Disusun Oleh :
Nama : Lidya Munawarah Siregar
Nim : 1193151026
Kelas : BK Reguler C
REVIEW JURNAL 1
Judul PERAN DAN APLIKASI ASSESSMENT DALAM
1 BIMBINGAN DAN KONSELING
2 Jurnal Jurnal Fokus
3 Download https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/index.php/fokus/article
4 Volume dan Halaman Vol. 2, No.2
5 Tahun Maret 2019
6 ISSN/E-ISSN p-ISSN 2614-4131 e-ISSN 2614-4123
7 Penulis Nurul Wahidah , Cucu Cuntini , Siti Fatimah
8 Reviewer Lidya Munawarah Siregar
9 Tanggal 15 Maret 2021
10 Abstrak Penelitian
Tujuan Penelitian 1. Mendapatkan informasi tentang permasalahan
yang dipaparkan oleh konseli danpermasalahan
lain yang terkait dengannya.
2. Mengenali variabel pengontrol dan
pengkontribusian yang berhubungan
denganpermasalahan tersebut.
3. Menentukan apa tujuan/harapan konseli sebagai
hasil dari konseling.
4. Mengumpulkan data dasar yang akan
dibandingkan dengan data berikutnya guna
menilai dan mengevaluasi kemajuan konseli dan
efek dari strategi treatment yang digunakan.
5. Mendidik dan memotivasi konseli dengan
membagi sudut pandang konselor mengenai
situasi tersebut, meningkatkan penerimaan
konseli terhadap treatment dan berkontribusi
pada perubahan yang merupakan hasil dari
terapi.
6. Menggunakan informasi yang didapat dari
konseli untuk merencanakan cara dan strategi
perawatan yang efektif.
Subjek Penelitian 17 Guru BK
10 Abstrak Penelitian
Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian ini adalah untuk 1) Mengetahui saran
jurusan dari hasil tes Intelligenz Structure Test (IST). 2).
Mengetahui saran jurusan dari hasil tes SelfDirected
Search (SDS). 3). Mengetahui peran atau pengaruh hasil
tes penjurusan studi dalam menentukan pilihan jurusan
bagi peserta didik di tingkat SMA.
Subjek Penelitian 396 siswa SMA, terdiri dari 254 siswa kelas IPA dan
142 siswa kelas IPS
Assesment Data Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah random sampling. Uji hipotesis
menggunakan teknik analisis non parametric Chi Square
(Chi Kuadrat)
Kata Kunci Tes Penjurusan Studi, Intelligenz Structure Test (IST),
Self-Directed Search (SDS), Pemilihan Jurusan, SMA
11 Pendahuluan
Latar Belakang Dalam pendidikan di sekolah, perbedaan masing-masing
dan Teori siswa harus diperhatikan karena dapat menentukan baik
buruknya prestasi belajar siswa (Snow, 1986). Karena
adanya perbedaan individu tersebut, maka fungsi
pendidikan tidak hanya dalam proses belajar mengajar,
tetapi juga meliputi bimbingan/konseling, pemilihan dan
penempatan siswa sesuai dengan kapasitas individual yang
dimiliki. Sekolah memegang peranan penting untuk dapat
mengembangkan potensi diri yang dimiliki siswa.
Kemungkinan yang akan terjadi jika terdapat kesalahan
dalam penjurusan adalah rendahnya prestasi belajar siswa
atau dapat menyebabkan terjadinya kegamangan dalam
aktualisasi diri. Tak jarang siswa tidak mengerti alasan
pemilihan jurusan tersebut, hendak kemana setelah tamat
sekolah dan apa cita-citanya. Penjurusan di sekolah sudah
dimulai di bangku SMA. Siswa sering mengalami
kebingungan dalam menentukan jurusan yang akan
diambil. Aspek emosional ikut berperan dalam
mempertimbangkan jurusan yang akan dipilih, diantaranya
karena mengikuti teman, tuntutan orang tua, keterbatasan
pengetahuan terhadap jurusan tersebut dan lain
sebagainya. Pemikiran lain yang sering muncul dalam
menentukan pilihan jurusan adalah siswa atau orang tua
sering menganggap bahwa jurusan IPA menjadi pilihan
yang lebih baik.
12 Metode Penelitian Metode pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode dokumentasi, yaitu dengan
menggunakan data berupa hasil tes psikologi yang
didokumentasikan oleh Lembaga Psikologi Gloria
Edukasindo di Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan
dua jenis tes psikologi sebagai alat ukur, yaitu Intelligenz
Structure Test (IST) dan Self Directed Search (SDS).
Langkah 1. Menentukan Subjek
Penelitian 2. Melakukan penelitian menggunakan metode
dokumentasi
Hasil Penelitian Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan
yang sangat signifikan antara saran jurusan dari hasil tes
Intelligenz Structure Test (IST) maupun Self-Directed
Search (SDS) dengan saran jurusan berdasarkan
rekomendasi sekolah. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil
nilai Chi-kuadrat sebesar 222,173 dengan taraf signifikansi
0,000 (0%) dan 42,747 dengan taraf signifikansi 0,000
(0%) untuk perbedaan frekuensi antara saran jurusan
berdasarkan tes IST dengan rekomendasi sekolah; 32,536
dengan taraf signifikansi 0,000 (0%) dan 5,172 dengan
taraf signifikansi 0,023 (2,3%) untuk perbedaan frekuensi
saran jurusan berdasarkan tes SDS dengan rekomendasi
sekolah; 95,713 dengan taraf signifikansi 0,000 (0%) dan
149,414 dengan taraf signifikansi 0,000 (0%) untuk
perbedaan frekuensi saran jurusan berdasarkan tes IST
dengan tes SDS; serta 221,90 dan 45,306 dengan taraf
signifikansi 0,000 (0%) untuk perbedaan frekuensi saran
jurusan berdasarkan tes penjurusan studi (IST dan SDS)
dengan rekomendasi sekolah. Berdasarkan hasil tersebut
menunjukkan adanya kenyataan bahwa jurusan yang
disarankan melalui tes penjurusan dengan saran jurusan
berdasarkan rekomendasi sekolah berbeda, dan perbedaan
itu tidak hanya bersifat kebetulan saja atau kesalahan
sampling.
13 Analisis Jurnal
Kekuatan Memaparkan secara jelas dan lengkap mulai dari
Penelitian pendahuluan atau latar belakang dari pemilihan
jurusan kepada siswa melalui tes.
Pada Jurnal ini penulisan pada abstrak sudah
lengkap ditemukannya assesment dan langkah-
langkah pada penelitian tersebut. jurnal ilmiah
yang baik itu ialah pada abstrak sudah dijelaskan
tujuan,subjek dan metode. assesment, langkah, dan
hasil pada penelitian tersebut sehingga pembaca
dapat lebih mudah memahami isi dari karya ilmiah
tersebut
Menggunakan dasar teori yang beragam dan relevan sesuai
dengan permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini.
Selain itu penulis menggunakan sumber-sumber dan
literatur yang banyak sekali, tersusun secara
sistematis, dan bahasa yang digunakan mudah
dipahami.berdasarkan beberapa kelebihan ini dapat
disimpulkan jurnal ini layak dijadikan referensi dan sambutan
yang baik dari pembaca, pembahasan berhubungan sekali
dengan bagaimana peran guru dalam melakukan asesmen
menggunaka tes psikologi
Assesmen dalam bimbingan dan konseling
merupakan salah satu kegiatan penting yang harus
dilaksanakan oleh Guru bimbingan dan konseling.
Kelemahan Kelemahan pada jurnal ini yaitu masih ada sebagian
Penelitian kata yang kurang dimengerti oleh para pembaca seperti
penggunaan bahasa asing serta bagi para pembaca yang
tidak mengerti jurnal tersebut
14 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis menghasilkan nilai Chi sebesar
222,173 dengan taraf signifikansi 0,000 (0%), dan 42,747
dengan taraf signifikansi 0,000 (0%), untuk perbedaan
frekuensi antara saran jurusan berdasarkan tes IST dengan
rekomendasi sekolah; 32,536 dengan taraf signifikansi
0,000 (0%) dan 5,172 dengan taraf signifikansi 0,023
(2,3%) untuk perbedaan frekuensi saran jurusan
berdasarkan tes SDS dengan rekomendasi sekolah; 95,713
dengan taraf signifikansi 0,000 (0%) dan 149,414 dengan
taraf signifikansi 0,000 (0%) untuk perbedaan frekuensi
saran jurusan berdasarkan tes IST dengan tes SDS; serta
221,90 dan 45,306 dengan taraf signifikansi 0,000 (0%);
untuk perbedaan frekuensi antara jurusan yang disarankan
melalui tes IST, tes SDS, maupun rekomendasi dari
sekolah. Berdasarkan hasil analisis tersebut di atas, dapat
disimpulkan bahwa jurusan yang disarankan melalui tes
penjurusan yaitu tes IST dan tes SDS, dengan saran
jurusan berdasarkan rekomendasi sekolah berbeda, dan
perbedaan itu tidak hanya bersifat kebetulan saja atau
kesalahan sampling. Faktor selain tes penjurusan memiliki
peran dan pengaruh yang lebih besar dalam pemilihan
jurusan.
15 Daftar Pustaka Anastasi, A. & Urbina, S. 1997. Tes Psikologi. Edisi
Ketujuh (Terjemahan). Jakarta: PT Indeks. Azwar, S.
1996, Tes Prestasi, Fungsi dan Pengembangan Pengukuran
Prestasi Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. ________.
2009. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
________. 2011. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
PERBANDINGAN JURNAL
Jurnal 1 PERAN DAN APLIKASI Jurnal 2 PERAN HASIL TES PENJURUSAN
ASSESSMENT DALAM BIMBINGAN STUDI TERHADAP PEMILIHAN JURUSAN
DAN KONSELING
PADA SISWA SMA
Jurnal ini membahas tentang Need Assesment Tujuan sekolah yang mendasar adalah
adalah pekerjaan konselor yang utama dan mengembangkan semua bakat dan
pertama dalam membuat Program BK. kemampuan siswa, selama proses pendidikan
Sehingga Need Asessement menjadi kunci hingga mencapai tingkat yang lebih tinggi
utama dalam pengembangan Program BK (Santoso,1979). Fungsi pendidikan tidak
selanjutnya. Dalam pelaksanaan suatu strategi hanya dalam proses belajar mengajar, tetapi
konseling, Need Assesment memegang juga meliputi bimbingan/konseling, pemilihan
peranan penting dalam pengimplementasian dan penempatan siswa sesuai dengan
strategi selanjutnya. Menurut Nursalim (2013) kapasitas individual yang dimiliki. Penjurusan
tahap-tahap umum dalam proses konseling merupakan upaya untuk membantu siswa
meliputi: Pembinaan Hubungan (Rapport), dalam memilih sekolah/program pengajaran
Asesmen Masalah, Perumusan Tujuan, Seleksi khusus atau program studi yang akan diikuti.
Tujuan, Seleksi Strategi, Implementasi Kemungkinan yang akan terjadi jika siswa
Strategi, Evaluasi dan Tindak Lanjut dan yang mengalami kesalahan dalam penjurusan
terakhir adalah Terminasi. Jelas dipaparkan di adalah rendahnya prestasi belajar siswa atau
atas bahwasannya tahapan asesmen dapat menyebabkan terjadinya kegamangan
merupakan tahap yang sangat penting sebelum dalam aktualisasi diri (Hidayati, 2009). Tes
menentukan tujuan dalam proses konseling. penjurusan studi yang dimaksudkan dalam
um mengenal secara rinci tentang konseli penelitian ini merupakan suatu pengukuran
tersebut serta persoalan yang sedang untuk mengungkap aspek psikologis dalam
dihadapinya. Menilai atau melakukan diri siswa. Hasil tes tersebut digunakan untuk
assessment merupakan bagian yang sangat mengetahui kemampuan dan minat siswa.
penting dan strategis dari konseling. yang digunakan sebagai landasan dalam
Assessment mempunyai multifungsi dalam memilih jurusan yang sesuai, yaitu dengan
proses konseling, diantaranya dapat menggunakan Intelligenz Structure Test (IST)
melaksanakan pendekatan yang sistematik dan Self Directed Search (SDS).
untuk memperoleh dan mengorganisasikan
informasi yang relevan tentang konseli.
Mengidentifikasikan peristiwa-peristiwa apa
yang memberikan kontribusi pada timbulnya
masalah konseli. Pelaksanaan assessment
merupakan hal yang penting dan harus
dilakukan dengan berhati-hati sesuai dengan
kaidahnya. Kesalahan dalam mengidentifikasi
masalah karena assessment yang tidak
memadai akan menyebabkan treatment gagal;
atau bahkan dapat memicu munculnya
konsekuensi dari treatment yang merugikan
diri konseli. Meskipun menjadi dasar dalam
melakukan treatment pada konseli, tidak
berarti konselor harus menilai (to assess)
semua latar belakang dan situasi yang
dihadapi konseli pada saat itu jika tidak perlu.