Anda di halaman 1dari 7

IJGC 6 (2) (2017)

Indonesian Journal of Guidance and Counseling:


Theory and Application
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jbk

HUBUNGAN KETERAMPILAN DASAR KONSELING DENGAN


MINAT SISWA MENGIKUTI KONSELING INDIVIDU

Fitriana Mahadhita, Kusnarto Kurniawan

Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang,
Indonesia

Info Artikel Abstrak


Sejarah Artikel: Minat merupakan faktor penting siswa mengikuti layanan konseling individu.Mi-
Diterima April 2017 nat siswa dalam mengikuti konseling individu dapat dipengaruhi oleh keterampilan
Disetujui Mei 2017 dasar konseling yang dikuasai konselor.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui-
Dipublikasikan Juni 2017
hubungan antara keterampilan dasar konseling dengan minat siswa mengikuti lay-
Keywords: anan konseling individu di SMA Negeri 1 Godong. Metode dalam penelitian ini
Counselling Basic Skills; adalah metode kuantitatif korelasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
Students Interest; Indi- siswa SMA Negeri 1 Godong yang pernah mengikuti layanan konseling individu
vidual Counseling Services yang berjumlah 55 siswa. Teknik sampling yang digunakan yaitu sampling jenuh.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah skala minat dan skala persepsi
siswa terhadap keterampilan dasar konseling yang dikuasai konselor. Analisis data
menggunakan analisis deskriptif persentase dan analisis regresi linier sederhana.
Hasil penelitian menunjukan bahwa keterampilan dasar konseling termasuk dalam
kategori tinggi (75,49%) dan minat siswa mengikuti layanan konseling individu ter-
masuk kategori tinggi (79,31%). Serta ada hubungan yang signifikan antara keter-
ampilan dasar konseling dengan minat siswa mengikuti layanan konseling individu.

Abstract
Interest is an important factor of students participating in individual counseling ser-
vice. Student’s interest inparticipating in individual counseling service can be influ-
enced by counseling basic skill are mastered counselor. The purpose of this research is to
describes the relation between the counseling basic skills with the students participation
interest in individual counseling service at SMA Negeri 1 Godong.The method used in
this research is a quantitative correlation method. The population in this research were
all students of SMA Negeri 1 Godong who attended individual counseling services,
with total of 55 students. The sampling technique used is saturated Sampling. Method
of data collection used is the scale of interest and scale student’s perception of counseling
basic skill are mastered counselor. Data analysis used is percentage descriptive analy-
sis and simple linear regression analysis. The results showed that the counseling basic
skills classified in the high category (75.49%) and the students interest of participating
individual counseling service was high (79.31%). As well as there is a significant rela-
tionship between the counseling basic skills with the students interest of participating
the individual counseling service.

© 2017 Universitas Negeri Semarang


ISSN 2252-6374


Alamat korespondensi:
Gedung A2, Kampus Sekaran Gunungpati, Semarang 50229
E-mail: fmahadhita@gmail.com Contact person: -
9 Fitria Mahadita dan Kusnarto Kurniawan/ Indonesian Journal of Guidance and Counseling 6 (2) (2017)

PENDAHULUAN terampilan konselor dalam menangkap atau


merespon pernyataan klien dan mengkomu-
Bimbingan dan konseling merupa- nikasikannya kembali kepada klien. Dalam
kan upaya proaktif dan sistematik dalam melaksanakan layanan konseling individu
memfasilitasi individu mencapai tingkat per- konselor harus mampu menerapkan keteram-
kembangan yang optimal, pengembangan pilan-keterampilan dasar konseling karena
perilaku yang efektif, pengembangan ling- KDK sangat berpengaruh terhadap keberha-
kungan, dan peningkatan fungsi atau manfaat silan konseling. Apabila konselor tidak mam-
individu dalam lingkungannya.Sebagai kon- pu menerapkan KDK dengan baik dan benar
selor wajib menyelenggarakan jenis-jenis laya- maka konseling tidak akan berjalan lancar
nan bimbingan konseling dengan penyesuaian dan tidak berhasil (Supriyo dan Mulawarman,
sepenuhnya terhadap karakteristik siswa yang 2006).
dilayani. Salah satu jenis layanan bimbingan Fenomena dilapangan menunjukkan
konseling adalah layanan konseling individu. bahwa minat siswa untuk mengikuti layanan
Konseling individu atau konseling perorangan konseling individu masih rendah. Berdasarkan
merupakan proses pemberian bantuan yang hasil wawancara peneliti dengan 15 orang sis-
dilakukan melalui wawancara konseling oleh wa dari sekitar 30 siswa yang pernah mengikuti
seorang ahli disebut konselor kepada individu konseling individu secara sukarela pada 3 kon-
yang sedang mengalami sesuatu masalah dise- selor sekolah pada tanggal 03 Mei 2014 di SMA
but klien yang bermuara pada teratasinya ma- Negeri 1 Godong diketahui bahwa siswa tidak
salah yang dihadapi klien (Prayitno dan Erman berminat untuk mengikuti kegiatan konseling
Amti, 2004). individu karena ia beranggapan bahwa jika ia
Konseling individu bisa berjalan apa- melakukan konseling individu ia hanya akan
bila siswa memiliki minat yang tinggi untuk diberi nasehat oleh konselor sekolah atau bah-
mengikuti konseling. Menurut Slameto (2010) kan akan dimarahi. Siswa memiliki pandangan
minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ke- seperti itu karena selama ini jika siswa datang
tertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ke ruang BK, konselor akan langsung menany-
ada yang menyuruh. Seseorang dapat dikata- akan masalah siswa dan langsung menasehati.
kan berminat terhadap sesuatu objek apabila Jadi menurut siswa keterampilan yang dimiliki
ia menyatakan perasaan tertariknya pada ob- konselor adalah keterampilan menasehati saja.
jek tersebut.Minat mendorong siswa dalam Dan menurut penuturan dari konselor di seko-
mengikuti konseling individu. Siswa yang lah diketahui bahwa pada saat konseling beli-
tidak berminat enggan untuk datang kepada au hanya memberikan beberapa masukan dan
konselor sekolah untuk mengikuti konseling. nasehat tanpa memperhatikan keterampilan-
Tidak adanya minat siswa dalam mengikuti keterampilan yang ada dalam konseling. Jadi
konseling individu menyebabkan siswa tidak proses konseling hanya terkesan seperti sesi
memiliki perhatian untuk mengikuti konse- curhat antara konselor dan siswa, karena me-
ling. Dengan demikian tanpa adanya minat nurut beliau dengan begitu siswa akan lebih
siswa tidak memiliki perhatian, ketertarikan, terbuka menyampaikan masalahnya kepada
dan keyakinan terhadap konseling individu. konselor.
Sehingga siswa memutuskan untuk tidak men- Dari apa yang disampaikan oleh kon-
gikuti konseling. selor sekolah tersebut dapat diketahui bahwa
Minat siswa dalam mengikuti konseling beliau kurang memahami pentingnya kete-
individu dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, rampilan dasar konseling dan juga kurang bisa
salah satu yang berpengaruh terhadap minat mengimplementasikan keterampilan tersebut
siswa untuk mengikuti konseling individu dalam proses konseling. Apabila fenomena
adalah kemampuan seorang konselor dalam tersebut tidak mendapat perhatian yang serius
melaksanakan konseling individual. Kemam- bisa-bisa pandangan siswa atau orang lain ter-
puan konselor dalam melaksanakan konseling hadap konselor di sekolah menjadi buruk, bu-
individu berkaitan erat dengan keterampilan kan bertugas sebagai orang yang membimbing
dasar konseling yang dikuasai konselor. Jadi dan mengarahkan justru sebagai temat curhat
dapat dikatakan bahwa salah satu faktor yang dan tempat meminta nasehat serta siswa akan
mempengaruhi minat siswa dalam mengikuti kurang minat untuk mengikuti konseling indi-
konseling individu adalah keterampilan dasar vidu.
konseling yang dikuasai konselor. Keteram- Sedangkan berdasarkan jurnal peneli-
pilan Dasar Konseling (KDK) merupakan ke- tian yang dilakukan oleh Kusmaryani (2010)
10 Fitria Mahadita dan Kusnarto Kurniawan/ Indonesian Journal of Guidance and Counseling 6 (2) (2017)

seorang peneliti dari Yogyakarta yang meneliti duga memiliki pengaruh terhadap minat sis-
Penguasaan Keterampilan KonselingKonselor wa dalam mengikuti konseling individu. Bila
sekolah Di Yogyakarta.Hasil dari penelitian demikian jika keterampilan dasar konseling
tersebut menunjukkan bahwa beberapa ke- yang dikuasai konselorbaik maka siswa akan
terampilan yang sering digunakan selama ini memiliki minat untuk mengikuti konseling
adalah keterampilan attending, reassurance individu. Siswapun akan dengan sadar atau
dan advice. Dari jurnal tersebut dapat dike- sukarela tanpa paksaan mau konseling dengan
tahui bahwa keterampilan konseling belum konselor. Tapi jika keterampilan dasar konse-
sepenuhnya dilakukan oleh konselor sekolah. ling yang dikuasai konselorkurang maka siswa
Ada beberapa alasan konselor sekolah belum tidak akan memiliki minat untuk mengikuti
banyak menggunakan keterampilan konseling. konseling individu.
Data menunjukkan bahwa alasan umum yang Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
terjadi adalah adanya keterbatasan kemampu- mengetahuiminat siswa mengikuti layanan
an dan keterampilan konseling, penggunaan konseling individu, keterampilan dasar konse-
keterampilan konseling disesuaikan dengan ling (KDK) danhubungan antara keterampilan
kebutuhan dan keterbatasan waktu. penggu- dasar konseling (KDK) dengan minat siswa
naan keterampilan konseling tampaknya ma- mengikuti layanan konseling individu di SMA
sih dianggap banyak memakan waktu. Hal Negeri 1 Godong.
ini karena keterbatasan kemampuan dalam
menggunakan keterampilan konseling. Akhir- METODE PENELITIAN
nya para konselor sekolah cenderung menggu-
nakan pola lama yang sudah biasa dilakukan. Jenis penelitian ini adalah penelitian
Mereka menganggap dengan pola lama, masa- kuantitatif korelasional. Dalam penelitian ini
lah konseli segera dapat diselesaikan. terdapat dua variabel yaitu variabel bebaske-
Kerjasama antara konselor dengan siswa terampilan dasar konseling dan variabel teri-
sangat diperlukan untuk mengadakan konse- katminat siswa mengikuti layanan konseling
ling yang sangat profesional. Untuk menarik individu.Populasi dalam penelitian ini ada-
dan menumbuhkan minat siswa dalam men- lah seluruh siswa SMA Negeri 1 Godongyang
gikuti konseling individu diperlukan penera- pernah mengikuti layanan konseling individu
pan keterampilan dasar konseling yang baik yang berjumlah 55 siswa. Teknik sampling
dan benar oleh konselor itu sendiri. Menurut yang digunakan yaitu sampling jenuh.Metode
Supriyo dan Mulawarman (2006) : pengumpulan data menggunakan skala minat
Dalam berkomunikasi dengan siswa, dan skala persepsi siswa terhadap keterampi-
konselor seharusnya menggunakan respon- lan dasar konseling yang dikuasai konselor.
respon yang fasilitatif bagi pencapaian tuju- Uji validitas dengan menggunakan rumus
an konseling. Secara umum, respon-respon Product Moment. Uji reabilitas dengan meng-
tersebut dapat dikelompokkan ke dalam ber- gunakan rumus Alpha.Teknik analisis data
bagai keterampilan dasar komunikasi konse- menggunakan analisis deskriptrif prosenta-
ling, yaitu keterampilan attending, opening, se digunakan untuk mengetahui minat siswa
acceptance, restatement, reflection of feeling, mengikuti layanan konseling individu dan ke-
paraphrase, clarification, leading, structuring, terampilan dasar konseling (KDK)sedangkan
reasurrance, silence, rejection, advice, konfron- analisis regresi linier sederhana digunakan un-
tasi, interpretasi, summary dan terminasi. tuk mengetahui hubungan antara keterampi-
Konseling pada dasarnya adalah sebagai lan dasar konseling (KDK)dengan minat siswa
hubungan membantu yang profesional. Un- mengikuti layanan konseling individu.
tuk memperoleh hasil yang maksimal suatu
hubungan konseling diperlukan kondisi yang HASIL DAN PEMBAHASAN
memungkinkan klien (siswa) dapat berkem-
bang dan harus diciptakan konselor sepanjang Hasil penelitian minat siswa mengikuti
hubungan konseling. Siswa akan merasa nya- layanan konseling individu, secara keseluru-
man dan aman dengan adanya konselor, tetapi han rata-rataminat siswa mengikuti layanan
kenyataannya siswa hanya diberikan nasehat konseling individutermasuk dalam kategori
oleh konselor atau bahkan dimarahi oleh kon- tinggi yaitu menunjukkan presentase 75,49%.
selor. Sebagian besar siswa yaitu 53 siswa atau se-
Keterampilan dasar konseling yang di- besar 96,36 % siswa menunjukkan minat yang
kuasai konselordalam konseling individu di- tinggi untuk mengikuti layanan konseling in-
11 Fitria Mahadita dan Kusnarto Kurniawan/ Indonesian Journal of Guidance and Counseling 6 (2) (2017)

Tabel 1. Minat Siswa Mengikuti Layanan Konseling Individu Per Indikator


Indikator Presentase Kategori
Perhatian 76,81818 Tinggi
Ketertarikan 73,30579 Tinggi
Keinginan 75,60606 Tinggi
Keyakinan 77,46753 Tinggi
Pengambilan Keputusan 75,11364 Tinggi
Tindakan 76,25 Tinggi
Rata-rata (x) 75,49043 Tinggi
dividu dan 2 siswa atau sebesar 3,36 % siswa tertarikan siswa terhadap konseling individu
minat yang sangat tinggi untuk mengikuti la- nilainya paling rendah diantara perhatian,
yanan konseling individu. Hal ini memberikan keinginan, keyakinan, pengambilan keputusan
makna bahwa minat siswa dalam mengikuti dan tindakan untuk mengikuti layanan konse-
layanan konseling individu sudah baik. Jika ling individu.
melihat pada setiap indikator minat yang ter- Ketertarikan merupakan adanya perha-
diri dari perhatian, ketertarikan, keinginan, tian seseorang individu mengenai segala se-
keyakinan, pengambilan keputusan dan tinda- suatu yang berkaitan dengan obyek tertentu.
kan juga termasuk dalam kategori tinggi, lihat Obyek disini yang dimaksud adalah konseling
tabel 1. individu. Ketertarikan siswa dalam mengikuti
Menurut Slameto (2010) minat adalah layanan konseling individu meliputi keterta-
suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan rikan untuk mengikuti pelaksanaan layanan
pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang konseling individu dan berusaha untuk mela-
menyuruh. Jadi dapat dikatakan jika siswa kukan pendekatan yang berhubungan dengan
mempunyai minat mengikuti layanan konse- layanan konseling individu. Kurangnya keter-
ling individu maka siswa akan mengikuti lay- tarikan siswa dalam mengikuti layanan konse-
anan konseling individu secara sukarela tanpa ling individu dikarenakan siswa kurang men-
ada yang menyuruh. Minat itu muncul kare- dapatkan informasi tentang layanan konseling
na didahului oleh adanya perhatian terhadap individu, siswa merasa konseling individu
konseling individu, ketertarikan pada kon- kurang menyenangkan serta siswa kurang me-
seling individu, keinginan untuk mengikuti mahami tujuan, fungsi dan manfaat dari laya-
konseling individu , keyakinan bahwa layanan nan konseling individu itu sendiri.
konseling individu layak untuk diikuti atau di- Hasil penelitianketerampilan dasar kon-
lakukan, setelah adanya keyakinan lalu mem- seling (KDK), secara keseluruhan rata-rata
pengaruhi siswa untuk mengambil keputusan keterampilan dasar konseling (KDK)terma-
berkonseling dan yang terakhir akan timbul suk dalam kategori tinggi yaitu menunjukkan
tindakan untuk mengikuti layanan konseling presentase 79,31 %. Sebagian besar siswa yaitu
individu. 47 siswa atau sebesar 85,45 % siswa menun-
Besarnya persentase yang ditunjukkan jukkan keterampilan dasar konseling (KDK)
dari jawaban siswa tentang bagaimana minat tinggi dan 8 siswa atau sebesar 14,54 % siswa
yang dimiliki siswa untuk mengikuti layanan menunjukkan keterampilan dasar konseling
konseling individu tersebut, diprediksikan (KDK)sangat tinggi. Hal ini memberikan mak-
terdapat beberapa faktor yang mempengaru- na bahwa keterampilan dasar konseling (KDK)
hi munculnya minat. Dapat dilihat dari hasil sudah baik. Jika melihat pada setiap indikator
analisis tiap indikator minat siswa dalam men- keterampilan dasar konseling (KDK)yang ter-
gikuti layanan konseling individu yang terdiri diri dari teknik attending, opening, acceptance,
dari perhatian, ketertarikan, keinginan, keya- restatement, reflection of feeling, paraphrase,
kinan, pengambilan keputusan dan tindakan clarification, leading, structuring, reasurrance,
dapat diketahui bahwa keseluruhan indikator silence, rejection, advice, konfrontasi, interpre-
termasuk dalam kategori tinggi. Walaupun su- tasi, summary dan terminasi juga termasuk da-
dah dalam kategori tinggi tetapi ada satu in- lam kategori tinggi, lihat tabel 2.
dikator yang nilainya paling rendah diantara Besarnya persentase yang ditunjukkan
indikator yang lain, indikator tersebut adalah dari jawaban siswa tentang bagaimana kete-
ketertarikan. Jadi dapat dikatakan bahwa ke- rampilan dasar konseling (KDK)diprediksi-
12 Fitria Mahadita dan Kusnarto Kurniawan/ Indonesian Journal of Guidance and Counseling 6 (2) (2017)

Tabel 2. Implementasi Keterampilan Dasar Konseling (KDK) Per Indikator


Indikator Presentase Kategori
Teknik Attending 78,93939 Tinggi
Teknik Opening 74,24242 Tinggi
Teknik Acceptance 78,63636 Tinggi
Teknik Restatement 78,63636 Tinggi
Teknik Reflection Of Feeling 78,18182 Tinggi
Teknik Paraphrase 80,90909 Tinggi
Teknik Clarification 67,5 Tinggi
Teknik Leading 80 Tinggi
Teknik Structuring 60,90909 Rendah
Teknik Reasurrance 86,81818 Sangat Tinggi
Teknik Silence 87,27273 Sangat Tinggi
Teknik Rejection 82,27273 Tinggi
Teknik Advice 79,09091 Tinggi
Teknik Konfrontasi 78,75 Tinggi
Teknik Interpretasi 80,22727 Tinggi
Teknik Summary 78,18182 Tinggi
Teknik Terminasi 65,90909 Tinggi
Rata-rata (x) 77,28438 Tinggi
kan dipengaruhi oleh beberapa teknik-teknik adalah proses penetapan batasan oleh konselor
keterampilan dasar konseling (KDK) yang di- tentang hakikat, batas-batas dan tujuan pro-
gunakan pada saat konseling individu. Dapat ses konseling pada umumnya dan hubungan
dilihat dari hasil analisis tiap indikator kete- tertentu pada khususnya. Kurangnya teknik
rampilan dasar konseling (KDK)dapat dike- Structuring yang diimplementasikan konse-
tahui bahwa attending, opening, acceptance, lor pada saat melakukan konseling individu
restatement, reflection of feeling, paraphrase, dikarenakan konselor belum dapat memberi-
clarification, leading, rejection, advice, kon- kan batasan terhadap klien, baik itu batasan
frontasi, interpretasi, summary dan terminasi waktu, peran, dan batasan masalah, jadi pada
termasuk dalam kategori tinggi, sedangkan saat konseling konselor jarang memberikan
reasurrance dan silence termasuk dalam kate- batasan waktu dilakukannya proses konse-
gori sangat tinggi dan structuring masuk da- ling, dan tidak menjelaskan perannya sebagai
lam kategori rendah. konselor juga pada saat konseli menceritakan
Dari penjelasan diatas dapat diketahui banyak masalah konselor tidak memberikan
bahwa teknik structuring masuk dalam katego- batasan dan membahas semua masalah yang
ri rendah. Menurut Tohirin (2011) Structuring dialami oleh konseli.

Tabel 3. Hasil Korelasi antara keterampilan dasar konseling (KDK) yang dikuasai konselor(X)
dengan minat siswa mengikuti layanan konseling individu (Y)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coeffi- Standardized T Sig.
cients Coefficients
B
Std. Error Beta
1 (Con- 56,046 14,920 3,757 ,000
stant)
X ,487 ,124 ,476 3,941 ,000
a. Dependent Variable: Minat siswa mengikuti layanan konseling individu
13 Fitria Mahadita dan Kusnarto Kurniawan/ Indonesian Journal of Guidance and Counseling 6 (2) (2017)

Selain itu teknik clarification dan termi- konselormengalami kenaikan 1 poin, maka
nasi walaupun masuk dalam kategori tinggi te- minat siswa mengikuti layanan konseling indi-
tapi nilainya paling rendah diantara indikator vidu (Y) akan mengalami peningakatan sebe-
yang lain. Clarification (Klarifikasi) ialah tek- sar 0,487. Analisis dapat dilanjutkan ke proses
nik yang digunakan untuk mengungkapkan melihat besar hubungan dengan melihat nilai
kembali isi pernyataan klien dengan menggu- koefisien korelasi dan koefisien determinasi R2.
nakan kata-kata baru dan segar (Willis, 2004). Nilai koefisien korelasi dan koefisien determi-
Jadi dapat diketahui bahwa konselor kurang nasi dapat dibaca pada nilai R dan R square
maksimal dalam mengungkapkan kembali pada tabel 4.
pernyataan klien. Hal itu dikarenakan konse- Berdasarkan tabel diatas juga diketahui
lor lebih sering menggunakan kata-kata yang bahwa hasil koefisien korelasi menghasilkan
sulit dan kurang dipahami oleh siswa. Sedang- rhitung = 0,476 bila dibandingkan dengan rta-
kan terminasi adalah keterampilan / teknik bel dengan taraf signifikansi 5% dengan N =
yang digunakan konselor untuk mengakhiri 55, maka diperoleh rtabel = 0,226. Dengan de-
komunikasi konseling, baik mengakhiri un- mikian harga rhitung > rtabel, maka hipotesis
tuk dilanjutkan pada pertemuan berikutnya nihil (Ho) yang berbunyi “tidak ada hubungan
maupun mengakhiri karena komunikasi kon- antara keterampilan dasar konseling (KDK)
seling betul-betul telah berakhir (Supriyo dan yang dikuasai konselor dengan minat siswa
Mulawarman, 2006). Jadi dapat dikatakan bah- mengikuti layanan konseling individu di SMA
wa konselor kurang maksimal pada saat men- Negeri 1 Godong tahun ajaran 2014/2015”, di-
gakhiri proses konseling. Hal itu dikarenakan tolak . Sedangkan hipotesis kerja (Ha) yang
konselor kurang memperdulikan waktu yang berbunyi “ada hubungan antara keterampi-
habis pada saat proses konseling dan tetap me- lan dasar konseling (KDK)yang dikuasai kon-
lanjutkan proses konseling. selor dengan minat siswa mengikuti layanan
Dalam penelitian ini, akan dicari hubun- konseling individu di SMA Negeri 1 Godong
gan keterampilan dasar konseling (KDK)den- tahun ajaran 2014/2015”, diterima. Dengan de-
gan minat siswa mengikuti layanan konseling mikian ada hubungan yang signifikan antara
individu di SMA Negeri 1 Godong tahun aja- keterampilan dasar konseling (KDK)yang di-
ran 2014/2015. Oleh karena itu, pengujian hipo- kuasai konselordengan minat siswa mengikuti
tesis kerja dalam penelitian ini menggunakan layanan konseling individu di SMA Negeri 1
metode analisis data dengan teknik regresi li- Godong tahun ajaran 2014/2015 sebesar 0,476.
nier sederhana karena data yang diperoleh dari Perolehan koefisien korelasi sebesar 0,476 jika
penelitian ini berupa data interval.Berdasarkan dikonversikan dengan tabel interpretasi nilai
perhitungan SPSS 18, maka hasil uji hubungan “r” masuk dalam kategori sedang atau cukup
yang diperoleh adalah sebagai berikut: tinggi.
Berdasarkan harga a dan b yang ditemu- Tabel tersebut juga menjelaskan be-
kan maka dapat dituliskan persamaan regresi sarnya nilai koefisien determinasi (R²) atau R
sebagai berikut: Ŷ= 56,046+0,487X. Konstanta square yaitu sebesar 0,227 = 22,7 % Nilai ter-
sebesar 56,046 artinya bilaketerampilan dasar sebut menunjukkan bahwa variasi variabel
konseling (KDK)yang dikuasai konselor(X) ni- minat siswa mengikuti layanan konseling indi-
lainya adalah 0, makaminat siswa mengikuti vidu (Y) dapat diterangkan oleh variabel kete-
layanan konseling individu nilainya yaitu se- rampilan dasar konseling (KDK)yang dikuasai
besar 56,046. Koefisien regresi variabel kete- konselor(X) sebesar 22,7%. Dengan kata lain
rampilan dasar konseling (KDK)yang dikuasai variabel keterampilan dasar konseling (KDK)
konselor(X) sebesar 0,487 artinya jika keteram- yang dikuasai konselormempengaruhi varia-
pilan dasar konseling (KDK)yang dikuasai bel minat siswa mengikuti layanan konseling

Tabel 4. Koefisien Korelasi (R) dan Koefisien Determinasi (R2) antaraketerampilan dasar konsel-
ing (KDK) yang dikuasai konselor(X) dan minat siswa mengikuti layanan konseling individu (Y)
Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square


Std. Error of the
Estimate
1 ,476 a
,227 ,212 6,277
a. Predictors: (Constant), Keterampilan Dasar Konseling (KDK)
14 Fitria Mahadita dan Kusnarto Kurniawan/ Indonesian Journal of Guidance and Counseling 6 (2) (2017)

individu sebesar 22,7% dan sisanya dipengaru- dividu di SMA Negeri 1 Godong. Hal ini di-
hi oleh variabel lain yang tidak masuk dalam buktikan dari hasil analisis regresi sederhana
penelitian ini.Dengan diterimanya persamaan perolehan koefisien korelasi sebesar 0,476 dan
regresi Ŷ= 56,046+0,487X, maka persamaan nilai koefisien determinasi (R²) adalah sebesar
tersebut dapat dijadikan sebagai dasar untuk 22,7%. Dengan demikian dapat diprediksikan
memprediksi variabel dependen jika diketahui ketika keterampilan dasar konseling (KDK)
nilai variabel independen. Dengan demikian yang dikuasai konselormengalami peningka-
dapat diprediksikan ketika keterampilan dasar tan, maka minat siswa mengikuti layanan kon-
konseling (KDK)yang dikuasai konselormen- seling individu juga akan meningkat.
galami peningkatan, maka minat siswa men-
gikuti layanan konseling individu juga akan UCAPAN TERIMAKASIH
meningkat.
Berdasarkan hasil penelitian dapat di- Penulis mengucapkan terima kasih ke-
ketahui bahwa keterampilan dasar konseling pada (1) Prof. Dr. Fathur Rokhman M.Hum,
(KDK)yang dikuasai konselormempunyai hu- Rektor Universitas Negeri Semarang, (2) Drs.
bungan yang signifikan terhadap minat siswa Hardjono, M.Pd., Dekan FIP UNNES, (3) Drs.
dalam mengikuti layanan konseling individu, Eko Nusantoro, M.Pd., Ketua jurusan BK, (4)
keterampilan dasar konseling (KDK)yang di- Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Godong,dan (5)
kuasai konselor tinggi maka akan tinggi pula Pihak-pihak yang telah memberi masukan un-
minat siswa dalam mengikuti layanan konse- tuk kesempurnaan artikel ini.
ling individu. Sebaliknya keterampilan dasar
konseling (KDK)yang dikuasai konselorren- DAFTAR PUSTAKA
dah maka minat siswa juga akan rendah.
Prayitno & Erman Amti. 2004. Dasar-Dasar Bimbin-
gan dan Konseling. Jakarta : Rineka Cipta
SIMPULAN
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mem-
pengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta
Berdasarkan hasil analisis data dan pem- Supriyo dan Mulawarman. 2006. Keterampilan
bahasan hasil penelitian, berikut merupakan Dasar Konseling. Semarang : UNNES
kesimpulan yang didapat mengenaihubun- Tohirin. 2008. Bimbingan dan Konseling di Sekolah
ganketerampilan dasar konseling (KDK)den- dan Madrasah (Berbasis Integrasi). Jakarta :
gan minat siswa mengikuti layanan konseling PT Raja Grafindo Persada
individu di SMA Negeri 1 Godong yaitu minat Willis, Sofyan S. 2004. Konseling Individual Teori
siswa mengikuti layanan konseling individu dan Praktek. Bandung : CV ALFABETA
di SMA Negeri 1 Godong termasuk dalam ka-
tegori tinggi yaitu menunjukkan presentase
75,49%. Hal ini dilihat dari adanya perhatian
siswa terhadap konseling individu, ketertari-
kan siswa terhadap konseling individu, keingi-
nan siswa untuk mengikuti konseling individu
dan keyakinan siswa terhadap layanan konse-
ling individu yang akhirnya membuat siswa
mengambil keputusan untuk mengikuti laya-
nan konseling individu.
Keterampilan dasar konseling (KDK)di
SMA Negeri 1 Godong termasuk dalam ka-
tegori tinggi yaitu menunjukkan presentase
79,31 %. Siswa berpendapat bahwa keteram-
pilan dasar konseling (KDK)yang dikuasai
konseloradalah tinggi atau baik. Hal ini dilihat
dari teknik-teknik keterampilan dasar konse-
ling (KDK) yang digunakan konselor pada saat
konseling individu sudah diimplementasikan
dengan baik
Ada hubungan yang signifikan antara
keterampilan dasar konseling (KDK)dengan
minat siswa mengikuti layanan konseling in-

Anda mungkin juga menyukai