Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN HASIL MINI RISET

ANALISIS HASIL TES BELAJAR ( RMIB )

Mata Kuliah:Asesmen BK Teknik Tes

DosenPengampu : Shofia Mawaddah, S,Psi., M.Sc

Disusun Oleh :

KELOMPOK 4
BK REG C 2019

1. Yogi Yosafat Ginting (1193151020)


2. Lidya Munawarah Siregar (1193151026)
3. Putri Tasya Muri Handayani (1193351031)
4. Rahma Amelia Malik Siregar (1193351033)
5. Jhon Erikson Damanik (1193351074)

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT atas berkat dan rahmatnya
sehingga kami masih diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan mini riset ini tepat
pada waktunya.  Mini riset ini kami  buat guna memenuhi penyelesaian tugas  pada mata
kuliah Asesmen BK Teknik Nontes, semoga mini riset ini dapat menambah wawasan dan
pengatahuan bagi para pembaca.Dalam penulisan  mini riset ini, kami tentu saja tidak dapat
menyelesaikannya sendiri tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, kami mengucapkan
terimakasih kepada Pihak–pihak yang telah membantu kami.
1. Orang tua kami, berkat dorongan dan semangat yang telah diberikan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
2. Ibu Shofia Mawaddah, S,Psi., M.Sc Selaku dosen mata kuliah Asesmen BK Teknik Tes
yang telah memberikan ilmu kepada kami.
3. Teman-teman yang telah membantu kami langsung ataupun tidak langsung dalam pembuatan
laporan mini riset ini.
Kami menyadari bahwa mini riset ini masih jauh dari kata sempurna karena masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kami dengan segala kerendahan hati meminta maaf dan
mengharapkan kritik serta saran  yang membangun guna perbaikan dan penyempurnaan
kedepannya.Akhir kata kami mengucapkan selamat membaca dan semoga dapat bermanfaat
sebagaimana mestinya bagi para pembaca.

                                                                                                         Medan, 05 Mei 2021

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I. PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 1
1.3. Batasan Masalah 1
1.4. Rumusan Masalah 2
1.5. Tujuan Survey 2
1.6. Manfaat Survey 2
BAB II. LANDASAN TEORI 3
2.1.Definisi Tes Hasil Belajar 3
2.2 Jenis dan Bentuk Tes Hasil Belajar 4
2.3 Ciri-Ciri Tes yang Baik 6
2.4. Menganalisis Tes Hasil Belajar 6
2.4.1 Validitas Tes 7
2.4.2 Tingkat Kesukaran 7
2.4.3 Daya Pembeda 7
2.4.4 Tes Pengecoh/Distaktor 8
2.4.5 Reabilitas Tes 8
BAB III.METODE SURVEY 9
3.1. Tempat dan Waktu Survey 9
3.2. Subject Survey 9
3.3. Teknik Pengambilan Data 9
3.4. Instrumen Penelitian (satu atau lebih dari instrumen berikut: format isian, pedoman
wawancara, lembar observasi, qualiy checklist, atau kuesioner jika diperlukan) 9
3.4.1 Penyusunan Instrumen 9
3.4.2 Kisi-Kisi Sola Tes Hasil Belajar RMIB 9
3.4.3 Soal Uji Coba Tes Hasil Belajar RMIB 10
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 16
4.1. Gambaran Hasil Survey 16
4.2. Pembahasan 16
4.2.1 Data Hasil Uji Coba Tes Hasil Belajar 16

ii
4.2.2 Analisis Uji Coba Tes Hasil Belajar 17
4.2.2.1 Validitas Tes 17
4.2.2.2.Tingkat Kesukaran 18
4.2.2.3. Daya Pembeda 18
4.2.2.4. Tes Pengecoh/Distaktor 21
4.2.2.5. Reabilitas Tes 22
4.3 Analisis Keberhasilan Tes Hasil Belajar RMIB 23
BAB V. PENUTUP 26
5.1. Kesimpulan 26
5.2. Saran 26
DAFTAR PUSTAKA 27
LAMPIRAN

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 . Latar Belakang Masalah

Setelah tes hasil belajar (THB) di tulis sesuai dengan kaidah penulisan butir THB
yang baik dan kisi-kisi yang di rencanakan, maka THB tersebut  secara teoritik sudah baik.
THB yang baik harus teruji dalam dua tahap pengujian, yaitu secara teoritik dan empiric.
Untuk menguji apakah THB baik secara empirik maka harus di lakukan uji coba untuk
membakukan THB sebagai THB yang baik. Analisis di lakukan atas data hasil uji coba baik
dalam butir maupun perangkatnya.
THB merupakan instrumen atau alat ukur yang di gunakan untuk mengumpulka data
hasil delajar dengan cara mengukur atau mengujikan nya. Sebagai sebuah alat ukur maka
THB harus memenuhi parsyaratan yang di tuntut untuk di miliki oleh sebuah alat ukur yang
baik sebagaimana alat ukur yang di gunakan untuk mengumpul kan data dalam ilmu alam
.Alat ukur pengumpulan data harus memenhi dua sarat yaitu validitas dan reliabilitas.
Dalam pengujian validits dan reliabilitas,THB di uji kualitas nya sebagai sebuah
perangkat secara keseluruhan .pengujian kualitas perangkat dilakukan setelah dilakukan
pengujian atas kualitas butir-butirnya.Setelah dilakukan pemilihan butir-butir THB yang baik
dan membuang butir-butir yang jelek, butir-butir yang baik di tata sebagai sebuah
perangkat .Perangkat inilah yang kemudian di uji dalam validitas dan reliabilitas .Oleh karena
itu ,sebelum pengujian kualitas perangkat di lakukan ,terlebih dulu di periksa mutu butir-butir
nya dengan melakukam analisis butir.
1.2. Indentifikasi Masalah
Dari beberapa uraian yang dikemukakan pada latar belakang, maka dapat
diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut :
1. Defenisi Tes Hasil Belajar
2. Kisi-Kisi Soal Tes Hasil Belajar RMIB
3. Soal Uji Coba Tes Hasil Belajar RMIB
4. Data Hasil Uji Coba Tes Hasil Belajar RMIB
5. Analisis Hasil Uji Coba Tes Hasil Belajar RMIB
6. Keberhasilan Tes Hasil Belajar RMIB
1.3. Batasan Masalah.
Peneliti membatasi permasalahan pada upaya untuk menganalisis hasil tes belajar dan
mengidentifikasi keberhasilan tes hasil belajar yang sudah di uji coba.

1
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah bagaimana keberhasilan tes hasil belajar yang sudah di uji coba.
1.5. Tujuan Survey
Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui adalah untuk mengetahui
keberhasilan tes hasil belajar yang telah di uji coba
1.6. Manfaat Survey
Penelitian ini diharapkan bermanfaat, antara lain;
1. Siswa, penelitian ini dapat mengetahui analisis keberhasilan tes hasil belajar dan
mengidentifikasi keberhasilan tes hasil belajar.
2. Guru, penelitian ini akan bermanfaat sebagai salah satu cara mengetahui analisis
keberhasilan tes hasil belajar dan mengidentifikasi keberhasilan tes hasil belajar.
3. Sekolah, penelitian ini dapat mengetahui bagaimana mengetahui analisis keberhasilan tes
hasil belajar dan mengidentifikasi keberhasilan tes hasil belajar..
4. Peneliti, penelitian ini akan memperoleh pengalaman sehingga dapat menambah wawasan
ilmu pengetahuan.

2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.Definisi Tes Hasil Belajar
Tes merupakan suatu alat ukur yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang setiap butir
pertanyaan tersebut mempunyai jawaban atau ketentuan yang dianggap benar. Secara umum
ada dua bentuk tes, yaitu tes bentuk uraian (essay test) dan tes berbentuk objektif (Objektive
test).
Ada beberapa pendapat dari beberapa ahli tentang pengertian tes, menurut Anne Anastasi
dalam karya tulisnya  yang berjudul Psychological Testing, yang dimaksud dengan tes adalah
alat pengukur yang mempunyai standar yang obyektif sehingga dapat digunakan secara
meluas, serta dapat digunakan  sebagai cara untuk mengukur dan membandingkan keadaan
pskis atau tingklah laku individu.
Menurut  Lee J. Cronbach dalam bukunya berjudul Essential of Psychological Testing,
tes merupakan suatu perosedur yang sistematis untuk membandingkan tingkah laku dua orang
atau lebih. Sedangkan menurut Goodenough, tes adalah suatu tugas atau serangkaian tugas
yang diberikan kepada individu atau kelompok individu, yang dimaksud untuk
membandingkan kecakapan satu sama lain. Menurut Zainul dan Nasoetion ( 1997: 28-31)
THB adalah salah satu alat ukur yang paling banyak digunakan untuk menemukan
keberhasilan seseorang dalam suatu proses belajar mengajar atau untuk menentukan
keberhasilan suatu program pendidikan. 
Dari pengertian dari para ahli tersebut dalam dunia pendidikan dapat disimpulkan
bahwa pengertian tes adalah cara yang digunakan atau prosedur yang ditempuh dalam rangka
pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan, yang memberikan tugas dan serangkaian
tugas yang diberikan oleh guru sehingga dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkat
laku atau prestasi peserta didik
Dasar-dasar penyusunan tes hasil belajar adalah sebagai berikut:
1. THB harus dapat mengukur apa yang dipelajari dalam proses belajar mengajar sesuai
dengan tujuan instruksional yang tercantum di dalam kurikulum yang berlaku,
2. THB disusun sedemikian sehingga benar-benar mewakili bahan yang telah dipelajari,
3. Pertanyaan THB hendaknya disesuaikan dengan aspek-aspek tingkat belajar yang
diharapkan,
4. THB hendaknya disusun sesuai dengan tujuan penggunaaan tes itu sendiri, karena tes dapat
disusun sesuai dengan kebutuhan.

3
2.2 Jenis dan Bentuk Tes Hasil Belajar
Tes merupakan serangkaian soal yang harus dijawab oleh siswa. Dalam hal ini, tes
hasil belajar dapat digolongkan kedalam tiga jenis berdasarkan bentuk pelaksanaanya, yaitu
(a) tes lisan, (b) tes tulisan, dan (c) tes tindakan atau perbuatan. Tes tertulis dalam
pelaksanaannya lebih menekankan pada penggunaan kertas dan pencil sebagai instrumen
utamanya, sehingga tes mengerjakan soal atau jawaban ujian pada kertas ujian secara tertulis,
baik dengan tulisan tangan maupun menggunakan komputer. Sedangkan, Tes lisan dilakukan
dengan pembicaraan atau wawancara tatap muka antara guru dan murid. Sedangkan, Tes
perbuatan mengacu pada proses penampilan seseorang dalam melakukan sesuatu unit kerja.
Tes perbuatan mengutamakan pelaksanaan perbuatan peserta didik.
Dari segi bentuk soal dan kemungkinan jawabannya tes dibagi menjadi 2 bagian yakni :
1. Tes Essay (uraian)
Tes Essay adalah tes yang disusun dalam bentuk pertanyaan terstruktur dan siswa
menyusun, mengorganisasikan sendiri jawaban tiap pertanyaan itu dengan bahasa sendiri. Tes
essay ini sangat bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan dalam menjelaskan atau
mengungkapkan suatu pendapat dalam bahasa sendiri.
Subino, (1987:2) menyatakan bahwa berdasarkan tingkat kebebasan jawaban yang
dimungkinkan dalam tes bentuk uraian, butir-butir soal dalam ini dapat dibedakan atas butir-
butir soal yang menuntut jawaban bebas. Butir-butir soal dengan jawaban terikat cenderung
akan membatasi, baik isi maupun bentuk jawaban; sedangkan butir soal dengan jawaban
bebas cenderung tidak membatasi, baik isi maupun jawaban.
2. Tes Objektif
Tes objektif adalah tes yang disusun sedemikian rupa dan telah disediakan alternatif
jawabannya. Tes ini terdiri dariberbagai macam bentuk, antara lain ;
 Tes Betul-Salah (TrueFalse)
 Tes Pilihan Ganda (Multiple Choice)
 Tes Menjodohkan (Matching)
 Tes Analisa Hubungan (Relationship Analysis)
Pada prinsipnya, bentuk tes objektif di atas mempunyai kelemahan dan kebaikannya,
akan tetapi biasanya bentuk objektif dapat menteskan semua bahan yang telah diajarkan,
sedangkan bentuk uraian agak sukar untuk mengukur semua bahan yang sudah diajarkan,
karena ruang lingkup bentuk tes tersebut sangat sempit. Untuk lebih jelasnya perlu
diterangkan dahulu kelemahan dan kebaikan tes bentuk objektif. Keuntungan atau kebaikan

4
bentuk objektif dalam evaluasi hasil belajar bahasa Indonesia bagi siswa adalah tes bentuk
objektif (1) tepat untuk mengungkapkan hasil belajar yang bertatanan pengetahuan,
pemahaman, aplikasi, dan analisis, (2) mempunyai dampak belajar yang mendorong siswa
untuk mengingat, menafsirkan, dan menganalisis pendapat, dan (3) jawaban yang diberikan
dapat menggambarkan ranah tujuan pendidikan menurut Bloom, khususnya ranah cognitive
domain. Sedangkan kelemahannya bahwa tes objektif (1) siswa tidak dituntut untuk
mengorganisasikan jawaban, karena jawabannya sudah disediakan, (2) siswa ada
kemungkinan dapat menebak jawaban yang telah tersedia (3) tidak dapat mengungkap proses
berpikir dan bernalar, (4) hanya mengukur ranah kognitif yang paling rendah tidak
mengungkap kemampuan yang lebih kompleks. Hal ini sebagaimana yang diungkapkan
Gronlund (1985 : 36) menyatakan bahwa …objective test items can be used to measure a
variety of knowledge out come …the most generally useful is the multiple choice items…but
other items types also have a place. Pernyataan tersebut menunjukan bahwa item-item tes
objektif dapat digunakan untuk mengukur berbagai hasil belajar yang berupa pengetahuan.
Dari segi fungsi tes di sekolah, tes dibedakan menjadi :
1. Tes Formatif
Tes Formatif, yaitu tes yang diberikan untuk memonitor kemajuan belajar selama proses
pembelajaran berlangsung. Tes ini diberikankan dalam tiap satuan unit pembelajaran.
Manfaat tes formatif bagi peserta didik adalah :
Untuk mengetahui apakah peserta didik sudah menguasai materi dalam tiap unit
pembelajaran.
Merupakan penguatan bagi peserta didik.
Merupakan usaha perbaikan bagi siswa, karena dengan tes formatif peserta didik mengetahui
kelemahan-kelemahan yang dimilikinya.
Peserta didik dapat mengetahui bagian dari bahan yang mana yang belum dikuasainya.
2. Tes Summatif
Tes sumatif diberikan dengan maksud untuk mengetahui penguasaan atau pencapaian peserta
didik dalam bidang tertentu. Tes sumatif dilaksanakan pada tengah atau akhir semester.
3. Tes Penempatan
Tes penempatan adalah tes yang diberikan dalam rangka menentukan jurusan yang akan
dimasuki peserta didik atau kelompok mana yang paling baik ditempati atau dimasuki peserta
didik dalam belajar.
4. Tes Diagnostik

5
Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mendiagosis penyebab kesulitan yang
dihadapi seseorang baik dari segi intelektual, emosi, fisik dan lain-lain yang mengganggu
kegiatan belajarnya.
2.3 Ciri-Ciri Tes yang Baik
Menurut arikonto (1992), Sebuah tes yang dapat dikatakan baik sebagai alat pengukur
harus memilki persyaratan tes, yaitu memiliki:
1. Validitas
Sebuah tes disebut valid apabila tes tersebut dapat tepat mengukur apa yang hendak
diukur. Contoh, untuk mengukur partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar, bukan
diukur melalui nilai yang diperoleh pada waktu ulangan, tetapi dilihat melalui: kehadiran,
terpusatnya perhatian pada pelajaran, ketepatan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan oleh guru dalam arti relevan pada permasalahannya.
2. Reliabilitas
Berasal dari kata asal reliable yang artinya dapat dipercaya. Tes dapat dikatakan dapat
dipercaya jika memberikan hasil yang tetap apabila diteskan berkali-kali. Sebuah tes
dikatakan reliabel apabila hasil-hasil tes tersebut menunjukan ketetapan. Jika dihubungkan
dengan validitas, maka: Validitas adalah ketepatan dan reliabilitas adalah ketetapan.
3. Objektivitas
Sebuah dikatakan memiliki objektivitas apabila dalam melaksanakan tes itu tidak ada
faktor subjektif yang mempengaruhi. hal ini terutama terjadipada sistem scoringnya. Apabila
dikaitkan dengan reliabilitas maka objektivitas menekankan ketetapan pada sistem
scoringnya, sedangkan reliabilitas menekankan ketetapan dalam hasil tes.
4. Prakitikabilitas
Sebuah tes dikatakan memiliki praktibilitas yang tinggi apabila tes tersebut bersifat
praktis dan mudah pengadministrasiannya. tes yang baik adalah yang: mudah dilaksanakan,
mudah pemeriksaannya, dan dilengkapi dengan petunjuk-petunjuk yang jelas.
5. Ekonomis
Yang dimaksud ekonomis disini ialah bahwa pelaksanaan tes tersebut tidak membutuhkan
ongkos atau biaya yang mahal, tenaga yang banyak, dan waktu yang lama.
2.4. Menganalisis Tes Hasil Belajar
Menganalisis instrument (alat evaluasi) bertujuan untuk mengetahui apakah alat ukur
yang digunakan atau yang akan digunakan sudah memenuhi syarat-syarat sebagai alat ukur
yang baik, tepat mengukur sesuatu sesuai tujuan yang telah dirumuskan. Sebuah instrument
dikatakan baik jika memenuhi syarat  validitas, reliabelitas dan bersifat praktis.

6
2.4.1 Validitas Tes
Suatu tes dikatakan valid jika tes itu dapat mengukur apa yang seharusnya diukur.
Valid disebut juga sahih, terandalkan atau tepat. Tes hasil belajar yang valid, harus dapat
menggambarkan hasil belajar yang di ukur.
 Menghitung validitas
1. Tabel skor diurutkan dari total skor tertinggi ke terendah.
2. Setiap butir soal dihitung nilai validitasnya dengan menggunakan rumus korelasi
product moment pearson.
Nilai korelasi (r) dibandingkan dengan r-table pada taraf signifikansi 5% (∝ = 0,05)
dan dk n-1.
2.4.2 Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada
tingkat kemampuan tertentu yang dinyatakan dalam bentuk indeks 0,00 - 1,00
 Rumus :

 Kriteria:
1. Indeks kesukaran 0,00-0,30 tergolong sukar,
2. Indeks kesukaran 0,31-0,70 tergolong sedang, dan
3. Indeks kesukaran 0,71-1,00 tergolong mudah

2.4.3 Daya Pembeda


Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu butir soal untuk dapat membedakan
antara siswa yang menguasai materi dan siswa yang tidak/kurang/belum menguasai materi
yang diberikan.
• Rumus

• Kriteria

7
 0,40 - 1,00 soal diterima baik
 0,30 - 0,39 soal diterima tetapi perlu diperbaiki
 0,20 - 0,29 soal diperbaiki
 0,19 - 0,00 soal tidak dipakai/dibuang
2.4.4 Tes Pengecoh/Distaktor
Mengukur apakah distraktor atau pengecoh yang disediakan tepat atau tidak benar
Pengecoh dikatakan efektif bila minimal dijawab oleh 5% peserta dan lebih banyak dipilih
oleh kelompok siswa yang belum paham materi, berarti 5% x (A+B).
2.4.5 Reabilitas Tes
Mengukur tingkat ketepatan (precision) dan keajegan (consistency) skor tes. Suatu
tes dikatakan memiliki nilai reliabilitas yang tinggi apabila tes yang dibuat memiliki hasil
yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur. Untuk mengetahui koefisien reliabilitas
tes/soal bentuk pilihan ganda digunakan rumus Kuder Richadson 21 (KR-21) dengan
persamaan:
• Rumus :

Nilai korelasi (r) yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan nilai r-tabel
koefesien korelasi dengan kategori sebagai berikut:
• 0,90 ≤ r ≤ 1,00 = korelasi sangat tinggi (sempurna)
• 0,70 ≤ r ≤ 0,90 = korelasi tinggi
• 0,40 ≤ r ≤ 0,70 = korelasi sedang
• 0,20 ≤ r ≤ 0,40 = korelasi rendah
• 0,00≤ r ≤ 0,20 = korelasi sangat rendah

8
BAB III
METODE SURVEY
3.1. Tempat dan Waktu Survey
Tempat pengambilan survey ialah di lokasi masing-masing subject survey.
3.2. Subject Survey
subject dalam pelaksanaan ini adalah Mahasiswa Bimbingan dan Konseling.
3.3. Teknik Pengambilan Data
Teknik pengambilan datanya yaitu menggunakan Metode Data Kuantitaf berdasarkan
hasil dari pengisian angket melalui google form yang dilakukan untuk mengetahui Tes Hasil
Belajar Mahasiswa Bimbingan dan Konseling.

3.4. Instrumen Penelitian (satu atau lebih dari instrumen berikut: format isian,
pedoman wawancara, lembar observasi, qualiy checklist, atau kuesioner jika
diperlukan)

3.4.1 Penyusunan Instrumen


Tes sebagai instrument pengumpulan data adalah serangkaian pertanyaan atau latihan
yang digunkan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau
bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Riduwan,2013:76). Pada uji coba tes hasil
belajar ini tes digunakan untuk mengetahui pengetahuan Mahasiswa mengenai tes minat
RMIB. Tes yang digunakan dalam uji coba tes hasil belajar ini adalah berbentuk tes pilihan
berganda (multiple choice) untuk mengukur pengetahuan Mahasiswa mengenai tes minat
RMIB yang terdiri dari dua skor, yaitu 1 (jika jawaban benar) dan 0 (jika jawaban salah).

3.4.2 Kisi-Kisi Sola Tes Hasil Belajar RMIB

NO POKOK BAHASAN TARAF KOMPETENSI JUMLAH


Pengetahuan Pemahaman Aplikasi Analisis Sintesis Evaluasi f %
1 Hakikat tes minat RMIB 1 1 5%
2 Sejarah tes minat RMIB 1 1 2 10%
3 Pengertian tes minat RMIB 1 1 2 10%
4 Aspek-aspek yang diukur 1 1 2 10%
5 Bentuk tes minat RMIB 1 1 2 10%
6 Klasifikasi tes minat RMIB 1 1 2 10%
7 Kelebihan dan Kelemahan 1 1 2 10%
8 Administrasi tes : alat, waktu, cara 1 1 2 10%
pengerjaan
9 Faktor dari testee dan tester yang 1 1 2 10%
mempengaruhi tes hasil belajar

9
10 Kode Etik penggunaan tes minat 1 1 5%
RMIB
11 Pemaknaan dan penggunaan data tes 1 1 2 10%
minat RMIB dalam layanan BK
F 9 4 3 2 0 2 20 100%
jumlah
% 45% 20% 15% 10% 0% 10%

3.4.3 Soal Uji Coba Tes Hasil Belajar RMIB

Membuat Soal Tes Hasil Belajar


Tas Minat RMIB
( Pengetahuan )
1. salah satu tes psikologi untuk menentukan minat dalam berbagai macam pekerjaan
yang tersusun dalam beberapa kelompok yaitu tes RMIB yang dikembangkan oleh….
a. Alferd Binet
b. Rothwell Miller Interest Blank
c. Rothwell Miller Intereast Blank
d. The Wechsler
Jawaban: B
2. Pemberian rating oleh klien pada pengisian tes RMIB dimulai dari rating … sampai
rating …
a. Rating 1 sampai Rating 6
b. Rating 1 sampai Rating 8
c. Rating 1 sampai Rating 10
d. Rating 1 sampai Rating 12
Jawaban: D
3. Factor apa saja yang mempengaruhi testee dan tester dalam tes minat RMIB
a. Faktor primer dan faktor sekunder
b. Faktor internal dan faktor eskternal
c. Faktor individu dan faktor social
d. Faktor Lingkungan dan faktor ekonomi
Jawaban: C
4. perlunya suatu pengukuran untuk mengetahui Bakat dan Minat yang ada dalam diri
setiap individu. Alat tes ini banyak digunakan untuk dunia pendidikan misalnya
penjurusan di SMA dan Perguruan Tinggi, serta dapat digunakan untuk dunia kerja

10
dalam penentuan posisi jabatan seseorang (placement). RMIB ini memiliki 12
kategori yaitu ......
a. Michenical,Medical,jenistes,stropektis,validitas,realibitas,personal
social,sciences,verbal reasoning test,spece relation test,clarical speed test,accuracy
test
b. sciences,verbal reasoning test,spece relation test,clarical speed test,accuracy
test,reasoning test,medical,sencering teks,cencering test,speece,relation tes,sencitef
teks
c. jenistes, stropektis, validitas, clarical speed test,accuracy test,reasonin
test,medical,sencering teks,cencering test,speece,relation tes,sencitef teks
d. Outdoor,Mechanical,Computational,Scientific,Personal
Contact,Aesthetic,Literary,Musical,Social service,Clerical,Practical,Medical
Jawaban: E
5. Tujuan disusunnya Test Rothwell Miller Interest Blank (RMIB)…
a. Untuk mengidentifikasi masalah atau kesulitan yang dialami.
b. Untuk mengukur interest seseorang berdasarkan sikap seseorang terhadap
suatu pekerjaan.
c. Untuk mengungkap dinamika kepribadian.
d. Untuk mendeteksi masalah-masalah .
Jawaban: B
6. Pemikiran yang mendasari pembentukan tes ini adalah…
a. setiap orang memiliki konsep stereotip terhadap jenis-jenis pekerjaan yang
tersedia.
b. Setiap orang memiliki konsep stereotip yang sama.
c. Setiap orang memiliki konsep stereotip yang berbeda-beda.
d. Setiap orang memiliki konsep Stereotip terhadap jenis-jenis pekerjaan terntentu.
Jawaban: A
7. Dalam kelebihan tes minat RMIB ini manakah yang benar kecuali...
a. Dapat diawasi langsung oleh penguji
b. Waktu pengerjaannya tidak terbatas
c. Pemeriksa membutuhkan ketelitian
d. Meminimalisir manipulasi atau kecurangan
Jawaban: C

11
8. Pemaknaan dan penggunaan data hasil tes minat RMIB dalam layanan bk ini guru
bimbingan dan konseling di sekolah dapat memperoleh minat siswa dengan cara
petunjuk...
a. Bertanya dengan orang tua
b. Melihat hasil ujian siswa
c. Memberikan tes minat
d. Mengamati tingkah lakunya
Jawaban: D
( Pemahaman )
9. Pada tahun 1947 tes RMIB hanya memiliki 9 jenis kategori dari jenis-jenis pekerjaan
yang ada yaitu outdoor, mechanical, computational, scientific, personal contact,
aesthetic, literary, musical, dan social service dan pada tahun 1958 diperluas menjadi
12 kategori pekerjaan 3 kategori tersebut yaitu…
a. Medical, musical, dan clerical
b. Clerical, practical, dan medical.
c. Practical, literary, dan medical
d. Outdoor, medical, dan aesthetic
Jawaban: B
10. Urutkan Pemberian rating dari jenis pekerjaan yang paling disukai samapai jenis
pekerjaan yang tidak disukai pada saat pengisian tes RMIB adalah…
a. Rangking 1 untuk pekerjaan yang paling disukai, sedangkan rating 12
adalah pekerjaan yang tidak disukai
b. Rangking 12 untuk pekerjaan yang paling disukai, sedangkan rating 1 adalah
pekerjaan yang tidak disukai
c. Rangking 1 - 6 untuk pekerjaan yang paling disukai, sedangkan rating 7 - 12
adalah pekerjaan yang tidak disukai
d. Rangking 1 - 6 untuk pekerjaan yang tidak disukai, sedangkan rating 7 - 12 adalah
pekerjaan yang paling disukai
Jawaban: A
11. Minat RMIB (Rothwell Miller Interest Blank)
Rothwell-Miller Interest Blank adalah alat ujian yang pada asalnya dibentuk oleh
Miller. Ia kemudian diperbaiki dan dikemas kini oleh Rothwell Sejak tahun .....
a. 1999
b. 1998

12
c. 1872
d. 1888
Jawaban: B
12. Ada 3 bentuk formulir (form) pada tes ini, kecuali…
a. Form Pria.
b. Form Wanita.
c. Form Industri.
d. Form Label.
Jawaban: D
13. Untuk mengetahui minat siswa disekolah biasanya pihak sekolah bekerjasama
dengan...
a. Guru mata pelajaran yang lain karna tidak hanya berkerjasama dengan guru bk saja
b. Lembaga diluar sekolah
c. Berdiskusi dengan orang tua
d. Guru bk
Jawaban: B
( Aplikasi )
14. Dibawah ini hal-hal yang harus diperhatikan oleh tester dalam menggunakan tes
psikologis (RMIB) !
1. Konselor harus mempertimbangkan atau menetapkan dengan cermat dan teliti
validitas, relibilitas, dan ketepatan tes tertentu sebelum memilih untuk
digunakan pada konseli tertentu.
2. Data hasil testing harus diperlakukan “setaraf” seperti data dan informasi
tentang klien.
3. Hasil testing boleh diberitahukan kepada pihak lain
4. Penilaian berdasarkan asbsensi testee
5. Memiliki tanggung jawab untuk memberitahukan tujuan testing
Dari pernyataan diatas manakah pilihan yang tepat dalam kode etik melaksanakan tes
psikologis ?
a. 1,3 dan 5
b. 2, 4 dan 5
c. 1,2 dan 3
d. 1, 2 dan 5
Jawaban: D

13
15. Sci, singkatan dari Scientific adalah kategori bakat dan minat yang mengarah pada
kemampuan di bidang scientific misalnya seperti
a. Ahli matimatika
b. .Petani
c. Nelayan
d. Ahli mesin
Jawaban: A
16. Ada berapa jenis bidang kategori yang diukur pada Test Rothwell Miller Interest
Blank (RMIB)…
a. 9
b. 10
c. 11
d. 12
Jawaban: D
( Analisis )
17. Setiap orang memiliki keanekaragaman bentuk minat yang membantu dalam
pemilihan karir seseorang dan pekerjaan yang diminati, salah satu bentuk tes untuk
mengetahui minat dalam berbagai pekerjaan ialah tes RMIB yang tersusun dalam
….beberapa kelompok pekerjaan ?
a. 12 macam pekerjaan
b. 9 macam pekerjaan
c. 16 macam pekerjaan
d. 7 macam pekerjaan
Jawaban: A
18. Yang manakah pengaruh yang muncul diluar individu ( factor social ) yang
mempengaruhi tes minat RMIB ?
a. Kondisi keluarga, ligkungan, pendidikan da motivasi social
b. Pergaulan, ekonomi, dan pendidikan
c. Pendidikan, kondisi keluarga dan agama
d. Agama, pendidikan, status social dan lingkungan
Jawaban: A
( Evaluasi )
19. Tes ini disusun dengan tujuan untuk mengukur minat seseorang berdasarkan sikap
seseorang terhadap suatu pekerjaan. Hal mana didasarkan pula atas ide-ide stereotype

14
terhadap pekerjaan yang bersangkutan. Pemikiran yang mendasari pembentukan tes
ini adalah…
a. adalah kategori bakat dan minat yang mengarah pada kemampuan di bidang
persuasive
b. Alat tes yang di gunakan dalam dunia pendidikan
c. bahwa setiap orang memiliki konsep-konsep stereotype terhadap jenis-jenis
pekerjaan yang tersedia atau yang disediakan oleh masyarakatnya.
d. .Studi tentang minat banyak dilakukan untuk keperluan konseling pekerjaan,
Jawaban: C
20. Salah satu dalam kekurangan tes RMIB ini terdapat pemberian ranking untuk score
yang sama cukup membingungkan cara scoring yang harus dilakukan adalah...
a. Hasil rangking yang dibuat oleh testee dipindahkan ke dalam suatu kerangka
yang caranya terdapat pada bagian dari formulir tes tersebut
b. Tidak dapat dijelaskan secara merinci karena langsung bertatap muka dengan
penguji
c. Score dapat disusun dengan lebih cepat
d. Hasil rangking dapat dimasukan kedalam susunan baterry test
Jawaban: A

15
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Hasil Survey
Gambaran hasil survey tentang uji coba tes hasil belajar mengenai tes minta RMIB
mencakup pembahasan tentang definisi Tes Hasil Belajar, jenis dan Bentuk Tes Hasil Belaja,
Ciri-Ciri Tes yang Baik, langkah-Langkah Pengemabangan Tes Hasil Belajar, membuat kisi-
kisi, uji coba tes hasil belajar, analisis uji coba tes hasil belajar, dan analisis keberhasilan tes
hasil belajar.

4.2. Pembahasan
4.2.1 Data Hasil Uji Coba Tes Hasil Belajar
Responden Soal Soal Soal Soa Soa Soa Soa Soa Soa Soa Sol Soal Soa Soa Soa Soa Soa Soal Soa Soa score
1 2 3 l4 l5 l6 l7 l8 l9 l 10 11 12 l 13 l 14 l 15 l 16 l 17 18 l 19 l 20
Responden 24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 18
Responden 26 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 17
Responden 2 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 16
Responden 20 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 16
Responden 3 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 16
Responden 4 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 16
Responden 5 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 16
Responden 6 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 16
Responden 7 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 16
Responden 9 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 16
Responden 10 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 16
Responden 11 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 16
Responden 12 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 16
Responden 13 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 16
Responden 14 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 16
Responden 15 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 16
Responden 16 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 16
Responden 17 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 16
Responden 29 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 16
Responden 31 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 16
Responden 8 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 15
Responden 21 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 15
Responden 22 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 13
Responden 19 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 13
Responden 27 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 13
Responden 28 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 13
Responden 18 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 12
Responden 23 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 12
Responden 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 10
Responden 25 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 9
Jumlah 28 29 24 29 29 23 5 2 25 23 22 28 1 24 28 18 29 28 30 28 6

4.2.2 Analisis Uji Coba Tes Hasil Belajar


4.2.2.1 Validitas Tes
UJI VALIDITAS PEARSON MOMENT

Tujuan uji validitas ialah untuk mengetahui kevalidan atas kesesuaian kuesioner yang
digunakan oleh peneliti dalam mengukur dan memperoleh data dari responden
*Membandingkan nilai r-hitung dengan r-tabel

16
1. jika nilai r-hitung > r-tabel, maka item soal dinyatakan valid
2. jika r-hitung < r-tabel, maka item soal dinyatakan tidak valid
No r- r-tabel 5 %
Item hitung (31) sig Kriteria
1 0,424 0,355 0,018 valid
2 0,22 0,355 0,234 tidak valid
3 0,793 0,355 0 valid
4 0,682 0,355 0 valid
5 0,015 0,355 0,937 tidak valid
6 0,638 0,355 0 valid
7 0,301 0,355 0,1 tidak valid
8 0,242 0,355 0,19 tidak valid
9 0,57 0,355 0,001 valid
10 0,609 0,355 0 valid
11 -0,2 0,355 0,281 tidak valid
12 0,253 0,355 0,17 tidak valid
13 0,097 0,355 0,605 tidak valid
14 0,649 0,355 0 valid
15 0,807 0,355 0 valid
16 0,01 0,355 0,958 tidak valid
17 0,733 0,355 0 valid
18 0,296 0,355 0,106 tidak valid
19 0,617 0,355 0 valid
20 0,21 0,355 0,256 tidak valid

4.2.2.2.Tingkat Kesukaran
Rumus :

Kriteria:
a. Indeks kesukaran 0,00-0,30 tergolong sukar,
b. Indeks kesukaran 0,31-0,70 tergolong sedang, dan
c. Indeks kesukaran 0,71-1,00 tergolong mudah
No Soal Siswa yang Menjawab Benar Rumus Indeks Kesukaran Interprestasi
1 Soal 1 28 TK = 28/31 0,90323 Mudah
2 Soal 2 29 TK = 29/31 0,93548 Mudah
3 Soal 3 24 TK = 24/31 0,77419 Mudah
4 Soal 4 29 TK = 29/31 0,93548 Mudah

17
5 Soal 5 29 TK = 29/31 0,93548 Mudah
6 Soal 6 23 TK = 23/31 0,74194 Mudah
7 Soal 7 5 TK = 5/31 0,16129 Sukar
8 Soal 8 2 TK = 2/31 0,06452 Sukar
9 Soal 9 25 TK = 25/31 0,80645 Mudah
10 Soal 10 23 TK = 23/31 0,74194 Mudah
11 Soal 11 22 TK = 22/31 0,70968 Sedang
12 Soal 12 28 TK = 28 /31 0,90323 Mudah
13 Soal 13 1 TK = 2/31 0,03226 Sukar
14 Soal 14 24 TK = 24/31 0,77419 Mudah
15 Soal 15 28 TK = 28/31 0,90323 Mudah
16 Soal 16 18 TK = 18/31 0,58065 Mudah
17 Soal 17 29 TK = 29/31 0,93548 Mudah
18 Soal 18 28 TK = 28/31 0,90323 Mudah
19 Soal 19 30 TK = 30/31 0,96774 Mudah
20 Soal 20 28 TK = 28/31 0,90323 Mudah

4.2.2.3. Daya Pembeda


Rumus :

Kriteria
a. 0,40 - 1,00 soal diterima baik
b. 0,30 - 0,39 soal diterima tetapi perlu diperbaiki
c. 0,20 - 0,29 soal diperbaiki
d. 0,19 - 0,00 soal tidak dipakai/dibuang
Dari kelompok teratas diambil 27% sebagai kelompok atas dan dari urutan paling
bawah diambil 27% sebagai kelompok bawah. Sehingga banyak siswa kelompok atas =
banyaknya siswa kelompok bawah yaitu na = nb = 8 siswa.

• BA ( KELOMPOK ATAS)
Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal S
NO Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Responden
1 24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1
Responden
2 26 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
Responden
3 2 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1
Responden
4 20 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

18
Responden
5 3 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1
Responden
6 4 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1
Responden
7 5 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1
Responden
8 6 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1

Jumlah 7 7 8 8 7 8 3 1 8 8 3 8 0 8 8 7 8 8

• BB (KELOMPOK BAWAH)
Soa Soa Soa Soal Soa Soa Soa Soal Soa Soal Soa Soa Soa Soa Soa Soa Soa Soa Soa Soa
NO Responden l1 l2 l3 4 l5 l6 l7 8 l9 10 l 11 l 12 l 13 l 14 l 15 l 16 l 17 l 18 l 19 l 20 SCORE
Responden
1 19 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 13
Responden
2 27 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 13
Responden
3 28 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 13
Responden
4 18 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 12
Responden
5 23 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 12
Responden
6 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 10
Responden
7 25 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 9
Responden
8 30 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 6

Jumlah 6 7 2 6 8 2 0 0 4 3 7 6 0 3 5 5 6 5 7 6

• DAYA PEMBEDA
No Rumus Diterim Diterima Tidak
Soa B INDEKS a Perlu di Soal Dipakai
l BA B BA-BB N DP Baik perbaiki Diperbaiki /dibuang
1 7 6 1 31 BA-BB/(1/2*N) 0,06 X
2 7 7 0 31 BA-BB/(1/2* N) 0 x
3 8 2 6 31 BA-BB/(1/2* N) 0,38 X
4 8 6 2 31 BA-BB/(1/2* N) 0,12 x
5 7 8 -1 31 BA-BB/(1/2* N) -0,06 x
6 8 2 6 31 BA-BB/(1/2* N) 0,38 X
7 3 0 3 31 BA-BB/(1/2* N) 0,19 X
8 1 0 1 31 BA-BB/(1/2* N) 0,06 X
9 8 4 4 31 BA-BB/(1/2* N) 0,25 X
10 8 3 5 31 BA-BB/(1/2* N) 0,32 X
11 3 7 -4 31 BA-BB/(1/2* N) -0,25 X
12 8 6 2 31 BA-BB/(1/2* N) 0,12 X
13 0 0 0 31 BA-BB/(1/2* N) 0 X
14 8 3 5 31 BA-BB/(1/2* N) 0,32 X
15 8 5 3 31 BA-BB/(1/2* N) 0,19 X
16 7 5 2 31 BA-BB/(1/2* N) 0,12 X

19
17 8 6 2 31 BA-BB/(1/2* N) 0,12 X
18 8 5 3 31 BA-BB/(1/2* N) 0,19 X
19 8 7 1 31 BA-BB/(1/2* N) 0,06 X
20 8 6 2 31 BA-BB/(1/2* N) 0,12 X

4.2.2.4. Tes Pengecoh/Distaktor


Mengukur apakah distraktor atau pengecoh yang disediakan tepat atau tidak benar
Pengecoh dikatakan efektif bila minimal dijawab oleh 5% peserta dan lebih banyak dipilih
oleh kelompok siswa yang belum paham materi, berarti 5% x (A+B)
suatu pengecoh dapat dilakukan dengan cara :
* Diterima karena sudah baik ( >=5%)
* Diterima karena kurang baik ( <5%)
* Diterima karena tidak baik (=0,5%)

JUMLAH RESPONDEN YANG MEMILIH JAWABAN


1 1 1 1 1 1
SOAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 11 2 13 4 15 6 7 18 9 20
1 2 1 2
A 1 1 1 2 0 24 2 3 1 2 0 0 22 3 28 1 9 27 0 28
2 2
B 28 0 4 0 9 0 5 0 5 1 22 0 2 1 0 1 2 2 0 1
2 3
C 2 1 4 0 1 2 4 26 2 7 9 3 0 3 0 1 0 0 0 0
2 1 2 2 1
D 0 9 2 29 1 5 0 2 3 1 0 8 7 4 3 8 0 2 1 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
JUMLAH 31 1 1 31 1 31 1 31 1 1 31 1 31 1 31 1 1 31 1 31

PENGECOH SOAL
SOAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
77 39 10 71 71 10 90 35 94 87
A 3% 3% 3% 6% 0% % % % 3% % 0% 0% % % % % % % 0% 90%
90 13 94 16 81 71
B % 0% % 0% % 0% % 0% % 3% % 0% 6% 3% 0% 3% 6% 6% 0% 3%
77 13 84 23 29 10 10 97
C 6% 3% % 0% 3% 6% % % 6% % % % 0% % 0% 3% 0% 0% % 0%
94 94 16 32 10 90 23 77 10 58
D 0% % 6% % 3% % % 6% % 3% 0% % % % % % 0% 6% 3% 6%

KETERANGAN

20
SOA
L 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
DI DI DI DI
DI DI DI DI DI TERIM DI TERIM DI TERIM DI DI TERIM DI
A ULANG ULANG ULANG TERIMA TOLAK A TERIMA A ULANG A TOLAK TOLAK A TERIMA
DI DI DI
TERIM DI TERIM DI DI DI DI DI DI DI DI DI TERIM DI
B A TOLAK A TOLAK TERIMA TOLAK TERIMA TOLAK TERIMA ULANG TERIMA TOLAK A ULANG
DI DI DI DI DI
TERIM DI TERIM DI DI TERIM DI TERIM DI TERIM DI DI DI DI
C A ULANG A TOLAK ULANG A TERIMA A TERIMA A TERIMA TERIMA TOLAK TERIMA
DI DI DI DI
DI DI TERIM DI DI TERIM DI TERIM DI DI DI DI TERIM DI
D TOLAK TERIMA A TERIMA ULANG A TERIMA A TERIMA ULANG TOLAK TERIMA A TERIMA

15 16 17 18 19 20
DI DI DI DI DI DI
TERIMA TERIMA TERIMA TERIMA TOLAK TERIMA
DI DI DI DI DI DI
TOLAK ULANG TERIMA TERIMA TOLAK ULANG
DI DI DI DI DI DI
TOLAK ULANG TOLAK TOLAK TERIMA TOLAK
DI DI DI DI DI DI
TERIMA TERIMA TOLAK TERIMA ULANG TERIMA

4.2.2.5. Reabilitas Tes


UJI REABILITAS CRONBACH ALPHA
Uji reabilitas bertujuan untuk meliht apakah kuesioner memiliki konsistensi jika
pengukuran dilakukan dengan kuesioner tersebut dilakukan secara berulang. Dasar
pengambilan uji reablitas Cronbach Alpha kuesioner dikatakan reliable  Jika nilai Cronbach's
Alpha > 0,60 maka kuesioner atau angket dinyatakan reliabel atau konsisten. Sementara, jika
nilai Cronbach's Alpha < 0,60 maka kuesioner atau angket dinyatakan tidak reliabel atau tidak
konsisten.

Reliability Statistics
Case Processing Summary
Cronbach's
    N %
Valid 31 100,0 Alpha N of Items
Excluded 0 0,0 0,690 20
Case
s a

Total 31 100,0

Scale Scale Cronbach's


Item- Corrected
Mean if Variance Alpha if
Total Item-Total
Item if Item Item
Statistics Correlation
Deleted Deleted Deleted
item_1 13,74 6,198 0,322 0,674
item_2 13,71 6,546 0,126 0,690

21
item_3 13,84 5,273 0,724 0,621
item_4 13,71 5,946 0,625 0,653
item_5 13,71 6,813 -0,081 0,704
item_6 13,90 5,490 0,519 0,645
item_7 14,48 6,325 0,162 0,690
item_8 14,58 6,518 0,148 0,688
item_9 13,84 5,740 0,451 0,657
item_10 13,90 5,557 0,484 0,650
item_11 13,94 7,462 -0,359 0,756
item_12 13,74 6,465 0,141 0,690
item_13 14,61 6,712 0,028 0,694
item_14 13,87 5,516 0,538 0,644
item_15 13,74 5,598 0,761 0,633
item_16 14,06 6,996 -0,180 0,742
item_17 13,71 5,880 0,684 0,648
item_18 13,74 6,398 0,185 0,686
item_19 13,68 6,226 0,571 0,666
item_20 13,74 6,531 0,097 0,693

4. 3 Analisis Keberhasilan Tes Hasil Belajar RMIB


• Rekapitulasi Analisis Hasil Tes Belajar
1. Validitas
Sesuai dengan kriteria validitas mengatakan bahwa soal dikatakan baik apabila
dapat mengukur apa yang hendak di ukur secara tepat. Jadi validitas ini dihitung
dengan menggunakan rumus korelasi product moment pearson. Nilai korelasi (r)
dibandingkan dengan r-table pada taraf signifikansi 5%. Butir soal atau item yang
dianalisis pada penelitian ini adalah sejumlah 20 sehingga n=20, dan apabila nilai
sesuai dengan tabel r Product Moment, maka menunjukan angka 0,355 Dengan
nilai tersebut maka dapat dilihat hasilnya bahwa jika r-hitung sama atau lebih
dengan nilai di r tabel diatas maka butir soal tersebut dinyatakan valid. Kemudian
sebaliknya apabila hr-hitung kurang dari nilai pada tabel diatas maka butir soal
dinyatakan tidak valid. Jadi butir soal pilihan ganda Materi Tes RMIB dinyatakan
valid apabila r-hitung sama atau lebih dari 0,355. Kemudian hasil penelitian pada
20 butir soal yang sudah dilakukan diatas menunjukan bahwa 10 butir soal (50%)
dinyatakan valid dan sebanyak 10 butir soal (50%) dinyatakan tidak valid.
Dengan hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa butir soal tes pilihan ganda
materi tes RMIB termasuk soal yang kurang baik berdasarkan dari hasil analisis
dari segi tingkat validitasnya yang menunjukan angka 50%.

22
2. Tingkat Kesukaran
sesuai dengan hasil analisis butir soal yang telah dilakukan terhadap 20 butir soal
didapat hasil sebanyak 3 butir soal (15%) dalam katagori sukar, 1 butir soal (5%)
dalam kategori sedang, dan 16 butir soal (80%) dalam kategori mudah.
Berdasarkan dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa butir soal pilhan
ganda materi tes RMIB dilihat dari segi tingkat kesukaran soal masih belum
proporsional atau belum ideal. soal dalam kategori mudah masih sangat
mendominasi, soal dalam kategori sedang dan sukar masih belum ideal.
3. Daya Pembeda
Pada analisis butir soal pilihan ganda materi tes RMIB dari segi daya pembeda inii
dilakukan seluruh soal yang akan diujikan yaitu sebanyak 20 soal. Dari 20 soal
butir soal pilihan ganda yang diujikan terdapat sebanyak 15 butir soal (75%)
dalam kategori tidak dipakai/dibuang, 1 butir soal (5%) dalam kategori soal
diperbaiki, 4 butir soal (20%) dalam kategori Diterima/perlu diperbaiki, 0 butir
soal (0%) dalam kategori Diterima baik. Kemudian berdasarkan hasil analisis
diatas maka dapat disimpulkan bahwa sebanyak 20% butir soal termasuk memiliki
daya beda yang baik, sedangkan 80% butir soal memiliki daya pembeda yang
lemah atau tidak baik. Untuk soal yang memiliki soal daya beda yang baik berarti
soal tersebut dapat diterima artinya soal tersebut mempunyai kemampuan untuk
membedakan antara peserta didik yang sudah paham dan belum terkait materi
yang diujikan, dan untuk soal yang memiliki daya beda yang tidak baik atau lemah
sebaiknya tidak digunakan untuk ujian atau dibuang.
4. Tes Pengecoh/Distaktor
Analisis butir soal dari segi efektivitas pengecoh ini dilakukan dengan tujuan
untuk mengetahui seberapa baik pilihan yang salah dari jawaban soal yang dapat
mengecoh peserta tes yang memang tidak mengetahui kunci jawaban yang
tersedia. Efektivitas pengecoh diperoleh dengan menghitung banyaknya peserta
tes yang memilih jawaban A,B,C dan D. Pengecoh dapat dikatakan efektif atau
baik apabila alternatif jawaban dipilih sekurang kurangnya 5% dari seluruh peserta
tes. berdasarkan dari hasil analisis yang telah dilakukan terhadap 20 butir soal
yang kemudian didistribusikan berdasarkan indeks efektivitas pengecoh didapat
hasil bahwa sebanyak 1 butir soal (5%) masuk dalam kategori di terima baik, 9
butir soal (45%) masuk dalam kategori diulang ,10 butir soal (50%) masuk dalam
kategori di tolak. Berdasarkan seluruh penjelasan diatas didasari hasil analisis

23
maka dapat disimpulkan bahwa soal pilihan ganda materi tes RMIB berdasarkan
pola persebaran jawaban masuk dalam katagori soal yang kurang di tolak yaitu
sebesar (50%). Sehingga perlunya evaluasi lagi kusus untuk analisis ini yaitu
untuk butir soal yang sudah masuk dalam kategori diterima baik harus tetap
dipertahankan untuk tes berikutnya.
5. Reabilitas
Dari tabel output reabilitas diatas diketahui ada N of items ( banyaknya item atau
butir pertanyaan kuesioner) ada 20 items dengan nilai Cronbach Alpha sebesar
0,690. Karena nilai Cronbach Alpha 0,690 > 0,60, maka sebagaimana dasar
pengambilan keputusan dalam uji reabilitas diatas, dapat disimpulkan bahwa ke 20
atau semua item pertanyaan adalah termasuk dalam kategori tinggi yaitu antara
0,62-0,74 reliable atau konsisten
• Keberhasian Tes
Berdasarkan hasil analisis kuantitatif terhadap 20 butir soal pilihan ganda materi
tes RMIB yang meliputi analisis dari segi validitas, tingkat kesukaran, daya
pembeda,pengecoh dan reabilitas. Dapat disimpulkan bahwa 20 butir soal untuk
mengukur kemampuan belum berhasil dengan baik masih adanya beberapa item
soal yang tidak termasuk berhasil kedalam kategori baik dari kelima analisis hasil
tes belajar dapat dilihat dari besarnya persen pada kelima analisis tes hasil belajar
yang masuk kedalam kategori tidak baik.
Alasan : Dikarenakan terdapat hasil dari kelima analis hasil tes belajar sebagai
berikut dari segi validitas terhadap 20 butir soal, terdapat 10 butir soal (50%)
yang tidak valid, dari segi tingkat kesukaran terdapat 16 butir soal (80%) dalam
kategori mudah sangat mendominasi maka tingkat kesukaran belum proporsional
atau belum ideal, dari segi daya pembeda terdapat 15 butir soal (75%) termasuk
kedalam kategori di tolak, dari segi Tes pengecoh/diskator terdapat 10 butir soal
(50%) termasuk kedalam kategori di tolak, dan dari segi reabilitas butir soal pada
materi tes RMIB termasuk kedalam kategori reliable/konsisten. maka perlu
adanya tindak lanjut dari hasil analisis tersebut. Secara sederhana tindak lanjut
yang bisa dilakukan yaitu dipertahankan atau disimpan, diperbaiki, atau
dibuang/diganti soal baru. Dari Penjelasan di atas maka dapat disimpulkan untuk
butir soal piliihan ganda materi tes RMIB yang sudah layak secara keseluruhan
dan bisa dijadikan bank soal yaitu soal masuk dalam kategori sangat baik.
Sedangkan untuk soal yang masuk dalam kategori baik dan cukup sebaiknya di
24
perbaiki sesuai kekurangannya baik segi validitasnya, tingkat kesukaran, daya
pembeda, maupun efektivitas pengecohnya. Sedangkan untuk soal yang masuk
dalam kategori tidak baik dan sangat tidak baik sebaiknya soal tersebut di buang
atau digantikan dengan soal yang baru karena soal dalam kategori ini tidak layak
untuk dijadikan alat ukur untuk evaluasi.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan analisisi butir soal yang meliputi segi
validitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, tes pengecoh/distaktor, dan reabilitas pada soal
pilihan materi tes RMIB maka dapat disimpulkan bahwa dari total 20 butir soal pilihan ganda
ditinjau dari validitas menunjukan 10 butir soal (50%) dinyatakan valid dan 10 butir soal
(50%) dinyaatakan tidak valid. Ditinjau dari segi tingkat kesukaran soal didapat hasil 3 butir
soal (15%) dalam katagori sukar, 1 butir soal (5%) dalam kategori sedang, dan 16 butir soal
(80%) dalam kategori mudah. Ditinjau dari kategori daya sebanyak 20% butir soal termasuk
memiliki daya beda yang baik, sedangkan 80% butir soal memiliki daya pembeda yang lemah
atau tidak baik. Ditinjau dari sgi efektivitas pengecoh/distractor bahwa sebanyak 1 butir soal
(5%) masuk dalam kategori di terima baik, 9 butir soal (45%) masuk dalam kategori diulang ,
10 butir soal (50%) masuk dalam kategori di tolak. Dari segi reabilitas ada 20 items dengan
nilai Cronbach Alpha sebesar 0,690, maka sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam
uji reabilitas ke 20 atau semua item pertanyaan adalah termasuk dalam kategori tinggi yaitu
antara 0,62-0,74 reliable atau konsisten.

5.2. Saran
Berdasarkan dari hasil kesimpulan yang telah diperoleh diatas maka saran yang bisa
disampaikan yaitu:
Diharapkan untuk soal yang sudah baik bisa di pertahankan untuk dijadikan alat ukur
ujian, sedangkan untuk soal yang yang belum baik untuk dilakukan pebaikan ketika soal itu
masih mau digunakan untuk alat ukur evaluasi lagi. Dalam merancang atau membuat ukur
yang akan dijadikan evaluasi sebaiknya calon pendidik menjalankan semua proses yang
sudah menjadi prosedur karena jika soal yang akan dijadikan bahan mengukur tes
kemampuan belajar tersebut masih belum baik maka proses evaluasi yang akan dilakukan

25
belum bisa dijadikan alat ukur kualitas peserta didik evaluasi yang akan dilakukan belum bisa
dijadikan alat ukur kualitas peserta terhadap materi yang sudah diberikan.

DAFTAR PUSTAKA
E-Book
Ramli M, Nur Hidayah, Ella Faridati Zen , Elia Flurentin, Blasius Boli Lasan,Imam Hambali.
2017. Asesmen Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan.
Tim Pusdiklat Pegawai. 2016. Penilaian Hasil Belajar (Edisi I). Depok: Pusdiklat Pegawai
Kemendikbud
Skripsi
Firmansyah, Hasyim. (2018). Analisis Butir Soal Tes Pilihan Ganda Mata Pelajaran
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Kelas VIII SMP N 1 Wonosari Tahun
Ajaran 2017/2018. Skripsi, Fakultas Ilmu Keolahragaan. Universitas Negeri
Yogyakarta.
Jurnal
Kadir, Abdul. (2015). Menyusun dan Menganalisis Tes Hasil Belajar. Jurnal Al-Ta’dib, 8 (2).
doi: https://ejournal.iainkendari.ac.id/al-tadib

26
LAMPIRAN
UJI VALIDITAS PEARSON MOMENT

Correlations
item item item item item item item item item item item item item item item item item item item item
  _1 _2 _3 _4 _5 _6 _7 _8 _9 _10 _11 _12 _13 _14 _15 _16 _17 _18 _19 _20 skor_total
item_1 Pearson 1 .358* 0,11 .358* - 0,05 - 0,08 0,11 0,30 - 0,26 0,06 0,34 0,26 - .358* 0,26 . - .424*
Correlation 6 0,08 6 0,15 6 6 6 0,20 2 0 5 2 0,05 2 558** 0,10
6 3 9 7 7

Sig. (2-   0,04 0,53 0,04 0,64 0,76 0,41 0,64 0,53 0,09 0,25 0,15 0,74 0,05 0,15 0,76 0,04 0,15 0,00 0,56 0,018
tailed) 8 5 8 6 4 1 6 5 4 8 5 9 7 5 0 8 5 1 6
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
* *
item_2 Pearson .358 1 0,20 - - 0,14 - 0,06 - 0,14 - - 0,04 0,17 .358 0,04 . - - - 0,220
Correlation 4 0,06 0,06 5 0,24 9 0,12 5 0,16 0,08 8 2 3 466** 0,08 0,04 0,08
9 9 2 9 8 6 6 8 6

Sig. (2- 0,04   0,27 0,71 0,71 0,43 0,19 0,71 0,49 0,43 0,36 0,64 0,79 0,35 0,04 0,81 0,00 0,64 0,79 0,64 0,234
tailed) 8 2 2 2 6 0 2 0 6 6 6 8 4 8 9 8 6 8 6
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
* * *
item_3 Pearson 0,11 0,20 1 . - . 0,21 0,12 .380 . - 0,11 0,08 0,32 . - . .392 .373 0,11 .793**
Correlation 6 4 536** 0,12 831** 5 9 457** 0,13 6 9 1 668** 0,08 536** 6
9 3 5

Sig. (2- 0,53 0,27   0,00 0,49 0,00 0,24 0,49 0,03 0,01 0,47 0,53 0,63 0,07 0,00 0,64 0,00 0,02 0,03 0,53 0,000
tailed) 5 2 2 0 0 6 0 5 0 4 5 2 8 0 8 2 9 9 5
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
* * *
item_4 Pearson .358 - . 1 - .445 0,11 0,06 . 0,14 - .358 0,04 . . 0,04 . - . - .682**
Correlation 0,06 536** 0,06 5 9 536** 5 0,16 8 486** 802** 3 466** 0,08 695** 0,08
9 9 8 6 6

Sig. (2- 0,04 0,71 0,00   0,71 0,01 0,53 0,71 0,00 0,43 0,36 0,04 0,79 0,00 0,00 0,81 0,00 0,64 0,00 0,64 0,000
tailed) 8 2 2 2 2 7 2 2 6 6 8 8 6 0 9 8 6 0 6
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
item_5 Pearson - - - - 1 - - 0,06 0,20 0,14 0,12 - 0,04 - - - - - - .358* 0,015
Correlation 0,08 0,06 0,12 0,06 0,15 0,24 9 4 5 1 0,08 8 0,14 0,08 0,22 0,06 0,08 0,04
6 9 9 9 5 2 6 2 6 3 9 6 8

27
Sig. (2- 0,64 0,71 0,49 0,71   0,40 0,19 0,71 0,27 0,43 0,51 0,64 0,79 0,44 0,64 0,22 0,71 0,64 0,79 0,04 0,937
tailed) 6 2 0 2 5 0 2 2 6 6 6 8 7 6 7 2 6 8 8
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
item_6 Pearson 0,05 0,14 . .445* - 1 - - 0,27 . - 0,30 - .387* . - .445* 0,30 0,31 0,05 .638**
Correlation 6 5 831** 0,15 0,14 0,14 1 495** 0,05 6 0,31 555** 0,20 6 0 6
5 2 5 2 0 2

Sig. (2- 0,76 0,43 0,00 0,01 0,40   0,44 0,43 0,14 0,00 0,78 0,09 0,09 0,03 0,00 0,27 0,01 0,09 0,09 0,76 0,000
tailed) 4 6 0 2 5 5 6 1 5 0 4 0 2 1 5 2 4 0 4
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
*
item_7 Pearson - - 0,21 0,11 - - 1 . 0,21 0,05 - - .416 0,02 0,14 0,19 0,11 0,14 0,08 0,14 0,301
Correlation 0,15 0,24 5 5 0,24 0,14 599** 5 8 0,10 0,15 7 4 5 5 4 0 4
3 2 2 2 6 3

Sig. (2- 0,41 0,19 0,24 0,53 0,19 0,44   0,00 0,24 0,75 0,57 0,41 0,02 0,88 0,44 0,29 0,53 0,44 0,66 0,44 0,100
tailed) 1 0 6 7 0 5 0 6 6 0 1 0 5 1 3 7 1 9 1
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
item_8 Pearson 0,08 0,06 0,12 0,06 0,06 - . 1 0,12 - 0,16 -.358 . - 0,08 - 0,06 0,08 0,04 0,08 0,242
Correlation 6 9 9 9 9 0,14 599** 9 0,14 8 *
695** 0,17 6 0,04 9 6 8 6
5 5 2 3

Sig. (2- 0,64 0,71 0,49 0,71 0,71 0,43 0,00   0,49 0,43 0,36 0,04 0,00 0,35 0,64 0,81 0,71 0,64 0,79 0,64 0,190
tailed) 6 2 0 2 2 6 0 0 6 6 8 0 4 6 9 2 6 8 6
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
* * * *
item_9 Pearson 0,11 - .380 . 0,20 0,27 0,21 0,12 1 0,27 - 0,11 0,08 0,32 .392 - 0,20 0,11 .373 .392 .570**
Correlation 6 0,12 536** 4 1 5 9 1 0,31 6 9 1 0,08 4 6
9 3 5

Sig. (2- 0,53 0,49 0,03 0,00 0,27 0,14 0,24 0,49   0,14 0,08 0,53 0,63 0,07 0,02 0,64 0,27 0,53 0,03 0,02 0,001
tailed) 5 0 5 2 2 1 6 0 1 6 5 2 8 9 8 2 5 9 9
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
item_1 Pearson 0,30 0,14 . 0,14 0,14 . 0,05 - 0,27 1 - 0,30 - .387* 0,30 - .445* 0,30 0,31 0,30 .609**
0 Correlation 6 5 457** 5 5 495** 8 0,14 1 0,21 6 0,31 6 0,20 6 0 6
5 5 0 2

Sig. (2- 0,09 0,43 0,01 0,43 0,43 0,00 0,75 0,43 0,14   0,24 0,09 0,09 0,03 0,09 0,27 0,01 0,09 0,09 0,09 0,000
tailed) 4 6 0 6 6 5 6 6 1 6 4 0 2 4 5 2 4 0 4
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
item_1 Pearson - - - - 0,12 - - 0,16 - - 1 - 0,11 - - -.544 - 0,03 - - -0,200
**
1 Correlation 0,20 0,16 0,13 0,16 1 0,05 0,10 8 0,31 0,21 0,20 7 0,17 0,20 0,16 1 0,11 0,20
9 8 3 8 2 6 3 5 9 5 9 8 7 9

28
Sig. (2- 0,25 0,36 0,47 0,36 0,51 0,78 0,57 0,36 0,08 0,24   0,25 0,53 0,34 0,25 0,00 0,36 0,86 0,53 0,25 0,281
tailed) 8 6 4 6 6 0 0 6 6 6 8 2 5 8 2 6 8 2 8
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
item_1 Pearson 0,26 - 0,11 .358* - 0,30 - -.358 0,11 0,30 - 1 -.558 . 0,26 - - 0,26 - - 0,253
* **
2 Correlation 2 0,08 6 0,08 6 0,15 6 6 0,20 606** 2 0,27 0,08 2 0,06 0,10
6 6 3 9 8 6 0 7

Sig. (2- 0,15 0,64 0,53 0,04 0,64 0,09 0,41 0,04 0,53 0,09 0,25   0,00 0,00 0,15 0,13 0,64 0,15 0,74 0,56 0,170
tailed) 5 6 5 8 6 4 1 8 5 4 8 1 0 5 0 6 5 9 6
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
*
item_1 Pearson 0,06 0,04 0,08 0,04 0,04 - .416 . 0,08 - 0,11 -.558 1 - 0,06 0,15 0,04 0,06 0,03 0,06 0,097
3 Correlation 0 8 9 8 8 0,31 695** 9 0,31 7 **
0,33 0 5 8 0 3 0
0 0 8

Sig. (2- 0,74 0,79 0,63 0,79 0,79 0,09 0,02 0,00 0,63 0,09 0,53 0,00   0,06 0,74 0,40 0,79 0,74 0,85 0,74 0,605
tailed) 9 8 2 8 8 0 0 0 2 0 2 1 3 9 5 8 9 9 9
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
* *
item_1 Pearson 0,34 0,17 0,32 . - .387 0,02 - 0,32 .387 - . - 1 . 0,01 . 0,08 0,33 0,08 .649**
4 Correlation 5 2 1 486** 0,14 7 0,17 1 0,17 606** 0,33 606** 0 486** 4 8 4
2 2 5 8

Sig. (2- 0,05 0,35 0,07 0,00 0,44 0,03 0,88 0,35 0,07 0,03 0,34 0,00 0,06   0,00 0,95 0,00 0,65 0,06 0,65 0,000
tailed) 7 4 8 6 7 2 5 4 8 2 5 0 3 0 7 6 3 3 3
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
* *
item_1 Pearson 0,26 .358 . . - . 0,14 0,08 .392 0,30 - 0,26 0,06 . 1 0,16 . - . - .807**
5 Correlation 2 668** 802** 0,08 555** 4 6 6 0,20 2 0 606** 4 802** 0,10 558** 0,10
6 9 7 7

Sig. (2- 0,15 0,04 0,00 0,00 0,64 0,00 0,44 0,64 0,02 0,09 0,25 0,15 0,74 0,00   0,37 0,00 0,56 0,00 0,56 0,000
tailed) 5 8 0 0 6 1 1 6 9 4 8 5 9 0 8 0 6 1 6
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
item_1 Pearson - 0,04 - 0,04 - - 0,19 - - - -.544 - 0,15 0,01 0,16 1 0,30 - 0,21 - 0,010
**
6 Correlation 0,05 3 0,08 3 0,22 0,20 5 0,04 0,08 0,20 0,27 5 0 4 9 0,27 5 0,05
7 5 3 2 3 5 2 8 8 7

Sig. (2- 0,76 0,81 0,64 0,81 0,22 0,27 0,29 0,81 0,64 0,27 0,00 0,13 0,40 0,95 0,37   0,09 0,13 0,24 0,76 0,958
tailed) 0 9 8 9 7 5 3 9 8 5 2 0 5 7 8 1 0 6 0
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
* * *
item_1 Pearson .358 . . . - .445 0,11 0,06 0,20 .445 - - 0,04 . . 0,30 1 - . - .733**
7 Correlation 466** 536** 466** 0,06 5 9 4 0,16 0,08 8 486** 802** 9 0,08 695** 0,08
9 8 6 6 6

29
Sig. (2- 0,04 0,00 0,00 0,00 0,71 0,01 0,53 0,71 0,27 0,01 0,36 0,64 0,79 0,00 0,00 0,09   0,64 0,00 0,64 0,000
tailed) 8 8 2 8 2 2 7 2 2 2 6 6 8 6 0 1 6 0 6
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
item_1 Pearson 0,26 - .392* - - 0,30 0,14 0,08 0,11 0,30 0,03 0,26 0,06 0,08 - - - 1 - - 0,296
8 Correlation 2 0,08 0,08 0,08 6 4 6 6 6 1 2 0 4 0,10 0,27 0,08 0,06 0,10
6 6 6 7 8 6 0 7

Sig. (2- 0,15 0,64 0,02 0,64 0,64 0,09 0,44 0,64 0,53 0,09 0,86 0,15 0,74 0,65 0,56 0,13 0,64   0,74 0,56 0,106
tailed) 5 6 9 6 6 4 1 6 5 4 8 5 9 3 6 0 6 9 6
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
* *
item_1 Pearson . - .373 . - 0,31 0,08 0,04 .373 0,31 - - 0,03 0,33 . 0,21 . - 1 - .617**
9 Correlation 558** 0,04 695** 0,04 0 0 8 0 0,11 0,06 3 8 558** 5 695** 0,06 0,06
8 8 7 0 0 0

Sig. (2- 0,00 0,79 0,03 0,00 0,79 0,09 0,66 0,79 0,03 0,09 0,53 0,74 0,85 0,06 0,00 0,24 0,00 0,74   0,74 0,000
tailed) 1 8 9 0 8 0 9 8 9 0 2 9 9 3 1 6 0 9 9
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
* *
item_2 Pearson - - 0,11 - .358 0,05 0,14 0,08 .392 0,30 - - 0,06 0,08 - - - - - 1 0,210
0 Correlation 0,10 0,08 6 0,08 6 4 6 6 0,20 0,10 0 4 0,10 0,05 0,08 0,10 0,06
7 6 6 9 7 7 7 6 7 0

Sig. (2- 0,56 0,64 0,53 0,64 0,04 0,76 0,44 0,64 0,02 0,09 0,25 0,56 0,74 0,65 0,56 0,76 0,64 0,56 0,74   0,256
tailed) 6 6 5 6 8 4 1 6 9 4 8 6 9 3 6 0 6 6 9
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
*
skor_to Pearson .424 0,22 . . 0,01 . 0,30 0,24 . . - 0,25 0,09 . . 0,01 . 0,29 . 0,21 1
tal Correlation 0 793** 682** 5 638** 1 2 570** 609** 0,20 3 7 649** 807** 0 733** 6 617** 0
0

Sig. (2- 0,01 0,23 0,00 0,00 0,93 0,00 0,10 0,19 0,00 0,00 0,28 0,17 0,60 0,00 0,00 0,95 0,00 0,10 0,00 0,25  
tailed) 8 4 0 0 7 0 0 0 1 0 1 0 5 0 0 8 0 6 0 6
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

30

Anda mungkin juga menyukai