Dosen Pengampu:
Kartika Wulan Fahmi Sgn, S.Pd.I., M.Pd.
Disusun Oleh:
Kelas: X5C
Kelompok 6
1. Wildatun Aribah 201901579009
2. Nur Asrilia Yaniar Siregar 201901579029
3. Megawati 202001570003
4. Sriyati 201901579044
5. Lufi Afriyanti 201901579023
1
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan izin dan kekuatan kepada kita semua. Sehingga dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul “Aplikasi TI (Teknologi Informasi) Dalam Asessment” tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah. Maka harapan kami
semua sekiranya makalah ini sesuai dengan harapan bapak/Ibu dosen pembimbing mata kuliah
yang dimaksud.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kelemahan dan kekurangnnya, maka
dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk lebih menyempurnakan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi saya dan umumnya bagi
pembaca.
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
BAB IV PENUTUP
REFERENSI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tidak bisa dipungkiri bahwa perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sangatlah
cepat berkembang sehingga dalam hal ini komputer sudah merupakan kebutuhan primer dalam
kehidupan sehari-hari, karena terbukti bahwa keberadaan dan kehadirannya memang sangatlah
diperlukan untuk mempermudah dan memperlancar pelaksanaan-pelaksanaan tugas-tugas,
baik di kantor, sekolah, maupun ditempat umum.
Berbagai macam program software diciptakan dan dikembangkan untuk mempermudah
manusia dalam menyelesaikan pekerjaannya. Seperti Microsoft Word, Microsoft Excel atau SPSS
dan Access dan lain-lain yang dapat dijadikan alat untuk mengolah dan menyimpan hasil dari
proses pengambilan data assessment. Bukan hanya itu, sekarang ini banyak peneliti yang
mengembangkan perangkat lunak yang bertujuan untuk memudahkan kerja guru bimbingan
konseling di sekolah.
Maka pada zaman yang modern ini, teknologi sangat berpengaruh pada pelaksanaan
pendidikan, salah satunya pendidikan bidang bimbingan dan konseling. Konselor dapat
memanfaatkan teknologi informasi sebagai sarana pendukung kerja BK, terutama dalam
asesmen BK.
B. Rumusan Masalah
● Bagaimana penggunaan aplikasi teknologi informasi dalam asesmen BK?
C. Tujuan Penulisan
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan tentang penggunaan
aplikasi teknologi informasi dalam asesmen BK dengan menggunakan komputer.
D. Manfaat Penulisan
Bagi praktisi pendidikan, khususnya guru bimbingan dan konseling, dapat dijadikan
sebagai bahan bacaan akan penggunaan aplikasi TI dalam asesmen BK dan dapat
menerapkannya dalam bimbingan konseling sebagai perwujudan perkembangan teknologi.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
pengkomputeran, telekomunikasi dan elektronik dan bidang informasi seperti data, fakta dan
proses.
C. Pengertian Komputer
Komputer/sistem komputer digunakan untuk menerima, menyimpan, memproses,
mempersembahkan data dan informasi. Yang dimaksud dengan sistem komputer meliputi
hardware, software komputer dan teknologi storan/penyimpanan.
Sistem komputer terdiri dari 5 komponen, yaitu:
● Komputer, terdapat empat bagian utama yang terdapat dalam komputer, yaitu:
- Input : Segala data, fakta dan informasi yang masuk ke dalam Input masuk bisa melalui
keyboard, mouse, kartu magnetik dan skrin sentuh.
- Pemproses : Nadi semua aktivitas komputer adalah Unit Pemprosesan Pusat(CPU).
Kecepatan pemroses tergantung pada tinggi rendahnya MHz, MIPS, MFLOPS, dan
memori RAM (MB, GB). Halaman 9 dari 22
- Output : Segala apa yang keluar dari hasil pemprosesan sistem komputer, berupa
salinan lembut(softcopy) dan salinan keras(hardcopy).
- Storan Sekunder : Tempat penyimpan, dapat berupa magnetic dan cahaya
- Software, software terdiri dari software sistem (sistem pengoperasian, Windows, Linux)
dan software aplikasi (pemprosesan kata, hamparan elektronik dan pengelolaan
pangkalan data).
● Informasi, bentuk informasi yang sering digunakan dalam istilah teknologi informasi dapat
dikualifikasikan dalam bentuk sebagai berikut : (a) bentuk data, teks, suara, bunyi, gambar
dan video, (b) bentuk digital dan bukan digital. Adapun sebuah informasi bisa dikatakan
berguna apabila tersedia apabila diperlukan; sesuai dengan keadaan dan konsisten.
● Pemrograman, tatacara operasi, tatacara salinan dan pemulihan, tatacara keamanan data
dan tatacara pembangunan sistem.
● Manusia, unsur manusia yang paling penting terbagi dua kategori, yaitu pengguna (novis,
sederhana, pakar) dan Profesional (pekerja sistem informasi).
3
● Komunikasi, yang digunakan untuk penghantaran dan penerimaan data dan informasi
(hardware, pemrograman dan informasi). Suatu perantaraan untuk menghantar dan
mencapai informasi. Persoalan yang timbul ialah berapa cepat dan banyak informasi yang
bisa dihantarkan alat penghantaran. Perkembangan terkini penghantaran tergantung
kepada bahan perantaraan /jenis isyarat. Terdapat empat teknik penghantaran, yaitu:
Bahan perantaraan/jenis isyarat, kuprum (isyarat elektronik: analog/ digital), gentian optik
(isyarat cahaya), dan udara (isyarat mikrogelombang).
D. Asesmen dalam BK
Asesmen merupakan kegiatan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan/kompetensi
yang dimiliki oleh klien dalam memecahkan masalah. Asesmen yang dikembangkan adalah
asesmen yang baku dan meliputi beberapa aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor dalam
kompetensi dengan menggunakan indikator-indikator yang ditetapkan dan dikembangkan oleh
Guru BK/ Konselor sekolah. Asesmen yang diberikan kepada klien merupakan pengembangan
dari area kompetensi dasar pada diri klien yang akan dinilai, yang kemudian akan dijabarkan
dalam bentuk indikator-indikator. Pada umumnya asesmen bimbingan konseling dapat
dilakukan dalam bentuk laporan diri, performance test, tes psikologis, observasi, wawancara,
dan sebagainya.
Dalam pelaksanaannya, asesmen merupakan hal yang penting dan harus dilakukan
dengan berhati-hati sesuai dengan kaidahnya. Kesalahan dalam mengidentifikasi masalah
karena asesmen yang tidak memadai akan menyebabkan treatment gagal; atau bahkan dapat
memicu munculnya konsekuensi dari tritmen yang merugikan diri klien. Meskipun menjadi
dasar dalam melakukan tritmen pada klien, tidak berarti konselor harus menilai (to assess)
semua latar belakang dan situasi yang dihadapi klien pada saat itu jika tidak perlu. Kadangkala
konselor menemukan bahwa ternyata “hidup” klien sangat menarik. Namun demikian tidaklah
efisien dan tidak etis untuk menggali semuanya selama hal tersebut tidak relevan dengan
treatment yang diberikan untuk mengatasi masalah klien. Karena itu, setiap guru pembimbing/
konselor perlu berpegang pada pedoman pertanyaan sebelum melakukan asesmen; yaitu “Apa
saja yang perlu diketahui mengenai klien?”. Hal itu berkaitan dengan apa saja yang relevan
4
untuk mengembangkan intervensi atau treatment yang efektif, efisien, dan berlangsung lama
bagi klien.
5
analisis ini dimulai dengan penyusunan instrumen, yaitu ITP yang digunakan untuk memahami
tingkat perkembangan individu sekaligus mengukur tingkat perkembangan siswa baik siswa SD,
SMP, SMA maupun perguruan tinggi (mahasiswa).
Perumusan ITP didasarkan pada hasil penelaahan terhadap tugas-tugas perkembangan
peserta didik, baik SD, SMP, SMA maupun PT. Kemudian hasil atau data yang diperoleh tersebut
dianalisis melalui ATP yang memang digunakan khusus untuk memberikan skor atau analisis
pada hasil atau lembar jawaban ITP. Hasil pengolahan skor atau data dalam bentuk grafik akan
memudahkan dalam pembacaan hasil, dengan begitu guru bimbingan dan konseling atau
konselor bisa mengetahui tingkat perkembangan siswa yang dibimbingnya dengan cepat dan
mudah. Selain itu informasi yang lengkap untuk merencanakan program pembelajaran bagi
anak dapat diperoleh dengan mudah. Namun secara tidak langsung dengan kemudahan yang
ada tersebut konselor dituntut untuk mampu mengoperasikannya dengan baik.
6
oleh konselor untuk data kearsipan, data organisasi, informasi klien, dan penelitian. Pencarian
dan penggalian potensi lain dari program microsoft excel untuk layanan bimbingan dan
konseling dilakukan. Penggalian potensi ini dilakukan dengan mencoba mengutak-atik program
microsoft excel untuk memahami program ini lebih dalam. Ada beberapa referensi yang diacu
antara lain rajin membaca buku komputer berkaitan dengan microsoft excel dan mencari
sumber dari internet.
Selanjutnya pengembangan aplikasi instrumen asesmen bimbingan dan konseling ada dua
macam, yaitu contoh instrumen tes berupa pengembangan skala multiple intelligence berbasis
komputer untuk penelusuran bakat minat dan contoh instrumen non tes who am i.
● Instrumen tes
Pengembangan skala multiple intelligence berbasis komputer untuk penelusuran bakat
minat. Untuk mengembangkan Aplikasi Skala Multiple Intelligence dengan Microsoft Excel,
memerlukan beberapa worksheet atau lembar kerja, antaralain:
1. Lembar kerja halaman depan
2. Lembar kerja petunjuk tes
3. Lembar kerja soal minat
4. Lembar kerja analisis data minat
5. Lembar kerja laporan individu minat
7
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komputer merupakan hasil dari pengembangan teknologi komunikasi dan informasi yang
mampu mempermudah semua pekerjaan manusia. Jadi dapat diartikan bahwa komputer
merupakan suatu perantara dalam mempermudah pencarian informasi dan pemberian
informasi atau biasa disebut dengan komunikasi. Model pemberian informasi bisa berupa
presentasi, atau bisa juga menggunakan web atau internet. Lalu mengenai aplikasi TI yang
digunakan dalam melakukan assesmen BK, guru BK bisa menggunakan microsoft word yang
dapat menjadi alat untuk membuat instrumen dalam melakukan asesmen, seperti angket,
kuesioner dan lain sebagainya. Microsoft Excel atau SPSS dan Access dapat dijadikan alat untuk
mengolah dan menyimpan hasil dari proses pengambilan data asesmen. Dan juga perangkat
lunak lainnya yang dikhususkan untuk membantu pencapaian tujuan dalam bimbingan
konseling bagi guru bimbingan konseling, seperti ATP, AUM terkomputerisasi dll.
B. Saran
Teknologi informasi yang sangat berkembang sesuai perkembangan zaman inipun
hendaknya dapat dimanfaatkan dengan baik bagi berbagai pihak, khususnya bagi guru
bimbingan konseling yang harus mengikuti perkembangan teknologi berkaitan dengan
pelaksanaan layanan bimbingan konseling ini, agar bimbingan konseling tidak hanya menjadi
upaya pendidikan yang kuno, melainkan menjadi bimbingan konseling modern yang
menggunakan aplikasi-aplikasi teknologi informasi dalam pelaksanaan layanannya. Karena
seharusnya guru bk atau konselor seyogyanya harus memiliki pemahaman dan kemampuan
yang komprehensif dalam menggunakan aplikasi yang berkaitan seperti ATP tersebut. Atau
bahkan penggunaan perangkat teknologi komputer no internet Microsoft Excel.
8
REFERENSI
Behan & Holmes, (1990). Understanding of Information Technologies. Prentice Hall.
Echols, J.M. & Shadily, H. (1995). Kamus Inggris Indonesia . Jakarta: PT Gramedia.
Hood, A.B., & Johnson, R.W., (1993). Assessment in Counseling: a Guide to the Use Psychological
Assessment Procedures. American Counseling Assocition.
Prayitno. (2004). Seri Kegiatan Pendukung Konseling Aplikasi Instrumentasi. Padang: FIP.
Ratna Widiastuti. (2010). Asessmen Intrumen Untuk Melakukan Asesmen dalam Bimbingan dan
Konseling. (online). (http://blog.unila.ac.id, diakses 24 Oktober 2016)
Shertzer, B. & Stone, Shelley. C. (1981). Fundamentals of Guidance. Boston : Houghton Mifflin
Company.
Tika, Hidayati. (2014). Pengembangan Aplikasi Instrumen Asesmen BK dengan Ms.Excel.
(online).
(http://pitykity24.blogspot.co.id/2014/06/pengembangan-aplikasi-instrumen-asesmen.html,
diakses 24 Oktober 2016)
Yusuf, Syamsu dan Juntika. (2003). Aplikasi ITP dan ATP dalam Pengembangan Rancangan
Tujuan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jurnal Bimbingan dan Konseling.
https://www.kamimadrasah.id/2021/06/aplikasi-sistem-administrasi-bk-siap-bk.html