A. LATAR BELAKANG
Peraturan menteri pendidikan nasional, no.
22/2006 tentang standar isi dan satuan
pendidikan dasar dan menengah pelayanan
konseling, pada poin b disebutkan bahwa
konselor memberikan bantuan kepada peserta
didik baik mengenai masalah pribadi, masalah
sosial, masalah belajar dan masalah
pengembangan karir. Hal inilah yang harus
diperhatikan setiap guru BK/Konselor bahwa
setiap anak memiliki hak untuk mendapatkan
bantuan dalam mengembangkan karir.
Bimbingan karier adalah kegiatan birnbingan
yang diberikan kepada siswa untuk memilih,
menyiapkan diri, mencari, dan menyesuaikan
diri terhadap karier yang sesuai dengan minat,
bakat, dan kemampuannya sehingga dapat
mengernbangkan dirinya secara optimal
sehingga dapat menemukan karier dan
melaksanakan karier yang efektif dan memberi
kepuasan dan kelayakan. Bimbingan karier
B.TUJUAN
Adapun tujuan dari pembentukan buku ini
adalah untuk menambah pengetahuan teman-
teman pembaca tentang bimbingan dan
konseling karir. Tidak hanya tahu apa itu
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR | 2
bimbingan dan konseling karir, pembaca juga
dapat mengetahui teori-teori apa saja yang
terkait dalam perkembangan bimbingan dan
konseling karir. Serta pembaca akan
mendapatkan gambaran secara umum
mengenai kebutuhan dan permasalahan yang
ada. dalam bimbingan dan konseling karir dan
bagaimana cara menyelesaikannya menurut
penulis.
C.RINGKASAN MATERI
1. Teori Krumboltz
Teori ini berasumsi bahwa kepribadian
individu dan perilaku yang dimiliki seseorang
timbul dari pengalaman belajar yang unik.
mengenali empat kategori faktor yang
mempengaruhi pengambilan keputusan karier
sesorang yaitu, factor-faktor genetik,
lingkungan, belajar, dan ketrampilan
menghadapi tugas atau masalah. Pendekatan
perspektif teori belajar sosial untuk pemilihan
karir yang dikemukakan oleh Krumboltz
berdasarkan teori belajar sosial yang memiliki
peran tentang pengalaman vikarius,
pengalaman performansi, regulasi diri, serta
adanya resiprocal determinism yang
memainkan peran dalam penentuan perilaku,
antara personal, environment dan
behavior.dalam pengaplikasiannya teori
4. Teori Super
Pandangan teori Super oleh banyak pakar
Psikologi Vokasional dinilai sebagai teori yang
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR | 17
paling komprehensif dan mendapat banyak
dukungan dari hasil penelitian. Pandangan
Super mengandung beberapa implikasi bagi
pendidikan karier dan konseling karier yang
sangat relevan. Konsepsi Super tentang
gambaran diri dan kematangan vokasional
menjadi pegangan bagi seorang tenaga
kependidikan bila merancang program
pendidikan karier dan bimbingan karier , yang
membawa orang muda ke pemahaman diri dan
pengolahan informasi tentang dunia kerja ,
selaras dengan tahap perkembangan karier
tertentu.
b. Pengertian Konseling
c. Pengertian karir
g. Rangkuman
Dalam hal ini, penulis telah membuat
kesimpulan secara garis besar mengenai
bimbingan dan konseling karir itu sendiri.
Bimbingan dan konseling karir adalah suatu
layanan yang diberikan kepada siswa asuh
atau klien yang mana nantinya mereka akan
diberikan bantuan untuk menyesuaikan diri dan
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 27
YOGI ROMADONI . A1L018074
menetapkan pilihan karir mereka sesuai
dengan potensi minat dan bakat serta
kemampuan diri. Diharapkan dengan adanya
bimbingan dan konseling karir ini siswa asuh
atau klien dapat menentukan pilihan sesuai
dengan potensi diri agar dapat bekerja secara
optimal.
1. Tahap 1890-1919
Tahap ini ditandai dengan munculnya
pemberian layanan penempatan untuk daerah
kota sebagai wujud munculnya perindustrian
dunia. Pengaruh revolusi industri dirasakan
oleh banyak pihak sebagai bentuk perubahan
besar-besaran terhadap industri dunia secara
umum. Perkembangan pesat berbagai industri
membuka banyak lapangan pekerjaaan yang
mengakibatkan munculnya imigrasi dan
urbanisasi.
Revolusi industri dengan pengaruh
positifnya mampu menarik pekerja untuk
ditempatkan pada berbgai lapangan kerja
rupanya juga memiliki sisi lain. Untuk bisa
masuk kepasar industri, bagi individu yang
tidak memiliki keterampilan apapun, masalah
penyerapan tenaga kerja ini bisa menjadi
momok. Banyak individu yang tidak mampu
2. Kegiatan inti:
A. Guru mengajak murid untuk membaca
pelajaran 5 bahasa Indonesia, tentang
kegemaran Anak-anak (soelaeman, dkk.,
1997 : 70-71).
Aspek Indikator
Pengeta Memperoleh
huan Diri pengetahuan
tentang
pentingnya
konsep
perkembangan
karier.
Mengembangkan
keterampilan
untuk
berinteraksi
dengan orang
lain.
Mengembangkan
kesadaran
tentang
pentingnya
A.TEORI KRUMBOLTZ
5) RANGKUMAN
Teori ini berasumsi bahwa kepribadian
individu dan perilaku yang dimiliki seseorang
timbul dari pengalaman belajar yang unik.
mengenali empat kategori faktor yang
mempengaruhi pengambilan keputusan karier
sesorang yaitu, factor-faktor genetik,
lingkungan, belajar, dan ketrampilan
menghadapi tugas atau masalah. Pendekatan
perspektif teori belajar sosial untuk pemilihan
karir yang dikemukakan oleh Krumboltz
berdasarkan teori belajar sosial yang memiliki
peran tentang pengalaman vikarius,
pengalaman performansi, regulasi diri, serta
adanya resiprocal determinism yang
memainkan peran dalam penentuan perilaku,
antara personal, environment dan
behavior.dalam pengaplikasiannya teori
Krumboltz memiliki beberapa langkah yaitu:
Menjelaskan masalah dan tujuan,
1. Realistik
Tipe model ini bersifat jantan, kuat
jasmani, tidak sosial, agresif, mempunyai
kecakapan dan koordinasi motorik yang baik,
kurang memiliki kecakapan verbal, dan
hubungan antar pribadi. Lebih menyenangi
masalah yang kongkrit daripada masalah yang
abstrak, menganggap bahwa dirinya sebagai
seorang yang bersifat agresif dan jantan, dan
mempunyai nilai-nilai ekonomi dan politik yang
konvensional. Orang-orang yang memilih dan
1. Metode Psikodinamik
Teori ini membahas tentang hubungan
pengalaman, dengan sikap, kemampuan,
minat, dan faktor kepribadian lainnya yang ada
pengaruhnya terhadap pemilihan pekerjaan
atau jabatan seseorang sebagai berikut :
a. Hipotesis tentang hubungan pengalaman
yang selalu dengan pemilihan jabatan
b. Hubungan pola-pola pengalaman pada
masa bayi dan kanak-kanak dengan sikap
orang tua.
c. Hubungan sikap-sikap orangtua dengan
kebutuhan rasa puas pada diri anak-anak.
d. Cara mengasuh dan pola perilaku orang
tua terhadap anaknya.
e. Pemantulan pengalaman yang dalam
pemilihan pekerjaan.
2. Metode Behavioral
a. Skema konseptual
Pemilihan pekerjaan adalah suatu proses
yang berlangsung lama dan dipengaruhi oleh
faktor penunjang, dan penghambat yang ada
bersama dengan lamnya prose situ sendiri.
b. Proses pemilihan dan menyeleksi
pekerjaan.
Pemilihan itu di motivisir oleh dua faktor
yang berhubungan yaitu :
1) Kecendrungan mendapat ganjaran
3. Metode Kognitif
Dalam hal ini yang sangat perlu
diperhatikan diataranya yaitu :
2. Kelemahan
8) RANGKUMAN
Holland mengemukakan individu terbagi
menjadi enam tipe kepribadian diantaranya
realistik, intelektual, konvensional, enterprising,
artistik, dan sosial. Perkembangan tipe
kepribadian tersebut akibat dari interaksi
dengan lingkungan dan yang menentukan dari
tipe kepribadian adalah faktor bawaan diri
sendri dan lingkungan. Holland juga memiliki
sebelas pemikiran mengenai perkembangan
karir, yaitu :
1. Pemilihan suatu jabatan merupakan
pernyataan suatu kepribadian seseorang.
2. Inventory minat merupakan inventory
kepribadian.
Sayekti (1998:47)
teori Trait and Factor ialah pendekatan
mencoba secara intelektual logis dan rasional
menerangkan kesulitan-kesulitan yang
dihadapi klien, cara pemecahan kesulitan-
kesulitan serta proses konselingnya didekati
secara logis rasional.
Konseling dengan
pendekatan Trait and Factor yang dipelopori
oleh Williamson ini disebut pula konseling yang
mengarahkan (directive counseling), karena
konselor secara aktif membantu klien
mengarahkan perilakunya kepada pemecahan
kesulitannya. Konseling semacam inilah yang
banyak dilakukan oleh konselor di sekolah-
sekolah baik di luar negeri maupun di negara
kita.
Winkel (2010:407) dalam segi teoritis dan
dalam segi pendekatannya, corak konseling ini
bersumber pada gerakan bimbingan jabatan,
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 153
YOGI ROMADONI . A1L018074
sebagaimana dikembangkan di Amerika
Serikat sejak awal abad yang ke-20.
Teori Trait and Factor senantiasa
dihubungkan dengan Universitas Minnesota
yang termasuk di dalamnya Walter Bingham,
John Darley, Patterson, dan W.G Williamson.
Dalam bekerjanya, tokoh-tokoh pendekatan ini
banyak menggunakan alat pengukur terhadap
atribut klien seperti bakat, kemampuan, minat,
tingkah laku dan kepribadiannya. Dari hasil
pengukuran tersebut konseli dapat diarahkan
pendidikan dan jabatan apa yang cocok bagi
klien, sehingga dapat membahagiakan
hidupnya.
Melalui pengolahan hasil tes atau angket
dan alat pengukur lainnya dapat diramalkan
pula apa yang akan diperbuat oleh klien dalam
situasi tertentu. Williamson berpendapat
bahwa dasar konseling modern terletak pada
keunikan individu dan juga identifikasi
keunikannya tersebut, melalui pengukuran
yang objektif.
6) PROSES KONSELING
Sayekti teori trait and factor di dalam
pendekatannya baik terhadap proses
konseling maupun pemecahan kesulitan
4. Prognosis
Winkel (2010:412) prognosis atau
perkiraan tentang perkembangan klien serta
berbagai implikasi dari hasil diagnosis.
Menurut Williamson prognosis ini
bersangkutan dengan upaya
memprediksikan kemungkinan-kemungkinan
yang akan terjadi berdasarkan data yang
ada sekarang. Misalnya: bila seorang klien
(siswa di sekolah) berdasarkan data
sekarang dia malas, maka kemungkinan
nilainya akan rendah, kemungkinan nanti
tidak dapat diterima dalam seleksi
penerimaan mahasiswa baru.
5. Konseling (Treatment)
Dalam konseling, konselor membantu
klien untuk menemukan sumber-sumber
pada dirinya sendiri, sumber-sumber
8) RANGKUMAN
Pendekatan faktor-sifat/watak bagi
pengambilan keputusan karir adalah yang
tertua. Corak konseling trait dan faktor ini
bersumber pada gerakan bimbingan
jabatan, sebagaimana dikembangkan di
Amerika Serikat sejak awal abad yang ke-
20. Pelopor pengembangan corak
konseling trait dan faktor yang paling
terkenal adalah E.G. Williamson.
Trait and Factor dapat dideskripsikan
sebagai corak konseling yang
menekankan pemahaman diri melalui
testing psikologis dan penerapan
pemahaman itu dalam memecahkan
beraneka problem/masalah yang dihadapi,
terutama yang menyangkut pilihan
program studi/bidang pekerjaan.
c. Pelaksanaan (Implementation): 21 – 25
tahun
Tugas vokasional ketiga adalah
pelaksanaan preferensi vokasional. Tugas ini
mengharuskan individu untuk menyelesaikan
beberapa pelatihan dan mulai bekerja yang
relevan. Yang dibutuhkan sikap dan perilaku
untuk panggilan tugas, pengakuan individu
akan kebutuhan berguna untuk merencanakan
pelaksanaan preferensi dan pelaksanaan
rencana ini.
5) RANGKUMAN
Pandangan teori Super oleh banyak pakar
Psikologi Vokasional dinilai sebagai teori yang
paling komprehensif dan mendapat banyak
dukungan dari hasil penelitian. Pandangan
Super mengandung beberapa implikasi bagi
pendidikan karier dan konseling karier yang
sangat relevan. Konsepsi Super tentang
gambaran diri dan kematangan vokasional
menjadi pegangan bagi seorang tenaga
kependidikan bila merancang program
pendidikan karier dan bimbingan karier , yang
membawa orang muda ke pemahaman diri dan
pengolahan informasi tentang dunia kerja ,
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 214
YOGI ROMADONI . A1L018074
selaras dengan tahap perkembangan karier
tertentu.
A. KESIMPULAN
layanan bimbingan dan konseling, meliputi
empat bidang bimbingan yaitu bidang
bimbingan pribadi, bidang bimbingan sosial,
bidang bimbingan belajar dan
bidang bimbingan karier. Sembilan layanan
yaitu layanan orientasi, layanan informasi,
layanan penempatan dan penyaluran, layanan
penguasaan kontent, layanan kohseling
perorangan, konseling kelompok, layanan
bimbingan kelompok, konsultasi dan
mediasi yang disesuaikan dengan tingkat
perkembangan siswa dan kelas. Serta lima
kegiatan pendukung yaitu kunjungan rumah,
konferensi kasus, himpunan data, aplikasi
instrumen dan alih tangan kasus).
Untuk membantu anak dalam
mengembangkan diri secara optimal sehingga
dapat) merencanakan pencapaian pekerjaan
sebagai landasan karier yang sesuai dengan
kemampuan, bimbingan karier sebagai salah
B. SARAN
Hendaknya sebagai guru
pembimbing/Konselor kita mempersiapkan
siswa asuh secara matang, dengan jalan
memahami dirinya, memahami lingkungannya,
dan dapat menyesuaikan keadaan diri dengan
tuntutan dengan jalan menyelenggarakan
program layanan bimbingan karir sejak dini,
mulai dari sekolah dasar.