HIMPUNAN DATA
Dosen Pengampu :
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami
miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan
bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhinya kami berharap
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi bagi kami penulis dan
pembaca. Terima kasih
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
A. Latar Belakang......................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................
C. Tujuan Penulisan..................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................
A. Kesimpulan...........................................................................................
B. Saran.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan pendukung pada umumnya ditujukan secara langsung untuk
memecahkan masalah klien melainkan untuk memungkinkan diperolehnya
data dan keterangan lain serta kemudahan-kemudahan atau komitmen yang
akan membantu kelanacaran dan keberhasilan kegiatan layanan terhadap klien.
Kegiatan pendukung ini umumnya dilaksanakan tanpa kontak langsung
dengan sasaran.
Kegiatan pendukung bimbingan dan konseling meliputi kegiatan aplikasi
instrumen bimbingan konseling, himpunan data, kunjungan rumah, konferensi
kasus, tampilan kepustakaan, dan alih tangan kasus. Semua jenis kegiatan
pendukung dilaksanakan secara langsung, dikaitkan pada keempat bidang
bimbingan, serta disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan klien. Hasil
kegiatan pendukung dipakai untuk memperkuat satu atau beberapa jenis
layanan bimbingan dan konseling.
Sekolah merupakan salah satu dimensi peyelenggaraan pendidikan secara
formal, potensi berilmu, terampil, kreatif dan mandiri karena pendidikan
bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia. Dalam Undang-undang dasar
tahun 1945 dikatakan bahwa pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan
bangsa. Sedangkan menurut Prayitno dalam bukunya Konseling Pancawaskita
manusia yang berkualitas adalah manusia yang mengembangkan dimensi
kemandirian, kesosialan, moraliats, dan keberagamaan. Bimbingan Konseling
merupakan usaha pemberian bantuan kepada siswa dalam upaya menemukan
pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depannya. (Amt,
2004)
Bimbingan menurut Moh Surya dalam Hallen adalah suatu proses bantuan
yang terus menerus dan sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing
agar tercapai kemandirian dalam pemahamana diri, penerimaan diri,
pengarahan diri dan perwujudan diri dalam mencapai tingkat perkembangan
yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungan. Menurut Tohirin
bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh pembimbing kepada individu
agar individu yang dibimbing mampu mandiri atau mencapai kemandirian
dengan mempergunakan berbagai bahan, melalui interaksi dan pemberian
nasehat serta gagasan dalam suasana asuhan dan berlandaskan norma-norma
(kode etik) yang berlaku. (Tohirin, 2008)
Konseling adalah suatu proses bantuan yang diberikan oleh tenaga
professional (konselor) kepada individu yang mengalami masalah dalam
kehidupan sehari-hari, proses pemberian bantuan ini dilaksanakan dalam
susasana hubungan tatap muka dan bertujuan untuk mengatasi masalah yang
sedang dihadapinya. (Amt, Dasar-Dasar Bimbingan Konseling, 2004)
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan dan konseling
merupakan proses bantuan yang diberikan oleh pembimbing (konselor)
kepada individu (konseli) melalui pertemuan tatap muka atau hubungan timbal
balik antara keduanya, supaya konseli mempunyai kemampuan atau
kecakapan melihat dan menemukan masalahnya serta mempunyai kemampuan
memecahkan masalahnya sendiri.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan himpunan data?
2. Apa saja tujuan dari himpunan data!
3. Jelaskan komponen dalam himpunan data!
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari himpunan data.
2. Untuk mengetahui tujuan dari himpunan data.
3. Untuk mengetahui komponen dalam himpunan data.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Himpunan Data
Data merupakan deskripsi atau gambaran, keterangan atau catatan
tentang data dan keadaan sesuatu. Untuk keperluan tertentu berbagai jenis data
dapat dihimpun, digolongkan dan dikemas dalam bentuk tertentu. Itulah yang
secara harfiah dinamakan himpunan data. Data yang terhimpun itu tentulah
tidak mencakup segala sesuatu yang telah ada, apalagi yang mungkin ada.
Dari segi jenis dan jumlahnya, data yang terhimpun itu sangat terbatas, dan
untuk tujuan tertentu pula data yang terhimpun itu harus dikembangkan
sehingga cakupannya semakin luas seiring dengan luasnya tujuan yang
diemban oleh diadakan himpunan data itu. (Tohirin, 2008)
Himpunan data yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan dengan
pengembangan siswa, yang diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematis,
komprehensif, terpadu, dan bersifat rahasia. (Salahudin, 2010)
Dalam rangka pelayanan konseling, diadakan himpunan data terkait
dengan berbagai seluk beluk pelayanan itu sendiri, terutama terkait dengan
fungsi pelayanan konseling. Dengan kata lain dalam rangka pelayanan
konseling, suatu unit data dapat dilihat kelengkapannya. (Prayitno, 2004)
Menurut Tohirin data merupakan deskripsi atau gambaran, keterangan
atau catatan tentang sesuatu. Himpunan data juga bermakna uasaha-usaha
untuk memperoleh data tentang peserta didik, menganalisis dan menafsirkan,
serta menyimpannnya. (Tohirin, 2008)