Anda di halaman 1dari 14

Nama : Alif Alfiansyah

Nim : 1844042049
Kelas : BK C
Naratif Terapi

1. Pengertian
Terapi naratif merupakan sebuah metode yang dikembangkan oleh beberapa konselor di amerika
serikat sebagai bagian dari praktek konseling. Terapi naratif adalah suatu pendekatan konseling
yang dilakukan dalam bentuk individual ataupun kelompok dengan mengajak konseli agar mau
terbuka mengungkapkan pengalamannya dengan bercerita terkait masalah yang dihadapinya.
2. Tokoh Penemu
Terapi naratif tergolong dalam konseling postmodern yang dipelopori oleh Michael White dan
David Epston sekitar tahun 1990, mereka berdua adalah kontributor terpenting dalam terapi
naratif.

3. Hakikat Manusia
Hakikat manusia menurut pendekatan naratif adalah :

a) manusia/klien adalah pakar dalam kehidupan mereka,


b) manusia sering mengidentifikasi diri dengan masalah mereka,
c) manusia memiliki banyak keterampilan, kompetensi, dan sumber daya internal yang
menarik untuk menghadapi tantangan hidup mereka,
d) pengalaman hidup manusia secara internal diatur dalam cerita atau narasi (orang cenderung
untuk menceritakan diri mereka sendir),
e) manusia dapat secara aktif membuat tujuan dan arti dari pengalamannya, 6) Klien adalah
penafsir utama dari pengalaman mereka sendiri.
4. Tujuan
Tujuan umum dari terapi naratif adalah untuk membuat orang menggambarkan pengalaman
mereka dalam bahasa baru dan segar. Bahasa yang penuh dengan ambiguitas, kesalahan
interpretasi, dan asumsi membabi buta dapat memicu timbulnya masalah. Dengan bahasa yang
baru memungkinkan klien untuk mengembangkan pengertian baru mengenai pikiran, perasaan,
dan sikap bermasalah. Tujuan khusus adalah membantu klien menemukan atau membangun
pengalaman klien yang baru dan menawarkan jalan bagi klien untuk eksplorasi ke dalam diri
mereka mengenai keinginan/harapan, aspirasi, ketakutan penyesalan dan luka emosional.

5. Tahap

a) Berkolaborasi dengan klien untuk datang dengan nama yang disetujui bersama untuk
sebuah masalah.
b) Memunculkan masalah yang menekan dan membuat strategi penyelesaian
c) Menyelidiki bagaimana masalah itu mengganggu, mendominasi diri klien
d) Meminta klien untuk melihat cerit nya dari perspektif yang berbeda dengan menawarkan
alternatif tujuan untuk hal tersebut
e) Menemukan saat ketika klien tidak didominasi atau putus asa dengan masalah dengan
mencari pengecualian untuk masalah ini
f) Mencari bukti historis untuk mendukung pandangan baru dari klien yang cukup kompeten
untuk bangkit, untuk mengalahkan, atau melarikan diri dari dominasi atau penindasan
masalah. (Pada tahap ini identitas seseorang dan kisah hidup mulai ditulis ulang)
g) Meminta klien untuk berspekulasi tentang masa depan yang diharapkan dengan melihat
kekuatan atau kompetensi. Klien dapat membayangkan dan merencanakan masa depan
yang dapat mengurangi atau mencegah hidup bermasalah
h) Mencari atau membuat pendukung untuk memahami dan mendukung cerita baru klien. Hal
ini tidak cukup untuk membaca cerita baru. Klien perlu cerita baru di luar terapi. Karena
masalah orang tersebut awalnya dikembangkan dalam konteks sosial, adalah penting untuk
melibatkan lingkungan sosial dalam mendukung kisah hidup baru yang telah muncul dalam
percakapan dengan terapis.
6. Teknik
Penerapan yang efektif dari terapi naratif lebih tergantung pada sikap atau perspektif terapis dari
pada teknik. Dalam praktek terapi naratif, tidak ada resep, tidak ada agenda yang ditetapkan, dan
formula bahwa terapis dapat mengikuti untuk memastikan hasil yang positif. Kerangka konseptual
yang diterapkan membantu klien dalam menemukan makna baru dan kemungkinan baru dalam
hidupnya. Namun, untuk menguatkan pencapaian yang telah klien dapatkan bisa menggunakan
teknik ‘menulis surat’. Inti surat adalah perjuangan yang dilakukan klien atas problematika yang
dia alami dengan penggambaran sebuah cerita yang baru dan lebih baik. Biasanya surat-surat ini
dikirimkan kepada klien setiap sesinya.

Dalam membantu konseli untuk menjelaskan masalah digunakan cara antara lain sebagai berikut:

a) Self-stories, menceritakan kisah-kisah improvisasi hidup kepada orang lain


b) Familiar ground, konselor menanggapi orang yang baru saja melakukan pertemuan
konselor untuk pertama kalinya dengan meminta orang untuk berbicara tentang apa yang
membawa dia untuk terapi, jika masih ragu memberinya waktu.
c) Mendorong account yang lebih lengkap, konselor mendorong klien untuk mendeskripsikan
masalah dan mengeksplorasi
d) Mengundang orang atas nama masalah, tujuannya adalah mendapatkan kembali kontrol
atas hidupnya, penamaan adalah mengambil inisiatif, memaksakan identifikasi yang dipilih
pada sesuatu, atau seseorang yang mengancam.
e) Eksternalisasi dan dekonstruksi masalah. Eksternalisasi merupakan satu proses untuk
mendekonstruksi kekuatan narasi. Dalam hal ini berarti menjaga sikap, khususnya
tercermin pada bentuk verbal ketika mengacu pada masalah, di mana kesulitan dibawa ke
terapi secara implisit ditandai sebagai sesuatu yang mempengaruhi orang tersebut, bukan
sebagai intrinsik karakteristik atau kualitas. Eksternalisasi diwujudkan salah satunya
melalui penggunaan metafora.
f) Pertanyaan dan pertanyaan lebih, pertanyaan sebagai bentuk eksplorasi dominan,
pertanyaan-pertanyaan sering melingkar, atau relasional, dan mereka berusaha untuk
memberdayakan klien dalam cara-cara baru digunakan.
g) Metafora bahasa, kebiasaan penggunaan kalimat yang membawa sebuah eksternalisasi.
Misalnya : Kapan mimpi buruk ini mulai muncul? (bukan, “Kapan anda mulaibermimpi
buruk? “), Alkohol telah banyak keberhasilan dalam upaya untuk mengambil alih hidup
Anda (bukan,”Kau seorang pemabuk ‘’), dsb.
h) Memeriksa tekanan budaya untuk melihat masalah sebagai ‘internal’
i) Wacana/Discourses, kebiasaan cara berpikir yang merupakan mata uang bersama dalam
suatu kelompok sosial tertentu, yang dinyatakan karakteristik bahasa yang mewujudkan
keyakinan bersama dan nilai-nilai.
7. Verbatim
Deskripsi Masalah
Andi adalah seorang siswa SMA yang sedang melaksanakan pembelajaran daring, selama
pembelajaran ia diberi tugas kelompok dari gurunya, namun teman-teman kelompoknya tidak ada
yang membantunya mengerjakan tugas tersebut sehingga membuat ia marah dan tidak bisa
mengontrol emosinya.

Konselor/Konseli Percakapan Keterampilan Dasar

SESI I
Konseli assalamualaikum Pak..”
Konselor Waalaikum salam.. Ehh Andi Mari silahkan Attending
masuk..
Konseli Makasih pak..
Konselor Hai kamu apa kabar Membangun Raport
Konseli Baik sih pak, Cuma saya sedikit stress saja
Konselor Stress kenapa, keliatannya dari wajah mu seperti Berkolaborasi dengan
ada yang berbeda konseli
Konseli Sebenarnya saya sedang kesal sama teman sekelas,
saya terbawa emosi marah terus, padahal saya itu
marah karena kesalahan teman saya juga pak
bukan kesalahan saya
Konselor Memangnya kamu ada masalah apa sama teman Memunculkan masalah
mu kalau bapak boleh tahu yang menekan
Konseli Jadi begini pak, saya itu memang sering marah-
marah, saya suka membentak, intinya perilaku saya
sudah diluar kendali. Saya marah karena saat
pembelajaran daring teman kelompok saya tidak
pernah mau mengerjakan tugas online yang
diberikan oleh guru pak
Konselor Sebelum kita membahas permasalahannya, bapak
mau bertanya, apakah ketika kamu marah ada hal-
hal yang melukai badan kamu seperti misanya
memukul sesuatu?
Konseli Iya pak kadang kalau saya sudah sangat marah
saya sering memukul meja, dan paling kalau saya
marah ada bekas memar dan ngilu di tangan pak
Konselor Baiklah, jadi kamu stress karena akhir-akhir ini
karena kamu merasa diandalkan oleh teman-teman
kamu untuk mengerjakan tugas online saat daring
Konseli Sebenarnya bukan diandalkan sih pak, saya malah
merasa dimanfaatkan sama teman pak
Konselor Jadi kamu merasa dimanfaatkan sama teman
sekelompok kamu?
Konseli Iya pak..
Konselor Ok kalau begitu kita bahas sekarang ya.
Sebelumnya kamu merasa dimanfaatkan itu,
seperti apa kamu merasa bahwa kamu
dimanfaatkan
Konseli Awalnya kan ini tugas Bahasa Indonesia ya pak,
jadi tiap kelompok disuruh membuat cerita buat
drama pak, nah teman teman saya itu tahu kalau
saya punya hobi menulis dan membuat cerpen nah
karena hal itu teman-teman saya malah
memanfaatkan saya pak
Konselor Kalau begitu disini saya ada kertas, kita mulai
konselingnya. Nanti selagi bapak berbicara, bapak
ingin kamu nanti menulis sesuatu di kertas ini ya
Konseli Ohh baik pak
Konselor Baiklah, jadi berdasarkan cerita kamu tadi, kamu
merasa bahwa diri kamu itu dimanfaatkan ya.
Sebenarnya menurut bapak ada 2 hal yang berbeda
terkait dengan dimanfaatkan dan diandalkan, nah
coba kamu tuangkan yang ada di diri kamu terkait
2 hal tersebut
Konseli Saya tulis ya pak.....
Selesai pak
Konselor Sekarang kamu baca hasil dari tulisan kamu itu
konseli “entah karena teman saya yang terlalu pemalas
atau saya yang dipercaya untuk diandalkan oleh
mereka, tapi tidak mungkin, saya memang
dimanfaatkan oleh mereka biasanya mereka hanya
bertanya tugasnya sudah selesai atau belum kalau
belum dikerjakan pasti menghina saya padahal
mereka yang tidak tau diri.
Konselor Ok itu terkait dengan hal yang kamu rasakan, Menetapkan tujuan
bahwa kamu di manfaatkan oleh teman kamu. Lalu
sekarang menurut kamu ada 2 hal yang berbeda
tidak antara diandalkan dan dimanfaatkan?
Konseli Kalau misalnya diandalkan berarti teman saya
mendukung saya, memberi ide, tapi kalau
dimanfaatkan cuma sekedar bertanya “sudah
selesai atau belum” tanpa memberi bantuan sama
sekali. Itu kan Namanya dimanfaatkan pak
Konselor Nah iyaa tapi di sisi lain kamu merasa bahwa diri
kamu itu sebenarnya diandalkan karena
kemampuan kamu yang bisa menulis dan kreatif.
Sebelumnya bapak juga pernah mendapat kasus Mencari bukti historis
dimana ada seorang anak yang merasa bahwa untuk mendukung
dirinya itu tidak mampu, jelek dan memiliki pandangan baru konseli
kebiasaan buruk. Padahal sebenarnya anak itu
berprestasi. Lalu kemudia yang dibutuhkan dari
dirinya itu rasa percaya diri dan rasa cinta terhadap
dirinya, lalu lambat laun anak itu mulai mengubah
cara pandangnya, dari pandangan itu dia mulai
melihat bahwa dirinya itu mampu. Nah untuk
kasus kamu disini, sekarang coba kamu rasakan
bahwa kamu itu sebenarnya diandalkan bukan
dimanfaatkan, dimana kalau kamu diandalkan
berarti semua orang itu percaya pada diri kamu.
Baik sekarang coba bikin paragraph baru lagi di
kertasnya, bagaimana bila terdapat kasus yang
sama tetapi kamu merasa bahwa diri kamu itu
diandalkan. Coba kamu buat cerita dari yang tadi
bapak jelaskan, tulis sesuai dengan hati dan
keinginan kamu
Konseli Baik pak...
Sudah selesai pak
Konselor Baiklah, coba kamu bacakan lagi
Konseli Dapat diandalkan adalah hal yang membanggakan,
seseorang yang dirinya dapat di andalkan akan
merasa bahagia terhadap diri sendiri. Menurut saya
orang tersebut akan menerima dirinya sebagai
sosok yang berharga untuk orang lain. Sedangkan
dimanfaatkan adalah hal yang menyedihkan,
seseorang yang di manfaatkan itu pandai tapi juga
sekaligus bodoh terkecuali dia ikhlas
melakukannya tapi kalau saya sangat tidak ikhlas,
dan kalau tau saya dimanfaatkan, saya pasti akan
marah besar pada orang yang tidak tau diri itu
Konselor Nah itu menurut kamu mengenai diandalkan dan
dimanfaatkan. Jadi ada hal yang positif dimana
Meminta konseli
Ketika kamu beranggapan bahwa diri kamu
berspekulasi masa
dimanfaatkan ya. Coba pandangan kedepannya
depan yang diharapkan
kamu uraikan lagi terkait dengan apa yang akan
dari sudut pandang
kamu lakukan bila kamu diandalkan bukan
yang berbeda
dimanfaatkan. Coba kamu tulliskan lagi
Konseli (Menulis)...
Sudah pak, saya baca ya
Konselor Iyaa coba dibaca
Konseli “mungkin jika saya berpikir bahwa semua yang
terjadi pada diri saya, semua yang dilakukan teman
teman saya adalah karena saya adalah sosok yang
bisa diandalkan dan itu adalah harta saya yang
paling membanggakan, yaa mungkin saya akan
bahagia, saya juga bisa mengurangi emosi. saya
berharap bisa melakukan itu dan berubah”
Konselor Baik, itu tadi pandangan kamu ketika kamu merasa
bahwa terdapat masalah yang sama namun kamu
beranggapan bahwa diri kamu itub diandalkan ya.
menurut kamu lebih nyaman yang mana,
pandangan kamu dimanfaatkan atau diandalkan
Konseli Kalau menurut saya, saya harus memiliki
pandangan baru yaitu saya harus bisa berfikir
positif yaitu saya dapat diandalkan, bukan
dimanfaatkan dan mungkin kalau saya berfikir
kalau saya diandalkan saya akan bisa lebih
semangat mengerjakan tugas dan mengendalikan
emosi saya pak
Konselor Jadi kamu harus berfikir positif yaa mengenai diri Mencari pendukung
kamu. dan untuk selanjutnya, kamu punya teman untuk memahami cerita
dekat kan? nah kamu minta bantuan dari teman baru konseli
dekat kamu untuk mengingatkan kamu. jadi selama
satu minggu ini bapak ingun melihat apakah kamu
bisa menganggap diri kamu itu diandalkan bukan
dimanfaatkan. nah teman kamu itu membantu
kamu untuk meluruskan pemikiran kamu tersebut
yaa
Konseli Iyaa pak
Konselor Baiklah sekarang apa ada yang ingin kamu
tanyakan?
Konseli Tidak ada pak, intinya saya harus punya
pandangan baru yaa pak
Konselor Nahh iyaa kamu harus memiliki padangan baru
terhadap diri kamu sendiri dan pandangan itu harus
pandangan positif karena ketika kamu merasa
diandalkan maka tingkat kepercayaan diri kamu
akan semakin bertambah dan kamu ingin menggali
terus kreatifitas yang ada dalam diri kamu, nah itu
membuat kamu semakin mengembangkan keadaan
dalam diri kamu. jadi jangan berpikir bahwa kamu
dimanfaatkan oleh teman temanmu
Konseli Iyaa pak baik
Konselor Lalu apa yang kamu rasakan setelah menuangkan Evaluasi
semua apa yang kamu rasakan dalam tulisan kamu
itu
Konseli Yaa saya lebih lega pak, perasaan saya jadi lebih
enak sudah tidak ada yang mengganjal lagi di
pikiran saya
Konselor Ternyata benar yaa bahwa kamu itu jago menulis
dan jago merangkai kata-kata, dari tulisan kamu
bapak bisa paham. bapak kagum bahwa terdapat
kata-kata yang mencerminkan bahwa kamu itu
memiliki banyak kosa kata, apakah kamu suka
membaca buku?
Konseli Iya pak saya suka membaca dan saya suka menulis
Konselor Ohhiya pantas bapak melihat tulisan kamu bagus
sekali kata-katanya
Konseli Terima kasih pak
Konselor Baiklah kalau sudah tidak ada yang ditanyakan
lagi, jadi kamu sudah merasa cukup lega yaa
Konseli Iyaa pak
Konselor Kalau begitu konseling kali ini kita akhiri dan Pengakhiran
jangan lupa bapak akan lihat yaa selama satu
minggu ini bagaimana perkembangan kamu
Konseli Iyaa pak kalau begitu saya pamit yaa pak
Konselor Iyaa nak terma kasih yaa
SESI II
Konseli Permisi pak
Konselor Andi yaa.. Silahkan masuk nak
Konseli Iyaa pak
Konselor Bagaimana kabar kamu hari ini?
Konseli Kabar saya baik pak
Konselor Bagus lah kalau begitu, hari ini kita akan masuk di Membangun raport
sesi konseling kedua yaa
Konseli Iyaa pak
Konselor Sebelum masuk ke sesi konseling kedua, kita akan
mereview hasil dari sesi konseling pertama.
Kemarin yang sudah kamu ceritakan di sesi
konseling pertama kamu banyak menceritakan
bahwa kamu itu kesal dengan teman kamu karena
merasa dimanfaatkan mengerjakan tugas kelompok
saat daring kemarin, dan kamu juga menuliskan
mengenai perasaan pandangan teman-teman kamu
terhadap diri kamu yaa
Konseli Betul pak
Konselor Nah sekarang bapak mau bertanya, bagaimana Assessment
perasaan kamu selama satu minggu ini, adakah
perubahan-perubahan baru?
Konseli Kalau soal perubahan yang saya alami ada pak,
saya jadi lebih sabar dan tidak gampang marah
Konselor Lalu bagaimana respon dari teman-temanmu
terhadap perubahan kamu saat ini?
Konseli Teman saya merasa kaget dan bingung pak tentang
perubahan yang saya alami
Konselor Tapi apakah teman-teman kamu tau kalau kamu itu
sedang dalam proses tahap perubahan?
Konseli Sepertinya mereka sadar pak semua bertanya
“kenapa bisa berubah”
Konselor Terus bagaimana perasaan kamu terhadap
perubahan kamu itu sendiri?

Konseli Saya merasa senang pak dan juga merasa bangga


dengan perubahan yang saya rasakan, karena kan
buat berubah menjadi lebih sabar itu tidak
gampang kan pak
konselor Iyaa betul sekali. Tapi hubungan kamu dengan
teman-teman bagaimana
Konseli Sejauh ini hubungan saya dengan mereka baik-baik
saja pak, malah mereka berubah, jadi tiap ada tugas
kelompok lagi mereka lagsung membantu tanpa
diminta, terus mereka juga minta maaf soal
masalah kemarin karena seolah-olah
memanfaatkan saya padahal mereka sebenarnya
tidak bermaksud begitu
Konselor Ohh seperti itu, bapak senang mendengarnya dan
bapak cukup mengapresiasi apa yang telah kamu
lakukan karena pasti semua itu tidak mudah. lalu
saat ini, bapak akan memberikan kamu kertas, kita
menulis lagi bagaimana? seperti saat konseling sesi
pertama
Konseli Boleh pak, saya kan juga suka menulis
Konselor Apakah kamu sudah siap?
Konseli Iyaa pak saya sudah siap
Konselor Berdasarkan cerita yang sudah kamu paparkan
tadi, apa sebenarnya motivasi diri kamu sehingga
kamu melakukan perubahan dan siapa saja orang
yang ada di sekeliling kamu yang membantu kamu
untuk memotivasi perubahan tersebut
Konseli ohh gitu, saya tulis yaa pak (menulis)
Selesai pak
Konselor Bisa kamu bacakan?
Konseli “saya berubah karena termotivasi pada diri sendiri
bahwa saya tidak ingin menyakiti orang lain
karena perilaku saya, motivasi juga datang dari
orang terdekat saya yaitu keluarga dan teman.
Motivasi yang diberikan berupa dukungan verbal
untuk meyakinkan saya bahwa saya bisa berubah
jadi lebih baik lagi”
Konselor Oke jadi yang mendukung kamu itu keluarga, dan
orang-orang disekitar kamu yaa. pasti kamu sangat
termotivasi sekali yaa dari dukungan mereka
Konseli Betul pak, andaikan saya tahu harus berbuat
apa mungkin K tidak akan mengejek saya lagi..
Konselor Iyaa pak, pastinya
Konseli Oke pak (menulis)
Selesai pak
Konselor Boleh kamu bacakan kembali
Konseli Dalam beberapa hari ini saya memiliki masalah,
namun melalui terapi naratif yang saya lakukan
pada konseling pertama, saya jadi belajar untuk
memiliki pandangan yang lebih baik, pandangan
baru yang saya miliki adalah teman saya tidak
memanfaatkan saya tetapi mengandalkan saya
karena saya memiliki bakat menulis. Ketika teman
saya sedang emosi dan berkata kasar pada saya tapi
saya memiliki pandangan baru bahwa teman saya
itu tidak mungkin sengaja untuk melakukan hal
tersebut, saya berfikir mungkin ia sedang
mengalami masalah karena itu saya harus
berfikiran positif
Konselor Baiklah jadi itu perubahan terhadap pandangan
kamu yang baru yaa. Bapak sangat senang
mendengarnya bahwa kamu saat ini sudah
memiliki pandangan yang berbeda dari pandangan
sebelumnya. Lalu dari perubahan tersebut,
perasaan apa yang amu rasakan?
Konseli Saya merasakan hal bangga terhadap diri saya,
senang juga bisa berubah jadi lebih baik lagi pak
Konselor Oke perasaan kamu bisa kamu ungkapkan dalah
tulisan kamu itu
Konseli Baik pak saya tulis lagi yaa (menulis)
selesai pak
Konselor Coba kamu bacakan kembali
Konseli “Perasaan saya jauh lebih baik, saya merasa
bangga karena saya bisa jadi lebih baik lagi, tidak
mudah menahan rasa marah dan rasa sabar. Saya
beruntung bisa mengikuti konseling terapi naratif
karena kali ini merupakan pengalaman pertama
saya, saya merasa diterima dan didengarkan
dengan baik, perasaan saya menjadi lebih lega
karena bisa mencurahkan perasaan saya”.
Konselor Perasaan yang amat tidak disangka bukan? Bapak
juga melihat darii perubahan-perubahan yang
kamu paparkan itu merupakan perubahan yang
sangat luar biasa dan itu tidak mudah
Konseli Iyaa pak terima kasih
Konselor Jadi bagaimana nih yang kamu rasakan saat ini,
setelah semua perubahan itu dan perasaan-perasaan
yang ada dalam diri kamu
Konseli Saya sudah semakin tenang pak, sudah tidak
merasa bersalah lagi, lebih bisa mengendalikan
emosi, terus yang paling penting bagi saya itu tiap
saya menghadapi masalah, saya jadi memiliki
pandangan baru, saya tidak hanya memiliki satu
pandangan saja tapi saya memiliki banyak
pandangan untuk mempertimbangkanlagi pak
Konselor Jadi kamu harus melihat pandangan kamu
kedepannya yaa dari pandangan-pandangan
lainnya. Jadi apakah kamu masih merasa bahwa
kamu dimanfaatkan sama temanmu?
Konseli Tidak lagi pak, karena saya sudah mempunyai
pandangan baru jadi saya lebih memikir bahwa
saya diandalkan karena saya memiliki bakat jadi
bukan sekedar dimanfaatkan tapi karena mereka
tau saya berbakat sehingga mereka mengandalkan
saya
Konselor Jadi dari semua yang sudah kamu paparkan dapat Evaluasi
dilihat yaa bahwa kamu saat ini sudah memiliki
pandangan-pandangan baru terhadap perubahan
dalam diri kamu, dan pandangan tersebut
membawa kamu percaya bahwa diri kamu itu
bukan di manfaatkan sama teman-teman kamu
melainkan di andalkan karena kamu memiliki
bakat menulis yang lebih baik dibanding mereka
yaa
Konseli Iyaa pak, betul
Konselor Lalu ada lagi yang ingin kamu ceritakan?
Konseli Sepertinya sudah tidak ada pak, perasaan saya juga
sudah lebih baik
Konselor Bapak sangat senang mendengar semua cerita-
cerita kamu bahwa kamu memiliki pandangan baru
dan kamu memiliki perasaan yang jauh lebih baik,
kamu juga saat ini sudah sangat cukup terbuka dan
memaafkan teman-teman kamu, dan kamu juga
sudah mengurangi rasa emosi di dalam diri kamu,
sudah jarang kan kamu memukul meja karena
marah?
Konseli Malah sudah tidak pernah lagi pak
Konselor Ohhiyaa itu perubahan yang sangat bagus sekali,
bapak sangat mengapresisainya
Konseli Iyaa pak terima kasih
Konselor Kalau sudah tidak ada yang ingin kamu ceritakan , Pengakhiran
sesi konseling kedua ini kita akhiri yaa, ini
kertasnya bisa kamu bawa saja, terima kasih Andi,
selamat atas perubahannya yaa
Konseli Iyaa pak terima kasih banyak, saya pamit yaa pak
Konselor Iyaa nak hati-hati yaa

Anda mungkin juga menyukai