Anda di halaman 1dari 112

DOKUMEN 1

TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

SDN 07 BENUA KAYONG


Tahun Pelajaran
2023-2024

PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG


DINAS PENDIDIKAN

TAHUN 2023
1

LEMBAR PENGESAHAN

Berdasar kepada hasil musyawarah TIM penyusun Kurikulum 2013 SDN 07


Benua Kayong dan memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah, maka
dengan ini Kurikulum 2013 SDN 07 Benua Kayong disahkan untuk diberlakukan
mulai tahun pelajaran 2023/2024.

Ketapang, 10 Juli 2023

TIM PENYUSUN KURIKULUM 2013


Tahun Pelajaran 2022-2023
2

Lampiran : Keputusan Kepala Sekolah dasar Negeri 07 Benua Kayong


Nomor : 421.2/ / SDN.07.2/2023 Tentang.Tim Penyusunan
Kurikulum 2013 SDN 07 Benua Kayong

TIM PENYUSUN KURIKULUM 2013


TAHUN 2023/2024

KETUA : Nurbaiti, S.Pd Kepala Sekolah


Sekertaris : Nunung Nurjanah

1. Hairatun,S.Pd.SD
2. Suparmi,S.P.d.SD
3. Hj.Sri Astuti,S.Pd.SD
4. Lukti,A.Ma.Pd
5. Utin Eraturistina, S.Pd
6. Putriana, S.Pd.Ind
7. Syarif Isya, S.Pd
8. Cecep Supiana, S.Pd
9. Tilawati, S.Pd.I
10. Supia, S.Pd
11. Noni wati, S.Pd
12. Supriyadi, S.Pd
13. Utin Minawati, S.Pd
14. Nuryani, S.Pd
15. Tuti Aulia, S.Pd
16. Utin Dhelsy Tri Yunita
17. Bondam Oktavilano Nuryadi,S.Sn
3

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa karena atas
semua limpahan rahmat serta hidayah-Nya SDN 07 Benua Kayong telah dapat
menyusun Kurikulum 2013 Pendidikan Sekolah Dasar. Penyusunan Kurikulum
merupakan salah satu upaya mengelementasikan dari Standar Isi (SI), Standar
Kelulusan (SKL), Standar Proses, serta Standar Penilaian (SP) menjadi kegiatan
pembelajaran yang operasional, siap dilaksanakan oleh sekolah, sesuai dengan
karakteristik, sosial, budaya, serta tatanan global dan daerah serta berorientasi
pada kebutuhan siswa.
Kurikulum 2013 SDN 07 Benua Kayong disusun dengan mengacu pada
standar isi (SI) dan standar Kompetensi Kelulusan (SKL) yang telah ditetapkan
Permendiknas dan mengacu pada model-model Kurikulum 2013 yang dihasilkan
oleh Pusat Kurikulum. Namun kami menyadari bahwa Kurikulum 2013 ini masih
belum sempurna. Penyempurnaan secara berkelanjutan akan terus dilakukan
seiring kajian-kajian standar yang telah terbitkan, seperti standar proses, standar
pendidikan dan tenaga pendidik, standar sarana prasarana, standar pengelolaan,
standar penilaian, dan kelak akan dikaji berdasarkan standar pembiayaan yang
sampai saat disusunnya Kurikulum 2013 ini belum diterbitkan diharapkan dapat
menjadi sumber acuan dalam penyusunan Kurikulum disekolah kami.
Kurikulum 2013 Sekolah ini merupakan referensi bagi Kepala Sekolah, para
guru, Komite, orang tua murid dan pembina lainnya dalam memahami dan
melaksanakan Standar Nasional Pendidikan, khususnya Standar Isi dan Standar
Lulusan. Sekolah melakukan pengembangan sesuai dengan keadaan, potensi dan
kebutuhan sekolah.
Sekolah Dasar Negeri 07 Benua Kayong menyampaikan penghargaan dan
terima kasih kepada semua pihak, terutama komite sekolah, para guru dan tokoh
masyarakat di sekitar sekolah yang telah banyak membantu sehingga terlaksana
penyusunan Kurikulum 2013 ini. Semoga Kurikulum 2013 Sekolah ini memberi
inspirasi kepada Kepala Sekolah, para Guru dan Komite Sekolah dalam
pengelolaan sekolah untuk kemajuan Pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 07
Benua Kayong khususnya dan pendidikan anak-anak kita umumnya.

Ketapang, 10 Juli 2023


Tim Penyusun Kurikulum 2013
4

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
TIM PENYUSUN KURIKULUM 2013 ...................................................... 1
REKOMENDASI .................................................................................... 2
KATA PENGANTAR................ ............................................................... 3
DAFTAR ISI....................................................................................... ..... 4
BAB I PENDAHULUAN..................................................................... ....... 5
A. Latar Belakang........................................................................ . 5
B. Landasan .............................................................................. 6
C. Tujuan Pengembangan Kurikulum 2013.................................. 6
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013................................... 8
BAB II TUJUAN....................................................................................... 15
A. Tujuan Pendidikan Dasar.................................................... ..... 16
B. Visi Sekolah............................................................................ . 16
C. Misi Sekolah............................................................................. 16
D. Tujuan Sekolah....................................................................... . 16
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM................................ ... 17
A. Struktur Kurikulum.............................................................. ... 18
B. Muatan Kurikulum ................................................................. 19
1. Mata Pelajaran .................................................................. 20
2. Pengembangan Diri............................................................ 25
3. Beban Belajar .................................................................... 27
4. Penilaian ........................................................................... 29
5. Ketuntasan Belajar ............................................................ 29
6. Kenaikan Keplas dan Kelulusan ........................................ 30
7. Pendidikan Kecakapan Hidup ........................................... 31
8. Pendidikan berbasis keunggulan local dan global ............... 32
BAB IV KOMPETENSI DASAR DAN KOMPETENSI INTI ...................... 33
BAB V PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF ............................... 37
BAB VI KALENDER PENDIDIKAN ...................................................... 42
BAB VII PENUTUP ........................................................................... 45
5

BAB I.
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dicetuskan oleh Kementerian


Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk menggantikan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum
yang mengutamakan pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter, siswa
dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam berdiskusi dan presentasi
serta memiliki sopan santun disiplin yang tinggi. Kurikulum ini
menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang diterapkan
sejak 2006 lalu. Dalam Kurikulum 2013 mata pelajaran wajib diikuti oleh
seluruh peserta didik di satu satuan pendidikan pada setiap satuan atau
jenjang pendidikan.

Di dalam Penjelasan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang


Sistem Pendidikan Nasional pada Bagian Umum dijelaskan bahwa
pembaruan pendidikan memer-lukan strategi tertentu, dan salah satu
strategi pem-bangunan pendidikan nasional ini adalah ... “2.
pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi.”

Pasal 35 Undang-undang Nomor Nomor 20 Tahun 2003 juga mengatur


bahwa ... “(2) Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan
pengembangan kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
pengelolaan, dan pembiayaan.” Selanjutnya di dalam penjelasan Pasal 35
dinyatakan bahwa “kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai
dengan standar nasional yanga telah disepakati.”

Pada hakikatnya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional pada Pasal 1 Ayat (1) menyebutkan bahwa
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengem-bangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
negara.

Dalam rangka mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran


6

tersebut diperlukan suatu kurikulum yang dijadikan sebagai pedoman


bagi para pendidik dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran.
Kurikulum sebagaimana yang ditegaskan dalam Pasal 1 Ayat (19) Undang-
undang Nomor 20 Tahun 2003 adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan


Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada
tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.

B. Landasan Penyusunan Kurikulum 2013


1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum
menentukan kualitas peserta didik yang akan dicapai kurikulum,
sumber dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta
didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik dengan
masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang
memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik
menjadi manusia Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan
pendidikan nasional.
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat
digunakan secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat
menghasilkan manusia yang berkualitas. Berdasarkan hal tersebut,
Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut.

1. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun


kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini
menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya
bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun
kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi
kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan
peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu menjadi
7

kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa


kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk mempersiapkan
kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas
mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu
kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa
depan peserta didik, Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman
belajar yang memberikan kesempatan luas bagi peserta didik untuk
menguasai kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di masa
kini dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap
mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya
bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat
dan bangsa masa kini.
2. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut
pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang
kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat
dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses
pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi
kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan akademik dengan
memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca,
dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan
oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan
psikologis serta kematangan fisik peserta didik. Selain
mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan cemerlang
dalam akademik, Kurikulum 2013 memposisikan keunggulan
budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga,
diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi,
dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam
kehidupan berbangsa masa kini.

3. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan


intelektual dan kecemerlangan akademik melalui pendidikan
disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum adalah
disiplin ilmu dan pembelajaran adalah pembelajaran disiplin ilmu
(essentialism). Filosofi ini mewajibkan kurikulum memiliki nama
matapelajaran yang sama dengan nama disiplin ilmu, selalu
8

bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan


kecemerlangan akademik.
4. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa
depan yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan
intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian,
dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan
bangsa yang lebih baik (experimentalism and social
reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud
untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan
dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di
masyarakat, dan untuk membangun kehidupan masyarakat
demokratis yang lebih baik.
Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi
sebagaimana di atas dalam mengembangkan kehidupan individu
peserta didik dalam beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai
dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai dengan diri seorang
peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan ummat manusia.

2. Landasan Yuridis Kurikulum 2013


Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan
membentuk watak serta peradabann bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (UU RI nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional). Untuk mengembangkan dan
membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat,
pendidikan berfungsi mengembangkan segenap potensi peserta didik
“menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggungjawab” (UU RI
nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional).
Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional maka
pengembangan kurikulum haruslah berakar pada budaya bangsa,
kehidupan bangsa masa kini, dan kehidupan bangsa di masa
mendatang.
Pendidikan berakar pada budaya bangsa. Proses pendidikan
adalah suatu proses pengembangan potensi peserta didik sehingga
mereka mampu menjadi pewaris dan pengembang budaya bangsa.
Melalui pendidikan berbagai nilai dan keunggulan budaya di masa
9

lampau diperkenalkan, dikaji, dan dikembangkan menjadi budaya


dirinya, masyarakat, dan bangsa yang sesuai dengan zaman dimana
peserta didik tersebut hidup dan mengembangkan diri. Kemampuan
menjadi pewaris dan pengembang budaya tersebut akan dimiliki peserta
didik apabila pengetahuan, kemampuan intelektual, sikap dan
kebiasaan, ketrampilan sosial memberikan dasar untuk secara aktif
mengembangkan dirinya sebagai individu, anggota masyarakat, warga
negara, dan anggota umat manusia.
Pendidikan juga harus memberikan dasar bagi keberlanjutan
kehidupan bangsa dengan segala aspek kehidupan yang mencerminkan
karakter bangsa masa kini dan masa yang akan datang. Oleh karena
itu, konten pendidikan yang dikembangkan kurikulum tidak berupa
prestasi besar bangsa di masa lalu semata tetapi juga hal-hal yang
berkembang pada saat kini dan akan berkelanjutan ke masa
mendatang. Berbagai perkembangan baru dalam ilmu, teknologi,
budaya, ekonomi, sosial, politik yang dihadapi masyarakat, bangsa dan
ummat manusia dikemas sebagai konten pendidikan. Konten
pendidikan dari kehidupan bangsa masa kini memberi landasan bagi
pendidikan untuk selalu terkait dengan kehidupan masyarakat dalam
berbagai aspek kehidupan, kemampuan berpartisipasi dalam
membangun kehidupan bangsa yang lebih baik, dan memposisikan
pendidikan sebagai sesuatu yang tidak terlepas dari lingkungan sosial,
budaya, dan alam. Lagipula, konten pendidikan dari kehidupan bangsa
masa kini akan memberi makna yang lebih berarti bagi keunggulan
budaya bangsa di masa lalu untuk digunakan dan dikembangkan
sebagai bagian dari kehidupan masa kini.
Peserta didik yang mengikuti pendidikan masa kini akan
menggunakan apa yang diperolehnya dari pendidikan ketika mereka
telah menyelesaikan pendidikan 12 tahun dan berpartisipasi penuh
sebagai warga negara. Atas dasar pikiran itu maka konten pendidikan
yang dikembangkan dari warian budaya dan kehidupan masa kini perlu
diarahkan untuk memberi kemampuan bagi peserta didik
menggunakannya bagi kehidupan masa depan terutama masa dimana
dia telah menyelesaikan pendidikan formalnya. Dengan demikian sikap,
ketrampilan dan pengetahuan yang menjadi konten pendidikan harus
dapat digunakan untuk kehidupan paling tidak satu sampai dua
dekade dari sekarang. Artinya, konten pendidikan yang dirumuskan
10

dalam Standar Kompetensi Lulusan dan dikembangkan dalam


kurikulum harus menjadi dasar bagi peserta didik untuk dikembangkan
dan disesuaikan dengan kehidupan mereka sebagai pribadi, anggota
masyarakat, dan warga negara yang produktif serta bertanggung jawab
di masa mendatang.
Secara singkat kurikulum adalah untuk membangun kehidupan
masa kini dan masa akan datang bangsa, yang dikembangkan dari
warisan nilai dan pretasi bangsa di masa lalu, serta kemudian
diwariskan serta dikembangkan untuk kehidupan masa depan. Ketiga
dimensi kehidupan bangsa, masa lalu-masa sekarang-masa yang akan
datang, menjadi landasan filosofis pengembangan kurikulum. Pewarisan
nilai dan pretasi bangsa di masa lampau memberikan dasar bagi
kehidupan bangsa dan individu sebagai anggota masyarakat, modal
yang digunakan dan dikembangkan untuk membangun kualitas
kehidupan bangsa dan individu yang diperlukan bagi kehidupan masa
kini, dan keberlanjutan kehidupan bangsa dan warganegara di amsa
mendatang. Dengan tiga dimensi kehidupan tersebut kurikulum selalu
menempatkan peserta didik dalam lingkungan sosial-budayanya,
mengembangkan kehidupan individu peserta didik sebagai warganegara
yang tidak kehilangan kepribadian dan kualitas untuk kehidupan masa
kini yang lebih baik, dan membangun kehidupan masa depan yang
lebih baik lagi.
Adapun Landasan Filosofis Kurikulum 2013 adalah Sebagai Berikut
1. Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
2. PP No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
3. PP No 23 tahun 2014 tentang Perubahan Standar Nasional
Pendidikan
4. Permendikbud No 20 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi
LulusanPendidikan Dasar dan Menengah
5. Permendikbud No 21 tahun 2016 tentang Standar IsiPendidikan
Dasar dan Menengah
6. Permendikbud No 22 tahun 2016 tentang Standar ProsesPendidikan
Dasar dan Menengah
7. Permendikbud No 23 tahun 2016 tentang Standar
PenilaianPendidikan Dasar dan Menengah
11

8. Permendikbud No 24 tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan


Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan
Dasar dan Menengah
9. Permendikbud No 71 tahun 2014 tentang Buku Teks Pelajaran
Layak
10. Permendikbud No. 67 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan
Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah

C. Tujuan Penyusunan Kurikulum 2013


Mempersiapkan insan Indonesia untuk memiliki kemampuan hidup
sebagai pribadi dan warga negara yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif
serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara dan peradaban dunia.
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013
Pelaksanaan pembelajaran pada pelaksanaan kurikulum 2013 memiliki
karakteristik yang berbeda dari pelaksanaan kurikulum 2006. Berdasarkan
hasil analisis terhadap kondisi yang diharapkan terdapat maka dipeloleh 14
prinsip utama pembelajaran yang perlu guru terapkan.
Ada pun 14 prinsip itu adalah:
1. Dari siswa diberi tahu menuju siswa mencari tahu; pembelajaran
mendorong siswa menjadi pembelajar aktif, pada awal pembelajaran
guru tidak berusaha untuk memberitahu siswa karena itu materi
pembelajaran tidak disajikan dalam bentuk final. Pada awal
pembelajaran guru membangkitkan rasa ingin tahu siswa terhadap
suatu fenomena atau fakta lalu mereka merumuskan ketidaktahuannya
dalam bentuk pertanyaan. Jika biasanya kegiatan pembelajaran dimulai
dengan penyampaian informasi dari guru sebagai sumber belajar, maka
dalam pelaksanaan kurikulum 2013 kegiatan inti dimulai dengan siswa
mengamati fenomena atau fakta tertentu. Oleh karena itu guru selalu
memulai dengan menyajikan alat bantu pembelajaran untuk
mengembangkan rasa ingin tahu siswa dan dengan alat bantu itu guru
membangkitkan rasa ingin tahu siswa dengan bertanya.
2. Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar
berbasis aneka sumber; pembelajaran berbasis sistem lingkungan.
Dalam kegiatan pembelajaran membuka peluang kepada siswa sumber
belajar seperti informasi dari buku siswa, internet, koran, majalah,
referensi dari perpustakaan yang telah disiapkan. Pada metode proyek,
pemecahan masalah, atau inkuiri siswa dapat memanfaatkan sumber
12

belajar di luar kelas. Dianjurkan pula untuk materi tertentu siswa


memanfaatkan sumber belajar di sekitar lingkungan masyarakat. Tentu
dengan pendekatan ini pembelajaran tidak cukup dengan pelaksanaan
tatap muka dalam kelas.
3. Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan
penggunaan pendekatan ilmiah; pergeseran ini membuat guru tidak
hanya menggunakan sumber belajar tertulis sebagai satu-satunya
sumber belajar siswa dan hasil belajar siswa hanya dalam bentuk teks.
Hasil belajar dapat diperluas dalam bentuk teks, disain program, mind
maping, gambar, diagram, tabel, kemampuan berkomunikasi,
kemampuan mempraktikan sesuatu yang dapat dilihat dari lisannya,
tulisannya, geraknya, atau karyanya.
4. Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis
kompetensi;pembelajaran tidak hanya dilihat dari hasil belajar, tetapi
dari aktivitas dalam proses belajar. Yang dikembangkan dan dinilai
adalah sikap, pengetahuan, dan keterampilannya.
5. Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu; mata
pelajaran dalam pelaksanaan kurikulum 2013 menjadi komponen
sistem yang terpadu. Semua materi pelajaran perlu diletakkan dalam
sistem yang terpadu untuk menghasilkan kompetensi lulusan. Oleh
karena itu guru perlu merancang pembelajaran bersama-sama,
menentukan karya siswa bersama-sama, serta menentukan karya
utama pada tiap mata pelajaran bersama-sama, agar beban belajar
siswa dapat diatur sehingga tugas yang banyak, aktivitas yang banyak,
serta penggunaan waktu yang banyak tidak menjadi beban belajar
berlebih yang kontra produktif terhadap perkembangan siswa.
6. Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju
pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi; di
sini siswa belajar menerima kebenaran tidak tunggul. Siswa melihat
awan yang sama di sebuah kabupaten. Mereka akan melihatnya dari
tempatnya berpijak. Jika ada sejumlah siswa yang melukiskan awan
pada jam yang sama dari tempat yangberjauhan, mereka akan
melukiskannya berbeda-beda, semua benar tentang awan itu, benar
menjadi beragam.
7. Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif; pada
waktu lalu pembelajaran berlangsung ceramah. Segala sesuatu
diungkapkan dalam bentuk lisan guru, fakta disajikan dalam bentuk
13

informasi verbal, sekarang siswa harus lihat faktanya, gambarnya,


videonya, diagaramnya, teksnya yang membuat siswa melihat, meraba,
merasa dengan panca indranya. Siswa belajar tidak hanya dengan
mendengar, namun dengan menggunakan panca indra lainnya.
8. Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal
(hardskills) dan keterampilan mental (softskills); hasil belajar pada
rapot tidak hanya melaporkan angka dalam bentuk pengetahuannya,
tetapi menyajikan informasi menyangku perkembangan sikapnya dan
keterampilannya. Keterampilan yang dimaksud bisa keterampilan
membacan, menulis, berbicara, mendengar yang mencerminkan
keterampilan berpikirnya. Keterampilan bisa juga dalam bentuk
aktivitas dalam menghasilkan karya, sampai pada keterampilan
berkomunikasi yang santun, keterampilan menghargai pendapat dan
yang lainnya.
9. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan
pemberdayaan siswa sebagai pembelajar sepanjang hayat; ini
memerlukan guru untuk mengembangkan pembiasaan sejak dini untuk
melaksanakan norma yang baik sesuai dengan budaya masyarakat
setempat, dalam ruang lingkup yang lebih luas siswa perlu
mengembangkan kecakapan berpikir, bertindak, berbudi sebagai
bangsa, bahkan memiliki kemampuan untuk menyesusaikan dengan
dengan kebutuhan beradaptasi pada lingkungan global. Kebiasaan
membaca, menulis, menggunakan teknologi, bicara yang
santun merupakan aktivitas yang tidak hanya diperlukan dalam
budaya lokal, namun bermanfaat untuk berkompetisi dalam ruang
lingkup global.
10. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi
keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing
madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas siswa dalam
proses pembelajaran (tut wuri handayani); di sini guru perlu
menempatkan diri sebagai fasilitator yang dapat menjadi teladan,
memberi contoh bagaimana hidup selalu belajar, hidup patuh
menjalankan agama dan prilaku baik lain. Guru di depan jadi teladan,
di tengah siswa menjadi teman belajar, di belakang selalu mendorong
semangat siswa tumbuh mengembangkan pontensi dirinya secara
optimal.
14

11. Pembelajaran berlangsung di rumah, di sekolah, dan di


masyarakat; karena itu pembelajaran dalam kurikulum 2013
memerlukan waktu yang lebih banyak dan memanfaatkan ruang dan
waktu secara integratif. Pembelajaran tidak hanya memanfaatkan waktu
dalam kelas.
12. Pembelajaran menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru,
siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas. Prinsip ini
menandakan bahwa ruang belajar siswa tidak hanya dibatasi dengan
dinding ruang kelas. Sekolah dan lingkungan sekitar adalah kelas besar
untuk siswa belajar. Lingkungan sekolah sebagai ruang belajar yang
sangat ideal untuk mengembangkan kompetensi siswa. Oleh karena itu
pembelajaran hendaknya dapat mengembangkan sistem yang terbuka.
13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; di sini sekolah
perlu meningkatkan daya guru dan siswa untuk memanfaatkan TIK.
Jika guru belum memiliki kapasitas yang mumpuni siswa dapat belajar
dari siapa pun. Yang paling penting mereka harus dapat menguasai TIK
sebab mendapatkan pelajaran dengan dukungan TIK atau tidak siswa
tetap akan menghadapi tantangan dalam hidupnya menjadi pengguna
TIK. Jika sekolah tidak memfasilitasi pasti daya kompetisi siswa akan
jomplang daripada siswa yang memperoleh pelajaran menggunakannya.
14. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya
siswa; cita-cita, latar belakang keluarga, cara mendapat pendidikan di
rumah, cara pandang, cara belajar, cara berpikir, keyakinan siswa
berbeda-beda. Oleh karena itu pembelajaran harus melihat perbedaan
itu sebagai kekayaan yang potensial dan indah jika dikembangkan
menjadi kesatuan yang memiliki unsur keragaman. Hargai semua
siswa, kembangkan kolaborasi, dan biarkan siswa tumbuh menurut
potensinya masing-masing dalam kolobarasi kelompoknya.
Demikian materi tentang prinsip pembelajaran yang disarikan dari
materi pelatihan implementasi Kurikulum 2013.
15

BAB II.
TUJUAN PENDIDIKAN, VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH

A. Tujuan Pendidikan

Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik


agar menjadi manusia yang: beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Tujuan Pendidikan Dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan,


pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

B. Visi Sekolah
Mengacu kepada Visi dan misi Dinas Pendidikan Kabupaten Ketapang:
Yaitu ;Ketapang yang berpendidikan, berakhal Mulia ,Berdisiplin dan
berbudaya serta Menguasai IPTEK,
Terciptanya Peserta Didik Yang Berakhlak Mulia, Cerdas,
Terampil,Mandiri serta peduli lingkungan.

C. Misi Sekolah
1. Menanamkan keimanan dan ketakwaan melalui pengamalan.
2. Membina kemandirian peserta didik melalui kegiatan pembiasaan
dan pemgembangan diri .
3. Menjalin kerja sama yang harmonis antar warga sekolah.
4. Menumbuhkan semangat berprestasi dalam bidang akademis dan
non akademis kepada seluruh warga sekolah.
5. Mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan

D. Tujuan Sekolah

Mengacu pada visi dan misi sekolah, serta tujuan umum pendidikan dasar,
tujuan sekolah dalam mengembangkan pendidikan ini adalah sebagai
berikut ini.
1. Terwujudnya kegiatan proses belajar mengajar yangb efektif dalam
suasana yang harmonis.
16

2. Membentuk generasi yang cerdas ,berakhlak mulia ,jasmani dan


rohani terampil dan berdedikasi
3. Mampu meraih prestasi akademik maupun non akademik .
4. Terwujudnya lingkungan sekolah yang bersih ,indah ,aman,dan
nyaman
5. Terciptanya suasana kehidupan yang harmonis ,rukun
tolenrasi,damai serta tumbuhnya rasa kesetiakawanan yang tinggi
sesama warga sekolah.
17

BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum
Mata pelajaran adalah unit organisasi Kompetensi Dasar yang terkecil.
Untuk kurikulum SDN 07 Benua Kayong organisasi Kompetensi Dasar
kurikulum dilakukan melalui pendekatan terintegrasi (integrated curriculum).
Berdasarkan pendekatan ini maka terjadi reorganisasi Kompetensi Dasar mata
pelajaran yang mengintegrasikan konten mata pelajaran IPA dan IPS di kelas I,
II, dan III ke dalam mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn,
Bahasa Indonesia, Matematika, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan. Dengan pendekatan ini maka struktur Kurikulum SDN 07 Benua
Kayong menjadi lebih sederhana karena jumlah mata pelajaran berkurang.
Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum
dalam bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum,
distribusi konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar
untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap peserta didik.
Struktur kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian
konten dalam sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem
pembelajaran. Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang digunakan
untuk kurikulum yang akan datang adalah sistem semester sedangkan
pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan jam
pelajaran per semester. Struktur kurikulum adalah juga gambaran mengenai
penerapan prinsip kurikulum mengenai posisi seorang peserta didik dalam
menyelesaikan pembelajaran di suatu satuan atau jenjang pendidikan. Dalam
struktur kurikulum menggambarkan ide kurikulum mengenai posisi belajar
seorang peserta didik yaitu apakah mereka harus menyelesaikan seluruh mata
pelajaran yang tercantum dalam struktur ataukah kurikulum memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk menentukan berbagai pilihan. Struktur
kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, dan beban belajar.
18

Tabel 1
Sturktur Kurikulum

Alokasi Waktu Belajar


Perminggu
No Mata Pelajaran
I II III IV V VI

Kelompok A

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4

2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 5 6 5 5

3 Bahasa Indonesia 9 10 7 7

4 Matematika 6 6 6 6

5 Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3

6 Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3

Kelompok B

1 Seni Budaya dan Prakarya 4 4 5 5

Pendidikan Jasmani Olahraga dan


2 4 4 4 4
Kesehatan
Mulok
3

a.Kesehatan tubuh dan Kesehatan


lingkungan

b.Lingkungan sekitar kita 2

c.Rumah adat Kabupaten Ketapang 2

d.Budidaya pertanian

e.Adat istiadat Melayu dan Dayak


2
kabupaten Ketapang

f.Budidaya Perikanan 2

Jumlah Alokasi Waktu Perminggu 34 36 38 38

Prinsip pengintegrasian IPA dan IPS di kelas , II, dan III di atas dapat
19

diterapkan dalam pengintegrasian muatan lokal. Kompetensi Dasar muatan


lokal yang berkenaan dengan seni, budaya dan keterampilan, serta bahasa
daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya.
Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan olahraga serta
permainan daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan.
Selain melalui penyederhanaan jumlah mata pelajaran, penyederhanaan
dilakukan juga terhadap Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran.
Penyederhanaan dilakukan dengan menghilangkan Kompetensi Dasar yang
tumpang tindih dalam satu mata pelajaran dan antarmata pelajaran, serta
Kompetensi Dasar yang dianggap tidak sesuai dengan usia perkembangan
psikologis peserta didik.
Di kelas V, dan VI nama mata pelajaran IPA dan IPS tercantum dan
memiliki Kompetensi Dasar masing–masing. Untuk proses pembelajaran
Kompetensi Dasar IPA dan IPS, sebagaimana Kompetensi Dasar mata pelajaran
lain, diintegrasikan ke dalam berbagai tema. Oleh karena itu, proses
pembelajaran semua Kompetensi Dasar dari semua mata pelajaran terintegrasi
dalam berbagai tema.
Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa
Daerah. Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam
struktur kurikulum diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler SDN 07
Benua Kayong antara lain Pramuka (Wajib), Usaha Kesehatan Sekolah, dan
Palang Merah Remaja. Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata
pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok
B yang terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang
dikembangkan oleh pemerintah daerah. Satuan pendidikan dapat menambah
jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan peserta didik pada satuan
pendidikan tersebut

B. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum 2013 SDN 07 Benua Kayong meliputi sejumlah
mata pelajaran yang kedalamanya merupakan beban belajar bagi siswa pada
satuan pendidikan. Muatan Kurikulum memuat sejumlah mata pelajaran dan
muatan lokal serta kegiatan pengembangan diri yang tidak termasuk kepada
struktur kurikulum dan diberikan diluar tatap muka. Di samping itu materi
20

muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi


kurikulum.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Satandar
Nasional Pendidikan menegaskan bahwa kedalaman muatan kurikulum pada
setiap satuan pendidikan diuntungkan dalam kompetensi pada setiap tingkat
dan semester sesuai dengan Satandar Nasional Pendidikan. Kompetensi yang
dimaksud terdiri atas kompetensi dasar dam kompensi inti.

Tujuan Muatan Lokal :

a.Penerapan muatanmlokal pada sekolah Dasar bertujuan agar murid lebih


mudah menyerap bahan pelajaran
b.Mengoptimalkan sumber belajar di daerah guna kepetingan Pendidikan.
c.Murid lebih mengenal kondisi alam ,lingkungan social dan lingkungan
budaya yang terdapat di daerahnya lebih dikenal oleh siswa.
d.Murid diharapkan dapat menolong orang tua dan diri sendiri dalam
rangka memenuhi kebutuan hidup.
e.Murid dapakan pengetahuan dasar dan ketrampilan yang dipelajari untuk
memecahkan masalah yang ditemukan disekitarnya.
f.Menjalin keakrapan para siswa dengan lingkungan ,sehinga siswa
terhindar dari tereasingan terhadap lingkungan sendiri.
g.Menamkan sejak dini cara budi daya pertanian
h.Pembekalan diri akan dasar -dasar pengolahan pertanian
i.Pengenalan akan ilmu ,serta cara pencarian masyarakat Nelayan d sekitar
Sekolah.

. Mata Pelajaran
Materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan
dibelajarkan kepada siswa sebagai beban belajar melalui metode dan
pendekatan tertentu. Beban belajar pada mata pelajaran ditentukan oleh
keleluasaan dan kedalaman pada masing-masing tingkat satuan
pendidikan.Metode dan pendekatan pada mata pelajaran tergantung pada
ciri khas dan karekteristik masing-masing mata pelajaran dengan
menyesuaikan pada kondisi yang tersedia di sekolah.Sejumlah mata
pelajaran tersebut terdiri dari mata pelajaran wajib dan pilihan pada
setaiap satua pendidikan.
1. Pendidikan Agama Islam
Tujuan :
21

• Menumbuhkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan


pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengalaman,
pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam
sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang
keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT;
• Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan
berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin
beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin,
bertoleransi, menjaga keharmonisan secara personal dan sosial
serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.
2. Pendidikan Kewarganegaraan
Tujuan:
• Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan
• Berpartisipasi secara aktif dan bertanggungjawab, bertindak
secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara, serta anti korupsi.
• Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat
hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.
• Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia
secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006.

3. Bahasa Indonesia
Tujuan
• Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang
berlaku, baik secara lisan maupun tulis.
• Menghargai dn bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan dan bahasa negara
• Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat
dan kreatif untuk berbagai tujuan.
• Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan
kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.
22

• Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas


wawasan, memperh
• Alus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan berbahasa.
• Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai
khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa
Indonesia dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 22 Tahun 2006.

4. Matematika
Tujuan:
• Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan
antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau alogaritma, secara
luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah.
• Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan
manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun
bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
• Memecahkan maslah yang meliputi kemampuan memahami
masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan
menafsirkan solusi yang diperoleh.
• Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau
media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
• Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam
kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat
dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri
dalam pemecahan masalah.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Matematika
dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 22 Tahun 2006.
5. Ilmu Pengetahuan Alam
Tujuan:
• Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, kehidupan dan keteraturan alam
ciptanya-Nya.
23

• Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep


IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
• Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran
tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA,
lingkungan, teknologi dan masyarakat.
• Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam
sekitar, memacahkan masalah dan membuat keputusan.
• Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memlihara,
menjaga dan melestarikan lingkungan alam.
• Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
• Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA
sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPA dapat
dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
22 Tahun 2006.
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
Tujuan:
• Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannya.
• Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa
ingin tahu, inkuiri, memcahkan masalah, dan keterampilan dalam
kehidupan sosial.
• Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan.
• Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan
bekompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal,
nasional, dan global.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPS dapat
dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
22 Tahun 2006.
7. Seni Budaya dan Prakarya
Tujuan :
• Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan prakarya.
• Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan prakarya.
• Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan prakarya.
24

• Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan prakarya dalam


tingkat lokal, regional, maupun global.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Seni
Budaya dan prakarya dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006.
8. Pendidikan Jasmani, Olahrga, dan Kesehatan
Tujuan :
• Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya
pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola
hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang
terpilih.
• Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang
lebih baik.
• Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.
• Meletakan landasan karakter moral yang kuat melalui
internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan
jasmani, olahraga dan kesehatan.
• Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab,
kerjasama, percaya diri dan demokratis.
• Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri
sendiri, orang lain dan lingkungan.
• Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan
yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik
yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta
memiliki sikap yang positif.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan
Jasmani, Olahrga, dan Kesehatan dapat dilihat pada lampiran
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006

2. Pengembangan Diri
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus
diasuh oleh guru.Pengembangan diri bertujuan memeberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai
dengan kebutuhan,bakat,dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi
sekolah.Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh
konselor,guru,atau tenaga kependidikan yang yang dapat dilakukan dalam
bentuk kegiatan ekstrakurikuler.Kegiatan pengembangan diri dilakukan
25

melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri


pribadi dan kehidupan sosial belajar,dan pengembangan karir peserta didik.
Penilaian pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif
seperti pada mata pelajaran. Tahapan Kegiatan Pengembangan Diri dilakukan
dengan cara :
a. Identifikasi
• Daya dukung dan potensi
• Bakat dan minat siswa.
b. Pemetaan
• Jenis layanan pengembangan diri
• Petugas yang melayani
• Siswa yang dilayani
c. Program pencinta mata pelajaran dilakukan dengan cara penyusunan
Program (Standar kompetensi dan Kompetensi Dasar yang dikembangkan,
Materi Pokok, Indikator, Kegiatan Pembelajaran, Alokasi Waktu, Penilaian,
dan Sumber Belajar).
• Pelaksanaan ( Orentasi, pemantapan, pengembangan )
• Monitoring Pelaksanan
• Penilaian ( terjadwal, terstruktur, kualitatif )
• Analisis hasil penilaian (berbasis data, propesional, realitis, valid,
transparan dan akuntable)
• Pelaporan : Umum dalam format raport
Rinci dalam buku laporan pengembangan diri.
Adapun kegiatan-kegiatan pengembangan diri seperti :
1. Kegiatan Ektrakurikuler
Pengembangan diri yang dipilih berupa kegiatan ekstrakurikuler
meliputi beragam kegiatan yang sesuai dengan minat dan bakat siswa,
terdiri atas:
a. Pramuka
b. Pencak Silat
c. Karate
d. Tenis Meja
e. Kids Altletik
f. Pantomin
g. Seni Tari
2. Kegiatan Pembiasaan
Guna mengembangkan nilai religi,nilai-nilai sportifitas kehidupan
26

berbangsa dan bernegara pembentukan karakter siswa dilakukan melalui


:
a. Pembiasaan Rutin
Adalah kegiatan yang dilakukan secara reguler, baik di kelas
maupun di sekolah.Pembentukan karakter melalui pembiasaan
dalam kegiatan rutin di SDN 07 Benua Kayong adalah sebagai
berikut:
▪ Sholat berjamaah
▪ Upacara bendera setiap hari senin
▪ Berdoa sebelum dan sesudah belajar
▪ Pengajian setiap hari Jum’at,yasinan dan menyimak bacaan
surat pendek dalam Al Qur’an
▪ Pemeriksaan kebersihan badan serta pakaian sebelum masuk
kelas
▪ Membersihkan kelas serta halaman sebelum dan sesudah
belajar
▪ Membaca buku di perpustakaan
b. Terprogram
Adalah kegiatan yang diprogramkan dan direncanakan baik
pada tingkat kelas maupun tingkat sekolah.
▪ Kegiatan Keagamaan Pesantren kilat
▪ Pekan Kreatifitas dan olahraga
▪ Peringatan Hari Besar Nasional
▪ Karyawisata, darmawisata, study tour
▪ Pekan Olahraga antar kelas
▪ Bina Olimpiade MIPA

c. Spontan
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja,tanpa
dibatasi oleh ruang.
▪ Membiasakan memberi salam
▪ Membiasakan membuang sampah pada tempatnya
▪ Membiasakan antri
▪ Membiasakan membantu teman yang kena musibah
▪ Berdiskusi dengan baik dan benar

3. Kegiatan Keteladanan
27

Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja
yang lebih mengutamakan pemberian contoh dari guru dan pengelola
pendidikan yang lain kepada siswanya.
a. Membudayakan kebersihan dan kesehatan pada semua warga
sekolah
b. Mentaati tatatertib yang berlaku di sekolah
c. Memberi contoh berpakaian rapih dan bersih
d. Memberi contoh tepat waktu dalam segala hal
e. Memberi contoh penampilan sederhana
f. Menanamkan budaya membaca
g. Memberi contoh tidak merokok dilingkungan sekolah
h. Memuji hasil kerja siswa yang baik
4. Kegiatan Nasionalisme dan Patriotisme
a. Peringatan Hari Kemerdekaan RI
b. Peringatan Hari Pahlawan
c. Peringatan Hari Pendidikan Nasional
• Seminar Pendidikan
• Bedah Buku
5. Pengembangan Potensi dan Ekpresi Diri
Pengembangan dan Potensi dan Ekspresi Diri yang dikembangkan di SDN
13 Benua Kayong adalah keterampilan dalam mengoprasikan komputer dalam
kehidupan sehari-hari dengan mengunakan sofware-sofware yang disesuaikan
dengan kemampuan potensi sumber daya sekolah seperti :
a. Program Permainan Edukatif
b. Program Mengambar
c. Program Microsoft Office.
3. Beban Belajar
Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa
belajar selama satu semester. Beban belajar di SDN 07 Benua Kayong kelas 1,II,
dan III masing-masing 32, 34, 36,sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI masing-
masing 38 jam setiap minggu. Jam belajar SDN 07 Benua Kayong adalah 35
menit. Kompetensi Dasar Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) 3
Dengan adanya tambahan jam belajar ini dan pengurangan jumlah Kompetensi
Dasar, guru memiliki keleluasaan waktu untuk mengembangkan proses
pembelajaran yang berorientasi siswa aktif. Proses pembelajaran siswa aktif
memerlukan waktu yang lebih panjang dari proses pembelajaran penyampaian
informasi karena peserta didik perlu latihan untuk mengamati, menanya,
28

mengasosiasi, dan berkomunikasi. Proses pembelajaran yang dikembangkan


menghendaki kesabaran guru dalam mendidik peserta didik sehingga mereka
menjadi tahu, mampu dan mau belajar dan menerapkan apa yang sudah
mereka pelajari di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnya. Selain itu
bertambahnya jam belajar memungkinkan guru melakukan penilaian proses
dan hasil belajar.
Tabel 2 :
Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka Keseluruhan SDN 07 Benua Kayong
Minggu
Satu jam
Jumlah jam Efektif Waktu
pembelajaran
Kelas pembelajaran per pembelajaran
tatap
Per Minggu tahun per tahun
muka/menit
ajaran
1140 jam
1 35 30 38 pembelajaran
(39900 menit)
1216 jam
2 35 32 38 pembelajaran
(41230 menit)
1292 jam
3 35 34 38 pembelajaran
(42560 menit)
1368 jam
4 35 36 38 pembelajaran
(47880 menit)
1368 jam
5 35 36 38 pembelajaran
(47880 menit)
1368 jam
6 35 36 38 pembelajaran
(47880 menit)

Beban belajar penugasan tersetruktur dan kegiatan mandiri tidak


berstruktur maksimum 40% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari
mata pelajaran yang bersangkutan.

Contoh mata pelajaran IPA dalam satu minggu 4 jam pelajaran Untuk
tatap muka 60 %
Contoh perhitungan pemberian tugas.
4 x 35 menit = 140 menit maka 40% penugasan yaitu 40% x 140 menit = 56
menit jadi untuk pemberian tugas hanya 56 menit per minggu.

Alokasi waktu untuk praktek, dua jam kegiatan praktek di sekolah stara
dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktek di luar sekolah stara dengan
29

dua jam tatap muka.


Alokasi untuk pengembangan ekspresi dan potensi disesuaikan dengan
jenis pengembangan yang di pilih.

4. Penilaian
Sesuai Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 Penilaian pendidikan sebagai
proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian
hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri,
penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah
semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat
kompetensi, ujiannasional, dan ujian sekolah/madrasah,

5. KetuntasanBelajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu
pencapaian hasil belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar antar 0% s.d
100%. Kriteria ideal ketuntasan belajar untuk masing-masing idikator adalah
75%. Sekolah harus menentukan kriteria ketuntasan belajar minimal dengan
mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata siswa serta kemampuan
sumber daya pendukung dalam menyelenggarakan pembelajaran. Sekolah
secara bertahap dan berkelanjutan selalu mengusakan peningkatan kriteria
ketuntasan belajar untuk mencapai kriteria ketuntasan belajar ideal.
Ketuntasan belajar setiap mata pelajaran disesuaikan dengan
kompleksitas, esensial intake siswa, dan saran prasarana. Adapun Standar
Hasil Belajar/SKBM SDN 07 Benua Kayong Tahun Pelajaran 2023/2024
adalah sebagai berikut :

Tabel 3 :
Standar Hasil Belajar/SKBM

SKBM
No Mata Pelajaran
Angka Huruf

Kelompok A

1 Pendidikan Agama 70 Tujuh puluh

2 Pendidikan Kewarganegaraan 67 Tujuh puluh


30

3 Bahasa Indonesia 67 Enam puluh tujuh

4. Matematika 65 Enam Puluh lima

5. Ilmu Pengetahuan Alam 70 Tujuh puluh

6. Ilmu Pengetahuan Sosial 68 Enam puluh delapan

Kelompok B

Seni Budaya dan


7. 67 Enam puluh tujuh
Keterampilan
Pendidikan Jasmani,
8. 65 Enam Puluh lima
Olahraga

Kelompok C

9. Mulok 70 Tujuh Puluh

5. Kenaikan Kelas dan Kelulusan

1) Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran.
Kriteria kenaikan kelas SDN 07 Benua Kayong sebagai berikut :
1. Siswa sudah menyelesaikan seluruh program pembelajaran dengan
kriteria ketuntasan belajar minimal pada semua StandarKompetensi
Dasar dan indikator.
2. Kehadiran siswa minimal 75%
3. Prilaku, sikap dan budi Pekerti kriteria baik

2) Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan PP.19/2005 Pasal 72 Ayat (1),siswa
dinyatakan lulus dari satuan pendidikan dasar setelah :
1. Siswa menyelesaikan seluruh program pembelajaran dengan kriteria
ketuntasan belajar minimal pada semua Kompetensi Dasar
(KD)Kompetensi Inti (KI) dan Indikator semua mata pelajaran.
2. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh
mata pelajaran, kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia,
kelompok kewarganegaraan dan kepribaduian, kelompok mata
31

pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani olahraga


dan kesehatan.
3. Persentasi kehadiran minimal 75%
4. Lulus Ujian Sumatif
6. Pendidikan Kecakapan Hidup

1. Kurikulum untuk SDN 07 Benua Kayong/SDLB, memasukkan pendidikan


kecakapan hidup, yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial,
kecakapan akademik dan/atau kecakapan vokasional.
2. Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral dari
pendidikan semua mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang
direncanakan secara khusus.
3. Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan
pendidikan yang bersangkutan dan/atau dari satuan pendidikan formal
lain dan/atau nonformal.

7. Pendidikan berbasis keunggulan local dan global

1. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang


memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam
aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi,
ekologi, dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan
kompetensi peserta didik.
2. Kurikulum untuk semua tingkat satuan pendidikan dapat memasukkan
pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.
3. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian
dari semua mata pelajaran dan juga dapat menjadi mata pelajaran muatan
lokal.
4. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik dari
satuan pendidikan formal lain dan/atau satuan pendidikan nonformal.
32

BAB IV
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

A. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi Standar
Kompetensi Lulusan dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik
yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau
jenjang pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama yang
dikelompokkan ke dalam aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang harus
dipelajari peserta didik untuk suatujenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran.
Kompetensi Inti harus menggambarkankualitas yang seimbang antara pencapaian
hard skills dan soft skills.
Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising
element) kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti
merupakan pengikat untuk organisasi vertikal dan organisasi horizontal
Kompetensi Dasar. Organisasivertikal Kompetensi Dasar adalah keterkaitan
antara konten Kompetensi Dasar satukelas atau jenjang pendidikan ke
kelas/jenjang di atasnya sehingga memenuhi prinsipbelajar yaitu terjadi suatu
akumulasi yang berkesinambungan antara konten yangdipelajari peserta didik.
Organisasi horizontal adalah keterkaitan antara kontenKompetensi Dasar satu
mata pelajaran dengan konten Kompetensi Dasar dari matapelajaran yang berbeda
dalam satu pertemuan mingguan dan kelas yang sama sehingga terjadi proses
saling memperkuat.
Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu
berkenaan dengan sikap keagamaan (Kompetensi Inti 1), sikap sosial (Kompetensi
Inti 2), pengetahuan (Kompetensi Inti 3), dan penerapan pengetahuan
(Kompetensi Inti 4). Keempat kelompok itu menjadi acuan dari Kompetensi Dasar
dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran secara integratif.
Kompetensi yangberkenaan dengan sikap keagamaan dan sosial dikembangkan
secara tidak langsung(indirect teaching) yaitu pada waktu peserta didik belajar
tentang pengetahuan (Kompetensi Inti 3) dan penerapan pengetahuan (Kompetensi
Inti 4).
33

Tabel 4 :
Kompetensi Ini Kelas II,III
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI
KELAS II KELAS III
1. Menerima dan menjalankan ajaran 1. Menerima dan menjalankan ajaran
agama yang dianutnya agama yang dianutnya

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin,


tanggung jawab, santun, peduli, dan tanggung jawab, santun, peduli,
percaya diri dalam berinteraksi dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, dan guru dengan keluarga, teman, tetangga,
dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual 3. Memahami pengetahuan faktual
dengan cara mengamati [mendengar, dengan cara mengamati
melihat, membaca] dan menanya [mendengar, melihat, membaca]
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dan menanya berdasarkan rasa
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan ingin tahu tentang dirinya,
kegiatannya, dan benda-benda yang makhluk ciptaan Tuhan dan
dijumpainya di rumah dan di kegiatannya, dan benda-benda yang
sekolah dijumpainya di rumah, sekolah,
dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam bahasa yang jelas, logis, dan
dalam karya yang estetis, dalam sistematis, dalam karya yang
gerakan yang mencerminkan anak estetis dalam gerakan yang
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan anak sehat, dan
mencerminkan perilaku anak dalam tindakan yang
beriman dan berakhlak mulia. mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia.
34

Tabel 5 :
Kompetensi Inti Kelas V,VI
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI
KELAS V KELAS VI
1. Menerima, menghargai, dan 1. Menerima, menghargai, dan
menjalankan ajaran agama yang menjalankan ajaran agama yang
dianutnya . dianutnya.

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin,


tanggung jawab, santun, peduli, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi percaya diri, dan cinta tanah air
dengan keluarga, teman, tetangga, dalam berinteraksi dengan
dan guru. keluarga, teman, tetangga, dan
guru.
3. Memahami pengetahuan faktual 3. Memahami pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dan konseptual dengan cara
[mendengar, melihat, membaca] mengamati dan mencoba
dan menanya berdasarkan rasa [mendengar, melihat, membaca]
ingin tahu tentang dirinya, serta menanya berdasarkan rasa
makhluk ciptaan Tuhan dan ingin tahu secara kritis tentang
kegiatannya, dan benda-benda dirinya, makhluk ciptaan Tuhan
yang dijumpainya di rumah, dan kegiatannya, dan benda-benda
sekolah, dan tempat bermain. yang dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dalam bahasa yang jelas, logis, dan dan konseptual dalam bahasa
sistematis, dalam karya yang yang jelas, logis, dan sistematis,
estetis dalam gerakan yang dalam karya yang estetis dalam
mencerminkan anak sehat, dan gerakan yang mencerminkan anak
dalam tindakan yang sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia. beriman dan berakhlak mulia.
35

B. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap
kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau
kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang bersumber
pada kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut
dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan
awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Mata pelajaran sebagai sumber dari
konten untuk menguasai kompetensi bersifat terbuka dan tidak selalu
diorganisasikan berdasarkan disiplin ilmu yang sangat berorientasi hanya pada
filosofi esensialisme dan perenialisme. Mata pelajaran dapat dijadikan organisasi
konten yang dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu atau non disiplin ilmu yang
diperbolehkan menurut filosofi rekonstruksi sosial, progresif atau pun humanisme.
Karena filosofi yang dianut dalam kurikulum adalah eklektik seperti dikemukakan
di bagian landasan filosofi maka nama mata pelajaran dan isi mata pelajaran
untuk kurikulum yang akan dikembangkan tidak perlu terikat pada kaedah filosofi
esensialisme dan perenialisme.

Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap


kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar SD/MI untuk
setiap mata pelajaran tercantum pada Lampiran 1A s.d. Lampiran 9 yang
mencakup: Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia,
Matematika, IPA, IPS, Seni Budaya dan Prakarya, dan Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan, serta Daftar Tema dan Alokasi Waktunya.
36

BAB V
PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU,
PENDEKATAN SAINTIFIK DAN PENILAIAN AUTENTIK

A. PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATED (TERPADU)


Kurikulum SDN 07 Benua Kayong menggunakan pendekatan
pembelajaran tematik integratif dari kelas II,III,V dan VI. Pembelajaran tematik
integratif merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan
berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema.
Pengintegrasian tersebut dilakukan dalam dua hal, yaitu integrasi
sikap, keterampilan dan pengetahuan dalam proses pembelajaran dan
integrasi berbagai konsep dasar yang berkaitan. Tema merajut makna berbagai
konsep dasar sehingga peserta didik tidak belajar konsep dasar secara parsial.
Dengan demikian pembelajarannya memberikan makna yang utuh kepada
peserta didik seperti tercermin pada berbagai tema yang tersedia.
Dalam pembelajaran tematik integratif, tema yang dipilih berkenaan
dengan alam dan kehidupan manusia. Untuk kelas II, dan III, keduanya
merupakan pemberi makna yang substansial terhadap mata pelajaran PPKn,
Bahasa Indonesia, Matematika, Seni-Budaya dan Prakarya, serta Pendidikan
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Di sinilah Kompetensi Dasar dari IPA dan
IPS yang diorganisasikan ke mata pelajaran lain memiliki peran penting
sebagai pengikat dan pengembang Kompetensi Dasar mata pelajaran lainnya.
Dari sudut pandang psikologis, peserta didik belum mampu berpikir
abstrak untuk memahami konten mata pelajaran yang terpisah kecuali kelas
V, dan VI sudah mulai mampu berpikir abstrak. Pandangan psikologi
perkembangan dan Gestalt memberi dasar yang kuat untuk integrasi
Kompetensi Dasar yang diorganisasikan dalam pembelajaran tematik. Dari
sudut pandang transdisciplinarity maka pengotakan konten kurikulum secara
terpisah ketat tidak memberikan keuntungan bagi kemampuan berpikir
selanjutnya.

Di bawah ini adalah tema-tema yang telah disiapkan untuk peserta


didik Sekolah Dasar kelas II,III,Vdan VI pada Kurikulum 2013.
37

Tabel 6.
Tema-Tema di Sekolah Dasar

KELAS II KELAS III


1. Hidup rukun 1. Perkembangan hewan dan
2. Bermain di lingkunganku tumbuhan
3. Tugasku sehari-hari 2. Perkembangan teknologi
4. Aku dan sekolahku 3. Perubahan Alam
5. Hidup bersih dan sehat 4. Peduli lingkungan
6. Air,bumi,dan matahari 5. Permainan tradisional
7. Merawat hewan dan 6. Indahnya persahabatan
tumbuhan 7. Ernergi dan perubahan
8. Keselamatandi rumah dan 8. Bumi dan alam semesta
perjalanan

KELAS V KELAS VI
1. Benda-benda di lingkungan 1. Selamatkan makhluk hidup
sekitar 2. Persatuan dalam perbedaan
2. Peristiwa dalam kehidupan 3. Tokoh dan penemu
3. Kerukunan dalam 4. Globalisasi
bermasyarakat 5. Wirausaha
4. Sehat itu penting 6. Kesehatan masyarakat
5. Bangga sebagai bangsa 7. Organisasi di sekitarku
Indonesia 8. Bumiku
6. Organ tubuh manusia dan 9. Menjelajah angkasa luar
hewan
7. Sejarah peradaban Indonesia
8. Ekosistem
9. Lingkungan Sahabaaaat Kita
KELAS III KELAS IV
1.Pertumbuhan dan 1.Selamatkan makhul hidup.
perkembangan makluk hidup 2.Persatuan dalam Perbedaan
2.Menyayangi Tumbuhan dan 3.Tokoh dan Penemu
Hewan 4.Globalisasi
3.Benda disekitar Kita. 5.WiraUsaha
4.Kewajiban dan Hak ku 6.Menuju Masyarakat Sejahtera
5.Cuaca 7.Kepemipinan
6.Energi dan perubahannya 8.Bumiku
38

7.Perkembangan Tehnologi 9.Menjelajah Ruang Angkasa


8.Praja Muda Karana

B. PENDEKATAN SAINTIFIK (ILMIAH)


Menurut Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013 lampiran IV, proses
pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu:

1. Mengamati;

2. Menanya;

3. Mengumpulkan informasi/eksperimen;

4. Mengasosiasikan/mengolah informasi; dan

5. Mengkomunikasikan.

Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan


belajar sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:

Tabel 7:

Keterkaitan antara Langkah Pembelajarandengan Kegiatan Belajar dan Maknanya

Langkah Kompetensi yang


Kegiatan Belajar
Pembelajaran Dikembangkan
Mengamati Membaca, mendengar, menyimak, Melatih kesungguhan,
melihat (tanpa atau dengan alat) ketelitian, mencari
informasi
Menanya Mengajukan pertanyaan tentang Mengembangkan
informasi yang tidak dipahami dari kreativitas, rasa ingin
apa yang diamati atau pertanyaan tahu, kemampuan
untuk mendapatkan informasi merumuskan
tambahan tentang apa yang diamati pertanyaan untuk
membentuk pikiran
(dimulai dari pertanyaan faktual
kritis yang perlu
sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik) untuk hidup cerdas dan
belajar sepanjang hayat
Mengumpulkan - melakukan eksperimen Mengembangkan sikap
informasi/ teliti, jujur,sopan,
- membaca sumber lain selain buku
eksperimen menghargai pendapat
teks
orang lain, kemampuan
- mengamati objek/ kejadian/ berkomunikasi,
menerapkan
- aktivitas
kemampuan
- wawancara dengan narasumber mengumpulkan
informasi melalui
39

Langkah Kompetensi yang


Kegiatan Belajar
Pembelajaran Dikembangkan
berbagai cara yang
dipelajari,
mengembangkan
kebiasaan belajar dan
belajar sepanjang
hayat.
Mengasosiasikan - mengolah informasi yang sudah Mengembangkan sikap
/ dikumpulkan baik terbatas dari jujur, teliti, disiplin,
hasil kegiatan taat aturan, kerja keras,
mengolah
mengumpulkan/eksperimen mau kemampuan
informasi
pun hasil dari kegiatan mengamati menerapkan prosedur
dan kegiatan mengumpulkan dan kemampuan
informasi. berpikir induktif serta
deduktif dalam
- Pengolahan informasi yang
menyimpulkan .
dikumpulkan dari yang bersifat
menambah keluasan dan
kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang bersifat
mencari solusi dari berbagai
sumber yang memiliki pendapat
yang berbeda sampai kepada yang
bertentangan.
Mengkomunikasi Menyampaikan hasil pengamatan, Mengembangkan sikap
kan kesimpulan berdasarkan hasil jujur, teliti, toleransi,
analisis secara lisan, tertulis, atau kemampuan berpikir
media lainnya sistematis,
mengungkapkan
pendapat dengan
singkat dan jelas, dan
mengembangkan
kemampuan berbahasa
yang baik dan benar.

C. PENILAIAN AUTENTIK (RESPONSIF)


Dalam rangka melaksanakan penilaian autentik yang baik, guru
harus memahami secara jelas tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu, guru
harus bertanya pada diri sendiri, khususnya berkaitan dengan: (1) sikap,
pengetahuan dan keterampilan apa yang akan dinilai; (2) fokus penilaian akan
dilakukan, misalnya, berkaitan dengan sikap, pengetahuan dan keterampilan;
dan (3) tingkat pengetahuan apa yang akan dinilai, seperti penalaran, memori,
atau proses. Bentuk-Bentuk Penilaian Autentik Yang Di Kembangkan

1. Penilaian Sikap

a. Observasi
40

b. Penilaian Diri

c. Penilaian Antarteman

d. Jurnal Catatan Guru

2. Penilaian Pengetahuan

a. Tes Tulis

b. Tes Lisan

c. Penugasan

3. Penilaian Keterampilan

a. Penilaian Kinerja

b. Penilaian Proyek

c. Penilaian Portopolio
41

BAB VI
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan


pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup
permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif
dan hari libur.
Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program di sekolah
menyusun kalender pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran,
minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Pengaturan
waktu belajar di sekolah/madrasah mengacu kepada Standar isi dan
disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah/madrasah,
kebutuhan perserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah
daerah.
Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun
kalender pendidikan sebagai berikut :
a. permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran
pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun
pelajaran telah ditetapkan oleh Pemerintah yaitu bulan Juli setiap tahun dan
berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.
b. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk
setiap tahun pelajaran. Sekolah/madrasah dapat mengalokasikan lamanya
minggu efektif belajar sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya.
c. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran untuk setiap
minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran
termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan
diri.
d. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal. Hari lbur sekolah/madrasah ditetapkan berdasarkan
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal
yang terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah Tingkat
Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat
menetapkan hari libur khusus.
e. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur
akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-
hari besar nasional, dan hari libur khusus.
42

f. Libur jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran
digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun.
g. Sekolah-sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan
lebih panjang dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa
mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
h. Bagi sekolah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan
waktu secara khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan
waktu pembelajaran efektif.
i. Hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang
dan jenis pendidikan disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah
Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota

Kalender Pendidikan SDN 07 Benua Kayong disusun dengan berpedoman


kepada kalender Pendidikan Nasional yang disesuaikan dengan program
sekolah.

Tabel 8 :
Perhitungan Hari Efektif Belajar Semester I dan Semester II

Hari
Smt Bulan
Minggu Libur Efektif Jumlah

Juli 2023 4 - 3 7

Agustus 2023 5 - 5 10

September 2023 4 - 4 8
I
Oktober 2023 4 4 8

November 2023 5 - 4 9

Desember 2023 4 - 0 4

Jumlah 26 20 46
43

Hari
Smt Bulan
Minggu Libur Efektif Jumlah

Januari 2024 5 - 5 10

Februari 2024 4 4 8

Maret 2024 4 3 7
II April 2024 4 2 6

Mei 2024 5 4 9

Juni 2024 4 0 4

Jumlah 26 18 44
44

BAB VII

PENUTUP

Seperti telah diuraikan pada awal pendahuluan bahwa fungsi Pendidikan


Budaya dan Karakter Bangsa selain mengembangkan dan memperkuat potensi
pribadi juga menyaring pengaruh dari luar yang akhirnya dapat membentuk
karakter peserta didik yang dapat mencerminkan budaya bangsa Indonesia. Upaya
pembentukan karakter sesuai dengan budaya bangsa ini tentu tidak semata-mata
hanya dilakukan di sekolah melalui serangkaian kegiatan belajar mengajar baik
melalui mata pelajaran maupun serangkaian kegiatan pengembangan diri yang
dilakukan di kelas dan luar sekolah. Pembiasaan-pembiasan (habituasi) dalam
kehidupan, seperti: religius, jujur, disiplin, toleran, kerja keras, cinta damai,
tanggung-jawab, dsb. perlu dimulai dari lingkup terkecil seperti keluarga sampai
dengan cakupan yang lebih luas di masyarakat. Nilai-nilai tersebut tentunya perlu
ditumbuhkembangkan yang pada akhirnya dapat membentuk pribadi karakter
peserta didik yang selanjutnya merupakan pencerminan hidup suatu bangsa yang
besar.
Pedoman yang disusun ini lebih diperuntukkan kepada kepala sekolah.
Pembentukan budaya sekolah (school culture) dapat dilakukan oleh sekolah melalui
serangkaian kegiatan perencanaan, pelaksanaan pembelajaran yang lebih
berorientasi pada peserta didik, dan penilaian yang bersifat komprehensif.
Perencanaan di tingkat sekolah pada intinya adalah melakukan penguatan dalam
penyusunan kurikulum di tingkat sekolah (KURIKULUM 2013), seperti menetapkan
visi, misi, tujuan, struktur kurikulum, kalender akademik, dan penyusunan
silabus. Keseluruhan perencanaan sekolah yang bertitik tolak dari melakukan
analisis kekuatan dan kebutuhan sekolah akan dapat dihasilkan program
pendidikan yang lebih terarah yang tidak semata-mata berupa penguatan ranah
pengetahuan dan keterampilan melainkan juga sikap prilaku yang akhirnya dapat
membentuk ahklak budi luhur.
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa bukan merupakan mata pelajaran
yang berdiri sendiri atau merupakan nilai yang diajarkan, tetapi lebih kepada
upaya penanaman nilai-nilai baik melalui mata pelajaran, program pengembangan
diri maupun budaya sekolah. Peta nilai dan indikator yang disajikan dalam naskah
ini merupakan contoh penyebaran nilai yang dapat diajarkan melalui berbagai
mata pelajaran sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) dan Kompetensi Inti (KI)
yang terdapat dalam standar isi (SI). Begitu pula melalui program pengembangan
diri, seperti kegiatan rutin sekolah, kegiatan spontan, keteladanan, pengkondisian.
45

Perencanaan pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa ini perlu


dilakukan oleh semua pemangku kepentingan di sekolah yang secara bersama-
sama sebagai suatu komunitas pendidik diterapkan ke dalam kurikulum sekolah
yang selanjutnya diharapkan menghasil budaya sekolah.
Penyempurnaan pedoman ini akan terus menerus dilanjutkan seiring
dengan kompleksnya permasalahan pendidikan terutama dalam pembentukan
budaya dan karakter bangsa. Penyajian pembelajaran yang bernuansa belajar aktif
dengan muatan budaya dan karakter bangsa perlu menjadi perhatian terutama
dalam membelajarkan peserta didik. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan dari semua pihak pemerhati, pelaksana
pendidikan untuk kesempurnaan yang akhirnya dapat memberikan pencerahan
pelaksanaan di tingkat sekolah. Selanjutnya diharapkan kualitas produk peserta
didik yang memiliki ahklak budi mulia sebagai pencerminan bangsa yang besar.
46

LAMPIRAN
TATA TERTIB SEKOLAH

1. Siswa datang 15 menit sebelum pelajaran dimulai dengan ketentuan


sebagai berikut (Hari Senin/Jumat, 06.45) toleransi 15 menit (Hari
Selasa, rabu, kamis, dan sabtu, 07.00) toleransi 15 menit(Jam pulang
sekolah 12. 45)
2. Setelah tanda bel masuk berbunyi, siswa berbaris di depan kelas,
kemudian masuk satu persatu dengan tertib dan teratur.
3. Sebelum dan sesudah pelajaran, siswa wajib berdoa dipimpin oleh ketua
kelas atau bergiliran.
4. Waktu pelajaran berlangsung siswa wajib menjaga ketertiban kelas.
5. Waktu istirahat siswa wajib diluar kelas dan tidak boleh keluar dari
halaman sekolah.
6. Siswa wajib berpakaian sopan dan berseragam dengan ketentuan sebagai
berikut :
Hari Senin dan Selasa : Seragam atas putih, bawah merah hati lengkap
dengan atribut logo, lokasi, nama dan bersepatu kets ( warior ) warna
hitam .
7. Hari Rabu dan Kamis : Seragam batik (tidak pakai rompi).
8. Hari Jumat: Seragam muslim, sepatu hitam, kaos kaki putih
9. Hari Sabtu : Seragam pramuka, sepatu hitam, kaos kaki pramuka
10. Pada waktu upacara : Seragam atas putih, bawah merah hati, ikat
pinggang hitam,sepatu kets (warior), bertopi identitas sekolah (seragam
lengkap)
11. Pada waktu olahraga : Pakaian olah raga, bersepatu kets.
12. Siswa Kelas III s.d VI : Wajib mengikuti kegiatan Pramuka.
13. Siswa wajib mengikuti Upacara Bendera setiap hari Senin dan Hari
Nasional yang dimulai pukul 06.45 WIB.
14. Siswa wajib mengikuti jumat ibadah (beragama Islam) setiap hari Jumat
pukul 06.45 WIB
15. Siswa yang tidak masuk sekolah harus memberi keterangan / Surat Ijin.
16. Siswa tidak masuk tiga hari berturut – turut harus memberi keterangan
dengan jelas.
17. Siswa yang meninggalkan kelas selama pelajaran berlangsung harus
minta izin terlebih dahulu kepada Bapak/Ibu Guru kelas.
18. Siswa harus memiliki alat tulis sendiri.
19. Siswa wajib turut serta menjaga dan memelihara
kebersihan/keindahan: gedung, kelas, halaman, pagar pekarangan,
WC, sumur, dilarang coret-coret pada dinding, tembok, dan pagar
sekolah.
20. Siswa waiib berprilaku selalu bersikap: Jujur, tanggungjawab, disiplin,
sopan, dan patuh.
21. Siswa wajib menjaga nama baik sekolah diwujudkan dengan sikap,
perbuatan, dan tutur kata di mana berada.
22. Siswa wajib mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dan berpakaian bebas,
rapi, dan bersepatu.
23. Siswa wajib melaksanakan piket harian di sekolah.
24. Siswa tidak diperbolehkan membawa uang berlebihan.
25. Siswa tidak diperbolehkan membawa Handphone (HP/Smartphone).
47

26. Siswa dilarang membeli makanan diluar sekolah selama jam belajar di
Sekolah.
27. Siswa wajib mentaati Tata Tertib Sekolah, bagi yang melanggar akan
dikenakan sanksi dari sekolah
28. Hal-hal yang belum diatur/tertuang dalam tata tertib ini, akan diatur
kemudian, sepanjang tidak menyimpang dari ketentuan dan norma
norma yang ada.

II. LARANGAN

1. Siswa dilarang memakai topi di dalam kelas saat pelajaran berlangsung.


2. Makan di dalam kelas saat pelajaran berlangsung.
3. Menyontek pekerjaan milik teman.
4. Bermain di luar pekarangan sekolah pada jam sekolah.
5. Merokok, meminum-minuman keras, menggunakan ganja, narkotika.
6. Membawa senjata tajam.
7. Mencorat-coret tembok, dinding, meja , kursi dan perabot di lingkungan
sekolah.
8. Selama Kegiatan Belajar Mengajar berlangsung tidak diperbolehkan
membuat gaduh.
9. Berkelahi dan bertengkar di dalam maupun di luar sekolah
10. Membawa petasan di sekolah.
11. Terlambat ke sekolah
12. Siswa tidak diperkenankan meninggalkan sekolah tanpa izin guru.
13. Siswa dilarang menerima tamu tanpa izin guru.
14. Membawa smartphone tanpa pemberitahuan dari sekolah
15. Bagi para siswa (laki laki) rambut harus tetap rapih (pendek) dan bagi
yang berambut panjang (permpuan) harus diikat dengan rapih,tidak
dicat dan bentuk dengan model aneh aneh

III. SANKSI

Siswa yang melanggar tata tertib sekolah akan di beri sanksi :

a. Teguran.lisan I, II dan III


b. Teguran tertulis I, II
c. Tidak diperkenankan masuk sekolah dalam jangka waktu tertentu.
d. Dikembalikan pada orang tua.

TUGAS KEPALA SEKOLAH

Kepala Sekolah ialah salah satu bagian penting pada struktur komite
sekolah pada suatu sekolah, baik dari tingkat pendidikan dasar, hingga
tingkat pendidikan menengah. Tahukah anda bahwa didalam jabatannya
sebagai kepala sekolah, ia memiliki tugas dan fungsi yang banyak sekali,
untuk lebih jelasnya simaklah penjabaran dibawah ini :
➢ Tugas & Fungsi Kepala Sekolah (Permendikbud Nomor 6 Tahun 2018)
Mengacu pada Pasal 15 Permendikbud Nomor 6 Tahun 2018 Tentang
Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah, dinyatakan jika Tugas Pokok
dan Fungsi Kepala Sekolah ialah sebagai berikut :
48

1. Beban kerja Kepala Sekolah seluruhnya untuk melaksanakan tugas


pokok manajerial, pengembangan kewirausahaan, dan supervisi
kepada Guru dan tenaga kependidikan.
2. Beban kerja Kepala Sekolah bertujuan untuk mengembangkan sekolah
dan meningkatkan mutu sekolah berdasarkan 8 (delapan) standar
nasional pendidikan .
Saat terjadi kekurangan guru dalam satuan pendidikan tertentu, maka
Kepala Sekolah bisa melaksanakan tugas pembelajaran maupun
pembimbingan agar proses pembelajaran maupun pembimbingan tetap
berlangsung dalam satuan pendidikan yang bersangkutan tersebut.
Kepala Sekolah yang melaksanakan tugas pembelajaran atau
pembimbingan, tugas pembelajaran atau pembimbingan tersebut
merupakan tugas tambahan di luar tu gas pokoknya.
3. Beban kerja bagi kepala sekolah yang ditempatkan di SILN selain
melaksanakan beban kerja juga melaksanakan promosi kebudayaan
Indonesia.
➢ Tugas & Fungsi Kepala Sekolah (Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010)
Sedangkan menurut Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010 tentang
Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah, Pasal 12 ayat (4)
menyatakan jika penilaian kinerja kepala sekolah meliputi berikut :
Usaha pengembangan sekolah atau madrasah yang
dilaksanakan selama menjabat sebagai kepala sekolah/madrasah.
Peningkatan kualitas sekolah atau madrasah berdasarkan 8 (delapan)
standar nasional pendidikan selama di bawah kepemimpinan yang
bersangkutan.
Usaha pengembangan profesionalisme sebagai kepala sekolah atau
madrasah.
➢ Tugas & Fungsi Kepala Sekolah Sebagai Perencanaan Program
Merumuskan, menetapkan, dan mengembangkan visi sekolah.
Merumuskan, menetapkan, dan mengembangkan misi sekolah.
Merumuskan, menetapkan, dan mengembangkan tujuan sekolah.
Membuat suatu Rencana Kerja Sekolah (RKS) dengan Rencana Kegiatan
dan Anggaran Sekolah (RKAS).
5. Membuat perencanaan program induksi.

➢ Tugas & Fungsi Kepala Sekolah Sebagai Pelaksanaan Rencana Kerja


Menyusun pedoman kerja.
Menyusun struktur organisasi sekolah.
Menyusun sebuah jadwal pelaksanaan kegiatan sekolah per semester serta
Tahunan.
Menyusun pengelolaan kesiswaan yang meliputi:
1. melaksanakan penerimaan peserta didik baru.
2. memberikan layanan konseling kepada peserta didik.
3. melaksanakan kegiatan ekstra dan kokurikuler untuk para peserta didik.
4. melakukan pembinaan prestasi unggulan.
5. melakukan pelacakan terhadap alumni.
Menyusun KTSP, kalender pendidikan, dan kegiatan pembelajaran.
Mengelola pendidik dan tenaga kependidikan.
Mengelola sarana dan prasarana.
Membimbing guru pemula.
Mengelola keuangan dan pembiayaan.
49

Mengelola budaya dan lingkungan sekolah.


Memberdayakan peran serta masyarakat dan kemitraan sekolah.
Melaksanakan program induksi.
➢ Tugas & Fungsi Kepala Sekolah Sebagai Supervisor/Evaluator
1. Melaksanakan program supervisi.
2. Melaksanakan Evaluasi Diri Sekolah (EDS).
3. Melaksanakan evaluasi dan pengembangan KT.
4. Mengevaluasi pendayagunaan pendidik.
5. Menyiapkan kelengkapan akreditasi sekolah.

➢ Tugas & Fungsi Kepala Sekolah Sebagai Kepemimpinan

Nah kepala sekolah melaksanakan yang berkaitan dengan kepemimpinan


sekolah sebagai berikut :
1. Menjabarkan visi ke dalam misi target mutu.
2. Merumuskan tujuan dan target mutu yang akan dicapai.
3. Menganalisis tantangan, peluang, kekuatan, dan kelemahan
sekolah/madrasah.
4. Membuat rencana kerja strategis dengan rencana kerja tahunan demi
pelaksanaan peningkatan mutu.
5. Bertanggung jawab dalam membuat keputusan anggaran
sekolah/madrasah.
6. Melibatkan guru, komite sekolah disaat pengambilan sebuah keputusan
penting sekolah/madrasah.
7. Dalam hal sekolah/madrasah swasta, pengambilan keputusan tersebut
harus melibatkan suatu penyelenggara sekolah/madrasah.
8. Berkomunikasi untuk menciptakan dukungan intensif dari orang tua
peserta didik dan masyarakat.
9. Menjaga serta meningkatkan motivasi kerja pendidik dengan tenaga
kependidikan untuk menggunakan sistem pemberian penghargaan atas
prestasi dan sanksi atas pelanggaran peraturan serta kode etik.
10. Menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif bagi peserta didik.

➢ Tugas & Fungsi Dibidang Manajerial

Dalam bidang manajerial ini berhubungan dengan pengelolaan sekolah,


sehingga seluruh sumber daya bisa disediakan dan dimanfaatkan secara
optimal demi mencapai tujuan sekolah secara efektif serta efisien.
Tugas manajerial tersebut meliputi aktivitas sebagai berikut ini :
1. Menyusun perencanaan sekolah.
2. Mengelola program pembelajaran.
3. Mengelola kesiswaan.
4. Mengelola sarana dan prasarana.
5. Mengelola personal sekolah.
6. Mengelola keuangan sekolah.
7. Mengelola hubungan sekolah dan masyarakat.
8. Mengelola administrasi sekolah.
9. Mengelola sistem informasi sekolah.
10. Mengevaluasi program sekolah.
11. Memimpin sekolah.
12. Apa yang dimaksud kepala sekolah ?
50

Kepala sekolah bisa diartikan sebagai tenaga fungsional guru, dimana ia


diberikan tugas tambahan agar memimpin sebuah sekolah dimana
diselenggarakan proses belajar mengajar ataupun tempat dimana terjadi
interaksi antara guru yang memberi pelajaran dengan murid yang menerima
pelajaran.
Apakah 3 fungsi kepala sekolah menurut Soewadji Lazaruth ?
Soewadji Lazaruth menjabarkan 3 fungsi kepala sekolah, ialah :
1. Sebagai administrator pendidikan.
2. Supervisor pendidikan.
3. Pemimpin pendidikan.
Apa yang dimaksud kepala sekolah sebagai inovator ?
Dalam rangka melaksanakan peran dan fungsinya sebagai innovator, kepala
sekolah harus mempunyai strategi yang tepat agar terjalin hubungan yang
harmonis dengan lingkungan, mencari gagasan baru, mengintegrasikan tiap
kegiatan, memberikan teladan kepada semua tenaga kependidikan sekolah,
serta mengembangkan model – model pembelajaran yang inofatif.

Kepala sekolah sebagai inovator akan tercermin dari bagaimana cara ia


melaksanakan pekerjaannya secara konstruktif, kreatif, delegatif, integratif,
rasional, objektif, pragmatis, serta keteladanan.
Demikianlah pembahasan artikel, semoga bermanfaat dan menjadi ilmu
pengetahuan baru bagi para pembaca.

TUGAS GURU KELAS SD

Ada 15 macam rincian kegiatan guru kelas yang mendapatkan angka kredit
untuk kenaikan pangkat. Rincian kegiatan Guru Kelas diatur dalam Pasal
13 ayat (1) Peraturan Menpan RB nomor 16/2009 tentang Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
1. menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;
2. menyusun silabus pembelajaran;
3. menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran;
4. melaksanakan kegiatan pembelajaran;
5. menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran;
6. menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaran
di kelasnya;
7. menganalisis hasil penilaian pembelajaran;
8. melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan
memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi;
9. melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi tanggung
jawabnya;
10. menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil
belajar tingkat sekolah dan nasional;
11. membimbing guru pemula dalam program induksi;
12. membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses
pembelajaran;
13. melaksanakan pengembangan diri;
14. melaksanakan publikasi ilmiah; dan
15. membuat karya inovatif.
51

TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB GURU PIKET

Tugas Dan Tanggungjawab Guru Piket. Selain menunjang kelancaran proses


belajar mengajar disekolah. Adanya guru piket di sekolah tentunya sangat
Penting. Nah berikut adalah penjelasan tentang tugas dan tanggungjawab
guru piket.

Tugas & Tanggungjawab Guru Piket


1. Datang 15 menit sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, pulang 15
setelah jam kegiatan pembelajaran berakhir serta melakukan Siaga
Pelayanan Pendidikan selama proses pembelajaran berlangsung
2. Mencatat nama Guru dalam hal kehadiran, ketidak hadiran,
keterlambatan atau Guru meninggalkan sekolah pada saat yang
bersangkutan ada jadwal pembelajaran
3. Mencatat siswa yang datang terlambat, yang tidak hadir atau yang
pulang sebelum waktunya
4. Menegur, memperingatkan dan mencatat siswa yang melanggar tata
tertib sekolah dalam Buku Pelanggaran Tata terib dengan Sistem Point
dan melaporkannya kepada Wali Kelas serta Kepala Sekolah
5. Menerima dan melayani tamu yang berkepentingan dengan sekolah atau
dengan siswa serta mempersilakan untuk mengisi buku tamu
6. Memberikan kartu ijin kepada siswa untuk selanjutnya diketahui oleh
Kepala Sekolah apabila siswa benar-benar dalam keadaan sakit atau
karena sesuatu hal yang sangat penting sehingga harus meninggalkan
jam pelajaran
7. Mencatat dan melaporkan kepada Kepala Sekolah atas sesuatu peristiwa
yang terjadi di sekolah atau hal-hal lain yang dianggap perlu untuk
segera ditindak lanjuti
8. Melakukan pengecekan kebersihan tiap kelas sebelum Kegiatan Belajar
Mengajar dimulai
9. Mengisi buku piket dan agenda kehadiran guru sesuai jadwal pelajaran
10. Memastikan kelas dalam keadaan bersih dan mentertibkan siswa masuk
ke dalam kelas masing-masing
11. Mengamati, menegur dan mencatat siswa yang datang terlambat di
sekolah serta menindaklanjuti sesuai dengan peraturan tata tertib
sekolah
12. Mengatur ketepatan waktu dan mempersilahkan guru masuk ke kelas
untuk memulai Kegiatan Pembelajaran
13. Mencatat nama siswa yang terlambat masuk kelas, tidak masuk dan
yang keluar kelas pada jam pelajaran
14. Menjaga ketenangan suasana kelas dan lingkungan sekolah pada saat
Kegiatan Belajar Mengajar berlangsung
15. Mendistribusikan tugas atau mengisi kelas jika terdapat guru yang
berhalangan hadir
16. Memberitahu guru yang belum mengisi dan menandatangani jurnal
kelas
17. Mencatat ketepatan waktu seorang guru mengakhiri Kegiatan Belajar
Mengajar, serta meminta keterangan Guru yang mengakhiri Kegiatan
Belajar Mengajar sebelum waktunya
18. Mengatur ketepatan waktu jam pelajaran, pergantian jam dan atau saat
berakhirnya Kegiatan Belajar Mengajar.
52

TUGAS GURU BIMBINGAN KONSELING (BK) DISEKOLAH

Tugas Guru Bimbingan konseling (BK) disekolah. Seorang guru BK sekolah


adalah orang yang memimpin suatu kelompok konseling sepenuhnya
bertanggung jawab terhadap apa yang telah terjadi dalam kelompok itu.
Dalam hal ini guru pembimbing dalam institusi pendidikan tidak dapat
lepas tangan dan menyerahkan tanggung jawab atas keberhasilan dan
kegagalan kelompok sepenuhnya kepada para konseling sendiri.

Tugas dan tanggungjawab guru bimbingan konseling (bk)


1. Melakukan studi kelayakan dan needs assessment pelayanan bimbingan
dan konseling.
2. Menyusun dan melaksanakan program bimbingan dan konseling yang
meliputi waktu kegiatan, metode bimbingan konseling, serta pengolahan
data hasil bimbingan dan konseling.
3. Melaksanakan program pelayanan bimbingan dan konseling.
4. Menilai proses dan hasil pelaksanaan pelayanan bimbingan dan
konseling.
5. Menganalisis hasil penilaian pelayanan bimbingan dan konseling.
6. Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian pelayanan
bimbingan dan konseling.
7. Mempersiapkan diri, menerima dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan
kepengawasan oleh Pengawas Sekolah/Madrasah Bidang Bimbingan dan
Konseling.
8. Berkolaborasi dengan guru mata pelajaran dan wali kelas serta pihak
terkait dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling.
9. Mengadakan koordinasi dengan wali kelas, guru bidang studi dan ketua
jurusan serta urusan kesiswaan dalam rangka pembinaan siswa dan
orangtua wali murid.
10. Bersama wali kelas dam kesiswaan dalam menangani kesiswaan yang
berkaitan secara psikis dengan kenakalan siswa, penyimpangan disiplin
dan gangguan belajar.
11. Mengembangkan potensi siswa sesuai dengan bakat dan minat siswa.
12. Mengembangkan potensi siswa dalam pengenalan lingkungan dan dunai
kerja.
13. Memberikan bimbingan dan konseling kepada siswa secara individu
yang berkaitan dengan hambatan hidup, latar belakang sosial, pengaruh
lingkungan, kesukaran belajar dan sebagainya.
14. Mengadministrasikan kegiatan program pelayanan bimbingan dan
konseling yang dilaksanakannya.
15. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dalam pelayanan
bimbingan dan konseling secara menyeluruh kepada Koordinator
Bimbingan dan Konseling serta Kepala Sekolah/Madrasah.
16. Membuat laporan berkala kepada kepala sekolah
53

TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB PUSTAKAWAN SEKOLAH

Tugas Dan Tanggungjawab Pustakawan Sekolah. Pengertian pustakawan


dalam hal ini adalah seorang yang menyelenggarakan kegiatan
perpustakaan dengan jalan memberikan pelayanan kepada masyarakat
sesuai dengan tugas lembaga induknya berdasarkan ilmu yang dimiliki
melalui pendidikan (Kode Etik Pustakawan, 1998:1).

Pustakawan sekolah adalah orang, yang bertugas mengelola dan


menjalankan fungsi perpustakaan sekolah sesuai aspek dan kaidah yang
berlaku.

Tugas & Tanggungjawab Pustakawan Sekolah


1.Membantu Kepala sekolah dalam kegiatan:
2.Perencanaan pengadaan buku/bahan pustaka/media elektronika
Pelayanan perpustakaan
Perencanaan pengembangan perpustakaan
Pemeliharaan dan perbaikan buku-buku/bahan pustaka/media elektronika
Inventarisasi dan pengadministrasian
Penyimpanan buku/bahan pustaka, dan media elektronika
Menyusun tata tertib perpustakaan
Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara berkala

TUGAS TATA USAHA SEKOLAH

1. Penyusunan program kerja tata usaha sekolah


2. Mengelola Administrasi Sekolah
4. Pengurusan dan pelaksanaan administrasi / sarana prasarana sekolah
5. Penyusunan Administrasi Kesiswaan
6. Penyusunan Administrasi Kurikulum
7. Penyusunan Administrasi Kepegawaian
8. Penyusunan Administrasi Humas
9. Penyusunan Administrasi Ketatausahaan antara lain Mengagendakan
Surat masuk / keluar, Mengetik surat, Menggandakan surat-surat,
Mengarsipkan, Menata penomoran surat, Merapikan file-file surat,
Mengirim dan menerima surat-surat, Menyusun dan menyajikan data
statistik sekolah. Mengurus dokumen-dokumen sekolah.
Mengkoordinasikan dan melaksanakan 9 K di ruangan Kantor Sekolah.
Dan Menyusun Laporan – laporan ketatausahaan sekolah

TUGAS OPERATOR SEKOLAH

Berikut ini jawaban dari operator sekolah Indonesia. tupoksi operator


sekolah ini berdasarkan peraturan terbaru.
1. Dapodik
Untuk tugas operator sekolah dalam menangani dapodik rinciannya sebagai
berikut:
a. Memasukan atau entri data
b. melakukan Validasi
c. Update
d. Sinkronisasi data individual sekolah ke aplikasi Dapodik.
54

Data individual sekolah yang perlu ditangani oleh operator sekolah ini
adalah :
a. data profil sekolah
b. data peserta didik
c. data sarana dan prasarana
d. data guru dan tenaga kependidikan.

2. Pmp
3. Vervalptk
4. Vervalpd
5. Manajemen PDUN
6. Input nilai Ulangan Sumatif
7. Aset
8. Input sispena
9. Lapor pajak utk semua PTK
10. Membuat SKP
11. surat menyurat
12. DHGTK
DHGTK adalah Data Hadir Guru dan Tenaga Kependidikan dimana sesuai
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru disebutkan
bahwa kehadiran guru secara minimal 37,5 jam kerja dalam 1 minggu.
13. PIP
14. input BOS K7a
15. PUPNS
16. Akreditasi
17. membuat PKG

TUGAS PELAYANAN MINIMAL BENDAHARA SEKOLAH/BOS

Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam:

1. Menyusun program RKAS tahunan, semester, triwulan, yang berorientasi


pada program pengembangan sekolah secara transparan berdasarkan
panduan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahun berjalan.
2. Menerima, mengelola dan mempertanggungjawabkan Dana Rutin
sekolah (BOS) dan sumber lain yang sah secara transparan dan
akuntabel.
3. Membayar honorarium pegawai (GTT/PTT) setiap bulan
4. Menyetor / membayar melaporkan Pajak ( PPN dan PPh.) yang menjadi
kewajiban
5. Menutup Buku Kas Tunai, Kas Umum ( BKU ) setiap akhir bulan
6. Menyimpan dan mengarsipkan semua surat-surat pembelian / kuitansi
pembelian/pengeluaran dengan rapi dan teratur.
7. Mengerjakan administrasi keuangan BOS berdasarkan panduan BOS
tahun berjalan
8. Berkoordinasi dengan Kepala Sekolah tentang kegiatan penegelolaan
keuangan sekolah.
9. Menyusun dan melaporkan pertanggungjawaban keuangan / BOS
bulanan, triwulan, semester, dan tahunan secara transparan dan
55

akuntabel.

TUGAS PELAYANAN MINIMAL PENJAGA SEKOLAH

Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam:


Membuka / menutup ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang Kelas, ruang
perpustakaan /UKS
Membersihkan ruang Kepala sekolah dan ruang Guru
Membersihkan ruang kamar mandi / WC guru, Mengisi air
Membersihkan ruang WC siswa, Mengisi air
Membimbing siswa menjaga kebersihan kelas dan lingkungan sekolah
Mengisi bak air untuk berwudhu
Membersihkan dan penataan lingkungan sekolah
Mengumpulkan dan membakar sampah di bak sampah
Memelihara kebersihan sekitar sekolah
Bertanggung jawab semua alat kebersihan dan peralatan lainnya
Memperbaiki kerusakan ringan mebelair dan sarana prasarana sekolah
Menjaga keamanan sekolah selama jam sekolah
Membantu menutup pintu gerbang
Mencatat kejadian-kejadian disekolah
Mengamankan sekolah dari gangguan pencurian dan kebakaran.

Tugas Komite Sekolah


Tugas utama komite sekolah adalah :
Menyusun AD dan ART Komite Sekolah.
Mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap
penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.
Melakukan kerjasama dengan masyarakat dan pemerintah berkenaan
dengan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.
Menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan, dan berbagai
kebutuhan pendidikan yang diajukan masyarakat.
Memberi masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada sekolah
mengenai: – kebijakan dan program sekolah, RAPBS, kriteria kinerja
sekolah, kriteria tenaga kependidikan, kriteria fasilitas pendidikan, dan hal-
hal lain yang terkait dengan pendidikan.
Mendorong orang tua dan masyarakat berpartisipasi dalam pendidikan
guna mendukung peningkatan mutu dan pemerataan pendidikan.
Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan penyelenggaraan
pendidikan di sekolah.
Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan program,
penyelenggaraan dan keluaran pendidikan di sekolah.

Mengetahui
Kepala SDN 07 Benua Kayong

NURBAITI.S.Pd
Nip,19680717199312 2 001
56

LAMPIRAN :
PENGEMBANGAN DIRI
LAMPIRAN : RENCANA KEGIATAN EKTSRA KURIKULER PRAMUKA
SDN 07 Benua Kayong TAHUN AJARAN 2023/2024
Jenis kegiatan : PRAMUKA
Bulan : ………..

Waktu Peralatan
Sasara Rangkaian Pelaksan Pengorgani
No kegiata Tempat yang
n kegiatan aan Sasian
n digunakan

Mengetahui, Ketapang, Juli 2023


Kepala Sekolah, Pembina,

NURBAITI ,S.Pd, ...................................


NIP.19680717199312 2 001 NIP.

Penilaian Ektrakurikuler Pramuka

ASPEK YANG DI NILAI


Keterampilan
Kelengkapan

Kedisiplinan

Kepedulian

Jab.dlm
Kehadiran

No Nama
pramuka
Nilai
Skor

Mengetahui, Ketapang, Juli 2023


Kepala Sekolah, Pembina,

NURBAITI,S.Pd
NIP.196807171993122001 NIP.
57

LAMPIRAN : RENCANA KEGIATAN EKTSRA KURIKULER


OLAHRAGA SDN 07 Benua Kayong
TAHUN AJARAN 2023/2024
Jenis kegiatan : PENCAT SILAT
Bulan : ……………….

Peralatan Pengor
Waktu Rangkaian Pelaksa
No Sasaran Tempat yang Ganisasia
Kegiatan kegiatan naan
digunakan n

Penilaian Ektrakurikuler
PENCAT SILAT
ASPEK YANG DI NILAI

Keterampilan
Kelengkapan

Kedisiplinan

Kepedulian
Nama
Kehadiran

No
Siswa
Nilai
Skor

Mengetahui, Ketapang, Juli 2023


Kepala Sekolah, Pembina,

NURBAITI,S.Pd ...................................
NIP.196807171993122001 NIP.
58

LAMPIRAN : RENCANA KEGIATAN EKSTRA KURIKULER


OLAHRAGA SDN 07 Benua Kayong
TAHUN AJARAN 2023/2024
Jenis kegiatan : Karate
Bulan : ………………….

Peralatan
Waktu Pengor
N Sasara Rangkaia Tempa yang Pelaksanaa
kegiata Ganisasia
o n n kegiatan t digunaka n
n n
n

Mengetahui, Ketapang, Juli 2023


Kepala Sekolah, Pembina,

NURBAITIS.Pd, ...................................
NIP.196807171993122001 NIP.

Penilaian Ektrakurikuler
KARATE
ASPEK YANG DI NILAI
Keterampilan
Kelengkapan

Kedisiplinan

Kepedulian

Nama
Kehadiran

No
Siswa
Nilai
Skor

Mengetahui, Ketapang, Juli 2023


Kepala Sekolah, Pembina,

NURBAITI,S.Pd ..................................
NIP.196603031987011001 NIP
59

LAMPIRAN : RENCANA KEGIATAN EKTSRA KURIKULER


KESENIAN SDN 13 Benua Kayong TAHUN AJARAN 2022/2023
Jenis kegiatan : TARI KREASI
Bulan : …………………

Peralatan
Waktu Pengor
N Sasara Rangkaia Tempa yang Pelaksanaa
kegiata Ganisasia
o n n kegiatan t digunaka n
n n
n

Mengetahui, Ketapang, Juli 2023


Kepala Sekolah, Pembina,

NURBAITI,S.Pd, ...................................
NIP.196807171993122001 NIP.

Penilaian Ektrakurikuler
TARI KREASI
ASPEK YANG DI NILAI
Keterampilan
Kelengkapan

Kedisiplinan

Kepedulian

Nama
Kehadiran

No
Siswa
Nilai
Skor
60

LAMPIRAN : RENCANA KEGIATAN EKTSRA KURIKULER


KESENIAN SDN 07 Benua Kayong TAHUN AJARAN 2023/2024
Jenis kegiatan : PANTOMIN
Bulan : ………………….

Peralatan
Waktu Pengor
N Sasara Rangkaia Tempa yang Pelaksanaa
kegiata Ganisasia
o n n kegiatan t digunaka n
n n
n

Mengetahui, Ketapang, Juli 2023


Kepala Sekolah, Pembina,

NURBAITI,S.Pd, ...................................
NIP.196807171993122001 NIP.

Penilaian Ektrakurikuler
PANTOMIN
ASPEK YANG DI NILAI
Keterampilan
Kelengkapan

Kedisiplinan

Kepedulian

Nama
Kehadiran

No
Siswa
Nilai
Skor

Mengetahui, Ketapang, Juli 2022


Kepala Sekolah, Pembina,

NURBAITI,S.Pd, ...................................
NIP.196807171993122001
61
62
63
64
65
66
67
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN ( KOSP )
UPTD. SATUAN PENDIDIKAN SD NEGERI 07 BENUA KAYONG
TAHUN PELAJARAN : 2023 / 2024

NPSN : 30103661
NSS : 10.1.13.06.04.007

Alamat : Jln. Pangeran Kusuma Jaya Kelurahan Mulia Kerta Kecamatan Benua Kayong
Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat

i
LEMBAR PENGESAHAN

Ketapang, 10 Juli 2023

KURIKULUM OPERASIONAL
SD NEGERI 07 BENUA KAYONG

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga Kurikulum Operasional SD Negeri 07 Benua Kayong
Tahun Pelajaran 2023/2024 dapat tersusun. Kurikulum Operasional SD Negeri 07 Benua
Kayong adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh SD Negeri 07
Benua Kayong. Kurikulum operasional SD Negeri 07 Benua Kayong Tahun Pelajaran
2023/2024 ini adalah perwujudan dari kurikulum pendidikan dasar dan menengah yang
dikembangkan sesuai dengan kondisi SD Negeri 07 Benua Kayong serta saran Komite Sekolah
dibawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan Kabupaten Ketapang.
Kurikulum Operasional Sekolah di SD Negeri 07 Benua Kayong telah diberlakukan
selama satu tahun yaitu Tahun Pelajaran 2023/2024 yang mencerminkan merdeka belajar dan
pengimplementasian profil pelajar Pancasila. Kurikulum ini memuat karakteristik satuan
pendidikan, profil pembelajar, struktur kurikulum dan rancangan pembelajaran.
Pengembangan Kurikulum Operasional SD Negeri 07 Benua Kayong Tahun Pelajaran
2023/2024 ini mengacu pada Standar Nasional Pendidikan, konsep merdeka belajar, dan

ii
pengimplementasian profil pelajar Pancasila. Di samping itu juga Kurikulum Operasional SD
Negeri 07 Benua Kayong ini merupakan pegangan bagi pengembangan lingkungan SD Negeri
07 Benua Kayong.
Kurikulum ini dapat terselesaikan berkat dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu kami
menyampaikan ucapan terima kasih, kepada :
1. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ketapang
2. Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan Kabupaten Ketapang
3. Sub Koordinator Kurikulum dan Evaluasi Bidang SD Dinas Pendidikan Kabupaten
Ketapang
4. Pengawas Pembina SD Negeri 07 Benua Kayong yang telah memberikan bimbingan dan
arahan dalam penyusunan dokumen
5. Tim Pengembang Kurikulum SD Negeri 07 Benua Kayong
Kami menyadari bahwa Kurikulum Operasional Sekolah yang telah kami susun ini
memiliki kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala kritik, saran, dan
masukan yang konstruktif dari berbagai pihak yang kompeten sangat kami harapkan.
Kami menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang
telah mendukung dan membantu penyelesaian Kurikulum ini.

Ketapang, Juli 2023

Penyusun

iii
PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG
DINAS PENDIDIKAN
UPT SD NEGERI 07 BENUA KAYONG
KECAMATAN BENUA KAYONG
Alamat: Jl. Pangeran Kusuma Jaya Kel. Mulia Kerta Kec. Benua Kayong
Kabupaten Ketapang
NSS: 10 11 30 61 20 07 NPSN: 30103661

KEPUTUSAN
KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI 07 BENUA KAYONG
NOMOR : B/ 043/SD 07 BK/VII/2023

TENTANG
TIM PENGEMBANG KURIKULUM OPERASIONAL TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
SD NEGERI 07 BENUA KAYONG
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA


KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI 07 BENUA KAYONG

Menimbang : a. Bahwa untuk ketertiban dan kelancaran pelaksanaan pengembangan kurikulum


dipandang perlu untuk menetapkan pembagian tugas guru dan pegawai dalam
pengembangan kurikulum operasional tingkat satuan pendidikan tahun pelajaran
2023/2024
b. Bahwa agar pelaksanaan tugas sebagaimana diktum 1 diatas dipandang perlu untuk
ditetapkan dalam surat keputusan sebagai landasan hukumnya

Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.


2. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 2022 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 57 tahun 2021 tentang Standar Nasional
Pendidikan;
3. Permendikbud Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2014 Tentang Muatan Lokal
Kurikulum;
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 35 Tahun 2018 tentang
Perubaha Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 Tahun 2014
tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018 Tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 tahun 2016
tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
6. Permendikbudristek RI No. 5 Tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan pada
PAUD, jenjang Pendidikan dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah;
7. Permendikbudristek RI No. 7 Tahun 2022 tentang Standar Isi pada PAUD, Jenjang
Pendidikan dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah;
8. Permendikbud Republik Indonesia No. 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses pada
PAUD, jenjang Pendidikan dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah;
9. Permendikbudristek Nomor 21 Tahun 2022 tentang Standar Penilaian Pendidikan pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan
Menengah;
10. Kepmendikbudristek RI No. 262/M/2022 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi No. 56/M/2022 tentang Pedoman
penerapan Kurikulum dalam rangka pemulihan pembelajaran;
11. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia
Nomor 162/M/2021 Tentang Program Sekolah Penggerak.

Memperhatikan : Hasil Workshop Tim Pengembang Kurikulum pada tanggal 10 Juli 2023

iv
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Menunjuk Guru yang namanya tercantum pada lampiran I Surat Keputusan ini,
sebagai Tim Pengembang Kurikulum SD Negeri 07 Benua Kayong Tahun Pelajaran
2023/2024
Kedua : Menunjuk Guru yang namanya tercantum pada lampiran II Surat Keputusan ini,
sebagai Tim Penyusun Dokumen 1 Kurikulum SD Negeri 07 Benua Kayong Tahun
Pelajaran 2023/2024
Ketiga : Segala biaya yang timbul akibat keputusan ini, dibebankan kepada Anggaran tahun
2023
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila terdapat
kekeliruan akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Ketapang
Pada tanggal : 10 Juli 2023

Kepala Sekolah

NURBAITI, S.Pd
NIP 19680717 199312 2 001

v
Lampiran I : Surat Keputusan Kepala SD Negeri 07 Benua Kayong
Nomor : B/ 043 /SD 07 BK/VII/2023

TIM PENGEMBANG KURIKULUM


SD NEGERI 07 BENUA KAYONG
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

NO NAMA KEDINASAN JABATAN

Pengawas Bina Koordinator


1 KARNAEN,S.Pd,MM.Pd Wilayah Kec.Benua Kayong

2 NURBAITI,S.Pd Kepala Sekolah

3 NUNUNG NURJANAH Sekretaris

4 MEDYA FAHRURRAZI.SE Komite Sekolah

5 LUKTI.A.Ma.Pd Guru

6 SUPARMI,S.Pd.SD Guru

7 HJ.SRI ASTUTI,S.Pd,SD Guru

8 UTIN ERATURISTINA,S.Pd Guru

Guru
9 SUPIA,S.Pd

Ditetapkan di : Ketapang
Pada tanggal : 10 Juli 2023

Kepala Sekolah

NURBAITI, S.Pd
NIP. 19680717 199312 2 001

vi
PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG
DINAS PENDIDIKAN
UPT SD NEGERI 07 BENUA KAYONG
KECAMATAN BENUA KAYONG
Alamat: Jl. Pangeran Kusuma Jaya Kel. Mulia Kerta Kec. Benua Kayong
Kabupaten Ketapang
NSS: 10 11 30 61 40 07 NPSN: 30103661

SURAT KEPUTUSAN
KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI 07 BENUA KAYONG
NOMOR : B/044/SD 07 BK/VII/2023

TENTANG

PEMBERLAKUAN KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN (KOSP)


SD NEGERI 07 BENUA KAYONG TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Menimbang : 1. Bahwa Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SD Negeri 07 Benua


Kayong telah disusun oleh Tim Pengembang Kurikulum Sekolah, dan telah
tersusun sesuai dengan ketentuan Kurikulum Merdeka;
2. Bahwa sebagai landasan hukum operasional terhadap pelaksanaan kurikulum
tersebut di satuan pendidikan, perlu dipertegas dengan surat keputusan ;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional


(Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78,Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 2010 tentang Akselerasi Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan;
5. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor :
56/M/2022 Tentang : Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka
Pemulihan Pembelajaran;
6. Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan,
Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor
: 044/H/KR/2022, Tanggal : 12 Juli 2022 Tentang : Penetapan Satuan
Pendidikan Pelaksana Implementasi Kurikulum Merdeka;
7. Keputusan Kepala Sekolah SD Negeri 07 Benua Kayong, Nomor:
B/042/042/SD 09 BK/VII/2023, Tentang : Pembentukan Tim Pengembang
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan.

vii
MEMUTUSKAN :

Menetapkan :
Pertama : Mewajibkan Guru dan Peserta Didik Kelas 1 dan Kelas IV, untuk segera
melaksanakan Implementasi Kurikulum Merdeka, Terhitung mulai Tanggal:
10 Juli 2023.
Kedua : Kepada Guru dan Peserta Didik Kelas II, III, V, dan VI, tetap melaksanakan
pembelajaran menggunakan Kurikulum-13, sambil menunggu
pemberlakuan Kurikulum Merdeka, sesuai dengan perubahan tahap atau
fase yang diberlakukan pada tahun depan.
Ketiga : Untuk tetap dapat mengikuti perkembangan Implementasi Kurikulum
Merdeka, kepada Seluruh guru dan Tenaga Kependidikan diwajibkan untuk
melakukan LOGIN PMM, melalui link: akunbelajar.id
Keempat : biaya yang timbul akibat pelaksanan Keputusan ini dibebankan kepada
dana BOS APBN tahun anggaran 2023.
Kelima : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila terdapat kekeliruan dalam penetapannya, akan dilakukan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Ketapang
Pada tanggal : 10 Juli 2023

Kepala Sekolah

NURBAITI, S.Pd
NIP. 19680717 199312 2 001

viii
PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG
DINAS PENDIDIKAN
UPT SD NEGERI 07 BENUA KAYONG
KECAMATAN BENUA KAYONG
Alamat: Jl. Pangeran Kusuma Jaya Kel. Mulia Kerta Kec. Benua Kayong
Kabupaten Ketapang
NSS: 10 11 30 61 40 07 NPSN: 30103661

KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI 07 BENUA KAYONG


KECAMATAN BENUA KAYONG KAB. KETAPANG
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
NOMOR : B/ 045 /SD 07 BK/VII/2023

PEMBAGIAN TUGAS DALAM KEGIATAN PROSES BELAJAR MENGAJAR ATAU


BIMBINGAN
PADA SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2023/2024
KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI 07 BENUA KAYONG
KECAMATAN BENUA KAYONG

Menimbang : Bahwa dalam rangka memperlancar pelaksanaan proses belajar


mengajar dan penerimaan siswa baru di SDN. 09 Benua kayong Kab.
Ketapang Perlu menetapkan pembagian tugas guru tahun 2023/2024
Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 2 Tahun 1990
2. Peraturan pemerintah Nomor 27 Tahun 1980
3. Peraturan pemerintah Nomor 28 Tahun 1990
4. Peraturan pemerintah Nomor 29 Tahun 1990
5. Keputusan Menteri Negara pendaya gunaan Aparatur Negara
Nomor: 26/Menpan/1989
6. Surat edaran bersama Menteri Agama dan Kepala Badan
Administrasi Kepegawaian Negara Nomor 626 Tahun 1989 dan
Nomor 44/SE/1990
7. Surat edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor :
143/MPK/1990

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
Pertama : Pembagian tugas guru dalam kegiatan proses belajar mengajar pada
tahun pelajaran tersebut pada lampiran I keputusan ini.
Kedua : Menugaskan Guru untuk melaksanakan tugas bimbingan seperti
tersebut pada lampiran II keputusan ini.
Ketiga : Menugaskan guru untuk melaksanakan tugas wali kelas/guru kelas
sebagaimana tersebut pada lampiran III keputusan ini.
Keempat : Menugaskan guru untuk melaksanakan piket harian seperti tersebut
pada lampiran IV keputusan ini.
Kelima : Menugaskan guru untuk melaksanakan penerimaan murid baru seperti
pada lampiran V keputusan ini.
Keenam : Masing – masing guru melaporkan pelaksanaan keputusan ini
dibebankan kepada anggaran yang sesuai.

ix
Ketujuh : Segala biaya yang timbul akibat pelaksanaan keputusaan ini baik
dibebankan kepada anggaran yang sesuai.
Kedelapan : Apabila terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diperbaiki
sebagaimana mestinya.
Kesembilan : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Ketapang
Pada tanggal : 10 Juli 2023

Kepala Sekolah

NURBAITI, S.Pd
NIP. 19680717 199312 2 001

Tembusan:
Disampaikan dengan hormat kepada:
1. Korwilcam Kec.Benua Kayong Kab.Ketapang
2. Kepada Guru yang bersangkutan untuk dilaksanakan
3. Arsip

x
Lampiran : Berdasarkan Surat Keputusan Kepala SDN 07 Benua Kayong
Nomor : B/ 045 /SD 07BK/VII/2023
Tanggal : 10 Juli 2023

PEMBAGIAN TUGAS NON MENGAJAR GURU SEMESTER I


TAHUN 2023/2024
GOL JABATAN DALAM
NO NAMA / NIP KET
RUANG TUGAS
1. NURBAITI, S.Pd IV/B Penanggung jawab Kep.Sek
NIP. 19680717 199312 2 001
2. SUPARMI, S.Pd., SD IV/B Guru Kelas VI Kord. Upacara
NIP.1974080 199703 2008 Bendera
3. Hj. SRI ASTUTI, S.Pd., SD IV/B Guru Kelas IV Pembina Eskul
NIP.19750809 199606 2 001 Kesenian
4. HAIRATUN, S.Pd IV/A Guru Kelas II -
NIP.19640805 198408 2 001
5. IV/A Guru Kelas V Pembina Eskul
LUKTI, A.Ma.Pd
Pramuka,
NIP.19651012 198701 1 001
Bendahara gaji
6. UTIN ERATURISTINA, S.Pd IV/A Guru Kelas IV -
NIP.19821226 200801 2 007
7. PUTRIANA, S.Pd.Ind IV/A Guru Kelas I -
NIP.197500518 200502 2 001
8. SYARIF ISYA, S.Pd III/D Guru Kelas III Pembina Eskul
NIP.19680812 200701 1 059 Kerohanian
9. CECEP SUPIATNA, S.Pd III/D Guru Kelas V -
NIP.19800306 200701 1 001
10. III/D Guru PA-PB Pembina Eskul
TILAWATI, S.Pd
Kerohanian, Kas
NIP.19710713 200801 2 010
Umum
11. SUPIA, S.Pd III/B Guru Kelas V Bendahara BOS
NIP.19741205 201407 2 003
12. NONI WATI, S.Pd IX Guru Kelas II Kebersihan
NIP.19740205 20221 2 003
13. SUPRIADI, S.Pd IX Guru PJOK Pembina Eskul
NIP.19910818 20221 1 003 Olahraga
14. UTIN MIRNA WATI,S.Pd - Guru Kelas I Oprator
15. NUNUNG NURJANAH - Administrasi
16. NURYANI, S.Pd - Guru Kelas III -
17. FERY KURNIAWAN - Tenaga Perpustakaan Tenaga
Perpustakaan
18. TUTI AULIA, S.Pd - Guru Mapel -
19. UTIN DHELSY TRI YUNITA - Tenaga Perpustakaan Tenaga
Perpustakaan
20. SUSYANTI - Kebersihan Kebersihan
21. RUDIANSYAH, S.Pd - Satpam Satpam
22. BONDAN OKTAVILANO NURYADI, S.Sn - Guru Mapel -

Kepala SDN 07 Benua Kayong

NURBAITI, S.Pd
NIP. 19680717 199312 2 001

xi
Lampiran : Berdasarkan Surat Keputusan Kepala SDN 09 Benua Kayong
Nomor : B/045/SD 07 BK/VII/2023
Tanggal : 10 Juli 2023

PEMBAGIAN TUGAS PROSES BELAJAR MENGAJAR GURU SEMSETER I


TAHUN 2023/2024
JUM
GOL JABATAN JENIS MENGAJAR
NO NAMA/NIP LAH KET
RUANG GURU GURU DI KELAS
JAM
1. NURBAITI, S.Pd IV/B PEMBINA KEPALA - - KEP
NIP. 19680717 199312 2 001 TK.1 SEKOLAH SEK
2. SUPARMI, S.Pd., SD IV/B PEMBINA Guru Kelas VI 28
NIP.1974080 199703 2008 TK.1
3. Hj. SRI ASTUTI, S.Pd., SD IV/B PEMBINA Guru Kelas IV 28
NIP.19750809 199606 2 001 TK.1
4. HAIRATUN, S.Pd IV/A PEMBINA Guru Kelas II 24
NIP.19640805 198408 2 001
5. LUKTI, A.Ma.Pd IV/A PEMBINA Guru Kelas V 28
NIP.19651012 198701 1 001
6. UTIN ERATURISTINA, S.Pd IV/A PEMBINA Guru Kelas IV 28
NIP.19821226 200801 2 007
7. PUTRIANA, S.Pd.Ind IV/A PEMBINA Guru Kelas I 24
NIP.197500518 200502 2 001
8. SYARIF ISYA, S.Pd III/D PENATA Guru Kelas III 26
NIP.19680812 200701 1 059 TK.1
9. CECEP SUPIATNA, S.Pd III/D PENATA Guru Kelas V 28
NIP.19800306 200701 1 001 TK.1
10. TILAWATI, S.Pd III/D PENATA Guru PA- - 24
NIP.19710713 200801 2 010 TK.1 PB
11. SUPIA, S.Pd III/B PENATA Guru Kelas VI 28
NIP.19741205 201407 2 003 MUDA TK.1
12. NONI WATI, S.Pd IX AHLI Guru Kelas II 24
NIP.19740205 20221 2 003 PERTAMA
13. SUPRIADI, S.Pd IX AHLI Guru PJOK - 24
NIP.19910818 20221 1 003 PERTAMA
14. UTIN MIRNA WATI - - Guru Kelas I 24
15. NUNUNG NURJANAH - - - - -
16. NURYANI, S.Pd - - Guru Kelas III 26
17. FERY KURNIAWAN - - - - -
18. TUTI AULIA, S.Pd - - Guru Mapel - 10
19. UTIN DHELSY TRI YUNITA - - - - -
20. SUSYANTI - - - - -
21. RUDIANSYAH, S.Pd - - - - -
22. BONDAN OKTAVILANO - - Guru Mapel - 28
NURYADI, S.Sn

Kepala SDN 07 Benua Kayong

NURBAITI, S.Pd
NIP. 19680717 199312 2 001

xii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................................... i


KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
1.1. Karakteristik Satuan Pendidikan.................................................................................. 1
1.2. Landasan Pengembangan Kurikulum .......................................................................... 4
BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN ....................................................................................... 6
2.1. Visi Sekolah ................................................................................................................. 6
2.2. Misi Sekolah ................................................................................................................ 6
2.3. Tujuan Sekolah ............................................................................................................ 7
BAB III PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN DAN RENCANA
PEMBELAJARAN ................................................................................................................... 8
3.1. Pengorganisasian Pembelajaran................................................................................... 8
3.1.1. Alur Penyusunan Rancangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan...... 8
3.1.2. Intrakurikuler ........................................................................................................ 9
3.1.3. Penguatan Profil Pelajar Pancasila ..................................................................... 11
3.1.4. Ekstrakurikuler ................................................................................................... 13
3.1.5. Aktualisasi Budaya Sekolah ............................................................................... 14
3.1.6. Pengaturan Waktu Belajar .................................................................................. 16
BAB IV KALENDER PENDIDIKAN ................................................................................. 18
4.1. MODUL AJAR .......................................................................................................... 24
4.2. Asesmen Capaian Pembelajaran ................................................................................ 25
4.3. Pendampingan, Evaluasi, Dan Pengembangan Profesional ...................................... 27
BAB V PENUTUP ................................................................................................................. 29

xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3. 1 Alur Perancangan Kurikulum ................................................................................ 8
Gambar 3. 2 Alur Pelaksanaan Pembelajaran .......................................................................... 10
Gambar 3. 3 Profil Belajar Pancasila ....................................................................................... 12
Gambar 3. 4 Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Proyek .............................................. 12

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Karakteristik Satuan Pendidikan


Proses penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) di Satuan
Pendidikan SD Negeri 07 Benua Kayong ini disusun bersama oleh Tim Pengembang
Kurikulum Sekolah, dan disusun berdasarkan hasil analisis data sebenarnya (berbasis data),
kemudian disesuaikan dengan kekhasan, situasi dan kondisi, kearifan lokal, serta mengangkat
pontensi daerah dengan menyelaraskan kondisi satuan pendidikan dan karakteristik peserta
didik dilingkungan sekitar sekolah.
Dalam pelaksanaanya, kurikulum ini akan berpedoman kepada capaian pembelajaran
yang telah disusun oleh Pusat Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset dan Teknologi lalu dimodifikasi oleh Satuan Pendidikan SD Negeri 07
Benua kayong menjadi alur tujuan pembelajaran dan dikonkretkan dalam bentuk tujuan
pembelajaran, dengan penguatan karakter profil pelajar Pancasila sebagai tujuan akhir proses
pembelajaran.
Penyusunan dan pengembangan kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Negeri
07 Benua Kayong berfokus kepada pemenuhan kebutuhan peserta didik dengan
mengembangkan kompetensi dalam perubahan kehidupan abad ke-21 dengan tetap memuat ciri
khas dan potensi lokal sekolah.
Kondisi Nyata
Satuan Pendidikan SD Negeri 07 Benua Kayong berdiri pada tanggal 27 September
1971. Gedung sekolah berjumlah 8 (delapan) lokal, berdiri di atas tanah yang selanjutnya
disertifikatkan pada Tanggal 28 November 2019 dengan luas 2.326 𝑚2 .
Secara Legal, Satuan Pendidikan SD Negeri 07 Benua Kayong, beroperasi melalui Izin
Operasional yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan, Pariwisata,
dan Kebudayaan Kabupaten Ketapang Nomor : P / 0986 / DISDIK-B.2 / V / 2022, Tanggal :
30 Mei 2022.
Dalam Sejarah berdirinya Sekolah ini telah mengalami 2 (dua) kali mengalami perubahan
nama nomenklatur, dengan uraian sebagai berikut :
1. SD Negeri Inpres
2. SD Negeri 07 Benua Kayong
Selama kurun waktu tahun 1971 hingga saat ini, Satuan Pendidikan SD Negeri 07 Benua
kayong telah mengalami beberapa kali pergantian Kepala Sekolah. Dibawah ini disajikan data

1
nama-nama kepala sekolah yang pernah menjabat sebagai pimpinan 5 periode terakhir di Satuan
Pendidikan SD Negeri 07 Benua kayong:

NO NAMA ALAMAT MASA JABATAN


1. Hairudin,s.Pd.M.Pd Kelurahan Banjar
2. Iskandar ,S.Pd Desa Negeri Baru
3. Hairrudin,S,Pd.SD Desa Barueeeeeeeeeeeeeee
4. Meldawati,S.Pd.I Kelurahan Kauman 2021-2022
5. Nurbaiti, S. Pd Kelurahan Mulia Kerta 2023 - sekarang

Satuan Pendidikan SD Negeri 07 Benua Kayong berada di Jalan Pangeran Kusuma


Jaya Kelurahan Mulia Kerta Kecamatan Benua Kayong Kabupaten Ketapang. Jarak
Sekolah ke Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Ketapang 3,4 kilometer, dan jarak ke
Ibukota Provinsi Kalimantan Barat 450 kilometer, dengan kondisi jalan aspal. Gedung
sekolah berada pada posisi ditengah-tengah kota, terletak ditepi jalan utama dan sangat
strategis, sehingga sangat mudah diakses dari berbagai arah.
Status Akreditasi Sekolah Satuan Pendidikan SD Negeri 07 Benua Kayong adalah :
terakreditasi B (Baik), berdasarkan keputusan kepala Badan Akreditasi Nasional
Sekolah/Madrasah Nomor : 504/BAP-SM/SK/KB/KEP/XI/2017, Tanggal 18 Nopember
2022, dengan Nilai 86 (Delapan puluh enam).
Berdasarkan Data Dapodik pada Bulan Juli 2023, jumlah peserta didik Satuan
Pendidikan SD Negeri 07 Benua kayong sebanyak 240 Siswa, yang terdiri dari 12
rombongan belajar, dengan uraian sebagai berikut :
ROMBONGAN PESERTA DIDIK
NO.
BELAJAR LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1. Kelas I A 14 14 28
2. Kelas I B 12 8 28
3. Kelas II A 11 9 21
4. Kelas II B 10 6 15
5. Kelas III A 12 8 21
6. Kelas III B 9 9 21
7. Kelas IV A 10 13 27
8. Kelas IV B 11 11 26
9. Kelas V A 12 10 25
10. Kelas V B 15 7 22
11. Kelas VI A 6 14 21
12. Kelas VI B 5 11 21
JUMLAH 285

2
Satuan Pendidikan SD Negeri 07 Benua Kayong dipimpin oleh kepala sekolah yang
berpengalaman, dengan kualifikasi akademik sarjana pendidikan, memiliki sertifikat
pendidik, dan memiliki sertifikat kepala sekolah. Demikian pula dengan guru-gurunya.
Sekolah ini diasuh oleh 16 orang guru berpengalaman yang semuanya memiliki kualifikasi
akademik sarjana pendidikan (S.1) dan sebagian besar telah memiliki sertifikat pendidik,
yang terdiri dari orang guru kelas, 1 orang guru mata pelajaran Pendidikan Agama dan
Budi Pekerti, dan 2 orang guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, 1 orang guru
Mulok, 1 orang guru Bahasa Inggris serta didukung oleh tenaga kependidikan yang terdiri
dari 1 orang operator sekolah, 1 orang Tenaga Administrasi sekolah, 1 orang petugas
kebersihan/penjaga sekolah, 1 orang Satpam dengan data sebagai berikut :
PANGKAT / JABATAN JENIS TUGAS
NO. NAMA / NIP GURU/PEGAWAI MENGAJAR
GOLONGAN FUNGSIONAL
NURBAITI, S.Pd IV/B Guru Pembina
1. NIP. 19680717 199312 2 001 Kepsek
Tingkat I
SUPARMI, S.Pd., SD IV/B Guru Pembina
2. NIP.1974080 199703 2008 Guru Kelas
Tingkat I
Hj. SRI ASTUTI, S.Pd., SD IV/B Guru Kelas Guru Pembina
3. NIP.19750809 199606 2 001 Tingkat I
HAIRATUN, S.Pd IV/A Guru Kelas
4. NIP.19640805 198408 2 001
Guru Madya
LUKTI, A.Ma.Pd IV/A Guru Kelas Guru Madya
5.
NIP.19651012 198701 1 001
UTIN ERATURISTINA, S.Pd IV/A Guru Kelas Guru Madya
6.
NIP.19821226 200801 2 007
PUTRIANA, S.Pd.Ind IV/A Guru Kelas Guru Madya
7.
NIP.197500518 200502 2 001
SYARIF ISYA, S.Pd III/D Guru Kelas
8. Guru Muda
NIP.19680812 200701 1 059
CECEP SUPIATNA, S.Pd III/D Guru Kelas
9. Guru Muda
NIP.19800306 200701 1 001
TILAWATI, S.Pd III/D
10. NIP.19710713 200801 2 010
Guru PA-PB Guru Muda
SUPIA, S.Pd III/B
11. NIP.19741205 201407 2 003
Guru Kelas Guru Muda
NONI WATI, S.Pd IX
12. Guru Kelas Ahli Pertama
NIP.19740205 20221 2 003
SUPRIADI, S.Pd IX
13. NIP.19910818 20221 1 003
Guru PJOK Ahli Pertama
UTIN MIRNA WATI -
14. Guru Kelas Ahli Pertama
NIP. 199105052 02321 2 045
15. NUNUNG NURJANAH - Guru Mapel Guru Mapel
16. NURYANI, S.Pd - Guru Kelas
17 FERY KURNIAWAN - Tenaga
18. TUTI AULIA, S.Pd - Guru Mapel
19. UTIN DHELSY TRI YUNITA - Tenaga Perpustakaan
20. SUSYANTI - Kebersihan
21. RUDIANSYAH, S.Pd - Satpam
BONDAN OKTAVILANO -
22. Guru Mapel
NURYADI, S.Sn

3
Latar belakang ekonomi orangtua peserta didik Satuan Pendidikan SD Negeri 07
Benua kayong berada pada posisi menengah ke bawah, dengan persentase 75 % sebagai
petani.
Dilihat dari data kependudukan berdasarkan etnis, orangtua peserta didik Satuan
Pendidikan SD Negeri 07 Benua Kayong terdiri dari multi etnis, yang hidup berdampingan
membaur secara harmonis dalam pluralisme keberagaman suku, agama, dan adat istiadat.
Suku atau etnis yang tinggal di kelurahan Muliakerta terdiri dari Suku mayoritas yaitu
Melayu, dan sisanya suku Madura, Dayak, Jawa, Bugis, dan etnis cina. Agama Islam
merupakan agama mayoritas di lingkungan Satuan Pendidikan SD Negeri 07 Benua
Kayong.
Selain itu di lingkungan Satuan Pendidikan SD Negeri 07 Benua kayong, terdapat
keunikan budaya yang rutin dilaksanakan setiap tahun, yaitu Tradisi Maulud. Maulud
adalah acara peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang dilaksanakan setiap
bulan Rabiul Awal, dihadiri oleh para sesepuh desa, tokoh agama, dan tokoh masyakat,
serta seluruh warga desa. Di desa ini, tradisi mulud dilaksanakan dengan sangat meriah,
oleh setiap rumah yang mampu melaksanakannya secara bergilir. Acara puncaknya adalah
sholawatan secara bersama-sama. Sementara makanan khas yang disajikan pada acara
tersebut adalah dodol, ketan, dan cucur. Tradisi ini dipercaya dapat meningkatkan kecintaan
kepada Nabi Muhammad SAW, dan juga dapat meningkatkan tali persaudaraan antara
sesama umat.
Berdasarkan berbagai perbedaan latar belakang tersebut, maka satuan pendidikan
SD Negeri 07 Benua Kayong, mampu menjadikannya sebagai faktor pendukung
tercapainya visi, misi, dan tujuan sekolah sesuai Profil Pelajar Pancasila, serta mampu
mengimplemetasikannya secara utuh di satuan pendidikan SD Negeri 07 Benua Kayong.

1.2. Landasan Pengembangan Kurikulum


Landasan yuridis dalam penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan
SD Negeri 07 Benua Kayong. mengacu pada Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional
sebagai arah tujuan pendidikan sekolah. Dan juga mengacu pada Peraturan Menteri
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 56/M/2022 Tentang: Pedoman
Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran, dan Keputusan Kepala
Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kementerian Pendidikan, Riset, dan
Teknologi Republik Indonesia Nomor: 044/H/KR/2022, Tanggal: 12 Juli 2022 Tentang:

4
Penetapan Satuan Pendidikan Pelaksana Implementasi Kurikulum Merdeka. (Landasan
hukum penyusunan Kurikulum Operasional)

Landasan filosofis sebagai dasar penyusunan kurikulum operasional di satuan


pendidikan SD Negeri 07 Benua kayong adalah dengan mempertimbangkan budaya bangsa
sebagai akar penopang pendidikan yang akan tumbuh membentuk pendidikan
berkelanjutan. Generasi penerus tetaplah menjadi generasi penjaga kelestarian budaya
namun peka terhadap perkembangan zaman. Pengalaman belajar menjadi poin utama
dalam menguasai kompetensi.

Peserta didik merupakan pewaris budaya bangsa yang kreatif, mandiri dan inovatif.
Proses pendidikan sebagai suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan potensi dirinya sehingga dapat memiliki kecakapan hidup yang
sesuai minat bakat yang mengembangkan kecerdasan spiritual, intelektual, dan kinestetik.

Berdasarkan landasan tersebut, satuan pendidikan SD Negeri 07 Benua kayong


dengan kekuatan, kemampuan dan keinginan untuk selalu ingin berkembang, berharap akan
menjawab tantangan pendidikan dalam memfasilitasi suatu suasana belajar penuh aktivitas,
berkarya dan menyenangkan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan
yang lebih baik dari masa lalu dengan membentuk peserta didik sebagai agen Profil Pelajar
Pancasila yang memiliki kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap
sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan
bangsa yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivism).

5
BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN

2.1. Tujuan Pendidikan

Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang: beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.

Tujuan Pendidikan Dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,


kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan
lebih lanjut.

2.2. Visi Sekolah


Perkembangan dan tantangan masa depan seperti perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, globalisasi yang sangat cepat, era informasi, dan berubahnya kesadaran masyarakat
dan orang tua terhadap pendidikan memicu sekolah untuk merespon tantangan sekaligus
peluang tersebut. Maka dari itu, SDN 07 Benua Kayong memiliki citra moral yang
menggambarkan profil sekolah yang diinginkan dimasa yang akan datang yang diwujudkan
dalam visi sekolah yakni:
“ Terciptanya Peserta Didik yang Berakhlak Mulia, Cerdas, Terampil, Mandiri Serta
Peduli Lingkungan”.
Visi di atas tersebut mencerminkan cita-cita sekolah yang berorientasi ke depan dengan
memperhatikan potensi sesuai dengan norma dan harapan masyarakat.

2.3. Misi Sekolah


Untuk mencapai visi tersebut maka sekolah merancang misi sekolah, adapun misi sekolah
dapat dijabarkan sebagai berikut:
1) Menanamkan keimanan dan ketakwaan melalui pengamalan.
2) Membina kemandirian peserta didik melalui kegiatan pembiasaan dan pengembangan diri
3) Menjalin kerja sama yang harmonis antar warga sekolah.
4) Mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan .
5) Mewujudkan proses pembelajaran Pendidikan yang berkarater bangsa.

6
2.4. Tujuan Sekolah
Mengacu pada visi dan misi sekolah, serta tujuan umum pendidikan dasar, tujuan sekolah
dalam mengembangkan pendidikan ini adalah sebagai berikut ini.
1. Mengembangkan budaya sekolah yang religius melalui kegiatan keagamaan.
2. Melaksanakan proses belajar yang menyenangkan.
3. Semua kelas melaksanakan pendekatan pembelajaran aktif pada semua mata pelajaran.
4. Mampu meraih prestasi akademik maupun non akademik.
5. Terwujudnya lingkungan sekolah yang bersih, indah, aman dan nyaman.

7
BAB III
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN DAN
RENCANA PEMBELAJARAN

3.1. Pengorganisasian Pembelajaran


3.1.1. Alur Penyusunan Rancangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan
Kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Negeri 07 Benua Kayong merupakan
sebuah bentuk kurikulum operasional untuk melaksanakan Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum yang telah dibuat oleh pusat, baik capaian pembelajaran, prinsip pembelajaran,
asesmen, dalam rangka mewujudkan karakter Profil Pelajar Pancasila.
Dibawah ini disajikan alur rancangan Kurikulum operasional yang menyelaraskan antara
kurikulum yang disusun pemerintah pusat dengan potensi daerah, kemampuan sekolah dan latar
belakang peserta didik.

Gambar 3. 1 Alur Perancangan Kurikulum

Kurikulum operasional di satuan pendidikan disusun mulai dengan menganalisis mata


pelajaran yang akan dimuat dalam kegiatan intrakurikuler dengan sistem reguler. Kegiatan
intrakurikuler ini dikemas sebagai pembelajaran rutin enam hari efektif setiap minggunya. Hasil
analisis mata pelajaran akan dilanjutkan dengan mengemas pilihan pembelajaran dalam bentuk
tematik dan atau parsial dengan mengintegrasikan Profil Pelajar Pancasila di dalamnya,
kemudian dikemas dalam bentuk yang lebih mengerucut dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran yang bersifat reflektif.
Dalam menentukan pembelajaran tematik dan parsial SD Negeri 07 Benua Kayong
mempertimbangkan prinsip pembelajaran, penentuan materi esensial dan juga
pengolaborasian pembelajaran terpadu dengan mengambil tema-tema yang kontekstual

8
dengan peserta didik, mudah dipahami dan dieksplorasi, dan up-date dengan perkembangan
informasi.

3.1.2. Intrakurikuler
b. Mata Pelajaran Umum
Mata pelajaran yang dilaksanakan oleh SD Negeri 07 Benua Kayong tahun pelajaran
2023/2024 adalah Pendidikan Agama Islam sebagai agama mayoritas peserta didik,
Pendidikan Pancasila, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan
Sosial, Seni, Pendidikan Olahraga Jasmani dan Kesehatan, dan Bahasa Inggris.
Sedangkan untuk mata pelajaran Seni, SD Negeri 07 Benua Kayong mengakomodir Seni
Musik, Seni Rupa, Seni Tari dan Seni Teater. Pembelajaran dibuat secara terpisah untuk
semua mata pelajaran.
Rencana pembelajaran memuat tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan
penilaian yang lengkap. Tujuan pembelajaran dibuat terukur, sehingga dapat terlihat
progress dan umpan balik yang jelas pencapaiannya. Dalam kegiatan inti harus tersirat
implentasi model pembelajaran (contohnya: problem based learning, project based
learning dan inquiry based learning dan lainnya) dan strategi pembelajaran yang beragam
untuk mengakomodir perbedaan karakteristik peserta didik.
Diharapkan variasi model pembelajaran bermanfaat untuk mengingkatkan
kemampuan peserta didik dalam menemukan “AHA”, menyampaikan ide dan gagasan,
menemukan solusi, menghasilkan produk dan mengasah kemampuan literasi numerasi.
Rencana pembelajaran bersifat reflektif. Kontinuitas pembelajaran dapat terlihat
dengan harapan tidak terjadi gap dan miskonsepsi dari pembelajaran sebelumnya. Dapat
disusun mingguan yang tertuang ke dalam jadwal pembelajaran mingguan, namun catatan
refleksi menjadi tambahan dalam kegiatan pembelajaran selanjutnya.

9
Gambar 3. 2 Alur Pelaksanaan Pembelajaran

c. Pengembangan Diri
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat
setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri
difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat
dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan
melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan
kehidupan sosial belajar, dan pengembangan karir peserta didik.
Penilaian pengembangan diri dilakukan secara kualitatif. Adapun tahapan kegiatan
pengembangan diri dilakukan dengan cara:
1) Identifikasi yang meliputi daya dukung, potensi bakat dan minat peserta didik dan
potensi daerah.
2) Pemetaan untuk :
a) Jenis layanan pengembangan diri
b) Petugas yang melayani
c) Peserta didik yang dilayani
3) Pelaksanaan program
a) Pelaksanaan ( Orentasi, pemantapan, pengembangan )
b) Monitoring Pelaksanan
c) Penilaian ( terjadwal, terstruktur, kualitatif )
4) Analisis hasil penilaian (berbasis data, proporsional, realistis, valid, transparan dan
akuntabel)
5) Pelaporan berupa format deskripsi dalam buku laporan pengembangan diri.

10
Pilihan pengembangan diri di SD Negeri 07 Benua Kayong adalah sebagai berikut :
1) Gaya Hidup Berkelanjutan dengan topik Peduli Sampah
Memanfaatkan limbah sampah plastik menjadi karya merupakan program SD Negeri
07 Benua Kayong. Kegiatan ini dilatar belakangi dari banyaknya sampah yang ada di
sekitar sekolah. Plastik-plastik yang berserakan sangat mengganggu pemandangan dan
tidak mendukung kebersihan sekolah. Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi
sampah plastik, menjaga kebersihan lingkungan sekolah, menjaga kesehatan
lingkungan sekolah dan juga untuk mengembangkan kreativitas peserta didik agar bisa
memanfaatkan limbah plastik yang tidak berharga menjadi barang yang bernilai dan
memiliki nilai jual tinggi dan meningkatkan jiwa kewirausahaan peserta didik.
2) TIK.
Pembelajaran TIK pada SD Negeri 07 Benua Kayong bertujuan mempersiapkan
peserta didik khususnya kelas 4 dan kelas 5 untuk mempersiapkan diri dalam kegiatan
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), yang rutin dilakukan setiap tahun mulai
bulan Agustus – Oktober. Materi pembelajaran komputer diawali dari pengenalan
sederhana komputer, pengenalan letak huruf, dan fungsi pada tool-tool yang yang ada
di komputer.

3.1.3. Penguatan Profil Pelajar Pancasila


Dalam kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Negeri 07 Benua Kayong
dirancang pembelajaran berbasis proyek untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Pembelajaran ini masuk ke dalam ko-kurikuler yang dirancang dalam sesuai tema besar yang
telah ditentukan dengan mengintegrasikan beberapa mata pelajaran sebagai bentuk proyek
implementasi Profil Pelajar Pancasila di satuan pendidikan.
Penguatan Profil Pelajar Pancasila dikemas dalam dua proyek utama yang dapat
ditampilkan secara terpadu dari mulai kelas 1 dan kelas 4. Pengalokasian waktu untuk kegiatan
ini terpisah dari alokasi waktu kegiatan intrakurikuler sehingga tidak mengurangi kegiatan
regular mingguan. Selain kedua proyek tersebut, dimensi Profil Pelajar Pancasila pun
dikembangkan dalam proses pembelajaran intrakurikuler dalam pembelajaran tema dan mata
pelajaran, dan kegiatan ekstrakurikuler.
Pembelajaran berbasis proyek untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila diselaraskan
dengan potensi lokal yang menjadi ciri khas satuan pendidikan, capaian operasional
pembelajaran, dapat mengakomodir keragaman minat bakat peserta didik dan mampu
mengembangkan kecakapan hidup peserta didik. Penguatan Profil Pelajar Pancasila terdiri dari

11
enam dimensi yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia,
berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif.

Gambar 3. 3 Profil Belajar Pancasila

Dalam membuat rancangan pembelajaran berbasis proyek terdapat langkah-langkah yang


harus disusun secara bertahap mulai dari mengidentifikasi masalah dengan pertanyaan pemicu
yang diambil dari permasalahan kontekstual implementasi Profil Pelajar Pancasila kemudian
merancang proyek secara kolaboratif antara guru dan peserta didik disertai program
penjadwalan yang disepakati, setelah itu dilanjut ke tahap pelaksanaan. Di bagian akhir ada
presentasi hasil yang akan dievaluasi dan kemudian menjadi refleksi untuk perbaikan.

Gambar 3. 4 Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Proyek

12
Pada tahun pelajaran 2023/2024, pembelajaran berbasis proyek penguatan Profil
Pelajar Pancasila mengusung implemetasi nilai-nilai Pancasila. Diawali dengan
menganalisis permasalahan kontekstual yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari
kemudian menentukan proyek dalam bentuk hasil karya tulis, gerak dan seni, jiwa
kewirausahaan dan potensi sumber daya alam dan budaya local di sekitar satuan
pendidikan.
Proyek ini dikembangkan per jenjang kelas dengan bimbingan guru kelas dan guru
mata pelajaran yang kemudian digabungkan dalam satu event di akhir proyek di tiap-tiap
akhir semester.
Tahap terakhir adalah tercapainya tujuan akhir dari pembelajaran berbasis proyek
ini, yaitu selain untuk mengimplementasikan dalam keseharian sebagai agen Profil Pelajar
Pancasila, juga untuk merancang pembelajaran ko-kurikuler yang inovatif, menarik dan
capaian pembelajaran yang terkemas berbeda. Pembelajaran ini juga bentuk penguatan
karakter yang membudaya pada satuan pendidikan.

3.1.4. Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan penunjang di SD Negeri 07 Benua Kayong
sebagai suplemen dalam pendidikan untuk meningkatkan kecerdasan dan keterampilan peserta
didik sesuai dengan bakat dan minat serta kompetensi lainnya. Kegiatan ekstrakurikuler SD
Negeri 07 Benua Kayong meliputi:
Indikator Keberhasilan dan
NO Jenis Kegiatan Implemetasi Profil Pelajar Sasaran
Pancasila
A Olahraga

1. Bulu Tangkis Mempersiapkan peserta didik Kelas 4,5


dalam mengembangkan dan
2. Catur meningkatkan kemampuan Kelas 5
olah raga Bulu Tangkis,
3. Atletik catur, Atletik dan sepak bola Kelas 4,5
dengan karakter yang mandiri
4 Tenis meja dan gotong royong. Kelas 4,5
5 Bola volly Kelas 4,5

6 Sepak bola Kelas 4,5

B Seni dan Budaya

13
Indikator Keberhasilan dan
NO Jenis Kegiatan Implemetasi Profil Pelajar Sasaran
Pancasila
Kelas 1,
1. Seni rupa Mempersiapkan peserta didik Kelas 2,
dalam mengembangkan dan Kelas 3
meningkatkan kemampuan
seni rupa dan seni tari yang
Kelas 4
2. Seni tari berkarakter kebhinekaan
Kelas 5
global, mandiri dan kreatif.
Kelas 6

Mempersiapkan peserta didik Kelas 1, 2, 3 pengelolaan


dalam mengembangkan dan sampah plastik.
meningkatkan kreativitas dan
3 Kriya
inovasi dalam pembuatan Kelas 4, 5, 6 pembuatan
kriya dari bahan dasar alam kriya dari bekas gelas plastik
dan pengelolaan sampah. minuman

C Keorganisasian

Mempersiapkan peserta didik


agar memiliki sikap
Kelas 3 sampai dengan
kepemimpinan, kebhinekaan
8. Pramuka Kelas 6
global, kemandirian, kreatif,
disiplin, tanggungjawab dan
semangat nasionalisme.
Mempersiapkan peserta didik
agar memiliki sikap yang
mengutamakan kebersihan
sebagian daripada iman yang
mengembangkan nilai
ketakwaan kepada Tuhan
9. UKS Kelas 4, 5 dan 6
Yang Maha Esa, berakhlak
mulia dalam kemandirian,
bergotong royong, bernalar
kritis dan kreatif dalam
menjadi agen pelopor cinta
kebersihan dan kesehatan.

3.1.5. Aktualisasi Budaya Sekolah


Kegiatan pembiasaan merupakan budaya sekolah yang dilaksanakan setiap hari sebagai
upaya pendidikan pembentukkan karakter peserta didik sebagai implementasi Profil Pelajar
Pancasila. Kegiatan pembiasaan dilaksanakan secara rutin, baik harian, mingguan, bulanan dan

14
tahunan, dan tehnik pelaksanaannya ada yang terstruktur dan spontan atau berupa direct dan
indirect learning, yang bertujuan melatih dan membimbing peserta didik bersikap dan
berperilaku dengan menanamkan nilai-nilai karakter baik sehingga menjadi habituasi yang
terinternalisasi dalam hati dan jiwa peserta didik. Berikut adalah budaya sekolah yang
dilaksanakan di SD Negeri 07 Benua Kayong:
a) Kegiatan Harian, terdiri dari kegiatan:
1) Penyambutan peserta didik
2) Salam pagi/embun pagi
3) Menyanyikan lagu kebangsaan
4) Gerakan Pungut Sampah (GPS)
5) Literasi pagi

b) Kegiatan Mingguan, terdiri dari kegiatan:


1) Upacara Bendera
2) Pramuka
3) Yasinan Jum’at
4) Infak dan shodaqoh
5) Senam bersama

c) Kegiatan bulanan merupakan kegiatan yang dilaksanakan setiap bulan pada hari Sabtu
ke-4 bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kompetitif, sportif dan keberanian, yaitu
dengan melaksanakan student’s performances. Kegiatan bulanan terdiri dari kegiatan:
1) Unjuk Tari Kreasi Modern
2) Bakti sosial di TPU

d) Kegiatan tahunan ini dilaksanakan setahun sekali yang bertujuan menanamkan dan
meningkatkan kesadaran peserta didik untuk menjalankan perintah Tuhan Yang Maha
Esa, menumbuhkan rasa cinta tanah air, membentuk kecakapan hidup dan
mengembangkan minat bakat peserta didik yang percaya diri, seperti:
1) Bakti sosial di bulan Ramadhan.
2) Peringatan hari kemerdekaan Indonesia
3) Perigatan hari besar keagamaan

Kegiatan insidentil yaitu kegiatan yang dilakukan sewaktu-waktu disesuaikan dan kondisi
riil dan situasi nyata seperti aksi menengok teman yang sakit, menjenguk ke rumah duka,
dan lain sebagainya.

e) Kegiatan life skill merupakan kegiatan yang dilaksankan baik di sekolah maupun di
rumah yang bertujuan untuk memberikan bekal kepada peserta didik untuk berinteraksi
dalam sosial kemasyarakatan dan keterampilan dirinya. Materi pengembangan life skill
antara lain:
1) Cara mengambil dan menyimpan buku.
2) Cara mengucapkan salam.
15
3) Cara berbicara yang santun.

3.1.6. Pengaturan Waktu Belajar


Penerapan Imlementasi Kurikulum Merdeka pada satuan pendidikan SD Negeri 07 Benua
Kayong dilaksanakan secara bertahap selama 3 (tiga) tahun pelajaran, untuk tahun pelajaran
2023/2024 diterapkan khusus untuk kelas 1 dan kelas 4 saja, dan untuk kelas 2 dan kelas 5 akan
dilaksanakan pada tahun pelajaran 2024/2025, selanjutnya untuk kelas 3 dan kelas 6 akan mulai
diterapkan pada tahun pelajaran 2025/2026.
Pengaturan waktu belajar intrakurikuler setiap mata pelajaran di SD Negeri 07 Benua
Kayong dari kelas 1 sampai dengan 6 akan dikemas dalam bentuk tematik dan sebagian parsial
secara reguler per minggu. Selain itu terdapat pembelajaran berbasis proyek penguatan Profil
Pelajar Pancasila dalam bentuk kegiatan kokurikuler. Pengaturan waktu belajar adalah sebagai
berikut :

Kegiatan Proyek
Banyak JP Total
Reguler Profil
Mata Pelajaran Per Per
No Per Pelajar
Minggu Tahun
Minggu Pancasila
1 Pendidikan Agama dan Budi 3 JP 108 36 144
Pekerti
2 Pendidikan Pancasila 4 JP 144 36 180
3 Bahasa Indonesia 6 JP 198 54 252
4 Matematika 5 JP 170 46 216
5 Ilmu Pengetahuan Alam dan 5 JP 170 46 216
Sosial (IPAS)
Seni (Pilihan minimal 1)
Seni Musik
6 Seni Rupa 3 JP 108 36 144
Seni Tari
Seni Teater
Pendidikan Jasmani, Olahraga
7 3 JP 108 36 144
dan Kesehatan (PJOK)
8 Muatan Lokal 2 JP 76 -
Total 28 JP 1006 290 1296

Pada tabel di atas, pengemasan mata pelajaran secara parsial diterapkan pada mata
pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila, Bahasa Indonesia,
Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan

16
Kesehatan dan Muatan Lokal sesuai dengan mata pelajaran yang ada. Sedangkan pelajaran Seni
dapat dipilih minimal satu sub mata pelajaran, yaitu seni musik, seni rupa, seni tari dan seni
teater.
Pengemasan Proyek Profil Pelajar Pancasila berada di luar jam pembelajaran regular
dengan komposisi 20-30% dari alokasi waktu selama satu tahun. Sehingga proyek ini tidak
mengganggu atau mengurangi jumlah jam pembelajaran intrakurikuler.
Setelah analisis kebutuhan mapel, maka akan disusun analisis operasional sebagai
turunan dari capaian pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang telah disediakan pusat.
Analisis ini akan diselaraskan dengan muatan lokal dan potensi daerah juga program sekolah
dengan menghitung alokasi waktu yang tidak membebani peserta didik agar kenyamanan dan
kebahagiaan dalam belajat tetap terjaga utuh.
Kurikulum operasional di satuan Pendidikan SD Negeri 07 Benua Kayong
mempertimbangkan karakteristik peserta didik yang beragam dan mengedepankan proses
dinamis yang reflektif dalam proses pelaksanaannya sehingga tujuan akhir proses pembelajaran
peserta didik, sesuai dengan yang diharapkan pada visi, misi dan tujuan sekolah.

17
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender Pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun pelajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar,
waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Pengembangan Kalender Pendidikan SD Negeri 07 Benua Kayong. Mengacu pada
rambu-rambu sebagai berikut:
a) Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
b) Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional,
dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan dan Kepala
Daerah tingkat kabupaten/kota.
c) Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam
pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata
pelajaran termasuk muatan pendidikan.
d) Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda
tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan,
hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
e) Kalender Pendidikan SD Negeri 07 Benua Kayong disusun dengan berpedoman kepada
kalender pendidikan yang disesuaikan dengan kalender yang disusun oleh dinas
pendidikan kabupaten Ketapang.
Berikut alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya beserta
kalender pendidikan SD Negeri 07 Benua Kayong tahun pelajaran 2023/2024.
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
Minimum 36
Digunakan untuk kegiatan
minggu dan
1 Minggu efektif belajar pembelajaran efektif pada setiap
maksimum 40
satuan Pendidikan
minggu
Maksimum
2 Jeda tengah semester Satu minggu setiap semester
2 minggu
Maksimum
3 Jeda antarsemester Antara semester I dan II
2 minggu

18
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
Digunakan untuk persiapan
Libur akhir tahun Maksimum
4 kegiatan dan administrasi akhir
pelajaran 3 minggu
dan awal tahun pelajaran
Libur keagamaan yang disesuaikan
5 Hari libur keagamaan 2 – 4 minggu dengan kebijakan pemerintah
daerah
Maksimum Disesuaikan dengan Peraturan
6 Hari libur umum/nasional
2 minggu Pemerintah
Maksimum
7 Hari libur khusus Untuk kegiatan tertentu
1 minggu
Digunakan untuk kegiatan yang
diprogramkan secara khusus oleh
Maksimum 3
8 Kegiatan khusus sekolah sekolah tanpa mengurangi jumlah
minggu
minggu efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif

KALENDER PENDIDIKAN SD NEGERI 07 BENUA KAYONG

HARI JULI 2023


MINGGU 2 9 16 23 30
SENIN 3 10 17 24 31
SELASA 4 11 18 25
RABU 5 12 19 26
KAMIS 6 13 20 27
JUM’AT 7 14 21 28
SABTU 1 8 15 22 29

HARI AGUSTUS 2023


MINGGU 6 13 20 27
SENIN 7 14 21 28
SELASA 1 8 15 22 29
RABU 2 9 16 23 30
KAMIS 3 10 17 24 31
JUM’AT 4 11 18 25
SABTU 5 12 19 26

19
HARI SEPTEMBER 2023
MINGGU 3 10 17 24
SENIN 4 11 18 25
SELASA 5 12 19 26
RABU 6 13 20 27
KAMIS 7 14 21 28
JUM’AT 1 8 15 22 29
SABTU 2 9 16 23 30

HARI OKTOBER 2023


MINGGU 1 8 15 22 29
SENIN 2 9 16 23 30
SELASA 3 10 17 24 31
RABU 4 11 18 25
KAMIS 5 12 19 26
JUM’AT 6 13 20 27
SABTU 7 14 21 28

HARI NOVEMBER 2023


MINGGU 5 12 19 26
SENIN 6 13 20 27
SELASA 7 14 21 28
RABU 1 8 15 22 29
KAMIS 2 9 16 23 30
JUM’AT 3 10 17 24
SABTU 4 11 18 25

20
HARI DESEMBER 2023
MINGGU 3 10 17 24 31
SENIN 4 11 18 25
SELASA 5 12 19 26
RABU 6 13 20 27
KAMIS 7 14 21 28
JUM’AT 1 8 15 22 29
SABTU 2 9 16 23 30

HARI JANUARI 2024


MINGGU 7 14 21 28
SENIN 1 8 15 22 29
SELASA 2 9 16 23 30
RABU 3 10 17 24 31
KAMIS 4 11 18 25
JUM’AT 5 12 19 26
SABTU 6 13 20 27

HARI FEBRUARI 2024


MINGGU 4 11 18 25
SENIN 5 12 19 26
SELASA 6 13 20 27
RABU 7 14 21 28
KAMIS 1 8 15 22 29
JUM’AT 2 9 16 23
SABTU 3 10 17 24

21
HARI MARET 2024

MINGG 3 10 17 24 31
USENIN 4 11 18 25
SELASA 5 12 19 26
RABU 6 13 20 27
KAMIS 7 14 21 28
JUM’AT 1 8 15 22 29
SABTU 2 9 16 23 30

HARI APRIL 2024


MINGGU 7 14 21 28
SENIN 1 8 15 22 29
SELASA 2 9 16 23 30
RABU 3 10 17 24
KAMIS 4 11 18 25
JUM’AT 5 12 19 21
SABTU 6 13 20 27

HARI MEI 2024


MINGGU 5 12 19 26
SENIN 6 13 20 27
SELASA 7 14 21 28
RABU 1 8 15 22 29
KAMIS 2 9 16 23 30
JUM’AT 3 10 17 24 31
SABTU 4 11 18 25

22
HARI JUNI 2024

MINGG 2 9 16 23 30
USENIN 3 10 17 24
SELASA 4 11 18 25
RABU 5 12 19 26
KAMIS 6 13 20 27
JUM’AT 7 14 21 28
SABTU 1 8 15 22 29

HARI JULI 2024


MINGGU 7 14 21 28
SENIN 1 8 15 22 29
SELASA 2 9 16 23 30
RABU 3 10 17 24 31
KAMIS 4 11 18 25
JUM’AT 5 12 19 26
SABTU 6 13 20 27

KETERANGAN :
Hari pertama masuk sekolah Semester Ganjil (PLS)
dan Semester Genap
Penilaian Sumatif Akhir Jenjang SD (Kelas VI), SMP
(Kelas IX) tanggal 6 s.d. 13 Mei 2024
Perkiraan Libur menyambut bulan Ramadhan dan libur
Idul Fitri 1445 H
Penilaian Sumatif Akhir Semester dan Penilaian
Sumatif Akhir Tahun
Libur Semester / Libur Akhir Tahun
Pembagian Rapor Semester Ganjil dan Genap
Perkiraan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)
Tahun Pelajaran 2024/2025 tanggal 24 Juni s.d. 29 Juni
2024

23
4.1. MODUL AJAR
Modul Ajar disusun berdasarkan hasil pemetaan Alur Tujuan Pembelajaran dan Tujuan
Pembelajaran, yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari Capaian Pembelajaran yang telah
disusun oleh Pemerintah Pusat. Modul Ajar merupakan kompas bagi guru dalam pelaksanaan
pembelajaran. Pembelajaran berpusat pada peserta didik yang tetap mengusung kegiatan
pembelajaran yang menarik, menyenangkan dan memotivasi peserta didik menjadi pembelajar
sepanjang hayat, dengan penekanan pada proyek Profil Pelajar Pancasila.
Tujuan dari penyusunan Modul Ajar adalah sebagai berikut :
1. Pembelajaran menjadi lebih sistematis.
2. Memudahkan analisis keberhasilan belajar peserta didik.
3. Memudahkan guru dalam penyampaian materi ajar.
4. Mengatur pola pembelajaran.
Modul Ajar pada Satuan Pendidikan SD Negeri 07 Benua Kayong disusun oleh guru
dengan bimbingan kepala sekolah untuk memastikan bahwa alur penyusunan Modul Ajar telah
sesuai dengan ketentuan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam kesepakatan bersama,
dengan prinsip bahwa Modul Ajar disusun rutin secara sederhana, aktual dan mudah dipahami
untuk mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.
Modul Ajar pada Satuan Pendidikan SD Negeri 07 Benua Kayong disusun dalam bentuk
deskripsi kegiatan pembelajaran yang memuat ketentuan ketentuan sebagai berikut :
1. Alur tujuan pembelajaran disusun untuk menerjemahkan capaian pembelajaran yang
berfungsi mengarahkan guru dalam merencanakan, mengimplementasi dan mengevaluasi
pembelajaran secara keseluruhan sehingga capaian pembelajaran diperoleh secara
sistematis, konsisten, terarah dan terukur. Alur pembelajaran mengurutkan tujuan-tujuan
pembelajaran sesuai kebutuhan, meskipun beberapa tujuan pembelajaran harus
menggunakan tahapan tertentu yang meliputi konten/ materi, keterampilan dan konsep inti
untuk mencapai Capaian Pembelajaran setiap fase dan menjelaskan kedalaman setiap
konten.
2. Materi ajar merupakan materi esensial yang telah disusun pada alur tujuan pembelajaran.
3. Kegiatan pembelajaran dikemas secara umum sebagai acuan untuk menyusun rencana
pelaksaanaan pembelajaran.
4. Asesmen merupakan Asesmen otentik yang memadukan dimensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan selama dan setelah proses pembelajaran. Sumber belajar dipilah sesuai
kebutuhan peserta didik dan merupakan sumber belajar yang mudah digunakan, berbasis
lingkungan, dan mendukung pembelajaran yang kontekstial dan menyenangkan.
24
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SD Negeri 07 Benua Kayong disusun dalam
bentuk sederhana dengan keterbacaan yang baik yang memuat tiga poin utama dalam proses
pembelajaran, yaitu tujuan pembelajaran, aktivitas atau kegiatan pembelajaran dan penilaian.
Tujuan pembelajaran merupakan penerjemahan tujuan capaian pembelajaran yang dapat
terukur pencapaian dan keberhasilannya. Kegiatan pembelajaran disusun dalam langkah-
langkah aktivitas peserta didik yang menarik dan menyiratkan model dan strategi pembelajaran
yang kontekstual dan menarik sesuai diferensiasi karakteristik peserta didik serta mampu
mengakomodir minat bakat peserta didik.
Dalam kegiatan pembelajaran pun diintegrasikan penumbuhan dan penguatan Profil
Pelajar Pancasila. Selain itu, dalam kegiatan pembelajaran disusun prediksi respon peserta didik
sehingga menjaga alur pembelajaran yang tetap terkondisikan dengan baik.
Untuk Asesmen dilakukan selama proses pembelajaran dan pasca pembelajaran yang
dirancang untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran baik dari dimensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan.
Di akhir bagian RPP, terdapat kolom refleksi untuk mengulas kekurangan dan kelebihan
proses pembelajaran untuk perbaikan pembelajaran selanjutnya. Hal ini menunjukkan
bagaimana dokumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sebagai dokumen yang hidup dan
dinamis.
4.2. Asesmen Capaian Pembelajaran
Asesmen hasil belajar peserta didik terdiri atas Asesmen hasil belajar oleh pendidik,
Asesmen hasil belajar oleh satuan pendidikan, dan Asesmen hasil belajar oleh pemerintah.
Asesmen hasil belajar oleh pendidik sebagai proses pengumpulan informasi dan data tentang
capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek
keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis yang bertujuan untuk:
1. Memantau proses pembelajaran,
2. Memetakan kemajuan belajar dan penguasaan kompetensi,
3. Perbaikan atau pengayaan hasil belajar melalui penugasan dan evaluasi hasil belajar,
4. Memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya.
Konsep asesmen otentik yang dilakukan mengukur dimensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan. Variasi bentuk asesmen akan lebih memperlihatkan kemampuan peserta didik.
Rubrik asesmen dibuat berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Materi pengayaan
hanya diperuntukkan peserta didik yang telah melampaui capaian pembelajaran dan bersifat
optional. Sedangkan remedial merupakan kegiatan wajib dilaksanakan sehingga pembelajaran
tetap berkelanjutan.

25
Asesmen hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar didasarkan pada
prinsip asesmen. Dimana asesmen dilakukan mempertimbangkan karakteristik peserta didik
pada setiap kelas berdasarkan pada hasil proses pembelajaran dalam mencapai semua aspek
kompetensi yang tertera pada tujuan pembelajaran sehingga jelas kemampuan yang akan diukur
dengan prosedur dan kriteria yang jelas. Prosedur asesmen, kriteria dan dasar pengambilan
keputusan terhadap hasil asesmen dapat diakses oleh pihak yang berkepentingan. Asesmen di
SD Negeri 07 Benua Kayong bersifat kontinuitas tidak tersekat per kelas, sehingga hasil
asesmen sebelumnya merupakan referensi untuk asesmen kemudian. Sistem asesmen yang
sistematis dan mengacu pada kriteria harus dapat dipertanggungjawabkan secara teknis,
prosedur dan hasil akhirnya.
Lingkup asesmen hasil belajar oleh pendidik mencakup aspek sikap, aspek pengetahuan,
dan aspek keterampilan. Adapun mekanisme asesmen hasil belajar oleh pendidik meliputi:
1. Rencana strategi asesmen oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2. Asesmen Hasil Belajar oleh pendidik dilakukan untuk memantau proses, kemajuan
belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan pengukuran pencapaian satu
atau lebih capaian pembelajaran.
3. Asesmen aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan sebagai sumber informasi
utama dan pelaporannya menjadi tanggungjawab wali kelas atau guru kelas.
4. Hasil asesmen pencapaian sikap oleh pendidik disampaikan dalam bentuk deskripsi.
5. Asesmen aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan penugasan
sesuai dengan kompetensi yang dinilai disampaikan dalam bentuk deskripsi.
6. Asesmen keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek, portofolio, dan/atau
teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai.
7. Hasil asesmen pencapaian pengetahuan dan keterampilan oleh pendidik disampaikan
dalam bentuk angka dan/atau deskripsi.
Hasil asesmen kemudian dilakukan analisis atau evaluasi hasil belajar. Evaluasi ini
bertujuan untuk menentukan ketercapaian pemahaman peserta didik terhadap tujuan capaian
pembelajaran dan penguatan Profil Pelajar Pancasila. Analisis untuk pengetahuan juga
dilakukan untuk menentukan umpan balik pasca penilaian terhadap peserta didik, yaitu
pelaksanaan program remedial dan pengayaan. Proses evaluasi ini dilakukan baik setelah
peserta didik mengerjakan post tes harian, penilaian harian, penilaian tengah semester dan
penilaian akhir semester serta Asesmen akhir tahun.

26
Kriteria kenaikan kelas setidak-tidaknya harus memenuhi kriteria, yaitu pertama,
keikutsertaan peserta didik dalam pembelajaran, kedua, ketuntasan mata pelajaran pada
kompetensi pengetahuan dan keterampilan, dan ketiga, penilaian baik pada kompetensi sikap.

4.3. Pendampingan, Evaluasi, Dan Pengembangan Profesional


Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional SD Negeri 07 Benua Kayong
dilakukan secara internal oleh satuan pendidikan untuk memastikan pembelajaran berjalan
sesuai rencana untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Proses ini dikelola oleh Kepala Sekolah
dan/atau guru yang dianggap sudah mampu untuk melakukan peran ini. Evaluasi,
pendampingan dan pengembangan profesional dilakukan secara bertahap dan mandiri agar
terjadi peningkatan kualitas secara berkelanjutan di satuan pendidikan, sesuai dengan
kemampuan satuan pendidikan.
Dalam melakukan pendampingan dan pengembangan professional ditekankan pada
prinsip reflektif dan pengembangan diri bagi guru, serta menggunakan alat penilaian yang jelas
dan terukur. Proses pendampingan dirancang sesuai kebutuhan dan dilakukan oleh Kepala
Sekolah dan/atau guru yang berkompetensi berdasarkan hasil pengamatan atau evaluasi. Proses
pendampingan dan pengembangan professional ini dilakukan melalui;
a. Program Regular Supervisi Sekolah, yang dilakukan minimal satu bulan sekali oleh
Kepala Sekolah.
b. Kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) SD Negeri 07 Benua Kayong, yang dilaksanakan
sesuai program kerja KKG secara reguler, seperti kegiatan mingguan untuk
pendampingan penyusunan atau revisi alur tujuan pembelajaran dan modul ajar. Kegiatan
ini merupakan pendampingan oleh Kepala Sekolah dan guru yang berkompetensi.
c. Pelaksanaan in-house training (IHT) atau focus group discussion (FGD), dilakukan
minimal enam bulan sekali atau sesuai kebutuhan dengan mengundang narasumber yang
berkompeten dari beberapa perguruan tinggi yang telah bekerja sama, instansi terkait dan
praktisi pendidikan.
SD Negeri 07 Benua Kayong melakukan evaluasi kurikulum secara regular, yaitu jangka
pendek satu tahun sekali dan jangka panjang 4 tahun sekali dengan mempertimbangkan
perubahan yang terjadi baik perubahan kebijakan maupun update perkembangan terkini dalam
proses pembelajaran. Evaluasi kurikulum dilakukan berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran
yang dilakukan secara reflektif, yaitu:
1. Evaluasi Harian, dilakukan secara individual oleh guru setelah pembelajaran berdasarkan
catatan anekdotal selama proses pembelajaran, penilaian dan refleksi ketercapaian tujuan

27
pembelajaran. Hasil evaluasi ini digunakan untuk perbaikan rencana pembelajaran atau
RPP pada hari berikutnya.
2. Evaluasi Per Unit Belajar, dilakukan secara kelompok (team teaching) setelah satu unit
pembelajaran atau tema selesai. Hasil ini digunakan untuk merefleksikan proses belajar,
ketercapaian tujuan dan melakukan perbaikan maupun penyesuaian terhadap proses
belajar dan perangkat ajar, yaitu alur tujuan pembelajaran dan modul ajar.
3. Evaluasi Per Semester, dilakukan secara kelompok team teaching) setelah satu semester
selesai. Evaluasi ini dilakukan berdasarkan refleksi pembelajaran dan hasil asesmen
peserta didik yang telah disampaikan pada laporan hasil belajar peserta didik.
4. Evaluasi Per Tahun, merupakan refleksi ketercapaian profil lulusan, tujuan sekolah, misi
dan visi sekolah.
Pelaksanaan evaluasi kurikulum SD Negeri 07 Benua Kayong dilakukan oleh tim
pengembang kurikulum sekolah bersama kepala sekola dan komite sekolah serta pihak lainnya
yang telah mengadakan kerja sama dengan sekolah. Evaluasi dilaksanakan berdasarkan data
yang telah dikumpulkan pada evaluasi pembelajaran, hasil supervisi Kepala Sekolah, laporan
kegiatan Kelompok Kerja Guru, hasil kerja peserta didik dan kuesioner peserta didik dan orang
tua. Informasi yang berimbang dan berdasarkan data tersebut diharapkan menjadi bahan
evaluasi untuk semakin meningkatkan kualitas pelayanan sekolah kepada peserta didik,
peningkatan prestasi dan hubungan kerja sama dengan pihak lain.

28
BAB V
PENUTUP

Kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Negeri 07 Benua Kayong disusun


sebagai kerangka acuan atau pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah tahun
pelajaran 2023-2024. Kurikulum operasional di satuan pendidikan juga sebagai panduan
ketercapaian pembelajaran bagi peserta didik dan upaya guru dalam pelaksanaan proses
pembelajaran.
Kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Negeri 07 Benua Kayong yang telah
tersusun ini akan berjalan lancar bila ada dukungan penuh dari semua pihak, yaitu kepala
sekolah, guru, komite sekolah dan stake holder yang ada. Mudah-mudahan dukungan dan
partisipasi aktif semua pihak dapat memajukan SD Negeri 07 Benua Kayong, sesuai dengan
apa yang telah terumuskan dalam visi, misi dan tujuan sekolah.
Terakhir, ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
mendukung diselesaikannya kurikulum operasional satuan pendidikan SD Negeri 07 Benua
Kayong. Teriring do’a, semoga kontribusi pemikiran, kerja keras dan dukungannya menjadi
amal kebaikan.

Ketapang, Juli 2023


Kepala Sekolah,

NURBAITI, S.Pd
NIP. 19680717 199312 2 001

29

Anda mungkin juga menyukai