Anda di halaman 1dari 251

BAB I : PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Peraturan menteri pendidikan nasional, no.
22/2006 tentang standar isi dan satuan
pendidikan dasar dan menengah pelayanan
konseling, pada poin b disebutkan bahwa
konselor memberikan bantuan kepada peserta
didik baik mengenai masalah pribadi, masalah
sosial, masalah belajar dan masalah
pengembangan karir. Hal inilah yang harus
diperhatikan setiap guru BK/Konselor bahwa
setiap anak memiliki hak untuk mendapatkan
bantuan dalam mengembangkan karir.
Bimbingan karier adalah kegiatan birnbingan
yang diberikan kepada siswa untuk memilih,
menyiapkan diri, mencari, dan menyesuaikan
diri terhadap karier yang sesuai dengan minat,
bakat, dan kemampuannya sehingga dapat
mengernbangkan dirinya secara optimal
sehingga dapat menemukan karier dan
melaksanakan karier yang efektif dan memberi
kepuasan dan kelayakan. Bimbingan karier

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR | 1


merupakan salah satu aspek
bimbingan perkembangan, sehingga sangat
diperlukan sepanjang perkembangan anak, l
ebih baik jika bimbingan itu diberikan ke anak
sejak rnasa kanak-kanak bahkan sebelun
masuk sekolah, yang diteruskan di masa
sekolah dasar, di sekolah lanjutan dan di
perguruan tinggi, bahkan mungkin masih
diperlukan sewaktu seseorang sudah
memasuki dunia kerja, dengan harapan bahwa
dengan bimbingan yang diberikan akan
membantu dalam penyesuaian diri
dengan sifat dan situasi kerja.
Oleh karena itu buku ini dibuat untuk
membantu para pembaca sekalian lebih
memahami tentang bimbingan dan konseling
karir,

B.TUJUAN
Adapun tujuan dari pembentukan buku ini
adalah untuk menambah pengetahuan teman-
teman pembaca tentang bimbingan dan
konseling karir. Tidak hanya tahu apa itu
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR | 2
bimbingan dan konseling karir, pembaca juga
dapat mengetahui teori-teori apa saja yang
terkait dalam perkembangan bimbingan dan
konseling karir. Serta pembaca akan
mendapatkan gambaran secara umum
mengenai kebutuhan dan permasalahan yang
ada. dalam bimbingan dan konseling karir dan
bagaimana cara menyelesaikannya menurut
penulis.

C.RINGKASAN MATERI

1. Bimbingan dan konseling memiliki beberapa


bidang layanan diantaranya ada layanan
konseling individu, layanan bimbingan
kelompok, dan layanan konseling kelompok.
Lebih mendalam bidang-bidang tersebut dapat
membantu siswa untuk mengentaskan salah
satu permasalahannya yaitu masalah karir
kedepannya. Sangat diperlukan bimbingan dan
konseling karir untuk membentuk siswa asuh
yang memiliki kinerja tinggi. Bimbingan dan
konseling karir adalah pelayanan bantuan
untuk peserta didik, baik secara perorangan

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR | 3


maupun kelompok, agar mampu mandiri dan
berkembang secar optimal, dalam
mengembangkan kehidupan pribadi, kehidupan
sosial, kemampuan balajar terkait dengan
perkembangan karir melalui berbagai jenis
layanan dan kegiatan pendukung bersadarkan
norma-norma yang berlaku. Sehingga siswa
asuh akan tepat sasaran dan dapat
memutuskan secara baik.

Bimbingan karir dan konseling karir


memiliki perbedaan diantaranya, pada
bimbingan karir lebih memperkenalkan secara
luas apa saja karir yang ada di dunia,
sedangkan pada konseling karir lebih
memperkenalkan kepada siswa apa yang saja
kelebihan dan kelemahan pada karir tersebut.

Bimbingan dan konseling karir dulunya


berkembang di Benua Amerika yang kemudian
menyebar keseluruh dunia. Sebagaimana
digambarkan oleh Abraham Maslow dalam
piramida kebutuhannya, kakrir termsuk
kedalam kebutuhan individu yang selalu ada

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR | 4


dan harus dipehuni. Pada kenyataannya untuk
setiap tingkatan kebutuhan, mengggambarkan
bahwa individu harus memilih,
mempertahankan karir nya hingga piramida
tertinggi yaitu aktulisasi diri. Perkembangan
konseling karir pada tahap ini dimulai dari
adanya bimbingan karir yang dirintis oleh
George A. Merril disekolah-sekolah umum di
San Fransisco dan Jesse B. Davis disekolah
menengah didaerah Detroid. Para pakar ini
meminta siswa untuk menggambarkan
keterkaitan mereka terhadap pekerjaan-
pekerjaan tertentu sebagai bagian dari
pemilihan karir yang sesuai bagi diri. Kegiatan
ini menjadi rintisan pertama bimbingan karir di
dunia yang kemudian dikembangkan lebih luas
oleh Frank Parsons pada era 1900an. Parsons
mengembangkan definisi bimbingan karir
sebagai upaya untuk membantu individu
melalui tiga langkah yaitu,
a. Proses memahami diri
b. Proses memahami jabatan

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR | 5


c. Proses memilih jabatan dan pekerjaan
yang sesuai dengan karakteristik diri.

Selain pengembangan bimbingan karir


oleh Parsons, tahap awal ini ditandai juga
dengan menjamurnya kegiatan dan konferensi
untuk memberikan bimbingan kejuruan seperti
National Konference On Vocational Guidaance
yang diselenggarakan di Baston dilakukan
latihan bimbingan kejuruan oleh Meyer
bloomfield di Hardvard pada tahun 1911, dan
penyelenggaraan National Vocational
Guidance Association pada tahun 1913.
Lalu pada tahun, 1960-1979. Semakin
banyak nya kajian teoritik berkenaan dengan
konseling karir,seperti munculnya teori
perkembangan karir dari para ahli serta rintisi
pelaksanaan konseling karir oleh para pakar
membawa konseling karir semakin mantap
dikembangakan. Pada tahap ini,konseling karir
memperluas jangkauan bukan hanya pada
proses konseling,melaikan juga pada
pendidikan karir yang berfokus pada
perkembangan karir,sikap,dan intenarlisasi
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR | 6
nilai-nilai yang dilakukan oleh individu dikatkan
dengan pendidikan tradisional.

Bimbingan dan konseling karir juga


berkembang diindonesia. Di indonesia sendiri,
bimbingan dan konseling karir dibagi menjadi
dua tahap yaitu tahap pertama pada masa pra-
kemerdekaan dan tahap kedua pada masa
pasca-kemerdekaan. Pelayanan konseling
dalam sistem pendidikan Indonesia mengalami
beberapa perubahan nama. Pada kurikulum
1984 semula disebut Bimbingan dan
Penyuluhan (BP), kemudian pada kurikulum
1994 berganti nama menjadi Bimbingan dan
Konseling (BK) sampai dengan sekarang.
Layanan BK sudah mulai dibicarakan di
Indonesia sejak tahun 1962. Namun BK baru
diresmikan di sekolah di Indonesia sejak
diberlakukan kurikulum 1975. Kemudian
disempurnakan ke dalam kurikulum 1984
dengan memasukkan bimbingan karir di
dalamnya. Perkembangan BK semakin mantap
pada tahun 2001.

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR | 7


Bimbingan dan konseling karir sudah
dimulai diperkenalkan sejak usia dini yaitu
pada TK atau PAUD hingga ke jenjang
pendidikan tertinggi yaitu Perguruan Tinggi.
Akan tetapi bimbingan dan konseling karir lebih
memusatkan kepada tingkat SMP dan SMA
sederajat.

Secara umum tujuan bimbingan karir


adalah untuk membantu para siswa memiliki
keterampilan dalam mengambil keputusan
mengenai karirnya dimasa depan, untuk
mencapai hal itu diperlukan adanya
pemahaman diri siswa dalam pengamatan
lingkungan sekitar yang tepat bagi dirinya
sendiri dalam menentukan masa depannya.
Sedangkan, tujuan khusus dari
diselenggarakannya bimbingan karier adalah
sebagai berikut:
1. Meningkatkan pemahaman diri siswa
2. Meningkatkan pengetahuan siswa tentang
dunia kerja
3. Membina sikap yang serasi terhadap
partisipasi dalam dunia kerja dan terhadap
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR | 8
usaha dalam mempersiapkan diri dari suatu
jabatan.
4. Meningkatkan kemahiran berpikir agar
mampu mengambil keputusan tentan jabatan
dan melaksanakan keputusan itu.
5. Mengembangkan nilai – nilai sehubungan
dengan gaya hidup yang dicita – citakan
termasuk jabatan. Menopang kemampuan
berkomunikasi dan bekerja sama.

Bimbingan dan konseling karir mempunyai


landasan bergerak, yang merupakan latar
belakang (titik tolak) pelaksanaan, dan
landasan ini dapat dibedakan menjadi empat
macam yaitu :
1. Landasan filosofis
2. Landasan sosiologis
3. Landasan pedagogis
4. Landasan psikologis

Dalam perkembangannya bimbingan dan


konseling karir telah ditinjau oleh para ahli
diantaranya teori krumboltz, teori holland, teori

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR | 9


trait and factor dan teori super. Keempat teori
ini merupakan teori yang terkenal dalam
perkembangan bimbingan dan konseling karir.

1. Teori Krumboltz
Teori ini berasumsi bahwa kepribadian
individu dan perilaku yang dimiliki seseorang
timbul dari pengalaman belajar yang unik.
mengenali empat kategori faktor yang
mempengaruhi pengambilan keputusan karier
sesorang yaitu, factor-faktor genetik,
lingkungan, belajar, dan ketrampilan
menghadapi tugas atau masalah. Pendekatan
perspektif teori belajar sosial untuk pemilihan
karir yang dikemukakan oleh Krumboltz
berdasarkan teori belajar sosial yang memiliki
peran tentang pengalaman vikarius,
pengalaman performansi, regulasi diri, serta
adanya resiprocal determinism yang
memainkan peran dalam penentuan perilaku,
antara personal, environment dan
behavior.dalam pengaplikasiannya teori

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR | 10


Krumboltz memiliki beberapa langkah yaitu:
Menjelaskan masalah dan tujuan,
Mengidentifikasi bermacam solusi,
Mengumpulkan informasi tentang masalah
yang telah dikenali, Menguji kemungkinan hasil
dari pilihan yang beragam, Mengevaluasi ulang
tujuan, Menyamaratakan semua proses
kepada masalah yang baru. Menurut Krumboltz
hal yang penting dalam pengambilan
keputusan kerja adalah
kemampuan untuk:
1. Mengenal situasi keputusan penting.
2. Menentukan apa keputusan atau tugas
yang dapat dikelola dan yang realistis.
3. Memeriksa dan menilai secara cermat
dan tepat generalisasi observasi-diri
4. Menyusun alternate-alternatif yang luas
dan beragam.
5. Mengumpulan informasi yang diperlukan
tentang alternatif-alternatif itu.
6. Menentukan sumber observasi mana
yang paling andal, cermat, dan relevan.

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR | 11


7. Merencanakan dan melaksanakan urutan
langkah-langkah pengambilan keputusan
tersebut.
Teori ini memiliki kelebihan diantaranya
Pendekatan pada teori ini menunjukkan
fleksibilitas yang besar, karena tujuan
konseling dan prosedur yang diikuti untuk
sampai pada tujuan tersebut disesuaikan
dengan kebutuhan konseli. Sedangkan
kelemahan pada teori krumboltz ialah
Pendekatan ini tidak bermanfaat untuk kasus-
kasus berkaitan dengan kehilangan
makna dalam hidup.
2. Teori Holland
Holland mengemukakan individu terbagi
menjadi enam tipe kepribadian diantaranya
realistik, intelektual, konvensional, enterprising,
artistik, dan sosial. Perkembangan tipe
kepribadian tersebut akibat dari interaksi
dengan lingkungan dan yang menentukan dari
tipe kepribadian adalah faktor bawaan diri
sendri dan lingkungan. Holland juga memiliki

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR | 12


sebelas pemikiran mengenai perkembangan
karir, yaitu :
1. Pemilihan suatu jabatan merupakan
pernyataan suatu kepribadian seseorang.
2. Inventory minat merupakan inventory
kepribadian.
3. Streotipe vokasional mempunyai makna
psikologis dan sosiologis yang penting dan
dapat dipercaya. Kita dapat menduka
seseorang berdasarkan teman-teman, pakaian,
dan prilakunya, apa yang menjadi
pekerjaannya.
4. Individu-individu dalam suatu jabatan atau
pekerjaan memiliki kepribadian yang serupa
dan kesamaan sejarah perkembangan
pribadinya
5. Karena dalam satu rumpun pekerjaan
memiliki kepribadian yang serupa, mereka
akan menanggapi terhadap berbagai situasi
dan masalah dengan cara yang serupa, dan
mereka akan membentuk lingkungan hubungan
antar pribadi tertentu

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR | 13


6. Kepuasan, kemantapan dan hasil kerja
tergantung atas kongruensi antara kepribadian
individu dengan lingkungan (yang sebagian
besar terdiri atas orang-orang lain) dimana
individu itu bekerja.
7. Pengetahuan kita tenang kehidupan
vokasional adalah tidak tersusun dan seringkali
terpisah dari batang tubuh pengetahuan
psikologis dan sosiologis.
8. Di dalam masyarakat kita, kebanyakan
orang digolongkan ke dalam salah satu
daripada enam tipe, yaitu : Realistik,
Intelektual, Sosial, Konvensional, Usaha
(interprising), dan Artistik.
9. Terdapat enam jenis lingkungan (
Realistik, Intelektual, Sosial, Konvensional,
Usaha, dan Artistik). Masing-masing
lingkungan dikuasai oleh satu tipe kepribadian
tertentu, dan masing-masing lingkungan
ditandai oleh keadaan fisik yang menimbulkan
tekanan dan masalah tertentu.
10. Seseorang mencari lingkungan dan
jabatannya yang memungkinkan dapat

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR | 14


melaksanakan kemampuan dan
keterampilannya, menyatakan sikap dan nilai
mereka, mengambil peranan dan masalah
yang dapat disetujui, dan menghindari peranan
dan persoalan yang tak mereka setujui.
11. Perilaku seseorang dapat diterangkan
melalui bagaimana interaksi pola
kepribadiannya dan lingkungannya.
Holland melengkapi sebelas pokok pikirannya
dengan mengemukakan :
1. Karakteristik enam tipe kepribadian (
Realistik, Intelektual, Sosial, Konvensional,
Usaha, Artistik).
2. Karakteristik enam model lingkungan
(Realistik, Intelektual, Sosial, Konvensional,
Usaha, Artistik).

Individu dapat menetukan karir secara


gemilang apabila tipe kepribadian yang khas
diterima didalam suatu lingkungan kerja,
selanjutnya minat yang dimiliki individu yang
besar dan sosial yang mendukung untuk
bekerja. Selain dari tipe kepribadian itu juga
peranan dari orang tua dan lingkungan berupa
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR | 15
dukungan sangat membatu individu untuk
perkmebangan karirnya.

3. Teori Trait and Factor


Trait and Factor dapat dideskripsikan
sebagai corak konseling yang menekankan
pemahaman diri melalui testing psikologis dan
penerapan pemahaman itu dalam
memecahkan beraneka problem/masalah yang
dihadapi, terutama yang menyangkut pilihan
program studi/bidang pekerjaan.
Pandangan tentang Trait and Factor ini
mempunyai relevansi bagi bimbingan dan
konseling karir di institusi pendidikan. Data
tentang diri peserta didik sendiri merupakan
bahan pertimbangan penting dalam
merencanakan karir, asal data itu tidak hanya
dibatasi pada data hasil testing psikologi.
Demikian pula data tentang kualifikasi yang
dibutuhkan dalam memegang suatu jabatan
merupakan sebagian dari data tentang

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR | 16


lingkungan hidup (data sosial) yang harus ikut
dipertimbangkan.
Tujuan dari konseling Trait and
Factor adalah membantu individu merasa lebih
baik dengan menerima pandangan dirinya
sendiri dan membantu individu berfikir lebih
jernih dalam memcahkan masalah dan
mengontrol perkembangannya secara rasional,
memperkuat keseimbangan antara pengaktifan
dan pemahaman sifat-sifat sehingga dapat
bereaksi secara wajar dan stabil, mengubah
sifat-sifat subjektif, dan kesalahan dalam
penilaian diri (konsep diri) dengan
menggunakan metode atau cara ilmiah.
Dalam prosesnya terdapat dua teknik yang
digunakan yaitu teknik tes dan teknik non tes.
Tahapan proses konseling yang dilakukan
adalah analisis, sistesis, diagnosis, prognosis,
konseling (treatment) dan tindak lanjut ( follow-
up ).

4. Teori Super
Pandangan teori Super oleh banyak pakar
Psikologi Vokasional dinilai sebagai teori yang
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR | 17
paling komprehensif dan mendapat banyak
dukungan dari hasil penelitian. Pandangan
Super mengandung beberapa implikasi bagi
pendidikan karier dan konseling karier yang
sangat relevan. Konsepsi Super tentang
gambaran diri dan kematangan vokasional
menjadi pegangan bagi seorang tenaga
kependidikan bila merancang program
pendidikan karier dan bimbingan karier , yang
membawa orang muda ke pemahaman diri dan
pengolahan informasi tentang dunia kerja ,
selaras dengan tahap perkembangan karier
tertentu.

Teori perkembangan karier Super memiliki


beberapa keuntungan yaitu:

(a) mempertimbangkan bahwa individu


berubah dari waktu ke waktu;

(b) membantu siswa memperjelas konsep


diri;

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR | 18


(c) kerangka yang jelas tentang
pemahaman berbagai tahap
perkembangan karier.

Pada pelaksanaan bimbingan dan


konseling karir, pastinya setiap siswa memiliki
kebutuhan dan permasalahan yang harus
dipenuhi dan di selesaikan. Kebutuhan dan
permasalahan dalam bimbingan dan konseling
karir merupakan hal yang saling terikat. Yang
mana didalamnya dapat saling melengkapi
dalam pemberian layanan agar layanan
tersebut dapat berjalan secara optimal. Tidak
hanya memenuhi kebutuhan saja.
Permasalahan yang ada juga harus diatasi baik
oleh konselor maupun oleh siswa asuh/konseli.
Penyelesaian dari kedua hal ini diharapkan
dapat membantu siswa asuh/konseli memilih
suatu keputusan yang tepat.

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR | 19


BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR | 20
BAB II : KONSEP-KONSEP DASAR BIMBINGAN
DAN KONSELING KARIR

A. PENGERTIAN BIMBINGAN DAN KONSELING


KARIR
a. Pengertian bimbingan

Menurut Jones (1963;25) bimbingan ialah


bantuan yang diberikan kepada individu dalam
membuat pilihan menyesuaikan yang
bijaksana. Bantuan ini berdasarkan atas
pronsip demokrasi yang merupakan tugas
danhak setiap individu untuk memilih jalan
hidupnya sendiri sejauh tidak mencampuru
hak orang lain. Kemampuan membuat pilihan
seperti itu tidak di warisi, tetapi harus
dikembangkan.

Menurut crow & crow (1951;6)


menyatakan bahwa bimbingan adalah bantuan
yang diberikan oleh seseorang baik laki-laki
maupun perempuan yang memiliki keprbadian
dan pendidikan yang memadai, kepada

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 21


YOGI ROMADONI . A1L018074
seseorang (individu) dari setiap usia untuk
menolongnya mengembangkan kegiatan
hidupnya, arah pandangannya sendiri,
membuat pilihan sendiri, da memikul bebannya
sendiri.

b. Pengertian Konseling

Pengertian konseling menurut Bernard &


Fullme, 1969) konseling adalah pemahaman
dan hubungan individu untuk mengungkapakan
kebutuhan-kebutuhan, motivasi dan potensi
yang unik dari individu dan membantu individu
yang bersangkutan untuk mengapresiasi ketiga
hal tersebut. Menurut (Tolbert, (1959)
konseling adalah hubungan pribadi yang
dilakukan secara tatap muka anatara dua
orang dimana konselor melalui hubungan itu
dengan kemampuan-kemampuan khusus yang
dimilikinya menyediakan situasi belajar. Dalam
hal ini konseli dibantu untuk memahami diri
sendiri, keadaannya sekarang, dan
kemungkinan keadaanya masa dapan yang
dapat diciptakan dengan menggunakan potensi

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 22


YOGI ROMADONI . A1L018074
yang dimilikinya, demi kesejahtaran pribadi
maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat
belajar bagaimana memecahkan masalah-
masalah dan menemukan kebutuhan yang
akan datang.

c. Pengertian karir

Menurut Winkel, Kata karier diambil dari


bahasa Inggris, yaitu career . Ada beberapa
kata yang mempunya makna yang sama, yaitu
job, employment, dan occupation Akan tetapi,
kata-kata tersebut sebenarnya mempunyai
penekanan yang berbeda. Kata job dan
employment lebih ditekankan kepada
pekerjaan yang digeluti seseorang, dimana
orang tersebut hanya mendapatkan upah saja,
sedangkan dia tidak menikmati pekerjaan yang
digelutinya. Kata ocupation berarti suatu
pekerjaan yang sudah dapat diresapi dan
dinikmati oleh pelakunya, tetapi pekerjaan
tersebut hanya terbatas pada jam-jam kerja
saja. Yang terakhir, kata career digunakan
pada suatu pekerjaan yang dihayati oleh

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 23


YOGI ROMADONI . A1L018074
seseorang, dan menganggap pekerjaan
tersebut sebagai panggilan hidup serta
mewarnai gaya hidupnya.
Sedangkan Super yang dikutip Sukardi
(1984:18),berpendapat bahwa yang
dimaksudkan dengan “karir ialah sebagai suatu
rangkaian pekerjaan – pekerjaan ,jabatan –
jabatan dan kedudukan yang mengacuh pada
kehidupan dalam dunia kerja”. Lebih lanjut
Hoyt dan laramone (1974) mengatakan karier
sebagai suatu keseluruhan dan pekerjaan atau
jabatan yang ditekuninya sepanjang hidup.
Karier menurut pendapat Wilensky yang
dikutip Sukardi (1984:18), diartikan “sebagai
suatu riwayat pekerjaan yang teratur dimana
dalam setiap pekerjaan yang ditekuni adalah
merupakan sebagai suatu persiapan untuk
selanjutnya atau masa depan”.
Dari pengertian karier diatas dapat
disimpulkan bahwa karier adalah sebuah
profesi atau pekerjaan yang dipilh berdasarkan
bakat,minat dan kemampuan sehingga dapat
kita dapat jalani sepenuh hati.
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 24
YOGI ROMADONI . A1L018074
d. Pengertian bimbingan karir

Menurut Winkel (2005:114) bimbingan


karir adalah bimbingan dalam mempersiapkan
diri menghadapi dunia kerja, dalam memilih
lapangan kerja atau jabatan /profesi tertentu
serta membekali diri supaya siap memangku
jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri
dengan berbagai tuntutan dari lapanan
pekerjaan yang dimasuki.
Bimbingan karir dapat didefinisikan suatu
proses pemberian bantuan kepada individu-
individu dalam mencapai penanaman dan
pengarahan diri pada pekerjaan, jabatan dan
kedudukan yang miliki oleh individu.

e. Pengertian konseling karir

Pengetian konseling karir menurut Dewa


Ketut Sukardi (dalam hadiarni irman 2009:71)
konseling karir adalah bantuan layanan yang
diberikan kepada individu untuk memilih,
menyiapkan, menyesuaikan dan menetapakan

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 25


YOGI ROMADONI . A1L018074
dirinya dalam pekerjaan yang sesuai, serta
memperoleh kebahagiaan.

f. Pengertian bimbingan dan konseling karir

Pengertian bimbingan dan konseling karir


adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik,
baik secara perorangan maupun kelompok,
agar mampu mandiri dan berkembang secar
optimal, dalam mengembangkan kehidupan
pribadi, kehidupan sosial, kemampuan balajar
terkait dengan perkembangan karir melalui
berbagai jenis layanan dan kegiatan
penddukung bersadarkan norma-norma yag
berlaku.

Dengan mendapatkan bimbingan dan


konseling karir para siswa diharapkan dalat
memiliki hal berikut :

1. Memiliki pemahaman diri yang terkait


dengan pekerjaan
2. Memiliki pengetahuan mengenai dunia
kerja
3. Memiliki sikap positif dengan dunia kerja

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 26


YOGI ROMADONI . A1L018074
4. Memahami relevansi kompetensi belajar
5. Memiliki kemampuan untuk membentuk
identitas karir
6. Memiliki kemampuan merencanakan masa
depan
7. Mengenal keterampilan minat dan bakat
8. Memiliki kemampuan atau kematangan
untuk menganbil keputusan karir

Menurut Akhmad Sudrajat, bimbingan dan


koseling karir tidak hanya sekedar memberi
respon kepada masalah-masalah yang muncul,
akan tetapi juga membantu memperoleh
pengetahuan, sikap dan keterampilan yang
dibutuhkan dalam dunia kerja.

g. Rangkuman
Dalam hal ini, penulis telah membuat
kesimpulan secara garis besar mengenai
bimbingan dan konseling karir itu sendiri.
Bimbingan dan konseling karir adalah suatu
layanan yang diberikan kepada siswa asuh
atau klien yang mana nantinya mereka akan
diberikan bantuan untuk menyesuaikan diri dan
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 27
YOGI ROMADONI . A1L018074
menetapkan pilihan karir mereka sesuai
dengan potensi minat dan bakat serta
kemampuan diri. Diharapkan dengan adanya
bimbingan dan konseling karir ini siswa asuh
atau klien dapat menentukan pilihan sesuai
dengan potensi diri agar dapat bekerja secara
optimal.

B. PERBEDAAN BIMBINGAN KARIR DAN


KONSELING KARIR

BIMBINGAN KARIR KONSELING KARIR

MEMBANTU SISWA LEBIH


UNTUK MENGARAHKAN
MEMPERSIAPKAN DIRI SISWA UNTUK
DALAM MEMILIH KARIR
MENENTAPKAN KARIR YANG SESUAI
YANG SESUAI
MEMBANTU PEMETAAN KARIR
MENGOPTIMALKAN SISWA UNTUK
POTENSI YANG ADA JANGKA PANJANG

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 28


YOGI ROMADONI . A1L018074
PADA DIRI SISWA AGAR
YANG SESUAI UNTUK MENDAPATKAN
KARIRNYA KEPUASAN DIRI
MEMPERKENALKAN MEMBERIKAN
ATAU MEMBERIKAN ANALISA TERHADAP
INFORMASI PEKERJAAN-
MENDALAM PEKERJAAN YANG
MENGENAI DUNIA DIPILIH OLEH
KERJA KEPADA SISWA SISWA.

C. SEJARAH PERKEMBANGAN BIMBINGAN DAN


KONSELING KARIR DI DUNIA
Konseling karir pertama kali berkembang
di Benua Amerika yang kemudian menyebar
keseluruh dunia. Sebagaimana digambarkan
oleh Abraham Maslow dalam piramida
kebutuhannya, karir termsuk kedalam
kebutuhan individu yang selalu ada dan harus
dipehuni. Pada kenyataannya untuk setiap
tingkatan kebutuhan, mengggambarkan bahwa
individu harus memilih, mempertahankan karir

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 29


YOGI ROMADONI . A1L018074
nya hingga piramida tertinggi yaitu aktulisasi
diri.

1. Tahap 1890-1919
Tahap ini ditandai dengan munculnya
pemberian layanan penempatan untuk daerah
kota sebagai wujud munculnya perindustrian
dunia. Pengaruh revolusi industri dirasakan
oleh banyak pihak sebagai bentuk perubahan
besar-besaran terhadap industri dunia secara
umum. Perkembangan pesat berbagai industri
membuka banyak lapangan pekerjaaan yang
mengakibatkan munculnya imigrasi dan
urbanisasi.
Revolusi industri dengan pengaruh
positifnya mampu menarik pekerja untuk
ditempatkan pada berbgai lapangan kerja
rupanya juga memiliki sisi lain. Untuk bisa
masuk kepasar industri, bagi individu yang
tidak memiliki keterampilan apapun, masalah
penyerapan tenaga kerja ini bisa menjadi
momok. Banyak individu yang tidak mampu

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 30


YOGI ROMADONI . A1L018074
menyesuaikan diri dengan kebutuhan lapangan
menyebabkan stres dan ketidak nyamanan.
Francis Galton, Willhiem wudt, Alfred
binet, V.henri, Stanley hal, James cattel, dan
John dewey merupakan beberapa ilmuan yang
melakukan tentang studi dan penelitian tentang
perilaku manusia, termasuk didalamnya
bagaimana strategi yang dimiliki individu untuk
mengembangkan dirinya.
Perkembangan konseling karir pada tahap
ini dimulai dari adanya bimbingan karir yang
dirintis oleh George A. Merril disekolah-sekolah
umum di San Fransisco dan Jesse B. Davis
disekolah menengah didaerah Detroid. Para
pakar ini meminta siswa untuk
menggambarkan keterkaitan mereka terhadap
pekerjaan-pekerjaan tertentu sebagai bagian
dari pemilihan karir yang sesuai bagi diri.
Kegiatan ini menjadi rintisan pertama
bimbingan karir di dunia yang kemudian
dikembangkan lebih luas oleh Frank Parsons
pada era 1900an. Parsons mengembangkan

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 31


YOGI ROMADONI . A1L018074
definisi bimbingan karir sebagai upaya untuk
membantu individu melali tiga langkah yaitu,
a. Proses memahami diri
b. Proses memahami jabatan
c. Proses memilih jabatan dan pekerjaan
yang sesuai dengan karakteristik diri.
Selain pengembangan bimbingan karir
oleh Parsons, tahap ini ditandai juga dengan
menjamurnya kegiatan dan konferensi untuk
memberikan bimbingan kejuruan seperti
National Konference On Vocational Guidaance
yang diselenggarakan di Baston dilakukan
latihan bimbingan kejuruan oleh Meyer
bloomfield di Hardvard pada tahun 1911, dan
penyelenggaraan National Vocational
Guidance Association pada tahun 1913.
2. Tahap 1920-1939
Perkembangan alat tes masih terus
berlanjut hingga tahap ini. E.K. Strong of
standford mempublikasikan strong focation
interess blank (SVIB) pada tahun 1927. Alat tes
ini merupakan alat tes yang berfungsi untuk
mengukur minat, terdiri dari respons yang
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 32
YOGI ROMADONI . A1L018074
diberikan individu terkai berbagai pekerjaan
yang muncul. Disusul kemudian pada tahun
1928 Clark L.Hul mengenalkan aptitude testing
yang menggambarkan bagaimana sifat-sifat
unik individu sesuai atau tidak sesuai dengan
persyaratan pekerjaan tertentu
Tahap ini juga ditandai dengan adanya
peristiwa besar, perang dunia dua yang
berlangsung sejak tahun 1939 yang
memunculkan depresi pada masyarakat dunia.
Kehilangan pekerjaan dan keluarga, serta
menumpuknya jumlah pegangguran
merupakan permasalahan utama yang harus
diselesaikan pada tahap ini. Meskipun begitu,
upaya untuk meningkatkan konseling karir
serta pengurangan terus dilakukan oleh
berbagai pihak.
3. Tahap 1940-1959
Pada perkembangannya, konseling karir
tidak lagi hanya sebagai mana yang dirintis
oleh Frankl Parsons dan tokoh awal lainnya
yang bernuansa pemberian testing dan
bimbingan karir. Ada dua tokoh yang tidak bisa
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 33
YOGI ROMADONI . A1L018074
dilepas dari perkembangan konseling karir,
yaitu Edmund Griffith William son dan Carl
rogers. Jika parsons mengungkapkan bahwa
proses pemilihan karir bisa dibantu
menggunakan tiga tahap sebagaimana yang
telah tertuang diatas, maka williamson dan
rogers tidak jauh berbeda dengan hal tersebut,
hanya saja keduanya membawa pemilihan
karir yang menjadi proses yang bersifat
fenomenologis, sebagai proses yang dimaknai
berbeda antara individu yang satu dengan lain.
Proses pemberian bantuan karir tidak cukup
hanya menggunakan bimbingan, tetapi lebih
dalam dari pada itu, yaitu konseling karir.
Sebagai hasilnya sepanajng tahun 1940-
an, williamson mengembangkan pendekatan
konseling trait and factor atau biasa di kenai
sebagai dengan nama konseling direktif.
Sehubungan dengan pemilihan
karier,pendekatan konseling yang di motori
oleh williamson ini tidak jauh berbeda dengan
bimbingan karir ala frank parsons, yaitu
beramsumsi bahwa pemilihan karir yang di
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 34
YOGI ROMADONI . A1L018074
lakukan oleh individu hendak nya sesuai
dengan karakteristi traitsnya.
Perbedaan yang menonjol dari williamsons
dan parsons terletak pada langkah-langkah
konseling yang dilakukan. Williamsons
meyakini bahwa untuk bisa membantu individu
membuat pilihan karir harus melalui 6 tahap
konselng.
1. tahap analisis
2. tahap sintesis
3. tahap diaknosis
4. tahap prognosis
5. tahap treatment
4. Tahap 1960-1979
Semakin banyak nya kajian teoritik
berkenaan dengan konseling karir,seperti
munculnya teori perkembangan karir dari para
ahli serta rintisi pelaksanaan konseling karir
oleh para pakar membawa konseling karir
semakin mantap dikembangakan. Pada tahap
ini,konseling karir memperluas jangkauan
bukan hanya pada proses konseling,melaikan
juga pada pendidikan karir yang berfokus pada
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 35
YOGI ROMADONI . A1L018074
perkembangan karir, sikap, dan intenarlisasi
nilai-nilai yang dilakukan oleh individu dikatkan
dengan pendidikan tradisional.

D. SEJARAH PERKEMBANGAN BIMBINGAN DAN


KONSELING KARIR DI INDONESIA
Pelayanan konseling dalam sistem
pendidikan Indonesia mengalami beberapa
perubahan nama. Pada kurikulum 1984 semula
disebut Bimbingan dan Penyuluhan (BP),
kemudian pada kurikulum 1994 berganti nama
menjadi Bimbingan dan Konseling (BK) sampai
dengan sekarang. Layanan BK sudah mulai
dibicarakan di Indonesia sejak tahun 1962.
Namun BK baru diresmikan di sekolah di
Indonesia sejak diberlakukan kurikulum 1975.
Kemudian disempurnakan ke dalam kurikulum
1984 dengan memasukkan bimbingan karir di
dalamnya. Perkembangan BK semakin mantap
pada tahun 2001.

Kegiatan “Bimbingan” pada hakikatnya


telah berakar dalam seluruh kehidupan dan

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 36


YOGI ROMADONI . A1L018074
perjuangan bangsa Indonesia. Akan tetapi
patut diakui bahwa bimbingan yang bersifat
ilmiah dan profesional masih belum
berkembang secara mantap atas dasar
falsafah Pancasila. Berikut ini akan dibahas
mengenai perkembangan usaha bimbingan
dalam pendidikan di Indonesia sebelum
kemerdekaan, dekade 40-an, dekade 50-an,
dekade 60-an, dekade 70-an, dan dekade 80-
an.

1. Perkembangan BK Karir Sebelum Kemerdekaan

Masa sebelum kemerdekaan yaitu pada


masa penjajahan Belanda dan Jepang,
kehidupan rakyat Indonesia berada dalam
cengkeraman penjajah: Pendidikan
diselenggarakan untuk kepentingan penjajah.
Para siswa dididik untuk mengabdi untuk
kepentingan penjajah. Dalam situasi seperti ini
upaya bimbingan sudah tentu diarahkan bagi
perwujudan tujuan pendidikan masa itu yaitu
menghasilkan manusia pengabdi penjajah.
Rakyat Indonesia yang cinta akan

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 37


YOGI ROMADONI . A1L018074
Nasionalisme dan kemerdekaan berusaha
untuk memperjuangkan kemandirian bangsa
Indonesia melalui pendidikan. Salah satu
diantaranya adalah Taman Siswa yang
dipelopori oleh K.H. Dewantara. Dengan
falsafah dasarnya yang terkenal yaitu: “Ing
Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun
Karso, dan Tut Wuri Handayani,” dari sudut
pandangan bimbingan hal tersebut pada
hakikatnya adalah dasar bagi pelaksanaan
bimbingan. Dengan dasar itu siswa dibantu
untuk mandiri melalui prinsip keteladanan,
motivasi dan bimbingan.

2. Perkembangan BK Karir Setelah Kemerdekaan


2.1. Dekade 40-an: Perjuangan

Dekade 40-an bangsa Indonesia


merupakan tonggak sejarah yang amat
penting, karena pada decade inilah rakyat
Indonesia memproklamasikan
kemerdekaannya yaitu 17 Agustus 1945.
Kemerdekaan merupakan kulminasi
perjuangan untuk mencapai kehidupan

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 38


YOGI ROMADONI . A1L018074
kebangsaan yang bebas dan mandiri di
tengah-tengah bangsa lain di dunia. Meskipun
kemerdekaan telah diproklamasikan akan
tetapi bangsa Indonesia masih harus berjuang
keras untuk eksistensi dirinya. Melalui kegiatan
pendidikan serba darurat maka pada saat itu
diupayakan secara bertahan memecahkan
masalah besar tadi antara lain melalui
pemberantasan buta huruf. Tetapi yang lebih
mendalam adalah mendidik bangsa Indonesia
agar memahami dirinya sebagai bangsa yang
merdeka: Sesuai dengan jiwa Pancasila dan
Undang-undang Dasar 1945. Hal ini pulalah
yang menjadi focus utama dalam bimbingan
pada saat itu.

2.2. Dekade 50-an: Perjuangan

Menjelang dekade 50-an pengakuan


kedaulatan terhadap Indonesia tercapai. Akan
tetapi bangsa Indonesia masih harus
menghadapi tantangan yang amat besar yaitu
menstabilkan berbagai aspek kehidupan yang
terkoyak-koyak selama penjajahan dan

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 39


YOGI ROMADONI . A1L018074
perjuangan kemerdekaan. Kegiatan bimbingan
pada masa decade ini lebih banyak tersirat
dalam berbagai kegiatan pendidikan. Upaya
membantu siswa dalam mencapai prestasi
lebih banyak dilakukan oleh para guru di kelas
atau di luar kelas. Akan tetapi pada hakikatnya
bimbingan telah tersirat dalam pendidikan dan
benar-benar menghadapi tantangan dalam
membantu siswa di sekolah agar dapat
berprestasi meskipun dalam situasi yang amat
darurat.

2.3. Dekade 60-an: Perintisan

Memasuki dekade 60-an politik kurang


begitu menguntungkan dengan klimaksnya
pemberontakan G 30 S/PKI tahun 1965. Akan
tetapi, dalam decade ini pula lahir Orde Baru
tahun 1966, yang kemudian meluruskan dan
menegakkan, serta sudah mulai mantap dalam
merintis kearah terwujudnya suatu system
pendidikan nasional.

Keadaan di atas memberikan tantangan


bagi keperluan layanan bimbingan dan
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 40
YOGI ROMADONI . A1L018074
konseling di sekolah sebagai salah satu
kelengkapan sistem. Layanan bimbingan
diperlukan tidak hanya sebagai sesuatu yang
implisit tapi diperlukan sebagai suatu yang
eksplisit. Di sinilah timbul tantangan untuk
mulai merintis pelaksanaan layanan bimbingan
dan konseling yang berprogram dan
terorganisasi dengan baik. Beberapa upaya
perintisan yang telah dilakukan, yaitu:

Anjuran dari para pengelola, agar sekolah-


sekolah melaksanakan bimbingan dan
konseling, Dibukanya jurusan bimbingan dan
konseling pada beberapa IKIP dan masuknya
mata kuliah bimbingan dan konseling di IKIP.
Penyelenggaraan penataran bagi para petugas
atau calon petugas bimbingan dan konseling di
sekolah. Gerakan memasyarakatkan perlunya
bimbingan dan konseling di sekolah, Publikasi
kepustakaan yang berkaitan dengan bimbingan
dan konseling.

2.4. Dekade 70-an: Penataan

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 41


YOGI ROMADONI . A1L018074
Setelah dirintis dalam dekade 60-an,
bimbingan dicoba penataannya dalam dekade
70-an. Dalam dekade ini bimbingan
diupayakan aktualisasinya melalui penataan
legalitas sistem; konsep, dan pelaksanaannya.
Beberapa upaya kegiatan penataan bimbingan
selama decade ini, yaitu: Pemantapan layanan
bimbingan dan konseling di sekolah
berdasarkan Kurikulum 1975. Karena pada
dasarnya Kurikulum 1975/1976 merupakan
legalitas layanan bimbingan dan konseling di
sekolah.

Kegiatan penataran bagi berbagai pihak


yang terlibat: dalam bimbingan dan konseling
mulai dari tingkat nasional sampai ke daerah.
Pemantapan layanan bimbingan dan konseling
untuk menunjang inovasi di PPSP. Adanya
program darurat dalam upaya pengadaan
tenaga bimbingan dan konseling antara lain
PGSLP yang disempurnakan.

Pemantapan kurikulum jurusan bimbingan


dan konseling pada LPTK. Mulai dibuka

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 42


YOGI ROMADONI . A1L018074
program Pasca Sarjana bidang, bimbingan dan
konseling (di IKIP Bandung tahun 1977).
Perintisan pelaksanaan layanan bimbingan
dan konseling di perguruan tinggi Kelahiran
IPBI (Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia) di
Malang bulan Desember 1975, sebagai wadah
para petugas bimbingan.

2.5. Dekade 80-an: Pemantapan

Setelah melalui penataan dalam decade


70-an, maka dalam decade 80-an ini
bimbingan diupayakan agar mantap.
Pemantapan terutama diusahakan untuk
menuju kepada perwujudan bimbingan yang
profesional. Dengan tuntutan pembangunan
dalam decade 80-an, pendidikan perlu lebih
dikelola secara professional. Demikian pula
kaitannya dengan layanan bimbingan, maka
dalam decade ini bimbingan perlu dimantapkan
secara profesional dan proporsional. Beberapa
upaya yang dilaksanakan, yaitu: upaya
penerangan bimbingan terpadu dalam
pengelolaan dan layanan. Penekanan layanan

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 43


YOGI ROMADONI . A1L018074
bimbingan karier dalam keseluruhan layanan
bimbingan baik di sekolah maupun di luar
sekolah. Penyempurnaan sistem penataran
para petugas di lapangan. Penyempurnaan
kurikulum jiwa bimbingan konseling yang lebih
mengarah kepada pencapaian kompetensi
profesional.

2.6. Menyongsong Era Lepas Landas

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih


jelas tentang periodisasi perkembangan
gerakan bimbingan dan konseling, di Indonesia
ada melalui lima periode, yaitu periode
prawancara, pengenalan, permasyarakatan,
konsolidasi, dan tinggal landas (Prayitno,
2003).

 Periode I dan II: (Sebelum 1960 sampai 1970-


an) Prawacana dan Pengenalan

Pada periode prawacana (periode I)


pembicaraan tentang konseling (istilah yang
dipakai semula bimbingan dan penyuluhan,
disingkat BP) telah dimulai, terutama oleh para

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 44


YOGI ROMADONI . A1L018074
pendidik pernah mempelajari di luar negeri.
Periode awal ini berpuncak pada dibukanya
jurusan Bimbingan dan Penyuluhan (BP) pada
tahun 1963 (periode II) di IKIP Bandung
(sekarang UPI). Pembukaan jurusan ini
menandai dimulainya periode kedua yang
secara langsung memperkenalkan pelayanan
BP kepada masyarakat akademik dan
masyarakat pendidik serta membina tenaga
untuk melaksanakannya.

 Periode III (1970 sampai 1990-an)


Pemasyarakatan

Puncak dari periode kedua, dan sekaligus


sebagai awal dari periode ketiga ialah
diberlakukannya Kurikulum 1975 (periode III)
untuk Sekolah Dasar sampai Sekolah
Menengah Atas. Kurikulum baru ini secara
resmi mengintegrasikan ke dalamnya
pelayanan BP untuk siswa. Seiring dengan
menyatunya BP ke sekolah, terbentuk pula
organisasi profesi BP dengan nama Ikatan
Petugas Bimbingan Indonesia (IPBI) pada
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 45
YOGI ROMADONI . A1L018074
tahun 1975 (periode III). Dalam pemberlakuan
Kurikulum 1984 (kira-kira 10 tahun setelah
kurikulum 1975) pelayanan BP difokuskan
pada bidang bimbingan karier (periode III)
melalui paket-paket yang disusun secara
khusus. Dalam kaitan itu berkembang
pemahaman yang mengindentikkan bimbingan
karier dengan bimbingan penyuluhan, sehingga
pada waktu itu ada istilah BK/BP.

 Periode IV: Konsolidasi (1990-2000)

Situasi yang kurang menggembirakan


pada akhir 1980- awal 1990-an itu dicoba untuk
diatas. IPBI sebagai organisasi profesi yang
ikut bertanggung jawab atas kebenaran profesi
konseling dan mutu pelayanannya, berusaha
keras untuk mengubah kebijakan “BP oleh
semua guru” itu.

Keadaan seperti itu harus direformasikan.


Upaya ini menandai mulainya periode
keempat, yaitu konsolidasi. Dalam periode ini
sangatlah diharapkan seluruh perangkat
profesi, baik segi keilmuannya, para pelaksana,
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 46
YOGI ROMADONI . A1L018074
maupun pelaksanaannya di lapangan
dikonsolidasi sehingga menjadi satu kesatuan
sosok profesi yang utuh dan berwibawa.
Sejumlah hal dapat dicatat sebagai butir-butir
yang menandai periode ini (periode IV), yaitu:

Diubahnya secara resmi kata penyuluhan


menjadi konseling, istilah yang dipakai
sekarang adalah: bimbingan dan konseling,
disingkat BK.

Pelayanan BK di sekolah hanya


dilaksanakan oleh guru pembimbing yang
secara khusus ditugasi untuk itu tidak lagi oleh
sembarang guru yang dapat ditugasi sebagai
guru pembimbing. Mulai diselenggarakan
penataran (nasional dan daerah) untuk guru-
guru pembimbing, Mulai adanya formasi untuk
pengangkatan menjadi guru pembimbing. Pola
pelayanan BK di sekolah “dikemas” dalam “BK
pola-17”. Dalam bidang kepengawasan
sekolah dibentuk kepengawasan bidang BK.
Perkembangan BK Karir pada saat ini.

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 47


YOGI ROMADONI . A1L018074
D. PENTINGNYA BIMBINGAN DAN KONSELING
KARIR PADA SATUAN PENDIDIKAN (PAUD, SD,
SMP, DAN SMA/SEDERAJAT)
Bimbingan karir adalah sebuah hal yang
paling penting untuk mengarahkan siswa-siswa
sesuai dengan minat dan potensi yang
dimilikinya. Pemilihan karir yang tepat pada
siswa, akan memberikan kepuasan dan akan
meraih hasil yang maksimal. Kekeliruan pada
pemilihan karir, akan berdampak secara luas
pada kehidupan seseorang selanjutnya, yang
kemungkinan akan menurunkan prestasi
bahkan frustasi dan gangguan psikologis,
karena ketidakmampuan beradaptasi, hasil
yang diperoleh tidak maksimal, tertutupinya
bakat-bakat bawaan yang sebenarnya lebih
dominan dan lain-lain. Salah satu tempat yang
paling tepat dalam pengarahan dan
pencerahan pemilihan minat dan bakat
(bimbingan karir) adalah pada saat usia

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 48


YOGI ROMADONI . A1L018074
remaja, sekitar usia sekolah menengah atas.
Bahkan dirasakan, pemilihan karir pada usia ini
adalah sebuah kewajiban untuk membantu
siswa-siswa menentukan karirnya kedepan.
Usia ini, merupakan pangkal dari masalah
seseorang yang akan dijalaninya pada usia
perkembangan selanjutnya. Salah satu cara
untuk mengarahkan dan membantu siswa
memberikan bimbingan ini adalah dengan
menggunakan tes psikologi. Tes psikologi
untuk bimbingan karir, biasanya tidak hanya
satu alat tes, tetapi beberapa tes yang akan di
compare, untuk menentukan dan mengarahkan
langkah apa yang seharusnya diambil oleh
siswa dengan karirnya kedepan. Diharapkan
dengan bimbingan karir ini, siswa lebih terfokus
pada sesuatu yang memang diminatinya,
berbakat dibidangnya dan mempunyai
kemampuan tentangnya. Adapun tujuan
bimbingan karir pada siswa adalah sebagai
berikut (dalam Sukardi, hal 8): Agar siswa
mampu mengenal aspek-aspek dirinya
(kemampuan, potensi, bakat, kepribadian,
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 49
YOGI ROMADONI . A1L018074
sikap dan sebagainya). Dengan mengenal
aspek-aspek dirinya, siswa diharapkan dapat
menerima keadaan dirinya secara objektif.
Membantu siswa untuk dapat mengemukakan
berbagai aspek yang dimilikinya. Membantu
siswa untuk dapat mengelola informasi dirinya.
Membantu siswa agar dapat mengemukakan
informasi dirinya sebagai dasar perencanaan
dan pembuatan keputusan dimasa depan.
Melihat begitu pentingnya bimbingan karir ini,
sehingga diharapkan setiap anak (siswa)
terutama pada usia sekolah menengah harus
mendapatkannya. Bantuan yang diberikan
akan membatu mereka menjalani hidup
mereka penuh dengan penerimaan, sesuai
dengan minat dan bakatnya, dan diharapkan
akan memberikan hasil yang maksimal, karena
karir yang dipilihnya merupakan potensi yang
dimilikinya. Sehingga tidak ada lagi kata-kata,
“bakat yang terpendam”.

I. Pentingnya bimbingan dan konseling karir pada


pendidikan anak usia dini

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 50


YOGI ROMADONI . A1L018074
Dasar pemikiran penyelenggaraan
bimbingan konsling di sekolah khususnya
pendidikan anak usia dini (taman kanak kanak)
sebetulnya bukan semata- mata terletak pada
ada atau tidak adanya landasan hukum
(perundang-undangan) atau ketentuan dari
yang berwenang. Namun yang lebih penting
adalah menyangkut upaya memfasilitasi
peserta didik agar mampu mengembangkan
potensi dirinya untuk mencapai tugas – tugas
perkembangan (menyangkut aspek fisik,
kognitif, emosi, social dan moral spiritual ).
Peserta didik lebih-lebih anak usia dini (TK)
sebagai seorang individu yang sedang dalam
proses berkembang (on becoming), yaitu
berkembang kearah kematangan atau
kemandirian. Untuk mencapai kematangan
tersebut , peserta didik memerlukan bimbingan
karena mereka belum memiliki pemahaman
tentang dirinya dan lingkungan, juga
pengalaman dalam menentukan arah
kehidupannya.

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 51


YOGI ROMADONI . A1L018074
Aspek penting dalam keseluruhan
perkembangan anak TK adalah perkembangan
intelektual (Intellectual Development). Kognisi
merupakan bagian intelek yang merujuk pada
penerimaan , penafsiran, pemikiran,
pengingatan, pengkhayalan, pengambilan
keputusan, dan penalaran. Dengan
kemampuan kognisi inilah individu mampu
memberikan respon terhadap kejadian yang
terjadi secara internal dan eksternal.
Sedangkan dalam proses perkembangan
terdapat suatu keniscayaan bahwa peserta
didik dalam melalui proses perkemabngan nya
tidak selalu berlangsung secara mulus atau
bebas dari hambatan (masalah). Dengan kata
lain , proses pertumbuhan itu tidak selalu
berjalan dalam alur linier, lurus atau searah
dengan potensi, harapan dan nilai – nilai yang
dianut.
Perkembangan peserta didik tidak lepas
dari pengaruh lingkungan baik fisik, psikhis
maupun social. Sedangkan sifat yang melekat
pada lingkungan adalah perubahan..
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 52
YOGI ROMADONI . A1L018074
Perubahan yang terjadi dalam lingkungan
dapat mempengaruhi gaya hidup (life skill)
apabila perubahan yang terjadi sulit dirediksi
dan diluar jangkauan kemampuan maka akan
melahirkan kesenjangan perkembangan
perilaku peserta didik, seperti misalnya
terjadinya stagnasi (kemandegan) proses
perkembangan individu. Sedangkan perubahan
lingkungan yang dapat mempengaruhi gaya
hidup dan kesenjangan perkembangan
tersebut diantaranya : kesenjangan social
ekonomi, revolusi tehnologi informasi,
pergeseran fungsi atau struktur keluarga,
ketidak harmonisan dalam kehidupan keluarga
dan masih banyak lagi.
Upaya merangkul dan mencegah
(tindakan Preventif) perilaku – perilaku yang
tidak diharapkan seperti disbutkan adalah
dengan mengembangkan potensi peserta didik
dan memfasilitasi mereka secara sistimatis dan
terprogram untuk mencapai standar
kompetensi kemandirian. Upaya ini merupakan

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 53


YOGI ROMADONI . A1L018074
wilayah garapan bimbingan konseling yang
harus dilakukan secara proaktif.

1. Program Bimbingan Konseling Karier


Di taman Kanak Kanak.
1. Materi layanan konseling karir di TK
Komponen penting dalam pemberian
layanan konseling karir pada pendidikan anak
usia dini (TK) adalah :
a. Pengetahuan diri (self knowledge)
1). Pengenalan pada pentingnya konsep diri.
2). Ketrampilan untuk berinteraksi dengan
orang lain.
3). Kesadaran akan pentingnya pertumbuhan
dan pilihan.
b. Eksplorasi pendidikan dan okupasional (
ducational and occupational exploration)
1). Kesadaran akan peningkatan prestasi
akademik.
2). Kesadaran akan hubungan antara
pekerjaan dan belajar.
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 54
YOGI ROMADONI . A1L018074
3). Ketrampilan untuk memahami dan
mengunakan informasi karier.
4). Kesadaran akan pentingnya tanggung
jawab pribadi dan kebiasaan bekerja
c. Perencanaan Karier (Career Planning).
meliputi :
1). Memahami bagaimana untuk membuat
keputusan.
2). Kesadaran akan hubungan dengan dirinya
sendiri dalam peran kehidupan.
3). Kesadaran akan perbedaan pekerjaan
yang ada dan pilihan kerja yang sesuai untuk
pria/wanita.
4). Kesadaran akan proses dari perencanaan
karir.

2. Strategi Layanan Konseling Karier di


Taman Kanak – Kanak :
a. Pendekatan Instruksional yaitu
terpadu dengan kegiatan dalam proses belajar
mengajar secara kurikuler dalam mata
pelajaran yang diajarkan melalui unit dengan
menetapkan tema – tema tertentu
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 55
YOGI ROMADONI . A1L018074
Contoh : Model Pembelajaran di TK yang
menggunakan model area. Siswa berhak
memilih bidang pengembangan yang ssuai
dengan minatnya.
Tema : Pekerjaan / Polisi
Guru membuka 4 area (Area Seni, Bahasa,
Balok dan Matematika/Brhitung)
Area Seni : Anak mewarnai gambar Polisi
Area Balok : Anak membuat bangunan kantor
polisi dari balok.
Area Bahasa : Mengurutkan gambar seri
tentang tugas Polisi
Area Berhitung : Anak menghitung jumlah alat/
atribut polisi.
Setelah diberi penjelasan oleh guru maka
anak dipersilahkan untuk memulai kegiatan
sesuai dengan minat. Disini guru mengamati
masing- masing siswanuya. Apabila selalu
anak untuk memulai kegiatan yang dituju area
yang sama maka guru bias menginformasikan
pada orang tua bahwa anaknya punya
kecenderungan dalam hal tertentu.

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 56


YOGI ROMADONI . A1L018074
b. Pendekatan Interaktif yaitu melalui
kegiatan-kegiatan interaktif dilakukan di luar
kegiatan belajar mengajar dalam berbagai
bentuk kegiatan seperti permainan, konsultasi,
dinamika kelompok, kerja kelompok .
CONTOH:
Kegiatan dengan kerja kelompok. Tema
tanaman : Anak TK disuruh dibagi menjadi 3
kelompok. Masing kelompok membawa 3
macam buah yang berbedaa. Kelompok A
membawa Apel. Kelp. B : Membawa buah
Jeruk dan Klp. C membawa buah Salak.
Masing-masing kelompok disuruh mencari cirri
masing buah yang dibawahnya. Kulitnya,
warnanya, rasanya, bentuknya, buahnya, dan
lain sebagainya.
Kegiatan dengan permainan. Tema
:Binatang. Guru mengajak anak-anak bermain
kucing dan tikus, atau bermain ular tangga.
Kegiatan Dinamika Kelompok : Guru
mengajak anak anak membuat lingkaran, lalu
dengan lagu : Berjalan-jalan oo. …berjalan
didalam lingkaran 2X ada botol kosong diisi air
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 57
YOGI ROMADONI . A1L018074
gula, ada nenek ompong giginya tinggal 4,
maka tugas anak mencari teman dengan
jumlah 4, tidak boleh lebih /kurang yang tidak
sesuai dengan angka yang disebut guru anak
diberi hukuman yang mendidik sesuai
kesepakatan antara guru dan murid.

c. Pendekatan dukungan system yaitu


dengan menciptakan suasana sekolah dan
lingkungannya sedemikian rupa sehingga
secara tidak langsung telah memberikan suatu
iklim yang menunjang perkembangan siswa.
Contoh : Tema pekerjaan : Lembaga (TK) bisa
bekerja sama dengan pasar (market) Anak
diajak berbelanja di super market , anak
memilih sendiri barang yang akan dibeli
dipandu petugas super market, anak
melakukan transaksi sendiri ( Untuk
pengenalan pekerjaan :PEDAGANG).
Atau lembaga bisa bekerja sama dengan Dinas
Peternakan, anak diajak outbond dengan
memerah susu sapi, disini anak dikenalkan

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 58


YOGI ROMADONI . A1L018074
dengan profesi “PEMERAH SUSU “ dan masih
banyak lagi.

d. Pendekatan pengembangan pribadi yaitu


dengan memberikan kesempatan kepada
siswa untuk berkembang sesuai dengan
kondisi dirinya. Pendekatan ini dapat dilakukan
dengan memberikan tugas –tugas individual,
penelusuran minat dan kemampuan.
Contoh : Tema : pekerjaan. Peserta didik diberi
tugas mencari gambar profesi sesuai cita-
citanya di internet yang di cetak dan dipigura
dengan bagus/rapi.(Catatan :Anak dibantu
keluarganya di rumah). Atau peserta didik
diberi tugas mengamati atau menanyakan
tugas orang tua (Ibu sebagai ibu rumah tangga,
atau Ayah sebagai seorang yang mempunyai
profesi ) lalu mereka disuruh menceritakan
kedepan kelas. Yang berani bercerita dapat
bintang.
1. Konseling Kelompok , dalam konseling
kelompok anak TK perlu mngikuti tahap-tahap
berikut :
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 59
YOGI ROMADONI . A1L018074
a. Tahap pembentukan, meliputi
perencanaan awal :apa saja yang menjadi
kebutuhan anak, siapa saja yang ada dalam
kelompok, jumlah anggota kelompok, kapan
waktu pelaksanaan dimulai dan berakhir.
b. Tahap eksplorasi, dalam tahap ini anak-
anak dilatih untuk menyadari dan mengerti
perasaan dan tingkah laku dirinya dan orang
lain.
c. Tahap transisi, tahap dimana seorang
anak menghadapi kecemasan dan konflik
mereka selama mereka memualai
memecahkan masalahnya.
d. Tahap pelaksanaan ,pada tahap ini anak-
anak dilatih untuk melihat beberapa alternative
tingkah lakunya dan untuk memecahkan
masalah.
e. Tahap terakhir, tahap yang terakhir untuk
anak-anak melakukan apa yang mereka telah
pelajari kedalam praktek.
Apabila menggunakan bimbingan kelmpok
dapat menggunakan teknik
sosiadrama,bermain peran, menggambar,
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 60
YOGI ROMADONI . A1L018074
bermain music, bercerita, membaca buku di
perpustakaan.

II. Pentingnya bimbingan dan konseling karir pada


sekolah dasar (SD)

Karir merupakan suatu yang sangat erat


hubungannya dengan masalah pribadi.
Individu yang mengalami masalah karir akan
mengalami masalah pribadi juga. Bimbingan
karir dipelajaari secara khusus, yang
didasarkan kepada nggapan, bahwa:
Kebutuhan bimbingan karir akan jauh lebih
besar daripada kebutuhan akan psikoterapi.
Bimbingan karir mencakup suatu individu dari
dalam dan luar secara keseluruhan
Bimbingan karir lebih bersifat terapeutik
atau sebagai penyembuhan. Seperti yang
dikemukakan oleh Super, bahwa dengan
membantu membebaskan ketegangan,
mengklarifikasi perasaan, memberikan
wawasan, membantu memperoleh sukses,
dan mengembangkan perasaan kompeten

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 61


YOGI ROMADONI . A1L018074
dalam suatu wilayah penyesuaian jabatan,
memungkinkan individu menguasai aspek
kehidupan lain secara tepat. Dengan demikian
penyesuaian bimbingan karir membawa
perbaikan dalam penyesuaian diri secaraa
keseluruhan.
Psikoterapi yang berorientasi kepada
perubahan struktur kepribadian harus diikuti
oleh bimbingan karir

- Tujuan Bimbingan Karir di SD


Menurut Muro dan Kotman (1995:351)
Program bimbingan karir di SD difokuskan
pada kesadaran diri dan kesadaran karir (self
and career awareness). Bimbingan karir di
sekolah dasar diarahkan untuk menumbuhkan
kesadaran dan pemahaman peserta didik
akan ragamkegiatan dan pekerjaan didunia
sekitarnya, pengembangan sifat positif pada
semua jenis pekerjaan orang lain, dan
mengembangkan kebiasaan hidup yang
positif.

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 62


YOGI ROMADONI . A1L018074
Secara operasional, tujuan layanan bimbingan
karir di SD adalah:
a. Mengenal macam – macam dan ciri – ciri
dari berbagai jenis pekerjaan yang ada
b. Merencanakan masa depan
c. Membantu arah pekerjaan
d. Menyesuaikan keterampilan, kemampuan
dan minat dengan jenis pekerjaan
e. Membantu mencapai cita – cita
Menurut Bailey dan Nihien (1989) , bahwa
program pengembangan kesadaran karir di
tingkat sekolah dasar, khususnya pada kelas
tinggi, hendaknya dikembangkan secara
terpadu, dan mencakup hal – hal berikut :
o Informasi yang difokuskan kepada
tanggung jawab dan struktur pekerjaan
o Penyediaan waktu dan kesempatan bagi
peserta didik untuk berbagi pengetahuan
tentang dunia kerja dan pengalaman yang
diperolehnya dari orang – orang sekitar
tentang berbagai pekerjaan
o Kesempatan bagi peserta didik untuk
berinteraksi dengan orang – orang yang
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 63
YOGI ROMADONI . A1L018074
bekerja di sekitarnya. Interaksi ini yang
menjembatani murid SD dengan dunia kerja
o Kesempatan bagi peserta didik untuk
mengetahui bagaimana dan merasakan
pekerjaan atau profesi yang dipilihnya
o Kesempatan bagi peserta didik untuk
mengenali peran faktor jenis (gender) dalam
pekerjaan.

- Tahapan dan Karakteristik


Perkembangan Karir Murid SD
Perkembangan karir merupakan bagian dari
perkembangan manusia, karena:
1. Perkembangan terjadi sepanjang hidup
manusia.
2. Perkembangan individu dipengaruhi
oleh factor pembawaan dan lingkungan.
3. Perkembangan adalah proses yang
berkelanjutan
4. Program perkembangan karir harus
memperhatikan aspek-aspek dominan pada
tahap perkembangan tertentu.

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 64


YOGI ROMADONI . A1L018074
5. Perkembangan individu mencangkup
diferensiasi dan integrasi konsep diri dan
persepsi tentang dunianya.
6. Perkembangan individual, sehingga
adanya keragaman individual program
intervensi termaksud bimbingan karir harus
memperhatikan keragaman individual tersebut.
Berikut adalah penjelasan elemen-elemen
perkembangan karir:
A. Kesadaran diri; yaitu sadar akan diri
sendiri, kebutuhan, kekuatan yang menuntut
pengembangan dan pemahaman diri dan
identitas diri yang positif yang akan
mempermudah keputusan karir yang efektif.
B. Kesadaran pendidikan; murid mengenal
dan menyadari pentingnya pengembangan
keterampilan dasar dan pengusaan isi
pengetahuan sebagai alat pencapaian tujuan
karir.
C. Kesadaran karir: murid menyadari bahwa
perkembangan karir berkembang melalui
pendidikan dan pengalaman kerja dan

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 65


YOGI ROMADONI . A1L018074
memahami tentang adanya keragaman dunia
kerja.
D. Kesadaran ekonomis; memahami
hubungan secara ekonomis antara ekonomi,
gaya hidup dan pekerjaan.
E. Pengambilan keputusan; menyadari
bahwa pengambilan keputusan melibatkan
tindakan dalam hal mengidentifikasikan
alternative, memilih alternative yang konsisten
dengan tujuan dan implementasi keputusan
tersebut.
F. Kompentensi awal; mengembangkan
keterampilan kognitif yang diperlukan untuk
memasuki dunia karir.
G. Apresiasi dan sikap; internalisasi karir
yang memberikan kepuasan baik secara
pribadi maupun social.

- Teknik Bimbingan Karir bagi Murid SD


Bimbingan karir di sekolah dasar dapat
dilaksanakan dengan berbagai teknik, seperti:
Terpadu dalam KBM, Paket bimbingan karir,
pengamatan, Bacaan dan Nara Sumber.
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 66
YOGI ROMADONI . A1L018074
Berikut disajikan bahasan singkat dari masing-
masing teknik.
a. Terpadu dalam KBM
Teknik ini merupakan teknik yang paling
memungkinkan mengingat pelaksanaan
bimbingan di SD adalah guru. Dalam teknik
terpadu, guru hendaknya meneliti materi
kurikulum yang dapat disisipi bimbingan karir.
Untuk memberikan gambaran lebih nyata
bagaimana isi bimbingan karir dapat
dipadukan dalam kegiatan belajar mengajar,
berikut ini disajikan sebuah contoh. Seorang
guru kelas III bermaksud memadukan isi
bimbingan karir tentang: pemahaman hobi dan
cita-cita dalam KBM. Langkah pertama,
mencari mata pelajaran yang relevan, dan
ditemukan pada pelajaran 5 bahasa
Indonesia. Pelajaran 5 bahasa Indonesia
membahas tentang kegemaran dan anak-
anak. Langkah berikutnya adalah membuat
satuan layanan bimbingan konseling.

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 67


YOGI ROMADONI . A1L018074
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN
KONSELING DI SD
A. Topik bahasan : Pemahaman Hobi dan
Cita-cita
B. Bidang bimbingan : Bimbingan karir
C. Jenis bimbingan : Bimbingan kelompok
D. Fungsi layanan : Pemahaman diri dan
pengembangan
E. Sasaran layanan : Siswa kelas III
F. Uraian kegiatan :
1. Kegiatan awal:
a. Memeriksa kehadiran siswa
b. Memeriksa peralatan murid, seperti buku
bahasa Indonesia, kertas warna kuning dan
hijau, gunting, dan lem.
c. Apersepsi mengenai kegemaran anak.

2. Kegiatan inti:
A. Guru mengajak murid untuk membaca
pelajaran 5 bahasa Indonesia, tentang
kegemaran Anak-anak (soelaeman, dkk.,
1997 : 70-71).

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 68


YOGI ROMADONI . A1L018074
B. Guru menempel gambar pohon harapan
(cita0cita) pada papan tulis.
C. Guru membagikan kertas yang telah
diberi pola buah apel.
D. Guru menyuruh murid menggunting buah
apel pada kertas, masing-masing memperoleh
buah apel, satu warna kuning dan satu lagi
warna hijau.
E. Guru menyruhkan murid untuk
menuliskankegemaran dirinyapada kertas apel
warna hiau dan menuliskan cita-cita pada apel
warna kuning. Setelah diisi identiras diri murid,
buah ape lapel ditempel pada pohon harapan.
F. Guru bersama murid, mendiskusikan,
siapa –siapa yang memiliki kegemaran yang
diperkirakan telah menunjang cita-citanya, dan
siapa yang belum.
3. Kegiatan akhir:
Siswa mengerjakan LKS berkenaan dengan
kegemaran anak-anak.
4. Metode : instruksional
5. Alat dan perlengkapan :

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 69


YOGI ROMADONI . A1L018074
a. Buku pelajaran bahasa Indonesia,jilid IIIC,
LKS dan Balpoin.
b. Gunting, kertas, lem, dan karton yang
diberi gambar pohon harapan.
6. Penilaian :
a. Aktivitas siswa dalam kegiatan
b. Pemahaman siswa akan materi bacaan
c. Pemahan siswa akan kegemaran dan
cita-citanya

- Paket Bimbingan Karir


Paket bimbingan karir dikemas berupa
modul yang masing-masing paket terdiri dari
satu topic dan sub topic pembahasan.
1) Paket I: pemahaman diri
Sub topic yang dibahas dalam paket
pemahaman diri adalah; bakat, minat,
keadaan fisik, keadaan social,ekonomo,
budaya, cita-cita.
2) Paket II: pemahaman lingkungan
o Sub topic yang dibahas untuk kelas I, dan
kelas II: kemungkinan jabatan dan

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 70


YOGI ROMADONI . A1L018074
informasi jabatan, serta informasi
pekerjaan.
o Sub topic yang dibahas untuk kelas III dan
IV. Pengantar pemahaman lingkungan,
informasi jabatan, dan wiraswasta.
o Sub topic yang dibahas untuk kelas V:
informasi pendidikan, informasi
pembangunan, kemungkinan jabatan dan
wiraswasta.

3) Paket III: hambatan dan mengatasi


hambatan
Sub topic yang dibahas khusus untuk
kelas V mencakup; prasangka, hambatan dari
diri sendiri, hambatan dari luar.
4) Paket IV: hambatan dan Cara mengatasi
hambatan
5) Paket ini khusus kelas V, sub topic yang
dibahas adalah; informasi diri dan lingkungan,
cita – cita dan gaya hidup, rencana untuk
masa depan.

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 71


YOGI ROMADONI . A1L018074
- Materi Bimbingan Karir di SD
 Isi bimbingan karir untuk kelas rendah
(I,II,III), mencakup:
a. mengenalkan perbedaan antar kawan
sebaya.
b. menggambarkan perkembangan diri
siswa
c. menjelaskn bahawa bekeja itu penting
bagi kehidupan sesuai dengan tuntutan
lingkungan.
d. mengenalkan keterampilan yang dimiliki.
e. menjelaskan macam-macam pekerjaan
yang ada di lingkungan sekolah.
f. mengenalkan macam-macam pekejaan
yang dilakukan orang dewasa.
g. mengenalkan kegiatan-kegiatan yang
menarik.
h. mengenalkan mengapa oang memilih
suatu pekerjaan, dan pilihan itu masih
dapt berubah.
i. menjelaskan bahwa khidupan masa
depan dpat direncanakan dari sekarang.

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 72


YOGI ROMADONI . A1L018074
j. mengenalkan bahwa seseorang dapat
memiliki banyak peran.
k. menjelaskan bahwa pekerjaaan
seseorang dipengaruhi oleh minat dan
kecakapannya.

 isi bimbingan karir untuk kelas tinggi (kelas


IV,V.VI):
a. menjelaskan manfaat mencontoh orang-
orang yang berhasil.
b. melatih siswa menggambarkan
kehidupan dimasa yng akan dating.
c. membimbing diskusi mengenai
pekerjaan wanita dengan pria.
d. menjelaskan jenis-jenis keterampilan
yang dikaitkan dengan pekerjaan tertentu.
e. melatih siswa membayangkan hal-hal
yang dilakukan kira-kira 25 tahun yang akan
datang.
f. membimbing siswa tentang macam-
macam gaya hidup dan pengaruhnya.

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 73


YOGI ROMADONI . A1L018074
g. menjelaskan pengaruh nilai yang dianut
dalam pengambilan keputusan.
h. membimbing siswa untuk memperkirakan
bahwa meneladani tokoh panutan dapat
mempengaruhi karir.
i. melatih siswa meencanakan pekerjaan
yang cocok dengan dirinya pada masa
dewasa nanti.
j. membimbing siswa berdiskusi tentang
pengaruhpekejaan orang terhadap kehidupan
anak.
k. melatih murid melihat hubungan antara
minat dan kemampuan.
l. mengenalkan macam-macam untuk
menilai kemajuan prestasi.
m. mengenalkan macam-macam pekerjaan
yang ada di lingkungan sekitar.

III. Pentingnya bimbingan dan konseling karir pada


sekolah menengah pertama (SMP/Sederajat)
Bimbingan karir di SMP merupakan
kelanjutan dari bimbingan karir di
SD, Bimbingan dan konseling karir di SMP
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 74
YOGI ROMADONI . A1L018074
merupakan proses bantuan yang diberikan
oleh konselor sekolah kepada siswa dalam
rangka pemberian informasi tentang karir
sehingga dapat membina sikap dan
apresiasinya terhadap jenis pendidikan, jenis
pekerjaan, sehingga muncul kesadaran pada
diri siswa untuk memilih pekerjaan dan
pendidikan sesuai dengan bakat, minat dan
kemampuan yang dimiliki.

- TUJUAN BK KARIR DI SMP


Tujuan umum bimbingan dan
konseling karir di SMP/SLTP adalah
memberikan kesempatan pada siswa untuk
melibatkan diri secara aktif dalam suatu
proses yang dapat mengungkapkan berbagai
macam karir. Melalui proses tersebut
diharapkan siswa menyadari dirinya,
kemampuannya, dan hubungan antara
keduanya dengan berbagai karir dalam
masyarakat.

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 75


YOGI ROMADONI . A1L018074
Adapun tujuan khusus bimbingan dan
konseling karir di SMP adalah:
1. Memahami lebih tepat tentang keadaan
dan kemampuan diri para siswa.
2. Membina kesadaran terhadap nilai-nilai
yang ada pada diri pribadi siswa.
3. Mengenal berbagai jenis sekolah
lanjutan tingkat menegah atas (SMA/MA).
4. Mengenal berbagai jenis pekerjaan.
5. Memberi penghargaan yang obyektif dan
sehat terhadap dunia kerja.
Menurut Herr tujuan bimbingan dan konseing
karir disekolah lanjutan pertama ialah:
1. Mencapai pemahaman yang realistik
terhadap dirinya.
2. Mengembangkan keterampilan dalam
menggunakan berbagai sumber informasi
tentang diri, pendidikan, dan okupasional.
3. Merencanakan program sekolah
lanjutannya yang didasarkan pada informasi
yang akurat, tujuan-tujuan karir, dan penilaian
diri.

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 76


YOGI ROMADONI . A1L018074
- FUNGSI BK KARIR DI SMP
Adapun fungsi bimbingan dan
konseling karir di SMP adalah:
1. Memberikan arahan kepada siswa agar
mempunyai wawasan awal yang objektif
tentang pendidikan lanjutan dan lapangan
pekerjaan.
2. Memberikan bekal tambahan dalam
melalui masa peralihan yang sistematis dari
status siswa menjadi anggota masyarakat
yang produktif.
3. Memberikan kesempatan untuk
mengenal serta membina sikap, minat, dan
nilai terhadap dunia kerja.

- PRINSIP PELAKSANAAN BK KARIR


Adapun prinsip pelaksanaan BK Karir
adalah:
1. Bimbingan karir ditujukan bagi semua
siswa (individu) baik di taman kanak-kanak
(TK), SD, SMP, SMA atau pendidikan dewasa.

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 77


YOGI ROMADONI . A1L018074
2. Bimbingan karir merupakan bantuan
yang diberikan kepada siswa (individu) yang
sedang dalam proses berkembang.
3. Bimbingan karir menekankan pada hal-
hal yang positif.
4. Hakikat pola karir ditentukan oleh tingkat
sosial ekonomi orangtua peserta didik,
kemampuan mental dan ciri-ciri kepribadian.
5. Bimbingan karir merupakan usaha
bersama.
6. Informasi mengenai karir akan
membantu dalam pemilihan karir.
7. Setiap karir memerlukan pola khas
daripada kemampuan, minat dan sifat
kepribadian.
8. Informasi mengenai diri sendiri
berpengaruh terhadap pemilihan karir.

- TEKNIK DAN KEGIATAN BK KARIR


DI SMP
Sebagaimana halnya dalam BK Karir di
SD yang memiliki strategi BK Karir, kegiatan
yang sama juga dimiliki oleh sekolah

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 78


YOGI ROMADONI . A1L018074
menengah pertama. Ternik tersebut
dikelompokkan kedalam tiga kelompok besar,
yaitu:
1. Curriculum infusion
a. Bagi siswa ke dalam kelompok kecil
kemudian dorong mereka untuk berkompetisi
menyebutkan nama-nama pekerjaan yang
menghasilkan barang atau jasa yang paling
banyak.
b. Dengan memberikan daftar kegiatan
(hobi, olahraga, dll), seluruh siswa
membedakan antaran kegiatan mana yang
membutuhkan keterampilan anatara pribadi
dan mana yang bukan.
c. Ajarkan siswa tentang kebiasaan belajar
yang baik dan hubungkan dengan kebiasaan
kerja yang baik.
d. Tugaskan siswa mencari iklan lowongan
kerja didalam Koran untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin.
2. Decision-making and Acquistion of
Career Information

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 79


YOGI ROMADONI . A1L018074
a. Rekam wawancara simulasi antara
konselor dan siswa yang terlibat dalam proses
pengambilan keputusan atau beberapa
aspeknya. Tugaskan siswa untuk menyimak
dan mendiskusikan pandangan mereka
terhadap apa yang tengah berlangsung.
b. Melalui konseling individu dan kelompok,
tugaskan siswa untuk mengembangkan
kriteria yang digunakan dalam mengeksplorasi
pekerjaan.
c. Ciptakan serangkaian poster yang
menggambarkan wanita melakukan beragam
pekerjaan, dan pria dalam pekerjaan sebagai
perawat, sekretaris dan sejenisnya.
d. Tugaskan siswa menuliskan 10
pekerjaan yang memerlukan keterampilan
sosialisasi (misalnya: guru, salesperson).
3. Community Invelvement
a. Tugaskan siswa untuk merekam sebuah
wawancara dengan seorang pekerja yang
pekerjaan sudah menunjukkan eksistensi
dalam 10 tahun terakhir sebagai akibat dari
berkembangnya teknologi ilmiah.
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 80
YOGI ROMADONI . A1L018074
b. Tugaskan siswa untuk melibatkan diri
dalam sebuah pekerjaan sukarela untuk
pelayanan masyarakat di rumah sakit, dll.
Diskusikan pengalaman mereka dalam
menolong orang lain dikelas dan eksplorasi
pekerjaan potensi terkait.
c. Hadirkan konselor untuk pelayanan
tenaga kerja setempat untuk berbicara dengan
siswa tentang pekerjaan yang tersedia bagi
mereka dalam masyarakat.
d. Dengan memberikan kesempatan untuk
mengamati seorang individu yang
berpengalaman dan seorang peserta pelatihan
dalam suatu kelompok pekerja tertentu,
tugaskan siswa membanding sedikitnya 5
tingkat kemampuan yang berbeda antara dua
individu tersebut ketika mereka melakukan
pekerjaannya.
- MATERI POKOK BIMBINGAN KARIR DI
SMP/SLTP
Ada lima materi pokok bimbingan dan
konseling karir di SMP, yaitu:

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 81


YOGI ROMADONI . A1L018074
1. Pengenalan konsep diri berkenaan
dengan bakat dan kecenderungan pilihan
karir/jabatan serta arah pengembangan karir.
2. Pengenalan bimbingan karir khususnya
berkenaan dengan pilihan pekerjaan.
3. Orientasi dan informasi jabatan dan
usaha untuk memperoleh penghasilan.
4. Pengenalan berbagai jenis lapangan
pekerjaan yang dapat dimasuki tamatan SMP.
5. Orientasi dan informasi pendidikan
menengah sesuai dengan cita-cita
melanjutkan pendidikan dan pengembangan
karir.

- STRATEGI LAYANAN KONSELING


KARIR DI SMP
Strategi yang digunakan dalam layanan
bimbingan dan konseling karir adalah dengan
konseling kelompok dan diskusi kelompok.
Tujuan dari strategi ini adalah untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam
pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan.

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 82


YOGI ROMADONI . A1L018074
Selain strategi yang telah diuraikan
strategi pelaksanaan pada layanan dasar
dapat berupa klasikal, bimbingan kelompok,
pada layanan responsif meliputi konseling
kelompok, konseling individual, konsltasi,
sedangkan pada perencanaan individual
dapat berupa konseling individual, dalam
bimbingan kelompok atau klasikal dapat
diberikan dengan cara berkunjung ke
perindustrian, mengikuti pemeran-pemeran
tentang karir, mencari informasi tentang
jenjang pendidikan selanjutnya. Sedangkan
dalam konseling kelompok dan konseling
individual dapat diberikan sesuai dengan
kebutuhan dari siswa (dapat bersifat
insidental).
Menurut Sears-Jones menambahkan
tentang strategi tentang yang dapat digunakan
untuk memberikan layanan konseling karir
pada siswa SMP antara lain:
1. Siswa dapat menggunakan waktu
fungsinya dengan bekerja pada orangtuannya.

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 83


YOGI ROMADONI . A1L018074
2. Mengikuti kegiatan ekstrakulikuler yang ada
di sekolahnya

IV. Pentingnya bimbingan dan konseling karir pada


sekolah menengah atas (SMA/Sederajat)
Menurut Uman Suherman (2009:278)
esensi dari adanya perkembangan karier
adalah bahwa setiap tahap kehidupan
menuntut penguasaaan berbagai penekanan
yang meliputi kesadaran akan sifat-sifat diri
dan pilihan-pilihan kehidupan. Dengan kata
lain bahwa perkembangan karier harus diikuti
dengan tugas-tugas perkembangan individu di
setiap tahap kehidupannya.
Muri Yusuf (2002:60) pemberian informasi
karier pada siswa SMU/SMK atau sekolah
menengah atas lainnya, dilakukan dengan
eksplorasi berbagai jenis pekerjaan, sesuai
dengan tahap perkembangannya. Bagi siswa
sekolah menengah atas ini, fungsi informasi
karier adalah sebagai persiapan untuk memilih
pekerjaan.

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 84


YOGI ROMADONI . A1L018074
Tabel 1
Karakteristik Perkembangan Karier Remaja
(SMA/SMK)

Aspek Indikator
Pengeta  Memperoleh
huan Diri pengetahuan
tentang
pentingnya
konsep
perkembangan
karier.
 Mengembangkan
keterampilan
untuk
berinteraksi
dengan orang
lain.
 Mengembangkan
kesadaran
tentang
pentingnya

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 85


YOGI ROMADONI . A1L018074
perkembangan
emosional dan
fisik dalam
pengambilan
keputusan karier.
Pengem  Mengembangkan
bangan kesadaran
Pendidik tentang
an pentingnya
Kejuruan prestasi
pendidikan untuk
melihat peluang
karir.
 Mengembangkan
kesadaran
tentang
hubungan belajar
dengan
pekerjaan.
 Mengembangkan
kesadaran
tentang

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 86


YOGI ROMADONI . A1L018074
hubungan timbal
balik tanggung
jawab pribadi,
kebiasaan
bekerja yang
baik, dan
peluang karier.
 Memperoleh
keterampilan
untuk memahami
dan
menggunakan
informasi karier.
 Memperoleh
kesadaran
bagaimana karier
berhubungan
dengan fungsi
dan kebutuhan
masyarakat.
Perenca  Mengembangkan
naan kesadaran

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 87


YOGI ROMADONI . A1L018074
dan hubungan timbal
Eksplora balik antara
si Karier peran hidup,
gaya hidup, dan
karier.
 Mengembangkan
kesadaran
perbedaan
jabaan dan
perubahan peran
laki-laki dan
perempuan.
Sumber diadaptasi dari : Uman Suherman.
2009. Konseling Karir Sepanjang Rentang
Kehidupan. Bandung: Universitas Pendidikan
Indonesia

B. Tugas Perkembangan Siswa SLTA


Prayitno, dkk (2014:319) usia SLTA
adalah mereka yang telah menamatkan
Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama, pada umunya berusia sekitar 16-18
tahun yang sedang menjalani tahap transisi
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 88
YOGI ROMADONI . A1L018074
perkembangan. Dari perkembangan masa
Remaja Awal ke masa Remaja Akhir, yang
selanjutnya memasuki masa Dewasa Awal.
Tugas-tugas perkembangan yang harus
mereka capai untuk nantinya mampu dengan
sukses menjalani tahap perkembangan lebih
lanjut, pada garis besarnya adalah:
1. Mencapai kematangan dan perkembangan
diri sebagai remaja yang beriman dan
bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mencapai kematangan dalam hubungan
antar teman sebaya, baik pria maupun wanita,
serta kematangan dalam perannya sebagai
pria atau wanita.
3. Mencapai kematangan emosional.
4. Mencapai kematangan pertumbuhan
jasmaniah yang sehat.
5. Mencapai kematangan dan pilihan karier
yang akan dikembangan lebih lanjut.
6. Mampu mencapai gambaran dan sikap
tentang kehidupan mandiri dan mampu
mengendalikan diri baik secara emosional,
intelektual, maupun ekonomi.
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 89
YOGI ROMADONI . A1L018074
7. Mencapai kematangan gambaran dan sikap
tentang kehidupan berkeluarga.
8. Mengembangkan kemampuan komunikasi
sosial dan intelektual.
9. Mencapai kematangan dan sistem etika dan
nilai-nilai bagi pedoman hidup sebagai
individu, anggota keluarga, masyarakat, dan
bangsa, serta sebagai warga negara.

- Materi BK Karier di SLTA


Menurut Sciarra (dalam Uman Suherman
2009:279) menjelaskan bahwa komponen dan
kompetensi yang akan diberikan kepada siswa
SMA/SMK meliputi:
1. Identifikasi pendidikan dan keterampilan
yang dimiliki untuk memilih karier yang sesuai
dengan bidangnya atau yang diminati.
2. Pengenalan dampak-dampak dari pilihan-
pilihan karier yang telah dibuat.
3. Mengembangkan keterampilan yang
dimiliki untuk membuat rencana karier.

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 90


YOGI ROMADONI . A1L018074
4. Memahami potensi, bakat, dan minat yang
dimiliki.
5. Membuat keputusan terhadap pilihan
kariernya.
6. Memahami bahwa perkembangan karier
merupakan suatu proses yang harus dijalani
selama hidup.

- Tujuan BK Karier di SLTA


Menurut ABKIN (2007:21-22)
dalam Rambu-rambu Penyelenggaraan
Bimbingan dan Konseling dalam Jalur
Pendidikan Formal, Bimbingan dan Konseling
karier di sekolah (SMA/SMK) ditujukan untuk
memfasilitasi siswa agar:
1. Memiliki pemahaman diri (kemampuan,
minat, dan kepribadian) yang terkait dengan
pekerjaan.
2. Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja
dan informasi karier yang menunjang
kematangan kompetensi karier.
3. Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja.

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 91


YOGI ROMADONI . A1L018074
4. Memahami relevansi kompetensi belajar
(kemampuan menguasai pelajaran) dengan
persyaratan keahlian atau keterampilan
bidang pekerjaan yang menjadi cita-cita
kariernya masa depan.
5. Memiliki kemampuan untuk membentuk
identitas karier.
6. Memiliki kemampuan merencanakan masa
depan.
7. Dapat membentuk pola-pola karier, yaitu
kecenderungan arah karier.
8. Mengenal keterampilan, kemampuan, dan
minat.
9. Memiliki kemampuan atau kematangan
untuk mengambil keputusan karier.

- Karakteristik Perkembangan Karir Siswa


SMA/SMK Dihubungkan Dengan Teori Super
Sebagaimana telah disebutkan
sebelumnya, siswa SMA/SMK berada pada
tahap perkembangan remaja. Oleh karenanya,
Grand Theory perkembangan karir remaja
yang dikemukakan oleh Super dalam

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 92


YOGI ROMADONI . A1L018074
konsep life-stages. Super meringkas
konsep life-stages dan membaginya menjadi
lima tahap perkembangan karir, yaitu :
1. Tahap pertumbuhan (growth)

2. Tahap Eksplorasi (exploration)

3. Tahap Pendirian (stabilishment)

4. Tahap Pemeliharaan (maintenance)

5. Tahap Kemunduran (decline)

Menurut pendapat Super diatas, maka


tahap perkembangan karir remaja berada
pada tahap Eksplorasi (exploration).

Berdasarkan uraian diatas, karakteristik


perkembangan karir siswa SMA/SMK sesuai
dengan karakteristik perkembangan karir
remaja, yaitu berada pada tahap Eksplorasi
(usia 15-24 tahun). Tahap Eksplorasi ditandai
dengan mulai melakukan Penelaahan diri (self
examination), mencoba berbagi berbagai
peranan, serta melakukan penjelajahan
pekerjaan atau jabatan baik di sekolah, apda
waktu senggang, maupun melalui sistem
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 93
YOGI ROMADONI . A1L018074
magang. Level Eksplorasi meliputi tiga sub
tahapan yaitu:

1. Pertama, Sub Tahap Tentatif (Usia antara


15-17 tahun)

Tahap ini dikarakteristikan dengan mulai


dipertimbangkannya aspek-aspek kebutuhan,
minat, kapasitas, nilai-nilai dan kesempatan
secara menyeluruh. Pilihan pada masa tentatif
ini mulai diusahakan untuk keluar dari fantasi,
baik melalui diskusi, bekerja, maupun aktivitas
lainnya. Berdasarkan uraian tersebut, dapat
dimaknai bahwa tugas perkembangan karir
pada masa remaja sub tahap tentatif
adalah Kristalisasi Preferrensi Karir.

2. Kedua, Sub Tahap Transisi (Usia antara


18-21 tahun)

Tahap ini dikarakteristikan dengan


menonjolkan pertimbangan yang lebih realistis
untuk memasuki dunia kerja atau latihan
profesional serta berusaha
mengimplementasikan konsep dirinya. Tugas

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 94


YOGI ROMADONI . A1L018074
perkembangan pada sub tahap transisi
adalah spesifikasi preferensi karir.

3. Ketiga, Sub Tahap Mencoba (Trial)


dengan sedikit Komitmen (Usia antara 22-24
tahun)

Dikarateristikan dengan mulai ditemukannya


lahan atau lapangan pekerjaan yang
dipandang cocok, serta mencobanya sebagai
sesuatu yang sangat potensial.

E. TUJUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR


1. Bimbingan Karir

Secara umum tujuan bimbingan karir


adalah untuk membantu para siswa memiliki
keterampilan dalam mengambil keputusan
mengenai karirnya dimasa depan, untuk
mencapai hal itu diperlukan adanya
pemahaman diri siswa dalam pengamatan
lingkungan sekitar yang tepat bagi dirinya
sendiri dalam menentukan masa depannya.

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 95


YOGI ROMADONI . A1L018074
Menurut W. S. Winkel berpendapat bahwa
bimbingan karir memiliki tujuan agar siswa :
a. Memahami sisi dunia kerja, serta faktor –
faktor yang perlu dipertimbangkan untuk
memilih program atau jurusan secara tepat.
b. Memiliki sifat positif terhadap diri sendiri
serta pandangan yang obejektif dan maju
terhadap dunia kerja, dan
c. Membuat keputusan yang realistis tentang
karir yang dipilih sesuai dengan
kemampuannya.
Menurut B. Suryosubroto tujuan bimbingan
karir di sekolah untuk membantu siswa agar
memperoleh pemahaman diri dan pengarahan
dalam proses mempersiapkan diri untuk
bekerja dan berguna kelak dalam masyarakat.
Lebih lanjut lagi, Suryosubroto membedakan
tujuan bimbingan karir menjadi dua jenis,
pertama: tujuan jangka pendek, yaitu untuk
membantu siswa memilih jurusan bagi
kelanjutan studinya, dan kedua: tujuan jangka
panjang yakni membantu siswa memilih

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 96


YOGI ROMADONI . A1L018074
pekerjaan yang sesuai dengan minat, bakat,
dan kemampuannya.
Sedangkan menurut Bimo Walgito, tujuan
dari bimbingan karir adalah untuk membantu
para siswa agar :
1. Dapat memahami dan menilai dirinya sendiri,
terutama yang berkaitan dengan potensi
yang ada dalam dirinya mengenai
kemampuan, minat, bakat, dan cita –
citanya.
2. Menyadari dan memahami nilai – nilai yang
ada dalam dirinya dan yang ada dalam
masyarakat.
3. Mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang
berhubungan dengan potensi yang ada
dalam dirinya yang sekarang dengan masa
depannya.
4. Menemukan hambatan – hambatan yang
mungkin timbul, yang disebabkan oleh
dirinya sendiri dan faktor lingkungan, serta
mencari jalan untuk dan mengatasi
hambatan – hambatan tersebut.

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 97


YOGI ROMADONI . A1L018074
5. Para siswa dapat merencanakan masa
depnnya, serta menemukan karir dan
kehidupannya yang sesuai.
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa
tujuan bimbingan karir ialah supaya peserta
didik memahami potensi yang dimiliki
dengan baik dan mengetahui pekerjaan dan
persyaratan – persyaratan apa saja yang
harus dipenuhi agar terbentuk suatu
kecocokan dengan potensi yang dimilikinya.
2. Konseling karir

a. Tujuan konseling karir pada masa pra karir


1. Memberikan pemahaman yang baik kepada
siswa tentang makna karir yang akan dilalui
pada masa selanjutnya.
2. Menyadarkan diri siswa bahwa pada suatu
saat nanti setelah masa pendidikan yang ia
lalui berakhir, sesungguhnya ia akan
memasuki masa – masa berkarir.
3. Siswa mendapatkan sejumlah informasi karir
yang ada pada masyarakat dan berbagai

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 98


YOGI ROMADONI . A1L018074
persyaratan yang harus dipenuhi untuk
memperoleh karir yang ingin dilaluinya.
4. Membimbing siswa agar memiliki
kemampuan dalam merancang karir yang
tepat sesuai dengan potensi diri yang
dimilikinya baik bakat, minat, serta kultur
masyarakat yang ada.
5. Membantu siswa dan calon mahasiswa
dalam meimilih jurusan yang tepat dan untuk
melanjutkan pendidikan pada level atau
jenjang yang lebih tinggi sesuai denga
perjalanan karir yang diharapkan.
6. Memberikan berbagi keterampilan dalam
meilih karir yang tepat dan untuk
mendapatkan peluang kerja yang ada.
7. Membimbing siswa/mahasiswa dalam
melahirka mentalitas yang baik unutk
mendapatkan dan membuka peluang kerja.
b. Tujuan konseling karir pada masa berkarir
1. Memberikan pemahaman dan pengenalan
tentang dunia kerja yang baru dimasuki.

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 99


YOGI ROMADONI . A1L018074
2. Latihan beradaptasi dan berinteraksi baik
dengan rekan kerja maupun dengn atasan
serta mitra lainnya.
3. Membantu klien dalam mendapatkan
berbagai peluang jabatan yang ada dan
berbagai persyaratan yang mesti dimilki,
untuk pengembangan karir ke depan.
4. Memberikan keterampilan kepada klien
tentang langkh – langkah prblem solving
terhadap kemungkinan berbagai masalah
yang akan terjadi di lingkugan tempat kilen
berkarir.
5. Mebimbing klien dalam melahirkan motivasi
kerja yang baik dan kemuan yang tinggi dan
pada akhirnya berimplikasi baik terhadap
nilai dan kualitas kerja.
6. Membimbing klien dalam membentuk kerja
sama yang baik dan timwork yang solid serta
memiliki kecakapan dalam menajemen
waktu yang berkaitan dengan kebutuhan diri
sendiri maupun terhadap karir yang dilalui.
7. Menangani berbagai permasalahan oleh
seseorang psikologis yang terjadi di
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 100
YOGI ROMADONI . A1L018074
lingkungan tempat klien bekerja yang akan
menganggu perjalanan karirnya.
c. Tujuan konseling karir pada pasca karir
1. Membimbing klien dalam menafaatkan waktu
luang yang tersedia dan mencari
kompensasi pengganti berbagai aktivitas
yang dapat dimanfaatkan oleh klien dalam
menjalani kehidupan sehari hari.
2. Membantu klien untuk mendapatkan
kepercayaan diri dan ketegaran dalam
beraktivitas sehari - hari.
3. Mencegah klien agar tehindar dari virus
power sindroom.
4. Mencegah klien mengalami serangan
psikosomatis (penyakit fisik yang berawal
dari persoalan – persoalan kejiwaan)
kepikunan dini.
3. Tujuan menurut ABKIN

Menurut ABKIN:2007 (dalam


Suherman) dalam rambu-rambu:

penyelenggaraan Bimbingan dan


Konseling dalam jalur pedidikan formal,

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 101


YOGI ROMADONI . A1L018074
bimbingan dan konseling karir di
sekolah/madrasah ditujukan untuk
memfasilitasi peserta didik agar:
1. Memiliki pemahaman diri (kemampuan,
minat dan
kepribadian) yang terkait dengan pekerjaan.
2. Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja
dan informasi
karir yang menunjang kematangan kompetensi
karir.
3. Memiliki sikap posotif terhadap dunia kerja,
dalam arti mau
bekerja dalam bidang pekerjaan apapun, tanpa
merasa rendah
diri, asal bermakna bagirinya, dan sesuai
dengan norma
agama.
4. Memahami relevansi kompetensi belajar
(kemampuan
menguasai pelajaran) dengan persyaratn
keahlian atau
ketrampilan bidang pekerjaan yang menjadi
cita-cita karirnya
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 102
YOGI ROMADONI . A1L018074
masa depan.
5. Memiliki kemampuan untuk membentuk
identitas karir,
dengan cara mengenali cirri-ciri pekerjaan,
kemampuan
(persyaratan) yang dituntut, lingkuntgan
sosiopsikologis
pekerjaan, prospek kerja, dan kesejahteraan
kerja.
6. Memiliki kemampuan merencanakan masa
depan, yaitu
merancang kehidupan secara rasional untuk
memperoleh
peran-peran yang sesuai dengan minat,
kemampuan dan
kondisi kehidupan social ekonomi.
7. Dapat membentuk pola-pola karir, yaitu
kecenderungan arah
karir. Apabila seorang konseli bercita-cita
menjadi seorang
guru, maka dia senantiasa harusmengarahkan
dirinya kepada

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 103


YOGI ROMADONI . A1L018074
kegiatan-kegiatan yang relevan dengan karir
keguruan
tersebut.
8. Mengenal keterampilan, kemampuan dan
minat.
Keberhasilan atau kenyamanan dalam suatu
karir amat
dipengaruhi oleh kemampuan dan minat yang
dimiliki.
9. Memiliki kemampuan atau kematangsn
untuk mengambil
keputusan karir.

F. LANDASAN FILOSOFIS BIMBINGAN DAN


KONSELING KARIR
Bimbingan karir mempunyai landasan
bergerak, yang merupakan latar belakang (titik
tolak) pelaksanaan, dan landasan ini dapat
dibedakan menjadi empat macam yaitu :
1. Landasan filosofis
2. Landasan sosiologis
3. Landasan pedagogis
4. Landasan psikologis

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 104


YOGI ROMADONI . A1L018074
Masing – masing landasan mempunyai
aspek tinjauan berbeda satu dengan yang lain,
namun saling mendukung, muncul dan
berkerkembang bimbingan karir.
1. Landasan filososfis

Landasan filosofis ini berpijak pada spek


demokrasi dalam bidang pendidikan, dimana
anak diberikan kesempatan yang sama
dalam menuntut dan mengembangkan cita –
cita mendapatkan tingkat pendidikan yang
setunggi – tingginya sesuai dengan minat
dan bakatnya. Demikian pula dalam
mengembangkan karir anak diberi
kesempatan memilih lapangan kerja yang
sesuai dengan pandangan hidup dan
kemampuannya.
2. Landasan sosiologis

Bertitik tolak dalam kehidupan


masyarakat yang menekankan kepentingan
warganya untuk mendapatkan kesempatan
mengembangkan karir. Dalam aspek ini yang
terpenting adalah :

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 105


YOGI ROMADONI . A1L018074
a. Masyarakat kerja akan mendorong
warganya aktif untuk saling kerja sama dalam
mecitptakan dan melaksanakan kegiatan dalam
dunia kerja.
b. Makin majunya suatu masyarakat dituntut
sifat dinamis untuk memenuhi kebutuhan
pembangunan.
c. Makin majemuk dan kompleksnya
kehidupan masyarakat, mendorong kegiatan
dunia kerja makin majemuk pula sehingga
manusia saling berlomba untuk memenuhi
kebutuhan masing – masing secara maksimal.
d. Makin berkembang nilai – nilai
kemasyarakatan dari setiap bidang kerja.
Lapangan kerja yang dulu belum diminati orang,
sekarang hampir semua lapangan kerja
mempunyai kedudukan (nilai yang lebih tinggi)
di dalam masyarakat.
3. Landasan pedagogis

Bertitik tolak dari aspek pendidikan,


dimana seorang individu dididik, dikembangkan

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 106


YOGI ROMADONI . A1L018074
untuk membentuk watak dan pribadi agar
menghargai dan menyenangi dunia kerja.
a. Menanamkan sifat agar menghargai dan
mencintai lapangan kerja (pekerjaan).
b. Membentuk pribadi anak agar
mempersiapkan diri menjadi individu yang
mampu berkarya mnadiri, tidak tergantung
kepada orang lain.
c. Menanamkan pandangan pada diri anak
bahwa pendidikan adalah langkah awal dalam
usaha membentuk manusia kerja yang
profesional.
d. Dan akhirnya setiap individu yang dididik
dalam pendidikan itu akan diakhiri dengan terjun
ke dunia kerja.
4. Landasan psikologis

Bertitik tolak pada kemampuan manusia


sebagai potensi untuk mengembangkan diri
sebagai manusia kerja. Kemampuan –
kemampuan manusia yang mendukung
munculnya Bimbingan karir antara lain :
a. Manusia berpikir rasional

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 107


YOGI ROMADONI . A1L018074
b. Adanya tugas – tugas perkembangan yang
berbeda – beda dalam setipa periode
c. Kemampuan mengadakan aktualisasi diri,
mengembangkan nilai – nilai kemanusiaan,
mengakui martabat manusia, mampu
mengembangkan sikap yang tanggap terhadap
lingkungan, mempunyai harga diri.
d. Menciptakan “The right man in teh right
place” yaitu mampu menganalisir diri tentang
potensi diri untukmencari pekerjaan yang cocok
dengan minat dan bakatnya.
e. Adanya individual, differences antara
individu satu dengan yang lain.
f. Adanya kebutuhan pada setiap individu
untuk menyalurkan dorogan – dorongan
mengabdi kepada masyarakat, dan untuk itu
mereka membutuhkan tempat mengabdi, kerja
sama, saling membutuhkan, yang dapat
terwujud dalam ikatan saling bekerja sama
dalam bentuk kerja.

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 108


YOGI ROMADONI . A1L018074
BAB III : TEORI-TEORI BIMBINGAN DAN
KONSELING KARIR

A.TEORI KRUMBOLTZ

1) TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIR


BEHAVIORAL KRUMBOLTZ
Teori Krumboltz yang disebutkan secara
umum, mengenali empat kategori faktor yang
mempengaruhi pengambilan keputusan karier
sesorang yaitu, factor-faktor genetik,
lingkungan, belajar, dan ketrampilan
menghadapi tugas atau masalah.
1. Faktor Genetik

Faktor ini dibawa sejak lahir berupa wujud


dan keadaan fisik dan kemampuan. Keadaan
ini bisa membatasi preferensi dan ketrampilan
seseorang untuk menyusun rencana
pendidikan dan akhiranya untuk bekerja. Teori
ini mengatakan bahwa orang-orang tertentu
terlahir memiliki kemampuan, besar atau kecil,
untuk memperoleh manfaat dari pengalaman
pergaulannya dengan lingkungan, sesuai

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 109


YOGI ROMADONI . A1L018074
dengan keadaan dirinya. Kemampuan-
kemampuan khusus seperti kecerdasan, bakat,
music, demikianpun gerak otot, merupakan
hasil interaksi pradisposisi bawaan dengan
lingkungan yang dihadapi seseorang.
2. Kondisi Lingkungan

Faktor lingkungan yang berpengaruh pada


pengambilan kerja, berupa kesempatan kerja,
kesempatan pendidikan dan pelatihan,
kebijaksanaan dan prosedur seleksi, imbalan,
undang-undang, dan peraturan perburuhan,
peristiwa alam, sumber alam, kemajuan
teknologi, perubahan dalam organisasi sosial,
sumber keluarga, sistem pendidikan,
lingkungan tetangga dan masyarakat sekitar,
pengalaman belajar. Faktor-faktor ini umumnya
ada di luar kendali individu, tetapi pengaruhnya
bisa direncanakan atau tidak bisa
direncanakan.
3. Faktor Belajar

Kegiatan yang paling banyak dilakukan


manusia adalah belajar. Pengalaman belajar ini

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 110


YOGI ROMADONI . A1L018074
mempengaruhi tingkah laku dan keputusan
orang, antara lain tingkah laku pilihan
pekerjaan. Ada dua jenis belajar, yaitu belajar
instrumental dan asosiatif. Belajar instrumental
ialah belajar yang terjadi melalui pengalaman
orang waktu berada di dalam suatu lingkungan
dan ia mengerjakan langsung lingkungan itu,
dan ia mendapatkan sesuatu sebagai hasil dari
tindak perbuatannya itu, yaitu hasil yang dapat
diamatinya. Tiga komponen penglaman belajar
ini adalah antiseden ialah segala sesuatu
mengenai diri, lingkungan, kejadian yang hadir
sebelum, atau mendahului, dan ada sangkut
pautnya dengan perbuatan (respons). Respons
perbuatan ialah apa yang dilakukan orang, baik
yang tampak maupun yang tidak. Konsekuensi
ialah segala apa yang terjadi setelah perbuatan
dilakukan atau tindakan diambil, yang kelihatan
langsung sebagai hasil atau akibat yang tidak
kelihatan.
4. Keterampilan Menghadapi Tugas (Task-
Approach Skills)

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 111


YOGI ROMADONI . A1L018074
Ketrampilan ini dicapai sebagai buah
interaksi atau pengalaman belajar, ciri genetik,
kemampuan khusus (bakat), dan lingkungan.
Termasuk di dalam keterampilan ini adalah
standar kinerja, nilai kinerja, kebiasaan kerja,
proses persepsi dan kognitif (perhatian, daya
ingat), set mental dan respon emosional.
Dalam pengalamannya, individu menerapkan
keterampilan ini untuk menghadapi dan
menangani tugas-tugas baru.

2) PENGAPLIKASIAN TEORI KRUMBOLTZ


Krumboltz dan Baker (1973)
mengidentifikasi beberapa langkah yang
terlibat dalam konseling karir yaitu:
a. Menjelaskan masalah dan tujuan
b. Mengidentifikasi bermacam solusi
c. Mengumpulkan informasi tentang masalah
yang telah dikenali
d. Menguji kemungkinan hasil dari pilihan yang
beragam
e. Mengevaluasi ulang tujuan, menentukan
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 112
YOGI ROMADONI . A1L018074
f. Menyamaratakan semua proses kepada
masalah yang baru
Masalah karir klien sering berhubungan
kepada ketidakmampuan individu untuk
membuat pemilihan yang berhubungan dengan
apa yang dibutuhkan dalam karirnya
(Krumboltz and Thoresen, 1969). Crites (1981)
memberikan beberapa point mengenai
masalah klien yang berhubungan dalam
konseling karir yang termasuk dalamnya
beberapa kombinasi yaitu:
a. Ketidakjelasan tujuan
b. Adanya penghalang dalam aktifitas
c. Adanya ketakutan akan kemungkinan
kegagalan
d. Konflik dalam pilihan
Keempat point ini adalah diantaranya item
dalam Skala Pilihan Karir (Osipow, Carney,
Win;er, Yanico and Koschier, 1976; Osipow,
1980) sebagai instrument yang didesain untuk
mengukur kebimbangan karir terdahulu dengan
differential-diagnosis-treatment.
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 113
YOGI ROMADONI . A1L018074
Krumboltz et al. juga memberikan
beberapa observasi untuk konseling karier
sebagai berikut:
a. Pembuatan keputusan karier merupakan
keterampilan yang dipelajari.
b. Individu yang mengaku telah melakukan
pilihan karier memerlukan bantuan juga (pilihan
kariernya mungkin telah dilakukan berdasarkan
informasi yang tidak akurat dan alternative
yang keliru).
c. Keberhasilan diukur berdasarkan
keterampilan yang telah ditunjukkan
mahasiswa dalam membuat keputusan
(diperlukan evaluasi terhadap keterampilan
membuat keputusan).
d. Klien berasal dari berbagai macam
kelompok.
e. Klien tidak usah merasa bersalah jika
mereka tidak yakin tentang karier apa yang
harus dimasukinya.
f. Tidak ada satu okupasi yang dapat
dipandang tepat untuk semua orang.
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 114
YOGI ROMADONI . A1L018074
3) KETERAMPILAN MERANCANG TUGAS DAN
MENGAMBIL KEPUTUSAN KARIR
Menurut Krumboltz dan Baker (Mitchell
dan Krumboltz, 1984), hal yang penting dalam
pengambilan keputusan kariradalah
kemampuan untuk:
1. Mengenal situasi keputusan penting.
2. Menentukan apa keputusan atau tugas yang
dapat dikelola dan yang realistis.
3. Memeriksa dan menilai secara cermat dan
tepat generalisasi observasi-diri dan
generalisasi pandangan atas dunia.
4. Menyusun alternate-alternatif yang luas dan
beragam.
5. Mengumpulan informasi yang diperlukan
tentang alternatif-alternatif itu.
6. Menentukan sumber observasi mana yang
paling andal, cermat, dan relevan.
7. Merencanakan dan melaksanakan urutan
langkah-langkah pengambilan keputusan
tersebut.

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 115


YOGI ROMADONI . A1L018074
Menurut teori belajar, dalam pengambilan
keputusan karir, orang berada di lingkungan
tertentu, dengan membawa ciri-ciri bawaan dari
keturunannya dan menghadapi berbagai
pengalaman belajar. Orang memang tidak bisa
mengatur sifat bawaannya, tetapi bisa
mempengaruhi lingkungan dan pengalaman
belajarnya. Ini kemudian menimbulkan
pengalaman-pengalaman baru dan
pengambilan keputusan berikutnya.
Teori belajar tentang keputusan karir
berguna untuk mengenali kondisi-kondisi
lingkungan dan peristiwa yang memberikan
pengalaman belajar kepada seseorang untuk
menyusun rencana karir. Teori ini tidak
menentukan urutan langkah-langkah tertentu
yang harus ditempuh, karena ada banyak jalan
yang bisa membawa orang ke keberhasilan
menyusun rencana. Hal yang penting adalah
bahwa jalan itu memberikan kepuasan. Teori
Krumboltz termasuk dalam pendekatan belajar
sosial untuk perkembangan karir.

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 116


YOGI ROMADONI . A1L018074
Krumboltz et al. menekankan bahwa
pengalaman belajar yang unik dari masing-
masing individu selama hidupnya
menyebabkan berkembangnya pengaruh-
pengaruh primer yang mengarahkan pilihan
karirnya. Pengaruh tersebut mencakup:
1. Penggeneralisasian self berdasarkan
pengalaman dan kinerja yang terkait dengan
standar yang dipelajari.
2. Keterampilan yang dipergunakan dalam
menghadapi lingkungan, dan
3. Perilaku memasuki karir seperti melamar
pekerjaan atau memilih lembaga pendidikan
atau pelatihan
Pembentukan keyakinan dan generalisasi
individu merupakan hal yang sangat penting
dalam model social-learning. Peranan konselor
adalah menelusuri asumsi-asumsi dan
keyakinan individu dan mengeksplorasi
alternative keyakinan dan tindakan yang perlu
dilakukan. Membantu individu memahami
sepenuhnya validitas keyakinan individu
merupakan komponen utama model social-
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 117
YOGI ROMADONI . A1L018074
learning. Secara spesifik, konselor sebaiknya
berusaha mengatasi masalah-masalah berikut:
1. Individu mungkin tidak dapat mengakui
bahwa masalah yang dihadapinya dapat diatasi
(mereka berasumsi bahwa sebagian besar
masalah merupakan bagian dari kehidupan
yang normal dan tidak dapat diatasi).
2. Individu mungkin tidak dapat melakukan
upaya yang dibutuhkan untuk membuat
keputusan atau memecahkan masalah
(mereka tidak banyak berusaha
mengeksplorasi alternatif).
3. Individu mungkin tidak menyadari adanya
alternative yang memuaskan (mereka
melakukan overgeneralisasi asumsi yang
salah).
4. Individu mungkin memilih alternative yang
buruk atau alas an yang tidak tepat (individu
tidak mampu mengevaluasi karir secara
realistic karena keyakinan yang salah dan
ekspektasi yang tidak relistik).
5. Individu mungkin mengalami kekecewaan
dan kecemasan akibat persepsi bahwa mereka
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 118
YOGI ROMADONI . A1L018074
tidak dapat mencapai tujuan yang
diinginkannya (tujuannya mungkin tidak
realistik atau konflik dengan tujuan lain).

4) KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TEORI


KRUMBOLTZ
a. Kelebihan :
1. Pendekatan ini menekankan bahwa
proses konseling dipandang sebagai proses
belajar yang akan menghasilkan perubahan
perilaku konseli secara nyata.
2. Pendekatan ini menunjukkan fleksibilitas
yang besar, karena tujuan konseling dan
prosedur yang diikuti untuk sampai pada tujuan
tersebut disesuaikan dengan kebutuhan
konseli.
3. Pendekatan ini akan membantu individu
untuk bisa membekali dirinya untuk mencegah
timbulny persoalan kejiwaan.
b. Kelemahan:
Pendekatan ini tidak bermanfaat untuk
kasus-kasus berkaitan dengan kehilangan
makna dalam hidup. Dengan kata lain,
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 119
YOGI ROMADONI . A1L018074
konseling ini hanya menangani kasus berupa
cara bertingkah laku yang salah/tidak sesuai.

5) RANGKUMAN
Teori ini berasumsi bahwa kepribadian
individu dan perilaku yang dimiliki seseorang
timbul dari pengalaman belajar yang unik.
mengenali empat kategori faktor yang
mempengaruhi pengambilan keputusan karier
sesorang yaitu, factor-faktor genetik,
lingkungan, belajar, dan ketrampilan
menghadapi tugas atau masalah. Pendekatan
perspektif teori belajar sosial untuk pemilihan
karir yang dikemukakan oleh Krumboltz
berdasarkan teori belajar sosial yang memiliki
peran tentang pengalaman vikarius,
pengalaman performansi, regulasi diri, serta
adanya resiprocal determinism yang
memainkan peran dalam penentuan perilaku,
antara personal, environment dan
behavior.dalam pengaplikasiannya teori
Krumboltz memiliki beberapa langkah yaitu:
Menjelaskan masalah dan tujuan,

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 120


YOGI ROMADONI . A1L018074
Mengidentifikasi bermacam solusi,
Mengumpulkan informasi tentang masalah
yang telah dikenali, Menguji kemungkinan hasil
dari pilihan yang beragam, Mengevaluasi ulang
tujuan, Menyamaratakan semua proses
kepada masalah yang baru. Menurut Krumboltz
hal yang penting dalam pengambilan
keputusan kerja adalah
kemampuan untuk:
1. Mengenal situasi keputusan penting.
2. Menentukan apa keputusan atau tugas
yang dapat dikelola dan yang realistis.
3. Memeriksa dan menilai secara cermat
dan tepat generalisasi observasi-diri
4. Menyusun alternate-alternatif yang luas
dan beragam.
5. Mengumpulan informasi yang diperlukan
tentang alternatif-alternatif itu.
6. Menentukan sumber observasi mana
yang paling andal, cermat, dan relevan.
7. Merencanakan dan melaksanakan urutan
langkah-langkah pengambilan keputusan
tersebut.
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 121
YOGI ROMADONI . A1L018074
Teori ini memiliki kelebihan diantaranya
Pendekatan pada teori ini menunjukkan
fleksibilitas yang besar, karena tujuan
konseling dan prosedur yang diikuti untuk
sampai pada tujuan tersebut disesuaikan
dengan kebutuhan konseli. Sedangkan
kelemahan pada teori krumboltz ialah
Pendekatan ini tidak bermanfaat untuk kasus-
kasus berkaitan dengan kehilangan
makna dalam hidup.

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 122


YOGI ROMADONI . A1L018074
B.TEORI HOLLAND

1) KONSEP DASAR TEORI HOLLAND


Pada tahun 1966, Holland berpendapat
bahwa lingkungan-lingkungan okupasional itu
adalah realistik, intelektual, artistik, sosial,
pengusaha dan konvensional demikian juga
tipe kepribadian yang diberi nama yang sama.
Tingkatan orientasi kepribadian individu
menetukan lingkungan yang dipilihnya,
semakin jelas tingkatan orientasi model pribadi
(suatu proses perkembangan yang ditentukan
melalui pembawaan dan riwayat hidup yang
bereaksi dengan tuntutan lingkungan) individu
menetukan lingkungan maka semakin efektif
pencarian lingkungan yang sesuai.
Pengetahuan individu tentang diri dan
lingkungan diperlukan untuk menetapkan
pilihan yang sesuai.

Pada tahun 1973 teori Holland direvisi


bahwa tipe-tipe kepribadian dan okupasi
lingkungan itu realistik, investigatif, artistik,

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 123


YOGI ROMADONI . A1L018074
sosial, pengusaha, dan konvensional. Dan
holland juga mnegakui bahwa pandanganya
berakar dalam psikologi diferensial, teutama
penelitian dan pengukuran terhadap minat, dan
tradisi psikologi kepribadian yang mempelajari
tipe-tipe kepribadian. Dari dua sumber tersebut
Holland mengasumsikan bahwa orang yang
memiliki minat yang berbeda-beda dan bekerja
dalam lingkungan yang berlainan sebenarnya
adalah orang yang berkepribadian lain-lain dan
mempunyai sejarah hidup yang berbeda.
Menurut Holland (dalam Ketut Sukardi
1994:50), pilihan karir ialah suatu ekspresi atau
suatu perluasan kepribadian dalam dunia kerja
yang diikuti oleh identifikasi berikutnya dengan
stereotipe pekerjaan yang spesifik.
Perbandingan antara diri (self) dengan
persepsi terhadap suatu pekerjaan dan
penerimaan atau penolakan adalah penentu
utama dalam pilihan karir. Keseuaian antara
tinjauan diri (self) seseorang dengan
penetapan pemilihan pekerjaan ialah
berhubungan dengan model gaya pribadi.
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 124
YOGI ROMADONI . A1L018074
Jadi menurut kelompok kami pilihan karier
adalah suatu proses pengambilan dan
penetapan keputusan karier yang tepat untuk
kedepanya berdasarkan kemauan,potensi dan
peluang ada sehingga lebih mudah
menjalankan karier dan mengantisipasi
kesulitan dalam menjalankan karier.

Holland menyusun teorinya yang terdiri


atas sebelas pokok pikiran sebagai berikut :

1. Pemilihan suatu jabatan merupakan


pernyataan suatu kepribadian seseorang.
2. Inventory minat merupakan inventory
kepribadian. Minat merupakan ekspresi
kepribadian, inventory minat merupakan
inventory kepribadian.
3. Streotipe vokasional mempunyai makna
psikologis dan sosiologis yang penting dan
dapat dipercaya. Kita dapat menduka
seseorang berdasarkan teman-teman, pakaian,
dan prilakunya, apa yang menjadi
pekerjaannya. Pengalaman kita sehari-hari
seringkali menunjukkan pengetahuan yang

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 125


YOGI ROMADONI . A1L018074
tidak tepat, tetapi tampaknya dapat
memberikan pengetahuan yang bermanfaat
terhadap berbagai pekerjaan yang
dilakukannya. Misalnya, seorang aktor
mempunyai sifat yang berorientasi pada diri
sendiri ( self-centerd) seorang penjaga
(selesman) bersifat persuasif, seorang akuntan
bersifat teliti, ilmuan bersifat tidak sosial, dan
sebagainya.
4. Individu-individu dalam suatu jabatan atau
pekerjaan memiliki kepribadian yang serupa
dan kesamaan sejarah perkembangan
pribadinya. Jika individu memasuki satu jenis
pekerjaan tertentu disebabkan riwayat dan
kepribadian tertentu, sejalan dengan itu setiap
jabatan atau pekerjaan akan menarik bagi
orang yang mempunyai kepribadian yang
serupa.
5. Karena dalam satu rumpun pekerjaan
memiliki kepribadian yang serupa, mereka
akan menanggapi terhadap berbagai situasi
dan masalah dengan cara yang serupa, dan

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 126


YOGI ROMADONI . A1L018074
mereka akan membentuk lingkungan hubungan
antar pribadi tertentu.
6. Kepuasan, kemantapan dan hasil kerja
tergantung atas kongruensi antara kepribadian
individu dengan lingkungan (yang sebagian
besar terdiri atas orang-orang lain) dimana
individu itu bekerja.
7. Pengetahuan kita tenang kehidupan
vokasional adalah tidak tersusun dan seringkali
terpisah dari batang tubuh pengetahuan
psikologis dan sosiologis.
8. Di dalam masyarakat kita, kebanyakan
orang digolongkan ke dalam salah satu
daripada enam tipe, yaitu : Realistik,
Intelektual, Sosial, Konvensional, Usaha
(interprising), dan Artistik.
9. Terdapat enam jenis lingkungan (
Realistik, Intelektual, Sosial, Konvensional,
Usaha, dan Artistik). Masing-masing
lingkungan dikuasai oleh satu tipe kepribadian
tertentu, dan masing-masing lingkungan
ditandai oleh keadaan fisik yang menimbulkan

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 127


YOGI ROMADONI . A1L018074
tekanan dan masalah tertentu, misalnya
lingkungan realistic dikuasai.
10. Seseorang mencari lingkungan dan
jabatannya yang memungkinkan dapat
melaksanakan kemampuan dan
keterampilannya, menyatakan sikap dan nilai
mereka, mengambil peranan dan masalah
yang dapat disetujui, dan menghindari peranan
dan persoalan yang tak mereka setujui.
Akibatnya tipe realistic mencari lingkungan
realistic, tipe intelektual mencari lingkungan
Intelektual, dan seterusnya.
11. Perilaku seseorang dapat diterangkan
melalui bagaimana interaksi pola
kepribadiannya dan lingkungannya. Dengan
kata lain, jika kita mengetahui pola kepribadian
seseorang dan pola lingkungannya, pada
dasarnya kita dapat menggunakan
pengetahuan kita mengenal tipe kepribadian
dan model lingkungan untuk meramalkan hasil
daripada pasangan yang demikian.
Holland melengkapi sebelas pokok
pikirannya dengan mengemukakan :
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 128
YOGI ROMADONI . A1L018074
1. Karakteristik enam tipe kepribadian (
Realistik, Intelektual, Sosial, Konvensional,
Usaha, Artistik).
2. Karakteristik enam model lingkungan
(Realistik, Intelektual, Sosial, Konvensional,
Usaha, Artistik).

2) TIPE-TIPE KEPRIBADIAN MENURUT TEORI


HOLLAND
Dalam teorinya hollan memiliki beberapa
tipe mengenai kepribadian seseorang, tipe-tipe
tersebut adalah:

1. Realistik
Tipe model ini bersifat jantan, kuat
jasmani, tidak sosial, agresif, mempunyai
kecakapan dan koordinasi motorik yang baik,
kurang memiliki kecakapan verbal, dan
hubungan antar pribadi. Lebih menyenangi
masalah yang kongkrit daripada masalah yang
abstrak, menganggap bahwa dirinya sebagai
seorang yang bersifat agresif dan jantan, dan
mempunyai nilai-nilai ekonomi dan politik yang
konvensional. Orang-orang yang memilih dan

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 129


YOGI ROMADONI . A1L018074
menyenangi pekerjaan berikut ini mirip tipenya,
misalnya, pengawas bangunan, ahli mesin
kapal udara, ahli listrik, operator radio, ahli
survei, dan lainnya.
2. Intelektual
Tipe model ini bersifat berorientasi-tugas,
tidak sosial, lebih menyukai dan memikirkan
terlebih dahulu daripada langsung bertindak
terhadap pemecahan masalah yang dihadapi,
membutuhkan pemahaman, menyenangi
tugas-tugas pekerjaan yang kabur sifatnya,
memiliki nilai-nilai dan sikap yang tidak
konvensional. Preferensi vokasional termasuk :
Ahli Antropologi, Astronomi, Biologi, Botani,
Kimia, Geologi, Ilmuan, Meteorologi, Fisika,
Zoologi, Editor penerbit, Penulis Artikel Ilmiah,
dan Teknologi.
3. Sosial
Tipe model ini bersifat sosial,
bertanggungjawab, kewanitaan, kemanusiaan,
keagamaan, membutuhkan perhatian, memiliki
kecakapan verbal, dan hubungan antar pribadi,
menghindari pemecahan masalah secara
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 130
YOGI ROMADONI . A1L018074
intelektual aktivitas fisik, dan kegiatan-kegiatan
yang sangat teratur rapi, menyukai pemecahan
masalah, melalui perasaan, dan pemanfaatan
hubungan antar pribadi.
Preferensi vokasinal temasuk : Penilik Sekolah,
Guru Sekolah, Ahli Psikologi Klinik, Lembaga
Kesejahteraan, Missionari dan konselor.
4. Konvensional
Tipe model ini menyenangi bahasa yan
tersusun baik, dan kegiatan yang berhubungan
degan angka, konformis, menghindari situasi
yang kabur, dan masalah-masalah yang
melibatkan hubungan antarpribadi dan
kecakapan fisik, mengerjakan secara efektif
terhadap tugas pekerjaan tersusun baik,
mengidentifikasikan dirnya dengan kekuasaan,
memberikan nilai yang tinggi atas status, dan
kekyaan materi.
Preferensin vokasional termasuk :
Pengawas Bank, Bendahara, Ahli Statistik,
Analisis Keuangan, Penaksir Biaya, Operator
Peralatan Komputer, Pengkaji Anggaran
Belanja, Petugas, atau Ahli Pekerjaan.
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 131
YOGI ROMADONI . A1L018074
5. Usaha
Tipe model ini memiliki kecakapan lisan
untuk berjualan, mengusai dan menggiring,
menganggap dirinya sebagai orang kuat,
menghindari dari penggunaan bahasa yang
memerlukan intelektual dalam jangka waktu
yang lama, mudah menyesuaikan diri, berbeda
dengan tipe konvensional. Tipe ini menyukai
tugas-tugas sosial yang kabur, dia memiliki
perhatian yang besar terhadap kekuasaan,
status, kepemimpinan, dan bertindak agresif
dalam bentuk lisan.
Preferensi vokasional termasuk : Pimpinan
Eksekutif Perusahaan, Promotor Olahraga,
Manager Hotel, dan Konsultan Hubungan
Industri.
6. Artistik
Tipe model ini bersifat tidak sosial,
menghindari masalah yang sudah dapat
tersusun, atau yang memerlukan kecakapan
fisik yang besar, serupa dengan tipe intelektual,
sukar menyesuaikan diri dan tidak sosial.
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 132
YOGI ROMADONI . A1L018074
Preferensi vokasional termasuk :
Pengarang, Ahli Gambar, Musik, Drama,
Penyair, Pencipta Lagu, Pengubah Musik,
Seniman ( Artis).

3) MODEL LINGKUNGAN SESUAI DENGAN TIPE


KEPRIBADIAN MENURUT HOLLAND
Perilaku manusia tergantung atas dua hal,
yaitu kepribadian dan lingkungan tertentu
tempat manusia yang bersangkutan hidup.
Pengertian tentang model ini akan memberikan
informasi yang berguna mengenai manusia,
tetapi informasi ini tidak akan memadai apabila
kita tidak dapat merumuskan ciri-ciri lingkungan
maupun manusianya. Oleh karena itu, untuk
melengkapi tipe-tipe model kepribadian,
Holland menyampaikan enam model
lingkungan, yang menandai lingkungan fisik
dan sosial yang sama dalam budaya Amerika.
Lingkungan model selalu sesuai dengan
tipe kepribadian, karena itu setiap tipe
kepribadian berada dalam lingkungan yang
berkaitan. Kita dapat menilai orang yang nyata

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 133


YOGI ROMADONI . A1L018074
dengan cara membandingkannya dengan tipe
kepribadian, demikian pula kita dapat menilai
lingkungan yang nyata dengan cara
membandingkannya dengan model lingkungan,
yakni penjabaran lingkungan yang bersifat
hipotesis. Model lingkungan dan tipe
kepribadian bersumber dari konsepsi yang
sama. “Enam tipe kepribadian diatas,
mencerminkan preferensi vokasional,
sebaliknya, model lingkungan, dapat
dinyatakan sebagai suatu situasi/suasana yang
diciptakan oleh individu/manusia yang
menguasai suatu lingkungan tertentu.
Karena tipe kepribadian dan model
lingkungan memiliki suatu perangkat konstruksi
yang sama, maka hal ini memungkinkan
mengelompokkan orang dan lingkungan dalam
istilah yang sama, dan yang memungkinkan
untuk membandingkan hasil pemasangan
orang dan lingkungan. Lebih jelasnya untuk
meramalkan apa yang terjadi apabila
seseorang berada di dalam satu lingkungan
tertentu.
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 134
YOGI ROMADONI . A1L018074
1. Lingkungan Realistik
Lingkungan realistik ditandai oleh tugas-
tugas yang konkrit, fisik, eksplisit, yang
memberikan tantangan bagi penghuninya.
Untuk mendapatkan pemecahan yang efektif
seringkali memerlukan kecakapan mekanik,
ketahanan, dan gerakan fisik untuk berpindah-
pindah, yang seringkali berada di luar gedung.
Lingkungan realities hanya menuntut secara
minimal kecakapan hubungan antar pribadi,
sebab kebanyakan dari tugas-tugas dapat
diselesaikan dengan hubungan yang sekali dan
tidak mendalam dan bahkan seringkali
menuntut tuntutan-tuntutan lingkungan
membuat keberhasilan dan kegagalan yang
langsung tampak jelas.
2. Lingkungan Intelektual
Lingkungan intelektual ditandai dengan
tugas-tugas yang memerlukan kemampuan
yang absrtak dan kreatif, bukan tergantung
pada kemampuan pengamatan pribadinya.
Untuk pemecahan yang efektif memerlukan
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 135
YOGI ROMADONI . A1L018074
imajinasi, inteligensi, dan kepekaan terhadap
masalah-masalah yang bersifat intelektual dan
fisik. Keberhasilan biasanya dicapai secara
bertahap, yang terjadi dalam suatu periode
waktu yang lama, meskipun kriteria
keberhasilan dapat bersifat objektif, dan dapat
diukur. Masalah-masalah yang terdapat dalam
lingkungan ini berbeda dalam tingkat
kesukarannya, pemecahan masalahan
sederhana seringkali dapat diperoleh dengan
menggunakan secara langsung hasil
pendidikan yang lalu, sedangkan pemampuan
imajinalitasnya. Alat-alat dan perlengkapan
memerlukan kecakapan intelektual daripada
kecakapan manual. Kemampuan menulis
sering mutlak diperlukan.
3. Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial ditandai dengan
masalah-masalah yang memerlukan
kemampuan mengintarpretasi, dan mengubah
perilaku manusia dan minat untuk
berkomunikasi dengan orang lain. Pada

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 136


YOGI ROMADONI . A1L018074
umumnya situasi bekerja dapat menimbulkan
rasa harga diri dan kedudukan.
4. Lingkungan Konvensional
Lingkungan konvensional ditandai dengan
tugas-tugas, masalah-masalah yang
memerlukan pemrosesan informasi verbal dan
sistematis. Keberhasilan pemecahan masalah
relatif jelas dan terjadi dalam satu periode
waktu yang relatif singkat. Masalah-masalah
yang lebih rumit di dalam lingkungan itu
memerlukan pengaturan kegiatan-kegiatan
orang lain.
5. Lingkungan Usaha
Lingkungan usaha ditandai dengan tugas-
tugas yang mengutamakan kemampuan verbal
yang dipergunakan untuk mengarahkan atau
memengaruhi orang lain.
6. Lingkungan Artistik
Lingkungan artistik ditandai dengan tugas-
tugas dan masalah-masalah yang memerlukan
interpretasi atau kreasi bentuk-bentuk artistik
malalui cita rasa, perasaan, dan imajinasi.
Lingkungan artistik memerlukan kemampuan
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 137
YOGI ROMADONI . A1L018074
untuk mengarahkan semua pengetahuan
seseorang, intuisi, dan kehidupan emosinya di
dalam pemecahan masalah, yang berlawanan
dengan lingkungan realitas, intelektual, dan
konvensional yang seringkali kurang menuntut
penggunaan sumber keseluruhan pribadi.

4) METODE-METODE BIMBINGAN KARIR YANG


DIGUNAKAN DALAM TEORI HOLLAND
Di antara berbagai metode, terdapat lima
macam metoda yang akan dikemukakan di sini
yaitu :
1. Metode Psikodinamik dari Anna Roe.
2. Metode Behavioral dari Blau dan Kawan-
kawan.
3. Metode kognitif dari Ginzberg dan Super
yang dikembangkan oleh Holland.
4. Metode Transcedental yang
dikembangkan oleh Super.
5. Metode Developmental Career
Counseling, yang dikembangkan oleh
Tiedeman.

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 138


YOGI ROMADONI . A1L018074
Dalam hal ini Herianto Subari, (1979: 3 –
19 ) menulis sebagai berikut:

1. Metode Psikodinamik
Teori ini membahas tentang hubungan
pengalaman, dengan sikap, kemampuan,
minat, dan faktor kepribadian lainnya yang ada
pengaruhnya terhadap pemilihan pekerjaan
atau jabatan seseorang sebagai berikut :
a. Hipotesis tentang hubungan pengalaman
yang selalu dengan pemilihan jabatan
b. Hubungan pola-pola pengalaman pada
masa bayi dan kanak-kanak dengan sikap
orang tua.
c. Hubungan sikap-sikap orangtua dengan
kebutuhan rasa puas pada diri anak-anak.
d. Cara mengasuh dan pola perilaku orang
tua terhadap anaknya.
e. Pemantulan pengalaman yang dalam
pemilihan pekerjaan.
2. Metode Behavioral

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 139


YOGI ROMADONI . A1L018074
Seseorang memilih dan memasuki suatu
pekerjaan tertentu, berbeda yang satu dengan
yang lainnya, hal ini dapat dijelaskan melalui
pendekatan/penyelidikan yang dititikberatkan
pada :
a. Ciri-ciri psikologis individu tersebut dan
proses motivasi yang mengarahkannya pada
pemilihan pekerjaan itu.
b. Strata dan status sosial orang tua individu
yang bersangkutan.

Berdasarkan metode behavioral dapat


diperjelas berbagai penjelasan berikut ini :

a. Skema konseptual
Pemilihan pekerjaan adalah suatu proses
yang berlangsung lama dan dipengaruhi oleh
faktor penunjang, dan penghambat yang ada
bersama dengan lamnya prose situ sendiri.
b. Proses pemilihan dan menyeleksi
pekerjaan.
Pemilihan itu di motivisir oleh dua faktor
yang berhubungan yaitu :
1) Kecendrungan mendapat ganjaran

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 140


YOGI ROMADONI . A1L018074
2) Pengharapan terhadap perubahan-
perubahan.
c. Faktor yang menentukan dalam memasuki
pekerjaan
Faktor yang menentukan dalam memasuki
pekerjaan ada delapan macam diantaranya :
1) Kesempatan/tuntutan anggota baru untuk
dapat berkembang/maju, mendapat hari libur.
2) Kebutuhan fungsional.
3) Kebutuhan non fungsional.
4) Ganjaran-ganjaran
5) Informasi tentang pekerjaan yang lengkap.
6) Keterampilan teknik pekerjaan dalam
bermacam-macam tugas pekerjaan.
7) Ciri-ciri sosial pekerjaan yang lain yang
dapat memengaruhi keputusan.
8) Orientasi nilai masyarakat.

9) Proses memasuki pekerjaan

3. Metode Kognitif
Dalam hal ini yang sangat perlu
diperhatikan diataranya yaitu :

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 141


YOGI ROMADONI . A1L018074
a. Suasana pekerjaan
b. Orang dan pengembangannya.
c. Model orientasi pribadi
d. Tingkat Hirarki
e. Peranan hirarki perkembangan
f. Interaksi antara pribadi dan lingkungan
jabatan.
g. Pengetahuan pribadi dan jabatan
h. Pengaruh-pengaruh dari luar

5) PERAN ORANG TUA DALAM BIMBINGAN DAN


KONSELING KARIR MENURUT TEORI
HOLLAND
Peranan orang tua sehubungan dengan hal ini
yaitu :
a. Bantuan menganalisis minat, kemampuan,
dan keterbatasan anak
b. Penjelasan tentang sifat-sifat yang
diperlukan, kondisi kerja, gaya hidup pekerjaan
dalam bidang pekerjaan yang paling dikenal.

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 142


YOGI ROMADONI . A1L018074
c. Diskusi tentang nilai-nilai pekerjaan yang
berkembang sebagai hasil pengalaman masa
lalu dan konsekuensi pengalaman.
d. Diskusi tentang ekonomi keluarga yang
berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan latihan
dan pendidikan anak, dan bantuan
perancangan kegiatan.
e. Bantuan dalam menggunakan
pengalaman pengetahuan dan layanan dari
family.
f. Menyediakan suatu model penyuluhan
terhadap anak-anak
g. Memberikan contoh sikap
h. Menyediakan situasi-situasi yang
memungkinkan anak-anak mengalami proses
pengambilan keputusan dan memikul
tanggungjawab.
i. Membina komunikasi yang terbuka antara
sekolah dan rumah.

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 143


YOGI ROMADONI . A1L018074
6) PENGAPLIKASIAN TEORI HOLLAND
Pandangan holland sangat relevan bagi
bimbingan karir pada jenjang pendidikan awal
dan pendidikan tinggi. Penekanan yang
diberiakn pada tingkat pemahan diri
sehubungan dengan beberapa kualitas
bombingan yang dimiliki konselor untuk
informasi yang akurat mengenai lingkungan
okupasi, menyandarkan lembaga bimbingan
akan tugasnya membantu individu menal dirinya
dan lingkungan hal ini sangat diperlukan untuk
memilih okupasi yang matang. Selanjutntya
Holland juga mengembangkan alat untuk
individu dalam pemilihan karir yaitu the
occupations finder dan the self-directed search,
yang manyakan kagiatan/aktivitas yang diminati,
dan dievalusi diri dalam bebrapa ketrampilan,
harus dicocokan dengan sistem klasifikasi
okupasi yang berlandasan pada teori yang
sama, dengan demikian individu dapat
menemukan sejumlah alternatif pilihan okupasi
untuk pertimbangan lebih lanjut.

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 144


YOGI ROMADONI . A1L018074
Menurut Munandir (1996:111) menyatakan
penerapan teori Holland secara tidak langsung
berusaha menyajikan model bantuan yang
berguna bagi konselor dalam melayani klien,
baik itu di sekolah maupun di luar sekolah. Teori
ini tidak menjelaskan bagaimana proses
pemilihan pekerjaan. Maka konselor perlu
menemukan sendiri dari teori itu cara-cara
bantuan yang sesuai dengan pribadi dan
masalah klien yang dibantunya.
Winkel dan Hastuti (2005: 639) menyatakan
bahwa penerapan dalam pelayanan konseling
di sekolah yaitu dapat menyadarkan lembaga
bimbingan akan tugasnya ntuk membantu
orang muda mengenal diri sendiri dan
mengenal ciri-ciri lingkungan sebagai masukan
dalam memiirkan pilihan okupasi secara
matang. Oarng muda dapat menemukan
sejumlah alternatif pilihan okupasi untuk
dipertimbangkan lebih lanjut.

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 145


YOGI ROMADONI . A1L018074
7) KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TEORI
HOLLAND
Kelemahan dalam teori ini adalah kurang
ditinjau dari proses perkembangan yang
melandas keenam tipe kepribadian dan tidak
menunjukkan fase tertentu dalam proses
perkembangan dan rentang umur. Teori hollad
dinilai sebagai teori komperhensif oleh para ahli
psikologis karena meninjau pilihan okupasi
sebagai bagian dari keseluruhan pola hidup
seseorang dan sebagai teori yang mendapat
banyak dukungan dari hasil penelitian yang
menyangkut model lingkungan dan tipe
kepribadian.
Mengenai tahap atau tingkat yang dapat
dicapai oleh seseorang dalam bidang okupasi
tertentu (occupational level), Holland menunjuk
pada taraf inteligensi yang memungkinkan
tingkat pendidikan sekolah tertentu, namun
dipertanyakan apakah masih ada faktor-faktor
lain yang mempengaruhi dalam hal ini, seperti
taraf aspirasi seseorang.

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 146


YOGI ROMADONI . A1L018074
Adapun kelemahan dan kelebihan dari
teori Holland adalah sebagai berikut:
1. Kelebihan
a. Pendekatan yang lebih komprehensif.
b. Pemilihan pekerjaan atas dasar minat.
c. Lingkungan pekerjaan dan tipe kepribadian
individu disesuaikan sehingga
memudahkan individu memilih pekerjaan
sesuai kepribadiannya.
d. Tipe kepribadian yang mirip dengan
lingkungan pekerjaannya membuat
seseorang merasakan kepuasan tersendiri
dalam pekerjaaan nya.

2. Kelemahan

a. Mengajukan orientasi berdasarkan budaya


Amerika.
b. Tipe realistis cenderung memilih lapangan
kerja pada penerapan saja.
c. Seseorang dalam memilih pekerjaan
tegantung pada intelegensinya.

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 147


YOGI ROMADONI . A1L018074
d. Di negara kita, jika memilih pekerjaan
hanya masuk kedalam salah satu
kepribadian saja.
e. Bagaimana seseorang bertindak hanya
tergantung pada lingkungan pekerjaannya
saja.

8) RANGKUMAN
Holland mengemukakan individu terbagi
menjadi enam tipe kepribadian diantaranya
realistik, intelektual, konvensional, enterprising,
artistik, dan sosial. Perkembangan tipe
kepribadian tersebut akibat dari interaksi
dengan lingkungan dan yang menentukan dari
tipe kepribadian adalah faktor bawaan diri
sendri dan lingkungan. Holland juga memiliki
sebelas pemikiran mengenai perkembangan
karir, yaitu :
1. Pemilihan suatu jabatan merupakan
pernyataan suatu kepribadian seseorang.
2. Inventory minat merupakan inventory
kepribadian.

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 148


YOGI ROMADONI . A1L018074
3. Streotipe vokasional mempunyai makna
psikologis dan sosiologis yang penting dan
dapat dipercaya. Kita dapat menduka
seseorang berdasarkan teman-teman,
pakaian, dan prilakunya, apa yang menjadi
pekerjaannya.
4. Individu-individu dalam suatu jabatan atau
pekerjaan memiliki kepribadian yang serupa
dan kesamaan sejarah perkembangan
pribadinya
5. Karena dalam satu rumpun pekerjaan
memiliki kepribadian yang serupa, mereka
akan menanggapi terhadap berbagai situasi
dan masalah dengan cara yang serupa, dan
mereka akan membentuk lingkungan
hubungan antar pribadi tertentu
6. Kepuasan, kemantapan dan hasil kerja
tergantung atas kongruensi antara
kepribadian individu dengan lingkungan
(yang sebagian besar terdiri atas orang-
orang lain) dimana individu itu bekerja.
7. Pengetahuan kita tenang kehidupan
vokasional adalah tidak tersusun dan
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 149
YOGI ROMADONI . A1L018074
seringkali terpisah dari batang tubuh
pengetahuan psikologis dan sosiologis.
8. Di dalam masyarakat kita, kebanyakan
orang digolongkan ke dalam salah satu
daripada enam tipe, yaitu : Realistik,
Intelektual, Sosial, Konvensional, Usaha
(interprising), dan Artistik.
9. Terdapat enam jenis lingkungan ( Realistik,
Intelektual, Sosial, Konvensional, Usaha,
dan Artistik). Masing-masing lingkungan
dikuasai oleh satu tipe kepribadian tertentu,
dan masing-masing lingkungan ditandai oleh
keadaan fisik yang menimbulkan tekanan
dan masalah tertentu.
10. Seseorang mencari lingkungan dan
jabatannya yang memungkinkan dapat
melaksanakan kemampuan dan
keterampilannya, menyatakan sikap dan
nilai mereka, mengambil peranan dan
masalah yang dapat disetujui, dan
menghindari peranan dan persoalan yang
tak mereka setujui.

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 150


YOGI ROMADONI . A1L018074
11. Perilaku seseorang dapat diterangkan
melalui bagaimana interaksi pola
kepribadiannya dan lingkungannya.
Holland melengkapi sebelas pokok
pikirannya dengan mengemukakan :
3. Karakteristik enam tipe kepribadian (
Realistik, Intelektual, Sosial, Konvensional,
Usaha, Artistik).
4. Karakteristik enam model lingkungan
(Realistik, Intelektual, Sosial, Konvensional,
Usaha, Artistik).

Individu dapat menetukan karir secara


gemilang apabila tipe kepribadian yang khas
diterima didalam suatu lingkungan kerja,
selanjutnya minat yang dimiliki individu yang
besar dan sosial yang mendukung untuk
bekerja. Selain dari tipe kepribadian itu juga
peranan dari orang tua dan lingkungan
berupa dukungan sangat membatu individu
untuk perkmebangan karirnya

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 151


YOGI ROMADONI . A1L018074
C.TEORI TRAIT AND FACTOR

1) KONSEP DASAR TEORI TRAIT AND FACTOR


Menurut Gibson & Mitchell (2011:454)
Pendekatan faktor-sifat/watak bagi
pengambilan keputusan karir adalah yang
tertua, dan mungkin yang paling bertahan lama
dari sekian pendekatan teoritis yang tersedia
bagi konseling karir.
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 152
YOGI ROMADONI . A1L018074
Teori Trait and Factor tergolong pada
pandangan kognitif atau pendekatan rasional.

Sayekti (1998:47)
teori Trait and Factor ialah pendekatan
mencoba secara intelektual logis dan rasional
menerangkan kesulitan-kesulitan yang
dihadapi klien, cara pemecahan kesulitan-
kesulitan serta proses konselingnya didekati
secara logis rasional.

Konseling dengan
pendekatan Trait and Factor yang dipelopori
oleh Williamson ini disebut pula konseling yang
mengarahkan (directive counseling), karena
konselor secara aktif membantu klien
mengarahkan perilakunya kepada pemecahan
kesulitannya. Konseling semacam inilah yang
banyak dilakukan oleh konselor di sekolah-
sekolah baik di luar negeri maupun di negara
kita.
Winkel (2010:407) dalam segi teoritis dan
dalam segi pendekatannya, corak konseling ini
bersumber pada gerakan bimbingan jabatan,
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 153
YOGI ROMADONI . A1L018074
sebagaimana dikembangkan di Amerika
Serikat sejak awal abad yang ke-20.
Teori Trait and Factor senantiasa
dihubungkan dengan Universitas Minnesota
yang termasuk di dalamnya Walter Bingham,
John Darley, Patterson, dan W.G Williamson.
Dalam bekerjanya, tokoh-tokoh pendekatan ini
banyak menggunakan alat pengukur terhadap
atribut klien seperti bakat, kemampuan, minat,
tingkah laku dan kepribadiannya. Dari hasil
pengukuran tersebut konseli dapat diarahkan
pendidikan dan jabatan apa yang cocok bagi
klien, sehingga dapat membahagiakan
hidupnya.
Melalui pengolahan hasil tes atau angket
dan alat pengukur lainnya dapat diramalkan
pula apa yang akan diperbuat oleh klien dalam
situasi tertentu. Williamson berpendapat
bahwa dasar konseling modern terletak pada
keunikan individu dan juga identifikasi
keunikannya tersebut, melalui pengukuran
yang objektif.

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 154


YOGI ROMADONI . A1L018074
Dalam bukunya Choosing a
Vocation (1909), Frank Person menunjukkan
tiga langkah yang harus diikuti dalam memilih
suatu pekerjaan yang sesuai: (Gibson &
Mitchell, 2011:454)
1. Sebuah pemahaman yang jelas dan
objektif tentang diri seseorang seperti
kemampuannya, minatnya, sikapnya, dan lain-
lain.
2. Sebuah pengetahuan tetang persyaratan
dan karakteristik karir-karir yang spesifik.
3. Sebuah pengakuan dan pengaplikasian
hubungan antara poin 1 dan 2 di atas bagi
sebuah perencanaan karir yang sukses.

Lebih lanjut dalam Winkel (2010:408)


memaparkan mengenai tiga langkah besar
untuk pengembangan pengambilan keputusan
karir individu: jadi langkah yang pertama
menggunakan analisis diri; langkah yang kedua
memanfaatkan informasi jabatan (vocational
information); langkah yang ketiga menerapkan
kemampuan untuk berpikir rasional guna
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 155
YOGI ROMADONI . A1L018074
menemukan kecocokan antara ciri-ciri
kepribadian, yang mempunyai relevansi
terhadap kesuksessan atau kegagalan dalam
suatu pekerjaan atau jabatan, dengan tuntutan
kualifikasi dan kesempatan yang terkandung
dalam suatu pekerjaan atau jabatan.
Dengan demikian, dalam keputusan karir klien
bukan hanya mencari pekerjaan demi asal
punya pekerjaan (the hunt of a job), melainkan
memilih secara sadar suatu pekerjaan (the
choice of a vacation).
Pandangan Tentang Manusia
Slamet Riyadi (2010:103) manusia
merupakan sistem sifat atau faktor yang saling
berkaitan antara satu dengan yang lainnya,
seperti: kecakapan, minat, sikap, dan
temperamen. Manusia berusaha untuk
menggunakan pemahaman diri dan
pengetahuan kecakapan dirinya sebagai dasar
pengembangan potensinya. Manusia
mempunyai potensi untuk berbuat baik atau
buruk

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 156


YOGI ROMADONI . A1L018074
Sesuai dengan pendapat Slamet riyadi di
atas Williamson mempunyai pandangan
tentang manusia sebagai berikut (dalam
Sayekti, 1998:49)
- Manusia mempunyai potensi untuk
berbuat baik atau buruk
Makna hidup adalah mencari kebenaran
dan berbuat baik serta menolak kejahatan.
Menjadi manusia seutuhnya tergantung pada
hubungan dengan orang lain. Maka seorang
konselor mestilah optimis dan percaya bahwa
manusia dapat menyelesaikan masalah-
masalahnya, terlebih lagi jika manusia belajar
menggunakan kemampuannya.
- Diri manusia hanya berkembang di
dalam masyarakat dan pada hakikatnya
manusia tidak dapat hidup sepenuhnya diluar
masyarakat.
- Manusia ingin mencapai kehidupan
yang baik, sebenarnya usaha kearah itupun
sudah menunjukkan dan merupakan kehidupan
yang baik.

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 157


YOGI ROMADONI . A1L018074
Sayekti (1998:49) Konsep dasar dari
konseling Trait and Factor adalah sifat dan
faktor kepribadian seseorang. Sifat dan faktor
kepribadian seseorang dapat diungkap dengan
menggunakan metode multi variate dan
analisis faktor. Dengan menggunakan metode
tersebut akan diketemukan unsur dasar yang
berstruktur dari kepribadian. Unsur dasar ini
disebut dengan sifat dan merupakan
kecenderungan luas untuk memberikan reaksi
dan merupakan perilaku yang relatif tetap.
Winkel (2010:409) yang dimaksud dengan
trait adalah suatu ciri yang khas bagi
seseorang dalam berpikir, berperasaan, dan
berperilaku, seperti: intelegensi (berpikir), iba
hati (berperasaan), dan agresif (berperilaku).
Ciri-ciri itu dianggap sebagai suatu dimensi
kepribadian, yang masing-masing membentuk
suatu kontinum atau skala yang terentang
dari sangat tinggi sampai sangat rendah.
Lebih lanjut Cattell (dalam Sayekti; 1998:49)
menjelaskan trait atau sifat adalah suatu
struktur mental, suatu kesimpulan yang diambil
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 158
YOGI ROMADONI . A1L018074
dari tingkah laku yang dapat diamati, untuk
menunjukkan ketetapan dalam tingkah laku.
Penjelasan mengenai trait adalah sebagai
berikut :
1) Common Trait atau Unique Trait
a) Common trait, atau sifat umum yaitu sifat
yang dimiliki oleh semua individu atau
setidaknya oleh sekelompok individu yang
hidup dalam lingkungan sosial yang sama
b) unique trait, atau sifat khusus yaitu sifat
yang hanya dimiliki oleh individu-individu
masing-masing, dan tidak dapat ditemukan
pada individu lain dalam bentuknya yang
demikian. Selanjutnya sifat khusus ini dapat
dibedakan lagi menjadi :
- relatively unique, yaitu yang kekhususannya
timbul dari oengaturannya unsur-unsur sifat
itu
- intrinsically unique, yaitu yang benar-benar
hanya ada pada individu khusus tertentu.
2) Surface Trait dan Source Trait
a) Surface Trait atau sifat tampak adalah
kelompok dari variabel-variabel yang tampak.
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 159
YOGI ROMADONI . A1L018074
b) Source Trait, atau sifat asal adalah
variabel-variabel yang mendasari berbagai
manifestasi yang tampak.
Cattell (dalam Sayekti, 2002:50)
menganggap bahwa sifat asal lebih penting
daripada sifat yang tampak atau sifat
permukaan. Sifat permukaan merupakan hasil
interaksi dari sifat asal dan pada umumnya
dapat diharapkan kurang tepat. Sifat
permukaan itu lebih berarti dan lebih diakui
daripada sifat asal, karena sifat permukaan
tersebut dapat langsung disaksikan dari
observasi yang sederhana. Namun dalam
rangka yang lebih mendalam, sifat asal-lah
yang lebih mendasari tingkah laku seorang
individu (klien).
Lebih lanjut dalam bukunya Sayekti
(2002:50) memaparkan sifat dapat digolongkan
menjadi tiga macam,yaitu:
a) Dinamic traits, yaitu apabila ekspresi sifat
tersebut berhubungan dengan perbuatan untuk
mencapai suatu tujuan.

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 160


YOGI ROMADONI . A1L018074
b) Ability traits, apabila ekspresi sifat tersebut
berhubungan dengan efektif atau tidaknya
individu (klien) dalam mencapai suatu tujuan.
c) Temprament traits, yaitu apabila ekspresi
sifat tersebut berhubungan dengan aspek
konstitusional, seperti misalnya energi
kecepatan, reaksi emosional dan sebagainya.
Tentu saja dalam tingkah laku seorang
individu (klien), ketiga sifat tersebut sama-
sama berfungsi, namun salah satunya tentu
ada yang dominan. Sehingga secara teori
seorang konselor tetap perlu membedakannya.

Pandangan Tentang Kepribadian


Menurut Slamet Riyadi (2010:105)
pandangan tentang kepribadian dalam
teori Trait and Factor adalah sebagai berikut:
1. Kepribadian adalah suatu sistem yang
saling tergantung dengan sifat dan faktor,
seperti kecakapan, minat, sikap, dan
temperamen.
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 161
YOGI ROMADONI . A1L018074
2. Perkembangan kepribadian manusia
ditentutan oleh faktor pembawaan dan
lingkungan.
3. Setiap individu ada sifat-sifat yang umum
dan ada sifat-sifat yang khusus, yang
merupakan sifat yang unik.
4. Unsur dasar dari struktur kepribadian
disebut sifat dan merupakan kecenderungan
luas untuk memberi reaksi dan membentuk
tingkah laku yang relatif tetap.
5. Sifat (trait) adalah struktur mental yang
dapat diamati untuk menunjukkan keajegan
dan ketepatan dalam tingkah laku.
Dengan demikian, manusia merupakan
sistem sifat atau faktor yang saling berkaitan
antara satu dengan yang lainnya, seperti:
kecakapan, minat, sikap, dan temperamen.
Konsep dasar dari
konseling Trait and Factor adalah sifat dan
faktor kepribadian seseorang. Oleh karenanya,
sifat dan faktor kepribadian yang tampak dari
individu (klien) sangatlah dominan dalam
pelaksanaan konseling Trait and Factor.
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 162
YOGI ROMADONI . A1L018074
2) ASUMSI DASAR TEORI TRAIT AND FACTOR
Wiliansom menasumsi kan teori trait and
factor yang dimuat dalam bukunya (Theories of
Counseling) adapun asumsinya adalah sebagai
berikut:

1. Setiap individu mempunyai sejumlah


kemampuan dan potensi, seperti taraf
intelegensi umum, bakat khusus, taraf
kreatifitas, wujud minat serta keterampilan,
yang bersama-sama membentuk suatu pola
yang khas untuk individu itu.
2. Pola kemampuan dan potensi yang
tampak pada seseorang menunjukkan
hubungan yang berlain-lainan dengan
kemampuan dan keterampilan yang dituntut
pada seorang pekerja di berbagai bidang
pekerjaan.
3. Kurikulum sekolah yang berbeda akan
menuntut kapasitas dan minat yang
berbeda. Dengan kata lain, individu akan
belajar dengan lebih mudah dan efektif apabila

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 163


YOGI ROMADONI . A1L018074
potensi dan bakatnya sesuai dengan tuntutan
kurikulum.
4. Setiap individu mampu, berkeinginan, dan
berkecenderungan untuk mengenal diri sendiri
serta memanfaatkan pemahaman diri itu
dengan berpikir baik-baik.
Sesuai dengan pendapat di atas maka
dapat disimpulkan bahwa asumsi yang
mendasari teori trait and factor adalah setiap
individu mempunyai keunikan, pola
kemampuan dan potensi yang tampak pada
individu disesuaikan dengan pemilihan
pekerjaan, kurikulum sekolah yang akan
menuntut kapasitas dan minat yang berbeda
pada diri individu, dan kecenderungan
mengenal diri sendiri serta pemanfaatan diri
sendiri untuk memahami diri dengan berpikir
baik-baik.

3) KONSELING TRAIT AND FACTOR


Teori Trait and Factor adalah pandangan
yang mengatakan bahwa kepribadian

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 164


YOGI ROMADONI . A1L018074
seseorang dapat dilukiskan dengan
mengidentifikasikan jumlah ciri, sejauh tampak
dari hasil testing psikologis yang mengukur
masing-masing dimensi kepribadian tertentu.
Konseling Trait and Factor berpegang
pada pandangan yang sama dan
menggunakan tes-tes psikologis untuk
menanalisis atau mendiagnosis seseorang
mengenai ciri-ciri dimensi/aspek kepribadian
tertentu, yang diketahui mempunyai relevansi
terhadap keberhasilan atau kegagalan
seseorang dalam jabatan dan mengikuti suatu
program studi. Winkel (2010:407) Istilah
konseling Trait and Factor dapat dideskripsikan
sebagai corak konseling yang menekankan
pemahaman diri melalui testing psikologis dan
penerapan pemahaman itu dalam
memecahkan beraneka problem/masalah yang
dihadapi, terutama yang menyangkut pilihan
program studi/bidang pekerjaan.

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 165


YOGI ROMADONI . A1L018074
4) TUJUAN DARI TEORI TRAIT AND FACTOR
Menurut Sayekti, adapun tujuan dari trait
and factor adalah sebagai berikut:
1. Membantu individu merasa lebih baik
dengan menerima pandangan dirinya sendiri
dan membantu individu berfikir lebih jernih
dalam memcahkan masalah dan mengontrol
perkembangannya secara rasional.
2. Memperkuat keseimbangan antara
pengaktifan dan pemahaman sifat-sifat
sehingga dapat bereaksi secara wajar dan
stabil.
3. Mengubah sifat-sifat subjektif, dan
kesalahan dalam penilaian diri (konsep diri)
dengan menggunakan metode atau cara
ilmiah.
Lebih lanjut Slamet Riyadi (2010 :106)
memaparkan tujuan konseling menggunakan
pendekatan Trait and Factor adalah:
1. Membantu individu mencapai
perkembangan kesempurnaan berbagai aspek
kehidupan manusia.

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 166


YOGI ROMADONI . A1L018074
2. Membantu individu dalam memperoleh
kemajuan memahami dan mengelola diri
dengan cara membantunya menilai kekuatan
dan kelamahan diri dalam kegiatan dengan
perubahan kemajuan tujuan-tujuan hidup dan
karir.
3. Membantu individu untuk memperbaiki
kekurangan, tidakmampuan, dan keterbatasan
diri serta membantu pertumbuhan dan integrasi
kepribadian.
4. Mengubah sifat-sifat subyektif dan
kesalahan dalam penilaian diri dengan
mengggunakan metode ilmiah.
Konseling juga bertujuan untuk
mengajak klien berfikir mengenai
dirinya dan menemukan masalah
dirinya serta mengembangkan cara-
cara untuk keluar dari masalah
tersebut. Untuk itu secara umum
konseling trait and factor
dimaksudkan untuk membantu klien
untuk:
1. Klarifikasi diri (self clarification)
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 167
YOGI ROMADONI . A1L018074
2. Pemahaman diri (self
understanding)
3. Pengarahan diri (self acceptance)
4. Pengarahan diri (self direction)
5. Aktualisasi diri (self actualization)
Dengan demikian tujuan dari teori trait
and factor adalah membantu individu
merasa lebih baik dengan menerima
pandangan dirinya sendiri dan membantu
individu berfikir lebih jernih dalam
memcahkan masalah dan mengontrol
perkembangannya secara rasional,
memperkuat keseimbangan antara
pengaktifan dan pemahaman sifat-sifat
sehingga dapat bereaksi secara wajar dan
stabil, mengubah sifat-sifat subjektif, dan
kesalahan dalam penilaian diri (konsep
diri) dengan menggunakan metode atau
cara ilmiah.

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 168


YOGI ROMADONI . A1L018074
5) HUBUNGAN ANTARA KONSELOR DENGAN
KLIEN
Menurut Sayekti (2002:51) peranan
konselor dalam hubungan antara klien dan
konselor adalah:
1. Memberi tahu klien tentang berbagai
kemampuannya yang diperoleh konselor dari
hasil testing, angket dan alat pengkukur yang
lain. Berdasarkan hasil testing dan lain-lain
tersebut konselor mengetahui kelemahan dan
kekuatan klien, sehingga dapat meramalkan
jurusan, pendidikan atau jabatan apa yang
cocok bagi klien. Konselor membantu klien
menentukan tujuan yang akan dicapainya
disesuaikan dengan hasil testing. Dengan
memberitakukan sifat serta bakat klien, maka
klien dapat mengelola hidupnya sendiri dapat
hidup bahagia.
2. Konselor secara aktif mempengaruhi
perkembangan klien.
3. Konselor membantu mencari sebab
individu tidak memiliki sumber personal untuk
menentukan individualitasnya, karena ia tak
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 169
YOGI ROMADONI . A1L018074
dapat memahami dirinya secara penuh,
diagnosis ekternal yang dilakukan konselor
melengkapi persepsinya. Berdasarkan data
yang ada, konselor merumuskan hipotesis
untuk memahami individu.
4. Konselor aktif dalam situasi belajar,
melakukan diagnosis, menyajikan informasi,
mengumpulkan dan menilai data, untuk
membantu individu. Konselor berperan sebagai
guru, yang bertugas mengajar klien belajar
tentang dirinya sendiri dan lingkungannya.
Sesuai dengan penjabaran peran konselor
di atas, didapat kesimpulan sebagai peranan
konselor disini adalah memberitahukan,
memberikan informasi, mengarahkan, karena
itu pendekatan ini disebut pendekatan yang
kognitif rasional.

6) PROSES KONSELING
Sayekti teori trait and factor di dalam
pendekatannya baik terhadap proses
konseling maupun pemecahan kesulitan

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 170


YOGI ROMADONI . A1L018074
klien, secara rasional, logis, dan intelektual,
tetapi dasar filsafatnya bukan Rationalisme.
Teori ini lebih dekat
kepada Empirisme, yang mempunyai
pandangan optimistis, bahwa walaupun
manusia telah dibekali pembawaan, tetapi
itu tidak menentukan.
Masih dalam Sayekti, pelopor
teori Trait and Factor E.G. Williamson
dalam Theories of Counseling and
Psychotherapy menyebutkan
filsafatnya Personalisme, atau mempunyai
perhatian besar terhadap keseluruhan
individu, bahwa manusia merupakan
seorang individu yang unik yang sebagian
dapat mempengaruhi dan menguasainya
baik pembawaan dan lingkungannya. Dalam
proses pelaksanaannya
teori Trait and Factor, terdapat teknik-teknik
yang dapat digunakan oleh Konselor untuk
melakukan proses konseling. Tenik-tenik
tersebut adalah sebagai berikut:

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 171


YOGI ROMADONI . A1L018074
Sayekti (1998:52) menjelaskan ada dua
teknik konseling yang diaplikasikan dalam
teori Trait and Factor:
1. Teknik tes, untuk mengungkapkan
kepribadian, bakat, minat, dan data yang lain
yang hanya dapat diungkap dengan tes.
2. Teknik non tes, meliputi wawancara,
angket, observasi, otobiografi, dokumentasi,
dan yang lain.
Demikian terdapat dua teknik konseling yang
digunakan dalam teori Trait and Factor, yaitu
teknik tes dan teknik non tes. Dalam teori ini
peran teknik non tes juga dibutuhkan dalam
pengumpulan data sebagai informasi yang
dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam
memutuskan pilihan karir.
Lutfi Fauzan (2004:92)
Konseling Trait and Factor memiliki enam
tahap dalam prosesnya, yaitu: analisis,
sistesis, diagnosis, prognosis, konseling
(treatment) dan tindak lanjut ( follow-up ).
1. Analisis

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 172


YOGI ROMADONI . A1L018074
Analisis merupakan langkah mengumpulkan
informasi yang diperoleh tentang diri klien
beserta latar belakangnya. Data yang
dikumpulkan mencakup segala aspek
kepribadian yang dimiliki klien, seperti
kemampuan, minat, motif, kesehatan fisik,
dan karakteristik lain yang dapat
mempermudah atau mempersulit
penyesuaian diri klien pada umumnya. Data
yang dikumpulkan diklasifikasikan menjadi
dua yaitu:
a) Data Vertikal (mencakup diri klien) yang
dapat dibagi lebih lanjut atas:
 Data Fisik: kesehatan, ciri-ciri fisik,
penampakan atau penampilan fisik dan lain
sebagainya.
 Data Psikis: bakat, minat, sikap, cita-cita,
hobi, kebiasaan dan lain sebagainya.
b) Data Horizontal (berkenaan dengan
lingkungan klien yang berpengaruh
terhadapnya): keluarga klien, hubungan
dengan familinya, teman-temannya, orang-

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 173


YOGI ROMADONI . A1L018074
orang terdekatnya, lingkungan tempat
tinggalnya, sekolahnya dan lain sebagainya.
2. Sintesis
Sintesis adalah usaha merangkum,
mengolong-golongkan dan menghubungkan
data yang telah terkumpul pada tahap
analisis, yang disusun sedemikian sehingga
dapat menunjukkan keseluruhan gambaran
tentang diri klien. Dari hasil analisis dapat
menunjukkan bakat klien, kelemahan serta
kekuatan, penyesuaian diri maupun
ketaksanggupan menyesuaikan diri.
Rumusan diri klien dalam sistesis ini bersifat
ringkas dan padat.
Ada tiga cara yang dapat dilakukan dalam
merangkum data pada tahap sistesis
tersebut: cara pertama dibuat oleh konselor,
kedua dilakukan klien, ketiga adalah cara
kolaborasi antara konselor dan klien.
3. Diagnosis
Diagnosis merupakan tahap
menginterpretasikan data dalam bentuk (dari
sudut) problema yang ditunjukkan. Rumusan
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 174
YOGI ROMADONI . A1L018074
diagnosis dilakukan melalui proses
pengambilan atau penarikan simpulan yang
logis.
Sesuai dengan Sayekti (2002:53) dalam
tahap ini terdapat tiga kegiatan yang
dilakukan, yaitu :
a) Identifikasi masalah, yang bersifat
deskriptif berdasar pada data yang
diperoleh, dapat merumuskan dan menarik
kesimpulan permasalahan klien.
b) Menentukan sebab-sebab, mencangkup
pencaharian hubungan antara masa lalu,
masa kini atau masa depan yang dapat
menerangkan sebab-sebab gejala. Konselor
menggunakan intuisinya yang dicek oleh
logika, oleh uji coba dari program kerja
berdasarkan diagnosis sementara.
c) Menentukan kemungkinan-
kemungkinan yang akan terjadi. Konselor
bertanggung jawab dan membantu siswa
untuk mencapai tingkat pengambilan
tanggung jawab untuk dirinya sendiri, berarti
ia mampu dan mengerti secara logis, tetapi
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 175
YOGI ROMADONI . A1L018074
juga secara emosional mau. Sebab mungkin
saja secara logis mengerti, tetapi emosional
belum mau menerima.

4. Prognosis
Winkel (2010:412) prognosis atau
perkiraan tentang perkembangan klien serta
berbagai implikasi dari hasil diagnosis.
Menurut Williamson prognosis ini
bersangkutan dengan upaya
memprediksikan kemungkinan-kemungkinan
yang akan terjadi berdasarkan data yang
ada sekarang. Misalnya: bila seorang klien
(siswa di sekolah) berdasarkan data
sekarang dia malas, maka kemungkinan
nilainya akan rendah, kemungkinan nanti
tidak dapat diterima dalam seleksi
penerimaan mahasiswa baru.

5. Konseling (Treatment)
Dalam konseling, konselor membantu
klien untuk menemukan sumber-sumber
pada dirinya sendiri, sumber-sumber

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 176


YOGI ROMADONI . A1L018074
lembaga dalam masyarakat guna membantu
klien dalam penyesuaian yang optimum
sejauh dia bisa. Bantuan dalam konseling ini
mencakup lima jenis bantuan yaitu:

 Hubungan konseling yang mengacu pada


belajar yang terbimbing kearah pemahaman
diri.
 Konseling jenis edukasi atau belajar kembali
yang individu butuhkan sebagai alat untuk
mencapai penyesuaian hidup dan tujuan
personalnya.
 Konseling dalam bentuk bantuan yang
dipersonalisasikan untuk klien dalam
memahami dan trampil untuk
mngaplikasikan pinsip dan teknik-teknik
dalam kehidupan sehari-hari.
 Konseling yang mencakup bimbingan dan
teknik yang mempunyai pengaruh teraputik
atau kuratif.
 Konseling bentuk redukasi bagi diperolehnya
kataris secara terapiutik.

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 177


YOGI ROMADONI . A1L018074
Sesuai dengan lima jenis konseling
menurut Sayekti dalam buku “Berbagai
Pendekatan Dalam Konseling” (2002:54),
yaitu:
 Belajar terpimpin menuju pengertian diri.
 Mendidik kembali atau mengajar kembali
sesuai dengan kebutuhan individu sebagai
alat untuk mencapai tujuan kepribadiannya
dan penyesuaian hidupnya.
 Bantuan pribadi dari Konselor supaya klien
mengerti dan terampil dalam menerapkan
prinsip dan teknik yang diperlukan dalam
kehidupan sehari-hari.
 Mencakup hubungan dan teknik yang
bersifat menyembuhkan dan efektif
 Suatu bentuk mendidik kembali yang
sifatnya sebagai katarsis atau penyaluran.

Konseling merupakan usaha dari


konselor untuk membantu klien sehingga
lebih siap untuk memecahkan masalah yang
dihadapi dengan situasi penyesuaiannya,
sebelum klien begitu jauh terlibat dalam
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 178
YOGI ROMADONI . A1L018074
konflik diri dan penilaiannya hingga
membutuhkan terapi.

6. Tindak Lanjut (Follow Up)


Tindak lanjut merujuk pada segala
kegiatan membantu siswa setelah mereka
memperoleh layanan konseling, tetapi kemu
dian menemui masalah-masalah baru atau
munculnya masalah yang lampau. Tindak
lanjut ini juga mencakup penentuan
keefektifan konseling yang telah
dilaksanakan, sehingga menjamin
keberhasilan konseling. Teknik yang
digunakan konselor harus disesuaikan
dengan individualitas klien, mengingat
bahwa tiap individu memiliki keunikan
sifatnya, sehingga tak ada teknik yang baku
yang berlaku untuk semua.

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 179


YOGI ROMADONI . A1L018074
7) PENGAPLIKASIAN TEORI TRAIT AND FACTOR
Setelah kita memahami tahapan
proses konseling menggunakan
teori Trait and Factor.
Berikut contoh kasus yang diambil
sebagai aplikasi antara masalah yang
dihadapi oleh klien dengan penggunaan
teori Trait and Factor , sebagai
berikut:Seorang siswa kelas XII SMA
belum dapat menentukan pilihan
programstudi di perguruan tinggi.
Disepakati akan dikumpulkan data tentang
siswa yang relevan, yaitu taraf intelegensi,
bakat khusus, dan minat melalui testing
psikologis (Analisis). Data hasil testing
yang masuk menyatakan bahwa siswa
bertaraf intelegensi tinggi, berbakat khusus
dalam bidang studi matematika, cukup
mampu dalam pengamatan ruang, dan
mempunyai minat yang mengarah kepada
pekerjaan sosial. Maka tampak suatu
minat dan kemampuan tertentu (Sintesis).
Siswa dahulu pernah mengatakan bahwa
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 180
YOGI ROMADONI . A1L018074
diapernah memikirkan program studi
teknik sipil, arsitektur, dan keguruan di
bidang matematika. Sebenarnya ada
kecocokan antara milik/bekal kemampuan
kognitif dengan kualitas yang dituntut
dalam ketiga bidang studi itu, tetapi hanya
terdapat kecocokan dalam ranah minat
dengan bidang keguruan. Dengan
demikian inti dari kasusnya adalah
menentukan/memilih suatu bidang studi
yang menuntut pola kualifikasi yang
sesuai, baik dengan kemampuan di bidang
kognitif maupun dengan arah minat
(Diagnosis). Implikasi dan hasil diagnosis
itu adalah supaya siswa meninjau
kecocokan antara pola kualifikasi yang
dituntut dalam ketiga bidang studi tersebut,
dengan pola kemampuan dan minat yang
telah diidentifikasikan pada dirinya sendiri
(Prognosis). Peninjauan itu dilaksanakan
dalam wawancara dengan konselor,
sampai akhirnya siswa memilih program
studi matematika di FKIP, S1 (konseling).
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 181
YOGI ROMADONI . A1L018074
Siswa menghadap kembali kalau ternyata
timbul kesulitan dalam pelaksanaan
keputusannya (Follow-Up).

8) RANGKUMAN
Pendekatan faktor-sifat/watak bagi
pengambilan keputusan karir adalah yang
tertua. Corak konseling trait dan faktor ini
bersumber pada gerakan bimbingan
jabatan, sebagaimana dikembangkan di
Amerika Serikat sejak awal abad yang ke-
20. Pelopor pengembangan corak
konseling trait dan faktor yang paling
terkenal adalah E.G. Williamson.
Trait and Factor dapat dideskripsikan
sebagai corak konseling yang
menekankan pemahaman diri melalui
testing psikologis dan penerapan
pemahaman itu dalam memecahkan
beraneka problem/masalah yang dihadapi,
terutama yang menyangkut pilihan
program studi/bidang pekerjaan.

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 182


YOGI ROMADONI . A1L018074
Data tentang diri peserta didik sendiri
merupakan bahan pertimbangan penting
dalam merencanakan karir, asal data itu
tidak hanya dibatasi pada data hasil
testing psikologi. Demikian pula data
tentang kualifikasi yang dibutuhkan dalam
memegang suatu jabatan merupakan
sebagian dari data tentang lingkungan
hidup (data sosial) yang harus ikut
dipertimbangkan.
Tujuan konseling Trait and
Factor adalah membantu individu merasa
lebih baik dengan menerima pandangan
dirinya sendiri dan membantu individu
berfikir lebih jernih dalam memcahkan
masalah dan mengontrol
perkembangannya secara rasional,
memperkuat keseimbangan antara
pengaktifan dan pemahaman sifat-sifat
sehingga dapat bereaksi secara wajar dan
stabil, mengubah sifat-sifat subjektif, dan
kesalahan dalam penilaian diri (konsep

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 183


YOGI ROMADONI . A1L018074
diri) dengan menggunakan metode atau
cara ilmiah.
Dalam prosesnya terdapat dua teknik
yang digunakan yaitu teknik tes dan teknik
non tes. Tahapan proses konseling yang
dilakukan adalah analisis, sistesis,
diagnosis, prognosis, konseling (treatment)
dan tindak lanjut ( follow-up ).

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 184


YOGI ROMADONI . A1L018074
D.TEORI SUPER

1) MASA PERKEMBANGAN TEORI SUPER


Donald Super mencanangkan suatu
pandangan tentang perkembangan karier yang
berlingkup sangat luas , karena perkembangan
jabatan itu dipandang sebagai suatu proses
yang mencakup banyak faktor.
Faktor tersebut untuk sebagian terdapat pada
individu sendiri dan untuk sebagian terdapat
dalam lingkungan hidupnya yang semuanya
berinteraksi satu sama lain dan bersama-sama
membentuk proses perkembangan karier
seseorang. Pilihan jabatan merupakan suatu
perpaduan dari aneka faktor pada individu
sendiri seperti kebutuhan , sifat-sifat
kepribadian , serta kemampuan intelektual ,
dan banyak faktor di luar individu , seperti taraf
kehidupan sosial-ekonomi keluarga , variasi
tuntutan lingkungan kebudayaan , dan
kesempatan/kelonggaran yang muncul. Titik
berat dari hal-hal tersebut diatas terletak pada
faktor-faktor pada individu sendiri.

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 185


YOGI ROMADONI . A1L018074
Donald Super menaruh perhatian pada
psikologi diferensial sebagai cabang ilmu
psikologi yang mempelajari perbedaan
bermakna antara individu-individu , antara lain
dengan menggunakan alat-alat tes untuk
memperoleh data tentang berbagai ciri
kepribadian yang jelas mempunyai kaitan
dengan memegang suatu jabatan , seperti
kemampuan intelektual , bakat khusus , minat ,
dan sifat-sifat kepribadian. Donald Super
mengakui sumbangan positif dari teori Trait and
Factor, yang untuk sebagian bergerak dalam
psikologi diferensial (differential psychology).
Data hasil testing psikologis (measurement,
assessment) memungkinkan untuk
memperoleh gambaran agak objektif tentang
seseorang dalam perbandingan dengan orang
lain (appraisal, evaluation).
Unsur yang mendasar dalam pandangan
Donald Super adalah konsep diri atau
gambaran diri sehubungan dengan pekerjaan
yang akan dilakukan dan jabatan yang akan
dipegang (vocational self-concept) yang
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 186
YOGI ROMADONI . A1L018074
merupakart sebagian dari keseluruhan
gambaran tentang diri sendiri. Data hasil
penelitian memberikan indikasi yang kuat
bahwa gambaran diri yang vokasional
berkembang selama pertumbuhan fisik dan
perkembangan kognitif ; perkembangan ini
berlangsung melalui observasi terhadap orang-
orang yang memegang jabatan tertentu ,
melalui identifikasi dengan orang-orang
dewasa yang sudah bekerja , melalui
penghayatan pengalaman hidup , dan melalui
pengaruh yang diterima dari lingkungan hidup.
Penyadaran kesamaan dan perbedaan di
antara diri sendiri dan semua orang lain ,
akhirnya terbentuk suatu gambaran diri yang
vokasional. Gambaran diri ini menumbuhkan
dorongan internal yang mengarahkan
seseorang ke suatu bidang jabatan yang
memungkinkan untuk mencapai sukses dan
merasa puas (vocational satisfication). Hal ini
menyebabkan seseorang mampu mewujudkan
gambaran diri dalam suatu bidang jabatan yang
paling memungkinkan untuk mengekspresikan
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 187
YOGI ROMADONI . A1L018074
diri sendiri , misalnya : seorang muda yang
memandang dirinya sebagai orang yang
berkemampuan tinggi , berjiwa mengabdi , dan
rela mcngorbankan dirinya , serta dibesarkan
dalam keluarga yang telah mencetak beberapa
dokter dan memperoleh kesan serba positif
tentang perkembangan seorang dokter ,
akhirnya membentuk gambaran diri yang
membayangkan dirinya sendiri sebagai
seorang dokter yang ulung dan tulen.

Petunjuk dasar teori ini adalah penelitian


Super di bidang pengembangan karier
beberapa tahun setelah diluncurkannya buku
pernyataan pertama teoretisnya. Super
terdorong ke dalam pernyataan pertama
teoretisnya oleh upaya berteori dari Ginzberg
dan rekan-rekannya. Menurut Super teori
Ginzberg memiliki kelemahan serius, salah
satunya adalah kegagalan untuk
memperhitungkan manusia sangat signifikan
terhadap informasi tentang perkembangan
pendidikan dan vokasional.
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 188
YOGI ROMADONI . A1L018074
Donald E. Super mencanangkan suatu
pandangan tentang perkembangan karier yang
lingkupnya sangat luas, karena perkembangan
jabatan itu dipandang sebagai suatu proses
yang mencakup banyak faktor. Faktor tersebut
sebagian terdapat pada individu sendiri dan
untuk sebagian terdapat dalam lingkungan
hidupnya yang semuanya berinteraksi satu
sama lain dan bersama-sama membentuk
proses perkembangan karier seseorang.
Pilihan jabatan merupakan suatu perpaduan
dari aneka faktor pada individu sendiri seperti
kebutuhan sifat-sifat kepribadian, kemampuan
intelektual, dan banyak faktor di luar individu,
seperti taraf kehidupan sosial-ekonomi
keluarga, variasi tuntutan lingkungan
kebudayaan, dan kesempatan/kelonggaran
yang muncul. Titik berat dari hal-hal tersebut di
atas terletak pada faktor-faktor pada individu
sendiri.

Unsur yang mendasar dalam pandangan


Donald E. Super adalah konsep diri atau

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 189


YOGI ROMADONI . A1L018074
gambaran diri sehubungan dengan pekerjaan
yang akan dilakukan dan jabatan yang akan
dipegang (vocational self-concept). Konsep diri
vokasional merupakan sebagian dari
keseluruhan gambaran tentang diri sendiri.
Data hasil penelitian memberikan indikasi yang
kuat bahwa konsep diri vokasional berkembang
selama pertumbuhan fisik dan perkembangan
kognitif; perkembangan ini berlangsung melalui
observasi terhadap orang-orang yang
memegang jabatan tertentu , melalui
identifikasi dengan orang-orang dewasa yang
sudah bekerja, melalui penghayatan
pengalaman hidup, dan melalui pengaruh yang
diterima dari lingkungan. Penyadaran
kesamaan dan perbedaan di antara diri sendiri
dan semua orang lain, akhirnya terbentuk suatu
gambaran diri yang vokasional. Gambaran diri
ini menumbuhkan dorongan internal yang
mengarahkan seseorang ke suatu bidang
jabatan yang memungkinkan untuk mencapai
sukses dan merasa puas (vocational
satisfication). Hal ini menyebabkan seseorang
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 190
YOGI ROMADONI . A1L018074
mampu mewujudkan gambaran diri dalam
suatu bidang jabatan yang paling
memungkinkan untuk mengekspresikan diri
sendiri.

Dalam sebuah ekstensi yang lebih baru dari


teorinya, Super (1963a) mengelaborasi konsep
kematangan vokasional. Kematangan
vokasional memungkinkan pengamat untuk
menilai laju dan tingkat perkembangan individu
sehubungan dengan hal karier. Hal ini bisa
diduga bahwa perilaku vokasional yang matang
akan menganggap bentuk yang berbeda
tergantung pada konteks yang diberikan oleh
tahap kehidupan individu. Usia vokasional
empat belas tahun yang matang akan peduli
dengan penilaian minat pribadi dan
kemampuan untuk mencapai tujuan
menentukan rencana pendidikan, sementara
usia vokasional empat puluh lima tahun yang
matang akan peduli dengan cara-cara untuk
mempertahankan status karier dalam

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 191


YOGI ROMADONI . A1L018074
menghadapi persaingan dari para pekerja
muda.

Hal penting lain dalam teori Super adalah


perbedaan antara psikologi pekerjaan dan
psikologi karier. Psikologi pekerjaan terutama
didasarkan pada psikologi diferensial dan pada
asumsi bahwa kecocokan individu dan karier
bertahan selamanya. Di sisi lain, psikologi
karier, yang berasal dari psikologi
perkembangan, bertumpu pada asumsi bahwa
perkembangan karier sesuai dengan prinsip-
prinsip umum perkembangan manusia, yang
pada dasarnya adalah evolusi. Psikologi
vokasional adalah jangka waktu memilih untuk
menyatakan bidang pekerjaan yang dihasilkan
dua aliran pemikiran tersebut. Karena metode
dan alat konseling vokasional saat ini lebih
cocok untuk mempelajari psikologi pekerjaan
dibanding psikologi karier, Super menegaskan
bahwa yang terakhir telah diabaikan dalam
mendukung sebelumnya.

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 192


YOGI ROMADONI . A1L018074
Kerangka teori Super didasarkan pada tiga
bidang psikologis. Yang pertama adalah bidang
psikologi diferensial. Penelitian yang berkaitan
dengan psikologi diferensial telah mencapai
kematangan dan telah memberikan kontribusi
banyak untuk psikologi vokasional.
Berdasarkan data yang ada, Super menarik
asumsi bahwa setiap orang memiliki potensi
tertentu untuk sukses dan kepuasan dalam
berbagai pengaturan pekerjaan. Pengaruh
psikologis kedua pada teori Super ini berasal
dari teori konsep diri. Super mengusulkan agar
vokasional mengembangkan konsep diri
berdasarkan pengamatan anak-anak dan
identifikasi dengan orang dewasa yang terlibat
dalam pekerjaan. Pengaruh ketiga adalah
prinsip-prinsip psikologi perkembangan.
Konsep tahapan kehidupan yang disarankan
oleh Buehler dalam Osipow (1983)
menyebabkan Super mengusulkan bahwa
modus penyesuaian seseorang pada satu
periode kehidupan mungkin akan prediktif,
digunakan untuk menyesuaikan di lain waktu.
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 193
YOGI ROMADONI . A1L018074
Konsep perkembangan juga menyebabkan
gagasan Super tentang pola karier. Dari karya
Miller dan Formulir (1951) dan Davidson dan
Anderson (1937), dalam Osipow (1983) Super
memperluas konsep pola karier. Perilaku karier
orang mengikuti pola-pola umum yang yang
teratur dan dapat diprediksi. Pola-pola ini
merupakan hasil akumulasi dari berbagai
aspek psikologis, faktor fisik, situasional, dan
sosial. Konsep pola karier menunjukkan bahwa
siklus kehidupan membebankan tugas
vokasional yang berbeda pada orang di
berbagai waktu kehidupan. Perhatian terhadap
pilihan karier sebagai keputusan yang terjadi
pada masa remaja hanya mencerminkan
segmen perilaku vokasional penting dalam
kehidupan individu. Untuk memahami
sepenuhnya kehidupan vokasional seseorang,
seluruh siklus harus diperhatikan. Super juga
mencatat peran yang berbeda dari lingkungan
dan faktor keturunan dalam pematangan dan
perhatian terhadap aspek-aspek lingkungan

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 194


YOGI ROMADONI . A1L018074
yang dapat dimanipulasi untuk memfasilitasi
kematangan vokasional.

Teori Super dinyatakan dalam bentuk


proposisi. Pada mulanya, tahun 1953, Super
menghasilkan sepuluh (10) proposisi.
Kemudian tahun 1957, bersama Bachrach
dikembangkan menjadi dua belas (12) dan
tahun 1990 dikembangkan lagi menjadi empat
belas proposisi yaitu:

Setiap orang memiliki perbedaan individual


dalam kemampuan, kepribadian, kebutuhan,
nilai, minat, sifat, dan konsep diri. Berbagai
karakteristik pribadi sangat bervariasi dalam
setiap individu di antara individu. Walaupun
kebanyakan dari kita kurang lebih seperti orang
lain dalam banyak sifat, keunikan setiap orang
jelas dalam kombinasi kekuatan dan
kelemahan individual.

Berdasarkan karakteristik tersebut, setiap


individu masing-masing memiliki kecakapan
untuk sejumlah pekerjaan. Berbagai
kemampuan, karakteristik kepribadian, dan
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 195
YOGI ROMADONI . A1L018074
sifat-sifat lainnya begitu luas sehingga setiap
orang mempunyai kemungkinan untuk berhasil
dalam dalam banyak bidang pekerjaan.
Penelitian di bidang rehabilitasi telah
menunjukkan meskipun individu penyandang
cacat terdapat sejumlah pekerjaan yang dapat
dilaksanakan dengan hasil yang memuaskan.
Untuk orang tanpa gangguan fisik atau
emosional yang serius, terbentang luas
kemungkinan untuk berhasil dalam berbagai
jenis pekerjaan.

Pilihan vokasional dan kompetensi, situasi-


situasi di mana orang hidup dan bekerja, serta
konsep diri akan mengalami perubahan karena
waktu dan pengalaman, karena itu membuat
pilihan pekerjaan dan penyesuaiannya
merupakan suatu proses yang kontinyu.
Seseorang melatih kecakapan-kecakapan
tertentu yang dimilikinya atau mengembangkan
ke tingkat yang lebih tinggi memerlukan
penyaluran dalam pekerjaan yang dapat
memberikan kesempatan untuk

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 196


YOGI ROMADONI . A1L018074
mempergunakan kecakapannya yang telah
berkembang.

Proses perkembangan itu dapat kita


simpulkan dalam serangkaian tahap-tahap
perkembangan kehidupan manusia, yaitu
pertumbuhan, eksplorasi, pembentukan,
pemeliharaan, dan kemunduran, dan dibagi lagi
menjadi: (a) fantasi , fase tentatif, dan realistis
dari tahap eksplorasi dan (b) fase uji coba (trial)
dan fase stabil (stable) dari tahap
pembentukan.

Pola karier seseorang ditentukan oleh


tingkat sosial ekonomi orangtua, kemampuan
mental, pendidikan, keterampilan, karakteristik
kepribadian (kebutuhan, nilai, kepentingan ,
sifat, dan konsep diri), dan kematangan karier
serta kesempatan yang terbuka bagi dirinya.

Proses perkembangan karier pada


dasarnya adalah pengembangan dan
implementasi konsep diri. Konsep diri adalah
perpaduan antara kemampuan dasar yang
diwariskan, kesempatan untuk memainkan
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 197
YOGI ROMADONI . A1L018074
berbagai peranan dirinya, dan evaluasi atau
penilaian orang lain terhadap usaha
memainkan peranan tersebut. Selama masa
pendidikan, sebelum seseorang benar-benar
memasuki dunia kerja, seseorang sudah
membayangkan jabatan atau peranan yang
kelak akan dilakukan dan ini merupakan bagian
daripada perkembangan konsep dirinya.

Proses kompromi antara faktor individu dan


sosial, antara konsep diri dan realitas, adalah
permainan peranan dalam berbagai latar dan
keadaan (pribadi, kelompok, pergaulan,
hubungan kerja). Karena dunia kerja
sedemikian kompleks sifatnya dan persyaratan
masuk demikian sukarnya, maka kecil
kemungkinannya untuk mencoba benar-benar
berpartisipasi dalam situasi pekerjaan yang
nyata/realistis. Ini menuntut perlunya
pencocokan konsep diri dan tuntutan terhadap
pekerjaan yang tawarkan dalam situasi yang
pada dasarnya abstrak.

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 198


YOGI ROMADONI . A1L018074
Kesuksesan dalam menghadapi tuntutan
lingkungan dalam setiap tahap kehidupan karir
diberikan tergantung pada kesiapan individu
untuk mengatasi tuntutan tersebut
(kematangan karir). Super mengidentifikasi
kematangan karir sebagai kelompok
karakteristik fisik, psikologis, dan sosial yang
merupakan kesiapan individu dan kemampuan
untuk menghadapi dan menangani masalah
perkembangan dan tantangan.

2) KEMATANGAN KARIR ADALAH KONTRUKSI


HIPOTESIS
Penelitian awal Super (Studi Pola Karier)
membahas konsep diri yang terkait dengan
karier atau masalah perkembangan vokasional.
Super dan rekan kerja mencari cara untuk
mendefinisikan dan menilai konsep ini. Dari
upaya ini muncul Inventori Perkembangan
Karier Super.

Tingkat kepuasan yang diperoleh dari


pekerjaan itu selaras dengan penerapan
konsep diri.

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 199


YOGI ROMADONI . A1L018074
Hubungan situasi kerja dengan peran individu
harus dianggap dalam arti luas. Profesi dan
posisi manajerial yang lebih tinggi mungkin
memberikan peluang terbesar, seperti yang
dilihat oleh kebanyakan orang, untuk kepuasan
intrinsik yang berasal dari pekerjaan itu sendiri.
Tapi banyak individu mendapatkan kepuasan
besar dari pekerjaan yang kelihatannya
membosankan dan monoton. Hal ini
memberikan kesempatan untuk menjadi jenis
orang yang diinginkan, melakukan hal-hal yang
ingin dilakukan, dan menganggap diri seperti
yang dipikirkan .

Bekerja dan pekerjaan merupakan titik


pusat organisasi kepribadian bagi kebanyakan
orang, sedangkan bagi segolongan orang lagi
yang menjadi titik pusat adalah hal lain,
misalnya pengisian waktu luang dan
kerumahtanggaan.

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 200


YOGI ROMADONI . A1L018074
3) TAHAP PERKEMBANGAN KARIR DONALD.E.
SUPER
Super mengusulkan gagasan bahwa orang
berusaha untuk menerapkan konsep dirinya
dengan memilih untuk masuk pekerjaan
dianggap yang paling mungkin untuk
memungkinkan ekspresi diri. Pilihan karier
adalah soal mencocokkan (matching). Di dalam
irama hidup orang, terjadi perubahan-
perubahan dan ini berpengaruh pada
usahanya untuk mewujudkan konsep diri itu.
Teori perkembangan menerima
teori matching (teori konsep diri), tetapi
memandang bahwa pilihan kerja itu bukan
peristiwa yang sekali terjadi dalam hidup
seseorang (misalnya waktu tamat pendidikan
dan mau meninggalkan sekolah). Orang dan
situasi lingkungannya berkembang, dan
keputusan karier itu merupakan rangkaian
yang tersusun atas keputusan yang kecil-kecil.

1. Tahap Perkembangan Karier

a. Tahap Pertumbuhan (Growth): 0 – 14 tahun

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 201


YOGI ROMADONI . A1L018074
Tahap pertumbuhan ini ditandai dengan
adanya pertumbuhan fisik dan psikologis. Pada
tahap ini individu mulai membentuk sikap dan
mekanisme tingkah laku yang kemudian akan
menjadi penting dalam konsep dirinya.
Bersamaan dengan itu, pengalaman
memberikan latar belakang pengetahuan
tentang dunia kerja yang akhirnya digunakan
dalam pilihan pekerjaan mulai yang tentatif
sampai dengan final.

b. Tahap Eksplorasi (Exploratory): 15 – 24


tahun
Dimulai sejak individu menyadari bahwa
pekerjaan merupakan suatu aspek dari
kehidupan manusia. Pada awal masa ini atau
masa fantasi, individu menyatakan pilihan
pekerjaan sering kali tidak realistis dan sering
erat kaitannya dengan kehidupan
permainannya.

c. Tahap Pembentukan (Establishment): 25 –


44 tahun

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 202


YOGI ROMADONI . A1L018074
Berkaitan dengan pengalaman seseorang pada
saat mulai bekerja. Pada masa ini individu
dengan cara mencoba-coba ingin membuktikan
apakah pilihan dan keputusan pekerjaan yang
dibuat pada masa eksplorasi benar atau tidak.
Sebagian masa ini adalah masa try-out.
Individu mungkin menerima pekerjaan dengan
perasaan pasti bahwa ia akan mengganti
pekerjaan jika merasa tidak cocok. Apabila
ternyata individu mendapat pengalaman yang
positif atau keuntungan dari suatu pekerjaan,
pilihannya menjadi mantap, dan dia akan
memasukkan pilihan pekerjaan itu sebagai
aspek dari konsep dirinya serta kesempatan
terbaik untuk mendapatkan kepuasan kerja.

d. Tahap Pemeliharaan (Maintenance): 45 –


64 tahun
Individu berusaha untuk meneruskan atau
memelihara situasi pekerjaan. Pekerjaan yang
dilakukan dan konsep diri (self-concept)
mempunyai hubungan yang erat. Keduanya
terjalin oleh proses perubahan dan

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 203


YOGI ROMADONI . A1L018074
penyesuaian yang kontinyu. Pada intinya
individu berkepentingan untuk melanjutkan
aspek-aspek pekerjaan yang memberikan
kepuasan, dan merubah atau memperbaiki
aspek-aspek pekerjaan yang tidak
menyenangkan, tetapi tidak sampai individu itu
meninggalkan pekerjaan tersebut untuk
berganti dengan pekerjaan yang lain.

e. Tahap Kemunduran (Decline): di atas 65


tahun
Tahap menjelang berhenti bekerja
(preretirement). Pada tahap ini perhatian
individu dipusatkan pada usaha bagaimana
hasil karyanya dapat memenuhi persyaratan
out-put atau hasil yang minimal sekalipun.
Individu lebih memperhatikan usaha
mempertahankan prestasi kerja daripada
upaya meningkatkan prestasi kerjanya.

Kelima tahap ini dipandang sebagai acuan


bagi munculnya sikap-sikap dan perilaku yang
menyangkut keterlibatan dalam suatu jabatan,
yang tampak dalam tugas-tugas

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 204


YOGI ROMADONI . A1L018074
perkembangan vokasional (vocational
developmental tasks).

2. Tugas Perkembangan Vokasional


Menurut Super dalam Osipow (1983) tugas
perkembangan vokasional meliputi:

a. Kristalisasi (Crystallization): 14 – 18 tahun


Kristalisasi dari preferensi vokasional
mengharuskan individu untuk merumuskan ide-
ide tentang pekerjaan yang sesuai untuk
dirinya sendiri. Hal ini juga mensyaratkan
perkembangan pekerjaan dan konsep diri yang
akan membantu memediasi pilihan vokasional
yang bersifat sementara individu dengan cara
pengambilan keputusan pendidikan yang
relevan. Sementara tugas kristalisasi dapat
terjadi pada semua usia, demikian juga semua
tugas perkembangan vokasional, paling
biasanya terjadi selama 14 – 18 tahun.

b. Spesifikasi (Specification): 18 – 21 tahun


Spesifikasi dari preferensi vokasional. Di
sini, individu diharuskan untuk mempersempit
arah karier umum menjadi satu tertentu dan
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 205
YOGI ROMADONI . A1L018074
mengambil langkah yang diperlukan untuk
melaksanakan keputusan tersebut.

c. Pelaksanaan (Implementation): 21 – 25
tahun
Tugas vokasional ketiga adalah
pelaksanaan preferensi vokasional. Tugas ini
mengharuskan individu untuk menyelesaikan
beberapa pelatihan dan mulai bekerja yang
relevan. Yang dibutuhkan sikap dan perilaku
untuk panggilan tugas, pengakuan individu
akan kebutuhan berguna untuk merencanakan
pelaksanaan preferensi dan pelaksanaan
rencana ini.

e. Stabilisasi (Stabilization): 25 – 35 tahun


Stabilisasi adalah tugas perkembangan
karier yang keempat. Tugas ini diwakili oleh
perilaku menetap dalam bidang pekerjaan dan
penggunaan bakat seseorang sedemikian rupa
untuk menunjukkan kesesuaian keputusan
karier buat sebelumnya. Hal ini bisa diduga
bahwa perubahan posisi individu selama
periode stabilisasi ada tapi jarang perubahan

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 206


YOGI ROMADONI . A1L018074
pekerjaan. Sikap yang diperlukan dan perilaku
sangat serupa dengan tugas-tugas
pelaksanaan dan stabilisasi.

Adapun menurut Super dalam Munandir


(1996) tugas perkembangan vokasional
meliputi:

 Preferensi pekerjaan (14 – 18 tahun)


 Spesifikasi preferensi (18 – 21 tahun)
 Implementasi preferensi (21 – 25 tahun)
 Stabilisasi dalam suatu pekerjaan (25 – 35
tahun)
 Konsolidasi status dan kemajuan (masa
akhir usia 30-an dan usia 40-an).

Berkaitan dengan tugas-tugas


perkembangan karier, Super mengembangkan
konsep kematangan vokasional (career
maturity; vocational maturity) yang menunjuk
pada keberhasilan individu menyelesaikan
semua tugas perkembangan vokasional yang
khas bagi tahap perkembangan tertentu.
Indikasi relevan bagi kematangan vokasional

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 207


YOGI ROMADONI . A1L018074
adalah misalnya kemampuan untuk membuat
rencana, kerelaan untuk memikul tanggung
jawab, serta kesadaran akan segala faktor
internal dan eksternal yang harus
dipertimbangkan dalam membuat pilihan
jabatan atau memantapkan diri dalam suatu
jabatan. Beraneka indikasi ini dapat dijabarkan
lebih lanjut pada rnasing-masing tahap
perkembangan vokasional, lebih-lebih selama
masa remaja dan masa dewasa muda.
Berkenaan dalam rangka meneliti dan menilai
kematangan vokasional telah dikembangkan
alat tes yang dikenal dengan nama Career
Development Inventory, Career Maturity Test,
dan Vocational Maturity Test.

4) STATUS DAN PENGAPLIKASIAN TEORI SUPER


1. Status Teori

Pada saat kematiannya pada tahun 1994,


Super telah menulis hampir 200 artikel, buku,
bab buku, monograf, dan publikasi lainnya.
Murid-muridnya dan lain-lain juga telah

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 208


YOGI ROMADONI . A1L018074
memberikan kontribusi puluhan, jika bukan
ratusan, publikasi terhadap literatur profesional,
semua distimulasi oleh teorinya. Menurut
pengakuannya, teori Super tidak dibangun
dengan baik karena berbagai segmen tidak
mengukuhkan bersama-sama. Ini mungkin
adalah alasan bahwa banyak studi penelitian
dirangsang fokus pada beberapa konstruksi
(misalnya, kematangan karier) yang terdapat
dalam teori tetapi bertentangan dengan
pengujian asumsi secara langsung.

Crites (1981) membandingkan pendekatan


untuk konseling karier dari perspektif teoritis
yang berbeda, menjelaskan langkah-langkah
yang terlibat dalam konseling perkembangan
karier. Tahap diagnostik adalah fase penilaian
yang mencoba untuk menangani tiga bidang
perilaku: masalah, orang, dan prognosis.
Pengujian berbagai jenis dan persediaan dari
berbagai jenis akan sangat diandalkan untuk
menghasilkan data untuk tahap diagnostik.

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 209


YOGI ROMADONI . A1L018074
Salah satu ciri teori Super adalah aplikasi
kepedulian untuk konseling tentang masalah
pekerjaan dan pribadi. Super beralasan bahwa
meskipun konsep diri cenderung menjadi
fungsi dari pengaruh genetik pada faktor fisik,
seperti struktur kelenjar, dan faktor psikologis,
seperti bakat, ia beroperasi dalam kombinasi
dengan variabel lingkungan, seperti kondisi
sosial dan ekonomi. Dengan demikian, suatu
bagian tertentu dari konsep diri terbuka
terhadap intervensi luar. Intervensi seperti ini
mungkin yang paling efektif dalam membentuk
konsep diri selama masa remaja awal, karena
konsep tumbuh lebih stabil selama masa
remaja dan dewasa. Konselor, dengan
demikian, memiliki akses ke anak-anak selama
tahun perkembangan terbesar dari konsep diri.

Teori perkembangan karier Super memiliki


beberapa keuntungan yaitu: (a)
mempertimbangkan bahwa individu berubah
dari waktu ke waktu; (b) membantu siswa
memperjelas konsep diri; (c) kerangka yang

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 210


YOGI ROMADONI . A1L018074
jelas tentang pemahaman berbagai tahap
perkembangan karier.

2. Pengaplikasi Teori Perkembangan Karier


dalam Bimbingan dan Konseling

Bimbingan karier merupakan salah satu


layanan bimbingan yang berusaha memberikan
bantuan kepada peserta didik untuk
memecahkan masalah penyesuaian diri dan
pemecahan masalah karier yang dihadapi.
Dalam program bimbingan dan konseling
komprehensif, bimbingan karier terdapat dalam
perencanaan individual yaitu layanan yang
diberikan konselor untuk membantu peserta
didik dalam mempersiapkan diri memasuki
masyarakat yang lebih kompleks.

Teori Super (1990) memiliki sejumlah


aplikasi. Sebagai contoh, telah digunakan
sebagai kerangka kerja untuk program
perkembangan karier untuk anak-anak dan
remaja. Pertumbuhan adalah tahap
perkembangan untuk sekolah menengah dan
dipecah menjadi rasa ingin tahu, fantasi, minat,
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 211
YOGI ROMADONI . A1L018074
dan kapasitas (berfokus pada kemampuan).
Tahap eksplorasi dimulai pada sekitar usia 14
dan berlanjut sampai usia 18, pada saat pilihan
yang mengkristal. Tahap ini jelas perkiraan,
tetapi mereka dapat berguna saat merancang
program pengembangan karier.

Teori ini juga dapat digunakan sebagai


dasar untuk konseling karier. Tujuan dari
proses konseling karier akan menjadi
perkembangan kematangan karier, yang dapat
dipecah menjadi beberapa komponen yang
diukur oleh Inventori Pengembangan Karier
(CDI) (Super, Thompson, Jordaan, & Myers,
1984). Ini adalah:

Perencanaan karier (CP). Kematangan


karier individu secara aktif terlibat dalam
proses, perencanaan dan menganggap diri
mereka menjadi begitu terlibat. Skala
perencanaan karier adalah skala yang efektif
yang mengungkapkan bagaimana orang
menganggap diri mereka dalam kaitannya
dengan proses perencanaan.

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 212


YOGI ROMADONI . A1L018074
Eksplorasi karier (CE). Kematangan
individu berhubungan dengan kesediaan klien
untuk terlibat dalam karier eksplorasi, yaitu
kesediaan mereka untuk menggunakan bahan.
Skala ini dikombinasikan dengan skala CP
untuk menghasilkan sikap pengembangan
karier (CDA) skala.

Pengambilan keputusan (DM).


Kematangan karier individu mengetahui
bagaimana membuat keputusan dan memiliki
keyakinan pada kemampuan untuk
melakukannya.

Informasi dunia kerja. Komponen yang


paling jelas dari skala ini melibatkan informasi
yang akurat memiliki tentang pekerjaan. Super
percaya bahwa para pengambil keputusan
harus memiliki beberapa pengetahuan tentang
waktu, perkembangan berbicara, di mana
orang harus memperoleh informasi penting
tentang pekerjaan.

Pengetahuan tentang pekerjaan yang


disukai (PB). Setelah, CDI, 20 orang memilih
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 213
YOGI ROMADONI . A1L018074
pekerjaan dan menjawab pertanyaan tentang
pekerjaan dan kualifikasi yang diperlukan untuk
memasukkan pekerjaan tertentu.

Orientasi karier (COT). COT adalah skor


total pada CDI, dengan pengecualian dari PO.
Dalam arti ini dapat dianggap sebagai ukuran
global kematangan karier.

5) RANGKUMAN
Pandangan teori Super oleh banyak pakar
Psikologi Vokasional dinilai sebagai teori yang
paling komprehensif dan mendapat banyak
dukungan dari hasil penelitian. Pandangan
Super mengandung beberapa implikasi bagi
pendidikan karier dan konseling karier yang
sangat relevan. Konsepsi Super tentang
gambaran diri dan kematangan vokasional
menjadi pegangan bagi seorang tenaga
kependidikan bila merancang program
pendidikan karier dan bimbingan karier , yang
membawa orang muda ke pemahaman diri dan
pengolahan informasi tentang dunia kerja ,
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 214
YOGI ROMADONI . A1L018074
selaras dengan tahap perkembangan karier
tertentu.

Teori perkembangan karier Super memiliki


beberapa keuntungan yaitu:

(a) mempertimbangkan bahwa individu


berubah dari waktu ke waktu;

(b) membantu siswa memperjelas konsep


diri;

(c) kerangka yang jelas tentang


pemahaman berbagai tahap perkembangan
karier.

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 215


YOGI ROMADONI . A1L018074
KEBUTUHAN DAN PERMASALAH BIMBINGAN
DAN KONSELING KARIR

A.KEBUTUHAN BIMBINGAN DAN KONSELING


KARIR
Bimbingan dan konseling karir merupakan
suatu layanan yang diberikan kepada siswa
asuh atau klien untuk membantu memberikan
dan membentuk keputusan klien mengenai
karir yang akan ditempuhnya sesuai dengan
potensi, minat dan bakat siswa asuh atau klien
tersebut. Tentu saja dalam kegiatan tersebut
ada kebutuhan-kebutuhan yang inig dipenuhi
oleh siswa asuh atau klien. Adapun kebutuhan
tersebut adalah:

NO KEBUTUHA PENYELESAIAN STRATEGI


N MASALAH PENYELESAIAN

1. INFORMASI 1. GURU BK I. LAYANAN


STUDI MEMBERIKA INFORMASI
LANJUTAN N REFRENSI MENGENAI
SESUAI ATAU PROGRAM

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 216


YOGI ROMADONI . A1L018074
DENGAN INFORMASI STUDI
CITA-CITA YANG LANJUTAN
SESUAI SISWA ,
DENGAN JURUSAN
CITA- DAN
CITANYA PERGURUA
TERSEBUT N TINGGI
2. GURU BK YANG AKAN
MEMBUATK DIPILIH
AN DAFTAR SISWA
STUDI
LANJUTAN
YANG
DAPAT
MENJADI
REFERENSI
PILIHAN
BAGI SISWA
SESUAI
DENGAN
CITA-CITA
2. PENGENAL 1. GURU BK I. MELAKUKA

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 217


YOGI ROMADONI . A1L018074
AN DAN MELAKUKAN N TES DAN
PENGETAH TES DAN NONTES
UAN AKAN NON-TES MENGENAI
KONSEP UNTUK KEMAMPUA
DIRI MENGETAH N SISWA
UI MENGENALI
KEMAMPUA KONSEP
N DIRI YANG DIRI
DIMILIKI II. MELAKUKA
SISWA N LAYANAN
2. GURU BK ORIENTASI
MEMBERITA AGAR
HUKAN MEMUNGKI
HASIL TES NKAN
KEPADA SISWA
SISWA MEMAHAMI
3. GURU BK LINGKUNGA
MEMBANTU N YANG
MENGARAH SESUAI
KAN SISWA DENGAN
AGAR DIRINYA
SESUAI

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 218


YOGI ROMADONI . A1L018074
DENGAN
KEMAMPUA
N DIRINYA
3. ORIENTASI 1. GURU BK I. MELAKUKAN
DAN MEMASUKI LAYANAN
INFORMASI KELAS DAN ORIENTASI
MENGENAI MEMBERIKA YANG
JABATAN N BERTUJUAN
DAN KARIR PEMAHAMA UNTUK
N MEMBERIKA
MENGENAI N
DUNIA PEMAHAMA
KERJA N KEPADA
2. GURU BK SISWA
MEMBUAT MENGENAI
KELOMPOK JABATAN
SESUAI DAN KARIR
DENGAN YANG ADA.
KEBUTUHAN II. MELAKUKAN
KARIR LAYANN
SISWA INFORMASI,
(MELAKSAN BERTUJUAN

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 219


YOGI ROMADONI . A1L018074
AKAN UNTUK
BIMBINGAN MEMBANTU
KELOMPOK) PERSERTA
3. GURU BK DIDIK
MEMBERIKA UNTUK
N MENERIMA
PENJELASA DAN
N MEMAHAMI
MENGENAI BERBAGAI
KARIR INFORMASI
MELALUI MENGENAI
KONSELING JABATAN
INDIVIDU DAN KARIR.
III. LAYANGAN
BIMBINGAN
KELOMPOK,
BERTUJUAN
MEMBANTU
PESERTA
DIDIK
UNTUK
PENGENTAS

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 220


YOGI ROMADONI . A1L018074
AN
MASALAH
MELALUI
DINAMIKA
KELOMPOK.
YANG MANA
PADA
KELOMPOK
INI TELAH
TERBENTUK
SECARA
RASIONAL
SESUAI
DENGAN
KEBUTUHAN
INDIVIDU
4. DUKUNGAN 1. GURU BK I. MELAKUKAN
DARI MENCARI LAYANAN
KELUARGA DATA KONSULTAS
DAN MENGENAI I KEPADA
LINGKUNG KELUARGA SISWA DAN
AN DAN ORANG TUA

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 221


YOGI ROMADONI . A1L018074
SEKITAR LINGKUNGA SISWA,
N SEKITAR YANG
SISWA BERTUJUAN
TERSEBUT UNTUK
2. GURU BK MEMBANTU
MELAKUKAN MENGIDENT
LAYANAN IFIKASI
KONSELING PERMASALA
INDIVIDU HAN YANG
SECARA MEMBATAI
RESPONSIF SISWA
UNTUK II. MELAKUKAN
SISWA- LAYANAN
SISWA INFORMASI
YANG KEPADA
MERASA ORANG TUA
KURANG DI DAN SISWA,
DUKUNG BERTUJUAN
DILIKUNGAN AGAR
NYA ORANG TUA
3. GURU BK DAPAT
DAPAT MENGETAH

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 222


YOGI ROMADONI . A1L018074
MELAKUKAN UI JENJANG
TES UNTUK PILIHAN
MENGETAH ANAK,
UI SEHINGGA
KEHISUPAN DAPAT
SOSIAL MEMBANTU
SISWA MENGARAH
TERSEBUT KAN
(SOSIOMET III. MELAKUKAN
RI) TES
SOSIOMETR
I KEPADA
SISWA
DILINGKUN
GAN
KELASNYA.
IV. MELAKUKAN
KEGIATAN
KUNJUNGA
N RUMAH
UNTUK
MENGETAH

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 223


YOGI ROMADONI . A1L018074
UI
LINGKUNGA
N SISWA
5. PELATIHAN 1. GURU BK I. MELAKUKAN
- MELAKUKAN LAYANAN
PELATIHAN KERJASAMA INFORMASI
ATAU DENGAN KEPADA
ARAHAN PIHAK SISWA
YANG TERKAIT MENGENAI
MENDUKU UNTUK HAL-HAL
NG KARIR MEMBERIKA YANG
N MENDUKUN
INFORMASI G
MENGENAI KARIRNYA.
JABATAN DENGAN
(CONTOH, BEKERJA
SOSIALISASI SAMA
UNIVERSITA KEPADA
S) PIHAK
2. GURU BK TERKAIT
MENGARAH II. MELAKUKAN
KAN DAN LAYANAN

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 224


YOGI ROMADONI . A1L018074
MEMBERIKA KONSELING
N INDIVIDUAL
PENUNTASA AGAR
N SISWA
TERHADAP DAPAT
SISWA LEBIH
YANG MEMANTAP
MASIH KAN
BELUM PILIHAN.
MENETAPKA III. MELAKUKAN
N KARIRNYA LAYANAN
3. GURU BK PENEMPATA
MELAKUKAN N DAN
PENGARAH PENYALURA
AN LEBIH N KEPADA
MENDALAM SISWA,
KEPADA AGAR
SISWA SISWA
YANG DAPAT
SUDAH MEMILIH
MENETAPKA PROGRAM
N STUDI ATAU

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 225


YOGI ROMADONI . A1L018074
PILIHANNYA KARIR
SESUAI
DENGAN
BAKAT DAN
KEMAMPUA
N MASING-
MASING
IV. MELAKUKAN
LAYANAN
PENGUASA
AN KONTEN
YANG
BERTUJUAN
MEMBANTU
SISWA
UNTUK
MENGEMBA
NGKAN
DIRINYA
LEBIH
OPTIMAL
LAGI.

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 226


YOGI ROMADONI . A1L018074
6. MENTORIN 1. GURU BK I. MEMBERIKA
G DAN MEMBERIKA N LAYANAN
PEMBERIA N MOTIVASI INFORMASI
N ATAU KEPADA
MOTIVASI DORONGAN SISWA,
KEPADA SEBAGAI
SISWA BAHAN
MENGENAI PERTIMBAN
PILIHAN GAN SISWA
DARI SISWA II. MELAKUKAN
TERSEBUT LAYANAN
KONSELING
INDIVIDUAL
KEPADA
SISWA
AGAR
MASALAH
DAPAT
DISELESAIK
AN SECARA
RESPONSIF.
7. GAMBARAN 1. GURU BK I. MELAKUKAN

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 227


YOGI ROMADONI . A1L018074
KARIR DAPAT LAYANAN
YANG MELAKUKA PENEMPATA
SESUAI TES N DAN
DENGAN MENGENAI PENYALURA
MINAT MINAT N
SISWA MENGENAI
2. GURU BK KARIR YANG
MEMBERIKA SESUAI
N PILIHAN DENGAN
KEPADA BAKAT DAN
SISWA MINAT
MENGENAI SISWA
KARIR YANG II. MELAKUKAN
SESUAI BIMBINGA
DENGAN KARIR
MINATNYA KEPADA
SISWA
AGAR
DAPAT
MEMILIH
JALUR
KARIR ATAU

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 228


YOGI ROMADONI . A1L018074
STUDI
LANJUTAN
YANG
SESUAI.
8. PEMAHAMA 1. GURU BK I. MELAKUKAN
N SISWA DAPAT LAYANAN
AKAN MELAKUKAN INFORMASI
DUNIA PENDEKATA KEPADA
KERJA N SECARA SISWA
KLASIKAL SECARA
KEPADA KLASIKAL,
SISWA SIWA BERTUJUAN
DIKELAS UTUK
UNTUK SISWA
MEMBERITA MEMILIKI
HU BAYANGAN
GAMBARAN MENGENAI
TENTANG DUNIA
DUNIA KERJA DAN
KERJA DAN PROSPEK
PROSPEK KEDEPANNY
KEDEPANNY A

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 229


YOGI ROMADONI . A1L018074
A
9. PEMILIHAN 1. GURU BK I. MELAKUKAN
KARIR MEMBIMBIN BIMBINGAN
ATAU G SISWA KARIR
PROGRAM UNTUK KEPADA
LANJUTAN MENGARAH SISWA
YANG KAN PILIHAN YANG
SESUAI PROGRAM BERTUJUAN
DENGAN LANJUTAN UNTUK
MINAT SESUAI MEMANTAP
SISWA DENGAN KAN
MINAT DAN PILIHAN
KEMAMPUA SISWA
N SISWA TERHADAP
2. GURU BK JALUR
DAPAT KARIR ATAU
MEMBERIKA STUDI
N ANGKET LANJUTTAN
PEMINATAN NYA
KEPADA II. MELAKUKAN
SISWA TES
UNTUK PEMINATAN

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 230


YOGI ROMADONI . A1L018074
MENGETAH KEPADA
UI ARAH SISWA
DAN BERTUJUAN
KEINGINAN UNTUK
SISWA MENGETAH
UI
BAGAIMANA
TINGKAT
KEINGINAN
SISWA
TERHADAP
PEMINATAN
NYA
10.MEMBUAT 1. GURU BK I. MELAKUKAN
RANCANGA DAPAT LAYANAN
N ATAU MELAKUKAN PENGUASA
RENCANA LAYANAN AN KONTEN,
KARIR PENGUASA YANG
N KONTEN BERTUJUAN
KEPADA UNTUK
SISWA MENGEMBA
YANG NGKAN DIRI

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 231


YOGI ROMADONI . A1L018074
BERTUJUAN SISWA
UNTUK MENGENAI
MEMBANTU RENCANA
SISWA KARIRNYA
MENGENAI SEHINGGA
RENCANA SISWA
KARIRNYA DAPAT
2. GURU BK SEDINI
MEMBERIKA MUNGKIN
N PILIHAN MEMPERSIA
KEPADA PKAN MASA
SISWA DEPANNYA.
MENGENAI II. MELAKUKAN
LANJUTAN BIMBINGAN
KARIRNYA KARIR AGAR
SEHINGGA RENCANA
SISWA KARIR
DAPAT SISWA
MEMPERSIA TERSEBUT
PKAN ATAU DAPAT
MERENCAN DIARAHKAN
AKAN ATAU

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 232


YOGI ROMADONI . A1L018074
PILIHANNYA DISESUAIKA
N DENGAN
MINAT DAN
BAKATNYA

B.PERMASALAHAN BIMBINGAN DAN


KONSELING KARIR
Permasalahan dalam bimbingan dan
konseling karir juga perlu diperhatikan agar
kegiatan dapat berjalan dengan optimal. tidak
hanya memenuhi kebutuhan. Guru
BK/Konselor juga membatu untuk mengatasi
permasalahan yang ada dalam bimbingan dan
konseling karir. Adapun permaslahan yang ada
dalam bimbingan dan konseling karir adalah:

NO PERMASAL PENYELESAIAN STRATEGI


AHAN MASALAH PENYELESAIA
N

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 233


YOGI ROMADONI . A1L018074
1 SISWA A. GURU BK I. Memberikan
. PADA MEMBANTU layanan
UMUMNYA PESERTA berupa
TIDAK DIDIK layanan
PAHAM MENGGALI konseling
DENGAN POTENSI indivi untuk
POTENSI DALAM siswa
DIRINYA DIRINYA II. Menyaranka
DENGAN n siswa
MENGUNAK asuh untuk
AN melakukan
INSTRUMEN tes
TES kemampuan
MAUPUN minat dan
NON TES bakat.
III. Melakukan
kegiatan
asesmen
non-tes
atau
peminatan

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 234


YOGI ROMADONI . A1L018074
2 SISWA A. GURU BK I. Memberikan
. KURANG MEMBANT layanan
MENGERTI U SISWA informasi
CARA MEMILIH kepada
MEMILIH PROGRA siswa asuh
PROGRAM M STUDI mengenai
STUDI DENGAN program
CARA studi yang
MENGETA ada di
HUI APA perguruan
HOBI tinggi
SISWA lanjutan.
TERSEBU II. Memberikan
T, layanan
MISALNYA informasi
HOBI NYA mengenai
OLAHRAG pendaftaran
A MAKA untuk
GURU BK masuk
MENYARA perguruan
NKAN tinggi.
SISWA III. Melakukan

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 235


YOGI ROMADONI . A1L018074
UNTUK kegiatan
MASUK pemberian
PRODI angket
PENJAS,A peminatan
TAU kepada
MISALNYA siswa
SISWA
PANDAI
DALAM
HITUNG-
HITUNGA
N, MAKA
GURU BK
MENYARA
NKAN
SISWA
MASUK
PRODI
MATEMAT
IKA
3 SISWA A. GURU BK I. Memberik
. KURANG MEMBANTU an

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 236


YOGI ROMADONI . A1L018074
MEMILIKI SISWA layanan
WAWASAN MEMAHAMI informasi
MENGENAI KONSEP kepada
KARIR DASAR siswa
KARIR asuh
LEBIH mengenai
MENDALAM karir yang
ada di era
sekarang
II. Melakuka
n
bimbinga
n klasikal
kepada
siswa
asuh.
4 SISWA A. GURU BK I. Memberik
. TIDAK HARUS an
MEMILIKI MEMILIKI konseling
PEMAHAMA BAHAN individu
N YANG kepada
MENGENAI LENGKAP siswa

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 237


YOGI ROMADONI . A1L018074
PEKERJAA SEHUBUNG II. Membant
N YANG AN DENGAN u siswa
AKAN PERMASALA untuk
DIPILIH HAN KARIR, mendapat
NANTI SEPERTI kan
MODUL informasi
ATAU III. Melakuka
BOOKLET n
TENTANG bimbinga
KARIR n
kelompok
agar
siswa
memiliki
banyak
refrensi
5 SISWA A. GURU BK I. Melakuka
. TIDAK MENJELASK n
MEMILIKI AN SATU kegiatan
PEMAHAMA PERSATU berupa
N TENTANG pemberia
MENGENAI JURUSAN n angket

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 238


YOGI ROMADONI . A1L018074
JURUSAN YANG ADA peminata
YANG ADA DISEKOLAH, n kepada
DISEKOLAH SERTA siswa
BIDANG auh.
BIDANG APA II. Memberik
SAJA YANG an
SESUAI layanan
DENGAN informasi
JURUSAN terkait
TERSEBUT dengan
jurusan
yang
sudah
dipilih di
SMA/SM
K/MAN
6 TIDAK A. GURU BK I. Melakuka
. MEMILIKI MEMBANTU n layanan
PERENCAN SISWA penguasa
AAN KARIR DALAM an konten
KEDEPANN PERENCAN kepada
YA AAN KARIR siswa.

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 239


YOGI ROMADONI . A1L018074
YANG AKAN II. Membant
DI AMBIL u siswa
OLEH dengan
SISWA. melaksan
MEMBERITA akan
HU konseling
PENGETETA individu
HUAN III. Melakuka
SEPUTAR n
KETENAGAK bimbinga
ERJAAN, n
INORMASI kelompok
TENTANG topik
PEKERJAAN tugas
, TRAINING mengenai
PERSIAPAN karir,
KERJA yang
dapat
dibuat
dalam
buku
tentang

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 240


YOGI ROMADONI . A1L018074
pekerjaan
apa saja
yang ia
temui
dalam
kehidupa
n sehari-
hari.
7 DILEMA A. GURU BK I. Memberik
. ANTARA MEMBANTU an
MELANJUT SISWA layanan
KAN STUDI MEMILIH informasi
ATAU MELANJUTK kepada
BEKERJA AN STUDI siswa
ATAU mengenai
BEKERJA, pergurua
JIKA n tinggi
MELANJUTK dan
AN STUDI pekerjaan
PROGRAM yang
STUDI AA cocok
YANG setelah

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 241


YOGI ROMADONI . A1L018074
COCOK tamat
UNTUK sekolah.
SISWA
TERSEBUT,
JIKA
BEKERJA
APA
KEMAMPUA
N YANG
DIMILIKI
SISWA
TERSEBUT
8 SISWA A. GURU BK I. Membant
. TIDAK HARUS u siswa
DAPAT MEMPUNYAI dengan
MENGAMBI WAWASAN melakuka
L DAN n
KEPUTUSA PENGETAH konseling
N KARIR UAN individu,
SEPUTAR untuk
PENGARUH membant
SOSIAL u siswa

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 242


YOGI ROMADONI . A1L018074
BUDAYA berpikir
YANG BISA menentuk
EMPENGAR an
UHI keputusa
PENGAMBIL nnya.
AN II. Memberik
KEPUTUSAN an
KARIR layanan
SISWA informasi
dan
layanan
orientasi
kepada
siswa.
III. Memberik
an
pemaham
an
kepada
siswa
mengenai
informasi

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 243


YOGI ROMADONI . A1L018074
yang ia
dapatkan.
9 LINGKUNGA A. GURU BK I. Guru
. N KURANG MEMBANTU BK/Konse
MENDUKUN MENGIDENT lor dapat
G IFIKASI melakuka
SUMBER n home
PENDUKUN visit untuk
G LAIN mengetah
YANG BISA ui apa
DIMANFAAT permasal
KAN SISWA ahan
dilingkung
an sekitar
siswa
asuh.
II. Memberik
an
instrumen
berupa
sosiometr
i kepada

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 244


YOGI ROMADONI . A1L018074
siswa.
III. Melakuka
n layanan
konsultasi
kepada
siswa dan
orangtua
siswa.
1 KURANGNY A. GURU BK I. Melakuka
0 A MEMBANTU n
. INFORMASI MENGEMBA kegiatan
KARIR NGKAN berupa
YANG INFORMASI bimbinga
DIDAPATKA SEPUTAR n klasikal
N KARIR kepada
YANG siswa
SUDAH kelas 12
DIDAPAT SMA, dan
kelas 9
SMP.
II. Memberik
an

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 245


YOGI ROMADONI . A1L018074
informasi
melalu
mading
sekolah
ataupun
sosialisas
i dengan
bekerja
sama
dengan
pihak-
pihak
terkait
mengenai
bimbinga
n karir

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 246


YOGI ROMADONI . A1L018074
C.RANGKUMAN
Kebutuhan dan permasalahan dalam
bimbingan dan konseling karir merupakan hal
yang saling terikat. Yang mana didalamnya
dapat saling melengkapi dalam pemberian
layanan agar layanan tersebut dapat berjalan
secara optimal. Tidak hanya memenuhi
kebutuhan saja. Permasalahan yang ada juga
harus diatasi baik oleh konselor maupun oleh
siswa asuh/konseli. Penyelesaian dari kedua
hal ini diharapkan dapat membantu siswa
asuh/konseli memilih suatu keputusan yang
tepat.

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 247


YOGI ROMADONI . A1L018074
BAB IV : PENUTUP

A. KESIMPULAN
layanan bimbingan dan konseling, meliputi
empat bidang bimbingan yaitu bidang
bimbingan pribadi, bidang bimbingan sosial,
bidang bimbingan belajar dan
bidang bimbingan karier. Sembilan layanan
yaitu layanan orientasi, layanan informasi,
layanan penempatan dan penyaluran, layanan
penguasaan kontent, layanan kohseling
perorangan, konseling kelompok, layanan
bimbingan kelompok, konsultasi dan
mediasi yang disesuaikan dengan tingkat
perkembangan siswa dan kelas. Serta lima
kegiatan pendukung yaitu kunjungan rumah,
konferensi kasus, himpunan data, aplikasi
instrumen dan alih tangan kasus).
Untuk membantu anak dalam
mengembangkan diri secara optimal sehingga
dapat) merencanakan pencapaian pekerjaan
sebagai landasan karier yang sesuai dengan
kemampuan, bimbingan karier sebagai salah

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 248


YOGI ROMADONI . A1L018074
satu bidang layanan bimbingan konseling
sangat dibutuhkan. Karena bimbingan karier
merupakan bimbinganyang mencakup kegiatan
bimbingan kepada siswa dari memilih,
menyiapkan diri, mencari dan menyesuaikan
diri terhadap karier. Dengan layanan bimbingan
karier yang sudah diberikan diharapkan siswa
dapat memahami karakteristik dirinya dalam
hal minat, nilai-nilai, kecakapan dan ciri-ciri
kepribadian serta
dapat rnengidentifikasikan bidang pekerjaan
yang luas, yang mungkin lebih cocok bagi
rnereka selanjutnya diharapkan siswa dapat
menemukan karier dan melaksanakan karier
yang efektif serta memberikan kelayakan
hidup.
Bimbingan karier adalah kegiatan birnbingan
yang diberikan kepada siswa untuk memilih,
menyiapkan diri, mencari, dan menyesuaikan
diri terhadap karier yang sesuai dengan minat,
bakat, dan kemampuannya sehingga dapat
mengernbangkan dirinya secara optimal
sehingga dapat menemukan karier dan
melaksanakan karier yang efektif dan memberi
kepuasan dan kelayakan. Secara umum tujuan
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 249
YOGI ROMADONI . A1L018074
bimbingan karir adalah untuk membantu para
siswa memiliki keterampilan dalam mengambil
keputusan mengenai karirnya dimasa depan,
untuk mencapai hal itu diperlukan adanya
pemahaman diri siswa dalam pengamatan
lingkungan sekitar yang tepat bagi dirinya
sendiri dalam menentukan masa depannya.
Sedangkan, tujuan khusus dari
diselenggarakannya bimbingan karier adalah
sebagai berikut:
1. Meningkatkan pemahaman diri siswa
2. Meningkatkan pengetahuan siswa tentang
dunia kerja
3. Membina sikap yang serasi terhadap partisipasi
dalam dunia kerja dan terhadap usaha dalam
mempersiapkan diri dari suatu jabatan.
4. Meningkatkan kemahiran berpikir agar mampu
mengambil keputusan tentan jabatan dan
melaksanakan keputusan itu.
5. Mengembangkan nilai – nilai sehubungan
dengan gaya hidup yang dicita – citakan
termasuk jabatan. Menopang kemampuan
berkomunikasi dan bekerja sama.

Bimbingan karier merupakan salah satu


aspek bimbingan perkembangan, sehingga
sangatdiperlukan sepanjang perkembangan

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 250


YOGI ROMADONI . A1L018074
anak lebih baik jika bimbingan itu
diberikan ke anak sejak rnasa kanak-
kanak bahkan sebelun masuk sekolah, yang
diteruskan di masa sekolah dasar, di sekolah
lanjutan dan di perguruan tinggi, bahkan
mungkin masih diperlukan sewaktu seseorang
sudah memasuki dunia kerja, dengan harapan
bahwa dengan bimbingan yang diberikan akan
membantu dalam penyesuaian diri
dengan sifat dan situasi kerja.

B. SARAN
Hendaknya sebagai guru
pembimbing/Konselor kita mempersiapkan
siswa asuh secara matang, dengan jalan
memahami dirinya, memahami lingkungannya,
dan dapat menyesuaikan keadaan diri dengan
tuntutan dengan jalan menyelenggarakan
program layanan bimbingan karir sejak dini,
mulai dari sekolah dasar.

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR| 251


YOGI ROMADONI . A1L018074

Anda mungkin juga menyukai