TUGAS 11
DAFTAR ISI....................................................................................................... 1
MIIND MAP....................................................................................................... 2
1
BK DALAM KURIKULUM 2013
Paradigma BK
Peminatan pada dasarnya merupakan misi yang harus diemban bersama oleh
seluruh jajaran pendidik dan tenaga kependidikan di tiap satuan pendidikan.
2
3
BK DALAM KURIKULUM 2013
A. Implementasi BK dalam kurikulum 2013
Kurikulum 2013 adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Kurikulum 2013 diberlakukan pada tahun ajaran
2013/2014 yang merupakan pengembangan dan penyempurnaan dari
kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum KTSP. Dalam bidang kerja guru BK,
kurikulum 2013 memiliki karakteristik tersendiri. Dalam pelaksanaan
bimbingan dan konseling di sekolah, kurikulum 2013 ini memiliki perbedaan
yang khas dengan kurikulum sebelumnya, yang menjadi karakteristik
kurikulum 2013 dalam sudut pandang BK. Dalam perubahan kurikulum 2013
dapat menimbulkan permasalahan bagi siswa jika tidak mampu menetapkan
pilihan peminatannya. Salah satu karakteristik kurikulum 2013 dalam sudut
pandang BK adalah adanya pembagian tiga arah peminatan, yaitu peminatan
kelompok mata pelajaran, lintas minat, dan pendalaman minat
(Kemendikbud, 2013). Untuk itulah perlu adanya pelayanan peminatan
akademik yang diberikan guru BK kepada siswa dalam memilih dan
menetukan kelompok peminatan yang akan dijalaninya di sekolah.
Karakteristik kurikulum 2013 ialah dirancang untuk memberikan kesempatan
kepada siswa belajar berdasarkan minat mereka.
Kegiatan Bimbingan dan Konseling dalam implementasi kurikulum
2013 ditegaskan adanya daerah garapan yang disebut peminatan peserta didik.
Pada tahun sebelumnya istilah peminatan disebut dengan penjurusan dan
dilaksanakan ketika kenaikan kelas XI di SMA/sederajat. Peminatan untuk
jenjang pendidikan SMA dilaksanakan sejak kelas X, sehingga sejak pertama
masuk peserta didik mendapatkan sembilan mata pelajaran pokok ditambah
dengan empat mata pelajaran peminatan. Pelayanan arah peminatan peserta
didik merupakan upaya untuk membantu peserta didik dalam memilih dan
menjalani program atau kegiatan studi dan mencapai hasil sesuai dengan
kecenderungan hati atau keinginan yang cukup atau bahkan sangat kuat terkait
4
dengan program pendidikan/pembelajaran yang diikuti pada satuan
pendidikan dasar dan menengah.
Implementasi kurikulum 2013 Bimbingan dan Konseling dalam
layanan peminatan peserta didik adalah seperangkat pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan,
yang mana Bimbingan dan Konseling memiliki peran penting dalam
pendidikan untuk membantu peserta didik memilih dan menjalani program
atau kegiatan studi pada satuan pendidikan agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya sehingga mencapai perkembangan secara
optimum.
Masyarakat Profesi Bimbingan dan Konseling Indonesia, perlu
diketahui bahwa bimbingan dan konseling memiliki peran yang sangat penting
dalam implementasi kurikulum 2013, karena bimbingan dan konseling
berperan dan berfungsi, secara kolaboratif, dalam hal-hal berikut:
1. Menguatkan Pembelajaran yang Mendidik
Untuk mewujudkan arahan Pasal 1 (1), 1 (2), Pasal 3, dan Pasal 4
(3) UU No. 20 tahun 2003 secara utuh, kaidah-kaidah implementasi
Kurikulum 2013 sebagaimana dijelaskan harus bermuara pada perwujudan
suasana dan proses pembelajaran mendidik yang memfasilitasi
perkembangan potensi peserta didik. Suasana belajar dan proses
pembelajaran dimaksud pada hakikatnya adalah proses mengadvokasi dan
memfasilitasi perkembangan peserta didik yang dalam implementasinya
memerlukan penerapan prinsip-prinsip bimbingan dan konseling.
Bimbingan dan konseling harus meresap ke dalam kurikulum dan
pembelajaran untuk mengembangkan lingkungan belajar yang mendukung
perkembangan potensi peserta didik. Untuk mewujudkan lingkungan
belajar dimaksud, guru hendaknya: (1) memahami kesiapan belajar peserta
didik dan penerapan prinsip bimbingan dan konseling dalam
pembelajaran, (2) melakukan asesmen potensi peserta didik, (3)
melakukan diagnostik kesulitan perkembangan dan belajar peserta didik,
(4) mendorong terjadinya internalisasi nilai sebagai proses individuasi
5
peserta didik. Perwujudan keempat prinsip yang disebutkan dapat
dikembangkan melalui kolaborasi pembelajaran dengan bimbingan dan
konseling.
6
ABKIN (2013:32), dalam kelembagaan UPBK berkinerja sejumlah
Guru BK atau Konselor yang dipimpin oleh seorang koordinator
Bimbingan dan Konseling. Peran mereka masing-masing adalah :
a. Guru BK menyediakan berbagai informasi
b. Menyediakan instrument dan format pengumpulan data peserta didik :
c. Menyelenggarakan pengumpulan data dengan menggunakan isntrumen
tes, alat ungkap masalah, dan format yang ada sehingga Guru BK atau
Konselor memiliki data pribadi peserta didik
d. Melaksanakan layanan awal arah peminatan peserta didik, seperti
layanan Informasi, layanan Orientasi, layanan Bimbingan Kelompok
yang mendorong peserta didik untuk berpikir, merasa, bersikap,
bertindak, dan bertanggung jawab (BMB3) berkenaan dengan materi
arah peminatan yang dibahas.
e. Menegaskan peminatan peserta didik dengan menggunakan isian
format II (arah awal peminatan).
f. Menyelenggarakan Layanan Penempatan dan Penyaluran sesuai
dengan arah peminatan studi peserta didik.
g. Menyelenggarakan monitoring dan evaluasi terhadap keterlaksanaan
arah peminatan peserta didik.
h. Melaksanakan penilaian jangka panjang (semesteran) sebagai bagian
dari penilaian umum pelayanan Bimbingan dan Konseling secara
keseluruhan.
7
lainnya sebagai mitra kerja, namun masing-masing pihak tetap memiliki
wilayah tugas atau pelayanan spesifik dalam mendukung realisasi diri dan
pencapaian perkembangan peserta didik secara optimal (Faiver, Eisengart,
&Colonna, 2004). Dalam praktik sejak pendidikan prajabatan (seperti kita saat
ini), persoalan kolaborasi antar pendidik menjadi pekerjaan yang selalu
terhambat. Sementara kebutuhan akan kolaborasi tim kerja menjadi bagaian
yang tidak bisa ditinggalkan.
Peminatan pada dasarnya merupakan misi yang harus diemban
bersama oleh seluruh jajaran pendidik dan tenaga kependidikan di tiap satuan
pendidikan. Proses penelusuran, penyemaian, dan pemeliharaan peminatan
peserta didik menjadi tugas guru sebagai pendidik profesional sebagaimana
termuat dalam pasal 1 ayat (1) UU nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen yang menyatakan bahwa tugas utama guru adalah “… mendidik,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
…” itu mengkomunikasikan bahwa guru, termasuk guru BK, memiliki
tanggung jawab dalam peminatan siswa secara terpadu di dalam proses
pembelajaran dan bimbingannya.
1. Fungsi BK di Sekolah
Bimbingan dan penyuluhan di sekolah ini sudah memenuhi fungsi
sebagaimana mestinya, karena BP di sekolah ini sudah menerapkan
kelima fungsi BK. Yaitu, fungsi pemahaman adalah mencoba mendekati
siswa dan mengidentifikasi permasalaha pada siswa atau untuk membantu
peserta didik dalam memahami diri dan lingkungan. Fungsi pencegahan
adalah memberikan pengertian pada guru mata pelajaran untuk memahami
kondisi siswa atau untuk membantu peserta didik mampu mencegah atau
menghindarkan diri dari berbagai permasalahan yang dapat menghambat
perkembangan dirinya. Fungsi pengentasan, membantu peserta didik
dalam memecahkan masalah yang dialami siswa. Fungsi pemeliharaan,
memberikan perhatian kepada semua siswa secara merata atau membantu
peserta didik memelihara dan menumbuh kembangkan berbagai potensi
dan kondisi yang dimiliki. fungsi pengembangan, dengan menanamkan
8
nilai-nilai yang baik kepada siswa dan mengapresiasi siswa yang tidak
melanggar aturan sekolah.
9
mengevaluasi proses dan hasil pelayanan Bimbingan dan Konseling, dan
melakukan tindak lanjut , serta memanfaatkan hasil evaluasi.
4. Waktu pelaksanaan layanan Bimbingan dan Konseling pada Kurikulum
KTSP adalah 1 jam tatap muka secara klasikal per kelas per minggu.
Sedangkan, waktu pelaksanaan layanan Bimbingan dan Konseling
berdasarkan Kurikulum 2013 menurut ketetapan Permendikbud No.81A
Tahun 2013 menyatakan bahwa Bimbingan dan Konseling pada
Kurikulum 2013 masuk kelas 2 (dua) kali tatap muka secara klasikal per
kelas per minggu dan satu kali kegiatan layanan/pendukung Bimbingan
dan Konseling di luar kelas/di luar jam pembelajaran ekuivalen dengan 2
(dua) jam pembelajaran tatap muka dalam kelas.
5. Dalam bimbingan klasikal diterapkan model experiental learning, yang
mana Guru BK/Konselor mengajak peserta didik untuk belajar melalui
pengalamannya sendiri sehingga dalam pengambilan keputusan dalam hal
ini peminatan sesuai dengan keputusannya sendiri bukan merupakan
paksaan dari pihak lain.
6. Dalam implementasi layanan peminatan ini bimbingan kelompok lebih
ditekankan adanya kerjasama antar anggota kelompok dalam
memantapkan keputusannya dalam peminatan di sekolah.
7. Pada Kurikulum KTSP layanan konseling individu dilaksanakan ketika
siswa memiliki masalah dan dilaksanakan melalui tahapan identifikasi
kasus, diagnosis, prognosis, treatmen, dan follow up. Sedangkan, layanan
konseling individu pada Kurikulum 2013 dilaksanakan melalui analisis,
sintesis, diagnosis, konseling dan follow up
10
DAFTAR PUSTAKA
11
SOAL DAN JAWABAN
A. OBJECTIVE
1. Salah satu karakteristik kurikulum 2013 dalam sudut pandang BK adalah
adanya pembagian arah peminatan, yaitu
a. peminatan kelompok mata pelajaran
b. lintas minat
c. pendalaman minat
d. minat bakat
2. secara kolaboratif peran dan berfungsi bk dalam implementasi k13 adalah
a. menguatkan pembelajaran yang mendidik
b. Menegaskan peminatan peserta didik dengan menggunakan isian
format II (arah awal peminatan).
c. Menyelenggarakan Layanan Penempatan dan Penyaluran sesuai
dengan arah peminatan studi peserta didik.
d. Menyelenggarakan monitoring dan evaluasi terhadap keterlaksanaan
arah peminatan peserta didik.
e. kolaborasi dengan dunia kerja dan lembaga pendidikan
3. kolaborasi guru bimbingan dan konseling/konselor dengan guru mata
pelajaran perlu dilaksanakan dalam berbagai bentuk, kecuali :
a. Memahami potensi dan pengembangan kesiapan belajar peserta didik
b. Merancang ragam program pembelajaran dan melayani kekhususan
kebutuhan peserta didik
c. Membimbing perkembangan pribadi, sosial, belajar dan karir.
d. Menyelenggarakan Fungsi Outreach
e. kolaborasi dengan dunia kerja dan lembaga pendidikan
4. Bimbingan dan konseling harus meresap ke dalam kurikulum dan
pembelajaran untuk mengembangkan lingkungan belajar yang
mendukung perkembangan potensi peserta didik. Untuk mewujudkan
lingkungan belajar dimaksud, guru hendaknya menerapkan beberapa hal,
kecuali
a. memahami kesiapan belajar peserta didik dan penerapan prinsip
bimbingan dan konseling dalam pembelajaran
b. melakukan asesmen potensi peserta didik,
12
c. melakukan diagnostik kesulitan perkembangan dan belajar peserta
didik
d. mendorong terjadinya internalisasi nilai sebagai proses individuasi
peserta didik.
e. Menyelenggarakan monitoring dan evaluasi yang tidak sesuai
terhadap keterlaksanaan arah peminatan peserta didik.
B. ESSAY
1. Karakteristik kurikulum 2013 dirancamg untuk....
jawab : memberikan kesempatan kepada siswa belajar berdasarkanminat
mereka.
2. Salah satu karakteristik kurikulum 2013 dalam sudut pandang BK adalah
adanya pembagian tiga arah peminatan, yaitu...
Jawab : peminatan kelompok mata pelajaran, lintas minat, dan
pendalaman minat
3. Implementasi kurikulum 2013 Bimbingan dan Konseling dalam layanan
peminatan peserta didik adalah….
Jawab : seperangkat pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan, yang mana Bimbingan dan Konseling
memiliki peran penting dalam pendidikan untuk membantu peserta didik
memilih dan menjalani program atau kegiatan studi pada satuan
pendidikan agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya sehingga mencapai perkembangan secara optimum.
13
YEL-YEL
Pelajaran matkul BK
14