Anda di halaman 1dari 3

Nama : Sofia Nurul Izza

NPM : 1940606041
Lokal : BK B

VERBATIM TEKNIK MODELING

Deskripsi Masalah
Puput merupakan siswi kelas X di SMAN 1 Tanjung Selor, selama masa perkenalan Puput
mengalami kesulitan untuk berteman dengan teman-teman sekelasnya, sehingga ia
memutuskan untuk menemui konselor untuk menemukan pemecahan masalahnya.

Verbatim
Dialog Tahapan
Konseli : Assalamu’alaikum (mengetuk pintu)
Konselor : Wa’alaikumussalam wr.wb.”(membuka pintu dan tersenyum)
Silahkan masuk. Silahkan duduk senyaman kamu ya. (sambil Opening
menunjukkan ke kursi kosong).
Konseli : Baik bu, terima kasih. (duduk)
Konselor : Ibu baru melihat kamu sepertinya, kalau boleh tahu nama
kamu siapa?
Konseli : Nama saya Puput bu, murid kelasX bu. Ibu benar yang
namanya ibu Sofia kan?
Konselor : IyaPuput, saya ibu Sofia guru BK di SMAN 1. Kamu di kelas
Topik Netral
mana put?
Konseli : Saya kelas X IPS 1 bu
Konselor : Bagaimana perasaanmu sudah masuk kelas X ini?
Konseli : (menunduk dan berkata dengan nada berat) Senang sih bu...
Konselor : Puput tadi bilang senang, tetapi ibu melihat wajah kamu
menunduk. Mungkin bisa diungkapkan disini kepada ibu?
Konseli : Mmm iya bu. Saya datang kesini ingin meminta saran dari ibu Tahap Peralihan
tentang masalah saya.
Konselor : Begini Puput, disini nanti masalah yang akan kamu
ungkapkan kita bicarakan bersama, kiat bahas dan cari jalan Structuring
keluarnya bersama. Begitu put, bagaimana?
Konseli : Iya bu, saya mengerti.
Konselor : Oke kalau begitu, sekarang silahkan kamu ceritakan masalah
yang sedang kamu alami.
Konseli : Begini bu, saya tidak mempunyai banyak teman. Dari SMP
teman saya hanya orang yang sebangku dengan saya bu.
Konselor : Hanya orang yang sebangku saja put?
Konseli : Iya bu
Konselor : Bisa diceritakan kepada ibu bagaimana pertemananmu dari
SMP sampai sekarang?
Konseli : Mmm.. waktu SMP saya masuk kelas VII saya senang sekali
bu. Saya sudah bisa percaya diri, saya memulai berkenalan
dengan yang lain. Saya mendekati beberapa anak, tetapi saat
berkenalan saya langsung ditolak bu. Saya dibilang culun dan
mereka langsung menertawakan saya. Saya jadi down dan
enggan untuk memulai perkenalan sampai sekarang bu.
Konselor : Tidak mau lagi memulai perkenalan? Pupt bilang tadi kalau
mempunyai teman dan teman-teman kamu adalah orang yang
tiap kali duduk sebangku dengan kamu. Coba ceritakan
kepada ibu bagaimana kamu bisa berkenalan dengan teman
sebangkumu?
Konseli : Sampai sekarang, setiap saya mempunyai teman sebangku.
Teman sebangku saya dulu yang memulai perkenalan bu Tahap Inti
Konselor : Oh begitu. Menurut kamu apakah semua orang yang akan
kamu ajak berkenalan seperti orang-orang saat SMP yang
menertawakanmu saat kamu mengajak mereka berkenalan?”
Konseli : Mmm... Enggak si bu... Tapi saya sudah down dulu bu
Konselor : Dengan kata lain, Puput merasa tidak percaya diri untuk
memulai berkenalan dengan orang lain?
Konseli : Iya bu.. apalagi saya seperti ini. Culun bu.
Konselor : Menurut kamu, orang yang seperti apa yang dapat diterima
oleh orang lain saat memulai perkenalan terlebih dahulu?”
Konseli : Mmm... Kalau menurut saya, semua orang dapat memulai
perkenalan terlebih dulu bu. Tapi terkadang penampilan fisik
mendukung bu dalam perkenalan.
Konselor : Apakah penampilan fisik menjamin seseorang lancar saat
memulai perkenalan dengan orang lain?
Konseli : Enggak juga si bu.. itu tergantung bagaimana cara orang itu
memulai perkenalannya.
Konselor : Menurut kamu, cara memulai perkenalan itu seperti apa?
Konseli : Menurut saya cara memulai perkenalan itu ya dengan cara
yang sopan, seperti senyum, bicaranya tidak menggunakan
nada yang tinggi dan kasar.
Konselor : Oke.. Puput tadi mengatakan bahwa setiap perkenalan yang
memulai sampai sekarang adalah teman sebangku Puput. Bisa
diceritakan lebih lanjut tentang teman sebangkumu yang
sekarang, bagaimana dia memulai berkenalan dengan kamu?
Konseli : Teman sebangku saya namanya Yan bu. Dia itu sebenarnya
secara fisik biasa saja bu. Sampai detik ini saya menganggap
dia baik bu, kan saya dan dia baru kenal 2 minggu. Saat
berkenalan dengan saya, dia mengulurkan tangan ke saya,
tersenyum kemudian mengucapkan namanya dan menanyakan
nama saya. Tetapi yang membuat saya ingin seperti dia adalah
walaupun baru 2 minggu namun dia sudah akrab dengan
hampir semua teman-teman di kelas padahal dulu bukan
Tahap Inti
teman SMPnya bu.”
Konselor : Apakah kamu ingin seperti dia?
Konseli : Iya bu, saya ingin seperti dia
Konselor : Oke kalau begitu. Sekarang ibu kasih tugas buat kamu untuk
mengamati bagaimana Yan berkenalan dengan orang lain,
seperti apa kepribadiannya dan kamu bisa
mewawancarai/bertanya padanya. Setelah itu, kamu menemui
saya lagi dan akan kita bahas bersama hasil pengamatan dan
wawancara kamu. Bagaimana?
Konseli : Baik bu, saya akan melakukannya. Lalu kapan saya menemui
ibu lagi?
Konselor : Untuk mengamati seseorang itu dapat membutuhkan waktu
yang cukup lama, jadi apabila kamu sudah merasa cukup
dalam mengamati dan wawancara, kamu dapat menemui ibu
di ruang BK ini, bisa saat istirahat sekolah. Bagaimana?
Konseli : Baik bu, saya setuju.
Konselor : Oke Puput, dari pembicaraan kita dari tadi dapat ibu
simpulkan bahwa Puput kurang percaya diri dalam memulai
berkenalan dengan orang baru. Hal itu dikarenakan
pengalaman Puput saat SMP. Lalu setelah kita bahas bersama Summary
akhirnya kita menemukan jembatan yaitu tugas untuk
mengamati dan mewawancarai teman sebangku kamu.
Oke.. Berhubung ini ibu akan ada rapat maka konseling kita
akhiri sampai disini dulu ya. Ibu tunggu kabar dari kamu ya.
Konseli : Iya bu.. Terima kasih Bu.. Assalamu’alaikum Penutup
Konselor : Wa’alaikumussalam wr.wb.

Anda mungkin juga menyukai