Dosen Pengampu :
Miskanik, S.Pd., M.Pd., Kons.
Disusun Oleh :
1. Adela Maivrista A. 201801500703
2. Aulia Diba Ismarini 201810500683
3. Dinda Rizki Dhika P. 201801500701
4. Febiola Fetriana C.P. 201801500762
5. Sifa Fauziah 201801500737
6. Siti Hardiyanti Eka P. 201801500761
7. Yessica Efhalin 201801500743
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan tugas kelompok tentang “konsep dasar psikologis” sesuai dengan waktu
yang telah ditetapkan. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Miskanik, S.Pd., M.Pd.,
Kons., selaku Dosen Pengampu mata kuliah Konseling Traumatik.
Shalawat serta salam selalu kita sanjungkan kepada junjungan kita Nabi besar
Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafa’at beliau di Yaumil akhir kelak. Kami yakin
bahwa dalam pembuatan tugas kelompok ini masih sangat banyak kekurangan dan kesalahan.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik yang dapat membangun bagi kami dalam
tugas-tugas berikutnya. Kami berharap agar tugas ini dapat berguna dan memberikan manfaat
bagi kita semua.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan wawasan kepada para pembaca
khususnya untuk penulis sendiri.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
BAB I .........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN ......................................................................................................................4
A. Latar Belakang .................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................5
C. Tujuan ..............................................................................................................................5
BAB II ........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN .........................................................................................................................6
a. Konsep Dasar Gangguan Psikologis .................................................................................6
b. Penyebab Gangguan Psikologis ........................................................................................7
c. Macam-macam Gangguan Psikologis ...............................................................................7
1. Gangguan Jiwa (Neurosa) .............................................................................................7
2. Sakit Jiwa (Psychose) .................................................................................................. 11
BAB III ..................................................................................................................................... 16
PENUTUP ................................................................................................................................ 16
a. Kesimpulan .................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari mengenai tingkah laku manusia.
Pengetahuan di bidang psikologi secara khas digunakan untuk melihat dan
menindaklanjuti masalah kesehatan mental, serta memahami dan menyelesaikan
masalah-masalah di berbagai bidang yang berbeda dalam aktivitas manusia. Salah satu
contoh dalam hal ini adalah konseling yang dapat dilakukan di sekolah, keluarga, maupun
perusahaan. Salah satu bidang kajian dari psikologi adalah Psikologi Klinis. Area
psikologi klinis mengintegrasikan ilmu pengetahuan, teori, dan praktik untuk memahami,
memprediksi, serta mengurangi maladjustment, disability, dan discomfort dalam rangka
meningkatkan penyesuaian diri manusia, adjustment, dan personal development
(APA,2011). Di Indonesia sendiri terdapat berbagai permasalahan yang mucul dan dapat
memicu gangguan psikis, diantaranya masih kurangnya sumber daya manusia pencipta
lapangan kerja, sementara hal ini tidak berimbang dengan jumlah pencari kerja (Burhani,
2010). Hal ini menyebabkan meningkatnya kemiskinan dan pengangguran di Indonesia.
Permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat, misalnya pengangguran yang
meningkat atau kurang mempunyai seseorang dalam menyesuaikan diri di masyarakat
dapat memicu munculnya stres, tekanan, depresi, dan dapat juga mengganggu mental
individu sampai dengan tingkat yang berat, misalnya muncul perilaku-perilaku abnormal.
Gangguan psikologis ini dapat dikenali dengan perubahan pola pikir, tingkah laku
dan emosi yang berubah secara mendadak tanpa disertai alasan yang jelas. Stres yang
menjadi pemicu awal terjadinya gangguan psikologis akan membuat seseorang tidak
mampu beraktivitas secara normal. Jika stres ini tidak ditangani secara cepat maka akan
berlanjut pada gejala gangguan psikologis. Manusia memiliki sifat yang holistik, dalam
artian manusia adalah makhluk psikologis, fisik dan rohani, ketiga aspek-aspek ini saling
berkaitan satu sama lain dan saling mempengaruhi. Sebagai makhluk yang berfisik,
memiliki kelemahan-kelemahan fisik adalah hal yang nyata bahkan ungkapan yang
umum mengatakan bahwa manusia mulai mati sejak ia dilahirkan, tetapi banyak
kelemahan fisik yang diakibatkan oleh psikologis. Sehingga sebagai makhluk soaial
mampu menyeimbangkan ketiga aspek tersebut yaitu psikologis, fisik, dan rohani dalam
diri manusia. Permasalahan fisik yang terjadi pada manusia dapat disebabkan oleh
pemikiran negatif, sehingga emosi akan memunculkan respon negatif terhadap dirinya.
Pemikiran negatif atau psikologis pada manusia merupakan tokoh utama dalam
menggerakan struktur tubuh kita, sehingga jika menginginkan kondisi tubuh yang sehat
maka langkah awal yaitu memulai berpikir secara rasional terhadap lingkungan sekitar,
teman, terutama pada diri kita sendiri.
Pada hakikatnya manusia merupakan makhluk yang memiliki keterbatasan dalam
menghadapi tantangan kehidupannya. la acapkali bingung, takut, dan bimbang terhadap
fenomena yang ada. Oleh sebab itu, dalam diri manusia ada potensi munculnya gangguan
psikologis, berupa rasa takut, sedih, bimbang, dan sebagainya. Gangguan-gangguan
psikologis dalam psikologi disebut dengan psikopatologi (Sururin, 2004:151). Menurut
Sarwono (1982: 126) dalam psikologi dikenal tingkah laku-tingkah laku yang
menyimpang dari tingkah laku yang normal. Penyimpangan tingkah laku ini disebabkan
oleh adanya kelainan psikis pada orang-orang yang bersangkutan. Cabang psikologi yang
khusus mempelajari kelainan psikis ini disebut psikopatologi atau psikologi abnormal.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
Perilaku manusia adalah aktivitas yang timbul karena adanya stimulus dan
respons serta dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung. (Sunaryo,
2004 : 3). Dilihat dari segi psikologis, menurut Skiner (1938) perilaku adalah
suatu respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar),
penertian ini di kenal dengan teori SOR (stimulus-organisme-respons). Gangguan
mental adalah kondisi yang memengaruhi pemikiran, perasaan, suasana hati, dan
perilaku. Penyakit psikologis tertentu mungkin hanya muncul sesekali, dan
beberapa dapat bertahan lama (kronis). Penyakit psikologis dapat memengaruhi
kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain dan berfungsi secara normal
setiap harinya. Istilah penyakit psikologis terkadang digunakan untuk merujuk
pada apa yang lebih sering dikenal sebagai gangguan mental atau gangguan
kejiwaan. Gangguan mental atau gangguan jiwa adalah pola gejala perilaku atau
psikologis yang memengaruhi berbagai bidang kehidupan. Gangguan ini tentu
menimbulkan tekanan bagi orang-orang yang mengalaminya.
Selain faktor psikologis yang telah disebutkan di atas, Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) menyatakan bahwa berada pada situasi pandemi, seperti pandemi COVID-19,
juga bisa menjadi faktor pemicu stres yang kemudian membuat orang lebih rentan
mengalami gangguan mental. Stres tersebut dapat berasal dari rasa takut dan khawatir
tentang kesehatan, keuangan, atau pekerjaan yang banyak terpengaruh akibat pandemi.
Menurut Kartono (2005: vii) gangguan psikologis pada intinya hampir tidak pernah
disebabkan oleh satu kausa (sebab) yang tunggal, akan tetapi selalu disebabkan oleh
multi faktor yaitu faktor organis atau fisik (jasmaniah), psikis (gangguan jiwa) dan faktor
sosio-kultural (masyarakat, lingkungan, keluarga dan budaya).
Salah satu gangguan jiwa yang sudah lama dikenal orang sebagai penyakit
syaraf, yang dahulu disangka terjadi karena lemahnya syaraf. Karena itu
penderitanya diharuskan beristirahat di tempat tidur, jauh dari hingar
bingar cahaya dan suara di luar, disamping itu juga memberikan obat-
obatan dan penenang. Penyakit ini membuat penderitanya mudah merasa
payah. Gejala-gejala yang ditimbulkan dari penyakit Neurasthenia antara
lain ialah, merasa seluruh badan letih, malas tidak bersemangat, mudah
marah, menggerutu, tidak dapat berfikir jernih saat menghadapi persoalan
atau memecahkan masalah, mudah lupa, mudah gelisah, susah tidur,
merasa dirinya akan mati sewaktu-waktu, daya tahan lemah mudah
terkena penyakit, sensitif terhadap cahaya dan suara bahkan detik jam pun
dapat menganggu tidurnya. Maka dapat di katakan bahwa penyakit
Neurasthenia ini adalah ketidak tenangan jiwa, kegelisahan, tekanan dan
pertentangan batin.
b. Depresi
c. Hysteria
1) Lumpuh Hysteria
2) Cram Hysteria
3) Kejang Hysteria
d. Psychasthenia
1) Phobia
Adalah rasa takut yang tidak masuk akal, atau sesuatu yang tidak
seimbang dengan ketakutannya yang dialami. Seperti berada
ditempat tinggi, melihat darah, melihat serangga dll.
2) Obsesi
3) Kompulsi
4) Gagap Berbicara
Gagap berbicara adalah gangguan jiwa yang penderitanya
berbicara secara terputus-putus, tertahan nafasnya atau berulang-
ulang. Jika tekanan gagap terlalu besar penderita akan menekan
kedua bibirnya dan bergerak-gerak dengan anggota tubuh lain
seperti tangan dan kaki. Dimana kondisi ini kemungkinan
disebabkan karena alat percakapan yang tidak normal, gangguan
pernafasan, tekanan perasaan, dan susah beradaptasi.
e. Kepribadian Psychopath
f. Keabnormalan Seksual
g. Homoseksual / Lesbian
h. Sadisme
5) Gangguan presepsi
7) Gangguan perilaku
b. Gejala-gejala
2) Halusinasi
c. Paranoia
d. Manic-depresive
PENUTUP
a. Kesimpulan
Kesehatan mental adalah suatu kondisi yang dialami seseorang yang mana ia tidak
mendapatkan gangguan atau penyakit jiwa, sehingga ia mampu menyesuaian diri dengan
dirinya sendiri serta lingkungannya, serta mampu mengembangkan potensi yang dimiliki
secara harmonis dan seimbang. Kesehatan mental yang tidak stabil atau terganggu
kesehatan mentalnya dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan spiritualitas pasien.
Dengan kesembuhan fisik pasien terhambat dan kesehatan rohani pasien terganggu.
Pasien kemoterapi dengan kesehatan mental yang tidak stabil atau terganggu kesehatan
mentalnya memiliki kebutuhan spiritual yang dapat dipenuhi dengan menggunakan
pendekatan mental dan 130 agama/ psikoreligius. Kebutuhan spiritual pasien dengan
bimbingan ibadah shalat terdiri dari beberapa dimensi yaitu dimensi makna, harapan,
keterkaitan dengan Tuhan melalui peribadatan, pengampunan, dan transendensi.
DAFTAR PUSTAKA
http://semuamakalahpembelajaran.blogspot.com/2017/06/makalah-gangguan-
psikologi.html?m=1
http://digilib.uinsby.ac.id
https://www.alodokter.com/kesehatan-mental