Anda di halaman 1dari 13

SKENARIO DAN VERBATIM KONSELING KELOMPOK DENGAN

PENDEKATAN GESTALT

TUGAS AKHIR
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Konseling Kelompok
Yang dibina oleh bapak Drs. Lutfi Fauzan, M.Pd

Oleh :
Siti Nuraini Khoiriyah (140111600334)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
DESEMBER 2016
SKENARIO KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN GESTALT

Jumlah anggota kelompok : 3 konseli dan 1 konselor

Jenis masalah kelompok : Homogen

Masalah yang diangkat : Prokrastinasi

A. Ringkasan Masalah
 Konseli A : Memiliki kebiasaan menunda-nunda tugas yang sudah ada. Dia
menunda-nunda tugas tersebut karena berat dengan film korea nya, apalagi di kos
nya tersebut di sediakan wifi yang lancar karena di dalam kosnya hanya terdapat 7
orang jadi wifinya lancar untuk mendownload film-film korea terbaru.
 Konseli B : Memiliki kebiasaan menunda-nunda tugasnya karena selalu tergoda
dengan bermain game online . Konseli B ini jika sudah bermain game online ini
bisa sampai pagi buta. Ketika hari deadline dalam pengumpulan tugas sudah
mendekata dia segera mengerjakan dengan kebut semalam.
 Konseli C (saya) : Memiliki kebiasaan menunda-nunda tugas karena di dalam
kontrakannya berisikan teman-teman nya sekelas dan selalu diajak keluar sama
tema kosnya untuk keluar hanya sekedar ngopi atau muter-muter cari suasana
baru sehingga ketika sudah larut malam pulangnya dia malas untuk mengerjakan

B. Tahap Pendekatan Gestalt

Tahap I : Pembentukan
Dalam konseling kelompok, tahap pembentukan merupakan tahap awal yang sangat
berpengaruh dalam proses selanjutnya. Pada tahap ini pemimpin kelompok:

a) Menerima secara terbuka dan mengucapkan terimakasih


b) Berdoa
c) Memperkenalkan diri secara terbuka, menjelaskan peranannya sebagai pemimpin
kelompok, dan sebagainya
d) Menjelaskan pengertian konseling kelompok
e) Menjelaskan tujuan umum yang ingin dicapai melalui konseling kelompok
f) Menjelaskan cara-cara pelaksanaan yang hendak dilalui mencapai tujuan itu
g) Menjelaskan azas-azas konseling kelompok (kerahasiaan, kesukarelaan, keterbukaan,
kegiatan, dan kenormatifan)
h) Menampilkan tingkah laku dan komunikasi yang mengandung unsur-unsur penghormatan
kepada orang lain (dalam hal ini anggota kelompok), ketulusan hati, kehangatan dan
empati
i) Perkenalan anggota kelompok
j) Evaluasi tahap I. Ini dilakukan untuk mengantisipasi terhadap potensi munculnya
kekecewaan atau ketidakpuasan anggota kelompok terhadap proses berikutnya.

Jika semua proses telah dilakukan, maka tahap I bisa ditutup, penutupan bisa dilakukan
dengan beberapa statemen dan kesepakatan untuk melanjutkan tahap berikutnya.

Tahap II : Peralihan

Tahap peralihan merupakan jembatan antara Tahap I (Permulaan) dengan Tahap III
(Kegiatan). Tujuannya adalah terbebaskannya anggota kelompok dari perasaan atau sikap
enggan, ragu, malu, atau saling tidak percaya untuk memasuki tahap berikutnya, semakin
baik suasana kebersamaan dalam kelompok, makin baik partisipasi aktif mereka dalam
kegiatan konseling kelompok. Pada tahap ini pemimpin kelompok:

1. Menjelaskan kembali kegiatan kelompok


2. Tanya jawab tentang kesiapan anggota untuk kegiatan lebih lanjut
3. Mengenali suasana apabila angota secara keseluruhan/sebagian belum siap untuk
memasuki tahap berikutnya dan mengatasi suasana tersebut
4. Memberi contoh masalah bahasan yang dikemukakan dan dibahas dalam kelompok
Tahap III: Kegiatan
Tahap III (Kegiatan) merupakan inti dari proses konseling kelompok. Itulah sebabnya,
direkomendasikan agar konselor tidak terburu-buru masuk pada tahapan ini sebelum konseli siap
secara mental-psikologis. Pada tahap ini pemimpin kelompok:

1. Mempersilakan anggota kelompok mengemukakan permasalahannya secara bergantian


2. Memilih/menetapkan masalah yang akan dibahas terlebih dahulu
3. Pembahasan
4. Selingan
5. Menegaskan komitmen anggota yang masalahnya telah dibahas (apa yang akan dilakukan
berkenaan adanya pembahasan demi terentaskan masalahnya)

Tahap IV: Pengakhiran

Tujuan dari tahap penutupan adalah untuk menarik ide-ide bersama yang signifikan,
perubahan pribadi, dan keputusan yang diambil oleh anggota selama proses konseling
kelompok. Pada tahap ini pemimpin kelompok:

1. Menjelaskan bahwa kegiatan konseling kelompok akan diakhiri


2. Anggota kelompok mengemukakan kesan dan menilai kemajuan yang dicapai masing-
masing
3. Pembahasan kegiatan lanjutan
4. Pesan serta tanggapan anggota kelompok
5. Ucapan terimakasih
6. Berdoa
7. Perpisahan

C. Teknik Pendekatan Gestalt


Penekanan tanggung jawab
yaitu konselor bersedia membantu klien tetapi tidak akan bisa mengubah, konselor
menekankan agar konseli mengambil tanggung jawab atas tingkah lakunya, konseli yang
dapat mengubah dirinya sendiri.
VERBATIM KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN GESTALT

No Konselor/Konseli Pertanyaan Teknik

TAHAP PEMBENTUKAN

1 Konselor Assalamualaikum selamat pagi Opening


semua, bagaiaman kabarnya semua? (acceptance)

Semua konseli Waalikum salam selamat pagi juga Pembicaraan topik


bu, netral (acceptance)

Konseli A Alhamdulillah baik bu

Konseli B Baik bu,

Siti Alhamdulillah baik bu

Baiklah saya akan menjelaskan Structering


kegiatan kali ini yaitu konseling
kelompok, dimana konseling
kelompok ini ada beberapa tahap
yang harus kita lalui, yaitu tahap
awal , tehap pengungkapan masalah
dan pengakhiran, nah tujuan dari
konseling kelompokitu sendiri adalah
untuk membicarakan masalah yang
dialami oleh anggota yang paling
berat masalahnya.

Konseli A Ohbegitu ya bu.

Konselor Selain itu disini ada azaz kerahasiaa,


keterbukaan, kesukarelaan. Dimana
setiap anggota haruss secara terbuka
dan suka rela dalam mengungkapkan
masalah dan yang paling penting
adalah harus bisa menjaga
kerahasiaan dari permasalahan
teman-teman kalian. perlu anak-anak
tahu bahwasannya yang tahu masalah
yang akan kita bahas nanti adalah
hanya kalian yang ada disini, orang
lain selain kita tidak perlu tahu apa
yang kita bicarakan hari ini. Jadi
kalian tidak usah takut untuk
mengeluarkan unek – unek yang ada
di hati kalian, karena disini
kerahasiaan kita terjamin.”. apakah
bisa dilakukan ?

Semua konseli Bisa sekali bu,

Konselor Baiklah kalau begitu sekarang ibu


mulai dari tahap awal yaitu
perkenalan antar anggota

TAHAP KEGIATAN

Konselor Sekarang ibu minta jelaskan satu


persatu apa permasalahan dari kalian

Konseli A Saya Memiliki kebiasaan menunda-


nunda tugas yang sudah ada. Saya
menunda-nunda tugas tersebut
karena berat dengan film korea nya,
apalagi di kos saya tersebut di
sediakan wifi yang lancar karena di
dalam kosnya hanya terdapat 7 orang
jadi wifinya lancar untuk
mendownload film-film korea
terbaru.

Konseli B Saya Memiliki kebiasaan menunda-


nunda tugasnya karena selalu tergoda
dengan bermain game online . saya
jika sudah bermain game online ini
bisa sampai pagi buta. Ketika hari
deadline dalam pengumpulan tugas
sudah mendekata saya segera
mengerjakan dengan kebut semalam.

Siti Saya Memiliki kebiasaan menunda-


nunda tugas karena di dalam
kontrakan saya berisikan teman-
teman nya sekelas saya dan selalu
diajak keluar sama tema kos saya
untuk keluar hanya sekedar ngopi
atau muter-muter cari suasana baru
sehingga ketika sudah larut malam
pulangnya dia malas untuk
mengerjakan

Konselor Dari kalian ceritakan ibu simpulkan


bahwasanya kalian mempunyai
masalah yang sama yaitu menunda-
nunda tugas namun dengan alasan
yang berbeda beda, ada yanag karena
game online ada yang karena melihat
film korea dan ada juga yang di ajak
sama teman-teman kosnya untuk
sekedar jalan-jalan. Sekarang ibu
nanya menurut kalian masalah siapa
dulu yang harus diselesaikan ?

Konseli B Siti bu..

Jadi sekarang kita fokus bersama-


sama dalam pemecahan masalah
yang dialami oleh siti adalah
menunda-nunda tugas karena diajak
teman-temannya keluar hanya
sekedar muter-muter begitu ya mbak
siti ?

Siti Ya bu..

konselor Sekarang mbak siti bisa ceritakan


bagiamana permasalahannya secara
jelas ?

Siti Iya bu begini, saya itu satu kontrakan


dengan teman teman saya, jadi ketika
mengerjakan tugas saya mengajak
saya untuk keluar hanya sekedar
muter-muter atau ngopi, dan ketika
sudah malam saya malas untuk
mengerjakan

konselor Apa kah yang dilakukan oleh mbak


siti itu benar bagi mbak siti ?
siti Tidak bu, tapi saya menganggap
tugasnya masih lama jadi saya bisa
keluar bentar dulu tapi malah sampai
malam

Konselor Ketika tugas dikerjakan kebut


semalam apakah mbak siti mengeluh
?

Siti Iya bu saya ngeluh saya merasakan


capek

Konselor Terus apakah mbak siti akan seperti


ini ?

Siti Tidak bu saya tidak akan seperti ini


lagi saya akan mempentingkan tugas
saya dari pada jalan-jalan keluar bu

Konselor Apakah mbak siti mempertanggung


jawabkan perkataan dari mbak siti ?
jika mbak siti tidak mengulangi
seperti itu ?

Konseli Iya bu saya akan bertanggung jawab

Lalu bagaimana dengan yang lain,


apakah pernah mengungkapkan
perasaannya kepada teman – teman
secara jelas ?

Konseli A Tidak bu

Konseli B Pertemuan selanjutnya saja bu..


Baiklah pertemuan selanjutnya akan
dibahas lagi yaa, sekarang ibu
simpulkan bahwasanya menunda-
nunda tugas itu tidak baik dan akan
merugikan kalian sendiri, akan
merasakan capek, lelah, karena
menggunakan sistem kebut semalam,
jadi jika kalian ingin melihat film
korea, bermain game online dan
jalan-jalan keluar setidaknya
tugasnya diselesaikan dulu supaya
ketika melakukan aktivitas lain tidak
keikirn dengan tugasnya.
Bagaimana?

Iyaa buuu.

TAHAP PENGAKHIRAN

Konselor Akhirnya semua sudah menyadari


bahwa kita semua itu bermakna,
mudah-mudahan dengan pertemuan
ini kita bisa menemukan makna
hidup ini.

Konselor Dari kegiatan konseling kelompok


yang sudah kita lakukan, Ibu mau
bertanya apa yang kalian dapatkan
dari kegiatan konseling tadi? Coba
menurut kamu mbak siti ?

Siti Setelah saya mengikuti konseling


kelompok ini, saya menjadi lebih
faham dan menyadari bahwa
menunda-nunda tugas itu sangat
merugikan saya sendiri buu

Konselor Lalu pendapat yang lain ?

Konseli A Iya bu,saya menjadi sadar bahwa


tugas kita sebagai mahasiswa itu
belajar bukan bermain buuu.

Konselor Tampaknya kalian sudah bisa


menyadari tentang masalah kalian
dan mengambil keputusan untuk
menyelesaikan permasalahan yang
sedang kalian alami, Mudah
mudahan kegiatan kita ini dapat
bermanfaat bagi kita semua”

Semua konseli Terima kasih Bu

Konselor Terima kasih Ibu ucapkan pada


kalian yang sudah bersedia
mengikuti konseling kelompok ini
sampai selesai. Lain waktu kita bisa
melakukan konseling kelompok lagi
tentunya atas kesediaan kalian
semua. Alangkah lebih baiknya jika
kita menutup kegiatan ini dengan doa
agar apa yang sudah kita lakukan
dalam kegiatan ini dapat bermanfaat.
Dan jika ada keluh kesah yang ingin
kalian sampaikan suatu hari nanti,
bisa menemui IBu kapan saja.
Baiklah anak-anak mari kita berdoa,
berdoa mulai

Konselor Berdoa selesai, akhirnya ibu akhiri


kegiatan ini. Waalaikumsalam Wrb.
Wb

Konseli Wa’alaikumsalam wr. wb (serempak


kemudian semua konseli
meninggalkan ruang bimbingan dan
konseling sambil berpamitan pada
konselor)

Anda mungkin juga menyukai