Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang,
Indonesia
Abstract
Interest is an important factor of students participating in individual counseling ser-
vice. Student’s interest inparticipating in individual counseling service can be influ-
enced by counseling basic skill are mastered counselor. The purpose of this research is to
describes the relation between the counseling basic skills with the students participation
interest in individual counseling service at SMA Negeri 1 Godong.The method used in
this research is a quantitative correlation method. The population in this research were
all students of SMA Negeri 1 Godong who attended individual counseling services,
with total of 55 students. The sampling technique used is saturated Sampling. Method
of data collection used is the scale of interest and scale student’s perception of counseling
basic skill are mastered counselor. Data analysis used is percentage descriptive analy-
sis and simple linear regression analysis. The results showed that the counseling basic
skills classified in the high category (75.49%) and the students interest of participating
individual counseling service was high (79.31%). As well as there is a significant rela-
tionship between the counseling basic skills with the students interest of participating
the individual counseling service.
�
Alamat korespondensi:
Gedung A2, Kampus Sekaran Gunungpati, Semarang 50229
E-mail: fmahadhita@gmail.com Contact person: -
9 Fitria Mahadita dan Kusnarto Kurniawan/ Indonesian Journal of Guidance and Counseling 6 (2) (2017)
seorang peneliti dari Yogyakarta yang meneliti duga memiliki pengaruh terhadap minat sis-
Penguasaan Keterampilan KonselingKonselor wa dalam mengikuti konseling individu. Bila
sekolah Di Yogyakarta.Hasil dari penelitian demikian jika keterampilan dasar konseling
tersebut menunjukkan bahwa beberapa ke- yang dikuasai konselorbaik maka siswa akan
terampilan yang sering digunakan selama ini memiliki minat untuk mengikuti konseling
adalah keterampilan attending, reassurance individu. Siswapun akan dengan sadar atau
dan advice. Dari jurnal tersebut dapat dike- sukarela tanpa paksaan mau konseling dengan
tahui bahwa keterampilan konseling belum konselor. Tapi jika keterampilan dasar konse-
sepenuhnya dilakukan oleh konselor sekolah. ling yang dikuasai konselorkurang maka siswa
Ada beberapa alasan konselor sekolah belum tidak akan memiliki minat untuk mengikuti
banyak menggunakan keterampilan konseling. konseling individu.
Data menunjukkan bahwa alasan umum yang Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
terjadi adalah adanya keterbatasan kemampu- mengetahuiminat siswa mengikuti layanan
an dan keterampilan konseling, penggunaan konseling individu, keterampilan dasar konse-
keterampilan konseling disesuaikan dengan ling (KDK) danhubungan antara keterampilan
kebutuhan dan keterbatasan waktu. penggu- dasar konseling (KDK) dengan minat siswa
naan keterampilan konseling tampaknya ma- mengikuti layanan konseling individu di SMA
sih dianggap banyak memakan waktu. Hal Negeri 1 Godong.
ini karena keterbatasan kemampuan dalam
menggunakan keterampilan konseling. Akhir- METODE PENELITIAN
nya para konselor sekolah cenderung menggu-
nakan pola lama yang sudah biasa dilakukan. Jenis penelitian ini adalah penelitian
Mereka menganggap dengan pola lama, masa- kuantitatif korelasional. Dalam penelitian ini
lah konseli segera dapat diselesaikan. terdapat dua variabel yaitu variabel bebaske-
Kerjasama antara konselor dengan siswa terampilan dasar konseling dan variabel teri-
sangat diperlukan untuk mengadakan konse- katminat siswa mengikuti layanan konseling
ling yang sangat profesional. Untuk menarik individu.Populasi dalam penelitian ini ada-
dan menumbuhkan minat siswa dalam men- lah seluruh siswa SMA Negeri 1 Godongyang
gikuti konseling individu diperlukan penera- pernah mengikuti layanan konseling individu
pan keterampilan dasar konseling yang baik yang berjumlah 55 siswa. Teknik sampling
dan benar oleh konselor itu sendiri. Menurut yang digunakan yaitu sampling jenuh.Metode
Supriyo dan Mulawarman (2006) : pengumpulan data menggunakan skala minat
Dalam berkomunikasi dengan siswa, dan skala persepsi siswa terhadap keterampi-
konselor seharusnya menggunakan respon- lan dasar konseling yang dikuasai konselor.
respon yang fasilitatif bagi pencapaian tuju- Uji validitas dengan menggunakan rumus
an konseling. Secara umum, respon-respon Product Moment. Uji reabilitas dengan meng-
tersebut dapat dikelompokkan ke dalam ber- gunakan rumus Alpha.Teknik analisis data
bagai keterampilan dasar komunikasi konse- menggunakan analisis deskriptrif prosenta-
ling, yaitu keterampilan attending, opening, se digunakan untuk mengetahui minat siswa
acceptance, restatement, reflection of feeling, mengikuti layanan konseling individu dan ke-
paraphrase, clarification, leading, structuring, terampilan dasar konseling (KDK)sedangkan
reasurrance, silence, rejection, advice, konfron- analisis regresi linier sederhana digunakan un-
tasi, interpretasi, summary dan terminasi. tuk mengetahui hubungan antara keterampi-
Konseling pada dasarnya adalah sebagai lan dasar konseling (KDK)dengan minat siswa
hubungan membantu yang profesional. Un- mengikuti layanan konseling individu.
tuk memperoleh hasil yang maksimal suatu
hubungan konseling diperlukan kondisi yang HASIL DAN PEMBAHASAN
memungkinkan klien (siswa) dapat berkem-
bang dan harus diciptakan konselor sepanjang Hasil penelitian minat siswa mengikuti
hubungan konseling. Siswa akan merasa nya- layanan konseling individu, secara keseluru-
man dan aman dengan adanya konselor, tetapi han rata-rataminat siswa mengikuti layanan
kenyataannya siswa hanya diberikan nasehat konseling individutermasuk dalam kategori
oleh konselor atau bahkan dimarahi oleh kon- tinggi yaitu menunjukkan presentase 75,49%.
selor. Sebagian besar siswa yaitu 53 siswa atau se-
Keterampilan dasar konseling yang di- besar 96,36 % siswa menunjukkan minat yang
kuasai konselordalam konseling individu di- tinggi untuk mengikuti layanan konseling in-
11 Fitria Mahadita dan Kusnarto Kurniawan/ Indonesian Journal of Guidance and Counseling 6 (2) (2017)
Tabel 3. Hasil Korelasi antara keterampilan dasar konseling (KDK) yang dikuasai konselor(X)
dengan minat siswa mengikuti layanan konseling individu (Y)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coeffi- Standardized T Sig.
cients Coefficients
B
Std. Error Beta
1 (Con- 56,046 14,920 3,757 ,000
stant)
X ,487 ,124 ,476 3,941 ,000
a. Dependent Variable: Minat siswa mengikuti layanan konseling individu
13 Fitria Mahadita dan Kusnarto Kurniawan/ Indonesian Journal of Guidance and Counseling 6 (2) (2017)
Selain itu teknik clarification dan termi- konselormengalami kenaikan 1 poin, maka
nasi walaupun masuk dalam kategori tinggi te- minat siswa mengikuti layanan konseling indi-
tapi nilainya paling rendah diantara indikator vidu (Y) akan mengalami peningakatan sebe-
yang lain. Clarification (Klarifikasi) ialah tek- sar 0,487. Analisis dapat dilanjutkan ke proses
nik yang digunakan untuk mengungkapkan melihat besar hubungan dengan melihat nilai
kembali isi pernyataan klien dengan menggu- koefisien korelasi dan koefisien determinasi R2.
nakan kata-kata baru dan segar (Willis, 2004). Nilai koefisien korelasi dan koefisien determi-
Jadi dapat diketahui bahwa konselor kurang nasi dapat dibaca pada nilai R dan R square
maksimal dalam mengungkapkan kembali pada tabel 4.
pernyataan klien. Hal itu dikarenakan konse- Berdasarkan tabel diatas juga diketahui
lor lebih sering menggunakan kata-kata yang bahwa hasil koefisien korelasi menghasilkan
sulit dan kurang dipahami oleh siswa. Sedang- rhitung = 0,476 bila dibandingkan dengan rta-
kan terminasi adalah keterampilan / teknik bel dengan taraf signifikansi 5% dengan N =
yang digunakan konselor untuk mengakhiri 55, maka diperoleh rtabel = 0,226. Dengan de-
komunikasi konseling, baik mengakhiri un- mikian harga rhitung > rtabel, maka hipotesis
tuk dilanjutkan pada pertemuan berikutnya nihil (Ho) yang berbunyi “tidak ada hubungan
maupun mengakhiri karena komunikasi kon- antara keterampilan dasar konseling (KDK)
seling betul-betul telah berakhir (Supriyo dan yang dikuasai konselor dengan minat siswa
Mulawarman, 2006). Jadi dapat dikatakan bah- mengikuti layanan konseling individu di SMA
wa konselor kurang maksimal pada saat men- Negeri 1 Godong tahun ajaran 2014/2015”, di-
gakhiri proses konseling. Hal itu dikarenakan tolak . Sedangkan hipotesis kerja (Ha) yang
konselor kurang memperdulikan waktu yang berbunyi “ada hubungan antara keterampi-
habis pada saat proses konseling dan tetap me- lan dasar konseling (KDK)yang dikuasai kon-
lanjutkan proses konseling. selor dengan minat siswa mengikuti layanan
Dalam penelitian ini, akan dicari hubun- konseling individu di SMA Negeri 1 Godong
gan keterampilan dasar konseling (KDK)den- tahun ajaran 2014/2015”, diterima. Dengan de-
gan minat siswa mengikuti layanan konseling mikian ada hubungan yang signifikan antara
individu di SMA Negeri 1 Godong tahun aja- keterampilan dasar konseling (KDK)yang di-
ran 2014/2015. Oleh karena itu, pengujian hipo- kuasai konselordengan minat siswa mengikuti
tesis kerja dalam penelitian ini menggunakan layanan konseling individu di SMA Negeri 1
metode analisis data dengan teknik regresi li- Godong tahun ajaran 2014/2015 sebesar 0,476.
nier sederhana karena data yang diperoleh dari Perolehan koefisien korelasi sebesar 0,476 jika
penelitian ini berupa data interval.Berdasarkan dikonversikan dengan tabel interpretasi nilai
perhitungan SPSS 18, maka hasil uji hubungan “r” masuk dalam kategori sedang atau cukup
yang diperoleh adalah sebagai berikut: tinggi.
Berdasarkan harga a dan b yang ditemu- Tabel tersebut juga menjelaskan be-
kan maka dapat dituliskan persamaan regresi sarnya nilai koefisien determinasi (R²) atau R
sebagai berikut: Ŷ= 56,046+0,487X. Konstanta square yaitu sebesar 0,227 = 22,7 % Nilai ter-
sebesar 56,046 artinya bilaketerampilan dasar sebut menunjukkan bahwa variasi variabel
konseling (KDK)yang dikuasai konselor(X) ni- minat siswa mengikuti layanan konseling indi-
lainya adalah 0, makaminat siswa mengikuti vidu (Y) dapat diterangkan oleh variabel kete-
layanan konseling individu nilainya yaitu se- rampilan dasar konseling (KDK)yang dikuasai
besar 56,046. Koefisien regresi variabel kete- konselor(X) sebesar 22,7%. Dengan kata lain
rampilan dasar konseling (KDK)yang dikuasai variabel keterampilan dasar konseling (KDK)
konselor(X) sebesar 0,487 artinya jika keteram- yang dikuasai konselormempengaruhi varia-
pilan dasar konseling (KDK)yang dikuasai bel minat siswa mengikuti layanan konseling
Tabel 4. Koefisien Korelasi (R) dan Koefisien Determinasi (R2) antaraketerampilan dasar konsel-
ing (KDK) yang dikuasai konselor(X) dan minat siswa mengikuti layanan konseling individu (Y)
Model Summary
individu sebesar 22,7% dan sisanya dipengaru- dividu di SMA Negeri 1 Godong. Hal ini di-
hi oleh variabel lain yang tidak masuk dalam buktikan dari hasil analisis regresi sederhana
penelitian ini.Dengan diterimanya persamaan perolehan koefisien korelasi sebesar 0,476 dan
regresi Ŷ= 56,046+0,487X, maka persamaan nilai koefisien determinasi (R²) adalah sebesar
tersebut dapat dijadikan sebagai dasar untuk 22,7%. Dengan demikian dapat diprediksikan
memprediksi variabel dependen jika diketahui ketika keterampilan dasar konseling (KDK)
nilai variabel independen. Dengan demikian yang dikuasai konselormengalami peningka-
dapat diprediksikan ketika keterampilan dasar tan, maka minat siswa mengikuti layanan kon-
konseling (KDK)yang dikuasai konselormen- seling individu juga akan meningkat.
galami peningkatan, maka minat siswa men-
gikuti layanan konseling individu juga akan UCAPAN TERIMAKASIH
meningkat.
Berdasarkan hasil penelitian dapat di- Penulis mengucapkan terima kasih ke-
ketahui bahwa keterampilan dasar konseling pada (1) Prof. Dr. Fathur Rokhman M.Hum,
(KDK)yang dikuasai konselormempunyai hu- Rektor Universitas Negeri Semarang, (2) Drs.
bungan yang signifikan terhadap minat siswa Hardjono, M.Pd., Dekan FIP UNNES, (3) Drs.
dalam mengikuti layanan konseling individu, Eko Nusantoro, M.Pd., Ketua jurusan BK, (4)
keterampilan dasar konseling (KDK)yang di- Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Godong,dan (5)
kuasai konselor tinggi maka akan tinggi pula Pihak-pihak yang telah memberi masukan un-
minat siswa dalam mengikuti layanan konse- tuk kesempurnaan artikel ini.
ling individu. Sebaliknya keterampilan dasar
konseling (KDK)yang dikuasai konselorren- DAFTAR PUSTAKA
dah maka minat siswa juga akan rendah.
Prayitno & Erman Amti. 2004. Dasar-Dasar Bimbin-
gan dan Konseling. Jakarta : Rineka Cipta
SIMPULAN
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mem-
pengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta
Berdasarkan hasil analisis data dan pem- Supriyo dan Mulawarman. 2006. Keterampilan
bahasan hasil penelitian, berikut merupakan Dasar Konseling. Semarang : UNNES
kesimpulan yang didapat mengenaihubun- Tohirin. 2008. Bimbingan dan Konseling di Sekolah
ganketerampilan dasar konseling (KDK)den- dan Madrasah (Berbasis Integrasi). Jakarta :
gan minat siswa mengikuti layanan konseling PT Raja Grafindo Persada
individu di SMA Negeri 1 Godong yaitu minat Willis, Sofyan S. 2004. Konseling Individual Teori
siswa mengikuti layanan konseling individu dan Praktek. Bandung : CV ALFABETA
di SMA Negeri 1 Godong termasuk dalam ka-
tegori tinggi yaitu menunjukkan presentase
75,49%. Hal ini dilihat dari adanya perhatian
siswa terhadap konseling individu, ketertari-
kan siswa terhadap konseling individu, keingi-
nan siswa untuk mengikuti konseling individu
dan keyakinan siswa terhadap layanan konse-
ling individu yang akhirnya membuat siswa
mengambil keputusan untuk mengikuti laya-
nan konseling individu.
Keterampilan dasar konseling (KDK)di
SMA Negeri 1 Godong termasuk dalam ka-
tegori tinggi yaitu menunjukkan presentase
79,31 %. Siswa berpendapat bahwa keteram-
pilan dasar konseling (KDK)yang dikuasai
konseloradalah tinggi atau baik. Hal ini dilihat
dari teknik-teknik keterampilan dasar konse-
ling (KDK) yang digunakan konselor pada saat
konseling individu sudah diimplementasikan
dengan baik
Ada hubungan yang signifikan antara
keterampilan dasar konseling (KDK)dengan
minat siswa mengikuti layanan konseling in-