PEMBAHASAN
A. Layanan Responsif
Ungkapan oleh Gysbers & Henderson, tujuan pelayanan ini adalah memberikan
bantuan khusus bagi konseli yang menghadapi kebutuhan dan masalah yang
memerlukan pertolongan dengan segera (ASCA, 2005:22).
Selain layanan secara insidental, dalam layanan responsif terdapat pula layanan
yang terprogram sesuai dengan analisis kebutuhan peserta melalui ITP (Inventori
Tugas Perkembangan) dan analisis kebutuhan lingkungan melalui wawancara
dengan kepala sekolah, guru mata pelajaran, wali kelas, dan orang tua peserta didik.
1. Konseling Individual.
Pemberian bantuan secara empat mata kepada siswa yang mengalami kesulitan,
mengalami hambatan dalam mencapai tugas-tugas perkembangan.
2. Konseling Kelompok
Pengalih tanganan masalah yang dihadapi peserta didik, oleh konselor kepada orang
yang dianggap lebih mampu seperti psikolog, psikiater, dokter, dan kepolisian.
Konselor berkolaborasi dengan guru dan wali kelas dalam rangka memperoleh
informasi tentang siswa (seperti prestasi belajar, kehadiran, dan pribadinya),
membantu memecahkan masalah siswa, dan mengidentifikasi aspek-aspek
bimbingan yang dapat dilakukan oleh guru mata pelajaran. Dilaksanakan sesuai
kebutuhan dan terjadwal setiap 4 (empat) kali dalam setahun sebelum penerimaan
laporan hasil belajar ujian tengah semester (UTS) dan ujian akhir semester (UAS).
5. Kolaborasi Dengan Orang Tua
Konselor perlu melakukan kerjasama dengan para orang tua siswa agar proses
bimbingan terhadap siswa tidak hanya berlangsung di sekolah, tetapi juga oleh
orang tua di rumah. Dilaksanakan sesuai kebutuhan dan terjadwal setiap 4 (empat)
kali dalam setahun pada saat penerimaan laporan hasil belajar ujian tengah semester
(UTS) dan ujian akhir semester (UAS).
Yaitu berkaitan dengan upaya sekolah untuk menjalin kerjasama dengan unsur-
unsur masyarakat yang dipandang relevan dengan peningkatan mutu pelayanan
bimbingan. Selain dilaksanakan sesuai kebutuhan, program yang akan dilaksanakan
melalui strategi ini adalah:
c. Program untuk mengentaskan peserta didik yang masih bingung setelah lulus
nantinya, khususnya dalam hal pemilihan universitas, mungkin bisa
berkolaborasi dengan pihak institusi pendidikan seperti universitas, bentuknya
sosialisai
8. Konferensi Kasus
9. Kunjungan Rumah
Tujuan utama layanan ini ialah membantu peserta didik belajar memantau dan
memahami pertumbuhan dan perkembangannya sendiri dan mengambil tindakan secara
proaktif terhadap informasi tersebut.
c) Fokus Pengembangan
Konselor sekolah memberi saran pada siswa dengan menggunakan informasi pribadi / sosial
karir dan pasar tenaga kerja dalam perencanaan tujuan pribadi, edukasional dan okupasional
siswa
A. Simpulan
Layanan responsif merupakan pemberian bantuan kepada konseli yang menghadapi
kebutuhan dan masalah yang memerlukan pertolongan dengan segera. Dan bertujuan untuk
membantu konseli agar dapat memenuhi kebutuhannya dan memecahkan masalah yang
dialaminya atau membantu konseli yang mengalami hambatan, kegagalan dalam mencapai
tugas-tugas perkembangannya.
Dan Perencanaan individual diartikan sebagai bantuan kepada peserta didik agar
mampu merumuskan dan melakukan aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan masa depan
berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan kekurangan dirinya, serta pemahaman akan
peluang dan kesempatan yang tersedia di lingkungannya. Pemahaman peserta didik secara
mendalam dengan segala karakteristiknya, penafsiran hasil asesmen, dan penyediaan informasi
yang akurat sesuai dengan peluang dan potensi yang dimiliki peserta didik amat diperlukan
sehingga peserta didik mampu memilih dan mengambil keputusan yang tepat di dalam
mengembangkan potensinya secara optimal, termasuk keberbakatan dan kebutuhan khusus
peserta didik. Kegiatan orientasi, informasi, konseling individual, rujukan, kolaborasi, dan
advokasi diperlukan di dalam implementasi pelayanan ini. Layanan perencanaan individual
diarahkan untuk membantu murid merencanakan pendidikan, karir dan pengembangan pribadi.
B. Saran
Semoga dalam mempelajari materi layanan responsif dan layanan Perencanaan
Individual kita akan mudah memberikan pelayanan terhadap konseli yang bermasalah agar
konseli tersebut akan termotivasi dan tidak akan berpengaruh dalam kehidupannya sehari-hari.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini,
baik dari segi penulisan maupun dari segi materi yang kesemuanya harus membutuhkan
tambahan-tambahan materi dan juga sistematika penulisan, agar makalah ini dapat dikatakan
sedikit mendekati kesempurnaan.
DAFTAR PUSTKA
Kurniawan, Luky, dkk. 2011. Program Layanan Bimbingan Dan Konseling Komprehensif Sma
Negeri 1 Depok Sleman Yogyakarta. hal 18-22.
Lahiya, Moh Ilham. 2014. Makalah perencanan individual. [Online]. Diakses pada tanggal 20
Mei 2019. Pukul 14.15 WIB.
http://ilhamgembel202.blogspot.com/2014/04/makalah-perencanan-
individual.html
Paramitra. 2016. Panduan Operasional Penyelenggaraan ( POP ) BK SMP. Yogyakarta:
Paramitra.