Bimbingan konseling bagi tuna netra adalah suatu pemberin bantuan pda individu maupun
kelompok agar ia bias mandiri yang dilakukn melalui pembicaraan, interaksi, nsehat, gagasan tau
arahan- arahan dan asuhan yngmemperhtikan norma yang berlaku sehingga ia bias
mandiri.Dalam hal ini sehingga muncul persepsi anak tuna netra mampu untuk mandir.
1. Layanan Orientasi
Bimbingan konseling bagi tuna netra adalah suatu pemberin bantuan pda individu maupun
kelompok agar ia bias mandiri yang dilakukn melalui pembicaraan, interaksi, nsehat, gagasan tau
arahan- arahan dan asuhan yngmemperhtikan norma yang berlaku sehingga ia bias
mandiri.Dalam hal ini sehingga muncul persepsi anak tuna netra mampu untuk mandir.
Sebgimana telah dikemukakan, pengembangan kemanusiaan hendaknya mencapai pribadi-
pribadi yangpendiriannya matang dengan kemampuan social yang mengejutkn, kesusilaan yang
tinggi,dan keimanan serta ketakwan yang dalam. Tetapi kenyataan yang sering dijumpai adlah
keadan pribd yang kurang berkembang dan rapuh, kesosialan yang pans dan sangar, kesusilaan
yang rendah, dan keimana yang dangkal,
Hal ini banyak dijumpai pada tunanetra sehingga akan berpengaruh pada aspek akademiknya
kedepan. Anak Tunanetra memiliki keterbatasan atau ketidak mampuan dalam menerima
rangsang atau informasi dari luar melalui indera penglihatannya. Penerimaan rangsang hanya
dapat dilakukan melalui pemanfaatan indera lainnya.
Sehingga Anak Tunanetra perlu sekali adanya layanan bimbingan dan konseling yang
memungkinkan anak tersebut dapat memahami lingkungan termasuk sekolah yang baru
dimasuki. Hal ini untuk mempermudah dan memperlancar berperannya di lingkungan yang
baru..
Layanan Informasi
Indera pendengaran sebagai saluran yang utama penerima informasi Keterbatasan atau bahkan
ketidak mampuan fungsi indra penglihatan, sebagai penggantinya. Layanan Informasi ini
memungkinkan anak tuna netra menerima dan memahami bebagai informasi
Layanan ini dimaksud agar pembagian dapat dikonsentrasikan tepat dan tidak ada kesalahan
penempatan penyaluran di dalam kelas, kelompok belajar, program latihan , magang, kegiatan
ko/ekstra-kurkuler yang sesuai dengan potensi, bakat, dan minat serta kondisi pribadinya.
4 Layanan Konselling Perorangan
Anak Tuna netra memiliki keterbatasan dalam visualisasi. Akibatnya anak tersebut mempunyai
berbagai permasalahan.Sehingga Anak tersebut memerlukan layanan konseling perorangan
.Layanan ini memungkinkan anak Tuna Netra untuk mendapatkan secara langsung tatap muka
dengan Guru pembimbing dalam rangka pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi
yang dialaminya.
5. Layanan Pembelajaran
Layanan Bimbingan dan Konselling bagi Anak Tunanetra yang memungkinkan dapat
mengembangkan diri berkenaan dengan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, materi yang
cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan
belajar lainnya.
1. Layanan Orientasi
Layanan yang memungkinan peserta didik Tuna Rungu memahami lingkungan baru, terutama
lingkungan sekolah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk mempermudah dan memperlancar
berperannya peserta didik di lingkungan yang baru itu, sekurang-kurangnya diberikan dua kali
dalam satu tahun yaitu pada setiap awal semester. Tujuan layanan orientasi adalah agar peserta
didik dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru secara tepat dan
memadai, yang
2. Layanan Informasi
Layanan yang memungkinan Anak Tunarungu menerima dan memahami berbagai informasi
(seperti : informasi belajar, pergaulan, karier, pendidikan lanjutan). Tujuan layanan informasi
adalah membantu peserta didik agar dapat mengambil keputusan secara tepat tentang sesuatu,
dalam bidang pribadi, sosial, belajar maupun karier berdasarkan informasi yang diperolehnya
yang memadai. Layanan informasi berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman
3. Layanan Konten
Mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam penguasaan kompetensi yang
cocok dengan kecepatan dan kemampuan dirinya serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan
belajar lainnya, dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan
belajar yang baik. Layanan pembelajaran berfungsi untuk pengembangan
layanan yang memungkinan peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran di dalam
kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, kegiatan ko/ekstra
kurikuler, dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan segenap bakat, minat dan
segenap potensi lainnya. Layanan Penempatan dan Penyaluran berfungsi untuk pengembangan.
layanan yang memungkinan peserta didik mendapatkan layanan langsung tatap muka (secara
perorangan) untuk mengentaskan permasalahan yang dihadapinya dan perkembangan dirinya.
Tujuan layanan konseling perorangan adalah agar peserta didik dapat mengentaskan masalah
yang dihadapinya. Layanan Konseling Perorangan berfungsi untuk pengentasan dan advokasi.
layanan yang memungkinan sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika
kelompok memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan (topik) tertentu untuk menunjang
pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial, serta untuk pengambilan keputusan atau
tindakan tertentu melalui dinamika kelompok, dengan tujuan agar peserta didik dapat
memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan (topik) tertentu untuk menunjang pemahaman
dan pengembangan kemampuan sosial, serta untuk pengambilan keputusan atau tindakan tertentu
melalui dinamika kelompok. Layanan Bimbingan Kelompok berfungsi untuk pemahaman dan
Pengembangan
7. Layanan Konseling Kelompok
1. Layanan Orientasi
Layanan yang memungkinan peserta didik tunagarahita adalah mengenal tempat dan benda yang
dijumpainya dan membiasakan agar anak tersebut tidak lupa. Tujuan layanan orientasi adalah
agar peserta didik dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru secara tepat
dan memadai, yang berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman
2. Layanan Informasi
Layanan yang memungkinan Anak tunagrahita agar mendapatkan pendidikan dan layanan info
seputar mengasah kemampuan bagi mereka. Tujuan layanan informasi adalah membantu peserta
didik agar dapat mengambil keputusan secara tepat tentang sesuatu, dalam bidang pribadi, sosial,
belajar maupun karier berdasarkan informasi yang diperolehnya yang memadai. Layanan
informasi berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman
3. Layanan Konten
layanan yang memungkinan peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran di dalam
kelas, untuk pengembangan potensi yang ada pada anak. Layanan Penempatan dan Penyaluran
berfungsi untuk pengembangan.
layanan yang memungkinan peserta didik mendapatkan layanan langsung tatap muka (secara
perorangan) untuk mengentaskan permasalahan yang dihadapinya dan perkembangan dirinya.
Tujuan layanan konseling perorangan adalah agar peserta didik dapat mengentaskan masalah
yang dihadapinya. Layanan Konseling Perorangan berfungsi untuk pengentasan dan advokasi.
layanan yang memungkinan sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika
kelompok memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan (topik) tertentu untuk menunjang
pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial, serta untuk pengambilan keputusan atau
tindakan tertentu melalui dinamika kelompok, dengan tujuan agar peserta didik dapat
memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan (topik) tertentu untuk menunjang pemahaman
dan pengembangan kemampuan sosial, serta untuk pengambilan keputusan atau tindakan tertentu
melalui dinamika kelompok. Layanan Bimbingan Kelompok berfungsi untuk pemahaman dan
Pengembangan
7. Layanan Konseling Kelompok
Hal tersebut merupakan tujuan utama pelayanan bimbingan di sekolah, dan tujuan tersebut
terutama tertuju bagi murid-murid sebagai individu yang diberi bantuan. Akan tetapi sebenarnya
tujuan bimbingan di sekolah tidak terbatas bagi murid saja, melainkan juga bagi sekolah secara
keseluruhan dan bagi masyarakat. Dengan demikian hakekat tujuan bimbingan dan konseling
yaitu yang
Pengertian yang cukup mengenai fase-fase perkembangan manusia pada umumnya merupakan
syarat utama apabila ingin membantu atau melayani seseorang anak atau siswa mengembangkan
dirinya hingga memperoleh perkembangan yang harmonis dan optimal. Tiap fase perkembangan
mempunyai sifat khas yang berlain-lainnan antar individu atau anak, oleh karena itu apabila
memiliki pengertian dan pemahaman yang cukup tentang sifat khas dari fase-fase pekembangan
tertentu.maka akan dapat mengambil sikap yang tepat guna ikut mendorong individu
berkembang sebaiknyaseseorang dan atau sekelompok orang yang bertujuan agar masing-masing
individu mampu
1 Layanan Orientasi
2. Layanan Informasi
Membantu menempatkan individu dalam lingkungan yang sesuai untuk perkembangan potensi-
potensinya. Termasuk di dalamnya: penempatan ke dalam kelompok belajar, pemilihan kegiatan
ekstrakurikuler yang diikuti, penyaluran ke jurusan/program studi, penyaluran untuk studi lanjut
atau untuk bekerja.
Layanan bimbingan dan Konselling yang memungkinkan peserta didik mengembangkan diri
berkenaan dengan sikap dan kebiasaan belajar yang baik , materi belajar yang cocock dan
kesulitan belajarnya, serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya. Membantu siswa
untuk mengatasi masalah belajarnya dan untuk bisa belajar dengan lebih efektif.