Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL JOURNAL REVIEW

HUBUNGAN KETERAMPILAN DASAR KONSELING DENGAN MINAT


SISWA MENGIKUTI KONSELING INDIVIDU

Indonesian Journal of Guidance and Counseling Theory and Application

Mata Kuliah:Teknik Konseling


Dosen Pengampu: Prof.Dr.Drs. Abdul Murad, M.Pd

Disusun Oleh :

Nama : Lidya Munawarah Siregar


Nim : 1193151026
Kelas : BK Reguler C

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Puji syukur alhamdulillah saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga Critical Jurnal Review
ini bisa selesai pada waktunya. Terima kasih juga saya ucapkan kepada :
1. Orang Tua Saya yang selalu mendukung dan memberikan semangat dalam pendidikan
saya
2. Bapak Prof.Dr.Drs. Abdul Murad, M.Pd Selaku Dosen Pengampu pada mata kuliah Teknik
Konseling
3. Teman-teman sekalian yang ikut berpartisipasi dalam pembuatan tugas ini
Saya berharap semoga Critical Jurnal Review ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, saya memahami bahwa Critical Jurnal Review ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun
demi terciptanya Critical Jurnal Review selanjutnya yang lebih baik lagi.

Medan, April 2021

Lidya Munawarah Siregar


REVIEW JURNAL

A. INDENTITAS JURNAL

Judul : Hubungan Keterampilan Dasar Konseling Dengan Minat


Siswa Mengikuti Konseling Individu
Jurnal : Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory
and Application
Download : https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jbk/article
Volume dan Halaman : Vol 6, No 2
Tahun : 2017
ISSN/E-ISSN : 2252-6374
Penulis : Fitriana Mahadita dan Kusnarto Kurniawan (Jurusan BK
Universitas Negeri Semarang
Reviewer : Lidya Munawarah Siregar
Tanggal : 21 – April – 2021

B. SUBSTANSI MATERI JURNAL


Tujuan penelitian ini untuk mengetahui- hubungan antara keterampilan dasar konseling
dengan minat siswa mengikuti layanan konseling individu di SMA Negeri 1 Godong. Metode
dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif korelasi. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa SMA Negeri 1 Godong yang pernah mengikuti layanan konseling individu yang
berjumlah 55 siswa. Teknik sampling yang digunakan yaitu sampling jenuh
Sebagai konselor wajib menyelenggarakan jenis-jenis layanan bimbingan konseling dengan
penyesuaian sepenuhnya terhadap karakteristik siswa yang dilayani. Salah satu jenis layanan
bimbingan konseling adalah layanan konseling individu.
Minat siswa dalam mengikuti konseling individu dapat dipengaruhi oleh beberapa hal,
salah satu yang berpengaruh terhadap minat siswa untuk mengikuti konseling individu adalah
kemampuan seorang konselor dalam melaksanakan konseling individual. Kemampuan konselor
dalam melaksanakan konseling I ndividu berkaitan erat dengan keterampilan dasar konseling
yang dikuasai konselor. Jadi dapat dikatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi
minat siswa dalam mengikuti konseling individu adalah keterampilan dasar konseling yang
dikuasai konselor. Keteram pilan Dasar Konseling (KDK) merupakan ke terampilan konselor
dalam menangkap atau merespon pernyataan klien dan mengkomu- nikasikannya kembali
kepada klien. Dalam melaksanakan layanan konseling individu konselor harus mampu
menerapkan keterampilan-keterampilan dasar konseling karena KDK sangat berpengaruh
terhadap keberhasilan konseling. Apabila konselor tidak mampu menerapkan KDK dengan
baik dan benar maka konseling tidak akan berjalan lancar dan tidak berhasil (Supriyo dan
Mulawarman, 2006).
Subjek penelitian ini dilakukan kepada siswa SMA Negeri 1 Godong diketahui bahwa siswa
tidak berminat untuk mengikuti kegiatan konseling individu karena ia beranggapan bahwa jika
ia melakukan konseling individu ia hanya akan diberi nasehat oleh konselor sekolah atau bah-
kan akan dimarahi. Siswa memiliki pandangan seperti itu karena selama ini jika siswa datang
ke ruang BK, konselor akan langsung menanyakan masalah siswa dan langsung menasehati.
Jadi menurut siswa keterampilan yang dimiliki konselor adalah keterampilan menasehati saja.
Dari apa yang disampaikan oleh konselor sekolah tersebut dapat diketahui bahwa beliau
kurang memahami pentingnya keterampilan dasar konseling dan juga kurang bisa
mengimplementasikan keterampilan tersebut dalam proses konseling
Dari jurnal tersebut dapat diketahui bahwa keterampilan konseling belum sepenuhnya
dilakukan oleh konselor sekolah. Ada beberapa alasan konselor sekolah belum banyak
menggunakan keterampilan konseling. Data menunjukkan bahwa alasan umum yang terjadi
adalah adanya keterbatasan kemampu- an dan keterampilan konseling, penggunaan
keterampilan konseling disesuaikan dengan kebutuhan dan keterbatasan waktu.
Menurut Supriyo dan Mulawarman (2006) : Dalam berkomunikasi dengan siswa, konselor
seharusnya menggunakan respon- respon yang fasilitatif bagi pencapaian tuju- an konseling.
Secara umum, respon-respon tersebut dapat dikelompokkan ke dalam ber- bagai keterampilan
dasar komunikasi konse- ling, yaitu keterampilan attending, opening, acceptance, restatement,
reflection of feeling, paraphrase, clarification, leading, structuring, reasurrance, silence,
rejection, advice, konfron- tasi, interpretasi, summary dan terminasi.
Info Artikel Abstrak
Sejarah Artikel: Minat merupakan faktor penting siswa mengikuti layanan konseling individu.Mi- nat siswa
Diterima April 2017
dalam mengikuti konseling individu dapat dipengaruhi oleh keterampilan dasar konseling
Disetujui Mei 2017
yang dikuasai konselor.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui- hubungan antara
Dipublikasikan Juni 2017
keterampilan dasar konseling dengan minat siswa mengikuti lay- anan konseling individu di
Keywords: SMA Negeri 1 Godong. Metode dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif korelasi.
Counselling Basic Skills; Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 1 Godong yang pernah
Students Interest; Indi-
vidual Counseling Services mengikuti layanan konseling individu yang berjumlah 55 siswa. Teknik sampling yang
digunakan yaitu sampling jenuh. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah skala
minat dan skala persepsi siswa terhadap keterampilan dasar konseling yang dikuasai
konselor. Analisis data menggunakan analisis deskriptif persentase dan analisis regresi linier
sederhana. Hasil penelitian menunjukan bahwa keterampilan dasar konseling termasuk dalam
kategori tinggi (75,49%) dan minat siswa mengikuti layanan konseling individu ter- masuk
kategori tinggi (79,31%). Serta ada hubungan yang signifikan antara keter- ampilan dasar
konseling dengan minat siswa mengikuti layanan konseling individu.

Abstract
Interest is an important factor of students participating in individual counseling ser-
vice. Student’s interest inparticipating in individual counseling service can be influ-
enced by counseling basic skill are mastered counselor. The purpose of this
research is to describes the relation between the counseling basic skills with the
students participation interest in individual counseling service at SMA Negeri 1
Godong.The method used in this research is a quantitative correlation method. The
population in this research were all students of SMA Negeri 1 Godong who attended
individual counseling services, with total of 55 students. The sampling technique
used is saturated Sampling. Method of data collection used is the scale of interest
and scale student’s perception of counseling basic skill are mastered counselor.
Data analysis used is percentage descriptive analy- sis and simple linear regression
analysis. The results showed that the counseling basic skills classified in the high
category (75.49%) and the students interest of participating individual counseling
service was high (79.31%). As well as there is a significant rela- tionship between
the counseling basic skills with the students interest of participating the individual
counseling service.

© 2017 Universitas Negeri Semarang


ISSN 2252-6374

z
Alamat korespondensi:
Gedung A2, Kampus Sekaran Gunungpati, Semarang 50229 E-
mail: fmahadhita@gmail.com Contact person: -
Fitria Mahadita dan Kusnarto Kurniawan/ Indonesian Journal of Guidance and Counseling 6
(2) (2017)
PENDAHULUAN terampilan konselor dalam
menangkap atau merespon pernyataan
Bimbingan dan konseling merupa- klien dan mengkomu- nikasikannya kembali
kan upaya proaktif dan sistematik dalam kepada klien. Dalam melaksanakan layanan
memfasilitasi individu mencapai tingkat per- konseling individu konselor harus mampu
kembangan yang optimal, pengembangan menerapkan keteram- pilan-keterampilan
perilaku yang efektif, pengembangan ling- dasar konseling karena KDK sangat
kungan, dan peningkatan fungsi atau berpengaruh terhadap keberha- silan
manfaat individu dalam konseling. Apabila konselor tidak mam- pu
lingkungannya.Sebagai kon- selor wajib menerapkan KDK dengan baik dan benar
menyelenggarakan jenis-jenis laya- nan maka konseling tidak akan berjalan lancar
bimbingan konseling dengan penyesuaian dan tidak berhasil (Supriyo dan
sepenuhnya terhadap karakteristik siswa Mulawarman, 2006).
yang dilayani. Salah satu jenis layanan Fenomena dilapangan menunjukkan
bimbingan konseling adalah layanan bahwa minat siswa untuk mengikuti layanan
konseling individu. Konseling individu atau konseling individu masih rendah.
konseling perorangan merupakan proses Berdasarkan hasil wawancara peneliti
pemberian bantuan yang dilakukan melalui dengan 15 orang sis- wa dari sekitar 30
wawancara konseling oleh seorang ahli siswa yang pernah mengikuti konseling
disebut konselor kepada individu yang individu secara sukarela pada 3 kon- selor
sedang mengalami sesuatu masalah dise- sekolah pada tanggal 03 Mei 2014 di SMA
but klien yang bermuara pada teratasinya Negeri 1 Godong diketahui bahwa siswa
ma- salah yang dihadapi klien (Prayitno dan tidak berminat untuk mengikuti kegiatan
Erman Amti, 2004). konseling individu karena ia beranggapan
Konseling individu bisa berjalan apa- bahwa jika ia melakukan konseling individu
bila siswa memiliki minat yang tinggi untuk ia hanya akan diberi nasehat oleh konselor
mengikuti konseling. Menurut Slameto sekolah atau bah- kan akan dimarahi. Siswa
(2010) minat adalah suatu rasa lebih suka memiliki pandangan seperti itu karena
dan rasa ke- tertarikan pada suatu hal atau selama ini jika siswa datang ke ruang BK,
aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. konselor akan langsung menany- akan
Seseorang dapat dikata- kan berminat masalah siswa dan langsung menasehati.
terhadap sesuatu objek apabila ia Jadi menurut siswa keterampilan yang
menyatakan perasaan tertariknya pada ob- dimiliki konselor adalah keterampilan
jek tersebut.Minat mendorong siswa dalam menasehati saja. Dan menurut penuturan
mengikuti konseling individu. Siswa yang dari konselor di seko- lah diketahui bahwa
tidak berminat enggan untuk datang kepada pada saat konseling beli- au hanya
konselor sekolah untuk mengikuti konseling. memberikan beberapa masukan dan
Tidak adanya minat siswa dalam mengikuti nasehat tanpa memperhatikan
konseling individu menyebabkan siswa tidak keterampilan- keterampilan yang ada dalam
memiliki perhatian untuk mengikuti konse- konseling. Jadi proses konseling hanya
ling. Dengan demikian tanpa adanya minat terkesan seperti sesi curhat antara konselor
siswa tidak memiliki perhatian, ketertarikan, dan siswa, karena me- nurut beliau dengan
dan keyakinan terhadap konseling individu. begitu siswa akan lebih terbuka
Sehingga siswa memutuskan untuk tidak menyampaikan masalahnya kepada
men- gikuti konseling. konselor.
Minat siswa dalam mengikuti Dari apa yang disampaikan oleh kon-
konseling individu dapat dipengaruhi oleh selor sekolah tersebut dapat diketahui
beberapa hal, salah satu yang berpengaruh bahwa beliau kurang memahami pentingnya
terhadap minat siswa untuk mengikuti kete- rampilan dasar konseling dan juga
konseling individu adalah kemampuan kurang bisa mengimplementasikan
seorang konselor dalam melaksanakan keterampilan tersebut dalam proses
konseling individual. Kemam- puan konselor konseling. Apabila fenomena tersebut tidak
dalam melaksanakan konseling individu mendapat perhatian yang serius bisa-bisa
berkaitan erat dengan keterampilan dasar pandangan siswa atau orang lain ter- hadap
konseling yang dikuasai konselor. Jadi konselor di sekolah menjadi buruk, bu- kan
dapat dikatakan bahwa salah satu faktor bertugas sebagai orang yang membimbing
yang mempengaruhi minat siswa dalam dan mengarahkan justru sebagai temat
mengikuti konseling individu adalah curhat dan tempat meminta nasehat serta
keterampilan dasar konseling yang dikuasai siswa akan kurang minat untuk mengikuti
konselor. Keteram- pilan Dasar Konseling konseling indi- vidu.
(KDK) merupakan ke- Sedangkan berdasarkan jurnal peneli-
tian yang dilakukan oleh Kusmaryani
(2010)
seorang tersebut
peneliti dari menunjukkan bahwa
Yogyakarta yang beberapa ke-
meneliti terampilan yang
Penguasaan sering digunakan
Keterampilan selama ini adalah
KonselingKonselor keterampilan
sekolah Di attending,
Yogyakarta.Hasil reassurance dan
dari penelitian advice. Dari jurnal
Fitria Mahadita dan Kusnarto Kurniawan/ Indonesian Journal of Guidance and Counseling 6
(2) (2017)
tersebut dapat berkomunikasi duga seluruh siswa SMA
dike- tahui bahwa dengan siswa, memiliki pengaruh Negeri 1
keterampilan konselor terhadap minat Godongyang
konseling belum seharusnya sis- wa dalam pernah mengikuti
sepenuhnya menggunakan mengikuti layanan konseling
dilakukan oleh respon- respon konseling individu. individu yang
konselor sekolah. yang fasilitatif bagi Bila demikian jika berjumlah 55
Ada beberapa pencapaian tuju- keterampilan siswa. Teknik
alasan konselor an konseling. dasar konseling sampling yang
sekolah belum Secara umum, yang dikuasai digunakan yaitu
banyak respon-respon konselorbaik sampling
menggunakan tersebut dapat maka siswa akan jenuh.Metode
keterampilan dikelompokkan ke memiliki minat pengumpulan data
konseling. Data dalam ber- bagai untuk mengikuti menggunakan
menunjukkan keterampilan dasar konseling individu. skala minat dan
bahwa alasan komunikasi konse- Siswapun akan skala persepsi
umum yang terjadi ling, yaitu dengan sadar siswa terhadap
adalah adanya keterampilan atau sukarela keterampi- lan
keterbatasan attending, opening, tanpa paksaan dasar konseling
kemampu- an dan acceptance, mau konseling yang dikuasai
keterampilan restatement, dengan konselor. konselor. Uji
konseling, reflection of feeling, Tapi jika validitas dengan
penggunaan paraphrase, keterampilan menggunakan
keterampilan clarification, dasar konse- ling rumus Product
konseling leading, structuring, yang dikuasai Moment. Uji
disesuaikan reasurrance, konselorkurang reabilitas dengan
dengan kebutuhan silence, rejection, maka siswa tidak meng- gunakan
dan keterbatasan advice, konfron- akan memiliki rumus
waktu. penggu- tasi, interpretasi, minat untuk Alpha.Teknik
naan keterampilan summary dan mengikuti analisis data
konseling terminasi. konseling individu. menggunakan
tampaknya ma- sih Konseling Tujuan dari analisis deskriptrif
dianggap banyak pada dasarnya penelitian ini prosenta- se
memakan waktu. adalah sebagai adalah untuk digunakan untuk
Hal ini karena hubungan mengetahuiminat mengetahui minat
keterbatasan membantu yang siswa mengikuti siswa mengikuti
kemampuan dalam profesional. Un- tuk layanan konseling layanan konseling
menggunakan memperoleh hasil individu, individu dan ke-
keterampilan yang maksimal keterampilan terampilan dasar
konseling. Akhir- suatu hubungan dasar konse- ling konseling
nya para konselor konseling (KDK) (KDK)sedangkan
sekolah cenderung diperlukan kondisi danhubungan analisis regresi
menggu- nakan yang antara linier sederhana
pola lama yang memungkinkan keterampilan digunakan un- tuk
sudah biasa klien (siswa) dapat dasar konseling mengetahui
dilakukan. Mereka berkem- bang dan (KDK) dengan hubungan antara
menganggap harus diciptakan minat siswa keterampi- lan
dengan pola lama, konselor sepanjang mengikuti layanan dasar konseling
masa- lah konseli hubungan konseling individu (KDK)dengan
segera dapat konseling. Siswa di SMA Negeri 1 minat siswa
diselesaikan. akan merasa nya- Godong. mengikuti layanan
Kerjasama man dan aman konseling individu.
antara konselor dengan adanya METODE
dengan siswa konselor, tetapi HASIL DAN
sangat diperlukan kenyataannya PENELITIAN
untuk mengadakan siswa hanya PEMBAHASAN
konse- ling yang diberikan nasehat Jenis
sangat profesional. oleh konselor atau penelitian ini Hasil
Untuk menarik dan bahkan dimarahi adalah penelitian penelitian minat
menumbuhkan oleh kon- selor. kuantitatif siswa mengikuti
minat siswa dalam Keterampilan korelasional. layanan konseling
men- gikuti dasar konseling Dalam penelitian individu, secara
konseling individu yang di- kuasai ini terdapat dua keseluru- han rata-
diperlukan penera- konselordalam variabel yaitu rataminat siswa
pan keterampilan konseling individu variabel bebaske- mengikuti layanan
dasar konseling di- terampilan dasar konseling
yang baik dan konseling dan individutermasuk
benar oleh variabel teri- dalam kategori
konselor itu katminat siswa tinggi yaitu
sendiri. Menurut mengikuti layanan menunjukkan
Supriyo dan konseling presentase
Mulawarman individu.Populasi 75,49%. Sebagian
(2006) : dalam penelitian besar siswa yaitu
Dalam ini ada- lah 53 siswa atau se-
Fitria Mahadita dan Kusnarto Kurniawan/ Indonesian Journal of Guidance and Counseling 6
(2) (2017)
besar 96,36 %
siswa
menunjukkan
minat yang tinggi
untuk mengikuti
layanan
konseling in-
Tabel 1. Minat Siswa Mengikuti Layanan Konseling Individu Per Indikator
Indikator Presentase Kategori
Perhatian 76,81818 Tinggi
Ketertarikan 73,30579 Tinggi
Keinginan 75,60606 Tinggi
Keyakinan 77,46753 Tinggi
Pengambilan Keputusan 75,11364 Tinggi
Tindakan 76,25 Tinggi
Rata-rata (x) 75,49043 Tinggi
dividu dan 2 siswa atau sebesar tertarikan siswa terhadap konseling
3,36 % siswa minat yang sangat tinggi individu nilainya paling rendah diantara
untuk mengikuti la- yanan konseling perhatian, keinginan, keyakinan,
individu. Hal ini memberikan makna bahwa pengambilan keputusan dan tindakan untuk
minat siswa dalam mengikuti layanan mengikuti layanan konse- ling individu.
konseling individu sudah baik. Jika melihat Ketertarikan merupakan adanya
pada setiap indikator minat yang ter- diri perha- tian seseorang individu mengenai
dari perhatian, ketertarikan, keinginan, segala se- suatu yang berkaitan dengan
keyakinan, pengambilan keputusan dan obyek tertentu. Obyek disini yang dimaksud
tinda- kan juga termasuk dalam kategori adalah konseling individu. Ketertarikan
tinggi, lihat tabel 1. siswa dalam mengikuti layanan konseling
Menurut Slameto (2010) minat adalah individu meliputi keterta- rikan untuk
suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan mengikuti pelaksanaan layanan konseling
pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada individu dan berusaha untuk mela- kukan
yang menyuruh. Jadi dapat dikatakan jika pendekatan yang berhubungan dengan
siswa mempunyai minat mengikuti layanan layanan konseling individu. Kurangnya
konse- ling individu maka siswa akan keter- tarikan siswa dalam mengikuti
mengikuti lay- anan konseling individu layanan konse- ling individu dikarenakan
secara sukarela tanpa ada yang menyuruh. siswa kurang men- dapatkan informasi
Minat itu muncul kare- na didahului oleh tentang layanan konseling individu, siswa
adanya perhatian terhadap konseling merasa konseling individu kurang
individu, ketertarikan pada kon- seling menyenangkan serta siswa kurang me-
individu, keinginan untuk mengikuti mahami tujuan, fungsi dan manfaat dari
konseling individu , keyakinan bahwa laya- nan konseling individu itu sendiri.
layanan konseling individu layak untuk Hasil penelitianketerampilan dasar
diikuti atau di- lakukan, setelah adanya kon- seling (KDK), secara keseluruhan rata-
keyakinan lalu mem- pengaruhi siswa untuk rata keterampilan dasar konseling
mengambil keputusan berkonseling dan (KDK)terma- suk dalam kategori tinggi yaitu
yang terakhir akan timbul tindakan untuk menunjukkan presentase 79,31 %.
mengikuti layanan konseling individu. Sebagian besar siswa yaitu 47 siswa atau
Besarnya persentase yang sebesar 85,45 % siswa menun- jukkan
ditunjukkan dari jawaban siswa tentang keterampilan dasar konseling (KDK) tinggi
bagaimana minat yang dimiliki siswa untuk dan 8 siswa atau sebesar 14,54 % siswa
mengikuti layanan konseling individu menunjukkan keterampilan dasar konseling
tersebut, diprediksikan terdapat beberapa (KDK)sangat tinggi. Hal ini memberikan
faktor yang mempengaru- hi munculnya mak- na bahwa keterampilan dasar
minat. Dapat dilihat dari hasil analisis tiap konseling (KDK) sudah baik. Jika melihat
indikator minat siswa dalam men- gikuti pada setiap indikator keterampilan dasar
layanan konseling individu yang terdiri dari konseling (KDK)yang ter- diri dari teknik
perhatian, ketertarikan, keinginan, keya- attending, opening, acceptance,
kinan, pengambilan keputusan dan tindakan restatement, reflection of feeling,
dapat diketahui bahwa keseluruhan paraphrase, clarification, leading,
indikator termasuk dalam kategori tinggi. structuring, reasurrance, silence, rejection,
Walaupun su- dah dalam kategori tinggi advice, konfrontasi, interpre- tasi, summary
tetapi ada satu in- dikator yang nilainya dan terminasi juga termasuk da- lam
paling rendah diantara indikator yang lain, kategori tinggi, lihat tabel 2.
indikator tersebut adalah ketertarikan. Jadi Besarnya persentase yang
dapat dikatakan bahwa ke- ditunjukkan dari jawaban siswa tentang
bagaimana kete- rampilan dasar konseling
(KDK)diprediksi-
Tabel 2. Implementasi Keterampilan Dasar Konseling (KDK) Per Indikator
Indikator Presentase Kategori
Teknik Attending 78,93939 Tinggi
Teknik Opening 74,24242 Tinggi
Teknik Acceptance 78,63636 Tinggi
Teknik Restatement 78,63636 Tinggi
Teknik Reflection Of Feeling 78,18182 Tinggi
Teknik Paraphrase 80,90909 Tinggi
Teknik Clarification 67,5 Tinggi
Teknik Leading 80 Tinggi
Teknik Structuring 60,90909 Rendah
Teknik Reasurrance 86,81818 Sangat Tinggi
Teknik Silence 87,27273 Sangat Tinggi
Teknik Rejection 82,27273 Tinggi
Teknik Advice 79,09091 Tinggi
Teknik Konfrontasi 78,75 Tinggi
Teknik Interpretasi 80,22727 Tinggi
Teknik Summary 78,18182 Tinggi
Teknik Terminasi 65,90909 Tinggi
Rata-rata (x) 77,28438 Tinggi
kan dipengaruhi oleh beberapa adalah proses penetapan batasan
teknik-teknik keterampilan dasar konseling oleh konselor tentang hakikat, batas-batas
(KDK) yang di- gunakan pada saat dan tujuan pro- ses konseling pada
konseling individu. Dapat dilihat dari hasil umumnya dan hubungan tertentu pada
analisis tiap indikator kete- rampilan dasar khususnya. Kurangnya teknik Structuring
konseling (KDK)dapat dike- tahui bahwa yang diimplementasikan konse- lor pada
attending, opening, acceptance, saat melakukan konseling individu
restatement, reflection of feeling, dikarenakan konselor belum dapat
paraphrase, clarification, leading, rejection, memberi- kan batasan terhadap klien, baik
advice, kon- frontasi, interpretasi, summary itu batasan waktu, peran, dan batasan
dan terminasi termasuk dalam kategori masalah, jadi pada saat konseling konselor
tinggi, sedangkan reasurrance dan silence jarang memberikan batasan waktu
termasuk dalam kate- gori sangat tinggi dan dilakukannya proses konse- ling, dan tidak
structuring masuk da- lam kategori rendah. menjelaskan perannya sebagai konselor
Dari penjelasan diatas dapat juga pada saat konseli menceritakan
diketahui bahwa teknik structuring masuk banyak masalah konselor tidak memberikan
dalam katego- ri rendah. Menurut Tohirin batasan dan membahas semua masalah
(2011) Structuring yang dialami oleh konseli.

Tabel 3. Hasil Korelasi antara keterampilan dasar konseling (KDK) yang dikuasai
konselor(X) dengan minat siswa mengikuti layanan konseling individu (Y)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coeffi- Standardized T Sig.
cients Coefficients
B
Std. Error Beta
1 (Con- 56,046 14,920 3,757 ,000
stant)
X ,487 ,124 ,476 3,941 ,000
a. Dependent Variable: Minat siswa mengikuti layanan konseling individu
Selain itu teknik clarification dan dalam mengungkapkan kembali pernyataan
termi- nasi walaupun masuk dalam kategori klien. Hal itu dikarenakan konse- lor lebih
tinggi te- tapi nilainya paling rendah diantara sering menggunakan kata-kata yang sulit dan
indikator yang lain. Clarification (Klarifikasi) kurang dipahami oleh siswa. Sedang- kan
ialah tek- nik yang digunakan untuk terminasi adalah keterampilan / teknik yang
mengungkapkan kembali isi pernyataan digunakan konselor untuk mengakhiri
klien dengan menggu- nakan kata-kata baru komunikasi konseling, baik mengakhiri un-
dan segar (Willis, 2004). Jadi dapat tuk dilanjutkan pada pertemuan berikutnya
diketahui bahwa konselor kurang maksimal maupun mengakhiri karena komunikasi kon-
seling betul-betul telah berakhir (Supriyo konselormengalami kenaikan 1
dan Mulawarman, 2006). Jadi dapat poin, maka minat siswa mengikuti layanan
dikatakan bah- wa konselor kurang konseling indi- vidu (Y) akan mengalami
maksimal pada saat men- gakhiri proses peningakatan sebe- sar 0,487. Analisis
konseling. Hal itu dikarenakan konselor dapat dilanjutkan ke proses melihat besar
kurang memperdulikan waktu yang habis hubungan dengan melihat nilai koefisien
pada saat proses konseling dan tetap me- korelasi dan koefisien determinasi R2. Nilai
lanjutkan proses konseling. koefisien korelasi dan koefisien determi-
Dalam penelitian ini, akan dicari nasi dapat dibaca pada nilai R dan R square
hubun- gan keterampilan dasar konseling pada tabel 4.
(KDK)den- gan minat siswa mengikuti Berdasarkan tabel diatas juga
layanan konseling individu di SMA Negeri 1 diketahui bahwa hasil koefisien korelasi
Godong tahun aja- ran 2014/2015. Oleh menghasilkan rhitung = 0,476 bila
karena itu, pengujian hipo- tesis kerja dalam dibandingkan dengan rta- bel dengan taraf
penelitian ini menggunakan metode analisis signifikansi 5% dengan N = 55, maka
data dengan teknik regresi li- nier diperoleh rtabel = 0,226. Dengan de- mikian
sederhana karena data yang diperoleh dari harga rhitung > rtabel, maka hipotesis nihil
penelitian ini berupa data (Ho) yang berbunyi “tidak ada hubungan
interval.Berdasarkan perhitungan SPSS 18, antara keterampilan dasar konseling (KDK)
maka hasil uji hubungan yang diperoleh yang dikuasai konselor dengan minat siswa
adalah sebagai berikut: mengikuti layanan konseling individu di
Berdasarkan harga a dan b yang SMA Negeri 1 Godong tahun ajaran
ditemu- kan maka dapat dituliskan 2014/2015”, di- tolak . Sedangkan hipotesis
persamaan regresi sebagai berikut: Ŷ= kerja (Ha) yang berbunyi “ada hubungan
56,046+0,487X. Konstanta sebesar 56,046 antara keterampi- lan dasar konseling
artinya bilaketerampilan dasar konseling (KDK)yang dikuasai kon- selor dengan
(KDK)yang dikuasai konselor(X) ni- lainya minat siswa mengikuti layanan konseling
adalah 0, makaminat siswa mengikuti individu di SMA Negeri 1 Godong tahun
layanan konseling individu nilainya yaitu se- ajaran 2014/2015”, diterima. Dengan de-
besar 56,046. Koefisien regresi variabel mikian ada hubungan yang signifikan antara
kete- rampilan dasar konseling (KDK)yang keterampilan dasar konseling (KDK)yang di-
dikuasai konselor(X) sebesar 0,487 artinya kuasai konselordengan minat siswa
jika keteram- pilan dasar konseling mengikuti layanan konseling individu di
(KDK)yang dikuasai SMA Negeri 1 Godong tahun ajaran
2014/2015 sebesar 0,476. Perolehan
koefisien korelasi sebesar 0,476 jika
dikonversikan dengan tabel interpretasi nilai
“r” masuk dalam kategori sedang atau
cukup tinggi.
Tabel tersebut juga menjelaskan be-
sarnya nilai koefisien determinasi (R²) atau
R square yaitu sebesar 0,227 = 22,7 % Nilai
ter- sebut menunjukkan bahwa variasi
variabel minat siswa mengikuti layanan
konseling indi- vidu (Y) dapat diterangkan
oleh variabel kete- rampilan dasar konseling
(KDK)yang dikuasai konselor(X) sebesar
22,7%. Dengan kata lain variabel
keterampilan dasar konseling (KDK) yang
dikuasai konselormempengaruhi varia- bel
minat siswa mengikuti layanan konseling
Tabel 4. Koefisien Korelasi (R) dan Koefisien Determinasi (R2) antaraketerampilan dasar
konsel- ing (KDK) yang dikuasai konselor(X) dan minat siswa mengikuti layanan konseling
individu (Y)
Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the


Estimate
1 ,476 a
,227 ,212 6,277
a. Predictors: (Constant), Keterampilan Dasar Konseling (KDK)
individu sebesar 22,7% dan sisanya dipengaru- hi oleh variabel lain yang tidak masuk dalam
penelitian ini.Dengan diterimanya persamaan regresi Ŷ= 56,046+0,487X, maka persamaan tersebut
dapat dijadikan sebagai dasar untuk memprediksi variabel dependen jika diketahui nilai variabel
independen. Dengan demikian dapat diprediksikan ketika keterampilan dasar konseling (KDK)yang
dikuasai konselormen- galami peningkatan, maka minat siswa men- gikuti layanan konseling individu
juga akan meningkat.
Berdasarkan hasil penelitian dapat di- ketahui bahwa keterampilan dasar konseling (KDK)yang
dikuasai konselormempunyai hu- bungan yang signifikan terhadap minat siswa dalam mengikuti
layanan konseling individu, keterampilan dasar konseling (KDK)yang di- kuasai konselor tinggi maka
akan tinggi pula minat siswa dalam mengikuti layanan konse- ling individu. Sebaliknya keterampilan
dasar konseling (KDK)yang dikuasai konselorren- dah maka minat siswa juga akan rendah.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pem- bahasan hasil penelitian, berikut merupakan
kesimpulan yang didapat mengenaihubun- ganketerampilan dasar konseling (KDK)den- gan minat
siswa mengikuti layanan konseling individu di SMA Negeri 1 Godong yaitu minat siswa mengikuti
layanan konseling individu di SMA Negeri 1 Godong termasuk dalam ka- tegori tinggi yaitu
menunjukkan presentase 75,49%. Hal ini dilihat dari adanya perhatian siswa terhadap konseling
individu, ketertari- kan siswa terhadap konseling individu, keingi- nan siswa untuk mengikuti konseling
individu dan keyakinan siswa terhadap layanan konse- ling individu yang akhirnya membuat siswa
mengambil keputusan untuk mengikuti laya- nan konseling individu.
Keterampilan dasar konseling (KDK)di SMA Negeri 1 Godong termasuk dalam ka- tegori tinggi
yaitu menunjukkan presentase 79,31 %. Siswa berpendapat bahwa keteram- pilan dasar konseling
(KDK)yang dikuasai konseloradalah tinggi atau baik. Hal ini dilihat dari teknik-teknik keterampilan
dasar konse- ling (KDK) yang digunakan konselor pada saat konseling individu sudah
diimplementasikan dengan baik
Ada hubungan yang signifikan antara keterampilan dasar konseling (KDK)dengan minat siswa
mengikuti layanan konseling in-
dividu di SMA Negeri 1 Godong. Hal ini di- buktikan dari hasil analisis regresi sederhana
perolehan koefisien korelasi sebesar 0,476 dan nilai koefisien determinasi (R²) adalah sebesar
22,7%. Dengan demikian dapat diprediksikan ketika keterampilan dasar konseling (KDK) yang
dikuasai konselormengalami peningka- tan, maka minat siswa mengikuti layanan kon- seling
individu juga akan meningkat.

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terima kasih ke- pada (1) Prof. Dr. Fathur Rokhman M.Hum, Rektor
Universitas Negeri Semarang, (2) Drs. Hardjono, M.Pd., Dekan FIP UNNES, (3) Drs. Eko
Nusantoro, M.Pd., Ketua jurusan BK, (4) Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Godong,dan (5) Pihak-pihak
yang telah memberi masukan un- tuk kesempurnaan artikel ini.
DAFTAR PUSTAKA

Prayitno & Erman Amti. 2004. Dasar-Dasar Bimbin-


gan dan Konseling. Jakarta : Rineka Cipta
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mem-
pengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta
Supriyo dan Mulawarman. 2006. Keterampilan Dasar Konseling. Semarang : UNNES
Tohirin. 2008. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi). Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada
Willis, Sofyan S. 2004. Konseling Individual Teori dan Praktek. Bandung : CV ALFABETA

Anda mungkin juga menyukai