Kelas : BKPI V E
Disusun Oleh :
Kelompok 6
I
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim…
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu
Memberikan rahmat KETERAMPILAN SUPERVISI BIMBINGAN DAN
KONSELING ,hidayah serta inayah–Nya. Sehingga, kami dapat Menyelesaikan
tugas makalah . Sholawat serta salam tak lupa juga kita Limpahkan kepada Nabi
Muhammad Saw.
Dengan rasa kesungguhan, penyusunan makalah ini dihadapkan pada
Pengetahuan dan kemampuan serta waktu terbatas, sehingga kami sadar Bahwa
dalam penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Berhasilnya penyusunan
ini tentunya berkat kerjasama dan terima kasih khususnya kepada bunda SITI
ZAHRA BULANTIKA,M.PD selaku dosen mata kuliah Studi kasus BK anak
dan Remaja yang telah membimbing kami.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu kami dengan senang hati menerima segala saran dan
masukkan yang bersifat membangun. Harapan kami semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan.
Penulis
II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN....................................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan............................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................................3
BAB III..................................................................................................................................11
KESIMPULAN......................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12
III
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Supervisi konseling merupakan sebuah kegiatan untuk mendukung
profesionalisme konselor di sekolah. Supervisi konseling juga merupakan
suatu proses pembelajaran untuk memberdayakan konselor agar dapat
mengembangkan pengetahuan dan kompetensinya, sehingga dapat bekerja
dengan menampilkan kemampuan terbaiknya, memiliki motivasi dan
tanggung jawab yang tinggi, dan pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas
hasil pelayananannya terhadap klien/konseli. Selain itu, supervisi konseling
juga dapat dipandang sebagai upaya untuk memberikan jaminan keamanan
dan kenyamanan bagi klien/konseli dan konselor itu sendiri dalam
menghadapi berbagai situasi konseling yang amat kompleks.
Evaluasi adalah memberikan pertimbangan atau nilai berdasarkan kriteria
tertentu, evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling adalah usaha
penelitian dengan cara mengumpulkan data secara sistematis, menarik
kesimpulan atas dasar data yang diperoleh secara objektif, mengadakan
penafsiran dan merencanakan langkah-langkah perbaikan, pengembangan dan
pengarahan staf.
Tujuan Evaluasi dan Supervisi Pelaksanaan Program Bimbingan dan
Konseling di Sekolah. Kegiatan evaluasi bertujuan mengetahui keterlaksanaan
kegiatan dan ketercapaian tujuan dari program yang telah ditetapkan. Dalam
keseluruhan kegiatan layanan bimbingan dan konseling, penilaian diperlukan
untuk memperoleh umpan balik terhadap keefektivan layanan bimbingan yang
telah dilaksanakan. Dengan informasi ini dapat diketahui sampai sejauh mana
derajat keberhasilan kegiatan layanan bimbingan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Pengertian Supervisi Konseling?
2. Apa Kriteria Supervisi BK?
3. Apa Tujuan dan Fungsi Supervisi BK?
4. Apa Pendekatan yang dilakukan dalam Supervisi BK?
5. Apa Prisip Supervisi BK?
6. Apa saja Pelaksanaan, Dampak, dan Teknik dari Supervisi BK?
1
C. TUJUAN MASALAH
1. Mengetahui Pengertian Supervisi Konseling
2. Mengetahui Kriteria Supervisi BK
3. Mengetahui Tujuan dan Fungsi Supervisi BK
4. Mengetahui Pendekatan yang dilakukan dalam Supervisi BK
5. Mengetahui Prisip Supervisi BK
6. Mengetahui Pelaksanaan, Dampak, dan Teknik dari Supervisi BK
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
B.Kriteria Supervisi Bimbingan Konseling
4
2 Mengembangkan profesionalisme guru pembimbing, yaitu supervisor BK
membantu guru pembimbing un- tuk tumbuh dan berkembang secara profesional,
sosial dan personal.
3 Memotivasi guru pembimbing agar dapat secara ber- kelanjutan melaksanakan
kegiatan-kegiatan bombingan dan konseling, menemukan dan memperbaiki
kesalahan dan kekurangan
5
Seorang supervisor bimbingan dan konseling harus mampu “Tut wuri handayani,
ing madya mangun karso, ing ngarso sung tulodo”
3. Peluasan Pengalaman Supervisor bimbingan dan konseling hendaknya dapat
ber- fungsi membantu guru pembimbing dalam memperoleh pengetahu- an dan
pengalaman baru. Untuk itu dapat ditempuh melalui kegiatan Inservic Training,
kunjungan ke sekolah lain yang bimbingan dan konselingnya maju, mengikuti
pertemuan profesional, pembuatan jurnal, penelitian dan usaha-usaha untuk
mengenal kebutuhan peserta didik, dan lain-lain.
4. Dorongan Terhadap Usaha-usaha Kreatif. Supervisi bimbingan dan konseling
hendaknya mampu mendorong guru pembimbing konselor agar dapat melakukan
usaha-usaha kreatif dalam memberi pelayanan kepada peserta didik dalam
melakukan koordinasi dengan guru, kepala sekolah, dan lembaga-lembaga terkait
diluar sekolah. guru pembimbing konselor yang kreatif antara lain ditandai oleh
pendekatan yang fleksibel terhadap masalah, mampu melakukan problem-solving,
mencobakan ide-ide baru, mampu memandang jauh tentang akibat sesuatu, dan
mempunyai toleransi yang tinggi.
5. Penyediaan Fasilitas Perubahan. Supervisi bimbingan dan konseling
hendaknya berfungsi penyedia fasilitas terhadap perubahan . Hal ini bisa
dilaksanakan melalui :
a. Pelibatan guru pembimbing dalam pengadaan penyediaan material yang
diperlukan untuk mencobakan pendekatan baru,
b. penyamaan persepsi tugas guru pembimbing konselor tentang tujuan,
c. Diberikannya bantuan emosional kepada guru pembimbing yang mencobakan
langkah-langkah baru , misalnya dengan memberi senyum, pujian, dan
sebagainya,
d. Terus menerus memberi informasi mengenai perkembangan dan hasil- hasil
usaha kegiatan bimbingan dan konseling,
e. Memberi kesempatan mengikuti in-servcetraining,
f. Memberi kesempatan sejawat untuk juga berubah serupa, dan
g. Menindaklanjuti perubahan dan kemajuan-kemajuan itu dengan perubahan
jabatan atau perkembangan karier para guru pembimbing tersebut.
6
6. Analisis Terhadap Layanan Bimbingan dan Konseling Supervisor bimbingan
dan konseling dapat membantu guru pembimbing menganalisa situasi layanan
bimbingan dan konseling dalam rangka menemukan penyebab suatu kesukaran
sehingga untuk selanjutnya dapat dilaksanakan perbaikan. Supervisor dapat pula
membantu guru pembimbing menganalisis keberhasilan kinerja- nya untuk
menemukan generalisasi tentang alasan atau sebab keberhasilannya itu. Dengan
analisis situasi tersebut supervisor bombingan dan konseling dapat membantu
guru pembimbing tumbuh dan berkembang secara profesional.
7. Sumbangan Kepada Terintegrasinya Teori dan Praktek Pencapaian tingkat
profesionalisme yang lebih tinggi diperlu- kan adanya integrasi teori dan praktik.
Supervisi menjalankan fungsi ini apabila ia menolong guru pembimbing untuk
mengadakan pe- yelesaian factfinding mengenai sistem sekolah dan program
bimbingan dan konseling mereka sendiri serta mengkatagorikan penemuan-
penemuan itu sedemikian rupa sehingga berguna bagi mereka sendiri dan juga
orang lain. Abimanyu 2005 mengatakan bahwa salah satu jenis riset yang sering
dilakukan untuk maksud supervisi adalah ‘action research”.
Ciri-cirinya antara lain :
a. Secara khusus mulai dengan mendeteksi suatu masalah didalam situasi riil,
b. Menggarap secara bersama oleh guru pembimbing yang me- manfaatkan
penemuan itu,
c. Hasilnya diharapkan segera digunakan untuk pemecahan masalah.
7
8. Pengintegrasian Tujuan Dan Daya Supervisi hendaknya membuat guru
pembimbing menghayati tujuan program dan kegiatan layanan bimbingan dan
konseling secara jelas, sebab penghayatan yang jelas tentang tujuan tersebut
memungkinkan guru pembimbing bertindak untuk melaksanakan kegiatan
bimbingan dan konseling dengan rasa senang hati. Dikatakan bahwa supervisi
membantu mengintegrasikan tujuan dan daya jika guru pembimbing baik
perorangan maupun kelompok menyadari nilai-nilai, mampu menjalankan
tujuan jangka panjang dan mencapai kesepakatan tentang langkah-langkah
yang akan dilakukan. Dengan kata lain jika supervisi dapat menolong guru
pembimbing menghubungkan tindakan spesifik dengan tujuan yang lebih
besar, integrasi kegiatan dimungkinkan, dan daya kerja meningkat.
8
E. Prinsip-prinsip Supervisi Konseling
Dalam prinsip Supevisi bimbingan dan penyuluhan dapat dibagi berdasarkan
sifatnya yaitu prinsip secara umum dan khusus :
1. Prinsip umum
Supervisi harus bersifat praktis,dalam arti dapat di kerjakan sesuai dengan situasi
dan kondisi sekolah
a. Hasil supervisi harus berfungsi sebagai sumber informasi bagi staf sekolah
untuk pengembangan proses belajar mengajar/ bimbingan konseling
b. Supervisi dilaksanakan dengan mekanisme yang menunjang kurikulum yang
berlaku
2. Prinsip khusus
Supervisi hendaknya dilaksanakan secara :
a. Sistematis artinya supervisi di kembangkan dengan perencanaan yang matang
sesuai dengan sasaran yang di inginkan.
b. Objektif artinya supervisi memberikan masukkan sesuai dengan aspek yang
terdapat dalam instrument
c. Realistis artinya supervisi di dasarkan atas kenyataan yang sebenarnya yaitu
pada keadaan hal-hal yang sudah di pahami dan di lakukan oleh para staf sekolah
d. Antisipatif artinya supervisi diarahkan untuk menghadapi kesulitan- kesulitan
yang mungkin akan terjadi.
e. Konstruktif artinya supervisi memberikan saran-saran perbaikan kepada yang
di supervisi untuk berkembang sesuai dengan ketentuan atau aturan yang berlaku.
f. Kreatif artinya supervisi mengembangkan.
9
4. Perasaan konselor kepada klien. Dalam daerah supervisi ini, Tujuannya adalah
untuk mengidentifikasi dan memahami reaksi conter- transference konselor, dan
isu personal yang di rangsang kembali melalui kontak dengan klien.
5. Apa yang terjadi saat ini dan sekarang antara supervisor dan yang di awasi.
Hubungan yang terjadi dalam sesi supervisi mungkin memaparkan karakteristik
yang mirip dengan hubungan antara konselor dan kliennya.
6. Perasaan pengawas merespons yang di awasi juga dapat memberikan panduan
beberapa cara untuk melihat kasus yang tidak secara sadar diartikulasikan oleh
pengawas atau yang di awasi, sekaligus memberikan kontribusi terhadap
pemahaman kualitas hubungan pengawas dengan yang di awasi.
10
BAB II
PENUTUP
KESIMPULAN
11
DAFTAR PUSTAKA
Flurentin, Elia. 2001. Organisasi dan Manjemen Bimbingan di Sekolah.
Malang : Tanpa Penerbit
Indra,2012.Supervisi Bimbingan Penyuluhan.(online).
12