dasar budaya masyarakat Kudus yaitu
filosofi ‘GUSJIGANG”, yang emrupakan perpaduan yang harmonis dan
berimbang antara bekerja, berilmu, dan berakhlak.
Dengan filosofi di atas, SD 3 Wates selalu berbenah memperbaiki mutu

7
sekolah untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan era revolusi industry 4.0
dengan berorientasi pada penguasaan keterampilan abad 21 (4C skill) yang selaras
dengan profil pelajar pancasila. Dengan berlandasakan pada visi, misi, dan tujuan
sekolah, SD 3 Wates menyusun Kurikulum Operasional sesuai dengan karakteristik
peserta didik dan budaya lokal daerah setempat.
Peserta didik SD 3 Wates diharapkan mempunyai life skill yang berguna
dan mampu mengaplikasikannya dalam masyarakat dan dunia Pendidikan.
Sehingga harapan dari Pemerintah Kab kudus untuk mencetak generasi yang
mampu berdaptasi dengan perkembangan jaman akan terwujud. Salah satu upaya
untuk mencapai harapan tersebut dilakukan melalui kreasi budaya literasi IT atau
non IT pada peserta didik. Sehingga peserta didik mampu menghasilnya salah satu
karya yang mencerminkan profil pelajar Pancasila yang mampu bernalar kritis dan
berkebhinekaan global. Capaian pembelajaran yang diharapkan adalah terciptanya
profil pelajar yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhak mulia,
yang mandiri, bernalar kritis, kreatif, bergotong royong dan berkebhinekaan
global.
Secara yuridis, Kurikulum Operasional SD 3 Wates disusun dengan
mengacu pada peraturan perundangan terkait pendidikan yang berlaku baik itu
dari pusat ataupun dari daerah. Sedangkan secara pedagogis, kurikulum
Operasional SD 3 Wates mengacu pada kemampuan guru sebagai tenaga
professional dalam pembelajaran berdiferensiasi dan asesmen.
Peningkatan profesionalisme guru, dilakukan dalam bentuk pelatihan
bersifat praktik secara berkesinambungan. Hal tersebut merupakan komitmen
untuk menjadi professional dalam layanan pada peserta didik. Dengan mengambil
salah satu nilai pendidikan dari Ki Hajar Dewantara yaitu 3N: Niteni (mengamati
dengan teliti), Nirokke (mencoba dengan cara meniru), Nambahi
(mengembangkan dari yang sudah ditiru/yang sudah ada), dan dengan
mempertimbangkan tuntutan di era 4.0, maka ditambahlah N yang keempat yaitu
Nggawe (mencipta/ membuat/ menghasilkan/ menemukan hal baru). 4N tersebut
merupakan ciri khas pembelajaran dengan konsep merrdeka yang akan dilakukan

8
oleh peserta didik bersama guru di SD 3 Wates.
Hal lain, dari perspektif pedagogis, yang dijadikan pertimbangan adalah
Undang- Undang Guru dan Dosen yang menyebutkan bahwa guru memiliki
kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan
belajar sepanjang hayat. Dari landasan pedagogis dalam konteks merdeka belajar,
proses belajar di SD 3 Wates berorientasi pada peserta didik dan bentuknya
beragam, Pembelajaran sebagai aktivitas tim yang bersifat kolaboratif dan
kontekstual serta holitik.
Pembelajaran di SD 3 Wates yang terintegrasi dengan Profil Pelajar
Pancasila secara umum bertujuan untuk membentuk karakter peserta didik yang
yang bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhak mulia, berkebhinekaan global,
mandiri, bernalar kritis, bergotong royong dan kreatif, inovatif yang mampu
mengrekasikan ide/ gagasan berdasarkan kekhasan daerah yang tetap berakar pada
budaya bangsa.

9
BAB II

VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH

A. Visi SD 3 Wates

Terwujudnya peserta didik yang mencerminkan profil pelajar pancasila,


beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia, berkarakter dan berbudaya, bernalar
kritis, kreatif, inovatif dan handal teknologi”

B. Misi SD 3 Wates

1. Mewujudkan lulusan yang mencerminkan profil pelajar pancasila,


bersikap sebagai orang yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia dengan mengedepankan tata budi pekerti yang
sopan dan santun, yang berakar pada budaya Indonesia serta bertanggung
jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
2. Mewujudkan lulusan yang mencintai budaya dan bangsa Indonesia dengan
sepenuh hati dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari
dalam bermasyarakat dan menjaga nama baik Indonesia di mata dunia.
3. Mewujudkan lulusan yang menguasai keterampilan abad 21 (4C skill) dan
mampu berinovasi untuk menghadapi tantangan global dalam revolusi
industry 4.0
4. Mewujudkan lulusan yang mahir dalam menggunakan teknologi
digitalisasi (TIK) dan bijak dalam menggunakannya .

10
C. Tujuan SD 3 Wates

1. Pencapaian Standar Kompetensi Lulusan

Menghasilkan lulusan yang:


a. bersikap sebagai orang yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa
b. berakhlak mulia dengan mengedepankan tata budi pekerti yang
sopan dan santun, yang berakar pada budaya Indonesia serta
bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
c. mencintai budaya dan bangsa Indonesia dengan sepenuh hati dan
mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari dalam
bermasyarakat dan menjaga nama baik Indonesia di mata dunia.
d. memiliki kemampuan bernalar kritis dalam memecahkan
permasalahan yang dihadapinya di masa sekarang dan masa
mendatang.
e. memiliki daya kreativitas yang tinggi berdasarkan pengetahuan
faktual, konseptual, dan prosedural sebagai dukungan terhadap
penguasaan ilmu pengetahuan, budaya, budaya, dan seni dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata.
f. berinovasi tinngi untuk menghadapi tantangan global dalam revolusi
industry 4.0
g. menguasai keterampilan abad 21 (4C skill)
h. mahir dalam menggunakan teknologi digitalisasi (TIK) dan bijak
dalam menggunakannya.
2. Pencapaian Standar Isi
a. Pengembangan kurikulum satuan pendidikan yang selalu berorintasi
pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

11
b. Mengoptimalkan pengembangan perangkat pembelajaran (silabus,
prota, promes, dan RPP)
c. Terlaksananya tertib adminstrasi kelas dan sekolah
3. Pencapaian Standar Proses
a. Melaksanakan kegiatan pembelajaran yang efektif, efisien, interaktif,
inspiratif, kreatif, menyenangkan dan memberikan ruang bagi
kreativitas dan kemandirian peserta didik
b. Mengimplementasikan berbagai model dan metode pembelajaran
yang inovatif seperti PBL, PjBL, inqury learning, contextual
learning sesuai dengan karakteristik materi pembelajaran dan peserta
didik
c. Mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran baik yang
memanfaatkan alam lingkungan sekitar, media digital, maupun
media lainnya yang mampu mendukung peserta didik dalam
membangun pengetahuannya sendiri
d. Melaksankan pembelajaran yang mampu meningkatkan
keterampilan abad 21 (critical thinking, communication,
collaboration, dan creativity).
e. Melaksanakan proyek penguatan profil pelajar Pancasila
f. Melaksanakan pembelajaran digitalisasi yang barbasis pada TIK dan
internet.
g. Menyelenggarkan berbagai kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler untuk menumbuhkembnagkan bakat peserta didik
h. Melaksanakan gerakan literasi sekolah dalam berbagai dimensi
literasi
4. Pencapaian Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Meningkatnya kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan sesuai


Standar Nasional Pendidikan (SNP)

5. Standar Sarana dan Prasarana

12
a. Tersedianya ruang kelas yang ramah anak, nyaman, dan
menyenangkan
b. Tersedianya perpustakaan yang nyaman dan menyenangkan
c. Tersedianya tempat dan fasilitas olah raga yang baik dan memadai
d. Tersedianya lingungan sekolah yang sehat, aman, nyaman, dan
menyenangkan
e. Tersedianya internet untuk menunjang kegiatan pembelajaran dan
manajemen sekolah
f. Tersedianya taman sekolah yang asri dan hijau
g. Tersedianya kamar mandi yang bersih, sehat dan memadai
h. Tersedianya kantin sekolah yang bersih dan higienis dan bebas
plastik
i. Tersedianya sarana dan prasarana pendidikan baik secara kualitas
maupun kuantitas yang memadai.
6. Pencapaian Standar Pengelolaan

Tercapainya efisiensi dan efektivitas dalam penyelenggaraan pendidikan


yang menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
7. Pencapaian Standar Pembiayaan
a. Tercapainya biaya operasional pendidikan yang mencukupi dalam
pembiayaan kegiatan operasional sekolah
b. Tercapainya biaya operasional pendidikan yang sesuai SNP secara
teratur dan berkelanjutan
c. Pelaksanaan pelaporan pembiayaan sekolah yang akuntabel dan
transparan
8. Pencapaian Standar Penilaian

Terlaksananya proses penilaian sesuai dengan prosedur, mekanisme, dan


instrumen penilaian yang sesuai dengan SNP

13
BAB III

PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

DAN RENCANA PEMBELAJARAN

A. Pengorganisasian Pembelajaran

Pengorganisasian pembelajaran adalah cara satuan pendidikan mengatur

pembelajaran muatan kurikulum dalam satu rentang waktu. Pengorganisasian ini

termasuk pula mengatur beban belajar dalam struktur kurikulum, muatan mata

pelajaran dan area belajar, pengaturan waktu belajar, serta proses pembelajaran

Penyusunan struktur kurikulum merupakan hal penting di dalam

mengorganisasikan pembelajaran. Struktur kurikulum adalah pola dan susunan

mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik pada satuan pendidikan

dalam kegiatan pembelajaran dan merupakan aplikasi dari konsep pengorganisasian

konten dan beban belajar.

Dalam Kurikulum Merdeka, pembelajaran dibagi menjadi 2 (dua) kegiatan

utama, yaitu pembelajaran intrakurikuler dan projek penguatan profil pelajar

Pancasila.

1. Muatan Kurikulum

Kurikulum di SD 3 Wates dikembangkan dengan memperhatikan

kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dapat diterapkan dalam

kehidupan sehari hari. Muatan kurikulum dalam satuan Pendidikan memuat

beberapa komponen antara lain muatan pembelajaran intrakurikuler, projek

penguatan Profil Pelajar Pancasila dan ekstrakurikuler.

14
a. Intrakurikuler

1) Matematika

Pembelajaran matematika bersifat kontekstual dan membutuhkan

pembiasaan untuk mengembangkan dan meningkatkan kompetensi matematika.

Pembelajaran dimulai dari hal yang konkret, melalui eksplorasi dan praktik

langsung untuk memberikan kesempatan pada peserta didik menemukan jawaban.

Kompetensi memecahkan masalah menjadi tujuan utama dalam pengembangan

kurikulum matematika.

2) Sains Dasar

Pembelajaran Sains Dasar berfokus pada peristiwa yang terjadi di sekitar

peserta didik. Peserta didik belajar melalui apa yang dilihat, didengar, dan

dirasakan. Dari fenomena yang terjadi di sekitarnya peserta didik belajar

menemukan fakta, mengidentifikasi masalah, dan memecahkannya. Keterampilan

berikut ini dikembangkan secara terus menerus melalui berbagai kegiatan yang

kontekstual untuk menstimulasi rasa ingin tahu.

a) Mengamati

b) Membuat dugaan

c) Memprediksi

d) Membuat model

e) Mengklasifikasi

f) Mengevaluasi

g) Mengembangkan keterampilan mencari informasi

h) Mengembangkan komunikasi dan interpersonal

15
i) Menganalisis data dan informasi

3) Literasi/ Bahasa Indonesia

Empat keterampilan literasi: menyimak, berbicara, membaca, dan menulis

diintegrasikan melalui berbagai kegiatan. Kemampuan membaca dan menulis

dikembangkan melalui Gerakan Literasi Sekolah (GLS) sebagai berikut:

No Program Keterampilan Program Keterampilan Program


Membaca Menulis Keterampilan
Berbicara
1 Pemodelan Membaca Pemodelan Menulis Bercerita pendek

(Modelled Reading) (Modelled Writing

2 Membaca Bersama (Shared Menulis Bersama (Shared Pidato

Reading ) Writing)

3 Membaca Terbimbing Menulis Terbimbing Khitobah

(Guided Reading) (Guided Writing)

4 Membacakan Cerita (Read Menulis Asyik (Writing

Aloud) Workshop)

5 Membaca Senyap

4) Agama

Tujuan dari pendidikan agama di SD 3 Wates adalah:

a) Peserta didik berbuat kebaikan yang diajarkan dalam agamanya dalam

kehidupan sehari-hari

b) Peserta didik beribadah sesuai agama dan kepercayaan yang dianut

dengan penuh tanggung jawab

c) Peserta didik mengamalkan kitab suci agamanya

16
d) Peserta didik hidup rukun dengan umat beragama lainnya di masyarakat

5) Pendidikan Kewarganegaraan

Peserta didik mengenal dan menginternalisasi nilai-nilai melalui contoh,


pembiasaan, kejadian sehari-hari, dan dimulai dari lingkungan terdekat. Peserta
didik dilibatkan dalam proses diskusi untuk menentukan kesepakatan kelas yang
menjadi acuan dalam sikap sehari-hari, sehingga diharapkan menjadi warga yang
baik di sekolah, di rumah, dan di masyarakat.
Peserta didik belajar menghargai diri sendiri, menghargai sesama,

menghargai lingkungan, dan menghargai hasil karya, dan cinta tanah air. Nilai-nilai

ini bukan hanya sekadar dipelajari di dalam kelas, namun diterapkan ketika peserta

didik berinteraksi dengan orang lain dalam keseharian.

6) Olahraga

Tujuan utama dari pembelajaran olahraga adalah mengenalkan sikap


sportivitas dan hidup sehat melalui permainan-permainan yang mengembangkan
motorik kasar. Sikap disiplin, kerja sama, dan memerhatikan keamanan (safety) diri
dan orang lain dilatih saat peserta didik berkegiatan.
Pengembangan pembelajaran olahraga didukung oleh program berikut:
Program Tujuan Keterangan
Jumat senam sehat Membiasakan hidup Dilaksanakan setiap hari
sehat dengan berolahraga Jumat
Jalan sehat keliling desa Membiakan hidup sehat Dilaksanakan setiap hari
dengan berjalan kaki Jumat minggu pertama
setiap hari dan mengenal
lingkungan sekitar
sekolah

17
7) Seni

Pelajaran seni mengedepankan dan mengembangkan kreativitas, berpikir


kritis, sensitivitas, harmonisasi, percaya diri, dan apresiasi. Selain itu, melalui
pelajaran seni visual, peserta didik dapat mengembangkan keterampilan visual dan
spatial.
Program seni bertujuan: 1) Mengembangkan kemampuan berbahasa, 2)
Menumbuhkan kesadaran terhadap budaya, 3) Meningkatkan disiplin, 4)
Mengembangkan keterampilan bersosialisasi, 5) Menstimulasi pertumbuhan otak
dan daya ingat.
8) Bahasa Inggris

Sebagai bahasa yang banyak digunakan oleh warga dunia, peserta didik SD
3 Wates belajar bahasa Inggris sejak kelas 1. Tujuan utama pembelajaran bahasa
Inggris adalah berkomunikasi secara aktif. Peserta didik belajar melalui berbagai
media dan kegiatan, seperti mendengarkan lagu, bercerita, memasak, permainan,
menonton video, serta bermain peran. Selama pelajaran bahasa Inggris, sekolah
menciptakan lingkungan kelas aktif berbahasa Inggris. Pengadaan berbagai buku
cerita bergambar di sudut baca mendukung peserta didik untuk mengembangkan
perbendaharaan kosakata. Pengembangan empat keterampilan berbahasa merujuk
kepada sebuah tema yang diambil dari buku cerita atau menyesuaikan dengan tema
yang dikembangkan oleh guru kelas.
Pembelajaran di SD 3 Wates dilaksanakan dengan pendekatan mata
pelajaran.
1. Pengorganisasian Pembelajaran SD 3 Wates Fase A (Kelas I)
Alokasi waktu kelas I selama satu tahun pelajaran adalah 1.152 jam
pelajaran dengan rincian 900 jam pelajaran untuk intrakurikuler dan 252 jam
pelajaran untuk projek penguatan profil pelajar Pancasila. Selama 1 tahun terdapat
36 minggu efektif.
Alokasi waktu setiap minggu adalah 25 jam pelajaran untuk intrakurikuler

18
dan 7 jam pelajaran untuk projek penguatan profil pelajar Pancasila.

Keterangan:
*) Peserta didik memilih 1 mata pelajaran sesuai dengan agama yang dianutnya
**) Peserta didik memilih 1 mata pelajaran
***) Mulok wajib sesuai Peraturan Gubernur DIY Nomor 64 Tahun 2013 Tentang Mata Pelajaran Bahasa Jawa sebagai Mata
Pelajaran Wajib

2. Pengorganisasian Pembelajaran SD 3 Wates Fase A Kelas II


Alokasi waktu kelas II selama satu tahun pelajaran adalah 1.224 jam
pelajaran dengan rincian 972 jam pelajaran untuk intrakurikuler dan 252 jam
pelajaran untuk projek penguatan profil pelajar Pancasila. Selama 1 tahun terdapat
36 minggu efektif. Alokasi waktu setiap minggu adalah 27 jam pelajaran untuk
intrakurikuler dan 7 jam pelajaran untuk projek penguatan profil pelajar Pancasila

19
Keterangan:
*) Peserta didik memilih 1 mata pelajaran sesuai dengan agama yang dianutnya
**) Peserta didik memilih 1 mata pelajaran
***) Mulok wajib sesuai Peraturan Gubernur DIY Nomor 64 Tahun 2013 Tentang Mata Pelajaran Bahasa Jawa sebagai Mata
Pelajaran Wajib

3. Pengorganisasian Pembelajaran SD 3 Wates Fase B Kelas IV


Alokasi waktu kelas IV selama satu tahun ajaran adalah 1.368 jam pelajaran
dengan rincian 1.116 jam pelajaran untuk intrakurikuler dan 252 jam pelajaran
untuk projek penguatan profil pelajar Pancasila. Selama 1 tahun terdapat 36 minggu
efektif. Alokasi waktu setiap minggu adalah 31 jam pelajaran untuk intrakurikuler
dan 7 jam pelajaran untuk projek penguatan profil pelajar Pancasila.

20
Keterangan:
*) Peserta didik memilih 1 mata pelajaran sesuai dengan agama yang dianutnya
**) Peserta didik memilih 1 mata pelajaran
***) Mulok wajib sesuai Peraturan Gubernur DIY Nomor 64 Tahun 2013 Tentang Mata Pelajaran Bahasa Jawa

sebagai Mata Pelajaran Wajib

4. Pengorganisasian Pembelajaran SD 3 Wates Fase C Kelas V


Alokasi waktu pembelajaran kelas V selama satu tahun pelajaran adalah
1.368 jam pelajaran dengan rincian 1.116 jam pelajaran untuk intrakurikuler dan
252 jam pelajaran untuk projek penguatan profil pelajar Pancasila. Selama 1 tahun
terdapat 36 minggu efektif. Alokasi waktu setiap minggu adalah 31 jam pelajaran
untuk intrakurikuler dan 7 jam pelajaran untuk projek penguatan profil pelajar
Pancasila.

21
Keterangan:
*) Peserta didik memilih 1 mata pelajaran sesuai dengan agama yang dianutnya
**) Peserta didik memilih 1 mata pelajaran
***) Mulok wajib sesuai Peraturan Gubernur DIY Nomor 64 Tahun 2013 Tentang Mata Pelajaran Bahasa Jawa
sebagai Mata Pelajaran Wajib

5. Pengorganisasian Pembelajaran SD 3 Wates Kelas III dan VI


Untuk kelas III dan VI, kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan
tematik, kecuali Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Muatan Lokal, Matematika,
dan PJOK menggunakan pendekatan mata pelajaran, berikut alokasi waktu kelas III
dan VI :

22
Alokasi Waktu Kelas III dan VI Kurikulum 2013
Tahun Pelajaran 2023 / 2024

MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU PER MINGGU


I II III IV V VI
Kelompok A

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti - 4 - - 4

2 Pendidikan Pancasila dan - 6 - - 5


Kewarganegaran
3 Bahasa Indonesia - 10 - - 7

4 Matematika - 6 - - 6

5 Ilmu Pengetahuan Alam - - - - - 3

6 Ilmu Pengetahuan social - - - - - 3

Kelompok B

7 Seni Budaya dan Prakarya - - 4 - - 4

8 Pendidikan Jasmani Olahraga dan - - 4 - - 4


Kesehatan

Muatan Lokal
1 Bahasa Jawa - - 2 - - 2

2 Bahasa Inggris - - 2 - - 2
- - -

Jumlah jam pelajaran per minggu - 38 - - 40


Keterangan:

1. Alokasi waktu setiap jam adalah 35 menit.


2. Untuk kelas 3, kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan tematik, kecuali Pendidikan
Agama dan Budi Pekerti serta Muatan Lokal menggunakan pendekatan mata pelajaran.
3. Untuk kelas 6, kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan tematik, kecuali Pendidikan
Agama dan Budi Pekerti, Muatan Lokal, Matematika, dan PJOK menggunakan pendekatan mata
pelajaran.

Kriteria Ketuntasan Minimal yang selanjutnya disebut KKM adalah kriteria


ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan yang mengacu pada
kompetensi dasar, dengan mempertimbangkan kompleksitas/keluasan dan
23
kedalaman, daya dukung/kondisi satuan pendidikan dan karekteristik peserta didik.
Ketuntasan Belajar adalah tingkat minimal pencapaian kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan meliputi ketuntasan penguasaan substansi dan
ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar. Ketuntasan Belajar terdiri
atas ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun
waktu belajar. Ketuntasan penguasaan substansi yaitu ketuntasan belajar KD yang
merupakan tingkat penguasaan peserta didik atas KD tertentu pada tingkat
penguasaan minimal atau di atasnya, sedangkan ketuntasan belajar dalam konteks
kurun waktu belajar terdiri atas ketuntasan dalam setiap semester, setiap tahun
ajaran, dan tingkat satuan pendidikan. Ketuntasan Belajar untuk sikap (KD pada
KI-1 dan KI-2) ditetapkan dengan predikat Baik (B). Sedangkan nilai ketuntasan
kompetensi pengetahuan dan keterampilan dituangkan dalam bentuk angka 0 – 100.
KKM dirumuskan di awal tahun pelajaran.

b. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Dalam kurikulum operasional di satuan pendidikan SD 3 Wates dirancang


pembelajaran berbasis proyek untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Pembelajaran ini masuk ke dalam ko-kurikuler yang dirancang dalam sesuai tema
deangan jam pelajaran yang terpisah dengan kegiatan intrakurikuler.
Penguatan Profil Pelajar Pancasila dikemas dalam dua proyek utama yang
dapat ditampilkan secara terpadu dari mulai kelas 1 dan 4 di tahun pelajaran
2022/2023. Pengalokasian waktu untuk kegiatan ini terpisah dari alokasi waktu
kegiatan intrakurikuler sehingga tidak mengurangi kegiatan regular mingguan.
Selain kedua proyek besar tersebut, dimensi Profil Pelajar Pancasila pun
dikembangkan dalam proses pembelajaran intrakurikuler dalam pembelajaran tema
dan mata pelajaran, dan kegiatan ekstrakurikuler.
Pembelajaran berbasis proyek untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila
diselaraskan dengan potensi lokal yang menjadi ciri khas satuan pendidikan,
capaian operasional pembelajaran, dapat mengakomodir keragaman minat bakat
peserta didik dan mampu mengembangkan kecakapan hidup peserta didik. Adapun

24
kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang dirancang SD 3 Wates
terdapat pada table berikut.
No Tema Sasaran Nilai PPP Mapel Waktu
Terintegrasi
1 Bhineka Tunggal Mandiri, Kreatif, IPAS, Setelah PTS
Ika Gotong Royong dan Pendidikan Sem I
Berkebhinekaan Pancasila (September
Global. M5, Oktober
M1, M2, M3)
2 Gaya Hidup Beriman dan IPAS, Setelah PTS
Berkelanjutan bertakwa, gotong- Pendidikan Sem II
royong Pancasila, (Maret M4,
Bahasa M5, Mei M2)
Indonesia
3 Bangun Jiwa dan Berkebhinekaan PJOK, Setelah PTS
Raganya Global, Kreatif dan PAIBU, Sem II
Berakhlak Mulia Pendidikan (Maret M4,
Pancasila M5, Mei M2)

c. Ekstrakurikuler dan Pengembangan Diri

1. Ekstrakurikuler
SD 3 Wates memiliki program pengembangan diri dalam rangka penggalian
serta sesuai dengan minat dan bakat para peserta didik. Program tersebut
diaplikasikan di dalam kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksankan di SD 3 Wates antara alain:
a. Pramuka (Wajib)
b. Karate
c. Seni tari
d. Atletik
e. TIK
f. Seni lukis
g. Marching band
h. Kaligrafi

25
2. Literasi dan kegiatan pembiasaan
a. Literasi
Gerakan Literasi Sekolah atau GLS adalah sebuah upaya yang dilakukan
secara menyeluruh dan berkelanjutan untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi
pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik. SD 3 Wates sudah merintis
penerapan literasi digital dengan menggunakan literacy cloud.
Adapun tujuan Literasi:
1) menumbuhkembangkan budaya literasi membaca dan menulis peserta
didik di sekolah,
2) meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar literat,
3) menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan
ramah anak agar warga sekolah mampu mengelola pengetahuan,
4) menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam
buku bacaan dan mewadahi berbagai strategi membaca.
Literasi di SD 3 Wates diadakan setiap hari sebelum jam pembelajaran
dimulai. Buku bacaan untuk literasi disediakan di depan perpustakaan dan taman
bacaan yang ada dihalaman sekolah.
b. Kegiatan Pembiasaan
SD 3 Wates memiliki kegiatan pembiasaan yaitu :
1) Prgram 5S ( Salam, Sapa, Senyum, Sopan, dan Santun).
2) Berdoa dan asmaul husna bersama setiap pagi
3) Jumat sehat senam bersama
4) Jumat bersih
5) Jumat Sehat Makan Bersama
6) Infaq Jumat
7) Tahlil bersama setiap hari Rabu
8) Sholat dhuhur berjamaah
9) Peringatan hari besar keagamaan
10) Pesantren kilat bulan Ramadhan

26
3. Pengaturan Beban Belajar
Pengaturan beban belajar dan muatan pembelajaran di SD 3 Wates diatur
sebagai berikut:
No Muatan Beban Pengaturan
Pembelajaran belajar
1 Intrakurikuler Wajib a. Beban belajar ini memuat semua mata
pelajaran yang bersifat nasional.
b. Materi pembelajaran setiap mata pelajaran
mengacu pada Capaian Pembelajaran.
c. Pada mata pelajaran PAIBP dan PJOK diatur
dalam kegiatan regular, sedangkan mata
pelajara Pendidikan Pancasila, Bahasa
Indonesia, Matematika, IPAS, dan Seni
dilaksanakan sistem blok.
Tambahan a.. Memuat mata pelajaran Baca Tulis Alqur’an
dan mata pelajaran Bahasa, Seni, dan
Budaya Jawa Tengah
b. Diatur dalam kegiatan reguler.
2 Projek Penguatan Wajib a. Muatan pembelajaran mengacu pada 5 tema
Profil Pelajar projek Profil Pelajar Pancasila.
Pancasila b. Diatur dalam kegiatan projek.
3 Ekstrakurikuler Wajib Pramuka
Tambahan a. Memiliki muatan yang menjadi kebutuhan
dan karakteristik SD 3 Wates
b. Diatur dalam kegiatan di luar kegiatan regular
dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

27
4. Ketuntasan Belajar
Berdasarkan pertimbangankemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas
dan dukungan SDM yang tersedia, Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) kami
tentukan sebagai berikut :
KKM SD 3 WATES
KKM Kelas
Mata Pelajaran
Sekolah I II III IV V VI
Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 75,00 75 75
2. PPkn 75,00 75 75
3. Bahasa Indonesia 75,00 75 75
4. Matematika 68,00 68 68
5. Ilmu Pengetahuan Alam 75,00 - 75
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 68,00 - 68
Kelompok B
1. Seni Budaya dan Prakarya 75,00 75 75
2. Pendidikan Jasmani, olahraga, dan kes 75,00 75 75
3. Mulok
a. Bahasa Jawa 70,00 70 70
b. Bahasa Inggris 75,00 75 75

RENTANG PREDIKAT KKM SATUAN PENDIDIKAN


RENTANG PREDIKAT
KKM Satuan Panjang A
B D (Perlu
Pendidikan *) Interval (Sangat C (Cukup)
(Baik) Bimbingan)
Baik)

70 30/3=10 90<A 100 76<B 90 60 C 75 D˂ 60

Kriteria Ketuntasan Minimal yang selanjutnya disebut KKM adalah


kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan yang
mengacu pada kompetensi dasar, dengan mempertimbangkan
kompleksitas/keluasan dan kedalaman, daya dukung/kondisi satuan
pendidikan dan karekteristik peserta didik. Ketuntasan Belajar adalah

28
tingkat minimal pencapaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan meliputi ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasan
belajar dalam konteks kurun waktu belajar. Ketuntasan Belajar terdiri atas
ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasan belajar dalam konteks
kurun waktu belajar. Ketuntasan penguasaan substansi yaitu ketuntasan
belajar KD yang merupakan tingkat penguasaan peserta didik atas KD
tertentu pada tingkat penguasaan minimal atau di atasnya, sedangkan
ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar terdiri atas ketuntasan
dalam setiap semester, setiap tahun ajaran, dan tingkat satuan pendidikan.
Ketuntasan Belajar untuk sikap (KD pada KI-1 dan KI-2) ditetapkan
dengan predikat Baik (B). Sedangkan nilai ketuntasan kompetensi
pengetahuan dan keterampilan dituangkan dalam bentuk angka 0 – 100.
KKM dirumuskan di awal tahun pelajaran.
Untuk mengetahui ketuntasan belajar dilakukan dengan penilaian.
Untuk penilaian pengetahuan terdiri dari penilaian harian, penilaian tengah
semester, penilaian akhir semester dan penilaian akhir tahun.
Penilaian Harian dilakukan dalam bentuk tes tertulis, lisan, atau
penugasan. Penilaian harian tertulis direncanakan berdasarkan pemetaan KD
dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan minimal satu kali dalam satu
tema untuk setiap KD muatan pelajaran. Hal itu memungkinkan penilaian
harian dilakukan untuk KD satu muatan pelajaran atau gabungan KD-KD
beberapa muatan pelajaran sesuai kebutuhan. Sebelum menyusun soal-soal
tes tertulis, guru perlu membuat kisi-kisi soal. Apabila tes tertulis dilakukan
untuk mencapai KD satu muatan pelajaran, soal-soal dibuat per muatan
pelajaran. Soal-soal tes tertulis dapat juga dibuat terpadu untuk beberapa
muatan pelajaran.
Penilaian harian berfungsi untuk perbaikan pembelajaran dan juga
sebagai salah satu bahan untuk pengolahan nilai rapor. Nilai pengetahuan
yang diperoleh dari penilaian harian (NPH) merupakan nilai rerata yang
ditulis dengan menggunakan angka pada rentang 0-100.

29
Penilaian tengah semester dilaksanakan setelah menyelesaikan
separuh dari jumlah tema dalam satu semester atau setelah 8-9 minggu
belajar efektif. PTS berbentuk tes tulis dan berfungsi untuk perbaikan
pembelajaran selama setengah semester serta sebagai salah satu bahan
pengolahan nilai rapor.
Soal atau instrumen PTS disusun berdasarkan muatan pelajaran
sesuai dengan KD yang dirakit secara terintegrasi. Nilai pengetahuan yang
diperoleh dari PTS (NPTS) merupakan nilai tengah semester dan
penulisannya menggunakan angka pada rentang 0-100.
Penilaian akhir semester (PAS) dan penilaian akhir tahun (PAT)
dilaksanakan setelah menyelesaikan seluruh tema dalam satu semester
belajar efektif. Penilaian akhir semester/tahun untuk aspek pengetahuan
dilakukan dengan teknik tes tertulis yang berfungsi untuk mengukur
pencapaian hasil pembelajaran selama satu semester serta sebagai salah satu
bahan pengisian rapor.
Instrumen penilaian akhir semester/tahun untuk aspek pengetahuan
disusun berdasarkan muatan pelajaran sesuai dengan karakteristik KD. Nilai
dari penilaian akhir semester ditulis NPAS dan nilai dari penilaian akhir
tahun ditulis NPAT. Penulisan nilai NPAS dan NPAT menggunakan angka
pada rentang 0-100.
Penilaian keterampilan menggunakan teknik praktik mengutamakan
penilaian proses yang dilakukan dengan cara mengamati kegiatan peserta
didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk
menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan
tugas tertentu, seperti: menyanyi, praktik ibadah, praktik olahraga,
presentasi, bermain peran, memainkan alat musik, dan membaca.
Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik dalam
menghasilkan produk-produk, teknologi, dan seni.
Penilaian proyek merupakan penilaian kemapuan peserta didik
dalam dalam menghasilkan suatu karya mulai dari perencanaan, pelaksanaan

30
sampai laporan hasil. Hasil penilaian praktik, produk, dan proyek
menggunakan nilai optimum. Sedangkan nilai akhir diperoleh dari rerata
ketiga penilaian tersebut.
Hasil penilaian pengetahuan dan keterampilan dianalisis untuk
memperoleh informasi tentang pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil
analisis digunakan untuk mengidentifikasi peserta didik yang sudah
mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) KD mata/muatan pelajaran.
Bagi peserta didik yang belum mencapai KKM KD, pendidik harus
menindaklanjuti dengan remedial, sedangkan bagi peserta didik yang telah
mencapai KKM KD, pendidik dapat memberikan pengayaan.
Program remedial adalah program pembelajaran yang diperuntukkan
bagi peserta didik yang belum mencapai KKM KD muatan pelajaran.
Program remedial dilakukan untuk memfasilitasi peserta didik dalam
mencapai hasil belajar yang optimal.
Metode yang digunakan dalam pembelajaran remedial bervariasi
sesuai dengan sifat, jenis, dan latar belakang permasalahan pembelajaran
yang dialami peserta didik. Setelah peserta didik mengikuti program
remedial dilakukan penilaian kembali untuk mengetahui ketercapaian KD.
Pelaksanaan program remedial dapat dilakukan dengan cara:
1) Pemberian bimbingan secara perorangan bila ada beberapa peserta didik
yang mengalami kesulitan yang berbeda-beda sehingga memerlukan
bimbingan secara individual. Pemberian bimbingan secara kelompok bila
terdapat beberapa peserta didik mengalami kesulitan yang sama.
Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda
bila semua peserta didik mengalami kesulitan
2) Pemberian bimbingan dapat diberikan melalui tugas-tugas latihan secara
khusus dengan memanfaatkan tutor sebaya baik secara individu maupun
kelompok. Apabila tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta didik
memerlukan bimbingan khusus, bimbingan harus dilakukan oleh pendidik
secara individual maupun kelompok.

31
B. Kalender Pendidikan

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran


peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran,
minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Pengembangan Kalender Pendidikan SD 3 Wates. mengacu pada rambu-rambu
sebagai berikut:
a. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan
pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan
pendidikan, yaitu pada bulan Juli 2023.
b. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait
dengan hari raya keagamaan dan Kepala Daerah tingkat
kabupaten/kota.
c. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran
untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Waktu
pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran
termasuk muatan lokal.
d. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan
kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang
dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda
antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari
libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
e. Kalender Pendidikan SD 3 Wates disusun dengan berpedoman kepada
kalender pendidikan Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga
Kabupaten Kudus yang disesuaikan dengan program sekolah.

32
URAIAN KALENDER PENDIDIKAN

TAHUN PELAJARAN 2023/2024

NO TANGGAL, URAIAN KEGIATAN


BULAN, TAHUN
1 17 Juli 2023 Hari pertama masuk sekolah
Doa Bersama awal tahun Pelajaran
2023/2024
2 17-29 Juli 2023 Kegiatan MPLS
3 19 Juli 2023 Libur tahun baru hijriyah
4 28 Juli 2023 Kegiatan pemberian santunan yatim piatu
5 07-10 Agustus 2023 Simulasi ANBK
6 17 Agustus 2023 Mengikuti upacara HUT RI
7 18 Agustus 2023 Kegiatan peringatan HUT RI
8 29 Agustus 2023 Lomba MAPSI TK. Kecamatan
9 6 September 2023 Lomba Mapsi TK Kab. Kudus
10 04-09 September 2023 UTS semester gasal TA 2023/2024
11 16-18 September 2023 Jambore Ranting Kec. kecamatan
12 28 September 2023 Libur hari Isro’ Mi’roj
13 29 September 2023 Kegiatan Kegiatan Isro’ Mi’roj
14 12 Oktober 2023 Loba FTBI Korwil Undaan
15 28 Oktober 2023 Upacara Hari Sumpah Pemuda
Nobar Sejarah sumpah pemuda
16 6 November 2023 Lomba FTBI Kab. Kudus
17 10 November 2023 Upacara hari Pahlawan
18 11 November 2023 Nobar Sejarah hari Pahlawan
19 26 Nov – 02 Des 2023 UAS semester 1
20 16 Desember 2023 Penyerahan raport semester I
21 18-30 Desember 2023 Libur semester I
22 01 Januari 2024 Libur tahun baru 2024
23 02 Januari 2024 Hari pertama masuk semester II

33
24 08 Februari 2024 Libur Isro’ Mi’roj
25 09 Februari 2024 Peringatan Isro’ Mi’roj di sekolah
26 10 Februari 2024 Libur tahun baru imlek
27 11 Fabruari 2024 Libur hari raya Nyepi
28 26 Feb – 02 Mar 2024 Sumatif Tengah semester genap
29 05 Maret 2024 Program pengenalan SD untuk TK
30 29 Maret 2024 Kegiatan Sanlat Ramadhan
31 04 April 2024 Pelaksanaan zakat fitrah
32 08 – 13 April 2024 Libur hari raya Idul Fitri
33 27 April 2024 Kegiatan Latihan manasik Bersama RISMA
Karangrowo
34 09 Mei 2024 Libur kenaikan Isa Al Masih
35 18 Mei 2024 FLS2N
36 23 Mei 2024 Libur hari raya Waisak
37 01 Juni 2024 Hari lahirnya Pancasila
38 03 – 08 Juni 2024 Sumatif semester genap
39 13 Juni 2024 Kegiatan perpisahan kls VI &penerimaan
raport kls I,II,III,IV,V
40 17 Juni 2024 Hari raya Idul Adha
41 18 Juni 2024 Pelaksanaan Qurban
42 01-13 Juli 2024 Libur sumatif semester genap

34
KALENDER PENDIDIKAN
SEMESTER GASAL TAHUN 2023/2024
SD 3 WATES

35
KALENDER PENDIDIKAN
SEMESTER GENAP TAHUN 2023/2024
SD 3 WATES

36
PERHITUNGAN HARI EFEKTIF BELAJAR, HARI-HARI PERTAMA
MASUK SATUAN PENDIDIKAN, KEGIATAN TENGAH SEMESTER,
MENGIKUTI UPACARA, PENYERAHAN BUKU LAPORAN HASIL
BELAJAR(BLBH), LIBUR AKHIR SEMESTER, LIBUR UMU, DAN
LIBUR BULAN RAMADHAN/LIBUR HARI RAYA IDUL FITRI
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

37
C. Rencana Pembelajaran

Pembelajaran disusun secara rutin untuk memetakan dan merencanakan


proses pembelajaran secara rimci. Rencana pembelajaran merupakan kompas bagi
guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Pembelajaran berpusat pada peserta didik
yang tetap mengusung kegiatan pembelajaran yang menarik, menyenangkan dan
memotivasi peserta didik menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Tujuan dari penyusunan Rencana pembelajaran adalah sebagai berikut.
1) Pembelajaran menjadi lebih sistematis.
2) Memudahkan analisis keberhasilan belajar peserta didik.
3) Memudahkan guru dalam penyampaian materi ajar.
4) Mengatur pola pembelajaran.
Rencana pembelajaran SD 3 Wates terdiri dari silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang disusun rutin secara sederhana, aktual dan mudah
dipahami untuk mencapai tujuan pembelajaran yang akan dicapai sehingga melalui
rencananya seorang guru bisa memastikan seluruh proses pembelajaran bisa efektif
dan efisien.
Silabus SD 3 Wates dibuat dalam bentuk matriks yang memuat alur tujuan
pembelajaran, materi ajar, kegiatan pembelajaran, penilaian dan sumber belajar.
1) Alur tujuan pembelajaran disusun untuk menerjemahkan capaian
pembelajaran yang berfungsi mengarahkan guru dalam merencanakan,
mengimplementasi dan mengevaluasi pembelajaran secara keseluruhan
sehingga capaian pembelajaran diperoleh secara sistematis, konsisten,
terarah dan terukur. Alur pembelajaran mengurutkan tujuan-tujuan
pembelajaran sesuai kebutuhan, meskipun beberapa tujuan
pembelajaran harus menggunakan tahapan tertentu yang meliputi
konten/ materi, keterampilan dan konsep inti untuk mencapai Capaian
Pembelajaran setiap fase dan menjelaskan kedalaman setiap konten.
2) Materi ajar merupakan materi esensial yang telah disusun pada alur
tujuan pembelajaran.
3) Kegiatan pembelajaran dikemas secara umum sebagai acuan untuk

38
menyusun rencana pelaksaanaan pembelajaran.
4) Penilaian merupakan penilaian otentik yang memadukan dimensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan selama dan setelah proses pembelajaran.
5) Sumber belajar dipilah sesuai kebutuhan peserta didik dan merupakan
sumber belajar yang mudah digunakan, berbasis lingkungan, dan
mendukung pembelajaran yang kontekstial dan menyenangkan.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SD 3 Wates disusun dalam
bentuk sederhana dengan keterbacaan yang baik yang memuat tiga poin utama
dalam proses pembelajaran, yaitu tujuan pembelajaran, aktivitas atau kegiatan
pembelajaran dan penilaian. Tujuan pembelajaran merupakan penerjemahan tujuan
capaian pembelajaran yang dapat terukur pencapaian dan keberhasilannya.
Kegiatan pembelajaran disusun dalam langkah-langkah aktivitas peserta didik yang
menarik dan menyiratkan model dan strategi pembelajaran yang kontekstual dan
menarik sesuai diferensiasi karakteristik peserta didik serta mampu mengakomodir
minat bakat peserta didik. Dalam kegiatan pembelajaran pun diintegrasikan
penumbuhan dan penguatan Profil Pelajar Pancasila. Selain itu, dalam kegiatan
pembelajaran disusun prediksi respon peserta didik sehingga menjaga alur
pembelajaran yang tetap terkondisikan dengan baik. Untuk penilaian dilakukan
selama proses pembelajaran dan pasca pembelajaran yang dirancang untuk
mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran baik dari dimensi sikap, pengetahuan
dan keterampilan. Di akhir bagian RPP, terdapat kolom refleksi untuk mengulas
kekurangan dan kelebihan proses pembelajaran untuk perbaikan pembelajaran
selanjutnya. Hal ini menunjukkan bagaimana dokumen Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran sebagai dokumen yang hidup dan dinamis.

D. Asesmen Capaian Pembelajaran

Asesmen hasil belajar peserta didik terdiri atas Asesmen hasil belajar oleh
pendidik, Asesmen hasil belajar oleh satuan pendidikan, dan Asesmen hasil belajar
oleh pemerintah. Asesmen hasil belajar oleh pendidik sebagai proses pengumpulan
informasi dan data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap,

39
aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan
sistematis yang bertujuan untuk: memantau proses pembelajaran, memetakan
kemajuan belajar dan penguasaan kompetensi, perbaikan atau pengayaan hasil
belajar melalui penugasan dan evaluasi hasil belajar, memperbaiki proses
pembelajaran selanjutnya.
Konsep asesmen otentik yang dilakukan mengukur dimensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan. Variasi bentuk asesmen akan lebih memperlihatkan
kemampuan peserta didik. Rubrik asesmen dibuat berdasarkan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai. Materi pengayaan hanya diperuntukkan peserta didik yang telah
melampaui capaian pembelajaran dan bersifat optional. Sedangkan remedial
merupakan kegiatan wajib dilaksanakan sehingga pembelajaran tetap
berkelanjutan. Asesmen hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan
dasar didasarkan pada prinsip asesmen. Dimana asesmen dilakukan
mempertimbangkan karakteristik peserta didik pada setiap kelas berdasarkan pada
hasil proses pembelajaran dalam mencapai semua aspek kompetensi yang tertera
pada tujuan pembelajaran sehingga jelas kemampuan yang akan diukur dengan
prosedur dan kriteria yang jelas. Prosedur asesmen, kriteria dan dasar pengambilan
keputusan terhadap hasil asesmen dapat diakses oleh pihak yang berkepentingan.
Asesmen di SD 3 Wates bersifat kontinuitas tidak tersekat per kelas, sehingga hasil
asesmen sebelumnya merupakan referensi untuk asesmen kemudian. Sistem
asesmen yang sistematis dan mengacu pada kriteria harus dapat
dipertanggungjawabkan secara teknis, prosedur dan hasil akhirnya.
Lingkup asesmen hasil belajar oleh pendidik mencakup aspek sikap, aspek
pengetahuan, dan aspek keterampilan. Adapun mekanisme asesmen hasil belajar
oleh pendidik meliputi:
1) Rencana strategi asesmen oleh pendidik dilakukan pada saat
penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2) Asesmen Hasil Belajar oleh pendidik dilakukan untuk memantau
proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui
penugasan dan pengukuran pencapaian satu atau lebih capaian
pembelajaran.
40
3) Asesmen aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan
sebagai sumber informasi utama dan pelaporannya menjadi
tanggungjawab wali kelas atau guru kelas.
4) Hasil asesmen pencapaian sikap oleh pendidik disampaikan dalam
bentuk deskripsi.
5) Asesmen aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan,
dan penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai disampaikan
dalam bentuk deskripsi.
6) Asesmen keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek,
portofolio, dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi yang
dinilai.
7) Hasil asesmen pencapaian pengetahuan dan keterampilan oleh
pendidik disampaikan dalam bentuk angka dan/atau deskripsi.

Hasil asesmen kemudian dilakukan analisis atau evaluasi hasil belajar.


Evaluasi ini bertujuan untuk menentukan ketercapaian pemahaman peserta didik
terhadap tujuan capaian pembelajaran dan penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Analisis untuk pengetahuan juga dilakukan untuk menentukan umpan balik pasca
penilaian terhadap peserta didik, yaitu pelaksanaan program remedial dan
pengayaan. Proses evaluasi ini dilakukan baik setelah peserta didik mengerjakan
post tes harian, penilaian harian, penilaian tengah semester dan penilaian akhir
semester serta Asesmen akhir tahun.
Kriteria kenaikan kelas setidak-tidaknya harus memenuhi kriteria, yaitu
pertama, keikutsertaan peserta didik dalam pembelajaran, kedua, ketuntasan mata
pelajaran pada kompetensi pengetahuan dan keterampilan, dan ketiga, penilaian
baik pada kompetensi sikap.

E. Pendampingan, Evaluasi, Dan Pengembangan Profesional

Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional SD 3 Wates


dilakukan secara internal oleh satuan pendidikan untuk memastikan pembelajaran

41
berjalan sesuai rencana untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Proses ini dikelola
oleh Kepala Sekolah dan/atau guru yang dianggap sudah mampu untuk melakukan
peran ini. Evaluasi, pendampingan dan pengembangan profesional dilakukan secara
bertahap dan mandiri agar terjadi peningkatan kualitas secara berkelanjutan di
satuan pendidikan, sesuai dengan kemampuan satuan pendidikan.
Dalam melakukan pendampingan dan pengembangan professional
ditekankan pada prinsip reflektif dan pengembangan diri bagi guru, serta
menggunakan alat penilaian yang jelas dan terukur. Proses pendampingan
dirancang sesuai kebutuhan dan dilakukan oleh Kepala Sekolah dan/atau guru yang
berkompetensi berdasarkan hasil pengamatan atau evaluasi. Proses pendampingan
dan pengembangan professional ini dilakukan melalui;
1) Program Regular Supervisi Sekolah, yang dilakukan minimal satu bulan
sekali oleh Kepala Sekolah.
2) Kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) SD 3 Wates, yang dilaksanakan
sesuai program kerja KKG secara reguler, seperti kegiatan mingguan
untuk pendampingan penyusunan atau revisi alur tujuan pembelajaran dan
modul ajar. Kegiatan ini merupakan pendampingan oleh Kepala Sekolah
dan guru yang berkompetensi.
3) Pelaksanaan in-house training (IHT) atau focus group discussion (FGD),
dilakukan minimal enam bulan sekali atau sesuai kebutuhan dengan
mengundang narasumber yang berkompeten dari beberapa perguruan
tinggi yang telah bekerja sama, instansi terkait dan praktisi pendidikan.
SD 3 Wates melakukan evaluasi kurikulum secara regular, yaitu jangka
pendek satu tahun sekali dan jangka panjang 4 tahun sekali dengan
mempertimbangkan perubahan yang terjadi baik perubahan kebijakan maupun
update perkembangan terkini dalam proses pembelajaran. Evaluasi kurikulum
dilakukan berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran yang dilakukan secara reflektif,
yaitu:
3) Evaluasi Harian, dilakukan secara individual oleh guru setelah
pembelajaran berdasarkan catatan anekdotal selama proses
pembelajaran, penilaian dan refleksi ketercapaian tujuan pembelajaran.
42
Hasil evaluasi ini digunakan untuk perbaikan rencana pembelajaran
atau RPP pada hari berikutnya.
4) Evaluasi Per Unit Belajar, dilakukan secara kelompok (team teaching)
setelah satu unit pembelajaran atau tema selesai. Hasil ini digunakan
untuk merefleksikan proses belajar, ketercapaian tujuan dan melakukan
perbaikan maupun penyesuaian terhadap proses belajar dan perangkat
ajar, yaitu alur tujuan pembelajaran dan modul ajar.
5) Evaluasi Per Semester, dilakukan secara kelompok team teaching)
setelah satu semester selesai. Evaluasi ini dilakukan berdasarkan
refleksi pembelajaran dan hasil asesmen peserta didik yang telah
disampaikan pada laporan hasil belajar peserta didik.
6) Evaluasi Per Tahun, merupakan refleksi ketercapaian profil lulusan,
tujuan sekolah, misi dan visi sekolah.
Pelaksanaan evaluasi kurikulum SD 3 Wates dilakukan oleh tim
pengembang kurikulum sekolah bersama kepala sekola dan komite sekolah serta
pihak lainnya yang telah mengadakan kerja sama dengan sekolah. Evaluasi
dilaksanakan berdasarkan data yang telah dikumpulkan pada evaluasi
pembelajaran, hasil supervisi Kepala Sekolah, laporan kegiatan Kelompok Kerja
Guru, hasil kerja peserta didik dan kuesioner peserta didik dan orang tua. Informasi
yang berimbang dan berdasarkan data tersebut diharapkan menjadi bahan evaluasi
untuk semakin meningkatkan kualitas pelayanan sekolah kepada peserta didik,
peningkatan prestasi dan hubungan kerja sama dengan pihak lain.

43
BAB IV
PENUTUP

Tersusunnya Kurikulum Operasional SD 3 Wates pada tahun pelajaran


2022/2023 menjadi salah satu pedoman dan acuan dalam kegiatan belajar mengajar
yang telah dimiliki oleh SD 3 Wates. Dengan mengacu pada peraturan perundangan
yang berlaku maka SD 3 Wates menetapkan penggunaan dokumen Kurikulum
Operasional SD 3 Wates tahun pelajaran 2022/2023 ini.
Substansi kurikulum SD 3 Wates merupakan keinginan dan komitmen
bersama baik dalam perancangan, penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi oleh
karena itu realisasi Kurikulum operasional ini merupakan tanggung jawab seluruh
stakeholder sekolah di bawah pengawasan, bimbingan dan pengendalian Kepala
Sekolah dibantu oleh pengawas sekolah.
Kurikulum operasional bersifat flaksibel dan dinamis, maka ide dan gagasan
seluruh stakeholder selama pelaksanaan akan menjadi bahan evaluasi dan
pertimbangan, untuk selanjutnya dijadikan sebagai bahan masukan demi
penyempurnaan dan perbaikan kurikulum operasional khususnya dan pelaksanaan
pendidikan di SD 3 Wates pada umumnnya.
Besar harapan kami, semoga Kurikulum Operasional SD 3 Wates ini
memenuhi syarat sehingga rencana pengembangan SD 3 Wates dapat terlaksana
dengan baik. Tim Penyusun juga sangat mengharapkan dukungan dari berbagai
pihak, khususnya guru, karyawan, dan para peserta didik serta masyarakat yang
diwakili oleh orang tua peserta didik dan dunia usaha, atas bantuan yang sudah
diberikan kepada kami dari berbagai pihak, kami mengucapkan terima kasih.
Semoga Kurikulum Operasional SD 3 Wates mampu menjadi tolak ukur bagi
sekolah untuk ikut mencerdaskan anak bangsa.

44

Anda mungkin juga menyukai