Anda di halaman 1dari 21

INSTRUMEN

KETERAMPILAN

DASAR

KONSELING
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN

DASAR KONSELING
BAGIAN A
A. MENGHAMPIRI DAN MENGHADIRKAN KONSELI SECARA

PSIKOLOGIS
A1.
PENERIMAAN

MENYAMPAIKAN

MENUNJUKKAN
MENUNJUKKAN

KATA-KATA MENUNJUKKAN

RASA HORMAT BAHASA


PENERIMAAN
RAUT MUKA
TUBUH YANG

(PEMBUKAAN) TERSENYUM
a. Verbal. Membuat
MENGGAMBARKAN
KETIKA KONSELI
pernyataan yang tidak
PENERIMAAN PENUH
DATANG menggambarkan
KEHANGATAN
penolakan datangnya

a. Praktikan membalas
konseli ke ruangan baik

salam/ ucapan yang


langsung atau tidak
Kesegeraan dalam

disampaikan konseli pada


Langsung. menyambut kedatangan

saat datang b. Non verbal.


konseli, cara

Misalnya:menerima konseli
mempersilahkan konseli

b. Memberikan ucapan
apa adanya meskipun
untuk duduk.
penerimaan lebih dahulu
penampilan tidak sesuai

sesuai kondisi konseli dengan aturan disekolah.

(Secara keseluruhan

praktikan menganggap

konseli memiliki potensi

yang bisa dikembangkan.)


A. MENGHAMPIRI DAN MENGHADIRKAN KONSELI SECARA

PSIKOLOGIS

A2. Menyampaikan informasi tentang tujuan konseling,

Menyampaikan tentang
Merencanakan
Mengkomunikasikan tentang

Mengkomunikasikan Mengkomunikasikan

tujuan/manfaat konseling
pertemuan untuk
azas kerahasiaan dalam

peran konselor peran konseli konseling (confidentiality)


untuk konseli konseling

Menyampaikan bahwa

Menjelaskan tujuan

apa yang dibicarakan

dengan menggunakan Menjelaskan peran

Meminta untuk berterus


konseli terjaga

bahasa yang mudah


dengan menggunakan Membuat kontrak waktu

terang, berbicara apa kerahasiaannya dan

dipahami oleh konseli bahasa yang mudah


pertemuan
adanya menumbuhkan

sesuai dengan kebutuhan


dipahami oleh konseli.
konseli. ketidakhawatiran

konseli
A. MENGHAMPIRI DAN MENGHADIRKAN KONSELI SECARA

PSIKOLOGIS

A3. MENGATUR JARAK DAN KECONDONGAN (POSISI) DUDUKRMASI TENTANG

TUJUAN KONSELING,

Posisi duduk antara konseli


Mengatur kecondongan
Mengatur duduk dengan

dan konselor membentuk


duduk (ke arah posisi duduk
tidak kaku (nyaman dan

sudut antara 65-75 derajat konseli) menunjukkan rasa hormat)


A. MENGHAMPIRI DAN MENGHADIRKAN KONSELI SECARA

PSIKOLOGIS

A4. MELAKUKAN KONTAK MATA

Mengatur pandangan ke arah lain secara proposional dengan tetap

mengarahkan perhatian pada konseli

Tidak selamanya menatap konseli, mengalihkan


pandangan sewaktu-waktu.
A5. PENAMPILAN DIRI SEBAGAI KONSELOR

MENUNJUKKAN
PERAWATAN DIRI
ETIKA
KEBERSIHAN

BERPAKAIAN
WAJAH, GIGI
SEBAGAI
DAN KERAPIHAN

PENDIDIK AREA KEPALA

Tidak memakai pakaian


Rambut/kerudung, gigi

yang mengundang
dan kulit menunjukkan
pikiran-pikiran negatif
kondisi yang bersih dan

konseli rapih.
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN DASAR KONSELING BAGIAN B
B. Memberikan respon agar konseli melakukan eksplorasi

B1. Memberikan respons atas


B2. Memfokuskan perhatian pada pembicaraan
dasar hasil pengamatan kepada
konseli (secara objektif) konseli (mendengarkan)

Mengatur intonasi suara Merumuskan tema


dengan memperhatikan Memparafrase Klarifikasi
pembicaraan konseli
energy konseli
Mengulang pernyataan Meminta penjelasan
konseli dengan kepada konseli tentang
Mengatur tinggi rendah Membuat pernyataan
memperhatikan peristiwa kata yang diucapkan
suara (saat konseli yang akan menjadi fokus
yang terjadi, siapa konseli yang dianggap
menunjukkan pembicaraan
saja yang terlibat dalam penting dan memerlukan
lemah/bersemangat/... )
peristiwa tersebut, penjelasan lebih lanjut
kapan terjadi, dimana (mis, bingung, males,
terjadinya, mengapa jengkel, dll)
terjadi dan bagaimana
terjadinya.
FRAMEWORK
B3. Memberikan respons yang memfasilitasi konseli menyampaikan pikiran, perasaan dan pengalamannya.

Mengajukan pernyataan Mengajukan

Menggunakan ungkapan yang mengungkap/ pertanyaan/pernyataan


pendek agar konseli menggambarkan
yang mengungkap tetang

melanjutkan perasaan pengalaman konseli

pembicaraannya terhadap peristiwa yang

dan pikiran konseli dialaminya

Step 1 Step 2 Step 3

Membuat pernyataan yang Contoh pertanyaan:


Ungkapan-ungkapan yang mendorong konseli menceritakan a. Kronologis Konselor, “ Jadi pada saat
digunakan agar konseli mampu peristiwa yang dialaminya. Contoh: kamu membuka buku, ada PR, kemudian
melanjutkan pembicaraannya. Konselor, “Yang membuat kamu kamu tidak mampu mengerjakan PR,
Contoh: memutuskan untuk tidak sekolah tidak mau bertanya kepada teman, dan
1. Lalu/selanjutnya/kemudian: untuk karena kamu tidak mengerjakan kamu memutuskan tidak
mendorong konseli melanjutkan pekerjaan rumah”, perasaan apa mengerjakannya.”
yang dirasakan saat itu?” Yang b. Sebab akibat “Kamu tidak masuk
pembicaraannya sekolah karena kamu tidak bisa
2. Oh begitu, Iya, Oke, Baiklah: membuat kamu memutuskan untuk mengerjakan PR”
untuk memberikan kesan bahwa tidak sekolah karena kamu tidak c. Pertanyaan: Boleh kamu bercerita
mengerjakan pekerjaan rumah”, apa pengalaman kamu sebelum kamu
konselor mendengarkan yang dipikirkan saat itu?”

memutuskan tidak pergi kesekolah?

FRAMEWORK
B3. Memberikan respons yang memfasilitasi konseli menyampaikan pikiran, perasaan dan pengalamannya.

Membuat penyataan yang Membuat pernyataan Mengajukan


menunjukkan respons yang yang menunjukkan pertanyaan/pernyataan
tulus dan objektif (genuines) penghargaan terhadap yang mengungkap perasaan
sesuai dengan pengalaman/ konseli (misalnya bahagia,
pikiran konseli tentang senang,sedih, marah, benci)
pikiran/peras aan yang pengalaman yang
dialami konseli terhadap peristiwa yang

dialaminya dialaminya

Step 4 Step 5 Step 6

Contoh pertanyaan: contoh pertanyaan


Contoh pertanyaan: Konselor, “Memang sulit untuk
Konselor, “Kamu merasa Konselor, “Kamu merasa mengerjakan tugas yang tidak
takut karena tidak takut karena tidak dimengerti, apalagi kalau tidak
mengerjakan pekerjaan mengerjakan pekerjaan berani bertanya kepada
rumah” rumah” siapapun”

INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN DASAR KONSELING BAGIAN C


C. Menumbuhkan kesadaran dan tanggung jawab pada konseli
C1. Menumbuhkan pemahaman dan kesadaran konseli terhadap keadaandirinya berkaitan
dengan ketidakmampuan atau kelemahan, yang akan menjaditanggungjawab dirinya untuk
memperbaiki/mengembangkan/men cari langkahlangkah solusi
Merumuskan pernyataan yang menumbuhkan Merumuskan pernyataan(respon) yang emphaty
Merumuskan pernyataan yang
kesadaran konseli tentang keadaan konseli untuk menumbuhkan kesadaran konseli tentang
menghubungkan keadaan perasaan konseli
saat ini (perasaan, pikiran) karena suatu keadaan dirinya saat ini dan membutuhkan
saat ini yang disebabkan oleh cara
untuk melakukan suatu tindakan tertentu untuk
berfikir/perilaku/tindakan konseli sendiri ketidakmampuan yang dialami oleh konseli.
mengatasi ketidakmampuannya (kelemahannya)
Contoh pernyataan: Konselor, “Kamu merasa Contoh pernyataan: Konselor, “Saat
Contoh pernyataan: Konselor: “Kamu tidak mudah untuk mengerjakan tugas-tugas itu
itu kamu berpikir tidak bisa
merasa kesulitan dalam dan kamu mempunyai keinginan bahwa keadaan
ini tidak berlangsung terus menerus” mengerjakan PR, takut kepada guru,
mengerjakan PR karena pada saat “Kamu merasa tidak mudah untukmengerjakan dan ingin ada orang yang bisa
kesulitan kamu tidak berani bertanya tugas-tugas itu dan kamu berfikir karena kamu
mengerti keadaanmu saat tidak bisa
kepada teman maupun guru. tidak memahami materi yang dijelaskan di
kelas “ mengerjakan tugas”
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN DASAR KONSELING BAGIAN C
C. Menumbuhkan kesadaran dan tanggung jawab pada konseli
C1. Menumbuhkan pemahaman dan kesadaran konseli terhadap keadaandirinya berkaitan
dengan ketidakmampuan atau kelemahan, yang akan menjaditanggungjawab dirinya untuk
memperbaiki/mengembangkan/men cari langkahlangkah solusi

Merumuskan pertanyaann yang mengungkap Merumuskan pernyataan yang mendorong Merumuskan pertanyaan/pernyataan yang
perasaan (yang menyenangkan) konseli, konseli mempunyai keinginan kuat untuk mengeksplorasi kemampuan/keberhasilan
bahwa konseli dapat melakukan sesuatu melakukan suatu tindakan pemecahan pengalaman konseli dalam mengatasi
untuk mengatasi kekurangannya. masalah ketidakmampuannya

Contoh pernyataan: Konselor, Contoh pertanyaan:


Contoh pertanyaan: Konselor,
“Dengan tidak mengerjakan PR, kamu Konselor:”Apabila ada PR/Tugas
“apabila kamu mengerti dan bisa
merasa takut dan tidak pergi langkahlangkah apa yang pernah
mengerjakan PR sampai selesai ,
kesekolah, tetapi kamu ingin
perasaan apa yang akan muncul pada kamu lakukan sampai kamu
peristiwa ini tidak terus menerus
dirimu?” berhasil mengerjakannya”
terjadi kepada kamu.”
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN DASAR KONSELING
BAGIAN D
D. Menumbuhkan inisiatif/menumbuhkan motivasi konseli untuk melakukan tindakan

D1. Mendorongkonseli untuk merumuskan tujuan

Membuat pertanyaan tentang rumusan tujuan yang diperlukan oleh konseli, dengan standar
capaiannya serta merumuskan berkaitan dengan siapa bagaiman,kapan dan dimana akan
dilakuan

Mengembangkan dan merumuskan tujuan, disertai standar capaian dan cara untuk mencapainya
Contoh pernyataan: Konselor: “ Supaya kamu bisa mengerjakan PR atau tugas dalam
matapelajaran, kamu menginginkan untuk dapat memahami tugas dan mengerjakannya dengan
tidak mecontek, Untuk itu kamu ingin mencari tahu caranya dengan bertanya kepada teman, dan
guru.
Contoh pertanyaan : Konselor :” Apa yang kamu inginkan supaya dapat mengerjakan PR dan tugas
dalam mata pelajaran dengan tidak mencontek kepada teman?” “Bagaiman cara nya untuk bertanya
kepada teman. “Diamana dan kapan diskusinya akan dilakukan”
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN DASAR KONSELING
BAGIAN D
D. Menumbuhkan inisiatif/menumbuhkan motivasi konseli untuk melakukan tindakan

D.2 Mengembangkan rancangan cara mencapai tujuan

Mengembangkan rencana mencapai tujuan dengan menentukan langkah awal, langkah


peranatara, mengembangkan setiap langkah tindakan dan merumuskannya sesuai dengan
kemampuan konseli

Menanyakan rencana langkah/tindakan yang akan dilakukan oleh konseli yang akan dilakukan
secara berurutan sesuai dengan kemampuannya Konselor:”Kamu perlu untuk merencanakan
langkah-langkah/tindakan-tindakan dalam mencapai tujuan kamu, bagimana langkahlangkahnya?”
“Tindakan/langkah apa yang akan menjadi langkah awal dan mudah untuk kamu lakukan”
“Bagaimana kamu menyusun langkah selanjutnya secara berurutan sesuai dengan yang mampu
kamu lakukan”
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN DASAR KONSELING
BAGIAN D
D. Menumbuhkan inisiatif/menumbuhkan motivasi konseli untuk melakukan tindakan

D3. Mengembangkan jadwal/agenda tindakan langkah yang telah dirumuskan

Mengembangkan rincian waktu untuk setiap kegiatan dan waktu berakhirnya


kegiatan

Mengungkap waktu memulai kegiatan, waktu melakukan tindakan berikutnya, dan waktu
berakhirnya kegiatan Konselor:” Kapan kamu akan memulai tindakan/langkah
awal/pertama yang sudah direncanakan dan kapan tindakan /langkah selanjutnya
sehingga bisa diperkirakan akan berakhir kapan ?
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN DASAR KONSELING
BAGIAN D
D. Menumbuhkan inisiatif/menumbuhkan motivasi konseli untuk melakukan tindakan
D4. Mengembangkan penguatan agar konseli termotivasi/terdorong untuk melakukan
tundakannya/langkahlangkahnya

Mengembangkan pernyataan yang mendorong konseli untuk melakukan tindakan


baik pernyataan positif maupun negatif

Memberikan dorongan kepada konseli untuk melakukan tindakan dan


mempertimbangkan resiko jika tindakan itu tidak dilakukan. Konselor:” Kamu sudah
merencanakan langkah awal, dan langkah berikutnya, Sesuai dengan kemampuan
kamu, kamu bisa melakukan langkah awal yang akan memberi jalan untuk langkah
berikutnya” dan “jika langkah awal ini berhasil, kamu akan memiliki keyakinan untuk
melangkah kepada tindakan berikutnya”
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN DASAR KONSELING
BAGIAN D
D. Menumbuhkan inisiatif/menumbuhkan motivasi konseli untuk melakukan tindakan
D5. Mempersiapkan pelaksanaan tahapan tindakan/langkah

Membuat reviu terhadap tujuan, langkah-langkah program, jadwal tindakan dan


penguatan

Mengembangkan tujuan, langkah-langkah, jadwal tindakan serta penguatan


terhadap konseli Konselor: “Baiklah sekarang sudah jelas yaa tujuan kamu untuk bisa
mengerjakan PR/tugas Matapelajaran adalah ……., dengan langkahlangkah
tindakannya ……” dan jika tindakan itu berhasil menjad kamu akan mudah melakukan
langkah selanjutnya”.
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN DASAR KONSELING
BAGIAN D
D. Menumbuhkan inisiatif/menumbuhkan motivasi konseli untuk melakukan tindakan
D6. Mempersiapkan pelaksanaan melalui latihan atau kegiatan dalam lingkup kecil

Memberikan kesempatan kepada konseli untuk mencobakan langkahnya dalam


lingkup yang kecil

Mendorong konseli mengembang cara dan mencoba tindakan yang akan dilakukan
serta memperkirakan hambatannya Konselor:” coba kalau kamu akan mulai meminta
teman kamu yang akan di ajak untuk belajar, bagaimana cara mengajaknya”, kira kira
apa yang akan menjadi kesulitannya?”
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN DASAR KONSELING
BAGIAN D
D. Menumbuhkan inisiatif/menumbuhkan motivasi konseli untuk melakukan tindakan
D7. Mengakhiri pertemuan konseling

Mengajak konseli untuk mengecek kesiapan dalam melakukan langkah tindakan

Memastikan kesiapan konseli secara fisik, emosi dan keyakinan untuk melakukannya.
Konselor:” Keadaan apa yang perlu dipersiapkan untuk memulai langkah awal yang
terkait dengan …….. (fisik, tampilan, lingkungan), lalu secara emosi kamu perlu
mempersiapkannya seperti apa?” Kesiapan yang terkait dengan …….. (fisik, tampilan,
lingkungan), lalu secara emosi kamu mempunyai keyakinan seperti apa untuk
memulainya?”
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN DASAR KONSELING
BAGIAN D
D. Menumbuhkan inisiatif/menumbuhkan motivasi konseli untuk melakukan tindakan
D.8 Mengembangkan pernyataan yang mengajak konseli untuk bertemu kembali dan
menyampaikan pencapaian tujuan yang diperolehnya

Mengajak konseli bertemu kembali untuk menyampaikan keberhasilan tindakannya

Memastikan kesiapan konseli untuk bertemu kembali pada waktu tertentu dan
menyampaikan keberhasilan yang diperolehnya
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai