KONSELING INDIVIDUAL
DISUSUN OLEH :
Nim : 1193151026
2021
A. Latar Belakang
Praktikum BK Pribadi Sosial merupakan bagian integral dari pendidikan tenaga
kependidikan yang berdasarkan kompetensi. Bimbingan dan konseling bukan merupakan
kegiatan pembelajaran dalam konteks suatu adegan mengajar yang layaknya di lakukan
seorang guru sebagai pembelajaran bidang studi pada umumnya, melainkan layanan ahli dalam
konteks memandirikan peserta didik. Pada Praktik BK Pribadi Sosial ini, praktikan
melaksanakan kegiatan - kegiatan layanan yang merupakan ciri khas dari mahasiswa
Bimbingan Konseling. Praktik BK Pribadi Sosial ini merupakan pelatihan kegiatan
mahasiswa dalam menerapkan teori yang didapat selama kegiatan perkuliahan di jurusan
Bimbingan Konseling. Praktikum sebagai salah satu penunjang mahasiswa program
studi Bimbingan dan Konseling melaksanakan kegiatan layanan yang diberikan kepada
siswa dengan materi layanan non akademik.
B. Tujuan
Praktikum BK Pribadi Sosial yang di laksanakan pada salah satu siswa SMA kelas XI
mempunyai beberapa tujuan yaitu :
1. Tujuan Umum
Tujuan Praktikum BK Pribadi Sosial yaitu meningkatkan wawasan, pengetahuan,
keterampilan, nilai serta sikap mahasiswa dalam penyelenggaraan suatu layanan
Bimbingan dan Konseling di sekolah sehingga nanti kedepannya mampu menjadi seorang
pembimbing yang profesional.
2.Tujuan Khusus
a. Dapat mengelola layanan bimbingan dan konseling melalui tahap
perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi.
b.Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman mahasiswa sebagai bekal kelak
terjun di lapangan nyata.
C.Manfaat
Manfaat yang dapat di peroleh dalam pelaksanaan Praktikum BK Pribadi Sosial di
sekolah adalah:
1.Dapat memperoleh pengalaman baru secara mendalam.
2.Menemukan masalah secara nyata dan memahami permasalahan yang terjadi pada
siswa.
3.Dapat memperoleh pengalaman praktik dengan cara langsung yang tidak di
dapatkan di bangku kuliah.
4.Dapat mempraktikkan teori yang telah di dapat di bangku kuliah.
D. Biodata Konseli
3. Usia : 16 Tahun
5. Kelas : XI
6. Agama : Islam
7. Hobi : Traveling
8. Cita-Cita : Penulis
10. Deskripsi singkat tentang Konseli : Konseli merupakan siswa yang disiplin, dia
tidak penah terlambat datang ke sekolah dan
selalu mengerjakan tugas-tugasnya tepat
waktu. Konseli tergolong siswa yang
pendiam
E. Hasil Temuan
Pada pertemuan pertama pada tanggal 5 April 2021 saya melakukan pertemuan tatap
muka dengan konseli dan saya melakukan wawancara bersama konseli dengan memberikan
beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan masalah pribadi maupun social yang dihadapi
konseli dan dilakukan secara sistematis dan berlandaskan kepada tujuan konseling dan dilakukan
secara lisan dan secara langsung.
b. Tahap Kegiatan
Kegiatan parktikan BK Pribadi Sosial tepat dirumah saya di Jalan Karya Jaya Medan
Johor yang telah praktikan laksanakan adalah sebagai berikut :
1. Layanan Informasi
Materi : Mengatasi kurangnya kepercayaan diri saat
menyampaikan pendapat didalam kelas
Bidang Bimbingan : Pribadi dan Sosial
Sasaran : Siswa SMA Kelas XI
Tempat : Jalan Karya Jaya, Medan Johor
1. Deskripsi Pelaksanaan
Pelaksanaan layanan diskusi konseling berjalan dengan baik, konseli mampu
memahami materi yang disampaikan oleh pemimpin layanan bimbingan
konseling individual sehingga konseli diberikan pemahaman agar mengatasi
permasalahan yang dihadapi klien dan mampu menerapkan solusi yang diberikan.
SMA : AS-SYAFIIYAH MEDAN
KONSELING INDIVIDUAL
L Langkah-langkah Pelayanan
1. Tahap Awal / Pembentukan 1. Menerima Konseli dengan keramahan dan
keterbukaan serta berterima kasih
2. Menejelaskan pengertian bimbingan
konseling individual
3. Menjelaskan tujuan konseling individual
4. Menjelaskan latar belakang perlunya
bimbingan konseling individual
2. Tahap Transisi 1. Menegaskan kembali cara pelaksanaan
bimbingan konseling Individual
2. Tanya jawab untuk memastikan kesiapan
klien
3. Mengenali suasana hati dan pikiran
konseli mengetahui kesiapan konseli
2. Tahap Inti / Pembahasan 1. Konselor mempertegas topik yang
dibahas dan pentingnya topic tersebut
dibahas.
2. Konselor menampilkan video yang
berhubungan dengan materi layanan
3. Konselor mengajak konseli
brainstroming/curah pendapat dan tanya
jawab.
4. Tahap Pengakhiran 1. Konselor Menjelaskan bahwa kegiatan
konseling individual akan berakhir
2. Konselor Menanyakan kepada konseli apa
kemajuan yang dicapai.
3. Konseli menyampaikan kesan dan
pesannya
4. Memberikan tanggapan tentang BMB3
5. Mengucapkan Terima Kasih
C
M Tempat Pelaksanaan
N Waktu 1x 45 Menit
O Pelaksana Layanan Lidya Munawarah Siregar
P Pihak Yang Dilibatkan Siswa SMA Kelas XI
R Penilaian
Laiseg (penilaian segera) BMB3
Diketahui,
Dosen Pengampu Mata Kuliah Pelaksana Layanan
( Yenni Marito, M.Pd., M.Psi, Psikolog ) (Lidya Munawarah Siregar )
NIM : 1193151026
LAPORAN KONSELING INDIVIDUAL
C. DIAGNOSIS MASALAH
1. Esensi masalah
Berdasrkan data yang telah saya praktikan, maka dapat saya nyatakan bahwa permasalahan
yang konseli alami adalah malu dalam menyampaikan pendapatnya dikelas karena kurang
percaya diri.Sehingga berpengaruh dengan prestasi belajarnya.
D. PROGNOSIS
Berdasarkan analisis dan diagnosis diatas, maka permasalahan tersebut masih bisa
dientaskan melalui kegiatan konseling ini. Akan tetapi bila permasalahan tersebut tidak segera
dibantu dan diselasaikan maka akan memberikan dampak yang merugikan diri konseli, seperti:
a. Tidak memiliki sesuatu (keinginan, tujuan, target) yang diperjuangkan secara sungguh
sungguh.
b. Tidak memiliki keputusan melangkah yang decissive (ngambang)
c. Mudah frustasi atau give-up ketika menghadapi masalah atau kesulitan
d. Kurang termotivasi untuk maju, malas-malasan atau setengah-setengah
e. Sering gagal dalam menyempurnakan tugas-tugas atau tanggung jawab (tidak optimal)
f. Tidak bisa mendemonstrasikan kemampuan berbicara dan kemampuan mendengarkan
yang meyakinkan
g. Berpikir Pesimis terhadap sesuatu
h. Terlalu sensitif (perasa)
1. Berpikir:
a. Pengetahuan baru yang saya peroleh adalah bahwa memiliki kepercayaan diri akan
berdampak positif terhadap prestasi belajar dan dalam lingkungan social kita.
b. Saya berfikir bahwa memiliki kepercayaan diri itu penting karena kita yakin dengan
kemampuan yang kita miliki sehingga bertindak positif akan suatu hal.
c. Setelah membahas ini, berpikir Hal positif yang diperoleh di sini adalah saya sebagai
peserta didik yang memiliki kurangnya kepercayaan diri berfikir bahwa mengatasi
kurangnya kepercayaan diri harus dimulai dari diri sendiri. Bagaimanapun,
kepercayaan diri dibentuk dari sikap dan pikiran saya saat menanggapi sesuatu.
2. Merasa:
a. Saya merasa kurangnya rasa percaya diri disebabkan oleh 2 faktor yaitu internal dan
eksternal dimana factor internal ialah ketika saya tidak yakin dengan kemampuan
yang saya miliki, dan factor eksternal yaitu lingkungan sekitar yang tidak mendukung
saya.
b. Saya merasa membangun kepercayaan diri itu penting untuk lebih menghargai dan
menyampaikan apa yang kita rasakan.
c. Saya merasa memang sangat penting membahas masalah ini. Karena agar peserta
didik dapat berbagi solusi dan meningkatkan kepercyaan dirinya.
3. Bersikap:
a. Saya akan bersikap membangun kepercyaan diri karena akan berdampak positif
terhadap kehidupan saya baik dalam prestasi belajar saya
b. Saya bersikap akan melaksanakan atau menjalankan solusi-solusi agar perlahan bias
menerapkan kepercayaan diri
c. Sikap saya dengan topic yang dibahas ialah untuk lebih berpikir optimis dengan
kemampuan yang saya miliki
4. Bertindak:
a. Saya akan bertindak untuk lebih bisa meyakinkan diri saya dengan kemampuan yang
saya miliki
b. Tindakan saya pada topic mengatasi rasa kurangnya kepercayaan diri saat
menyampaikan pendapat didalam kelas ialah yakin dengan kemampuan saya
c. Tindakan saya ialah meminta dukungan dari keluarga ataupun teman – teman terdekat
5. Bertanggung Jawab:
a. Saya bertanggungjawab akan melaksanakan solusi-solusi yang telah dibahas pada
topic mengatasi rasa kurangnya kepercayaan diri saat menyampaikan pendapat
didalam kelas
b. Saya bertanggung jawab untuk melakukan solusi tersebut dan yakin bahwa tidak ada
yang salah dalam menyampaikan pendapat
c. Saya bertanggungjawab untuk memotivasi diri sendiri agar mencapai tujuan yang
saya inginkan
EVALUASI PENILAIAN
Setelah pemberian laiseg selesai, maka konselor melanjutkan kegiatan ke kegiatan evaluasi.
Evaluasi tersebut diantaranya:
1. Konseli sudah bisa menentukan perilaku yang nantinya akan dilakukan tanpa adanya
paksaan dari konselor
2. Konseli mampu menjelaskan alasan atas dasar apa konseli dalam menentukan
perilaku yang akan dilakukannya.
3. Konseli mampu berfikir secara positif dan menjadi lebih optimis dalam menjalani
kehidupan sosialnya disekolah.
4. Konseli menjadi lebih percaya diri untuk menyampaikan pendapatanya didalam kelas.