0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
498 tayangan4 halaman
Muzik dapat mengalihkan kesakitan pesakit, menyedari hal itu penggunaan terapi ... Kajian menunjukkan bahawa keberkesanan teknik terapi muzik memberi .... kes-kes murid yang memerlukan pekhidmatan bimbingan akan berhimpun.
Muzik dapat mengalihkan kesakitan pesakit, menyedari hal itu penggunaan terapi ... Kajian menunjukkan bahawa keberkesanan teknik terapi muzik memberi .... kes-kes murid yang memerlukan pekhidmatan bimbingan akan berhimpun.
Muzik dapat mengalihkan kesakitan pesakit, menyedari hal itu penggunaan terapi ... Kajian menunjukkan bahawa keberkesanan teknik terapi muzik memberi .... kes-kes murid yang memerlukan pekhidmatan bimbingan akan berhimpun.
Wubbolding sebagai seorang jurubicara terkemuka konseling
realitas mengemukakan prosedur konseling realitas dengan sistem WDEP, yang terdiri empat tahap, yakni:
W wants (keinginan, kebutuhan, dan persepsi konseli)
Pada tahap Wants, konselor mengidentifikasi apa yang
diinginkan konseli dalam kehidupan dengan mengajukan pertanyaan seperti Apa yang kamu inginkan? (dari belajar, keluarga, teman-teman, dan lain-lain).
D doing (apa yang dilakukan konseli dan arah yang dipilih
dalam hidupnya)
Pada tahap Doing ini, konselor membantu konseli
mengidentifikasi apa yang dilakukannya dalam mencapai tujuan yang diharapkan dengan mengajukan pertanyaan antara lain Apa yang kamu lakukan? dan mengidentifikasi arah hidupnya dengan mengajukan pertanyaan Jika kamu terus menerus melakukan apa yang kamu lakukan sekarang, akan ke mana kira-kira arah hidupmu? E evaluation (melakukan evaluasi terhadap apa yang dilakukan akhir-akhir ini)
Pada tahap Evaluation ini, konselor membantu konseli
melakukan penilaian diri untuk menentukan keefektivan apa yang dilakukan bagi pencapaian kebutuhannya. Untuk itu, konselor dapat menggunkan pertanyaan antara lain Apakah yang kamu lakukan akhir-akhir ini dapat membantumu memenuhi keinginanmu?
P planning (membuat rencana perubahan perilaku)
Pada tahap Planning ini, konselor membantu konseli
merencanakan pengubahan tingkah laku yang lebih bertanggung jawab bagi pencapaian kebutuhannya. Perencanaan dibuat berdasarkan hasil evaluasi perilaku pada tahap sebelumnya. Dalam tahap tersebut, konselor dapat mengajukan pertanyaan misalnya, Apa yang akan kamu lakukan agar dapat memenuhi keinginanmu? Agar rencana tersebut efektif maka perencanan tindakan yang dibuat berupa rencana yang sederhana, dapat dicapai, terukur, segera, dan terkendalikan oleh konseli.
Teknik-Teknik Konseling
Konselor yang berorientasi konseling realitas cenderung
eklektik dalam menggunakan teknik-teknik konseling. Namun, ada beberapa teknik yang acapkali digunakan konselor tersebut untuk membantu konseli dalam proses konseling. Teknik-teknik tersebut adalah: (1) melakukan permainan peran (role playing) dengan konseli, (2) menggunakan humor, untuk menghadirkan suasana yang segar dan rileks, (3) mengajukan pertanyaan-pertanyaan, (4) tidak menerima alasan-alasan tingkah laku yang tidak bertanggung jawab, (5) berperan sebagai model dan guru, (6) menentukan struktur dan batasan-batasan pertemuan konseling, (7) melibatkan diri dalam perjuangan konseli mencari hidup yang lebih efektif, (8) mengkonfrontasikan tingkah laku konseli yang tidak realistis, misalkan dengan kejutan verbal berupa sindiran atau ejekan, (9) memberikan pekerjaan rumah untuk dilaksanakan konseli pada waktu antara pertemuan satu dengan lainnya, (10), meminta konseli membaca artikel/bacaan tertentu yang relevan dengan masalah yang dihadapinya, (11) membuat kesepakatan sebagai kontrak antara konselor dan konseli, (12) memberikan tekanan tentang pentingnya tanggung jawab konseli dalam membuat pilihan perilakunya dalam mencapai keinginannya, (13) debat konstruktif, (14) dukungan terhadap pelaksanaan rencana konseli, dan (15) pengungkapan diri konselor dalam proses konseling.