Pengembangan Kompetensi
2
Promosi Akuntabilitas
3
1. Perkembangan Pribadi dan Profesional
Maksud pertama supervisi konselor adalah dwitunggal (two in one) yaitu memfasilitasi perkembangan
personal dan profesional konselor. Gilbert Wrenn (1973) menyatakan bahwa “konselor sebagai pribadi
adalah satu faktor yang sangat penting di dalam konseling. Dia perlu memahami dirinya sendiri secara
psikologis agar efektif di dalam membantu orang lain”.
Perkembangan profesional yang merujuk pada tugas yang diadaptasi dari Boyd (1978) adalah sebagai
berikut:
Konselor harus menerima nama dan citra profesi sebagai bagain dari konsep dirinya.
Memiliki komitmen seperti persepsi yang jelas tentang peran dan fungsi profesional
Konselor harus memiliki committed terhadap tujuan isntitusi dimana layanan Bimbingan dan
Konseling ditampilkan
Konselor akan mengenali dan mengapresiasi keberartian profesi bagi individu, kelompok, instutusi
dan masyarakat secara keseluruhan.
2. Pengembangan Kompetensi
Supervisor lapangan yang tidak merasa nyaman dengan tanggungjawab terhadap perkembangan
kompetensi supervisee adalah karena mereka tidak dipersiapkan di dalam aspek metodologi
supervisi.
Adanya anggapan tentang batas-batas kompetensi, suatu pikiran dimana konselor menganggap
“telah mempelajari seluruhnya” sewaktu kuliah.