Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KETERAMPILAN SUPERVISI BIMBINGAN DAN KONSELING

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas : Praktik&Supervisi BK Anak Remaja


Dosen Pengampu : SITI ZAHRA BULANTIKA,M.PD

Kelas : BKPI V E
Disusun Oleh :
Kelompok 6

Ade Khodijah 2011080217


Ani Sintia 2011080296
Anjeli 2011080345
Dafito Agis Pratama 2011080276
Mas ayu mararia sabila 2011080354
Suhardi 2011080337

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN AJARAN 2022/2023

I
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim…
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu
Memberikan rahmat KETERAMPILAN SUPERVISI BIMBINGAN DAN
KONSELING ,hidayah serta inayah–Nya. Sehingga, kami dapat Menyelesaikan
tugas makalah . Sholawat serta salam tak lupa juga kita Limpahkan kepada Nabi
Muhammad Saw.
Dengan rasa kesungguhan, penyusunan makalah ini dihadapkan pada
Pengetahuan dan kemampuan serta waktu terbatas, sehingga kami sadar Bahwa
dalam penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Berhasilnya penyusunan
ini tentunya berkat kerjasama dan terima kasih khususnya kepada bunda SITI
ZAHRA BULANTIKA,M.PD selaku dosen mata kuliah Studi kasus BK anak
dan Remaja yang telah membimbing kami.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu kami dengan senang hati menerima segala saran dan
masukkan yang bersifat membangun. Harapan kami semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan.

Bandar Lampung,16 September 2022

Penulis

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii

BAB I.......................................................................................................................................1

PENDAHULUAN....................................................................................................................1

A. Latar Belakang...............................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..........................................................................................................1

C. Tujuan Penulisan............................................................................................................2

BAB II......................................................................................................................................3

PEMBAHASAN......................................................................................................................3

A. PENGERTIAN SUPERVISI KONSELING..............................................................................3

B. KRITERIA SUPERVISI BIMBINGAN KONSELING................................................................4

C. TUJUAN DAN FUNGSI SUPERVISI BIMBINGAN KONSELING............................................4

D. PENDEKATAN DALAM SUPERVISI...................................................................................8

E. PRINSIP – PRINSIP SUPERVISI KONSELING......................................................................9

F. PELAKSANAA,DAMPAK,DAN TEKNIK DARI SUPERVISI KONSELING.................................9

BAB III..................................................................................................................................11

KESIMPULAN......................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12

III
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Supervisi konseling merupakan sebuah kegiatan untuk mendukung
profesionalisme konselor di sekolah. Supervisi konseling juga merupakan
suatu proses pembelajaran untuk memberdayakan konselor agar dapat
mengembangkan pengetahuan dan kompetensinya, sehingga dapat bekerja
dengan menampilkan kemampuan terbaiknya, memiliki motivasi dan
tanggung jawab yang tinggi, dan pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas
hasil pelayananannya terhadap klien/konseli. Selain itu, supervisi konseling
juga dapat dipandang sebagai upaya untuk memberikan jaminan keamanan
dan kenyamanan bagi klien/konseli dan konselor itu sendiri dalam
menghadapi berbagai situasi konseling yang amat kompleks.
Evaluasi adalah memberikan pertimbangan atau nilai berdasarkan kriteria
tertentu, evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling adalah usaha
penelitian dengan cara mengumpulkan data secara sistematis, menarik
kesimpulan atas dasar data yang diperoleh secara objektif, mengadakan
penafsiran dan merencanakan langkah-langkah perbaikan, pengembangan dan
pengarahan staf.
Tujuan Evaluasi dan Supervisi Pelaksanaan Program Bimbingan dan
Konseling di Sekolah. Kegiatan evaluasi bertujuan mengetahui keterlaksanaan
kegiatan dan ketercapaian tujuan dari program yang telah ditetapkan. Dalam
keseluruhan kegiatan layanan bimbingan dan konseling, penilaian diperlukan
untuk memperoleh umpan balik terhadap keefektivan layanan bimbingan yang
telah dilaksanakan. Dengan informasi ini dapat diketahui sampai sejauh mana
derajat keberhasilan kegiatan layanan bimbingan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Pengertian Supervisi Konseling?
2. Apa Kriteria Supervisi BK?
3. Apa Tujuan dan Fungsi Supervisi BK?
4. Apa Pendekatan yang dilakukan dalam Supervisi BK?
5. Apa Prisip Supervisi BK?
6. Apa saja Pelaksanaan, Dampak, dan Teknik dari Supervisi BK?

1
C. TUJUAN MASALAH
1. Mengetahui Pengertian Supervisi Konseling
2. Mengetahui Kriteria Supervisi BK
3. Mengetahui Tujuan dan Fungsi Supervisi BK
4. Mengetahui Pendekatan yang dilakukan dalam Supervisi BK
5. Mengetahui Prisip Supervisi BK
6. Mengetahui Pelaksanaan, Dampak, dan Teknik dari Supervisi BK

2
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Supervisi Konseling


Diartikan secara Etimologi, Supervisi berarti pengawasan, penilikan,
pembinaan . Sedangkan secara Terminologi, Supervisi adalah Bantuan berbentuk
pembinaan yang di berikan kepada seluruh staf sekolah untuk mengembangkan
situasi belajar mengajar yang lebih baik .
Setelah mengetahui supervisi, harus diketahui juga pengertian dari
bimbingan baik bersifat umum maupun khusus. Bimbingan bersifat umum
merupakan usaha-usaha untuk memberikan penerangan atau pendidikan agar yang
menerima bimbingan lebih mengetahui, lebih menyenangi, lebih bersikap positif
terhadap apa yang dibimbingkan. Sedangkan yang bersifat khusus yaitu
bimbingan yang diberikan oleh guru, pembimbing atau konselor kepada anak-
anak yang dalam perkembangan pendidikannya memperlihatkan kelambatan atau
hambatan/kesulitan
Supervisi bimbingan dan koseling  merupakan satu relasi antara supervisor
dan konselor (supervisee) dimana supervisor (konselor senior)memberi dukungan
dan bantuan untuk meningkatkan mutu kinerja profesional supervisee.tumpu pada
satu prinsip yang mengakui setiap manusia itu mempunyai potensi untuk
berkembang.
Dari penjelasan yang telah diuraikan, dapat ditarik kerangka kesimpulan
bahwa supervise konseling merupakan pengawasan dan pembinaan yang
diberikan kepada pembimbing atau konselor untuk membantu anak-anak yang
dalam tahap perkembangan pendidikannya agar situasi situasi belajar mengajar
lebih optimal.
 Program kegiatan supervise bukan merupakan :-   Konseling/psikoterapi
-   Pemaksaan (imposing)
-   Kritik negatif (negative criticism)
-   Memperdayakan (disempowering)
-   Pertemanan (friendship)
-   Mencari kesalahan (fault- finding)
-   Hukuman (funishment)
-   Untuk konselor yang baru (vovicecounselor).

3
B.Kriteria Supervisi Bimbingan Konseling

Keputusan MENPAN nomor 118 tahun 1996, menetapkan persyaratan


umum dan khusus untuk di angkat dalam jabatan pengawas sekolah. Syaratsyarat
tersebut berlaku bagi pengawas BK.
a. Syarat umum: Pegawai negeri sipil yang memenuhi angka kriteria yang
ditentukan, berkedudukan dan berpengalaman sebagai guru sekurang-kurangnya
selama enam tahun berturut-turut, telah mengikuti pendidikan dan pelatihan
kedinasan dibidang pengawasan sekolah dan memperoleh surat tanda tamat
pendidikan, setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan sekurang-kurangnya
bernilai baik dalam dua tahun terakhir dan sia setinggi-tingginya lima tahun
sebelum mencapai batas usia pensiun jabatan pengawas sekolah.

b. Syarat khusus: Pendidikan serendah- rendahnya sarjana atau yang sederajat.


berkedudukan serendah-rendahnya guru dewasa, memiliki spesialisasi atau
jurusan program bimbingan dan konseling atau bimbingan dan penyuluhan, dan
kepala sekolah sebagai Supervisor Pendidikan. Dalam bidang supervisi kepala
sekolah mempunyai tugas dan bertanggung jawab memajukan pengajaran melalui
peningkatan profesi guru secara terus menerus. Adapun tugas kepala sekolah
tersebut, sebagai berikut: Membantu guru memahami tujuan pendidikan dan apa
peran sekolah dalam mencapai tujuan tersebut, membantu guru melihat secara
lebih jelas dalam memahami keadaan dan kebutuhan siswanya, membentuk moral
kelompok yang kuat dan mempersatukan guru dalam satu tim yang efektif, dan
meningkatkan kualitas pengajaran guru baik itu dari strategi, keahlian dan alat
pembelajaran. Betapa Pentingnya tujuan pendidikan, Ahmad dkk, menambahkan
bahwa Pendidikan pada usia remaja menjadi momen yang penting dalam
menentukan karakter seseorang setelah dewasa. Lingkungan pergaulan di sekolah
maupun di rumah mempunyai peluang yang sama kuatnya dalam pengembangan
karakter.

C. Tujuan dan Fungsi Supervisi Bimbingan dan Konseling BK

tujuan supervisi bimbingan dan konseling di sekolah adalah :


1 Mengendalikan kualitas, dalam hal ini supervisor BK bertanggung jawab
memonitor pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling dan hasil-hasilnya
yang berupa kehidupan dan perkembangan peserta didik klien yang lebih baik.

4
2 Mengembangkan profesionalisme guru pembimbing, yaitu supervisor BK
membantu guru pembimbing un- tuk tumbuh dan berkembang secara profesional,
sosial dan personal.
3 Memotivasi guru pembimbing agar dapat secara ber- kelanjutan melaksanakan
kegiatan-kegiatan bombingan dan konseling, menemukan dan memperbaiki
kesalahan dan kekurangan

Sedangkan fungsi supervisi bimbingan dan konseling yakni sebagai


berikut :
1 kordinasi usaha-usaha individual sekolah dan masyarakat,
2 Menyediakan kepemimpinan,
3 perluasan kepemimpin- an,
4 Dorongan Terhadap Usaha-usaha Kreatif,
5 Penyediaan Fasi- litas Perubahan,
6. Analisis Terhadap Layanan BK,
7. Sumbangan Kepada Terintegrasinya teori dan praktek,
8. Pengintegrasian Tujuan Dan Daya.

Abimanyu 2005 menjelaskan fungsi-fungsi tersebut sebagai berikut :


1. Koordinasi usaha-usaha individual, sekolah dan masyarakat. Usaha individual
antara dua orang guru pembimbing atau lebih dari sekolah yang sama, ataupun
dengan guru pembimbing dari sekolah lain dalam memecahkan masalah-masalah
yang mereka hadapi di d alam tugas mereka secara bersama-sama membutuhkan
koordinasi dari supervisor.
2. Penyediaan Kepemimpinan Supervisi bimbingan dan konseling hendaknya
berfungsi sebagai penyedia kepemimpinan bagi guru pembimbing. Paling tidak
ada lima segi kepemimpinan yang penting artinya bagi super- visor, yaitu :
a Pengambilan inisiatif;
b Bantuan dalam penyusun- an tujuan,
c Dorongan dan perwujudan bakat anggota,
d Membantu anggota sementara perubahan berjalan dan
e.Kebutuhan pada kesepakatan.

5
Seorang supervisor bimbingan dan konseling harus mampu “Tut wuri handayani,
ing madya mangun karso, ing ngarso sung tulodo”
3. Peluasan Pengalaman Supervisor bimbingan dan konseling hendaknya dapat
ber- fungsi membantu guru pembimbing dalam memperoleh pengetahu- an dan
pengalaman baru. Untuk itu dapat ditempuh melalui kegiatan Inservic Training,
kunjungan ke sekolah lain yang bimbingan dan konselingnya maju, mengikuti
pertemuan profesional, pembuatan jurnal, penelitian dan usaha-usaha untuk
mengenal kebutuhan peserta didik, dan lain-lain.
4. Dorongan Terhadap Usaha-usaha Kreatif. Supervisi bimbingan dan konseling
hendaknya mampu mendorong guru pembimbing konselor agar dapat melakukan
usaha-usaha kreatif dalam memberi pelayanan kepada peserta didik dalam
melakukan koordinasi dengan guru, kepala sekolah, dan lembaga-lembaga terkait
diluar sekolah. guru pembimbing konselor yang kreatif antara lain ditandai oleh
pendekatan yang fleksibel terhadap masalah, mampu melakukan problem-solving,
mencobakan ide-ide baru, mampu memandang jauh tentang akibat sesuatu, dan
mempunyai toleransi yang tinggi.
5. Penyediaan Fasilitas Perubahan. Supervisi bimbingan dan konseling
hendaknya berfungsi penyedia fasilitas terhadap perubahan . Hal ini bisa
dilaksanakan melalui :
a. Pelibatan guru pembimbing dalam pengadaan penyediaan material yang
diperlukan untuk mencobakan pendekatan baru,
b. penyamaan persepsi tugas guru pembimbing konselor tentang tujuan,
c. Diberikannya bantuan emosional kepada guru pembimbing yang mencobakan
langkah-langkah baru , misalnya dengan memberi senyum, pujian, dan
sebagainya,
d. Terus menerus memberi informasi mengenai perkembangan dan hasil- hasil
usaha kegiatan bimbingan dan konseling,
e. Memberi kesempatan mengikuti in-servcetraining,
f. Memberi kesempatan sejawat untuk juga berubah serupa, dan
g. Menindaklanjuti perubahan dan kemajuan-kemajuan itu dengan perubahan
jabatan atau perkembangan karier para guru pembimbing tersebut.

6
6. Analisis Terhadap Layanan Bimbingan dan Konseling Supervisor bimbingan
dan konseling dapat membantu guru pembimbing menganalisa situasi layanan
bimbingan dan konseling dalam rangka menemukan penyebab suatu kesukaran
sehingga untuk selanjutnya dapat dilaksanakan perbaikan. Supervisor dapat pula
membantu guru pembimbing menganalisis keberhasilan kinerja- nya untuk
menemukan generalisasi tentang alasan atau sebab keberhasilannya itu. Dengan
analisis situasi tersebut supervisor bombingan dan konseling dapat membantu
guru pembimbing tumbuh dan berkembang secara profesional.
7. Sumbangan Kepada Terintegrasinya Teori dan Praktek Pencapaian tingkat
profesionalisme yang lebih tinggi diperlu- kan adanya integrasi teori dan praktik.
Supervisi menjalankan fungsi ini apabila ia menolong guru pembimbing untuk
mengadakan pe- yelesaian factfinding mengenai sistem sekolah dan program
bimbingan dan konseling mereka sendiri serta mengkatagorikan penemuan-
penemuan itu sedemikian rupa sehingga berguna bagi mereka sendiri dan juga
orang lain. Abimanyu 2005 mengatakan bahwa salah satu jenis riset yang sering
dilakukan untuk maksud supervisi adalah ‘action research”.
Ciri-cirinya antara lain :
a. Secara khusus mulai dengan mendeteksi suatu masalah didalam situasi riil,
b. Menggarap secara bersama oleh guru pembimbing yang me- manfaatkan
penemuan itu,
c. Hasilnya diharapkan segera digunakan untuk pemecahan masalah.

Peranan supervisor bimbingan dan konseling disini antara lain :


a.Sebagai instrumental yang menggerakkan dorongan ingin tahu atau tidak
puasan
b. Sebagai orang yang pertama kali sensitif terhadap adanya per- masalahan
khusus.
c. Membantu guru pembimbing konselor merumuskan pertanyaan dan
hipotesis tindakan bagi penelitian yang sistematis.
d. Membantu dalam memperoleh biaya dan sarana penelitian, bantuan
konsultan, dan implementasi rekomendasi

7
8. Pengintegrasian Tujuan Dan Daya Supervisi hendaknya membuat guru
pembimbing menghayati tujuan program dan kegiatan layanan bimbingan dan
konseling secara jelas, sebab penghayatan yang jelas tentang tujuan tersebut
memungkinkan guru pembimbing bertindak untuk melaksanakan kegiatan
bimbingan dan konseling dengan rasa senang hati. Dikatakan bahwa supervisi
membantu mengintegrasikan tujuan dan daya jika guru pembimbing baik
perorangan maupun kelompok menyadari nilai-nilai, mampu menjalankan
tujuan jangka panjang dan mencapai kesepakatan tentang langkah-langkah
yang akan dilakukan. Dengan kata lain jika supervisi dapat menolong guru
pembimbing menghubungkan tindakan spesifik dengan tujuan yang lebih
besar, integrasi kegiatan dimungkinkan, dan daya kerja meningkat.

D.Pendekatan dalam Supervisi


Menurut sahertian (sahertian, 2000:44-52), ada tiga pendekatan yang
digunakan dalam melaksanakan supervisi yaitu:
a. Pendekatan langsung Pendekatan langsung adalah cara pendekatanva
terhadap masalah yang bersifat langsung. Karena supervisor mamberi arahan
langsung, sudah tentu pengaruh perilaku supervisor lebih dominan.
b. Pendekatan tidak langsung (nondirektif) Pendekatan nondirektif adalah
pendekatan terhadap permasalah yang bersifat tidak langsung. Perilaku
supervisor tidak secara langsung menunjukkan permasalahan, tetapi ia terlebih
dahulu mendengarkan secara aktif apa yang dikemukakan para konselor.
c. Pendekatan kolaboratif Yang dimaksud dengan pendekatan kolaboratif
adalah pendekatan yang memadukan cara pendekatan direktif dan nondirektif
menjadi pendektan baru. Pada pendekatan ini, baik supervisor maupun
konselor, bersepakat menetapkan struktur, proses, dan kriteria dalam
melaksanakan proses percakapan terhadap masalah yang dihadapi konselor.
Dengan demikian pendekatan dalam supervisi berhunbungan pada dua arah,
dari atas dan dari bawah kea ata. Perilaku supervisor adalah menyajikam,
menjelaskan, memdengarkan, memecahkan masalah, dan negosiasi.

8
E. Prinsip-prinsip Supervisi Konseling
Dalam prinsip Supevisi bimbingan dan penyuluhan dapat dibagi berdasarkan
sifatnya yaitu prinsip secara umum dan khusus :
1.   Prinsip umum
Supervisi harus bersifat praktis,dalam arti dapat di kerjakan sesuai dengan situasi
dan kondisi sekolah
a.    Hasil supervisi harus berfungsi sebagai sumber informasi bagi staf sekolah
untuk     pengembangan proses belajar mengajar/ bimbingan konseling
b.   Supervisi dilaksanakan dengan mekanisme yang menunjang kurikulum yang 
berlaku
2.   Prinsip khusus
Supervisi hendaknya dilaksanakan secara :
a.   Sistematis artinya supervisi di kembangkan dengan perencanaan yang matang
sesuai dengan sasaran yang di inginkan.
b.   Objektif artinya supervisi memberikan masukkan sesuai dengan aspek yang
terdapat dalam instrument
c.   Realistis artinya supervisi di dasarkan atas kenyataan yang sebenarnya yaitu
pada keadaan hal-hal yang sudah di pahami dan di lakukan oleh para staf sekolah
d.   Antisipatif artinya supervisi diarahkan untuk menghadapi kesulitan- kesulitan
yang mungkin akan terjadi.
e.   Konstruktif artinya supervisi memberikan saran-saran perbaikan kepada yang
di supervisi untuk berkembang sesuai dengan ketentuan atau aturan yang berlaku.
f.    Kreatif artinya supervisi mengembangkan.

F. Pelaksanaan,Dampak, dan Teknik dari  Supervisi Konseling


Ada Sejumlah format berbeda dalam pelaksanaan supervisi ( Hawkins dan
Shohert,19890). Kesepakatan paling umum adalah membuat kontrak sesi
individual selama beberapa periode waktu dengan orang yang sama.Hawkins dan
Shohert (1989,2000) telah membangun model proses supervisi yang sangat
bermanfaat untuk menjelaskan beberapa isu ini.
Mereka berpendapat bahwa enam level operasi dalam supervisi:
1.   Refleksi terhadap muatan sesi konseling. Fokusnya di sini adalah klien, apa
yang  di ucapkannya,bagaimana berbagai bagian dari kehidupan klien saling
bertautan dan apa yang di inginkan klien dari penyuluhan.
2.   Eksplorasi tekhnik dan strategi yang di gunakan oleh konselor. Tingkatan ini
berkenaan dengan maksud terapeutuik konselor,dan pendekatan yang di ambilnya
untuk membantu klien.
3.    Eksplorasi terapeutik.Tujuan dari level ini menguji cara interaksi antara klien
dan konselor, dan apakah mereka telah membangun aliansi kerja yang berfungsi.

9
4.   Perasaan konselor kepada klien. Dalam daerah supervisi ini, Tujuannya adalah
untuk mengidentifikasi dan memahami reaksi conter- transference konselor, dan
isu personal yang di rangsang kembali melalui kontak dengan klien.
5.   Apa yang terjadi saat ini dan sekarang antara supervisor dan yang di awasi.
Hubungan yang terjadi dalam sesi supervisi mungkin memaparkan karakteristik
yang mirip dengan hubungan antara konselor dan kliennya.
6.   Perasaan pengawas merespons yang di awasi juga dapat memberikan panduan 
beberapa cara untuk melihat kasus yang tidak secara sadar diartikulasikan oleh
pengawas atau yang di awasi, sekaligus memberikan kontribusi terhadap
pemahaman kualitas hubungan pengawas dengan yang di awasi.

Dampak Supervisi  Konseling yang tidak Efektif


-  Tidak ada balikan dari orang yang kompetenapakah praktek profesional telah
memenuhistandar kompetensi dan kode etik
-  Ketinggalan iptek dalam bk
-  Kehilangan identitas profesi BK
-  Kejenuhan profesional (bornout)
-  Pelanggaran kode etik yang akut
-  Mengulang kekeliruan secara masif 
-  Erosi pengetahuan yang sudah di dapat daripendidikan prajabatan (pt)
-  Siswa dirugikan, tidak mendapatkan layananbk sebagaimana mestinya

Metode / Tekhnik Supervisi Konseling


Teknik pelaksanaan supervisi bimbingan dan konseling dapat mengguanakan
beberapa alternatif teknik supervisi yaitu
a.    Kunjungan kelas
b.    Observasi kelas
c.    Kunjungan dan atau observasi dokumentasi ke ruang bimbingan
d.    wawancara dan
e.   angket

10
BAB II
PENUTUP

KESIMPULAN

Diartikan secara Etimologi, Supervisi berarti pengawasan, penilikan,


pembinaan . Sedangkan secara Terminologi, Supervisi adalah Bantuan berbentuk
pembinaan yang di berikan kepada seluruh staf sekolah untuk mengembangkan
situasi belajar mengajar yang lebih baik.
Supervisi bimbingan dan koseling  merupakan satu relasi antara supervisor
dan konselor (supervisee) dimana supervisor (konselor senior)memberi dukungan
dan bantuan untuk meningkatkan mutu kinerja profesional supervisee.tumpu pada
satu prinsip yang mengakui setiap manusia itu mempunyai potensi untuk
berkembang.

11
DAFTAR PUSTAKA
Flurentin, Elia. 2001. Organisasi dan Manjemen Bimbingan di Sekolah.
Malang : Tanpa Penerbit

Indra,2012.Supervisi Bimbingan Penyuluhan.(online).

Mcleod, J. (2007). Counselling skill. Berkshire: Mc Graw Hill Education

Farid mashudi. (2013) Panduan evaluasi dan bimbingan konseling,


yogyakarta:Diva

press Hartati Sukirman Dkk, Administrasi dan Supervisi Pendidikan,


Yogyakarta Fakultas Ilmu Pendidikan UNY, 2007.

12

Anda mungkin juga menyukai